Modul Lab Kepdas II
Modul Lab Kepdas II
Modul Lab Kepdas II
KEPERAWATAN DASAR 2
Penulis:
Ns. Nita Ekawati, M.Kep.
Ns. Ridwan Hermawan, M.Kep.
Puji Syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas limpahan rahmat-Nya sehingga
penulis dapat menyelesaikan modul praktik Keperawatan Dasar II untuk kalangan mahasiswa/I
program studi S1 Keperawatan. Modul ini disusun berdasarkan kurikulum tahun 2013 yang lebih
menempatkan mahasiswa sebagai pusat kegiatan belajar (Student Center).
Penulis menyadari masih banyak kekurangan dalam penyusunan modul ini. Oleh karena
itu, penulis sangat mengharapkan kritik dan saran demi perbaikan dan kesempurnaan modul ini.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada berbagai pihak yang telah membantu proses
penyelesain modul ini, semoga modul ini dapat bermanfaat bagi kita semua, khususnya para
mahasiswa/i.
Penyusun
COVER .......................................................................................................... i
KATA PENGANTAR .................................................................................... ii
DAFTAR ISI .................................................................................................. iii
PENJELASAN MATA KULIAH ................................................................... vi
MODUL 2:
PRAKTIKUM PEMENUHAN KEBUTUHAN PENGENDALIAN
INFEKSI, VITAL SIGN, MANAGEMEN NYERI, PERSONAL HYGIENE,
DAN PEMERIKSAAN DASAR ..................................................................... 1
KEGIATAN PRAKTIKUM 1
PRAKTIKUM PEMENUHAN KEBUTUHAN
PENGENDALIAN INFEKSI .......................... 3
TUJUAN ......................................................... 3
POKOK MATERI ........................................... 3
1. Mencuci Tangan Bersih ............................. 3
2. Mencuci Tangan Steril ............................... 6
3. Memakai dan melepaskan sarung tangan
steril .......................................................... 8
4. Memakai Gown Steril ................................ 9
LATIHAN ...................................................... 12
RANGKUMAN .............................................. 14
TEST FORMATIF 1 ....................................... 15
UJI KETERAMPILAN ................................... 15
UMPAN BALIK DAN TINDAK LANJUT 15
KEGIATAN PRAKTIKUM 2
PRAKTIKUM PEMENUHAN KEBUTUHAN
VITAL SIGN .................................................... 16
TUJUAN ......................................................... 16
vi
POKOK MATERI ........................................... 16
KEGIATAN PRAKTIKUM 3
PRAKTIKUM MANAGEMEN NYERI ................ 27
TUJUAN ......................................................... 27
POKOK MATERI ........................................... 27
1. Relaksasi Napas Dalam ............................. 27
2. Relaksasi Otot Progresif ............................ 29
3. Guided Imagery ......................................... 31
4. Massage pada punggung (back rub)........... 35
LATIHAN ...................................................... 36
RANGKUMAN .............................................. 37
TEST FORMATIF 3 ....................................... 37
UJI KETERAMPILAN ................................... 38
UMPAN BALIK DAN TINDAK LANJUT 38
KEGIATAN PRAKTIKUM 4
PRAKTIKUM PEMENUHAN KEBUTUHAN
PERSONAL HYGIENE.................................... 39
TUJUAN ......................................................... 39
POKOK MATERI ........................................... 39
1. Memandikan klien ..................................... 39
2. Mencuci rambut ......................................... 42
vii
3. Perawatan Kuku…..................................... 44
vii
i
MODUL 2
PRAKTIKUM TINDAKAN KEPERAWATAN PADA PEMENUHAN
KEBUTUHAN PENGENDALIAN INFEKSI, VITAL SIGN, MANAGEMEN
NYERI, PERSONAL HYGIENE, DAN PEMERIKSAAN DASAR.
Saat ini Anda sedang mempelajari Modul Praktikum Keperawatan Dasar 2 pada
pemenuhan kebutuhan pengendalian infeksi, vital sign, managemen nyeri,
personal hygiene dan pemeriksaan dasar. Modul ini akan membahas tentang
bagaimana mempraktekkan tindakan keperawatan dalam pemenuhan kebutuhan
pengendalian infeksi yaitu: cara mencuci tangan bersih dan steril, cara memakai
sarung tangan, cara memakai masker dan gown; pemenuhan kebutuhan vital sign
yaitu: pengukuran suhu, nadi, frekuensi pernapasan dan tekanan darah;
pemenuhan kebutuhan managemen nyeri yaitu: relaksasi napas dalam, relaksasi
progresif, guide imagery, dan massage pada punggung (back rub); pemenuhan
kebutuhan personal hygiene yaitu: memandikan klien diatas tempat tidur, mencuci
rambut, memotong kuku,oral hygiene pada klien sadar, oral hygiene pada klien
tidak sadar, perawatan perineal, dan mengganti alat tenun dengan klien diatas
tempat tidur; serta pemeriksaan dasar yaitu: pemeriksaan sampel darah, urine,
faeces, pemeriksaan rumple leed, dan pemberian injeksi.
Praktikum ini didesain dalam laboratorium keperawatan dengan menggunakan
studi kasus dan peralatan yang mendukung antara lain: phantom dan probandus
(klien model). Mahasiswa dianjurkan untuk mendemonstrasikan tindakan sesuai
dengan prosedur.
Modul ini merupakan pedoman praktikum yang penting digunakan saat Anda
mencoba mempraktekkan tindakan-tindakan keperawatan. Modul ini berisi
petunjuk praktek yang akan disajikan berdasarkan langkah-langkah dari setiap
tindakan keperawatan yang dilakukan sehingga akanmemberikan pengalaman
kepada Anda dalam melakukanintervensi keperawatan sebagai bagian dari asuhan
keperawatan pada pemenuhan kebutuhan pengendalian infeksi, vital sign,
managemen nyeri, personal hygiene dan pemeriksaan dasar.
Adapun hal-hal yang harus Anda persiapkan sebelum melakukan praktek adalah:
1. Baca petunjuk pratikum dengan teliti
2. Baca setiap langkah yang tercantum dalam SOP.
3. Siapkan peralatan dan bahan sesuai kebutuhan untuk setiap tindakan/
keterampilan yang akan dipraktekkan.
4. Perhatikan demonstrasi dari tutor dengan baik
5. Praktekkan/demonstrasikan setiap tindakan sesuai dengan prosedur.
6. Catat kesulitan yang Anda alami dan diskusikan dengan teman atau tutor.
Kami berharap Anda dapat mengikuti keseluruhan kegiatan praktek dalam modul
ini dengan baik.
POKOK MATERI
RANGKUMAN
Pemenuhan pengendalian infeksi bertujuan untuk menjaga agar tidak terjadi
kontaminasi silang pada saat hospitalisasi baik dari petugas ke klien, dari klien
kepada petugas kesehatan, antar klien, dan antar petugas kesehatan. Pengendalian
infeksi ini merupakan bagian dari intervensi managemen safety di rumah sakit.
UJI KETRAMPILAN
Soal kasus:
Seorang perawat akan melakukan tindakan pemeriksaan vital sign. Sebelum
melakukan tindakan apakah yang harus dilakukan oleh perawat?
Tugas:
1. Lakukan tindakan keperawatan untuk menjawab pertanyaan diatas.
2. Gunakan SOP secara tepat.
POKOK MATERI
1. Suhu Tubuh
Suhu tubuh adalah standar ukuran yang digunakan untuk melihat kemampuan
tubuh melakukan pengaturan panas. Respon tubuh terhadap penyakit yang
paling umum dimulai dengan terjadinya perubahan suhu tubuh.
Peningkatan suhu tubuh disebabkan oleh peningkatan titik pengaturan suhu
(set point) di hipotalamus. Demam memiliki pola tertentu yang merupakan
indikasi dari suatu penyakit. Apabila fluktuasi suhu lebih dari 1 °C dalam 24
jam maka demam disebut dengan remitten sedangkan apabila mempunyai
pola peningkatan suhu hanya terjadi pada satu periode tertentu dan siklus
berikutnya kembali normal maka disebut intermitten.
Macam-macam termometer:
a. Termometer air raksa: termometer air raksa tidak lagi dianjurkan untuk
digunakan karena bisa pecah dan membuat air raksa yang beracun ini
menguap dan terhirup.
b. Termometer digital: termometer digital terbuat dari plastik dan berbentuk
seperti pensil, termometer ini menggunakan sensor panas elektronik untuk
merekam suhu tubuh baik melalui mulut, ketiak, atau dubur.
c. Termometer digital telinga atau termometer timpani (tympanic
thermometer): termometer ini menggunakan sinar inframerah untuk
mengukur suhu di dalam liang telinga. Ketepatan pengukuran termometer
ini dapat terganggu jika terhalang kotoran telinga, atau lengkungan saluran
telinga.
d. Termometer dot digital: termometer dot digital cocok digunakan pada
anak-anak yang menggunakan dot. Anak tinggal mengisap dot sampai
2. Frekuensi Nadi
Frekuensi denyut nadi dihitung dalam 1 menit, normal nadi adalah 60-100
x/menit pada orang dewasa.
Takikardi adalah denyut nadi diatas normal yaitu pada orang dewasa > 100
x/menit dan Bradikardi apabila denyut nadi kurang dari normal yaitu < 60
x/menit.
Lokasi pemeriksaan denyut nadi diantaranya :
a. Arteri radialis
b. Arteri ulnaris
c. Arteri brachialis
d. Arteri karotis
e. Arteri temporalis superfisial
f. Arteri maksiliaris eksterna
g. Arteri femoralis
RANGKUMAN
Pengukuran vital sign merupakan tindakan yang penting, untuk melakukan
validasi terhadap keluhan klien dan mengetahui keadaan klien apakah normal
ataukah mengalami gangguan. Pengukuran yang tepat akan membantu
menemukan masalah klien secara akurat.
UJI KETRAMPILAN
Soal kasus:
Ny. Salesmi, usia 53 tahun, 5 jam yang lalu jatuh dari lantai 2, ada riwayat tidak
sadarkan diri, saat ini mengeluh pusing kepala dan nyeri di seluruh tubuh.
Tindakan apakah yang harus dilakukan oleh perawat kepada Ny. Salesmi sebagai
pengkajian awal?
Tugas:
1. Lakukan tindakan keperawatan pengukuran vital sign pada Ny. Salesmi!
2. Gunakan SOP secara tepat.
Sebelum mengikuti kegiatan praktek ini, pastikan bahwa Anda telah memahami
konseppemenuhan pengendalian infeksi dan pemeriksaan vital sign pada
praktikum 1 dan 2.
Kegiatan praktikum 3 ini akan memberikan pengalaman kepada Anda tentang
bagaimana mengelola nyeri dengan menggunakan: relaksasi napas dalam,
relaksasi progresif, guided imagery dan massage pada punggung (back rub).
POKOK MATERI
Gb 15.Mengencangkanotot bahu
i. Ulangi prosedur untuk otot lengan
Keterangan:
a. Effleurage:
Gerakan massagedengan memijat menggunakan seluruh tangan, menekan
dengan gerakan meluncur dan irama panjang; gerakan penekanan kuat
diarahkan ke jantung untuk membantu aliran darah balik; tekanan ringan
saat gerakan menjauh dari jantung.
TEST FORMATIF 3
1. Managemen nyeri secara non farmakologi dapat dilakukan dengan cara
sebagai berikut, kecuali:
A. Back rub
B. Relaksasi napas dalam
C. Relaksasi progresif
D. Guide imagery
E. Minum susu
2. Penilaian nyeri pada orang dewasa dapat dilakukan dengan:
A. Wong Baker Face D. HARS
B. FLACC E. NIPS
C. Skala numerik
3. Gerakan pemijatan back rub dapat dilakukan dengan cara dibawah ini,
kecuali:
A. Tapotement
B. Friction
C. Rotation
D. Petrissage
E. Effleurage
POKOK MATERI
3. Perawatan kuku
Prosedur Tindakan:
a. Membaca doa
b. Mengidentifikasi indikasi perawatan kuku dan kaki
c. Berkomunikasi terapeutik, menyampaikan salam, tujuan dan cek identitas
klien
d. Melakukan inspeksi semua area jari kaki, sela-sela jari kaki, kaki, tumit,
kuku dan telapak kaki. Perhatikan adanya area yang kering, inflamasi,
atau pecah-pecah
e. Mengkaji warna dan suhu jari kaki. Mengecek capillary refill time
f. Melakukan palpasi denyut radial dan ulnar pada masing-masing tangan
dan denyut dorsalis pedis pada kaki, catat karakteristik denyutan.
6. Perawatan Perineal
Prosedur tindakan
a. Membaca doa, mengidentifikasi indikasi perawatan perineal (antara lain:
terpasang kateter, inkontinensia fekal)
b. Berkomunikasi terapeutik: sampaikan salam, tujuan, prosedur
pelaksanaan. Melakukan identifikasi identitas klien
c. Menyiapkan alat: selimut mandi, handuk mandi, sabun, sarung tangan,
kom, zinc oxide, pengalas, tissue
d. Mencuci tangan dan memakai handscoen
e. Mengkaji fungsi kognitif, visual dan muskuloskeletal serta toleransi
aktivitas
f. Mengkaji pengetahuan klien tentang pentingnya kebersihan perineal
g. Mengkaji genitalia dari tanda peradangan, luka atau infeksi
h. Melepaskan sarung tangan, mencuci tangan dan ganti sarung tangan
bersih
i. Menutup pintu, menjaga privasi
j. Mengganti selimut dengan selimut mandi
k. Mengisi baskom dengan air hangat. Tempatkan baskom dan tissue diatas
meja tempat tidur
Tujuan
a. Memberikan lingkungan yang bersih, tenang & nyaman
b. Meminimalkan hal-hal yang dapat mengiritasi kulit dengan menciptakan
alat tidur & selimut yang bebas dari kotoran/lipatan
c. Meningkatkan gambaran diri & harga diri klien dengan menciptakan
tempat tidur yang bersih, rapi & nyaman.
d. Mengontrol penyebab mikroorganisme
e. Mencegah terjadinya infeksi nosokomial
Prosedur Tindakan
a. Mulailah pekerjaan dengan membaca doa
b. Jelaskan prosedur tindakan kepada klien
c. Persiapkan alat dan bahan: troley, kantong linen, pengalas, sprei (laken),
sarung bantal, stik laken, perlak, sarung tangan sekali pakai, tempat alat
tenun kotor, bengkok
d. Cuci tangan, keringkan dan memakai sarung tangan bersih
e. Letakkan peralatan di dekat klien di samping tempat tidur, tutup gorden
ruangan dan pintu
f. Atur ketinggian tempat tidur pada posisi yang nyaman, turunkan
pengaman tempat tidur disisi perawat
g. Longgarkan sprei atas pada kaki tempat tidur, pindahkan seprei dan
selimut terpisah dan letakan dalam kantong linen
h. Minta klien miring tidur membelakangi perawat (Gambar 25)
LATIHAN
Latihan Praktikum 4: Pemenuhan Kebutuhan Personal Hygiene
Ilustrasi kasus:
Tn. Kadir, usia 65 tahun dirawat di ICU RS Kusuma Husada, seluruh pemenuhan
Kebutuhan dasar harus dibantu oleh perawat. Perawat akan melakukan tindakan
personal hygiene: memandikan klien, oral hygiene dan bed making.
Soal: Lakukan prosedur personal hygiene: memandikan klien, oral hygiene dan
bed making pada Tn. Kadir.
RANGKUMAN
Pemenuhan personal hygiene pada klien merupakan bagian dari kebutuhan
dasar yang harus diberikan kepada klien, baik dilakukan oleh klien sendiri dengan
bantuan perawat atau dilakukan oleh perawat secara total. Terpenuhinya personal
hygiene akan menyebabkan klien dapat memperoleh kesehatan dan kesembuhan
secara paripurna, karena dengan personal hygiene maka akan meningkatkan rasa
nyaman klien, mencegah infeksi dan penyebarannya, mencegah komplikasi dan
meningkatkan stamina tubuh klien.
TEST FORMATIF 4
1. Prinsip-prinsip melakukan bed making dibawah ini adalah:
A. Alat tenun yang kotor dikumpulkan di lantai dulu sebelum dibawa ke
ruang khusus linen kotor
UJI KETRAMPILAN
Soal kasus:
Tn. Kardi, usia 61 tahun dirawat di RSU Kusuma Husada, dirawat inap karena
diare dehidrasi sedang, saat ini sudah tidak diare, pemeriksaan vital sign dalam
keadaan normal. Klien mengeluh rambut dan kepala terasa gatal, hasil
pemeriksaan kepala lembab, berminyak, klien dirawat selama satu minggu belum
pernah keramas.
Tugas:
1. Lakukan tindakan keperawatan untuk mengatasi maslah Tn. Kardi.
2. Gunakan SOP secara tepat.
POKOK MATERI
2. Pemeriksaan Feses
Menyiapkan feses untuk pemeriksaan laboratorium dengan cara pengambilan
tertentu.
Tujuan:
b. Cefotaxime
c. Ranitidin
Merk dagang: Ranitidin, jenis obat injeksi cair, bentuk kemasan ampul,
berat obat injeksi ini adalah 25 mg/ml, artinya setiap 1 ml mengandung
25 mg obat (1 ml= 25 mg).
Berbeda dengan injeksi serbuk, injeksi yang sudah berupa cairan tidak
perlu pengoplosan, kecuali apabila injeksi tersebut akan diberikan untuk
bayi atau anak yang membutuhkan dosis kecil atau pada kasus-kasus
tertentu terkadang masih perlu dioplos untuk pengenceran.
Ranitidin 25 mg/ml, 1 ml = 25 mg.
Contoh Soal:
1. An. Ratman usia 5 tahun memperoleh injeksi Ranitidin dengan
dosis 5 mg.
2. Tn. Tarmin usia 57 tahun memperoleh injeksi Ranitidin dengan
dosis 37,5 mg.
Tanya:
Berapa ml Ranitidin yang harus diberikan kepada An. Ratman dan Tn.
Tarmin ?
Jawab:
Diket: Kemasan Ranitidin yang tersedia 25 mg/ml. Maka 1 ml = 25 mg
Contoh gambar alat yang terkait dengan pemberian injeksi intra selang
LATIHAN
Latihan Praktikum 4: Pemeriksaan Dasar dan Kolaboratif
Ilustrasi kasus:
Ny. Punil, usia 25 tahun, mengeluh abdomen nyeri, mual, lemas, demam sudah
tiga hari tidak turun dengan minum obat. Tim medis menegakkan diagnosis
suspect Demam Berdarah. Klien akan dilakukan pemeriksaan Rumple Leed.
Soal: Lakukan prosedur yang tepat untuk Ny. Punil!
RANGKUMAN
Pemeriksaan dasar dan kolaboratif dapat dilakukan oleh perawat sebagai
bentuk pendelegasian tugas kolaboratif dari tim kesehatan lain, tim medis atau
analis. Namun tugas ini bukan merupakan tugas pokok perawat. Guna
memberikan pelayanan yang berkesinambungan dan kerjasama tim, maka perawat
perlu mengetahui adanya pemeriksaan dasar dan kolaboratif bagi klien.
TEST FORMATIF 5
1. Pengambilan sampel darah arteri dilakukan untuk pemeriksaan dibawah ini:
A. Hematologi
B. Kimia darah
C. Albumin
UJI KETRAMPILAN
Soal kasus:
Seorang perempuan Nn. Sanah usia 15 tahun, dirawat dengan infeksi saluran
kencing memperoleh injeksi Ceftriaxone sebanyak 800 mg, kemasan Ceftriaxone
yang tersedia adalah 1 gram berupa serbuk. Ceftriaxone 1 gram dioplos dengan 5
cc aquabidest.
Tugas:
1. Lakukan tindakan keperawatan kolaboratif pada Nn. Sanah!
2. Gunakan SOP secara tepat.
FORMATIF 1
3. A
4. B
5. C
FORMATIF 2
1. A
2. B
3. C
FORMATIF 3
1. A
2. B
3. C
FORMATIF 4
1. A
2. B
3. C
FORMATIF 5
1. D
2. A
3. C