KMKOP - Dasar K3 Listrik - New Versi - 2020
KMKOP - Dasar K3 Listrik - New Versi - 2020
KMKOP - Dasar K3 Listrik - New Versi - 2020
KMKOP
DASAR K3 LISTRIK
Training Rules
3
DASAR K3 LISTRIK BeGeMS
• Peraturan Menteri Ketenagakerjaan No.12 tahun 2015 tentang Keselamatan dan Kesehatan
Kerja Listrik Di Tempat Kerja
• Keputusan Mentri ESDM No 1827 th 2018 tentang Pedoman Pelaksanaan kaidah Teknik
Pertambangan yang Baik
4
DASAR K3 LISTRIK BeGeMS
Definisi
Listrik adalah mengalirnya electron-elektron dari atom ke atom dalam
sebuah konduktor dari negative ke positive.
Pekerjaan Listrik adalah pekerjaan yang terkait dengan arus dan tegangan
listrik.
5
DASAR K3 LISTRIK BeGeMS
Prinsip dasar penerapan K3 Kelistrikan
Kenali Bahaya Kelistrikan
Evaluasi Bahaya Kelistrikan
Control Bahaya Kelistrikan
Analysis
Dalam melakukan pekerjaan dengan listrik, tentunya kita harus melakukan analisa diawal
sebelum pekerjaan tersebut dilakukan, tentunya dengan analisa diawal dilakukan kita sudah
bisa dapat menentukan bagaimana kontrol agar aman dalam melakukan pekerjaan kelistrikan.
Apa yang bisa salah?
Stacker tidak dimasukkan dengan benar dan menyebabkannya arc atau percikan api
meyebar ketempat lain.
Apa konsekuensinya?
Hubungan pendek yang merusak aliran daya listrik dan menyebabkan pemutus sirkuit
trip
Bagaimana itu bisa muncul?
Pekerja tidak berhati-hati saat menghubungkan Stacker.
6
DASAR K3 LISTRIK BeGeMS
Analysis
Apa faktor pendukung lainnya?
Kecelakaan itu terjadi sangat cepat dan pekerja tidak punya cukup waktu untuk
memulihkan atau mencegah ketika stacker terlepas. Dengan adanya kecelakaan akibat
kelistrikan, sehingga menunjukkan bahwa pekerja membutuhkan pelatihan yang efektif
untuk efektif mengendalikan bahaya
7
DASAR K3 LISTRIK BeGeMS
8
DASAR K3 LISTRIK BeGeMS
Sistem Bekerja Selamat
9
DASAR K3 LISTRIK BeGeMS
Persyaratan Instalasi Listrik
Dalam penentuan syarat pada instalasi listrik tentunya ada acuan-acuan yang harus diperhatikan dalam
pekerjaan ini, dimana diatur dalam S-FPM-01.01 terkait Standard Persyaratan Instalasi Listrik, Dimana
dilihat dari Syarat Umum & Syarat Khusus;
A. Syarat Umum
1. Pengamanan area dari Tegangan Sentuh
2. Panel hubung bagi (PHB)
3. Panel pengendali/ Panel Motor Control Centre (MCC)
4. Kabel
5. Penerangan
6. Sakelar
7. Kotak kontak dan tusuk kontak
8. Peralatan Elektronik
B. Syarat Khusus
1. Kabel
2. Kotak kontak dan tusuk kontak
Dari kedua syarat tersebut diatur berdasarkan matriks pada area pemasangan/ instalasi listrik tersebut
10
DASAR K3 LISTRIK BeGeMS
Instruksi Kerja Pelaksanaan Pekerjaan Listrik
Di dalam Pelaksaanaan Pekerjaan Listrik sebagai Pengawas Listrik harus memastikan Intruksi
Kerja di jalankan sesuai pekerjaan yang di lakukan :
1. IK Pelaksanaan Pekerjaan Listrik ( I – FPM – 01.01 )
2. IK Penggantian Komponen Listrik ( I – FPM – 14 )
3. IK Pembersihan Panel Listrik ( I – FPM – 24 )
4. IK Pengukuran Tahanan Pentanahan Peralatan Listrik Penyalur Petir ( I – FPM – 34 )
5. IK Pengecatan Panel Listik ( I – FPM – 52 )
6. IK Pengukuran Isolasi dan Continuity Motor ( I – FPM - 48 )
7. IK Penggantian Lampu Jalan ( I – FPM – 16 )
8. IK Pengoperasian Genset Suaran ( I – FPM – 75 ) dll
Untuk Pekerjaan Listrik yang belum terakomodir di Prosesur dan IK maka di buatkan JSA
pekerjaan.
Pengawas Pekerjaan Listrik memastikan point yang tercantum pada Do & Don’t Policy no 26
tentang Pekerjaan Listrik di laksanakan.
11
DASAR K3 LISTRIK BeGeMS
Do & Don’t Pekerjaan Listrik
• Instalasi adalah perangkat peralatan teknik beserta
perlengkapannya yang dipasang pada posisinya dan siap
dipergunakan, seperti: generator, mesin diesel, bangunan
pabrik, dan sebagainya.
• Isolasi listrik adalah material yang tidak dapat
menghantarkan arus listrik.
• Line to line adalah bagian penghantar listrik antara phasa 1
ke fasa yang lainnya.
• Line to Neutral adalah bagian penghantar listrik antara
penghantar fasa dan penghantar neutral.
• MCB dengan extension lock yang dimaksud adalah MCB yang
semula tidak memiliki sarana penempatan lock out yang
ditambahkan sarana lock out yang sesuai menurut standar
manufacture-nya.
• Sumber Arus Listrik adalah benda-benda yang dapat
menghasilkan arus listrik.
• Tegangan Sentuh adalah bagian yang bertegangan dan
berpotensi tersentuh oleh manusia.
• Volt meter adalah alat ukur besaran tegangan listrik, dalam
satuan Volt (V)
12
DASAR K3 LISTRIK BeGeMS
13
DASAR K3 LISTRIK BeGeMS
Prosedur P-FPM-02
Deskripsi Kegiatan Penerapan LOTO
14
DASAR K3 LISTRIK BeGeMS
Do & Don’t LOTO
Lock Out–Tag Out (LOTO) adalah sistem
pengisolasian energi dengan menggunakan Perangkat
Personal Lock (pengunci) dan tag (label bahaya)
pada suatu peralatan/ unit/ instalasi sehingga
paparan energi dari peralatan/ unit/ instalasi tsb
kepada pekerja dapat dicegah
Lock Out adalah pengunci dari sebuah sistem lock
out-tag out berupa padlock/gembok.
Tag Out adalah sistem label/tag yang terdiri dari 2
jenis yaitu:
Danger Tag/ label bahaya yang berisi informasi
suatu larangan atau informasi tanda bahaya
misalnya larangan menyalakan suatu alat/
unit/ instalasi dan informasi tentang identitas
personil yang bertanggung jawab mengisolasi
alat/ unit/ instalasi tersebut, serta waktu
pelaksanaanya.
Caution Tag/Label peringatan yang berisi
informasi bahwa suatu alat/ unit/ instalasi
sedang dalam perbaikan (out of service).
15
DASAR K3 LISTRIK BeGeMS
Identifikasi Bahaya dan Penilaian Resiko
16
DASAR K3 LISTRIK BeGeMS
Bahaya & Resiko Listrik
Bahaya listrik dapat didefinisikan sebagai tempat kerja yang memiliki bahaya serius yang
dapat mengekspos pekerja untuk cedera listrik.
17
DASAR K3 LISTRIK BeGeMS
Cedera Listrik
18
DASAR K3 LISTRIK BeGeMS
Cedera Listrik
Shock
Hasil kejut ketika tubuh menjadi bagian dari sirkuit listrik;
Sengatan listrik adalah didefinisikan sebagai refleks tanggapan
terhadap jalur listrik arus melalui tubuh
Api
Kebanyakan kebakaran listrik hasil dari masalah dengan listrik yang rusak
stopkontak, kabel lama, masalah dengan kabel(seperti ekstensi dan kabel
peralatan), colokan, stopkontak, dan sakelar
Ledakan
Ledakan dapat terjadi ketika listrik menyala dan campuran bahan
peledak bahan di udara.
19
DASAR K3 LISTRIK BeGeMS
Contoh Pengendalian
20
DASAR K3 LISTRIK BeGeMS
Faktor-Faktor Kelistrikan
Tegangan (Voltage )
Beda potensial antara muatan dengan adanya gaya dari medan electrostasticnya, muatan
electric mampu menggerakkan muatan lainnya dengan cara menarik atau menolak.
Arus (Current )
Electron yang mengalir dalam suatu satuan waktu.
Tahanan (Resistance )
Hambatan atau gaya yang menahan tegangan untuk menghasilkan arus.
21
DASAR K3 LISTRIK BeGeMS
Simbol & Satuan Listrik
Satuan Turunan
Besaran Simbol Satuan Dasar
10-6 10-3 103 106 109
Tegangan V Volt mVolt kV
Arus A Ampere mA kA
Tahanan Ω Ohm μΩ mΩ kΩ MΩ GΩ
Induktansi H Henry μH mH
Kapasitansi F Farrad μF
Daya Semu VA Volt Ampere kVA MVA
Daya Aktif W Watt kW MW GW
Daya Reaktif VAR Volt Amp. Reaktif kVAR MVAR
Energi Aktif Wh Watt hour kWh MWh GWh
Energi Reaktif VARh Volt Amp. Ra. Hour kVARh MVARh GVARh
22
DASAR K3 LISTRIK BeGeMS
Perbedaan Arus Searah & Arus Bolak Balik
23
DASAR K3 LISTRIK BeGeMS
Tools & Equipment
Terkait Tools & Equipment dapat dibaca dalam S-CMP-05.01, yang dimana dapat dilihat dari
peralatan kerja yang terkait dengan pekerjaan kelistrikan, di periksa sesuai kelayakan
penggunaan peralatan listrik.
Kabel dalam berbagai ukuran. Pemilihan yang tepat dalam instalasi listrik disesuaikan
dengan kekuatan kabel listrik dengan arus maksimum.
25
DASAR K3 LISTRIK BeGeMS
PPE/ APD
Peralatan khusus
pekerjaan listrk
dalam kondisi
bertegangan
Bila ditemukan ketidak sesuaian STOP
pekerjaan dan menginstruksikan
mengganti/ melengkapi APD.
26
DASAR K3 LISTRIK BeGeMS
Pengaruh Arus Listrik pada Tubuh Manusia
Batas Arus
Pengaruh Pada Tubuh Manusia
(Miliampere)
Menyakitkan. Kontraksi otot yang parah dan
tidak bisa melepaskan kontak.
20,0 ~ 50,0 mA
Dapat mengakibatkan kerusakan pada tubuh
manusia.
Batas arus yang dapat menyebabkan
kematian.
50,0 ~ 200,0 mA “Ventricular Fibrillation” (suatu kondisi
jantung yang dapat menyebabkan kematian).
Kontraksi otot dan cedera syaraf.
Luka bakar.
Kontraksi otot yang parah.
200,0 mA ~ lebih
Otot-otot menjepit jantung dan
menghentikannya selama shock berlangsung.
27
DASAR K3 LISTRIK BeGeMS
28
DASAR K3 LISTRIK BeGeMS
29
DASAR K3 LISTRIK BeGeMS
30
DASAR K3 LISTRIK BeGeMS
31
DASAR K3 LISTRIK BeGeMS
32
DASAR K3 LISTRIK BeGeMS
33
DASAR K3 LISTRIK BeGeMS
34
DASAR K3 LISTRIK BeGeMS
35
DASAR K3 LISTRIK BeGeMS
36
DASAR K3 LISTRIK BeGeMS
37
DASAR K3 LISTRIK BeGeMS
38
DASAR K3 LISTRIK BeGeMS
39
DASAR K3 LISTRIK BeGeMS
40
DASAR K3 LISTRIK BeGeMS
Pekerjaan Kelistrikan
1. Teknisi Listrik harus memiliki Sertifikasi K3 Listrik.
2. Pengawas Listrik harus memiliki Sertifikasi Ahli K3 Listrik.
3. Pekerjaan dengan kondisi bertegangan hanya untuk tegangan kerja maksimal 380 Vac line
to line dan 220 Vac Line to Neutral.
4. Pengawas Listrik melakukan pemeriksaan dan/atau pengujian hasil perbaikan atau
pekerjaan kelistrikan.
5. Pemeriksaan instalasi, perlengkapan dan peralatan listrik dilakukan paling sedikit satu (1)
tahun sekali.
6. Pengujian instalasi, perlengkapan dan peralatan listrik dilakukan paling sedikit lima (5)
tahun sekali.
7. Perusahaan memastikan perlengkapan dan peralatan listrik yang digunakan mempunyai
sertifikat yang dikeluarkan oleh instansi yang berwenang.
8. Pelaksanaan pekerjaan kelistrikan mencakup aktivitas perencanaan, pemasangan,
penggunaan, perubahan, pemeliharaan, pemeriksaan dan/atau pengujian instalasi,
perlengkapan atau peralatan listrik.
P-FPM-01…
41
DASAR K3 LISTRIK BeGeMS
Jenis-jenis APAR (Alat Pemadam Api Ringan)
1. Alat Pemadam Api (APAR) Air / Water
APAR Jenis Air (Water) adalah Jenis APAR yang disikan oleh Air dengan tekanan
tinggi. APAR Jenis Air ini merupakan jenis APAR yang paling Ekonomis dan cocok
untuk memadamkan api yang dikarenakan oleh bahan-bahan padat non-logam
seperti Kertas, Kain, Karet, Plastik dan lain sebagainya (Kebakaran Kelas A).
Tetapi akan sangat berbahaya jika dipergunakan pada kebakaran yang
dikarenakan Instalasi Listrik yang bertegangan (Kebakaran Kelas C).
42
DASAR K3 LISTRIK BeGeMS
Jenis-jenis APAR (Alat Pemadam Api Ringan)
3. Alat Pemadam Api (APAR) Serbuk Kimia / Dry Chemical Powder
APAR Jenis Serbuk Kimia atau Dry Chemical Powder Fire Extinguisher terdiri dari
serbuk kering kimia yang merupakan kombinasi dari Mono-
amonium danammonium sulphate. Serbuk kering Kimia yang dikeluarkan akan
menyelimuti bahan yang terbakar sehingga memisahkan Oksigen yang
merupakan unsur penting terjadinya kebakaran. APAR Jenis Dry Chemical
Powder ini merupakan Alat pemadam api yang serbaguna karena efektif untuk
memadamkan kebakaran di hampir semua kelas kebakaran seperti Kelas A, B
dan C. APAR Jenis Dry Chemical Powder tidak disarankan untuk digunakan dalam
Industri karena akan mengotori dan merusak peralatan produksi di sekitarnya.
APAR Dry Chemical Powder umumnya digunakan pada mobil.
43
DASAR K3 LISTRIK BeGeMS
Kelas-kelas (Golongan) Kebakaran
Kita perlu mengetahui kelas-kelas (golongan) kebakaran atau sumber penyebab
terjadinya api supaya jenis APAR yang dipergunakan efektif dalam mengendalikan
kebakaran tersebut. Dalam Permenaker No. Per-04/MEN/1980, kelas atau golongan
kebakaran dibagi menjadi 4 golongan yaitu Golongan A, B, C dan D.
Berikut ini adalah Kelas atau Golongan Kebakaran beserta Jenis APAR yang efektif
untuk memadamkannya :
Kebakaran Kelas A
Kebakaran Kelas A merupakan kelas kebakaran yang dikarenakan oleh bahan-bahan
padat non-logam seperti Kertas, Plastik, Kain, Kayu, Karet dan lain sebagainya.
Jenis APAR yang cocok untuk memadamkan kebakaran Kelas A adalahAPAR jenis
Cairan (Water), APAR jenis Busa (Foam) dan APAR jenis Tepung Kimia (Dry Powder).
Kebakaran Kelas B
Kebakaran Kelas B merupakan kelas kebakaran yang dikarenakan oleh bahan-bahan
cair yang mudah terbakar seperti Minyak (Bensin, Solar, Oli), Alkohol, Cat, Solvent,
Methanol dan lain sebagainya. Jenis APAR yang cocok untuk memadamkan
kebakaran Kelas B adalah APAR jenis Karbon Diokside (CO2), APAR jenis Busa
(Foam) dan APAR jenis Tepung Kimia (Dry Powder).
44
DASAR K3 LISTRIK BeGeMS
Kelas-kelas (Golongan) Kebakaran
Kebakaran Kelas C
Kebakaran Kelas C merupakan kelas kebakaran yang dikarenakan oleh Instalasi
Listrik yang bertegangan. Jenis APAR yang cocok untuk memadamkan
kebakaran Kelas C adalah APAR jenis Karbon Diokside (CO2) dan APAR jenis
Tepung Kimia (Dry Powder).
Kebakaran Kelas D
Kebakaran Kelas D merupakan kelas kebakaran yang dikarenakan oleh bahan-
bahan logam yang mudah terbakar seperti sodium, magnesium, aluminium,
lithium dan potassium. Kebakaran Jenis ini perlu APAR khusus dalam
memadamkannya.
45
DASAR K3 LISTRIK BeGeMS
Cara Menggunakan APAR (Alat Pemadam Api Ringan)
Untuk mempermudah dalam mengingat proses ataupun cara
penggunaan Alat Pemadam Api, kita dapat menggunakan
singkatanT.A.T.A. yaitu :
46
DASAR K3 LISTRIK BeGeMS
Pelaporan Keadaan Darurat
Apa saja yang perlu dilaporkan pada
saat menelfon nomer EMERGENCY:
1. Lokasi
2. Jam Insident
3. Jenis Insident
4. Ada Tidaknya Korban/ Pasien
5. Nama Pelapor/ NPK/ Nomer
Telepon
6. Kronologi Insident
47
Be GeMS
TERIMA KASIH