Kelompok 11

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 16

PEDOMAN MENGHAFAL AL – QUR’AN

Disusun dan Diajukan untuk memenuhi tugas serta menambah nilai yang telah di tetapkan di
kampus INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI PADANG SIDIMPUAN

DOSEN PEMBIBMBING :

Andi Syahwadi M,Pd

DISUSUN OLEH :

NAMA : NIM :

1. ALWI NASUTION 2020100239


2. AFNAN ALI PARAPAT 2020100060
3. MUHAMMAD ALFIAN DONGORAN 2020100132
4. MHD. ALDI ADITYA 2020100244

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI PADANG SIDIMPUAN

TAHUN AJARAN 2022/2022

1
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ........................................................................................

DAFTAR ISI .......................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................

A. Latar Belakang .............................................................................


B. Rumusan Masalah ........................................................................
C. Tujuan Penulisan ..........................................................................
D. Metode Penulisan .........................................................................
BAB II PEMBAHASAN .....................................................................................

1. Kemampuan menghapal Al-Qur’an ..............................................


2. Metode Kauny Qunatum Memory ................................................
3. Kemampuan Menghafal Al –Qur’an dengan Metode Kauny
Quantum Memory .......................................................................

BAB III PENUTUP ..............................................................................................


A. Kesimpulan ....................................................................................
B. Kritik atau Saran.............................................................................

DAFTAR PUSTAKA

2
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, puja dan puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah Subhanahu
Wata’ala yang telah melimpahkan karunia-Nya sehingga pemakalah dapat menyelesaikan
makalah Pembelajaran Baca Tulis Al-Qur’an yang berjudul “ Pedoman menghapal Al-
Qur’an”. Shalawat serta salam marilah kita hadiahkan kepada junjungan kita nabi
Muhammad SAW, yang telah membawa kita dari zaman kegelapan menuju zaman
terang benderang sampai saat yg kita rasakan sekarang ini.

Tujuan penulisan makalah ini adalah tidak lain dan tidak bukan untuk lebih
mengkaji dan memperdalam pemahaman kita tentang pengetahuan yang menjadi salah
satu pokok pembahasan kita dalam mata kuliah PBTQ. Disini kami akan membahas
Pedoman menghapal Al-qur’an.

Meskipun demikian kami mengakui bahwa apa yang kami sajikan kedalam makalah
ini masih banyak kekurangan dan masih jauh dari kesempurnaan. Karena itu, kritik dan
saran dari para pembaca yang budiman sangat diharapkan untuk perbaikan selanjutnya,
jikalau di dalam makalah ini terdapat kebenaran dan kegunaan semua itu berasal dari Allah
Subhanahu Wata’ala. Sebaliknya, kalau di dalamnya terdapat kekurangan dan ketidak
sempurnaan semuanya itu karena kekurangan dan keterbatasan kami sendiri.

Akhirnya, kami mengucapkan terimakasih kepada Bapak Andi Syahwadi M,Pd


yang telah memberikan kesempatan bagi kelompok kami untuk mengkaji materi ini,
semoga kesediaan tersebut mendapat berkah dan balasan yang berlipat ganda dari Allah SWT,
Aamiin.

Padang Sidimpuan,25 April 2022


Penyusun

Kelompok 11

3
BAB I
PENDAHULUAN

A.Latar Belakang

Al-Quran adalah kitab suci terakhir yang diturunkan Allah Swt. melalui perantara
malaikat Jibril kepada Nabi Muhammad Saw.Kitab suci Al-Quran merupakan penyempurna
dari kitab-kitab sebelumnya yang sudah diturunkan kepada Nabi dan Rasul utusan Allah Swt.
sebelum Nabi Muhammad Saw.Allah Swt. menurunkan Al-Quran untuk menjadi undang-
undang bagi ummat manusia dan petunjuk serta sebagai tanda atas kebenaran Rasul Saw.dan
penjelasan atas kenabian dan kerasulannya juga sebagai alasan (hujjah) yang kuat dihari
kemudian dimana akan dinyatakan bahwa Al-Quran itu benar-benar diturunkan dari dzat yang
Maha Bijaksana. Manusia terbaik adalah yang senantiasa rajin mempelajari Al-Quran dan
mengajarkannya.Seperti sabda Rasulullah Saw.yang artinya: ”Sebaik-baiknya orang diantara
kamu adalah orang yang mempelajari Al-Quran dan mengajarkannya.”(H.R. Bukhari).

Al- Qur’an merupakan wahyu allah yang di turunkan kepada penutup nabi dan rasul,
Muhammad SAW melalui perantara malaikat jibril di gua hiro yang di riwayatkan kepada kita
dengan mutawatir. Membaca al – Qur’an terhitung sebagai ibadah dan tidak akan ditolak
kebenaran Nabi Muhammad dalam menampaikannya.

Menghafalakan Al-Quran merupakan perbuatan untuk senantiasa mendekatkan diri


kepada Allah SWT. Selain itu, pahala yang besarpun akan didapatkan bagi hambanya yang
senantiasa dengan ikhlas dan sabar dalam menjalani setiap kesulitan dalam menghafalkannya.
Seperti yang telah disabdakan oleh rosul: ”Sesungguhnya di antara cara pengagungan Allah
Swt. adalah memuliakan orang tua (berusia lanjut) yang muslim, memuliakan penghafal
AlQuran yang tidak kasar dan tidak gersang terhadap penerapannya, serta memuliakan
penguasa yang adil”. (H.R. Abu Dawud: Imam Nawawi berkata, “Hadis hasan.”). Hadis ini
memberikan gambaran betapa besarnya kemuliaan serta kedudukaan bagi para penghafal Al-
Quran.1

1
Ahsin W. Alhafidz, Bimbingan Praktis Menghafal Al – Qur’an (Wonosobo: Bumi Aksara,1994), hlm.1
4
BAB II
PEMBAHASAN

A. Kemampuan Menghafal Al-Qur’an

1. Pengertian Kemampuan Menghafal Al-Qur’an

Kemampuan menghafal Al-Qur’an terdiri dari tiga kata “kemampuan”, “menghafal”


dan “Al Qur’an. Kemampuan berasal dari kata mampu yang berarti kuasa (bisa, sanggup)
melakukan sesuatu, sedangkan kemampuan berarti kesanggupan, kecakapan, kekuatan.
Kemampuan menghafal al-Qur’an dapat ditingkatkan dengan membiasakan siswa untuk
selalu membaca, menulis dan memahami tentang al-Qur’an.

Kemampuan merupakan tolak ukur dalam menentukan pengetahuan terhadap suatu


pemahaman yang dimiliki oleh seseorang. Untuk menentukan kemampuan yang dimiliki
seseorang diperlukan ciri-ciri yang menunjukkan tingkat pengetahuan yang dimilikinya.
Hal ini dapat dilihat seperti adanya rasa keingintahuan dan perhatian terhadap sesuatu.
Selain itu, dapat juga dilihat seseorang yang memiliki kemampuan dapat dilihat dari
keahlian yang dimilikinya. Jadi, kemampuan merupakan kecakapan atau potensi seseorang
individu untuk menguasai keahlian dalam melakukan atau mengerjakan beragam beragam
tugas dalam suatu pekerjaan.

Menghafal dalam bahasa arab didapat dari kata Hafiza-yahfazu-hifzun yang berarti
memelihara, menjaga dan menghafal. sedangkan penggabungan dengan kata al-Qur’an
merupakan bentuk idafah yang berarti menghafalkan al-Qur’an. dalam takaran praktisnya,
yaitu membaca dengan lisan sehingga menimbulkan ingatan dalam pikiran dan meresap
masuk dalam hati untuk diamalkan dalam kehidupan sehari-hari. 2

Menghafal adalah suatu aktifitas mengucapkan dengan sengaja dan dikehendaki


dengan sadar dan sungguh sungguh. Menghafal Al-Qur’an tidak hanya menjadi tanggung
jawab ulama, ustad dan kiai. Tapi, semua yang mengaku muslim mempunyai kewajiban
dan tanggung jawab terhadap Al-Qur’an.

Diantara keistimewaan Al-Qur’an, Allah telah memudahkan bagi orang orang yang
beriman untuk mempelajari, mentadabburi serta menghapalnya. Sebagaiman Allah telah
berfirman dalam QS. Al-Qomar ayat 17 :

2
Bobby Herwibowo. Menghafal Al-Qur’an Semudah Tersenyum.(Sukoharjo: CV. Farishma Indonesia,
2014) 352.
5
‫ولقد يسرنا القرآن للذكر‬

‫ولقد يسرنا القرآن للذكر } سهلناه للحفظ وهيأناه للتذكر { فهل من مدكر } متعظ به وحافظ له واإلستفهام‬
‫بمعنى األمر أي احفظوه واتعظوا به وليس يحفظ من كتب هللا عن ظهر القلب غيره‬
“ (Dan sesungguhnya telah Kami mudahkan Alquran untuk pelajaran) Kami telah
memudahkannya untuk dihafal dan Kami telah mempersiapkannya untuk mudah diingat
(maka adakah orang yang mengambil pelajaran?) yang mau mengambilnya sebagai
pelajaran dan menghafalnya. Istifham di sini mengandung makna perintah yakni,
hafalkanlah Alquran itu oleh kalian dan ambillah sebagai nasihat buat diri kalian. Sebab
tidak ada orang yang lebih hafal tentang Alquran selain daripada orang yang
mengambilnya sebagai nasihat buat dirinya.”

Allah ‫ ﷻ‬mengulang-ulang kalimat tersebut sebanyak empat kali di dalam kitab-Nya


yang mulia. Semuanya kita jumpai dalam surat Al-Qamar. Hal ini menjelaskan kepada kita
bahwa Allah benar-benar menjadikan Alquran itu mudah untuk dipelajari.

Adapun kemudahan secara maknawi. Allah ‫ ﷻ‬menurunkan Alquran agar kita mentadabburi
makna dan tujuannya. Allah ‫ ﷻ‬berfirman,

َ‫أَفَلَ ْم يَدَّب َُّروا ْالقَ ْول‬


“Maka apakah mereka tidak memperhatikan perkataan (Kami) ”…(QS. Al-Mu’minuun: 68).

Firman-Nya juga

ً ِ‫اختِ ََلفًا َكث‬


‫يرا‬ ِ َّ ‫أَفَ ََل َيتَدَب َُّرونَ ْالقُ ْرآنَ َولَ ْو َكانَ ِم ْن ِع ْن ِد َغي ِْر‬
ْ ‫ّللا لَ َو َجدُوا فِي ِه‬
“Maka apakah mereka tidak memperhatikan Alquran? Kalau kiranya Alquran itu bukan dari
sisi Allah, tentulah mereka mendapat pertentangan yang banyak di dalamnya. ”(QS. An-
Nisaa: 82).

Dan firman-Nya,

ِ ‫اركٌ ِليَدَّب َُّروا آيَاتِ ِه َو ِليَتَذَ َّك َر أُولُو ْاأل َ ْلبَا‬


‫ب‬ َ َ‫اب أَ ْنزَ ْلنَاهُ ِإلَيْكَ ُمب‬
ٌ َ‫ِكت‬
“Ini adalah sebuah kitab yang Kami turunkan kepadamu penuh dengan berkah supaya
mereka memperhatikan ayat-ayatnya dan supaya mendapat pelajaran orang-orang yang
mempunyai fikiran. ”(QS. Shaad: 29).

Allah ‫ ﷻ‬telah memudahkan Alquran untuk ditadabburi dan direnungi makna-


maknanya. Dan seseorang yang mentadabburi Alquran, akan bertambah keimanannya.
Bertambah pula keyakinannya. Sehingga ia menjadi pribadi yang lebih baik dan istiqomah
dalam kebaikan tersebut. Merekalah orang-orang yang mendapatkan keberkahan dan hidayah
di dunia dan akhirat.

6
2. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kemampuan Menghafal

Robbins menyatakan bahwa kemampuan terdiri dari dua faktor , yaitu:

1. Kemampuan Intelektual : Kemampuan intelektual adalah kemampuan yang dibutuhkan


untuk melakukan berbagai aktivitas mental, berpikir, menalar dan memecahkan
masalah.

2. Kemampuan Fisik : Kemampuan fisik adalah kemampuan tugas-tugas yang menuntut


stamina, ketrampilan dan karakteristik serupa. Dalam kaitan ini, seseorang yang
memliki kemampuan menghafal dalam memeliharanya serta menalarnya haruslah
memperhatikan tiga unsur pokok

3.Pengetahuan dan pemahaman arti atau makna yang tedapat pada ayat al – qur’an.

4.Cara belajar : pengaturan dalam menghafal al – qur’an yaitu mengkaji 3 kali sehari,
menambah hafalan setiap hari 1 -2 halaman, muroja’ah.

Dalam kitab At-Tibyan Fi Adabi Hamalatil Qur’an karya Imam Nawawi Al Dimasyqi
dijelaskan beberapa adab bagi para penghafal Alquran yang perlu diperhatikan. Mengingat
Alquran bukan kitab bacaan buatan manusia, melainkam kumpulan firman Allah Yang
Mahasuci. Berikut beberapa etika bagi penghafal Alquran yang Imam Nawawi sebutkan
dalam kitabnya, secara garis besar terdapat tiga poin utama:

1. Menyucikan hati dan diri


Saat mendatangi guru ataupun majelis Alquran berpenampilan sempurna serta
menjauhkan diri dari hal-hal tercela yang bertolak belakang dengan ajaran Alquran. Sikap
tersebut juga termasuk membersihkan diri dari segala penyakit hati seperti iri, dengki,
hasad, dan penyakit hati lainnya. Hati yang bersih menandakan bahwa diri tersebut siap
menerima segala keberkahan ilmu dari para guru. Hal ini dilakukan semata-mata untuk
memuliakan Alquran yang akan dipelajari. Menyiapkan penampilan yang sempurna serta
hati yang bersih merupakan wasilah agar dibukakannya kemudahan dalam memahami
Alquran.

Penyucian diri dari segala dosa sangat penting. Salah satu kisah populer yang dapat
diambil hikmahnya yaitu kisah Imam Syafii yang mengadukan kualitas hafalannya
kepada guru beliau Imam Waki’:

‫وكيع سوء شكوت حفظي‬

‫فأرشدني ترك المعاصي‬


7
‫وأخبرني بأن العلم نور‬

‫ونور هللا ال يهدى لعاصي‬

“Aku (Imam Syafi‟i) mengadu kepada Kiai Waqi ‟tentang buruknya hafalan. Lalu beliau
menasehatiku agar meninggalkan perbuatan maksiat. Karena sesungguhnya hafalan itu
anugerah dari Allah. Sedangkan Allah tidak memberikan anugerah hafalan kepada
orang yang ahli maksiat”

2. Konsentrasi belajar

Imam Nawawi berpendapat bagi penghafal Alquran harus menjauhi hal-hal yang
menyibukkan kecuali melakukan hal yang berkaitan dengan belajar dan untuk suatu
kebutuhan. Pendapat yang hampir sama dikemukakan pula oleh Al Ghazali dalam
kitabnya Ihya Ulumuddin bahwa apabila pikiran peserta didik telah terbagi maka
kuranglah kesanggupannya untuk mendalami ilmu pengetahuan.

Bagi seseorang penghafal Alquran proses mengulang bacaan merupakan pekerjaan


yang menuntut ketekunan, kesungguhan dan kesabaran yang tinggi, kecerdasan saja tidak
cukup. Konsentrasi penuh sangat diperlukan, terlebih hal ini akan semakin sulit dilakukan
saat berada apa situasi dan kondisi yang kurang mendukung. Dalam perjalanan
menghafal Alquran bukan mereka yang memiliki memiliki IQ tinggi ataupun kecerdasan
di atas rata-rata yang mampu menyelesaikan hafalan. Namun, mereka yang sungguh-
sungguh serta konsentrasi penuh saat proses menghafallah yang akan sampai pada target.

Sekalipun seseorang memiliki IQ di atas normal, namun jika tidak dibarengi dengan
keseriusan dalam belajar, maka tinggal menunggu kegagalan dalam proses belajarnya.
Hal ini membuktikan bahwa kecerdasan yang tinggi bukan faktor utama bagi seseorang
untuk menyelesaikan hafalannya.

3. Komitmen dalam belajar

Komitmen merupakan sikap seseorang yang mencerminkan kemantapan kemauan,


keteguhan sikap, kesungguhan, dan tekat untuk berbuat yang lebih baik. Dalam hal ini
Imam Nawawi menekankan kepada penghafal Alquran untuk gemar dan tekun menuntut
ilmu. Khususnya bagi penghafal Alquran yang memiliki kontrak seumur hidup untuk
mengulang-ngulang hafalannya agar tetap terjaga. Jika sikap konsisten ini tidak ada
dalam diri penghafal Alquran maka akan sulit untuk menyelesaikan hafalannya. Karena
sering kali saat proses menghafal Alquran ditemui berbagai macam kendala, baik itu

8
jenuh karena harus selalu mengulang hafalan ataupun lingkungan yang kurang kondusif
untuk mengaji.

3. Indikator Kemampuan Menghafal Al-Qur’an

Al-Qur’an diturunkan kepada umat muslim dengan tujuan untuk dibaca dan
ditadabburi maknanya, diimani segala beritanya, diamalkan segala hukumnya,
direalisasikan segala perintahnya, dan dijauhi segala larangannya. Dalam dunia pendidikan
Maksud dari mentadabburi (memeperhatikan) ialah siswa berupaya memahami makna-
maknanya dan beramal dengannya.Tidak mungkin siswa bisa beramal dengannya kecuali
setelah tadabbur.

Kemampuan menghafal Al-Qur’an seseorang dapat dilihat dari tiga aspek, yaitu:
kelancaran, kesesuaian bacaan dengan kaidah ilmu tajwid dan fashahah.

A. Kelancaran dalam menghafal Al-Qur’an.Salah satu ingatan yang baik yaitu siap,
bisa memproduksi hafalan dengan mudah saat dibutuhkan.8 dan diantara syarat
menghafal Al-Quran yaitu, teliti serta menjaga hafalan dari lupa.Sehingga,
kemampuan menghafal Al-Qur’an seseorang dapat dikategorikan baik apabila
orang yang menghafal Al-Qur’an bisa menghafalnya dengan benar, sedikit
kesalahannya, walaupun ada yang salah, kalau diingatkan langsung bisa.
B. Kesesuaian bacaan dengan kaidah ilmu tajwid, diantaranya :

1) Makharijul huruf (tempat keluarnya huruf)

2) Shifatul huruf (sifat atau keadaan ketika membaca huruf)

3) Ahkamul huruf (hukum atau kaidah bacaan)

4) Ahkamul mad wa Qashr (hukum panjang dan pendeknya bacaan)

C. Fashahah

1) Al-wafu wa al-ibtida’ (kecepatan berhenti dan memulai bacaan AlQur‟an

2) Mura’atul huruf wa al-harakat (menjaga keberadaan huruf dan harakat

3) Mur’aatul kalimah wa al-ayat (menjaga dan memelihara keberadaan kata dan


ayat.

9
B. Metode Kauny Qunatum Memory

1.Pengertian Metode

Metode dalam serangkaian pembelajaran memang peranan yang sangat penting.


Keberhasilan implementasi strategi pembelajaran sangat tergantung pada cara guru
menggunakan metode pembelajaran karena strategi pembelajaran hanya mungkin dapat
diimplementasikan melalui penggunaan metode pembelajaran. 3 Dalam pengertian
terminologis, para ahli berbeda pendapat terkait dengan definisi metode ini. Muhibbin
Syah menyatakan bahwa dalam dunia pembelajaran, metode berarti cara yang berisi suatu
prosedur yang baku untuk melakukan kegiatan penyajian materi kepada siswa, atau cara
menyampaikan bahan pelajaran untuk tujuan yang ditetapkan.

Menurut Abdul Majid metode adalah cara yang digunakan untuk mengimplementasikan
rencana yang sudah disusun dalam kegiatan nyata agar tujuan yang telah disusun tercapai
secara optimal.Metode yang mengalami perkembangan salah satunya ialah Metode Kauny
Quantum Memory. Metode Kauny Quantum Memory merupakan salah satu metode untuk
menghafal Al – Qur’an.

Metodologi pengajaran telah membicarakan berbagai kemungkinan metode mengajar yang


dapat di gunakan dalam penyelenggaraan pembelajaran. Guru dapat memilih metode yang
paling tepat di gunakan dalam pemilihan tersebut banyak yang harus di pertimbangkan,
antara lain:

1. Keadaan murid yang mencakup pertimbangan tentang tingkat kecerdasan,


kematangan, perbedaan individu lainnya.
2. Tujuan yang hendak dicapai.
3. Situasi yang mencakup hal umum seperti situasi kelas, situasi lingkungan.
4. Alat-alat yang tersedia akan mempengaruhi pemilihan metode yang akan di gunakan.
5. Kemampuan pengajar tentu menentukan mencakup kemampuan fisik, keahlian.

Jadi pengetahuan tentang metode mengajar di sini yang terpenting ialah pengetahuan
tentang cara menyusun urutan (langkah-langkah) kegiatan belajar mengajar dalam rangka
mencapai tujuan pengajaran. Metode terbaru dan terus berkembang saat ini ialah Metode
Kauny Quantum Mmemory.

3
Abdul Majid, Strategi Pembelajaran, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2013) 193.
10
2. Pengertian Kauny Quantum Memory

Arti kata Kauny berasal dari kata dasar dalam bahasa arab kana yang berarti ada. Arti
kata Quantum dalam literatur berarti banyaknya sesuatu, secara mekanik merupakan studi
tentang gerakan. Jadi mekanika Quantum adalah ilmu yang mempelajari tentang partikel-
partikel sub atom yang bergerak.Akan tetapi, mengikuti perkembangan bahasa penggunaan
kata quantum juga berhubungan atau berusaha dihubungkan dengan beberapa hal lainnya
seperti pengajaran. Arti kata Memori menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia merupakan
kesadaran akan pengalaman masa lampau yang hidup kembali (ingatan), peranti komputer
yang dapat menyimpan dan merekam informasi.

Metode Kauny Quantum Memory adalah suatu metode pembelajaran menghafal Al-
Qur’an dengan gerakan-gerakan tubuh, dan ilustrasi cerita bergambar.Metode ini,
mengajak belajar dengan mengoptimalkan seluruh bagian otak. Optimalisasi otak juga
dapat dilakukan dengan membuatnya dalam keadaan waspada yang relaks sebelum
dimasuki informasi.Dalam hal ini musik yang menenangkan dapat menghilangkan pikiran
yang menganggu, hati dan tubuh merasa santai, bisa sambil tersenyum, menghilangkan
ketegangan dan mengkondisikan otak agar tetap waspada dan relaks.Kondisi relaks dan
waspada merupakan pintu masuk myelin bawah sadar. Jika informasi dibacakan dengan
dibarengi musik dan stimulus, maka akan mengambang dibawah sadar dan ditransmisikan
4
dengan lebih cepat serta disimpan dalam file yang benar.

3. Petunjuk – Petujuk Metode Kauny Quantum Memory

A. Melihat sekilas, sebelum membaca lihat materi bacaan (hafalan) secara sekilas pada
malam sebelumnya dan lihat kembali catatan sebelum memulai pelajaran disekolah
atau melakukan presentasi.
B. Manfaatkan setiap waktu, jadikan semua subjek menarik dan bersikap kreatif.
C. Tempat belajar, belajar ditempat dan pada waktu yang teratur, atur posisi yang baik
dan gunakan pencahayaan yang tepat.
D. Gunakan musik, musik membantu lebih banyak dengan cara mengendurkan pikiran
dan membuat siap belajar.
E. Istirahat, setiap setengah jam lakukan istirahat lima menit, belajar yang terbaik adalah
sebelum dan sesudah istirahat.

4
Iyan Hernanta, Ilmu Kedokteran Lengkap tentang Neurosains, (D-MEDIKA, 2013) 267
11
F. Rencanakan sebelumnya, gunakan kalender untuk mempersiapkan suatu ujian atau
presentasi karena akan mengurangi stress dan mempertajam ingatan.
G. Berdiri atau duduk dengan tegak, ketika memasuki ruangan berjalanlah dengan tegak
agar merasa yakin dan duduklah dengan tegak agar tetap dalam keadaan berminat dan
siaga.
H. Kegagalan adalah umpan balik, umpan balik adalah informasi yang diperlukan untuk
mendapatkan keberhasilan dan memberikan arah.
4. Langkah – Langkah Metode Kauny Quantum Memory

Dalam memperaktekkan metode Kauny Quantum Memory ini, maka langkah-langkah


yang harus ditempuh adalah sebagai berikut :

A. Mind Maping

Mind Maping adalah teknik pemanfaatan keseluruhan otak dengan menggunakan citra
visual dan prasarana grafis lainnya untuk membentuk kesan. Mind Maping merupakan cara
mencatat yang mengakomodir cara kerja otak secara natural.

B. Baby Reading

Baby Reading adalah salah satu langkah menghafal dengan di tuntun terlebih dahulu.
Dibacakan ayat – ayat al – qur’an dan siswa mengikuti bacaan seperti anak kecil baru
belajaran. Hal ini merupakan teknik yang Rasulullah SAW gunakan ketika dapat wahyu
pertama dari allah. Jibril mengjarkan rasullah dengan lafadz dan tanpa melihat tulisan.
Melalui pendengaran dapat menghafal dan tekni sangat membantu siswa yang belum
menghafal huruf arab.

C. Kemampuan Menghafal Al –Qur’an dengan Metode Kauny Quantum Memory

Dengan Metode Kauny Quantum Memory siswa dapat meningkatkan Kemampuan


Menghafal Al-Qur’an.hal ini dapat dilihat dalam pelajaran Al-Islam terdapat potongan
Ayat-Ayat Al-Qur’an yang harus dipahami dan dihafalkan siswa. Jika siswa sering lupa
dan sulit menghafalkan Al-Qur’an bagaimana ia bisa memahami dan menghafalkan Al-
Qur’an. selama ini, siswa hanya menghafalkan AlQur’an tanpa mengetahui makna dari
ayat yang mereka hafalkan. Mereka hanya menghafal tanpa tahu kisah atau perjalanan
yang terkandung didalamnya.Banyak metode yang digunakan guru agar siswa paham
dengan materi yang disampaikan.

12
Dan metode yang berkembang saat ini ialah “Metode Kauny Quantum Memory.
Metode Kauny Quantum Memory ini bukan berarti untuk orang yang buta huruf, akan
tetapi menggunakan metode ini untuk orang yang kesulitan menghafal dan juga yang tidak
melekat hafalannya. Siswa diajak untuk pandai bercerita, bukan cerita yang rumit dan
kaku. Cerita tidak harus terjebak dalam susunan bahasa yang bagus atau indah. Tapi, cerita
apapun yang bisa menarik perhatian dan gampang melekat pada mereka yang menghafal
Al-Qur’an. Kauny Quantum Memory karena metode ini merupakan metode menghafal Al-
Qur’an yang disertai dengan gerakan dari makna ayat yang dihafalnya. 5

5
Bobby Herwibowo, Menghafal Al-Qur‟an Semudah Tersenyum, (Sukoharjo: CV. Farishma Indonesia,
2014), 10-12
13
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Kemampuan menghafal Al-Qur’an terdiri dari tiga kata “kemampuan”,
“menghafal” dan “Al Qur’an. Kemampuan berasal dari kata mampu yang berarti
kuasa (bisa, sanggup) melakukan sesuatu, sedangkan kemampuan berarti
kesanggupan, kecakapan, kekuatan. Kemampuan menghafal al-Qur’an dapat
ditingkatkan dengan membiasakan siswa untuk selalu membaca, menulis dan
memahami tentang al-Qur’an.
Kemampuan merupakan tolak ukur dalam menentukan pengetahuan terhadap
suatu pemahaman yang dimiliki oleh seseorang. Untuk menentukan kemampuan yang
dimiliki seseorang diperlukan ciri-ciri yang menunjukkan tingkat pengetahuan yang
dimilikinya. Hal ini dapat dilihat seperti adanya rasa keingintahuan dan perhatian
terhadap sesuatu. Selain itu, dapat juga dilihat seseorang yang memiliki kemampuan
dapat dilihat dari keahlian yang dimilikinya. Jadi, kemampuan merupakan kecakapan
atau potensi seseorang individu untuk menguasai keahlian dalam melakukan atau
mengerjakan beragam beragam tugas dalam suatu pekerjaan.

Kemampuan menghafal Al-Qur’an seseorang dapat dilihat dari tiga aspek, yaitu:
kelancaran, kesesuaian bacaan dengan kaidah ilmu tajwid dan fashahah.

a. Kelancaran dalam menghafal Al-Qur’an.Salah satu ingatan yang baik yaitu siap,
bisa memproduksi hafalan dengan mudah saat dibutuhkan.8 dan diantara syarat
menghafal Al-Quran yaitu, teliti serta menjaga hafalan dari lupa.Sehingga,
kemampuan menghafal Al-Qur’an seseorang dapat dikategorikan baik apabila
orang yang menghafal Al-Qur’an bisa menghafalnya dengan benar, sedikit
kesalahannya, walaupun ada yang salah, kalau diingatkan langsung bisa.
b. Kesesuaian bacaan dengan kaidah ilmu tajwid, diantaranya :

1) Makharijul huruf (tempat keluarnya huruf)

2) Shifatul huruf (sifat atau keadaan ketika membaca huruf)

3) Ahkamul huruf (hukum atau kaidah bacaan)

4) Ahkamul mad wa Qashr (hukum panjang dan pendeknya bacaan)

c. Fashahah

14
1) Al-wafu wa al-ibtida’ (kecepatan berhenti dan memulai bacaan AlQur‟an

2) Mura’atul huruf wa al-harakat (menjaga keberadaan huruf dan harakat

3) Mur’aatul kalimah wa al-ayat (menjaga dan memelihara keberadaan kata dan


ayat.

B. Kritik dan Saran

Demikianlah makalah ini ditulis. Penulis menyakini makalah ini masih jauh
dari kesempurnaan,dan masih banyak kekurangan serta kesalahan dalam pembuatan
makalah ini,oleh karena itu penulis menerima kritik dan saran yang membangun
kepentingan makalah ini. Dan kami ucapkan terimakasih kepada Bapak Dosen
Pengampu dan teman-teman sekalian yang telah ikut berpartisifasi dalam pembuatan
makalah ini,semoga Allah selalu mencurahkan berkah dan ridhonya kepada kita
semua.

15
DAFTAR PUSTAKA

- Abdul Majid, Strategi Pembelajaran, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2013) .


- Ahsin W. Alhafidz, Bimbingan Praktis Menghafal Al – Qur’an (Wonosobo: Bumi
Aksara,1994).
- Bobby Herwibowo, Menghafal Al-Qur‟an Semudah Tersenyum, (Sukoharjo: CV.
Farishma Indonesia, 2014).
- Bobby Herwibowo. Menghafal Al-Qur’an Semudah Tersenyum.(Sukoharjo: CV.
Farishma Indonesia, 2014).
- Iyan Hernanta, Ilmu Kedokteran Lengkap tentang Neurosains, (D-MEDIKA, 2013).

16

Anda mungkin juga menyukai