Tor Lat Posko I Korem

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 9

1

SEKOLAH STAF DAN KOMANDO TNI AD


DEPARTEMEN OLAH YUDHA

SBS. LATIHAN POSKO I

MP. LATIHAN POSKO I TINGKAT KOREM

1. Pendahuluan.

Sesuai peran TNI AD yaitu sebagai alat pertahanan negara serta fungsi
utama TNI yaitu sebagai penangkal, penindak dan pemulih terhadap setiap bentuk
ancaman baik dari luar maupun dalam negeri, maka TNI AD perlu memiliki
kemampuan yang memadai dan handal 1. Kemampuan TNI AD yang dimaksud
yaitu kemampuan dibidang pertahanan negara, keamanan nasional,
pemberdayaan wilayah pertahanan dan kemampuan dukungan sekaligus
merupakan hal utama untuk menunjang terwujudnya keberhasilan tugas pokok TNI
AD. Kemampuan TNI AD yang handal dan memadai sangat diperlukan, agar setiap
saat dapat ditugaskan dalam operasi militer untuk perang dan operasi militer selain
perang, hal ini tentu melalui proses pembinaan kemampuan dan kekuatan TNI AD
yang salah satunya adalah pembinaan latihan dengan cara sistematis, teratur dan
menggunakan manajemen latihan yang baik dan benar. Dengan melalui
pembinaan latihan yang baik dan benar tersebut, diharapkan TNI AD akan selalu
menjadi tentara profesional dalam melaksanakan tugas pokoknya.

Seskoad sebagai lembaga pendidikan tertinggi di lingkungan TNI AD


memiliki tanggung jawab terhadap diajarkannya pengetahuan dan doktrin-doktrin
TNI yang mendukung pelaksanaan tugas Pasis di satuan, di mana salah satunya
adalah Teknik Penyelenggaraan Latihan khususnya penyelenggaraan Latihan
Posko I. Para Pasis Dikreg LXI Seskoad TA 2021 diberikan pengetahuan dan
keterampilan tentang Proses Pengambilan Keputusan Taktis (PPKT) yang
diaplikasikan dalam bentuk penyelenggaraan latihan Posko I tingkat Korem.
Latihan Posko I tingkat Korem ini ditujukan guna mewujudkan dan
mengembangkan kualitas Perwira TNI AD agar memiliki pengetahuan dan
keterampilan yang berkaitan dengan proses pengambilan keputusan di tingkat
strategis, operasional dan taktis. Di dalam manajemen operasi, proses
pengambilan keputusan merupakan bagian dari tahap perencanaan operasi baik
operasi militer perang (OMP) maupun operasi militer selain perang (OMSP).
Latihan Posko I tingkat Korem merupakan implementasi dari pentingnya proses
perencanaan terpadu antar organisasi dalam strata yang sama dan berbeda.

Pada pelaksanaan Latihan Posko I tingkat Korem ini, Pasis akan diorganisir
sebagai penyelenggara Latihan maupun pelaku latihan. Pada tahap perencanaan,
Pasis sebagai penyelenggara Latihan bertanggungjawab untuk merealisasikan
program dan anggaran serta pokok-pokok keinginan dari Pimpinan Umum Latihan.
Hal tersebut disusun dalam bentuk Rencana garis Besar sebagai produk
perencanaan awal latihan, yang selanjutnya dijadikan dasar dalam pembuatan
Naskah Latihan.

Sebagai pelaku Latihan, Pasis akan diorganisir kembali baik sebagai unsur
pimpinan dan unsur pembantu pimpinan atau staf di tingkat Korem. Melalui
hubungan kerja antara unsur pimpinan dan staf serta antar organisasi/komando
1
Undang-undang RI Nomor 34 tahun 2004 tentang Tentara Nasional Indonesia
2

diharapkan mampu mengoptimalkan penggunaan waktu dan sumber daya yang


tersedia guna menghasilkan keputusan yang tepat dengan tingkat resiko yang
paling kecil.

2. Tujuan Kurikuler. Agar Pasis memahami dan mampu menyelenggarakan dan


melaksanakan Latihan Posko I tingkat Korem.

3. Tujuan Instruksional.

a. Umum. Agar Pasis memahami maksud dan tujuan diberikannya pelajaran


Latihan Posko I.

b. Khusus.

1) Agar Pasis memahami dan mampu menyelenggarakan Latihan


Posko I tingkat Korem; dan
2) Agar Pasis memahami dan mampu melaksanakan Latihan Posko I
tingkat Korem.

4. Referensi.

a. Referensi Wajib.

1) Keputusan Panglima TNI Nomor Kep/1067/X/2020 tanggal 15


Oktober 2020 tentang Petunjuk Referensi Proses Pengambilan Keputusan
Militer (PPKM) Dalam Rangka Operasi Militer Perang (OMP);
2) Keputusan Panglima TNI Nomor Kep/1373/XII/2018 Tanggal 18
Desember 2018 tentang Petunjuk Penyelenggaraan Operasi Membantu
Menanggulangi Akibat Bencana Alam, Pengungsian Dan Pemberian
Bantuan Kemanusiaan;
3) Surat Keputusan Kasad Nomor Skep/423/V/2016 tanggal 20 Mei
2016 tentang Buku Petunjuk Teknis tentang Latihan Posko I;
4) Keputusan Kasad Nomor Kep/799/IX/2018 tanggal 10 September
2018 tentang Doktrin Lapangan Proses Pengambilan Keputusan Taktis
(PPKT); dan
5) Keputusan Komandan Seskoad Nomor Kep/77/XII/2020 tanggal 17
Desember 2020 tentang Naskah Departemen Operasi.

b. Referensi Tambahan. Pasis dapat membaca referensi lain sesuai pokok


bahasan (buku, majalah, artikel, jurnal ilmiah dan internet).

5. Jadwal Proses Belajar Mengajar.

a. Briefing Pelaku.

1) Waktu. Tanggal 12 November 2021.


2) Jumlah JP. 2 JP (@ 100 menit).
3) Metode. Ceramah.
4) Operasional teori MP.

a) Pendahuluan;
b) Penyampaian Mekanisme Latihan Posko I;
3

c) Penyampaian Petunjuk Tata Tertib; dan


d) Penutup.

b. Proses Belajar Mengajar Praktik.

1) Waktu. Tanggal 15 s.d. 17 November 2021.


2) Jumlah JP. 24 JP (@ 1200 menit).
3) Metode. Geladi Posko I.
4) Operasional teori MP.

a) Penyelenggaraan Latihan Posko I Tk. Korem.

(1) Penyelenggara Latihan Posko I Tk. Korem adalah Pasis


yang ditunjuk berdasarkan Surat Perintah Danseskoad.
(2) Penunjukkan Pasis sebagai Penyelenggara Latihan
diperoleh/disusun berdasarkan hasil penilaian Produk dan
Paparan Penyusunan RGB terbaik.
(3) Pelaksanaan penyusunan Produk RGB dan Naskah
Latihan Posko I dilaksanakan diluar Jam Pelajaran di bawah
bimbingan Dosen Majoring Departemen Olah Yudha yang
ditunjuk.

b) Pelaksanaan Latihan Posko I Tk. Korem.

(1) Pelaku siap di Posko masing-masing, Danlat


menyatakan bahwa latihan dimulai dengan didahului
pencocokan waktu. Danlat atau Kawasdal mengadakan
pengecekan kepada pelaku sebelum pelemparan Rencana
Informasi Latihan, dengan tujuan untuk mengetahui
penguasaan pelaku terhadap materi Keadaan Umum,
Keadaan Khusus serta Ikhtisar kejadian penting yang telah
diterima oleh pelaku dalam Buku IIA.
(2) Pelaku menerima persoalan dari para pengendali dalam
bentuk pengiriman informasi/berita yang telah ditentukan
dalam RIL melalui komputer.
(3) Jalannya operasi latihan dimulai dengan pemberian
perintah atau taklimat kepada pelaku, dengan tujuan untuk
memberikan gambaran tentang mekanisme pemberian
perintah satuan satu tingkat lebih tinggi.
(4) Pengendali memberikan informasi situasi dan kondisi
melalui RIL Pokok dan RIL Pendukung serta memberikan RIL
Tambahan bila pelaku belum searah.
(5) Pelaku melaksanakan kegiatan perencanaan operasi
dengan melaksanakan Proses Pengambilan Keputusan Taktis
(PPKT).

6. Penugasan.

a. Briefing Pelaku.

1) Pasis wajib mengikuti kegiatan briefing pelaku Latihan Posko I secara


tatap muka langsung maupun secara virtual sesuai dengan pembagian
tempat yang telah ditentukan oleh Sdirdik/Departemen Olah Yudha.
4

2) Menyiapkan pertanyaan yang relevan/sesuai dengan materi kegiatan.


Pertanyaan dapat disampaikan pada saat kegiatan briefing pelaku sesuai
alokasi waktu yang disediakan maupun di luar jam pelajaran kepada dosen
pengampu materi atau staf Departemen Olah Yudha.

b. Proses Belajar Mengajar Praktik Latihan Posko I.

1) Mempelajari TOR Latihan Posko I Tingkat Korem beserta


lampirannya.
2) Pasis mempersiapkan diri baik ditunjuk sebagai penyelenggara
maupun pelaku Latihan Posko I Tingkat Korem.
3) Mempelajari Referensi lain yang berkaitan dengan penyelenggaraan
dan pelaksanaan Latihan Posko I Tingkat Korem.
4) Menyiapkan Alat Tulis Kantor (ATK) pribadi dan kelengkapan lainnya
yang dibutuhkan selama pelaksanaan Latihan Posko I Tingkat Korem.

7. Lain-Lain. Apabila ada perubahan waktu pelaksanaan PBM akan disampaikan


kemudian.

Mengetahui Bandung, Oktober 2021


Kadepoyu Seskoad, Dosen Pengampu Materi,

Farouk Pakar, S.Pd., M.Han. Enda Mora Harahap


Kolonel Inf NRP 1920027490569 Kolonel Kav 11050011660270
5

SEKOLAH STAF DAN KOMANDO TNI AD


DEPARTEMEN OLAH YUDHA

TERMS OF REFERENCE (TOR)


MP. LATIHAN POSKO I TINGKAT KOREM

MATERI PENANGGULANGAN BANTUAN BENCANA ALAM

1. Pengantar.

Indonesia merupakan salah satu negara yang memiliki tingkat risiko


bencana alam yang tertinggi di dunia (high risk disaster country). Posisi Indonesia
berada di antara tiga lempeng tektonik dunia, yaitu lempeng samudera Hindia-
Australia, lempeng samudera Pasifik, dan lempeng benua Eurasia. 2 Pertemuan tiga
lempeng aktif yang terjadi mengakibatkan Indonesia memiliki kondisi geologis dan
geomorfologis yang kompleks. Posisi Indonesia yang berada di jalur lingkaran
gunung berapi (the ring of fire) dengan jumlah gunung api aktif terbanyak di dunia.
Gunung berapi yang ada kurang lebih 80, membujur dari Barat sampai ke arah
Timur. Dampak yang akan terjadi sangat besar terhadap potensi letusan gunung
berapi dan gempa vulkanik.

Melihat besarnya kerawanan bencana alam di Indonesia, maka TNI


Angkatan Darat berkewajiban untuk berperan secara aktif. Upaya penanggulangan
berbagai peristiwa bencana alam tertuang pada UU Nomor 34 Tahun 2004 tentang
TNI. Pasal 7 ayat (2) b point 12 mengamanatkan bahwa TNI: “membantu
menanggulangi akibat bencana alam, pengungsian dan pemberian bantuan
kemanusiaan”. Pasal tersebut merupakan bagian dari tugas Operasi Militer Selain
Perang (OMSP) TNI. TNI merupakan instansi yang paling efektif, terorganisasi dan
mobile dalam konteks penanggulangan bencana di wilayah kedaulatan Republik
Indonesia. 3 Namun demikian kemampuan dan kekuatan TNI AD dalam
penanggulangan bencana baik dari aspek Sumber Daya Manusia (SDM), Alutsista,
Sarpras maupun peranti lunaknya masih terbatas. Kondisi tersebut, jika
dihadapkan pada luas wilayah, bentuk sumber daya nasional Indonesia belum
seluruhnya diberdayakan untuk menunjang tugas penanggulangan bencana alam.

Guna mengatasi berbagai keterbatasan dan tantangan pelaksanaan tugas


penanggulangan bencana di daerah, TNI AD perlu mewujudkan suatu sinergitas
dengan segenap potensi nasional dan sumber daya yang tersedia. Potensi
nasional yang perlu diberdayakan dalam penanggulangan bencana tersebut
meliputi berbagai stakeholder. Instansi yang terlibat BNPB/ BPBD selaku titik
utama (focal point), Basarnas, PMI, Ormas sosial kemasyarakatan (NGOs),
Pemerintah dan pihak swasta lainnya. Sumber daya yang tersedia meliputi
segenap SDM, sarana prasarana, jalur komunikasi, logistik dan masyarakat
setempat yang mendukung pemberdayaan potensi nasional. Perwujudan sinergitas
diperlukan mulai dari tahap pra bencana, darurat bencana dan pasca bencana.
Dihadapkan kondisi geografis Indonesia, khususnya sebagai negara kepulauan,
maka sinergitas peran TNI AD dalam penanggulangan bencana perlu dibangun.
Dalam membangun peran tersebut, harus secara fundamental dan komprehensif
sehingga diharapkan lebih efektif.
2
Kalakhar Bakornas PB Dr. Syamsul Ma‟arif, Msi pada pencerahan penanganan bencana alam
dilingkungan TNI tanggal 12 Pebruari 2007.
3
A. Malik H., Dosen Pasca Sarjana Kajian Timteng UI, Misi Kemanusiaan di Aceh.
6

Para Pasis Dikreg LXI Seskoad yang diproyeksikan untuk menduduki


jabatan Golongan V ke atas, perlu memiliki pengetahuan tentang mekanisme
hubungan Kerjasama dan pelibatan TNI dalam operasi pemberian bantuan
penanggulangan bencana. Guna mewujudkan hal tersebut diselenggarakan
Latihan Posko I Tk. Korem materi Operasi membantu menanggulangi akibat
bencana alam, pengungsian dan pemberian bantuan kemanusiaan.

2. Tujuan Praktik Latihan Posko I. Memahami dan mampu menyelenggarakan dan


melaksanakan Latihan Posko I tingkat Korem.

3. Penugasan.

a. Pasis Dikreg LX Seskoad TA 2021 berjumlah 461 orang diorganisir sebagai


penyelenggara dan pelaku Latihan Posko I Tingkat Korem yang terdiri dari:

1) Penyelenggara. Pasis terpilih disusun menjadi satu Organisasi


Penyelenggara Latihan.

2) Pelaku. 20 Kelompok Pasis disusun menjadi 20 Satgas PB.

b. Pasis yang ditunjuk sebagai Penyelenggara Latihan melaksanakan kegiatan


sebagai berikut:

1) Mempelajari Direktif Latihan yang diterima.


2) Membentuk Tim SPL (Staf Perancang Latihan) dengan memerankan
anggota Tim sesuai dengan Surat Perintah penugasan.
3) Memberikan petunjuk perencanaan kepada Tim SPL (Staf Perancang
Latihan) dengan berpedoman pada Direktif Latihan yang diterima.
4) Tim SPL (Staf Perancang Latihan) setelah mendapat petunjuk
perencanaan dari Danlat/Wadanlat segera menyiapkan, mempelajari dan
meneliti referensi-referensi yang diperlukan untuk mendukung
penyelenggaraan latihan.
5) Danlat bersama Tim SPL (Staf Perancang Latihan) segera menyusun
Rencana Garis Besar (RGB) dan Naskah Latihan dengan menggunakan
waktu di luar jam pelajaran dan dibimbing oleh para Dosen Majoring Dep
Oyu sebagai berikut:

a) Kolonel Kav Enda M. Harahap, S.Sos. NRP 11050011660270,


Jabatan Dosen Madya Seskoad, No. Telf. 0822-5000-5048
b) Kolonel Czi Bambang Iswandaru, NRP 11980061551176,
Jabatan Dosen Madya Seskoad, No. Telf. 0852-9561-5969

6) Memaparkan RGB (Rencana Garis Besar) dihadapan Kadepoyu


Seskoad mewakili Pimumlat dihadiri oleh Para Patun Kelompoknya serta
para Dosen Majoring Depoyu.
7) Setelah Pimumlat memberikan arahan dan menyetujui RGB yang
dipaparkan selanjutnya Danlat/Wadanlat membentuk Komando Latihan
(Kolat) dengan memerankan anggota Tim SPL (Staf Perancang Latihan)
sebagai Staf Kolat.
8) Danlat/Wadanlat bersama Tim SPL (Staf Perancang Latihan)
menyusun Naskah Latihan (Buku I, IIA dan IIB).
7

9) Memaparkan Naskah Latihan dihadapan Kadepoyu Seskoad


mewakili Pimumlat dihadiri oleh para Patun Kelompoknya serta para Dosen
Majoring Depoyu.

c. Pasis yang ditunjuk sebagai Pelaku Latihan melaksanakan kegiatan sebagai


berikut:

(1) Menyiapkan dan mendirikan Posko Satgas sesuai pengorganisasian


pelaku beserta perlengkapannya.
(2) Menerima briefing dari Komandan Latihan.
(3) Pengecekan personel dan perlengkapan.
(4) Pengecekan akhir.
(5) Mempelajari Kaum, Kasus, dan Ikhtisar Kejadian dalam naskah yang
diterima (Buku IIA dan IIB).

d. Metode, Alokasi Waktu Diskusi dan Evaluasi.

1) Metode. Latihan taktis tanpa pasukan dengan menggunakan metode


Geladi Posko I.
2) Alokasi Waktu:

a) Tahap Perencanaan.

(1) Paparan RGB.

(a) Hari/Tanggal : Minggu, 31 September 2021.


(b) Pukul : 19.30 s.d. selesai.
(c) Pimpinan : Kadepoyu Seskoad mewakili
Pimumlat
(d) Pemapar : Danlat dan Tim SPL Pasis.
(e) Tempat : Gd. Gatot Soebroto Seskoad.
(f) Pakaian : Bebas Rapi.

(2) Paparan Naskah Latihan.

(a) Hari/Tanggal : Minggu, 7 November 2021.


(b) Pukul : 19.30 s.d. selesai.
(c) Pimpinan : Kadepoyu Seskoad mewakili
Pimumlat
(d) Pemapar : Danlat dan Tim SPL Pasis.
(e) Tempat : Gd. Gatot Soebroto Seskoad.
(f) Pakaian : Bebas Rapi.

b) Tahap Persiapan. Briefing Pelaku Latihan Posko I Tk. Korem


dilaksanakan pada:

(1) Hari/Tanggal : Jumat, 12 November 2021


(2) Pukul : 13.00 s.d. 14.50 WIB
(3) Tempat : Gd. Gatot Subroto, Gd. S. Parman dan
Gd. M.T. Haryono Seskoad
(4) Pakaian : PDL + Masker
8

c) Tahap Pelaksanaan. Pelaksanaan Latihan Posko I Tk. Korem


dilaksanakan pada:

(1) Hari/Tanggal : Senin s.d. Rabu, 15 s.d. 17 November


2021
(2) Tempat : Gd. Gatot Subroto, Gd. S. Parman dan
Gd. M.T. Haryono Seskoad
(3) Pakaian : PDL + Masker

d) Tahap Pengakhiran. Tanggal 18 s.d. 19 November 2021.

e. Jawaban Persoalan.

1) Pasis Penyelenggara.

a) Menyusun RGB dan Naskah Latihan sesuai Surat Perintah


dan Direktif Latihan yang dapat diunduh di website Depoyu Seskoad
di https://www.depoyuseskoad.org/download. Untuk mengunduh file
Tidak Disarankan menggunakan alat pencarian (browser) google
chrome dikarenakan kebijakan perusahaan untuk memblokir file-file
yang dianggap tidak aman. Gunakan alat pencarian (browser) lain
seperti: mozilla firefox, opera, internet explorer, dll. Sandi (Password)
untuk masuk ke website Depoyu Seskoad akan disampaikan secara
parsiil melalui group WA Pasis.

b) Produk RGB dan Naskah Latihan masing-masing dikirimkan ke


alamat email [email protected] pada hari “H-1”
pelaksanaan paparan RGB maupun Naskah Latihan.

c) Pendistribusian Naskah Latihan kepada pelaku dilaksanakan


paling lambat pada saat kegiatan Briefing Pelaku.

2) Pasis Pelaku.

a) Pengiriman Produk selama pelaksanaan Latihan Posko I


dilaksanakan melalui Sistem Olah Yudha yang sudah disiapkan
maupun dikirimkan secara fisik sesuai dengan prosedur pengiriman
surat-menyurat yang berlaku di satuan.

b) Pembuatan Produk disesuaikan Format yang berlaku.

4. Referensi.

a. Referensi Wajib.

1) Keputusan Panglima TNI Nomor Kep/1067/X/2020 tanggal 15


Oktober 2020 tentang Petunjuk Referensi Proses Pengambilan Keputusan
Militer (PPKM) Dalam Rangka Operasi Militer Perang (OMP);
2) Keputusan Panglima TNI Nomor Kep/1373/XII/2018 Tanggal 18
Desember 2018 tentang Petunjuk Penyelenggaraan Operasi Membantu
Menanggulangi Akibat Bencana Alam, Pengungsian Dan Pemberian
Bantuan Kemanusiaan;
9

3) Surat Keputusan Kasad Nomor Skep/423/V/2016 tanggal 20 Mei


2016 tentang Buku Petunjuk Teknis tentang Latihan Posko I;
4) Keputusan Kasad Nomor Kep/799/IX/2018 tanggal 10 September
2018 tentang Doktrin Lapangan Proses Pengambilan Keputusan Taktis
(PPKT); dan
5) Keputusan Komandan Seskoad Nomor Kep/77/XII/2020 tanggal 17
Desember 2020 tentang Naskah Departemen Operasi.

b. Referensi Tambahan. Pasis dapat membaca referensi lain sesuai pokok


bahasan (buku, majalah, artikel, jurnal ilmiah dan internet).

Mengetahui Bandung, Oktober 2021


Kadepoyu Seskoad, Dosen Pengampu Materi,

Farouk Pakar, S.Pd., M.Han. Enda Mora Harahap


Kolonel Inf NRP 1920027490569 Kolonel Kav 11050011660270

Anda mungkin juga menyukai