SOP PERKESMAS (Cisero 23 April 2017)

Unduh sebagai doc, pdf, atau txt
Unduh sebagai doc, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 27

PENYUSUNAN LAPORAN BULANAN

No Dokumen :
No Revisi :
SOP
Tanggal Terbit :
Halaman :
dr. Rita Irmawaty
UPT PUSKESMAS NIP.196909202002122002
TTD Ka Puskesmas
KUJANGSARI
1. Pengertian Laporan Bulanan adalah laporan seluruh kegiatan yang dilakukan
dalam satu bulan

2. Tujuan 1. Melaporkan kegiatan yang dilakukan dalam satu bulan


2. Sebagai acuan evaluasi kegiatan
3. Sebagai salah satu indicator penerapan PMK

3. Kebijakan 1. Pedoman Pengembangan Manajemen Kinerja Perawat dan Bidan,


Kepmenkes no : 836/Menkes/SKV/VI/2005
2. Permenkes Nomor 279 Tahun 2006 tentang Pedoman Pelayanan
Keperawatan Komunitas

4. Referensi -

5. Prosedur 1. Pelaksana : Petugas Perkesmas


2. Alat dan Bahan Persiapan
a. kohort Perkesmas
b. Data hasil kegiatan selama satu bulan
c. Laporan bulanan dari jejaring ( bila ada jejaring)
d. Format laporan bulanan
e. Alat Tulis

6. Langkah- langkah 1. Masukkan data hasil kegiatan ke dalam format laporan bulanan
2. Kegiatan di tutup sampai dengan tgl 25 setiap bulannya, sisa hari
berjalan masukkan ke laporan bulan berikutnya
3. Laporan di verifikasi oleh Ka UPT , selanjutnya di tandataan
4. Laporan ke Dinas Kesehatn Kota paling lambat tgl 29 setiap
bulangn
5. Penilaian
- Dokumentasi laporan
7. Diagram Alir
Mulai

kohort Perkesmas
Data hasil kegiatan
Laporan bulanan dari jejaring
Format laporan bulanan

Menyusun laporan

Verifikasi Ka UPT

Dinas Kesehatan Kota

dokumentasi

Selesai

8. Hal-hal yang
perlu diperhatikan
9. Unit terkait Dalam Gedung :
1. PJ darbin
2. Pj Jejaring
3. Ka. UPT
Tata Usaha
10. Dokumen 1. Blanko laporan
terkait Laporan hasil Kunjungan
11. Rekaman
Historis Perubahan No Yang Diubah Isi Perubahan Tanggal mulai
diberlakukan
PEMBUATAN BUKU REGISTER
KOHORT KK RAWAN
No Dokumen :
No Revisi :
SOP
Tanggal Terbit :
Halaman :
dr. Rita Irmawaty
UPT PUSKESMAS NIP.196909202002122002
TTD Ka Puskesmas
KUJANGSARI
1. Pengertian Merupakan catatan untuk mengetahui identitas, masalah kesehatan
yang dihadapi serta kemajuan pembinaan keluarga rawan kesehatan
atau miskin yang dibina

2. Tujuan Pengelola program memiliki sumber data sebagai dasar dalam


pelaksanaan kegiatan perkesmas

3. Kebijakan Permenkes nomor 279 Tahun 2006 tentang Pedoman Pelayanan


Keperawatan Komunitas

4. Referensi -

5. Prosedur 1. Persiapan
 Alat/Bahan : Alat Tulis, askep, format kohort perkesmas
 Data KK rawan yang dibina dari penanggung jawab daerah
binaan
 Laporan KK rawan dari kader

6. Langkah- langkah 1. Pelaksanaan


 Mengelompokkan data
 Memasukkan data
2. Penilaian
a. Data kk rawan di kohort lengkap
7. Diagram Alir
mulai

Mengelompokkan
data

Memasukkan data

selesai

8. Hal-hal yang
perlu
diperhatikan
9. Unit terkait Dalam Gedung :
Penanggung jawab darbin
Luar Gedung:
Kader
10. Dokumen 2. Blanko laporan
terkait Laporan hasil Kunjungan
11. Rekaman
Historis Perubahan No Yang Diubah Isi Perubahan Tanggal mulai
diberlakukan
MELAKUKAN ALIH TEKNOLOGI BIDANG
KESEHATAN : PELATIHAN PADA
MASYARAKAT
SOP No Dokumen :
No Revisi :
Tanggal Terbit :
Halaman :
UPT PUSKESMAS TTD Ka Puskesmas dr. Rita Irmawaty
KUJANGSARI NIP.196909202002122002

1. Pengertian Pengertian Alih Teknologi yaitu pengalihan kemampuan memanfaatkan


dan menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi antar lembaga, badan,
atau orang.
Pelatihan (training) merupakan proses pembelajaran yang melibatkan
perolehan keahlian, konsep, peraturan, atau sikap untuk meningkatkan
kinerja tenaga kerja.(Simamora:2006:273).

2. Tujuan 1. Menyebarkan ilmu pengetahuan dan teknologi


2. Meningkatkan kemampuan masyarakat dalam memanfaatkan dan
menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi
3. Kebijakan Permenkes Nomor 279 Tahun 2006 tentang Pedoman Pelayanan
Keperawatan Komunitas.

Peraturan Pemerintah no 20 thn 2005 alih teknologi kekayaan


inteluktual serta hasil kegiatan penelitian dan pengembangan oleh
perguruan tinggi dan lembaga penelitian dan pengembangan.

4. Referensi -

5. Prosedur Sasaran : kelompok atau masyarakat


Alat/Bahan : Alat tulis, media pembelajaran
Lingkungan : Lingkungan yang kondusif
Identifikasi kebutuhan materi pelatihan
Persiapkan materi

6. Langkah- langkah Pre tes


Sampaikan materi sesuai dengan media pembelajaran, situasi, kondisi
Post tes

a. Penilaian formatif berupa proses Tanya jawab


b. Penilaian sumatif berupa pre tes dan post tes
7. Diagram Alir
Mulai

1.Identifikasi sasaran ,Kebutuhan materi pelatihan dan


media pelatihan

2.persiapkan materi pelatihan

1. Pre tes
2. Penyampaian materi
3. Tanya jawab
4. Post tes

Selesai

8. Hal-hal yang perlu


diperhatikan
9. Unit terkait Dalam Gedung :
 Promkes

Luar Gedung
a. RT
b. RW
c. Kelurahan
d. Kecamatan
e. LSM
f. Institusi pendidikan
10. Dokumen terkait 1. Blanko laporan
2. Laporan hasil Kunjungan
11. Rekaman
Historis Perubahan No Yang Diubah Isi Perubahan Tanggal mulai
diberlakukan
TERAPI NUTRISI DM
SOP No Dokumen :
No Revisi :
Tanggal Terbit :
Halaman :
UPT PUSKESMAS TTD Ka Puskesmas dr. Rita Irmawaty
KUJANGSARI NIP.196909202002122002
1. Pengertian Terapi nutrisi merupakan terafi yang didasarkan pada konsep bahwa
makanan untuk keperluan hidup, tumbuh kembang, kebugaran, dan
sebagai energy untuk bergerak.
Terafi Nutrisi DM adalah pengaturan pola makan pada penderita DM
berdasarkan jumlah, jenis dan jadwal pemberian makan

2. Tujuan 1. Mencapai dan mempertahankan kadar glukosa darah mendekati


normal
2. Mencapai BB normal
3. Mencegah komplikasi
4. Meningkatkan kulaitas hidup

3. Kebijakan 1. Kepmenkes no 1209/Menkes/1\X/1998 tentang monitoring dan


penanggulangan krisis kesehatan (KLB gizi buruk)
2. Kepmenkes no 128/Menkes/SK/II/2004 tentang kebijakan dasar
Puskesmas

4. Referensi 1. Artikel mitra kelurga : Terapi Diit untuk Penderita DM, 2016
2. Pedoman Gizi Puskesmas
3. Pedoman Tata Laksana Gizi Buruk : Direktorat Bina Gizi
Masyarakat Ditjen Binkesmas 2006

5. Prosedur 1. Klien : keluarga dalam keadaan menerima petugas


2. Alat/Bahan : Alat tulis, format pengkajian keluarga
3. Lingkungan : Lingkungan keluarga yang kondusif

6. Langkah- langkah 1. Identifikasi Kasus


a. Kasus tindak lanjut Posyandu
b. Kasus tindak lanjut dari Puskesmas (BP, KIA, Gizi, MTBS dll)
c. Kasus di daerah binaan
2. Pengumpulan Data
a. Data klien : antropometri
b. Data keluarga ( jika askep keluarga )
c. Data penunjang
d. Data tugas keluarga dalam kesehatan (jika askep kelurga)
e. Data kemandirian (bila askep keluarga)
3. Analisa Data
a. Identifikasi data senjang
b. Identifikasi kemungkinan penyebab (interpretasi data) terkait
dengan lima tugas keluarga
4. Perumusan Diagnosa Keperawatan :
a. Diagnosa sejahtera (bila askep keluarga)
b. Diagnosa risiko
c. Diagnosa actual
5. Intervensi dan implementasi
a. Pend kes nutrisi
b. Konseling gizi
c. Demonstrasi : menu, jenis, penyajian
d. Memotivasi keluarga untuk mengoptimalkan sumber daya
keluarga
c.
7. Diagram Alir
Mulai
MULAI

Identifikasi Kasus

Pengumpulan Data
 Data keluarga
 Data individu
 Data penunjang
 Data tugas klg
 Data kemandirian

Analisa Data

Perumusan
Diagnosa

Intervensi dan
implementasi

Analisa Data

SELESAI
8. Hal-hal yang perlu
diperhatikan
9. Unit terkait 1. Dalam Gedung :
a. BP
b. KIA
c. P2M
d. Kesling
e. Lansia
f. MTBS

2. Luar Gedung
a. Keluarga
b. RT
c. RW
d. posyandu
10. Dokumen terkait 1. Blanko laporan
2. Laporan hasil Kunjungan
11. Rekaman
Historis Perubahan No Yang Diubah Isi Perubahan Tanggal mulai
diberlakukan
MERENCANAKAN TINDAKAN
KEPERAWATAN KESEHATAN MASYARAKAT
SOP No Dokumen :
No Revisi :
Tanggal Terbit :
Halaman :
UPT PUSKESMAS TTD Ka Puskesmas dr. Rita Irmawaty
KUJANGSARI NIP.196909202002122002
1. Pengertian Perencanaankeperawatanmasyarakatmerupakanpenyusunanrencanake
perawatan yang akandilaksanakanuntukmemgatasimasalahkesehatan
masyarakat yangditetapkanuntuk memenuhi kebutuhankesehatan
masyarakat

2. Tujuan Masyarakat dapat menentukan tindakan yang akan dilakukan dalam


mengatasi masalah kesehatan yang terjadi

3. Kebijakan Permenkesnomor 279 Tahun 2006


tentangPedomanPelayananKeperawatanKomunitas

4. Referensi 1. Chapter II.pdf USU Institutional Repository (Repository.usu.ac.id)


oleh Y Irnanda
2. Makalah Komunitas - Akper RSIJ
UMJakperrsij-mj.ac.id/site/wp.../Makalah-Komunitas.pdf

5. Prosedur 1. Klien : masyarakat mengetahui masalah kesehatan


2. Alat/Bahan :AlatTulis, format poa.
3. Lingkungan : lingkungankomunitas/masyarakat yang kondusif

6. Langkah- langkah 1. Pelaksanaan


a. Presentasi data
b. Diskusi alternatif pemecahan masalah
c. Menyusun poa
d. Menetapkan POA
2. Penilaian
 Kesesuaian POA dengan kemampuan masyarakat
7. Diagram Alir
mulai

Presentasi data
Presentasi data

Negatif KajiKaji
UlangNegatif
Ulang
Diskusi
Positif

Menyusun POA

Penetapan POA

selesai

8. Hal-hal yang perlu


diperhatikan

9. Unit terkait 1. DalamGedung :


a. BP
b. KIA
c. P2M
d. Kesling
e. Lansia
f. MTBS

2. LuarGedung :
a. RT
b. RW
c. Kelurahan
10. Dokumen terkait 1. Blanko laporan
2. Laporan hasil Kunjungan

11. Rekaman
Historis Perubahan No Yang Diubah Isi Perubahan Tanggal mulai
diberlakukan
PENGKAJIAN KELUARGA
No Dokumen :
No Revisi :
SOP
Tanggal Terbit :
Halaman :
UPT PUSKESMAS TTD Ka Puskesmas dr. Rita Irmawaty
KUJANGSARI NIP.196909202002122002
1. Pengertian Pengkajian keluarga merupakan suatu tahapan dimana perawat
mengambil data secara terus menerus terhadap keluarga yang
dibinannya.

2. Tujuan 1. Mengetahui data keluarga


2. Mengetahui data anggota keluarga yangsakit
3. Menentukan masalah keperawatan keluarga

3. Kebijakan 1. Permenkes Nomor 908 Tahun 2010 tentang Pelayanan


Keperawatan Keluarga
2. Permenkes Nomor 279 Tahun 2006 tentang Pedoman Pelayanan
Keperawatan Komunitas

4. Referensi 1. Carpenito, (1999), Nursing diagnosis, application to clinical practice,


Philadelphia, JB. Lippincott Company

2. Duvall and Miller, (1985), Marriage and family development, New


York, Harper and Row

3. Friedman, MM (1998), Family nursing, research, theory & practice,


4rd ed, California, Appleton and Lange

4. Hanson and Boy (1996), Family health care nursing, theory, practice
and research, Philadelphia, FA Davis Company.

5. Marriner A, (1996), Nursing theorists and their work, Toronto, CV.


Mosby Company

6. Wrght, LM & Leahey, M (1994), Nurses and family; a guide to family


assessment and intervention, 2nd ed, Philadelphia, F.A davis
Company.

5. Prosedur 1. Klien : masyarakat mengetahui masalah kesehatan


2. Alat/Bahan :AlatTulis, format poa.
3. Lingkungan : lingkungankomunitas/masyarakat yang kondusif
6. Langkah- langkah 1. Pelaksanaan
a. Presentasi data
b. Diskusi alternatif pemecahan masalah
c. Menyusun poa
d. Menetapkan POA
2. Penilaian
 Kesesuaian POA dengan kemampuan masyarakat

7. Diagram Alir
MULAI
MULAI

Identifikasi Kasus

Pengumpulan Data

- Data keluarga
- Data individu
- Data penunjang
- Data tugas klg

Analisa Data

Perumusan
Diagnosa

SELESAI

8. Hal-hal yang perlu


diperhatikan
9. Unit terkait 1. Dalam Gedung :
a. BP
b. KIA
c. P2M
d. Kesling
e. Lansia
f. MTBS

2. Luar Gedung
a. Keluarga
b. RT
c. RW
d. Desa
10. Dokumen terkait 1. Blanko laporan
2. Laporan hasil Kunjungan

11. Rekaman
Historis Perubahan No Yang Diubah Isi Perubahan Tanggal mulai
diberlakukan
PENGKAJIAN KELOMPOK
No Dokumen :
No Revisi :
SOP
Tanggal Terbit :
Halaman :
UPT PUSKESMAS TTD Ka Puskesmas dr. Rita Irmawaty
KUJANGSARI NIP.196909202002122002
1. Pengertian Pengkajian kelompokmerupakan suatu tahapan dimana perawat
mengambil data secara terus menerus terhadap kelompok yang
dibinannya.

2. Tujuan 1. Mengetahui data kelompok


2. Mengetahui data anggota kelompok
3. Menentukan masalah keperawatan kelompok
4.
3. Kebijakan Permenkes Nomor 279 Tahun 2006 tentang Pedoman Pelayanan
Keperawatan Komunitas

4. Referensi 1. Allender, JA & Spradley BW (2005), Community health nursing,


promoting and protecting the public’s health, 6th ed, Philadelphia,
Lippincott Williams & Wilkins.
2. McMurray A (2003), Community health and wellness; a
sosioecological approach, 2nd ed, Australia, Southwood press.
3. Pender, N.J, Murdaugh, C.L, & Parsons, M.A (2002), Health
promotion in nursing practice, 4th , New Jersey, Pearson Education,
Inc.
4. Stanhope & Lancaster (2002), Community health nursing: process
and practice for promoting health, The Mosby Year Book: St.Louis

5. Prosedur 1. Klien : kelompok menerima petugas


2. Alat/Bahan : Alat tulis, format pengkajian kelompok
3. Lingkungan : Lingkungan kelompok yang kondusif
6. Langkah- langkah 1. Pelaksanaan
a. Identifikasi Kelompok
1) Kelompok berdasarkan tumbuh kembang
2) Kelompok berdasarkan masalah kesehatan
3) Kelompok sosial khusus
b. Pengumpulan Data
1) Data dasar anggota kelompok
2) Status kesehatan anggota kelompok
3) Upaya peningkatan kesehatan
c. Analisa Data
1) Identifikasi data senjang
2) Identifikasi kemungkinan penyebab (interpretasi data) terkait
dengan perilaku dan lingkungan
d. Perumusan Diagnosa Keperawatan Keluarga
1) Diagnosa sejahtera
2) Diagnosa risiko
3) Diagnosa aktual

2. Penilaian
a. Penilaian formatif berkaitan dengan tindakan yang dilakukan
b. Penilaian sumatif berkaitan dengan pencapaian tujuan dan faktor
risiko terjadinya masalah kesehatan di kelompok

7. Diagram Alir
MULAI
Mulai

Identifikasi Kelompok

Pengumpulan Data

- Data dasar anggota


kelompok
- Status kesehatan anggota
kelompok
- Upaya peningkatan
kesehatan

Analisa Data

Perumusan
Diagnosa

SELESAI

8. Hal-hal yang perlu


diperhatikan

9. Unit terkait 1. Dalam Gedung :


a. BP
b. KIA
c. P2M
d. Kesling
e. Lansia
f. MTBS

2. Luar Gedung
a. Keluarga
b. RT
c. RW
d. Desa
10. Dokumen terkait 1. Blanko laporan
2. Laporan hasil Kunjungan

11. Rekaman
Historis Perubahan No Yang Diubah Isi Perubahan Tanggal mulai
diberlakukan
MENETAPKAN DIAGNOSA
KEPERAWATAN
No Dokumen :
No Revisi :
SOP
Tanggal Terbit :
Halaman :
UPT PUSKESMAS TTD Ka Puskesmas dr. Rita Irmawaty
KUJANGSARI NIP.196909202002122002
1. Pengertian Diagnosis Keperawatan merupakan keputusan klinik tentang respon
individu, keluarga dan masyarakat tentang masalah kesehatan aktual
atau potensial dimana berdasarkan pendidikan dan pengalamannya,
perawat secara akontabilitas dapat mengidentifikasi dan memberikan
intervensi secara pasti untuk menjaga, menurunkan, membatasi,
mencegah dan merubah status kesehatan klien.

2. Tujuan 1. Mengidentifikasi masalah/adanya respon klien terhadap status


kesehatan atau penyakit
2. Mengidentifikasi faktor-faktor yang menunjang atau menyebabkan
suatu masalah
3. Mengidentifikasi kemampuan klien untuk mencegah atau
menyelesaikan masalah
3. Kebijakan

4. Referensi 1. Carpenito, 2000; Gordon, 1976 & NANDA


2. Aplikasi Asuhan Keperawatan Berdasarkan Diagnosa Medis&Nanda
Nic-Noc,Jilid 1 &2,Mediacation Publising : Yogyakarta
5. Prosedur Alat/Bahan : Format Asuhan Keperawatan dan ATK

6. Langkah- langkah 1) Klasifikasi data dan analisa data


2) Interpretasi data :
a. Menetukan kelebihan klien
b. Menentukan masalah klien
c. Menentukan masalah klien yang pernah dialami
d. Penentuan keputusan
3) Validasi data
4) Perumusan diagnosa Keperawatan
a. Aktual
b. Resiko
c. Kemungkinan
d. Diagnosa Keperawatan “wellness”
e. Diagnosa Keperawatan “sindroma”

7. Diagram Alir
MULAI

KLASIFIKASI DAN
ANALISA DATA

INTERPRETASI DATA

VALIDASI DATA

PERUMUSAN DIAGNOSA
KEPERAWATAN

PENDOKUMENTASIAN
PENDOKUMENTASIAN

SELESAI

8. Hal-hal yang perlu


diperhatikan
9. Unit terkait 1. Dalam Gedung :
a. BP
b. KIA
c. P2M
d. Lansia
e. MTBS
2. Luar Gedung
a. Individu
b. Keluarga
c. Kelompok

10. Dokumen terkait 1. Blanko laporan


2. Laporan hasil Kunjungan

11. Rekaman
Historis Perubahan No Yang Diubah Isi Perubahan Tanggal mulai
diberlakukan
PENGEMBANGAN DESA SIAGA

No Dokumen :
No Revisi :
SOP
Tanggal Terbit :
Halaman :
UPT PUSKESMAS TTD Ka Puskesmas dr. Rita Irmawaty
KUJANGSARI NIP.196909202002122002
1. Pengertian Desa Siaga yaitu desa yang penduduknya mengakses dengan mudah
pelayanan kesehatan dasar yang memberikan pelayanan setiap hari
melalui Pos Kesehatan Desa atau sarana kesehatan yang ada di
wilayah tersebut.

2. Tujuan Percepatan terwujudnya masyarakat desa dan kelurahan yang peduli,


tanggap, dan mampu menggali, pencegahan serta mengatasi
permasalahan kesehatan yang dihadapi secara mandiri, sehingga
derajat kesehatannya meningkat.

3. Kebijakan 1. Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945


2. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 564/Menkes/SK/VIII/2006
tentang Pedoman Pelaksanaan Pengembangan Desa Siaga
3. SK Kepala Puskesmas tentang
4. Referensi 1. Pedoman umum pengembangan desa dan kelurahan siaga aktif,
Kemenkes RI, 2010
2. Pedoman umum pengembangan desa dan kelurahan siaga aktif,
Kemenkes RI, 2010
5. Prosedur Alat/Bahan : Format Asuhan Keperawatan dan ATK

6. Langkah- langkah 1. Pengenalan Kondisi desa atau kelurahan


2. Identifikasi masalah kesehatan dan PHBS
3. Musyawarah desa atau kelurahan
4. Perencanaan Partisipatif
5. Pelaksanaan Kegiatan
6. Pendokumentasian
7. Diagram Alir
Desa Atau Kelurahan

Identifikasi masalah kesehatan dan PHBS

MMD

Perencanaan Partisipatif

Pelaksanaan Kegiatan

Pendokumentasian

8. Hal-hal yang perlu


diperhatikan
9. Unit terkait 1. Kader
2. Toma
3. Kelurahan
4. Kecamatan
5. Dinas kesehatan Kota Bandung
6. Kemitraan
7. LSM
8. Promkes
9. KIA-KB
10. Kesling
10. Dokumen terkait 1. Blanko laporan
2. Laporan hasil Kunjungan

11. Rekaman
Historis Perubahan No Yang Diubah Isi Perubahan Tanggal mulai
diberlakukan
PENGEMBANGAN UKBM
POSYANDU
No Dokumen :
No Revisi :
SOP
Tanggal Terbit :
Halaman :
UPT PUSKESMAS TTD Ka Puskesmas dr. Rita Irmawaty
KUJANGSARI NIP.196909202002122002
1. Pengertian Salah satu bentuk upaya kesehatan bersumber daya masyarakat
(UKBM) yang dikelola dan diselenggarakan dari, oleh, untuk dan
bersama masyarakat dalam penyelenggaraan pembangunan
kesehatan, gunamemberdayakan masyarakat dan memberikan
kemudahan kepada masyarakat dalam memperoleh pelayanan
kesehatan dasar untuk mempercepat penurunan angka kematian ibu
dan bayi

2. Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah pelaksanaan Posyandu di


lapangan

3. Kebijakan 1. Undang-undang Dasar tahun 1945, pasal 28 H ayat 1 dan UU No 23


Tahun 1992 tentang Kesehatan.
2. Undang-undang Nomor 23 tahun 1992 tentang kesehatan
3. Peraturan Pemerintah Nomor 25 tahun 2000 tentang kewenangan
Pemerintah dan Kewenangan Propinsi sebagai daerah otonom.
4. Peraturan Pemerintah Nomor 20 tahun 2001 tentang Pembinaan
dan Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah.
5. Surat Edaran Mendagri Nomor 411.3/1116/SJ tahun 2001 tentang
Revitalisasi Posyandu.
6. Undang-undang nomor 23 tahun 2002 tentang Perlindungan Anak.
7. Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 1457 tahun 2003 tentang
Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan di Kabupaten/Kota.
8. Undang-undang Nomor 32 tahun 2003 tentang Pemerintah Daerah.
9. Undang-undang Nomor 33 tahun 2004 tentang Perimbangan
Keuangan antara Pusat dan Pemerintah Daerah.
10. Peraturan Pemerintah Nomor  8 tahun 2003 tentang Organisasi
Perangkat Daerah.
11. Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 128 tahun 2004 tentang
Kebijakan Dasar Pusat Kesehatan Masyarakat.
12. Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 131 tahun 2004 tentang
Sistem Kesehatan Nasional.
13. Undang-undang Nomor 25 tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan
Pembangunan Nasional
14. PP No.7 tahun 2005 tentang RPJMN

4. Referensi Strategi Peningkatan Penimbangan Balita di Posyandu

5. Prosedur Alat/Bahan : Format Asuhan Keperawatan dan ATK

6. Langkah- langkah 1. Sebelum dilaksanakan Posyandu sehari sebelumnya kader


melaksanakan rapat persiapan dimulai dari menentukan kader yang
akan bertugas pada hari Posyandu, lokasi posyandu, rolling tugas
sebagai penangung jawab, menetukan menu PMT, menghungungi
RW dan TOMA setempat, sampai memberikan undangan pada bayi
balita peserta posyandu. Kemudian persiapan pada hari Posyandu
langsung di lokasi mulai dari perlengkapan sampai administrasi.

2. Kader yang bertugas di meja 1 pendaftaran bertugas mendata


kelengkapan anak yang datang ke posyandu spt KMS, catatan
imunisasi dan catatan perkembangan kesehatan dan mencatat
pada buku bantu.

3. Kader melaksanakan penimbangan anak sesuai dengan prosedur


menggunakan dacin yang sesuai dengan standar, mengukur tinggi
badan dan lingkar kepala di meja 2, kemudian anak beserta orang
tua setelah ditimbang mendatangi meja 3 yaitu pencatatan dan
dinilai status gizi dan perkembangannya

4. Kader membaca hasil status gizi, imunisasi dan perkembangan dan


memberikan penyuluhan kesehatan sesuai dengan kebutuhan anak
pada orang tua di meja 4.

5. Kader mengantar anak ke meja 5 jika terdapat anak dengan usia


kurang dari 2 bulan, bayi balita yang sakit, memiliki status gizi
buruk, dan membutuhkan pelayanan kesehatan seperti imunisasi
dan pengobatan dasar yang diberikan oleh tenaga kesehatan dari
puskesmas setempat

6. Setelah selesai pelaksanaan posyandu kader dan tenaga


kesehatan melaksanakan evalusi hasil cakupan, kendala dalam
pelaksanaan posyandu dsb kemudian dilakukan diskusi dan
pembinaan kader posyandu oleh petugas kesehatan (pembina
posyandu)

7. Pencatatan & pelaporan


7. Diagram Alir

Persiapan

Pendaftaran

Penimbangan dan Pencatatan

Penyuluhan kesehatan

Pelayanan Kesehatan sesuai


kebutuhan

Evaluasi pasca pelaksanaan


posyandu

Dokumentasi

8. Hal-hal yang perlu


diperhatikan

9. Unit terkait 1. Program P2M


2. Program Gizi
3. Program Kesehatan Lingkungan
4. Program KIA/KB
5. Program BP
6. Program Pengembangan yang berkaitan

10. Dokumen terkait 1. Blanko laporan


2. Laporan hasil Kunjungan
11. Rekaman
Historis Perubahan No Yang Diubah Isi Perubahan Tanggal mulai
diberlakukan

Anda mungkin juga menyukai