Analisa Perencanaan Pondasi Pertamina EP Asset 5 Banyu
Analisa Perencanaan Pondasi Pertamina EP Asset 5 Banyu
Analisa Perencanaan Pondasi Pertamina EP Asset 5 Banyu
Abstract
The foundation of the pile is a foundation construction that is able to withstand the orthogonal forces of
the axis of the pole by absorbing bending. Pile foundation is made into a monolithic unit by uniting the
base of the pile under construction, with a foundation support.
In AFES planning it is used to calculate the condition of the piles used (either Lateral or Uplift press), Pile
Cap (Footing) design both on the pile cap thickness or the Pile cap reinforcement used, Check for One
Way Shear, Check against Two Way Shear, Check Of Pile Punching. Based on the analysis with the AFES
combination load on maximum axial force and minimum axial force when operating conditions and
earthquakes occur at the location of the project design of piles and concrete for storage tanks are in
accordance with the design criteria
Abstrak
Pondasi tiang pancang adalah suatu konstruksi pondasi yang mampu menahan gaya orthogonal ke sumbu
tiang dengan jalan menyerap lenturan. Pondasi tiang dibuat menjadi satu kesatuan yang monolit dengan
menyatukan pangkal tiang pancang yang terdapat dibawah konstruksi, dengan tumpuan pondasi.
Dalam perencanaan AFES digunakan untuk memperhitungkan kondisi tiang pancang yang digunakan
(baik tekan. Lateral atau Uplift), Desain Pile Cap (Footing) baik terhadap tebal pile cap atau tulangan
Pile cap yang digunakan, Check terhadap Geser satu Arah (One Way Shear), Check terhadap Geser
Dua Arah (Two Way Shear), Check Of Pile Punching. Berdasarkan analisis dengan AFES, beban
kombinasi pada gaya aksial maksimum dan gaya aksial minimum saat kondisi operasi dan terjadi gempa
dilokasi proyek desain tiang pancang dan beton untuk tangki penyimpanan sudah sesuai dengan kriteria
desain
Formasi tanah yang lunak dan juga tanah yang BEBAN RENCANA
kuat terletak sangat dalam, maka dari itu pondasi BEBAN MATI
tiang pancang merupakan suatu saran yang tepat
untuk mengatasi ini. Beban rencana yang digunakan adalah beban
mati salah satunya, yaitu berat sendiri dari tiang
pancang. Kualitas material yang digunakan
Pondasi tiang pancang (pile foundation)
adalah sebagai berikut:
adalah bagian dari struktur yang digunakan a. Beton
untuk menerima dan mentransfer - beton struktur (semen type K225), fc = 1.87
(menyalurkan) beban dari struktur atas ke x 104 kPa = 18.7 MPa
tanah penunjang yang terletak pada - beton lantai (semen type K125), fc = 1.04 x
kedalaman tertentu. 104 kPa = 10.4 MPa
b. Batang penguat ASTM A615 BJTD 40
METODE PENELITIAN - Besi berulir fy = 4.00 x 105 kPa = 400 MPa
- Besi berulir fy = 2.40 x 105 kPa = 240 MPa
Dalam analisa pondasi tangki minyak ini c. Tiang Pancang persegi 25x25 cm K500
menggunakan aplikasi AFES, AFES adalah - Panjang P = 250 mm = 0.25 m
Automatic Foundation Engineering System, - Lebar L = 250 mm = 0.25 m
yakni software Pondasi (sub structure). - Luas penampang Ap = 625000 mm =
0.0625 m3
Penggunaan aplikasi AFES sangat membantu - Kuat tekan beton fc = 50 MPa
engineer dalam melakukan optimalisasi desain. - Panjang tiang pancang = 18 m
AFES banyak dikenal dan dipergunakan di dalam - Modulus elastis = 3 x 104 MPa
pekerjaan detail engineering untuk - Momen Crack =13.54 kNm
suatu Onshore Project yang di kerjakan - Momen nominal = 21.58 kNm
oleh Engineering Services ataupun EPC - Daya dukung ijin = 343.35 kNm
Company, desain detail di lakukan oleh sebuah - Berat satuan = 1.47 kN/m1
tim proyek yang terdiri dari beberapa disiplin
8
Jurnal Media Komunikasi Teknik Sipil Volume 13 Nomor 1 Februari 2019 p-ISSN 1693-2803
Parameter berat satuan beban rencana adalah P(O) : gaya tarik tendon paska tarik kondisi
sebagai berikut: operasi
- Beton tulangan = 23.5 kN/m3 EQ : Beban gempa
- Beton polos = 22.5 kN/m3 W : beban angin
- Baja = 77 kN/m3 TF : tekanan fluida
- Tanah = 19.75 kN/m3
- Air = 10 kN/m3 - Kondisi Tes
- Pasir dan krikil = 17.7 kN/m3 Beban kondisi tes meliputi beban mati, beban
- Crude = 8.16 kN/m3 hidup, beban seismic, gaya tarik, dan beban angin
saat kondisi tangki kosong :
BEBAN KOMBINASI LC12 D + 0.5L + E(T) + P(T) 20%
LC13 D + 0.5L + E(T) + P(T) +0.25W 33%
Metode analisa dengan menghitung beban Dengan:
kombinasi tanpa faktor dan beban kombinasi D : beban mati
terfaktor. L : beban hidup
- Beban kombinasi tanpa faktor digunakan untuk E(T) : beban seismic kondisi tes
mengecek kapasitas pondasi tiang pancang P(T) : gaya tarik tendon paska tarik kondisi tes
aksial dan lateral W : beban angin
- Beban terfaktor digunakan untuk mengecek
desain beton bertulang dari tutup tiang pancang - Kondisi Perawatan
Beban kondisi perawatan meliputi beban mati,
- Kondisi Kosong beban seismic, gaya tarik, dan beban akibat
Beban kombinasi kondisi kosong meliputi beban benturan saat kondisi tangki kosong :
mati, beban hidup, beban seismic, gaya tarik, LC14 D + E(E) + P(E) + TB 33%
beban gempa dan beban angin saat kondisi tangki Dengan:
kosong : D : beban mati
LC1 D + L + E(E) + P(E) 0% E(E) : beban seismic kondisi kosong
LC2 D + L + E(E) + P(E) + W 33% P(E) : gaya tarik tendon paska tarik kondisi
LC3 D + L + E(E) + P(E) + EQ 33% kosong
LC4 D + E(E) + P(E) 33% TB : pengaruh benturan
LC5 D + E(E) + P(E) + EQ 33%
Dengan: Beban kombinasi tanpa faktor untuk desain
D : beban mati beton. Variable beban yang digunakan sama
L : beban hidup dengan beban kombinasi terfaktor hanya saja
E(E) : beban seismic kondisi kosong untuk beban kombinasi tanpa diberikan
P(E) : gaya tarik tendon paska tarik kondisi konstanta.
kosong - Kondisi Kosong
EQ : Beban gempa LC31 1.4 (D + L + E(E) + P(E)) + 1.7L
W : beban angin LC32 0.75(1.4(D + L + E(E) + P(E)) +
1.7L + 1.7W)
- Kondisi Operasi LC33 0.9(1.4(D + L + E(E) + P(E)) +
Beban kombinasi kondisi operasi meliputi beban 1.3W)
mati, beban hidup, beban seismic, gaya tarik, - Kondisi Operasi
beban gempa, beban angin dan beban fluida yang LC34 1.4(D + L + E(E) + P(E)) + 1.7L
dipompa kedalam tangki : LC35 1.4(D + L + E(E) + P(E) + TF)
LC6 D + L + E(O) + P(O) 0% LC36 1.4(D + L + E(E) + P(E) + TF) +
LC7 D + L + E(O) + P(O) + W + TF 33% 1.7L
LC8 D + L + E(O) + P(O) + EQ +TF 33% LC37 0.75(1.4(D + E(O) + P(O)) + 1.7L +
LC9 D + E(O) + P(O) + W + TF 33% 1.7W
LC10 D + E(O) + P(O) + EQ + TF 0% LC38 0.75(1.4(D + E(O) + P(O)) + 1.7L
LC11 D + E(O) + P(O) + EQ + TF 0% + 1.87E(O))
Dengan: LC39 0.9(D + E(O) + P(O) + 1.3W
D : beban mati LC40 0.9(D + E(O) + P(O)) + 1.43 EQ)
L : beban hidup LC41 0.75(1.4(D + E(O) + P(O) + TF)
E(O) : beban seismic kondisi operasi
9
Jurnal Media Komunikasi Teknik Sipil Volume 13 Nomor 1 Februari 2019 p-ISSN 1693-2803
- Kondisi Tes
LC42 0.85(1.4 (D + E(T) + P(T) + 1.7 Koordinat tiang pancang
L/2) Koordinat tiang pancang dengan asumsi PCD0
LC43 0.75(1.4 (D + E(T) + P(T) + 1.7 L/2 adalah pusat tangki, sedangkan PCD1
+ 1.7 W/4 mempunyai diameter 4 m mengelilingi PCD0,
- Kondisi Perawatan PCD2 mempunyai diameter 7 m mengelilingi
LC44 0.75(1.4 (D + E(E) + P(E)) + 1.7 PCD3, dan mempunyai diameter 10 m
TB) mengeliling PCD0,
PCD0 koordinat x =0m
DATA DESAIN DAN DATA PCD1 koordinat x =4m
MEKANIKAL PCD02 koordinat x =7m
PCD03 koordinat y = 10 m
Adalah data yang berkaitan dengan tangka
yaitu: berat tangka kosong, berat tangka saat di Jumlah tiang pancang tiap koordinat
lakukan tes, selain itu juga mencakup ukuran Jumlah tiang tiap koordinat adalah sebagai
tangki seperti tinggi selimut, diameter dalam berikut:
dan diameter luar PCD0 = 1 tiang pancang
W Kosong (+5% contingency) = 219.33 kN PCD1 = 6 tiang pancang
W kosong (+5% W kosong) = 4.836.82 kN PCD02 = 6 tiang pancang
W tes (+5% W kosong) = 5.651.58 kN PCD03 = 12 tiang pancang
Diameter = 10 m Jumlah total tiang pancang 25 tiang pancang
Diameter luar = 10 m
Tinggi selimut = 7.2 m
Berat pondasi
Berat pondasi tiang pancang adalah sebagai
berikut:
Wp = berat tiang pancang = 662,2 kN
n = jumlah tiang pancang =25 item
Wpc = berat pile cap = 0,25 x pi x B
x h x yc = 1.116.6 kN
Wdp = berat drop panel = Bdp2 x Hdp x
ndp x yc = 39.1 kN
Berat total pondasi (diluar tiang pancang)
= 1.155.7 kN Gambar 3. Beban angin pada tangki
11
Jurnal Media Komunikasi Teknik Sipil Volume 13 Nomor 1 Februari 2019 p-ISSN 1693-2803
= 2.74 m Tabel 2. beban kombinasi terfaktor (untuk desain
X2 = tinggi dari centroid yang bekerja di W2 beton)
=➔ X2/H = 0.65 Symb Deskripsi Beban (kN-m)
ol Aksial Horizo Mom
= 4.68 m ntal en
LC31 1.4 (D + L + E(E) + P(E)) 1.925.10 - -
+ 1.7L
LC32 0.75(1.4(D + L + E(E) + 1.443.83 12.06 49.43
BEBAN DESAIN DAN BEBAN KOMBINASI P(E)) + 1.7L +
1.7W)
Beban desain untuk merencanakan pembebanan LC33 0.9(1.4(D + L + E(E) + 1.237.57 12.29 50.40
P(E)) + 1.3W)
pada struktur pondasi tiang harus sangat teliti LC34 1.4(D + L + E(E) + P(E)) 8.389.59 - -
agar struktur yang didesain nantinya akan aman + 1.7L
LC35 1.4(D + L + E(E) + P(E) + 8.389.59 - -
pada saat dibangun dan digunakan. TF)
LC36 1.4(D + L + E(E) + P(E) + 8.389.59 - -
Beban Kombinasi TF) + 1.7L
LC37 0.75(1.4(D + E(O) + 6,292.19 12.06 49.43
Beban kombinasi tanpa faktor untuk cek P(O)) + 1.7L + 1.7W
kapasitas tiang pancang terlihat pada tabel 1. LC38 0.75(1.4(D + E(O) +
P(O)) + 1.7L + 6,292.19 337.03 1.049.80
1.87E(O))
Tabel 1 beban kombinasi tanpa faktor (untuk cek LC39 0.9(D + E(O) + P(O) + 5.393.31 12.29 50.40
kapasitas tiang pancang) 1.3W
1.070.38
LC40 0.9(D + E(O) + P(O)) + 5.393.31 343.64
Symb Beban (kN-m) 1.43 EQ)
ol Deskripsi Aksial Horizo Mo -
LC41 0.75(1.4(D + E(O) + P(O) 6,292.19 -
ntal men + TF)
-
LC1 D + L + E(E) + 1.375.07 - - LC42 0.85(1.4 (D + E(T) + P(T) 8.100.71 -
+ 1.7 L/2)
P(E) LC43 0.75(1.4 (D + E(T) + P(T) 7.147.69 3.01
LC2 D + L + E(E) + 1.375.07 9.46 38.77 12.36
+ 1.7 L/2 + 1.7 W/4
P(E) + W LC44 0.75(1.4 (D + E(E) + 1553.83 -
-
LC3 D + L + E(E) + 1.375.07 - - P(E)) + 1.7 TB)
P(E) + EQ
LC4 D + E(E) + P(E) 1.375.07 9.46 38.77
+W
LC5 D + E(E) + P(E) 1.375.07 - -
+ EQ
LC6 D + L + E(O) + 5.992.56 - -
P(O)
LC7 D + L + E(O) + 5.992.56 9.46 38.77
P(O) + W +
TF
LC8 D + L + E(O) + 5.992.56 240.31 748.5
P(O) + EQ
+TF
LC9 D + E(O) + P(O) 5.992.56 9.46 38.77
+ W + TF
LC10 D + E(O) + P(O) 5.992.56 240.31 748.5
+ EQ + TF
LC11 D + E(O) + P(O) 5.992.56 - -
+ EQ + TF
LC12 D + 0.5L + E(T) 6.807.32 - -
+ P(T) Gambar 4 Rencana tiang pancang
LC13 D + 0.5L + E(T) 6.807.32 2.36 9.69
+ P(T) +0.25W CEK KAPASITAS TIANG PANCANG
LC14 D + E(E) + P(E) 1.375.07 - - TUNGGAL
+ TB
Kapasitas dukung tiang adalah kemampuan atau
Beban kombinasi terfaktor untuk desain terlihat
kapasitas tiang dalam mendukung beban.
pada tabel 2.
12
Jurnal Media Komunikasi Teknik Sipil Volume 13 Nomor 1 Februari 2019 p-ISSN 1693-2803
Kapasitas tiang pancang Kondisi temporer (+33%)
Kapasitas tiang pancang dalam kondisi kompresi, Pada kondisi temporer meliputi gaya kompresi
dalam kondisi Tarik, dan pada saat terjadi beban (Fvmax), gaya Tarik (Fvmin) dan gaya lateral
lateral. sebagai berikut:
Kompresi permanen = 396.23 kN 𝑉 𝑀
Fv max (kompresi) = + ≤ 526.98 𝑘𝑁
∑𝑛 𝑍𝑝
Temporer (+33%) = 526.98 kN 𝑉 𝑀
Temporer (+20%) = 475.47 kN Fv min (tarik) = ∑𝑛
− 𝑍𝑝 ≥ −385.15 𝑘𝑁
Tarik Permanen = -289.59 kN 𝐻
Fh Lateral = ∑𝑛
≤ 13.57 𝑘𝑁
Temporer (+33%) = -385.16 kN
Temporer (+20%) = -347.51 kN
Lateral Permanen = 10.20 kN Kondisi temporer (+20%)
Temporer (+33%) = 13.57 kN Pada kondisi temporer meliputi gaya kompresi
Temporer (+20%) = 12.24 kN (Fvmax), gaya Tarik (Fvmin) dan gaya lateral
sebagai berikut:
𝑉 𝑀
Kondisi permanen Fv max (kompresi) = ∑𝑛 + 𝑍𝑝 ≤ 475.47 𝑘𝑁
Pada kondisi permanen meliputi gaya kompresi 𝑉 𝑀
(Fvmax), gaya Tarik (Fvmin) dan gaya lateral Fv min (tarik) = ∑𝑛 − 𝑍𝑝
≥ −347.51 𝑘𝑁
sebagai berikut: 𝐻
Fh Lateral = ≤ 12.24 𝑘𝑁
𝑉 𝑀 ∑𝑛
Fv max (kompresi) = + ≤ 396.23 𝑘𝑁 Jumlah tiang pancang 25 buah
∑𝑛 𝑍𝑝
𝑉 𝑀
Fv min (tarik) = − ≥ −289.59 𝑘𝑁
∑𝑛 𝑍𝑝
𝐻 Beban kombinasi hasil perhitungan dengan
Fh Lateral = ∑𝑛
≤ 10.20 𝑘𝑁 program AFES seperti terlihat pada tabel 3.
13
Jurnal Media Komunikasi Teknik Sipil Volume 13 Nomor 1 Februari 2019 p-ISSN 1693-2803
Beban Terfaktor adalah kekuatan struktur yang Vc = kapasitas geser nominal beton
dibutuhkan dalam menampung beban-beban = 2.f’c0.5.b.d/12 = 1.03 x 106 N
yang bekerja pada struktur. Adapun beban = 1.025,48 kN
terfaktor untuk desain beton dengan program Øv.Vc = kapasitas tertinggi beton
AFES seperti pada tabel 4. = 871.66 kN
Cek: tidak diperlukan perkuatan
Tabel 4. Beban kombinasi terfaktor untuk
desain beton DESAIN PILECAP
Beban Beban (kN MATERIAL DAN KONSTANTA
kombina GEOMETRI
Fv max Fv min Lateral
si
LC31 77.00 77.00 - Perencanaan perhitungan tinggi pile cap.
LC32 61.30 54.20 0.48 Pile cap adalah elemen struktur yang
LC33 53.12 45.88 -
menyatukan satu atau beberapa pondasi tiang
LC34 335.58 335.58 0.49
LC35 335.58 335.583 - terhadap kolom atau elemen struktur lain di
LC36 335.58 35.5824 - atasnya.
LC37 255.24 8.14 0.48 f'c = Kekuatan tekan dari beton
LC38 327.06 176.32 13.48 = 18,675.0 kPa
LC39 219.35 212.11 0.49 fy = Kekuatan tarik dari tulangan
LC40 292.58 138.88 13.75 = 400,000.0 kPa
LC41 251.69 251.69 - fyv = Kekuatan tarik dari tulangan
LC42 324.03 324.03 - = 240,000.0 kPa
LC43 286.79 285.02 0.12 Ø = Faktor pengurang kapasitas lendut
LC44 57.75 57.75 -
faktor
= 0.90 unit
Gaya tekan maksimum di pada pancang (load
Øv = Faktor pengurang kapasitas geser
combination LC36 = 335.6 kN)
= 0.85 unit
db = Diameter dari tulangan lendut
TULANGAN GESER
= 19.00 mm
dv = Diameter dari tulangan geser
Gaya geser umumnya tidak bekerja sendiri, tetapi
= 13.00 mm
terjadi bersamaan dengan gaya lentur/momen,
d' = Tebal dari penutup beton
torsi atau normal/aksial. Besar gaya geser pada
= 0.03 m
balok atau kolom, umumnya bervariasi
b = Lebar strip = 3.00 m(Assumed)
sepanjang bentang, sehingga banyaknya tulangan
h = Tebal pile cap = 0.50 m
geser pun bervariasi sepanjang bentang.
L = Bentang
Tulangan untuk menahan gaya geser biasa = 1.50 m(Refer to drawing)
dinamakan tulangan geser atau tulangan D = Kedalaman efektif dari pile cap
sengkang atau tulangan stirrup. Tulangan geser = h -d' = 0.47 m
diperlukan untuk menahan gaya tarik arah tegak Af = Luasan footings
lurus dari retak yang diakibatkan oleh gaya geser. = 95.03 m2
Pu = Gaya aksial maksimum
Ada berbagai macam cara untuk pemasangan = 8,389.59 kN
tulangan geser yaitu : qu = Beban merata maksimum
• Tulangan geser vertikal = 264.84 kN/m
• Tulangan geser miring / diagonal
• Tulangan geser spiral
• Tulangan lentur yang dibengkokkan
TULANGAN LENDUT
Secara prinsip, tulangan yang menahan tarik
Vu = gaya geser tertinggi dalam elemen lentur harus diteruskan sampai
= ½.qu.L – qu.d pada posisi tidak diperlukan lagi (sampai pada
= 72.94 kN posisi gaya internal tulangan menjadi tekan).
Kapasitas gaya geser searah
14
Jurnal Media Komunikasi Teknik Sipil Volume 13 Nomor 1 Februari 2019 p-ISSN 1693-2803
= 457.20 mm
Apabila dalam standar detail ditetapkan s Jarak tulangan
ketentuan jarak dan posisi/lokasi pemutusan
tulangan lentur baik tulangan atas maupun bawah = b/n = 250.00 mm
di sepanjang bentangan elemen struktur lentur Cek s min < s < s max…………OK
(balok), maka pelaksanaannya harus mengikuti Menggunakan tulangan D 19 – 250 (tulangan
ketentuan yang dicantumkan dalam gambar atas dan bawah)
standar detail tersebut
Mu Momen maksimum = 1/8 qu L2 PUNCHING SHEAR DARI TIANG
= 74.49 kN.m PANCANG
Punching shear adalah gaya yang terjadi pada
Rasio tulangan maksimum dan minimum
koneksi atau sambungan struktur. Gaya yang
ρ min = Rasio tulangan minimum for Grade terjadi pada sambungan-sambungan ini
= 60 bars = 0.0018
mempunyai peluang terjadi kegagalan yang besar
As min = Luasan tulangan minimum dikarenakan pada daerah sambungan tersebut
= ρ min x b x d = 2,562.84 mm2 menghasilkan konsentrasi
ρbal = Rasio tulangan seimbang tegangan. Konsentrasi tegangan tersebut
= 0.85*0.85*f'c/fy (600/(600+fy)) diakibatkan oleh beban yang dialami oleh
= 0.020 struktur.
ρ max = 0.75 ρ bal = 0.02
As max Luasan tulangan maksimum
= ρ max x b d
= 21,612.25 mm2
16
Jurnal Media Komunikasi Teknik Sipil Volume 13 Nomor 1 Februari 2019 p-ISSN 1693-2803
Practice 4th Edition", 1994, E & FNSpon
Beban kombinasi dari analisis pada gaya aksial
minimum terjadi pada lokasi proyek 14,25 kN, Sardjono. HS, (1998), Pondasi Tiang Pancang,
gaya lateral yang terjadi adalah 0,74 kN dan Jilid II, Sinar Wijaya – Surabaya
momen yang terjadi 1,44 kN.m dari kapasitas
yang tersedia 4,35 kN.m, Hal ini terjadi pada Sasrodarsono, S (2000) Mekanika Tanah &
saat operasi dan terjadi gempa. Teknik Pondasi, P.T Pradnya Paramita –
Jakarta
Berdasarkan kondisi dari analisis struktur,
desain tiang pancang dan beton untuk
penyimpanan sesuai dengan kriteria desain
KESIMPULAN
REFERENSI
Braja M Das. "Principles of Geotechnical
Engineering 5th Edition", 2006,Thomson
17
Jurnal Media Komunikasi Teknik Sipil Volume 13 Nomor 1 Februari 2019 p-ISSN 1693-2803