Dokumen tersebut merangkum prosedur analisis kadar Alfa Arbutin menggunakan metode UPLC. Langkah-langkahnya meliputi persiapan larutan standar dan sampel, optimasi parameter UPLC, uji kesesuaian sistem, dan pengukuran kadar sampel dengan membandingkan luas area sampel terhadap kurva kalibrasi standar.
0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
80 tayangan3 halaman
Dokumen tersebut merangkum prosedur analisis kadar Alfa Arbutin menggunakan metode UPLC. Langkah-langkahnya meliputi persiapan larutan standar dan sampel, optimasi parameter UPLC, uji kesesuaian sistem, dan pengukuran kadar sampel dengan membandingkan luas area sampel terhadap kurva kalibrasi standar.
Dokumen tersebut merangkum prosedur analisis kadar Alfa Arbutin menggunakan metode UPLC. Langkah-langkahnya meliputi persiapan larutan standar dan sampel, optimasi parameter UPLC, uji kesesuaian sistem, dan pengukuran kadar sampel dengan membandingkan luas area sampel terhadap kurva kalibrasi standar.
Dokumen tersebut merangkum prosedur analisis kadar Alfa Arbutin menggunakan metode UPLC. Langkah-langkahnya meliputi persiapan larutan standar dan sampel, optimasi parameter UPLC, uji kesesuaian sistem, dan pengukuran kadar sampel dengan membandingkan luas area sampel terhadap kurva kalibrasi standar.
Unduh sebagai DOCX, PDF, TXT atau baca online dari Scribd
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 3
Pengukuran kadar Alfa Arbutin mengunakan metode UPLC dengan
persiapan seperti berikut:
1. penentuan Panjang gelombang maksimum Ditimbang Alfa Arbutin standar dan hidrokuninon standar sejumlah 3,0 mg kemudian dimasukan kedalam labu ukur 25ml dan ditambahkan air suling sampai batas 25ml, dikocok sampai homogen. Dipipet larutan sejumlah 5ml dan dimasukan kedalam labu ukur 25ml, kemudian ditambahkan air suling sampai batas dan masing-masing labu ukur diberi label tanda. Larutan dibaca pada panjang gelombang (λ) 200-400nm. Hasil absorbansi yang didapatkan digunakan untuk menentukan panjang gelombang maksimum pada pengujian kadar Alfa arbutin. 2. Pembuatan larutan stok standar Alfa Arbutin (120ppm) Ditimbang 3,0mg Alfa arbutin dan dimasukkan kedalam labu ukur 25ml. kemudian ditambahkan methanol sampai batas 25ml dan dikocok sampai homogen. labu ukur diberi label larutan stok standar alfa arbutin. 3. Pembuatan larutan stok standar hidrokuinon (106ppm) Ditimbang 5,3mg hidrokuinon dan dimasukkan kedalam labu ukur 50ml. kemudian ditambahkan methanol sampai batas 50ml dan dikocok sampai homogen. labu ukur diberi label larutan stok standar hidrokuinon. 4. Pembuatan larutan kurva baku Alfa arbutin dan hidrokuinon Disiapkan larutan kurva baku yang mengandung alfa arbutin 0,6; 1,2; 3,6; 6,0; 12,0 μg/ml dan 0,53; 1,0; 3,18; 5,3; 10,6 μg/ml hidrokuinon. Caranya dipipet masing-masing larutan stok standar alfa arbutin sejumlah 0,5; 1,0; 5,0; 10; 20 ml dan larutan stok standr hidrokuinon sejumlah 0,5; 1,0; 5,0; 10,0; 20 ml dengan pipet volume serta dimasukan masing-masing dalam labu ukur 100ml. kemudian Ditambahkan air suling pada masing-masing labu ukur sampai batas 100ml dan dikocok sampai homogen. masing-masing labu ukur diberi label. Bagan perhitungan kurva baku alfa abrbutin ada di lampiran 1. 5. persiapan larutan sampel Ditimbang sampel (krim atau serum) sejumlah 0,25gram dan dimasukkan ke dalam centrifuge tube. Kemudian kedalam centrifuge tube ditambahkan 3ml methanol dan di vortex selama 2 menit. Larutan tersebut kemudian di sonifikasi selama 30 menit. Selanjutnya larutan tersebut di adjust dengan ditambahkan deionized water sampai 25ml dan disonifikasi lagi selama 30 menit. Lalu Larutan tersebut disentrifuge pada 3500 rpm selama 20 menit, kemudian ditambahkan fase geraknya dan di filter dengan mengunakan PTFE syringe filters. 6. pembuatan 0,1 M HCL Dipipet HCL pekat (37%) sebanyak 8,3ml dan ditambahkan secara perlahan dengan cara dialirkan pada dinding labu ukur 1000ml yang berisi ± 250ml air suling dan dikocok secara perlahan. Ditambahkan air suling sampai batas 1000ml dan dikocok sampai homogen. labu ukur di beri label 0,1M HCL 7. pembuatan fase gerak Pembuatan fase gerak sebanyak 1 liter, pertama-tama diukur air suling 890ml dan dimasukkan dalam gelas beaker 2000ml. Ditambahkan methanol 100ml dan HCL 0,1 M sebanyak 10ml kedalam gelas piala serta diaduk sampai homogen. larutan tersebut disaring dengan kertas saring nilon 0,2 μm dan filtratnya ditampung dalam Erlenmeyer serta di beri label. 8. Persiapan UPLC Dilakukan pengkondisian UPLC dengan fase gerak, caranya dengan menaikkan kecepatan alir sedikit demi sedikit mulai dari 0,1 sampai 0,2 ml/menit. Kemudian dibiarkan selama 30 menit untuk pengkondisian. 9. Optimasi kondisi analisis UPLC kondisi UPLC yang digunakan adalah kolom BEH C18, 1,7 μm, 2,1 x 50 mm (Acquity UPLC), volume injeksi 1,4 μl, dengan kecepatan alir 0,2 ml/menit. Pembacaan kromatogram dengan detector UV-Vis pada panjang gelombang (λ) 221nm. Optimasi kondisi analisis UPLC dengan mengubah perbandingan fase gerak dan laju alir sampai didapatkan kondisi optimal. Kondisi optimal ditandai dengan hasil waktu retensi cepat dan kurva yang simetris serta terpisah. 10. Uji kesesuaian sistem UPLC Setelah didapatkan kondisi optimal, dilakukan uji kesesuaian sistem UPLC. Uji kesesuaian bertujuan untuk memastikan sistem UPLC tersebut telah siap untuk Analisa. Caranya dengan menginjeksikan larutan standar alfa arbutin 5,0 μg/ml sebanyak 3 kali replikasi. Parameter yang dinilai adalah standar deviasi relatif dari waktu retensi dan area kromatogram (RSD ≤ 2%), jumlah lempeng teoritis (N > 2000), resolusi (Rs > 2 ) dan tailing factor (TF ≤ 2) 11. Pengujian kadar sampel Diinjeksikan larutan sampel yang telah disiapkan di poin no.5 pada UPLC dengan dibandingkan larutan standar alfa arbutin 5,0 μg/ml. Luas area yang didapatkan dicatat dan dihitung kadarnya.