Vika Anjana - Teori Sitem 116-Dikonversi
Vika Anjana - Teori Sitem 116-Dikonversi
Vika Anjana - Teori Sitem 116-Dikonversi
1. Decision Support System (DSS) merupakan salah satu pemanfaatan teknologi yang dapat
memudahkan pelaku organisasi dalam pengambilan keputusan.
a. Jelaskan mengapa DSS dibutuhkan dalam sistem manajemen?
Jawab :
Sebelum itu, kita perlu mengetahui terlebih dahulu apa itu sistem pendukung
pengambilan keputusan kelompok atau Decision Support System (DSS). Menurut
Jogiyanto (2003: 327), Decision Support System (DSS) ialah suatu sistem informasi
yang membantu membantu manajer level menengah untuk proses pengambilan
keputusan setengah terstruktur (semi structured) supaya lebih efektif dengan
menggunakan modelmodel analitis dan data yang tersedia. Hal ini sejalan dengan
pernyataan Turban dan Aronson (2011:75) yang mendefinisikan DSS merupakan sistem
yang digunakan untuk mendukung pembuat keputusan manajerial dalam keputusan
semi-struktur maupun terstruktur. Berdasarkan pernyataan para ahli tersebut, saya
mensintesakan DSS adalah sistem berbasis komputer yang interaktif, berguna untuk
menyelesaikan masalah yang tidak terstruktur yakni dengan cara membantu pengambil
keputusan dalam menggunakan data dan model. DSS dalam rangka meningkatkan
kualitas pengambilan keputusan menggabungkan sumber daya intelektual seorang
individu dengan kemampuan komputer serta pada pengambilan keputusan lebih
menekankan atas situasi yang dengan cepat mengalami perubahan, kondisi yang
memerlukan fleksibilitas, dan berbagai keputusan untuk respon yang segera.
Menurut saya DSS dibutuhkan dalam sistem manajemen karena, DSS merupakan
suatu sistem yang menyediakan fasilitas untuk melakukan suatu analisis sehingga setiap
proses pengambilan keputusan yang dilakukan oleh para manajer akan lebih berkualitas
karena DSS ini sangat membantu manajer dalam mengumpulkan data baik data-data dari
luar perusahaan serta data-data privat dari pengambil keputusan, menganalisis data,
kebiasaan, kejadian, rekap kegiatan perusahaan pada masa lampau serta. Dengan
terkumpulnya data ini tentunya manajer akan lebih dimudahkan dalam mengambil suatu
keputusan baik yang semi terstruktur maupun yang tidak terstruktur. Hal inipun sejalan
dengan pendapat (Raymond McLeod dan George Schell, 2004) yang menjelaskan bahwa
“DSS menyediakan informasi pemecahan masalah maupun kemampuan komunikasi
dalam memecahkan masalah semi-terstruktur. Informasi dihasilkan dalam bentuk
laporan periodik dan khusus, dan output dari model matematika dan sistem pakar.
Dalam banyak kasus, berbagai sistem informasi yang digunakan tidak memadai untuk
membuat keputusan yang spesifik guna memecahkan permasalahan yang spesifik.
Refernsi :
• Saliman, S. (2010). Mengenal DEcision Support System (DSS). Efisiensi: Kajian
Ilmu Administrasi, 10(1).
• Whetyningtyas, A. (2011). PERANAN DECISION SUPPORT SYSTEM (DSS)
BAGI MANAJEMEN SELAKU DECISION MAKER. Analisis Manajemen Vol. 5
No. 1 Juli, 102-108.
b. Pilih salah satu studi kasus masalah terkait pembiayaan pendidikan atau
kepemimpinan pendidikan, dan jelaskan gagasan Saudara bagaimana peranan
dan cara kerja DSS dalam menangani masalah tersebut. Jawab :
Peranan
Seperti yang kita ketahui, bahwasanya DSS atau Sistem Pendukung Keputusan
(SPK) digunakan untuk menyelesaikan permasalahan yang tidak terstruktur. Maksud
dari tidak terstruktur itu yakni suatu permasalahan yang jarang terjadi dan kalaupun
terjadi solusinya akan unik untuk setiap permasalahan, variable bergantungnya cukup
banyak dan terkadang intangible (sesuatu yang tidak berwujud atau sesuatu aset yang
tidak bersifat fisik), jadi tidak dapat di klasifikasikan .
Untuk Studi kasus yang saya ambil yakni mengenai masalah terkait pembiayaan
pendidikan, lebih tepatnya yakni mengenai “Penyeleksian Beasiswa Bidik Misi”.
Beasiswa dapat dikatakan sebagai pembiayaan yang tidak bersumber dari pendanaan
sendiri atau orang tua, akan tetapi diberikan oleh pemerintah, perusahaan swasta,
kedutaan, universitas, kopertis, serta lembaga pendidik atau peneliti, atau juga dari
kantor tempat bekerja karena prestasi seorang karyawan, dan dapat diberikan
kesempatan untuk meningkatkan kapasitas sumber daya manusianya melalui
pendidikan. Biaya tersebut diberikan kepada yang berhak menerima, terutama
berdasarkan klasifikasi, kualitas, dan kompetensi si penerima beasiswa.
Demikian halnya dengan Universitas Potensi Negeri Jakarta yang telah memiliki
program pemberian beasiswa terhadap mahasiswa yang dananya diperoleh dari
pemerintah setempat yaitu beasiswa bidik misi. Oleh karena itu sudah menjadi
keharusan bahwasanya beasiswa harus diberikan kepada penerima yang layak dan pantas
untuk mendapatkannya. Akan tetapi, dalam melakukan seleksi beasiswa bidik misi
tersebut karena banyaknya pelamar beasiswa dan banyaknya kriteria yang digunakan
untuk menentukan keputusan penerima beasiswa bidik misi sesuai yang diharapkan
tentu akan mengalami kesulitan. Untuk itu diperlukan adanya DSS atau suatu Sistem
Pendukung Keputusan (SPK) yang dapat memperhitungkan segala kriteria yang
mendukung
pengambilan keputusan guna membantu, mempercepat dan mempermudah proses
pengambilan keputusan.
Cara Kerja
Ada beberapa metode yang bisa digunakan untuk membangun DSS salah satunya
yakni Multiple Attribute Decision Making (MADM) adalah suatu metode yang
digunakan untuk mencari alternative optimal dari sejumlah alternatif dengan kriteria
tertentu. Inti dari Multiple Attribute Decision Making (MADM) adalah menentukan nilai
bobot untuksetiap atribut, kemudian dilanjutkan dengan proses perankingan yang akan
menyeleksi alternatif yang sudah diberikan.
Dalam kasus kali ini saya memilih menggunakan model Simple additive weighting
(SAW), dikenal juga dengan istilah Weighted Sum Model (WSM) atau Scoring Method
(SM) dan paling sering digunakan dalam teknik MADM. Model ini dipilih karena model
SAW merupakan suatu bentuk model pendukung keputusan dimana input utamanya
menggunakan konsep dasar mencari penjumlahan terbobot dari rating kinerja pada
setiap alternatif pada semua atribut. Model SAW membutuhkan proses normalisasi
matriks keputusan (X) ke suatu skala yang dapat diperbandingkan dengan semua rating
alternatif yang ada.Yang mana pada kasus ini dilakukan dengan mencari nilai bobot
untuk setiap kriteria, kemudian dilakukan proses perangkingan yang akan menentukan
alternatif optimal yaitu mahasiswa terbaik yang akan dipertimbangkan oleh pengambil
keputusan untuk memperoleh beasiswa bidik misi.
Referensi :
• Verina, W., & Dewi, R. (2016). Penerapan Metode Fuzzy SAW Untuk Penyeleksian
Beasiswa Bidik Misi (Studi Kasus: Universitas Potensi Utama). Journal of Applied
Intelligent System, 1(3), 167-178.
• Jaenudin, T. S. M. T. A. (2017). Penerapan Metode SAW (Simple Additive
Weighting) dalam Sistem Pendukung Keputusan untuk Menentukan Penerima
Beasiswa. Prosiding Saintiks FTIK Unikom, 2.
• Wanto, A., & Damanik, H. (2015, November). Analisis Penerapan Sistem Pendukung
Keputusan Terhadap Seleksi Penerima Beasiswa BBM (Bantuan Belajar Mahasiswa)
Pada Perguruan Tinggi Menggunakan Metode Simple Additive
Weighting (SAW)(Studi Kasus: AMIK Tunas Bangsa Pematangsiantar).
In Prosiding Seminar Nasional Rekayasa (SNTR) II (Vol. 2, No. 25, pp. 323-333).
2. Tetapkanlah masalah yang tengah terjadi dalam praktik manajemen pendidikan dasar
atau pendidikan menengah di era transformasi digital yang berkaitan dengan
implementasi manajemen sistem. Sertakan data sebagai bukti bahwa masalah tersebut
benar adanya.
Masalah pendidikan di Indonesia memiliki yang kompleksitas membutuhkan suatu
solusi yang harus di tinjau dari sudut pandang sistem. Masalah yang tengah terjadi dalam
praktik manajemen pendidikan dasar yakni secara global, Indonesia menduduki kategori
peringkat ke-71 dari 77 negara, di tinjau dari nilai rata-rata matematika, IPA dan membaca.
Persentase tingkat Pendidikan suatu negara yang telah menyelesaikan Pendidikan tinggi usia
25-64 tahun, terdapat 5 negara paling berpendidikan di dunia yaitu Kanada sebanyak 56,7 %,
Jepang 51,4%, Israel 50,9%, Korea 47,7%, dan Amerika 46,5%, dengan rata-rata nilai
keseluruhan negara OECD sebanyak 36,9%. Indonesia berada pada tingkat 11,9 %. Tingkat
Pendidikan di Indonesia lebih rendah dari rata-rata tingkat Pendidikan di negara OECD.
Sejalan dengan kondisi tersebut, dimana tuntutan global dari perspektif Pendidikan,
Indonesia masih jauh dari rata-rata.
Referensi :
• Gafar, T. F. (2017). Manajemen Perubahan dalam Teknologi Informasi dan
Komunikasi (TIK) Pemerintahan di Indonesia (Sebuah Pemikiran dalam
Menyongsong Peralihan E-Government Menjadi E-Governance). Cosmogov: jurnal
ilmu pemerintahan, 3(2), 153-170.
• Margaretha, E., & Simanjuntak, R. A. (2020). DAMPAK BELANJA SEKTOR
PENDIDIKAN TERHADAP KUALITAS PENDIDIKAN DI INDONESIA. Info
Artha, 4(2), 155-166.
• Handayani, N. N. L., & Muliastrini, N. K. E. (2020, December). Pembelajaran Era
Disruptif Menuju Era Society 5.0 (Telaah Perspektif Pendidikan Dasar). In
Prosiding Seminar Nasional IAHN-TP Palangka Raya (No. 1, pp. 1-14).
a. Beri penjelasan mengapa hal tersebut dipilih sebagai masalah yang penting untuk
dibahas.
Jawab :
Hal ini dipilih sebagai masalah yang penting untuk di bahas karena untuk
meningkatkan daya saing global tersebut maka Indonesia perlu segera berbenah, salah
satunya dengan menganalisis metode pembelajaran dan kesiapan Sumber Daya Manusia
Indonesia dalam menghadapi sebuah tantangan yang cukup berat, tetapi tetap harus
dijalankan yakni era revolusi industry 4.0 dan bersiap untuk memasuki society 5.0.
Tantangan tersebut saat ini dihadapkan pada generasi milenial Indonesia. Dimana
penduduk Indonesia berusia muda pada tahun 2025 diperkirakan mencapai 75 juta, oleh
karena itu perlu perhatian khusus dari pemerintah untuk hal tersebut, dimana era revolusi
industri 4.0 akan semakin mengurangi keterlibatan operator manusia dalam industri dan
akan menghilangkan banyak lapangan pekerjaan.
Referensi :
3. Terlampir salah satu contoh artikel jurnal yang membahas tentang penelitian dan
pengembangan (R&D) manajemen sistem informasi di Sekolah. Buatlah suatu
kerangka analisis yang berisi: identitas jurnal, analisis intisari latar belakang masalah,
metode penelitian, dan hasil penelitian, serta kemukakan pendapat Anda terkait
keunggulan dan kelemahan artikel jurnal tersebut. Buat kerangka analisis tersebut
dalam bentuk tabel Jawab :
Identitas Jurnal
Aplikasi Sistem Informasi Manajemen Sekolah Dasar Pilar Bangsa Untuk
1. Judul Artikel Meningkatkan Layanan Pendidikan
Pendapat Kritis Mengenai Keunggulan dan Kelemahan, serta Saran akan Artikel Jurnal
13. 1. Antara masalah dengan teori
Keunggulan Pada Jurnal ini, kesesuaian antara pemilihan berbagai teori dengan
masalah yang dibahas pada penelitian yakni mengenai Sistem Informasi
Manajemen Sekolah Dasar Pilar Bangsa sudah tepat, karena teori yang
digunakan saling berkesinambungan. Dimulai teori sistem informasi
manajemen yang peranan besar dan juga berpengaruh dalam organisasi,
khususnya organisasi pendidikan. Selain itu terdapat pula teori akan konsep
pengembangan model sistem informasi manajemen dan konsep pelayanan
pendidikan
3. Novelty
Jurnal ini mengandung Novelty (keterbaruan) yang membedakan dan menjadi
kelebihan dari penelitiannya, yakni dilakukannya library research untuk
mengumpulkan literatur yang relevan, pengumpulan data mengenai kondisi awal dan
analisis kebutuhan, dan perancangan di sekolah Pilar Bangsa, kemudian peneliti
melakukan pembuatan aplikasi sistem informasi manajemen pendidikan. Pada tahap
pembuatan aplikasi peneliti melakukan pembuatan rancangan layout, rancangan
grafis, dan rancangan source code. dan bahkan dibahas pula mengenai proses
pengembangan sistem informasi manajemen hingga siap untuk digunakan
15. Saran Sebaiknya dalam penelitian selanjutnya, sertakanlah hasil dari berbagai penelitian lain
yang telah dilakukan sebelumnya supaya dapat menambah keilmuan, serta disarankan
lebih dijelaskan lagi dalam implementasi R&D khususnya pada tahap pra penelitian
dan paska penelitian, dan tidak dibatasi hingga tahap tiga saja yaitu hingga tahap
pengembangan model, tapi dilanjut hingga tahapan, tahapan setelahnya.
Referensi :
• Prasetyo, I. (2012). Teknik analisis data dalam research and development. Jurusan PLS FIP
Universitas Negeri Yogyakarta.
• Zaluchu, S. E. (2021). Metode Penelitian Di Dalam Manuskrip Jurnal Ilmiah Keagamaan.
Jurnal Teologi Berita Hidup, 3(2), 249-266.
• Haryati, S. (2012). Research and Development (R&D) sebagai salah satu model penelitian
dalam bidang pendidikan. Majalah Ilmiah Dinamika, 37(1), 15.