Surat Perjanjian Sewa Jual Beli Motor - Siti Nuraini - 2100011161

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 6

SURAT PERJANJIAN JUAL – BELI SEPEDA MOTOR

(SECARA ANGSURAN)

Kami yang bertanda tangan di bawah ini:

1. Nama : SITI NURAINI


Pekerjaan : Mahasiswi
Alamat : Jl. Yos Sudarso no.15
Nomer KTP / SIM : 6473034309020005
Telepon : 082252725765

Dalam hal ini bertindak sebagai kuasa dari dan sebagai demikian untuk dan atas
nama perseroan terbatas PT. Monokem Surya, berkedudukan di Jl. Proklamasi
KM 12, Desa Aman Sari, Kec. Rengasdengklok-Karawang. Berdasarkan surat
kuasa di bawah tangan tertanggal 22 Maret 2022 nomor 0593331401052019188,
yang untuk selanjutnya disebut PIHAK PERTAMA.

2. Nama : AL’AQSHA SUKIRMAN BAKURRU


Pekerjaan : Mahasiswa
Alamat : Jl. Sangke Kec. Wasuponda
Telepon : 082195600081

Dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama diri sendiri dan selanjutnya disebut
PIHAK KEDUA.

Dalam perjanjian ini dijelaskan hal sebagai berikut:

1. Bahwa PIHAK PERTAMA dengan ini menjual dan menyerahkan kepada PIHAK
KEDUA yang menerangkan telah membeli dan menerima penyerahan dari PIHAK
PERTAMA berupa:

a. Jenis kendaraan : Sepeda Motor


b. Merek / Type : Honda/CBR
c. Tahun pembuatan : 2013
d. Nomor rangka : 14HGT57X678B9
e. Nomor mesin : BH00000254B899
f. Warna : Hitam
g. Jumlah barang : 1 (satu) unit
h. Kondisi barang : BAIK
Untuk selanjutnya disebut KENDARAAN.

2. Jual beli antara PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA ini dilangsungkan dan
diterima berdasarkan syarat-syarat dalam perjanjian ini dan tertulis dalam 17 (tujuh
belas) pasal sebagai berikut:
Pasal 1
PENERIMAAN KENDARAAN

PIHAK KEDUA telah menerima milik dari apa yang dibelinya dari PIHAK PERTAMA
pada hari ini dalam kondisi baik dan mulai hari ini pula segala keuntungan maupun kerugian
sepenuhnya menjadi tanggungan PIHAK KEDUA.

Pasal 2
HARGA KENDARAAN

Harga KENDARAAN tersebut di atas adalah sebagai berikut:


a. Harga “kosong” Rp. 12.000.000,00
b. Biaya Surat-Surat + MPO Rp. 1.000.000,00
c. Harga “On the road” Rp. 1.000.000,00 +

Terbilang: = Empat Belas Juta Rupiah (Rp. 14.000.000,00)

Penerimaan Kendaraan oleh PIHAK KEDUA sebagaimana tertulis dalam pasal 1


tersebut di atas dikuatkan oleh dua orang yang turut menandatangani surat
perjanjian ini selaku saksi.
Kedua orang saksi tersebut adalah:

1. N a m a : BAGAS BASKORO
Pekerjaan : MAHASISWA
Alamat lengkap : JL. ALAM ASRI 3 BLOK J5 NOMOR 30
Hubungan Kekerabatan : (TEMAN KAMPUS) PIHAK PERTAMA

2. N a m a : FAIZ SAHANSAH
Pekerjaan : MAHASISWA
Alamat lengkap : JL. ALAM ASRI 3 BLOK J10 NOMOR 31
Hubungan Kekerabatan : ( TEMEN KAMPUS ) PIHAK PERTAMA

Pasal 3
JANGKA WAKTU PEMBAYARAN

1. Kedua belah pihak telah bersepakat untuk menentukan jangka waktu pembayaran bagi
PIHAK KEDUA selama 12 ( dua belas ) bulan terhitung sebulan sejak
ditandatanganinya surat perjanjian ini.
2. Pembayaran tersebut setelah dikurangi pembayaran uang muka dan biaya surat-surat
serta MPO yang harus dibayarkan PIHAK KEDUA bersamaan dengan
ditandatanganinya surat perjanjian ini.

Pasal 4
BUNGA

1. Bunga atas pembelian KENDARAAN ini ditentukan sebesar 5% ( Lima ) persen setiap
bulan yang dihitung secara flat atau rata setiap bulannya.
2. Perhitungan keseluruhan bunga berikut besarnya perhitungan angsuran pembayaran
PIHAK KEDUA seperti yang tertulis dalam Pasal 5 perjanjian ini.

Pasal 5
PERHITUNGAN PEMBAYARAN

Pembayaran atas KENDARAAN tersebut dilakukan dengan cara sebagai berikut:


1. Pembayaran Uang muka
a. Uang muka : 10% X Rp. 14.000.000,00 = (Rp. 1.250.000,00)
b. Biaya Surat-Surat + MPO = (Rp. 1.000.000,00)
+
Jumlah = (Rp. 2.250.000,00)
Terbilang = ( Dua Juta Dua Ratus Lima Puluh Ribu Rupiah )

2. Sisa jumlah terhutang


Hutang = (Rp. 11.750.000,00)
Pembayaran uang muka = (Rp. 2.250.000,00)
-
Sisa terhutang = (Rp. 9.500.000,00)
Terbilang = ( Sembiln Juta Lima Ratus Ribu Rupiah )

3. Keseluruhan jumlah hutang


a. Sisa jumlah terhutang = (Rp. 9.500.000,00)
b. Bunga = (Rp. 5.000.000,00)
+
Jumlah = (Rp. 14.500.000,00)
Terbilang = ( Empat Belas Juta Lima Ratus Ribu Rupiah )

Pasal 6
CARA PEMBAYARAN

1. Keseluruhan jumlah uang sebanyak Rp. 14.500.000,00 (Empat Belas Juta Lima Ratus
Ribu Rupiah) dianggap sebagai hutang PIHAK KEDUA.
2. Uang muka dan biaya surat-surat serta MPO sebesar (Rp. 2.250.000,00) ( Dua Juta Dua
Ratus Lima Puluh Ribu Rupiah ) telah dibayarkan PIHAK KEDUA dan diterima
PIHAK PERTAMA, dan PIHAK PERTAMA dengan ini memberikan tanda
penerimaan yang sah kepada PIHAK KEDUA berupa surat perjanjian ini, sehingga
surat perjanjian ini berlaku pula sebagai kwitansi untuk penerimaan jumlah uang
tersebut.
3. Perincian pembayaran angsuran PIHAK KEDUA setiap bulannya adalah sebagai
berikut:
a. Sisa pembayaran harus diangsur PIHAK KEDUA selama [( 19 Bulan ) ( Sembilan
Belas Bulan )] kali setiap bulan sebesar [(Rp.1.000.000,00) ( Satu Juta Rupiah )]
setiap bulan, terhitung mulai satu bulan sejak saat PIHAK KEDUA menerima
KENDARAAN.
b. Pembayaran angsuran tersebut dilakukan PIHAK KEDUA setiap tanggal [( 1 )
( Satu )] setiap bulannya dengan mengambil tempat di kantor PT. Monokem Surya,
yang beralamat di Jl. Proklamasi KM 12, Desa Aman Sari, Kec. Rengasdengklok-
Karawang.
Pasal 7
TANDA TERIMA PEMBAYARAN

1. Setiap kali PIHAK KEDUA melakukan pembayaran angsuran akan diberikan


kepadanya kwitansi tanda terima dari PIHAK PERTAMA.
2. Kwitansi tanda terima sebagai bukti pembayaran angsuran yang sah adalah kwitansi
yang dikeluarkan PIHAK PERTAMA dengan cap dan tanda tangan asli petugas yang
ditunjuk PT. Monokem Surya. Apabila kwitansi tanda terima itu, baik bentuk, tanda-
tanda maupun kondisinya, tidak sesuai dengan yang dikeluarkan PT. Monokem Surya,
maka angsuran pembayaran PIHAK KEDUA dianggap tidak sah dan PIHAK
KEDUA dinyatakan belum membayar.
3. Untuk tertib administrasi, PIHAK KEDUA diwajibkan menyimpan semua kwitansi
bukti pembayarannya.
4. Ketidakmampuan PIHAK KEDUA menunjukkan atau memperlihatkan salah satu atau
semua kwitansi bukti pembayarannya sudah cukup membuktikan bahwa PIHAK
KEDUA belum melakukan kewajiban pembayarannya.

Pasal 8
KETERLAMBATAN PEMBAYARAN

PIHAK KEDUA dianggap terlambat membayar jika waktu pembayarannya melebihi tanggal
yang telah ditetapkan pada bulan berjalan sesuai Pasal 6 perjanjian ini.

Pasal 9
DENDA DAN BIAYA PENAGIHAN
ATAS KETERLAMBATAN

1. Apabila terjadi kelambatan pembayaran angsuran dari PIHAK KEDUA sesuai Pasal 6
Surat Perjanjian ini, maka PIHAK KEDUA harus membayar dan karenanya terhitung
denda sebesar [(5) % ( Lima )] persen per hari dari besarnya angsuran pembayaran yang
tertunggak atau sebesar [(Rp. 1.900.000,00) ( Satu Juta Sembilan Ratus Rupiah )]
dengan pembulatan menjadi [(Rp. 50.000,00) (Lima Puluh Ribu)] per hari.
2. PIHAK KEDUA juga dikenakan biaya penagihan yang ditetapkan sebesar [(Rp.
50.000,00) ( Lima Puluh Ribu )] setiap kali petugas resmi PIHAK PERTAMA
melakukan penagihan.

Pasal 10
PEMBATALAN

1. Dengan tidak dilakukannya pembayaran angsuran oleh PIHAK KEDUA berturut-turut


sesuai dengan Pasal 6 Surat Perjanjian ini maka tanpa memerlukan teguran terlebih
dahulu dari PIHAK PERTAMA, telah cukup membuktikan bahwa PIHAK KEDUA
dalam keadaan lalai atau wan prestasi.
2. Keadaan lalai atau wan prestasi tersebut mengakibatkan perjanjian sewa – beli ini batal
dengan sendirinya tanpa diperlukan putusan dari Pengadilan Negeri yang berarti kedua
belah pihak telah menyetujui untuk melepas segala ketentuan yang telah termuat dalam
Pasal 1266 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata.
3. Dalam hal pembatalan perjanjian ini maka seluruh pembayaran dari PIHAK KEDUA
kepada PIHAK PERTAMA dianggap sebagai uang sewa atas pemakaian
KENDARAAN tersebut.
4. Selanjutnya PIHAK KEDUA memberi kuasa penuh kepada PIHAK PERTAMA yang
atas kuasanya dengan hak substitusi untuk mengambil KENDARAAN milik PIHAK
PERTAMA, baik yang berada di tempat PIHAK KEDUA atau di tempat pihak lain
yang mendapat hak dari padanya.
5. Apabila diperlukan, PIHAK PERTAMA berhak meminta bantuan pihak yang berwajib
untuk melaksanakan pengambilan KENDARAAN tersebut dan segala biaya
pengambilan barang-barang tersebut sepenuhnya menjadi beban dan tanggung jawab
PIHAK KEDUA.
Pasal 11
TANGGUNG JAWAB PIHAK KEDUA

Mengingat KENDARAAN telah dipegang oleh PIHAK KEDUA sebagai peminjam pakai,
karenanya PIHAK KEDUA bertanggung jawab penuh untuk:
1. Merawat dan menjaga keutuhan serta kebaikan kondisi KENDARAAN yang belum
dilunasi pembayarannya tersebut dalam keadaan jalan yang baik atas biaya PIHAK
KEDUA sendiri.
2. Membayar pajak atas KENDARAAN tersebut sesuai peraturan Pemerintah yang
berlaku untuk itu.

Pasal 12
PEMINDAHTANGANAN KENDARAAN

1. Terhitung sejak tanggal penyerahan KENDARAAN, maka segala resiko yang


berkenaan dengan KENDARAAN tersebut sepenuhnya menjadi tanggung jawab
PIHAK KEDUA.
2. Berkenaan dengan masalah tersebut, PIHAK KEDUA selama masih terikat dalam
perjanjian ini dilarang melakukan tindakan atau perbuatan yang bertujuan untuk
mengalihkan atau memindahtangankan kepemilikan KENDARAAN, semisal:
a. Menjual,
b. Menggadaikan,
c. Melakukan hal-hal yang bertujuan mengalihkan atau memindahtangankan
kepemilikan KENDARAAN lainnya.

Pasal 13
KERUSAKAN DAN KEHILANGAN

1. Apabila terjadi kerusakan atas KENDARAAN karena pemakaian, maka PIHAK


KEDUA berkewajiban untuk memperbaiki atau mengeluarkan ongkos biaya atas
kerusakan yang diderita KENDARAAN tersebut sehubungan dengan pemakaiannya.
2. Apabila terjadi kehilangan atas KENDARAAN karena sebab, akibat atau hal-hal
lainnya, maka PIHAK KEDUA tetap berkewajiban penuh untuk melakukan
pembayaran angsuran sesuai dengan ketentuan dalam Pasal 6 perjanjian ini.

Pasal 14
PENGALIHAN HAK KEPEMILIKAN
Setelah semua angsuran pembayaran sesuai Pasal 6 perjanjian ini dilunasi PIHAK KEDUA,
hak kepemilikan atas KENDARAAN tersebut beralih sepenuhnya kepada PIHAK KEDUA.

Pasal 15
HAL-HAL LAIN

Hal-hal yang belum tercantum dalam perjanjian ini akan diselesaikan secara musyawarah
untuk mufakat oleh kedua belah pihak.

Pasal 16
PENYELESAIAN PERSELISIHAN

Apabila terjadi perselisihan dan tidak bisa diselesaikan secara musyawarah, kedua belah
pihak bersepakat untuk menyelesaikannya secara hukum dan kedua belah pihak telah sepakat
untuk memilih tempat tinggal yang umum dan tetap di Kantor Kepaniteraan Pengadilan
Negeri Yogyakarta.

Pasal 17
MASA BERLAKUNYA PERJANJIAN

Surat perjanjian ini dibuat rangkap 2 (dua) dengan dibubuhi materei secukupnya yang
berkekuatan hukum yang sama yang masing-masing dipegang PIHAK PERTAMA dan
PIHAK KEDUA dan mulai berlaku sejak ditandatangani kedua belah pihak.

(Yogyakarta, 22 Maret 2022)

PIHAK PERTAMA PIHAK KEDUA

[ SITI NURAINI ] [AL’AQSHA SUKIRMAN BAKURRU ]

SAKSI 1 SAKSI 2

[ BAGAS BASKORO ] [ FAIZ SAHANSAH]

Anda mungkin juga menyukai