Kel 1 - Konsep Motivasi Dan Perubahan Perilaku. Kesehatan Masyarakat
Kel 1 - Konsep Motivasi Dan Perubahan Perilaku. Kesehatan Masyarakat
Kel 1 - Konsep Motivasi Dan Perubahan Perilaku. Kesehatan Masyarakat
Oleh:
Kelompok 1
Afrilia Sunia Futri (203310001)
Ernawati (193110004)
Inez Septi Uberlin (203310005)
Kristin Pipin (203310006)
Mei Anggriyani (203310007)
Vina Anggun Anjarwati (203310012)
Wulan Ayuk Lestari (203310013)
Puji dan Syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena
hanya dengan rahmat dan petunjuk-Nya lah kami dapat menyelesaikan penulisan
makalah tentang konsep motivasi dan perilaku social ini dengan baik dan tepat
waktu.
Menyadari akan keterbatasan kemampuan kami, maka dalam hal ini kami
mengharap kritik dan saran yang membangun. Besar harapan kami semoga
penulisan makalah ini dapat memenuhi syarat. Mudah-mudahan hasil dari tugas
makalah ini dapat menjadi referensi yang bermanfaat bagi kita sekalian, Amin.
Penulis
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Manusia adalah makhluk hidup ciptaan Tuhan yang paling
sempurna. Hal ini berarti bahwa manusia mempunyai keistimewaan
dibandingkan dengan makhluk hidup yang lain. Salah satu keistimewaan
yang menonjol adalah perilakunya. Meskipun semua makhluk hidup
mempunyai perilaku, namun perilaku berbeda dengan perilaku makhluk
hidup yang lain (Notoatmodjo, 2010).
Memotivasi para pekerja merupakan salah satu aspek terpenting
dan yang paling menantang dari aspek manajemen. Motivasi bukan hanya
mengenai bekerja keras motivasi juga mencerminkan sudut pandang anda
mengenai kemampuan diri anda sendiri. perilaku manusia melibatkan tiga
komponen utama yaitu kondisi lingkungan tempat terjadinya perilaku
tersebut, perilaku itu sendiri dan konsekuensi dari perilaku tersebut.
Berulang atau tidak berulangnya suatu perilaku dipengaruhi oleh keadaan
tiga komponen tersebut.
Pengaruh sosial budaya dalam masyarakat memberikan peranan
penting dalam mencapai derajat kesehatan yang setinggi-tingginya.
Perkembangan sosial budaya dalam masyarakat merupakan suatu tanda
bahwa masyarakat dalam suatu daerah tersebut telah mengalami suatu
perubahan dalam proses berpikir. Perubahan sosial budaya bisa
memberikan dampak positif maupun negatif.
B. Rumusan Masalah
1. Apa konsep motivasi?
2. Apa saja jenis-jenis motivasi?
3. Apa pengertian perilaku sosial?
4. Bagaimana prinsip perubahan perilaku?
5. Bagaimana proses perubahan perilaku?
1
2
C. Tujuan
1. Memahami konsep motivasi?
2. Memahami saja jenis-jenis motivasi?
3. Memahami pengertian perilaku sosial?
4. Memahami bagaimana prinsip perubahan perilaku?
5. Memahami bagaimana proses perubahan perilaku?
D. Manfaat
1. Untuk memenuhi tugas mata kuliah Kesehatan Masyarakat
2. Dapat digunakan sebagai referensi pembelajaran mahasiswa
BAB II
PEMBAHASAN
A. Konsep Motivasi
Pengertian motivasi menurut beberapa para ahli :
1. T. Hani Handoko
“Keadaan pribadi seseorang yang mendorong keinginan individu untuk
melakukan kegiatan tertentu guna mencapai tujuan”.
2. H. Hadari Nawawi
“Suatu keadaan yang mendorong atau menjadi sebab seseorang melakukan
sesuatu perbuatan atau kegiatan yang berlangsung secara sadar”.
3. Anwar Prabu Mangkunegara
“kondisi yang berpengaruh membangkitkan, mengarahkan dan
memelihara perilaku yang berubungan dengan lingkungan kerja”.
4. Henry Simamora
“Sebuah fungsi dari pengharapan individu bahwa upaya tertentu akan
menghasilkan tingkat kinerja yang pada gilirannya akan membuahkan
imbalan atau hasil yang dikehendki”.
5. Chung dan Megginson yang dikutip oleh Faustino Cardoso Gomes
“Tingkat usaha yang dilakukan oleh seseorang yang mengejar suatu tujuan
dan berkaitan dengan kepuasan kerja dan perfoman pekerjaan”.
Dari pengertian-pengertian motivasi di atas maka dapat disimpulkan bahwa
motivasi merupakan suatu keadaan atau kondisi yang mendorong, merangsang
atau menggerakan seseorang untuk melakukan sesuatu atau kegiatan yang
dilakukannya sehingga ia dapat mencapai tujuannya (Cristian pradana. 2017).
Konsep motivasi yang dijelaskan oleh Soekanto Soerjono (2005) adalah
sebagai berikut:
1. Model Tradisional Untuk memotivasi pegawai agar gairah kerja
meningkat perlu diterapkan sistem insentif dalam bentuk uang atau barang
kepada pegawai yang berprestasi.
3
4
B. Jenis-Jenis Motivasi
1. Motivasi Biogenetis Motivasi biogenetis yaitu motivasi yang berasal dari
diri manusia yang dilakukan untuk kelangsungan hidupnya. Contoh
makan, minum, bernafas, dan lain-lain.
2. Motivasi Sosiogenetis Motivasi ini dipelajari orang dan berasal dari
lingkungan di mana orang tersebut berada. Contoh ingin tahu, konferensi,
cinta, harga diri, motivasi akan nilai dan makna kehidupan, dan motivasi
pemenuhan diri.
3. Motivasi Teogenesis Motivasi teogenesis adalah berasal dari hubungan
antara manusia dan Tuhannya. Contoh : beribadah, berdo’a, shalat, dan
sebagainya.
Widayat (2004) menyatakan bahwa motivasi digolongkan menjadi empat
bagian, yaitu:
1. Motivasi Positif
Motivasi positif didasari atas keinginan manusia untuk mencari
keuntungan-keuntungan tertentu. Dengan demikian, motivasi positif
merupakan proses pemberian motivasi atau usaha membangkitkan motif,
dimana hal itu diarahkan pada usaha untuk mempengaruhi orang lain agar
dia bekerja secara baik dan antusias dengan cara memberikan
keuntungan tertentu kepadanya. Jenis-jenis motivasi positif antara lain
imbalan yang menarik, informasi tentang pekerjaan, kedudukan atau
jabatan, perhatian atasan terhadap bawahan, kondisi kerja, rasa
partisipasi, dianggap penting, pemberian tugas berikut tanggung
jawabnya, dan pemberian kesempatan untuk tumbuh dan berkembang.
5
2. Motivasi Negatif
Motivasi negatif sering dikatakan sebagai motivasi yang bersumber
dari rasa takut, misalnya jika dia tidak bekerja akan muncul rasa
takut dikeluarkan, takut tidak diberi gaji, dan takut dijauhi oleh rekan
sekerja. Motivasi negatif yang berlebihan akan membuat organisasi
tidak mampu mencapai tujuan. Personalia organisasi menjadi tidak
kreatif, serba takut, dan serba terbatas geraknya.
3. Motivasi dari Dalam (Intrinsik)
Motivasi dari dalam timbul pada diri pekerja sewaktu dia
menjalankan tugas atau pekerjaan dan bersumber dari dalam diri
pekerja itu sendiri. Dengan demikian kesenangan pekerja muncul pada
waktu dia bekerja dan dia sendiri menyenangi pekerjaannya itu.
Motivasi muncul dari dalam diri individu, karena memang individu itu
mempunyai kesadaran untuk berbuat. Mereka jarang berkeluh kesah,
baginya berbuat adalah suatu kewajiban laksana makan sebagai kebutuhan.
Paksaan, ancaman, atau imbalan yang bersifat eksternal lainnya
memang penting, akan tetapi tidaklah lebih penting daripada aspek-
aspek nirmaterial.
4. Motivasi dari Luar (Ekstrinsik)
Motivasi dari luar adalah motivasi yang muncul sebagai akibat adanya
pengaruh yang ada di luar pekerjaan dan dari luar diri pekerja itu
sendiri. Motivasi dari luar biasanya dikaitkan dengan imbalan, kesehatan,
kesempatan cuti, program rekreasi perusahaan, dan lain-lain. Pada
konteks ini manusia organisasional ditempatkan sebagai subyek yang
dapat didorong oleh faktor luar. Manusia bekerja, karena semata-mata
didorong oleh adanya sesuatu ingin dicapai dan dapat pula bersumber
dari faktor-faktor di luar subyek tersebut.
6
C. Pengertian perilaku sosial
Dari sudut biologis, perilaku adalah suatu kegiatan atau aktivitas
organism yang bersangkutan, yang dapat diamati secara langsung maupun
tidak langsung. Perilaku adalah suatu kegiatan atau aktivitas organisme
(makhluk hidup) yang bersangkutan. Oleh sebab itu, dari sudut pandang
biologis semua makhluk hidup mulai dari tumbuh-tumbuhan, binatang sampai
dengan manusia itu berperilaku, karena mereka mempunyai aktifitas masing-
masing. Perilaku kesehatan adalah suatu respon seseorang atau organisme
terhadap stimulus atau objek yang berkaitan dengan sakit atau penyakit,
sistem pelayanan kesehatan, makanan, dan minuman serta lingkungan.
( Koentjaraningrat. 2006). Menurut teori tentang perilaku:
1. Secara operasional, perilaku dapat diartikan sebagai suatu respons
organisme atauseseorang terhadap rangsangan dari luar subjek tersebut
(Soekidjo,1993).
2. Ensiklopedi Amerika, perilaku diartikan sebagai sebagai suatu aksi-
reaksi organismeterhadap lingkungannya. Perilaku baru terjadi apabila
ada sesuatu yang diperlukanuntuk menimbulkan reaksi, yakni yang
disebut rangsangan. Berarti rangsangantertentu akan menghasilkan
reaksi atau perilaku tertentu (Notoatmodjo,1997).
3. Robert Kwick (1974), perilaku adalah tindakan suatu organisme yang
dapat diamatidan bahkan dapat dipelajari.
4. Umum, perilaku manusia pada hakikatnya adalah proses interaksi
individu denganlingkungannya sebagai manifestasi hayati dari bahwa
dia adalah makhluk hidup(Kusmiyati & Desminiarni, 1990).
5. Drs. Leonard F. Polhaupessy, Psi. dalam sebuah buku yang berjudul
“PerilakuManusia”, menguraikan perilaku adalah sebuah gerakan yang
dapat diamati dari luar, seperti orang berjalan, naik sepeda, dan
mengendarai motor atau mobil. Untuk aktifitas ini mereka harus berbuat
sesuatu, misalnya kaki yang satu harus diletakkan pada kaki yang lain.
Jelas, ini sebuah bentuk perilaku. Cerita ini dari satu segi. Jika seseoang
duduk diam dengan sebuah buku ditangannya, ia dikatakan
7
sedang berperilaku. Ia sedang membaca. Sekalipun pengamatan dari luar
sangat minimal, sebenarnya perilaku ada dibalik tirai tubuh, di dalam
tubuh manusia.
Perilaku adalah tindakan atau aktivitas dari manusia itu sendiri yang
mempunyai bentangan yang sangat luas antara lain: berjalan, berbicara,
menangis, tertawa, bekerja, kuliah, menulis, membaca, dan sebagainya. Dari
uraian ini dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud perilaku manusia adalah
semua kegiatan atau aktivitas manusia, baik yang diamati langsung, maupun
yang tidak dapat diamati oleh pihak luar (Notoatmodjo,2005).
A. Kesimpulan
Motivasi merupakan suatu keadaan atau kondisi yang mendorong,
merangsang atau menggerakan seseorang untuk melakukan sesuatu atau
kegiatan yang dilakukannya sehingga ia dapat mencapai tujuannya.
Motivasi digolongkan menjadi 4 yaitu motivasi positif, motivasi negatif,
motivasi dari dalam (Intrinsik) dan motivasi dari luar (Ekstrinsik).
Perilaku adalah suatu kegiatan atau aktivitas organism yang
bersangkutan, yang dapat diamati secara langsung maupun tidak langsung.
Perilaku adalah suatu kegiatan atau aktivitas organisme (makhluk hidup)
yang bersangkutan. Oleh sebab itu, dari sudut pandang biologis semua
makhluk hidup mulai dari tumbuh-tumbuhan, binatang sampai dengan
manusia itu berperilaku, karena mereka mempunyai aktifitas masing-
masing. Pembentukan perilaku merupakan bagian yang sangat penting dari
usaha mengubah perilaku seseorang. Beberapa langkah yang perlu diambil
untuk merubah perilaku adalah menyadari mengganti dan mengintropeksi.
B. Saran
Hubungan kesehatan dengan perilaku sangatlah erat dan saling
berkesinambungan, individu yang sehat akan tercermin dari perilaku
yangsehat pula. Sebaliknya juga begitu perilaku yang sehat akan
mencerminkan individu dengan kualitas hidup baik. Manfaat dari hidup
sehat yang paling penting adalah meningkatkan produktivitas kita dengan
segala kemampuan dan potensi diri kita. Untuk itu konsep hidup sehat
seperti tingkatkan PHBS (Perilaku Hidup Bersih dan Sehat) harus dipupuk
dari tiap individu untuk dapat meningkatkan kualitas hidup yang sehat.
15
DAFTAR PUSTAKA