Makalah Pertumbuhan Dan Perkembangan

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH

PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN TUMBUHAN

Diajukan untuk memenuhi tugas kelompok mata kuliah Fisiologi Tumbuhan yang
diampu oleh dosen :

Lufita Nur Alfiah, SP., M.Si

Oleh kelompok VI

UNIVERSITAS PASIR PENGARAIAN

FAKULTAS PERTANIAN

AGROTEKNOLOGI

TP 20202/2021
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas
segala berkat dan rahmat-Nya yang memberikan kesehatan dan nikmat kepada
kami sehingga makalah ini dapat diselesaikan dengan baik sesuai dengan waktu
yang direncanakan

Makalah berjudul “Pertumbuhan dan Perkembangan Tumbuhan” disusun


untuk memenuhi tugas mata kuliah Fisiologi Tumbuhan. Pada kesempatan ini
kami menyampaikan terima kasih kepada Ibu Lufita Nur Alfiah, SP., M.Si
sebagai dosen pembimbing mata kuliah Fisiologi Tumbuhan yang telah banyak
memberikan bimbingan kepada kami.

Kami telah berupaya dengan semaksimal mungkin dalam penyelesaian


makalah ini, namun kami juga menyadari masih banyak kelemahan baik dari segi
isi maupun tata bahasanya. Untuk itu kami mengharapkan kritik dan saran yang
bersifat membangun dari pembaca demi sempurnanya makalah ini. Kiranya isi
makalah ini bermanfaat dalam memperkaya khasanah ilmu pendidikan. Terima
kasih.

Pasir Pengaraian, 09 Desember 2021

Penyusun
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Di negara kita terdapat jenis-jenis tumbuhan yang beraneka ragam.
Keadaan seperti iklim dan tanah sangat mendukung kelangsungan hidup
beraneka tumbuhan tersebut. Oleh sebab itu kita wajib mensyukuri
anugerah Tuhan ini.
Pertumbuhan adalah pertambahan jumlah sel pada suatu
organisme. Pertumbuhan bersifat tidak dapat kembali (irreversible).
Sedangkan, perkembangan merupakan proses untuk mencapai kematangan
fungsi suatu organisme. Walaupun berbeda dari segi pengertian, namun
kedua proses ini berjalan secara simultan atau pada waktu yang bersamaan
dan saling terkait.
Adapun perbedaannya terletak pada faktor kuantitatif dan
kualitatif. Pertumbuhan dapat diukur secara kuantitatif karena mudah
diamati, yaitu tejadi perubahan jumlah dan ukuran. Sebaliknya,
perkembangan hanya dapat dinyatakan secara kualitatif karena terjadi
perubahan fungsional dalam tubuh suatu organisme sehingga tidak dapat
diamati.

B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian pertumbuhan dan perkembangan?
2. Bagaimana tahapan pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan?
3. Ada berapa jenis pertumbuhan pada tumbuhan?
4. Faktor apa saja yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan
pada tumbuhan?

C. Tujuan
1. Mengetahui pengertian pertumbuhan dan perkembangan
2. Mengetahui tahapan pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan
3. Mengetahui jenis jenis pertumbuhan pada tumbuhan
4. Mengetahui faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan
perkembangan pada tumbuhan
BAB II

PEMBAHASAN

1. Pengertian Pertumbuhan dan Perkembangan


Salah satu ciri organisme adalah tumbuh dan berkembang.
Pertumbuhan adalah Peristiwa perubahan biologi yang terjadi pada
makhluk hidup yang berupa pertambahan ukuran (volume, massa, dan
tinggi). Pertumbuhan ini bersifat kuantitatif/ terukur. Perkembangan
adalah proses menuju kedewasaan pada organisme. Proses ini berlangsung
secara kualitatif. Baik pertumbuhan atau perkembangan bersifat
irreversibel. Bila kita menanam biji tanaman, dapat diamati bahwa dari
hari ke hari terjadi perubahan tinggi. Secara kualitatif, terlihat bentuk awal
(biji) yang demikian sederhana menjadi bentuk tanaman yang lengkap.
Pada tanaman yang sedang tumbuh, terlihat adanya pembentukan
organ-organ baru. Misalnya daun semakin banyak, akar semakin panjang
dan bertambah banyak. Melihat arah pertumbuhan, tanaman tumbuh kedua
arah utama:
- Akar ke bawah (Menuju ke bumi)
- Daun (dan batang) ke atas
Secara umum pertumbuhan dan pekembangan pada tumbuhan
diawali untuk stadium zigot yang merupakan hasil pembuahan sel kelamin
betina dengan jantan. Pembelahan zigot menghasilkan jaringan meristem
yang akan terus membelah dan mengalami diferensiasi.
Diferensiasi adalah perubahan yang terjadi dari keadaan sejumlah
sel, membentuk organ-organ yang mempunyai struktur dan fungsi yang
berbeda. Peristiwa diferensiasi menghasilkan perbedaan yang tampak pada
struktur dan fungsi masing-masing organ, sehingga perubahan yang terjadi
pada organisme tersebut semakin kompleks. Auksanometer adalah Suatu
alat untuk mengukur pertumbuhan memanjang suatu tanaman, yang terdiri
atas sistem kontrol yang dilengkapi jarum penunjuk pada busur skala atau
jarum yang dapat menggaris pada silinder pemutar.
2. Tahapan Pertumbuhan dan Perkembangan pada Tanaman
 Tahap awal pertumbuhan
1. Mula-mula biji melakukan imbibisi atau penyerapan air
sampai ukuran bijinya bertambah dan menjadi lunak.
2. Saat air masuk ke dalam biji, enzim-enzim mulai aktif
sehingga menghasilkan berbagai reaksi kimia.
3. Kerja enzim ini antara lain, mengaktifkan metabolisme di
dalam biji dengan mensintesis cadangan makanan sebagai
persediaan cadangan makanan pada saat perkecambahan
berlangsung.

 Perkecambahan
1. Perkecambahan terjadi karena pertumbuhan radikula (calon
akar) dan pertumbuhan plumula (calon batang).
2. Faktor yang memengaruhi perkecambahan adalah air,
kelembapan, oksigen, dan suhu.
Dalam Perkecambahan biji terbagi atas dua macam, yaitu:
a. Tipe perkecambahan diatas tanah (Epigeal)
Hipokotil memanjang sehingga plumula dan kotiledon ke
permukaan tanah dan kotiledon melakukan fotosintesis
selama daun belum terbentuk.
Contohnya : perkecambahan kacang hijau.
b. Tipe perkecambahan di bawah tanah (Hipogeal)
Epikotil memanjang sehingga plumula keluar menembus
kulit biji dan muncul di atas permukaan tanah, sedangkan
kotiledon tertinggal dalam tanah.
Contohnya : perkecambahan kacang kapri (Pisum sativum).

3. Macam-macam Pertumbuhan pada Tumbuhan


 Pertumbuhan primer
Terjadi sebagai hasil pembelahan sel-sel jaringan meristem primer.
Berlangsung pada embrio, bagian ujung-ujung dari tumbuhan
seperti akar dan batang.
Embrio memiliki 3 bagian penting :
a. Tunas embrionik yaitu calon batang dan daun
b. Akar embrionik yaitu calon akar
c. Kotiledon yaitu cadangan makanan
Pertumbuhan tanaman dapat diukur dengan alat yang disebut
auksanometer. Daerah pertumbuhan pada akar dan batang berdasar
aktivitasnya terbagi menjadi 3 daerah:
 Daerah pembelahan Sel-sel di daerah ini aktif membelah
(meristematik)
 Daerah pemanjangan Berada di belakang daerah
pembelahan
 Daerah diferensiasi Bagian paling belakang dari daerah
pertumbuhan. Sel-sel mengalami diferensiasi membentuk
akar yang sebenarnya serta daun muda dan tunas lateral
yang akan menjadi cabang.

Setelah fase perkecambahan, diikuti pertumbuhan tiga sistem


jaringan meristem primer yang terletak di akar dan batang. Pada
fase ini tumbuhan membentuk akar, batang, dan daun.
Tiga sistem jaringan primer yang terbentuk sebagai berikut :
 Protoderm, yaitu lapisan terluar yang akan membentuk
jaringan epidermis.
 Meristem dasar yang akan berkembang menjadi jaringan
dasar yang mengisi lapisan korteks pada akar di antara style
dan epidermis.
 Prokambium, yaitu lapisan dalam yang akan berkembang
menjadi silinder pusat, yaitu floem dan xilem.

Pertumbuhan primer pada akar


Akar muda yang keluar dari biji segera masuk ke dalam tanah,
selanjutnya membentuk sistem perakaran tanaman. Pada ujung
akar yang masih muda, terdapat empat daerah pertumbuhan
sebagai berikut.
a. Tudung akar (kaliptra). Tudung akar atau kaliptra berfungsi
sebagai pelindung terhadap benturan fisik ujung akar terhadap
tanah sekitar pertumbuhan. Fungsi lain ujung akar, yaitu
memudahkan akar menembus tanah karena tudung akar
dilengkapi dengan sekresi cairan polisakarida. Perbedaan antara
tudung akar dikotil dan monokotil sebagai berikut:
 Pada tudung akar dikotil, antara ujung akar dengan
kaliptra tidak terdapat batas yang jelas dan tidak
memiliki titik tumbuh pada kaliptra tersebut.
 Pada tudung akar monokotil, antara ujung akar dan
kaliptra terdapat batas yang jelas atau nyata dan
mempunyai titik tumbuh tersendiri yang disebut
kaliptrogen.
 Sel-sel kaliptra yang dekat dengan ujung akar
mengandung butir-butir tepung yang disebut kolumela.

b. Meristem merupakan bagian dari ujung akar yang selnya


senantiasa mengadakan pembelahan secara mitosis. Meristem
ini terletak di belakang tudung akar. Pada tumbuhan dikotil,
sel-sel tudung akar yang rusak akan digantikan oleh sel-sel
baru yang dihasilkan oleh sel-sel me-ristem primer dari
perkembangan sel-sel meristem apical.

c. Daerah pemanjangan sel terletak di belakang daerah meristem.


Sel-sel hasil pembelahan meristem tumbuh dan berkembang
memanjang pada daerah ini. Aktivitas pertumbuhan dan
perkembangan memanjang dari sel mengakibatkan pembelahan
sel di daerah ini menjadi lebih lambat dari bagian lain.
Pemanjangan sel tersebut berperan penting untuk membantu
daya tekan akar dan proses pertumbuhan memanjang akar.

d. Daerah diferensiasi, sel-sel hasil pembelahan dan pemanjangan


akan mengelompok se-suai dengan kesamaan struktur. Sel-sel
yang memiliki kesamaan struktur, kemudian akan memperoleh
tugas membentuk jaringan tertentu.

Pertumbuhan primer pada batang


Pertumbuhan dan perkembangan primer pada batang meliputi
daerah pertumbuhan (titik tumbuh), daerah pemanjangan, dan
daerah diferensiasi. Meristem apikal pada batang dibentuk oleh sel-
sel yang senantiasa membelah pada ujung tunas yang biasa disebut
kuncup. Di dalam kuncup, ruas batang dan tonjolan daun kecil
(primordia) memiliki jarak sangat pendek karena jarak internodus
(antar ruas) sangat pendek. Pertumbuhan, pembelahan, dan
pemanjangan sel terjadi di dalam internodus.

 Pertumbuhan Sekunder
Merupakan aktivitas sel-sel meristem sekunder yaitu kambium dan
kambium gabus. Pertumbuhan ini dijumpai pada tumbuhan dikotil,
gymnospermae dan menyebabkan membesarnya ukuran (diameter)
tumubuhan.
- Mula-mula kambium hanya terdapat pada ikatan pembuluh, yang
disebut kambium vasis atau kambium intravasikuler. Fungsinya
adalah membentuk xilem dan floem primer.
- Selanjutnya parenkim akar/batang yang terletak di antara ikatan
pembuluh, menjadi kambium yang disebut kambium intervasis.
- Kambium intravasis dan intervasis membentuk lingkaran tahun
bentuk konsentris. Kambium yang berada di sebelah dalam
jaringan kulit yang berfungsi sebagai pelindung. Terbentuk akibat
ketidakseimbangan antara permbentukan xilem dan floem yang
lebih cepat dari pertumbuhan kulit.
Ke dalam membentuk feloderm yaitu sel-sel hidup
Ke luar membentuk felem yaitu sel-sel mati.
4. Faktor yang mempengaruhi Pertumbuhan dan Perkembangan
Tumbuhan
 Hormon pertumbuhan
Hormon pertumbuhan bertugas memacu atau merangsang bagian
tertentu untuk melakukan pembelahan sel agar tumbuhan semakin
besar. Hormon yang utama yaitu :
a. Auksin
 Banyak terdapat di ujung-ujung koleoptil, atau ujung-ujung
tunas.
 Diketahui sebagai senyawa Asam Indol Asetat (AIA) atau
Indol Acetic Acid (IAA).
 Kerjanya akan efektif bila tak ada cahaya.
 Bekerja mempengaruhi/mempercepat proses pembelahan
sel-sel meristem di ujung-ujung tunas (batang dan akar).
Dengan sifat auksin ini, tumbuhan dapat tumbuh sangat cepat
ditempat gelap (etiolasi). Dalam percobaan dilaboratorium, auksin
juga memacu pertumbuhan daun, bunga, buah dan batang
rerumputan dan kelompok cemara. Sifat auksin ini digunakan oleh
para petani buah untuk merangsang bunga menjadi buah tanpa
pembuahan terlebih dahulu, sehingga kini muncul jenis buah tanpa
biji, seperti semangka, jeruk, dan durian. Proses pembentukan buah
tanpa pembuahan ini disebut Partenokarpi. Auksin juga dipakai
untuk memacu tumbuhnya akar pada batang-batang stek.

b. Giberelin
Didunia pertanian, giberelin banyak dimanfaatkan karena
fungsinya yang istimewa, antara lain
 Digunakan untuk partenokarpi, menghasilkan buah
tanpa biji.
 Mempercepat penuaan daun (sayuran) dan buah (Jeruk)
 Memacu pertumbuhan padang rumput untuk ternak.
 Menyebabkan gerombol buah anggur lebih panjang.
 Anggur tahan cendawan
 Mendorong produksi benih
 Oleh pembuat bir digunakan untuk mempercepat proses
pembuatan malt
 Merenyahkan tangkai daun seledri
 Meningkatkan tanaman tebu dan produksi gulanya.

c. Sitokinin
Dinamakan sitoinin karena memacu sitokinesis (Pembelahan
plasma sel). Sitokinin terdpat dijaringan pembuluh berbagai
jenis tumbuhan. Sitokinin ditemukan pula pada endosperma
cair buah kelapa muda, kapang, bakteri, dan bahkan hewan
primata, lumut, ganggang coklat, ganggang merah, pinus, dan
diatom.
Sitokinin paling banyak terdapat disekitar biji muda, buah
muda, dan tunas daun, serta ujung akar. Didunia pertanian,
sitokinin diperlukan untuk:
 Pertumbuhan pada kultur jaringan
 Menunda penuaan bagian tubuh tumbuhan
 Memacu pembesaran sel-sel keping biji dan sel daun
dikotil.
 Memacu perkembangan kloroplas dan sintesis klorofil.

d. Asam Absisat (ABA)


Dinamai dengan asam absisat karena diketahui bahwa ZPT (Zat
Pengatur Tumbuh) ini menyebabkan absisi/rontoknya daun
tumbuhan pada musim gugur. Nama tersebut telah popular
walaupun para peneliti tidak pernah membuktikan kalau asam
absisat terlibat dalam gugurnya daun.
Pada kehidupan suatu tumbuhan, merupakan hal yang
menguntungkan untuk menunda/menghentikan pertumbuhan
sementara. Dormansi biji sangat penting terutama bagi
tumbuhan setahun di daerah gurun atau daerah semiarid, karena
proses perkecambahan dengan suplai air terbatas akan
mengakibatkan kematian.Sejumlah faktor lingkungan diketahui
mempengaruhi dormansi biji, tetapi pada banyak tanaman ABA
tampaknya bertindak sebagai penghambat utama
perkecambahan. Biji-biji tanaman setahun tetap dorman di
dalam tanah sampai air hujan mencuci ABA keluar dari biji.
Peranan Asam Absisat (ABA)
• Dormansi Biji
• Menahan cekaman kekeringan

e. Etilen
Buah-buahan terutama yang sudah tua melepaskan gas yang
disebut etilen. Etilen disintesis oleh tumbuhan dan
menyebabkan proses pemasakan yang lebih cepat. Selain etilen
yang dihasilkan oleh tumbuhan, terdapat etilen sintetik, yaitu
etepon (asam 2-kloroetifosfonat).Etilen sintetik ini sering
digunakan para pedagang untuk mempercepat pemasakan buah.
Selain memacu pematangan, etilen juga memacu
perkecambahan biji, menebalkan batang, mendorong gugurnya
daun, dan menghambat pemanjangan batang kecambah. Selain
itu, etilen menunda pembungaan, menurunkan dominansi
apikal dan inisiasi akar, dan menghambat pemanjangan batang
kecambah.

 Nutrisi
Tanaman membutuhkan mutlak 13 unsur hara essensial dalam
pertumbuhannya. Unsur hara tersebut harus berbentuk ion untuk
dapat digunakan tanaman.
Adapun peranan unsur-unsur hara tersebut dapat diuraikan secara
ringkas seperti dibawah ini :
N (Nitrogen) peranannya :
 Merangsang pertumbuhan vegetatif
 Tanaman dan tumbuhnya anakkan
 Membuat tanaman lebih hijau karena banyak mengandung
butir hijau daun
 Merupakan bahan penyusun klorofil daun, lemak dan
protein

P (Phosfor) peranannya :
 Memacu pertumbuhan akar dan pembentukan sistem
perakaran yang lebih baik
 Mempercepat pembungaan dan pemasakan buah, biji atau
gabah
 Memperbesar prosentase pembentukan bunga menjadi buah
 Sebagai bahan penyusun inti sel lemak dan protein

K (Kalium) peranannya :
 Memperlancar fotosintesis
 Membantu pembentukan protein dan hidrat arang
 Sebagai katalisator dalam transformasi tepung, gula dan
lemak tanaman
 Mengeraskan jerami dan bagian kayu dari tanaman
 Meninggikan kualitas rasa dan warna dari buah dan bunga
 Meninggikan daya tahan tanaman terhadap serangan hama,
penyakit dan kekeringan
 Pada tanaman unsur ini terkumpul pada titik tumbuh dan
mempercepat pertumbuhan jaringan merismatik

Mg (Magnesium) peranannya :
 Merupakan bahan penyusun klorofil
 Mengaktifkan enzim yang berperan pada metabolisme
karbohidrat
 Dapat menaikkan kadar minyak pada berbagai tanaman
penghasil minyak

Ca (Calsium) peranannya :
 Merangsang pembentukan bulu-bulu akar dan biji-bijian
 Mengeraskan jerami dan bagian kayu tanaman

S (Belerang) peranannya :
 Sebagai penyusun utama ion fosfat
 Menambah kandungan protein dan vitamin
 Pembentukan bintil akar tanaman kacang-kacangan dan
butir hijau daun sehingga warna daun menjadi lebih hijau

Cl (Chlor) peranannya :
 Meninggikan kuantitas dan kualitas tanaman

Fe (Besi) peranannya :
 Sangat penting pada pembentukan klorofil

Mn (Mangan) peranannya :
 Penting dalam penyusunan klorofil dan proses fotosintesa
 Merangsang perkecambahan biji dan pemasakan buah

Cu & Zn (Tembaga dan Seng) peranannya :


 Penting dalam pengaturan sistem enzim tanaman dan dalam
pembentukan klorofil
 Diperlukan pada tanah alkalis dan organik

B (Borium) peranannya :
 Meningkatkan kualitas dan kuantitas hasil sayur-mayur dan
dalam pembentukan klorofil
 Penting dalam usaha peningkatan produksi biji-bijian
tanaman kacang-kacangan
 Diperlukan pada tanah organik

Mo (Molibdenum) peranannya :
 Penting dalam proses fiksasi N dan untuk tanaman kacang-
kacangan, jeruk dan sayur mayor

 Gen
Gen yaitu faktor penentu sifat-sifat makhluk hidup. Gen akan
terwaris dari generasi ke generasi. Biasanya sifat yang ditentukan
oleh gen (disebut sifat turunan) sulit diubah meskipun dengan
penambahan nutrisi. Bila tumbuhan mewarisi gen sifat pendek dari
induk pendek, maka tumbuhan tersebut tetap pendek. Tumbuhan
yang memiliki gen penentu buah rasa manis akan menghasilkan
buah yang rasanya manis.

 Lingkungan
a. Cahaya
Cahaya (yang umumnya diperoleh dari matahari) memiliki
spektrum yang berbeda yang memiliki panjang gelombang yang
beda. Cahaya berpengaruh terhadap pertumbuhan tanaman, karena
merupakan bahan dari proses fotosintesis, bila tak ada cahaya,
maka proses fotosintesis tak akan terjadi.

b. Keasaman tanah (pH)


Tanaman umumnya tumbuh normal pada tanah yang netral,
berkisar antara pH 9-7.

c. Kerapatan tanaman
Tanaman yang banyak pada suatu areal mempengaruhi jumlah
unsur hara dan membatasi keleluasaan menjalarnya akar tanaman.
Hal ini akan mempengaruhi pertumbuhan.

d. Temperatur (suhu) lingkungan


Pertumbuhan sangat dipengaruhi oleh suhu. Setiap jenis tumbuhan
memiliki toleransi pada suhu minimum tertentu, suhu optimum
tertentu, dan suhu maksimum tertentu. Toleransi ini berbeda-beda
untuk tiap jenis tumbuhan. Pengaruh suhu dan cahaya matahari
memberi pengaruh kompleks berkaitan dengan kedudukan tempat
di bumi terhadap cahaya matahari. Di daerah iklim sedang dan
iklim dingin muncul saat-saat hari panjang dan hari pendek. Hari
panjang yaitu hari yang siangnya diatas 12 jam (Sekitar 15 jam
siang, 9 jam malam). Sedangkan hari pendek mengalami siang
kurang dari 12 jam (Sekitar 9 jam atau 10 jam siang, 15 jam
malam). Hari panjang terjadi pada musim panas, dan hari pendek
terjadi pada musim gugur dan dingin. Keadaan seperti ini
menimbulkan respon berbeda dari tumbuhan terhadap setiap
musim. Respon ini disebut fotoperiodisme.
BAB III

KESIMPULAN

Anda mungkin juga menyukai