Laporan Magang 3-1

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 33

LAPORAN

PELAKSANAN MAGANG III

DI
SMA NEGERI 1 PALOPO

DISUSUN OLEH
Ewi Tangkelangi
NIM. 1901412028

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS COKROAMINOTO PALOPO
2022
PENGESAHAN LAPORAN MAGANG III

Disusun Oleh
Ewi Tangkelangi
NIM: 1901412028

Mengesahkan,

Kepala Sekolah Dosen Pembimbing

(MUHAMMAD ARSYAD, S.Pd.) (MARLINA BAKRI, S.Pd.,M.Pd.)


NIP.197002231998031006 NIDN. 091408880
Rubrik Penilaian Laporan Individu
Dosen Pembimbing Magang III
Nama Mahasiswa : Ewi Tangkelangi
Nim. : 1901412028
Program Studi : Pendidikan Biologi
Nama Sekolah : SMAN 1 Palopo
Komponen Kriteria
Pendahuluan Visi Misi Sekolah
Profil Sekolah
Prosedur pelaksanaan Jumlah siswa, temopat, dan waktu
pelaksanaan magang 3
Langkah-langkah menyusun perangkat
pembelajaran
Hasil pelaksanan dan Silabus dan RPP
pembahasan Bahan ajar, LKS, dan media pembelajaran
Instrument penilaian
Simpulan dan saran Menyajikan simpulan dan hasil pelaksanaan
Saran tindak lanjut diberikan berdasarkan
temuan dan pembahasan hasil pelaksanaan
pembelajaran inovatif di kelas
Daftar pustaka Daftar pustaka relevan dan penulisannya
sesuai ketentuan
Jumlah skor
Keterangan
 Skala 0 = baik, 2 = sangat baik
 Penentuan nilai akhir (NA) magang 3
NA = jumlah skor x 100
2
Palopo, 28 mei 2022
Dosen Pembimbing

Marlina Bakri, S.Pd., M.Pd.


KATA PENGANTAR
Kami ucapkan puji syukur serta nikmat kepada Allah SWT atas rahmat-NYA yang
melimpah. Atas terselesaikannya magang di SMA Negeri 1 Palopo. Laporan ini dibuat
sebagai salah satu syarat untuk memenuhi persyaratan tugas mata kuliah magang III di
program studi Pendidikan Biologi Universitas Cokroaminoto Palopo. Tujuan dibuatnya
laporan magang ini yaitu untuk melaporkan segala sesuatu yang ada kaitannya dengan dunia
kerja di SMA Negeri 1 Palopo. Dalam penyusunan laporan magang ini, tentu tak lepas dari
arahan dan bimbingan dari berbagai pihak. Oleh sebab itu, penulis mengucapkan rasa hormat
dan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu. Pihak-pihak yang terkait tersebut
diantaranya sebagai berikut:
1. Bapak Rahman Hairuddin, S.P., M.Si, Selaku rektor Universitas Cokroaminoto Palopo.
2. Bapak Dr.Sehe, S.Pd.,M.Pd., Selaku dekan Fakultas FKIP Cokroaminoto Palopo.
3. Bapak Fitra Al Anshgori, S.Pd., M.Pd., selaku ketua Prodi. Pendidikan Biologi
Universitsas Cokroaminoto Palopo.
4. Ibu Dr. Marlina Bakri S.Pd., M.Pd, selaku dosen pembimbing magang III Universitasas
Cokroaminoto Palopo.
5. Bapak Muhammad Arsyad, S.Pd., selaku Kepala SMA Negeri 1 Palopo dan semua guru-
guru yang terlibat dalam proses berjalannya magang di SMA 1 palopo
6. Ibu Sudhiarti, S.Pd., selaku guru pamong yang membantu kami dalam menyelesaikan
magang III
7. Kedua orang tua dan teman-teman yang selalu mendukung saya,
8. Semua pihak yang namanya tidak dapat saya sebut satu per satu.
Semoga amal baik mereka mendapatkan balasan dari Allah SWT dengan balasan
berlipat ganda.
Perlu disadari bahwa dengan segala keterbatasan, laporan magang ini masih jauh dari
sempurna. Sehingga kritikan dan masukan yang membangun sangat penulis harapkan demi
sempurnanya laporan ini kedepan. Akhirnya semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi semua
pihak yang berkepentingan.
Palopo, 30 MEI 2022
Penyusun,

Ewi Tangkelangi
DAFTAR ISI

Sampul............................................................................................................…

Lembar Rubrik Penilaian Laporan .................................................................i

Lembar Pengesahan...................................................................................... iii

Kata Pengantar............................................................................................... iv

Daftar Isi ........................................................................................................v

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang............................................................................... 1

1.2 Tujuan dan Manfaat Magang III.................................................... 2

1.3 Dasar Pelaksanaan Magang III..................................................... 3

BAB II PROSEDUR PELAKSANAAN

2.1 Visi dan Misi Sekolah ................................................................ 4

2.2 Profil Sekolah.............................................................................. 4

2.3 Jumlah Siswa, Tempat dan Waktu Pelaksanaan Magang III...........5

2.4 Langkah-Langkah Pengamatan................................................... 6

BAB III HASIL PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN

3.1 Hasil Pelaksanaan...................................................................... 8

3.2 Pembahasan..............................................................................14

BAB IV PENUTUP

4.1 Kesimpulan.................................................................................25

4.2 Saran...........................................................................................25

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Undang-Undang system Pendidikan Nasional tahun 1989 Bab II pasal 4 dinyatakan
bahwa tujuan pendidikan adalah mencerdaskan kehidupan bangsa dan membnagun
manusia Indonesia seutuhnya, yaitu manusia yang beriman dan bertagwa kepada tuhan
yang maha Esa, berbudi pekerti yang luhur, memiliki ilmu pengetahuan dan keterampilan,
sehat jasmani dan rohani berkepribadian yang mantap dan mandiriserta bertanggung
jawab kepada bangsa dan masyarakat. Serta Undang-Undang dasar 1945 mengisyaratkan
upaya untuk mencerdaskan kehidupan bangsa serta mengusahakan dan
menyelanggarakan suatu system pengajaran nasional yang diatur dalam undang-undang.
Dalam rangka mencapai tujuan tersebut, diperlukan penyelenggaraan pendidikan
baik dan professional sebab pendidikan pada hakekatnya adalah usaha sadar yang
dilakukan untuk mengembangkan kepribadian dan kemampuan individu yang
berlangsung seumur hidup dan usaha ini tidak terlepas dari peranan komponen dalam
dunia pendidikan, terutama guru sebagai pengajar dan pendidik.
Guru sebgai tenaga pendidik sekaligus sebagai tenaga pengajar berkewajiban untuk
membimbing dan mengarahkan peserta didik sehingga pada saatnya nanti akan menjadi
penerus perjuangan bangsa. Mengingat tugas guru sangat besar maka keberadaan guru
sebagai tenaga professional dan berkualitas sangat diperlukan dan sudah sepantasnya bagi
calon pendidik dibekali dengan ilmu pengetahuan dan keterampilan yang memadai
sehingga setelah terjun ke masyarakat nantinya seorang guru dapat melaksanakan
tugasnya dengan baik.
Berkaitan dengan pengadaan guru yang memiiki profesionalisme, maka bernaung
di Universitas Cokroaminoto Palopo Fakultas Ilmu Pendidikan dan keguruan selaku
pembentuk calon guru, menyelenggarakan kegiatan program Magang III, dimana Magang
III ini para mahasiswa Fakultas Ilmu Pendidikan dilaksanakan di sekolah-sekolah untuk
memberi pengalaman calon guru (mahasiswa) agar menjadi bekal para calon guru untuk
menjadi guru yang berkualitas dan professional.
Pentingnya mahasiswa melaksanakan Magang III yaitu untuk mengetahui
bagaimana proses pembelajaran yang dilaksanakan oleh guru pada saat belajar mengajar
berlangsung. Pada kegiatan Magang ini, penulis Magang III yang dilaksanakan di SMA
Negeri 1 Palopo, yaitu untuk mengetahui bagaimana proses pembejulajaran berlangsung
di SMA Negeri 1 Palopo. Oleh karena itu, penulis sebagai mahasiswa dan calon guru
yang professional mengikuti kegiatan Magang III agar mengetahui bagaimana proses
Pembelajaran di SMA Negeri 1 Palopo. Oleh karena itu penulis sebagai mahasiswa dan
calon guru yang professional mengikuti kegiatan Magang III sebagai kegiatan akhir mata
kuliah Magang yang pada dasarnya berpengaruh dalam pembentukan soft skill dan
melatih kemampuan dalam berinteraksi dengan siswa. Selain itu, penulis jug dapat
melihat langsung bagaimana proses belajar mengajar dalam kelas yang nantinya penulis
juga akan melakukan hal yang sama yaitu menjadi seorang pendidik. Oleh sebab itu,
program Magang ini merupakan bagian tak terpisahkan bagi mahasiswa Universitas
Cokroaminoto Palopo dalam memperoleh kompetensi akademik dan pengalaman belajar.

1.2 Tujuan dan Manfaat Magang III


1.2.1 Tujuan umum
Secara umum tujuan pelaksanaan Magang III ini adalah untuk membentuk tenaga
pendidik/guru yang professional yaitu kepribadian yang luhur, berwawasan luas, ahli dalam
bidangnya, tanggung jawab, serta siap mengabdikan diri pada bangsa dan Negara sehingga
pada waktunya para calon pendidik dapat melaksanakan tugasnya dengan baik.
1.2.2 Tujuan khusus
Adapun tujuan khusus pelaksanaan magang III ini adalah sebagai berikut:
1) Untuk menerapkan teori-teori yang telah diperoleh di bangku kuliah.
2) Untuk menerapkan berbagai kemampuan professional yang utuh dan terpadu
dalam situasi nyata.
3) Untuk menguasai berbagai keterampilan mengajar.
4) Untuk menguasai secara cermat lingkungan fisik adminitrasi akademik dan
social psikologi tempat pelaksanaan Magang III berlangsung.
5) Untuk mengembangkan aspek pribadi dan social di lingkungan sekolah tempat
berlangsung Magang III.
6) Untuk menarik kesimpulan nilai edukatif dari penghayatan dan pengalaman
selama pelaksanaan praktek melalui refleksi dan menuangkan hasil refleksi itu
dalam bentuk laporan.
1.2.3 Manfaat
Manfaat yang diharapkan dari pelaksanaan Magang III ini adalah :
1) Mahasiswa memiliki jiwa dan karakter yang kuat.
2) Mahasiswa dapat menguasai keilmuan dasar pendidikan.
3) Mahasiswa dapat memiliki kemampuan untuk pengembangan kurikulum
4) Mahasiswa dapat memiliki kompetensi dasar dalam merencanakan dan
mendesain scenario pembelajaran.
5) Mahasiswa mampu mengembangkan media dan instrument evaluasi,
melaksanakan kegiatan praktek pembelajaran secara terbimbing dan mandiri
disekolah.
6) Mahasiswa mampu menerapkan prinsip-prinsip dasar pembelajaran
1.3 Dasar Pelaksanaan Magang III
Matakuliah magang merupakan muatan kuliah wajib di Universitas Cokroaminoto
Palopo. Matakuliah magang ini terdiri dari matakuliah Magang I, Magang II, dan Magang
III yang harus ditempuh mahasiswa.
BAB II
PROSEDUR PELAKSANAAN

2.1 Visi dan misi sekolah


2.1.1 Visi
Unggul dalam mutu, berkualitas dalam imtaq, iptek, teladan dalam berbudaya, dan
berwawasan lingkungan dan global
2.1.2 Misi
a. Mengoptimalkan pembelajaran untuk mendorong peningkatan mutu peserta didik
b. Membina dan mendorong semangat berkompetisi warga sekolah baik dalam bidang
akademik maupun non akademik
c. Mengupayakan terciptanya kultur sekolah yang bernuansa Religus
d. Menciptakan lingkungan sekolah yang bersih, asri, sehat dan nyaman
e. Mengoptimalkan upaya kemampuan peserta didik masuk ke perguruan tinggi negeri dan
perguruan tinggi di luar negeri

2.2 Profil Sekolah

a. Sejarah Singkat
Pencetus pertama pendirian SMA Negeri 1 Palopo ialah Bapak Andi Muhammad
(Kepala Kejaksaan Negeri Palopo), yang cikal bakalnya adalah SMA Palopo. Pada saat itu
diawali dengan pendirian Staf Tenaga Kerja Kejaksaan turut ambil andil secara aktif dalam
membina/memperjuangkan berdirinya SMA ini. Bahkan atas inisiatif beliaulah terbentuk pula
sebuah yayasan bernam”Yayasan Panitia Pemerintah dan Pengurus SMA Palopo” dengan
komposisi pengurus sebagai berikut:
1. Pelindung:
1. Komandn sektor TTV/Brawijaya
2. Datu Luwu
3. Kepala Daerah Luwu
4. Kepala Kepolisian Kabupaten Luwu
II. Penasehat:
1. Opu Pabbicara
2. KPN Palopo
3. Komandan PDN 235
4. Kepala Inspeksi SR Kabupaten Luwu
III. Ketua : Andi Muhammad (Kepala Kejaksaan Palopo)
Wakil Ketua : M.H Rambing (Penilik SR 1 Palopo)
Sekretaris : Masdin (Wakil Kepala SR 1 Palopo)
Pembantu Sekretaris : M. Djafar (Klerk Kejaksaan Palopo)
Bendahara : M.H Rambing

IV. Pembantu :
1. Andi Beddu
2. Anwar
3. T. Pasande
4. Yusuf Elere
5. H. Mandagio
6. P.Abd. Kadir
7. A. Achmad
8. H. Dg. Sitandra
9. Halide
10. Bakri
Pada tanggal 3 September 1956, panitia di atas mengadakan pertemuan untuk
membicarakan “Usaha Pengumpulan Dana” dalam rangka mendirikan gedung persiapan
SMA Negeri 1 palopo, dalam pertemuan ditetapkan ketua seksi usaha yaitu, Bapak Andi
Muhammd (Asisten Wedana) waktu itu. Berdasarkan Hasil Musyawarah anggota rapat
menyetujui untuk mengumpulkan uang sebesar Rp 4.730.000,-(Empat Juta Tujuh Ratus Tiga
puluh Ribu Rupiah) melalui usaha antara lain:
1. Sewa kapal keluar masuk Palopo sebesar Rp 500,-per orang
2. Penonton bioskop/hiburan lain Rp 50,-per orang
3. Sumbangan berupa tambahan atas bea potongan hewan Rp, 5,- per orang
4. Sumbangan pemilik Toko, mulai dari Palopo-Masamba, Rp 10,- dan lain-lain
Sesuai surat no. 15/KPN/1956 tanggal 20 september 1959, rencana tersebut disususn dan
ditanda tangani oleh Ketua Panitia termasuk Ketua Seksi Usaha. Kemudian disusul dengan
surat “surat seruan” kepada masyarakat supaya menyumbang maksud baik itu, (ditanda
tangani oleh Kepala Daerah tertanggal 3 Oktober 1956). Menyusul persetujuan dari Bapak
Muhammad Noer (KPN 1956). Dan Komandan Daerah III/Brawijaya, Kepala bagian III,
bahkan ada pula “Sub Panitia Pembangunan Gedung SMA Negeri Palopo” yang dibentuk di
Masmba dan dikuasakan penuh kepada Bapak:
1. Andi Kaso (KPN Masamba)
2. Johan (Kepala Kejaksaan Masamba)
3. Kadundung (Kepala Wanua Masamba)
4. Ibrahim (Penilik SR)
5. Duja Epa (Kepala NV Aman)
Panitia Masamba itu dibentuk pada tanggal 12 Januari 1957, pada tanggal 4 September
1957 Hari Senin pukul 09.00. Peresmian dibukanya SMA Palopo, dengan jumlah Siswa
sebanyak 49 orang jurusan C, Guru berjumlah 13 orang dengan pemimpin sementara ialah
Bapak S. Pandin, wakil kepala sekolah ialah karel Anggi, proses pembelajaran dilaksanakan
pada sore hari di SMP Negeri 1 Palopo.
Pada tanggal 7 september 1957 Panitia mengirimkan surat kepada Jawatan Pengajaran
Kementerian PP dan K Jln. Hang Lekir II Kebayoran Baru Jakarta dengan surat Nomor
24/SMA/1957 yang isinya melaporkan “Pembukaan SMA Palopo” dengan tembusan kepada:
1. Sekretaris Jawatan Kementerian PP dan K di Jakarta
2. Kepala inspeksi SMA di Jakarta
3. Koordinator inspeksi pengajaran Daerah, Provinsi Sulawesi Selatan
4. Gubernur Kepala Daerah di Makassar
5. Kepala Daerah Kab.Luwu di Palopo
Keadaan siswa pada januari 1958 sebanyak 66 orang dengan pembagian jam mengajar
pagi diikuti oleh 36 siswa, dan jam belajar sore hari diikuti oleh 30 siswa. Dengan pilihan
jurusan C. Berkat kegigihan panitia akhirnya didatangkan 5 orang tenaga pengajar
(Rombongan) dari Perguruan Tinggi Gama, dan 2 orang tenaga dari UNHAS, yang rela
meninggalkan bangku kuliah selama 4 tahun demi membimbing SMA Palopo, antara lain:
1. A. Massola (GAMA)
2. Thaha Mansyur (GAMA)
3. Djalante (GAMA)
4. Muh. Kasim Sakaria (GAMA)
5. Zainuddin Muchtar (GAMA)
6. Tangingging (UNHAS)
7. Annas (UNHAS)
Pada tanggal 8 oktober 1958 surat Dewan Pemerintah Daerah Peralihan Luwu, Kepada
Bapak Gubernur, semoga SMA Palopo dapat dinegerikan, ditanda tangani oleh Bapak Wakil
Ketua DPD Luwu Bapak Muhading. Pada Tanggal 19 oktober 1958, Panitia mengirimkan
Surat Permohonan kepada Panitia Ujian SMA Rayon Rantepao supaya Ujian Pelengkap
SMA Palopo dapat dilaksanakan di Palopo, dengan alasan hubungan sangat sulit (Masa
daerah kacau).
Tanggal 22 Oktober 1958 Dewan Guru Mengadakan rapat, Hasilnya, Thaha Mansyur sebagai
pemimpin, selama pemimpin (Marten Sapu), tugas luar. Marten Sapu mulai bertugas pada 1
Agustus 1958.

SMA Negeri 1 Palopo sejak didirikan sampai sekarang telah mengalami beberapa kali
pergantian pimpinan (Kepala Sekolah) dengan urutan sebagai berikut:
1. Marthen Sapu Tahun 1958-1959
2. Achmad Hasan Tahun 1959-1961
3. Ibrahim Machmud Tahun 1961-1969
4. Zainuddin Sandra Maulana Tahun 1969-1981
5. Drs. Aminuddin R. Magi Tahun 1981-1998
6. Drs. Muchtar Basir, MM Tahun 1998-2003
7. Drs. H. Haneng Amiruddin, M.Si Tahun 2003-2009
8.
9.
10. Drs.H. Sirajuddin Tahun Agustus 2009-Januari 2012
11. Drs. Muhammad Jaya, M.Si Jan.2012-Juli 2015
10. Drs. H. Esman, M.Pd Juli 2015-Desember 2017
12. Muhammad Arsyad, S.Pd. Desember 2017-sampai sekarang
Jumlah seluruh personil sekolah adalah 55 orang guru tetap 14 orang guru honorer, 3
orang GTT, pegawai Tata Usaha yang berstatus PNS 7 orang dan pegawai honorer 7 orang.
Jadi, jumlah keseluruhan siswa laki-laki sebanyak 427 orang sedangkan perempuan
berjumlah 658 orang.
2.3 Jumlah Siswa, Tempat dan waktu Pelaksanaan Magang III
2.3.1 jumlah siswa
Jumlah peserta didik di SMA Negeri 1 Palopo adalah 1.108 Orang dengan rincian
sebagai berikut:
1. Kelas X dengan jumlah laki-laki 165 orang dan perempuan 265 orang total 430 Orang.
2. Kelas XI jumlah laki-laki 125 orang dan perempuan 202 orang total 327 Orang.
3. XII jumlah laki-laki 149 orang dan perempuan 202 orang total 351 Orang
2.3.2 Tempat
Kegiatan magang III dilaksanakan di SMA Negeri 1 Palopo beralamatkan di Jalan. Andi
pangerang No.4, Kelurahan Luminda, Kecamatan Wara Utara, Kota Palopo. Sebelah Utara
berbatasan dengan SMP Negeri 7 Palopo, Sebelah Timur berbatasan dengan jalan setapak,
Sebelah Selatan berbatasan dengan SMP Negeri 1 Palopo, dan sebelah Barat dengan Jalan
Andi Pangerang. Luas Tanah 12.122 m2 dengan Luas Bangunan 7.384 m2.
2.3.1 Waktu Pelaksanaan Magang III
Kegiatan magang III dilaksanakan salama kurang lebih satu bulan yang dimulai dari
pembekalan magang III pada hari jumat, 25 maret 2022 dan penyerahan mahasiswa magang
IIIke sekolah pada hari senin, 28 maret 2022 sampai dengan penarikan magang III hari selasa,
31 2022.
2.4 Langkah-langkah Pengamatan
Adapun langkah-langkah yang kami laksanakan selama pelaksanaan kegiatan Magang III
yaitu sebagai berikut:
a. Mengikuti kegiatan pembekalan Magang III pada hari jumat tanggal 25 maret
2022 melalui Via zoom.
b. Mengikuti penerimaan Magang III pada hari senin tanggal 28 maret 2022 di
SMAN I Palopo yang didampingi langsung oleh dosen pembimbing yang
diarahkan langsung oleh wakil kepala sekolah untuk pengenalan sekolah,
membuat kesepakatan bersama dan mengatur pembagian jadwal.
c. Kunjungan ke-1 tanggal 30 maret 2022, bertemu dengan guru pamong untuk
menerima jadwal pembelajaran dan kelas tempat mengajar.
d. Kunjungan ke-2 tanggal 27 april 2022 melakukan kegiatan mengajar sesi 1 di
kelas XI MIPA III dengan materi “system ekskresi pada manusia” mulai pukul
08.00-09.15 WITA.
e. Kunjungan ke-3 tanggal 11 mei 2022 melakukan kegiatan mengajar sesi 2 di kelas
XI MIPA III dengan materi “system ekskresi pada manusia” mulai pukul 08.00-
09.15.
f. Kunjungan ke-4 tanggal 18 mei 2022 melakukan kegiatan mengajar sesi 1 di kelas
XI MIPA III dengan materi “system ekskresi pada hewan” mulai pukul 08.00-
09.15.
g. Kunjungan ke-5 tanggal 25 mei 2022 melakukan kegiatan mengajar sesi 2 di kelas
XI MIPA III dengan materi “system ekskresi pada hewan “ mulai pukul 08.00-
09.15.
h. Kunjungan terakhir yakni penarikan mahasiswa Magang III yang dilaksanakan
pada hari selasa tanggal 31 mei 2022 pada pukul 10.00-11.30 WITA dengan
serangkaian acara yang dilakukan sekaligus berpamitan dengan kepala sekolah,
wakil kepala sekolah, dan guru pamong SMA Negeri 1 Palopo.
BAB III
HASIL PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN

3.1 Hasil Pelaksanaan


Adapun hasil pelaksanaan Magang III yang dilakukan di SMA Negeri 1 palopo
dilaksanakan pada tanggal 28 maret sampai tanggal 31 mei 2022 walaupun waktu
pelaksanaan kurang lebih 2 bulan namun kegiatan mengajar hanya kurang lebih satu
bulan hal terjadi karena pada bulan april terdapat kegiatan amaliah romadhan semala 3
minggu. Kegiatan yang dilaksanakan terdiri dari: 4 kali pertemuan, 2 kali pertemuan
untuk sesi 1 dan dua kali pertemuan untuk sesi 2.
3.1.1 Mendeskripsikan hasil kultur sekolah
Kultur sekolah dapat diartikan sebagai kualitan kehidupan sebuah sekolah yang
tumbuh dan berkembang berdasarkan spirit dan nilai-nilai sebuah sekolah. Kultur
SMA Negeri 1 satu palopo adalah seperangkat kumpulan nilai kepercayaan, nilai
tradisi, dan pola fikir untuk bagaimana bertindak dalam suatu lingkungan sekolah
sebagai suati identitas yang menentukan proses perkembangan anak didiknya.
Adapun kultur sekolah yang terlihat dari SMA Negeri 1 Palopo yaitu:
1. Hubungan kepala sekolah, guru, tenaga kependidikan dan
Hubungan kepala sekolah, guru, karyawan, peserta didik sangat baik karena
saling ada komunikasi. Kepala dan wakil kepala sekolah SMA Negeri 1 Palopo
bersikap tegas, disiplin, bertanggung jawab dan otoriter, selalau terbuka sehingga
permasalahan apa saja yang dihadapi disekolah selalu dipecahkan secara bersama-
sama. Kepala sekolah mengadakan musyawarah dengan guru-guru dan
menyelesaikan permasalahan tersebut dengan baik.
Tenaga kepenidikan selalu membantu ketika ada hal yang harus dikerjakan
berkaitan dengan kepentingan sekolah. Sedangkan kepala sekolah dengan peserta
didik terjalin hubungan dengan baik, kepala sekolah selalu berkeliling melihat
keadaan kelas maupun keadaan sekolah dan memberi arahan cara berpakaian yang
baik kepada peserta didi, dan cara menjaga kebersihan lingkungan sekolah.
Interaksi guru dan peserta didik juga baik terlihat dengan saling menyapa pada
saat bertemu dan bejabat tangan.
2. Hubungan sosial antara warga
Hubungan social antara warga di SMA Negeri 1 Palopo ini cukup menjalin
kebaikan dan silaturahmi yang saling menghargai. Masyarakatnya sangat
mendukung dalam berbagai kegiatan yang diadakan sekolah dan metode belajar
yang diadakan di SMA Negeri 1 Palopo.
3. Sikap peserta didik terhadap guru, peserta didik, stap, kepala sekolah
Sikap peserta didik SMA Negeri 1 Palopo terhadap guru-guru, stap dan
kepala sekolah saat bertemu dimana saja itu baik, sopan santun, memberikan
salam serta menyalami tangan gurunya. Adanya rasa kebersamaan dan hubungan
yang sinergis diantara warga sekolah yang terlihat dari perilaku peserta didik,
sikap peserta didik dengan teman sejawatnya sudah baik, hal ini sering terlihat
ketika peserta didik saling bekerja sama dan saling membantu dalam belajar baik
di dalam kelas maupun di sekitar lingkungan sekoalah SMA Negeri 1 Palopo.
3.1.2 mendiskripsikan hasil cara membangun kompetensi dasar pedagogic,
kepribadian, dan social secara administratif
3.1.3 kompetensi dasar pedagogik
kompetensi dasar pedagogic ini harus dimiliki oleh seorang guru karena
peserta didik dituntut untuk aktif, kreatif, dan inovatif dalam setiap
pemecahan masalah yang peserta didik hadapi di sekolah, dan hal yang paling
menarik dari K-13 untuk guru mampu meningkatkan motivasi dalam mengajar
dengan meningkatkan kompetensi profesi, pedagogic, social, dan personal.
Kompetensi dasar pedagogik inin menyangkut kemampuan seorang guru
dalam memahami karakteristik atau kemampuan yang dimiliki oleh peserta
didik melalui berbagai cara. Salah satunya yaitu guru menjelaskan pelajaran
secara terpadu, jelas dan tepat agar peserta didik mencapai hasil belajar yang
optimal sehingga memperoleh pengetahuan dan keterampilan secara utuh serta
tujuan pembelajaran dapat di capai oleh peserta didik. Kegiatan pemebelajaran
yang efektif dapat mendorong peserta didik agar mampu mengembangkan
kreatifitasnya.
Guru juga memberika motivasi kepada peserta didik agar semangat
dalam belajar bahkan memeberikan pujian pada peserta didik agar peserta
didik selalau termotivasi dalam belajar. Guru juga memberikan arahan pada
peserta didik yang lebih cepat menyelesaikan latihan dalam kelas agar
membantu temannya yang kurang mampu menyelesaikan latihan denga tepat
waktu. Selain itu dalam diskusi kelompok hendaknya guru melakukan games
yang berkaitan denagn pelajaran yang dapat mendorong peserta didik agar
lebih semangat dalam proses pembelajaran.
3.1.2.2 Kompetensi Dasar Kepribadian
Kompetensi kepribadian guru yang professional adalah pengetahuan,
keterampilan dan kemampuan yang telah dikuasai dan telah menjadi bagian dari
dirinya, serta mampu melakukan perilaku-perilaku kognitif, efektif dan
psikomotorik dengan sebaik-baiknya pada tugas profesinya. Guru di hadapan
peserta didik merupakan figure dan titik pusat dalam kegiatan pembelajaran.
Maka diharapkan memiliki kepribadian yang baik dalam menghadapi mereka.
Baik dalam hal kemampuan kognitif, afektif, dan psikomotorik. Sikap seorang
guru akan membawa pengaruh positif terhadap peserta didik secara khusus dan
masyarakat pada umumnya. Sebab guru memiliki sikap kepribadian yang baik dan
akan menjadi teladan maka nasihatnya, ucapannya, dan perintahnya ditaati, serta
sikap dan perilakunya akan ditiru.
Dalam kegiatan pembelajaran sebelum memulai kegiatan pembelajaran
terlebih dahulu guru selalu meningkatkan peserta didik untuk berdoa sebelum
belajar. Selain itu, selama proses belajar guru selalu memberikan motivasi yang
baik kepada peserta didik untuk membangun kepribadian dengan menanamkan
nilai-nilai seperti bekerja sama dengan teman yang berbeda status social, suku,
dan agama. Dan juga membantu peserta didik menghargai/menerima pendapat
teman. Serta menanamkan nilai-nilai agama yang dianut dengan melakukan sholat
bersama dengan guru pada saat waktu sholat sedangkan pada peserta didik non
muslim melaksanakan ibadah di ruang tertentu khusus bago non-muslim.
3.1.2.3 Kompotensi Dasar Sosial
Kompetensi dasar sosial meruapakan salah satu kompetensi yang harus
dimiliki oleh seorang pendidik melalui cara yang baik dalam berkomunikasi
dengan siswa dan seluruh tenaga kependidikan atau juga denagn orang tua/wali
peserta didik dan masyarakat sekitar. Sikap guru di SMA Negeri 1 Palopo terlihat
lebih semangat dalam memberikan pelajaran pada peserta didik sehingga peserta
didik merasa termotivasi dalam belajar. Begitupun sikap guru yang satu dengan
guru lainnya terjalin dengan baik. Selain itu, keterjalinan hubungan yang baik
pada guru tidak hanya berpusat pada orang yang berada di dalam lingkungan
sekolah tetapi guru juga harus menjalin silaturrahmi yang baik dengan warga
masyarakat termasuk orang tua dari peserta didik.
3.1.4 mendiskripsiskan Hasil teknik untuk Memperkuata Pemahaman Peserta didik
secara Adminitstratif
karakteristik siswa dalam kelas amsing-masing memiliki perbedaan yang
menjadikan karakter siswa menjadi beragam, ini menjadiakn guru harus
berusaha lebih dalam memeberikan pemahaman kepada peserta didik. Dalam
kelas ada siswa yang cepat dalam memahami pelajaran dan ada juga yang
lambat. Inisiatif guru adalah memberikan pelajaran secara bersamaan,
mengulangi jika belum mengerti, menanyakan apabila ada kesulitan, guru juga
memberikan kesempatan kepada peserta didik yang mudah memahami materi
mengajari temannya yang masih belum mengerti pelajaran yang diberikan.
Guru juga memberikan tugas di rumah kepada peserta didik agar
peserta didik termotivasi untuk belajar di rumah dan pada pertemuan
selanjutnya guru menanyakan perihal tugas yang sudah dikerjakan di rumah
tersebut dan memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk maju ke
depan menjawab pertanyaan tersebut mau itu salah atau benar agar guru tau
tingkat pemahaman siswa terhadap materi yang di jelaskan. Guru juga
memberikan model pembelajaran secara berkelompok dengan memeberikan
games atau kreativitas misalnya membuat lagu seputar materi yang terkait
pada pembelajaran yang menyangkut tentang pelajaraan itu agar masing-
masing anggota kelompok saling menguatkan.
3.1.5 Mendiskripsikan Hasil Pengamatan Langsung Proses Pembelajaran di Kelas
Proses pembelajaran di kelas yang dilaksanakan di SMA Negeri 1 Palopo
mengacu pada penggunaan RPP (rencana pelaksanaan pembelajaran)
kurikulum 2013 utuk kelas XI MIPA III. Hal-hal yang perlu diperhatikan pada
saat pembelajaran yakni, penggunaan model pembelajaran, metode, media dan
pendekatan waktu pembelajaran Biologi di SMA Negeri 1 palopo adalah 3 X
45 menit. Adapu model yang digunakan yakni, model pembelajaran PBL
(project basid learning), metode yang digunakan yaitu metode blended
learning dengan pendekatan scientific. Adapun proses pembelajaran yang
dilakukan pada pembelajaran biologi sebagai berikut
3.1.2.4 Kegiatan awal (pendahuluan)
Kegiatan awal yang dilakukan oleeh guru saat proses pembelajaran yaitu,
mengucapkan salam, dan doa bersama sesuai kepercayaan masing-masing, kemudia guru
mengabsen peserta didik. Setelah itu, guru melakukan apersepsi dan memeberikan motivasi
belajar pada peserta didik selanjutnya menyampaikan tujuan pembelajara.
3.1.2.5 Kegiatan Inti
Pada kegiatan inti ada 5 hal yang perlu diperhatikan yakni, mengamati,menanya,
mengumpulkan data, mengasosiasikan, dan mengomunikasikan. Berikut ri ncian kegiatan
pada proses pembelajaran:
a. Menjelaskan materi secara umum
b. Guru memeberikan pertanyaan singkat kepada peserta didik
c. Peserta didik menjawab pertanyaan dari guru sehingga ada timbal balik antara guru
dan peserta didik
3.1.2.6 kegiatan penutup
Sebelum menutup proses pembelajaran, guru meluruskan jawaban peserta didik agar
tidak terjadi kesalahpahaman dalam pembelajaran. Selanjutnya guru meminta siswa untuk
menyimpulkan materi pembelajaran terkadang guru mengevaluasi peserta didik dengan
memberikan beberapa pertanyaan mengenai materi yang telah dipelajari dan juga guru selalu
memberikan tugas pekerjaan rumah ataupun menghimbau peserta didik untuk mempelajari
materi yang akan di bahas pada pertemuan berikutnya. Peserta didik memberi salam dan
berdoa sesuai keyakinan masing-masing dan bersalaman dengan guru sebelum keluar dari
dalam kelas.
3.1.5 Refleksi Hasil Pengamatan Proses Belajar Mengajar (PBM)
Dari hasil pengamatan, guru selalu menjelaskan kembali materi kemudian guru
memberikan sedikit nasehat agar siswa mampu memahami materi yang dipelajari dan nasehat
yang diberikan harus berhubungan dengan mata pelajaran.
Dari hasil pengamatan proses belajar mengajar di SMA Negeri 1 Palopo sudah baik,
dimana disemua mata pelajaran /tema menggunakan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
(RPP), dan semua pembelajaran sesuai dengan RPP yang dibuat, guru juga selalu memancing
siswa dengan pertanyaan-pertanyaan sehingga siswa mampu mengeluarkan ide mereka
sendiri.
3.2 Pembahasan
Kegiatan magang III di SMA Negeri 1 Palopo dilaksanakan kurang lebih satu bulan,
adapun jenis kegiatan yang dilakukan yaitu, kegiatan pembelajaran mandiri artinya
mahasiswa melaksanakan kegiatan pembelajaran sendiri tanpa di damping oleh guru
pamong selama beberapa minggu, kemudian kegiatan observasi dan evaluasi sekaligus
pengambilan nilai oleh guru pamong mengenai cara mengajar dan proses pembelajaran
yang dilakukan oleh mahasiswa.
Magang III adalah salah satu mata kuliah fakultas keguruan dan ilmu pendidikan
Universitas Cokroamonoto Palopo, yang memiliki tujuan memantapkan bekal
mahasiswa sebagai calon guru yang professional. Sehingga mahasiswa diharapkan dapat
mengembangkan perangkat pembelajaran, mendesain scenario pembelajaran,
mengembangkan media pembelajaran dan instrument evaluasi, melaksanakan praktek
pembelajaran secara terbimbing dan mandiri.
Media pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk
menyampaikan pesan atau informasi dalam proses belajar mengajar sehingga dapat
merangsang perhatian dan minat siswa untuk belajar. Media yang digunakan yaitu
laptop dan LCD.
Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan
bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan
pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu.
Silabus dan RRP di SMA Negeri 1 Palopo disusun berdasarkan kurikulum Edisi
Revisi 2016. RPP didalamnya terdiri dari kompetensi inti, kompotensi dasar, indicator
pencapaian kompetensi, materi pembelajaran, metode pembelajaran, media, alat dan
sumber belajar, proses pembelajaran dan penilaian. RPP menggambarkan kegiatan-
kegiatan apa saja yang dilakukan selama proses pembelajaran, mulai dari kegiatan awal,
kegiatan inti sampai penutup.
Bahan ajar merupakan materi yang akan diajarkan kepada siswa. Bahan ajar yang
digunakan khusus untuk mata pelajaran Biologi yang relevan untuk pegangan pribadi
guru dan buku siswa.
System penilaian menekankan pada penilaian 3 aspek yaitu, penilaian sikap
(afektif), pengetahuan (kognitif), dan keterampilan (psikomotorik). Di dalam penilaian
afektif/sikap ada beberapa aspek yang harus dinilai pada setiap pertemuan yaitu,
disiplin, jujur, percaya diri, toleransi, gotong royong, tanggung jawab, dan santun.
Dalam penilaian kognitif/pengetahuan bentuk instrumennya tertulis dan lisan. Dalam
penilaian psikomotorik/keterampilan bentuk instrumennya praktek.
Metode pembelajaran adalah cara/prosedur yang digunakan guru untuk mencapai
tujuan pembelajaran. Metode pembelajaran lebih bersifat procedural, yaitu berisi
tahapan tertentu, sedangkan teknik adalah cara yang digunakan, yang bersifat
implementatif. Dengan kata lain, metode yang dipilih oleh masing-masing guru bisa
sama tetapi teknik penyampaiannya yang berbeda-beda.
1. Pengamatan kelas
Pengamatan adalah suatu cara pengumpulan data dengan pengamatan lansung dan
penelitian secara sistematis terhadap objek yang akan diteliti. Berdasarkan hasil
pengamatan di kelas, sebelum memulai proses pembelajaran guru terlebih dahulu
memotivasi peserta didik. Hal tersebut dilakukan untuk menumbuhkan minat peserta
didik dalam belajar. Motivasi belajar sangat berperan penting terkait dengan
keberhasilan pencapaian tujuan pembelajaran, dimana semakin kuat motivasi belajar
maka akan tinggi pula usaha yang akan dilakukan guru pencapaian tujuan belajar
tersebut dan beralaku pula sebaliknya. Motivasi belajar adalah keseluruhan daya
penggerak dalam diri peserta didik yang menimbulkan kegiatan belajar, yang
menjamin kelangsungan dari kegiatan belajar dan memberi arah dari kegiatan belajar,
sehingga tujuan yang dikehendaki oleh subjek belajar dapat tercapai.
2. Terbimbing
Selama proses pembelajaran terbimbing mahasiswa Magang III mulai diberikan
kewenangan untuk mulai memberikan ilmu atau mengendalikan peserta didik dalam
kelas IX MIPA III sebagai kelas yang akan menajdi tanggung jawabnya selama proses
Magang III. Kegiatan terbimbing ini dilaksanakan selama satu kali pertemuan hal ini
dimaksudkan agar mahasiswa dapat dengan santai, tidak grogi, dan mampu
berorientasi dengan peserta didik dalam proses belajar mengajar di kelas. Tanggal 27
april yaitu melakukan kegiatan mengajar terbimbing di kelas XI MIPA III dengan
materi ‘system pencernaan “ mulai pukul 07.30-10.15 WITA.
a. Kegiatan pendahuluan
Mahasiswa magang III memberikan arahan kepada ketua kelas untuk
memimpin doa dan memberi salam. Setelah itu, mahasiswa Magang III
memperkenalkan diri dan mengecek kehadiran siswa (absebsi). Selain itu
mahasiswa memberikan paersepsi kepada peserta didik serta menyampaikan
tujuan pembelajaran dan metode pembelajaran yang akan ditempuh.
b. Kegiata inti
Model pembelajaran yang dilakukan oleh mahasiswa adalah model PBL
(project based learning) materi, diskusi dan Tanya jawab, adapun materi yang di
sampaikan adalah materi “system pencernaan” kegiatan yang dilaksanakan
sebagai berikut:
1) Menjelaskan materi yang akan di sampaikan
2) Setelah menjelaskan materi, mahasiswa membagikan LKPD.
3) Mahasiswa memeriksa hasil LKPD yang diberikan
c. Kegiatan penutup
Sebelum menutup proses pembelajaran, guru meluruskan jawaban peserta
didik agar tidak terjadi kesalah pahaman dalam pembelajaran. Selanjutnya
gurumeminta siswa untuk menyimpulkan pembelajaran kemudian juga
menyimpulkan pembelajaranterkadang guru mengevaluasi peserta didik dengan
memberikan beberapa pertanyaan mengenai materi yang telah dipelajari dan juga
guru selalu memberikan tugas pekerjaan rumah ataupun mempelajari materi yang
akan dibahas pada pertemuan selanjutnya. Selanjutnya peserta didik memberi
salam dan berdoa sesuai keyakinan masing-masing dan bersalaman dengan guru
sebelum keluar dari dalam kelas.

3. Mandiri

Mandiri disini diartikan sebagai proses belajar mengajar, yaitu kegiatan


yang dilakukan tanpa adanya bantuan dari orang lain dan merupakan salah satu
aspek yang gigih diperjuangkan oleh setiap mahasiswa sebagai lanjutan dari
kegiatan terbimbing.

Kegiatan mandiri yang dilakukan mahasiswa magang III dimulai pada hari Jum’at
tanggal 06 Januari 2022. Selama mahasiswa magang III melaksanakan proses
pembelajaran di kelas, tentunya tidak lepas dari kegiatan awal, kegiatan inti, dan
kegiatan penutup. Kegiatan awal yang dilakukan mahasiswa selama proses
pembelajaran yaitu memberikan salam, mengecek kehadiran siswa, memberikan
apersepsi, menyampaikan tujuan pembelajaran.

Kegiatan inti yang dilakukan mahasiswa yaitu mahasiswa menggunakan


metode pembelajaran project based learning.

Kegiatan akhir atau kegiatan penutup yang dilakukan mahasiswa yaitu


menyimpulkan materi, melakukan refleksi dan memberikan tugas serta
mengucapkan salam penutup. Sebagai seorang mahasiswa, dalam melaksanakan
proses pembelajaran dikelas tentunya perlu menyiapkan perangkat pembelajaran
yang akan diajarkan agar peserta didik lebih aktif dalam pembelajaran.

Penerapan keterampilan mengajar yang dilakukan mahasiswa selama pelatihan


mengajar adalah:

a. Keterampilan bertanya
Dalam mengungkapkan pertanyaan, mahasiswa magang III melakukannya
dengan baik yaitu memberi pertanyaan secara jelas dan singkat. Selain itu
mahasiswa magang III juga menggunakan kata-kata yang dapat dipahami oleh
peserta didik. Namun, ada beberapa yang tidak menyimak pertanyaan yang
diberikan oleh mahasiswa magang III sehingga perlu mengulang kembali
pertanyaan yang dimaksud.

b. Keterampilan memberi penguatan


Pemberian penguatan pada peserta didik dibagi menjadi dua yaitu
penguatan verbal dan non verbal. Dalam penguatan verbal mahasiswa magang III
sering menggunakan kata-kata ; bagus, ya, betul, atau pekerjaanmu baik sekali, dan
sebagainya. Sedangkan untuk penguatan non verbal mahasiswa magang III
menggunakan mimik atau  gerakan badan misalnya dengan anggukan, senyum
ataupun berjalan disisi peserta didik.
c. Keterampilan mengadakan variasi
Pengggunaan variasi dalam mengajar banyak sekali contohnya, misalnya;
dalam penggunaan variasi suara seperti volume suara dan kecepatan suara. Sering
juga dalam penyajian materi penulis melakukan gerakan ataupun mimik wajah
untuk memperjelas penyajian materi, misalnya; mengangguk-angguk, menggeleng,
mengerutkan dahi, alis mata dinaikkan, tersenyum dan sebagainya. Sering juga
mahasiswa magang III berhenti sebentar dalam penyajian materi untuk melihat
peserta didik apakah memperhatikan pelajaran atau tidak (dalam hal ini disebut
kesenyapan).

d. Keterampilan menjelaskan
Untuk menjelaskan suatu materi, mahasiswa magang III mempersiapkan
dan merencanakan materi apa yang diberikan kepada siswa dan membawakannya
dengan bahasa yang jelas dan mudah dipahami oleh peserta didik. Setelah
menjelaskan, mahasiswa magang III memberikan pertanyaan dan kesempatan
bertanya kepada peserta didik.

e. Keterampilan membuka dan menutup pelajaran


Dalam membuka pelajaran, mahasiswa magang III biasanya memberikan
arahan kepada ketua kelas untuk memimpin doa dan member salam. Setelah itu,
mahasiswa magang III mengabsen peserta didik, menanyakan sampai dimana
materinya, memberikan motivasi kepada siswa untuk dapat belajar lebih giat.
Setelah semua itu dilakukan mahasiswa magang III mulai menerangkan pelajaran
tetapi sebelumnya mahasiswa magang III menjelaskan konsep-konsepnya terlebih
dahulu.

Sedangkan dalam menutup pelajaran, mahasiswa magang III


menyimpulkan materi yang telah dipelajari dan kemudian memberikan evaluasi,
terkadang mahasiswa magang III memberikan evaluasi secara lisan dan juga
tertulis. Apabila setelah semuanya selesai, mahasiswa magang III menutup
pembelajaran dengan memberikan arahan kepada ketua kelas untuk memimpin doa
dan memberi salam.

f. Keterampilan mengelola kelas


Kesulitan yang paling berat didapat mahasiswa magang III dalam mengajar
adalah mengelola kelas. Karena ada beberapa siswa yang perlu bimbingan khusus
untuk dihadapi agar mudah diarahkan dan mau mendengarkan.

Perangkat pembelajaran merupakan hal yang harus disiapkan oleh mahasiswa


magang III sebelum melaksanakan pembelajaran. Perencanaan pembelajaran
dirancang dalam bentuk silabus dan RPP yang mengacu pada standar isi. Selain itu,
dalam perencanaan pembelajaran juga dilakukan penyiapan media dan sumber belajar,
perangkat penilaian, dan skenario pembelajaran. Perangkat pembelajaran yang harus
disiapkan oleh seorang guru adalah sebagai berikut:

1. Silabus
Silabus adalah acuan pengembangan rencana pelaksanaan pembelajaran berisi
identitas mata pelajaran, KI, KD, indikator pencapaian kompetensi, alokasi waktu,
materi pembelajaran, penilaian, dan sumber belajar.

Silabus merupakan seperangkat rencana dan pengaturan tentang kegiatan


pembelajaran, pengelolaan kelas, dan penilaian hasil belajar.Silabus berisikan
komponen pokok yang dapat menjawab pertanyaan berikut.:

1. Kompetensi yang akan ditanamkan kepada peserta didik melalui suatu kegiatan
pembelajaran
2. Kegiatan yang harus dilakukan untuk menanamkan / membentuk kompetensi
tersebut
3. Upaya yang harus dilakukan untuk mengetahui bahwa kompetensi tersebut sudah
dimiliki peserta didik
4. Silabus bermanfaat sebagai pedoman sumber pokok dalam pengembangan
pembelajaran lebih lanjut, mulai dari pembuatan rencana pembelajaran,
pengelolaan kegiatan pembelajaran, dan pengembangan sistem penilaian.

2. RPP (Rencana Pelaksanaan Pembalajaran)


RPP merupakan persiapan yang harus dilakukan guru sebelum mengajar.
Persiapan disini dapat diartikan persiapan tertulis maupun persiapan mental, situasi
emosional yang ingin dibangun, lingkungan belajar yang produktif, termasuk
meyakinkan pembelajar untuk mau terlibat secara penuh.

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran dengan silabus mempunyai perbedaan,


meskipun dalam hal tertentu mempunyai persamaan. Silabus memuat hal-hal yang
perlu dilakukan siswa untuk menuntaskan suatu kompetensi secara utuh, artinya di
dalam suatu silabus adakalanya beberapa kompetensi yang sejalan akan disatukan
sehingga perkiraan waktunya belum tahu pasti berapa pertemuan yang akan
dilakukan.

1. Tujuan dan Fungsi RPP


Tujuan rencana pelaksanaan pembelajaran adalah untuk :

a. Mempermudah, memperlancar dan meningkatkan hasil proses belajar


mengajar;
b. Menyusun rencana pembelajaran secara profesional, sistematis dan berdaya
guna, maka guru akan mampu melihat, mengamati, menganalisis, dan
memprediksi program pembelajaran sebagai kerangka kerja yang logis dan
terencana.
2. Komponen-komponen RPP
Komponen-komponen rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) menurut
permendiknas Nomor 41 tahun 2007 tentang standar proses terdiri dari :
a. Identitas mata pelajaran
Identitas mata pelajaran, meliputi : satuan pendidikan, kelas, semester,
program/program keahlian, mata pelajaran atau tema pelajaran, jumlah
pertemuan.
b. Kompetensi Inti (KI)
Kompetensi Inti (KI) merupakan kualifikasi kemampuan minimal
peserta didik yang menggambarkan penguasaan pengetahuan, sikap, dan
keterampilan yang diharapkan dicapai pada setiap kelas dan/ atau semester pada
suatu mata pelajaran.

c. Kompetensi dasar
Kompetensi dasar adalah sejumlah kemampuan yang harus dikuasai
peserta didik dalam mata pelajaran tertentu sebagai rujukan penyusunan
indikator kompetensi dalam suatu pelajaran.

d. Indikator pencapaian kompetensi


Indikator kompetensi adalah perilaku yang dapat diukur dan/ atau
diobservasi untuk menunjukan ketercapaian kompetensi dasar tertentu yang
menjadi acuan penilaian mata pelajaran. Indikator pencapaian kompetensi
dirumuskan dengan menggunakan kata kerja operasional yang dapat diamati
dan diukur, yang mencakup pengetahuan, sikap, dan keterampilan.

e. Tujuan pembelajaran
Tujuan pembelajaran menggambarkan proses dan hasil belajar yang
diharapkan dicapai oleh peserta didik sesuai dengan kompetensi dasar.

f. Materi ajar.
Materi ajar memuat fakta, konsep, prinsip, dan prosedur yang relevan,
dan ditulis dalam bentuk butir-butir sesuai dengan rumusan indicator
pencapaian kompetensi.

g. Alokasi waktu.
Alokasi waktu ditentukan sesuai dengan keperluan untuk pencapaian KD
dan beban belajar.

h. Metode pembelajaran
Metode pembelajaran digunakan oleh guru untuk mewujudkan suasana
belajar dan proses pembelajaran agar pembelajaran agar peserta didik mencapai
kompetensi dasar atau seperangkat indikator yang telah ditetapkan. Pemilihan
metode pembelajaran disesuaikan dengan situasi dan kondisi peserta didik, serta
karakteristik dari setiap indicator dan kompetensi yang hendak dicapai pada
setiap indicator dan kompetensi yang hendak dicapai pada setiap mata pelajaran.

i. Kegiatan pembelajaran
1) Pendahuluan
Pendahuluan merupakan kegiatan awal dalam suatu pertemuan
pembelajaran yang ditujukan untuk membangkitkan motivasi dan
memfokuskan perhatian peserta didik untuk berpartisipasi aktif dalam proses
pembelajaran. Dalam kegiatan pendahuluan, guru : (1) menyiapkan peserta
didik secara psikis dan fisik untuk mengikuti proses pembelajaran; (2)
mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang mengaitkan pengetahuan
sebelumnya dengan materi yang akan dipelajari; (3) menjelaskan tujuan
pembelajaran atau kompetensi dasar yang akan dicapai; dan (4)
menyampaikan cakupan materi dan penjelasan uraian kegiatan sesuai silabus.

2) Inti
Kegiatan inti merupakan proses pembelajaran untuk mencapai KD.
Kegiatan pembelajaran dilakukan secara interaktif, inspiratif, menyenangkan,
menantang, memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta
memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreatifitas, dan kemandirian
sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik serta psikologis peserta
didik. Kegiatan ini dilakukan secara sistematis dan sistemik melalui proses
eksplorasi, elaborasi dan konfirmasi.

3) Penutup
Penutup merupakan kegiatan yang dilakukan untuk mengakhiri
aktifitas pembelajaran yang dapat dilakukan dalam bentuk rangkuman atau
kesimpulan, penilaian dan refleksi, umpan balik, dan tindak lanjut.

3. Bahan Ajar, LKPD, dan Media Pembelajaran


a. Bahan ajar
Dalam proses pembelajaran ada beberapa bahan ajar yang di berikan
berdasarkan silabus dan RPP. Bahan ajar yang di paparkan kepada siswa harus
berdasarkan RPP yang telah disusun oleh guru. Pada proses pembelajaran media
pembelajaran yang digunakan adalah buku cetak dan Internet. Dalam proses
pembelajaran tidak hanya media cetak atau elektronik tetapi guru juga mengaitkan
materi dengan lingkungan sekitar atau media kontekstual.
Bahan ajar adalah segala bentuk bahan yang digunakan untuk membantu
guru atau instruktur dalam melaksanakan proses pembelajaran. Bahan yang
dimaksudkan dapat berupa bahan tertulis maupun tidak tertulis. Pandangan dari
ahli lainnya mengatakan bahwa bahan ajar adalah seperangkat materi yang disusun
secara sistematis, baik tertulis maupun tidak tertulis, sehingga tercipta suatu
lingkungan atau suasana yang memungkinkan siswa belajar.
b. Lembar Kegiatan Peserta Didik (LKPD)
Lembar kerja siswa merupakan suatu bahan ajar cetak berupa lembaran
berisi tugas yang di dalamnya berisi petunjuk, langkah-langkah untuk
menyelesaikan tugas.
c. Media pembelajaran
secara umum adalah alat bantu proses belajar mengajar. Segala sesuatu
yang dapat dipergunakan untuk merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan
kemampuan atau keterampilan pebelajar  sehingga dapat mendorong terjadinya
proses belajar.
4. Evaluasi
a. Soal pilihan Ganda
Tes bentuk pilihan ganda merupakan tes yang memiliki satu pemberitahuan
tentang suatu meteri tertentu yang belum sempurnanserta beberapa alternatif
jawaban yang terdiri dari kunci jawaban dan pengecoh tugas peserta tes adlah
memilih jawaban dari pilihan yang tersedia yang paling sesuai dengan peryataan
yang ada dalam soal, dan bobot poinnya itu jika satu soal benar maka bobot
poinnya 1, dan jika salah maka bobot poin nol.

Di lihat dari bentuk soal pilihan banyak terdiri dari:

1) Stem : suatu pertanyaan/pernyataan yang berisi permasalahan yang akan di


tanyakan.
2) Option : sejumlah pilihan/ alternatif jawaban.
3) Kunci : jawaban yang benar/paling tepat.
4) Distractor/pengecoh : jawaban-jawaban lain, selain kunci.
b. Soal uraian / kuis
Soal uraian adalah butiran soal yang mengandung pertanyaan atau tugas
yang jawaban atau pengerjaaan soal tersebut harus dilakukan dengan cara
mengekspresikan pikiran peserta tes secara naratif. Jumlah soal biasanya terdapat 5
nomor dengan masing-masing soal memiliki hadiah agar menarik mina dan
antusias siswa dakam menjawab soal.

BAB IV

PENUTUP

4.1 Kesimpulan

Dari hasil observasi yang dilakukan dalam program magang III di SMA Negeri 1
Palopo bahwa sistem pendidikan formal dalam kegiatan pembelajaran akan bisa berjalan
dengan lancar, kondusif, dan interaktif apabila pendidikan dijalankan dengan baik ketika
kurikulum menjadi penyangga utama dalam proses belajar mengajar. Kurikulum ini
dimaksudkan untuk dapat mengarahkan pendidikan menuju arah dan tujuan secara
menyeluruh.
Hal yang berpengaruh pada dunia pendidikan lainnya adalah rancangan pelaksanaan
pembelajaran (RPP) guru wajib mengacu pada kurikulum yang diterapkan dan mengacu
pada silabus dimana dalam RPP itu sendiri memuat strategi pembelajaran, media
pembelajaran, bahan ajar dan sistem evaluasi yang digunakan oleh guru agar proses
pembelajaran berjalan dengan baik dan dapat membentuk suatu karakter siswa yang baik.
Selain itu tersedianya sarana dan prasarana yang cukup memadai sehingga proses
menelaah dan pengamatan dapat berjalan dengan baik.
4.2 Saran
Dari hasil kegiatan magang III yang telah dilaksanakan, saran yang dapat penulis
berikan yaitu hendaknya magang III dipersiapkan dengan matang mulai perencanaan
pelaksanaan hingga evaluasi dan Supaya kegiatan magang yang akan dilakukan
kedepannya lebih baik lagi kampus perlu melakukan evaluasi ulang mengenai kegiatan
magang sebelumnya, sehingga apa yang menjadi tujuan dari kegiatan magang tersebut
dapat terwujud sesuai yang diharapkan. Diharapkan kampus sebelum mengadakan
kegiatan magang di sekolah pihak kampus harus melakukan koordinasi terlebih dahulu
kepada pihak sekolah mengenai jadwal kegiatan yang akan dilaksankan sehingga sekolah
dapat menyesuaikan kegiatan tersebut dengan jadwal yang ada disekolah.

DAFTAR PUSTAKA

Palopo, SMA Negeri 1. 1958. Profil Sekolah SMA Negeri 1 Palopo. Palopo:
Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Fakultas. 2021. Buku Panduan Magang I, II, dan III.
Universitas Cokroaminoto. Palopo
Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Fakultas. 2021. Aktivitas Harian Mahasiswa Magang 3.
Universitas Cokroaminoto. Palopo.
Ardianto, Ferry. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran. https://simpkb,id diakses tanggal 1 juni
2022.
Palopo, SMA Negeri 1. 2020. Silabus pengembangan. [email protected].
Diakses tanggal 28 februari 2020
L

I
R

Anda mungkin juga menyukai