Dinding Penahan Tanah
Dinding Penahan Tanah
Dinding Penahan Tanah
A. LATAR BELAKANG
jaringan jalan merupakan prasarana dasar bagi pemenuhan kebutuhan manusia dalam
jaringan jalan, maka Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Buton Utara
melalui Bidang Bina Marga mempunyai misi dalam mengembangkan suatu sistem jaringan jalan
melalui program pemeliharaan berkala jalan kabupaten. Tujuan pemeliharaan berkala adalah
untuk mempertahankan kondisi jalan mantap sesuai dengan tingkat pelayanan dan tercapainya
Pemeliharaan Jalan merupakan kegiatan yang berkaitan dengan perawatan dan perbaikan jalan
yang diperlukan dan direncanakan untuk mempertahankan kondisi jalan agar tetap berfungsi
secara optimal melayani lalu lintas selama umur rencana jalan yang ditetapkan.
Pekerjaan pemeliharaan konstruksi jalan merupakan pekerjaan yang penting untuk dilaksanakan
karena konstruksi jalan merupakan investasi modal yang besar sehingga apabila
pelaksanaaannya diabaikan akan membutuhkan biaya rekonstruksi yang sangat mahal untuk bisa
Para pengguna jalan menuntut agar jalan yang dilewatinya selalu memberi kenyamanan dan
keselamatan. Namun demikian perkerasan jalan akan mengalami penurunan kondisi seiring
dengan berkurangnya umur pelayanan karena perkerasan secara terus menerus mengalami
tegangan tegangan akibat beban lalu lintas yang dapat mengakibatkan terjadinya kerusakan
minor pada perkerasan. Selain beban lalu lintas juga terdapat pengaruh air, iklim, cuaca,
jalan pada tingkat yang layak (performance standard), maka jalan perlu dipelihara secara
terus menerus.
Untuk mewujudkan pemeliharaan jalan yang hasilnya dapat memenuhi tuntutan para pengguna
jalan bukanlah pekerjaan yang mudah karena diperlukan deteksi dan perbaikan sedini mungkin
LAPORAN AKHIR PEMELIHARAAN PERIODIK JALAN
konstruksi perkerasan.
a. Mempertahankan kondisi jalan agar tetap berfungsi dalam melayani lalu lintas sehingga
keselamatan lalu lintas terjamin dan pelayanan jalan meningkat. Artinya kecelakaan yang
diakibatkan oleh konsidi jalan yang buruk dapat ditekan seminimal mungkin dan karena kondisi
jalan yang baik para pengguna jalan akan menikmati kenyamanan selama perjalanannya.
Besarnya biaya operasi kendaraan tergantung pada jenis kendaraan , geometric dan kondisi
jalan. Apabila jalan dalam kondisi baik maka Biaya Operasi Kendaraan (BOK) tidak meningkat,
sedangkan yang sangat berkepentingan dengan BOK adalah para pengguna jalan.
Ditinjau dari segi teknis kegiatan pemeliharaan jalan merupakan upaya upaya yang dilakukan
untuk mencegah masuknya air kelapisan perkerasan yang mengalami retak karena terjadinya
pelapukan dan upaya menangani akibat dari gerakan roda dan beban lalu lintas yang
menyebabkan pengikisan dan tekanan terhadap permukaan perkerasan yang akhirnya terjadi
Merupakan Kegiatan pemeliharaan yang dilakukan secara terus menerus sepanjang tahun.
Kegiatan ini meliputi : perawatan permukaan jalan meliputi : perbaikan kerusakan kecil,
saluran samping dan drainase bangunan pelengkap jalan dan perlengkapan jalan dan perawatan
bahu jalan.
Kegiatan pemeliharaan yang dilakukan hanya pada interval waktu tertentu karena kondisi jalan
Kegiatan ini meliputi perbaikan, levelling, resealing maupun overlay (pelapisan ulang) pada
jalan beraspal atau regrooving (pengaluran/pengkasaran permukaan) maupun overlay pada jalan
beton semen.
Kegiatan pemeliharaan yang dilakukan untuk hal-hal yang sifatnya mendadak /mendesak/
darurat akibat terjadi kerusakan setempat yang cukup berat misalnya jalan putus akibat banjir,
Kegiatan rehabilitasi ini meliputi semua kegiatan pengembalian kondisi jalan ke kondisi semula
yang harus dilakukan secepatnya agar lalu lintas tetap berjalan dengan lancar.
1. Pemeliharaan Gorong-Gorong
2. Pemeliharaan Saluran
3. Pemeliharaan Bahu Jalan
4. Perbaikan Erosi
5. Pemeliharaan Perlengkapan Jalan
6. Pemeliharaan Jembatan
7. Perbaikan Pondasi
Dinding penahan tanah (talud) adalah bangunan yang berguna untuk memperbesar tingkat
kestabilan tanah. Pada umumnya, dinding ini dibangun di daerah-daerah yang kondisi tanahnya
masih labil. Kebanyakan dinding penahan tanah terbuat dari pasangan batu kali yang diperkuat
campuran semen, pasir, dan air. Selain itu, bahan baku untuk membuat konstruksi ini juga bisa
berasal dari mortar, beton, kayu, dan sebagainya.
LAPORAN AKHIR PEMELIHARAAN PERIODIK JALAN
Fungsi talud yang utama ialah untuk menahan tanah yang terletak di belakangnya, melindungi
kondisi tanah di depannya, dan mencegah timbulnya bahaya longsor. Penyebabnya bisa
bermacam-macam seperti berat tanah, berat benda, dan berat air yang terlampau berlebih.
Sedangkan kegunaan talud secara khusus antara lain sebagai pelindung area tebing, pemelihara
sarana dan prasarana, serta pemanfaatan ruang dari suatu pembangunan.
Pada umumnya, konstruksi dinding penahan tanah tersusun atas batu yang dicampur dengan
semen, pasir, dan air. Seringkali batu yang dipakai berupa batu kali atau batu gunung. Begitupun
dengan semennya, bisa menggunakan PC (Portland Cement) atau PCC (Portland Cement
Composite). Dan untuk pasirnya harus bersih dari tanah lempung, kotoran, sampah, dan
sebagainya. Kualitas adukan beton tersebut dapat disesuaikan dengan desain yang direncanakan
dan pastikan dapat mengikat konstruksi dengan kuat.
Adapun aktor-faktor yang perlu kita perhatikan dalam merencanakan dinding panahan
tanah di antaranya meliputi :
1. Pemanfaatan sumber daya yang tersedia semaksimal mungkin
2. Konstruksi yang sederhana dan bisa dikerjakan dengan mudah
3. Pemilihan lokasi yang tepat dan berdayaguna
4. Ketinggian maksimal dinding penahan tanah yaitu 4 meter agar efektif dan efisien
5. Kedalaman maksimal dapat disesuaikan hingga mendapatkan kestabilan konstruksi
6. Ukuran bagian lain dari talud harus memenuhi persyaratan teknis dan keamanan
7. Dinding penahan tanah sebisa mungkin memiliki sifat kedap air
8. Ukuran dan dimensi konstruksi wajib direncanakan dengan matang
9. Analisa kestabilan terhadap guling, geser, daya dukung tanah dasar, dan patah tembok dari gaya
yang diterima
10. Tingkat kemiringan tembok penahan tanah minimal sebesar 50:1
Selain dari faktor-faktor di atas, perencanaan dinding penahan tanah juga perlu
memperhatikan jenis-jenis tanah yang ada di lokasi pembangunan. Pada tanah tanpa lapisan air
tanah, analisa dilakukan berdasarkan tekanan yang terjadi tanpa air dan indikatornya ialah tanah
dalam kondisi yang kering.
Sedangkan pada tanah yang mengandung lapisan air tanah analisa dilaksanakan menurut tekanan
akibat air dan indikatornya yaitu tanah dalam kondisi jenuh. Lain lagi dengan tanah lempung,
analisanya juga mencakup pengaruh dari daya lekat tanah. Sementara itu, analisa tanah pasir
mempunyai nilai daya lekat yang rendah atau nol sehingga pengaruh kohesinya bisa tidak
dianggap.
ini masih sangat sederhana sekali, mohon kepada semua pihak yang peduli
untuk melengkapinya. Untuk dinding penahan tanah pada Program
Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perkotaan (PNPM-MP) yang
direncanakan sendiri oleh masyarakat hanya diijinkan pada lereng/tebing
dengan ketinggian maksimum 1,50 meter dari muka tanah dan kedalaman
galian dinding penahan tanah minimal 0,50 meter,
apabila ketinggiannya melebihi 1,50meter dari muka tanah maka harus
minta pertimbangan kepada faskel teknik agar dilakukan analisa
kestabilan terhadap guling dan geser untuk tipe grafitasi dan penentuan
jumlah tulangan tarik untuk dinding penahan tanah tipe cantilever,
counterfort retaining wall, dan buttress retaining waII.
Catatan :
Apabila dinding penahan tanah tidak dihitung untuk menahan air maka
wajib dipasang subdrain (pipa PVC Ø 2,5 Inc) agar tidak terjadi gaya
horizontal yang diakibatkan oleh tekanan air.
LAPORAN AKHIR PEMELIHARAAN PERIODIK JALAN
Catatan :
Apabila dinding penahan tanah tidak dihitung untuk menahan air maka
wajib dipasang subdrain (pipa PVC Ø 2,5 Inc) agar tidak terjadi gaya
horizontal yang diakibatkan oleh tekanan air.
LAPORAN AKHIR PEMELIHARAAN PERIODIK JALAN
Catatan :
Apabila dinding penahan tanah tidak dihitung untuk menahan air maka
wajib dipasang subdrain (pipa PVC Ø 2,5 Inc) agar tidak terjadi gaya
horizontal yang diakibatkan oleh tekanan air.
LAPORAN AKHIR PEMELIHARAAN PERIODIK JALAN
Catatan :
? Pipa PVC dipasang tiap 1 M², agar air dapat keluar dari dalam tanah
? Kemiringan minimal talud 3 kerarah vertical dan 1 kearah harisontal,
kemiringan maksimal 1 kearah vertical dan 1 kearah horisontal
Fungsi talud yang utama ialah untuk menahan tanah yang terletak di belakangnya, melindungi
kondisi tanah di depannya, dan mencegah timbulnya bahaya longsor. Penyebabnya bisa
bermacam-macam seperti berat tanah, berat benda, dan berat air yang terlampau berlebih.
Sedangkan kegunaan talud secara khusus antara lain sebagai pelindung area tebing, pemelihara
sarana dan prasarana, serta pemanfaatan ruang dari suatu pembangunan.
FUNGSI
Fungsi utama dari konstruksi penahan tanah adalah menahan tanah yang berada dibelakangnya
dari bahaya longsor akibat :
1. Benda-benda yang ada atas tanah (perkerasan & konstruksi jalan, jembatan, kendaraan, dll)
2. Berat tanah
3. Berat air (tanah)
Atau dengan kata lain merupakan pasangan batu yang dilekatkan dengan campuran semen, pasir
dan air untuk melindungi tebing dari keruntuhan tanahnya.
LAPORAN AKHIR PEMELIHARAAN PERIODIK JALAN
1. Batu kali murni & batu kali dengan tulangan (gravity & semi gravity)
2. Tembok yang dibuat dari bahan kayu (talud kayu)
3. Tembok yang dibuat dari bahan beton (talud beton)
3. Lokasi yang dipilih tepat dan memiliki manfaat yang besar baik sebagai sarana dan
prasarana penunjang atau pencegah bahaya longsor, banjir atau erosi.
4. Untuk alasan kemudahan pelaksanaan pembangunan dan efisiensi waktu dan biaya
pelaksanaan terhadap kemampuan pekerjaan pada kondisi normal, tinggi maksimal untuk
prasarana penahan tanah 4,00 meter.
5. Kedalaman minimum prasarana dinding penahan dapat disesuaikan sampai memenuhi
kestabilan konstruksi penahan tanah.
6. Ukuran bagian lain dari prasarana tembok penahan memenuhi persyaratan teknis dan
memiliki persyaratan keamanan yang memadai.
7. Prasarana dinding penahan tanah untuk sarana dan prasarana irigasi atau tanggul sedapat
mungkin bersifat kedap air selain dari persyaratan teknis dan persyaratan keamanan yang
memadai.
DATA KEBUTUHAN DESAIN
Pembuatan desain penahan tanah bisanya membutuhkan data-data :
1. Potensi sarana dan prasarana yang sudah ada dan potensi sumber daya alamnya.
2. Tanah letak rencana /bentuk lokasi,
– Jenis tanah
– Perlindungan tebing → keamanan sarana dan prasarana (jalan, pemukiman, dll) yang ada
diatas atau di bawahnya, pencegah gerusan.
PERSYARATAN TEKNIS
Hal-hal teknis yang harus diperhatikam dalam Perencanaan dan Pelaksanaan Kegiatan Dinding
Penahan Tanah adalah sebagai berikut.
LAPORAN AKHIR PEMELIHARAAN PERIODIK JALAN
1. Ukuran / Dimensi.Rumus ancar-ancar dimensi TPT : Lebar Atas (A) = H (tinggi tembok)
dibagi 12. Dan minimal lebar atas adalah 25 Cm, Lebar dasar (B) = (0,47 s.d 0,7) dikalikan
H, Tebal kaki dan tumit* (B1) = (1/8 s.d 1/6) dikalikan H, Lebar kaki dan tumit* (B3) =
(0,5 s.d 1) dikalikan B1.
2. Kestabilan Prasarana.Analisis kestabilan antara lain meliputi : Analisa terhadap guling,
Analisa terhadap geser, Daya dukung tanah dasar, Patah tembok akibat gaya yang
diterimanya.
3. Kemiringan Dinding. Minimal 50 : 1 (H dibanding B2).
4. Jenis Tanah. Jenis tanah juga harus diperhatikan dalam perencanaan, seperti :Tanpa
lapisan air tanah. Analisa tekanan yang terjadi tidak mencakup tekanan akibat air/lapisan
air tanah, dan indikator tanah yang berpengaruh adalah tanah dalam kondisi biasa (kering
udara), Ada lapisan air tanah. Analisa tekanan yang terjadi mencakup tekanan akibat
air/lapisan air tanah, dan indikator tanah yang berpengaruh adalah tanah dalam kondisi
jenuh, Tanah lempung. Analisa tekanan yang terjadi ada pengaruh daya lekat tanah
(kohesi), Tanah Pasir. Nilai daya lekat tanah untuk tanah pasir (murni) biasanya kecil atau
= 0 dan pengaruh daya lekatnya dapat diabaikan.
5. Bahan penyusun. Bahan penyusun dapat diperkirakan sesuai dengan jenis konstruksi dari
TPT tersebut, misalnya :Batu, batu yang digunakan biasanya batu kali atau batu gunung
hitam, Semen, semen yang digunakan haruslah yang mempunyai jenis yang baik dan dapat
menggunakan Portland Cement(PC) atau Portland Cement Composit (PCC), Pasir, pasir
yang digunakan harus bebas dari bahan lain seperti tanah lempung, sampah, atau kotoran
lainnya.
6. Kualitas Adukan. Disesuaikan dengan desain yang direncanakan dan dapat mengikat
bahan konstruksi dengan baik dan kuat, disyaratkan berat volumenya antara 2,0 s.d 2,3 t/m3
(PPI 1983).