Makalah Korelasi (Materi 6) Kel.5
Makalah Korelasi (Materi 6) Kel.5
Makalah Korelasi (Materi 6) Kel.5
ANALISIS KORELASI
Nurlaela (2108101125)
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya
sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah tentang Analisis Korelasi ini tepat pada
waktunya.
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas Ibu Neily El
Izzah, M.Pd pada mata kuliah Statistik Pendidikan. Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk
menambah wawasan tentang HAM bagi para pembaca dan juga bagi penulis.
Kami mengucapkan terima kasih kepada Ibu Neily El Izzah M.Pd selaku dosen mata
kuliah Statistik Pendidikan yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat menambah
pengetahuan dan wawasan sesuai dengan mata kuliah yang saya tekuni. Dan kami juga
mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membagi sebagian pengetahuannya
sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini.
Terakhir, kami menyadari makalah yang saya tulis ini masih belum sepenuhnya
sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang bisa membangun kemampuan kami, agar pada
tugas berikutnya bisa menulis makalah dengan lebih baik lagi. Semoga makalah ini dapat
memberikan manfaat kepada kita sekalian.
Penulis
i
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI.......................................................................................................................................... ii
C. Tujuan ......................................................................................................................................... 1
A. Kesimpulan ............................................................................................................................... 14
B. Saran ......................................................................................................................................... 14
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Korelasi adalah istilah statistik yang menyatakan derajat hubungan linier antara
dua variabel atau lebih. Analisis korelasi pertama kali dikembangkan oleh Karl Pearson
pada tahun 1900. Di dalam teknik analisis korelasi, hubungan antara dua variabel hanya
mengenal hubungan searah (linier) saja, misalnya: tinggi badan menyebabkan berat
badannya bertambah, tetapi berat badannya bertambah belum tentu menyebabkan
tinggi badannya bertambah pula. Sehingga dari contoh tersebut dapat diketahui bahwa
dalam analisis korelasi dikenal penyebab dan akibatnya.
Data penyebab atau yang mempengaruhi disebut variabel bebas (independent)
yang biasanya ditandai dengan huruf X. Sedangkan data akibat atau yang dipengaruh
disebut variabel terikat (dependent) yang biasanya dilambangkan dengan huruf Y. Cara
menentukan variabel bebas dan variabel terikat tergantung pada landasan teori yang
digunakan.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan Analisis korelasi?
2. Metode apa saja yang digunakan dalam pengujian korelasi?
3. Bagaimana cara melakukan analisis korelasi pada aplikasi SPSS?
C. Tujuan
1. Untuk Mengetahui pengertian analisis korelasi
2. Untuk Mengetahui metode yang digunakan dalam analisis korelasi
3. Untuk Mengetahui cara melakukan analisis korelasi pada aplikasi SPSS.
1
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Korelasi
Korelasi merupakan salah satu bentuk dan ukuran dengan memiliki beberapa
variabel dalam hubungan yang memakai kata dari korelasi positif sehingga terjadi
perubahan dengan meningkat pada suatu benda. Statistik korelasi yaitu sebuah cara atau
metode untuk mengetahui ada atau tidaknya hubungan linear antar variabelnya. Dan
apabila terdapat hubungan maka perubahan – perubahan yang terjadi pada salah satu
variabel X akan mengakibatkan terjadinya perubahan pada variabel lainnya (Y).
Korelasi merupakan teknik analisis yang termasuk dalam salah satu teknik
pengukuran asosiasi / hubungan (measures of association). Pengukuran asosiasi
merupakan istilah umum yang mengacu pada sekelompok teknik dalam statistik
bivariat yang digunakan untuk mengukur kekuatan hubungan antara dua variabel.
Dalam korelasi sempurna tidak diperlukan lagi pengujian hipotesis, karena kedua
variabel mempunyai hubungan linear yang sempurna. Artinya variabel X
mempengaruhi variabel Y secara sempurna. Jika korelasi sama dengan nol (0), maka
tidak terdapat hubungan antara kedua variabel tersebut. Dalam korelasi sebenarnya
tidak dikenal istilah variabel bebas dan variabel tergantung. Biasanya dalam
penghitungan digunakan simbol X untuk variabel pertama dan Y untuk variabel kedua.
Dalam contoh hubungan antara variabel remunerasi dengan kepuasan kerja, maka
variabel remunerasi merupakan variabel X dan kepuasan kerja merupakan variabel Y.
RUMUS :
2
n : Pasangan data X atau Y
3
dengan perubahan variabel lainnya, baik dalam arah yang sama atau pun
arah yang sebaliknya. Harus diingat bahwa nilai koefisien korelasi yang kecil
(tidak signifikan) bukan berarti kedua variabel tersebut tidak saling berhubungan.
Mungkin saja dua variabel mempunyai keeratan hubungan yang kuat namun nilai
koefisien korelasinya mendekati nol, misalnya pada kasus hubungan non linier.
Koefisien korelasi hanya mengukur kekuatan hubungan linier dan tidak pada
hubungan non linier. Harus diingat pula bahwa adanya hubungan linier yang kuat
di antara variabel tidak selalu berarti ada hubungan kausalitas, sebab-akibat.
Nilai korelasi (r) berkisar antara 1 sampai -1, nilaisemakin mendekati 1 atau -
1 berarti hubungan antara dua variabel semakin kuat, sebaliknyanilai
mendekati 0 berarti hubungan antara dua variabel semakin lemah. Nilai
positifmenunjukkan hubungan searah (X naik maka Y naik) dan nilai
negatif menunjukkan hubungan terbalik (X naik maka Y turun). Menurut
Sugiyono (2007) pedoman untuk memberikan interpretasi koefisien korelasi
sebagai berikut:0,00 - 0,199 = sangat rendah 0,20 - 0,399 = rendah0,40 - 0,599 =
sedang0,60 - 0,799 = kuat0,80 - 1,000 = sangat kuat
Contoh kasus:
Seorang mahasiswa bernama Andi melakukan penelitian dengan menggunakan
alatukur skala. VITA ingin mengetahui apakah ada hubungan antara kecerdasan
(x) dengan prestasi belajar (y) pada siswa SMU NEGRI xxx dengan ini VITA
membuat 2 variabel yaitu kecerdasan dan prestasi belajar. Tiap-tiap variabel
dibuat beberapa butir pertanyaan dengan menggunakan skala Likert, yaitu angka
1 = Sangat tidak setuju, 2 = Tidak setuju, 3 = Setuju dan 4 = SangatSetuju. Setelah
membagikan skala kepada 12 responden didapatlah skor total item-item yaitu
sebagai berikut:
Tabel. Tabulasi Data (Data Fiktif)
1 33 58
2 32 42
3 21 48
4 34 49
4
5 34 52
6 35 57
7 32 55
8 21 50
9 21 48
10 35 54
11 36 56
12 21 47
Dari hasil analisis korelasi sederhana (r) didapat korelasi antara kecerdasan
dengan prestasi belajar (r) adalah 0,766. Hal ini menunjukkan bahwa terjadi
hubungan yang kuatantara kecerdasan dengan prestasi belajar. Sedangkan arah
hubungan adalah positif karenanilai r positif, berarti semakin tinggi kecerdasan
maka semakin meningkatkan prestasi belajar.
5
- Ho diterima jika Signifikansi > 0,05
- Ho ditolak jika Signifikansi < 0,05
4) Membandingkan signifikansi Nilai signifikansi 0,004 < 0,05, maka Ho ditolak.
5) Kesimpulan Oleh karena nilai Signifikansi (0,004 < 0,05) maka Ho ditolak,
artinya bahwa ada hubungan secara signifikan antara kecerdasan dengan
prestasi belajar. Karena koefisien korelasi nilainya positif, maka berarti
kecerdasan berhubungan positif dan signifikan terhadap pretasi belajar. Jadi
dalam kasus ini dapat disimpulkan bahwa kecerdasan berhubungan positif
terhadap prestasi belajar pada siswa SMU Negeri XXX
𝑅𝑦1.2 =
Koefisien korerasi parsial adalah indeks atau angka yang digunakan untuk
mengukur keeratan hubungan antara 2 variabel, jika variabel lainnya konstanta,
pada hubungan yang melibatkan lebih dari dua variabel. Koefisien korelasi parsial
untuk tiga variabel dirumuskan oleh:
6
ry1.2 =
ry2.1 =
r 2.1Y =
Contoh kasus :
7
Kita mengambil contoh pada kasus korelasi sederhana di atas dengan
menambahkan satuvariabel kontrol. Seorang mahasiswa bernama Andi melakukan
penelitian dengan menggunakan alat ukur skala. Andi ingin meneliti tentang
hubungan antara kecerdasan dengan prestasi belajar jika terdapat faktor tingkat
stress pada siswa yang didugamempengaruhi akan dikendalikan. Dengan ini Andi
membuat 2 variabel yaitu kecerdasan dan prestasi belajar dan 1 variabel kontrol
yaitu tingkat stress. Tiap-tiap variabel dibuat beberapa butir pertanyaan dengan
menggunakan skala Likert, yaitu angka 1 = Sangat tidak setuju, 2 =Tidak setuju, 3
= Setuju dan 4 = Sangat Setuju. Setelah membagikan skala kepada 12responden
didapatlah skor total item-item yaitu sebagai berikut :
8
Korelasi Rank Spearman digunakan untuk mencari hubungan atau untuk
menguji signifikansi hipotesis asosiatif. Dengan syarat bila masing-masing
variabel yang dihubungkan berbentuk Ordinal. Contoh: Ada 10 orang responden
yang diminta untuk mengisi daftar pertanyaan tentangMotivasi dan Prestasi dalam
sebuah kantor. Jumlah responden yang diminta mengisi daftar pertanyaan itu 10
karyawan, masing-masing diberi nomor 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10. Nilai yang
diberikan oleh kesepuluh responden tentang Motivasi dan Prestasi itu diberikan
padacontoh berikut. Yang akan diketahui adalah apakah ada hubungan antara
Motivasi dengan Prestasi. Berdasarkan hal tersebut maka:
Penyajian data Jawaban responden yang telah terkumpul ditunjukkan pada Tabel.
berikut ini:
9
Perhitungan untuk pengujian Hipotesis Data tersebut diperoleh dari sumber yang
berbeda yaitu Motivasi (Xi) dan Prestasi (Yi).Karena sumber datanya berbeda dan
berbentuk ordinal, maka untuk menganalisisnyadigunakan Korelasi Rank yang
rumusnya adalah:
Ρ = 1 – (6Σbi2 : N ( N2 – 1 )
N = total pengamatan
10
5 4 5 8 8 0 0
6 3 4 9 9 0 0
7 2 2 10 10 0 0
8 8 9 2 1 1 1
9 7 8 3,5 3 0,5 0,25
10 6 6 5,5 6,5 -1 1
0 7
Selanjutnya harga bi2 yang telah diperoleh dari hitungan dalam tabel kolom
terakhir dimasukkan dalam rumus korelasi Spearman Rank:
1. Masukkan data variabel bebas dan variabel terikat pada SPSS data editor. Pada
contoh kali ini, jumlah datanya ada 12, terdapat 4 variabel bebas (X1,X2,X3,X4)
dan terdapat 1 variabel terikat (Y).
11
2. Pilih Menu Analyze, kemudian Correlate, lalu Bivariate…
12
Dari tabel di atas dapat diperoleh informasi bahwa:
13
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Korelasi merupakan hubungan antara dua kejadian dimana kejadian yang satu
dapat mempengaruhi eksistensi kejadian yang lain, Misalnya kejadian X
mempengerahui kejadian Y. Apabila dua variable X dan Y mempunyai hubungan,
maka nilai variable X yang sudah diketahui dapat dipergunakan untuk
memperkirakan/menaksir atau meramalkan Y. Ramalan pada dasarnya merupakan
perkiraan/taksiran mengenai terjadinya suatu kejadian(nilai suatu variabel) untuk waktu
yang akan datang. Variable yang nilainya akan diramalkan disebut variable tidak bebas
(dependent variable), sedangkan variabel C yang nilainya dipergunakan untuk
meramalkan nilai Y disebut variable bebas (independent variable) atau variable peramal
(predictor) atau seringkali disebut variable yang menerangkan (explanatory). Jadi jelas
analisis korelasi ini memungkinkan kita untuk mengetahui suatu di luar hasil
penyelidikan, Salah satu cara untuk melakukan peramalan adalah dengan menggunakan
garis regresi.
B. Saran
Makalah ini kami susun agar memberikan manfaat yang besar bagi para
pembaca. Kami berharap makalah ini dapat dijadikan sebagai bahan kajian sehingga
dapat memberikan lebih kejelasan bagi para pembaca tentang sub bab yang telah kami
bahas. Kemudian menurut hemat kami, makalah ini masih jauh dari kesempurnaan.
Untuk itu kami berharap kesedian bagi para pembaca untuk memberikan kritik dan
saran yang bersifat membangun, penulis harapkan semoga menjadi hasil yang terbaik
dan lebih sempurna di kemudian hari.
14
DAFTAR PUSTAKA
http://rahmatsuharjana.blogspot.com/2013/06/makalah-korelasi-dan-regresi.html.
http://ngacabrul.blogspot.com/2010/12/makalah-statistik-korelasi-dan-regresi.html. Diakses
2022.
15