Analisa Perencanaan Pondasi Pertamina EP Asset 5 Banyu

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 11

ANALISIS PERENCANAAN PONDASI STORAGE TANK DI PT.

PERTAMINA EP ASSET 5 BUNYU-FIELD

Erik Gunawan1), kusnadi2)


1,2)
Program studi teknik sipil Universitas Tridharma
Email: 2) [email protected]

Abstract

The foundation of the pile is a foundation construction that is able to withstand the orthogonal forces of
the axis of the pole by absorbing bending. Pile foundation is made into a monolithic unit by uniting the
base of the pile under construction, with a foundation support.

In AFES planning it is used to calculate the condition of the piles used (either Lateral or Uplift press), Pile
Cap (Footing) design both on the pile cap thickness or the Pile cap reinforcement used, Check for One
Way Shear, Check against Two Way Shear, Check Of Pile Punching. Based on the analysis with the AFES
combination load on maximum axial force and minimum axial force when operating conditions and
earthquakes occur at the location of the project design of piles and concrete for storage tanks are in
accordance with the design criteria

Keywords: Pile carrying capacity, Storage tanks

Abstrak

Pondasi tiang pancang adalah suatu konstruksi pondasi yang mampu menahan gaya orthogonal ke sumbu
tiang dengan jalan menyerap lenturan. Pondasi tiang dibuat menjadi satu kesatuan yang monolit dengan
menyatukan pangkal tiang pancang yang terdapat dibawah konstruksi, dengan tumpuan pondasi.

Dalam perencanaan AFES digunakan untuk memperhitungkan kondisi tiang pancang yang digunakan
(baik tekan. Lateral atau Uplift), Desain Pile Cap (Footing) baik terhadap tebal pile cap atau tulangan
Pile cap yang digunakan, Check terhadap Geser satu Arah (One Way Shear), Check terhadap Geser
Dua Arah (Two Way Shear), Check Of Pile Punching. Berdasarkan analisis dengan AFES, beban
kombinasi pada gaya aksial maksimum dan gaya aksial minimum saat kondisi operasi dan terjadi gempa
dilokasi proyek desain tiang pancang dan beton untuk tangki penyimpanan sudah sesuai dengan kriteria
desain

Kata kunci: Kapasitas daya dukung tiang pancang, Storage tank

PENDAHULUAN harus diperhatikan saat pemilihan jenis tangki


yaitu:
Tangki penyimpanan minyak bumi memiliki 1. Tekanan uap (vapor pressure), tekanan
peranan penting dalam proses produksi fraksi operasi (operating pressure), temperatur
minyak bumi, sehingga pemilihannya harus penyimpanan dan flash point.
sesuai dengan standar yang berlaku, Umumnya 2. Kapasitas tangki.
yang harus diperhatikan pada saat pemilihan
3. Kontrol uap yang diizinkan yang mengacu
yaitu jenis fraksi yang akan ditampung meliputi
pada standar API (publication 2517, 2518 dan
sifat penguapan dan korosifitas dari fraksi
2519 yang menggambarkan evaporation
tersebut serta menentukan tekanan yang
losses dari berbagai jenis tangki
diperlukan. Berikut faktor-faktor utama yang
penyimpanan).
7
Jurnal Media Komunikasi Teknik Sipil Volume 13 Nomor 1 Februari 2019 p-ISSN 1693-2803
4. Safety and fire hazard. ilmu yaitu Process Departement, Mechanical
5. Perlindungan terhadap isi tangki agar tidak Static & Rotating Departement, Piping
terjadi perubahan molekul ataupun bentuk Departement, Electrical Departement,
fisik lainnya. Instrument Departement, Plant Service
Departement dan Civil Engineering
6. Temperatur dan tekanan standar yang
Departement. Tugas Civil & structure
diperlukan.
engineer akan berperan dalam Civil Engineering
7. Temperatur terhadap perlindungan Departement dan untuk industry ini berada
lingkungan. pada downstream area karena hampir dari
keseluruhan item design yang kerjakan
Dalam menentukan pondasi pada tangki minyak membutuhkan data yang berasal dari department
diperlukan data mengenai macam-macam tangki lainnya seperti layout dari equipement (Plot
minyak serta besarnya beban pada tangki Plan), jalur pipa (piping plan), hingga
minyak. data equipment (loading data). AFES dalam
perencanaan digunakan untuk:
1. Memperhitungkan kondisi tiang pancang
Berdasarkan letaknya terdapat 2 jenis tangki yang digunakan (baik itu tekan. Lateral atau
minyak yaitu: Uplift )
a. Aboveground tank yaitu tangki penimbun 2. Desain Pile Cap ( Footing ) baik itu terhadap
minyak yang terletak di atas permukaan tanah. tebal pile cap atau tulangan Pile cap yang
Tangki jenis ini dapat berada dalam posisi digunakan.
horizontal (melebar) maupun dalam posisi 3. Check terhadap Geser satu Arah ( One Way
vertikal (tegak). Shear ).
b. Underground tank yaitu tangki penimbun 4. Check terhadap Geser Dua Arah ( Two Way
minyak yang terletak di bawah permukaan Shear ).
tanah 5. Check Of Pile Punching

Formasi tanah yang lunak dan juga tanah yang BEBAN RENCANA
kuat terletak sangat dalam, maka dari itu pondasi BEBAN MATI
tiang pancang merupakan suatu saran yang tepat
untuk mengatasi ini. Beban rencana yang digunakan adalah beban
mati salah satunya, yaitu berat sendiri dari tiang
pancang. Kualitas material yang digunakan
Pondasi tiang pancang (pile foundation)
adalah sebagai berikut:
adalah bagian dari struktur yang digunakan a. Beton
untuk menerima dan mentransfer - beton struktur (semen type K225), fc = 1.87
(menyalurkan) beban dari struktur atas ke x 104 kPa = 18.7 MPa
tanah penunjang yang terletak pada - beton lantai (semen type K125), fc = 1.04 x
kedalaman tertentu. 104 kPa = 10.4 MPa
b. Batang penguat ASTM A615 BJTD 40
METODE PENELITIAN - Besi berulir fy = 4.00 x 105 kPa = 400 MPa
- Besi berulir fy = 2.40 x 105 kPa = 240 MPa
Dalam analisa pondasi tangki minyak ini c. Tiang Pancang persegi 25x25 cm K500
menggunakan aplikasi AFES, AFES adalah - Panjang P = 250 mm = 0.25 m
Automatic Foundation Engineering System, - Lebar L = 250 mm = 0.25 m
yakni software Pondasi (sub structure). - Luas penampang Ap = 625000 mm =
0.0625 m3
Penggunaan aplikasi AFES sangat membantu - Kuat tekan beton fc = 50 MPa
engineer dalam melakukan optimalisasi desain. - Panjang tiang pancang = 18 m
AFES banyak dikenal dan dipergunakan di dalam - Modulus elastis = 3 x 104 MPa
pekerjaan detail engineering untuk - Momen Crack =13.54 kNm
suatu Onshore Project yang di kerjakan - Momen nominal = 21.58 kNm
oleh Engineering Services ataupun EPC - Daya dukung ijin = 343.35 kNm
Company, desain detail di lakukan oleh sebuah - Berat satuan = 1.47 kN/m1
tim proyek yang terdiri dari beberapa disiplin
8
Jurnal Media Komunikasi Teknik Sipil Volume 13 Nomor 1 Februari 2019 p-ISSN 1693-2803
Parameter berat satuan beban rencana adalah P(O) : gaya tarik tendon paska tarik kondisi
sebagai berikut: operasi
- Beton tulangan = 23.5 kN/m3 EQ : Beban gempa
- Beton polos = 22.5 kN/m3 W : beban angin
- Baja = 77 kN/m3 TF : tekanan fluida
- Tanah = 19.75 kN/m3
- Air = 10 kN/m3 - Kondisi Tes
- Pasir dan krikil = 17.7 kN/m3 Beban kondisi tes meliputi beban mati, beban
- Crude = 8.16 kN/m3 hidup, beban seismic, gaya tarik, dan beban angin
saat kondisi tangki kosong :
BEBAN KOMBINASI LC12 D + 0.5L + E(T) + P(T) 20%
LC13 D + 0.5L + E(T) + P(T) +0.25W 33%
Metode analisa dengan menghitung beban Dengan:
kombinasi tanpa faktor dan beban kombinasi D : beban mati
terfaktor. L : beban hidup
- Beban kombinasi tanpa faktor digunakan untuk E(T) : beban seismic kondisi tes
mengecek kapasitas pondasi tiang pancang P(T) : gaya tarik tendon paska tarik kondisi tes
aksial dan lateral W : beban angin
- Beban terfaktor digunakan untuk mengecek
desain beton bertulang dari tutup tiang pancang - Kondisi Perawatan
Beban kondisi perawatan meliputi beban mati,
- Kondisi Kosong beban seismic, gaya tarik, dan beban akibat
Beban kombinasi kondisi kosong meliputi beban benturan saat kondisi tangki kosong :
mati, beban hidup, beban seismic, gaya tarik, LC14 D + E(E) + P(E) + TB 33%
beban gempa dan beban angin saat kondisi tangki Dengan:
kosong : D : beban mati
LC1 D + L + E(E) + P(E) 0% E(E) : beban seismic kondisi kosong
LC2 D + L + E(E) + P(E) + W 33% P(E) : gaya tarik tendon paska tarik kondisi
LC3 D + L + E(E) + P(E) + EQ 33% kosong
LC4 D + E(E) + P(E) 33% TB : pengaruh benturan
LC5 D + E(E) + P(E) + EQ 33%
Dengan: Beban kombinasi tanpa faktor untuk desain
D : beban mati beton. Variable beban yang digunakan sama
L : beban hidup dengan beban kombinasi terfaktor hanya saja
E(E) : beban seismic kondisi kosong untuk beban kombinasi tanpa diberikan
P(E) : gaya tarik tendon paska tarik kondisi konstanta.
kosong - Kondisi Kosong
EQ : Beban gempa LC31 1.4 (D + L + E(E) + P(E)) + 1.7L
W : beban angin LC32 0.75(1.4(D + L + E(E) + P(E)) +
1.7L + 1.7W)
- Kondisi Operasi LC33 0.9(1.4(D + L + E(E) + P(E)) +
Beban kombinasi kondisi operasi meliputi beban 1.3W)
mati, beban hidup, beban seismic, gaya tarik, - Kondisi Operasi
beban gempa, beban angin dan beban fluida yang LC34 1.4(D + L + E(E) + P(E)) + 1.7L
dipompa kedalam tangki : LC35 1.4(D + L + E(E) + P(E) + TF)
LC6 D + L + E(O) + P(O) 0% LC36 1.4(D + L + E(E) + P(E) + TF) +
LC7 D + L + E(O) + P(O) + W + TF 33% 1.7L
LC8 D + L + E(O) + P(O) + EQ +TF 33% LC37 0.75(1.4(D + E(O) + P(O)) + 1.7L +
LC9 D + E(O) + P(O) + W + TF 33% 1.7W
LC10 D + E(O) + P(O) + EQ + TF 0% LC38 0.75(1.4(D + E(O) + P(O)) + 1.7L
LC11 D + E(O) + P(O) + EQ + TF 0% + 1.87E(O))
Dengan: LC39 0.9(D + E(O) + P(O) + 1.3W
D : beban mati LC40 0.9(D + E(O) + P(O)) + 1.43 EQ)
L : beban hidup LC41 0.75(1.4(D + E(O) + P(O) + TF)
E(O) : beban seismic kondisi operasi
9
Jurnal Media Komunikasi Teknik Sipil Volume 13 Nomor 1 Februari 2019 p-ISSN 1693-2803
- Kondisi Tes
LC42 0.85(1.4 (D + E(T) + P(T) + 1.7 Koordinat tiang pancang
L/2) Koordinat tiang pancang dengan asumsi PCD0
LC43 0.75(1.4 (D + E(T) + P(T) + 1.7 L/2 adalah pusat tangki, sedangkan PCD1
+ 1.7 W/4 mempunyai diameter 4 m mengelilingi PCD0,
- Kondisi Perawatan PCD2 mempunyai diameter 7 m mengelilingi
LC44 0.75(1.4 (D + E(E) + P(E)) + 1.7 PCD3, dan mempunyai diameter 10 m
TB) mengeliling PCD0,
PCD0 koordinat x =0m
DATA DESAIN DAN DATA PCD1 koordinat x =4m
MEKANIKAL PCD02 koordinat x =7m
PCD03 koordinat y = 10 m
Adalah data yang berkaitan dengan tangka
yaitu: berat tangka kosong, berat tangka saat di Jumlah tiang pancang tiap koordinat
lakukan tes, selain itu juga mencakup ukuran Jumlah tiang tiap koordinat adalah sebagai
tangki seperti tinggi selimut, diameter dalam berikut:
dan diameter luar PCD0 = 1 tiang pancang
W Kosong (+5% contingency) = 219.33 kN PCD1 = 6 tiang pancang
W kosong (+5% W kosong) = 4.836.82 kN PCD02 = 6 tiang pancang
W tes (+5% W kosong) = 5.651.58 kN PCD03 = 12 tiang pancang
Diameter = 10 m Jumlah total tiang pancang 25 tiang pancang
Diameter luar = 10 m
Tinggi selimut = 7.2 m

Kapasitas Tiang Pancang


Kapasitas tiang pancang dihitung baik saat
kompresi, saat kondisi Tarik maupun kondisi
pada beban lateral.
- Kompresi
Permanen = 396.23 kN
Temporer (+30%) = 526.98 kN
Temporer (+20%) = 475.47 kN
- Tarik
Permanen = -289.59 kN
Temporer (+30%) = -385.16 kN
Temporer (+20%) = -347.51 kN
- Lateral
Permanen = 10.20 kN
Temporer (+30%) = 13.57 kN
Gambar 2. Rencana footing
Temporer (+20%) = 12.24 kN
Ukuran Footing
Untuk ukuran footing adalah sebagai berikut:
DESAIN PONDASI TIANG PANCANG
B = diameter file cap = 11 m
OPD = diameter fie terluar = 10 m
Desain tiang pancang berbentuk octagonal
h = ketebalan file cap = 0.50 m
dengan letak tiang seperti pada gambar 1.
hp = tinggi file cap dari permukaan tanah
= 0,20 m
h= Df = kedalaman file cap dari permukaan
1 1
100 tanah = 0,30 m

Ukuran Drop Panel


Untuk ukuran drop panel adalah sebagai
berikut:
Bdp = lebar drop panel = 0,80 m
Gambar 1. Susunan tiang pancang tangki
10
Jurnal Media Komunikasi Teknik Sipil Volume 13 Nomor 1 Februari 2019 p-ISSN 1693-2803
Hdp = tinggi drop panel = 0,20 m
ndp = jumlah drop panel = 13 item

Berat pondasi
Berat pondasi tiang pancang adalah sebagai
berikut:
Wp = berat tiang pancang = 662,2 kN
n = jumlah tiang pancang =25 item
Wpc = berat pile cap = 0,25 x pi x B
x h x yc = 1.116.6 kN
Wdp = berat drop panel = Bdp2 x Hdp x
ndp x yc = 39.1 kN
Berat total pondasi (diluar tiang pancang)
= 1.155.7 kN Gambar 3. Beban angin pada tangki

PERHITUNGAN BEBAN HORIZONTAL Perhitungan Beban Seismik


Perhitungan beban seismic meliputi desain gaya
Perhitungan beban horizontal meliputi: lateral baik saat kosong maupun saat kondisi
perhitungan beban angin, dan perhitungan beban operasi dan momen akibat gaya seismic baik saat
seismic. kosong maupun saat kondisi operasi:
EQ(O) = desain gaya lateral
Perhitungan Beban Angin = Z*I*(C1*W1+C2*W2
Perhitungan beban angin dipengaruhi oleh: = 240.31 kN
desain kecepatan angin, tinggi permukaan tanah, Mv(O) = momen akibat gaya seismic
faktor arah angin, koefisien eksposur tekanan = Z*I*(C1*W1*X1+C2*W2*X2)
kecapatan angin, faktor topografi, faktor = 748.52 kN
kepentingan, tekanan kecepatan dan faktor efek EQ(E) = desain gaya lateral
hembusan/gust effect factor; = Z*I*(C1*Ws+C1*Wr) = - kN
V = desain kecepatan angin Mx(E) = momen akibat gaya seismic
= 19.44 m/sec = Z*I*(C1*Ws*Xs+C1*Wr*Ht)
z = tinggi diatas permukaan tanah = - kN.m
= 7.40 m Dengan:
Kd = faktor arah angin Z = factor zona seismic = 0.10
= 0.95 unit I = faktor kepentingan = 1.00
Kz = koefisien eksposur tekanan kecepatan C1 = koefisien gempa bumi lateral 1
angin = 0.60
= 1.04 unit C2 = koefisien gempa bumi lateral 2
Kzt = faktor topografi = (1 + K1 K2 K3)2 = S/T = 0.34
=1 S = koefisien lapangan = 1.50
I = faktor tingkat kepentingan =1.15 T = periode natural =1.81*k*(D0.5)
qz = tekanan kecepatan = 0.613 Kz Kzt V2 I = 0.58
G = factor gust effect = 0.85 W1(O) = berat dari masa efektif 1
Cf = koefisien gaya bersih = W1/Wt = 0.7 ---→ D/H =1.39
D.qz1/2 = 5.07 > 5.3 = 0.50 = 3.224.57 kN
h/D = 0.72 W2(O) = berat dari masa efektif 2
Af = luas proyeksi = 86.57 m2 = W2/Wt = 0.3 ---→ D/H =1.39
W = beban angin = qz.G.Cf.AF = 9.46 kN = 1.381.96 kN
W = beban angin desain = P*A Wt = berat cairan = 4.606.52 kN
= P*OD*hw = 9.46 kN Wo = berat operasi = 4.825.85 kN
OD = diameter luar tangka = 10.02 m We = berat kosong = 219.33 kN
hw = tinggi rangka = 7.20 m Xs = tinggi dari dasar selimut tangki ke titik
h = ketebalan pile cap = 0.50 m berat tangki = 3.60 kN
Mw = momen dikarenakan beban angin Ht = tinggi total tangki =7.20 m
= W*(tpc + hw/2) = 38.77 kN.m X1 = tinggi dari centroid yang bekerja di W1
=➔ X1/H = 0.38

11
Jurnal Media Komunikasi Teknik Sipil Volume 13 Nomor 1 Februari 2019 p-ISSN 1693-2803
= 2.74 m Tabel 2. beban kombinasi terfaktor (untuk desain
X2 = tinggi dari centroid yang bekerja di W2 beton)
=➔ X2/H = 0.65 Symb Deskripsi Beban (kN-m)
ol Aksial Horizo Mom
= 4.68 m ntal en
LC31 1.4 (D + L + E(E) + P(E)) 1.925.10 - -
+ 1.7L
LC32 0.75(1.4(D + L + E(E) + 1.443.83 12.06 49.43
BEBAN DESAIN DAN BEBAN KOMBINASI P(E)) + 1.7L +
1.7W)
Beban desain untuk merencanakan pembebanan LC33 0.9(1.4(D + L + E(E) + 1.237.57 12.29 50.40
P(E)) + 1.3W)
pada struktur pondasi tiang harus sangat teliti LC34 1.4(D + L + E(E) + P(E)) 8.389.59 - -
agar struktur yang didesain nantinya akan aman + 1.7L
LC35 1.4(D + L + E(E) + P(E) + 8.389.59 - -
pada saat dibangun dan digunakan. TF)
LC36 1.4(D + L + E(E) + P(E) + 8.389.59 - -
Beban Kombinasi TF) + 1.7L
LC37 0.75(1.4(D + E(O) + 6,292.19 12.06 49.43
Beban kombinasi tanpa faktor untuk cek P(O)) + 1.7L + 1.7W
kapasitas tiang pancang terlihat pada tabel 1. LC38 0.75(1.4(D + E(O) +
P(O)) + 1.7L + 6,292.19 337.03 1.049.80
1.87E(O))
Tabel 1 beban kombinasi tanpa faktor (untuk cek LC39 0.9(D + E(O) + P(O) + 5.393.31 12.29 50.40
kapasitas tiang pancang) 1.3W
1.070.38
LC40 0.9(D + E(O) + P(O)) + 5.393.31 343.64
Symb Beban (kN-m) 1.43 EQ)
ol Deskripsi Aksial Horizo Mo -
LC41 0.75(1.4(D + E(O) + P(O) 6,292.19 -
ntal men + TF)
-
LC1 D + L + E(E) + 1.375.07 - - LC42 0.85(1.4 (D + E(T) + P(T) 8.100.71 -
+ 1.7 L/2)
P(E) LC43 0.75(1.4 (D + E(T) + P(T) 7.147.69 3.01
LC2 D + L + E(E) + 1.375.07 9.46 38.77 12.36
+ 1.7 L/2 + 1.7 W/4
P(E) + W LC44 0.75(1.4 (D + E(E) + 1553.83 -
-
LC3 D + L + E(E) + 1.375.07 - - P(E)) + 1.7 TB)
P(E) + EQ
LC4 D + E(E) + P(E) 1.375.07 9.46 38.77
+W
LC5 D + E(E) + P(E) 1.375.07 - -
+ EQ
LC6 D + L + E(O) + 5.992.56 - -
P(O)
LC7 D + L + E(O) + 5.992.56 9.46 38.77
P(O) + W +
TF
LC8 D + L + E(O) + 5.992.56 240.31 748.5
P(O) + EQ
+TF
LC9 D + E(O) + P(O) 5.992.56 9.46 38.77
+ W + TF
LC10 D + E(O) + P(O) 5.992.56 240.31 748.5
+ EQ + TF
LC11 D + E(O) + P(O) 5.992.56 - -
+ EQ + TF
LC12 D + 0.5L + E(T) 6.807.32 - -
+ P(T) Gambar 4 Rencana tiang pancang
LC13 D + 0.5L + E(T) 6.807.32 2.36 9.69
+ P(T) +0.25W CEK KAPASITAS TIANG PANCANG
LC14 D + E(E) + P(E) 1.375.07 - - TUNGGAL
+ TB
Kapasitas dukung tiang adalah kemampuan atau
Beban kombinasi terfaktor untuk desain terlihat
kapasitas tiang dalam mendukung beban.
pada tabel 2.

12
Jurnal Media Komunikasi Teknik Sipil Volume 13 Nomor 1 Februari 2019 p-ISSN 1693-2803
Kapasitas tiang pancang Kondisi temporer (+33%)
Kapasitas tiang pancang dalam kondisi kompresi, Pada kondisi temporer meliputi gaya kompresi
dalam kondisi Tarik, dan pada saat terjadi beban (Fvmax), gaya Tarik (Fvmin) dan gaya lateral
lateral. sebagai berikut:
Kompresi permanen = 396.23 kN 𝑉 𝑀
Fv max (kompresi) = + ≤ 526.98 𝑘𝑁
∑𝑛 𝑍𝑝
Temporer (+33%) = 526.98 kN 𝑉 𝑀
Temporer (+20%) = 475.47 kN Fv min (tarik) = ∑𝑛
− 𝑍𝑝 ≥ −385.15 𝑘𝑁
Tarik Permanen = -289.59 kN 𝐻
Fh Lateral = ∑𝑛
≤ 13.57 𝑘𝑁
Temporer (+33%) = -385.16 kN
Temporer (+20%) = -347.51 kN
Lateral Permanen = 10.20 kN Kondisi temporer (+20%)
Temporer (+33%) = 13.57 kN Pada kondisi temporer meliputi gaya kompresi
Temporer (+20%) = 12.24 kN (Fvmax), gaya Tarik (Fvmin) dan gaya lateral
sebagai berikut:
𝑉 𝑀
Kondisi permanen Fv max (kompresi) = ∑𝑛 + 𝑍𝑝 ≤ 475.47 𝑘𝑁
Pada kondisi permanen meliputi gaya kompresi 𝑉 𝑀
(Fvmax), gaya Tarik (Fvmin) dan gaya lateral Fv min (tarik) = ∑𝑛 − 𝑍𝑝
≥ −347.51 𝑘𝑁
sebagai berikut: 𝐻
Fh Lateral = ≤ 12.24 𝑘𝑁
𝑉 𝑀 ∑𝑛
Fv max (kompresi) = + ≤ 396.23 𝑘𝑁 Jumlah tiang pancang 25 buah
∑𝑛 𝑍𝑝
𝑉 𝑀
Fv min (tarik) = − ≥ −289.59 𝑘𝑁
∑𝑛 𝑍𝑝
𝐻 Beban kombinasi hasil perhitungan dengan
Fh Lateral = ∑𝑛
≤ 10.20 𝑘𝑁 program AFES seperti terlihat pada tabel 3.

Tabel 3 hasil perhitungan beban kombinasi dengan AFES


Beban Beban (kN Kapasitas tiang pancang (kN) Rasio kekuatan Peningkatan
kombin Fv Fv Lateral Fv Fv Lateral Fv Fv Lateral diijinkan
asi max min max min max min
LC1 55.0 55.0 - 396.2 0.00 10.2 0.14 - - 0%
LC2 57.8 52.2 0.4 527.0 0.00 13.6 0.11 - 0.03 33%
LC3 55.0 55.0 - 527.0 0.00 13.6 0.10 - - 33%
LC4 57.8 52.2 0.4 527.0 0.00 13.6 0.11 - 0.03 33%
LC5 55.0 55.0 - 527.0 0.00 13.6 0.10 - - 33%
LC6 239.7 239.7 - 396.2 0.00 10.2 0.60 - - 0%
LC7 242.5 236.9 0.4 527.0 0.00 13.6 0.46 - 0.03 33%
LC8 293.4 186.0 9.6 527.0 0.00 13.6 0.56 - 0.71 33%
LC9 242.5 236.9 0.4 527.0 0.00 13.6 0.46 - 0.03 33%
LC10 293.4 186.0 9.6 527.0 0.00 13.6 0.56 - 0.71 33%
LC11 239.7 239.7 - 527.0 0.00 13.6 0.45 - - 33%
LC12 272.3 272.3 - 475.5 0.00 12.2 0.57 - - 20%
LC13 273.0 271,6 0.1 527.0 0.00 13.6 0.52 - 0.01 33%
LC14 55.0 55.0 - 527.0 0.00 13.6 0.20 - - 33%

BEBAN TERFAKTOR UNTUK DESAIN


BETON

Gambar 5. Rencana tulangan pada pile cap

13
Jurnal Media Komunikasi Teknik Sipil Volume 13 Nomor 1 Februari 2019 p-ISSN 1693-2803
Beban Terfaktor adalah kekuatan struktur yang Vc = kapasitas geser nominal beton
dibutuhkan dalam menampung beban-beban = 2.f’c0.5.b.d/12 = 1.03 x 106 N
yang bekerja pada struktur. Adapun beban = 1.025,48 kN
terfaktor untuk desain beton dengan program Øv.Vc = kapasitas tertinggi beton
AFES seperti pada tabel 4. = 871.66 kN
Cek: tidak diperlukan perkuatan
Tabel 4. Beban kombinasi terfaktor untuk
desain beton DESAIN PILECAP
Beban Beban (kN MATERIAL DAN KONSTANTA
kombina GEOMETRI
Fv max Fv min Lateral
si
LC31 77.00 77.00 - Perencanaan perhitungan tinggi pile cap.
LC32 61.30 54.20 0.48 Pile cap adalah elemen struktur yang
LC33 53.12 45.88 -
menyatukan satu atau beberapa pondasi tiang
LC34 335.58 335.58 0.49
LC35 335.58 335.583 - terhadap kolom atau elemen struktur lain di
LC36 335.58 35.5824 - atasnya.
LC37 255.24 8.14 0.48 f'c = Kekuatan tekan dari beton
LC38 327.06 176.32 13.48 = 18,675.0 kPa
LC39 219.35 212.11 0.49 fy = Kekuatan tarik dari tulangan
LC40 292.58 138.88 13.75 = 400,000.0 kPa
LC41 251.69 251.69 - fyv = Kekuatan tarik dari tulangan
LC42 324.03 324.03 - = 240,000.0 kPa
LC43 286.79 285.02 0.12 Ø = Faktor pengurang kapasitas lendut
LC44 57.75 57.75 -
faktor
= 0.90 unit
Gaya tekan maksimum di pada pancang (load
Øv = Faktor pengurang kapasitas geser
combination LC36 = 335.6 kN)
= 0.85 unit
db = Diameter dari tulangan lendut
TULANGAN GESER
= 19.00 mm
dv = Diameter dari tulangan geser
Gaya geser umumnya tidak bekerja sendiri, tetapi
= 13.00 mm
terjadi bersamaan dengan gaya lentur/momen,
d' = Tebal dari penutup beton
torsi atau normal/aksial. Besar gaya geser pada
= 0.03 m
balok atau kolom, umumnya bervariasi
b = Lebar strip = 3.00 m(Assumed)
sepanjang bentang, sehingga banyaknya tulangan
h = Tebal pile cap = 0.50 m
geser pun bervariasi sepanjang bentang.
L = Bentang
Tulangan untuk menahan gaya geser biasa = 1.50 m(Refer to drawing)
dinamakan tulangan geser atau tulangan D = Kedalaman efektif dari pile cap
sengkang atau tulangan stirrup. Tulangan geser = h -d' = 0.47 m
diperlukan untuk menahan gaya tarik arah tegak Af = Luasan footings
lurus dari retak yang diakibatkan oleh gaya geser. = 95.03 m2
Pu = Gaya aksial maksimum
Ada berbagai macam cara untuk pemasangan = 8,389.59 kN
tulangan geser yaitu : qu = Beban merata maksimum
• Tulangan geser vertikal = 264.84 kN/m
• Tulangan geser miring / diagonal
• Tulangan geser spiral
• Tulangan lentur yang dibengkokkan
TULANGAN LENDUT
Secara prinsip, tulangan yang menahan tarik
Vu = gaya geser tertinggi dalam elemen lentur harus diteruskan sampai
= ½.qu.L – qu.d pada posisi tidak diperlukan lagi (sampai pada
= 72.94 kN posisi gaya internal tulangan menjadi tekan).
Kapasitas gaya geser searah

14
Jurnal Media Komunikasi Teknik Sipil Volume 13 Nomor 1 Februari 2019 p-ISSN 1693-2803
= 457.20 mm
Apabila dalam standar detail ditetapkan s Jarak tulangan
ketentuan jarak dan posisi/lokasi pemutusan
tulangan lentur baik tulangan atas maupun bawah = b/n = 250.00 mm
di sepanjang bentangan elemen struktur lentur Cek s min < s < s max…………OK
(balok), maka pelaksanaannya harus mengikuti Menggunakan tulangan D 19 – 250 (tulangan
ketentuan yang dicantumkan dalam gambar atas dan bawah)
standar detail tersebut
Mu Momen maksimum = 1/8 qu L2 PUNCHING SHEAR DARI TIANG
= 74.49 kN.m PANCANG
Punching shear adalah gaya yang terjadi pada
Rasio tulangan maksimum dan minimum
koneksi atau sambungan struktur. Gaya yang
ρ min = Rasio tulangan minimum for Grade terjadi pada sambungan-sambungan ini
= 60 bars = 0.0018
mempunyai peluang terjadi kegagalan yang besar
As min = Luasan tulangan minimum dikarenakan pada daerah sambungan tersebut
= ρ min x b x d = 2,562.84 mm2 menghasilkan konsentrasi
ρbal = Rasio tulangan seimbang tegangan. Konsentrasi tegangan tersebut
= 0.85*0.85*f'c/fy (600/(600+fy)) diakibatkan oleh beban yang dialami oleh
= 0.020 struktur.
ρ max = 0.75 ρ bal = 0.02
As max Luasan tulangan maksimum
= ρ max x b d
= 21,612.25 mm2

Uji coba tulangan


Jumlah tulangan = 12.00 buah (uji coba)
As Luasan tulangan
= 3,402.34 mm2
Cek As min < As < As min OK
Cek kapasitas momen
a Tinggi balok tekan
= As fy/ 0.85 f'c b
= 0.03 m
ØMn Kapasitas momen tertinggi
= Ø As fy (d - a/2) Gambar 6. Detail tulangan pada puching shear
= 563.81 kN.m dari tiang pancang
Rasio kekuatan
= Mu/ ØMn Vpu = gaya tertinggi punching shear
= 335.58 kN
= 0.13 unit
Dp = ukuran tiang pancang = 0.25 m
Cek Rasio Kekuatan <=1 ……OK
Potongan pseudocritical untuk desain gaya
Jarak tulangan maksimum dan minimum geser
Jarak tulangan minimum lebih besar dari: Diameter = D + d = 0.72 m
-bar diameter, db = 19.00 mm bo = perimeter = 2.28 m
-1 inch = 25.40 mm
s min Jarak tulangan minimum = 25.40 mm Kapasitas geser 2 arah
Jarak tulangan maksimum lebih kecil dari βc = rasio panjang dan lebar tiang pancang
- 18 inches = 457.20 mm = Dp/Dp = 1.00
αc = faktor posisi tiang pancang
- 3 times slab/ beam thickness = untuk kolom pojok = 20.00
= 1,500.00 mm Vc harus nilai minimum dari
s max Maximum bar spacing = (2+4/βc)f’c0.5bo.d/12 = 2.334.41 kN
15
Jurnal Media Komunikasi Teknik Sipil Volume 13 Nomor 1 Februari 2019 p-ISSN 1693-2803
= ((αc.d/bo)+2f’c0.5.bo.d/12 = untuk kolom pojok = 20.00
= 778.14 kN Vc harus nilai minimum dari
Vc = kapasitas geser dua arah dari beton = (2+4/βc)f’c0.5bo.d/12 = 2.334.41 kN
= 778.14 kN = ((αc.d/bo)+2f’c0.5.bo.d/12
ØVc = kapasitas geser tertinggi dari beton = 778.14 kN
= 661.41 kN = 4.f’c0.5.bo.d/12 = 1.556.27 kN
Cek : tidak diperlukan perkuatan = 2.f’c0.5.bo.d/12 = 778.14 kN
Vc = kapasitas geser dua arah dari beton
= 778.14 kN
PUNCHING SHEAR DARI DROP PANEL ØVc = kapasitas geser tertinggi dari beton
= 661.41 kN
Model struktur yang menggunakan Flat Slab Cek : tidak diperlukan perkuatan
merupakan model struktur tanpa balok. Ada
penebalan pada kepala kolom yang PEMBAHASAN
disebut drop panel, akibatnya semua beban
pada plat lantai akan didistribusikan langsung Perhitungan dilakukan terhadap seluruh data
ke kolom. Penggunaan system drop panel ini yang tersedia dimana ukuran tiang pancang
akan memudahkan pelaksanaan pekerjaan 0.25 m x 0,25 m dengan jumlah kelompok
dilapangan terutama pekerjaan bekisting tiang 25 buah dan kualitas beton K500.
/formwork, plat mayoritas datar dan tidak ada
gangguan balok. Perhitungan analisis gaya aksial maksimum
terjadi pada lokasi proyek. Hal ini ditunjukkan
Gaya yang terjadi pada sambungan-sambungan dengan gaya aksial maksimum yang terjadi
antara drop panel dan tiang pancang ini pada saat operasi dan terjadi gempa sebesar
mempunyai peluang terjadi kegagalan yang 293,44 kN adalah lebih kecil dari hasil analisis
besar yang dilakukan untuk kapasitas gaya aksial
yang dapat ditahan oleh pondasi yaitu sebesar
526,98 kN.

Perhitungan analisis gaya aksial minimum


terjadi pada lokasi proyek. Hal ini ditunjukkan
dengan gaya aksial minimum yang terjadi pada
saat kondisi kosong dan terjadi beban angin
sebesar 52,22 kN adalah lebih besar dari hasil
analisis yang dilakukan untuk kapasitas gaya
aksial minimum yang dapat ditahan oleh
pondasi yaitu sebesar 0 kN.
Gambar 6. detail sambungan antara drop panel
dan tiang pancang Perhitungan analisis gaya lateral terjadi pada
lokasi proyek. Hal ini ditunjukkan dengan gaya
PVu = gaya tertinggi untuk punching shear lateral yang terjadi pada saat baik kondisi
= 335.58 kN operasi, dan terjadi beban gempa sebesar 9,61
Dp = diameter pile = 0.25 m kN adalah lebih kecil dari hasil analisis yang
dilakukan untuk kapasitas gaya lateral yang
Potongan pseudocritical untuk desain gaya dapat ditahan oleh pondasi yaitu sebesar 13,5
geser kN.
Diameter = D + d = 0.72 m
bo = perimeter = 2.28 m Beban kombinasi dari analisis pada gaya aksial
maksimum terjadi pada lokasi proyek 22,49
Kapasitas geser 2 arah kN, gaya lateral yang terjadi adalah 0,74 kN
βc = rasio panjang dan lebar tiang pancang dan momen yang terjadi 1,44 kN.m dari
= Dp/Dp = 1.00 kapasitas yang tersedia 4,91 kN.m, Hal ini
αc = faktor posisi tiang pancang terjadi pada saat operasi dan terjadi gempa.

16
Jurnal Media Komunikasi Teknik Sipil Volume 13 Nomor 1 Februari 2019 p-ISSN 1693-2803
Practice 4th Edition", 1994, E & FNSpon
Beban kombinasi dari analisis pada gaya aksial
minimum terjadi pada lokasi proyek 14,25 kN, Sardjono. HS, (1998), Pondasi Tiang Pancang,
gaya lateral yang terjadi adalah 0,74 kN dan Jilid II, Sinar Wijaya – Surabaya
momen yang terjadi 1,44 kN.m dari kapasitas
yang tersedia 4,35 kN.m, Hal ini terjadi pada Sasrodarsono, S (2000) Mekanika Tanah &
saat operasi dan terjadi gempa. Teknik Pondasi, P.T Pradnya Paramita –
Jakarta
Berdasarkan kondisi dari analisis struktur,
desain tiang pancang dan beton untuk
penyimpanan sesuai dengan kriteria desain

KESIMPULAN

Kesimpulan dari desain tiang pancang adalah:


1. Beban kombinasi dari analisis pada gaya aksial
maksimum saat kondisi operasi dan terjadi
gempa pada lokasi proyek adalah 22,49 kN,
gaya lateral yang terjadi adalah 0,74 kN dan
momen yang terjadi 1,44 kN.m dari kapasitas
yang tersedia 4,91 kN.m.
2. Beban kombinasi dari analisis saat kondisi
operasi dan terjadi gempa pada lokasi proyek
adalah 14,25 kN, gaya lateral yang terjadi
adalah 0,74 kN dan momen yang terjadi 1,44
kN.m dari kapasitas yang tersedia 4,35 kN.m,
Hal ini terjadi pada saat operasi dan terjadi
gempa.
3. Berdasarkan kondisi dari analisis struktur,
desain tiang pancang dan beton untuk
penyimpanan sesuai dengan kriteria desain

REFERENSI
Braja M Das. "Principles of Geotechnical
Engineering 5th Edition", 2006,Thomson

Braja M Das. "Principles of Foundation


Engineering 6th Edition", 2007,Thomson.

James G. MacGregor. "Reinforced Concrete


Mechanics and Design". 1997. Prentice Hall.

Goble, Rausche, Likins, and Associates. "Design


and Construction of Driven Pile Foundation.
Workshop Manual. Volume 1". 1997.

“Laporan Penyelidikan Tanah SP Nibung Field


Bunyu”, oleh Konsorsium BSP - PT Tiga
Inti Pilar, 2017

M.J. Tomlinson. "Pile Design & Construction

17
Jurnal Media Komunikasi Teknik Sipil Volume 13 Nomor 1 Februari 2019 p-ISSN 1693-2803

Anda mungkin juga menyukai