Jurnal Salep Mata
Jurnal Salep Mata
Jurnal Salep Mata
pemerian : hablur halus berbentuk jarum atau lempeng memanjang, putih hingga
putih kelabu atau putih kekuningan; larutan praktis netral terhadap
lakmus P; stabil dalam larutan netral atau larutan agak asam
kelarutan : sukar larut dalam air, mudah larut dalam etanol, dalam propilen glikol,
dalam aseton dan dalam etil asetat
penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat
Indikasi : Untuk terapi infeksi superficial pada mata dan otitis eksterna yang
disebabkan oleh bakteri, blepharitis, katarak, konjungtifitis bernanah, traumatik karatitis,
trakhoma dan ulcerative keratitis (McEvoy, 2002).
pH : 4,5 - 7,5
Inkompatibilitas : Aminophyline, Ampicillin, Ascorbic acid, Calcium chloride,
Carbenicillin sodium, Chlorpromazine HCl, Erythromycin salts,
Gentamicin sulfat, Hydrocortisone sodium succinate, Hydroxyzine
HCl, Methicilin sodium, Methylprednisolone sodium succinate.
Stabilitas: : stabilitas baik pada suhu kamar dan kisaran pH 2-7 dan suhu 25°C,
sangat tidak stabil dalam suasana basa, tidak stabil terhadap cahaya
(reynolds, 1982)
Efek farmakologi : kloramfenikol melalui mata, obat terabsorpsi melalui aqueoushumour.
Jumlah obat yang terpenetrasi bervariasi tergantung sediaan dan
frekuensi aplikasi (McEvoy, 2002). Kloramfenikol merupakan suatu
antibiotik yang memiliki mekanisme kerja menghambat sisntesis
protein pada tingkat ribosom. Obat ini mengikatkan dirinya pada
situs-situs. Situs akseptor menghambat reaksi transpeptidase yang
dikida yang ada pada situs donor pada kompleks ribosom tidak
ditransfer ke asam amino aseptornya, sehingga sintesis protein
terhenti (Katzung, 2004).
Dosis :
Efek Samping : rasa pedih dan terbakar mungkin terjadi saat aplikasi kloramfenikol
pada mata. reaks hipersensitivitas dan inflamasi termasuk
konjunctivitis, terbakar, angioneuro edema (Mc Evoy, 2002)
b. Zat Tambahan
1). Klorobutanol (Dirjen POM, 1979; Rowe, 2009)
Nama Resmi : Chlorobutanol
Nama Lain : Acetone chloroform, anhydrous chlorbutol, chlorbutanol
Rumus Molekul : C4H7Cl3O
Berat Molekul : 177,46 g/mol
Rumus Struktur :
pemerian : hablur, tidak berwarna; bau dan rasa khas apek dan agak mirip
kamfer, mudah menguap
kelarutan : praktis larut dalam kloroform, eter, metanol, dalam 1 bagian etanol
95%, larut dalam 10 bagian gliserin
pH :
Inkompatibilitas : tidak kompatibel dengan penutup karet, bentonit, magnesium
trisilikat, polietilen dan polihidroksil etil metoksilat. Pada tingkat lebih rendah karboksimetil
selulosa dan polisorbat 80 mengurangi aktivitas antimikroba klorobutanol
Stabilitas : Chlorobutanol mudah menguap dan mudah menyublim. Dalam
larutan berair, degradasi menjadi karbon monoksida, aseton dan ion
klorida dikatalisis oleh ion hidroksida. Stabilitas baik pada pH 3 tetapi
menjadi semakin buruk dengan meningkatnya pH.(1) Waktu paruh
pada pH 7,5 untuk larutan klorobutanol yang disimpan pada 258C
ditentukan menjadi sekitar 3 bulan.(2) Dalam larutan 0,5% b/v larutan
klorobutanol pada suhu kamar, klorobutanol hampir jenuh dan dapat
mengkristal dari larutan jika suhu diturunkan. Kehilangan klorobutanol
juga terjadi karena volatilitasnya, dengan jumlah yang cukup besar
hilang selama autoklaf; pada pH 5 sekitar 30% klorobutanol hilang.(3)
Wadah berpori mengakibatkan hilangnya larutan, dan wadah polietilen
menghasilkan kehilangan yang cepat. Kehilangan klorobutanol selama
autoklaf dalam wadah polietilen dapat dikurangi dengan pra-autoklaf
wadah dalam larutan klorobutanol; wadah kemudian harus segera
digunakan. (4) Ada juga kehilangan klorobutanol yan g cukup besar
melalui sumbat dalam botol parenteral. Bahan curah harus disimpan
dalam wadah kedap udara pada suhu 8-158C
konsentrasi : 0,2% - 0,5 % (Agoes, 2009),
penyimpanan : Dalam wadah yang tertutup rapat tempat yang sejuk dan kering.
Kegunaan : Sebagai pengawet
Rumus Struktur :
Pemerian : serpihan putih atau granul seperti lilin, berminyak memiliki bau
dan rasa yang khas
Ph : 7
Kelarutan : Mudah larut dalam etanol (95%) dan eter, dapat meningkatkan
kelarutan dengan peningkatan suhu, praktis tidak larut dalam air.
Stabilitas : Stabil dengan adanya asam,alkali,cahaya,udara, tidak menjadi
tengik,harus disimpan ditempat yang sejuk dan kering.
Inkompatibilitas : Dengan oksidator kuat,menurunkan titik leleh ibuprofen, yang
hasil dalam kecenderungannya selama proses lapisan flim
ibuprofen kristal
Kegunaan : peningkat viskositas
Konsentrasi : 2-10%
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik, tempat yang sejuk dan kering
rumus struktur :
pemerian : Alfa tocoferol merupakan produk alam. Minyak kental praktis tidak berbau, jernih,
tidak berwarna, kuning, kuning-kecoklatan, atau kuning keabuan.
ph :
kelarutan : Praktis tidak larut dalam air; mudah larut dalam aseton, etanol, eter, dan minyak
sayur.
stabilitas : Tidak stabil pada udara dan cahaya, khususnya media basa.
kegunaan : antioksidan
konsentrasi :
penyimpanan : Simpan di bawah gas inert dalam wadah kedap udara, terlindung dari
cahaya.
4. Paraffin cair
nama resmi
nama lain
berat molekul
rumus molekul
rumus struktur
pemerian
untuk urba masih mo tambah tpi untuk skrg tulis dulu yang ada
F. Perhitungan
G. Cara kerja
1. dilakukan sterilisasi pada semua alat dan bahan yang digunakan
2. disiapkan alat dan bahan pada pembuatan salep mata kloramfenikol.
3. ditiimbang bahan yang dibutuhkan, sesuai dengan hasil perhitungan.
4. disiapkan 2 cawan, letakkan kain batis diatas kedua cawan penguap.
5. ditaruh masing-masing bahan pada cawan penguap yang telah dilapisi kain batis (
cawan 1 berisi vaselin kuning dan setil alkohol, cawan 2 berisi parafin cair), letakkan
basis di tengah kain batis.
6. diIkat masing-masing cawan ,kemudian masukkan ke dalam oven suhu 150˚C
selama 30 menit, dan biarkan hingga meleleh/melebur
7. digerus kloramfenikol dalam mortar yang steril (dengan cara memberi mortar sedikit
alkohol kemudian dibakar dengan api, sertakan juga stampernya), gerus hingga
homogen.
8. dilarutkan klorobutanol dalam etanol.
Setelah 30 menit, angkat dan peras kain batis (pisahkan antara cawan yang berisi
vaselin kuning dan parafin cair, gabung basis, dan gerus kuat.
9. dimasukkan kloramfenikol, tokoferol, dan klorobutanol kedalam basis dan aduk
hingga homogen.
10. ditimbang 5 gram sediaan yang diperlukan di atas kertas perkamen steril, gulung
dengan bantuan pinset steril , memasukkan gulungan ke dalam tube steril yang
ujungnya telah ditutup, cabut kertas perkamen dari tube).
11. diberikan etiket dan bersihkan sisa-sisa salep yang masih melekat pada tubenya.
12. dilakukan evaluasi sediaan
H. Evaluasi (Afifah dkk, 2017)
Daftar Pustaka
Afifah, Atikah., dkk. Formulasi dan Analisis Kualitas Sediaan Salep Mata dengan Bahan
Aktif Ciprofloxacin. 2017. Jurnal Teknologi Uji Formulasi Sediaan Steril.
Universitas Sriwijaya. 1(2) : 1-13.
Njir
ANSEL, Howard C. 1989. Pengantar Bentuk Sediaan Farmasi. Jakarta: PenerbitUniversitas
Indonesia (UI-Press).