PT Bank HSBC Indonesia Annual Report 2020 Id
PT Bank HSBC Indonesia Annual Report 2020 Id
PT Bank HSBC Indonesia Annual Report 2020 Id
TA H U N A N
2020
KOKOH
BERTAHAN
46 Tinjauan Perekonomian
5 Ikhtisar Keuangan 48 Tinjauan Bisnis
6 Langkah-langkah strategis di 2020 54 Tinjauan Pemasaran
6 Penghargaan 2020 56 Tinjauan Kinerja Keuangan
7 Peristiwa Penting 65 Informasi Keuangan Material Lainnya
72 Tinjauan Pendukung Bisnis
72 - Sumber Daya Manusia
80 - Teknologi & Operasional
09 Laporan Manajemen
25 Profil Perusahaan
26 Profil Perusahaan
28 Visi, Misi dan Nilai-nilai Dasar
30 Filosofi Brand
31 Struktur Pemegang Saham
32 Kepemilikan Saham
32 Produk dan Jasa
33 Aktivitas Usaha
34 Profil Dewan Komisaris
38 Profil Direksi
42 Struktur Organisasi
Keberlanjutan
Pernyataan Tata Kelola 184
150
187 Rencana, Fokus, dan Program di 2021
151 Prinsip Tata Kelola
151 Tujuan Penerapan Tata Kelola
151 Penilaian Tata Kelola
152 Struktur Tata Kelola
152
153
163
Rapat Umum Pemegang Saham
Dewan Komisaris
Direksi
189 Data Perusahaan
193
173 Permasalahan Hukum
Laporan Keberlanjutan 2020
173 Opsi Saham
173 Kepemilikan Saham Komisaris dan
Direksi
173 Hubungan Afiliasi
173 Penilaian oleh Pihak Internal
26,70%
Berada di tingkat yang sehat dan di atas
Rp 72,16 triliun
Jumlah Simpanan meningkat 10,22%
ketentuan regulasi. dari Rp65,47 triliun di 2019.
Rp 112,60 triliun
Jumlah Aset per 31 Desember 2020 naik 0,66%
3,45%
Rasio Kredit Bermasalah - Bruto
dari Rp111,86 triliun di tahun sebelumnya. per tanggal 31 Desember 2020.
Rp 58,39 triliun
Jumlah Kredit yang Ddiberikan – Bruto
1,56%
Rasio Pengembalian Aset
per tanggal 31 Desember 2020. per 31 Desember 2020.
7,04%
Rasio Pengembalian Ekuitas per
Rp 1,31 triliun
Laba bersih per 31 Desember 2020.
31 Desember 2020.
84,67%
Biaya Operasional terhadap Pendapatan
Operasional per 31 Desember 2020.
IKHTISAR KEUANGAN
(dalam miliar Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2020 2019
Laporan posisi keuangan
Total Aset 112.601 111.860
Total Aset Produktif 105.957 101.223
Kredit yang diberikan - bruto 58.394 67.657
Efek-efek untuk tujuan investasi 17.861 14.418
Total liabilitas 93.303 93.724
Dana pihak ketiga
- Giro 35.871 27.964
- Tabungan 15.281 12.399
- Deposito dan deposits on call 21.008 25.106
Pinjaman yang diterima dan pinjaman subordinasi 8.571 16.104
Total ekuitas 19.298 18.136
Laporan laba rugi komprehensif
Pendapatan bunga 5.307 6.197
Beban bunga (1.433) (2.217)
Pendapatan bunga bersih 3.874 3.980
Pendapatan non-bunga 2.955 3.149
Pendapatan operasional 5.112 6.458
Laba tahun berjalan sebelum pajak 1.774 3.040
Laba bersih tahun berjalan 1.310 2.311
Total laba komprehensif 384 168
Laba bersih per saham (dalam Rupiah penuh) N/A N/A
Rasio Keuangan
Permodalan
Kewajiban Penyediaan Modal Minimum (KPMM) 26,70% 23,65%
Kualitas aktiva produktif
Aset produktif bermasalah dan aset non produktif bermasalah terhadap 1,14% 0,99%
total aset produktif dan aset non produktif
Aset produktif bermasalah terhadap total aset produktif 1,90% 1,69%
Cadangan Kerugian Penurunan Nilai (CKPN) aset keuangan terhadap 2,93% 2,10%
aset produktif
Kredit bermasalah (NPL) terhadap kredit yang diberikan - bruto 3,45% 2,52%
Kredit bermasalah (NPL) terhadap kredit yang diberikan - bersih 0,94% 1,22%
Rentabilitas
Return on Assets (ROA) 1,56% 2,72%
Return on Equity (ROE) 7,04% 13,78%
Net Interest Margin (NIM) 4,03% 4,39%
Biaya Operasional terhadap Pendapatan Operasional (BOPO) 84,67% 74,16%
Cost to Income Ratio (CIR) 65,58% N/A
Likuiditas
Loan to Deposit Ratio (LDR) 80,84% 89,05%
Rasio Intermediasi Makroprudensial (RIM) 72,95% 86,24%
Rasio Dana Murah 70,89% 61,65%
Rasio Liabilitas terhadap Ekuitas 483,49% 516,78%
Rasio Liabilitas terhadap Aset 82,86% 83,79%
Kepatuhan
Persentase Pelanggaran BMPK
a. Pihak Terkait 0,00% 0,00%
b. Pihak Tidak Terkait 0,00% 0,00%
Persentase Pelampauan BMPK *
a. Pihak Terkait 54,56% 0,00%
b. Pihak Tidak Terkait 0,00% 0,00%
Giro Wajib Minimum (GWM)
a. GWM Utama Rupiah **
- Harian 0,00% 3,00%
- Rata-rata 4,12% 4,12%
b. GWM Valuta Asing *** 4,12% 8,12%
Posisi Devisa Neto (PDN) 2,92% 6,44%
*)
Pelampauan disebabkan oleh perubahan ketentuan yaitu dengan berlakunya POJK No.38/POJK.03/2019 tentang Perubahan atas Peraturan Otoritas Jasa Keuangan
No.32/POJK.03/2018 tentang Batas Maksimum Pemberian Kredit dan Penyediaan Dana Besar bagi Bank Umum. Bank telah memiliki rencana tindak dengan target
penyelesaian sesuai dengan ketentuan yang berlaku
**)
GWM Rupiah untuk posisi Desember 2020 mengacu pada PADG No 22/10/PADG/2020 dan PADG No 22/4/PADG/2020, sedangkan untuk posisi Desember 2019
mengacu pada PADG No 21/14/PADG/2019
***)
GWM Valuta Asing untuk posisi Desember 2020 mengacu perubahan ketentuan dalam PADG No 22/2/PADG/2020, sedangkan untuk posisi Desember 2019
mengacu pada PADG NOMOR 20/10/PADG/2018
LANGKAH-LANGKAH
STRATEGIS 2020
Pada tahun 2020 PT Bank HSBC Indonesia (“Bank”) fokus pada prioritas strategis untuk tumbuh secara
berkesinambungan:
- Meningkatkan fokus terhadap nasabah untuk bertumbuh di segmen, sektor, wilayah, dan industri
yang dituju.
- Membantu nasabah terdampak COVID-19 dan terus memetakan dan memitigasi risiko terkait untuk
menjaga kesehatan portolio Bank.
- Memanfaatkan jaringan internasional untuk memaksimalkan peluang bisnis lintas batas.
- Memperkuat proposisi produk untuk menarik lebih banyak rekening operasional untuk mendukung
portofolio DPK yang lebih kuat.
- Berinvestasi di bidang digital untuk memacu bisnis ritel, termasuk jumlah nasabah, kartu kredit,
wealth, dan Retail Business Banking.
- Menarik, mendidik, dan menjaga talenta yang ada di samping merampingkan operasi dan
meningkatkan pengawasan.
PENGHARGAAN 2020
• Top 3 Indonesia’s World Best Bank 2020 dari Forbes
• Indonesia’s Best Subcustodian, Best Fund Administrator for Retail Fund 2020 dari
The Asset Triple A Awards
• Indonesia Trade Finance Market Leader 2020 dari Euromoney
• Indonesia Best Trade Finance Service Leader 2020 dari Euromoney
• Asia’s Best Bank for Financing dari Euromoney Awards for Excellence 2020
• Asia’s Best Bank for Sustainable Finance dari Euromoney Awards for Excellence 2020
• Excellence in Leadership in Asia dari Euromoney Awards for Excellence 2020
• Best Performance in the Year dari Infobank Awards 2020
• Indonesia’s Best Wealth Manager 2020 dari The Asset Triple A Awards
• Top Bank Award 2020 Predikat Platinum Kategori BUKU 3 dari RRI dan Iconomics Research
and Consulting
• Best in Service Cash Manager for Corporates in Indonesia for Overall Service 2020 dari Euromoney
PERISTIWA PENTING
14-19 Januari 2020 24 Juli 2020
Daihatsu Indonesia Masters 2020 Premier Experience Webinar
(Wajah Tetap Glowing Walau di Rumah Saja)
/02
LAPORAN
MANAJEMEN
LAPORAN
DEWAN KOMISARIS
Pandemi COVID-19 adalah sesuatu yang belum pernah Kami memberi apresiasi kepada Direksi karena respons
kita alami sebelumnya. Pandemi ini berdampak pada yang cepat menghadapi COVID-19 di tahun 2020.
kondisi sosial dan ekonomi dunia di tahun 2020 Dengan fundamental Bank yang tetap kuat, kami
dalam skala yang tidak terbayangkan sebelumnya. percaya bahwa Bank berada dalam posisi yang baik
Pemerintah di seluruh dunia seketika berfokus untuk untuk memulai pertumbuhan ketika situasi perlahan-
menahan perederan virus. Akibatnya, perekonomi lahan kembali normal.
global mengalami kontraksi 4,3%. Hanya beberapa
negara yang mampu membangun ekonominya Pengawasan Strategi Bank dan Frekuensi
kembali dan membukukan pertumbuhan positif, Pemberian Nasihat kepada Direksi
seperti Tiongkok dan Taiwan. Dewan Komisaris berkomunikasi dengan Direksi lebih
sering di tahun 2020 karena kami harus memastikan
Indonesia juga terkena dampak dari pelemahan bahwa strategi Bank sesuai dengan kondisi
ekonomi global melalui jalur investasi dan perekonomian. Di tahun 2020, kami melakukan enam
perdagangan. Konsumsi swasta, yang biasanya rapat gabungan Dewan Komisaris dan Direksi. Rapat
merupakan motor pertumbuhan, menurun karena tersebut diadakan secara online karena keperluan
orang-orang kehilangan pekerjaan dan hanya untuk membatasi interaksi fisik di Bank untuk menahan
membeli barang-barang kebutuhan pokok. Pemerintah peredaran virus COVID-19.
mencoba memberikan stimulus melalui subsidi,
namun PDB masih mengalami kontraksi 2,07% pada Bank menekankan di tahun 2020 untuk membukukan
akhir 2020. kinerja yang cukup di tahun yang tidak terduga ini,
serta mempertahankan fundamental yang kuat untuk
Kecuali jasa kesehatan dan komunikasi, mayoritas dapat bertumbuh secara berkelanjutan di tahun-tahun
sektor perekonomian mengalami perlambatan, ke depan.
yang berdampak pada industri perbankan dengan
menurunnya pertumbuhan kredit. Upaya regulator Prospek Usaha
untuk membolehkan penundaan pembayaran kredit Kinerja industri perbankan diharapkan akan membaik
juga membuat pendapatan bank menurun, walaupun di tahun 2021 seiring dengan kembalinya aktivitas
hal ini membantu menjaga rasio kredit bermasalah perekonomian. Namun, hal ini akan bergantung pada
(NPL). Namun, terlepas dari kinerja yang melemah kemampuan pemerintah untuk mendistribusikan vaksin
di tahun 2020, industri perbankan masih tetap kokoh dan menjaga kasus COVID-19. Kami telah melihat
dengan permodalan yang baik. gelombang kedua COVID-19 di beberapa negara di
dunia dan harus memperhitungkan hal tersebut dalam
Penilaian Kinerja Direksi mendesain rencana bisnis Bank.
Direksi melakukan revisi target Bank untuk 2020,
menyadari bahwa pandemi ini akan berdampak Direksi telah mendesain rencana bisnis yang realistis
negatif terhadap industri perbankan dengan kenaikan untuk 2021 dan kami yakin, dengan kekuatan
risiko kredit dan penurunan kinerja keuangan. kompetitif kami, ada perluang-peluang di depan
Pengurangan ekspektasi target Bank di 2020 tidak untuk menjalankan rencananya dengan sukses.
dapat dihindari karena semua sektor terkena dampak Pertumbuhan kredit diharapkan akan meningkat,
pandemi. Namun, fundamental Bank tetap kuat dan namun profitabilitas mungkin masih tertekan karena
dapat menopang pertumbuhan dalam tiga sampai Bank perlu mengalokasikan provisi lebih untuk berjaga-
lima tahun ke depan. jaga terhadap potensi gagal bayar.
Kami telah mengadaptasi operasional kami sesuai GCG tercermin dari peringkat tata kelola yaitu 2 (Baik),
dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan Persatuan sesuai dengan hasil self-assessment Desember 2020.
Bangsa-Bangsa, agar dapat mengembangkan bisnis
dan berkontribusi pada kesejahteraan negara tempat Kinerja Komite-Komite di bawah Dewan
kami beroperasi. Komisaris
Ada tiga komite di bawah Dewan Komisaris, yaitu
Tata Kelola Perusahaan Komite Audit, Komite Pemantau Risiko, dan Komite
Bank menjalankan prinsip-prinsip tata kelola Remunerasi dan Nominasi. Semuanya telah bekerja
perusahaan yang baik (GCG) dalam semua aktivitas sebaik-sebaiknya dalam menjalankan tugasnya. Di
usaha, serta mematuhi peraturan perundang- tahun 2020, Komite Audit mengadakan 7 pertemuan,
undangan yang berlaku. Ini adalah komitmen kami Komite Pemantau Risiko mengadakan 4 pertemuan,
untuk menjaga kepercayaan pemegang saham dan dan Komite Remunerasi dan Nominasi mengadakan 5
pemangku kepentingan. Kepatuhan Bank terhadap pertemuan.
Apresiasi
Pandemi COVID-19 telah memberikan dampak luar biasa kepada para nasabah, pemangku kepentingan, dan
masyarakat yang kami layani. Dewan Komisaris mengapresiasi Direksi, manajemen, dan semua karyawan Bank
atas profesionalisme, dedikasi, dan energi mereka yang luar biasa di tengah kondisi yang begitu menantang di
tahun 2020. Kami juga bertemina kasih kepada pemegang saham dan pemangku kepentingan atas kerja sama dan
kepercayaannya.
DEWAN KOMISARIS
LAPORAN
DIREKSI
Francois de Maricourt
Presiden Direktur
Di tahun 2020, PT Bank HSBC Indonesia menghadapi Semua sektor ekonomi di Indonesia, kecuali jasa
salah satu tantangan terbesar dalam sejarah Bank kesehatan dan komunikasi, mengalami penurunan di
karena pandemi COVID-19. Dunia usaha bergumul 2020. Daya beli melemah, yang tercermin di laju inflasi
dan orang-orang dipaksa tetap di rumah, akibat yang terendah sepanjang sejarah di 1,68%.
cepatnya laju peredaran virus COVID-19 di seluruh
dunia. Sebagai bagian dari komunitas industri Upaya Bank Indonesia untuk memangkas suku bunga
keuangan, Bank berada di garis depan menolong acuan sebesar 125 bps menjadi 3,75% di akhir 2020
pengusaha dan individu untuk menghadapi tantangan belum berhasil menopang pertumbuhan kredit. Kredit
yang ada bersama dengan pemerintah dan regulator. industri perbankan di tahun 2020 berkontraksi 2,41%,
Kami mengubah cara kerja dan strategi kami untuk namun rasio kredit bermasalah masih cukup baik
memastikan Bank dapat tetap memberikan stabilitas di 3,06% walau otoritas mengizinkan debitur untuk
kepada nasabah di kondisi yang penuh ketidakstabilan menunda pembayaran kredit. Likuiditas terbilang
ini dan membukukan kinerja keuangan yang baik positif dengan peningkatan dana pihak ketiga sebesar
dalam konteks pandemi demi fundamental yang kuat 11,11% dan rasio kecukupan modal masih stabil di
dalam jangka panjang. angka 23,78%, dibandingkan 23,31% di 2019.
DIREKSI
1 2 3
4 5 6
7 8 9
No Nama
1 Francois de Maricourt
2 Edhi Tjahja Negara Darmohusolo
3 Caecilia Pudji Widyarti
4 James Rex Elwes
5 Eri Budiono
6 Stephen Whilton Angell
7 Dio Alexander Samsoeri
8 Riko Adythia
9 Nisha Asha Bhambhani
Target vs Pencapaian
Bank meninjau ulang targetnya setelah menghitung ulang dampak dari pandemi COVID-19. Tabel berikut ini
memperlihatkan target dan pencapaian Bank di tahun 2020:
Area Target Realisasi
Pertumbuhan kredit 0,03% -13,69%
Pertumbuhan dana pihak ketiga 5,10% 10,22%
ROA 1,18% 1,56%
ROE 5,47% 7,04%
NIM 3,96% 4,03%
CAR 21,08% 26,70%
BOPO 88,40% 84,67%
Mengatasi Tantangan
Sebagai salah satu bank internasional papan atas di Indonesia, kami menganalisa tantangan-tantangan di tahun
2020 dan mencoba mengatasinya. Bank menyadari bahwa rintangan utama pertumbuhan di tahun 2020 adalah
pandemi COVID-19 dan mengatasi hal ini adalah di luar kapabilitas kami. Perkembangan vaksin COVID-19 di
dunia memberikan harapan bahwa dampak pandemi akan menjadi sesuatu yang normal sebelum memanjang.
Yang bisa kami lakukan adalah memperbaiki diri untuk menghadapi ketidakpastian yang ada dan bertahan pada
rencana jangka menengah, yaitu untuk menciptakan pertumbuhan bisnis yang berkelanjutan dan selektif dengan
memperkuat kualitas portofolio kredit, mempertahankan likuiditas, dan meminimalkan risiko kejahatan finansial
dan pencucian uang.
Kami percaya hal ini membantu kami untuk mempertahankan fundamental dan menempatkan kami di posisi yang
baik untuk meraih pertumbuhan ke depannya ketika dunia kembali normal.
Pencapaian Kinerja Keuangan Berkelanjutan Peluang-peluang yang dapat ditangkap Bank termasuk:
2020 energi terbarukan, efisiensi energi, manajemen air dan
sampah, penggunaan lahan berkelanjutan, adaptasi
Aspek Lingkungan perubahan iklim, dan bangunan serta transportasi
Bank terus berupaya mengurangi jejak karbon. Pada yang bersih.
tahun 2020, total penurunan jejak karbon mencapai
1.141 ton, dengan konsumsi listrik sebanyak 1,5 juta Prospek Usaha
Kilowatt Hour (KwH). Perekonomian global diperkirakan akan meningkat di
tahun 2021 seiring dengan upaya pemerintah dunia
HSBC Indonesia juga berkomitmen meningkatkan untuk mempercepat distribusi vaksin COVID-19.
efisiensi energi melalui penggunaan alat penerang Namun, sejauh ini distribusi vaksin masih belum
ramah lingkungan, seperti LED dan sensor lampu merata. Indonesia juga berupaya mendistribusikan
yang mengurangi konsumsi listrik pada enam kantor vaksin untuk membantu perbaikan ekonomi, namun
cabang. Penggunaan kertas terus menurun. Di tahun distribusinya masih terkonsentrasi di kota-kota besar.
2020 terjadi pengurangan sebanyak 24% (atau 0,8 juta
lembar) untuk komunikasi dengan nasabah melalui Kami berharap perekonomian akan pulih, namun kami
kampanye inisiatif paperless, otomasi proses internal, akan terus memonitor perkembangan yang ada dan
dan migrasi ke channel digital. Kebijakan work from meninjau portofolio kami untuk meminimalisir risiko.
home ikut menurunkan jumlah pencetakan sebesar Bisnis kami bersifat jangka panjang, dan kami akan
21% atau 2,6 juta lembar kertas. Pembelian kertas memastikan agar likuiditas dan permodalan tetap kuat
Bank juga turun sebesar 44% sejak 2019. untuk tumbuh berkelanjutan di masa depan.
Manajemen risiko terkait implementasi keuangan Sumber Daya Manusia dan Teknologi
berkelanjutan Bank terdiri dari dua aspek. Pertama, Sebagai penopang bisnis kami, para karyawan
risiko adaptasi. Bank menyadari pentingnya untuk melakukan pelatihan reguler dan mendapatkan
beradaptasi dengan perubahan iklim, yang berdampak penghargaan atas kinerjanya. Bank juga memberikan
pada kehidupan manusia, serta operasional, perilaku eksposur internasional pada karyawan dengan
pasar, dan keputusan investasi. Kedua, risiko fisik. dinas ke luar negeri. Sayangnya, akibat pandemi
Perubahan iklim dapat berakibat kerugian ekonomi. COVID-19 beberapa program dan kelas pelatihan
Untuk memitigasi risiko ini, Bank melakukan riset serta penugasan ke luar negeri di tahun 2020 harus
lengkap untuk memahami dampak perubahan iklim dibatalkan. Bank memilih melakukan program
terhadap nasabahnya dan investasi mereka. pelatihan dan pengembangan melalui e-learning dan
secara virtual.
Peluang
Untuk mencapai keuangan berkelanjutan, HSBC Pandemi COVID-19 telah berdampak pada cara orang
Indonesia perlu menangkap peluang-peluang memakai teknologi. Dengan keterbatasan interaksi
yang ada. Kami beranggapan bahwa keuangan fisik, Bank meningkatkan penggunaan teknologi
berkelanjutan akan mendukung transisi bisnis dari agar para karyawan dapat tetap produktif sementara
operasional yang menggunakan banyak karbon bekerja di rumah atau bergantian. Departemen
menjadi ekonmi rendah karbon dengan menciptakan Teknologi Informasi bekerja keras untuk memastikan
sumber daya energi baru, teknologi, atau infrastruktur infrastruktur Bank dapat menopang bisnis dalam
yang dibutuhkan demi masa depan yang lebih bersih. waktu lima tahun ke depan.
Apresiasi
Saya ingin berterima kasih pada Direksi, manajemen, dan karyawan atas kerja kerasnya yang luar biasa di tahun
2020 yang sulit ini. Saya juga ingin mengucapkan apreasiasi pada Dewan Komisaris atas bimbingannya dan
pada regulators atas dukungannya. Terakhir, saya ingin menyampaikan kepada pemegang saham dan pemangku
kepentingan bahwa HSBC Indonesia berhasil menjaga fundamentalnya di tahun yang menantang ini dan berupaya
untuk tumbuh lebih baik lagi di tahun-tahun mendatang.
Francois de Maricourt
Presiden Direktur
Kami yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan bahwa semua informasi dalam Laporan Tahunan
dan Laporan Keberlanjutan PT Bank HSBC Indonesia tahun 2020 telah dimuat secara lengkap, dan kami
bertanggung jawab penuh atas kebenaran isi Laporan Tahunan dan Laporan Keberlanjutan Perusahaan.
Dewan Komisaris
Kami yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan bahwa semua informasi dalam Laporan Tahunan
dan Laporan Keberlanjutan PT Bank HSBC Indonesia tahun 2020 telah dimuat secara lengkap, dan kami
bertanggung jawab penuh atas kebenaran isi Laporan Tahunan dan Laporan Keberlanjutan Perusahaan.
Direksi
Francois de Maricourt
Presiden Direktur
/03
PROFIL
PERUSAHAAN
26 Profil Perusahaan
28 Visi, Misi dan Nilai-nilai Dasar
30 Filosofi Brand
31 Struktur Pemegang Saham
32 Kepemilikan Saham
32 Produk dan Jasa
33 Aktivitas Usaha
34 Profil Dewan Komisaris
38 Profil Direksi
42 Struktur Organisasi
PROFIL
PERUSAHAAN
Kami menawarkan rangkaian peluang luas
yang tak tertandingi bagi para nasabah dengan
keterhubungan erat lintas-batas. Bersama
sebagai mitra dan dalam kesatuan organisasi.
HSBC Grup:
• HSBC didirikan di Hong Kong pada 3 Maret 1865.
• HSBC saat ini beroperasi di 64 negara dan wilayah.
• Memiliki lebih dari 40 juta nasabah di seluruh dunia.
• Mempekerjakan 226.000 orang di seluruh dunia.
• Pada tahun 2020, HSBC Grup membukukan laba
sebelum pajak sebesar USD8,8 miliar dengan total Akibat gejolak di pasar Indonesia, HSBC terpaksa
aset sebesar USD3 triliun. menutup kegiatannya selama Perang Dunia Kedua
dan beroperasi kembali setelah perang usai. Setelah
penutupan usahanya di pertengahan 1960-an, HSBC
kembali mendapat izin perbankan baru pada tahun 1968.
Sejak itu Bank terus bertumbuh serta mempertahankan
• Sebagai Joint Arrangers pada pembentukan EMTN posisinya sebagai salah satu bank asing terbesar yang
perdana untuk Bank Negara Indonesia beroperasi di Indonesia.
• Sebagai Joint Bookrunner, Joint Lead Manager dan
Joint Green Structuring Advisor pada 144A/Reg S Pada Mei 2009, HSBC resmi mengakuisisi PT Bank Ekonomi
Trust Certificates (the “Wakala Sukuk”) triple tranche Raharja Tbk dengan tujuan untuk meningkatkan bisnis
untuk Republik Indonesia senilai USD750 juta dengan perbankan komersial HSBC di Indonesia, memperluas
maturitas 5 tahun, USD1 miliar dengan maturitas 10 bisnis ritel di sektor perbankan, dan melipatgandakan
tahun dan USD750 juta dengan maturitas 30 tahun. jaringan HSBC di Indonesia. PT Bank Ekonomi Raharja
Green Sukuk dengan maturitas 5 tahun tersebut berubah menjadi PT Bank HSBC Indonesia (Bank) pada
merupakan penawaran ketiga dari Pemerintah Oktober 2016.
Indonesia dalam Green Bond dan Kerangka Green
Sukuk dan HSBC berturut-turut selama 3 tahun HSBC mengintegrasikan kantor cabang bank asingnya
menjadi Green Structuring Advisor untuk Pemerintah (The Hongkong and Shanghai Banking Corporation
Indonesia. Limited, Cabang Jakarta) ke dalam anak perusahaan
• Sebagai Joint Lead Manager dan Joint Bookrunner (PT Bank HSBC Indonesia) pada 17 April 2017, sebagai
untuk USD Senior Unsecured Fixed Rate Notes dual bentuk dukungan kepada agenda konsolidasi perbankan
tranche dari PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) Pemerintah Republik Indonesia. HSBC mendapat
terdiri dari USD500 juta dengan maturitas 10 tahun kehormatan sebagai bank internasional pertama yang
dan USD1 miliar dengan maturitas 30 tahun. Transaksi diberi izin untuk mengintegrasikan kantor cabang asing.
Kupon dan yield terendah untuk surat utang dalam
Bank saat ini melayani nasabahnya melalui lebih dari 69
USD untuk 30 tahun dari perusahaan di Indonesia.
kantor di 24 kota di Indonesia. Dengan dukungan lebih dari
3.000 karyawan, Bank menawarkan layanan perbankan
Dapatkan informasi selengkapnya mengenai HSBC
Wealth and Personal Banking, Commercial Banking, dan
dengan mengunjungi: www.hsbc.com/about-hsbc
Global Banking and Markets. Komitmen Bank terhadap
komunitas di Indonesia tercermin dari berbagai kegiatan
Tentang Bank keberlangsungan perusahaan yang diselenggarakan oleh
Sebagai pelopor perbankan modern di negara-negara Bank.
Asia, HSBC memiliki sejarah panjang di Indonesia. HSBC
membuka kantor pertamanya di Indonesia di Jakarta
(saat itu dikenal sebagai Batavia) pada tahun 1884 untuk
memfasilitasi perdagangan gula, yang merupakan
perdagangan penting saat itu. Operasional Bank kemudian
diperluas ke Surabaya pada tahun 1896.
TERBUKA
Kami menghargai keragaman
• Kami dilahirkan dalam beragam bahasa. Kami berdiri di
atas kekuatan beragam pengalaman, sifat, dan suara; itulah
jati diri kami seutuhnya dan cara kami bekerja.
• Semakin besar empati dan keragaman kami, semakin baik
kami mencerminkan dunia para nasabah dan komunitas
kami – dan semakin baik pula kami dapat melayani mereka.
• Jadi, kami memperjuangkan keterbukaan. Kami mau
mendengar. Kami melenyapkan hambatan. Kami mencari
pandangan yang berbeda dari pandangan kami sendiri.
TERHUBUNG
Kami sukses bersama
• Kami menawarkan rangkaian peluang luas yang tak tertandingi bagi nasabah kami.
• Namun, kami hanya dapat menggenapi seluruh janji ini dengan keterhubungan erat
lintas-batas. Bersama nasabah dan mitra kami. Bersama sebagai mitra dan dalam
kesatuan organisasi.
• Jadi, kami berkolaborasi lintas-batas. Kami melenyapkan hambatan. Kami saling
mendukung bahkan, tanpa saling menghambat.
• Bersama, kami mewujudkan yang tidak mungkin kami lakukan sendiri.
Andal
• Tindakan kami berdampak nyata pada dunia dan kehidupan masyarakat. Kami
mengemban tanggung jawab ini sungguh-sungguh.
• Kami menetapkan standar tinggi bagi diri sendiri dan kami bertanggung jawab atas
setiap tindakan kami. Kami senantiasa mengedepankan penilaian objektif. Untuk tiap
hal yang terasa tidak pada tempatnya kami akan angkat bicara dan bertindak.
• Masa depan kami bangun di hari ini. Kesuksesan hanya dapat kami raih dengan
pandangan jangka panjang yang menitikberatkan keberlanjutan bagi nasabah,
investor dan planet kita bersama.
Kami menuntaskan
• Kami menciptakan nilai bagi nasabah dengan senantiasa bergerak maju dan
mewujudkan sesuatu.
• Kami memiliki semangat wirausaha: Kami mencoba hal baru, kami belajar dan
berkembang, kami mengambil risiko cerdas.
• Kami dinamis: Kami tidak mau biasa-biasa saja. Kami bergerak cepat.
• Kami tegas: Kami membuat pilihan jelas dan berani bertindak.
• Terakhir, kami menepati janji: Kami selalu menuntaskan apa yang kami janjikan.
FILOSOFI
BRAND
Karakter kami lahir dari nilai-nilai dan pengalaman panjang Grup
HSBC. Berdiri lebih dari 150 tahun yang lalu, HSBC hadir untuk
Arti melayani kebutuhan jalur perdagangan yang berkembang di Asia.
Brand Sejak itu, HSBC tumbuh menjadi bank internasional yang melayani
Kami kebutuhan jutaan orang, perusahaan, dan masyarakat di seluruh
dunia.
STRUKTUR
PEMEGANG SAHAM
Berikut ini adalah struktur pemegang saham Bank sampai dengan ultimate shareholder per 31 Desember 2020:
100%
100%
100%
Pemegang Saham
Minoritas Lainnya
HSBC Asia Pacific PT Bank Central Asia Tbk.
Holdings (UK) Limited
PT Bank HSBC
Indonesia
KEPEMILIKAN
SAHAM
Komposisi pemegang saham pada tanggal 31 Desember 2020 adalah sebagai berikut:
Pemegang Saham Jumlah Saham Persentase Kepemilikan
HSBC Asia Pacific Holdings (UK) Limited 10.473.719.274 98,9357%
PT Bank Central Asia Tbk. 112.653.737 1,0641%
Lainnya 21.986 0,0002%
AKTIVITAS
USAHA
Sebagaimana telah diamanatkan dalam ketentuan • Memindahkan uang baik untuk kepentingan sendiri
Anggaran Dasar Perusahaan, maksud dan tujuan maupun kepentingan nasabah
didirikannya Bank adalah untuk melaksanakan • Menempatkan dana pada, meminjam dana dari,
usaha di bidang perbankan sesuai dengan ketentuan atau meminjamkan dana kepada bank lain
perundang-undangan. • Menerima pembayaran dari tagihan atas surat
berharga
Kegiatan usaha Bank adalah sebagai berikut: • Melakukan kegiatan kustodian
• Menghimpun dana dari masyarakat • Melakukan kegiatan anjak piutang, usaha kartu
• Memberikan kredit kredit dan wali amanat
• Menerbitkan surat hutang • Melakukan kegiatan dalam valuta asing
• Membeli, menjual, atau menjaminkan atas risiko • Melakukan kegiatan penyertaan modal
sendiri maupun untuk kepentingan dan atas • Melakukan kegiatan lain yang lazim dilakukan bank
perintah nasabahnya sepanjang tidak bertentangan dengan perundang-
undangan yang berlaku
PROFIL
DEWAN KOMISARIS
Matthew Kneeland Lobner
Presiden Komisaris
Hanny Wurangian
Wakil Presiden Komisaris dan Komisaris Independen
Mark bekerja pada Midland Bank mulai tahun 1976, dan bergabung
dengan HSBC seiring dengan akuisisi Midland. Sebelumnya beliau
menjabat sebagai posisi senior dalam Risk, Operations, Retail Banking
and Commercial Banking, dengan lingkup global. Beliau pernah diangkat
menjadi Group General Manager dengan salah satu tugasnya mengelola
seluruh Risk Disciplines untuk wilayah Asia Pasifik. Pada bulan Februari
2020 beliau ditunjuk sebagai Group General Manager di Group Head
Office, Global Chief Corporate Credit Officer and Head of Wholesale
Credit and Market Risk, dan Sejak juni 2020 beliau juga menjabat sebagai
Chief Risk Officer, Asia Pacific. Beliau juga pernah menjabat Chairman
of the Region’s Risk Management Committee, anggota Komite Eksekutif,
juga sebagai anggota HSBC Group Risk Management Board, dan ditunjuk
sebagai Chairman HSBC Bank (Taiwan) Limited tahun 2019 dan anggota
HSBC Asia Holdings Board.
Umar Juoro
Komisaris Independen
Memulai karir di KAP KPMG tahun 1989. Pada tahun 1990 bergabung
di PT Bank CIMB Niaga Tbk dan selama lebih dari 22 tahun menggeluti
berbagai bidang: consumer banking, treasury, commercial dan corporate
banking. Jabatan terakhir di PT Bank CIMB Niaga adalah Vice President
Director.
PROFIL
DIREKSI
Francois de Maricourt
Presiden Direktur
Beliau telah bekerja untuk Grup HSBC selama lebih dari 25 tahun
dalam berbagai posisi di Asia, Eropa, Timur Tengah dan Afrika. Jabatan
terakhirnya adalah Chief Executive Officer (CEO) - HSBC Bangladesh dari
tahun 2014 hingga tahun 2020.
PROFIL DIREKSI
Eri Budiono
Direktur Commercial Banking
Riko Adythia
Direktur Global Banking
Jabatan sebelumnya meliputi Country COO, HSBC Qatar; Deputy COO, HSBC
Turkey Commercial Banking; Area Director for Business Banking di Western
and Wales Region UK; Senior Strategy Analyst, HSBC Global Commercial
Banking; Relationship Manager in Commercial Banking, HSBC Canada; Acting
CFO, Regional Insurance HSBC Middle East and North Africa; dan Project
Manager, Business Transformation Asia Pacific.
STRUKTUR
ORGANISASI
Struktur organisasi PT Bank HSBC Indonesia per 31 Desember 2020
Francois de Maricourt
President Director & CEO
PT Bank HSBC Indonesia
D. Pandu Dewa Sunu Etwin Chayadi Gede Shanta Wiguna Fransisca Kallista Arnan Arini Arini
Henry Wibowo Charles Charles
SVP Resourcing and Senior Manager Head of Corp Banking Head of RBWM Senior Legal Counsel
Head of Trading Head of ISB
Onboarding Communications Finance Marketing RBWM
Dionisia Andrea
Irine Wiguno Evi Fithriati Kamaluddin Monique Sagita Eva Kemala
Heni T Budisetio Lachman
Head of Balance Sheet AVP Comm Global Kamaluddin Chief Operating Officer, Legal Counsel BRCM
SVP HR Service Delivery Head of Corporate
Mgt Std, FCC SVP Tax Lead RBWM and GF
Banking
Lenny Novita
Natalie Munthe Ladya Ladya Edwin Rudianto
Umar Slamet Manuella Nuryani J. Z. Riana Taluki
VP Comms SVP Finance Head of Business
Director, Head of GMCS SVP HR Consultant Head of RBB, RBWM
(Ldrp,GlbCpg,Cnt,HERA) Operations Banking
Indonesia
Syafitri Murni
Yostika Melani Sunaryo Willy Budiman
SVP Global Market
SVP Talent and Learning SVP Direct
Operations
Freesia I.Puspa
Christine Njonowidjojo Bianda Serginia Lisa Murni Anugraha Pratama
Budi Wiranto Indah Krisnawati Ahmad Mikail Madjid Wardhani
SVP Corp Trust and VP Wholesale Credit VP Company Secretary SVP CMB and GBM
SVP RC GF and HOST SVP LMU Lead Chief Information Officer SVP Business
Loan Agency Head Approvals Assistant Audit
Implementation
Henry Juniora
Marcio APM Djatmiko Siauwyu. M Mariani Mariani Suri Melinda Hutagalung Kristina Kristina Petrus Bayu Darmanto Inggried Verayanse
Fauzan Rizani
Head of FIG and Public Senior Vice President Head of Operational and AM-Jr Company Head of Business SVP Business VP Quality Assr. and
SVP RC CMB Wholesale Credit
Sector Resilience Risk Secr Assistant Services Implementation Reporting
Approvals
Sudiono Sudiono
Indro Tri Sutanto Suryana Permadi
Manager Wholesale Tommy Pinontoan
Head of Financial Crime SVP Credit Analysis
Credit Approval SVP Procurement
Compliance Unit
Theodora Darmawati
SVP Regulatory Affairs
/04
ANALISIS DAN
DISKUSI
MANAJEMEN
46 Tinjauan Perekonomian
48 Tinjauan Bisnis
54 Tinjauan Pemasaran
56 Tinjauan Kinerja Keuangan
65 Informasi Keuangan Material Lainnya
72 Tinjauan Pendukung Bisnis
72 - Sumber Daya Manusia
80 - Teknologi & Operasional
82 Manajemen Risiko
82 - Eksposur Risiko dan Permodalan
86 - Praktik Manajemen Risiko
- Pengungkapan Informasi Eksposur
94
Risiko dan Permodalan
147 Prospek Usaha
TINJAUAN
PEREKONOMIAN
Perkembangan Ekonomi Global Perkembangan Ekonomi Nasional
Perekonomian global jatuh pada tahun 2020 setelah Pandemi COVID-19 juga menyebabkan perekonomian
dihadapkan pada krisis multidimensi akibat pandemi Indonesia mengalami kontraksi sebesar 2,07% di tahun
COVID-19. Optimisme yang sempat mengemuka 2020, dibandingkan pertumbuhan 5,02% di 2019.
dengan meredanya konflik dagang antara Amerika Ketidakpastian penanganan COVID-19 berdampak
Serikat dan Tiongkok berbalik negatif menyusul pada penurunan tajam aktivitas ekonomi nasional,
penanggulangan COVID-19 melalui pembatasan yang menekan kinerja korporasi serta UMKM.
aktivitas sosial dan ekonomi dunia. Ini memberikan
tekanan besar terhadap sistem keuangan, serta Ekspor-impor mengalami penurunan terbesar karena
berbagai sektor seperti perdagangan, pariwisata, dan pembatasan pergerakan barang. Konsumsi rumah
komoditas. tangga, pendorong utama perekonomian Indonesia,
berkontraksi karena banyak pekerja yang dirumahkan
Menurut Bank Dunia, PDB dunia mengalami kontraksi atau terkena PHK, sehingga daya belinya melemah.
4,3% di 2020, jatuh dari pertumbuhan 2,4% di 2019. Pertumbuhan satu-satunya datang dari konsumsi
Angka ini tidak seburuk perkiraan, terutama karena pemerintah melalui stimulus fiskal.
kontraksi yang lebih kecil di negara maju dan
pembaikan ekonomi di Tiongkok. Walaupun mayoritas Penurunan ekonomi tercermin dari rendahnya
negara berkembang dan maju mengalami kondisi laju inflasi di angka 1,68% di tahun 2020, terendah
yang lebih parah. sepanjang sejarah. Untuk mendorong daya beli dan
mengakselerasi perbaikan ekonomi, pemerintah
Perekonomian AS mengalami kontraksi 3,6% di memberikan stimulus fiskal sementara Bank
tengah konflik politik yang menguat selama pemilihan Indonesia memotong suku bunga 7-day reverse repo
presiden, terlepas dari pemberian stimulus fiskal dan rate sebanyak 125 bps sepanjang 2020. Suku bunga
kebijakan moneter yang akomodatif. Eropa, yang telah acuan mencapai 3,75% pada akhir 2020, sedangkan
memperketat perjalanan dan aktivitas bisnis, menurun suku bunga deposit facility mencapai 3% dan lending
7,4%. Jepang juga mengalami kontraksi 5,3%. facility 4,5%.
Secara umum, hampir semua negara mengalami Investor bersikap hati-hati dan memindahkan modal
kontraksi ekonomi di 2020, kecuali Vietnam, Taiwan, ke instrumen yang lebih aman. Hal ini menyebabkan
dan China, yang perekonomiannya masih positif pembalikan arus modal asing, yang membuat nilai
karena respons cepat mengatasi pandemi. Vietnam tukar Rupiah mengalami depresiasi signifikan menjadi
membukukan pertumbuhan PDB 2,91%; sementara Rp16.824 per Dolar AS di awal April, dan akhirnya
Taiwan tumbuh 2,98%, untuk pertama kalinya dalam ditutup di Rp14.175 per Dolar pada akhir 2020. Pasar
tiga dekade terakhir melampaui laju ekonomi Tiongkok. saham juga mengalami tekanan, terutama di antara
Januari dan Maret. IHSG ditutup di angka 5.979, jatuh
Tiongkok, yang berhasil mengatasi pandemi COVID-19 5,4%, di akhir 2020.
melalui lockdown mencatatkan pertumbuhan ekonomi
2,3% pada 2020. Respons ketat dari pemerintah dalam Meskipun demikian, perekonomian Indonesia masih
menangani penyebaran virus menjadikan Tiongkok tetap dianggap baik, yang tercermin dari afirmasi
negara yang paling awal melonggarkan aktivitas predikat layak investasi dari lembaga rating S&P,
perdagangan, hiburan, dan manufaktur. Moody’s, dan Fitch di tengah penurunan rating di
banyak negara.
TINJAUAN
BISNIS
Wealth and Personal Banking Kredit Personal
Bank mengakomodasi berbagai kebutuhan perbankan Untuk kredit konsumsi, Bank menawarkan layanan
perorangan dengan menyediakan beragam produk dan dan produk berupa Kartu Kredit, Kredit Tanpa Agunan,
layanan. Salah satunya adalah HSBC Premier, produk FlexiCredit, Kredit Pemilikan Rumah, Personal
spesial dengan jaringan global, yang menawarkan Overdraft, Smart Money, dan Investment Link.
berbagai macam layanan perbankan eksklusif. Selain
itu, Bank menyediakan layanan wealth management, Bank juga menawarkan produk kartu kredit yakni HSBC
yang memberikan beragam manfaat global serta Premier MasterCard, HSBC Visa Signature, HSBC Visa
layanan eksklusif bagi nasabah kelas atas. Platinum, HSBC Platinum Cash Back, dan HSBC Gold.
Bank juga menawarkan HSBC Advance sebagai Bank memberikan opsi kartu kredit dengan nilai
solusi perbankan dan investasi yang lengkap bagi proposisi yang berbeda sebagai upaya meningkatkan
semua nasabah di segmen emerging affluent. Produk penetrasi produk terkait. Dalam prosesnya, Bank
investasi ini menawarkan beragam reksa dana pilihan memperluas mitra strategis untuk meningkatkan
yang pengelolaannya bermitra dengan perusahaan- brand dan pemakaian kartu akuisisi di berbagai kota
perusahaan pengelolaan aset terbaik di Indonesia. di Indonesia. Termasuk juga meningkatkan penetrasi
produk perbankan dengan menyasar nasabah kartu
Bank juga memiliki produk reksadana, bancassurance, kredit serta melanjutkan penawaran kartu kredit
Obligasi Pemerintah Indonesia, dan Obligasi Badan Premier untuk memperkuat proposisi nasabah kelas
Usaha Milik Negara (BUMN). Dengan menawarkan atas.
berbagai varian produk investasi, Bank berharap bisa
menjadi pemimpin di pasar wealth management dan Guna meningkatkan pemakaian dan loyalitas nasabah,
mitra terpercaya investasi nasabah. Untuk mencapai Bank juga melibatkan merchant dan mitra strategis
tujuan tersebut, Bank melakukan pendekatan dan lainnya dalam menyediakan program, layanan, dan
edukasi kepada kelompok nasabah menengah ke atas sarana terkait fitur cicilan atau bonus poin dengan
guna membantu mereka menemukan solusi investasi. kartu kredit HSBC.
HSBC Fusion telah melayani lebih dari 5.100 dan menawarkan beragam seri obligasi pemerintah,
nasabah per Desember 2020, meningkat signifikan serta obligasi yang diterbitkan BUMN. Selain itu,
jika dibandingkan dengan posisi yang sama tahun Bank ikut berpartisipasi sebagai agen penjual obligasi
sebelumnya yang lebih dari 3.100 nasabah. pemerintah di pasar perdana (seperti ORI dan SUKUK
ritel) dan di pasar sekunder.
Guna mendukung pencapaian bisnis nasabah, Bank
melengkapi fitur dan proposisi layanan RBB melalui Untuk mendukung pertumbuhan bisnis Wealth
penyederhanaan proses pembukaan rekening dan Management di tahun 2020, Bank melakukan kajian
pengajuan pinjaman. Layanan RBB ini lebih dominan dan berbagai perbaikan sehubungan dengan proses,
diperkenalkan kepada nasabah personal HSBC yang sistem, dan infrastruktur yang terkait dengan investasi.
memiliki kebutuhan bisnis.
Rencana, Strategi, dan Fokus Kinerja
Wealth Management 2021
Untuk membantu nasabah dalam mengelola Bank merespons persaingan bisnis perbankan
kekayaan, Bank menawarkan layanan dan produk perorangan yang semakin ketat dengan merumuskan
investasi, asuransi, dan wealth management. Produk sejumlah strategi prioritas tahun 2021 sebagai berikut:
investasi yang ditawarkan berupa reksadana, surat • Meningkatkan penetrasi Wealth Management di
berharga negara, obligasi BUMN, dan Dual Currency antara nasabah segmen menengah ke atas melalui
Investment (DCI). pendekatan pemenuhan kebutuhan hidup.
• Mengoptimalkan jaringan kantor untuk
Sedangkan terkait asuransi, Bank menawarkan meningkatkan pertumbuhan nasabah segmen
produk berupa Care Invest Plus, College Care, Optima menengah ke atas.
Care Invest, Future Care, Joint Life Care, Premium • Meningkatkan penetrasi produk perbankan
Wealth Assurance, Ultima Wealth Assurance, Optima ataupun produk pinjaman di kalangan nasabah
Protection Assurance PASTI, Credit Pro Plus, Smart kartu kredit dan segmen ritel di kota-kota tempat
Traveller, AXA ProMedicare, AXA Medicare Essential. Bank beroperasi untuk melayani kebutuhan
Adapun untuk wealth management, Bank mempunyai perbankan masyarakat umum.
pelayanan dan produk berupa Managing and Growing • Meningkatkan penetrasi produk kartu kredit
Wealth, Perencanaan Pendidikan Anak, Perencanaan dengan memberikan pilihan kartu kredit dengan
Pensiun, dan Protection Planning. proporsi nilai yang berbeda.
• Mengembangkan mitra strategis untuk
Pada 2020, Bank berusaha meningkatkan penetrasi meningkatkan brand awareness dan pemakaian
Wealth Management pada nasabah segmen kartu di berbagai kota di Indonesia
menengah ke atas melalui pendekatan pemenuhan • Memperkuat penetrasi penjualan ke nasabah
kebutuhan hidup, yang meliputi: pengembangan korporasi di Indonesia dengan menyediakan
kekayaan (wealth), persiapan dana pendidikan anak, proposisi produk kepada karyawannya melalui
perlindungan masa depan keluarga, dan perencanaan Corporate Employee Program.
dana pensiun. • Meningkatkan kualitas Internet Banking dan
Mobile Banking menjadi fitur layanan yang lebih
Bank juga terus memantapkan proses, sistem, dan mudah, ramah dengan penggunanya, dan memiliki
infrastruktur internal demi menjaga pertumbuhan DPK kapabilitas untuk terus dikembangkan menjadi
yang sehat. Bank mengembangkan produk Wealth lebih baik.
Management dengan melengkapi produk reksa dana
• Rebranding HSBC Fusion dan fokus di segmen Kemudian, Bank menawarkan solusi supply chain
UKM guna mengakomodasi kebutuhan nasabah, dengan terus mengembangkan layanan pembiayaan
baik bisnis maupun pribadi, dengan menawarkan khusus di area-area tertentu seperti infrastruktur,
berbagai fasilitas yang mendukung kegiatan bisnis otomotif, FMCG, TI, dan usaha-usaha ritel. Hal ini
serta memberikan solusi terintegrasi dalam proses juga bertujuan untuk memaksimalkan penambahan
onboarding dan akses fasilitas kredit dan layanan jaringan perdagangan.
khusus UKM.
• Meningkatkan penetrasi produk RBB melalui Bank juga membantu memaksimalkan potensi
peningkatan layanan digital yang memberikan perusahaan-perusahaan Indonesia dengan
akses dan kemudahan bagi pemilik bisnis dalam mempromosikan layanan pembiayaan ekspor bagi
bertransaksi melalui Internet Banking serta nasabah di luar Jakarta.
meningkatkan jumlah transaksi dan pendapatan
dari Digital Banking. Sejalan dengan itu, Bank meningkatkan pendapatan
fee dari kantor-kantor cabang di luar Jakarta dengan
Commercial Banking memanfaatkan proposisi Trade, Cash Management,
Untuk layanan komersial, Bank menawarkan layanan dan Valas.
perbankan lengkap kepada nasabah korporasi,
mulai dari kategori upper business banking hingga Layanan Cash Management HBID menawarkan
perusahaan berskala besar, termasuk anak-anak berbagai solusi cash management secara digital dan
perusahaan nasabah global dan regional. Rangkaian berbasis teknologi tinggi termutakhir demi memenuhi
layanan perbankan ini meliputi kredit modal kerja, kebutuhan nasabah yang semakin berkembang. Bank
kredit investasi/pendanaan proyek, transaksi valuta juga melakukan ekspansi jaringan melalui kemitraan
asing, derivatif, fasilitas serta layanan trade finance dengan bank-bank lokal dan pihak ketiga berupa
dan cash management. switching agent atau collection agent.
Secara keseluruhan, Commercial Banking telah
Pada tahun 2020, Bank melanjutkan program untuk memberikan kinerja yang baik di tahun 2020 dan akan
menjadi “Bank Pilihan Nasabah Korporat” melalui terus mengembangkan kinerjanya di tahun 2021.
kolaborasi yang lebih erat dengan Global Trade and
Receivables Finance (GTRF), Global Liquidity and Bank sangat memahami dampak pandemi COVID-19
Cash Management (GLCM), dan Global Banking and terhadap kinerja berbagai industri dan individu.
Markets (GBM). Untuk mewujudkan program tersebut, Sejalan dengan pedoman OJK terkait Stimulus
Bank berfokus pada upaya berikut: Ekonomi Nasional, Bank telah menawarkan bantuan
• Meningkatkan penetrasi ke perusahaan dan bisnis berupa perpanjangan jatuh tempo terutama untuk
terkemuka di Indonesia. produk perdagangan dan kredit modal kerja bagi
• Memperkuat kemitraan lokal dan menargetkan nasabah yang terdampak COVID-19. Sepanjang 2020
nasabah internasional di pasar modal Indonesia. Bank telah memberikan keringanan pembayaran
• Berkoordinasi dengan Global Banking and Markets sebesar Rp3,4 triliun.
(GBM) untuk melakukan cross selling.
Rencana, Strategi, dan Fokus Kinerja
Layanan Trade Finance merupakan salah satu layanan 2021
utama dari Divisi Perbankan Komersial. Untuk Bank akan terus berinvestasi dalam pengembangan
memaksimalkan solusi yang ditawarkan, HSBC juga teknologi digital dan memanfaatkan kekuatan sebagai
menyediakan akses Subject Matter Expert (SME) bank internasional terkemuka untuk membangun
bagi nasabah, melalui jaringan Relationship Manager Commercial Banking menjadi bisnis yang
HSBC dan trade business sales team. Selain itu, menguntungkan dan berkelanjutan pada tahun 2021.
HBID juga mengoperasikan counter perdagangan Adapun fokus Bank adalah sebagai berikut:
di Medan, Jakarta, Bandung, Semarang, Solo, dan • Memaksimalkan konektivitas internasional kami
Surabaya untuk mendukung bisnis perdagangan dan dengan berpartisipasi dalam Belt and Road
memperluas jaringan. Initiatives serta ASEAN Initiatives, dengan fokus
pada sektor-sektor yang berkembang seperti
infrastruktur, otomotif, FMCG, TI, dan bisnis ritel.
Pada saat yang sama, Bank terus mendukung • Memperkuat hubungan dengan kementerian,
pendalaman dan pengembangan pasar keuangan badan/lembaga terkait, serta BUMN untuk dapat
dalam negeri sejalan dengan visi Bank Indonesia dan berpartisipasi dalam proyek infrastruktur dan
OJK. Bank menawarkan berbagai instrumen treasury sektor publik.
untuk melayani nasabah dalam mengelola eksposur • Fokus pada lima BUMN besar termasuk bank lokal;
risiko pasar dan pada saat yang sama mendukung berkolaborasi dengan Global Market and Securities
kebutuhan operasional bisnis. Services; fokus pada pertumbuhan nasabah yang
sudah ada; dan meningkatkan layanan secara
Securities Services juga merupakan bagian strategis intensif kepada bank BUMN terbesar, perusahaan
utama bagi bisnis Global Markets. Di Indonesia, kami asuransi berskala besar (dengan mandat regional),
menawarkan layanan lengkap dan menyeluruh mulai manajer investasi, dan transaksi Global Markets.
dari sub-kustodian, administrasi dana, hingga agen • Mengembangkan talenta dan bankir kelas
transfer. Layanan ini disediakan guna memastikan dunia melalui penyelenggaraan pelatihan yang
pengelolaan aset nasabah luar negeri dan domestik baik dengan kurikulum yang terstruktur guna
dalam pengawasan dan administrasi yang baik. meningkatkan kemampuan dan membangun
Sesuai dengan komitmen berkelanjutan Bank dalam organisasi yang berfokus kepada nasabah.
mendukung transaksi pasar modal di Indonesia,
Securities Services fokus memenuhi kebutuhan
nasabah melalui peningkatan aset dan jenis produk
yang akan dikelola, investasi sumber daya manusia
dan teknologi, serta efisiensi operasional untuk
memastikan kualitas layanan.
TINJAUAN
PEMASARAN
Bank berkomitmen kuat untuk memenuhi kebutuhan • Program baru yaitu layanan kesehatan online,
nasabah perorangan dan badan usaha dengan bekerja sama dengan aplikasi Halodoc. Layanan
menyediakan beragam produk dan layanan perbankan. meliputi pemeriksaan kesehatan secara virtual,
Untuk nasabah perorangan, Bank menawarkan dua pesan antar pembelian obat, reservasi tes swab/
jenis segmen yaitu HSBC Premier dan HSBC Advance, PCR COVID-19.
agar nasabah dapat memilih layanan keuangan sesuai • Program belanja di supermarket secara langsung/
dengan kebutuhannya. offline seperti diskon di hari tertentu.
• Program diskon dan cicilan 0% untuk kategori
HSBC Premier merupakan layanan perbankan dan kebutuhan rumah tangga, elektronik, handphone,
wealth management bagi nasabah kelas atas yang dan komputer.
memberikan manfaat dan layanan eksklusif secara
global. Sedangkan HSBC Advance diperuntukkan Produk lain yang ditawarkan Bank adalah Kredit
untuk membantu nasabah emerging affluent sebagai Tanpa Agunan dengan suku bunga yang kompetitif,
mitra terpercaya agar semakin maju, tanpa perlu persetujuan yang cepat, dan jangka waktu mulai
khawatir mengenai keadaan keuangan mereka. dari 1 tahun hingga 5 tahun. Fasilitas pembiayaan
ini dikhususkan untuk membantu nasabah dalam
Beragam program promosi kartu kredit HSBC juga memenuhi kebutuhan pembiayaan jangka pendek.
diinisiasi oleh Bank guna memenuhi kebutuhan gaya Selain itu, Bank juga menyediakan Kredit Pemilikan
hidup pemegang kartunya. Berbagai keuntungan Rumah (KPR) untuk nasabah yang memiliki kebutuhan
ditawarkan Bank kepada para pemegang kartu kredit jangka menengah dan jangka panjang dengan tujuan
HSBC di setiap transaksi berbelanja, bersantap, dan pembelian properti maupun alih pinjaman (take over)
bepergian ke seluruh dunia. Keuntungan lainnya dari dari Bank lain. Suku bunga KPR HSBC cukup bersaing,
penggunaan kartu kredit HSBC adalah fitur cashback dengan proses pemberian kredit yang mudah serta
atau reward program yang mekanisme pemberiannya disesuaikan dengan kebutuhan finansial nasabah.
didasarkan pada pengumpulan reward point dari setiap
transaksi penggunaan kartu kredit, serta penukaran Pengembangan teknologi perbankan yang semakin
poin dalam bentuk voucher hotel, program mileage, mutakhir juga dilakukan Bank dengan menyediakan
voucher belanja, atau diskon langsung di berbagai beragam saluran distribusi keuangan yang efisien dan
Instant Reward Merchant yang berpartisipasi. mampu melayani nasabah kapan dan dimana pun.
Seperti penyediaan ATM, phone banking, fasilitas
Sepanjang 2020, Bank mempunyai program promosi perbankan internet pribadi untuk keperluan investasi
kartu kredit dengan merchant-merchant terpilih yang dan transaksi perbankan, video banking, dan mobile
terbagi dalam enam kategori yaitu: banking.
• Thematic Campaign yang mencakup Tahun Baru
China, Ramadhan, dan Program Liburan Akhir Berkaitan dengan cakupan layanan di Indonesia,
Tahun. Bank mengoperasikan jaringan kantor cabang yang
• E-Commerce online daily deals yaitu program tersebar di 24 kota, termasuk Jakarta, Bandung,
diskon dan cicilan di berbagai merchant Semarang, Surabaya, dan Medan. Bank juga
e-commerce pada hari-hari tertentu. melakukan pembukaan kantor cabang satelit di
• Program pesan antar makanan dan belanja sejumlah pusat perbelanjaan di Jakarta dan Bandung
kebutuhan pokok yaitu diskon atau cashback guna memudahkan nasabah dalam melakukan
voucher di berbagai restoran dan supermarket transaksi perbankan di akhir pekan melalui fasilitas
yang bekerja sama. video banking yang langsung terhubung dengan
Contact Centre. Tidak hanya itu, nasabah juga dapat
mengakses layanan Bank di lebih dari 77.000 jaringan
ATM Bersama dan lebih dari 100.000 jaringan ATM
PRIMA.
TINJAUAN
KINERJA KEUANGAN
Tinjauan kinerja keuangan ini mengacu pada Laporan Keuangan untuk tahun yang berakhir tanggal 31 Desember
2020. Laporan Keuangan ini telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Tanudiredja, Wibisana, Rintis & Rekan dan
mendapat opini tanpa modifikasi, atas semua hal yang material, posisi keuangan Bank, serta kinerja keuangan
dan arus kas untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2020, sesuai dengan Standar Akuntansi
Keuangan di Indonesia.
Efek-Efek untuk Tujuan Investasi Penurunan ini terutama disebabkan oleh melemahnya
Efek-Efek untuk Tujuan Investasi Bank per 31 Desember permintaan kredit dan meningkatnya kompetisi
2020 mencapai Rp17.861 miliar, meningkat 23,88% terhadap aset berkualitas tinggi. Di sisi lain, Bank
dari 31 Desember 2019. Kenaikan ini sejalan dengan berhasil mempertahankan rasio NPL bruto di
peningkatan surplus komersial dan merupakan bagian level 3,45% per 31 Desember 2020 berkat upaya
dari manajemen risiko pendanaan dan likuiditas Bank. berkelanjutan dalam melakukan langkah-langkah
pencegahan dan tindakan korektif sebagai bentuk
Kredit yang Diberikan kepada Nasabah komitmen Bank dalam menjaga NPL sesuai dengan
Komposisi terbesar aset Bank per 31 Desember 2020 risk-appetite.
adalah kredit ke nasabah sebesar Rp55.335 miliar
(bersih) atau sekitar 49,14%. Apabila dibandingkan
dengan posisi yang sama pada tahun sebelumnya,
kredit ke nasabah menurun sebesar 15,56%.
Liabilitas
31 Desember 2020 31 Desember 2019 Pertumbuhan
Keterangan
Rp Miliar Rp Miliar Rp Miliar %
Simpanan dari nasabah 72.160 65.469 6.691 10,22%
Simpanan dari bank-bank lain 4.492 5.058 (566) -11,19%
Liabilitas derivatif 659 473 186 39,32%
Utang akseptasi 2.047 2.602 (555) -21,33%
Utang pajak penghasilan 182 - 182 100,00%
Beban akrual dan provisi 414 503 (89) -17,69%
Liabilitas lain-lain 4.278 2.985 1.293 43,32%
Pinjaman yang diterima 7.517 15.063 (7.546) -50,10%
Pinjaman subordinasi 1.054 1.041 13 1,25%
Liabilitas imbalan kerja 500 530 (30) -5,66%
Jumlah Liabilitas 93.303 93.724 (421) -0,45%
Jumlah liabilitas Bank per 31 Desember 2020 sebesar Rp93.303 miliar. Komposisi liabilitas tahun 2020 didominasi
oleh simpanan dari nasabah sebesar 77,34% dari total liabilitas dan pinjaman yang diterima dari HSBC Hong Kong
dalam mata uang USD dengan porsi 8,06%.
Giro
Berdasarkan jenis mata uang, giro dalam denominasi Rupiah memiliki kontribusi terbesar yaitu 67,92% atau
Rp24.362 miliar terhadap total giro.
Tabungan
Saldo tabungan per 31 Desember 2020 tercatat sebesar Rp15.281 miliar. Komposisi tabungan berdasarkan mata
uang didominasi oleh tabungan dalam valuta asing sebesar 56,76% terhadap total tabungan.
Ekuitas
Pada akhir 2020, ekuitas Bank sebesar Rp19.298 miliar, meningkat sebesar Rp1.162 miliar atau 6,41% dibandingkan
tahun sebelumnya. Peningkatan ini sejalan dengan laba bersih Bank. Pertumbuhan ekuitas memberikan kontribusi
positif terhadap permodalan Bank dengan rasio KPMM berada pada tingkatan yang sehat sebesar 26,70%.
Pendapatan Bunga
Pendapatan bunga turun 14,36% atau sebesar Rp890 miliar pada 2020 terutama karena saldo kredit yang lebih
rendah dibandingkan dengan 2019 akibat terdampak pandemi COVID-19. Pada 2020, pendapatan bunga dari kredit
yang diberikan kepada nasabah berkontribusi sebesar Rp3.857 miliar atau 72,68% dari total pendapatan bunga.
Beban Bunga
Beban bunga tercatat sebesar Rp1.433 miliar, menurun sebesar 35,36% atau Rp784 miliar. Hal ini sejalan dengan
penurunan biaya bunga atas pinjaman yang diterima dan pinjaman subordinasi sebesar Rp392 miliar dikarenakan
adanya pembayaran pinjaman yang diterima selama tahun 2020 sebesar USD550 juta.
Beban Operasional
Selama tahun 2020, beban operasional Bank sebesar Rp3.338 miliar, dengan komposisi terbesar adalah beban
karyawan yakni 51,83%.
Bank terus berupaya mengelola biaya secara efektif dan efisien guna menjaga kesinambungan pertumbuhan.
Biaya operasional berkurang sebesar Rp80 miliar pada tahun 2020, sebagai hasil dari inisiatif penghematan dan
kesempatan untuk menunda biaya selama pandemi Covid-19.
Laba Bersih
Laba bersih Bank tercatat sebesar Rp1.310 miliar, turun Rp1.001 miliar atau 43,31% dari perolehan tahun 2019
sejalan dengan penurunan laba sebelum pajak seperti yang dijelaskan sebelumnya.
Pada akhir periode 2020, Bank membukukan saldo akhir kas dan setara kas sebesar Rp20.426 miliar.
Arus Kas dari Aktivitas Operasi Arus Kas dari Aktivitas Investasi
Kas bersih dari aktivitas operasi sebesar Rp15.510 Kas bersih yang diperoleh dari aktivitas investasi
miliar, meningkat dari tahun sebelumnya yang sebesar pada 2020 minus Rp3.151 miliar, meningkat 35,47%
Rp8.061 miliar. Kenaikan kas dari aktivitas operasi ini dibandingkan dengan tahun 2019. Peningkatan ini
terutama disebabkan oleh meningkatnya arus kas dari terutama disebabkan oleh penurunan kas masuk dari
kredit yang diberikan kepada nasabah. hasil maturitas efek-efek untuk tujuan investasi.
Sedangkan NSFR untuk memantau risiko pendanaan dan LCR untuk memantau risiko likuiditas secara harian,
Pada tanggal 31 Desember 2020, NSFR dan LCR Bank masing-masing sebesar 164,89% dan 648,89%.
Rasio Likuiditas
Keterangan 2020 2019
Rasio Intermediasi Makroprudensial (RIM) 72,95% 86,24%
Liquidity Coverage Ratio (LCR) 648,89% 516,92%
Net Stable Funding Ratio (NSFR) 164,89% 152,64%
Rasio dana murah 70,89% 61,65%
Bank juga menggunakan rasio solvabilitas untuk mengukur kemampuan dalam memenuhi seluruh kewajiban,
dengan membandingkan liabilitas terhadap seluruh aset dan liabilitas terhadap ekuitas.
Rasio Solvabilitas
Keterangan 2020 2019
Rasio liabilitas terhadap total aset 82,86% 83,79%
Rasio liabilitas terhadap ekuitas 483,49% 516,78%
Rasio pengungkit 14,61% 13,83%
INFORMASI KEUANGAN
MATERIAL LAINNYA
Kemampuan Membayar Utang dan • Modal Inti (Tier 1), yang terdiri dari modal inti
Tingkat Kolektibilitas Piutang utama dan modal inti tambahan. Modal inti utama
antara lain meliputi modal ditempatkan dan disetor
Kemampuan Membayar Utang penuh, tambahan modal disetor, cadangan umum,
Kemampuan Bank dalam memenuhi seluruh laba tahun-tahun lalu dan periode/tahun berjalan
kewajiban, baik jangka panjang maupun jangka (100%), penghasilan komprehensif lainnya berupa
pendek, diukur menggunakan rasio likuiditas dan potensi keuntungan/kerugian yang berasal dari
rasio solvabilitas. Hingga akhir 2020, kemampuan perubahan nilai wajar aset keuangan dalam
membayar utang Bank tergolong baik berdasarkan kelompok tersedia untuk dijual, selisih kurang dari
kedua rasio tersebut. penyisihan penghapusan aset produktif sesuai
ketentuan peraturan yang berlaku dan cadangan
Tingkat likuiditas Bank yang diukur melalui rasio kerugian penurunan nilai aset produktif. Aset pajak
pinjaman terhadap dana pihak ketiga (Rasio tangguhan dan aset tak berwujud merupakan
Intermediasi Makroprudensial/RIM) adalah 72,95%. faktor utama yang mengurangi modal ini. Bank
Bank senantiasa menjaga keseimbangan antara tidak memiliki modal inti tambahan.
kebutuhan dana dan penyediaan dana. Bank • Modal Pelengkap (Tier 2), antara lain meliputi
juga melakukan diversifikasi pendanaan dengan pinjaman subordinasi dan cadangan umum aset
mendapatkan pinjaman jangka panjang dalam produktif sesuai ketentuan peraturan yang berlaku.
menunjang likuidasi Bank.
Aktiva Tertimbang Menurut Risiko (ATMR) Bank
Rasio KPMM Bank tahun 2020 sebesar 26,70%. Hal ditentukan berdasarkan ketentuan persyaratan yang
ini mengindikasikan bahwa struktur permodalan mencerminkan berbagai tingkatan risiko terkait
Bank memiliki kapabilitas untuk dapat mengimbangi dengan aset dan eksposur yang tidak tercermin dalam
risiko kredit, risiko pasar, dan risiko operasional sebab laporan keuangan. Berdasarkan peraturan yang
rasionta lebih tinggai dari rasio kecukupan modal berlaku, Bank diharuskan untuk mempertimbangkan
minimum yang ditetapkan Bank Indonesia, yaitu risiko kredit, risiko pasar, dan risiko operasional dalam
berkisar 9%-10%. mengukur ATMR Bank.
Penyediaan modal minimum sebagaimana dimaksud 4. Untuk bank dengan profil risiko peringkat 4 (empat)
ditetapkan sebagai berikut: atau 5 (lima), modal minimum terendah yang
1. Untuk bank dengan profil risiko peringkat 1 (satu), wajib dimiliki adalah 11% (sebelas persen) sampai
modal minimum terendah yang wajib dimiliki dengan 14% (empat belas persen) dari ATMR.
adalah 8% (delapan persen) dari ATMR;
2. Untuk bank dengan profil risiko peringkat 2 (dua), Beberapa batasan juga diberlakukan untuk bagian-
modal minimum terendah yang wajib dimiliki bagian modal yang diwajibkan oleh regulator, antara
adalah 9% (sembilan persen) sampai dengan lain Bank wajib menyediakan modal inti (Tier 1)
kurang dari 10% (sepuluh persen) dari ATMR; paling rendah sebesar 6% (enam persen) dari ATMR
3. Untuk bank dengan profil risiko peringkat 3 (tiga), dan modal inti utama (Common Equity Tier 1) paling
modal minimum terendah yang wajib dimiliki rendah sebesar 4,5% (empat koma lima persen) dari
adalah 10% (sepuluh persen) sampai dengan ATMR.
kurang dari 11% (sebelas persen) dari ATMR; dan
Bank telah mematuhi semua persyaratan modal yang
ditetapkan oleh pihak eksternal sepanjang periode
pelaporan.
Posisi modal yang diwajibkan regulator Bank sesuai peraturan yang berlaku pada tanggal 31 Desember 2020 dan
2019 adalah sebagai berikut:
(dalam miliar Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
KEWAJIBAN PENYEDIAAN MODAL MINIMUM 31 Desember 2020 31 Desember 2019
Modal Tier 1
Modal saham 10.586 10.586
Tambahan modal disetor 258 258
Cadangan umum 49 26
Saldo laba 6.625 4.874
Laba periode berjalan 1.310 2.311
Penghasilan komprehensif lain 502 133
Selisih kurang antara penyisihan wajib dan CKPN aset -
produktif
PPA atas aset non produktif yang wajib dihitung (64) (43)
Perhitungan pajak tangguhan (266) (275)
Aset tidak berwujud lainnya (89) (137)
Modal Tier 2
Instrumen Modal dalam bentuk saham atau lainnya yang 1.054 1.041
memenuhi persyaratan Tier 2
Cadangan umum aset produktif 800 893
Jumlah modal 20.765 19.667
ATMR
Risiko kredit 63.979 71.418
Risiko pasar 1.733 3.145
Risiko operasional 12.044 8.584
Jumlah ATMR 77.756 83.147
Rasio Kewajiban Penyediaan Modal Minimum 26,70% 23,64%
CET 1 24,32% 21,33%
Tier 1 24,32% 21,33%
Tier 2 2,38% 2,33%
Capital Conversion Buffer 2,50% 2,50%
Bank menghitung modal minimum sesuai profil risiko untuk posisi Desember 2020 menggunakan peringkat profil
risiko per Juni 2020.
Berdasarkan self-assessment Bank, profil risiko Bank dinilai berada pada peringkat ke-2. Oleh karena itu, Bank
berkewajiban untuk memenuhi modal minimum sebesar 9% sampai dengan kurang dari 10%. Pada tanggal
31 Desember 2020, KPMM Bank sebesar 26,70% atau jauh di atas modal minimum yang diwajibkan otoritas
yakni 9%-10%.
Informasi dan fakta material yang terjadi setelah tanggal laporan akuntan
Tidak terdapat informasi atau fakta material yang terjadi setelah tanggal laporan akuntan.
1)
Telah dilakukan pencabutan izin usaha pada tanggal 8 April 2019. Terdapat saldo laba rugi selama periode 1 January 2019 - 8 April 2019
• Insentif bagi Bank yang Memberikan Penyediaan • Klarifikasi atas Uang Rupiah yang Diragukan
Dana untuk Kegiatan Ekonomi Tertentu Guna Keasliannya
Mendukung Penanganan Dampak Perekonomian • Tata Cara Perizinan dan Penyelenggaraan Central
Akibat Wabah Virus Corona Counterparty untuk Transaksi Derivatif Suku Bunga
• Pelaksanaan tentang Standardisasi Kompetensi di dan Nilai Tukar Over-the-Counter
Bidang Sistem Pembayaran dan Pengelolaan Uang • Perubahan Kedua PADG No. 19/6/PADG/2017
Rupiah tentang Pinjaman Likuiditas Jangka Pendek bagi
• Pelaksanaan PBI No. 22/4/PBI/2020 tentang Bank Umum Konvensional
Insentif Bagi Bank yang Memberikan Penyediaan • Penyediaan Prefund dalam Penyelenggaraan
Dana untuk Kegiatan Ekonomi Tertentu Guna Transfer Dana Kliring Berjadwal oleh Bank
Mendukung Penanganan Dampak Perekonomian Indonesia
Akibat Wabah Virus Corona • Perubahan Kedua atas Peraturan Bank Indonesia
• Lelang Surat Utang Negara dan/atau Surat No. 20/3/PBI/2018 tentang Giro Wajib Minimum
Berharga Syariah Negara di Pasar Perdana dalam Rupiah dan Valuta Asing bagi Bank Umum
untuk Menjaga Kesinambungan Pengelolaan Konvensional, Bank Umum Syariah dan Unit
Keuangan Negara Sebagai Pelaksanaan Peraturan Usaha Syariah
Pemerintah Pengganti Undang-Undang No. 1 • Perubahan Keenam PADG No. 20/10/PADG/2018
Tahun 2020 tentang Kebijakan Keuangan Negara tentang Giro Wajib Minimum dalam Rupiah dan
dan Stabilitas Sistem Keuangan untuk Penanganan Valuta Asing bagi Bank Umum Konvensional, Bank
Pandemi Coronavirus Disease 2019 (COVID-19) Umum Syariah dan Unit Usaha Syariah
dan/atau dalam Rangka Menghadapi Ancaman • Pengeluaran dan Pengedaran Uang Rupiah
yang Membahayakan Perekonomian Nasional dan/ Khusus Peringatan 75 Tahun Kemerdekaan Negara
atau Stabilitas Sistem Keuangan Kesatuan Republik Indonesia Pecahan 75.000
• Perubahan Kedua atas Peraturan Bank Indonesia (Tujuh Puluh Lima Ribu) Tahun Emisi 2020
No. 19/3/PBI/2017 tentang Pinjaman Likuiditas • Penyelesaian Transaksi Bilateral Menggunakan
Jangka Pendek bagi Bank Umum Konvensional Mata Uang Lokal (Local Currency Settlement)
• Penyesuaian Pelaksanaan Beberapa Ketentuan Melalui Bank
Bank Indonesia Sebagai Dampak Pandemi • Penyelesaian Transaksi Bilateral Antara Indonesia
Coronavirus Disease 2019 (COVID-19) dan Jepang Menggunakan Rupiah dan Yen Melalui
• Perizinan Terpadu Bank Indonesia Melalui Front Bank
Office Perizinan • Perubahan Ketiga atas PBI No. 19/3/PBI/2017
• Perubahan Keempat atas Peraturan Anggota tentang Pinjaman Likuiditas Jangka Pendek bagi
Dewan Gubernur No. 20/6/PADG/2018 tentang Bank Umum
Pelaksanaan Operasi Pasar Terbuka • Perubahan Kedua atas PBI No. 20/8/2018 tentang
• Perubahan Kelima atas Peraturan Anggota Rasio Loan to Value untuk Kredit Properti, Rasio
Dewan Gubernur No. 20/6/PADG/2018 tentang Financing to Value untuk Pembiayaan Properti,
Pelaksanaan Operasi Pasar Terbuka dan Uang Muka untuk Kredit atau Pembiayaan
• Perubahan atas Peraturan Anggota Dewan Kendaraan Bermotor
Gubernur No. 20/7/PADG/2018 tentang Kepesertaan • Operasi Moneter
Operasi Moneter • Perubahan Kedua atas Peraturan Bank Indonesia
• Perubahan Kelima atas Peraturan Anggota Dewan No. 20/4/PBI/2018 tentang Rasio Intermediasi
Gubernur No. 20/10/PADG/2018 tentang Giro Wajib Makroprudensial dan Penyangga Likuiditas
Minimum Dalam Rupiah dan Valuta Asing bagi Makroprudensial bagi Bank Umum Konvensional,
Bank Umum Konvensional, Bank Umum Syariah, Bank Umum Syariah, dan Unit Usaha Syariah
dan Unit Usaha Syariah • Perubahan atas PADG No. 21/25/PADG/2019
• Perubahan atas Peraturan Anggota Dewan Tentang Rasio Loan to Value untuk Kredit Properti,
Gubernur No. 21/22/PADG/2019 tentang Rasio Rasio Financing to Value untuk Pembiayaan
Intermediasi Makroprudensial dan Penyangga Properti, dan Uang Muka untuk Kredit atau
Likuiditas Makroprudensial bagi Bank Umum Pembiayaan Kendaraan Bermotor
Konvensional, Bank Umum Syariah, dan Unit • Instrumen Operasi Pasar Terbuka (PADG Instrumen
Usaha Syariah OPT)
• Penyelenggara Jasa Pengolahan Uang Rupiah • Pelaksanaan Operasi Pasar Terbuka
• Peraturan Pelaksanaan Perizinan Terpadu Bank • Standing Facilities
Indonesia Melalui Front Office Perizinan
TINJAUAN
PENDUKUNG BISNIS
SUMBER DAYA MANUSIA Profil Karyawan
Jumlah karyawan Bank pada 31 Desember 2020 adalah
Bank terus berinvestasi pada kapabilitas sumber daya 3.419 karyawan, atau 10% lebih rendah dibandingkan
manusia, seiring dengan pertumbuhan di industri dengan tahun sebelumnya.
perbankan Indonesia. Hal ini dapat tercapai melalui
aktivitas-aktivitas dari Departemen Sumber Daya
Manusia (SDM) yang terus mendukung pertumbuhan
Bank, beradaptasi dan menyelaraskan dengan
perubahan pasar, khususnya di industri perbankan,
memberikan pengalaman yang luar biasa kepada
karyawan, dan melalui perbaikan berkelanjutan atas
kebijakan SDM, tata kelola dan manajemen risiko
terkait sumber daya manusia.
Komposisi dari sumber daya manusia pada 31 Desember 2020 berdasarkan pendidikan yang diperoleh adalah
sebagai berikut:
2020 2019
Pendidikan
Jumlah Karyawan Persentase Jumlah Karyawan Persentase
S3 6 0,18% 3 0,08%
S2 316 9,24% 215 5,66%
S1 3.033 88,71% 3.404 89,65%
D3 9 0,26% 132 3,48%
D1 47 1,37% 7 0,18%
SLTA 8 0,23% 36 0,95%
Total 3.419 100,00% 3.797 100,00%
Pada tahun 2020, lebih dari 98% karyawan memiliki jenjang pendidikan S1 atau lebih tinggi, naik 3 persen
dibanding tahun sebelumnya. Kenaikan ini disebabkan karena Bank terus berupaya untuk meningkatkan kualitas
sumber daya manusia yang memiliki pendidikan tinggi.
Pada tahun 2020, sama dengan tahun sebelumnya, komposisi karyawan masih didominasi oleh usia produktif dan
generasi muda yang dinamis. Lebih dari 73% karyawan berusia di bawah 40 tahun.
Komposisi sumber daya manusia berdasarkan tingkatan dalam struktur organisasi antara Manajer Madya,
Manajemen Lini, Karyawan masing-masing adalah 128, 811, dan 2.437. Rata-rata, seorang Manajer membawahi
5 atau 6 orang karyawan. Rasio tersebut mendekati arahan yang direkomendasikan, yaitu untuk memastikan
manajemen yang efektif dan efisien, seorang Manajer dapat membawahi 8 orang karyawan.
Pada tahun 2020, jumlah karyawan kontrak terus mengalami penurunan, dari 533 di tahun 2019 menjadi 364 (turun
31,7%). Hal ini disebabkan karena banyaknya pekerjaan kontrak sementara yang sudah selesai.
Dalam hal komposisi sumber daya manusia berdasarkan jenis kelamin, tidak ada perubahan dibandingkan dengan
2019. Komposisi antara karyawan perempuan dibandingkan karyawan laki-laki tetap berada pada tingkat 55,07%
terhadap 44,93%. Hal ini membuktikan bahwa Bank memberikan kesempatan yang besar kepada karyawan
perempuan untuk memiliki karir di Bank.
Penerapan Peraturan Remunerasi termasuk Material Risk Takers
Pada tahun 2020, Komite Remunerasi dan Nominasi (RNC) telah menyelesaikan aktivitas-aktivitas di bawah ini dan
memperoleh rekomendasi dari Dewan Komisaris:
• Peninjauan tahunan atas RNC Terms of Reference (TOR) dan kajian tahunan keanggotaan termasuk
pengangkatan anggota baru untuk memperkuat komite.
• Kajian atas komposisi anggota Direksi dan anggotanya dan memberikan rekomendasi perubahan kepada
Dewan Komisaris.
• Nominasi enam Direktur baru (Direktur Utama, Direktur CMB, Direktur WPB, Direktur Global Banking, Direktur
Kepatuhan, Direktur Operasi dan TI) dan dua Komisaris baru.
• Peninjauan scorecard kinerja untuk Direktur sesuai dengan prioritas strategis Bank dan indikator keuangan
utama.
Untuk meningkatkan kompetensi karyawan, pada tahun 2020 Bank melaksanakan program pengembangan kepada
3.773 pegawai dengan total partisipasi pelatihan sebanyak 60.789 topik pelatihan.
Jumlah Jam
Jumlah Jumlah Jam Jumlah Partisipan Jumlah Karyawan
Pelatihan per
Karyawan Pelatihan Pelatihan Terlatih
Karyawan
3.443 59.706 17.34 60.789 3.773
Pelatihan untuk Dewan Komisaris dan Direksi
Untuk meningkatkan kompetensi dan untuk mendukung tugas dan tanggung jawab Direksi dan Dewan Komisaris,
anggota Direksi dan Dewan Komisaris telah mengikuti beberapa program pelatihan di tahun 2020, yang
meliputi:
Pelatihan Wajib Global (GMT) membantu karyawan untuk memahami Prinsip Global, landasan tentang siapa
dan bagaimana Bank beroperasi. Secara khusus, GMT melihat risiko utama yang dihadapi oleh bank dan cara
mengelolanya secara efektif, sehingga Bank dapat memberikan hasil yang tepat bagi nasabah dan pemangku
kepentingan.
Program pelatihan terkait Kejahatan Keuangan untuk e-Learning dan pascakursus bersifat wajib dan
Peran Berisiko Tinggi yang diadakan adalah sebagai karyawan memiliki 90 hari untuk menyelesaikan
berikut: modul yang ditugaskan. Selama tahun 2020,
• AML and Sanctions (AMLS) untuk Peran Berisiko program pelatihan AML and Sanctions untuk
Tinggi Peran Berisiko Tinggi terdiri dari 7 kurikulum yang
Pelatihan ini wajib untuk semua Peran Berisiko ditugaskan kepada 1.048 karyawan dari masing-
Tinggi di dalam Bank dan terpisah dari Global masing fungsi bisnis. Jumlah karyawan yang telah
Mandatory Training (GMT) yang harus diambil menyelesaikan pelatihan sebanyak 694 karyawan
semua karyawan. Pembelajaran ini akan membantu atau 66,22%, dan sisanya akan menyelesaikan
karyawan untuk secara efektif mengelola risiko pelatihan pada tahun 2021.
kejahatan keuangan dan memberikan kepercayaan
diri dan keterampilan yang dibutuhkan untuk • Anti Suap & Korupsi (AB&C) untuk Peran Berisiko
mengidentifikasi dan mengelola risiko secara efektif Tinggi
dalam perannya. Baik karyawan tetap maupun Program pelatihan ini terdiri dari 2 kurikulum
kontrak harus menyelesaikan pembelajaran yang diberikan kepada 230 karyawan dari masing-
serta mengikuti penilaian pascakursus. Penilaian masing bisnis dan fungsi, dan 217 atau 94,35%
karyawan telah menyelesaikan kurikulum yang
ditetapkan.
Fungsi Bisnis
Biaya Pelatihan dan Pengembangan 2020
Total biaya yang digunakan untuk pelatihan dan pengembangan selama tahun 2020 adalah Rp34.789 juta atau
2,04% dari total biaya karyawan tahun 2020.
2020
Deskripsi
(dalam jutaan)
Realisasi Biaya Pelatihan 34.789
Realisasi Biaya Tenaga Kerja 1.701.543
Rasio Biaya Pelatihan terhadap Biaya Tenaga Kerja 2,04%
Bank secara berkelanjutan memperbaharui perangkat Bank akan melakukan pengembangan teknologi untuk
lunak dan perangkat keras untuk memastikan layanan, meningkatkan kapabilitas sistem dan mitigasi risiko.
baik untuk internal dan eksternal, berjalan semestinya Di antaranya sistem untuk mendeteksi dan mencegah
dan meminimalkan risiko terganggunya pelayanan kejahatan keuangan, sistem pelaporan kepada
kepada nasabah. regulator yang terintegrasi, dan perangkat keamanan
siber untuk menjaga integritas dan data nasabah.
Sumber Daya Manusia
Bank memiliki komitmen untuk mengembangkan Data on-shoring
potensi karyawan dengan secara aktif memberikan Sesuai dengan peraturan yang berlaku, Bank tetap
pelatihan internal maupun eksternal, serta berkomitmen untuk menempatkan Pusat Data di
memberikan kesempatan untuk menambah wawasan Indonesia.
ke dunia internasional. Pelatihan yang diberikan
menyeimbangkan antara softskill dan hardskill Ketahanan Operasional
karyawan. Bank akan terus memperbaharui perangkat lunak
dan perangkat keras untuk mengoptimalkan tingkat
Bank menerapkan metodologi seperti Agile layanan dan meningkatkan keamanan secara umum.
and DevOps untuk meraih pengembangan dan
implementasi sistem yang lebih efisien. Sumber Daya Manusia
Bank tetap berkomitmen untuk membangun
Guna menjaga kesehatan karyawan dalam kondisi pengetahuan, keterampilan, dan budaya layanan di
pandemi, pelaksanaan pelatihan dialihkan melalui departemen TI dan Operasional. Hal ini akan diraih
media elektronik seperti HSBC University dan melalui pelatihan, program pembinaan, penghargaan
penggunaan konferensi video. Bank juga bekerja dan pengakuan, dan menggunakan hubungan dengan
sama dengan sarana digital lain seperti Degreed, grup HSBC untuk memberikan wawasan internasional
LinkedIn Learning, Fit for Banking, dan Coursera untuk dan berbagi pengetahuan.
memberikan kesempatan bagi karyawan melakukan
pembelajaran secara online. Bank akan terus menerapkan metodologi seperti
Agile dan DevOps untuk meraih pengembangan dan
Rencana dan Strategi Tahun 2021 implementasi sistem yang lebih efisien.
MANAJEMEN
RISIKO
EKSPOSUR RISIKO DAN PERMODALAN menjaga profil risiko dalam posisi yang aman. Risk
Appetite Framework (Kerangka Kerja Minat Risiko)
A. PENENTUAN MODEL DAN INTERAKSI dikaji secara berkala untuk menetapkan pendekatan
PROFIL RISIKO yang konsisten dalam mendefinisikan, mengukur
dan mengelola serta melaporkan risk appetite (minat
Risk Appetite (minat risiko) adalah artikulasi atas risiko) dan risk tolerance (toleransi risiko) dan juga
tingkat dan jenis risiko yang dapat diambil Bank dalam menguraikan peran dan tanggung jawab di tiga Lini
rangka pencapaian tujuan strategisnya. Pertahanan (3LOD).
Risk Appetite memungkinkan manajemen senior dalam B. STRUKTUR TATA KELOLA RISIKO
mengalokasikan modal, pendanaan dan likuiditas
secara optimal untuk membiayai pertumbuhan Pengawasan Aktif Direksi dan Dewan
yang strategis sesuai dengan tingkat risiko yang Komisaris
dapat diterima, selagi memantau eksposur serta Dalam pengawasan manajemen risiko, Direksi dan
dampak biaya dalam pengelolaan risiko, yang dapat Dewan Komisaris dibantu oleh komite-komite sebagai
menyebabkan kinerja dan tingkat pengembalian yang berikut:
tidak optimal kepada pemegang saham, termasuk
sanksi ketidakpatuhan regulasi dan kerusakan reputasi (i) Komite Manajemen Risiko (RMC)
apabila eksposur telah melebihi batas yang ditetapkan. Proses manajemen risiko dievaluasi oleh Komite
Manajemen Risiko yang bertanggung jawab atas
Bank telah menerapkan berbagai parameter penerapan dan pemantauan manajemen risiko secara
pengukuran risiko baik dalam pengukuran keseluruhan. Komite ini berfungsi sebagai badan
tingkat risiko Bank maupun mekanisme lain yang pengendali atas keseluruhan manajemen risiko
terakomodasi dalam Laporan Minat Risiko (Risk perusahaan dengan fokus pada kultur risiko, minat
Appetite Statement Monitoring). Minat risiko (Risk risiko (risk appetite), profil risiko, dan keselarasan
Appetite) adalah artikulasi atas tingkat dan jenis risiko manajemen risiko dalam tujuan strategis Bank.
yang dapat diambil Bank dalam rangka pencapaian
tujuan strategisnya. Risk Appetite memungkinkan Komite diketuai oleh Direktur Manajemen Risiko dan
manajemen senior dalam mengalokasikan modal, beranggotakan Direksi, termasuk Direksi Kepatuhan
pendanaan dan likuiditas secara optimal untuk serta pejabat eksekutif dengan keahlian di bidangnya
membiayai pertumbuhan yang strategis sesuai dengan masing-masing yaitu bidang Manajemen Risiko
tingkat risiko yang dapat diterima, selagi memantau (SKMR) dan bidang Hukum. Komite ini memiliki
eksposur serta dampak biaya dalam pengelolaan tanggung jawab penuh atas penetapan dan
risiko, yang dapat menyebabkan kinerja dan tingkat pelaksanaan manajemen risiko perusahaan serta
pengembalian yang tidak optimal kepada pemegang memastikan seluruh risiko Bank telah dikelola dengan
saham, termasuk sanksi ketidakpatuhan regulasi dan tepat.
kerusakan reputasi apabila eksposur telah melebihi
batas yang ditetapkan. Wewenang dan Tanggung Jawab RMC
• Untuk mempertimbangkan isu utama/tema umum
Minat Risiko (Risk Appetite Statement) dikaji secara terkait manajemen risiko yang diidentifikasi dari
berkala minimum satu tahun sekali dan disetujui oleh berbagai laporan risiko perusahaan.
Direksi dan juga oleh Dewan Komisaris. Pengawasan • Untuk melakukan kajian dan memberi rekomendasi
minat risiko dilakukan setiap bulan dan dilaporkan kepada Direksi dan/atau Dewan Komisaris
kepada Komite Manajemen Risiko serta dilaporkan meliputi kebijakan dan strategi manajemen risiko,
secara berkala (triwulan) kepada Dewan Komisaris. penyempurnaan implementasi manajemen risiko
Dengan demikian, kontrol dan upaya mitigasi telah berdasarkan hasil evaluasi, serta keputusan bisnis.
menjadi bagian dari proses internal Bank untuk
• Mengkaji dan memutuskan hal untuk eskalasi. manajemen risiko yang harus diimplementasikan oleh
• Mempromosikan dan menurunkan budaya yang Bank. Komite Pemantau Risiko diketuai oleh Komisaris
mendukung manajemen risiko dan pengendalian, Independen yang ditunjuk oleh Dewan Komisaris
dan juga memastikan praktik manajemen risiko dan hanya dapat bertindak sebagai Ketua dari
bank mendukung hasil berperilaku. komite lain yang berada di bawah Dewan Komisaris.
Keanggotaan Komite terdiri dari Komisaris Independen
(ii) Komite Manajemen Risiko serta pihak independen yang memiliki keahlian di
Terintegrasi bidang manajemen risiko dan pihak independen yang
Dalam rangka penerapan Manajemen Risiko memiliki keahlian di bidang keuangan.
Terintegrasi yang komprehensif sesuai dengan
peraturan perundangan POJK No. 17/POJK. 03/2014, Wewenang dan Tanggung Jawab ROC
Entitas Utama yang dalam hal ini adalah PT Bank - Mengevaluasi kesesuaian antara kebijakan
HSBC Indonesia wajib membentuk Komite Manajemen manajemen risiko dengan pelaksanaan kebijakan
Risiko Terintegrasi. Bank.
- Memantau dan mengevaluasi pelaksanaan tugas
Komite Manajemen Risiko Terintegrasi bertanggung Komite Manajemen Risiko dan Satuan Kerja
jawab atas pemantauan manajemen risiko dan Manajemen Risiko.
implementasi atas kerangka kerja manajemen risiko di - Melakukan pemantauan dan memberikan saran
entitas yang termasuk dalam Konglomerasi Keuangan. kepada Dewan Komisaris dalam hal:
Komite Manajemen Risiko diketuai oleh Direktur Risiko 1. Perihal yang terkait Risiko
dan beranggotakan perwakilan Direksi yang ditunjuk 2. Risk Appetite
sebagai anggota dari Entitas Utama, yaitu Direktur 3. Stress Testing
Kepatuhan dan Direktur Keuangan serta pejabat 4. Kerangka Manajemen Risiko dan Sistem
eksekutif yang memiliki keahlian di bidang manajemen Pengendalian Intern
risiko (SKMR). Termasuk di dalam keanggotaan adalah 5. Direktur Risiko dan Fungsi Manajemen Risiko
Direksi atau perwakilan yang ditunjuk dari entitas yang 6. Internal Audit
termasuk dalam Konglomerasi Keuangan (pada saat 7. Eksternal Audit
ini; PT HSBC Sekuritas Indonesia). 8. Laporan Tahunan
Wewenang dan Tanggung Jawab Komite Tanggung Jawab Komite Pemantau Risiko
Manajemen Risiko Terintegrasi: Lainnya, antara lain
Penyusunan kebijakan Manajemen Risiko Terintegrasi; 1. Review Tahunan Tata Tertib dan Efektivitas Komite
dan Perbaikan atau penyempurnaan kebijakan serta laporan kepada Dewan Komisaris.
Manajemen Risiko Terintegrasi berdasarkan hasil
evaluasi pelaksanaan. Komite Pemantau Risiko melakukan review atas
tata tertib ini setiap tahun dan efektivitasnya dan
(iii) Komite Pemantau Risiko (ROC) menyampaikan rekomendasi atas perubahan
Dewan Komisaris membentuk Komite Pemantau yang diperlukan kepada Dewan Komisaris. Komite
Risiko untuk memastikan bahwa kerangka kerja Pemantau Risiko melaporkan kepada Dewan
manajemen risiko telah memberikan perlindungan Komisaris bagaimana Komite Pemantau Risiko
yang memadai terhadap seluruh risiko yang melaksanakan tanggung jawabnya dan akan
dihadapi Bank dalam menjalankan usahanya. Komite membuat rekomendasi atas tindakan apa pun
Pemantau Risiko juga berperan dalam mengawasi yang diperlukan untuk menyelesaikan masalah
perkembangan, implementasi kebijakan manajemen atau melakukan perbaikan.
risiko, dan memberikan masukan mengenai strategi
2. Laporan kepada Dewan Komisaris perubahan budaya dan perilaku. Namun demikian,
Komite Pemantau Risiko menyampaikan laporan budaya tidaklah statis. Saat tantangan dan kesempatan
kepada Dewan Komisaris perihal yang diatur dalam baru muncul, budaya harus beradaptasi untuk
tata tertib ini dan akan memberikan pengawasan membantu bank mencapai hasil strategis.
tambahan yang mungkin diperlukan sehubungan
dengan efektivitas fungsi manajemen risiko. Bank menganggap budaya risiko sebagai cara melihat
bagaimana budaya mendukung kemampuannya
3. Tanggung jawab yang tumpang tindih mengelola risiko. Budaya yang efektif dalam
Jika terdapat tanggung jawab yang dirasakan mengelola risiko dan mengarahkan pada hasil
tumpang tindih antara Komite Pemantau risiko dan perilaku yang wajar adalah budaya yang mendukung
komite lain dari Dewan Komisaris, maka masing- dan mendorong perilaku Pertimbangan yang Baik,
masing Ketua Komite memiliki keleluasaan Berbicara terus terang, dan Akuntabilitas (Good
untuk menyetujui komite mana yang paling tepat Judgement, Speaking Up and Accountability)
untuk memenuhi kewajiban apa pun. Kewajiban
berdasarkan Tata Tertib komite mana pun akan Tiga Lini Pertahanan
dianggap oleh Dewan Komisaris telah dipenuhi, Untuk memperkuat budaya risiko (“Risk Culture”), bank
sepanjang ditangani oleh komite lain tersebut. memperkenalkan konsep kerangka manajemen risiko
operasional dengan konsep ‘Three Lines of Defence’
C. KOMUNIKASI DAN PROSEDUR pada tahun 2013, dengan fokus utama pada perkuatan
MANAJEMEN RISIKO lini pertama (bisnis dan fungsi) dengan kesadaran atas
tanggung jawab mereka untuk melakukan manajemen
Kecukupan Kebijakan dan Prosedur risiko yang memadai.
Manajemen Risiko
Model tiga lini pertahanan yang meliputi unit Bisnis
Gambaran Umum Kebijakan Manajemen dan Fungsi sebagai Lini Pertahanan Pertama, unit-unit
Risiko HSBC Indonesia Risk Stewards (yang membuat kebijakan manajemen
Kebijakan dan sistem manajemen risiko dikaji secara risiko dan melakukan fungsi pengawasan atas risiko
berkala untuk menyesuaikan dengan perubahan tertentu termasuk Fungsi Risiko Operasional dan
kondisi pasar, produk dan jasa yang ditawarkan, serta Risiko Ketahanan) sebagai Lini Pertahanan Kedua, dan
memenuhi ketentuan regulator. Bank melalui berbagai Fungsi Audit Internal sebagai Lini Pertahanan Ketiga.
pelatihan serta standar dan prosedur pengelolaan, Seluruh unit yang ada di setiap lini bersinergi dalam
berusaha untuk mengembangkan budaya upaya-upaya penerapan manajemen risiko, termasuk
pengendalian risiko. Bank juga melibatkan seluruh di dalamnya memastikan pemenuhan aspek kepatuhan
karyawan sehingga mereka memahami dan berperan yang ada di unit kerja terhadap regulasi dan kebijakan
serta sesuai dengan tanggung jawab mereka. yang berlaku.
Kerangka Kerja Manajemen Risiko Lini Pertahanan Pertama adalah unit-unit bisnis dan
Penerapan manajemen risiko yang efektif melalui fungsi yang memiliki tanggung jawab menjadi pemilik
Kerangka Kerja Manajemen Risiko yang terintegrasi risiko dan kontrol, serta menerapkan manajemen
memastikan pengukuran risiko yang kemudian risiko yang tepat dalam pelaksanaan aktivitas sehari-
dilaporkan, dikendalikan dan dimitigasi sesuai dengan hari. Konsep ini diperkenalkan untuk meningkatkan
visi, misi, dan strategi bisnis Bank. kesadaran Lini Pertahanan Pertama tentang peran
penting mereka dalam mengelola risiko operasional
Kerangka manajemen risiko Bank dibentuk untuk saat menjalankan aktivitas sehari-hari Bank.
mengidentifikasi dan menganalisa risiko-risiko yang
ada di dalam operasional Bank, untuk menentukan Lini Pertahanan Kedua adalah semua unit fungsi
batasan dan pengendalian risiko yang sesuai serta yang memiliki kebijakan terkait manajemen risiko
mengawasi risiko dan kepatuhan terhadap batasan dan melakukan pengawasan menyeluruh atas risiko
yang telah ditetapkan. tertentu, contohnya adalah unit Operational and
Resilience Risk, Financial Crime Compliance, Legal,
Budaya Risiko Regulatory Compliance, dan unit lainnya seperti
Bank mendefinisikan budaya risikonya sebagai sikap Wholesale and Market Risk, Retail Credit Risk. Lini
bersama, nilai-nilai dan norma yang membentuk Pertahanan Kedua juga dapat terdiri dari unit yang
perilaku organisasi. Pendekatan dalam pengelolaan melaksanakan fungsi sehari-hari, namun memiliki
budaya risiko dibangun atas serangkaian prinsip cakupan pengelolaan risiko tertentu, contohnya
adalah Human Resources (untuk risiko Sumber Daya D. RUANG LINGKUP DAN FITUR UTAMA
Manusia). Lini Pertahanan Kedua berfungsi untuk SISTEM PENGUKURAN RISIKO.
memberikan masukan dan mempertanyakan kepada
unit Lini Pertahanan Pertama dalam pengelolaan Kecukupan Proses Identifikasi,
risiko yang mereka lakukan, serta memastikan agar Pengukuran, Pemantauan, dan
pengelolaan risiko dilakukan sesuai dengan kontrol Pengendalian Risiko, serta Sistem
masing-masing. Informasi Manajemen Risiko
Bank, menjamin tersedianya pelaporan keuangan untuk kelompok nasabah yang lebih besar dan lebih
dan manajerial yang dapat dipercaya, meningkatkan kompleks. Meskipun bentuk utama manajemen
kepatuhan Bank terhadap ketentuan dan peraturan risiko tetap pada titik awal eksposur, melalui proses
perundangundangan, serta mengurangi risiko pengambilan keputusan pemberian pinjaman,
terjadinya kerugian, penyimpangan dan pelanggaran aktivitas lindung nilai dilakukan dalam parameter
aspek kehati-hatian. kredit yang telah disepakati, dan tunduk pada batasan
risiko pasar dan struktur kelola yang kuat.
Terselenggaranya sistem pengendalian intern Bank
yang andal dan efektif menjadi tanggung jawab dari PRAKTIK MANAJEMEN RISIKO
seluruh satuan kerja operasional (risk-taking unit)
dan satuan kerja pendukung serta Satuan Kerja Audit Pengelolaan Delapan Jenis Risiko Utama
Intern (SKAI). Pelaksanaan sistem pengendalian intern Satuan Kerja Manajemen Risiko telah mengidentifikasi
harus sekurang-kurangnya mampu secara tepat waktu delapan risiko utama yang dihadapi oleh Bank, yaitu:
mendeteksi kelemahan dan penyimpangan yang risiko kredit, risiko pasar, risiko likuiditas, risiko
terjadi. operasional, risiko hukum, risiko reputasi, risiko
stratejik, dan risiko kepatuhan.
E. PROSES PELAPORAN INFORMASI
RISIKO Berikut ini adalah delapan jenis risiko yang dihadapi
Informasi risiko yang disampaikan kepada Dewan Bank beserta cara pengawasan dan pengelolannya:
Komisaris dan Direksi berupa Enterprise Risk Report
yang terdiri dari: (i) Risiko Kredit
• Laporan Risk Appetite Statement, Risiko Kredit adalah risiko yang timbul dari kegagalan
• Peta Risiko (Risk Map) dan peminjam atau pihak rekanan dalam memenuhi
• Risiko-Risiko Top dan Emerging kewajibannya kepada Bank. Dalam mengelola risiko
yang disampaikan setiap bulan kepada Komite kredit, Bank menerapkan kebijakan dan pedoman
Manajemen Risiko dan triwulanan kepada Komite untuk segmen bisnis masing-masing, baik untuk ritel
Pemantau Risiko. maupun korporasi.
F. STRESS TESTING Risiko kredit merupakan salah satu risiko utama dalam
Bank secara teratur melakukan proses stress test penerapan manajemen risiko. Manajemen risiko kredit
untuk menilai ketahanan neraca dan kecukupan modal dilakukan oleh seluruh unit yang terkait dengan proses
Bank, serta untuk memberikan wawasan yang dapat kredit, melalui berbagai tingkatan dari tingkat Bisnis,
ditindaklanjuti tentang bagaimana elemen penting Operasional, sampai dengan tingkat Manajemen
dan portofolio Bank selama krisis. Bank menggunakan Senior di antaranya melalui forum Komite Manajemen
hasilnya untuk mengkalibrasi risk appetite dan untuk Risiko dan Komite Kredit.
meninjau kekuatan strategi dan keuangan Bank,
membantu meningkatkan kualitas pengambilan Organisasi Manajemen Risiko Kredit
keputusan manajemen. Analisis stress test membantu Identifikasi risiko kredit dilakukan baik oleh pihak
manajemen dalam memahami sifat dan kerentanan Bisnis, Wholesale Credit Approver dan Wholesale
yang ada di mana Bank terekspos. Hasil stress test Credit Risk. Bank telah membuat ”Operating
juga mendorong adanya rencana pemulihan dan Framework”, untuk Wholesale Credit Risk, dimana
resolusi untuk meningkatkan stabilitas keuangan. modus operandi lebih disesuaikan dengan POJK and
SEOJK yang mengatur tatanan manajemen risiko
G. STRATEGI DAN PROSES kredit, yaitu untuk melakukan fungsi identifikasi risiko,
MANAJEMEN RISIKO fungsi pengukuran risiko, fungsi monitoring dan
Strategi dan proses tertentu untuk mengelola, fungsi pengelolaan.
melakukan lindung nilai dan memitigasi risiko yang
timbul dari model bisnis Bank digunakan secara Kebijakan Pengelolaan Risiko Kredit
strategis dalam pengelolaan portfolio yang dikelola a. Pengawasan
oleh Global Banking dan Commercial Banking, Pengawasan secara menyeluruh terhadap seluruh
namun hanya Global Markets yang memerlukan portofolio kredit dijalankan secara rutin, termasuk di
penggunaan mitigasi risiko kredit dan pasar di tingkat antaranya rapat bulanan Komite Manajemen Risiko
portofolio. Batasan risiko dan penggunaan batasan yang dipimpin langsung oleh Direktur Risiko, serta
risiko, maturity profiles dan kualitas risiko dipantau komite-komite dewan lainnya yang mendukung
dan dikelola secara aktif oleh Global Markets. Proses proses manajemen risiko di Bank.
ini adalah kunci untuk menerapkan selera risiko
Sebagai proses manajemen risiko berkelanjutan maka sebagai watchlist sesuai dengan kebijakan kredit yang
Bank juga memiliki forum yang bernama Portfolio berlaku. Pemutus kredit dan unit Wholesale Credit
Oversight Council (POC) yang akan membantu Bank Risk memiliki peran yang krusial dalam melakukan
dalam mengawasi portofolio kredit pada segmen review dan mempertanyakan proses watchlist dan
”Wholesale Banking” yang dapat digunakan oleh Bank dapat memberikan saran untuk memasukkan (atau
sebagai acuan untuk menentukan kebijakan mitigasi mengeluarkan) debitur dari daftar watchlist atau
risiko kredit yang menyeluruh. melakukan penilaian ulang mengenai watchlist status
agar sesuai dengan perubahan dari profil risiko.
b. Kecukupan Kebijakan, Prosedur, dan Hal ini untuk memastikan debitur watchlist yang
Penetapan Batas membutuhkan tindakan perbaikan, penyesuaian rating
Kebijakan kredit disusun oleh unit yang independen kredit, dan/atau penurunan kolektibilitas menjadi dalam
untuk memastikan kebijakan yang ada mendukung perhatian khusus dapat dilakukan dengan tepat, pada
proses kredit yang berjalan di Bank. Secara khusus, status watchlist yang sesuai, dan kapanpun dirasa tepat
masing-masing unit kerja juga memiliki peranan untuk untuk debitur tersebut dialihkan ke Loan Management
memastikan ketersediaan prosedur untuk meyakinkan Unit untuk mendapatkan tindakan penyelamatan.
standardisasi proses kredit serta tersedianya suatu
prosedur teknis untuk mempermudah proses kerja Watchlist adalah perangkat manajemen risiko yang
masing-masing unit yang terlibat dalam proses kredit. mengidentifikasi hal untuk perhatian manajemen,
hubungan debitur dengan berbagai tingkat keparahan
Kebijakan kredit yang merupakan pedoman yang untuk ditinjau dan merupakan tambahan terhadap
digunakan dalam proses kredit disusun oleh unit proses normal dalam hal persetujuan kredit.
kebijakan kredit, di mana kebijakan ini selalu dikaji
ulang dan diperbarui secara berkala. d. Kecukupan Proses Pengukuran, Pemantauan,
dan Pengendalian Risiko
Salah satu kebijakan kredit yang diterapkan dan Pengukuran risiko dilakukan secara berkala melalui
wajib dilakukan oleh unit bisnis adalah terkait dengan penyusunan rencana tahunan Bank yang dimulai
proses kajian tahunan. Unit bisnis diharuskan untuk dengan penentuan “Risk Appetite Statement” sebagai
melakukan kajian tahunan atas debitur secara disiplin koridor minat risiko dan toleransi risiko yang dapat
minimal satu tahun sekali. Dengan adanya kajian diterima oleh Bank pada tahun berjalan. Proposal atas
tahunan tersebut, unit bisnis dapat memantau dan rancangan “Risk Appetite Statement” akan diajukan
memastikan bahwa usaha debitur masih berjalan untuk memperoleh rekomendasi Komite Manajemen
dengan baik. Selain itu, jika terdapat perubahan Risiko setiap tahunnya sebelum diajukan untuk
kondisi usaha dapat dilakukan upaya antisipasi untuk persetujuan Dewan Komisaris. Beberapa indikator
memitigasi memburuknya kualitas kredit. penting seperti rasio-rasio yang terkait dengan
pendapatan, profitabilitas, permodalan, kualitas
Selain penetapan kebijakan dan prosedur, Bank portofolio, likuiditas, NPL dan beberapa kategori risiko
juga menerapkan batas yang terkait dalam proses Bank lainnya dipantau setiap bulan dalam pertemuan
kredit sesuai dengan risk appetite Bank. Batas Komite Manajemen Risiko.
yang ditetapkan antara lain terkait dengan batas
kewenangan pejabat pemutus kredit, batas pemberian Kinerja risiko diukur dan dievaluasi setiap bulan
kredit kepada debitur (sesuai BMPK), batas industri, dengan membandingkan antara kondisi aktual risiko
dan sebagainya. dengan Risk Appetite Statement, yang memungkinkan
dilakukannya pendeteksian yang lebih dini dan untuk
c. Kecukupan Proses Identifikasi Risiko Kredit menentukan langkah mitigasi yang diperlukan. Langkah
Debitur yang berpotensi bermasalah dapat pencegahan dan korektif dibahas dalam komite
diidentifikasi lebih dini oleh Bank ketika terdapat termasuk kemajuan yang telah dicapai selama ini.
peringatan dini adanya penurunan pada tingkat
kesehatan keuangan dari debitur. Peringatan dini dapat Bank telah memiliki sistem dan prosedur pemantauan
diidentifikasi melalui sistem Bank, perilaku debitur, yang antara lain mencakup pemantauan terhadap
aktivitas bisnis, dan interaksi antara debitur dengan besarnya eksposur risiko, toleransi risiko, kepatuhan
pihak Bank, dan informasi dari eksternal (seperti rating limit internal, dan hasil stress testing maupun
agency, berita dan media). konsistensi pelaksanaan dengan appetite, kebijakan,
dan prosedur yang ditetapkan.
Unit bisnis memiliki tanggung jawab utama untuk
dapat mengidentifikasi debitur yang berisiko tinggi Salah satu aspek yang dikaji secara berkala dan disetujui
secara tepat dan menempatkan debitur tersebut oleh Direksi adalah penentuan sektor/industry appetite
yang memberikan arahan dalam pengembangan dengan Menggunakan Pendekatan Standar’ yang
portofolio kredit. mensyaratkan bahwa seluruh bank harus melakukan
perhitungan ATMR untuk risiko kredit dengan
Secara berkala, stress test terhadap portofolio menggunakan Pendekatan Standar. Untuk keperluan
dilakukan untuk merespons dampak faktor eksternal internal, Bank menggunakan pengukuran berdasarkan
yang sedang terjadi yang secara langsung maupun internal rating yang digunakan sebagai alat bantu
tidak langsung dapat mempengaruhi portofolio kredit. dalam proses pengambilan keputusan kredit.
Hasil kajian ini dipresentasikan ke bagian bisnis untuk
dilakukan langkah-langkah antisipatif. Penggunaan peringkat dalam perhitungan ATMR
risiko kredit hanya digunakan untuk jenis tagihan
Bank telah melakukan stress testing untuk mengukur kepada Entitas Sektor Publik, Bank, dan, Korporasi.
kondisi keuangan dan kemampuan manajemen Bank
untuk terus beroperasi secara efektif pada kondisi Tagihan yang Jatuh Tempo dan Tagihan yang
perekonomian ekstrem. Mengalami Penurunan Nilai/Impairment
Tagihan yang jatuh tempo merupakan seluruh tagihan
Kebijakan Pengelolaan Risiko Konsentrasi Kredit yang telah jatuh tempo lebih dari 90 hari, baik atas
Risiko konsentrasi kredit timbul ketika sejumlah pembayaran pokok dan/atau pembayaran bunga.
nasabah terlibat dalam kegiatan bisnis yang sama atau Sedangkan tagihan yang mengalami penurunan nilai/
serupa atau melakukan bisnis di wilayah geografis impairment adalah asset keuangan yang memiliki nilai
yang sama, atau ketika nasabah memiliki karakteristik signifikan secara individual dan terdapat bukti obyektif
serupa yang berdampak pada kemampuan kolektif bahwa penurunan nilai individual terjadi setelah
mereka untuk memenuhi kewajiban kontrak serupa pengakuan awal aset keuangan tersebut.
yang dipengaruhi oleh perubahan ekonomi atau
kondisi lainnya. Pembentukan CKPN Individual dan Kolektif
Bank sudah menerapkan pembentukan CKPN
Kewenangan persetujuan kredit untuk nasabah individual dan kolektif sesuai dengan PSAK 71, Bank
ditentukan berdasarkan jumlah eksposur per grup. mengembangkan permodelan parameter risiko seperti
Dengan demikian, kemungkinan terjadinya konsentrasi PD (Probability of Default), LGD (Loss Given Default)
kredit yang melampaui batas pada satu grup debitur dan EAD (Exposure at Default) yang digunakan
dapat dihindari. Bank juga mengacu dan memenuhi sebagain komponen dalam perhitungan kerugian
Batas Maksimum Pemberian Kredit (BMPK) sesuai kredit ekspektasian/CKPN.
dengan ketentuan OJK.
PSAK 71 mensyaratkan Bank untuk mengelompokkan
Selain itu pada tahun ini Bank telah memiliki limit Aset Keuangan ke dalam tiga tahapan penurunan nilai
industry Cap untuk industry-industri yang termasuk (stage 1, stage 2 dan stage 3) dengan menentukan
dalam industri yang berisiko tinggi. apakah terjadi peningkatan risiko kredit yang
signifikan.
Kebijakan, Prosedur, dan Proses untuk Menilai dan
Mengelola agunan Bank mengukur cadangan kerugian sejumlah kerugian
Saat ini Bank telah memiliki kebijakan dan prosedur kredit ekspektasian 12 bulan untuk aset keuangan yang
yang jelas mengenai pengelolaan dan penilaian memiliki risiko kredit rendah pada tanggal pelaporan
jaminan. Dimana Bank akan terus memperbaharui (stage 1) dan kerugian kredit sepanjang umur untuk
kebijakan terkait sesuai dengan ketentuan dari POJK. aset keuangan yang mengalami peningkatan risiko
Selain itu dalam setiap pengajuan kredit maka Bank kredit (SICR) yang signifikan (stage 2) serta aset
telah melakukan penilaian terhadap jaminan yang keuangan yang mengalami kredit memburuk dan
diterima oleh Bank untuk memastikan jaminan yang gagal bayar dengan disertai riwayat keterlambatan
diterima telah sesuai dengan kebijakan dan prosedur pembayaran (stage 3).
yang ada.
Dalam menghitung CKPN, Bank menerapkan
Kebijakan penggunaan peringkat dalam beberapa skenario makro ekonomik yang ditentukan
perhitungan ATMR untuk Risiko Kredit dengan melakukan proyeksi beberapa variabel
HSBC mengukur risiko kredit dengan menggunakan makroekonomik. Selain itu, Bank juga menentukan
metode standar sesuai dengan Surat Edaran OJK pembobotan untuk kemungkinan terjadinya sebuah
No.42/SEOJK.03/2016 tentang ‘Pedoman Perhitungan skenario makro ekonomik tersebut. Berbagai variabel
Aset Tertimbang Menurut Risiko untuk Risiko Kredit makroekonomik (MEV) digunakan dalam permodelan
PSAK 71 tergantung pada hasil analisis statistik dan (ii) Risiko Pasar
kesesuaian MEV dengan data histori pembuatan Risiko Pasar adalah risiko pada posisi neraca dan
model impairment. Perhitungan kerugian kredit rekening administratif, termasuk transaksi derivatif,
ekspektasian dan proyeksi variabel makro ekonomik akibat perubahan secara keseluruhan dari kondisi
tersebut di review oleh Bank secara berkala. pasar, termasuk risiko perubahan harga option.
Metode yang digunakan untuk menerapkan limit Risiko pasar ini dikelola oleh unit kerja yang
operasi yang didefinisikan pada internal capital independen dari bisnis dan merupakan bagian dari
untuk counterparty credit exposures dan untuk satuan kerja manajemen risko pada Bank.
eksposur CCP;
Bank berpartisipasi dalam transaksi yang membuat Dalam rangka proses penerapan Manajemen Risiko,
Bank menghadapi risiko kredit dengan pihak lawan Bank menggunakan berbagai pendekatan pengukuran
(counterparty risk). Risiko kredit dengan pihak lawan Risiko, baik dengan metode standar seperti yang
adalah risiko kerugian finansial jika pihak lawan direkomendasikan oleh Basel Committee on Banking
transaksi gagal bayar sebelum menyelesaikan Supervision pada Bank for International Settlements
transaksi dengan memuaskan. Ini muncul terutama maupun dengan metode pengukuran yang advanced
dari derivatif over-the-counter (‘OTC’) dan transaksi (internal model). Pengukuran dengan menggunakan
pembiayaan sekuritas dan dihitung dalam trading internal model dimaksudkan untuk antisipasi
book dan non-trading book. Nilai transaksi bervariasi perkembangan operasi perbankan yang semakin
dengan mengacu pada faktor pasar seperti suku bunga, kompleks maupun antisipasi kebijakan perbankan
nilai tukar, atau harga aset. Counterparty risk dari pada masa mendatang.
transaksi derivatif diperhitungkan saat melaporkan
nilai wajar posisi derivatif. Penyesuaian nilai wajar ini Penerapan internal model telah memperhatikan
dikenal sebagai penyesuaian penilaian kredit (‘CVA’) berbagai persyaratan minimum baik kuantitatif
maupun kualitatif agar hasil penilaian risiko dapat
Kebijakan yang berkaitan dengan garansi dan lebih mencerminkan kondisi Bank yang sebenarnya.
mitigasi risiko dan penilaian terkait counterparty Untuk kepentingan perhitungan Risiko Pasar yang
risk, termasuk eksposur towards CCP terkait dengan perhitungan Kewajiban Penyediaan
Bank mengelola eksposur pihak lawan pada kontrak Modal Minimum (KPMM), Bank mengacu pada
derivatif OTC Bank dengan menggunakan perjanjian ketentuan yang berlaku.
jaminan dengan pihak lawan. Saat ini, Bank tidak
secara aktif mengelola eksposur counterparty Bank mengukur risiko potensi kerugian yang dapat
derivatif OTC Bank di pasar kredit, meskipun Bank dihasilkan dari kemungkinan terjadinya pergerakan
dapat mengelola eksposur individu dalam keadaan yang kurang menguntungkan dari fluktuasi suku
tertentu. Bank menerapkan batasan kebijakan yang bunga dan nilai tukar mata uang dengan menggunakan
ketat pada jenis agunan dan sebagai konsekuensinya, metode Value at Risk (VaR). Bank juga melakukan
jenis agunan yang diterima dan dijaminkan, menurut stress test risiko pasar, pengendalian dan pemantauan
nilainya, sangat likuid dan berkualitas kuat, sebagian utilisasi batas risiko pasar secara harian dan posisi
besar berupa uang tunai. Jika jenis jaminan harus devisa neto setiap posisi akhir hari sesuai dengan
disetujui di luar kebijakan jaminan, diperlukan peraturan Bank Indonesia.
persetujuan dari komite perwakilan senior dari Pasar,
Hukum, dan Risiko. Dalam mengelola risiko pasar, Bank membaginya
ke dalam risiko suku bunga dan risiko nilai tukar.
Kebijakan terkait eksposur wrong way risk Risiko tingkat bunga timbul dari memegang aset dan
Wrong way risk adalah korelasi merugikan antara kewajiban - aktual atau nosional - dengan tanggal jatuh
probabilitas gagal bayar pihak lawan dan nilai tempo yang berbeda atau tanggal penetapan harga
mark-to-market dari transaksi yang mendasarinya. kembali, menciptakan eksposur atas perubahan tingkat
Risikonya bisa bersifat umum, mungkin terkait suku bunga. Posisi pinjaman berlebihan – di mana
dengan mata uang negara penerbit, atau khusus untuk penetapan harga aset lebih lambat dari kewajiban –
transaksi yang bersangkutan. Ketika ada wrong way akan menguntungkan jika suku bunga turun dan rugi
risk yang signifikan, pendekatan khusus perdagangan jika suku bunga naik. Posisi yang dipinjam berlebihan
diterapkan untuk mencerminkan risiko ini dalam – di mana kemampuan menentukan harga kembali
penilaian. dari aset - akan menguntungkan jika suku bunga naik
dan rugi jika suku bunga turun. Sementara, nilai tukar
mata uang timbul dari fluktuasi nilai tukar mata uang
asing yang memengaruhi posisi terbuka Bank.
Bank memisahkan eksposur risiko pasar antara terhadap perubahan model bisnis, kondisi pasar dan
portofolio yang diperdagangkan (trading) dan yang regulasi. Bank mempertahankan berbagai sumber
tidak diperdagangkan (accrual). Portofolio yang dana yang tersedia, terdiversifikasi dari simpanan
diperdagangkan meliputi posisi yang timbul dari nasabah ritel inti dan simpanan nasabah korporasi
pembentukan pasar, position-taking, dan lainnya serta memastikan ketersediaan aset likuid berkualitas
yang ditetapkan pada nilai pasar. Portofolio yang tidak tinggi.
diperdagangkan meliputi posisi yang timbul terutama
dari manajemen tingkat suku bunga atas aktiva Manajemen Risiko yang diterapkan oleh Bank adalah
berbunga dan kewajiban berbunga, dan aktiva yang sebagai berikut:
diklasifikasikan sebagai tersedia untuk dijual. 1. Melakukan pengawasan harian atas Liquidity
Coverage Ratio (LCR) dan Net Stable Funding
Bank melakukan pengawasan maksimum risiko Ratio (NSFR), di mana di dalamnya mencakup
pasar sesuai batas yang telah disetujui secara harian pengawasan harian atas jumlah aset likuid Bank
termasuk devisa neto monitor posisi akhir hari dan arus kas keluar maupun masuk harian Bank.
sesuai dengan peraturan BI. Bank juga melakukan 2. Bank membentuk Penyangga Likuiditas
pengelolaan dengan melihat net risiko dari aktiva Makroprudensial (PLM) untuk menjaga posisi
dan pasiva sebagai sisa risiko suku bunga. Bank likuiditas Bank, antara lain dengan menempatkan
menyetujui maksimum limit untuk risiko bunga dalam kelebihan dana ke dalam instrumen keuangan
bentuk PVBP (Present Value Basis Point) untuk masing- yang likuid.
masing buku: trading, banking dan total keseluruhan 3. Menetapkan kebijakan batas Cash Holding pada
posisi bank. kantor-kantor cabang Bank.
4. Melaksanakan fungsi ALCO untuk mengatur tingkat
Bank mengukur potensi kerugian dengan menggunakan bunga dalam meningkatkan/mengurangi sumber
sensitivitas portfolio terhadap perubahan nilai tukar dana tertentu terkait dengan ketidaksesuaian jatuh
dan tingkat suku bunga; menggunakan Value at Risk tempo, memastikan kepatuhan terhadap regulasi
(‘VaR’) dan stress testing, yang memberikan gambaran yang berlaku, serta menetapkan batas toleransi
secara detail atas potensi keuntungan/kerugian dan atas risiko likuiditas dan pendanaan yang diatur
juga adanya risiko bila terjadi kondisi pasar yang tidak dalam Risk Appetite Statement (RAS).
normal dalam periode waktu tertentu. 5. Menerapkan Rencana Pendanaan Kontinjensi
(CFP) beserta mekanismenya, termasuk
Limit Risiko Pasar dikelola dan dikontrol melalui membentuk tim penanggulangan krisis guna
penetapan market risk limits yang disetujui oleh mengantisipasi krisis likuiditas dan secara singkat
Direksi atas rekomendasi Komite Manajemen Risiko. menguraikan tanggung jawab dan tindakan yang
dapat diterapkan dalam skenario stres likuiditas
(iii) Risiko Likuiditas dan menetapkan tahapan-tahapan spesifik selama
Risiko likuiditas adalah risiko bahwa Bank tidak skenario stres tersebut berlangsung.
memiliki kemampuan finansial yang memadai untuk
memenuhi kewajibannya pada saat jatuh tempo, atau Dalam proses pengendalian risiko likuiditas, Bank
memenuhi kewajiban tersebut tetapi dengan biaya telah menggunakan parameter pengukuran yang
yang tinggi, dimana risiko timbul dari ketidakselarasan sesuai dengan standar Basel III, dengan rambu-rambu
waktu dari arus kas. Dalam mengelola likuiditasnya, yang telah dijalankan selama ini menjadikan posisi
selain menjaga Giro Wajib Minimum (GWM) primer likuiditas Bank selama ini selalu terjaga dalam posisi
dan Penyangga Likuiditas Makroprudensial (PLM), yang aman.
Bank juga melakukan pengawasan secara harian
terhadap laporan Liquidity Coverage Ratio (LCR) dan (iv) Risiko Operasional
Net Stable Funding Ratio (NSFR). Bank secara berkala Risiko Operasional adalah risiko yang dapat terjadi
juga melakukan stress testing terhadap kondisi dari proses internal yang tidak memadai dan/atau
likuiditas dengan menggunakan asumsi skenario yang tidak efektif, kesalahan manusia yang disengaja atau
mungkin terjadi pada sistem perbankan Indonesia. kelalaian, kegagalan sistem teknologi informasi dan
faktor-faktor eksternal seperti penipuan dan tindakan
Penerapan Manajemen Risiko Likuiditas bertujuan ilegal lainnya.
untuk memastikan kecukupan dana secara harian,
baik pada saat kondisi normal maupun untuk tujuan Bank memiliki Satuan Kerja Manajemen Risiko (SKMR)
antisipasi kondisi stres. Kerangka kerja likuiditas yang berkoordinasi dengan unit terkait diluar SKMR
dibentuk sedemikian rupa agar dapat beradaptasi untuk memastikan penerapan Manajemen Risiko
Operasional yang mengacu pada standar penerapan senantiasa melaksanakan prosedur analisa aspek
yang diatur oleh Otoritas Jasa Keuangan. Unit-unit hukum terhadap produk dan/atau aktivitas baru,
terkait tersebut merupakan Subject Matter Expert melakukan kaji ulang terhadap kontrak dan perjanjian
(SME) untuk masing-masing jenis risiko yang harus antara Bank dengan pihak lain.
di analisa dalam memastikan penerapan Manajemen
Risiko Operasional. SKMR juga memberikan masukan Organisasi manajemen risiko hukum yang dilakukan
dalam analisa risiko operasional atas aktivitas dan oleh Bank adalah dengan memiliki satuan kerja,
produk baru. yaitu divisi Legal, yang berfungsi sebagai legal
watch. Secara garis besar, divisi Legal Bank memiliki
Bank menetapkan Risk Appetite sebagai acuan dan tanggung jawab sebagai berikut:
menggunakan sistem komprehensif yang terdiri dari • Memberikan advis dan opini hukum kepada Direksi
Risk Control Assessment, Indikator Risiko Utama, dan/atau unit Bank lainnya atas hal-hal yang
Loss Event Database and Management dalam menyangkut bisnis, strategi operasi, inisiatif dan
mengidentifikasi, mengukur dan mengelola risiko permasalahan hukum.
operasional. • Memberikan advis dan opini hukum kepada
anggota senior manajemen dalam membuat
Pelaksanaan pengelolaan risiko akan dibantu sistem dan prosedur untuk mengendalikan risiko
dengan fungsi tambahan yang dikembangkan oleh hukum.
manajemen, yaitu fungsi CCO (Chief Control Officer)
yang diharapkan dapat melakukan pemantauan Divisi Legal memiliki beberapa mekanisme dalam
melekat atas pengelolaan risiko di unit masing- pengendalian risiko hukum, termasuk tetapi tidak
masing, serta menjembatani antara Lini Pertahanan terbatas kepada:
Pertama dengan Lini Pertahanan Kedua. Manajemen 1. Memiliki kebijakan hukum tertulis.
diharapkan akan lebih menyadari tanggung jawabnya 2. Melaksanakan analisis aspek hukum terhadap
dalam mengelola risiko dengan adanya konsep ini. produk, aktivitas bisnis baru atau yang sedang
berjalan, jika diperlukan.
Beberapa metode atau alat bantu untuk manajemen 3. Menilai dampak perubahan ketentuan dan
risiko operasional diperkenalkan kepada masing- peraturan terhadap risiko hukum.
masing unit untuk melakukan pengelolaan risiko di 4. Kajian atas dokumen standar akad, kontrak dan
area masing-masing. dokumen hukum Bank lainnya dengan pihak lain
dalam hal efektivitas mitigasi risiko hukum yang
Metode yang telah diperkenalkan mencakup mungkin ditimbulkan oleh dokumen-dokumen
penilaian sendiri atas risiko dan kontrol, pelaksanaan tersebut.
pemeriksaan pengendalian berbasis risiko yang 5. Memantau perkara pengadilan yang sedang
dilakukan oleh CCO, implementasi Key Indicator berlangsung.
untuk memperbaiki proses pemantauan kontrol, 6. Memiliki panel external legal counsel untuk hukum
identifikasi risiko atau permasalahan yang ada diikuti korporasi dan litigasi yang membantu Bank untuk
dengan adanya pemantauan atas tindak perbaikan pengendalian risiko hukum. Saat ini terdapat 16
yang telah disepakati, dan manajemen atas insiden external legal counsel dalam panel Bank.
risiko operasional yang terjadi. Diharapkan Bank akan
terus mengembangkan konsep tersebut agar dapat
meningkatkan manajemen risiko secara berkelanjutan. (vi) Risiko Reputasi
Risiko Reputasi adalah risiko yang terkait dengan
(v) Risiko Hukum persepsi negatif dari kebijakan, prosedur, atau
Risiko Hukum adalah risiko akibat tuntutan hukum masalah Bank yang dapat merusak kepercayaan para
dan/atau kelemahan aspek yuridis yang dapat pemangku kepentingan Bank.
bersumber antara lain dari kelemahan aspek yuridis
yang disebabkan oleh lemahnya perikatan yang Risiko reputasi dikoordinasikan oleh Departemen
dilakukan oleh Bank, ketiadaan dan/atau perubahan Komunikasi sebagai penjaga risiko reputasi. Untuk
peraturan perundang-undangan yang menyebabkan mengelola risiko ini baik secara internal maupun
suatu transaksi yang telah dilakukan Bank menjadi eksternal, departemen Komunikasi bekerja sama
tidak sesuai dengan ketentuan, dan proses litigasi dengan bagian Penanganan Keluhan baik di sisi
baik yang timbul dari gugatan pihak ketiga terhadap nasabah korporat maupun ritel, serta bagian HR.
Bank maupun Bank terhadap pihak ketiga. Untuk
menangani risiko ini divisi Legal Bank, antara lain,
Faktor pembentuk persepsi tersebut yang senantiasa Kebijakan dan prosedur tertulis yang memenuhi
dimonitor mencakup: prinsip-prinsip transparansi dan peningkatan kualitas
a. Pengaruh reputasi pemilik Bank dan perusahaan pelayanan nasabah dan stakeholders lainnya dibuat
terkait. oleh masing-masing unit kerja terkait. Khusus untuk
b. Pelanggaran etika bisnis. unit kerja Komunikasi sudah terdapat kebijakan
c. Kompleksitas produk dan kerja sama bank. dan prosedur tertulis terkait standar operasional
d. Frekuensi, intesitas, dan skala eksposur komunikasi yang tertuang dalam SE No. 054/SK/DIR/
pemberitaan negatif Bank. VII/2017 perihal Panduan Instruksi Komunikasi.
e. Frekuensi dan materialitas keluhan nasabah
Dalam menangani krisis, Bank memiliki protokol
Bank dapat menggunakan beberapa sumber informasi khusus pengelolaan reputasi sehingga dapat dengan
untuk mengidentifikasi dan mengukur dampak cepat mengantisipasi peningkatan Risiko Reputasi di
dari Risiko Reputasi antara lain secara eksternal: saat krisis. Penilaian atas faktor ini mencakup (a) Crisis
pemberitaan media massa, situs web Bank, hasil Management Structure, dan (b) Crisis Management
analisis jejaring sosial; pengaduan nasabah, dan Procedures/Manual. Hal ini tertuang melalui SE
secara internal melalui program Exchange dan No. 054/SK/DIR/VII/2017 perihal Panduan Instruksi
Snapshot Survey. Komunikasi.
Satuan kerja yang berkoordinasi dalam mengawasi Panduan tersebut juga mencakup mekanisme early
dan mengelola Risiko Reputasi adalah tim Komunikasi, warning system untuk memberikan peringatan kepada
Penanganan Keluhan, Marketing dan HR. Seluruh unit manajemen sehingga dapat dilakukan tanggapan dan
ini berkomunikasi dengan pemangku kepentingan mitigasi yang dibutuhkan.
terkait, yang meliputi: Masyarakat, nasabah, kreditur,
asosiasi, dan karyawan. (vii) Risiko Stratejik
Risiko Stratejik adalah risiko yang disebabkan oleh
Tim Komunikasi memiliki kewenangan dalam perubahan dramatis dalam lingkungan eksternal dan
memberikan opini terkait fitur, program maupun internal yang tidak dapat ditampung atau diantisipasi
produk yang akan diluncurkan, serta keluhan nasabah. oleh Bank, menggunakan strategi dan kebijakan
Tim Komunikasi juga bekerja sama dengan Marketing yang ada. Strategi Manajemen Risiko disusun untuk
untuk memantau percakapan di media sosial, serta memastikan bahwa eksposur Risiko Bank dikelola
dengan pihak eksternal untuk memantau setiap secara terkendali sesuai dengan kebijakan dan
pemberitaan di media setiap hari. Hasilnya akan prosedur intern Bank serta peraturan perundang-
menjadi bahan tinjau ulang strategi komunikasi undangan dan ketentuan lain. Bank telah membentuk
secara periodik untuk menciptakan persepsi positif di Komite Manajemen Risiko dan Satuan Kerja
masyarakat. Manajemen Risiko untuk memantau pelaksanaan
inisiatif-inisiatif yang sudah tertera di dalam rencana
Mekanisme pelaporan keluhan yang juga mengandung strategi bank.
risiko reputasi, dicatat oleh departemen Penanganan
Keluhan melalui sistem CMS yang secara otomatis Bank menyusun Kebijakan umum untuk melaksanakan
mengeskalasi kepada Direksi (Senior Management) strategi yang telah ditetapkan. Dalam rangka proses
untuk pantauan proses penanganan. Keluhan yang identifikasi atas risiko dan merespons perubahan faktor
tercatat, akan dibahas rutin setiap bulan di forum rapat eksternal dan internal lingkungan bisnis. Kebijakan
Complaint Handling. umum dirumuskan Bank dalam penyusunan Rencana
Bisnis Bank (RBB) 2021-2023 dan Rencana Korporasi
Secara internal, bagian HR senantiasa melakukan Bank (RKB) 2021-2025 sebagai pedoman rencana
sosialisasi ke seluruh karyawan untuk memastikan pertumbuhan Bank jangka pendek, menengah dan
pemahaman manajemen risiko termasuk Etika Bekerja hingga 5 (lima) tahun ke depan.
(Conduct) yang dapat menyebabkan risiko reputasi.
Selain itu, untuk memantau kepedulian karyawan Mekanisme pengukuran dan pengendalian risiko
terhadap risiko reputasi, HR juga mengadakan stratejik dilakukan dengan cara:
Snapshot Survey dua kali setahun serta program • Melaksanakan pengawasan atas pencapaian
Exchange yang dilakukan secara berkala di tiap lini rencana kerja secara berkala.
bisnis.
• Melakukan evaluasi atas hasil interim yang dicapai, c. Penilaian atas risiko kepatuhan di masing-masing
beserta faktor penyebab tidak tercapainya target lini bisnis dan fungsi sesuai dengan kerangka
Bank dan mitigasi risiko manajemen risiko dan kontrol di HBID, termasuk
• Memperbaiki rencana kerja semula, jika diperlukan, penilaian atas risiko inheren, penerapan kontrol
untuk mencapai target. dan risiko residual yang dilakukan secara berkala
dan berkesinambungan.
(viii) Risiko Kepatuhan
Risiko kepatuhan adalah risiko yang timbul akibat d. Satuan Kerja Kepatuhan dari WPB Advisory, WSB
Bank tidak mematuhi ketentuan peraturan perundang- Advisory, FC dan Conduct Compliance secara
undangan dan ketentuan perbankan yang berlaku. aktif melakukan sosialisasi dan memastikan
implemementasi Conduct di HBID diterapkan
HBID mengendalikan risiko kepatuhannya dengan secara baik, untuk menerapkan aspek fair customer
mendirikan satuan kerja yaitu divisi Kepatuhan, yang sebagai bagian dari budaya yang melekat di HBID.
berfungsi sebagai lini pertahanan kedua dan berperan
sebagai pemegang kendali dan risk steward. Unit Kepatuhan memantau untuk memastikan Bank
mematuhi komitmen yang telah disepakati dengan
HBID memiliki Komite Pemantau Risiko pada level Otoritas Jasa Keuangan, Bank Indonesia dan otoritas
Komisaris, dan Komite Manajemen Risiko pada level pengawas lainnya, melakukan pengawasan atas tindak
Direksi. Komite tersebut melakukan pertemuan secara lanjut dari temuan audit dan memantau kelanjutan
regular melalui rapat rutin bulanan Komite Manajemen dari pemenuhan komitmen tersebut.
Risiko dan rapat berkala Komite Pemantau Risiko.
Direktur Kepatuhan merupakan anggota tetap yang
hadir di kedua Komite tersebut.
No Deskripsi
Modal yang Tersedia (Nilai)
1 Modal Inti Utama (CET1)
2 Modal Inti (Tier 1)
3 Total Modal
Aset Tertimbang Menurut Risiko (Nilai)
4 Total Aset Tertimbang Menurut Risiko (ATMR)
Rasio Modal berbasis Risiko dalam bentuk persentase dari ATMR
5 Rasio CET1 (%)
6 Rasio Tier 1 (%)
7 Rasio Total Modal (%)
Tambahan CET1 yang berfungsi sebagai buffer dalam bentuk persentase dari ATMR
8 Capital conservation buffer (2,5% dari ATMR) (%)
9 Countercyclical Buffer (0 - 2,5% dari ATMR) (%)
10 Capital Surcharge untuk Bank Sistemik (1% - 2,5%) (%)
11 Total CET1 sebagai buffer (Baris 8 + Baris 9 + Baris 10)
12 Komponen CET1 untuk buffer
Rasio pengungkit sesuai Basel III
13 Total Eksposur
14 Nilai Rasio Pengungkit, termasuk dampak dari penyesuaian terhadap pengecualian sementara atas penempatan giro pada
Bank Indonesia dalam rangka memenuhi ketentuan GWM (jika ada) (%)
14b Nilai Rasio Pengungkit, tidak termasuk dampak dari penyesuaian terhadap pengecualian sementara atas penempatan giro
pada Bank Indonesia dalam rangka memenuhi ketentuan GWM (jika ada) (%)
14c Nilai Rasio Pengungkit, termasuk dampak dari penyesuaian terhadap pengecualian sementara atas penempatan giro pada
Bank Indonesia dalam rangka memenuhi ketentuan GWM (jika ada), yang telah memasukkan nilai rata-rata dari nilai tercatat
aset Securities Financing Transactions (SFT) secara gross (%)
14d Nilai Rasio Pengungkit, tidak termasuk dampak dari penyesuaian terhadap pengecualian sementara atas penempatan giro
pada Bank Indonesia dalam rangka memenuhi ketentuan GWM (jika ada), yang telah memasukkan nilai rata-rata dari nilai
tercatat aset SFT secara gross (%)
Rasio Kecukupan Likuiditas (LCR)
15 Total Aset Likuid Berkualitas Tinggi (HQLA)
16 Total Arus Kas Keluar Bersih (net cash outflow)
17 LCR (%)
Rasio Pendanaan Stabil Bersih (NSFR)
18 Total Pendanaan Stabil yang Tersedia (ASF)
19 Total Pendanaan Stabil yang Diperlukan (RSF)
20 NSFR (%)
Analisis Kualitatif
Modal inti utama, modal inti dan total modal Bank serta posisi likuiditas dan pendanaan untuk lima triwulan terakhir berada
di atas batas pemenuhan minimum tingkat rasio kepatuhan yang diwajibkan.
*) Untuk poin nomor 14, 14b, 14c, dan 14d berdasarkan POJK No. 31/POJK.03/2019 dengan pelaporan pertama pada 31 Maret 2020.
2. Umum - Perbedaan antara Cakupan Konsolidasi dan Mapping pada Laporan Keuangan sesuai Standar Akuntansi Keuangan
dengan Kategori Risiko sesuai dengan Ketentuan Otoritas Jasa Keuangan Kategori Risiko (LI1)
Nilai tercatat
sebagaimana Nilai tercatat
tercantum dalam berdasarkan prinsip
publikasi laporan kehati-hatian
keuangan
Aset
Kas 627.207 627.207
Penempatan pada Bank Indonesia 5.404.452 5.404.452
Penempatan pada bank lain 14.395.054 14.395.054
Tagihan spot dan derivatif/forward 671.498 671.498
Surat berharga yang dimiliki 19.762.791 19.762.791
Surat berharga yang dijual dengan janji dibeli kembali (repo) - -
Tagihan atas surat berharga yang dibeli dengan janji dijual kembali (reverse 9.292.848 9.292.848
repo)
Tagihan akseptasi 2.047.057 2.047.057
Kredit yang diberikan 58.394.171 58.394.171
Pembiayaan syariah - -
Penyertaan modal - -
Aset keuangan lainnya - -
Cadangan kerugian penurunan nilai aset keuangan -/- (3.092.308) (3.092.308)
Aset tidak berwujud 332.147 332.147
Akumulasi amortisasi aset tidak berwujud -/- (243.026) (243.026)
Aset tetap dan inventaris 1.485.633 1.485.633
Akumulasi penyusutan aset tetap dan inventaris -/- (915.017) (915.017)
Aset non produktif
a. Properti terbengkalai - -
b. Agunan yang diambil alih 142.149 142.149
c. Rekening tunda - -
d. Aset antarkantor - -
Aset lainnya 4.296.399 4.296.399
Total aset 112.601.055 112.601.055
Liabilitas
Giro 35.871.111 35.871.111
Tabungan 15.281.272 15.281.272
Deposito 21.007.448 21.007.448
Uang elektronik - -
Liabilitas kepada Bank Indonesia - -
Liabilitas kepada bank lain 4.491.715 4.491.715
Liabilitas spot dan derivatif/forward 659.526 659.526
Liabilitas atas surat berharga yang dijual dengan janji diberli kembali (repo) - -
Liabilitas akseptasi 2.047.057 2.047.057
Surat berharga yang diterbitkan - -
Pinjaman/pembiayaan yang diterima 8.570.500 8.570.500
Setoran jaminan 709.733 709.733
Liabilitas antarkantor - -
Liabilitas lainnya 4.664.158 4.664.158
Kepentingan minoritas (Minority interest) - -
Total liabilitas 93.302.520 93.302.520
627.207 - - 292.913 -
5.404.452 - - 2.121.550 -
14.395.054 - - 14.194.214 -
- 671.498 - - -
19.762.791 - - 562.051 -
- - - - -
9.292.848 - - - -
2.047.057 - - 1.407.813
58.394.171 - - 20.508.095
- - - - -
- - - - -
- - - - -
(3.092.308) - - (1.416.865) -
332.147 - - - 332.147
(243.026) - - - (243.026)
1.485.633 - - - -
(915.017) - - - -
- - - - -
142.149 - - - -
- - - - -
- - - - -
4.033.071 - - 46.146 265.832
111.666.229 671.498 - 37.715.917 354.953
- - - 11.508.614 35.871.111
- - - 8.674.766 15.281.272
- - - 3.784.580 21.007.448
- - - - -
- - - - -
- - - 27.696 4.491.715
- - - - 659.526
- - - - -
- - - 1.407.813 2.047.057
- - - - -
- - - 8.570.500 8.570.500
- - - - 709.733
- - - - -
- - - 1.764.295 4.664.158
- - - - -
- - - 35.738.264 93.302.520
3. Umum - Perbedaan Utama antara Nilai Tercatat sesuai Standar Akuntansi Keuangan dengan Nilai Eksposur sesuai dengan
Ketentuan OJK (LI2)
(dalam jutaan Rupiah)
a b c d e
Item sesuai:
Total Kerangka
Kerangka Kerangka Kerangka
Counterparty
risiko kredit sekuritisasi risiko pasar
credit risk
1 Nilai tercatat aset sesuai dengan 112.601.055 111.666.229 - 671.498 37.715.917
cakupan konsolidasi ketentuan kehati-
hatian (sebagaimana dilaporkan pada
tabel LI1)
2 Nilai tercatat liabilitas sesuai dengan 93.302.520 - - - 35.738.264
cakupan konsolidasi ketentuan kehati-
hatian (sebagaimana dilaporkan pada
tabel LI1)
3 Total nilai bersih sesuai dengan 19.298.535 111.666.229 - 671.498 1.977.653
cakupan konsolidasi ketentuan kehati-
hatian
4 Nilai rekening administratif 88.094.092 8.046.449 - - (2.221.173)
5 Perbedaan valuasi - - - - -
6 Perbedaan karena netting rules, selain - - - - -
dari yang termasuk pada baris 2.
7 Perbedaan provisi 317.083 317.083 - - -
8 Perbedaan karena adanya prudential 1.038.066 - - 1.038.066 -
filters
Nilai eksposur yang dipertimbangkan, 108.747.776 120.029.761 - 1.709.564 (243.520)
sesuai dengan cakupan ketentuan
kehati-hatian
4. Umum - Penjelasan mengenai Perbedaan antara Nilai Eksposur sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan
dan Ketentuan OJK (LIA)
Bank HSBC Indonesia tidak memiliki anak usaha - Level 3: Teknik penilaian menggunakan input
berupa perusahaan asuransi sehingga nilai tercatat signifikan yang tidak dapat diobservasi: instrumen
berdasarkan prinsip kehati-hatian adalah sesuai keuangan dinilai menggunakan teknik penilaian
dengan nilai tercatat sebagaimana tercantum dalam dimana satu atau lebih input signifikan tidak dapat
Laporan Publikasi Keuangan. diobservasi. Kategori ini termasuk instrumen yang
diukur berdasarkan harga kuotasi untuk instrumen
Sumber perbedaan antara nilai tercatat dan nilai yang serupa dimana penyesuaian atau asumsi signifikan
digunakan untuk tujuan pengaturan yang tidak dapat diobservasi diperlukan untuk
Perbedaan antara nilai tercatat berdasarkan Laporan mencerminkan perbedaan diantara instrumen
Publikasi Keuangan dengan kerangka risiko kredit tersebut.
adalah dalam hal provisi sebagai nilai bersih dari
nilai tercatat/outstanding, dimana berdasarkan Bank menggunakan model valuasi mengacu pada
Laporan Publikasi Keuangan merupakan nilai tercatat/ model diskonto arus kas setelah melalui proses
outstanding adalah setelah dikurangi dengan total validasi oleh unit yang independen dan proses
provisi/total Cadangan Kerugian Penurunan Nilai persetujuan oleh Komite Valuasi.
(CKPN) stage 1, 2, dan 3, sedangkan sesuai kerangka
risiko kredit merupakan nilai tercatat/ outstanding Sumber data pasar yang digunakan dalam model
setelah dikurangi provisi/CKPN stage 2 dan 3 saja. valuasi melalui proses verifikasi oleh unit independen
sebelum digunakan sejak dari penentuan sumber
Untuk kerangka counterparty credit risk, nilai tercatat data pasar. Selanjutnya, proses verifikasi dilakukan
pada laporan publikasi keuangan berbeda dengan pada penginputan data pasar, meliputi pemeriksaan
nilai yang digunakan untuk tujuan pengaturan. Nilai stale and variance, dan outliers atas data-data pasar
tercatat berdasarkan Laporan Publikasi Keuangan tersebut setiap hari.
adalah sebesar replacement cost. Sedangkan untuk
kerangka risiko kredit selain replacement cost
diperhitungkan juga potensial future exposure dan
kemudian dikalikan 1,4.
8. Rasio Pengungkit - Laporan Kewajiban Pemenuhan Rasio Pengungkit dan Laporan Perhitungan Rasio Pengungkit
A. Laporan Total Eksposur Dalam Rasio Pengungkit
(dalam juta Rupiah)
No Keterangan Per 31 Desember 2020
1 Total aset di laporan posisi keuangan pada laporan keuangan publikasi (nilai gross 115.704.318
sebelum dikurangi CKPN).
2 Penyesuaian untuk nilai penyertaan pada Bank, lembaga keuangan, perusahaan -
asuransi, dan/atau entitas lain yang berdasarkan standar akuntansi keuangan harus
dikonsolidasikan namun di luar cakupan konsolidari berdasarkan ketentuan Otoritas
Jasa Keuangan.
3 Penyesuaian untuk nilai kumpulan aset keuangan yang mendasari yang telah dialihkan -
dalam sekuritisasi aset yang memenuhi persyaratan jual putus sebagaimana diatur
dalam Peraturan Otoritas Jasa Keuangan mengenai prinsip kehati-hatian dalam
aktivitas sekuritisasi aset bagi bank umum.
Dalam hal aset keuangan yang mendasari dimaksud telah dikurangkan dari total aset
pada laporan posisi keuangan maka angka pada baris ini adalah 0 (nol).
4 Penyesuaian terhadap pengecualian sementara atas penempatan giro pada Bank -
Indonesia dalam rangka memenuhi ketentuan giro wajib minimum (jika ada).
5 Penyesuaian untuk aset fidusia yang diakui sebagai komponen laporan posisi keuangan -
berdasarkan standar akuntansi keuangan namun dikeluarkan dari perhitungan total
eksposur dalam Rasio Pengungkit.
6 Penyesuaian untuk nilai pembelian atau penjualan aset keuangan secara reguler -
dengan menggunakan metode akuntansi tanggal perdagangan.
7 Penyesuaian untuk nilai transaksi cash pooling yang memenuhi persyaratan -
sebagaimana diatur dalam Peraturan Otoritas Jasa Keuangan ini.
8 Penyesuaian untuk nilai eksposur transaksi derivatif. 1.038.066
9 Penyesuaian untuk nilai eksposur SFT sebagai contoh transaksi reverse repo. -
10 Penyesuaian untuk nilai eksposur TRA yang telah dikalikan dengan FKK. 16.266.119
11 Penyesuaian penilaian prudensial berupa faktor pengurang modal dan CKPN. (3.580.012)
12 Penyesuaian lainnya. -
13 Total eksposur dalam perhitungan Rasio Pengungkit. 129.428.490
Catatan: Perhitungan rasio pengungkit mengacu pada POJK No. 31/POJK.03/2019
31 Desember 2020
Tagihan bersih berdasarkan Wilayah
Wilayah 1 Wilayah 2 Wilayah 3 Wilayah 4
No. Kategori Portofolio
Jawa Tengah Lainnya
Sumatera Total
dan Jawa (Sumatera
Jakarta Utara dan
Timur dan Selatan dan
sekitarnya
sekitarnya Jawa Barat)
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
1 Tagihan Kepada Pemerintah 34.156.166 - - - 34.156.166
2 Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik 9.216.824 - - - 9.216.824
3 Tagihan Kepada Bank Pembangunan - - - - -
Multilateral dan Lembaga Internasional
4 Tagihan Kepada Bank 17.701.195 9.880 49.581 - 17.760.656
5 Kredit Beragun Rumah Tinggal 376.122 - 4.595 502 381.219
6 Kredit Beragun Properti Komersial - - - - -
7 Kredit Pegawai/Pensiunan - - - - -
8 Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha 3.485.655 183.544 320.583 181.359 4.171.141
Kecil dan Portofolio Ritel
9 Tagihan kepada Korporasi 42.282.815 3.438.868 3.957.198 694.791 50.373.672
10 Tagihan yang Telah Jatuh Tempo 528.650 75.510 159.535 38.572 802.267
11 Aset Lainnya 4.633.201 113.453 114.157 16.570 4.877.381
Total 112.380.628 3.821.255 4.605.649 931.794 121.739.326
10. Risiko Kredit - Pengungkapan Tagihan Bersih Berdasarkan Sisa Jangka Waktu Kontrak
31 Desember 2020
Tagihan bersih berdasarkan Sisa Jangka Waktu
No. Kategori Portofolio
>1 thn s.d. >3 thn s.d. Non-
≤ 1 tahun > 5 thn Total
3 thn 5 thn Kontraktual
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)
1 Tagihan kepada Pemerintah 17.502.961 5.872.592 5.323.358 1.205.116 4.252.139 34.156.166
2 Tagihan kepada Entitas Sektor 7.709.580 1.062.348 - 444.896 - 9.216.824
Publik
3 Tagihan kepada Bank - - - - - -
Pembangunan Multilateral dan
Lembaga Internasional
4 Tagihan kepada Bank 13.031.766 835.475 80.530 72.146 3.740.739 17.760.656
5 Kredit Beragun Rumah Tinggal 1.661 24.010 27.945 327.603 - 381.219
6 Kredit Beragun Properti Komersial - - - - - -
7 Kredit Pegawai/Pensiunan - - - - - -
8 Tagihan kepada Usaha Mikro, 1.317.337 1.107.146 1.145.796 600.862 - 4.171.141
Usaha Kecil dan Portofolio Ritel
9 Tagihan kepada Korporasi 42.977.349 5.185.676 2.079.456 131.191 - 50.373.672
10 Tagihan yang Telah Jatuh Tempo 650.028 67.193 67.126 17.920 - 802.267
11 Aset Lainnya - - - - 4.877.381 4.877.381
Total 83.190.682 14.154.440 8.724.211 2.799.734 12.870.259 121.739.326
- - - - - -
Tagihan
kepada Bank
Tagihan Tagihan kepada
Pembangunan Tagihan Kredit Beragun
No. Sektor Ekonomi kepada Entitas Sektor
Multilateral kepada Bank Rumah Tinggal
Pemerintah Publik
dan Lembaga
Internasional
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
31 Desember 2020
1 Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan - - - - -
2 Pertambangan dan Penggalian - - - - -
3 Industri pengolahan - 2.164.920 - - -
4 Pengadaan Listrik, Gas, Uap/Air Panas - - - - -
dan Udara Dingin
5 Pengelolaan Air, Pengelolaan Air - - - - -
Limbah, Pengelolaan dan Daur Ulang
Sampah
6 Konstruksi - 4.593.764 - - -
7 Perdagangan besar dan eceran; - - - - -
Reparasi dan Perawatan Mobil dan
Sepeda Motor
8 Pengangkutan dan Pergudangan - 714.401 - - -
9 Penyediaan akomodasi dan penyediaan - - - - -
makan minum
10 Informasi dan Komunikasi - - - - -
11 Aktivitas Keuangan dan Asuransi 5.429.804 1.743.739 - 17.760.656 -
12 Real estat - - - -
13 Aktivitas Profesi, Ilmiah, dan Teknis - - - - -
14 Aktivitas Penyewaan dan Sewa - - - - -
Guna Usaha Tanpa Hak Opsi,
Ketenagakerjaan, Agen Perjalanan, dan
Penunjang Usaha Lainnya
15 Administrasi Pemerintahan, pertahanan 28.726.362 - - - -
dan jaminan sosial wajib
16 Pendidikan - - - - -
17 Aktivitas Kesehatan Manusia dan - -
Aktivitas Sosial - - -
18 Kesenian, Hiburan, dan Rekreasi - - - - -
19 Aktivitas Jasa Lainnya - - - - -
20 Aktivitas Rumah Tangga sebagai - - - - -
Pemberi Kerja
21 Aktivitas Badan internasional dan - - - - -
Badan Ekstra Internasional Lainnya
22 Bukan Lapangan Usaha - - - - 6.496
23 Lainnya - - - - 374.723
Total 34.156.166 9.216.824 - 17.760.656 381.219
Tagihan kepada
Kredit Beragun Kredit Pegawai/ Usaha Mikro, Tagihan kepada Tagihan yang Telah
Aset Lainnya
Properti Komersial Pensiun Usaha Kecil dan Korporasi Jatuh Tempo
Portofolio Ritel
- - - - - -
- - - - - -
- - 2.334.825 - -
- - 29.583 3.329.044 37.433 -
- - - - - -
- - - - - -
- - - - - -
- - - - - -
- - 20.645 2.325.284 - -
- - - - - -
- - - - - -
- - - - - -
- - - - - -
- - 1.854 - 1.048 -
- - 3.317.773 765 31.464 4.877.381
- - 4.171.141 50.373.672 802.267 4.877.381
Tagihan
kepada Bank
Tagihan Tagihan kepada
Pembangunan Tagihan Kredit Beragun
No. Sektor Ekonomi kepada Entitas Sektor
Multilateral kepada Bank Rumah Tinggal
Pemerintah Publik
dan Lembaga
Internasional
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
31 Desember 2019
1 Pertanian, perburuan dan Kehutanan - - - - -
2 Perikanan - - - - -
3 Pertambangan dan Penggalian - 2.421.793 - - -
4 Industri pengolahan - 2.337.844 - - -
5 Listrik, Gas dan Air - - - - -
6 Konstruksi - 1.518.017 - - -
7 Perdagangan besar dan eceran - - - - -
8 Penyediaan akomodasi dan penyediaan - - - - -
makan minum
9 Transportasi, pergudangan dan - 671.888 - - -
komunikasi
10 Perantara keuangan 3.047.388 102.556 - 12.890.981 -
11 Real estate, usaha persewaan dan jasa - - - - -
perusahaan
12 Administrasi Pemerintahan, pertahanan 23.839.190 - - - -
dan jaminan sosial wajib
13 Jasa pendidikan - - - - -
14 Jasa kesehatan dan kegiatan sosial - - - - -
15 Jasa kemasyarakatan, sosial budaya, - - - - -
hiburan dan perorangan lainnya
16 Jasa perorangan yang melayani rumah - - - - -
tangga
17 Badan internasional dan badan ekstra - - - -
internasional lainnya -
18 Kegiatan yang belum jelas batasannya - - - - -
19 Bukan Lapangan Usaha - - - - 22.507
20 Lainnya - - - - 281.852
Total 26.886.578 7.052.098 - 12.890.981 304.359
Tagihan kepada
Kredit Beragun Kredit Pegawai/ Usaha Mikro, Tagihan kepada Tagihan yang Telah
Aset Lainnya
Properti Komersial Pensiun Usaha Kecil dan Korporasi Jatuh Tempo
Portofolio Ritel
- - - 5.352.439 - -
- - 25.026 3.267.793 55.213 -
- - - - - -
- - - 10.577 - -
- - 3.457 16.623 - -
- - 6.413 146.710 1.231 -
- - - - - -
- - - - - -
- - - - - -
- - 413 - 17 -
- - 4.395.064 5.889 17.971 5.290.913
- - 5.142.786 62.353.434 817.143 5.290.913
13. Risiko Kredit - Pengungkapan Tagihan dan Pencadangan Berdasarkan Sektor Ekonomi
(Dalam Jutaan Rupiah)
Tagihan yang mengalami
peningkatan
Cadangan
dan pemburukan risiko Cadangan Cadangan
kerugian
kredit kerugian kerugian
penurunan Tagihan yang
No. Sektor Ekonomi Tagihan penurunan penurunan
nilai dihapus buku
nilai (CKPN) - nilai (CKPN) -
Belum Jatuh Telah jatuh (CKPN)
Stage 2 Stage 3
Tempo tempo -Stage 1
13. Risiko Kredit - Pengungkapan Tagihan dan Pencadangan Berdasarkan Sektor Ekonomi
(Dalam Jutaan Rupiah)
Tagihan yang mengalami
peningkatan
Cadangan
dan pemburukan risiko Cadangan Cadangan
kerugian
kredit kerugian kerugian
penurunan Tagihan yang
No. Sektor Ekonomi Tagihan penurunan penurunan
nilai dihapus buku
nilai (CKPN) - nilai (CKPN) -
Belum Jatuh Telah jatuh (CKPN) -
Stage 2 Stage 3
Tempo tempo Stage 1
14. Risiko Kredit - Pengungkapan Rincian Mutasi Cadangan Kerugian Penurunan Nilai
(Dalam Jutaan Rupiah)
31 Desember 2020
No. Keterangan ***)
Stage 1 Stage 2 Stage 3
(1) (2) (3) (4) (5)
1 Saldo awal CKPN *)
280.332 279.819 1.431.069
2 Pembentukan (pemulihan) CKPN pada periode berjalan 20.211 573.254 1.123.669
(Net)
3 CKPN yang digunakan untuk melakukan hapus buku - - (553.229)
atas tagihan pada peride berjalan
15. Risiko Kredit - Pengungkapan Tagihan Bersih Berdasarkan Kategori Portofolio dan Skala Peringkat
15. Risiko Kredit - Pengungkapan Tagihan Bersih Berdasarkan Kategori Portofolio Dan Skala Peringkat
16. Risiko Kredit - Pengungkapan Tagihan Bersih Berdasarkan Bobot Risiko Setelah Memperhitungkan Dampak Mitigasi Risiko Kredit
- - - - - - -
- 7.418.971 - - - 3.819.762
- - - - - - -
- - - - - - -
- 1.246.472 - - - 623.236 49.859
- - - - - - -
- - - - - -
- - - - - - -
- - - - - - -
16. Risiko Kredit - Pengungkapan Tagihan Bersih Berdasarkan Bobot Risiko Setelah Memperhitungkan Dampak Mitigasi Risiko Kredit
- - - - - - - -
- - 5.712.475 - - - 3.045.273 243.622
- - - - - - - -
- - - - - - - -
- - 394.445 - - - 197.223 15.778
- - - - - - - -
- - - - - - - -
- - - - - - - -
- - - - - - - -
17. Risiko Kredit - Pengungkapan Tagihan Bersih dan Teknik Mitigasi Risiko Kredit
(Dalam Jutaan Rupiah)
31 Desember 2020
Bagian yang Dijamin dengan
Tagihan Bagian yang
No. Kategori Portofolio Asuransi
Bersih Agunan Garansi Lainnya Tidak Dijamin
Kredit
(8) = (3) -
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
[(4)+(5)+(6)+(7)]
A Eksposur Neraca
1 Tagihan kepada Pemerintah 24.837.966 - - - 24.837.966
2 Tagihan kepada Entitas Sektor Publik 7.970.352 - - - 7.970.352
3 Tagihan kepada Bank Pembangunan - - - - -
Multilateral dan Lembaga
Internasional
4 Tagihan kepada Bank 15.307.167 - - - 15.307.167
5 Kredit Beragun Rumah Tinggal 381.219 - - - 381.219
6 Kredit Beragun Properti Komersial - - - - -
7 Kredit Pegawai / Pensiunan - - - - -
8 Tagihan kepada Usaha Mikro, Usaha 4.167.637 167.082 - - 4.000.555
Kecil dan Portofolio Ritel
9 Tagihan kepada Korporasi 44.346.888 1.338.996 - - 43.007.892
10 Tagihan yang Telah Jatuh Tempo 801.855 - - - 801.855
11 Aset Lainnya 4.877.381 - - - 4.877.381
Total Eksposur Neraca 102.690.465 1.506.078 - - - 101.184.387
B Eksposur Rekening Administratif
1 Tagihan kepada Pemerintah - - - - -
2 Tagihan kepada Entitas Sektor Publik 1.246.472 - - - 1.246.472
3 Tagihan kepada Bank Pembangunan - - - - -
Multilateral dan Lembaga
Internasional
4 Tagihan kepada Bank 1.214.865 - - - 1.214.865
5 Kredit Beragun Rumah Tinggal - - - - -
6 Kredit Beragun Properti Komersial - - - - -
7 Kredit Pegawai / Pensiunan - - - - -
8 Tagihan kepada Usaha Mikro, Usaha 3.504 - - - 3.504
Kecil dan Portofolio Ritel
9 Tagihan kepada Korporasi 5.581.196 - - - 5.581.196
10 Tagihan yang Telah Jatuh Tempo 412 - - - 412
Total Eksposur Rekening 8.046.449 - - - - 8.046.449
Administratif
C Eksposur Counterparty Credit Risk
1 Tagihan kepada Pemerintah 9.318.200 - - - 9.318.200
2 Tagihan kepada Entitas Sektor Publik - - - - -
3 Tagihan kepada Bank Pembangunan - - - - -
Multilateral dan Lembaga
Internasional
4 Tagihan kepada Bank 1.238.624 - - - 1.238.624
5 Tagihan kepada Usaha Mikro, Usaha - - - -
Kecil dan Portofolio Ritel
6 Tagihan kepada Korporasi 445.588 - - - 445.588
Total Eksposur Counterparty 11.002.412 - - - 11.002.412
Credit Risk -
Total (A+B+C) 121.739.326 1.506.078 - - - 120.233.248
17. Risiko Kredit - Pengungkapan Tagihan Bersih dan Teknik Mitigasi Risiko Kredit
(Dalam Jutaan Rupiah)
31 Desember 2019
Bagian yang Dijamin dengan
Tagihan Bagian yang
No. Kategori Portofolio Asuransi
Bersih Agunan Garansi Lainnya Tidak Dijamin
Kredit
(8) = (3) -
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
[(4)+(5)+(6)+(7)]
A Eksposur Neraca
1 Tagihan kepada Pemerintah 26.382.579 - - - 26.382.579
2 Tagihan kepada Entitas Sektor Publik 6.657.654 - - - 6.657.654
3 Tagihan kepada Bank Pembangunan - - - - -
Multilateral dan Lembaga
Internasional
4 Tagihan kepada Bank 10.505.902 - - - 10.505.902
5 Kredit Beragun Rumah Tinggal 304.359 - - - 304.359
6 Kredit Beragun Properti Komersial - - - - -
7 Kredit Pegawai / Pensiunan - - - - -
8 Tagihan kepada Usaha Mikro, Usaha 5.141.239 157.886 - - 4.983.353
Kecil dan Portofolio Ritel
9 Tagihan kepada Korporasi 56.299.186 1.479.088 - - 54.820.098
10 Tagihan yang Telah Jatuh Tempo 816.751 - - - 816.751
11 Aset Lainnya 5.290.913 - - - 5.290.913
Total Eksposur Neraca 111.398.583 1.636.974 - - - 109.761.609
B Eksposur Rekening Administratif
1 Tagihan kepada Pemerintah - - -
2 Tagihan kepada Entitas Sektor Publik 394.445 - - - 394.445
3 Tagihan kepada Bank Pembangunan - - - - -
Multilateral dan Lembaga
Internasional
4 Tagihan kepada Bank 1.363.264 - - - 1.363.264
5 Kredit Beragun Rumah Tinggal - - - - -
6 Kredit Beragun Properti Komersial - - - - -
7 Kredit Pegawai / Pensiunan - - - - -
8 Tagihan kepada Usaha Mikro, Usaha 1.548 - - - 1.548
Kecil dan Portofolio Ritel
9 Tagihan kepada Korporasi 5.578.595 - - - 5.578.595
10 Tagihan yang Telah Jatuh Tempo 392 - - - 392
Total Eksposur Rekening 7.338.244 - - - - 7.338.244
Administratif
C Eksposur Counterparty Credit Risk
1 Tagihan kepada Pemerintah 503.999 - - - 503.999
2 Tagihan kepada Entitas Sektor Publik - - - - -
3 Tagihan kepada Bank Pembangunan - - - - -
Multilateral dan Lembaga
Internasional
4 Tagihan kepada Bank 1.021.815 - - - 1.021.815
5 Tagihan kepada Usaha Mikro, Usaha - - - - -
Kecil dan Portofolio Ritel
6 Tagihan kepada Korporasi 475.653 - - - 475.653
Total Eksposur Counterparty 2.001.467 - - - 2.001.467
Credit Risk -
Total (A+B+C) 120.738.294 1.636.974 - - - 119.101.320
18. Risiko Kredit - Pengungkapan Perhitungan ATMR untuk Risiko Kredit dengan menggunakan pendekatan standar
18. Risiko Kredit - Pengungkapan Perhitungan ATMR untuk Risiko Kredit dengan menggunakan pendekatan standar
18. Risiko Kredit - Pengungkapan Perhitungan ATMR untuk Risiko Kredit dengan menggunakan pendekatan standar
2. Eksposur Kewajiban Komitmen/ Kontijensi Pada Transaksi Rekening Administratif, kecuali eksposur sekuritisasi
(dalam jutaan Rupiah)
31 Desember 2020
No. Kategori Portofolio
Tagihan Bersih ATMR Sebelum MRK ATMR Setelah MRK
(1) (2) (3) (4) (5)
1 Tagihan kepada Pemerintah
a. Tagihan kepada Pemerintah Indonesia - - -
b. Tagihan kepada Pemerintah Negara Lain - - -
2 Tagihan kepada Entitas Sektor Publik 1.246.472 623.236 623.236
3 Tagihan kepada Bank Pembangunan - - -
Multilateral dan Lembaga Internasional
4 Tagihan kepada Bank
a. Tagihan Jangka Pendek - - -
b. Tagihan Jangka Panjang 1.214.865 322.216 322.216
5 Kredit Beragun Rumah Tinggal - - -
6 Kredit Beragun Properti Komersial - - -
7 Kredit Pegawai / Pensiunan - - -
8 Tagihan kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan 3.504 2.628 2.628
Portofolio Ritel
9 Tagihan kepada Korporasi 5.581.196 5.332.778 5.332.778
10 Tagihan yang Telah Jatuh Tempo
a. Kredit Beragun Rumah Tinggal - - -
b. Selain Kredit Beragun Rumah Tinggal 412 619 619
TOTAL 8.046.449 6.281.477 6.281.477
3. Eksposur yang Menimbulkan Risiko Kredit akibat kegagalan Pihak Lawan (Counterparty Credit Risk)
(dalam jutaan Rupiah)
31 Desember 2020
No. Kategori Portofolio
Tagihan Bersih ATMR Sebelum MRK ATMR Setelah MRK
(1) (2) (3) (4) (5)
1 Tagihan kepada Pemerintah
a. Tagihan kepada Pemerintah Indonesia 9.292.848 - -
b. Tagihan kepada Pemerintah Negara Lain - - -
2 Tagihan kepada Entitas Sektor Publik - - -
3 Tagihan kepada Bank Pembangunan - - -
Multilateral dan Lembaga Internasional
4 Tagihan kepada Bank
a. Tagihan Jangka Pendek - - -
b. Tagihan Jangka Panjang - - -
5 Tagihan kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan - - -
Portofolio Ritel
6 Tagihan kepada Korporasi - - -
TOTAL 9.292.848 - -
18. Risiko Kredit - Pengungkapan Perhitungan ATMR untuk Risiko Kredit dengan menggunakan pendekatan standar
2. Eksposur Kewajiban Komitmen/ Kontijensi Pada Transaksi Rekening Administratif, kecuali eksposur sekuritisasi
(dalam jutaan Rupiah)
31 Desember 2019
No. Kategori Portofolio
Tagihan Bersih ATMR Sebelum MRK ATMR Setelah MRK
(1) (2) (3) (4) (5)
1 Tagihan kepada Pemerintah
a. Tagihan kepada Pemerintah Indonesia - - -
b. Tagihan kepada Pemerintah Negara Lain - - -
2 Tagihan kepada Entitas Sektor Publik 394.445 197.223 197.223
3 Tagihan kepada Bank Pembangunan - - -
Multilateral dan Lembaga Internasional
4 Tagihan kepada Bank
a. Tagihan Jangka Pendek 27.765 5.553 5.553
b. Tagihan Jangka Panjang 1.335.499 337.498 337.498
5 Kredit Beragun Rumah Tinggal - - -
6 Kredit Beragun Properti Komersial - - -
7 Kredit Pegawai / Pensiunan - - -
8 Tagihan kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan 1.548 1.548 1.548
Portofolio Ritel
9 Tagihan kepada Korporasi 5.578.595 5.335.335 5.335.335
10 Tagihan yang Telah Jatuh Tempo
a. Kredit Beragun Rumah Tinggal - - -
b. Selain Kredit Beragun Rumah Tinggal 392 588 588
TOTAL 7.338.244 5.877.745 5.877.745
3. Eksposur yang Menimbulkan Risiko Kredit akibat kegagalan Pihak Lawan (Counterparty Credit Risk)
(dalam jutaan Rupiah)
31 Desember 2019
No. Kategori Portofolio
Tagihan Bersih ATMR Sebelum MRK ATMR Setelah MRK
(1) (2) (3) (4) (5)
1 Tagihan kepada Pemerintah
a. Tagihan kepada Pemerintah Indonesia 464.945 - -
b. Tagihan kepada Pemerintah Negara Lain - - -
2 Tagihan kepada Entitas Sektor Publik - - -
3 Tagihan kepada Bank Pembangunan - - -
Multilateral dan Lembaga Internasional
4 Tagihan kepada Bank
a. Tagihan Jangka Pendek - - -
b. Tagihan Jangka Panjang - - -
5 Tagihan kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan - - -
Portofolio Ritel
6 Tagihan kepada Korporasi - - -
TOTAL 464.945 - -
18. Risiko Kredit - Pengungkapan Perhitungan ATMR untuk Risiko Kredit dengan menggunakan pendekatan standar
4. Eksposur yang Menimbulkan Risiko Kredit akibat Kegagalan Setelmen (Settlement Risk)
Bank tidak memiliki eksposur yang menimbulkan risiko kredit akibat kegagalan setelmen (settlement risk)
per 31 Desember 2020 dan 31 Desember 2019.
5. Eksposur Sekuritisasi
Bank tidak memiliki eksposur sekuritisasi per 31 Desember 2020 dan 31 Desember 2019.
6. Eksposur Derivatif
(dalam jutaan Rupiah)
31 Desember 2020
No. Kategori Portofolio
Tagihan Bersih ATMR Sebelum MRK ATMR Setelah MRK
(1) (2) (3) (4) (5)
1 Tagihan kepada Pemerintah
a. Tagihan kepada Pemerintah Indonesia 25.352 - -
b. Tagihan kepada Pemerintah Negara Lain - - -
2 Tagihan kepada Entitas Sektor Publik - - -
3 Tagihan kepada Bank Pembangunan - - -
Multilateral dan Lembaga Internasional
4 Tagihan kepada Bank
a. Tagihan Jangka Pendek 47.993 9.599 9.599
b. Tagihan Jangka Panjang 1.190.631 542.148 542.148
5 Tagihan kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan - - -
Portofolio Ritel
6 Tagihan kepada Korporasi 445.588 441.610 441.610
7 Eksposur tertimbang dari Credit Valuation - 218.015 218.015
Adjustment (CVA)
TOTAL 1.709.564 1.211.372 1.211.372
31 Desember 2019
No. Kategori Portofolio
Tagihan Bersih ATMR Sebelum MRK ATMR Setelah MRK
(1) (2) (3) (4) (5)
1 Tagihan kepada Pemerintah
a. Tagihan kepada Pemerintah Indonesia 39.054 - -
b. Tagihan kepada Pemerintah Negara Lain - - -
2 Tagihan kepada Entitas Sektor Publik - - -
3 Tagihan kepada Bank Pembangunan - - -
Multilateral dan Lembaga Internasional
4 Tagihan kepada Bank
a. Tagihan Jangka Pendek 72.005 15.706 15.706
b. Tagihan Jangka Panjang 949.810 308.038 308.038
5 Tagihan kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan
Portofolio Ritel
6 Tagihan kepada Korporasi 475.653 372.523 372.523
7 Eksposur tertimbang dari Credit Valuation - 209.054 209.054
Adjustment (CVA)
TOTAL 1.536.522 905.321 905.321
18. Risiko Kredit - Pengungkapan Perhitungan ATMR untuk Risiko Kredit dengan menggunakan pendekatan standar
21. Risiko Kredit - Capital Charge untuk Credit Valuation Adjustment (CCR2)
(dalam jutaan Rupiah)
31 Desember 2020
Tagihan Bersih ATMR
Total portfolios berdasarkan Advanced CVA capital charge N/A N/A
1 (i) komponen VaR (termasuk 3× multiplier) N/A
2 (ii) komponen Stressed VaR (termasuk 3× multiplier) N/A
3 Semua Portofolio sesuai Standardised CVA Capital Charge 1.709.521 218.015
4 Total sesuai CVA Capital Charge 1.709.521 218.015
22. Risiko Kredit - Eksposur CCR berdasarkan Kategori Portofolio dan Bobot Risiko (CCR3)
Bobot Risiko
0% 10% 20%
Kategori Portofolio
Indonesia
Tagihan kepada Pemerintah dan Bank Sentral 18.108 - -
Tagihan kepada Entitas Sektor Publik - - -
Tagihan kepada Bank Pembangunan - - -
Multilateral dan Lembaga Internasional
Tagihan kepada Bank Lain - - 160.870
Tagihan kepada perusahaan sekuritas - - -
Tagihan kepada Korporasi - - 959
Tagihan kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil, - - -
dan Portofolio Ritel
Aset lainnya - - -
Total 18.108 - 161.829
27. Risiko Kredit - Eksposur Sekuritisasi pada Banking Book dan terkait Persyaratan Modalnya – Bank yang Bertindak
Sebagai Originator atau Sponsor) (SEC3)
Bank tidak bertindak sebagai originator maupun sebagai sponsor eksposur sekuritisasi.
28. Risiko Kredit - Eksposur Sekuritisasi pada Banking Book dan Persyaratan Modalnya – Bank yang Bertindak Sebagai
Investor (SEC4)
Bank tidak bertindak sebagai Investor eksposur sekuritisasi.
- - - - - 25.352
- - - - - -
- - - - - -
723.861 - - - 1.238.623
- - - - - -
- 4.148 - 313.169 - 445.588
- - - - - -
- - - - - -
- 728.009 - 313.169 - 1.709.564
29. Risiko Pasar - Pengungkapan Risiko Pasar dengan Menggunakan Metode Standar
(dalam jutaan Rupiah)
31 Desember 2020 31 Desember 2019
No. Jenis Risiko Individual Individual
Beban Modal ATMR Beban Modal ATMR
(1) (2) (3) (4) (3) (4)
1 Risiko Suku Bunga
a. Risiko Spesifik - - - -
b. Risiko Umum 90.060 1.125.750 150.271 1.878.388
2 Risiko Nilai Tukar 48.583 607.288 101.326 1.266.575
3 Risiko Ekuitas *)
4 Risiko Komoditas *)
5 Risiko Option - - - -
TOTAL 138.643 1.733.038 251.597 3.144.963
* Untuk bank yang memiliki perusahaan anak yang memiliki eksposur risiko dimaksud
Laporan Penerapan Manajemen Risiko Pada saat ini HBID tidak melakukan lindung nilai
untuk Risiko Suku Bunga dalam Banking terhadap IRRBB.
Book (IRRBB)
Dalam penerapan Manajemen Risiko IRRBB, a) margin komersial dan spread components
Bank melakukan proses identifikasi, pengukuran, lainnya dikeluarkan dalam perhitungan dengan
pemantauan, dan pengendalian pergerakan suku menggunakan metode EVE. Bunga yang
bunga yang dapat menyebabkan perubahan pada diperhitungkan adalah suku bunga berdasarkan
nilai kini dan penetapan waktu arus kas pada masa Risk Free.
mendatang yang mempengaruhi nilai ekonomis dari b) Bank menggunakan data historis selama satu
aset, liabilitas, dan transaksi rekening administratif tahun terakhir untuk melihat frekuensi perubahan
Bank serta menyebabkan perubahan pada pendapatan bunga (repricing tenor) atas produk NMD yang
bunga bersih. memiliki bunga. Sedangkan untuk NMD tanpa
suku bunga, bank menggunakan theoretical tenor
Dalam hal pengendalian Risiko, Bank menetapkan Risk berdasarkan Risk Appetite Bank. Setelah itu, Bank
Appetite dan Risk Tolerance atas pengukuran IRRBB akan mempertimbangkan kemampuan Balance
berdasarkan skenario stress. HBID menggunakan data Sheet Management (BSM) untuk melakukan
historis dan asumsi hipotetis dalam menentukan Risk hedging terhadap NMD tersebut. Nilai terakhir yang
Appetite dan Risk Tolerance. Hasil pengukuran IRRBB digunakan sebagai repricing maturities adalah
akan dibahas dan di monitor dalam rapat ALCO dan setelah mempertimbangkan unsur kemampuang
RMC. BSM dalam melakukan hedging terhadap interest
rate risk.
Penerapan Manajemen Risiko untuk IRRBB diterapkan c) Saat ini Bank tidak mempertimbangkan
oleh HBID sesuai dengan tujuan, kebijakan usaha, prepayment rate dan early withdrawal rate, hal ini
ukuran, strategi dan kompleksitas usaha Bank yang dikarenakan eksposur terhadap prepayment rate
dimana meliputi Pengawasan Aktif oleh Direksi dan dan early withdrawal tidak material.
Dewan Komisaris; Penetapan Kebijakan dan Prosedur d) Bank tidak memiliki asumsi opsi perilaku yang
Manajemen Risiko serta Limit Risiko; Identifikasi, dikeluarkan dalam perhitungan EVE dan NII
Pengukuran, Pemantauan, dan Pengendalian Risiko Sensitivity.
serta Sistem Informasi Manajemen Risiko; Sistem e) Mata uang yang signifikan yang berlaku pada
Pengendalian Intern. HBID adalah Rupiah dan USD. Bank menggunakan
metode standar sesuai dengan SE OJK dalam
Perhitungan IRRBB dilakukan setiap triwulanan sesuai melakukan stress skenario dan agregasi dampak
dengan arahan OJK. dari mata uang yang signifikan terhadap stress
Dalam melakukan pengukuran Risiko IRRBB, Bank skenario.
menggunakan 2 metode:
a). pengukuran berdasarkan perubahan pada nilai Pelaporan EVE dan NII Sensitivity dengan
ekonomis dari ekuitas (EVE) adalah suatu metode menggunakan posisi triwulanan dengan menggunakan
yang mengukur dampak perubahan suku bunga metode standar yang ditetapkan oleh OJK.
terhadap nilai ekonomis dari ekuitas Bank; dan
b). pengukuran berdasarkan perubahan pada Berdasarkan metodologi perhitungan bank per
pendapatan bunga bersih (NII) adalah suatu bulan Desember 2020, ∆EVE terhadap Modal Tier 1
metode yang mengukur dampak perubahan suku berada pada 8.75% (Low) dan ∆NII terhadap Proyeksi
bunga terhadap rentabilitas (earnings) Bank. Pendapatan berada pada 10.66% (Low), yang keduanya
menunjukkan tingkat sensitivitas yang rendah. Tidak
Dalam perhitungan IRRBB dengan metode EVE, terdapat variasi yang signifikan pada tingkat IRRBB
HBID menerapkan skenario shock suku bunga yang yang dilaporkan dibandingkan dengan pengungkapan
mencerminkan profil risiko bank, mengacu kepada 6 sebelum nya di bulan September 2020.
standar skenario seperti yang diwajibkan oleh OJK.
Dalam perhitungan IRRBB dengan metode NII, HBID Rata-rata jangka waktu penyesuaian suku bunga
menerapkan volatilitas kenaikan/penurunan suku yang diterapkan untuk NMD adalah satu tahun untuk
bunga 200bps atas Neraca statis bank. mata uang Rupiah, dimana berlaku untuk produk
NMD korporasi tanpa suku bunga dana NMD ritel.
Bank menggunakan asumsi permodelan yang sesuai Sedangkan untuk NMD mata uang USD, rata-rata
dengan metode yang terdapat dalam Surat Edaran OJK jangka waktu penyesuaian suku bunga adalah tiga
untuk perhitungan EVE sensitivity. Sedangkan asumsi bulan.
permodelan yang digunakan dalam perhitungan NII
sensitivity, Bank menggunakan internal model dan hal
ini sesuai dengan Surat Edaran OJK.
31. Risiko Likuiditas - Laporan Perhitungan - Kewajiban Pemenuhan Rasio Kecukupan Likuiditas (Liquidity Coverage Ratio) Triwulanan
Triwulan IV 2020
No Komponen
Nilai outstanding kewajiban
dan komitmen/ nilai tagihan
kontraktual
12 TOTAL HQLA
13 TOTAL ARUS KAS KELUAR BERSIH (NET CASH OUTFLOWS)
14 LCR (%)
Keterangan:
¹ Adjusted value dihitung setelah pengenaan pengurangan nilai (haircut), tingkat penarikan (run-off rate), dan tingkat penerimaan (inflow rate)
serta batas maksimum komponen HQLA, misalnya batas maksimum HQLA Level 2B dan HQLA Level 2 serta batas maksimum arus kas masuk
yang dapat diperhitungkan dalam LCR.
Analisa
Tingkat LCR pada triwulan keempat 2020 meningkat dibandingkan dengan kuartal ketiga 2020 sebesar 5,24%. Hal ini disebabkan peningkatan
rata-rata HQLA sebesar 9,66% yang lebih tinggi dibandingkan kenaikan Total Arus Kas Keluar Bersih sebesar 8,74%.
Kenaikan rata-rata HQLA terutama disebabkan oleh kenaikan rata-rata saldo Surat berharga yang diterbitkan Pemerintah Pusat dan Bank
Indonesia dibandingkan dengan kuartal ketiga 2020. Di sisi lain, kenaikan rata-rata Total Arus Kas Keluar Bersih sejalan dengan kenaikan arus kas
keluar yang terutama berasal dari kenaikan rata-rata pendanaan nasabah korporasi dibandingkan kuartal ketiga 2020.
Penurunan Arus Kas Masuk tidak memberikan dampak dikarenakan telah melebihi ambang batas atas arus kas masuk yang dapat
diperhitungkan, yaitu 75% dari Total Arus Kas Keluar.
Komponen HQLA Bank terdiri dari kas, penempatan pada Bank Indonesia dan surat berharga yang diterbitkan oleh Pemerintah Pusat dan Bank
Indonesia. Sedangkan komponen utama dari Arus Kas Keluar Bersih adalah dana pihak ketiga. Sumber utama pendanaan Bank adalah dana
pihak ketiga yang terdiri dari giro, tabungan dan deposito berjangka.
36.997.022 33.739.328
- - -
18.961.958 24.356.372 17.064.778
358 - -
18.962.316 24.356.372 17.064.778
TOTAL ADJUSTED VALUE1 TOTAL ADJUSTED VALUE1
36.997.022 33.739.328
5.870.205 5.398.174
630,25% 625,01%
≥ 6 bulan -
Tanpa Jangka Waktu < 6 Bulan
1 tahun
1 Modal 19.851.683 - -
2 Modal sesuai POJK KPMM 19.851.683 - -
3 Instrumen modal lainnya - - -
4 Simpanan yang berasal dari nasabah perorangan dan 15.534.171 9.424.722 570.754
Pendanaan yang berasal dari nasabah usaha mikro dan usaha
kecil:
5 Simpanan dan Pendanaan stabil 458.947 160.133 17.472
6 Simpanan dan Pendanaan kurang stabil 15.075.224 9.264.589 553.282
7 Pendanaan yang berasal dari nasabah korporasi: 37.655.808 8.493.304 146.373
8 Simpanan operasional 20.092.534 - -
9 Pendanaan lainnya yang berasal dari nasabah korporasi 17.563.273 8.493.304 146.373
10 Liabilitas yang memiliki pasangan aset yang saling bergantung - - -
11 Liabilitas dan ekuitas lainnya:
12 NSFR Liabilitas Derivatif 20.366 78.382
13 Ekuitas dan liabilitas lainnya yang tidak masuk dalam kategori - 5.122.548 -
di atas
14 Total ASF
66.303.098 67.287.019
≥ 6 bulan -
Tanpa Jangka Waktu < 6 Bulan
1 tahun
15 Total HQLA dalam rangka perhitungan NSFR
16 Simpanan pada lembaga keuangan lain untuk tujuan 3.246.590 - -
operasional
17 Pinjaman dengan kategori Lancar dan Dalam Perhatian Khusus - 50.779.610 7.722.343
(performing) dan surat berharga
18 kepada lembaga keuangan yang dijamin dengan HQLA Level 1 - - -
19 kepada lembaga keuangan yang dijamin bukan dengan - 6.614.773 -
HQLA Level 1 dan pinjaman kepada lembaga keuangan tanpa
jaminan
20 kepada perusahaan non-keuangan, nasabah perorangan dan - 42.719.250 6.684.483
nasabah usaha mikro dan usaha kecil, Pemerintah Indonesia,
pemerintah negara lain, Bank Indonesia, bank sentral negara
lain dan entitas sektor publik, yang diantaranya:
21 memenuhi kualifikasi untuk mendapat bobot risiko 35% atau - 730.603 1.036.429
kurang, sesuai SE OJK ATMR untuk Risiko Kredit
22 Kredit beragun rumah tinggal yang tidak sedang dijaminkan, - - -
yang diantaranya:
23 memenuhi kualifikasi untuk mendapat bobot risiko 35% atau - 167 1.431
kurang, sesuai SE OJK ATMR untuk Risiko Kredit
24 Surat Berharga yang tidak sedang dijaminkan, tidak gagal -
bayar , dan tidak masuk sebagai HQLA, termasuk saham yang 714.816 -
diperdagangkan di bursa
25 Aset yang memiliki pasangan liabilitas yang saling bergantung - - -
26 Aset lainnya: - - -
27 Komoditas fisik yang diperdagangkan, termasuk emas -
28 Kas, surat berharga dan aset lainnya yang dicatat sebagai
initial margin untuk kontrak derivatif dan kas atau aset - -
lain yang diserahkan sebagai default fund pada central
counterparty (CCP)
29 NSFR aset derivatif - -
30 NSFR liabilitas derivatif sebelum dikurangi dengan variation - 108.777
margin
31 Seluruh aset lainnya yang tidak masuk dalam kategori di 2.737.834 2.471.649 12.166
atas**)
32 Rekening Administratif 61.975.950 11.936.264
33 Total RSF
34 Rasio Pendanaan Stabil Bersih (Net Stable Funding Ratio (%))
Analisis
Persentase NSFR untuk kuartal keempat tahun 2020 adalah 164,89%, mengalami penurunan sebesar 2,62% dibandingkan kuartal ketiga
2020. Hal ini terutama dikarenakan kenaikan nilai tertimbang komponen kebutuhan pendanaan stabil (RSF) sebesar 3,09% melebihi
kenaikan nilai tertimbang komponen ketersediaan pendanaan stabil (ASF) yang sebesar 1,48%.
Kenaikan nilai tertimbang komponen ASF terutama disebabkan oleh kenaikan simpanan nasabah korporasi terutama dalam bentuk
deposito dibandingkan periode sebelumnya. Sedangkan kenaikan nilai tertimbang komponen RSF disebabkan oleh kenaikan pinjaman
kepada lembaga keuangan dan surat berharga.
Persentase NSFR Bank berada di atas ketentuan minimum sebesar 100% yang ditetapkan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
- - - 9.292.848 - - 929.285
- 992.216 - 13.771.721 347.970 - 2.239.743
- - - - - - -
- 918.401 - - 459.201
- 357.408
- - - - - - -
- 4.302.577 - - - - 4.416.577
- - -
- - - - - -
- - - 37.043 - 37.043
- 108.777 - 5.381 - 131.906
31 Desember 2020
Aset yang
disimpan atau
diperjanjikan dengan Aset tidak
Aset Terikat
bank sentral namun terikat Total
(Encumbered)
belum digunakan (unencumbered)
untuk menghasilkan
likuiditas
Kas - - 627.207 627.207
Penempatan pada Bank Indonesia - - 5.404.451 5.404.451
Surat berharga yang dimiliki - - 19.078.540 19.078.540
Tagihan atas surat berharga yang dibeli - - 9.292.848 9.292.848
dengan janji dijual kembali (reverse repo)
TOTAL - - 34.403.047 34.403.047
Analisis
• Aset terikat (encumbered assets) adalah aset bank yang terbatas untuk kebutuhan likuiditas, secara legal dan kontraktual oleh
Bank pada saat terjadi kondisi stress. Encumbered assets tidak termasuk aset yang disimpan atau diperjanjikan dengan Bank
Indonesia namun belum digunakan untuk menghasilkan likuiditas sebagaimana dimaksud dalam POJK tentang Kewajiban
Pemenuhan Rasio Kecukupan Likuiditas (Liquidity Coverage Ratio) Bagi Bank Umum.
• Aset tidak terikat merupakan aset yang memenuhi kualifikasi sebagai High Quality Liquid Assets (HQLA) sebagaimana dimaksud
dalam POJK tentang Kewajiban Pemenuhan Rasio Kecukupan Likuiditas (Liquidity Coverage Ratio) Bagi Bank Umum.
• Aset yang disimpan atau diperjanjikan dengan Bank Indonesia, namun belum digunakan untuk menghasilkan likuiditas adalah
sebagaimana dimaksud dalam POJK tentang kewajiban pemenuhan LCR bagi Bank Umum.
• Per 31 Desember 2020, Bank tidak memiliki posisi HQLA yang dikategorikan sebagai aset terikat (encumbered).
31 Desember 2019
ATMR risiko operasional diukur berdasarkan pendekatan standar dimana ATMR untuk risiko operasional adalah
12,5 kali dari beban modal. Beban modal dihitung sebesar 15% dari rata-rata pendapatan bruto selama tiga tahun terakhir.
Kenaikan ATMR untuk risiko operasional disebabkan oleh kenaikan rata-rata pendapatan bruto Bank untuk tiga tahun
terakhir.
PROSPEK
USAHA
Perekonomian global diharapkan akan membaik di Menurut Bank Indonesia, ekspektasi konsumen,
tahun 2021 setelah mengalami sebuah tahun yang penjualan eceran, dan PMI manufaktur juga
tidak terduga akibat pandemi COVID-19 di 2020. menunjukkan perbaikan di awal tahun. Inflasi masih
Dimulainya peredaran vaksin COVID-19 dan kebijakan tercatat rendah di awal 2021 dan diharapkan akan
stimulus serempak di berbagai negara memberikan tetap berada di antara 2% sampai 4% sepanjang tahun
harapan akan prospek perekonomian yang lebih cerah ini.
di tahun 2021.
Bank sentral telah memotong suku bunga acuan 7-Day
Bank Dunia memperkirakan pertumbuhan global Reverse Repo Rate sebesar 25 bps menjadi 3,5% tahun
mencapai 4% di tahun 2021, walaupun perbaikan ini. Secara total, suku bunga acuan telah dipotong
ekonomi tidak akan merata di negara-negara 150 bps sejak Januari 2020. Namun, perbankan
berkembang karena lamanya pandemi telah harus mempertimbangkan berbagai faktor sebelum
mengakibatkan konsumsi dan investasi tertahan. memotong suku bunga karena kondisi dunia usaha
India, Tiongkok, Singapura, Vietnam, dan Filipina masih belum mendukung seiring dengan lemahnya
diperkirakan akan membukukan pertumbuhan kuat di permintaan di kala pandemi.
atas 6% di tahun 2021, menurut Riset Global HSBC.
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menargetkan
Namun, prospek pertumbuhan masih terus dibayangi pertumbuhan kredit perbankan sebesar 7,5% di tahun
ketidakpastian mengingat adanya keterlambatan 2021, setelah tercatat negatif 2,4% di tahun 2020.
vaksinansi serta meningkatnya kasus di beberapa Hal ini sejalan dengan Rencana Bisnis Perbankan
negara, yang memunculkan dugaan adanya jenis Indonesia yang diajukan ke OJK yang menargetkan
virus baru yang kebal terhadap vaksin yang ada. pertumbuhan kredit sebesar 7,13%. Sementara dana
Lemahnya perekonomian dalam jangka lama dapat pihak ketga diharapkan tumbuh sebesar 10% sampai
menyebabkan kebangkrutan dan berdampak pada 12%.
neraca perbankan. Pemerintah juga mungkin tidak bisa
terus menerus memberi stimulus kepada masyarakat Namun demikian, perbankan harus tetap berhati-
yang terdampak pandemi. hati dalam menyalurkan kredit karena potensi gagal
bayar meningkat di saat-saat yang tidak terduga ini.
Indonesia, yang mengalami kontraksi pertumbuhan Jumlah outstanding restrukturisasi kredit di Indonesia
di tahun 2020, juga diperkirakan akan membaik. mencapai 15,32% atau Rp825,8 triliun per Januari
Pertumbuhan PDB diperkirakan akan meningkat di 2021, mewakili 6,06 juta debitur.
antara 4,3% dan 5,3% di tahun 2021. HSBC sendiri
memiliki proyeksi yang lebih konservatif di angka 4%
mengingat tantangan distribusi vaksin dan jumlah
kasus yang tinggi. Pemerintah akan terus mendorong
ekonomi melalui stimulus dan mempercepat distribusi
vaksin menjangkau mayoritas populasi sesegera
mungkin.
/05
TATA KELOLA
PERUSAHAAN
TATA KELOLA
PERUSAHAAN
DASAR PENERAPAN TATA KELOLA sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Bank
Berawal dari tahun 1990-an, konsep Tata Kelola Indonesia No. 8/14/PBI/2006 tanggal 5 Oktober 2006
Perusahaan yang Baik (Good Corporate Governance/ tentang Pelaksanaan Good Corporate Governance
GCG) muncul sebagai akibat dari krisis moneter bagi Bank Umum dan Surat Edaran Bank Indonesia
di Kawasan Asia dan Amerika Latin. Banyak ahli (SEBI) No. 15/15/DPNP tanggal 29 April 2013 perihal
berpendapat bahwa krisis tersebut terjadi karena Pelaksanaan Good Corporate Governance bagi Bank
kegagalan penerapan GCG oleh perusahaan- Umum. Di akhir tahun 2016, PBI dan SEBI tersebut
perusahaan. Beberapa penyebabnya antara lain dicabut dengan dikeluarkannya Peraturan Otoritas
adalah sistem hukum yang buruk, tidak adanya standar Jasa Keuangan (POJK) No. 55/POJK.03/2016 tanggal
akuntansi dan audit, praktik-praktik perbankan yang 7 Desember 2016 dan Surat Edaran Otoritas Jasa
lemah, dan kurangnya perhatian terhadap pemegang Keuangan (SEOJK) No. 13/SEOJK.03/2017 tanggal 17
saham minoritas. Maret 2017 tentang Penerapan Tata Kelola bagi Bank
Umum.
Mengikuti kegagalan tersebut, tuntutan-tuntutan agar
GCG ditetapkan secara konsisten dan komprehensif Sejalan dengan diterbitkannya POJK No. 18/
muncul. Prinsip-prinsip dasar GCG seperti Keterbukaan POJK.03/2014 tanggal 18 November 2014 tentang
(Transparency), Akuntabilitas (Accountability), Penerapan Tata Kelola Terintegrasi bagi Konglomerasi
Pertanggungjawaban (Responsibility), Independensi Keuangan dan SEOJK No. 15/SEOJK.03/2015 tanggal
(Independency), dan Kewajaran (Fairness), juga 25 Mei 2015 tentang Penerapan Tata Kelola Terintegrasi
stakeholder concern dianggap dapat membantu Bagi Konglomerasi Keuangan, dan berhasilnya
perusahaan dan perekonomian negara yang sedang integrasi Bank dengan Kantor Cabang Bank Asing
tertimpa krisis untuk bangkit ke arah yang lebih sehat Hongkong and Shanghai Banking Corporation Limited,
dan mampu bersaing serta dikelola dengan dinamis Cabang Jakarta, Bank telah mengkaji dan melakukan
dan profesional. beberapa penyesuaian serta penyempurnaan
terhadap struktur dan infrastruktur antara lain dengan
Di awal tahun 1999, GCG mulai mendapatkan menetapkan Bank sebagai Entitas Utama dalam
perhatian. Komite Nasional Kebijakan Corporate Konglomerasi Keuangan HSBC di Indonesia.
Governance (KNKCG) yang dibentuk berdasarkan
Keputusan Menteri Koordinator Bidang Ekonomi, PERNYATAAN TATA KELOLA
Keuangan dan Industri No. KEP.31/M.EKUIN/08/1999 Struktur Tata Kelola Bank sebagai Perseroan Terbatas
mengeluarkan Pedoman GCG yang pertama kalinya di mengacu kepada Undang-Undang Nomor 40 tahun
Indonesia. 2007 tentang Perseroan Terbatas (UU Perseroan
Terbatas), yang terdiri dari tiga organ, yaitu Rapat
Lingkup kerja KNKCG telah diperluas dengan Umum Pemegang Saham (RUPS) sebagai forum
memasukkan isu public governance, sebagaimana pengambil keputusan tertinggi bagi pemegang saham,
tertuang dalam keputusan Menteri Koordinator Dewan Komisaris, dan Direksi.
Bidang Perekonomian No. KEP-49/M.EKON/11/Tahun
2004 dan terakhir diperbarui dengan Keputusan Bank menyadari penerapan prinsip-prinsip GCG
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian No. 117 dalam operasional Perusahaan merupakan prasyarat
Tahun 2016. yang harus dipenuhi untuk menjadi sebuah organisasi
yang sehat dan terus berkembang. Di tahun 2020,
Selanjutnya, Bank Indonesia mengeluarkan ketentuan Bank tetap berkomitmen untuk menyempurnakan
pelaksanaan dan penerapan GCG melalui PBI No. 8/4/ penerapan nilai-nilai GCG secara konsisten dan
PBI/2006 tanggal 30 Januari 2006 tentang Pelaksanaan berkesinambungan. Dengan demikian, Bank akan
Good Corporate Governance bagi Bank Umum, mampu meningkatkan kinerja keuangan dan
melindungi kepentingan pemegang saham baik yang berlaku. Setiap badan Bank beserta seluruh
dalam jangka pendek maupun jangka panjang tanpa jajaran di bawahnya bersikap independen agar tidak
mengabaikan kepentingan pemangku kepentingan saling mendominasi dan tidak dapat diintervensi
lainnya. oleh pihak manapun untuk menjaga objektivitas
dan profesionalisme dalam pelaksanaan tugas dan
Bank senantiasa mengarahkan struktur dan prosedur tanggung jawab masing-masing.
tata kelola agar sesuai dengan peraturan OJK tentang
Tata Kelola Perusahaan. Termasuk di dalamnya adalah 5. Kewajaran
nilai-nilai Perusahaan, kapasitas sumber daya dan Asas kewajaran dan kesetaraan (Fairness)
pendekatan terhadap risiko. adalah prinsip yang selalu diterapkan oleh Bank
berdasarkan perjanjian dan peraturan perundang-
PRINSIP TATA KELOLA undangan yang berlaku dalam bentuk perlakuan
Untuk mencapai visi dan misi Bank di masa dan kesempatan yang adil dengan proporsi yang
mendatang, penerapan prinsip-prinsip GCG menjadi seimbang kepada segenap pemangku kepentingan
kunci. Penerapan GCG Bank diwujudkan melalui (stakeholder).
penerapan lima prinsip dasar GCG, yaitu:
TUJUAN PENERAPAN TATA KELOLA
1. Keterbukaan Untuk memperkuat posisi daya saing, Bank senantiasa
Keterbukaan (Transparency) berhubungan dengan menerapkan strategi yang sesuai dengan rencana
kualitas informasi yang diberikan oleh Bank. Prinsip bisnis dan melaksanakannya secara konsisten.
keterbukaan ini juga menyangkut keterbukaan Keunggulan yang didapat dari peningkatan daya saing
dalam pelaksanaan proses pengambilan ini pada akhirnya akan mampu menarik minat dan
keputusan dan pengungkapan secara terbuka kepercayaan nasabah. Hal ini bisa membantu Bank
(disclosure). Selain itu, Bank secara terus menerus untuk tumbuh secara berkelanjutan dalam jangka
menyediakan informasi yang jelas, akurat, panjang. Melalui penerapan GCG, Bank bertujuan
tepat, dan mudah diakses oleh para pemangku untuk meningkatkan nilai tambah bagi semua pihak
kepentingan. Keterbukaan juga diperlukan untuk yang berkepentingan dengan tujuan antara lain:
menjadi acuan Bank dalam menjalankan bisnis 1. Meningkatkan efisiensi, efektivitas, dan
secara objektif, profesional, dan berpihak kepada kesinambungan organisasi agar tercipta
konsumen. kesejahteraan bagi pemegang saham, pegawai,
dan pemangku kepentingan lainnya, yang
2. Akuntabilitas merupakan solusi yang efektif dalam menghadapi
Akuntabilitas (Accountability) adalah sistem tantangan di masa mendatang.
yang mengendalikan hubungan antara unit-unit 2. Meningkatkan legitimasi organisasi yang
pengawasan di Bank, termasuk ukuran kinerja dikelola secara terbuka, adil, dan dapat
Dewan Komisaris dan Direksi. Agar Bank dapat dipertanggungjawabkan.
mempertanggungjawabkan kinerjanya secara 3. Menjaga dan melindungi hak dan kewajiban para
transparan dan akuntabel, pengelolaan secara pemegang saham dan pemangku kepentingan
sehat, terukur, dan profesional adalah prasyarat lainnya.
yang harus dimiliki. 4. Meningkatkan nilai Perusahaan dan para
pemegang saham.
3. Pertanggungjawaban 5. Meningkatkan mutu efisiensi dan efektivitas
Tanggung jawab (Responsibility) terhadap kerja Dewan Komisaris, Direksi, dan manajemen
penerapan prinsip-prinsip GCG adalah wujud Perusahaan.
komitmen tinggi Bank untuk selalu mematuhi
peraturan dan hukum yang berlaku. Selain itu, PENILAIAN TATA KELOLA
Bank juga terus menerapkan pengelolaan Bank Penilaian GCG yang dilakukan oleh Bank bertujuan
secara sehat dan bertanggung jawab terhadap untuk mengukur keberhasilan penerapan GCG
masyarakat dan lingkungan. dalam kinerja Bank yang dibandingkan dengan best
practice. Selain itu, penilaian ini juga ditujukan untuk
4. Independensi mengidentifikasi praktik-praktik GCG yang perlu
Independensi (Independency) adalah prinsip ditingkatkan atau diperbaiki sehingga dapat mencapai
Bank yang menjunjung tinggi pengelolaan secara kondisi penerapan GCG yang ideal. Setiap semester,
profesional tanpa adanya benturan kepentingan Bank melakukan self-assessment GCG, lalu hasilnya
dan intervensi dari pihak manapun yang tidak disampaikan ke regulator.
sesuai dengan peraturan perundang-undangan
Pada periode Juni dan Desember 2020, penilaian RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM
GCG Bank termasuk dalam komposit “2”, kategori Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) merupakan
“Baik”. Hal ini menggambarkan bahwa peringkat otoritas tertinggi pada Bank. Dalam RUPS, pemegang
pelaksanaan tingkat kesehatan bank menunjukkan saham berwenang mengevaluasi kinerja Dewan
bahwa secara garis besar Bank telah melakukan Komisaris dan Direksi, memberikan persetujuan atas
penerapan atas prinsip-prinsip tata kelola. Bank telah laporan tahunan, mengangkat dan memberhentikan
melaksanakan tata kelola secara baik dan memadai Komisaris dan Direktur, menetapkan kompensasi dan
namun senantiasa melakukan perbaikan-perbaikan tunjangan lain bagi Dewan Komisaris dan Direksi
untuk memastikan tata kelola yang lebih sempurna serta penunjukan Auditor Independen. RUPS Tahunan
sesuai prinsip TARIF (Transparency, Accountability, dilangsungkan 1 (satu) kali dalam setahun dan di
Responsibility, Independency, Fairness). Perbaikan tahun 2020, Bank menyelenggarakan RUPS Tahunan
tersebut ditindaklanjuti dan diperbaiki secara efektif pada tanggal 30 Juni 2020.
dan efisien oleh manajemen.
RUPS Tahunan pada tanggal 30 Juni 2020 memiliki
Bank telah dijalankan dengan praktik-praktik yang agenda, sebagai berikut:
sehat. Hasil penilaian self-assessment GCG menjadi 1. Persetujuan dan pengesahan atas Laporan
bagian dari penilaian Tingkat Kesehatan Bank secara Tahunan Perseroan 2019, termasuk Laporan
menyeluruh dan telah didiskusikan bersama Tim Keuangan Perseroan, Laporan Direksi dan Laporan
Pengawas Otoritas Jasa Keuangan. Terdapat beberapa Tugas Pengawasan Dewan Komisaris Perseroan
kelemahan minor dalam penerapan GCG di Bank untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal 31
yang tidak berdampak signifikan dan dapat segera Desember 2019, serta pemberian pelunasan dan
diperbaiki. pembebasan tanggung jawab (“volledig acquit
et decharge”) kepada segenap anggota Direksi
STRUKTUR TATA KELOLA dan Dewan Komisaris Perseroan atas tindakan
Untuk memastikan penerapan prinsip GCG berjalan pengurusan dan pengawasan yang dilakukan
dengan baik, Bank telah menyusun Struktur GCG. dalam tahun buku yang berakhir pada tanggal 31
Dalam menyusun Struktur GCG, Bank berusaha untuk Desember 2019;
melengkapi seluruh elemen yang dibutuhkan agar 2. Penetapan penggunaan laba bersih Perseroan
penerapan GCG memberikan dampak positif. Struktur untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal 31
tersebut memiliki beberapa aspek penting yang Desember 2019;
berperan untuk penguatan kontrol dan pengelolaan 3. Perubahan susunan anggota Dewan Komisaris
Bank. dan anggota Direksi Perseroan;
4. Persetujuan dan pengesahan paket Remunerasi
Struktur ini terdiri dari organ utama yaitu Rapat Direksi dan Dewan Komisaris untuk tahun buku
Umum Pemegang Saham, Dewan Komisaris, Direksi, 2020;
serta organ pendukung yang meliputi Internal Audit, 5. Penunjukan Akuntan Publik dan Kantor Akuntan
Sekretaris Perusahaan, Komite-komite di bawah Publik untuk Audit atas Buku dan Catatan Perseroan
Dewan Komisaris di antaranya Komite Audit, Komite untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal 31
Remunerasi dan Nominasi, dan Komite Pemantau Desember 2020 dan Penetapan Honorarium yang
Risiko, termasuk Komite Tata Kelola Terintegrasi dalam relevan serta persyaratan lainnya yang berkenaan
penerapan tata kelola terintegrasi Konglomerasi dengan penunjukan tersebut;
Keuangan HSBC di Indonesia, dan komite-komite 6. Persetujuan atas Pengkinian Rencana Aksi
di bawah Direksi seperti Komite Kredit, Komite Aset Perseroan, untuk memenuhi Pasal 31 POJK Nomor
& Liabilitas, Komite Manajemen Risiko, Komite 14/POJK.03/2017; dan
Pengarah Teknologi Informasi, Operasi dan Services, 7. Laporan Rencana Aksi Keuangan Berkelanjutan
Komite Manajemen Risiko Kejahatan Finansial dan (RAKB) Perseroan, untuk memenuhi Pasal 6 POJK
People Committee, serta Komite Manajemen Risiko Nomor 51/POJK.03/2017.
Terintegrasi.
Bank telah menyelenggarakan 7 (tujuh) kali RUPS Berdasarkan Tata Tertib Dewan Komisaris yang tertulis
Luar Biasa, yaitu pada tanggal 27 Februari 2020, 13 pada surat keputusan Dewan Komisaris nomor 010/
April 2020, 17 April 2020, 4 Juni 2020, 8 Oktober 2020, SK/KOM/V/2019 yang telah dikaji ulang setiap tahun
16 November 2020, dan 30 Desember 2020 dengan dan disetujui untuk dipergunakan kembali di rapat
agenda RUPS Luar Biasa sebagai berikut: Dewan Komisaris tanggal 27 Agustus 2020, tugas dan
1. RUPS Luar Biasa pada tanggal 27 Februari 2020 tanggung-jawab Dewan Komisaris di antaranya:
menyetujui agenda Perubahan Susunan Anggota a. Melakukan pengawasan atas jalannya pengurusan
Direksi Perseroan. perusahaan oleh Direksi dan memberikan
2. RUPS Luar Biasa pada tanggal 13 April 2020 persetujuan atas rencana kerja tahunan Bank,
menyetujui agenda Perubahan Tanggal Efektif selambat-lambatnya sebelum dimulainya tahun
Pengunduran Diri Presiden Direktur dan Direktur buku yang akan datang.
Perseroan. b. Melakukan tugas yang secara khusus diberikan
3. RUPS Luar Biasa pada tanggal 17 April 2020 kepadanya berdasarkan ketentuan-ketentuan
menyetujui agenda Perubahan Susunan Anggota dalam Anggaran Dasar, peraturan perundang-
Direksi Perseroan. undangan yang berlaku dan/atau berdasarkan
4. RUPS Luar Biasa pada tanggal 4 Juni 2020 keputusan RUPS.
menyetujui agenda Perubahan Tanggal Efektif c. Melakukan tugas wewenang dan tanggung jawab
Pengunduran Diri Presiden Direktur Perseroan dan sesuai dengan ketentuan Anggaran Dasar dan
Persetujuan dan Ratifikasi Kehadiran Komisaris keputusan RUPS.
Independen dalam Rapat Dewan Komisaris yang d. Meneliti dan menelaah laporan tahunan yang
Diadakan secara Video Telekonferensi. dipersiapkan oleh Direksi serta menandatangani
5. RUPS Luar Biasa pada tanggal 8 Oktober 2020 laporan tahunan tersebut.
menyetujui Perubahan Susunan Anggota Dewan e. Mematuhi Anggaran Dasar dan peraturan
Komisaris Perseroan. perundang-undangan, serta wajib melaksanakan
6. RUPS Luar Biasa pada tanggal 16 November 2020 prinsip-prinsip profesionalisme, efisiensi,
menyetujui Perubahan Susunan Anggota Direksi transparansi, kemandirian, akuntabilitas,
Perseroan. pertanggungjawaban, serta kewajaran.
7. RUPS Luar Biasa pada tanggal 30 Desember 2020
menyetujui Perubahan Susunan Anggota Direksi Sehubungan dengan tugas Dewan Komisaris yang
Perseroan dan Perubahan Alamat Perseroan. dimaksud di atas, Komisaris berkewajiban untuk:
a. Mengawasi pelaksanaan rencana kerja tahunan
DEWAN KOMISARIS Perusahaan.
Berdasarkan UU Perseroan Terbatas, Dewan Komisaris b. Mengikuti perkembangan kegiatan Bank dan
adalah organ Bank yang bertugas melakukan dalam hal Bank menunjukkan gejala penurunan
pengawasan secara umum dan/atau khusus sesuai yang mencolok, segera melaporkan hal ini kepada
dengan anggaran dasar serta memberi nasihat kepada RUPS disertai dengan saran mengenai langkah
Direksi. Dewan Komisaris memiliki tugas dan tanggung perbaikan yang harus ditempuh.
jawab untuk mengawasi dan memberikan nasihat c. Memberikan pendapat dan saran kepada RUPS
kepada Direksi dalam segala hal mengenai kebijakan mengenai setiap persoalan lainnya yang dianggap
perusahaan. Dalam melaksanakan tugasnya, Dewan penting bagi pengelolaan Bank.
Komisaris menjalankan haknya untuk memantau dan d. Melakukan tugas pengawasan lain yang ditentukan
mengkaji kinerja Direksi. RUPS.
e. Memberikan tanggapan atas laporan berkala
Direksi yang dipersyaratkan dari waktu ke waktu
mengenai perkembangan Bank.
a. Pelaksanaan tugas satuan kerja audit intern. c. Meninjau, dan melaporkan kepada Dewan
b. Kesesuaian pelaksanaan audit oleh kantor Komisaris tentang, penilaian justifikasi dan
akuntan publik dengan standar audit. penyesuaian akuntansi yang signifikan.
c. Kesesuaian laporan keuangan dengan standar d. Mengkaji atas asumsi keberlanjutan dan kualifikasi
akuntansi keuangan. apa pun.
d. Pelaksanaan tindak lanjut oleh Direksi atas e. Melakukan review, sebagaimana berlaku,
hasil temuan Satuan Kerja Audit Intern (SKAI), kepatuhan terhadap standar akuntansi, peraturan
akuntan publik, dan hasil pengawasan Otoritas pasar modal, persyaratan pengungkapan Pilar 3
Jasa Keuangan. dan ketentuan lainnya.
guna memberikan rekomendasi kepada Dewan f. Meninjau pengungkapan yang menggambarkan
Komisaris. pekerjaan Komite dan bidang-bidang yang
memerlukan perhatian khusus.
3. Komite Audit wajib memberikan rekomendasi g. Melakukan review atas surat tanggapan dari
mengenai penunjukan akuntan publik dan kantor regulator.
akuntan publik kepada Dewan Komisaris untuk h. Melakukan review sebagaimana masukan dari
disampaikan kepada RUPS. Internal Audit dan fungsi lainnya atau eksternal
auditor.
Merujuk pada penerapan fungsi audit intern, Komite i. Mengkaji setiap hal-hal penting atau tidak biasa
Audit bertanggung jawab untuk: yang mungkin perlu diperhatikan dalam laporan
a. Memantau dan mengkaji efektivitas pelaksanaan tahunan, oleh auditor ekstern.
audit intern Bank. j. Meninjau kecukupan sumber daya dan keahlian
b. Mengevaluasi kinerja SKAI. Fungsi Finance serta perencanaan peralihan/
c. Memastikan SKAI melakukan komunikasi dengan suksesi.
Direksi, Dewan Komisaris, auditor ekstern, dan k. Menginformasikan kepada Dewan Komisaris
Otoritas Jasa Keuangan (OJK). bahwa laporan tahunan diambil secara
d. Memastikan SKAI bekerja secara independen. keseluruhan, adil, seimbang, dan dapat dimengerti
e. Memberikan rekomendasi kepada Dewan serta memberikan informasi yang diperlukan bagi
Komisaris terkait penyusunan rencana audit, ruang pemegang saham untuk menilai posisi dan kinerja
lingkup, dan anggaran SKAI. Perusahaan, model dan strategi bisnis.
f. Meninjau laporan audit dan memastikan Direksi l. Melaporkan kepada Dewan Komisaris tentang
mengambil tindakan perbaikan yang diperlukan kepatuhan Perusahaan terhadap semua kode atau
secara cepat untuk mengatasi kelemahan standar tata kelola perusahaan yang berlaku terkait
pengendalian, fraud, masalah kepatuhan terhadap dengan pelaporan keuangan.
kebijakan, undang-undang, dan peraturan, atau m. Memberikan kepastian kepada Dewan Komisaris
masalah lain yang diidentifikasi dan dilaporkan tentang kepatuhan oleh Perusahaan dengan
oleh SKAI. peraturan yang relevan terkait dengan pelaporan
g. Memberikan rekomendasi kepada Dewan keuangan.
Komisaris terkait pemberian remunerasi tahunan
SKAI secara keseluruhan serta penghargaan Komite Audit memiliki wewenang dan tanggung
kinerja. jawab terkait dengan SKAI sebagai berikut:
h. Memastikan SKAI menjunjung tinggi integritas a. Memberikan pertimbangan atas temuan utama
dalam pelaksanaan tugas. investigasi internal dan respons manajemen, untuk
membantu Dewan Komisaris dan manajemen
Komite Audit memiliki wewenang dan tanggung melindungi aset, reputasi, dan keberlanjutan
jawab terkait Laporan Keuangan sebagai berikut: Grup, serta memastikan efektivitas manajemen
a. Melakukan pemantauan atas integritas laporan risiko dan proses tata kelola yang relevan;
keuangan dan secara kritis menilai laporan b. Memberikan rekomendasi sebagai bahan
keuangan Perusahaan, pengungkapan Pilar 3 (jika pertimbangan Dewan Komisaris dan manajemen
berlaku), dan setiap informasi resmi dan peraturan dalam memastikan keselarasan rencana audit
tambahan yang berkaitan dengan kinerja keuangan tahunan dengan risiko utama bisnis dan alokasi
Perusahaan. anggaran;
b. Meninjau, dan mempertimbangkan perubahan c. Memberikan rekomendasi sebagai bahan
pada, kebijakan akuntansi yang signifikan, pertimbangan Dewan Komisaris dalam
termasuk kebijakan dan praktik pengungkapan pengangkatan dan pemberhentian Kepala SKAI;
Pilar 3, sebagaimana yang berlaku.
d.
Memberikan rekomendasi sebagai bahan tidak, yang melibatkan manajemen atau karyawan
pertimbangan Dewan Komisaris dalam menerima lain yang memiliki peran signifikan dalam
piagam SKAI; pengendalian keuangan internal.
e.
Memberikan rekomendasi sebagai bahan d. Memberikan persetujuan konten pernyataan
pertimbangan Dewan Komisaris dalam penunjukan yang berkaitan dengan kontrol keuangan internal
pihak eksternal yang independen untuk melakukan dalam laporan tahunan, atau yang setara, untuk
kaji ulang kinerja SKAI secara periodik. diserahkan kepada Dewan Komisaris.
Komite Audit memiliki wewenang dan tanggung Komite Audit memiliki wewenang dan tanggung
jawab terkait dengan audit eksternal sebagai berikut: jawab terkait dengan Whistleblowing sebagai berikut:
a. Meninjau ketentuan penunjukan, penunjukan a. Melaksanakan pengawasan penerapan kebijakan
kembali, atau pemindahan auditor eksternal dan prosedur dari Grup sepanjang tidak
dan menyetujui remunerasi dan ketentuan bertentangan dengan ketentuan dan regulasi yang
pengikatannya, tunduk pada pengakuan oleh berlaku untuk mengidentifikasi dan menanggapi
Dewan Komisaris dan persetujuan oleh pemegang masalah pelapor.
saham Perusahaan. b. Mengawasi pelaksanaan prosedur yang sesuai
b. Meninjau dan memantau independensi, untuk memastikan kerahasiaan, perlindungan dan
objektivitas, dan efektivitas proses audit eksternal perlakuan yang adil dari pelapor.
auditor, dengan mempertimbangkan persyaratan c. Secara rutin meninjau kembali laporan yang
profesional, peraturan, dan lainnya yang relevan. timbul dari pengoperasian kebijakan dan prosedur
c. Mengawasi perubahan/rotasi mitra audit/auditor whistleblowing.
ekstern. d. Memastikan bahwa pengaturan telah ada
d. Meninjau laporan auditor ekstern tentang untuk melakukan penyelidikan yang cukup dan
kemajuan audit, surat manajemen, pertanyaan independen dari hal-hal tersebut dan untuk tindak
material yang diajukan oleh auditor ekstern kepada lanjut.
manajemen (dan tanggapan mereka). Segala risiko
material atau masalah pengendalian internal harus Melakukan review atas pelaksanaan dan keefektifan
dirujuk ke Komite Pemantau Risiko, sebagaimana ketentuan secara tahunan di mana staf dapat
diperlukan. menyampaikan kekhawatirannya secara rahasia.
e. Berdiskusi dengan auditor ekstern pendekatan,
sifat, dan ruang lingkup audit dan kewajiban Tanggung Jawab Komite Audit Lainnya
pelaporan mereka selama proses audit. 1. Sertifikasi Tengah Tahunan kepada Audit
f. Mengawasi penerapan oleh manajemen kebijakan Komite Grup
Grup HSBC mengenai adanya keterlibatan eks- Untuk memberikan sertifikat tengah tahunan dalam
karyawan/kontraktor auditor ekstern. bentuk yang ditentukan oleh Komite Audit Grup
ke Komite Audit Principal Subsidiary di regional
Komite Audit memiliki wewenang dan tanggung jawab yang memantau Bank dengan memberikan
terkait dengan Pengendalian Internal sebagai berikut: dokumentasi atau memberikan jaminan seperti
a. Meninjau efektivitas pengendalian keuangan yang diminta oleh Komite Audit Grup dan/atau
internal Bank. Komite Audit Principal Subsidiary di regional yang
b. Mempertimbangkan temuan investigasi yang mengawasi bank dari waktu ke waktu, termasuk:
berdampak besar atas pengendalian internal sertifikasi berkala, mengadopsi praktik terbaik,
mengenai masalah pelaporan keuangan, respons terbuka dalam berbagi informasi sepanjang
manajemen, dan kesimpulan pengujian apa pun tidak bertentangan dengan undang-undang dan
yang dilakukan oleh SKAI atau audit eksternal. regulasi yang berlaku, dan berinteraksi dengan
c. Mengkaji setiap laporan tahunan, dan laporan lain Komite Audit Grup dan/atau Komite Audit Principal
yang dipersyaratkan oleh hukum dan peraturan Subsidiary di regional yang memantau bank dan/
yang berlaku, dari Presiden Direktur dan Direktur atau ketua komite secara berkala.
Keuangan yang diungkapkan oleh orang-orang
tersebut kepada Komite Audit dan kepada auditor 2. Review Tahunan Tata Tertib dan Efektifitas Komite
ekstern semua kekurangan dan kelemahan Komite Audit melakukan review atas tata tertib ini
material yang signifikan dalam desain atau operasi setiap tahun dan efektivitasnya dan menyampaikan
internal mengendalikan pelaporan keuangan yang rekomendasi atas perubahan yang diperlukan
dapat mempengaruhi kemampuan Bank untuk kepada Dewan Komisaris.
merekam dan melaporkan data keuangan dan
segala kecurangan, baik yang material maupun
Komite Audit melaporkan kepada Dewan Komisaris tambahan yang mungkin diperlukan sehubungan
bagaimana Komite Audit melaksanakan tanggung dengan efektivitas fungsi finance dan audit.
jawabnya dan akan membuat rekomendasi
atas tindakan apa pun yang diperlukan untuk 5. Tanggung jawab yang tumpang tindih
menyelesaikan masalah atau melakukan perbaikan. Jika terdapat tanggung jawab yang dirasakan
tumpang tindih antara Komite Audit dan komite
3. Penyimpangan yang Materil lain dari Dewan Komisaris, maka masing-
Sepanjang tidak bertentangan dengan peraturan masing Ketua Komite memiliki keleluasaan
dan ketentuan yang berlaku, Komite Audit regional untuk menyetujui komite mana yang paling tepat
(Principal Subsidiary) yang memantau bank, akan untuk memenuhi kewajiban apa pun. Kewajiban
diminta untuk melakukan review dan memberikan berdasarkan Tata Tertib komite mana pun akan
saran mengenai perbedaan yang materil dari core dianggap oleh Dewan Komisaris telah dipenuhi,
terms of reference. sepanjang ditangani oleh komite lain tersebut.
No Nama Jabatan
1 Hanny Wurangian Ketua Komite Audit (Komisaris Independen)
2 Umar Juoro Anggota Komite Audit (Komisaris Independen)
Anggota Komite Audit
3 Yustrida Bernawati
(Pihak independen yang memiliki keahlian di bidang keuangan atau akuntansi)
Anggota Komite Audit
4 Ubaidillah Nugraha
(Pihak independen yang memiliki keahlian di bidang hukum atau perbankan)
Rapat
Selama tahun 2020, Komite Audit telah menyelenggarakan 7 (tujuh) kali Rapat Komite Audit yaitu pada tanggal
2 Maret 2020, 18 Mei 2020, 5 Juni 2020, 27 Juli 2020, 30 Juli 2020, 27 Agustus 2020 dan 26 November 2020.
Persentase kehadiran dalam rapat Komite Audit adalah sebagai berikut:
Komite Pemantau Risiko tahun dan disetujui untuk digunakan kembali pada
Komite Pemantau Risiko adalah komite yang dibentuk rapat Dewan Komisaris tanggal 27 Agustus 2020 dan
oleh dan bertanggung jawab kepada Dewan Komisaris merujuk pada Peraturan OJK nomor 55/POJK.03/2016
dalam membantu melaksanakan tugas dan fungsi tanggal 7 Desember 2016 mengenai Penerapan Tata
Dewan Komisaris. Kelola bagi Bank Umum, Komite Pemantau Risiko
memiliki tanggung jawab, wewenang, otoritas, dan
Pembentukan Komite Pemantau Risiko mengacu pada kebijakan sebagai berikut:
POJK No.55/POJK.03/2016 tanggal 7 Desember 2016 1. Evaluasi tentang kesesuaian antara kebijakan
tentang Penerapan Tata Kelola bagi Bank Umum. manajemen risiko dengan pelaksanaan kebijakan
Bank.
Tanggung Jawab Komite Pemantau Risiko 2. Pemantauan dan evaluasi pelaksanaan tugas
Berdasarkan Tata Tertib Komite Pemantau Risiko yang Komite Manajemen Risiko dan Satuan Kerja
tertulis pada surat keputusan Dewan Komisaris nomor Manajemen Risiko.
011/SK/KOM/V/2019 yang telah dikaji ulang setiap
Komite Pemantau Risiko bertanggung jawab kepada f. Selama terdapat permintaan Dewan Komisaris
Dewan Komisaris dan memiliki tanggung jawab atau komite lainnya yang mengawasi
untuk melakukan pemantauan dan memberikan saran remunerasi, memberikan masukan tentang
kepada Dewan Komisaris dalam hal: penyelarasan remunerasi dengan risk appetite.
1. Perihal yang terkait Risiko g. Mempertimbangkan dan memberikan saran
a. Memantau dan memberikan saran kepada kepada Dewan Komisaris tentang risiko yang
Dewan Komisaris mengenai semua perihal terkait dengan cyber security dan keamanan
yang menunjukkan adanya risiko, termasuk informasi.
risiko keuangan dan risiko non-keuangan. h. Memberikan review dan saran kepada Dewan
b. Memberikan review dan pendapat yang Komisaris tentang risiko yang berkaitan dengan
independen atas laporan manajemen risiko, TI dan program ketahanan operasional Bank.
termasuk laporan risiko perusahaan Bank yang
memberikan Komite Pemantau Risiko untuk: 3. Stress Testing
• Menilai profil risiko Bank dan bagaimana Melakukan review dan mendapatkan keyakinan
risiko yang timbul dari bisnis Bank bahwa Bank memiliki kerangka kerja stress testing,
dikendalikan, dipantau, dan dimitigasi. tata kelola dan pengendalian internal terkait yang
• Memberikan perhatian atas risiko kuat.
saat ini dan yang mungkin terjadi dan
memungkinkan Komite Pemantau Risiko 4. Kerangka Enterprise Risk Management dan Sistem
untuk menilai kerentanan Bank terhadap Pengendalian Intern
risiko yang tidak teridentifikasi. a. Melakukan review tahunan atas kerangka
• Mengawasi kerangka kerja dan hasilnya, kerja manajemen risiko perusahaan Bank
untuk memastikan Bank memberikan dan memastikan berfungsi dengan efektif di
perlakukan yang adil bagi nasabah dan seluruh lini Bank.
tidak mengganggu operasi pasar keuangan b. Untuk meninjau efektivitas sistem pengendalian
yang tertib dan transparan. internal (selain sistem pengendalian keuangan
• Memberikan kepastian tambahan internal).
sebagaimana yang diperlukan oleh Dewan c. Untuk menanamkan dan mempertahankan
Komisaris atas keandalan informasi risiko. budaya risiko yang mendukung, yang
mencakup lingkungan pengendalian internal
2. Risk Appetite yang kuat.
a. Untuk mendapatkan keyakinan bahwa
risk appetite menginformasikan strategi Dalam melaksanakan hal di atas, Komite Pemantau
dan rencana bisnis Bank dengan Risiko akan:
mempertimbangkan kondisi makroekonomi a. Memastikan adanya pengendalian yang
dan keuangan, menggunakan penilaian atas memadai untuk kepatuhan terhadap Grup
stabilitas keuangan dan sumber-sumber HSBC dan kebijakan Bank.
lainnya yang relevan. b. Mempertimbangkan temuan yang material dari
b. Memberi saran kepada Dewan Komisaris regulator yang berkaitan dengan tata kelola
tentang hal-hal terkait dengan risk appetite dan risiko, pelaksanaan bisnis, penilaian risiko, atau
risk tolerance. proses manajemen.
c. Melakukan review dan memberikan c. Memastikan adanya pengendalian yang
rekomendasi atas risk appetite Bank memadai atas risiko kepatuhan terhadap
sekurangnya setiap tahun untuk persetujuan peraturan.
Dewan Komisaris.
d. Menerima laporan yang sesuai, untuk 5. Direktur Manajemen Risiko dan Fungsi Manajemen
memastikan pendekatan Bank untuk Risiko
menetapkan risk appetite sejalan dengan a. Memantau efektivitas dan independensi
regulasi yang berlaku. Direktur Manajemen Risiko dan memastikan
e. Bila dan jika diminta oleh Dewan Komisaris, kecukupan fungsi manajemen risiko,
mempertimbangkan dan memberikan masukan independen terhadap bisnis dan memiliki
kepada Dewan Komisaris atas risiko-risiko sumber daya yang memadai.
terkait dengan usulan akuisisi/penjualan dan uji b. Untuk memberikan rekomendasi kepada
tuntas, memberikan perhatian terhadap aspek Dewan Komisaris untuk mengangkat atau
risiko dan implikasinya untuk risk appetite dan memberhentikan Direktur Manajemen Risiko.
risk tolerance bagi Bank.
Komite Pemantau Risiko terdiri dari empat (4) anggota independen. Di periode tahun 2020 komposisi Komite
Pemantau Risiko adalah:
No Nama Jabatan
1 Umar Juoro Ketua Komite Pemantau Risiko (Komisaris Independen)
2 Hariawan Pribadi* Anggota Pemantau Risiko (Komisaris Independen)
Catherinawati Hadiman
3 Anggota Komite Pemantau Risiko (Komisaris Independen)
Sugianto**
Anggota Komite Pemantau Risiko
4 Yustrida Bernawati
(Pihak independen yang memiliki keahlian di bidang keuangan)
Anggota Komite Pemantau Risiko
5 Ubaidillah Nugraha
(Pihak independen yang memiliki keahlian di manajemen risiko)
*)
Masa jabatan beliau sebagai anggota Komite Pemantau Risiko Bank telah berakhir sejak tanggal 30 Juni 2020
**)
Efektif menjabat sebagai anggota Komite Pemantau Risiko Bank sejak 7 Oktober 2020
Rapat
Selama tahun 2020, Komite Pemantau Risiko telah menyelenggarakan 4 (empat) kali Rapat Komite Pemantau
Risiko yaitu pada tanggal 2 Maret 2020, 18 Mei 2020, 27 Agustus 2020 dan 26 November 2020. Persentase kehadiran
dalam rapat Komite Pemantau Risiko adalah sebagai berikut:
3. Melakukan proses pay review tahunan Bank remunerasi dan usulan-usulan yang relevan bagi
dengan: Bank untuk menyempurnakan proses pay review
a. mempertimbangkan hal-hal yang terkait tahunan dari Bank.
dalam persetujuan pembiayaan remunerasi
dan usulan yang relevan untuk Bank, dan Tanggung Jawab Khusus Terkait Kebijakan, Risiko,
melakukan eskalasi atas segala hal dirasa perlu dan Audit
kepada Dewan Komisaris; dan 1. Meninjau segala hal terkait remunerasi yang perlu
b. melakukan tinjauan dan rekomendasi (sebelum, dilaporkan kepada Dewan Komisaris pemegang
ketika dalam kasus-kasus tertentu, persetujuan saham dan regulator, dan memberikan penilaian
akhir oleh Dewan Komisaris) remunerasi yang terhadap penerapan kontrol yang efektif untuk
berdasarkan kinerja dan memberikan umpan memastikan kebijakan, praktik dan prosedur
balik kepada Dewan Komisaris; remunerasi:
a. Dengan jelas sejalan dengan risk appetite Bank;
4. Menyampaikan hasil evaluasi dan rekomendasi b. Konsisten dalam mempromosikan manajemen
kepada Dewan Komisaris mengenai: risiko Bank yang efektif;
a. kebijakan remunerasi bagi Direksi dan Dewan c. Menghindari pengambilan risiko yang melebihi
Komisaris untuk disampaikan kepada RUPS; tingkat toleransi risiko Bank;
b. kebijakan remunerasi bagi pegawai secara d. Menghindari pengambilan risiko yang dapat
keseluruhan untuk disampaikan kepada Direksi; mengakibatkan Bank melanggar regulasi dan
kewajiban legislatif lainnya
5. Memastikan kebijakan remunerasi, praktik dan
prosedur berjalan sesuai dengan ketentuan dan Hal ini termasuk peninjauan dan pemberian
strategi bisnis, sasaran, budaya, tata nilai dan persetujuan terhadap:
kepentingan jangka panjang Bank; a. isi dari laporan remunerasi (jika ada) pada
laporan tahunan dan termasuk di dalamnya
6.
Menyusun dan memberikan rekomendasi pelaporan (yang setara) Bank kepada Dewan
mengenai sistem dan prosedur pemilihan dan/ Komisaris secara keseluruhan; dan
atau penggantian anggota Direksi dan anggota b. laporan yang sifatnya material yang diperlukan
Dewan Komisaris kepada Dewan Komisaris untuk oleh regulator mewakili Komite Remunerasi
disampaikan kepada RUPS; dan Nominasi terkait pendekatan remunerasi
Bank;
7. Memberikan rekomendasi mengenai calon anggota
Direksi dan/atau calon anggota Dewan Komisaris 2. Mendapatkan konfirmasi dan usulan dari Komite
kepada Dewan Komisaris untuk disampaikan Manajemen Risiko Bank atau Direktur Manajemen
kepada RUPS; Risiko, jika dibutuhkan, terkait keselarasan
risiko dan remunerasi, serta penyesuaian risiko
8. Memberikan rekomendasi mengenai Pihak sebagaimana dibutuhkan, untuk dipertimbangkan
Independen yang akan menjadi anggota Komite dalam kaitannya dengan variable pay pool dan
Audit serta anggota Komite Pemantau Risiko keputusan remunerasi. Dalam hal perbedaan
kepada Dewan Komisaris; sudut pandang, penerapan penyesuaian risiko
yang berbeda wajib disampaikan oleh Presiden
9. Memastikan setiap pegawai yang bekerja untuk Komisaris untuk pertimbangan lebih lanjut;
kepentingan Bank mendapatkan remunerasi yang
sesuai untuk mendukung manajemen risiko yang 3. Memastikan kebijakan remunerasi, praktik dan
sehat dan efektif serta sejalan dengan kepentingan prosedur:
jangka panjang Bank; a. konsisten dengan dan mempromosikan
manajemen risiko Bank yang sehat dan efektif;
10. Memastikan kebijakan remunerasi yang dijalankan b. tidak mendorong adanya risk-taking yang
oleh Bank tunduk kepada, dan dikaji sesuai yang melebihi tingkat toleransi risiko Bank;
dipersyaratkan oleh peraturan yang berlaku; c. tidak mendorong adanya pengambilan risiko
yang dapat menyebabkan ketidakmampuan
11.
Meninjau remunerasi berbasis kinerja dengan Bank untuk mematuhi peraturan yang berlaku;
mengacu kepada tujuan Bank yang ditetapkan
oleh Dewan Komisaris dari waktu ke waktu, dan Pelaksanaan Fungsi Komite Remunerasi dan Nominasi
dengan mempertimbangkan hal-hal yang relevan, 1. Komite Remunerasi dan Nominasi wajib untuk
jika ada, yang berkaitan dengan persetujuan atas meninjau setiap tahunnya mengenai tata
tertib Komite Remunerasi dan Nominasi dan nasihat dari eksternal yang profesional yang
efektivitasnya dan memberikan rekomendasi dianggap sesuai dengan mempertimbangkan
perubahan yang dianggap perlu untuk persetujuan pengalaman, analisis dan penilaian dari eksternal
Dewan Komisaris dan dalam hal penyimpangan yang relevan di luar Bank. Setiap penunjukan
yang signifikan dari kerangka tata tertib yang wajib dilakukan melalui Sekretaris Perusahaan,
digariskan, dilaporkan kepada Dewan Komisaris. yang akan bertanggung jawab, atas nama Komite
Remunerasi dan Nominasi, untuk pengaturan
2. Dalam periode tahunan, Komite Remunerasi kontrak dan pembayaran biaya oleh Bank.
dan Nominasi wajib melaporkan dan
menginformasikan kepada Dewan Komisaris 4. Apabila terdapat ketidaksesuaian atau duplikasi
tentang bagaimana Komite Remunerasi dan tanggung jawab antara Komite Remunerasi
Nominasi telah menjalankan tanggung jawabnya dan Nominasi dengan komite lainnya, Dewan
dan akan merekomendasikan terkait hal-hal yang Komisaris memiliki hak untuk menunjuk komite
diperlukan untuk penyelesaian masalah atau untuk yang paling tepat untuk memenuhi kewajiban
perbaikan. tertentu. Kewajiban di bawah kerangka acuan
komite manapun akan dianggap telah dipenuhi
3. Komite Remunerasi dan Nominasi dapat meminta oleh Dewan Komisaris, apabila telah dilakukan
pendapat dan masukan dari para ahli atau oleh komite lain.
konsultan lainnya dari waktu ke waktu untuk
membantu Komite Remunerasi dan Nominasi Komposisi Anggota Komite Remunerasi dan
dalam mempertimbangkan segala sesuatu yang Nominasi:
dibutuhkan oleh Komite Remunerasi dan Nominasi Komite Remunerasi dan Nominasi terdiri dari lima (5)
dalam memenuhi tanggung jawabnya. Komite anggota. Di periode tahun 2020 Komposisi Komite
Remunerasi dan Nominasi dapat memperoleh adalah:
No Nama Jabatan
1 Umar Juoro Ketua Komite (Komisaris Independen)
2 Hariawan Pribadi* Anggota Komite (Komisaris Independen)
3 Mark Thomas McKeown Anggota Komite (Komisaris Independen)
4 Matthew Kneeland Lobner Anggota Komite (Komisaris Independen)
Catherinawati Hadiman
5 Anggota Komite (Komisaris Independen)
Sugianto**
Anggota Komite
6 Heni T Budisetio
(Pejabat eksekutif yang membawahi Sumber Daya Manusia)
*)
Masa jabatan beliau sebagai anggota Komite Remunerasi dan Nominasi Bank telah berakhir sejak tanggal 30 Juni 2020
**)
Efektif menjabat sebagai anggota Komite Remunerasi dan Nominasi Bank sejak tanggal 7 Oktober 2020
Selama tahun 2020, Komite Remunerasi dan Nominasi telah menyelenggarakan 5 (lima) kali Rapat Komite
Remunerasi dan Nominasi yaitu pada tanggal 10 Februari 2020, 2 Maret 2020, 18 Mei 2020, 27 Agustus 2020 dan
26 November 2020.
Persentase kehadiran dalam rapat Komite Remunerasi dan Nominasi adalah sebagai berikut:
Rapat Komite Remunerasi dan Nominasi
No Nama
Jumlah Rapat Kehadiran % Kehadiran
1 Umar Juoro 5 5 100%
2 Hariawan Pribadi* 2 2 100%
3 Mark Thomas McKeown 5 5 100%
4 Matthew Kneeland Lobner 5 5 100%
5 Heni T Budisetio 5 5 100%
Catherinawati Hadiman
6 1 1 100%
Sugianto**
*) Masa jabatan beliau sebagai anggota Komite Remunerasi dan Nominasi Bank telah berakhir sejak tanggal 30 Juni 2020
**) Efektif menjabat sebagai anggota Komite Remunerasi dan Nominasi Bank sejak tanggal 7 Oktober 2020
Komposisi Direksi
Adapun komposisi Direksi Bank per tanggal 31 Desember 2020 adalah sebagai berikut:
Jabatan Nama
Presiden Direktur Sumit Dutta1
Presiden Direktur Francois de Maricourt2
Direktur Dio Alexander Samsoeri
Direktur John Peter Watt Rosie3
Direktur Blake Digney Philip Hellam4
Direktur Tripudjo Putranto Soemarko5
Direktur Kepatuhan Yessika Effendi5
Direktur Caecilia Pudji Widyarti6
Direktur Stephen Whilton Angell
Direktur Edhi Tjahja Negara Darmohusolo7
Direktur Eri Budiono7
Direktur Riko Adythia8
Direktur Nisha Asha Bhambhani9
Direktur James Rex Elwes10
1
Masa jabatan beliau sebagai Presiden Direktur Bank telah berakhirpada tanggal 30 Juni 2020
2
Efektif menjabat sebagai Presiden Direktur Bank sejak tanggal 17 Agustus 2020
3
Mengundurkan diri sebagai Direktur Bank efektif pada tanggal 20 November 2020
4
Mengundurkan diri sebagai Direktur Bank efektif pada tanggal 26 Juni 2020
5
Masa jabatan beliau sebagai anggota Direksi Bank telah berakhir pada tanggal 30 Juni 2020
6
Telah diangkat sebagai Direktur yang melaksanakan tugas sementara Direktur yang membawahkan Fungsi Kepatuhan pada RUPS Tahunan
Bank Tahun 2020 tanggal 30 Juni 2020 sampai dengan Direktur yang membawahkan Fungsi Kepatuhan HBID yang baru efektif jika dan atas
persetujuan OJK untuk Penilaian Kemampuan dan Kepatutan dengan memperhatikan aturan hukum dan peraturan perundang-undangan
yang berlaku.
7
Efektif menjabat sebagai anggota Direksi Bank sejak tanggal 26 Juni 2020
8
Efektif menjabat sebagai Direktur Bank sejak tanggal 10 November 2020
9
Akan efektif menjabat sebagai Direktur Kepatuhan Bank jika dan sejak tanggal OJK memberikan persetujuan atas penilaian kemampuan dan
kepatutan (Fit and Proper Test), dengan memperhatikan peraturan dan perundang-undangan yang berlaku.
10
Akan efektif menjabat sebagai Direktur Bank jika dan sejak tanggal OJK memberikan persetujuan atas penilaian kemampuan dan kepatuhan
(Fit and Proper Test) atau tanggal diterbitkannya izin kerja, yang mana yang lebih lama terjadi, dengan memperhatikan peraturan perundang-
undangan yang berlaku
Rapat Direksi
Jumlah Kehadiran % Kehadiran
Jumlah Kehadiran % Kehadiran
No Nama Rapat Rapat Rapat
Rapat Rapat Rapat
Direksi Direksi Direksi
Direksi Direksi Direksi
yang sudah yang sudah yang sudah
tambahan tambahan tambahan
dijadwalkan dijadwalkan dijadwalkan
6 Yessika Effendi5 6 6 100% 4 4 100%
Caecilia Pudji
7 12 10 83% 8 7 88%
Widyarti6
Stephen Whilton
8 12 9 75% 8 6 75%
Angell
Dio Alexander
9 12 11 92% 8 8 100%
Samsoeri
Edhi Tjahja Negara
10 6 6 100% 4 4 100%
Darmohusolo6
11 Eri Budiono7 6 5 83% 4 4 100%
12 Riko Adythia 8
2 1 50% 1 1 100%
1)
Masa jabatannya sebagai Presiden Direktur Bank telah berakhir pada tanggal 30 Juni 2020
2)
Efektif menjabat sebagai Presiden Direktur Bank sejak tanggal 17 Agustus 2020
3)
Mengundurkan diri sebagai Direktur Bank efektif pada tanggal 20 November 2020
4)
Mengundurkan diri sebagai Direktur Bank efektif pada tanggal 26 Juni 2020
5)
Mengundurkan diri sebagai anggota Direksi Bank efektif pada tanggal 30 Juni 2020
6)
Telah diangkat sebagai Direktur yang melaksanakan tugas sementara Direktur yang membawahkan Fungsi Kepatuhan pada RUPS Tahunan
Bank Tahun 2020 tanggal 30 Juni 2020 sampai dengan Direktur yang membawahkan Fungsi Kepatuhan Bank yang baru efektif jika dan atas
persetujuan OJK untuk Penilaian Kemampuan dan Kepatutan dengan memperhatikan aturan hukum dan peraturan perundang-undangan
yang berlaku
7)
Efektif menjabat sebagai anggota Direksi Bank sejak tanggal 26 Juni 2020
8)
Efektif menjabat sebagai Direktur Bank efektif sejak tanggal 10 November 2020
Dalam hal terdapat perbedaan pendapat dari salah struktural suku bunga, risiko nilai tukar struktural,
satu anggota Komite Kredit termasuk dari Head of risiko likuiditas dan risiko pendanaan.
Wholesale Credit Approval atau Wholesale Credit
Approvals Team Leader, yang didokumentasikan dan 2. Memberikan arahan dan memastikan tindak lanjut
disediakan kepada Komite Kredit; keputusan Komite taktis untuk menciptakan struktur neraca yang
Kredit harus diperoleh dengan persetujuan dari 3 berubah untuk mencapai target kinerja di dalam
(tiga) anggota Komite Kredit yang terdiri dari dua parameter risiko yang ditentukan.
Direksi yang merupakan anggota Komite Kredit dan
satu anggota Komite Kredit lainnya. 3. Memonitor lingkungan eksternal dan mengukur
dampak pada profitabilitas masa depan, strategi
Setiap proposal kredit yang akan diajukan ke Komite dan faktor-faktor neraca seperti: volatilitas suku
Kredit harus sebelumnya mendapatkan opini dari bunga, likuiditas pasar, volatilitas nilai tukar,
Direktur Manajemen Risiko atau Head of Risk kebijakan moneter dan fiskal, perilaku nasabah
Management & Risk Regulatory Engagement bila dan tindakan Bank pesaing, dan dampak dari
Direktur Manajemen Risiko berhalangan. perubahan akuntansi dan peraturan.
Dalam hal Head of Wholesale Credit Approval 4. Memahami interaksi antara lini bisnis yang
berhalangan maka kewenangan pada Komite Kredit berbeda-beda dan portofolio dalam posisi
secara otomatis didelegasikan kepada Wholesale keuangan dan isu-isu yang mempengaruhi seperti
Credit Approval Team Leader. transfer pricing, pola perilaku dan alokasi sumber
daya.
Dalam hal Direktur Commercial Banking atau Deputy
to Commercial Banking Director atau Global Banking 5. Menyediakan sebuah forum untuk membahas isu-
Director berhalangan maka kewenangan pada Komite isu Komite Aset dan Liabilitas dan memfasilitasi
Kredit secara otomatis didelegasikan kepada Head of kerja sama antara bisnis/departemen yang
Department di GB atau CMB. berbeda-beda untuk menyelesaikan masalah antar
departemen seperti transfer pricing.
Rapat:
Rapat-rapat yang diadakan Komite Kredit adalah 6. Meninjau keseluruhan sumber dan alokasi dana.
meliputi persetujuan kredit proposal.
7. Melihat ke depan dan menentukan lingkungan
Dalam hal rapat Komite tidak dapat dilakukan, maka perbankan yang paling memungkinkan untuk
dapat digantikan dengan dengan sirkulasi dokumen perencanaan aset/liabilitas dan tinjauan skenario
atau dengan sirkulasi email. kontinjensi.
B. Komite Aset dan Liabilitas 8. Mengevaluasi alternatif suku bunga, harga dan
Komite Aset dan Liabilitas adalah komite di bawah skenario kombinasi portofolio, meninjau distribusi
Direksi yang bertujuan untuk mengelola secara aset/ liabilitas dan jatuh tempo dan rasionalisasi
keseluruhan aset dan liabilitas dari Bank untuk Bank.
memaksimalkan pengembalian, meningkatkan
profitabilitas, mengelola modal dan pendanaan, dan Anggota Komite Aset dan Liabilitas
untuk melindungi Bank atas konsekuensi keuangan Komite Aset dan Liabilitas terdiri dari:
yang parah yang timbul dari risiko likuiditas, risiko Ketua: Presiden Direktur
suku bunga, modal dan pendanaan, peraturan dan Sekretaris: ALCM
lingkungan pasar. Undangan tetap: Sekretaris Perusahaan
Anggota :
Tanggung Jawab Komite Aset dan Liabilitas 1. Direktur Keuangan
1. Mengelola neraca dengan tujuan untuk mencapai 2. Direktur Kepatuhan
alokasi yang efisien dan pemanfaatan semua 3. Direktur Commercial Banking
sumber daya, meningkatkan keuntungan 4. Direktur Wealth & Personal Banking
ekonomi dengan meningkatkan laba bersih dan 5. Direktur Global Banking
mempromosikan efisiensi dalam penggunaan 6. Head of Global Markets and HSS
modal dan pendanaan dengan meningkatkan 7. Direktor Manajemen Risiko
laba atas aset berisiko dalam konteks kebijakan 8. Direktur Operations & IT
pertumbuhan yang jelas dan meninjau semua risiko 9. Head of Asset Liability and Capital Management
dan memastikan manajemen yang berdasarkan 10. Head of Balance Sheet Management
prinsip kehati-hatian untuk memasukkan risiko 11. Head of Risk Management and Risk Regulatory
Engagement
Dalam rangka memenuhi POJK No. 17/POJK.03/2014 Keanggotaan Komite Tata Kelola Terintegrasi
tentang Penerapan Manajemen Risiko Terintegrasi 1. Komite Tata Kelola Terintegrasi paling sedikit
bagi Konglomerasi Keuangan dan POJK No. 18/ terdiri dari:
POJK.03/2014 tentang Penerapan Tata Kelola a. seorang Komisaris Independen yang menjadi
Terintegrasi bagi Konglomerasi Keuangan, Bank Ketua pada salah satu komite pada Entitas
sebagai Entitas Utama senantiasa menjalankan Utama, sebagai ketua merangkap anggota
tugas dan tanggung jawabnya dengan baik sesuai b. Komisaris Independen yang mewakili dan
dengan ketentuan dalam POJK tersebut. Sebagai ditunjuk dari LJK dalam Konglomerasi
Entitas Utama, Bank telah membentuk Komite Tata Keuangan, sebagai anggota
Kelola Terintegrasi dan Komite Manajemen Risiko c. seorang pihak independen, sebagai anggota.
Terintegrasi.
2. Jumlah dan komposisi Komisaris Independen yang
A. Komite Tata Kelola Terintegrasi menjadi anggota Komite Tata Kelola Terintegrasi
Komite Tata Kelola Terintegrasi dibentuk berdasarkan disesuaikan dengan kebutuhan serta efisiensi dan
Keputusan Dewan Komisaris Entitas Utama efektivitas pelaksanaan tugas Komite Tata Kelola
sebagaimana diatur dalam suatu Surat Keputusan Terintegrasi dengan memperhatikan paling sedikit
Edaran Dewan Komisaris Bank sebagai Entitas keterwakilan masing-masing sektor jasa keuangan.
Utama tanggal 8 Agustus 2017, Komite Tata Kelola
Terintegrasi bersifat mandiri baik dalam pelaksanaan 3. Keanggotaan Komisaris Independen pada Komite
tugasnya maupun dalam pelaporan, dan bertanggung Tata Kelola Terintegrasi dapat berupa keanggotaan
jawab langsung kepada Dewan Komisaris Entitas tetap atau tidak tetap.
Utama.
Rapat
Selama tahun 2020, Komite Tata Kelola Terintegrasi
telah menyelenggarakan 2 (dua) kali rapat, yaitu pada
tanggal 14 Februari 2020 dan 12 Agustus 2020.
Sebagai usaha untuk untuk menghadirkan proses dan Setiap satuan kerja kepatuhan menjadi anggota serta
mekanisme investigasi, intelijen dan analisis yang menjalankan peran dan tanggung jawab sebagai
mumpuni agar dapat secara proaktif mengidentifikasi anggota Satuan Kerja Kepatuhan terintegrasi serta
masalah kejahatan keuangan dan perkembangan menjalankan peran dan tanggung jawab sebagai
risiko kejahatan keuangan, Bank telah memposisikan anggota Satuan Kerja Kepatuhan Terintegrasi.
tim Financial Crime Threat and Mitigation (FCTM) atau
Mitigasi Ancaman Kejahatan Keuangan di bawah unit Untuk dapat memenuhi ketentuan yang berlaku dan
Kepatuhan. memitigasi potensi risiko kepatuhan, regulasi dan
reputasi yang berhubungan dengan ketidakpatuhan
FCTM memiliki fungsi strategi Anti-Fraud, yang atas kebijakan APU PPT, regulasi kejahatan keuangan
bertanggung jawab kepada Presiden Direktur melalui lainnya, Bank menetapkan Kebijakan APU PPT
Fraud Panel. Strategi Anti-Fraud adalah strategi Bank yang telah disesuaikan dengan regulasi OJK, Bank
dalam mengendalikan fraud yang dirancang dengan Indonesia dan undang-undang lainnya. Selain
mengacu pada proses terjadinya fraud dengan memastikan kepatuhan atas regulasi lokal, Bank juga
memperhatikan karakteristik dan jangkauan dari mengadaptasi kebijakan yang berlaku sesuai dengan
potensi fraud yang tersusun secara komprehensif- Standar Grup yang berlaku selama tidak kontradiktif
integralistik dan diimplementasikan dalam bentuk dengan regulasi lokal. Sesuai dengan Standar Grup
sistem pengendalian fraud. yang terkini, kebijakan APU telah dilakukan revisi dan
diterbitkan melalui Surat Keputusan Dewan Komisaris
Sebagai lini pertahanan kedua di bawah Fungsi No. 018/SK/DEKOM/VIII/2020 tanggal 27 Agustus 2020
Kepatuhan, Compliance Assurance (CA) melakukan mengenai Perubahan atas Kebijakan Implementasi
pengujian berdasarkan risiko kepatuhan atas aktivitas APU.
risiko dan kontrol Regulatory Compliance (RC) dan
Financial Crime. Compliance Assurance memberikan Kepatuhan terhadap kebijakan ini dan pedoman
jaminan dari sisi Compliance bahwa Business serta lainnya yang terkait merupakan hal mutlak untuk
Function berjalan sesuai dengan perundang-undangan memastikan bahwa Bank tunduk kepada undang–
dan peraturan dari regulator yang berlaku dan dikelola undang dan peraturan yang terkait Anti Pencucian
sesuai dengan Standar Prosedur Bank. Uang, memelihara efektivitas dan pertahanan Program
APU PPT dan mengelola risiko APU PPT secara baik. PERMASALAHAN HUKUM
Diharapkan semua karyawan Bank mematuhi kebijakan Pada tanggal 31 Desember 2020, terdapat 10 (sepuluh)
ini dan undang-undang, ketentuan dan peraturan APU perkara yang melibatkan Bank. Selanjutnya, sampai
PPT yang berlaku di Indonesia. Untuk memastikan hal dengan 31 Desember 2020, gugatan Bank terhadap
ini, program pelatihan dan pengembangan sumber kantor pajak masih berlangsung di Pengadilan Pajak.
daya manusia khususnya yang berkaitan dengan APU
PPT dilaksanakan dari awal karyawan masuk di Bank, OPSI SAHAM
secara berkesinambungan dan juga dilaksanakan Bank tidak memiliki program opsi saham selama
khusus bagi karyawan yang memiliki eksposur tinggi periode pelaporan tahun 2020. Bank juga tidak memiliki
terhadap pelaksanaan APU PPT di dalam tugas dan rencana di tahun 2021 untuk memperkenalkan skema
tanggung- jawabnya. opsi saham berdasarkan saham Bank kepada Dewan
Komisaris, Direksi, dan Pejabat Eksekutif.
Unit Kepatuhan terus mengembangkan kualitas
penerapan program APU PPT dengan memperbaharui KEPEMILIKAN SAHAM KOMISARIS DAN
sistem pemantauan transaksi dan fokus dalam DIREKSI
pengembangan investigasi kasus yang kompleks. Tidak ada Dewan Komisaris maupun Direksi, baik
secara individu atau bersama-sama, yang memiliki
saham mencapai 5% (lima per seratus) dari modal
disetor Bank.
HUBUNGAN AFILIASI
Informasi terkait Hubungan Afiliasi antara Direksi, Dewan Komisaris, dan Pemegang Saham Bank di antaranya
sebagai berikut:
Sumit Dutta - √ - √ √ -
Francois de Maricourt - √ - √ √ -
John Peter Watt Rosie - √ - √ √ -
Blake Digney Philip Hellam - √ - √ √ -
Edhi Tjahja Negara Darmohusolo - √ - √ - √
Eri Budiono - √ - √ - √
Caecilia Pudji Widyarti - √ - √ - √
Tripudjo Putranto Soemarko - √ - √ - √
Stephen Whilton Angell - √ - √ √ -
Dio Alexander Samsoeri - √ - √ - √
Riko Adythia - √ - √ - √
Yessika Effendi - √ - √ - √
SATUAN KERJA AUDIT INTERN (SKAI) SKAI melakukan penelaahan atas rencana perbaikan
SKAI merupakan bagian integral dari kerangka tata manajemen terkait temuan audit dan memastikan
kelola dan pengendalian Bank. Tugas utama SKAI kecukupan dan efektivitas pengendalian yang
adalah membantu Dewan Komisaris dan Manajemen diterapkan (mitigating controls) sebelum menutup
Eksekutif dalam mengamankan aset, reputasi, dan temuan audit tersebut.
kelangsungan organisasi.
AUDIT EKSTERNAL
SKAI memberikan penilaian yang independen Bank menjalin hubungan kerja sama yang transparan
dan objektif mengenai kecukupan rancangan dan dengan Kantor Akuntan Publik (KAP). Bank menunjuk
penerapan manajemen risiko, pengendalian risiko, KAP yang mempunyai kapasitas baik sesuai standar
dan proses tata kelola, sebagaimana dirancang oleh profesional akuntan publik serta berafiliasi dengan
manajemen. KAP internasional. Legalitas perjanjian kerja dan ruang
lingkup audit telah tercakup dalam Perjanjian Kerja
PT Bank HSBC Indonesia (Bank) telah menerapkan (Engagement Letter) yang ditandatangani oleh pihak
struktur pengelolaan risiko dan pengendalian intern Bank dan KAP setiap tahun sebelum audit tahunan
yang disebut dengan “Three Lines of Defence”, guna dimulai. KAP dan Akuntan Publik (AP) yang ditunjuk
memastikan bahwa Bank dapat mencapai tujuan Bank, sebagai auditor ekstern yang terdaftar di
komersial yang telah ditetapkan, memenuhi peraturan Otoritas Jasa Keuangan (OJK), melakukan komunikasi
dan hukum yang berlaku, dan memenuhi tanggung langsung dengan OJK mengenai kondisi Bank yang
jawabnya terhadap para pemangku kepentingan. diaudit dalam rangka persiapan dan pelaksanaan
Dalam konteks kerangka manajemen risiko, SKAI proses audit.
Bank bertindak sebagai Lini Pertahanan Ketiga (Third
Line of Defence) dan bertindak sebagai fungsi yang Penunjukan KAP untuk Bank telah mengacu pada
independen dari Lini Pertahanan Pertama dan Kedua ketentuan peraturan perundang-undangan yang
(First Line of Defence dan Second Line of Defence). berlaku. Berdasarkan wewenang dan kuasa yang
diberikan oleh RUPS untuk menunjuk KAP yang telah
Secara organisasi, SKAI bertanggung jawab kepada terdaftar di OJK, Dewan Komisaris kemudian menunjuk
Presiden Direktur dan memiliki akses kepada Dewan Tanudiredja, Wibisana, Rintis & Rekan sebagai Kantor
Komisaris melalui Komite Audit apabila diperlukan Akuntan Publik independen Bank untuk melakukan
dan melaporkan kepada Komite Audit mengenai audit atas Laporan Keuangan Bank untuk tahun buku
kondisi pengelolaan risiko dan pengendalian intern 2020 berdasarkan rekomendasi Komite Audit dan
yang diterapkan di keseluruhan Bank. Untuk menjaga memperhatikan peraturan perundang-undangan yang
independensi dan objektivitas audit, SKAI harus berlaku.
independen terhadap aktivitas operasional.
KAP Tanudiredja, Wibisana, Rintis & Rekan telah
SKAI, dalam kaitan pelaksanaan kegiatan audit, menyelesaikan audit atas laporan keuangan Bank
memiliki akses tidak terbatas kepada semua catatan, tahun 2020 dan menyampaikan laporan audit kepada
karyawan, properti dan kegiatan operasional Bank. Bank pada tanggal 19 Maret 2021 dan mampu bekerja
SKAI juga berwenang untuk melakukan koordinasi secara independen, memenuhi standar profesional
dengan auditor ekstern dan mengikuti rapat yang akuntan publik dan perjanjian kerja serta ruang lingkup
bersifat strategis seperti Rapat Direksi dan rapat audit yang ditetapkan.
Manajemen Risiko, untuk menyampaikan kesimpulan
hasil pemeriksaan dan mendapatkan informasi terkini PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO
mengenai berbagai permasalahan yang timbul dan Bank melakukan upaya Manajemen Risiko untuk
perkembangan strategis Bank. memenuhi persyaratan penerapan Manajemen
Risiko yang ditetapkan dalam Peraturan OJK no. 18
SKAI juga memberikan jaminan yang independen /POJK.03/2016 dan SE OJK No 34/SEOJK.03/2016
kepada manajemen mengenai efektivitas proses- tentang Penerapan Manajemen Risiko bagi Bank
proses yang dijalankan dalam mencegah terjadinya Umum dan dengan memperhatikan rekomendasi dari
fraud. Jika terjadi kasus fraud yang bersifat material, Basel Committee on Banking Supervision.
SKAI dapat melakukan pengkajian atas insiden tersebut
dan menilai apakah terdapat kelemahan-kelemahan Sesuai dengan aturan tersebut, Bank telah menerapkan
pengendalian yang menyebabkan timbulnya kebijakan Manajemen Risiko yang bertujuan untuk
kesempatan untuk melakukan fraud seharusnya dapat memastikan risiko-risiko yang timbul dalam kegiatan
terdeteksi. usaha dapat diidentifikasi, diukur, dikelola dan
dilaporkan. Pada akhirnya, manajemen risiko ini
akan memberikan manfaat berupa peningkatan • Memberikan rekomendasi mengenai besaran atau
kepercayaan pemegang saham dan masyarakat, maksimum eksposur risiko yang wajib dipelihara
memberikan gambaran lebih akurat mengenai kinerja Bank kepada Komite Manajemen Risiko
di masa mendatang. Hal ini termasuk kemungkinan • Melakukan evaluasi terhadap akurasi dan validitas
kerugian yang akan terjadi dan meningkatkan metode data yang digunakan oleh Bank untuk keperluan
dan proses pengambilan keputusan serta penilaian pengukuran risiko.
risiko dengan adanya ketersediaan informasi yang • Penyusunan dan penyampaian laporan profil
kini, yang dengan sendirinya meningkatkan kinerja risiko kepada Direktur Bidang yang membawahi
dan daya saing Bank. Manajemen Risiko dan Komite Manajemen Risiko
secara triwulanan, atau lebih cepat untuk jenis
Bank terus mengembangkan dan menyempurnakan risiko tertentu yang dapat berubah dengan cepat
sistem Manajemen Risiko melalui peningkatan Sistem sesuai dengan perubahan kondisi usaha.
Informasi Manajemen (SIM) guna mengantisipasi risiko
secara lebih dini serta melakukan langkah-langkah Sebagai bagian dari pengawasan aktif Dewan
yang diperlukan guna meminimalisasi dampak risiko. Komisaris dan Direksi terhadap pelaksanaan kebijakan
Dengan demikian, pemanfaatan berbagai cara untuk Manajemen Risiko Bank, Bank telah membentuk
mengetahui secara dini termasuk mengidentifikasi, Komite Manajemen Risiko yang independen terhadap
mengukur, memantau dan mengendalikan risiko kegiatan operasional dan bertanggung jawab kepada
telah dilakukan serta dilaporkan secara konsisten. Direksi, serta membentuk Komite Pemantau Risiko
Pengembangan kerangka yang lebih luas dalam yang bertanggung jawab untuk membantu fungsi
hal pengelolaan risiko itu sendiri dilakukan dengan pengawasan Dewan Komisaris.
pembentukan Satuan Kerja Manajemen Risiko.
Profil Risiko
Saat ini, Satuan Kerja Manajemen Risiko telah Secara keseluruhan, penilaian peringkat risiko
memastikan pelaksanaan proses Manajemen Risiko Bank per posisi 31 Desember 2020 adalah berada
berjalan lancar dan memberikan gambaran profil pada Peringkat 2. Semua peringkat risiko inheren
risiko kepada manajemen. berada pada tingkat risiko Low to Moderate, kecuali
Risiko Kredit dan Kepatuhan berada pada peringkat
Tugas dari Satuan Kerja Manajemen Risiko mencakup Moderate.
hal sebagai berikut:
• Melakukan pemantauan terhadap pelaksanaan Sertifikasi Manajemen Risiko
strategi manajemen risiko yang diputuskan dalam Bank telah mengikutsertakan pejabat dan karyawan
rapat Komite Manajemen Risiko atau yang telah Bank dalam ujian Sertifikasi Manajemen Risiko secara
disetujui oleh Direksi. bertahap. Pada tahun 2020 jumlah pejabat dan
• Melakukan pemantauan posisi/eksposur risiko karyawan yang telah mengikuti ujian dan penyegaran
secara keseluruhan, per jenis risiko maupun per Sertifikasi Manajemen Risiko adalah sebanyak 917
aktivitas usaha atau fungsional. peserta, yang mana terjadi peningkatan sebesar
• Melakukan kaji ulang secara berkala terhadap 45,14% dibandingkan tahun sebelumnya.
proses manajemen risiko.
• Menerapkan stress testing guna mengetahui Proses Manajemen Risiko
dampak dari implementasi kebijakan dan strategi Penerapan Manajemen Risiko pada Bank saat ini telah
manajemen risiko terhadap kinerja masing-masing dijalankan sesuai dengan ketentuan OJK.
satuan kerja operasional.
• Melakukan pengkajian terhadap usulan aktivitas Satuan Kerja Manajemen Risiko telah mengidentifikasi
dan/atau produk baru yang diajukan atau delapan risiko utama yang dihadapi oleh Bank, yaitu:
dikembangkan oleh suatu unit tertentu yang ada. risiko kredit, risiko pasar, risiko likuiditas, risiko
Pengkajian difokuskan pada aspek kemampuan operasional, risiko reputasi, risiko hukum, risiko
Bank untuk melakukan aktivitas/produk baru stratejik, dan risiko kepatuhan.
tersebut dari sisi keandalan sistem dan keamanan
prosedur serta dampaknya terhadap eksposur
risiko Bank.
Penyelarasan Kinerja di semua tingkatan • Kami menilai kinerja Bank, bisnis dan individu, dengan
mempertimbangkan 'apa' yang telah dicapai dan 'bagaimana' cara
mencapainya.
• 'Bagaimana' membantu memastikan bahwa kinerja berkelanjutan
dalam jangka panjang dan mempertimbangkan keselarasan dengan
nilai-nilai HSBC dan kepatuhan terhadap standar risiko/kepatuhan
Menggunakan informasi dari praktik di • Diinformasikan, tetapi tidak didorong oleh, posisi dan praktik pasar.
pasar dan posisi pasar Tolok ukur pasar, bersumber dari spesialis yang independen yang
memberikan indikasi kisaran tingkat gaji dan tunjangan karyawan
yang diberikan oleh pesaing kami
• Menargetkan tingkat gaji untuk karyawan sesuai dengan kisaran
pasar tergantung pada kinerja individu serta relativitas dengan
posisi yang setara. Posisi individu dalam kisaran pasar ini juga akan
bervariasi bergantung pada kinerja mereka di tahun tertentu
• Tolok ukur harus dilakukan dengan cara yang konsisten sesuai
dengan persyaratan peraturan
Kepatuhan pada peraturan-peraturan • Patuh pada peraturan-peraturan dan memastikan dijalankan dengan
yang berlaku standar yang tinggi baik secara Grup maupun di Indonesia.
• Sebagai entitas lokal, OJK merupakan regulator utama bagi Bank.
Lingkup dan implementasi kebijakan remunerasi 2020 Sasaran risiko wajib disertakan dalam penilaian
Kebijakan remunerasi berlaku untuk semua karyawan kinerja untuk semua karyawan dan risiko tertentu serta
di seluruh unit bisnis dan fungsi; dan kami memastikan tujuan kepatuhan disertakan dalam Scorecard bagi
kebijakan tersebut diterapkan secara adil, tepat, dan para Direktur.
tidak bias.
Evaluasi kinerja anggota Direksi dilakukan oleh Komite
Remunerasi Terkait Risiko Remunerasi dan Nominasi berdasarkan rekomendai
Bank telah menerapkan penyelarasan risiko dan dari Presiden Direktur. Hasil dari evaluasi kinerja
reward, serta menanamkan perilaku dan nilai nilai yang akan menentukan remunerasi dan nominasi Direksi
diharapkan oleh HSBC melalui sejumlah kebijakan dan tertentu, dilaporkan kepada Dewan Komisaris dan
program penghargaan, sebagai berikut: pemegang saham pada RUPS.
• Kewajiban menyertakan sasaran risiko di dalam
scorecard semua karyawan. Penyesuaian remunerasi sehubungan dengan kinerja
• Kerangka Pengakuan dan Perilaku Karyawan. Di dan risiko
dalam kerangka kerja ini, manajer dapat membuat Sejalan dengan penerapan remunerasi berbasis risiko,
penyesuaian positif atau negatif untuk variabel sebagaimana diatur dalam POJK No. 45/POJK.03/2015,
gaji (di samping setiap perubahan tahun ke tentang penerapan tata kelola dalam pemberian
tahun yang normal terkait dengan kinerja) untuk remunerasi bagi bank umum, Bank telah menerapkan
mencerminkan perilaku. kebijakan remunerasi berdasarkan prinsip kehati-
• At Our Best Recognition (AOBR) memungkinkan hatian dengan rincian sebagai berikut:
sesama karyawan untuk mengenali perilaku
positif, mendorong pemahaman bersama a. Untuk Material Risk Takers (MRTs), porsi remunerasi
tentang nilai-nilai HSBC dalam praktiknya. Pada variabel mereka akan ditangguhkan dari 40% jika
tahun 2020, kami menjalankan ‘Spotlight on Our total kompensasi lebih besar dari jumlah setara
People’ melalui AOBR untuk mengenali tindakan dengan GBP 500.000 atau remunerasi variabel
luar biasa karyawan kepada pelanggan, kepada lebih dari 33% dari total kompensasi.
sesama karyawan, dan komunitas selama pandemi
COVID-19. b. Untuk pegawai yang tidak termasuk MRTs,
• Insiden dan peristiwa pelanggaran yang dilaporkan sebagian dari remunerasi variabel mereka akan
diidentifikasi dan ditinjau sebagai bagian dari ditunda mulai dari 10% jika total penghargaan
kepatuhan dan dilaporkan kepada Komite mereka melebihi jumlah yang setara dengan
Remunerasi dan Nominasi. USD75.000, diberikan dalam waktu 3 tahun
• Material Risk Takers (MRTs) 2020 diidentifikasi
dengan metodologi kualitatif dan kuantitatif yang c. Malus dan Clawback berlaku untuk semua
ditetapkan oleh Bank berdasarkan regulasi di mana penghargaan yang dibuat untuk Staf yang
sebagian variable remunerasi akan ditangguhkan Diidentifikasi dan “Material Risk Takers” (MRTs).
selama 3 tahun.
• Malus dan Clawback dari variabel remunerasi yang Konsultan Eksternal
ditangguhkan dan belum jatuh tempo berlaku untuk Bank telah menjalin kerja sama dengan Willis Towers
staf yang diidentifikasi dan MRTs diperbolehkan Watson untuk mendapatkan data remunerasi dari
untuk mengembalikan penghargaan yang telah industri perbankan berdasarkan dari peer group yang
jatuh tempo dan sudah dibayarkan. kami pilih, termasuk kompensasi tetap dan variabel
dan juga tunjangan posisi.
Pengukuran Kinerja
Fokus pengelolaan kinerja Bank secara keseluruhan Paket remunerasi dan fasilitas yang diterima oleh
sedang ditransformasikan dari cycle-based Direksi dan Dewan Komisaris
performance management menuju kultur Everyday
Performance and Development (EPD) melalui Paket kebijakan yang diperoleh Direksi dan Dewan
percakapan rutin antara karyawan dan manajer. Komisaris Bank adalah sebagai berikut:
• Remunerasi: Gaji, bonus dan tunjangan tetap.
Semua karyawan mendapatkan penilaian perilaku • Fasilitas lainnya: kendaraan perusahaan dan biaya
- untuk memastikan mereka dinilai tidak hanya pemeliharaannya, penggantian biaya pengobatan,
berdasarkan apa yang mereka capai, tetapi juga medical check-up, keanggotaan klub, dan lain-lain.
bagaimana mereka mencapainya.
Pengungkapan paket kebijakan remunerasi di atas
ditetapkan dalam RUPS.
Rincian Remunerasi dan Fasilitas bagi Direksi dan Dewan Komisaris Bank.
Jumlah Diterima dalam 1 Tahun
Direksi Dewan Komisaris
Jenis Remunerasi dan Fasilitas lain
Jumlah Jumlah
Rp Juta Rp Juta
Orang Orang
1 Remunerasi (gaji, bonus, tunjangan
rutin, tantiem, dan fasilitas lainnya 7 64.333 3* 8.212
dalam bentuk non-natura)
2 Fasilitas lain dalam bentuk natura
(perumahan, transportasi, asuransi 7 10.459 3* 241
kesehatan, dan sebagainya)
TOTAL 7 74.792 3* 8.453
* Jumlah Dewan Komisaris yang mendapatkan remunerasi
Jumlah anggota Direksi/Dewan Komisaris Bank yang menerima paket remunerasi dalam satu tahun yang
dikelompokkan dalam kisaran tingkat penghasilan
Jumlah Jumlah
Jumlah Remunerasi per Orang dalam 1 tahun
Direksi Dewan Komisaris
Di atas Rp2 miliar 7 -
Di atas Rp1 miliar s.d. Rp2 miliar - 3*
Di atas Rp500 juta s.d. Rp1 miliar - -
Rp500 juta ke bawah - -
Penghargaan dapat berbentuk uang tunai dan/atau saham. Sebagian dari penghargaan tahunan dapat
ditangguhkan dan diberikan selama tiga sampai lima tahun.
Jumlah Direksi, Dewan Komisaris dan Pegawai yang menerima Remunerasi yang Bersifat Variabel selama
1 (satu) tahun
Jumlah Diterima dalam 1 Tahun
Remunerasi yang bersifat Direksi Dewan Komisaris Pegawai
Variabel Jumlah Jumlah Jumlah
Rp Juta Rp Juta Rp Juta
Orang Orang Orang
TOTAL 7 11.189 3* - 3.471 154.999
* Jumlah Dewan Komisaris yang mendapatkan remunerasi
Jumlah penerima dan jumlah total Remunerasi yang Bersifat Variabel yang dijamin tanpa syarat akan diberikan
oleh Bank
Jumlah Diterima dalam 1 Tahun
Remunerasi yang bersifat
Direksi Dewan Komisaris Pegawai
Variabel yang dijamin tanpa
syarat akan diberikan Bank Jumlah Jumlah Jumlah
Rp Juta Rp Juta Rp Juta
Orang Orang Orang
TOTAL - - - - 1 700
Jumlah Pegawai yang Terkena Pemutusan Hubungan Kerja dan Total Nominal Pesangon Dibayarkan 2020
Terdapat 252 pegawai yang terkena pemutusan hubungan kerja dengan total uang pesangon yang dibayarkan
sejumlah Rp60.292 juta sesuai dengan kriteria yang tercantum di dalam POJK No. 45/POJK.03/2015 tentang
Penerapan Tata Kelola dalam Pemberian Remunerasi Bank Umum.
Jumlah Nominal Pesangon yang dibayarkan per orang dalam 1 tahun Jumlah Pegawai
Di atas Rp1 miliar 11
Di atas Rp500 juta s/d Rp1 miliar 18
Di bawah Rp500 juta 223
TOTAL 252
Rincian jumlah Remunerasi yang diberikan dalam 1 (satu) tahun untuk MRT
2020
A. Remunerasi yang bersifat Tetap (Jutaan Rupiah)
1. Tunai 35.225
2. Saham atau instrumen berbasis saham -
INTERNAL FRAUD
Selama tahun 2020, tidak ada kasus internal fraud, dengan dampak keuangan lebih besar dari Rp100 juta, yang
dilakukan oleh manajemen, karyawan permanen maupun karyawan non-permanen, terkait dengan proses dan
operasional bisnis Bank.
Sepanjang tahun 2020, Bank telah menerima 4.265 pengaduan, dimana pengaduan terbanyak yang diterima,
terkait dengan sistem pembayaran kartu kredit.
Pada tanggal 31 Desember 2020, dari total pengaduan yang diterima, sebanyak 98,01% telah berhasil diselesaikan
oleh Bank, sementara sisanya 1,99% masih dalam proses penanganan.
* Data diambil per 31 Desember 2020. Pada saat publikasi dilakukan, keseluruhan pengaduan nasabah telah diselesaikan dengan waktu sesuai
ketentuan Otoritas Jasa Keuangan
/06
TANGGUNG
JAWAB SOSIAL
PERUSAHAAN
184 Keberlanjutan
187 Rencana, Fokus, dan Program di 2021
TANGGUNG JAWAB
SOSIAL PERUSAHAAN
KEBERLANJUTAN Program yang telah dijalankan pada tahun 2020 antara
PT Bank HSBC Indonesia telah menerapkan program lain adalah:
keuangan berkelanjutan sesuai dengan pedoman yang
dikeluarkan oleh Grup HSBC dan Peraturan Otoritas Pendidikan
Jasa Keuangan (OJK) No. 51/POJK.03/2017 tentang Pada tahun 2020, Bank melakukan program sosial
Implementasi Keuangan Berkelanjutan untuk Lembaga pendidikan untuk berbagai kelompok sosial yang
Layanan Keuangan, Penerbit, dan Perusahaan Publik. mencakup keterampilan keuangan dan keterampilan
bisnis, serta keterampilan kerja.
Melalui Visi Bank untuk “Membangun Masa Depan
yang Berkelanjutan,” Bank senantiasa berkomitmen Literasi keuangan dan program pendidikan bisnis
dalam mendukung pertumbuhan ekonomi yang sejalan dengan arahan dari OJK tentang Cetak Biru
bertanggung jawab. Selain itu, Bank juga turut serta Strategi Nasional Indonesia untuk Literasi Keuangan.
dalam melakukan transisi menuju ekonomi rendah Program ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman
karbon melalui keuangan berkelanjutan. publik tentang produk dan layanan keuangan. Melalui
pendidikan bisnis, siswa diperkenalkan ke dunia bisnis
Untuk menuju perusahaan yang berkelanjutan, Bank melalui Kompetisi Kasus Bisnis HSBC, yang bertujuan
mempunyai fokus untuk berinvestasi pada lingkungan untuk meningkatkan kapasitas analitis siswa dan
dan masyarakat, khususnya di sektor pendidikan dan intuisi bisnis.
kesejahteraan sosial. Di Indonesia, Bank berkontribusi
dalam pembangunan berkelanjutan melalui berbagai Sasaran literasi keuangan dan pendidikan bisnis
program sosial terutama di bidang pendidikan dan adalah siswa (dari tingkat dasar hingga universitas),
kesejahteraan sosial. guru/dosen, ibu rumah tangga yang menjalankan
bisnis skala rumah tangga serta masyarakat umum.
Dalam menjalankan program Perusahaan
Berkelanjutan, Bank mempunyai tujuan untuk Untuk keterampilan kerja, Bank memperkenalkan
meningkatkan kesejahteraan masyarakat dalam konsep Keterampilan Inti, juga dikenal sebagai
jangka panjang yang pada akhirnya dapat mendukung Keterampilan Abad ke-21, yang bertujuan untuk
pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan di membantu siswa dalam menghadapi tantangan dan
Indonesia. Untuk mencapai tujuan tersebut, Bank perubahan dalam pekerjaan.
bekerja sama dengan mitra lokal yang memiliki
kompetensi dan akses langsung ke masyarakat
dan daerah yang membutuhkan sehingga program
tersebut dijalankan secara tepat sasaran.
Lingkungan Hidup
Bank memiliki komitmen untuk mendukung transisi global menuju ekonomi rendah karbon. Ini dilakukan melalui
kegiatan operasional yang menerapkan prinsip-prinsip keberlanjutan dan mendorong nasabah dan rantai pasokan
untuk bersama-sama mendukung pengurangan dampak negatif terhadap lingkungan.
Bank terus berpartisipasi aktif dalam program konservasi lingkungan yang berkelanjutan sebagai berikut:
Di tahun 2020, Bank melaksanakan program tanggap darurat dan pemulihan bencana COVID-19 sebagai bentuk
kepedulian terhadap masyarakat rentan yang berfokus pada penyediaan perlengkapan kesehatan, akses terhadap
kebutuhan pokok, dan ketahanan ekonomi berbagai wilayah di Indonesia.
Di tahun 2020, Bank melaksanakan program untuk mendukung anak-anak dan remaja yang tidak memiliki orang
tua dan keluarga dalam pendidikan mereka, menyiapkan mereka untuk memasuki dunia kerja dan kondisi
kesehatannya.
/07
DATA
PERUSAHAAN
PROFIL PEJABAT
EKSEKUTIF
ALI SETIAWAN SARIANI SADIKUN
Head of Global Markets & HSS Head of Wholesale Credit Approval
Menjabat sebagai Head of Global Markets & HSS Menjabat sebagai Head of Wholesale Credit Approval
PT Bank HSBC Indonesia pada 17 April 2017 PT Bank HSBC Indonesia pada 27 Juni 2019.
Memperoleh gelar Master of Commerce bidang Memperoleh gelar Sarjana dalam bidang Sistim dan
Ekonomi dan Keuangan, serta gelar Sarjana bidang Aplikasi Komputer dari California State University of
Akuntansi dan Keuangan dari Curtin University of Fresno, Amerika Serikat.
Technology, Perth, Australia.
ULIYA ARIANI
Head of Corporate Secretary
Menjabat sebagai Head of Corporate Secretary
PT Bank HSBC Indonesia pada 7 Agustus 2017.
Memperoleh gelar Sarjana dalam bidang Hukum dari
Universitas Indonesia.
ALAMAT KANTOR
& CABANG
Balikpapan Jakarta Barat
• Jl. Jendral Sudirman No. 9, Balikpapan, 76112 • Wisma AKR, Lantai Dasar,
Jl. Panjang No. 5, Jakarta, 11520
Bandar Lampung • Graha Antero,
• Jl. Ikan Bawal No. 79 -81, Bandar Lampung, 35223 Jl. Tomang Raya No. 27, Jakarta, 11440
• Ruko Puri Kencana Niaga,
Bandung Jl. Puri Kencana Blok J1 No. 2O - P, Jakarta, 11610
• Wisma HSBC, Jl. Asia Afrika No. 116, Bandung, • Jl. Hayam Wuruk No. 106D,
40261 Kel. Maphar Kec. Taman Sari, Jakarta 11160
• Jl. Buah Batu No. 238, Bandung, 40265 • Jl. K.H. Mansyur No. 120 G-H, Jakarta, 11250
• Flamboyan Square Unit F1, Lantai 1 - 2, • Jl. Tanjung Duren Raya Blok A 11 No. 6A - B,
Jl. Sukajadi 232, Bandung, 40153 Jakarta, 11470
• Jl. Ir. H. Djuanda No. 74, Bandung, 40132
Jakarta Pusat
Banyumas • Komplek Ruko Bahan Bangunan, Blok F4 No. 6 - 7 ,
• Jl. S. Parman No. 84, Purwokerto, 53141 Jl. Mangga Dua Raya, Jakarta, 10730
• Jl. Sukarjo Wiryopranoto No. 2/5, Jakarta, 11160
Batam • Gedung Sentral Senayan I, Lantai Dasar,
• Komplek Sumber Jaya Blok A No. 1 – 3, Jl. Asia Afrika No. 8, Senayan, Jakarta 10270
Jl. Raden Patah, Batam, 29444 • Wisma BNI 46 - Kota BNI, Lantai Dasar,
Jl. Jendral Sudirman Kav. 1, Jakarta, 10220
Bekasi • Jl. Kopi No. 2K, Jakarta, 11230
• Kawasan Industri Jababeka II, Ruko Kapitol Blok 2I
& 2G, Jl. Niaga Raya, Bekasi, 17530 Jakarta Selatan
• Komplek Sentral Niaga Kalimalang Blok A8 No. 10 , • Wisma Pondok Indah 2 Suite G01,
Jl. Ahmad Yani, Bekasi, 17141 Jl. Sultan Iskandar Muda V TA, Jakarta, 12310
• Jl. Melawai Raya No. 26, Jakarta , 12160
Bogor • Talavera Office Park, Lantai Dasar Suite 1-01 &
• Jl. Raya Pajajaran No.84 Ruko C - D, Bogor, 16143 Mezzanine Suite 2-01 & 2-02,
Jl. Letjen TB Simatupang No. 22 - 26,
Denpasar Jakarta, 12430
• Ruko Sudirman Panjer, Jl. Jend. Sudirman, • Jl. Kemang Raya No. 7, Jakarta, 12730
Kel. Panjer, Kec. Denpasar Selatan, Denpasar • Komplek Grand ITC Permata Hijau
Blok Emerald Persil No. 34,
Jambi Jl. Arteri Permata Hijau, Jakarta, 12210
• Jl. Hayam Wuruk No. 46 - 47, Jambi, 36125 • World Trade Center 1, Lantai 1,
Jl. Jendral Sudirman Kav. 29 - 31 Jakarta, 12920
• Plaza Kuningan Menara Utara,
Lantai Dasar Suite 102, Jl. Rasuna Said
Kav. C 11-14, Jakarta, 12940
• Gedung Menara Dea I, Lantai Dasar Zona A,
Jl. Mega Kuningan Barat Kav. E 4.3 No. 1,
Jakarta, 12950
LAPORAN
KEBERLANJUTAN 2020
IKHTISAR KEBERLANJUTAN
Sebagai bagian dari kepatuhan, PT Bank HSBC Indonesia selalu melaksanakan peraturan perundang-
undangan yang berlaku, termasuk berkenaan dengan kebijakan keuangan berkelanjutan seperti tertuang
dalam Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 51/POJK.03/2017 tentang Penerapan Keuangan
Berkelanjutan bagi Lembaga Jasa Keuangan, Emiten dan Perusahaan Publik. Penerapan kebijakan
berkelanjutan ini juga telah lama menjadi bagian dari komitmen Grup HSBC secara global.
ASPEK EKONOMI
Dalam menjalankan kegiatan usaha, Bank tidak hanya memberikan manfaat kepada organisasi, tetapi
juga para pemangku kepentingan lain, termasuk perekonomian nasional. Distribusi manfaat tersebut,
terutama berkenaan dengan fungsi intermediasi Bank yang menghimpun dana masyarakat dan
menyalurkan dalam bentuk kredit untuk mendukung dunia usaha maupun individu.
246
499
246
18 19 20
18 19 20 18 19 20
1.265 894
18 19 20 18 19 20 18 19 20
Melalui pengembangan otomasi Bentuk kepedulian Bank terhadap Bank berhasil menurunkan jejak
proses internal yang dilaksanakan penyelamatan lingkungan, antara karbon atau carbon foot print,
secara berkesinambungan, Bank lain ditunjukkan melalui penurunan yang antara lain dari operasional
mampu menurunkan penggunaan penggunaan energi listrik yang saat Data Center dengan menggunakan
kertas sekitar 4,4 juta lembar yang ini menggunakan bahan bakar primer teknologi yang lebih efisien dalam
berasal dari komunikasi nasabah dan yang tak dapat diperbarui. Pada 2020, penggunaan listrik. Hal ini menjadi
model kerja berbasis digital, seperti Bank berhasil menurunkan konsumsi bagian dari kontribusi Bank dalam
kebijakan work from home. listrik sebanyak 1,5 juta Kilo Watt merawat lingkungan hidup.
Hour (KwH).
ASPEK SOSIAL
Bank senantiasa memegang prinsip tidak adanya diskriminasi dalam organisasi Bank, sejak dari
rekrutmen maupun pengembangan karier. Komitmen tersebut, antara lain ditunjukkan melalui
komposisi dalam gender serta pengembangan kompetensi.
57,07% 3.773
Peserta Pelatihan
KEBIJAKAN DAN
STRATEGI BERKELANJUTAN
Secara rinci, rencana tersebut telah berjalan satu tahun. Sedangkan 4 (tahun) sisanya dirumuskan sebagai berikut:
Tahun Target Kegiatan Prioritas
2020 • Risiko sosial, lingkungan hidup, dan tata kelola telah terintegrasi dalam aktivitas bisnis
bank.
2021 Melakukan kajian terkait:
• Permintaan pasar terkait produk, dan atau jasa keuangan berkelanjutan.
• Kesesuaian produk dan atau jasa yang sudah ada dengan kriteria kegiatan usaha
berkelanjutan.
• Pengembangan produk dan atau jasa keuangan berkelanjutan.
• Integrasi manajemen risiko sosial, lingkungan hidup, dan tata kelola dalam aktivitas bisnis
bank.
2022 Menyediakan pembiayaan dan investasi berkelanjutan di semua kelompok pelanggan dan
produk.
2023 Sejak tahun pertama implementasi, portofolio berkelanjutan mengalami peningkatan.
Selama perang dunia ke-2, HSBC menutup kegiatan Hingga tahun buku 2020, Bank telah melayani
operasionalnya di Indonesia. Pada 1968, HSBC kembali nasabahnya melalui 69 kantor di 24 kota di Indonesia.
mendapat izin perbankan baru dan sejak itu terus Dengan dukungan lebih dari 3.000 karyawan, Bank
bertumbuh sebagai salah satu bank asing terkemuka menjangkau nasabah dengan beragam layanan
yang beroperasi di Indonesia. perbankan: Wealth and Personal Banking, Commercial
Banking, dan Global Banking and Markets.
Pada Mei 2009, HSBC resmi mengakuisisi
PT Bank Ekonomi Raharja Tbk dengan tujuan untuk
meningkatkan bisnis perbankan komersial HSBC
di Indonesia, memperluas bisnis ritel di sektor
perbankan, dan melipat-gandakan jaringan HSBC
di Indonesia. Pada Oktober 2016, PT Bank Ekonomi
Raharja Tbk berubah nama menjadi PT Bank HSBC
Indonesia.
Nilai-nilai
Nilai-nilai kami menggambarkan karakter HSBC sebagai organisasi dan menunjukkan keunikan kami.
TERBUKA Andal
Kami menghargai keragaman Tindakan kami berdampak nyata pada dunia
• Kami dilahirkan dalam beragam bahasa. Kami dan kehidupan masyarakat. Kami mengemban
berdiri di atas kekuatan beragam pengalaman, tanggung jawab ini sungguh-sungguh.
sifat, dan suara; itulah jati diri kami seutuhnya
dan cara kami bekerja. Kami menetapkan standar tinggi bagi diri sendiri
• Semakin besar empati dan keragaman kami, dan kami bertanggung jawab atas setiap tindakan
semakin baik kami mencerminkan dunia para kami. Kami senantiasa mengedepankan penilaian
nasabah dan komunitas kami – dan semakin objektif. Untuk tiap hal yang terasa tidak pada
baik pula kami dapat melayani mereka. tempatnya kami akan angkat bicara dan bertindak.
• Jadi, kami memperjuangkan keterbukaan. Kami
mau mendengar. Kami melenyapkan hambatan. Masa depan kami bangun di hari ini. Kesuksesan
Kami mencari pandangan yang berbeda dari hanya dapat kami raih dengan pandangan jangka
pandangan kami sendiri. panjang yang menikberatkan keberlanjutan bagi
nasabah, investor dan planet kita bersama
TERHUBUNG
Kami sukses bersama Kami menuntaskan
Kami menawarkan rangkaian peluang luas yang Kami menciptakan nilai bagi nasabah dengan
tak tertandingi bagi nasabah kami. senantiasa bergerak maju dan mewujudkan
sesuatu.
Namun, kami hanya dapat menggenapi seluruh
janji ini dengan keterhubungan erat lintas-batas. Kami memiliki semangat wirausaha: Kami
Bersama nasabah dan mitra kami. Bersama mencoba hal baru. Kami belajar dan berkembang.
sebagai mitra dan dalam kesatuan organisasi. Kami mengambil risiko cerdas.
Jadi, kami berkolaborasi lintas-batas. Kami Kami dinamis: Kami tidak mau biasa-biasa saja.
melenyapkan hambatan. Kami saling mendukung Kami bergerak cepat.
bahkan, tanpa saling menghambat.
Kami tegas: Kami membuat pilihan jelas dan
Bersama, kami mewujudkan yang tidak mungkin berani bertindak.
kami lakukan sendiri.
Terakhir, kami menepati janji: Kami selalu
menuntaskan apa yang kami janjikan.
Bank juga mendukung nasabah melalui layanan konsultasi untuk mengelola risiko dan peluang yang
timbul akibat perubahan iklim. Adapun untuk pemangku kepentingan lainnya, Bank berbagi pemikiran
melalui pertemuan, forum dan konferensi sebagai pembicara.
Skala Usaha
(Rp Miliar)
Uraian 2020 2019 2018
Aset 112.601 111.860 108.961
Liabilitas 93.303 93.724 93.305
Ekuitas 19.298 18.136 15.656
TATA KELOLA
BERKELANJUTAN
Dalam memenuhi tanggung jawab kepada para Direksi Bank maupun Dewan Komisaris menerima
pemangku kepentingan, Bank merealisasikannya pembaruan kegiatan inisiatif berkelanjutan setiap
melalui beragam kegiatan, antara lain keterbukaan semester. Pemutakhiran informasi tersebut berkenaan
informasi dan kepatuhan dalam pembayaran pajak. dengan pelaksanaan program terkait tiga pilar: people,
Bank juga menyadari, dalam kegiatan usahanya planet dan profit serta pengembangan hubungan
perlu melindungi penerapan prinsip-prinsip hak asasi atau interaksi dengan pemangku kepentingan terkait,
manusia serta memenuhi standar etika yang berlaku misalnya lembaga swadaya masyarakat.
di dunia internasional di lingkungan kerja dan rantai
pasok. Bank juga telah membentuk kelompok kerja kegiatan
keuangan yang berkelanjutan (Sustainable Finance).
Selain itu, Bank juga menyadari kewajiban yang lebih Kelompok kerja ini bertugas mengkoordinasikan
luas kepada masyarakat untuk meningkatkan literasi unit bisnis dan unit pendukung dalam pelaksanaan
dan inklusi keuangan. Karena itulah, Bank berupaya Rencana Aksi Keuangan Berkelanjutan.
menciptakan berbagai program agar dapat membantu
masyarakat mengakses layanan keuangan.
Kelompok
Kerja Keuangan
yang
Berkelanjutan
Manajemen Risiko Keuangan
Penjelasan lengkap terkait tugas, wewenang, dan Penerapan manajemen risiko Bank, antara lain
tanggung jawab Direksi dan Dewan Komisaris pada mengacu pada Peraturan Otoritas Jasa Keuangan
bagian “Tata Kelola Perusahaan” yang terdapat pada (OJK) Nomor 18 /POJK.03/2016 dan Surat Edaran
Laporan Tahunan ini di halaman 150-181. OJK Nomor 34/SEOJK.03/2016 tentang Penerapan
Manajemen Risiko bagi Bank Umum dan dengan
Pengembangan Kompetensi Keuangan memperhatikan rekomendasi dari Basel Committee
Berkelanjutan on Banking Supervision.
Pengembangan kompetensi yang dilaksanakan
anggota Direksi, anggota Dewan Komisaris, komite, Sesuai dengan aturan tersebut, Bank telah menerapkan
karyawan dan lainnya disampaikan secara lengkap kebijakan Manajemen Risiko yang bertujuan
pada bagian “Pelatihan untuk Dewan Komisaris dan untuk memastikan risiko-risiko yang timbul dalam
Direksi” yang terdapat pada Laporan Tahunan ini di kegiatan usaha dapat diidentifikasi, diukur, dikelola
halaman 75-76. dan dilaporkan. Pengelolaan manajemen risiko ini
akan memberikan manfaat berupa peningkatan
Penerapan Manajemen Risiko Berkelanjutan kepercayaan pemegang saham dan masyarakat,
Bank telah memiliki prosedur identifikasi, pengukuran, memberikan gambaran lebih akurat mengenai kinerja
pemantauan serta pengendalian risiko atas penerapan di masa mendatang.
keuangan berkelanjutan terkait aspek ekonomi,
sosial, dan lingkungan hidup. Termasuk di dalamnya, Penerapan manajemen risiko sangat bermanfaat
termasuk peran Direksi dan Dewan Komisaris dalam dalam menekan potensi kerugian yang terjadi. Selain
mengelola, melakukan telaah berkala, dan meninjau itu, manajemen risiko mampu meningkatkan kinerja
efektivitas proses manajemen risiko perusahaan. dan daya saing Bank serta pengambilan keputusan
yang lebih efisien.
Terkait dengan kebijakan risiko berkelanjutan, Bank Pengembangan kerangka lebih luas dalam hal
telah melakukan identifikasi terhadap sejumlah sektor pengelolaan risiko itu sendiri dilakukan dengan
yang mendapatkan perhatian. Di antaranya mencakup pembentukan Satuan Kerja Manajemen Risiko.
komoditas pertanian, bahan kimia, pertahanan, energi,
kehutanan, pertambangan dan logam, Situs Warisan Bahkan secara berkala, Bank juga memberikan
Dunia UNESCO, dan lahan basah yang ditetapkan pelatihan dan pengembangan kapasitas terkait
oleh Konvensi Ramsar atau Convention on Wetlands dengan manajemen risiko guna memastikan risiko
of International Importancem Especially as Waterfowl berkelanjutan dapat diidentifikasi dan dimitigasi
Habitat. secara konsisten.
Interaksi dan kerja sama yang dilakukan Bank dengan para pemangku kepentingan, secara rinci dijelaskan dalam
tabel di bawah ini.
Interaksi antara pemegang saham dengan Bank dilakukan sesuai dengan hak-hak
pemegang saham yang diatur dalam peraturan dan perundang-undangan yang
berlaku, antara lain Undang-Undang Nomor 40 tahun 2007 tanggal 16 Agustus
2007 tentang Perseroan Terbatas.
Regulator dan Pemerintah Regulator dan Pemerintah terkait dengan industri perbankan, terutama Bank
Indonesia dan Otoritas Jasa Keuangan dalam rangka pelaksanaan kepatuhan
terhadap hukum dan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Dalam
penerapan tata kelola perusahaan yang baik Bank senantiasa memberikan laporan
secara berkala sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku kepada
regulator, antara lain terkait dengan pelaporan mengenai Laporan Tahunan dan
Laporan Keberlanjutan, pelaporan mengenai pelaksanaan kepatuhan.
Selain itu, Bank juga senantiasa menghadiri rapat-rapat yang diselenggarakan oleh
regulator pada waktu tertentu antara lain dalam rangka membahas pemenuhan
kepatuhan Bank, pelaksanaan prinsip kehati-hatian dan penerapan tata kelola
perusahaan yang baik.
Selain itu, Bank juga melakukan hubungan langsung dengan masyarakat, antara
lain melalui program tanggung jawab sosial perusahaan dan literasi keuangan.
Kegiatan tersebut secara konsisten dilaksanakan setiap tahun, sejalan dengan
komitmen Bank untuk memenuhi amanat peraturan perundang-undangan dan
kepedulian Bank terhadap masyarakat.
Pemasok Hubungan yang saling menguntungkan antara Bank dengan pemasok sebagai
mitra kerja Bank difasilitasi melalui pengembangan kerja sama penyediaan barang
dan jasa yang adil dan transparan.
Karyawan Hubungan Bank dengan karyawan, antara lain difasilitasi melalui dialog antara
manajemen dengan serikat pekerja. Sedangkan hal-hal yang terkait dengan
kesejahteraan, hak dan kewajiban karyawan, dilakukan melalui beberapa sarana
komunikasi atau pertemuan secara reguler, antara lain melalui pelatihan,
sosialisasi, HR Info melalui email, acara kebersamaan karyawan serta pertemuan
antara manajemen dan karyawan /townhall, dan e-mail.
Tantangan yang Dihadapi Kendati demikian, Bank saat ini telah menjadi salah
Bank menyadari bahwa penerapan keuangan satu bank yang terlibat dalam Inisiatif Keuangan
berkelanjutan bagi perbankan, masih menghadapi Berkelanjutan Indonesia (IKBI). Bank meyakini bahwa
banyak hambatan. Terutama berkaitan dengan platform IKBI dapat memanfaatkan keuangan swasta
terbitnya POJK Nomor 51/POJK.03/2017 tentang untuk mengurangi risiko terkait dengan persoalan
Penerapan Keuangan Berkelanjutan bagi Lembaga lingkungan hidup, sosial dan tata kelola. Selanjutnya,
Jasa Keuangan, Emiten, dan Perusahaan Publik bersama-sama mendukung dunia yang beralih ke
yang juga didukung POJK Nomor 60/POJK.04/2017 ekonomi rendah karbon.
tentang Penerbitan dan Persyaratan Efek Bersifat
Utang Berwawasan Lingkungan (Green Bond). Sektor keuangan juga perlu dilengkapi dan diyakinkan
Keduanya menjadi dasar untuk penerapan keuangan dengan bahan berbasis ilmiah yang kuat agar siap
berkelanjutan. dalam mengimplementasikan langkah-langkah
yang diperlukan. Bank berkontribusi terhadap studi,
penelitian, dan para ahli yang akan disediakan IKBI
untuk industri perbankan.
KINERJA
KEBERLANJUTAN
ASPEK EKONOMI
Pendekatan agrikultur, kimia, pertahanan, energi, kehutanan,
Bank mendefinisikan keuangan berkelanjutan pertambangan dan logam, dan UNESCO World
sebagai segala bentuk layanan keuangan yang Heritage Sites dan Ramsar-designated wetlands. Bank
mengintegrasikan kriteria lingkungan, sosial dan juga menerapkan Prinsip Equator ketika memberi
tata kelola (LST) ke dalam keputusan bisnis atau pendanaan proyek.
investasi. Karena itu, pendanaan berkelanjutan
mencakup pembiayaan dan kegiatan investasi yang Bank memastikan kebijakan-kebijakan tersebut
diperlukan untuk mendukung Tujuan Pembangunan diterapkan secara konsisten dengan memberikan
Berkelanjutan (SDGs) yang ditentukan oleh Persatuan pelatihan kepada para manajer risiko dan relationship
Bangsa Bangsa dan khususnya tindakan untuk manager mengenai kebijakan risiko keberlanjutan
memerangi perubahan iklim. dan tanggung jawab mereka untuk memberi arahan
berkenaan dengan pengelolaan risiko lingkungan dan
Selain itu, Bank juga berkomitmen dalam mendukung sosial. Inisiatif tersebut memainkan peranan yang
pembiayaan yang berkaitan dengan tujuan SDGs penting dalam proses persetujuan dalam hubungan
lainnya, antara lain dalam konteks pembangunan bisnis atau transaksi berisiko tinggi.
dan peningkatan kesejahteraan masyarakat sejalan
dengan visi Bank. Upaya ini merupakan bagian dari Bank mengajak debitur untuk mengadopsi praktik-
skema untuk berkontribusi terhadap pembangunan praktik keberlanjutan. Jika debitur tidak berniat atau
berkelanjutan. tidak dapat mematuhi standar keberlanjutan, maka
Bank akan memutuskan hubungan bisnis dengan
Sebagai perwujudannya, antara lain, Bank bekerja debitur terkait.
sama dengan debitur bisnis untuk membantu mereka
memahami serta mengelola dampak lingkungan dan Komitmen inilah yang menjadi pendekatan Bank
sosial mereka. Bank juga memiliki kebijakan khusus dalam merealisasikan prinsip-prinsip keuangan
risiko keberlanjutan yang mencakup sektor komoditas berkelanjutan.
Berikut ini kinerja nilai ekonomi yang diterima dan didistribusikan oleh Bank dalam tiga tahun terakhir.
Terkait dengan kinerja produk perbankan, pada tahun 2020 Bank mencatat penyaluran kredit sebesar Rp58.394
miliar, lebih kecil 13,7% dibandingkan dengan tahun 2019 sebesar Rp67.657 miliar. Penyaluran pembiayaan ini
merupakan bagian penting dari manfaat ekonomi yang didistribusikan oleh Bank kepada pihak eksternal dalam
rangka mendukung keuangan berkelanjutan melalui kegiatan ekonomi.
Sedangkan berkenaan dengan Dana Pihak Ketiga (DPK), pada tahun 2020 Bank telah menghimpun dana
nasabah senilai Rp72.160 miliar, meningkat 10,2% dibandingkan tahun 2019 sebesar Rp65.469 miliar. Transaksi
penghimpunan DPK ini, antara lain menjadi indikator kontribusi Bank terhadap inklusi keuangan kepada
masyarakat Indonesia.
Untuk manfaat yang diterima Bank, antara lain lain ditunjukkan melalui laba bersih yang pada tahun 2020 mencapai
Rp1.774 miliar. Jika dibandingkan tahun 2019 yang sebesar Rp3.040 miliar, terjadi penurunan 41,6%.
Perubahan perolehan laba bersih tersebut terutama disebabkan oleh oleh peningkatan kerugian penurunan
nilai aset keuangan dan penurunan pendapatan bunga bersih dan pendapatan non bunga sebagai dampak dari
pandemi COVID-19.
ASPEK SOSIAL
Komitmen Bank
Bank telah memiliki komitmen untuk menyediakan produk dan memberikan layanan yang setara kepada
seluruh nasabah. Kebijakan internal tersebut sejalan dengan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Nomor
1/POJK.07/2013 tentang Perlindungan Pelanggan dan Surat Edaran OJK Nomor 12/SEOJK.07/2014 tentang
Penyampaian Informasi dalam Rangka Pemasaran Produk dan/atau Layanan Jasa Keuangan.
Regulasi tersebut juga menekan agar Bank memberikan hasil yang adil kepada para nasabah. Dalam menyampaikan
informasi terkait produk dan layanan juga telah dilakukan secara transparan.
Untuk mewujudkan komitmen tersebut, Bank yang merupakan bagian dari Grup HSBC yang beroperasi secara
global, telah mengadopsi kerangka kerja perilaku guna memastikan bahwa setiap karyawan di lingkungan Bank
memperlakukan nasabah secara setara serta menerapkan transparansi dalam kegiatan operasional.
2
Budaya dan Perilaku
Budaya yang diterpakan
di lingkungan Bank adalah
1
mendukung, memberdayakan, serta
memberikan penghargaan kepada
para karyawan karena secara
konsisten telah melakukan hal yang
benar kepada para konsumen,
Strategi dan Model Bisnis sekaligus selalu belajar dari
Strategi Bank, model bisnis, kesalahan.
perencanaan bisnis serta
kebijakan yang diambil selalu
3
bertujuan untuk mewujudkan
perlakuan yang adil kepada
nasabah serta menjaga
integritas pasar keuangan.
Nasabah
Kami mengenali dan
memahami kebutuhan
5
pada nasabah, sehingga
kami memberikan produk
yang sesuai, kompetitif
dan mudah dipahami serta
didukung oleh layanan Tata Kelola dan Pengawasan
nasabah yang efisien. Kami selalu mengelola dan
mengawasi praktik dalam
melayani nasabah untuk
memastikan bahwa kami telah
berperilaku dengan adil dan
4
menjunjung tinggi integritas
melalui hubungan yang
menghargai ketepatan waktu,
Pasar keterbukaan, serta transparan
Kami senantiasa mengidentifikasi dengan para para regulator.
dan mencegah tindakan dan
perilaku yang dapat melanggar
tata kelola dan standar etika di
pasar, sekaligus memastikan
bahwa kami telah menjalankan
transaksi secara cepat, efisien
dan aman berdasarkan seluruh
informasi yang kami miliki.
Kesetaraan dalam Lingkungan Kerja Selain itu, keragaman gender akan mendukung
Bagi Bank, karyawan adalah faktor penting terciptanya lingkungan yang kondusif bagi
untuk mendukung keberhasilan pencapaian visi, perkembangan karier karyawan. Dengan begitu, Bank
misi, dan target usaha yang telah ditetapkan. dapat memberikan layanan lebih maksimal kepada
Manajemen senantiasa mendorong karyawan untuk para nasabah dan para pemangku kepentingan Bank.
menyampaikan pandangannya secara terbuka terkait
dengan kebijakan, kondisi lingkungan kerja, dan Pada tahun 2020, Bank mencatat jumlah karyawan
gagasan-gagasan baru. ada 3.419 orang dengan komposisi berdasarkan
gender: 55,1% perempuan dan 44,9% laki-laki.
Upaya tersebut dilakukan dalam rangka menciptakan Bank senantiasa mempraktikkan kesetaraan dalam
budaya di lingkungan Bank yang mendukung dan kesempatan dan pengembangan karier dengan tidak
mempromosikan perilaku yang benar: karyawan adanya diskriminasi sejak dari rekrutmen hingga
merasa diberdayakan untuk menyuarakan pendapat pengembangan karier.
dan keprihatinan mereka.
Bank meyakini bahwa pendekatan dalam penentuan remunerasi telah tepat dan adil dalam memenuhi
kesejahteraan karyawan. Bank secara berkala melakukan evaluasi, terutama agar memenuhi prinsip kesetaraan
dalam pemberian remunerasi.
Dalam menetapkan remunerasi, Bank telah mempertimbangkan standar upah minimum regional yang berlaku.
Setiap karyawan Bank telah menerima penghasilan di atas upah minimum sesuai ketentuan dari pemerintah.
Selain itu, sebagai penunjang tingkat kesejahteraan, Bank juga memberikan fasilitas kesehatan dan lainnya
kepada karyawan.
Lingkungan Kerja yang Layak dan Aman Untuk mendukung keseimbangan antara kehidupan
Bank selalu berupaya menciptakan lingkungan pribadi dan dunia kerja, Bank juga telah memberlakukan
kerja yang memungkinkan seluruh karyawan dapat kebijakan cuti jangka panjang, seperti cuti sabatikal.
mengembangkan potensi yang mereka miliki. Dengan Kebijakan tersebut akan memberikan kenyamanan
demikian, menjaga kesehatan mental karyawan bagi karyawan, sehingga berpotensi meningkatkan
menjadi sangat penting dengan mendukung produktivitas dan loyalitas dalam lingkungan kerja
kesejahteraan, kenyamanan, dan keamanan yang nyaman.
lingkungan kerja. Hal itu, antara lain dilakukan dengan
pemberian pendidikan kesehatan mental, sehingga
dapat membantu karyawan mengatasi masalah serta
mendukung pengembangan ke arah yang tepat.
Karena itulah, demi menciptakan kenyamanan, Bank menawarkan lingkungan kerja ruang terbuka yang lengkap,
antara lain mencakup ruang kolaborasi untuk mengakomodasi kerja tim dan keterlibatan karyawan serta dukungan
teknologi demi menciptakan efektivitas kerja.
Lebih lengkap tentang pembahasan sumber daya manusia disampaikan pada halaman 72-79 yang terdapat di
Laporan Tahunan ini.
Untuk mendukung komitmen tersebut, Bank juga telah menganggarkan kegiatan pengembangan kompetensi setiap
tahun, baik yang diselenggarakan secara internal maupun eksternal. Kegiatan tersebut bertujuan meningkatkan
kompetensi karyawan dan mendukung pencapaian strategis Bank.
Program latihan dan pengembangan kompetensi yang dilaksanakan sangat beragam. Dari keterampilan teknis,
kepemimpinan, hingga bidang pelatihan khusus yang dibutuhkan oleh Bank. Program pelatihan tersebut
dikelompokkan menjadi: kompetensi bisnis, kompetensi kepemimpinan, sertifikasi peraturan serta kompetensi
umum.
Untuk meningkatkan kompetensi karyawan, pada tahun 2020 Bank melaksanakan program pengembangan kepada
3.773 pegawai dengan total partisipasi pelatihan sebanyak 60.789 peserta.
ASPEK KEMASYARAKATAN
Bank berkomitmen untuk mendukung komunitas Sejalan dengan amanat dalam ketentuan Anggaran
di lingkungan operasional Bank khususnya, serta Dasar Perusahaan, maksud dan tujuan didirikannya
masyarakat pada umumnya. Di antara wujudnya Bank adalah untuk melaksanakan usaha di bidang
adalah berkontribusi terhadap badan amal dan perbankan sesuai dengan ketentuan perundang-
organisasi nirlaba yang menjalankan proyek undangan. Hingga tahun buku 2020, kegiatan usaha
komunitas di seluruh negeri. Bank adalah menghimpun dana dari masyarakat;
menyalurkan kredit; menerbitkan surat utang;
Selain itu, sebagian besar pendanaan Bank digunakan membeli, menjual, atau menjaminkan atas risiko
untuk program-program yang selaras dengan tema sendiri maupun untuk kepentingan dan atas perintah
dan kegiatan tanggung jawab sosial perusahaan nasabahnya; memindahkan uang baik untuk
(CSR) untuk mendukung bisnis yang bertanggung kepentingan sendiri maupun kepentingan nasabah.
jawab. Bank berkomitmen untuk memberikan
bantuan keuangan dan bentuk bantuan lainnya dalam Dengan demikian, kegiatan usaha Bank memberikan
merespons tantangan yang tak terduga, seperti dampak positif bagi wilayah, baik di tingkat regional
bencana alam dan krisis kemanusiaan. maupun nasional. Setidaknya, hal itu dapat dilihat dari
sisi perekonomian dan sosial kemasyarakatan.
Program yang bertujuan memberi masyarakat pengetahuan dan pendidikan dalam bisnis dan keuangan sesuai
dengan arahan OJK dalam Cetak Biru Strategi Nasional Keuangan & Literasi Keuangan. Pemangku kepentingan
yang disasar adalah tingkat perguruan tinggi, dosen, guru, siswa, komunitas, serta masyarakat umum.
Sejalan dengan kebijakan tersebut, pada tahun 2020, Bank telah melaksanakan kegiatan tanggung jawab sosial
dan lingkungan di bidang kemasyarakatan. Program-program tersebut sejalan dengan tujuan pembangunan
berkelanjutan atau Sustainable Development Goals (SDGs)
Upaya tersebut, antara lain direalisasikan melalui Di antara material ramah lingkungan yang digunakan
kegiatan operasional yang menerapkan prinsip- adalah penggunaan produk kertas dengan lisensi
prinsip berkelanjutan. Bank ikut mendukung nasabah Forest Stewardship Council (FSC), yaitu kertas yang
dan rantai pasok agar bersama-sama mendukung dibuat dari material kayu dari hutan yang dikelola
pengurangan dampak buruk terhadap lingkungan. sesuai standar lokal maupun internasional atau dari
hasil daur ulang. Bank juga telah menyediakan tempat
Bank juga melekatkan prinsip keberlanjutan pada sampah khusus agar staf dapat memilah jenis sampah
produk dan layanan yang diberikan di lingkungan bisnis kaleng, kertas, atau plastik.
Bank, di antaranya terkait pasar modal, pemberian
pinjaman, transaksi perbankan, jasa konsultasi, dan Efisiensi Penggunaan Energi
investasi. Selain itu, Bank menerapkan manajemen Bank terus berupaya mengurangi jejak karbon atau
risiko yang ketat terkait kondisi perubahan iklim. Area carbon foot print dari kegiatan operasional di seluruh
industri yang menjadi bagian dari penerapan prinsip properti. Pada tahun 2020, total penurunan jejak
tersebut, antara lain sektor energi, minyak kelapa karbon tersebut mencapai 1.141 ton dan konsumsi
sawit, dan kehutanan. listrik yang lebih rendah sebanyak 1,5 juta Kilo Watt
Hour (KwH).
Konservasi Lingkungan Berkelanjutan
Bank telah merealisasikan sejumlah program dalam Kegiatan efisiensi energi juga dilakukan melalui
rangka konservasi lingkungan secara berkelanjutan. Di penggunaan alat penerang ramah lingkungan. Bank
antara programnya adalah memperkuat peran petani terus menggunakan lampu ramah energi seperti LED
sawit swadaya dalam implementasi praktik kelapa dan sensor lampu yang mampu mengurangi konsumsi
sawit berkelanjutan. listrik pada 6 (enam) kantor cabang.
Realisasi kegiatan tersebut diwujudkan melalui upaya Penggunaan kertas terus menurun. Penggunaan
melengkapi standar sertifikasi RSPO/ISPO seperti kertas untuk komunikasi nasabah berkurang sebanyak
pelatihan, audit, dan memperkuat rencana bisnis dan 24% atau 0,8 juta lembar melalui kampanye initiative
pemasaran komoditi alternatif serta pengembangan paperless, otomasi proses internal dan migrasi ke
pusat data dengan sistem online. Bank mengalokasikan channel digital. Work from Home ikut menurunkan
dana Rp1,5 miliar untuk kegiatan tersebut. jumlah pencetakan sebesar 21% atau 2,6 juta lembar
kertas. Pembelian kertas juga turun sebesar 44% sejak
tahun lalu.
Rincian realisasi tahun 2020 dibandingkan 2019 untuk sejumlah kegiatan adalah sebagai berikut:
ASPEK PENGEMBANGAN
PRODUK
Nasabah merupakan pemangku kepentingan yang Pinjaman Berwawasan Lingkungan
sangat strategis dalam mewujudkan prinsip-prinsip Sejak tahun 2020, Bank telah menerapkan program
keuangan berkelanjutan. Karena itu, Bank senantiasa Green Loan sebagai komitmen terhadap pelaksanaan
berupaya memberikan produk terbaik bagi para keuangan berkelanjutan. Produk dan proses yang
nasabah, sehingga hubungan yang tercipta saling dijalankan sesuai dengan yang berlaku selama ini,
menguntungkan, sekaligus mendukung pembangunan namun ada tambahan pengecekan komitmen “hijau”
berkelanjutan. atau lingkungan kepada calon nasabah.
Berikut ini hasil survei rata-rata tingkat kepuasan nasabah dalam 3 (tiga) tahun terakhir:
Tingkat rekomendasi
Rata-rata tingkat kepuasan nasabah
Kanal nasabah
(skala 0-10)
(skala -100 sampai +100)
2020 2019 2018
Kantor cabang + 38,9 9,0 8,8
Call center + 12,9 8,7 8,7
Premier RM + 25,7 8,2 8,1
RBB RM* + 35,5 - -
Internet banking** + 12,2 + 6,4** -
* Kanal RBB RM baru dimasukkan sebagai salah satu kanal yang disurvei sejak tahun 2020.
** Survei untuk nasabah pengguna internet banking baru dimulai di tahun 2019 dan sudah langsung menggunakan metode Net Promoter
Score (NPS). Namun survei NPS di tahun 2019 untuk kanal internet banking sempat tidak dilakukan di bulan Juni–September 2019 karena
adanya pergantian vendor.
LAPORAN
KEUANGAN
31 Desember/ 31 Desember/
Catatan/ December December
Notes 2020 2019
ASET ASSETS
Penempatan pada Bank Indonesia 27 1.152.313 1.488.506 Placements with Bank Indonesia
Catatan atas laporan keuangan merupakan bagian yang tidak The accompanying notes form an integral part of these
terpisahkan dari laporan keuangan. financial statements.
31 Desember/ 31 Desember/
Catatan/ December December
Notes 2020 2019
LIABILITAS LIABILITIES
Simpanan dari bank-bank lain 19,27,36 4.491.715 5.058.515 Deposits from other banks
Beban akrual dan provisi 20,27,36 413.742 502.670 Accruals and provisions
EKUITAS EQUITY
Tambahan modal disetor - bersih 25 257.610 257.610 Additional paid-in capital - net
JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS 112.601.055 111.860.378 TOTAL LIABILITIES AND EQUITY
Catatan atas laporan keuangan merupakan bagian yang tidak The accompanying notes form an integral part of these
terpisahkan dari laporan keuangan. financial statements.
LAPORAN LABA RUGI DAN PENGHASILAN STATEMENT OF PROFIT OR LOSS AND OTHER
KOMPREHENSIF LAIN COMPREHENSIVE INCOME
UNTUK TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2020 FOR THE YEAR ENDED 31 DECEMBER 2020
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
Desember/
Catatan/ December Desember/
Notes 2020 December 2019
Pendapatan provisi dan komisi 29,36 1.567.480 1.952.008 Fees and commissions income
Beban provisi dan komisi 29,36 (363.420) (639.719) Fees and commissions expenses
Pendapatan provisi dan komisi bersih 1.204.060 1.312.289 Net fees and commissions
1.751.822 1.836.847
Kerugian penurunan nilai Impairment losses
- bersih 31 (1.717.134) (671.160) - net
LABA BERSIH TAHUN BERJALAN 1.309.994 2.311.291 NET PROFIT FOR THE YEAR
- Perubahan nilai wajar bersih 10 450.007 261.765 Gain/(loss) during the period -
- Cadangan kerugian kredit ekspektasian 11.123 - Allowance for expected credit loss -
- Penyesuaian tarif pajak 34g 17.892 - Adjustment on tax rate -
- Pajak penghasilan terkait 34g (99.001) (65.441) Related income tax -
380.021 196.324
Pos-pos yang tidak akan direklasifikasi ke laba Items that will not be reclassified
rugi: subsequently to profit or loss:
Pengukuran kembali atas liabilitas Remeasurements from post
imbalan pasca kerja: employment benefits obligation:
Actuarial gain/(loss) -
- Laba/(rugi) aktuarial periode berjalan 23 11.197 (37.414) during the period
- Penyesuaian tarif pajak 34g (4.267) - Adjustment on tax rate -
- Pajak penghasilan terkait 34g (2.464) 9.354 Related income tax -
4.466 (28.060)
Catatan atas laporan keuangan merupakan bagian yang tidak The accompanying notes form an integral part of these
terpisahkan dari laporan keuangan. financial statements.
Lampiran – 2 - Schedule
PT BANK HSBC INDONESIA
Saldo laba/
(Rugi)/laba Retained earnings
Modal Cadangan komprehensif lain
ditempatkan Tambahan program - bersih setelah
dan disetor modal disetor - berbasis Saham/ pajak/
penuh/ bersih/ Share-based Other Telah Belum
Issued and Additional payment comprehensive ditentukan ditentukan
Catatan/ fully paid-up paid-in program (loss)/income - penggunaannya/ penggunaannya/ Jumlah ekuitas/
Notes capital capital - net reserves net of tax Appropriated Unappropriated Total equity
Saldo, 1 Januari 2019 10.586.395 257.610 13.828 (102.246) 17.361 4.882.771 15.655.719 Balance, 1 January 2019
Cadangan umum dan wajib yang telah Appropriation for general and
ditentukan penggunaannya 26 - - - - 8.945 (8.945) - legal reserves
Movement of share-based payment
Perubahan cadangan program berbasis saham - - 1.066 - - - 1.066 program reserves
Jumlah penghasilan komprehensif tahun
berjalan: Total comprehensive income for the year:
Laba bersih tahun berjalan - - - - - 2.311.291 2.311.291 Net profit for the year
Penghasilan komprehensif lain, bersih
setelah pajak: Other comprehensive income, net of tax:
- Pengukuran kembali atas liabilitas Remeasurements from post-
imbalan pasca kerja - - - (28.060) - - (28.060) employment benefits obligation
- Perubahan nilai wajar (aset keuangan Changes in fair value (available-for-
tersedia untuk dijual) 5 - - - 196.324 - - 196.324 sale financial assets)
Jumlah penghasilan komprehensif tahun
berjalan - - - 168.264 - 2.311.291 2.479.555 Total comprehensive income for the year
Saldo, 31 Desember 2019 10.586.395 257.610 14.894 66.018 26.306 7.185.117 18.136.340 Balance, 31 December 2019
Dampak penerapan PSAK 71, bersih - - - 4.276 - 98.972 103.248 Impact on PSAK 71 implementation, net
Saldo 1 Januari 2020 setelah dampak penerapan Balance as of 1 January 2020 after impact
PSAK 71 10.586.395 257.610 14.894 70.294 26.306 7.284.089 18.239.588 of PSAK 71 implementation
Cadangan umum dan wajib yang telah Appropriation for general and
ditentukan penggunaannya 26 - - - - 23.113 (23.113) - legal reserves
Pembayaran dividen 26 - - - - - (636.242) (636.242) Dividend payment
Movement of share-based payment
Perubahan cadangan program berbasis saham - - 708 - - - 708 program reserves
Jumlah penghasilan komprehensif tahun
berjalan: Total comprehensive income for the year:
Laba bersih tahun berjalan - - - - - 1.309.994 1.309.994 Net profit for the year
Penghasilan komprehensif lain, bersih
setelah pajak: Other comprehensive income, net of tax:
- Pengukuran kembali atas liabilitas - - - 8.733 - - 8.733 Remeasurements from post -
imbalan pasca kerja employment benefits obligation
- Perubahan nilai wajar (efek-efek untuk Changes in fair value (investment -
tujuan investasi pada nilai wajar melalui securities at fair value through other
penghasilan komprehensif lain) 5 - - - 351.006 - - 351.006 comprehensive income)
- Cadangan kerugian kredit ekspektasian Allowance for expected credit losses -
(efek-efek untuk tujuan investasi (investment securities at fair value
pada nilai wajar melalui penghasilan through other comprehensive
komprehensif lain) - - - 11.123 - - 11.123 income)
- Dampak penyesuaian tarif pajak 34g - - - 13.625 - - 13.625 Impact on tax rate adjustment -
Jumlah penghasilan komprehensif tahun
berjalan - - - 384.487 - 1.309.994 1.694.481 Total comprehensive income for the year
Saldo, 31 Desember 2020 10.586.395 257.610 15.602 454.781 49.419 7.934.728 19.298.535 Balance, 31 December 2020
Catatan atas laporan keuangan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan. The accompanying notes form an integral part of these financial statements.
Lampiran - 3 - Schedule
PT BANK HSBC INDONESIA
Catatan/
Notes 2020 2019
CASH FLOWS FROM OPERATING
ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI ACTIVITIES
Penerimaan pendapatan bunga 5.238.116 6.148.655 Receipts from interest income
Pembayaran beban bunga (1.490.277 ) (2.224.151) Payments for interest expenses
Penerimaan provisi dan komisi 1.520.416 1.936.348 Receipts from fees and commissions
Pembayaran provisi dan komisi (363.420 ) (639.719) Payments for fees and commissions
Laba atas selisih kurs - bersih 27.905 30.498 Realised foreign exchange gain - net
Hasil penjualan aset yang dimiliki Proceeds from sale of assets
untuk dijual - 5.188 held for sale
Penerimaan pendapatan operasional 1.722.738 1.342.540 Receipts from operating income
Pembayaran beban operasional (3.167.946 ) (3.353.145) Payments for operating expenses
Pembayaran pajak penghasilan badan (486.404 ) (841.224) Corporate income tax paid
Pengembalian pajak penghasilan badan 450.381 8.671 Corporate income tax refund
Perubahan aset operasi: Changes in operating assets:
Aset yang diukur pada nilai wajar Asset at fair value through
melalui laba rugi 1.646.021 40.021 profit or loss
Tagihan derivatif (194.767 ) 65.151 Derivative receivables
Kredit yang diberikan kepada nasabah 9.249.423 (1.046.070) Loans to customers
Efek-efek yang dibeli dengan janji Securities purchased under
dijual kembali (8.827.903 ) 628.982 resale agreements
Aset lain-lain 544.837 (435.251) Other assets
20.426.713 19.486.221
Catatan atas laporan keuangan merupakan bagian yang tidak The accompanying notes form an integral part of these financial
terpisahkan dari laporan keuangan. statements.
Perubahan
31 Desember/ non-kas/ 31 Desember/
December Arus kas/ Non-cash December
2019 Cash flows changes 2020
Kas dan setara kas 19.486.221 3.656.132 (2.715.640) 20.426.713 Cash and cash equivalents
Rekonsiliasi liabilitas Reconciliation of liabilities
yang timbul dari aktivitas arising from financing
pendanaan: activities:
- Pinjaman yang diterima (15.062.513) 7.916.625 (370.862) (7.516.750) Borrowings -
- Pinjaman subordinasi (1.041.188) - (12.562) (1.053.750) Subordinated debt -
- Liabilitas sewa (372.374) 150.500 (56.693) (278.567) Lease liabilities -
Hutang bersih 3.010.146 11.723.257 (3.155.757) 11.577.646 Net debt
Dampak
implementasi
PSAK 73/ Perubahan
31 Desember/ Impact of Arus kas/ non-kas/ 31 Desember/
December SFAS 73 Cash Non-cash December
2018 implementation flows changes 2019
Kas dan setara kas 18.286.016 - 1.346.909 (146.704) 19.486.221 Cash and cash equivalents
Rekonsiliasi liabilitas Reconciliation of liabilities
yang timbul dari aktivitas arising from financing
pendanaan: activities:
- Pinjaman yang diterima (19.973.820) - 4.294.760 616.547 (15.062.513) Borrowings -
- Pinjaman subordinasi (1.078.500) - - 37.312 (1.041.188) Subordinated debt -
- Liabilitas sewa - (363.597) 93.169 (101.946) (372.374) Lease liabilities -
Hutang bersih (2.766.304) (363.597) 5.734.838 405.209 3.010.146 Net debt
Catatan atas laporan keuangan merupakan bagian yang tidak The accompanying notes form an integral part of these financial
terpisahkan dari laporan keuangan. statements.
1. UMUM 1. GENERAL
PT Bank HSBC Indonesia (“Bank”) didirikan PT Bank HSBC Indonesia (the “Bank”) was
dengan akta No. 31 tanggal 15 Mei 1989 yang established based on the notarial deed No.
dibuat di hadapan Winnie Hadiprodjo, S.H., 31 dated 15 May 1989 of Winnie Hadiprodjo,
selaku pengganti dari Kartini Muljadi, S.H., S.H., substitute of Kartini Muljadi, S.H., notary
notaris di Jakarta. Berdasarkan akta No. 29 public in Jakarta. Based on notarial deed
tanggal 8 September 1989 yang dibuat di No. 29 dated 8 September 1989 of Kartini
hadapan Kartini Muljadi, S.H., notaris di Muljadi, S.H., notary public in Jakarta, the
Jakarta, nama Bank diubah menjadi PT Bank Bank’s name was changed to PT Bank
Ekonomi Raharja. Kedua akta tersebut telah Ekonomi Raharja. Both notarial deeds were
disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik approved by the Minister of Justice of the
Indonesia (sekarang Menteri Hukum dan Hak Republic of Indonesia (currently the Minister of
Asasi Manusia) dengan Surat Keputusan Law and Human Rights) in the Decision Letter
No. C2-8787.HT.01.01.TH’89 tanggal No. C2-8787.HT.01.01.TH’89 dated
18 September 1989 dan diumumkan dalam 18 September 1989 and published in the
Tambahan No. 2573 pada Berita Negara Supplement No. 2573 to State Gazette of the
Republik Indonesia No. 84 tanggal 20 Oktober Republic of Indonesia No. 84 dated 20 October
1989. 1989.
Sesuai dengan akta No. 101 tanggal According to notarial deed No. 101 dated
10 Agustus 2016 yang dibuat di hadapan 10 August 2016 of Dr. Irawan Soerodjo, S.H.,
Dr. Irawan Soerodjo, S.H., M.Si., notaris di M.Si., notary public in Jakarta, the shareholders
Jakarta, para pemegang saham menyetujui approved the change of the Bank’s name to
perubahan nama Bank menjadi PT Bank HSBC PT Bank HSBC Indonesia. The change of
Indonesia. Perubahan nama Bank ini telah Bank’s name has been approved by Minister of
disahkan oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Law and Human Rights of the Republic of
Manusia Republik Indonesia dalam Surat Indonesia in its Decision Letter
Keputusan No. AHU-0014340.AH.01.02. No. AHU-0014340.AH.01.02. dated 10 August
tanggal 10 Agustus 2016 dan telah disetujui 2016 and has been approved by Financial
oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) melalui Service Authority (FSA) through the Board
keputusan Dewan Komisioner OJK Commissioner Decision No. 15/KDK.03/2016
No. 15/KDK.03/2016 tanggal 4 Oktober 2016 dated 4 October 2016 on The Confirmation to
tentang Penetapan Penggunaan Izin Usaha Use The Bank’s Business License from
Atas Nama PT Bank Ekonomi Raharja menjadi PT Bank Ekonomi Raharja to PT Bank HSBC
Izin Usaha Atas Nama PT Bank HSBC Indonesia.
Indonesia.
Anggaran dasar Bank telah mengalami The Bank’s articles of association have been
beberapa kali perubahan, perubahan terakhir amended several times, the latest amendment
dilakukan dengan akta No. 57 tanggal 12 April was effected by notarial deed No. 57 dated
2017 yang dibuat di hadapan 12 April 2017 of Dr. Irawan Soerodjo, S.H.,
Dr. Irawan Soerodjo, S.H., M.Si., notaris di M.Si., notary in Jakarta in relation to increase
Jakarta sehubungan dengan penambahan the Bank’s share capital (see Note 24).
modal saham Bank (lihat Catatan 24).
Bank mulai beroperasi secara komersial pada The Bank started its commercial operations on
tanggal 8 Maret 1990. Sesuai dengan pasal 3 8 March 1990. In accordance with article 3 of
anggaran dasar Bank, maksud dan tujuan the Bank’s articles of association, the aims and
didirikannya Bank adalah: objectives for the establishment of the Bank are
as follows:
1. Menjalankan usaha di bidang bank umum. 1. To carry out general banking business.
2. Untuk mencapai maksud dan tujuan 2. To achieve its aims and objectives, the
tersebut di atas, Bank dapat melaksanakan Bank undertakes, among other things,
kegiatan usaha antara lain: menghimpun the following: taking deposits from the
dana dari masyarakat, memberikan kredit, public, granting loans, issuing promissory
menerbitkan surat pengakuan utang, notes, buying, selling or providing
membeli, menjual atau memberikan jaminan guarantee for its own risk or for the
atas risiko sendiri maupun untuk interest of and on customer’s order,
kepentingan dan atas perintah nasabah, conducting factoring, credit cards and
melaksanakan kegiatan anjak piutang, trust activities, conducting foreign
usaha kartu kredit dan kegiatan wali amanat, exchange activities that comply with Bank
melakukan transaksi dalam valuta asing Indonesia regulations, and investing in
sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia, banks or other financial institutions that
melakukan penyertaan modal pada bank comply with Bank Indonesia regulations.
atau lembaga keuangan lainnya dengan
memenuhi ketentuan yang ditetapkan Bank
Indonesia.
Susunan Dewan Komisaris dan Direksi Bank The composition of the Bank’s Board of
pada tanggal 31 Desember 2020 dan 2019 Commissioners and Board of Directors as of
adalah sebagai berikut: (lanjutan) 31 December 2020 and 2019 are as follows:
(continued)
2019
Komisaris Utama Matthew Kneeland Lobner President Commissioner
Wakil Komisaris Utama merangkap Vice-President Commissioner and
Komisaris Independen Hanny Wurangian Independent Commissioner
Komisaris Independen Hariawan Pribadi Independent Commissioner
Komisaris Independen Umar Juoro Independent Commissioner
Komisaris Mark Thomas McKeown Commissioner
Komisaris Lucia Ka Yee Ku1) Commissioner
Direktur Utama Sumit Dutta President Director
Direktur John Peter Watt Rosie Director
Direktur Blake Digney Philip Hellam Director
Direktur Dio Alexander Samsoeri2) Director
Direktur Caecilia Pudji Widyarti Director
Direktur Tripudjo Putranto Director
Direktur Stephen Whilton Angell Director
Direktur Kepatuhan Yessika Effendi Compliance Director
1)
Efektif mengundurkan diri sebagai kandidat Komisaris dalam uji Effective resigned as Commissioner candidate in fit and 1)
kemampuan dan kepatuhan dari OJK sejak tanggal 29 Oktober 2019 proper test from FSA since 29 October 2019
2)
Efektif sejak tanggal 9 September 2019 Effective since 9 September 2019 2)
Susunan Komite Audit Bank pada tanggal The composition of the Bank’s Audit Committee
31 Desember 2020 dan 2019 adalah sebagai as of 31 December 2020 and 2019 are as
berikut: follows:
b. Penawaran umum saham dan privatisasi b. Public offering of shares and privatisation
Sesuai dengan akta No. 140 tanggal Based on notarial deed No. 140 dated
25 Oktober 2007 yang dibuat di hadapan 25 October 2007 of Dr. Irawan Soerodjo, S.H.,
Dr. Irawan Soerodjo, S.H., M.Si., notaris di M.Si., notary public in Jakarta, the shareholders
Jakarta, para pemegang saham mengambil dan resolved and approved, among others, the
menyetujui keputusan-keputusan, antara lain, following:
sebagai berikut:
- Mengubah status Bank dari perseroan - Change the Bank’s status from a private to a
tertutup menjadi perseroan terbuka. public company.
- Mengubah nama Bank menjadi PT Bank - Change the Bank’s name to PT Bank
Ekonomi Raharja Tbk. Ekonomi Raharja Tbk.
- Mengubah nilai nominal saham semula - Change the nominal value of share from
sebesar Rp 1.000 (dalam Rupiah penuh) Rp 1,000 (in Rupiah full amount) to Rp 100
menjadi Rp 100 (dalam Rupiah penuh) per (in Rupiah full amount) per share.
saham.
b. Penawaran umum saham dan privatisasi b. Public offering of shares and privatisation
(lanjutan) (continued)
Akta tersebut telah disahkan oleh Menteri The deed was approved by the Minister of Law
Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik and Human Rights of the Republic of Indonesia
Indonesia dengan Surat Keputusan through its Decision Letter
No. C-01814.HT.01.04-TH.2007 tanggal No. C-01814.HT.01.04-TH.2007 dated
31.Oktober 2007 serta diumumkan dalam 31 October 2007 and was published in the
Tambahan No. 11468 pada Berita Negara Supplement No. 11468 to State Gazette of the
Republik Indonesia No. 94 tanggal Republic of Indonesia No.94 dated
23 November 2007. 23 November 2007.
Pada tanggal 28 Desember 2007, Bank On 28 December 2007, the Bank obtained the
memperoleh Pernyataan Efektif dari Ketua Effective Notification from the Chairman of
Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Capital Market and Financial Institution
Keuangan (Bapepam-LK) melalui suratnya Supervisory Agency (Bapepam-LK) through its
No.S-6568/BL/2007 untuk melakukan letter No. S-6568/BL/2007 for the Bank’s initial
penawaran umum perdana atas 270.000.000 public offering on 270,000,000 shares at
lembar saham Bank dengan nilai nominal nominal value of Rp 100 (in Rupiah full amount)
Rp 100 (dalam Rupiah penuh) per saham. per share. The offering price for the shares was
Harga penawaran saham adalah sebesar Rp 1,080 (in Rupiah full amount) per share.
Rp 1.080 (dalam Rupiah penuh) per saham.
Bank mencatatkan sahamnya pada Bursa Efek The Bank listed its shares at the Indonesia
Indonesia (BEI) pada tanggal 8 Januari 2008. Stock Exchange (IDX) on 8 January 2008.
Pada tanggal 16 Februari 2015, Bank On 16 February 2015, the Bank submitted a
mengajukan permohonan kepada BEI untuk letter to the IDX for temporary suspension of
melakukan penghentian sementara trading of the Bank’s shares starting from the
perdagangan saham Bank sejak sesi first trading session on 17 February 2015 in
perdagangan pertama pada tanggal 17 Februari relation with the Bank’s plan to change its status
2015 sehubungan dengan rencana Bank untuk from a public listed company to a private
mengubah statusnya dari perusahaan terbuka company (go private) and to delist from the IDX.
menjadi perusahaan tertutup (go private) dan IDX temporarily suspended trading of the Bank’s
melakukan delisting dari BEI. BEI menghentikan shares starting from the first session on
sementara perdagangan efek Bank mulai sesi 17 February 2015 until the completion of the
pertama perdagangan efek tanggal 17 Februari delisting process.
2015 hingga diselesaikannya proses delisting.
Sehubungan dengan rencana go private di atas, In relation with the go private plan above, the
Bank mengadakan Rapat Umum Pemegang Bank held the Extraordinary General Meeting
Saham Luar biasa (RUPSLB) pada tanggal Shareholders (EGMS) on 12 May 2015 which
12 Mei 2015 yang memutuskan pokok-pokok decided the following:
sebagai berikut:
- Menyetujui perubahan dalam Anggaran - Approving the changes in the Bank’s Articles
Dasar Bank sehubungan dengan perubahan of Association relating to the changes of the
status Bank dari perusahaan terbuka Bank’s status from a publicly listed company
menjadi perusahaan tertutup. to a private company.
b. Penawaran umum saham dan privatisasi b. Public offering of shares and privatisation
(lanjutan) (continued)
c. Integrasi usaha dengan The Hongkong and c. Business integration with The Hongkong
Shanghai Banking Corporation Limited – and Shanghai Banking Corporation Limited –
Cabang Jakarta Jakarta Branch
Pada tanggal 18 Oktober 2016, Bank telah On 18 October 2016, The Bank signed
menandatangani Perjanjian Kerangka Kerja Framework Agreement to Implement the
untuk Melaksanakan Integrasi Bisnis Perbankan Integration of the Banking Business in Indonesia
di Indonesia dengan The Hongkong and with The Hongkong and Shanghai Banking
Shanghai Banking Corporation Limited (HBAP) Corporation Limited (HBAP) to implement
untuk melaksanakan integrasi usaha dan business and operation integration with Jakarta
operasi dengan kantor cabang Jakarta dari branches of HBAP, known as Indonesia
HBAP yang dikenal sebagai Indonesia Management Office (IMO). On 13 April 2017,
Management Office (IMO). Pada tanggal the Bank and IMO signed the Restated and
13 April 2017, Bank dan IMO menandatangani Amended Agreement to Implement the
Perjanjian Pernyataan Kembali dan Perubahan Integration of the Banking Business in
Perjanjian Kerangka Kerja untuk Melaksanakan Indonesia. On 22 March 2017, FSA has
Integrasi Bisnis Perbankan di Indonesia. Pada approved the business integration of the Bank
tanggal 22 Maret 2017, OJK menyetujui rencana and IMO through its letter No. S-29/D.03/2017.
integrasi usaha Bank dan IMO melalui suratnya
No. S-29/D.03/2017.
Bank telah menyelesaikan integrasi usaha dan The Bank has completed the business and
operasi dengan IMO dengan tanggal efektif operation integration with IMO with the effective
integrasi pada 17 April 2017. Pada tanggal date of integration on 17 April 2017. On the
efektif integrasi, jumlah tercatat aset dan effective date of integration, the carrying amount
liabilitas untuk posisi tutup buku 16 April 2017 of total assets and liabilties as at 16 April 2017
yang telah diambil alih masing-masing sebesar which have taken over were each
Rp 75.181.882 sehingga nilai aset bersih yang Rp 75,181,882 as such, the transferred net
dialihkan sama dengan Rp nihil. Bank dan IMO asset value is equal to Rp nil. The Bank and
merupakan entitas sepengendali sehingga IMO are entities under common control
transaksi integrasi usaha diakui pada nilai therefore, the business integration transaction is
tercatatnya berdasarkan metode penyatuan recognised at its carrying value under pooling of
kepemilikan. interest method.
Laporan keuangan Bank telah disetujui untuk The Bank’s financial statements were authorised for
diterbitkan oleh manajemen pada tanggal issue by the management on 19 March 2021.
19 Maret 2021.
Berikut ini adalah dasar penyusunan laporan The basis of preparation of the financial statements
keuangan. are set out below.
Laporan keuangan Bank disusun sesuai dengan The Bank's financial statements have been
Standar Akuntansi Keuangan (SAK) di prepared in accordance with Indonesian
Indonesia. Financial Accounting Standards (FAS).
Laporan keuangan disusun berdasarkan harga The financial statements are prepared under the
perolehan, kecuali jika standar akuntansi historical cost convention, except where the
mensyaratkan pengukuran nilai wajar. accounting standards require fair value
measurement.
Laporan keuangan disusun atas dasar akrual, The financial statements have been prepared on
kecuali laporan arus kas. the accrual basis, except for the statement of
cash flows.
Laporan arus kas menyajikan perubahan dalam The statement of cash flows presents the
kas dan setara kas dari aktivitas operasi, changes in cash and cash equivalents from
investasi dan pendanaan. Laporan arus kas operating, investing and financing activities. The
disusun dengan metode langsung. Untuk tujuan statement of cash flows is prepared using the
laporan arus kas, kas dan setara kas meliputi direct method. For the purpose of the statement
kas dan saldo yang tidak dibatasi of cash flows, cash and cash equivalents consist
penggunaannya di giro pada Bank Indonesia, of cash and unrestricted balances in demand
giro pada bank-bank lain, penempatan pada deposits with Bank Indonesia, demand deposits
Bank Indonesia yang jatuh tempo dalam waktu with other banks, placements with Bank
tiga bulan sejak tanggal perolehan dan Indonesia mature within three months from the
penempatan pada bank-bank lain yang jatuh date of acquisition and placements with other
tempo dalam waktu tiga bulan sejak tanggal banks mature within three months from the date
perolehan. of acquisition.
Laporan keuangan disajikan dalam Rupiah, The financial statements are presented in
yang merupakan mata uang fungsional dan Rupiah, which is the Bank’s functional and
pelaporan Bank. Seluruh angka dalam laporan reporting currency. Figures in these financial
keuangan ini disajikan dalam jutaan Rupiah statements are rounded to and stated in millions
yang terdekat, kecuali dinyatakan secara of Rupiah, unless otherwise stated.
khusus.
Walaupun taksiran ini dibuat berdasarkan Although these estimates are based on
pengetahuan terbaik manajemen atas kejadian management’s best knowledge of current events
dan kegiatan saat ini, hasil aktual dapat berbeda and activities, actual results may differ from
dari taksiran-taksiran tersebut. those estimates.
Informasi mengenai hal-hal penting yang terkait Information about significant areas of estimation
dengan ketidakpastian taksiran dan uncertainty and critical judgments in applying
pertimbangan-pertimbangan penting dalam accounting policies that have significant effect
penerapan kebijakan akuntansi yang memiliki on the amount recognised in the financial
dampak yang signifikan terhadap jumlah yang statements are described in Note 5.
diakui dalam laporan keuangan dijelaskan di
Catatan 5.
Kecuali dinyatakan di bawah ini, kebijakan Except as described below, the accounting
akuntansi yang berakhir 31 Desember 2020 policies applied for the year ended
telah diterapkan secara konsisten dengan 31 December 2020 are consistent with those of
laporan keuangan tahunan untuk tahun yang the annual financial statements for the year
berakhir 31 Desember 2019 yang telah sesuai ended 31 December 2019 financial which
dengan Standar Akuntansi Keuangan di conform to the Indonesian Financial Accounting
Indonesia. Standards.
Kecuali dinyatakan dibawah ini, PSAK dan ISAK Except as described below, all the above SFAS
tersebut di atas tidak memiliki dampak yang and ISFAS had no significant effect on the
signifikan terhadap jumlah yang dilaporkan pada amounts reported for the current period or prior
periode berjalan atau tahun-tahun sebelumnya. years.
Sesuai dengan persyaratan transisi pada PSAK In accordance with the transition requirements
71, Bank memilih penerapan secara restropektif in SFAS 71, the Bank elected to apply
dengan dampak kumulatif pada awal penerapan retrospectively with the cumulative effect of
diakui pada tanggal 1 Januari 2020 dan tidak initial implementation recognised at 1 January
menyajikan kembali informasi komparatif. Bank 2020 and not restate comparative information.
telah melakukan penyesuaian pada saldo laba The Bank has adjusted the beginning 2020
awal tahun 2020 sebesar Rp 98.972 yang retained earnings amounting to Rp 98,972
berasal dari penurunan cadangan kerugian which was from the decrease in allowance for
penurunan nilai instrumen keuangan (lihat losses for financial instruments (refer to Note
Catatan 39). 39).
Berdasarkan penilaian terhadap model bisnis Based on business model assessments and
dan arus kas kontraktual, pengaturan baru atas contractual cashflow, there is no change to the
PSAK 71 untuk klasifikasi dan pengukuran carrying amount of financial assets and
instrumen keuangan tidak berdampak terhadap liabilities as of 1 January 2020 due to the
jumlah tercatat aset dan liabilitas keuangan adoption of new classification under SFAS 71.
pada tanggal 1 Januari 2020.
Peraturan baru atas akuntansi lindung nilai juga The hedge accounting rules in this standard
tidak berdampak terhadap Bank dimana saat ini, also had no impact to the Bank as currently the
Bank tidak melakukan transaksi yang berkaitan Bank did not enter into transactions related to
dengan akuntansi lindung nilai. the hedge accounting.
Kebijakan-kebijakan akuntansi yang penting yang The significant accounting policies applied in the
diterapkan dalam penyusunan laporan keuangan preparation of the Bank’s financial statements are as
Bank adalah sebagai berikut: follows:
Aset keuangan Bank terutama terdiri dari kas, The Bank’s financial assets mainly consist of
giro pada Bank Indonesia, giro pada bank-bank cash, demand deposits with Bank Indonesia,
lain, penempatan pada Bank Indonesia dan demand deposits with other banks, placements
bank-bank lain, efek-efek untuk tujuan investasi, with Bank Indonesia and other banks,
aset keuangan dalam kelompok investment securities, financial assets held for
diperdagangkan, tagihan derivatif, efek-efek trading, derivative receivables, securities
yang dibeli dengan janji dijual kembali, wesel purchase with agreement to resell, export bills,
ekspor, tagihan akseptasi, kredit yang diberikan acceptance receivables, loans to customers,
kepada nasabah, dan aset keuangan lainnya and other financial assets that are presented as
yang disajikan sebagai bagian dari aset lain-lain. part of other assets.
Liabilitas keuangan Bank terutama terdiri dari The Bank’s financial liabilities mainly consist of
simpanan dari nasabah, simpanan dari bank- deposits from customers, deposits from other
bank lain, liabilitas yang diukur pada nilai wajar banks, liabilities at fair value through profit or
melalui laba rugi, utang akseptasi, efek-efek loss, acceptance payables, securities sold with
yang dijual dengan janji dibeli kembali, beban agreement to repurchase, accruals, borrowings,
akrual, pinjaman yang diterima, pinjaman subordinated debts and other financial liabilities
subordinasi dan liabilitas keuangan lainnya yang that are presented as part of other liabilities.
disajikan sebagai bagian dari liabilitas lain-lain.
a. Aset dan liabilitas keuangan (lanjutan) a. Financial assets and liabilities (continued)
Kebijakan berlaku sebelum 1 Januari 2020 Policy applicable before 1 January 2020
Bank mengelompokkan aset keuangannya The Bank classified its financial assets in the
dalam kategori berikut pada saat pengakuan following categories on initial recognition:
awal:
i. Diukur pada nilai wajar melalui laba rugi, i. Fair value through profit or loss, which has
yang memiliki 2 sub-klasifikasi, yaitu aset 2 sub-classifications, i.e., financial assets
keuangan yang ditetapkan demikian pada designated as such upon initial recognition
saat pengakuan awal dan aset keuangan and financial assets classified as held for
yang diklasifikasikan dalam kelompok trading;
diperdagangkan;
ii. Tersedia untuk dijual; ii. Available-for-sale;
iii. Dimiliki hingga jatuh tempo; iii. Held-to-maturity;
iv. Pinjaman yang diberikan dan piutang. iv. Loans and receivables.
Liabilitas keuangan dikelompokkan ke dalam Financial liabilities are classified into the
kategori berikut pada saat pengakuan awal: following categories on initial recognition:
i. Diukur pada nilai wajar melalui laba rugi, i. Fair value through profit or loss, which has
yang memiliki 2 sub-klasifikasi, yaitu 2 sub-classifications, i.e. those designated as
liabilitas keuangan yang ditetapkan such upon initial recognition and those
demikian pada saat pengakuan awal dan classified as held for trading;
liabilitas keuangan yang diklasifikasikan
dalam kelompok diperdagangkan;
ii. Liabilitas keuangan yang diukur pada biaya ii. Financial liabilities measured at amortised
perolehan diamortisasi. cost.
Kategori tersedia untuk dijual terdiri dari The available-for-sale category consists of
aset keuangan non-derivatif yang ditetapkan non-derivative financial assets that are
sebagai tersedia untuk dijual atau yang designated as available-for-sale or are not
tidak dikelompokkan ke dalam salah satu classified in one of the other categories of
kategori aset keuangan lainnya. financial assets.
Pinjaman yang diberikan dan piutang Loans and receivables are non-derivative
adalah aset keuangan non-derivatif dengan financial assets with fixed or determinable
pembayaran tetap atau dapat ditentukan payments that are not quoted in an active
yang tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif. market.
Bank mengelompokkan aset keuangannya The Bank classified its financial assets In
sesuai dengan PSAK 71 dalam kategori berikut accordance with SFAS 71 in the following
pada saat pengakuan awal: categories on initial recognition:
a. Aset dan liabilitas keuangan (lanjutan) a. Financial assets and liabilities (continued)
Liabilitas keuangan dikelompokkan ke dalam Financial liabilities are classified into the
kategori berikut pada saat pengakuan awal: following categories on initial recognition:
i. Diukur pada nilai wajar melalui laba rugi, i. Fair value through profit or loss, which has 2
yang memiliki 2 sub-klasifikasi, yaitu (two) sub-classifications, i.e. financial
liabilitas keuangan yang ditetapkan liabilities designated as such upon initial
demikian pada saat pengakuan awal dan recognition and financial liabilities classified
liabilitas keuangan yang diklasifikasikan as held for trading;
dalam kelompok diperdagangkan;
ii. Liabilitas keuangan yang diukur pada biaya ii. Financial liabilities measured at amortised
perolehan diamortisasi. cost.
Aset keuangan diklasifikasikan menjadi Financial assets are classified into these
kategori tersebut di atas berdasarkan model categories based on the business model
bisnis dimana aset keuangan tersebut within which they are held and their
dimiliki dan karakteristik arus kas contractual cash flow characteristics. The
kontraktualnya. Model bisnis merefleksikan business model reflects how groups of
bagaimana kelompok aset keuangan financial assets are managed to achieve a
dikelola untuk mencapai tujuan bisnis particular business objective.
tertentu.
Aset keuangan dapat diukur dengan biaya A financial asset is measured at amortised
perolehan diamortisasi hanya jika cost only if it meets both of the following
memenuhi kedua kondisi berikut dan tidak conditions and it is not designated as at
ditetapkan sebagai FVTPL: FVTPL:
• Aset keuangan dikelola dalam model • The financial assets is held within a
bisnis yang bertujuan untuk memiliki business model whose objective is to
aset keuangan untuk tujuan hold the asset to collect contractual
mendapatkan arus kas kontraktual cash flows (held to collect); and
(hold to collect); dan
• Kriteria kontraktual dari aset keuangan • The contractual terms of the financial
yang pada tanggal tertentu asset give rise on specified dates to
menghasilkan arus kas yang cash flows that are solely payments of
merupakan pembayaran pokok dan principal and interest (SPPI) on the
bunga semata (SPPI) dari jumlah pokok principal amount outstanding.
terutang.
Pokok merupakan nilai wajar dari instrumen Principal represents the fair value of the
pada saat pengakuan awal. Bunga dalam instrument at the time of initial recognition.
hal ini merupakan kompensasi untuk nilai Interest in this context represents
waktu uang dan risiko kredit terkait beserta consideration for the time value of money
kompensasi untuk risiko lain dan biaya yang and associated credit risks together with
konsisten dengan persyaratan dalam compensation for other risks and costs
peminjaman standar dan marjin laba. consistent with a basic lending
Kategori aset ini membutuhkan penilaian arrangement and a profit margin. This
persyaratan kontraktual pada saat requires an assessment at initial
pengakuan awal untuk menentukan apakah recognition of the contractual terms to
kontrak mengandung persyaratan yang determine whether it contains a term that
dapat mengubah waktu atau jumlah dari could change the timing or amount of cash
arus kas yang tidak konsisten dengan flows in a way that is inconsistent with the
persyaratan SPPI. SPPI criteria.
a. Aset dan liabilitas keuangan (lanjutan) a. Financial assets and liabilities (continued)
Dalam menilai apakah arus kas kontraktual In assessing whether the contractual cash
memiliki karakteristik SPPI, Bank flows have SPPI characteristics, the Bank
mempertimbangkan persyaratan kontraktual considers the contractual terms of the
atas instrumen tersebut. Hal ini termasuk instrument. This includes assessing
dalam hal menilai apakah aset keuangan whether the financial asset contains a
mengandung ketentuan kontraktual yang contractual term that could change the
dapat mengubah waktu atau jumlah arus timing or amount of contractual cash flows
kas kontraktual sehingga tidak dapat such that it would not meet this condition.
memenuhi kondisi SPPI. Dalam melakukan In making the assessment, the Bank
penilaian, Bank mempertimbangkan: considers:
Suatu instrumen utang diukur pada FVOCI, A debt instruments measured at FVOCI
hanya jika memenuhi kedua kondisi berikut only if it meets both of the following
dan tidak ditetapkan sebagai FVTPL: conditions and is not designated as at
FVTPL:
• Aset keuangan dikelola dalam model • The financial asset is held within a
bisnis yang tujuan tercapai dengan business model whose objective is
mendapatkan arus kas kontraktual dan achieved by both collecting contractual
menjual aset keuangan (held to collect cash flows and selling the financial
and sell); dan asset (hold to collect and sell); and
• Kriteria kontraktual dari aset keuangan • The contractual terms of the financial
yang pada tanggal tertentu assets give rise on specified dates to
menghasilkan arus kas yang cash flows that are solely payments of
merupakan pembayaran pokok dan principal and interest on the principal
bunga semata dari jumlah pokok amount outstanding.
terutang.
Laba rugi yang belum direalisasi atas aset Unrealised gains or losses of financial
keuangan yang diklasifikasikan sebagai assets held at FVOCI are deferred in other
FVOCI ditangguhkan di pendapatan comprehensive income until the asset is
komprehensif lain sampai aset tersebut derecognised.
dihentikan.
Aset dapat dijual dari portofolio hold to Assets may be sold out of hold to collect
collect ketika terdapat peningkatan risiko portfolios where there is an increase in
kredit. Penghentian untuk alasan lain credit risk. Disposals for other reasons are
diperbolehkan namun jumlah penjualan permitted but such sales should be
tersebut harus tidak signifikan jumlahnya insignificant in value or infrequent in
atau tidak sering. nature.
Seluruh aset keuangan yang tidak All financial assets not classified as
diklasifikasikan sebagai diukur dengan biaya measured at amortised cost or FVOCI as
perolehan diamortisasi atau FVOCI described above are measured at FVTPL,
sebagaimana ketentuan di atas diukur with one exception for certain equity
dengan FVTPL, dengan satu pengecualian instruments that are not held for trading
untuk instrumen ekuitas tertentu yang tidak and where an election has been taken to
untuk diperdagangkan dan dimana pilihan present gains and losses of fair value
telah ditetapkan untuk menyajikan movements in OCI with no reclassification
keuntungan dan lerugian dari pergerakan of fair value gains/losses to profit or loss on
nilai wajar dalam penghasilan komprehensif derecognition.
lainnya tanpa reklasifikasi ke laba rugi saat
penghentian pengakuan aset tersebut.
a. Aset dan liabilitas keuangan (lanjutan) a. Financial assets and liabilities (continued)
Pembelian dan penjualan aset keuangan The regular way of purchases and sales of
yang lazim (regular) diakui pada tanggal financial assets are recognised on the trade
perdagangan dimana Bank memiliki date at which the Bank commits to
komitmen untuk membeli atau menjual aset purchase or sell those assets.
tersebut.
Pada saat pengakuan awal, aset keuangan A financial asset or financial liability is
atau liabilitas keuangan diukur pada nilai initially measured at fair value plus/less (for
wajar ditambah/dikurang (untuk item yang an item not subsequently measured at fair
tidak diukur pada nilai wajar melalui laporan value through profit or loss) transaction
laba rugi setelah pengakuan awal) biaya costs (if any) that are directly attributable to
transaksi (jika ada) yang dapat diatribusikan the acquisition of financial assets or
secara langsung atas perolehan aset issuance of financial liability. The
keuangan atau penerbitan liabilitas subsequent measurement of financial
keuangan. Pengukuran aset keuangan dan assets and financial liabilities depends on
liabilitas keuangan setelah pengakuan awal their classification.
tergantung pada klasifikasi aset keuangan
dan liabilitas keuangan tersebut.
Biaya transaksi hanya meliputi biaya-biaya Transaction costs only include those costs
yang dapat diatribusikan secara langsung that are directly attributable to the
untuk perolehan suatu aset keuangan atau acquisition of a financial asset or issuance
penerbitan suatu liabilitas keuangan dan of a financial liability and are incremental
merupakan biaya tambahan yang tidak akan costs that would not have been incurred if
terjadi apabila instrumen keuangan tersebut the financial instrument had not been
tidak diperoleh atau diterbitkan. Biaya acquired or issued. Such transaction costs
transaksi tersebut diamortisasi selama umur are amortised over the terms of the
instrumen berdasarkan metode suku bunga instruments based on the effective interest
efektif dan dicatat sebagai bagian dari method and are recorded as part of interest
pendapatan bunga untuk biaya transaksi income for transaction costs related to
sehubungan dengan aset keuangan atau financial assets or interest expenses for
sebagai bagian dari beban bunga untuk transaction costs related to financial
biaya transaksi sehubungan dengan liabilities.
liabilitas keuangan.
b. Giro pada Bank Indonesia dan bank-bank lain b. Demand deposits with Bank Indonesia
and other banks
Giro pada Bank Indonesia dan giro pada bank- Demand deposits with Bank Indonesia and
bank lain dicatat pada biaya perolehan other banks are carried at amortised cost using
diamortisasi dengan menggunakan metode suku the effective interest method.
bunga efektif.
c. Penempatan pada Bank Indonesia dan c. Placements with Bank Indonesia and
bank-bank lain other banks
Penempatan pada Bank Indonesia dan bank- Placements with Bank Indonesia and other
bank lain pada awalnya diukur pada nilai wajar banks are initially measured at fair value plus
ditambah biaya transaksi (jika ada) yang dapat incremental direct transaction costs (if any), and
diatribusikan secara langsung dan merupakan subsequently measured at their amortised cost
biaya tambahan untuk memperoleh aset using the effective interest method.
keuangan tersebut, dan setelah pengakuan
awal diukur pada biaya perolehan diamortisasi
menggunakan metode suku bunga efektif.
Kredit yang diberikan kepada nasabah adalah Loans to customers represent provision of cash
penyediaan uang atau tagihan yang dapat or cash equivalent based on agreements with
disetarakan dengan kas, berdasarkan debtors, where debtors are required to repay
persetujuan atau kesepakatan pinjam-meminjam their debts with interest after a specified period.
dengan debitur yang mewajibkan debitur untuk
melunasi utang berikut bunganya setelah jangka
waktu tertentu.
Kebijakan berlaku sebelum 1 Januari 2020 Policy applicable before 1 January 2020
Kredit yang diberikan kepada nasabah pada Loans to customers are initially measured at fair
awalnya diukur pada nilai wajar ditambah biaya value plus incremental direct transaction costs
atau pendapatan transaksi yang dapat or income (if any), and subsequently measured
diatribusikan secara langsung (jika ada), dan at their amortised cost using the effective
setelah pengakuan awal diukur pada biaya interest method.
perolehan diamortisasi menggunakan metode
suku bunga efektif.
Kebijakan berlaku mulai tanggal 1 Januari Policy applicable from 1 January 2020
2020
Kredit yang diberikan kepada nasabah pada Loans to customers are initially measured at fair
awalnya diukur pada nilai wajar ditambah biaya value plus incremental direct transaction costs
atau pendapatan transaksi yang dapat or income (if any), and subsequently measured
diatribusikan secara langsung (jika ada), dan at amortised cost or fair value depending on the
setelah pengakuan awal diukur pada biaya respective classification (Note 3.a.1). For loan
perolehan diamortisasi atau nilai wajar sesuai which classified as amortised cost is
dengan klasifikasinya masing-masing (Catatan subsequently measured using the effective
3.a.1). Untuk kredit yang diberikan yang interest method. While for loans which
diklasifikasikan sebagai biaya perolehan classified as fair value through profit or loss are
diamortisasi, setelah pengakuan awal diukur subsequently carried at fair value, with gains or
menggunakan suku bunga efektif. Sedangkan losses arising from changes in fair value are
untuk kredit yang diberikan yang diklasifikasikan recorded in net trading income.
sebagai FVTPL, setelah pengakuan awal diukur
pada nilai wajar dimana keuntungan atau
kerugian atas perubahan nilai wajar dicatat pada
pendapatan transaksi perdagangan-bersih.
Jenis kredit yang diberikan terdiri dari kredit The types of loans consist of working capital,
modal kerja, investasi, konsumsi dan karyawan. investment, consumer and employee loans.
Kebijakan berlaku mulai tanggal 1 Januari Policy applicable from 1 January 2020
2020 (lanjutan) (continued)
Kredit dalam rangka pembiayaan bersama Syndicated loans are stated at amortised cost in
(kredit sindikasi) dinyatakan sebesar biaya accordance with the risk borne by the Bank.
perolehan diamortisasi sesuai dengan porsi
risiko yang ditanggung oleh Bank.
Restrukturisasi pinjaman debitur yang Loan restructuring for debtors facing difficulties
mengalami kesulitan dalam memenuhi in fulfilling their obligation, is done through
kewajibannya, dilakukan antara lain melalui extension of loan period and changes of loan
perpanjangan jangka waktu pinjaman dan facilities.
perubahan fasilitas pinjaman.
e. Efek-efek yang dibeli dengan janji dijual e. Securities purchased with agreement to
kembali resell
Efek-efek yang dibeli dengan janji dijual kembali Securities purchased with agreement to resell
(reverse repo) yang dimiliki Bank dengan tujuan (reverse repo) which are held by the Bank in
untuk memperoleh arus kas kontraktual dengan order to collect contractual cash flows with a
janji untuk dijual kembali pada waktu dan harga promise of reselling it at a predetermined time
yang telah ditentukan, bukan dengan tujuan and price, rather than intention for trading, are
untuk diperdagangkan, disajikan sebagai presented as receivable at the agreed resale
tagihan sebesar harga jual yang telah price less the difference between the purchase
disepakati, dikurangi dengan selisih antara price and the agreed resale price. The difference
harga beli dan harga jual yang telah disepakati. between the purchase price and the agreed
Selisih antara harga beli dan harga jual kembali resale price is amortised as interest income over
yang disepakati tersebut diamortisasi sebagai the period commencing from the acquisition date
pendapatan bunga selama jangka waktu sejak to the resale date using the effective interest
efek-efek itu dibeli hingga saat dijual kembali rate method. The underlying securities on
dengan menggunakan metode suku bunga reverse repo transactions are not recognised at
efektif. Efek-efek yang mendasari transaksi the statement of financial position.
reverse repo tidak diakui di laporan posisi
keuangan.
f. Aset dan liabilitas yang diukur pada nilai f. Assets and liabilities at fair value through
wajar melalui laba rugi profit or loss
Aset dan liabilitas yang diukur pada nilai wajar Assets and liabilities at fair value through profit
melalui laba rugi terdiri dari aset dan liabilitas or loss consist of assets and liabilities held for
untuk diperdagangkan dan derivatif yang trading and derivatives used for risk
digunakan untuk tujuan manajemen risiko tapi management purposes but which for various
karena beberapa alasan tidak memenuhi kriteria reasons do not meet the qualifying criteria for
akuntansi lindung nilai. Aset dan liabilitas yang hedge accounting. Assets and liabilities at fair
diukur pada nilai wajar melalui laba rugi diakui value through profit or loss are initially and
dan diukur pada nilai wajar di laporan posisi subsequently recognised and measured at fair
keuangan pada saat pengakuan awal dan value in the statement of financial position, with
setelah pengakuan awal, dengan biaya transaction costs recognised directly in profit or
transaksi yang terjadi diakui langsung di dalam loss. All changes in the fair value of assets and
laba rugi. Semua perubahan nilai wajar aset dan liabilities at fair value through profit or loss are
liabilitas yang diukur pada nilai wajar melalui recognised in profit or loss for the year. Assets
laba rugi diakui di dalam laba rugi tahun and liabilities at fair value through profit or loss
berjalan. Aset dan liabilitas yang diukur pada are not reclassified subsequent to their initial
nilai wajar melalui laba rugi tidak direklasifikasi recognition.
setelah pengakuan awal.
Tagihan dan utang akseptasi dicatat pada biaya Acceptance receivables and payables are
perolehan diamortisasi. carried at amortised cost.
Efek-efek untuk tujuan investasi terdiri dari Investment securities consist of Certificates of
Sertifikat Bank Indonesia (SBI), Surat Bank Indonesia, Treasury Bills, government
Perbendaharaan Negara (SPN), obligasi bonds, and sukuk.
pemerintah, dan sukuk.
Kebijakan berlaku sebelum 1 Januari 2020 Policy applicable before 1 January 2020
Pendapatan bunga diakui dalam laporan laba Interest income is recognised in the profit or
rugi menggunakan metode suku bunga efektif. loss using the effective interest method. Foreign
Laba atau rugi selisih kurs atas efek-efek untuk exchange gains or losses on investment
tujuan investasi diakui pada laba rugi tahun securities are recognised in the profit or loss for
berjalan. the year.
Perubahan nilai wajar lainnya diakui dalam Other fair value changes are recognised in
penghasilan komprehensif lain sampai investasi other comprehensive income until the
tersebut dijual atau mengalami penurunan nilai, investment is sold or impaired, where upon the
dimana keuntungan dan kerugian kumulatif yang cumulative unrealised gains and losses
belum direalisasi yang sebelumnya diakui dalam previously recognised in other comprehensive
penghasilan komprehensif lain harus diakui income are recognised in the profit or loss for
pada laba rugi tahun berjalan berdasarkan the year based on a weighted average method.
metode rata-rata tertimbang.
Perubahan nilai wajar aset moneter yang Changes in the fair value of monetary assets
didenominasikan dalam mata uang asing yang denominated in foreign currency classified as
diklasifikasikan sebagai tersedia untuk dijual available-for-sale are analysed between
dipisahkan antara selisih penjabaran yang translation differences resulting from changes in
timbul dari perubahan biaya perolehan the amortised cost of the security and other
diamortisasi efek dan perubahan nilai tercatat changes in the carrying amount of the security.
efek lainnya. Selisih penjabaran terkait dengan Translation differences related to changes in
perubahan biaya perolehan diamortisasi diakui amortised cost are recognised in profit or loss,
di dalam laporan laba rugi, dan perubahan nilai and other changes in carrying amount are
tercatat lainnya diakui pada penghasilan recognised in other comprehensive income.
komprehensif lainnya.
Kebijakan berlaku mulai tanggal 1 Januari Policy applicable from 1 January 2020
2020
Setelah pengakuan awal, efek-efek untuk tujuan Subsequent to initial measurement, investment
investasi dinyatakan pada nilai wajar dimana securities are carried at fair value with all
keuntungan dan kerugian yang belum direalisasi unrealised gains and losses arising from
atas perubahan nilai wajar diakui sebagai changes in fair value are recognised in other
penghasilan komprehensif lain. Perubahan pada comprehensive income. Changing in expected
kerugian kredit ekspektasian diakui laba rugi credit losses recognised in the profit or loss and
dan diakumulasi pada ekuitas. Pada saat are accumulated in equity. On derecognition,
penghentian pengakuan, akumulasi keuntungan the cumulative fair value gains or losses, net of
atau kerugian nilai wajar bersih, setelah cumulative allowance for impairmen losses, are
akumulasi cadangan kerugian penurunan nilai, transferred to the profit or loss.
ditransfer ke laba rugi..
Bank mengklasifikasikan investasi pada sukuk The Bank classifies all investment in sukuk as
sebagai diukur pada nilai wajar melalui measured at fair value through other
penghasilan komprehensif lain sesuai dengan comprehensive income in accordance with
PSAK No. 110 (revisi 2015), “Akuntansi Sukuk”. SFAS No. 110 (revised 2015), “Accounting for
Investasi pada sukuk diklasifikasikan sebagai Sukuk”. The investments in sukuk are classified
diukur pada nilai wajar melalui penghasilan as measured at fair value through other
komprehensif lain jika: comprehensive income if:
Pada saat pengakuan awal, Bank mencatat At initial recognition, the Bank records
investasi pada sukuk sebesar biaya perolehan investments in sukuk at acquisition cost plus
ditambah biaya transaksi yang dapat directly attributable transaction costs.
diatribusikan secara langsung untuk perolehan Subsequent to initial recognition, investments in
investasi pada sukuk. Setelah pengakuan awal, sukuk measured at fair value through other
investasi pada sukuk yang diukur pada nilai comprehensive income are stated at fair value.
wajar melalui penghasilan komprehensif lain Difference between acquisition cost and
dinyatakan sebesar nilai wajar. Selisih antara nominal value is amortised using straight line
biaya perolehan dan nilai nominal diamortisasi during the sukuk time period and recognised in
secara garis lurus selama jangka waktu sukuk profit or loss. Gain or loss from fair value
dan diakui dalam laba rugi. Keuntungan atau changes recognised in other comprehensive
kerugian dari perubahan nilai wajar diakui dalam income.
penghasilan komprehensif lain.
i. Penjabaran transaksi dan saldo dalam valuta i. Foreign currency transactions and balances
asing
Saldo akhir tahun aset dan liabilitas moneter Year-end balances of monetary assets and
dalam valuta asing dijabarkan ke dalam Rupiah liabilities in foreign currencies were translated
dengan kurs tengah Reuters pukul 16:00 WIB. into Rupiah using the Reuters middle rates at
16:00 Western Indonesian Time.
Seluruh keuntungan dan kerugian selisih kurs All foreign exchange gains and losses
yang diakui dalam laporan laba rugi disajikan recognised in the statement of profit or loss are
bersih dalam laporan laba rugi. presented net in the statement of profit or loss.
Kurs valuta asing utama pada tanggal The major rates of foreign exchange used as of
31 Desember 2020 dan 2019 adalah sebagai 31 December 2020 and 2019 are as follows:
berikut:
Bank melakukan transaksi dengan pihak The Bank has transactions with related parties.
berelasi. Sesuai dengan PSAK 7 (Revisi 2015) - In accordance with SFAS 7 (Revised 2015) -
Pengungkapan Pihak-pihak Berelasi, yang Related Party Disclosure, the meaning of a
dimaksud dengan pihak berelasi adalah orang related party is a person or entity that is related
atau entitas yang berelasi dengan entitas to a reporting entity as follow:
pelapor sebagai berikut:
Beban pajak terdiri dari pajak kini dan pajak The tax expense comprises of current and
tangguhan. Pajak diakui dalam laporan laba deferred tax. Tax is recognised in the statement
rugi, kecuali jika pajak tersebut terkait dengan of profit or loss, except to the extent that it
transaksi atau kejadian yang diakui di relates to items recognised in other
penghasilan komprehensif lain atau langsung comprehensive income or directly in equity. In
diakui ke ekuitas. Dalam hal ini, pajak tersebut this case, the taxes are also recognised in other
masing-masing diakui dalam penghasilan comprehensive income or directly in equity,
komprehensif lain atau ekuitas. respectively.
Pajak penghasilan tangguhan diakui dengan Deferred income tax is recognised using the
menggunakan metode aset dan liabilitas untuk asset and liability method, for all temporary
semua perbedaan temporer antara dasar differences arising between the tax bases of
pengenaan pajak aset dan liabilitas dengan nilai assets and liabilities and their carrying values in
tercatatnya pada laporan keuangan. Tarif pajak the financial statements. Current enacted tax
yang berlaku saat ini dipakai untuk menentukan rates are used to determine deferred income
pajak tangguhan. tax.
Aset pajak tangguhan diakui apabila besar A deferred tax asset is recognised to the extent
kemungkinan bahwa jumlah laba fiskal pada that it is probable that future taxable profits will
masa mendatang akan memadai untuk be available against which the deferred tax
mengkompensasi perbedaan temporer yang asset arising from temporary differences can be
menimbulkan aset pajak tangguhan tersebut. utilised.
Aset dan liabilitas pajak penghasilan tangguhan Deferred tax assets and liabilities are offset
dapat saling hapus apabila terdapat hak yang when there is a legally enforceable right to
berkekuatan hukum untuk melakukan saling offset current tax assets against current tax
hapus antara aset pajak kini dengan liabilitas liabilities and when the deferred income taxes
pajak kini dan apabila aset dan liabilitas pajak assets and liabilities relate to income taxes
penghasilan tangguhan dikenakan oleh otoritas levied by the same taxation authority on either
perpajakan yang sama, baik atas entitas kena the same taxable entity or different taxable
pajak yang sama ataupun berbeda dan adanya entities where there is an intention to settle the
niat untuk melakukan penyelesaian saldo-saldo balances on a net basis.
tersebut secara neto.
l. Sewa l. Leases
Mulai 1 Januari 2019, Bank menerapkan Starting 1 January 2019, the Bank adopted
PSAK 73 Sewa untuk kontrak sewanya. SFAS 73 Leases to lease contracts.
Bank mengevaluasi pada saat insepsi sebuah The Bank assesses at inception of a contract
kontrak apakah kontrak merupakan atau whether a contract is or contains a lease that is
mengandung sewa, yaitu jika kontrak tersebut if the contract conveys a right to control the use
memberikan hak untuk mengendalikan of an identified asset for a period of time in
penggunaan aset identifikasian selama suatu exchange for consideration.
jangka waktu untuk dipertukarkan dengan
imbalan.
Bank mengakui aset hak-guna dan liabilitas The Bank recognises a right-of-use asset and a
sewa sehubungan dengan perjanjian sewa corresponding lease liability with respect to all
dimana Bank sebagai penyewa, kecuali untuk lease agreements in which the Bank is the
sewa jangka pendek (memiliki masa sewa lessee, except for short-term leases (defined as
12 bulan atau kurang) dan sewa yang aset leases with a lease term of 12 months or less)
pendasarnya bernilai rendah. Untuk sewa and leases of low value assets. For these
tersebut, Bank mengakui pembayaran sewa leases, the Bank recognises the lease
sebagai beban operasional dengan dasar garis payments as an operating expense on a
lurus selama masa sewa kecuali terdapat dasar straight-line basis over the term of the lease
sistematik lain yang lebih merepresentasikan unless another systematic basis is more
pola manfaat penyewa. representative of the pattern of the lessee’s
benefit.
Bank menetapkan maksimum masa sewa The Bank sets a maximum lease period as the
sebagai masa sewa yang tidak dapat dibatalkan non-cancellable period together with the
ditambah dengan opsi perpanjangan satu masa exercise of extension options. The Bank would
sewa yang dieksekusi. Bank tidak dapat not determine a longer period, because there
menentukan masa sewa lebih panjang dari are no further contractual options to assess
maksimum tersebut karena tidak terdapat opsi against any economic incentives.
kontraktual lebih lanjut yang dapat dievaluasi
terhadap insentif ekonominya.
Liabilitas sewa pada tanggal permulaan diukur The lease liability is initially measured at the
pada nilai kini pembayaran sewa yang belum present value of the lease payments that are
dibayar pada tanggal tersebut, didiskontokan not paid at the commencement date,
dengan menggunakan suku bunga implisit discounted by using the rate implicit in the
dalam sewa. Jika suku bunga tersebut tidak lease. If this rate cannot be readily determined,
dapat ditentukan, maka Bank menggunakan the Bank uses its incremental borrowing rate.
suku bunga pinjaman inkremental. Umumnya Generally, the Bank uses its incremental
Bank menggunakan suku bunga pinjaman borrowing rate.
inkremental.
Setelah tanggal permulaan, liabilitas sewa After initial recognition, the lease liability is
diukur dengan meningkatkan jumlah tercatat measured by increasing the carrying amount to
untuk merefleksikan bunga atas liabilitas sewa, reflect interest on the lease liability, reducing
mengurangi jumlah tercatat untuk merefleksikan the carrying amount to reflect the lease
sewa yang telah dibayar, dan mengukur payments made and remeasuring the carrying
kembali jumlah tercatat untuk merefleksikan amount to reflect any reassessment or lease
penilaian kembali atau modifikasi sewa, atau modifications, or to reflect revised in-substance
untuk merefleksikan revisi pembayaran sewa fixed lease payments.
tetap secara substansial.
Aset hak-guna pada tanggal permulaan diukur The right-of-use asset is initially measured at
pada biaya perolehan yang terdiri dari jumlah cost which comprises the initial measurement of
pengukuran awal liabilitas sewa, ditambah the lease liability, plus any lease payment made
pembayaran sewa yang dilakukan pada atau at or before the commencement date, less any
sebelum tanggal permulaan, dikurangi dengan lease incentive received, plus any initial direct
insentif sewa yang diterima, ditambah biaya costs incurred and any estimated cost of
awal langsung yang dikeluarkan dan estimasi dismantling, removing and restoring the
biaya dalam membongkar, memindahkan dan underlying asset or restoring the site where the
merestorasi aset pendasar atau merestorasi asset is located.
tempat dimana aset pendasar berada.
Setelah tanggal permulaan, aset hak-guna After initial recognition, the right-of-use asset is
diukur pada biaya perolehan dikurangi dengan measured at cost less accumulated
akumulasi penyusutan dan akumulasi kerugian depreciation and accumulated impairment
penurunan nilai. losses.
Sesuai PSAK 73, Bank telah memilih As permitted by SFAS 73, the Bank has elected
menggunakan cara praktis untuk tidak to use a practical expedient not to separate
memisahkan komponen non-sewa dari non-lease components, and instead account for
komponen sewa, dan memilih mencatat any lease and associated non-lease
masing-masing komponen sewa dan komponen components as a single arrangement.
nonsewa terkait sebagai komponen sewa
tunggal.
Aset tetap pada awalnya diakui sebesar Properties and equipments are initially
biaya perolehan. Biaya perolehan meliputi recognised at cost. Cost includes its
harga perolehannya dan biaya-biaya yang purchase price and any costs directly
dapat diatribusikan secara langsung attributable to the acquisition of the asset.
dengan perolehan aset tersebut. Perangkat Purchased software that is integral to the
lunak yang dibeli sebagai bagian integral functionality of the related equipment is
dari fungsi perangkat terkait dikapitalisasi capitalised as part of that equipment.
sebagai bagian dari perangkat tersebut.
Setelah pengukuran awal, aset tetap diukur After initial measurement, properties and
dengan model biaya, yaitu dicatat sebesar equipments are measured using the cost
biaya perolehan dikurangi akumulasi model, i.e. carried at its cost less any
penyusutan dan akumulasi rugi penurunan accumulated depreciation and any
nilai aset. accumulated impairment losses.
Laba atau rugi dari penjualan aset tetap The gain or loss on disposal of an item of
ditentukan dengan membandingkan properties and equipments is determined
penerimaan dari penjualan dengan nilai by comparing the proceeds from disposal
tercatat dari aset tetap terkait, diakui with the carrying amount of the item of
sebagai pendapatan/beban lainnya di properties and equipments, and is
dalam laba rugi tahun berjalan. recognised as other income/other
expenses in the profit or loss for the year.
Biaya untuk renovasi dan penambahan The cost for renovation and improvements,
yang jumlahnya signifikan dan which are significant and prolong the useful
memperpanjang masa manfaat aset tetap life of properties and equipments, is
dikapitalisasi ke aset tetap yang capitalised to the respective properties and
bersangkutan. Beban perbaikan dan equipments. Normal repair and
pemeliharaan dibebankan pada laba rugi maintenance expenses are charged to the
tahun berjalan. profit or loss for the year.
m.3.Penyusutan m.3.Depreciation
Tanah dinyatakan sebesar harga perolehan Land is stated at cost and not depreciated.
dan tidak disusutkan.
Metode penyusutan yang digunakan, masa The depreciation method applied, useful
manfaat dan nilai residu dikaji pada setiap lives and residual value are reviewed at
akhir tahun buku dan, jika terjadi perubahan each financial year-end and, if there is a
yang signifikan dalam ekspektasi pola significant change in the expected pattern
pemakaian manfaat ekonomi masa depan of consumption of the future economic
dari aset tetap tersebut, maka metode benefits embodied in the asset, the
penyusutan diubah untuk mencerminkan depreciation method is changed to reflect
perubahan pola tersebut. the changed pattern.
Aset yang dimiliki untuk dijual merupakan Assets held for sale represent non-current
agunan berupa aset tidak lancar yang diambil assets which were foreclosed in conjunction
alih sehubungan dengan penyelesaian kredit with settlement of impaired loans.
yang mengalami penurunan nilai.
n. Aset yang dimiliki untuk dijual (lanjutan) n. Assets held for sale (continued)
Aset tidak lancar diklasifikasikan sebagai dimiliki Non-current assets are classified as held for
untuk dijual jika jumlah tercatat aset tersebut sale when their carrying amounts will be
akan dipulihkan terutama melalui transaksi recovered principally through a sale
penjualan, aset ini harus berada dalam keadaan transaction, they must be available for sale in
dapat dijual pada kondisinya saat ini dan their present condition and their sale must be
penjualannya harus sangat mungkin terjadi. highly probable.
Aset tidak lancar yang dimiliki untuk dijual Non-current assets held for sale are measured
diukur pada nilai yang lebih rendah antara at the lower of their carrying amount and fair
jumlah tercatat dan nilai wajar setelah dikurangi value less costs to sell.
biaya untuk menjualnya.
Selisih antara jumlah tercatat dan hasil The difference between the carrying value and
penjualan dari aset yang dimiliki untuk dijual the proceeds from selling assets held for sale
diakui sebagai laba atau rugi dari aset yang is recognised as gain or loss from assets held
dimiliki untuk dijual pada saat penjualan aset for sale at the time of sale in the current year
tersebut dalam laba rugi tahun berjalan. profit or loss.
Aset takberwujud merupakan perangkat lunak Intangible assets represent computer software
komputer yang dihasilkan secara internal that was internally generated and/or
dan/atau dibeli. Aset takberwujud dicatat pada purchased. Intangible asset is stated at cost
harga perolehan dikurangi akumulasi less accumulated amortisation. The cost of
amortisasi. Harga perolehan dari perangkat internally generated software comprises of all
lunak yang dihasilkan secara internal terdiri atas directly attributable costs necessary to create,
semua biaya yang dapat diatribusikan secara develop and prepare the software to be
langsung terhadap perancangan, capable of operating in the manner intended by
pengembangan dan persiapan hingga management. Costs incurred in the ongoing
perangkat lunak tersebut dapat digunakan maintenance of software are expensed
sesuai intensi manajemen. Biaya yang terjadi immediately as incurred.
dalam rangka pemeliharaan atas perangkat
lunak tersebut diakui sebagai beban pada saat
terjadinya.
Amortisasi diakui pada laba rugi dengan Amortisation is recognised in profit or loss on a
menggunakan metode garis lurus selama straight-line method over the estimated useful
taksiran masa manfaat dari perangkat lunak life of the software, from the date that it is
yang bersangkutan, sejak tanggal perangkat available for use. The estimated useful life of
lunak tersebut siap untuk digunakan. Taksiran software is 3 - 5 years.
masa manfaat untuk perangkat lunak adalah
3 - 5 tahun.
Kebijakan berlaku sebelum 1 Januari 2020 Policy applicable before 1 January 2020
Pada setiap tanggal pelaporan, Bank At each reporting date, the Bank assesses
mengevaluasi apakah terdapat bukti obyektif whether there is objective evidence that
bahwa aset keuangan yang tidak dicatat pada financial assets not carried at fair value through
nilai wajar melalui laporan laba rugi telah profit or loss are impaired. Financial assets are
mengalami penurunan nilai. Aset keuangan impaired when objective evidence
mengalami penurunan nilai jika bukti obyektif demonstrates that a loss event has occurred
menunjukkan bahwa peristiwa yang merugikan after the initial recognition of the asset, and that
telah terjadi setelah pengakuan awal aset the loss event has an impact on the future cash
keuangan, dan peristiwa tersebut berdampak flows on the asset that can be estimated
pada arus kas masa datang atas aset keuangan reliably.
yang dapat diestimasi secara handal.
Kebijakan berlaku sebelum 1 Januari 2020 Policy applicable before 1 January 2020
(lanjutan) (continued)
Bukti obyektif bahwa aset keuangan mengalami Objective evidence that financial assets are
penurunan nilai meliputi wanprestasi atau impaired can include default or delinquency by
tunggakan pembayaran oleh debitur, a debtor, restructuring of a loan or receivable
restrukturisasi kredit atau tagihan oleh Bank by the Bank on terms that the Bank would not
dengan persyaratan yang tidak mungkin otherwise consider, indications that a debtor or
diberikan jika debitur tidak mengalami kesulitan issuer will enter bankruptcy, the disappearance
keuangan, indikasi bahwa debitur atau penerbit of an active market for a security due to
akan dinyatakan pailit, hilangnya pasar aktif dari financial difficulties, or other observable data
aset keuangan akibat kesulitan keuangan, atau relating to a group of assets such as adverse
data yang dapat diobservasi lainnya yang terkait changes in the payment status of debtors or
dengan kelompok aset keuangan seperti issuers in the group, or economic conditions
memburuknya status pembayaran debitur atau that correlate with defaults in the group.
penerbit dalam kelompok tersebut, atau kondisi
ekonomi yang berkorelasi dengan wanprestasi
atas aset dalam kelompok tersebut.
Bank menentukan bukti penurunan nilai atas The Bank considers evidence of impairment for
kredit yang diberikan kepada nasabah, wesel loans to customers, export bills, investment
ekspor, efek-efek untuk tujuan investasi dan securities and acceptance receivables at both
tagihan akseptasi secara individual dan kolektif. individual and collective level. All individually
Evaluasi penurunan nilai secara individual significant loans, investment securities and
dilakukan terhadap semua kredit yang acceptance receivables are assessed for
diberikan, efek-efek untuk tujuan investasi dan individual impairment.
tagihan akseptasi yang signifikan secara
individual.
Semua kredit yang diberikan kepada nasabah, All individually significant loans to customers,
wesel ekspor, efek-efek untuk tujuan investasi export bills, investment securities and
dan tagihan akseptasi yang signifikan secara acceptance receivables found not to be
individual yang tidak mengalami penurunan nilai individually impaired are then collectively
secara individual dievaluasi secara kolektif assessed for any impairment that has been
untuk menentukan penurunan nilai yang sudah incurred but not yet identified.
terjadi namun belum diidentifikasi.
Kredit yang diberikan kepada nasabah, wesel Loans to customers, export bills, investment
ekspor, efek-efek untuk tujuan investasi dan securities and acceptance receivables that are
tagihan akseptasi yang tidak signifikan secara not individually significant are collectively
individual akan dievaluasi secara kolektif untuk assessed for impairment by grouping together
menentukan penurunan nilainya dengan such financial assets with similar risk
mengelompokkan aset keuangan tersebut characteristics.
berdasarkan karakteristik risiko yang serupa.
Semua penempatan dan giro pada bank-bank All placements and demand deposits with other
lain dievaluasi penurunan nilainya secara banks are assessed for individual impairment.
individual.
- jumlah eksposur Bank terhadap pihak − the Bank’s aggregate exposure to the
lawan; counterparty;
Kebijakan berlaku sebelum 1 Januari 2020 Policy applicable before 1 January 2020
(lanjutan) (continued)
Penurunan nilai yang telah terjadi tapi Incurred but not yet identified
belum diidentifikasi (lanjutan) impairment (continued)
Untuk aset keuangan yang telah dinilai For financial assets which have been
secara individu dan tidak terdapat bukti individually assessed and evidence of loss
penurunan nilai yang dapat diidentifikasi, has not been identified, these financial
aset keuangan tersebut dikelompokkan assets are grouped together based on
berdasarkan karakteristik risiko kredit yang similar credit risk characteristics for the
serupa untuk tujuan perhitungan kerugian purpose of calculating collective
penurunan nilai secara kolektif. Kerugian impairment loss. This loss covers financial
tersebut meliputi aset keuangan yang telah assets that are impaired at the reporting
mengalami penurunan nilai pada tanggal date but have not been individually
pelaporan, tetapi belum dapat diidentifikasi identified as such until some time in the
secara individu sampai waktu tertentu di future. The collective impairment loss is
masa yang akan datang. Penurunan nilai determined after taking into account the
kolektif ditentukan setelah following: (continued)
mempertimbangkan hal-hal berikut ini:
(lanjutan)
Untuk kredit homogen yang tidak signifikan For homogeneous groups of loans that are
secara individu, Bank menggunakan model not considered individually significant, the
statistik dari tren kemungkinan gagal bayar, Bank utilizes statistical modeling of
yang ditelaah pada setiap saat di mana historical trends of the probability of
pembayaran kontraktual dari nasabah telah default, assessed at each time period for
lewat waktu. Penentuan kerugian which the customer's contractual
penurunan nilai kolektif tersebut juga payments are overdue. The determination
mempertimbangkan data historis lain serta of collective impairment losses also takes
evaluasi atas kondisi ekonomi saat ini. into consideration other historical data and
evaluation of current economic conditions.
Kerugian penurunan nilai atas aset keuangan Impairment losses on financial assets carried at
yang dicatat pada biaya perolehan diamortisasi amortised cost are measured as the difference
diukur sebesar selisih antara nilai tercatat aset between the carrying amount of the financial
keuangan dengan nilai kini estimasi arus kas assets and the present value of estimated
masa datang yang didiskonto menggunakan future cash flows discounted at the financial
suku bunga efektif awal dari aset keuangan assets’ original effective interest rate. Losses
tersebut. Kerugian yang terjadi diakui pada laba are recognised in the profit or loss for the year
rugi tahun berjalan dan dicatat pada akun and reflected in an allowance account against
penyisihan atas aset keuangan yang dicatat financial assets carried at amortised cost.
pada biaya perolehan diamortisasi. Pendapatan Interest on the impaired financial asset
bunga atas aset keuangan yang mengalami continues to be recognised using the rate of
penurunan nilai tetap diakui atas dasar suku interest used to discount the future cash flows
bunga yang digunakan untuk mendiskonto arus for the purpose of measuring the impairment
kas masa datang dalam pengukuran kerugian loss. When a subsequent event causes the
penurunan nilai. Ketika peristiwa yang terjadi amount of impairment loss to decrease, the
setelah penurunan nilai menyebabkan jumlah impairment loss is reversed through the profit
kerugian penurunan nilai berkurang, kerugian or loss for the year.
penurunan nilai yang sebelumnya diakui harus
dipulihkan dan pemulihan tersebut diakui pada
laba rugi tahun berjalan.
Kebijakan berlaku sebelum 1 Januari 2020 Policy applicable before 1 January 2020
(lanjutan) (continued)
Kerugian penurunan nilai atas efek-efek untuk Impairment losses on investment securities are
tujuan investasi diakui dengan mengeluarkan recognised by transferring the cumulative loss
kerugian kumulatif yang telah diakui secara that has been recognised directly in other
langsung dalam penghasilan komprehensif lain comprehensive income to the profit or loss for
ke dalam laba rugi tahun berjalan. Jumlah the year. The cumulative loss that has been
kerugian kumulatif yang dikeluarkan dari ekuitas removed from equity and recognised in the
dan diakui pada laba rugi tahun berjalan profit or loss for the year is the difference
merupakan selisih antara biaya perolehan, between the acquisition cost, net of any
setelah dikurangi pelunasan pokok dan principal repayment and amortisation, and the
amortisasi, dengan nilai wajar kini, dikurangi current fair value, less any impairment loss
kerugian penurunan nilai aset keuangan yang previously recognised in the profit or loss.
sebelumnya telah diakui pada laba rugi. Changes in impairment provisions attributable
Perubahan penyisihan kerugian penurunan nilai to time value are reflected as a component of
yang dapat diatribusikan pada nilai waktu (time interest income.
value) tercermin sebagai komponen
pendapatan bunga.
Jika, pada periode berikutnya, nilai wajar efek- If, in a subsequent period, the fair value of an
efek untuk tujuan investasi yang mengalami impaired investment securities increase and the
penurunan nilai meningkat dan peningkatan increase can be objectively related to an event
tersebut dapat secara obyektif dihubungkan occurring after the impairment loss was
dengan peristiwa yang terjadi setelah recognised in the profit or loss, the impairment
pengakuan kerugian penurunan nilai pada laba loss is reversed, with the amount of reversal
rugi, maka kerugian penurunan nilai tersebut recognised in the profit or loss for the year.
harus dipulihkan dan pemulihan tersebut diakui
pada laba rugi tahun berjalan.
Jika persyaratan kredit, piutang atau investasi If the terms of a loan, receivable or held-to-
yang dimiliki hingga jatuh tempo dinegosiasi maturity investment are renegotiated or
ulang atau dimodifikasi karena debitur atau otherwise modified because of financial
penerbit mengalami kesulitan keuangan, maka difficulties of the debtor or issuer, impairment is
penurunan nilai diukur dengan suku bunga measured using the original effective interest
efektif awal yang digunakan sebelum rate before the modification of terms.
persyaratan diubah.
Kebijakan berlaku mulai tanggal 1 Januari Policy applicable from 1 January 2020
2020
Kerugian Kredit Ekspektasian (‘expected credit Expected credit losses (‘ECL’) are recognized
losses’ atau ECL) diakui untuk pinjaman kepada for loans and advances to banks and
bank dan nasabah, non-trading reverse customers, non-trading reverse repurchase
repurchase agreements, aset keuangan lainnya agreements, other financial assets held at
yang dimiliki pada biaya diamortisasi, amortised cost, debt instrument measured at
instrumen-instrumen utang yang diukur pada fair value through other comprehensive income
nilai wajar melalui pendapatan komprehensif (‘FVOCI’), and certain loan commitments and
lainnya (‘FVOCI’), dan komitmen pinjaman financial guarantee contracts. At initial
tertentu serta kontrak jaminan keuangan. Pada recognition, allowance (or provision in the case
saat pengakuan awal, penyisihan (atau provisi of some loan commitments and financial
dalam hal komitmen pinjaman dan jaminan guarantees) is required for ECL resulting from
keuangan) ECL dibentuk sebagai hasil dari default events that are possible within the next
peristiwa gagal bayar yang mungkin terjadi 12 months (’12-month ECL’). In the event of a
dalam kurun waktu 12 bulan kedepan (’12-bulan significant increase in credit risk, allowance (or
ECL’). Dalam hal terjadinya peningkatan risiko provision) is required for ECL resulting from all
kredit yang signifikan, penyisihan (atau provisi) possible default events over the expected life of
dibentuk untuk ECL yang berasal dari semua the financial instrument (‘lifetime ECL’).
peristiwa gagal bayar yang mungkin terjadi Financial assets where 12-month ECL is
sepanjang perkiraan umur instrumen keuangan recognised are considered to be ‘stage 1’;
(‘ECL sepanjang umur’). Aset-aset keuangan financial assets which are considered to have
dimana 12-bulan ECL diakui dianggap sebagai experienced a significant increase in credit risk
berada pada ‘stage 1’; sementara aset-aset are in ‘stage 2’; and financial assets for which
keuangan yang dianggap telah mengalami there is objective evidence of impairment so
peningkatan signifikan dalam risiko kredit are considered to be in default or otherwise
dikategorikan pada ‘stage 2’; dan aset-aset credit impaired are in ‘stage 3’.
keuangan yang mana terdapat bukti obyektif
penurunan nilai sehingga dianggap sebagai
kredit gagal bayar atau kredit memburuk adalah
dikategorikan pada ‘stage 3’.
Perkiraan nilai eksposur neraca pada saat The expected balance sheet exposure at
gagal bayar dengan mempertimbangkan the time of default, taking into account that
bahwa perubahan ekspektasi yang expected change in exposure over the
diharapkan selama masa eksposur. Hal ini lifetime of the exposure. This incorporates
menggabungkan dampak penarikan fasilitas the impact of drawdowns of committed
yang committed pembayaran pokok dan facilities, repayments of principal and
bunga, amortisasi dan pembayaran interest, amortisation and prepayments,
dipercepat, bersama dengan dampak asumsi together with the impact of forward looking
ekonomi masa depan jika relevan. economic assumptions where relevant.
ECL diakui pada saat pengakuan awal ECL are recognised at the time of initial
instrumen keuangan dan merepresentasikan recognition of a financial instrument and
kekurangan kas sepanjang umur aset yang represent the lifetime cash shortfalls arising
timbul dari kemungkinan gagal bayar di masa from possible default events up to twelve
yang akan datang dalam kurun waktu dua belas months into the future from the reporting date.
bulan sejak tanggal pelaporan. ECL terus ECL continue to be determined on this basis
ditentukan oleh dasar ini sampai timbul until there is either a significant increase in the
peningkatan risiko kredit yang signifikan pada credit risk of an instrument or the instrument
instrumen tersebut atau instrumen tersebut telah becomes credit-impaired. If an instrument is no
mengalami penurunan nilai kredit. Jika suatu longer considered to exhibit a significant
instrumen tidak lagi dianggap menunjukkan increase in credit risk, ECL will revert to being
peningkatan risiko kredit yang signifikan, maka determined on a 12-month basis.
ECL dihitung kembali berdasarkan basis dua
belas bulan.
Peningkatan risiko kredit yang signifikan Significant increase in credit risk (Stage 2)
(Stage 2)
Peningkatan risiko kredit yang signifikan Significant increase in credit risk (Stage 2)
(Stage 2) (lanjutan) (continued)
Bank menggunakan berbagai pengukuran The Bank uses a number of qualitative and
kualitatif dan kuantitatif dalam menilai SICR quantitative measures in assessing SICR as
seperti berikut: follows:
Peningkatan yang signifikan pada risiko kredit The significant increase in Credit Risk of
diinstrumen keuangan dikuantifikasi dengan financial instruments is quantified by looking
melihat pada perubahan risiko gagal bayar at changes in obligors default risk between
debitur antara penurunan nilai pada tanggal the impairment reporting data and the
pelaporan dengan tanggal awal mulai instrument’s start data. The increase in
instrument. Peningkatan risiko kredit diukur credit risk is measured by comparing the
dengan membandingkan estimasi RAT FPD RAT FPD (Residual Term Average –
(Residual Term Average – Forward Forward Probability of Default) estimated at
Probability of Default) pada instrument awal instrument origination (Origination RAT
(RAT FPD awal) dengan RAT FPD pada FPD) against RAT FPD at reporting period
periode pelaporan (RAT FPD pelaporan) dan (Reporting RAT FPD) and determining if the
menentukan apakah pergerakan antara movement between the two exceeds the
keduanya melebihi ambang batas significant increase in credit risk threshold.
peningkatan signifikan dalam risiko kredit.
Perubahan CRR antara tanggal awal dan CRR changes between origination and
tanggal pelaporan, untuk melihat apakah reporting data, to see whether the
perubahannya sudah melebihi ambang batas movement already exceed the threshold
yang sudah ditentukan. determined.
Semua debitur yang digolongkan sebagai All debtors classified as Worry or Watch at
Worry atau Watch pada akhir perode the end of reporting period must be
pelaporan harus dialokasikan ke stage 2 allocated to stage 2 in order to receive a
untuk dilakukan perhitungan ECL sepanjang lifetime ECL calculation, irrespective of
umur terlepas dari apakah indikator utama whether the primary indicator has breached
yang merupakan peningkatan signifkan dalam the significant increase in credit risk
ambang batas risiko kredit telah dilanggar threshold or not. This will also include any
atau tidak. Ini juga mencakup semua fasilitas facilities that may be granted to the obligor
baru yang dapat diberikan kepada debitur after being put on the WWM (Watch Worry
setelah dimasukkan dalam daftar WWM Monitor) list.
(Watch Worry Monitor).
Semua instrument yang menunggak 30 hari All instruments that are 30 days in arrears
pada akhir periode pelaporan harus at the end of reporting period must be
dialokasikan ke stage 2 untuk dilakukan allocated to stage 2 in order to receive a
perhitungan ECL sepanjang umur, terlepas lifetime ECL calculation, irrespective of
dari apakah indikator utama yang merupakan whether or not the primary indicator has
peningkatan signifikan dalam ambang batas breached the significant increase in credit
risiko kredit telah dilanggar atau tidak, atau risk threshold, or the obligor has been
debitur ditempatkan pada daftar Worry atau placed on the Worry or Watch list.
Watch.
Peningkatan risiko kredit yang signifikan Significant increase in credit risk (Stage 2)
(Stage 2) (lanjutan) (continued)
Bank menggunakan berbagai pengukuran The Bank uses a number of qualitative and
kualitatif dan kuantitatif dalam menilai SICR quantitative measures in assessing SICR as
seperti berikut: (lanjutan) follows: (continued)
Akun-akun dengan 30 hari tunggakan (DPD) Accounts that are 30 days past due (DPD)
atau yang masuk dalam segmen yang berada or accounts below marginal segment are
di bawah marginal segmen dianggap telah considered to have experienced a significant
mengalami peningkatan risiko kredit yang increase in credit risk. Periodically
signifikan. Segmentasi dilakukan secara segmentation performed based on (but not
berkala dengan menggunakan (namun tidak limited to) DPD, behavior score or remaining
terbatas pada) DPD, behavior score maupun tenure of the loan.
sisa jangka waktu pinjaman
Debitur dengan DPD kurang dari 30 hari yang Debtors with DPD less than 30 days which
telah di restrukturisasi atau berada dalam have been restructured or included in High
indikasi awal Risiko Tinggi pada portofolio Risk early indicator in Retail portfolio is
Retail dianggap memiliki kenaikan signifikan considered to have a significant increase in
atas kredit risiko. credit risk.
Khusus untuk debitur yang terkena dampak Specifically for debtors impacted by COVID-19
COVID-19 dan dalam program restrukturisasi and under COVID-19 restructuring program, in
COVID-19, maka untuk perhitungan ECL tidak term of the ECL calculation, it may not
secara otomatis memicu peningkatan risiko automatically trigger a significant increase in
kredit yang signifikan credit risk.
Eksposur yang mengalami penurunan nilai Credit impaired (or defaulted) exposures
kredit atau gagal bayar (Stage 3) (Stage 3)
Bank menentukan bahwa suatu instrumen The Bank determines that a financial
keuangan mengalami kredit memburuk dan instrument is credit-impaired and in stage 3 by
masuk ke ‘stage 3’ dengan mempertimbangkan considering relevant objective evidence,
bukti obyektif yang relevan, terutama apakah primarily whether contractual payments of
pembayaran kontraktual pokok ataupun bunga either principal or interest are past due for
telah menunggak lebih dari 90 hari, apakah ada more than 90 days, whether there are other
indikasi lain bahwa peminjam kemungkinan indications that the borrower is unlikely to pay
tidak dapat membayar seperti diberikannya such as that a concession has been granted to
konsesi kepada peminjam untuk alasan the borrower for economic or legal reasons
ekonomik atau hukum sehubungan dengan relating to the borrower’s financial condition, or
kondisi keuangan peminjam, atau pinjaman the loan is otherwise considered to be in
dianggap telah gagal bayar. Jika kemungkinan default. If such unlikeness to pay is not
tidak dapat membayar tidak teridentifikasi pada identified at an earlier stage, it is deemed to
tingkat awal, hal ini dianggap terjadi ketika occur when an exposure is 90 days past due.
eksposur telah 90 hari menunggak. Oleh karena Therefore the definitions of credit impaired and
itu definisi kredit memburuk dan gagal bayar default are aligned as far as possible so that
disesuaikan sejauh mungkin sehingga stage 3 stage 3 represents all loans which are
mewujudkan semua pinjaman yang dianggap considered defaulted or otherwise credit-
telah gagal bayar atau kredit memburuk. impaired.
Komitmen Kredit dan Jaminan Keuangan Loan Commitment and Financial Guarantee
Kerugian kredit ekspektasian atas komitmen Expected credit loss on loan commitments and
kredit yang diberikan dan jaminan keuangan financial guarantees is recognised as other
diakui pada liabilitas lain-lain. Jika instrumen liabilities. Where a financial instrument includes
keuangan mencakup komponen aset keuangan both financial asset and an undrawn
dan komitmen yang belum ditarik dan tidak commitment and it is not possible to separately
dapat dipisahkan atas kerugian kredit identify the expected credit loss on these
ekspektasian pada komponen ini, jumlah components, expected credit loss amounts on
kerugian kredit atas komitmen tersebut diakui the loan commitment are recognised together
bersamaan dengan kerugian kredit atas aset with expected credit loss amounts on the
keuangan. Dalam kondisi jumlah kerugian kredit financial asset. To the extent the combined
ekspektasian gabungan melebihi jumlah tercatat expected credit loss exceeds the gross carrying
bruto dari aset keuangan, maka kerugian kredit amount of the financial asset, the expected
ekspektasian diakui sebagai liabilitas lain-lain. credit loss is recognised as other liabilities.
Nilai tercatat aset non-keuangan, selain aset The carrying amount of the Bank's non-financial
pajak tangguhan, ditelaah untuk mengetahui assets, other than deferred tax assets, are
apakah telah terjadi penurunan nilai bilamana reviewed for impairment whenever events or
terdapat kejadian atau perubahan keadaan changes in circumstances indicate that the
yang mengindikasikan bahwa nilai tercatat aset carrying amount may not be recoverable. An
tersebut tidak dapat terpulihkan. Kerugian impairment loss is recognised for the amount
akibat penurunan nilai diakui sebesar selisih by which the carrying amount of an asset
antara jumlah tercatat aset dengan jumlah exceeds its recoverable amount.
terpulihkan dari aset tersebut.
Jumlah terpulihkan atas sebuah aset adalah Recoverable amount of an asset is the higher
jumlah yang lebih tinggi antara nilai wajar of its fair value less cost to sell and value in
dikurangi biaya pelepasan dengan nilai use. For the purposes of assessing impairment,
pakainya. Dalam rangka mengukur penurunan assets are grouped at the smallest identifiable
nilai, aset dikelompokkan hingga kelompok aset group of assets that generates separately
terkecil teridentifikasi yang menghasilkan arus identifiable cash flows.
kas terpisah.
Setiap tanggal pelaporan, aset non-keuangan At each reporting date, non-financial assets that
yang telah mengalami penurunan nilai ditelaah suffered impairment are reassessed for
kembali untuk menentukan apakah terdapat possible reversal of the impairment. If there is a
kemungkinan pemulihan penurunan nilai. Jika reversal of impairment, it shall be recognised
terjadi pemulihan nilai, maka langsung diakui immediately to profit or loss, however the
dalam laba rugi, tetapi pemulihan tersebut tidak reversal amount shall not cause the carrying
boleh menyebabkan nilai aset melebihi nilai amount of an asset exceeds the carrying
tercatat neto setelah penyusutan atau amount that would have been determined, net
amortisasi, seandainya aset tidak mengalami of depreciation or amortisation, had no
rugi penurunan nilai pada tahun-tahun impairment loss been recognised for the asset
sebelumnya. in prior years.
Pengukuran nilai wajar aset non-keuangan A fair value measurement of non-financial asset
memperhitungkan kemampuan pelaku pasar takes into account a market participant’s ability
untuk menghasilkan manfaat ekonomis dengan to generate economic benefits by using the
menggunakan aset dalam penggunaan tertinggi asset in its highest and best use or by selling it
dan terbaiknya (highest and best use) atau to another market participant that would use
dengan menjualnya kepada pelaku pasar lain the asset in its highest and best use.
yang akan menggunakan aset tersebut dalam
penggunaan tertinggi dan terbaiknya.
r. Simpanan dari nasabah dan bank-bank lain r. Deposits from customers and other banks
Simpanan dari nasabah terdiri dari giro, Deposits from customers consist of demand
tabungan dan deposito berjangka. deposits, saving accounts and time deposits.
Simpanan dari bank-bank lain terdiri dari giro, Deposits from other banks consist of demand
call money dan deposito berjangka. deposits, call money and time deposits.
Simpanan pada awalnya diukur pada nilai wajar Deposits are initially measured at fair value
dikurangi biaya transaksi (jika ada) yang dapat less directly attributable transaction costs (if
diatribusikan secara langsung untuk perolehan any), and subsequently measured at their
simpanan, dan setelah pengakuan awal diukur amortised cost using the effective interest
pada biaya perolehan diamortisasi method, except where the Bank chooses to
menggunakan metode suku bunga efektif, carry the liabilities at fair value through profit or
kecuali jika Bank memilih untuk mencatat loss.
liabilitas pada nilai wajar melalui laba rugi.
Pinjaman yang diterima dan pinjaman Borrowings and subordinated debts are funds
subordinasi merupakan dana yang diterima dari received from a related party with payment
pihak berelasi dengan kewajiban pembayaran obligation based on the borrowing and
kembali sesuai dengan persyaratan perjanjian subordinated debts agreements.
pinjaman dan pinjaman subordinasi.
Pinjaman yang diterima dan pinjaman Borrowings and subordinated debts are initially
subordinasi pada awalnya diukur pada nilai measured at fair value less directly attributable
wajar dikurangi biaya transaksi yang dapat transaction costs, and subsequently measured
diatribusikan secara langsung untuk perolehan at their amortised cost using the effective
pinjaman, dan setelah pengakuan awal diukur interest rate method.
pada biaya perolehan diamortisasi
menggunakan metode suku bunga efektif.
t.1. Liabilitas imbalan kerja jangka pendek t.1. Short-term employee benefit
obligation
Liabilitas diakui untuk jumlah yang akan A liability is recognised for the amount
dibayar sebagai bonus jangka pendek jika expected to be paid under short-term
Bank memiliki kewajiban hukum atau cash bonus if the Bank has a present
kewajiban konstruktif atas pembayaran legal or constructive obligation to pay
beban tersebut sebagai akibat dari jasa this amount as a result of past service
masa lalu yang diberikan oleh pekerja dan provided by the employee and the
kewajiban tersebut dapat diestimasi secara obligation can be estimated reliably.
handal.
Karyawan tertentu berhak atas instrumen Certain employees are eligible for equity
ekuitas dari HSBC Holdings plc, pemegang instruments in HSBC Holdings plc, the
saham pengendali, melalui program ultimate parent entity, under share-
imbalan kerja berbasis saham. Transaksi ini based compensation plan. These
diperlakukan sebagai transaksi yang transactions are accounted as equity
diselesaikan dengan instrumen ekuitas settled because HSBC Holdings plc is
karena HSBC Holdings plc adalah pihak the grantor of its equity instruments for
yang memberikan instrumen ekuitasnya share-based compensation plans across
sendiri untuk semua program imbalan kerja the group.
berbasis saham dalam grup.
Biaya atas program pembayaran berbasis The cost of the share-based payment
saham diukur dengan mengacu pada nilai arrangement is measured by reference
wajar instrumen ekuitas pada tanggal to the fair value of equity instruments at
pemberian. Dikarenakan adanya grant date. Since a recharge
pengaturan pembebanan kembali antara arrangement exists between the Bank
Bank dan HSBC Holdings plc, liabilitas atas and HSBC Holdings plc, a liability for
transaksi pembayaran berbasis saham share-based payment transactions is
diakui pada saat kewajiban untuk recognised at the point the obligation to
melakukan pembayaran disepakati secara make the payment is contractually
kontraktual. agreed.
Kondisi vesting, selain dari kondisi kinerja Vesting conditions, other than market
pasar, tidak dipertimbangkan dalam performance conditions, are not taken
penaksiran awal nilai wajar pada tanggal into account in the initial estimate of the
pemberian. Kondisi tersebut fair value at the grant date. They are
dipertimbangkan dengan menyesuaikan taken into account by adjusting the
jumlah instrumen ekuitas yang number of equity instruments included in
diperhitungkan dalam pengukuran the measurement of the transaction, so
transaksi, sehingga nilai yang diakui untuk that the amount recognised for services
jasa yang diterima sebagai imbalan atas received as consideration for the equity
instrumen ekuitas yang diberikan instruments granted shall be based on
didasarkan pada jumlah instrumen ekuitas the number of equity instruments that
yang akhirnya menjadi vesting. Secara eventually vest. On a cumulative basis,
kumulatif, tidak ada beban yang diakui no expense is recognised for equity
untuk instrumen ekuitas yang tidak vesting instruments that do not vest because of
karena kegagalan dalam memenuhi kondisi a failure to satisfy non-market
kinerja non-pasar atau kondisi pemberian performance or service conditions.
jasa.
Ketika syarat dan ketentuan pemberian Where an award has been modified, at a
instrumen ekuitas dimodifikasi, sekurang- minimum, the expense of the original
kurangnya, beban dari pemberian awal award continues to be recognised as if it
tetap diakui seolah-olah syarat dan had not been modified. Where the effect
ketentuan tidak dimodifikasi. Jika dampak of a modification is to increase the fair
modifikasi mengakibatkan kenaikan nilai value of an award or increase the
wajar dari instrumen ekuitas yang diberikan number of equity instruments, the
atau kenaikan jumlah instrumen ekuitas, incremental fair value of the award or
kenaikan nilai wajar dari instrumen yang incremental fair value of the extra equity
diberikan atau kenaikan nilai wajar dari instruments is recognised as an addition
ekuitas tambahan tersebut diakui sebagai to the expense of the original grant
tambahan atas beban pemberian awal yang measured at the date of modification, for
diukur pada tanggal modifikasi untuk the modified vesting period.
periode vesting yang dimodifikasi.
Sejak Januari 2017, Bank Since January 2017, the Bank has
menyelenggarakan program iuran pasti. defined contribution plan.
Program pensiun imbalan pasti adalah A defined benefit plan is a pension plan
program pensiun yang menetapkan jumlah program where the pension amount to
imbalan pensiun yang akan diterima oleh be received by employees at the time of
karyawan pada saat pensiun, biasanya retirement will depend on one or more
berdasarkan pada satu faktor atau lebih factors such as age, years of service
seperti usia, masa kerja dan kompensasi. and compensation.
Nilai kini liabilitas imbalan pasti ditentukan The present value of the defined benefit
dengan mendiskontokan arus kas estimasi obligation is determined by discounting
menggunakan tingkat bunga obligasi the estimated future cash outflows using
pemerintah (dengan pertimbangan saat ini interest rates of government bonds
tidak ada pasar aktif untuk obligasi (considering currently there is no deep
korporasi berkualitas tinggi) dalam mata market for high quality corporate bonds)
uang yang sama dengan mata uang that are denominated in the currency in
imbalan yang akan dibayarkan dan waktu which the benefit will be paid, and that
jatuh tempo yang kurang lebih sama have terms to maturity approximating
dengan waktu jatuh tempo liabilitas pensiun the terms of the related pension liability.
yang bersangkutan.
Biaya bunga bersih dihitung dengan The net interest cost is calculated by
menerapkan tingkat diskonto terhadap applying the discount rate to the net
saldo bersih kewajiban imbalan pasti dan balance of the defined benefit obligation
nilai wajar aset program. Biaya ini termasuk and the fair value of plan assets. This
dalam beban imbalan kerja dalam laporan cost is included in employee benefit
laba rugi. expense in the statement of profit or
loss.
Perubahan nilai kini atas kewajiban imbalan Changes in the present value of defined
pasti yang timbul dari amandemen rencana benefit obligation resulting from plan
atau pembatasan langsung diakui dalam amendments or curtailments are
laporan laba rugi sebagai biaya jasa lalu. recognised immediately in the statement
of profit or loss as past service cost.
Beban akrual dan provisi terdiri dari beban Accruals and provisions consist of accrued
operasional yang masih harus dibayar, bunga operational expenses, accrued interest
yang masih harus dibayar dan provisi untuk expenses and provision for restructuring costs
biaya restrukturisasi termasuk provisi including termination provisions.
pemutusan hubungan kerja.
Provisi untuk biaya restrukturisasi diakui hanya A provision for restructuring costs are
jika: recognised only when:
i) Bank memiliki rencana formal rinci untuk i) the Bank has a detailed formal plan for the
restrukturisasi dengan mengidentifikasikan restructuring identifying at least the
sekurang-kurangnya usaha atau bagian business or part of a business concerned;
usaha yang terlibat; lokasi utama yang the principal location affected; the location,
terpengaruh; lokasi, fungsi, dan perkiraan function, and approximate number of
jumlah pegawai yang akan menerima employees who will be compensated for
kompensasi karena pemutusan hubungan terminating their services; the expenditures
kerja; pengeluaran yang akan terjadi; dan that will be undertaken; and when the plan
waktu implementasi rencana tersebut. will be implemented.
ii) Bank menciptakan perkiraan yang valid ii) the Bank has raised a valid expectation in
kepada pihak-pihak yang terkena dampak those affected that it will carry out the
restrukturisasi bahwa Bank akan restructuring by starting to implement that
melaksanakan restrukturisasi dengan plan or announcing its main features to
memulai implementasi rencana tersebut those affected by it.
atau mengumumkan pokok-pokok rencana.
Saham diklasifikasikan sebagai ekuitas karena Shares are classified as equity as there is no
tidak terdapat kewajiban kontraktual untuk contractual obligation to transfer cash or other
mentransfer kas atau aset keuangan lainnya. financial assets.
Beban emisi saham disajikan sebagai bagian Share issuance costs are presented as part of
dari tambahan modal disetor dan tidak additional paid-in capital and are not amortised.
diamortisasi.
Kebijakan berlaku sebelum 1 Januari 2020 Policy applicable before 1 January 2020
Pendapatan dan beban bunga diakui dalam Interest income and expenses are recognised
laba rugi tahun berjalan menggunakan metode in the profit or loss for the year using the
suku bunga efektif. Suku bunga efektif adalah effective interest rate method. The effective
suku bunga yang secara tepat mendiskontokan interest rate is the rate that exactly discounts
estimasi pembayaran dan penerimaan kas di the estimated future cash payments and
masa datang selama perkiraan umur dari aset receipts through the expected life of the
keuangan atau liabilitas keuangan (atau, jika financial asset or liability (or, where appropriate,
lebih tepat, digunakan periode yang lebih a shorter period) to the carrying amount of the
singkat) untuk memperoleh nilai tercatat dari financial asset or liability. When calculating the
aset keuangan atau liabilitas keuangan. Pada effective interest rate, the Bank estimates future
saat menghitung suku bunga efektif, Bank cash flows considering all contractual terms of
mengestimasi arus kas di masa datang dengan the financial instrument but not future credit
mempertimbangkan seluruh persyaratan losses.
kontraktual dalam instrumen keuangan tersebut,
tetapi tidak mempertimbangkan kerugian kredit
di masa mendatang.
Perhitungan suku bunga efektif mencakup The calculation of the effective interest rate
seluruh imbalan/provisi dan bentuk lain yang includes all fees and points paid or received
dibayarkan atau diterima yang merupakan that are an integral part of the effective interest
bagian tak terpisahkan dari suku bunga efektif. rate. Transaction costs include incremental
Biaya transaksi meliputi biaya tambahan yang costs that are directly attributable to the
dapat diatribusikan secara langsung untuk acquisition of a financial asset or issuance of a
perolehan aset keuangan atau penerbitan financial liability.
liabilitas keuangan.
Pendapatan dan beban bunga yang disajikan di Interest income and expenses presented in the
dalam laporan laba rugi meliputi bunga atas statement of profit or loss include interest on
aset keuangan dan liabilitas keuangan yang financial assets and liabilities at amortised cost
dicatat pada biaya perolehan diamortisasi dan and interest on investment securities calculated
bunga atas efek-efek untuk tujuan investasi on an effective interest method.
yang dihitung menggunakan suku bunga efektif.
x. Pendapatan dan beban bunga (lanjutan) x. Interest income and expenses (continued)
Kebijakan berlaku sebelum 1 Januari 2020 Policy applicable before 1 January 2020
(lanjutan) (continued)
Pendapatan bunga atas kredit yang diberikan Interest income on loans or other financial
atau aset keuangan lainnya yang assets that classified as non-performing is
diklasifikasikan sebagai bermasalah diakui pada recognised at the time the interest is received.
saat pendapatan tersebut diterima. Pada saat When a financial asset is classified as non-
aset keuangan diklasifikasikan sebagai performing, any interest income previously
bermasalah, bunga yang telah diakui tetapi recognised but not yet collected is reversed
belum ditagih akan dibatalkan pengakuannya. against interest income. The reversed interest
Selanjutnya bunga yang dibatalkan tersebut income is recognised as a contingent
diakui sebagai tagihan kontinjensi. receivable.
Kebijakan berlaku mulai tanggal 1 Januari Policy applicable from 1 January 2020
2020
Pendapatan bunga atas aset keuangan baik Interest income for financial assets held at
yang diukur dengan nilai wajar melalui either fair value through other comprehensive
penghasilan komprehensif lain atau biaya income or amortised cost and interest expense
perolehan diamortisasi dan beban bunga atas on all financial liabilities held at amortised cost
seluruh liabilitas keuangan yang diukur dengan are recognised in profit or loss using the
biaya perolehan diamortisasi, diakui pada laba effective interest method.
rugi berdasarkan suku bunga efektif.
Pendapatan bunga atas aset keuangan yang Interest income for financial assets that are
diukur dengan nilai wajar melalui penghasilan either held at fair value through other
komprehensif lain atau biaya diamortisasi yang comprehensive income or amortised cost that
mengalami penurunan nilai setelah pengakuan have become credit impaired subsequent to
awal (Stage 3) diakui berdasarkan suku bunga initial recognition (Stage 3) is recognised using
efektif kredit yang disesuaikan. Tingkat bunga the credit adjusted effective interest rate. This
ini dihitung dengan cara yang sama dalam rate is calculated in the same manner as the
perhitungan suku bunga efektif kecuali bahwa effective interest rate except that expected
cadangan kerugian kredit ekspektasian credit losses are included in the expected cash
dimasukkan dalam arus kas ekspektasian. Oleh flows. Interest income is therefore recognised
karenanya, pendapatan bunga diakui atas aset on the amortised cost of the financial asset
keuangan dalam klasifikasi biaya perolehan including expected credit losses. Should the
diamortisasi termasuk kerugian kredit credit risk on a Stage 3 financial asset improve
ekspektasian. Dalam kondisi risiko kredit atas such that the financial asset is no longer
aset keuangan Stage 3 mengalami perbaikan considered credit impaired, interest income
sehingga aset keuangan tidak lagi recognition reverts to a computation based on
dipertimbangkan mengalami penurunan nilai, the rehabilitated the carrying value of the
pengakuan pendapatan bunga dihitung financial asset gross.
berdasarkan nilai tercatat bruto aset keuangan.
y. Pendapatan dan beban provisi dan komisi y. Fees and commissions income and expenses
Pendapatan dan beban provisi dan komisi yang Fees and commissions income and expenses
merupakan bagian tak terpisahkan dari suku that are integral to the effective interest rate on
bunga efektif aset keuangan atau liabilitas a financial asset or liability are included in the
keuangan dimasukkan ke dalam perhitungan measurement of the effective interest rate.
suku bunga efektif.
Provisi dan komisi yang diperoleh atas beragam Fees and commissions earned from a range of
jasa yang diberikan kepada nasabah umumnya services rendered to customers are normally
diakui pada saat penyelesaian transaksi. Untuk recognised upon a completion of a transaction.
jasa yang diberikan selama periode waktu For services provided over a period of time or
tertentu atau periode risiko kredit yang diterima, credit risk undertaken, fees and commissions
provisi dan komisi diamortisasi dengan are amortised on the straight-line method over
menggunakan metode garis lurus selama the period of the services.
jangka waktunya.
y. Pendapatan dan beban provisi dan komisi y. Fees and commissions income and expenses
(lanjutan) (continued)
Kontrak dengan pelanggan yang menghasilkan A contract with a customer that results in a
pengakuan instrumen keuangan pada laporan recognised financial instrument in the Bank’s
keuangan Bank mungkin sebagian dapat financial statements may fall partially within the
merupakan lingkup dari PSAK 72 dan sebagian scope of SFAS 72 and partially within the scope
merupakan lingkup dari Pernyataan lain. Dalam of another standard. In cases where the
hal dimana kontrak sebagian merupakan contract is partially within scope of another
lingkup dari Pernyataan lain, maka Bank standard, the Bank first applies the separation
terlebih dahulu menerapkan pemisahan and/or measurement requirements from that
dan/atau persyaratan pengukuran dari other standard, and then applies SFAS 72 to
Pernyataan lain tersebut, dan kemudian the residual.
menerapkan PSAK 72 pada residualnya.
Pendapatan bersih instrumen yang Net trading income comprises gains less losses
diperdagangkan terdiri dari laba dikurangi rugi related to financial assets and liabilities held for
atas aset dan liabilitas keuangan yang dimiliki trading, and includes all realised and unrealised
untuk diperdagangkan, dan termasuk fair value changes, foreign exchange
perubahan nilai wajar yang sudah ataupun yang differences, together with the related interest
belum direalisasi, selisih kurs, serta pendapatan income and expenses.
dan beban bunga yang terkait.
Bank memiliki eksposur terhadap risiko-risiko The Bank has exposure to the following main
utama sebagai berikut: risks:
- Risiko kredit - Credit risk
- Risiko pasar - Market risk
- Risiko likuiditas - Liquidity risk
- Risiko operasional - Operational risk
Catatan ini menyajikan informasi mengenai This note presents information about the Bank’s
eksposur Bank terhadap setiap risiko di atas, exposure to each of the above risks, the Bank’s
tujuan dan kebijakan yang dilakukan oleh Bank objectives and policies for measuring and
dalam mengukur dan mengelola risiko. managing risk.
Direksi memiliki tanggung jawab penuh atas The Board of Directors has overall
penetapan dan pengawasan kerangka responsibility for the establishment and
manajemen risiko Bank untuk memastikan oversight of the Bank’s risk management
bahwa risiko Bank telah dikelola dengan tepat. framework to ensure that the Bank’s risks are
managed in a sound manner.
yang bertanggung jawab untuk which are responsible for developing and
mengembangkan dan memantau kebijakan monitoring the Bank’s risk management policies
manajemen risiko Bank atas masing-masing in their specified areas. Audit Committee and
areanya. Komite Audit dan Komite Pemantau Risk Oversight Committee report to the Board
Risiko melaporkan aktivitasnya kepada Dewan of Commissioners, while, ALCO, Risk
Komisaris, sedangkan ALCO, Satuan Kerja Management Working Unit, and RMC report
Manajemen Risiko, dan Komite Manajemen regularly to the Board of Directors on their
Risiko melaporkan aktivitas mereka secara activities.
berkala kepada Direksi.
Kebijakan manajemen risiko Bank dibentuk The Bank’s risk management policies are
untuk mengidentifikasi dan menganalisa risiko- established to identify and analyse the risks
risiko yang dihadapi Bank, untuk menentukan faced by the Bank, to set appropriate risk limits
batasan dan pengendalian risiko yang sesuai and controls, and to monitor risks and
dan untuk mengawasi risiko dan kepatuhan adherence to limits. Risk management policies
terhadap batasan yang telah ditetapkan. and systems are reviewed regularly to reflect
Kebijakan dan sistem manajemen risiko dikaji changes in market conditions, products and
secara berkala untuk mencerminkan perubahan services offered. The Bank, through its training
pada kondisi pasar, produk dan jasa yang and management standards and procedures,
ditawarkan. Bank melalui berbagai pelatihan aims to develop a disciplined and constructive
serta standar dan prosedur pengelolaan, control environment, in which all employees
berusaha untuk mengembangkan lingkungan understand their roles and obligations.
pengendalian yang teratur dan konstruktif,
dimana seluruh karyawan memahami peran dan
tanggung jawab mereka.
Komite Audit Bank memiliki tanggung jawab The Bank’s Audit Committee main
utama antara lain adalah: responsibilities among others are:
(i) melakukan pemantauan dan evaluasi atas (i) Audit Committee shall be obligated to
perencanaan dan pelaksanaan audit serta perform monitoring and evaluation upon the
pemantauan atas tindak lanjut hasil audit planning and performance of as well as
dalam rangka menilai kecukupan monitoring upon the follow up of result of
pengendalian intern, termasuk kecukupan audit in the framework of assessing the
proses pelaporan keuangan; adequacy of internal control, including
adequacy of process of financial reporting;
(ii) Dalam rangka melaksanakan tugas (ii) In the framework of performing the duties as
sebagaimana dimaksud pada diatas, Komite referred to the above paragraph, Audit
Audit wajib melakukan pemantauan dan Committee shall be obligated to perform
evaluasi paling sedikit terhadap: monitoring and evaluation at least to the:
a. Pelaksanaan tugas satuan kerja audit a. Performance of duties of internal audit
intern. work unit.
b. Kesesuaian pelaksanaan audit oleh b. Conformity of performance of audit by
kantor akuntan publik dengan standar public accounting firm with audit
audit. standards.
c. Kesesuaian laporan keuangan dengan c. Conformity of financial statements with
standar akuntansi keuangan. the financial accounting standards.
d. Pelaksanaan tindak lanjut oleh Direksi d. Performance of follow up by the Board
atas hasil temuan satuan kerja audit of Directors upon the result of finding of
intern, akuntan publik, dan hasil internal audit work unit, public
pengawasan Otoritas Jasa Keuangan, accountant, and result of OJK
guna memberikan rekomendasi kepada supervision, in order to provide
Dewan Komisaris; recommendation to the Board of
Commissioners;
(iii) Komite Audit wajib memberikan (iii) Audit Committee shall be obligated to
rekomendasi mengenai penunjukan akuntan provide recommendation regarding the
publik dan kantor akuntan publik kepada appointment of public accountant and public
Dewan Komisaris untuk disampaikan kepada accounting firm to the Board of
RUPS. Commissioners to be submitted to General
Meeting of Shareholders.
Komite Pemantau Risiko memiliki tanggung The Rsk Oversight Committee has main
jawab utama antara lain adalah: responibilities among others are:
(i) Evaluasi tentang kesesuaian antara (i) Evaluation to the conformity between policy
kebijakan manajemen risiko dengan on risk management and implementation of
pelaksanaan kebijakan Bank. policies of the Bank.
(ii) Pemantauan dan evaluasi pelaksanaan (ii) Monitoring and evaluation to the
tugas komite manajemen risiko dan satuan performance of duties of risk management
kerja manajemen risiko guna memberikan committee and risk management work unit
rekomendasi kepada Dewan Komisaris in order to provide recommendation to the
dalam hal: Board of Commissioners on:
a. Perihal yang Terkait Risiko a. Risk-Related Matter
b. Risk Appetite b. Risk Appetite
c. Stress Testing c. Stress Testing
d. Kerangka Enterprise Risk Management d. Enterprise Risk Management
dan Sistem Pengendalian Intern Framework and Internal Control
System
e. Direktur Manajemen Risiko dan Fungsi e. Risk Management Director and Risk
Manajemen Risiko Management Function
f. Audit Intern f. Internal Audit
g. Audit Ekstern g. External Audit
h. Laporan Tahunan h. Annual Report
ALCO merupakan sarana utama untuk The ALCO is the primary vehicle for achieving
mencapai tujuan dalam mengelola aset, the objectives of managing assets, liabilities
liabilitas dan modal sedemikian rupa dengan and capital with the consideration of related
memperhatikan risiko terkait untuk tujuan risks for the purpose of efficient and optimum
penggunaan secara efisien dan optimum. utilisation. The main purposes of the ALCO are
Tujuan utama dari ALCO adalah: to:
(i) memberikan arahan dan meyakinkan (i) provide direction and ensure tactical
penerapan strategi untuk mengelola follow-through to manage the Bank’s
komposisi posisi keuangan dan struktur balance sheet composition and funding
pendanaan Bank pada kondisi normal dan structure under normal and stressed
stress; conditions;
(ii) memonitor risiko-risiko dan pengaruh dari (ii) monitor the risks and market influences;
kondisi pasar;
(iii) menyediakan sarana untuk (iii) provide a forum for discussing ALCO
mendiskusikan masalah ALCO; issues;
(iv) memfasilitasi kerjasama antara (iv) facilitate teamwork between different
bisnis/departemen yang berbeda; businesses/departments;
(v) menyelesaikan isu antar departemen (v) resolve departmental inter-face issues
seperti transfer pricing dan alokasi such as transfer pricing and resource
sumber daya; allocation;
(vi) menelaah sumber dan alokasi (vi) review overall sourcing and allocation of
pendanaan secara keseluruhan; funding;
(vii) melakukan perencanaan ke depan dan (vii) plan and determine the most appropriate
menentukan lingkungan perbankan yang banking environment for asset/liability
paling sesuai untuk perencanaan forward planning and review contingency
aset/liabilitas di masa depan dan scenarios; and
menelaah skenario kontinjensi; dan
(viii) mengevaluasi skenario alternatif tingkat (viii) evaluate alternative rate, pricing and
suku bunga, harga dan kombinasi portfolio mix scenarios; review
portofolio; menelaah distribusi asset/liability distributions and maturities.
aset/liabilitas dan jatuh temponya.
(i) Untuk mempertimbangkan materi terkait (i) To consider Risk Management papers,
manajemen risiko, yang mencakup isu which includes key issues and common
utama dan tema umum yang diidentifikasi themes identified across the enterprise
dari berbagai pelaporan risiko enterprise; risk reports;
(ii) Untuk melakukan kajian dan memberikan (ii) To perform assessment and provide
rekomendasi kepada Direksi terkait recommendation to the BOD with
manajemen risiko yang paling sedikit respect to risk management which at
meliputi: a.)penyusunan kebijakan, strategi, least covering: a.)formulation of risk
dan pedoman penerapan Manajemen management policy, strategy, and
Risiko beserta perubahannya, b.) guidance with its amendments, b.)
perbaikan atau penyempurnaan enhancement or improvement of risk
pelaksanaan Manajemen Risiko management implementation based on
berdasarkan hasil evaluasi, c.) penetapan evaluation, c.) establish guidelines
hal-hal yang terkait dengan keputusan related to business decisions which
bisnis dengan deviasi dari prosedur deviate from normal procedures;
normal; (iii) To consider relevant reports and
(iii) Untuk mempertimbangkan laporan-laporan updates pertaining to the key risks and
yang relevan dan informasi terkini terkait issues across the Bank and across all
isu dan risiko utama Bank juga di seluruh 3 the three lines of defence;
lini pertahanan; (iv) To promote and cascade supportive
(iv) Mempromosikan dan menurunkan budaya culture in relation to risk management
yang mendukung manajemen risiko dan and controls as well as to ensure bank’s
pengendalian, dan juga memastikan praktik risk management practices support the
manajemen risiko bank mendukung hasil conduct outcomes.
berperilaku.
Satuan Kerja Manajemen Risiko Bank The Bank’s Risk Management Working Unit is
bertanggung jawab dalam penerapan responsible for applying risk management
manajemen risiko yang mencakup: which comprises:
(i) pengawasan aktif dan manajemen (i) active oversight and pro-active
proaktif dari Dewan Komisaris dan/atau management from Board of
Direksi terhadap profil risiko Bank dan Commissioners and/or Directors over
eksposurnya melalui rapat komite secara Bank’s risk profiles and its exposures
berkala; through regular committee meetings;
(ii) penetapan kebijakan dan prosedur dan (ii) establishment of risk policies and
limit risiko termasuk penelaahan berkala ; procedures and risk appetite including its
regular reviews ;
(iii) pengimplementasian kerangka kerja (iii) implementation of risk management
manajemen risiko yang mencakup proses framework that comprises the
identifikasi, penilaian, pemantauan dan identification, assessment, monitoring,
pengendalian risiko untuk menjaga and mitigation of risk so as to maintain
tingkat kerugian risiko Bank berada losses within acceptable levels and to
dalam batasan toleransi dan untuk protect the Bank from foreseeable future
menjaga Bank dari kemungkinan losses; and
kerugian yang dapat terjadi; dan
(iv) pengembangan budaya kesadaran risiko (iv) development of risk and control
dan pengendalian pada seluruh jenjang awareness culture in all organisational
organisasi melalui komunikasi yang level, through adequate communication
memadai mengenai pentingnya regarding the importance of effective
pengendalian internal yang efektif. internal controls.
Risiko kredit adalah risiko kerugian keuangan Credit risk is the risk of financial loss, should
yang timbul jika nasabah, klien atau rekanan any of the Bank’s customers, clients or
Bank gagal memenuhi kewajiban kontraktualnya counterparties fail to fulfil their contractual
kepada Bank. Risiko kredit Bank terutama obligations to the Bank. Credit risk in the Bank
berasal dari kredit yang diberikan kepada mainly arises from loans to customers.
nasabah.
Manajemen risiko yang telah diterapkan oleh The risk management applied by the Bank are
Bank adalah sebagai berikut: as follows:
Kerugian kredit ekspektasian diestimasikan Expected credit loss is estimated based on the
berdasarkan periode dimana Bank terpapar period over which the Bank is exposed to credit
pada risiko kredit. Untuk produk non-revolving, risk. For non-revolving product, this equates to
hal ini sama dengan periode kontrak. Untuk the contractual period. For revolving product,
produk revolving, Bank tidak mengikuti periode the Bank does not follow the contractual period,
kontrak, yang dapat sesingkat satu hari. Oleh which can be as short as one day. Therefore,
karena itu, periode dimana Bank terpapar pada the period over which the Bank is exposed to
risiko kredit untuk instrumen ini adalah credit risk for these instruments is based on
berdasarkan behavioural life, yang their behavioural life, which incorporates
menggabungkan ekspektasi perilaku nasabah expectations of customer behaviour and/or the
dan/atau sejauh mana tindakan manajemen extent to which credit risk management actions
risiko kredit membatasi periode paparan curtails the period of that exposure. Revolving
tersebut. Produk revolving memiliki 12-60 bulan products have 12-60 month lifetime, depend on
lifetime tergantung pada jenis produk. the type of product.
Lingkungan ekonomi yang berkembang adalah The developing economic environment is the
penentu utama dari kemampuan nasabah Bank key determinant of the ability of a Bank’s
untuk memenuhi kewajiban mereka saat jatuh customers to meet their obligations as they fall
tempo. Ini adalah prinsip dasar PSAK 71 bahwa due. It is a fundamental principle of SFAS 71
potensi kerugian kredit di masa depan harus that the potential future credit losses should
bergantung tidak hanya pada kesehatan depend not just on the health of the economy
ekonomi saat ini, tetapi juga harus today, but should also take into account
memperhitungkan kemungkinan perubahan potential changes to the economic
pada lingkungan ekonomi. Misalnya, jika Bank environment. For example, if the Bank was to
mengantisipasi perlambatan tajam dalam anticipate a sharp slowdown in the world
ekonomi dunia, Bank harus membentuk lebih economy, Bank should make more provisions
banyak cadangan hari ini untuk menyerap today to absorb the credit losses likely to occur
kerugian kredit yang kemungkinan akan terjadi in the near future.
dalam waktu dekat.
Untuk menangkap efek perubahan pada To capture the effect of changes to the
lingkungan ekonomi, model PD digunakan untuk economic environment, PD model is used to
menghitung kerugian kredit ekspektasian, calculate expected credit loss, by incorporating
dengan memasukkan informasi forward looking forward-looking information in the form of
dalam bentuk perkiraan nilai-nilai variabel forecasts of the values of economic variables
ekonomi yang kemungkinan akan berdampak that are likely to have an effect on the
pada kemampuan pembayaran kembali debitur repayment ability of the Bank’s debtors.
Bank.
Berbagai MEV digunakan untuk setiap model Various of MEVs are used for each PD model,
PD, tergantung pada hasil analisis statistik depending on the statistical analysis result of
kesesuaian MEV dengan PD serta konsensus appropriateness of the MEV with PD as well as
dari pakar kredit. Diantaranya adalah consensus from credit expert. Amongst others
pertumbuhan Produk Domestik Bruto (“PDB”), are Gross Domestic Product (“GDP”) growth,
angka pengangguran, pertumbuhan upah, unemployment rate, wage growth, house price
indeks harga rumah, tingkat konsumsi, fixed index, private consumption, fixed investment,
investment, indeks harga saham, dan ekspor. stock market index, and export.
Bank menggunakan metode pemodelan regresi The Bank uses regression modeling method to
untuk memproyeksikan hubungan MEV dan forecast the relationship between MEV and the
tingkat gagal bayar di masa depan. Bank NPL in the future. The Bank uses 3 MEV
menggunakan 3 skenario MEV, yaitu upside, scearios, i.e. upside, central, and downside,
central, dan downside, namun demikian however the economic scenario can be
skenario ekonomi dapat disesuaikan apabila adjusted if there are conditions that significantly
terdapat kondisi yang mempengaruhi kondisi impacting the economic situation. In this case in
ekonomi secara signifikan. Dalam hal ini di 2020, the Bank added one more scenario which
2020, Bank menambahkan 1 skenario lagi yaitu is “u-shape” scenario due to pandemic situation
u-shape karena adanya situasi pandemi yang caused by COVID-19. The Bank will estimate
disebabkan oleh COVID-19, Bank akan the MEV projection for each of these scenarios
memperkirakan proyeksi MEV untuk setiap and give weighting to these scenarios in
skenario tersebut dan memberikan bobot pada calculating the expected credit loss. All
skenario tersebut dalam perhitungan kerugian projections are updated on a quarterly basis.
kredit ekspektasian. Semua proyeksi diperbarui
setiap tiga bulan.
Perhitungan cadangan kerugian penurunan nilai The Expected Credit Loss (“ECL”) calculation
(“ECL”) bergantung pada beberapa variabel dan relies on multiple variables and is inherently
pada dasarnya tidak linier dan tergantung pada non-linear and portfolio-dependent, which
portofolio, yang menyiratkan bahwa tidak ada implies that no single analysis can fully
analisis tunggal yang dapat sepenuhnya demonstrate the sensitivity of the expected
menunjukkan sensitivitas kerugian kredit credit loss to changes in the MEVs. The Bank
ekspektasian terhadap perubahan dalam MEV. believes that sensitivity should be performed to
Bank berkeyakinan bahwa sensitivitas harus all variables, instead of single variable, as this
dilakukan terhadap seluruh variabel, bukan aligns with the multi-variable nature of the ECL
hanya variabel tunggal, karena hal ini sejalan calculation.
dengan sifat multi-variabel dari perhitungan
ECL.
Dalam menentukan kerugian kredit In determining the expected credit loss, the
ekspektasian, Bank telah menggunakan MEV Bank has implemented the updated MEV,
yang terkini, termasuk mempertimbangkan including considering the impact of COVID-19
dampak COVID-19 dan berbagai informasi yang and various relevant information including
relevan termasuk arahan regulator. direction from the regulator.
Untuk aset keuangan yang diakui di laporan For financial assets recognised on the
posisi keuangan, eksposur maksimum statement of financial position, the
terhadap risiko kredit sama dengan nilai maximum exposure to credit risk equals
tercatatnya. Untuk bank garansi dan their carrying amount. For bank
irrevocable letter of credit (L/C) yang guarantees and irrevocable letter of credit
diterbitkan, eksposur maksimum terhadap (L/C) issued, the maximum exposure to
risiko kredit adalah nilai yang harus credit risk is the amount that the Bank
dibayarkan oleh Bank jika kewajiban atas would have to pay if the obligations of the
bank garansi dan irrevocable L/C yang bank guarantees and irrevocable L/C
diterbitkan terjadi. Untuk komitmen kredit, issued are called upon. For credit
ekposur maksimum atas risiko kredit adalah commitments, the maximum exposure to
sebesar jumlah fasilitas kredit komitmen credit risk is the full amount of the unused
(committed) yang belum digunakan oleh committed credit facilities granted to
nasabah. customers.
Tabel berikut menyajikan eksposur The following table presents the Bank’s
maksimum Bank terhadap risiko kredit maximum exposure to credit risk of
untuk instrumen keuangan pada laporan financial instruments in the statement of
posisi keuangan dan rekening administratif financial position and off-balance sheet
bersih setelah cadangan kerugian accounts net after allowance for
penurunan nilai, tanpa memperhitungkan impairment losses, without taking into
agunan yang dimiliki atau peningkatan account any collateral held or other credit
kualitas kredit lainnya. enhancement.
2020 2019
107.759.064 107.142.938
19.570.389 15.869.200
ii. Pembagian aset keuangan berdasarkan ii. Distribution of financial assets by their
kualitas kredit credit quality
Sejak tahun 2017, peringkat kualitas kredit Since 2017, the grading of credit quality is
ditentukan berdasarkan estimasi internal determined based on the Bank's internal
Bank atas kemungkinan gagal bayar estimate of probability of default over a
selama setahun dari debitur-debitur atau one-year horizon, from debtors or
portofolio tertentu yang dinilai berdasarkan portfolios assessed against a range of
sejumlah faktor-faktor kualitatif dan quantitative and qualitative factors.
kuantitatif.
Klasifikasi kualitas/ Kredit non-ritel/ Kredit ritel/ Efek-efek utang dan tagihan lain/
Quality classification Non-retail lending1) Retail lending2) Debt securities and other bills
Tunggakan/
Lancar/Strong CRR 1 - CRR 2 Deliquency 0 A- ke atas/A- and above
(Zero DPD)
Tunggakan/
BBB+ sampai dengan BBB-/
Baik/Good CRR 3 Deliquency 1
BBB+ to BBB-
(1 - 29 DPD)
Tunggakan/ BB+ sampai dengan B, dan
Cukup/Satisfactory CRR 4 - CRR 5 Deliquency 2 tanpa peringkat/ BB+ to B, and
(30-59 DPD) without rating
Tunggakan/
Kurang LancarlSub-standard CRR 6 - CRR 8 Deliquency 3 B- sampai dengan C/ B-to C
(60 - 89 DPD)
Tunggakan/
Penurunan nilai/Impaired CRR 9 - CRR 10 Deliquency >= 4 Gagal bayar/Default
(> 90 DPD)
1)
CRR: Customer Risk Rating
2)
Band Internal berdasarkan bucket tunggakan dalam jumlah hari tunggakan/
Internal Band based on delinquency bucket where it’s driven by Day Past Due (DPD).
Definisi dari kualitas kredit Bank adalah The Bank’s credit quality definitions are as
sebagai berikut: follows:
- Lancar: eksposur kredit memiliki - Strong: credit exposures demonstrate
kapasitas yang kuat untuk memenuhi a strong capacity to meet financial
komitmen keuangan dengan commitments, with negligible or low
kemungkinan gagal dan/atau tingkat probability of default and/or low levels
ekspektasi kerugian yang rendah. of expected loss. Retail accounts
Rekening kredit ritel bergerak sesuai operate within product parameters and
pada parameter produknya dan hanya only exceptionally show any period of
sesekali menunjukkan keterlambatan delinquency.
pembayaran.
ii. Pembagian aset keuangan berdasarkan ii. Distribution of financial assets by their
kualitas kredit (lanjutan) credit quality (continued)
Definisi dari kualitas kredit Bank adalah The Bank’s credit quality definitions are as
sebagai berikut: (lanjutan) follows: (continued)
- Penurunan nilai: eksposur kredit telah - Impaired: credit exposures have been
dievaluasi sebagai kredit bermasalah. assessed as troubled accounts. These
Eksposur - eksposur ini adalah dimana are exposures where the Bank
Bank mempertimbangkan bahwa considers that either the customer is
nasabah tidak lagi mempunyai unlikely to pay its credit obligations in
kemampuan membayar seluruh full, without foreclosing the collaterals,
kewajiban kreditnya tanpa merealisasi if any, or for retail customer is past
agunan, jika ada, atau untuk nasabah due more than 90 days on any
ritel, pembayaran kewajiban kredit material credit obligation.
yang material telah terlambat lebih dari
90 hari.
Customer Risk rating (CRR) dengan 10 The Customer Credit Risk Rating (CRR)
skala peringkat di atas merupakan 10-grade scale summaries a more
ringkasan dan 23 skala peringkat yang granular underlying 23-grade scale of
lebih terperinci atas probabilitas gagal obligor probability of default (PD).
bayar dari debitur.
Setiap peringkat CRR dikaitkan dengan Each CRR grade is associated with an
peringkat eksternal dengan mengacu pada external rating grade by referring to long-
tingkat gagal bayar jangka panjang untuk run default rates for that grade,
peringkat tersebut, diwakili oleh rata-rata represented by average of issuer-weighted
gagal bayar historis tertimbang. Pemetaan historical default rates. This mapping
antara penilaian internal dan eksternal between internal and external rating is
merupakan indikasi dan dapat bervariasi indicative and may vary over time.
dari waktu ke waktu.
Untuk efek-efek utang dan instrumen For debt securities and certain other
keuangan tertentu lainnya, peringkat financial instruments, external ratings have
eksternal telah diselaraskan dengan lima been aligned to the five quality
klasifikasi kualitas berdasarkan pemetaan classifications based upon the mapping of
CRR terkait dengan peringkat kredit related CRR to external credit grade.
eksternal.
ii. Pembagian aset keuangan berdasarkan kualitas kredit (lanjutan) ii. Distribution of financial assets by credit quality (continued)
Pembagian aset keuangan berdasarkan staging sesuai PSAK 71 dan kualitas Distribution of financial assets by staging based on SFAS 71 and their credit
kreditnya pada tanggal 31 Desember 2020 disajikan di bawah ini: quality as of 31 December 2020 is summarised as below:
2020
Efek-efek
Aset yang dibeli
keuangan dengan janji
Giro pada Giro pada dalam dijual Aset lain-lain
Bank bank-bank Penempatan Penempatan Efek-efek kelompok kembali / Kredit yang – pendapatan
Indonesia/ lain/ pada Bank pada bank- untuk diperdagang Securities diberikan yang masih
Demand Demand Indonesia/ bank lain/ tujuan kan/ Tagihan purchased Wesel Tagihan kepada akan diterima/
deposits deposits Placements Placements investasi/ Financial derivatif/ with ekspor/ akseptasi / nasabah/ Other assets
with Bank with other with Bank with other Investment assets held Derivative agreement Export Acceptance Loans to – accrued Jumlah/
Indonesia banks Indonesia banks securities for trading receivables to resell bills receivables customers income Total
Stage 1 Stage 1
Lancar 4.252.139 3.673.820 1.152.313 10.519.314 - - - 9.292.848 94.273 274.927 9.575.250 19.477 38.854.361 Strong
Baik - 8.219 - 135.000 - - - - 260.033 217.435 14.185.198 423.810 15.229.695 Good
Memuaskan - 317 - - - - - - 425.668 480.363 15.580.773 137.730 16.624.851 Satisfactory
Kurang lancar - - - - - - - - 50.955 3.493 222.387 3.819 280.654 Sub-standard
Aset keuangan yang Impaired
mengalami penurunan financial
nilai - - - - - - - - - - - - - assets
Retail - berdasarkan Retail - based on
jumlah hari jatuh tempo day(s) past due
0 hari - - - - - - - - - - 3.566.533 - 3.566.533 0 day
1-89 hari - - - - - - - - - - 51.746 - 51.746 From 1 day to 89 days
> 90 hari - - - - - - - - - - 11.991 - 11.991 More than 90 days
4.252.139 3.682.356 1.152.313 10.654.314 - - - 9.292.848 830.929 976.218 43.193.878 584.836 74.619.831
Stage 2 Stage 2
Lancar - 920 - - - - - - - 108.237 257.414 345 366.916 Strong
Baik - 57.464 - - - - - - 21.478 319.234 1.474.586 3.842 1.876.604 Good
Memuaskan - - - - - - - - 18.097 281.473 6.584.767 21.646 6.905.983 Satisfactory
Kurang lancar - - - - - - - - 513 339.319 2.642.227 25.125 3.007.184 Sub-standard
Aset keuangan yang Impaired
mengalami penurunan financial
nilai - - - - - - - - - - - - - assets
Retail - berdasarkan Retail - based on
jumlah hari jatuh tempo day(s) past due
0 hari - - - - - - - - - - 964.521 - 964.521 0 day
1-89 hari - - - - - - - - - - 131.954 - 131.954 From 1 day to 89 days
> 90 hari - - - - - - - - - - 25.121 - 25.121 More than 90 days
- 58.384 - - - - - - 40.088 1.048.263 12.080.590 50.958 13.278.283
ii. Pembagian aset keuangan berdasarkan kualitas kredit (lanjutan) ii. Distribution of financial assets by credit quality (continued)
Pembagian aset keuangan berdasarkan staging sesuai PSAK 71 dan kualitas Distribution of financial assets by staging based on SFAS 71 and their credit
kreditnya pada tanggal 31 Desember 2020 disajikan di bawah ini: (lanjutan) quality as of 31 December 2020 is summarised as below: (continued)
2020 (lanjutan/continued)
Efek-efek
Aset yang dibeli
keuangan dengan janji
Giro pada Giro pada dalam dijual Aset lain-lain
Bank bank-bank Penempatan Penempatan Efek-efek kelompok kembali / Kredit yang – pendapatan
Indonesia/ lain/ pada Bank pada bank- untuk diperdagang Securities diberikan yang masih
Demand Demand Indonesia/ bank lain/ tujuan kan/ Tagihan purchased Wesel Tagihan kepada akan diterima/
deposits deposits Placements Placements investasi/ Financial derivatif/ with ekspor/ akseptasi / nasabah/ Other assets
with Bank with other with Bank with other Investment assets held Derivative agreement Export Acceptance Loans to – accrued Jumlah/
Indonesia banks Indonesia banks securities for trading receivables to resell bills receivables customers income Total
Stage 3 Stage 3
Lancar - - - - - - - - - - - - - Strong
Baik - - - - - - - - - - - - - Good
Memuaskan - - - - - - - - - - - 2.694 2.694 Satisfactory
Kurang lancar - - - - - - - - - - - - - Sub-standard
Aset keuangan yang Impaired
mengalami penurunan financial
nilai - - - - - - - - 57.411 22.576 2.918.908 837 2.999.732 assets
Retail - berdasarkan Retail - based on
jumlah hari jatuh tempo day(s) past due
0 hari - - - - - - - - - - 93.990 - 93.990 0 day
1-89 hari - - - - - - - - - - 17.495 - 17.495 From 1 day to 89 days
> 90 hari - - - - - - - - - - 89.310 - 89.310 More than 90 days
4.252.139 3.740.740 1.152.313 10.654.314 - - - 9.292.848 928.428 2.047.057 58.394.171 639.325 91.101.335
Jumlah asset keuangan 4.252.139 3.740.633 1.152.313 10.653.939 17.860.822 1.217.717 671.498 9.292.848 921.585 2.021.659 55.334.586 639.325 107.759.064 Total Financial Assets
.
4. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan) 4. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued)
b. Risiko kredit (lanjutan) b. Credit risk (continued)
ii. Pembagian aset keuangan berdasarkan kualitas kredit (lanjutan) ii. Distribution of financial assets by credit quality (continued)
Tabel berikut ini menyajikan aset keuangan yang mengalami penurunan nilai, The following table presents the impaired financial assets, past due but not
aset keuangan yang telah jatuh tempo tetapi tidak mengalami penurunan nilai impaired financial assets and neither past due nor impaired financial assets
serta aset keuangan yang belum jatuh tempo atau tidak mengalami in accordance with on SFAS 55:
penurunan nilai sesuai PSAK 55:
2019
Efek-efek Aset lain-
yang dibeli lain –
dengan janji Kredit yang pendapatan
Giro pada Giro pada dijual diberikan yang masih
Bank bank-bank Penempatan Penempatan Efek-efek kembali/ kepada akan
Indonesia/ lain/ pada Bank pada bank- untuk Aset keuangan Securities nasabah - diterima/
Demand Demand Indonesia/ bank lain/ tujuan dalam kelompok Tagihan purchased Wesel Tagihan bersih/ Other
deposits deposits Placements Placements investasi/ diperdagangkan/ derivatif/ with ekspor/ akseptasi/ Loans to assets –
with Bank with other with Bank with other Investment Financial assets Derivative agreement Export Acceptance customers - accrued Jumlah/
Indonesia banks Indonesia banks securities held for trading receivables to resell bills receivables net income Total
ii. Pembagian aset keuangan berdasarkan kualitas kredit (lanjutan) ii. Distribution of financial assets by credit quality (continued)
Tabel berikut ini menyajikan aset keuangan yang mengalami penurunan nilai, The following table presents the impaired financial assets, past due but not
aset keuangan yang telah jatuh tempo tetapi tidak mengalami penurunan nilai impaired financial assets and neither past due nor impaired financial assets
serta aset keuangan yang belum jatuh tempo atau tidak mengalami in accordance with on SFAS 55: (continued)
penurunan nilai sesuai PSAK 55: (lanjutan)
2019 (lanjutan/continued)
Efek-efek Aset lain-
yang dibeli lain –
dengan janji Kredit yang pendapatan
Giro pada Giro pada dijual diberikan yang masih
Bank bank-bank Penempatan Penempatan Efek-efek kembali/ kepada akan
Indonesia/ lain/ pada Bank pada bank- untuk Aset keuangan Securities nasabah - diterima/
Demand Demand Indonesia/ bank lain/ tujuan dalam kelompok Tagihan purchased Wesel Tagihan bersih/ Other
deposits deposits Placements Placements investasi/ diperdagangkan/ derivatif/ with ekspor/ akseptasi/ Loans to assets –
with Bank with other with Bank with other Investment Financial assets Derivative agreement Export Acceptance customers - accrued Jumlah/
Indonesia banks Indonesia banks securities held for trading receivables to resell bills receivables net income Total
Total carrying
Jumlah nilai tercatat 7.343.788 2.261.135 1.488.506 7.696.511 14.418.802 2.863.738 476.731 464.945 1.434.664 2.601.928 65.533.877 558.313 107.142.938 amount
ii. Pembagian aset keuangan berdasarkan ii. Distribution of financial assets by credit
kualitas kredit (lanjutan) quality (continued)
Eksposur yang telah ditentukan sebagai Exposure designated as past due but not
telah jatuh tempo tetapi tidak mengalami impaired are disclosed in the above table
penurunan nilai disajikan pada tabel di atas in a separate classification as “Past due
dalam klasifikasi terpisah sebagai “Aset but not impaired financial assets”.
keuangan yang telah jatuh tempo tetapi Examples of exposure designated as past
tidak mengalami penurunan nilai”. Contoh- due but not impaired include loans that
contoh eksposur yang telah jatuh tempo have missed the most recent payment
tetapi tidak mengalami penurunan nilai date but on which there is no evidence of
termasuk pinjaman yang terlambat impairment; corporate loans fully secured
melakukan pembayaran terakhir saat jatuh by cash collateral; short-term trade
tempo tetapi tidak terdapat bukti adanya facilities past due for technical reasons
penurunan nilai; pinjaman korporasi yang such as delays in documentation, but
sepenuhnya dijamin dengan agunan kas; where there is no concern over the
fasilitas perdagangan jangka pendek yang creditworthiness of the debtor.
telah jatuh tempo karena alasan-alasan
teknis seperti keterlambatan dokumentasi,
tetapi tidak merupakan sebuah
kekhawatiran atas kemampuan membayar
debitur.
Untuk jenis eksposur tertentu seperti L/C For certain types of exposures such as L/C
dan garansi, Bank juga memperoleh and guarantees, the Bank also obtains
agunan seperti kas yang terkait dengan collateral such as cash depending on
penilaian internal risiko kredit untuk internal credit risk assessments. In
eksposur tersebut. Selain itu, untuk produk addition, for trade finance products such
trade finance seperti letters of credit, dalam as letters of credit, the Bank will also hold
hal terjadi gagal bayar Bank juga memiliki legal title on the underlying assets should
hak hukum atas aset yang mendasarinya. a default take place.
Tergantung dari peringkat kredit nasabah Depending on the customer's credit rating
dan tipe produk, fasilitas kredit dapat and the type of product, facilities may be
diberikan tanpa agunan. Penempatan pada provided unsecured. Placements with
Bank Indonesia dan bank-bank lainnya, Bank Indonesia and other banks,
derivatif, efek-efek untuk tujuan investasi derivatives, investment securities from
dari sektor pemerintah, dan pinjaman ritel government sectors, and other retail
lainnya yang terdiri dari pinjaman lending which consist primarily of personal
perseorangan, cerukan dan kartu kredit, lending, overdrafts and credit cards are all
semuanya adalah pinjaman tanpa agunan. unsecured loans. However, for other
Tetapi untuk pinjaman lainnya agunan lending a charge over collateral is normally
umumnya diperlukan dan diperhitungkan obtained and considered in determining
dalam menentukan keputusan kredit dan the credit decision and pricing.
harga.
Dalam hal terjadi kegagalan bayar, Bank In the event of default, the Bank may
dapat menggunakan agunan sebagai utilize the collateral as a source of
sumber pembayaran kembali. Tergantung repayment. Depending on its credit facility,
dari fasilitas kreditnya, agunan dapat collateral can have a significant financial
memberikan dampak keuangan yang effect in mitigating exposure to credit risk.
signifikan dalam memitigasi eksposur risiko
kredit.
Khusus untuk Kredit Pemilikan Rumah, Specifically for mortgages, the Bank is
Bank wajib menjaga rasio Loan to Value required to maintain a Loan to Value (LTV)
(LTV). Rasio LTV dihitung berdasarkan nilai ratio. The LTV ratio is calculated as the
tercatat bruto dari kredit dan, jika ada, gross on-balance sheet carrying amount of
komitmen fasilitas kredit rekening the loans and any off-balance sheet loan
administratif, terhadap nilai agunan. commitment at the balance sheet date
Metodologi untuk memperoleh nilai agunan divided by the value of collateral. The
properti pada umumnya ditentukan melalui methodologies for obtaining property
kombinasi dari hasil jasa penilai collateral values are typically determined
profesional, indeks harga properti atau through a combination of professional
analisa statistik. Nilai properti harus sering appraisals, property price indices or
dipantau, minimal setiap tahun untuk statistical analysis. Property values should
komersial dan setiap dua tahun untuk be monitored on a frequent basis, at a
perumahan. Frekuensi penilaian dilakukan minimum of yearly for commercial and
lebih sering jika kondisi pasar atau kinerja every two years for residential. Valuations
portofolio mengalami perubahan yang are conducted more frequently when
signifikan atau ketika terdapat kredit yang market conditions or portfolio performance
teridentifikasi dan dinyatakan sebagai are subject to significant change or when a
bermasalah. loan is identified and assessed as
impaired.
Bank mematuhi rasio LTV kredit properti Bank complies with LTV ratio for mortgage
sebagaimana diatur oleh Peraturan Bank lending as governed by Bank Indonesia
Indonesia yang terakhir berupa Peraturan regulation which the prevailing regulation
Anggota Dewan Gubernur is the Governor Members Regulation
No.22/21/PADG/2020 tentang rasio Loan to No.22/21/PADG/2020 regarding Loan to
Value untuk kredit properti, rasio Financing Value ratio for mortgage lending,
to Value untuk pembiayaan properti, dan Financing to Value ratio for property
uang muka untuk kredit atau pembiayaan lending and down payment for motor
kendaraan bermotor (PADG LTV/FTV dan vehicle financing or lending (PADG
Uang Muka). LTV/FTV and Down Payment).
iv. Analisa konsentrasi risiko kredit iv. Concentration of credit risk analysis
Konsentrasi risiko kredit timbul ketika Concentrations of credit risk arise when a
sejumlah nasabah menjalankan kegiatan number of customers are engaged in
usaha yang sejenis atau menjalankan similar business activities or activities
kegiatan usaha dalam wilayah geografis within the same geographic region, or
yang sama, atau ketika nasabah memiliki when they have similar characteristics that
karakteristik yang sejenis yang akan would cause their ability to meet
menyebabkan kemampuan mereka untuk contractual obligations to be similarly
memenuhi kewajiban kontraktualnya secara affected by changes in economic or other
serupa dipengaruhi oleh perubahan kondisi conditions.
ekonomi atau kondisi lainnya.
iv. Analisa konsentrasi risiko kredit (lanjutan) iv. Concentration of credit risk analysis
(continued)
Tabel berikut menyajikan konsentrasi aset The following table presents the
keuangan berdasarkan debitur: concentration of financial assets by type of
debtors:
2020
Pemerintah
dan Bank
Korporasi dan Indonesia/
perorangan/ Government
Corporate and and Bank Bank/ Jumlah/
Retail Indonesia Banks Total
Demand deposits with
Giro pada Bank Indonesia - 4.252.139 - 4.252.139 Bank Indonesia
Giro pada bank-bank lain - bersih - - 3.740.633 3.740.633 Demand deposits with other banks - net
Penempatan pada
Bank Indonesia - 1.152.313 - 1.152.313 Placement with Bank Indonesia
Penempatan pada bank-
bank lain - bersih - - 10.653.939 10.653.939 Placements with other banks - net
Efek-efek untuk tujuan investasi - 17.860.822 - 17.860.822 Investment securities
Aset keuangan dalam kelompok
diperdagangkan - 1.217.717 - 1.217.717 Financial assets held for trading
Tagihan derivatif 170.818 - 500.680 671.498 Derivative receivables
Efek-efek yang dibeli dengan Securities purchased with agreement
janji dijual kembali - 9.292.848 - 9.292.848 to resell
Wesel Ekspor - bersih 921.585 - 921.585 Export Bills - net
Tagihan akseptasi - bersih 1.667.522 - 354.137 2.021.659 Acceptance receivables - net
Kredit yang diberikan
kepada nasabah - bersih 55.274.934 - 59.652 55.334.586 Loans to customers - net
Aset lain-lain - pendapatan yang
masih akan diterima 258.298 380.999 28 639.325 Other assets – accrued income
Rekening administratif Off-balance sheet accounts
dengan risiko kredit 17.291.869 - 2.278.520 19.570.389 with credit risk
Jumlah 75.585.026 34.156.838 17.587.589 127.329.453 Total
% 59% 27% 14% %
2019
Pemerintah
dan Bank
Korporasi dan Indonesia/
perorangan/ Government
Corporate and and Bank Bank/ Jumlah/
Retail Indonesia Banks Total
Demand deposits with
Giro pada Bank Indonesia - 7.343.788 - 7.343.788 Bank Indonesia
Giro pada bank-bank lain - - 2.261.135 2.261.135 Demand deposits with other banks
Penempatan pada
Bank Indonesia - 1.488.506 - 1.488.506 Placement with Bank Indonesia
Penempatan pada bank-bank lain - - 7.696.511 7.696.511 Placements with other banks
Efek-efek untuk tujuan investasi 14.418.802 - 14.418.802 Investment securities
Aset keuangan dalam kelompok
diperdagangkan - 2.863.738 - 2.863.738 Financial assets held for trading
Tagihan derivatif 163.072 - 313.659 476.731 Derivative receivables
Efek-efek yang dibeli dengan - 464.945 - 464.945 Securities purchased with agreement
janji dijual kembali to resell
Wesel Ekspor 1.434.664 - - 1.434.664 Export Bills
Tagihan akseptasi 2.331.295 - 270.633 2.601.928 Acceptance receivables
Kredit yang diberikan
kepada nasabah - bersih 65.533.877 - - 65.533.877 Loans to customers - net
Aset lain-lain – pendapatan yang
masih akan diterima 290.031 268.282 - 558.313 Other assets – accrued income
Rekening administratif Off-balance sheet accounts
dengan risiko kredit 13.313.065 - 2.556.135 15.869.200 with credit risk
Jumlah 83.066.004 26.848.061 13.098.073 123.012.138 Total
% 67% 22% 11% %
Risiko pasar adalah risiko terjadinya kerugian Market risk relates to the possibility of losses
yang disebabkan oleh adanya perubahan caused by fluctuations of the market variables,
variabel-variabel pasar seperti perubahan such as changes in interest rates and foreign
tingkat bunga dan nilai tukar mata uang. exchange. The Bank’s income is generated
Pendapatan Bank berasal dari selisih antara from the difference between interest income
bunga yang dihasilkan dari aset dengan bunga derived from assets and the interest paid to
yang dibayarkan atas dana pihak ketiga. third party depositors. Changes in interest rates
Perubahan tingkat bunga dapat menyebabkan may reduce the interest income and
menurunnya pendapatan bunga, sehingga consequently affect the Bank’s performance.
mempengaruhi kinerja Bank. Selain itu, Likewise, the Bank may earn income from
pendapatan Bank dapat berasal dari selisih kurs exchange rate differences in foreign exchange
mata uang dalam transaksi jual beli valuta asing. transactions. Changes in exchange rates may
Perubahan nilai tukar dapat menyebabkan reduce the Bank’s income and thereby affect
penurunan pendapatan Bank yang pada the Bank’s performance.
akhirnya dapat mempengaruhi kinerja Bank.
Manajemen risiko yang telah diterapkan oleh The risk management applied by the Bank is as
Bank adalah sebagai berikut: follows:
Secara garis besar, risiko pasar dibagi menjadi: In overall, market risk is divided into the
following risks:
Bank memiliki ekposur risiko mata uang The Bank is exposed to currency risk
melalui transaksi dalam valuta asing. Bank through transaction in foreign currencies.
memonitor konsentrasi risiko yang terkait The Bank monitors any concentration of
dengan setiap mata uang individual risk in relation to any individual currency in
sehubungan dengan penjabaran transaksi, regard to the translation of foreign
aset moneter dan liabilitas moneter dalam currency transactions and monetary assets
valuta asing ke dalam mata uang fungsional and liabilities into the Bank’s functional
Bank, yaitu Rupiah. currency, i.e. Rupiah.
Posisi Devisa Neto (PDN) Bank dihitung The Bank’s Net Open Position (NOP) was
berdasarkan Peraturan Bank Indonesia calculated based on the prevailing Bank
yang berlaku. Sesuai dengan peraturan Indonesia regulations. In accordance with
yang berlaku, bank diwajibkan untuk the regulations, banks are required to
memelihara posisi devisa neto secara maintain its aggregrate net foreign
keseluruhan setinggi-tingginya 20% dari exchange position at a maximum of 20%
jumlah modal. of its capital.
2019
Posisi devisa
neto (nilai
absolut)/Net
open position
Liabilitas/ (absolute
Aset/Assets Liabilities amount)
Mata uang Currencies
Keseluruhan (laporan posisi Aggregate (statement of
keuangan dan rekening financial position and off-
administratif) balance sheet accounts)
Dolar Amerika Serikat 51.905.609 52.818.854 913.245 United States Dollar
Dolar Australia 1.040.413 1.041.107 694 Australian Dollar
Dolar Singapura 617.420 617.820 400 Singapore Dollar
Dolar Hong Kong 151.473 149.205 2.268 Hong Kong Dollar
Pound Inggris 798.566 799.459 893 British Pound
Yen Jepang 529.247 531.284 2.037 Japanese Yen
Yuan Cina 410.283 242.159 168.124 China Yuan
Yuan Cina Renminbi 22.927 193.000 170.073 Chinese Yuan Renminbi
Euro 1.450.506 1.452.849 2.343 Euro
Franc Swiss 54.561 54.900 339 Swiss Franc
Baht Thailand 8.980 6.940 2.040 Thailand Baht
Dolar Kanada 68.833 69.268 435 Canadian Dollar
Krone Denmark 836 6 830 Danish Krone
Rupee India 215 73 142 Indian Rupee
Krona Swedia 837 38 799 Swedish Krona
Krone Norwegia 789 - 789 Norwegian Krone
Dolar Selandia Baru 29.916 31.039 1.123 New Zealand Dollar
Ringgit Malaysia - 1 1 Malaysian Ringgit
Jumlah 1.266.575 Total
Jumlah modal (Catatan 4f) 19.667.473 Total capital (Note 4f)
Posisi Devisa Neto 6,44% Net Open Position
2019
Hingga
3 bulan/ >1 - 5
Jumlah/ Up to >3 - 6 bulan/ >6 - 12 bulan/ tahun/ >5 tahun/
Total 3 months months months years years
ii. Risiko tingkat bunga (lanjutan) ii. Interest rate risk (continued)
Berdasarkan perjanjian kredit dengan Based on the loan agreement with the
debitur/ nasabah, Bank berhak mengubah debtors/customers, the Bank has the rights
besaran suku bunga sewaktu-waktu atas to change the interest rates at any time at
dasar pertimbangan Bank, kecuali untuk its discretion, except for certain loans
kredit-kredit tertentu yang sudah ditetapkan which re-pricing period have been
jangka waktu re-pricing. determined.
Tabel di bawah ini mengikhtisarkan suku The tables below summarise the weighted
bunga efektif rata-rata tertimbang pada average effective interest rates as of
tanggal 31 Desember 2020 dan 2019 untuk 31 December 2020 and 2019 for each
masing-masing instrumen keuangan. financial instrument.
2020 2019
Aset Assets
Rupiah: Rupiah:
Efek-efek untuk tujuan investasi: Investment securities:
Sertifikat Bank Indonesia 4,38% 6,08% Certificates of Bank Indonesia
Surat Perbendaharaan Negara - 4,90% Treasury bills
Obligasi pemerintah 5,35% 6,95% Government bonds
Obligasi pemerintah – sukuk*) - 5,90% Government bonds – sukuk*)
Efek-efek yang dibeli dengan janji Securities purchased with
dijual kembali 3,86% 5,11% agreement to resell
Kredit yang diberikan kepada nasabah 8,97% 10,60% Loans to customers
*)
Menunjukkan rata-rata tertimbang dari bagi hasil Represent weighted average of revenue sharing *)
2020 2019
Liabilitas Liabilities
Rupiah: Rupiah:
Simpanan dari nasabah: Deposits from customers:
Giro 0,30% 0,79% Demand deposits
Tabungan 0,18% 1,30% Saving accounts
Deposito berjangka dan
deposits on call 2,10% 3,38% Time deposits and deposits on call
Simpanan dari bank-bank lain: Deposits from other banks:
Giro 1,26% 1,11% Demand deposits
Call money - 4,89% Call money
Bank memisahkan eksposur risiko pasar The Bank separates its exposure to
antara portofolio yang diperdagangkan dan market risk between trading and non-
tidak diperdagangkan. Portofolio yang trading portfolios. Trading portfolios
diperdagangkan meliputi posisi yang timbul include positions arising from market-
dari pembentukan pasar dan position-taking making and position-taking and others
dan lainnya yang ditetapkan pada nilai designated as marked-to-market. Non-
pasar. Portofolio yang tidak diperdagangkan trading portfolios include positions that
meliputi posisi yang timbul terutama dari primarily arise from the interest rate
manajemen tingkat suku bunga atas aset management of interest-earning assets
berbunga dan liabilitas berbunga, dan efek- and interest-bearing liabilities, and
efek yang diklasifikasikan sebagai tersedia investment securities designated as
untuk dijual. available-for-sale.
Salah satu alat utama yang digunakan oleh One of the principal tools used by the
Bank untuk memantau dan membatasi Bank to monitor and limit market risk
eksposur risiko pasar adalah Value at Risk exposure is Value at Risk (VaR). VaR is a
(VaR). VaR adalah teknik yang digunakan technique that estimates the potential
untuk mengestimasi potensi kerugian yang losses that could occur on risk positions as
mungkin terjadi atas posisi risiko yang a result of movements in market rates and
diambil sebagai akibat dari pergerakan suku prices over a specified time horizon and to
bunga pasar dalam jangka waktu tertentu a given level of confidence.
dan dengan tingkat keyakinan tertentu.
Metodologi VaR yang digunakan oleh Bank The VaR methodology used by the Bank is
adalah berdasarkan simulasi historis. based on historical simulation. Historical
Simulasi historis merupakan salah satu simulation is one of the most commonly
metode yang paling umum digunakan, used method, it assumes the expected
dimana diasumsikan distribusi perubahan distribution of future changes in market
faktor risiko pasar masa depan yang risk factors(e.g. foreign exchange rates
diharapkan (seperti nilai tukar mata uang and interest rates) is identical observed
asing dan tingkat bunga) adalah identik (discrete) distribution of the same risk
dengan distribusi (terpisah) faktor risiko factors over a pre-specified historical
yang sama yang diobservasi selama period.
periode historis yang telah ditentukan
sebelumnya.
Meskipun VaR adalah panduan yang Although VaR is a valuable guidance for
berharga untuk pemantauan risiko, akan risk monitoring, VaR should always be
tetapi VaR harus juga dilihat dalam konteks viewed in the context of its limitations,
keterbatasannya, antara lain: among others:
- Penggunaan data historis untuk - The use of historical data as a proxy for
mengestimasi peristiwa di masa depan estimating future events may not
mungkin tidak mencakup semua encompass all potential events,
peristiwa yang mungkin terjadi, terutama particularly those which are extreme in
peristiwa yang ekstrim sifatnya; nature;
- Penggunaan asumsi posisi per hari, - The use of position per day assumes
mengasumsikan bahwa semua posisi that all positions can be liquidated or
dapat dilikuidasi atau risiko dapat saling the risks offset in one-day. This may not
hapus dalam jangka waktu satu hari. Hal fully reflect the market risk arising at
ini mungkin tidak mencerminkan risiko times of severe liquidity, when the
pasar yang timbul pada saat kondisi position per day may be insufficient to
likuiditas sangat terbatas, ketika posisi liquidate or hedge all positions fully;
satu hari tidak cukup untuk melikuidasi
atau melakukan lindung nilai terhadap
semua posisi Bank secara menyeluruh;
VaR dari total portofolio dan portofolio yang VaR of the total and trading portfolios are
diperdagangkan adalah sebagai berikut: as follows:
2020 2019
Bank melakukan validasi atas keakurasian The Bank validates the accuracy of VaR
model VaR dengan melakukan back-testing model by performing back-testing using
menggunakan hasil laba rugi aktual harian. actual daily profit or loss results.
Risiko likuiditas adalah risiko bahwa Bank tidak Liquidity risk is the risk that the Bank does not
memiliki kemampuan finansial yang memadai have sufficient financial resources to meet its
untuk memenuhi kewajibannya pada saat jatuh obligations as they fall due, or will have to do so
tempo, atau memenuhi kewajiban tersebut at an excessive cost. The risk arises from
tetapi dengan biaya yang tinggi. Risiko timbul mismatches in the timing of cash flows. The
dari ketidakselarasan waktu dari arus kas. Bank Bank maintains a stable and diversified funding
mempertahankan basis pendanaan yang stabil base of core retail and corporate customer
dan terdiversifikasi dari simpanan nasabah ritel deposits as well as portfolios of highly liquid
inti dan simpanan nasabah korporasi serta assets. The objective of the Bank's liquidity
portofolio aset yang sangat likuid. Tujuan dari framework is to allow the Bank to withstand
kerangka kerja likuiditas Bank adalah untuk very severe liquidity stresses. It is designed to
memastikan bahwa Bank dapat bertahan pada be adaptable to changing business models,
saat krisis likuiditas yang ekstrim. Kerangka markets and regulations.
kerja likuiditas dibentuk sedemikian rupa agar
dapat beradaptasi terhadap perubahan bisnis
model, pasar dan regulasi.
Bank mengelola risiko likuiditas dan pendanaan The Bank manages liquidity and funding risk on
masing-masing dengan menerapkan sebuah a stand alone basis, employing a centrally
kerangka kerja dan struktur limit yang imposed framework and limit structure set by
ditetapkan oleh ALCO. Bank diharuskan untuk ALCO. The Bank is required to maintain strong
mempertahankan posisi likuiditas yang kuat dan liquidity positions and to manage the liquidity
mengelola struktur likuiditas aset, liabilitas dan profiles of its assets, liabilities and
komitmen untuk memastikan bahwa sumber commitments with the objective of ensuring that
likuiditas yang memadai, baik untuk jumlah dan liquidity resources are adequate, both as to the
kualitas, untuk memastikan bahwa tidak ada amount and quality, to ensure that there is no
risiko yang signifikan dimana kewajiban tidak significant risk that liabilities cannot be met as
dapat dipenuhi saat jatuh tempo, dan untuk they fall due, and to ensure that a prudent
memastikan bahwa profil pendanaan struktural structural funding profile is maintained.
yang bijaksana dapat dipertahankan.
Likuiditas dan toleransi risiko pendanaan diatur Liquidity and funding risk tolerance is set out in
dalam Risk Appetite Statement (RAS) yang the Risk Appetite Satement (RAS) established
ditetapkan oleh ALCO dan dibahas dalam rapat by ALCO and discussed in monthly Risk
bulanan Risk Management Committee (RMC). Management Committee (RMC) meeting.
Net Stable Funding Ratio (NSFR) digunakan Net Stable Funding Ratio (NSFR) use to
untuk memantau risiko pendanaan dan Liquidity monitor funding risk and Liquidity Coverage
Coverage Ratio (LCR) digunakan untuk Ratio (LCR) use to monitor liquidity risk are
memantau risiko likuiditas secara harian untuk assessed daily to ensure the positions of NSFR
memastikan posisi NSFR dan LCR berada and LCR are within the internal limits.
dalam limit internal.
Giro, tabungan dan deposito berjangka Demand deposits, saving accounts and time
merupakan bagian signifikan dari keseluruhan deposits payable form a significant part of the
pendanaan Bank. Bank menempatkan Bank's overall funding. The Bank places
pentingnya stabilitas simpanan ini, yang dicapai considerable importance on the stability of
melalui kegiatan perbankan ritel Bank dan these deposits, which is achieved through the
dengan mempertahankan kepercayaan Bank's retail banking activities and by
nasabah terhadap struktur modal Bank yang maintaining depositor confidence in the Bank's
kuat. Pasar profesional diakses dengan tujuan capital strength. Professional markets are
untuk menyediakan pendanaan tambahan, accessed for the purposes of providing
mempertahankan keberadaan di pasar additional funding, maintaining a presence in
uang lokal dan mengoptimalkan jatuh tempo local money markets and optimising asset and
aset dan liabilitas. liability maturities.
Untuk mengendalikan risiko likuiditas, Bank To control liquidity risk, the Bank uses
menggunakan skenario untuk memastikan scenarios to ensure that the payment obligation
bahwa kewajiban pembayaran yang jatuh could be met as they fall due. LCR uses
tempo dapat dipenuhi. LCR menggunakan scenario that represents a 30 day severe
skenario bahwa pasar berada dalam keadaan market stress.
stress selama 30 hari.
Posisi LCR berdasarkan peraturan OJK LCR position based on FSA regulations as of
berdasarkan data 31 Desember dapat dilihat 31 December are provided in the following
pada tabel di bawah ini: table:
2020 2019
Berdasarkan kebijakan internal, ditetapkan limit Based on internal policy, a limit of 130% is set
sebesar 130% atas Liquidity Coverage Ratio, for Liquidity Coverage Ratio, whilst a limit of
sedangkan limit sebesar 100% ditetapkan 100% is set based on prevailing FSA
berdasarkan peraturan OJK yang berlaku. regulation.
Net Stable Funding Ratio (NSFR) Net Stable Funding Ratio (NSFR)
Bank menggunakan konsep NSFR dalam The Bank uses NSFR concept in funding
mendanai aset pada neraca, dimana Aset yang assets on balance sheet where assets
membutuh dana stabil (required stable funding) assessed to require stable funding are
didukung oleh kewajiban dana stabil yang supported by liabilities providing stable funding.
tersedia (available stable funding).
Net Stable Funding Ratio (NSFR) (lanjutan) Net Stable Funding Ratio (NSFR) (continued)
Posisi NSFR berdasarkan peraturan OJK NSFR position based on FSA regulation as of
berdasarkan data 31 Desember dapat dilihat 31 December are provided in the following
pada tabel di bawah ini: table:
2020 2019
Net Stable Funding Ratio - Net Stable Funding Ratio -
Dihitung berdasarkan peraturan Calculated based on the prevailing
OJK yang berlaku 165% 153% FSA regulations
Rencana Pendanaan Kontinjensi (CFP) memiliki Contingency Funding Plan (CFP) focus on
fokus pada skenario stres idiosyncratic dan idiosyncratic and market wide stress scenarios.
market wide. Skenario stres harus memiliki Stress scenarios should vary in severity,
tingkat kesulitan yang bervariasi untuk address issues developing over a range of time
menangani isu-isu yang berkembang dalam horizons and be linked to liquidity risk
rentang waktu tertentu dan dihubungkan framework and stress testing assumptions.
dengan kerangka risiko likuiditas dan asumsi
stres.
CFP harus membentuk Early Warning CFPs should establish a collection of Early
Indicators dengan trigger yang telah ditentukan Warning Indicators with predetermined warning
diawal untuk menginformasikan seluruh triggers to inform an overall RAG
penilaian status RAG (Red/Amber/Green). CFP (Red/Amber/Green) status assessment. CFP
harus menguraikan secara singkat tanggung should seek to outline at a high level
jawab dan tindakan yang dapat diterapkan responsibilities and actions that could be
dalam skenario stres likuiditas dan menetapkan applied during liquidity stress scenarios and set
tahapan-tahapan spesifik selama skenario stres out specific stages during a liqudity stress
tersebut. scenario.
Sisa umur atas arus kas kontraktual yang tidak Maturity on contractual undiscounted cash
didiskontokan atas liabilitas keuangan sampai flows of financial liabilities as of 31 December
dengan jatuh tempo pada tanggal 2020 and 2019 are as follows:
31 Desember 2020 dan 2019 adalah sebagai
berikut:
2020
Nilai
nominal
bruto arus
kas masuk
(keluar)/
Nilai Gross Hingga
tercatat/ nominal 1 bulan/ >1 - 3
Carrying inflow/ Up to bulan/ >3 bulan/
amount (outflow) 1 month months months
Sisa umur atas arus kas kontraktual yang tidak Maturity on contractual undiscounted cash
didiskontokan atas liabilitas keuangan sampai flows of financial liabilities as of 31 December
dengan jatuh tempo pada tanggal 2020 and 2019 are as follows: (continued)
31 Desember 2020 dan 2019 adalah sebagai
berikut: (lanjutan)
2020 (lanjutan/continued)
Nilai
nominal
bruto arus
kas masuk
(keluar)/
Nilai Gross Hingga
tercatat/ nominal 1 bulan/ >1 - 3
Carrying inflow/ Up to bulan/ >3 bulan/
amount (outflow) 1 month months months
2019
Nilai
nominal
bruto arus
kas masuk
(keluar)/
Nilai Gross Hingga
tercatat/ nominal 1 bulan/ >1 - 3
Carrying inflow/ Up to bulan/ >3 bulan/
amount (outflow) 1 month months months
Tabel di atas menyajikan arus kas yang tidak The above table shows the undiscounted cash
didiskontokan dari liabilitas keuangan Bank flows on the Bank’s financial liabilities on the
berdasarkan periode jatuh tempo kontraktual basis of their earliest possible contractual
yang paling dekat. Arus kas atas instrumen maturity. The Bank’s expected cash flows on
keuangan yang diharapkan Bank bervariasi these instruments vary significantly from this
secara signifikan dari analisa ini. Sebagai analysis. For example, demand deposits from
contoh, giro dari nasabah diharapkan memiliki customers are expected to maintain a stable or
saldo yang stabil atau meningkat. increasing balance.
Nilai nominal bruto arus kas masuk/(keluar) The gross nominal inflow/(outflow) disclosed in
yang diungkapkan pada tabel di atas the above table represents the contractual
menyajikan arus kas kontraktual yang tidak undiscounted cash flows relating to the
didiskontokan terkait dengan nilai pokok dan principal and interest on the financial liability.
bunga dari liabilitas keuangan. Pengungkapan The disclosure for derivatives shows a net
instrumen derivatif menunjukkan nilai bersih amount for derivatives that are net settled, and
derivatif yang dapat diselesaikan secara neto, a gross inflow and outflow amount for
juga nilai bruto arus kas masuk dan keluar derivatives that have simultaneous gross
untuk derivatif yang diselesaikan bruto secara settlement (e.g. currency forward). The cash
bersamaan (sebagai contoh kontrak berjangka flows of derivative payables as in the above
valuta asing). Arus kas liabilitas derivatif seperti table represent the cash flows based on
yang ditunjukkan di tabel di atas merupakan contractual maturities which the Bank believes
arus kas berdasarkan jatuh tempo kontraktual is essential for understanding of the timing of
yang menurut Bank adalah penting untuk the cash flows.
memahami waktu dari arus kas.
Analisa jatuh tempo aset dan liabilitas The analysis of maturities of the Bank’s gross
keuangan bruto Bank (bukan untuk tujuan financial assets and liabilities (not for trading
diperdagangkan) berdasarkan periode tersisa purpose) based on remaining period to
sampai dengan tanggal jatuh tempo kontraktual contractual maturity as of 31 December 2020
pada tanggal 31 Desember 2020 dan 2019 and 2019 are as follows:
adalah sebagai berikut:
2020
Nilai tercatat
sebelum
dikurangi
penyisihan
kerugian
penurunan
nilai/
Tanpa tanggal Carrying
jatuh tempo Hingga amount before
kontraktual/ 1 bulan/ >3 - 12 allowance for
No contractual Up >1 - 3 bulan/ bulan/ 1 - 5 tahun/ >5 tahun/ impairment
maturity to 1 month months months years years losses
Jumlah aset 8.620.086 50.468.768 8.251.161 20.249.840 21.620.828 378.681 109.589.364 Total assets
Liabilitas Liabilities
Simpanan dari Deposits from
nasabah (51.152.375) (18.026.605) (1.875.629) (1.105.222) - - (72.159.831) customers
Simpanan dari Deposits from other
bank-bank lain (4.491.715) - - - - - (4.491.715) banks
Utang akseptasi - (987.334) (821.957) (237.766) - - (2.047.057) Acceptance payables
Beban akrual dan
provisi - (76.507) - - - - (76.507) Accruals and provisions
Liabilitas lain-lain (748.925) - (748.925) Other liabilities
Pinjaman yang diterima - - - (1.405.000) (6.111.750) - (7.516.750) Borrowings
Pinjaman
subordinasi - - - - - (1.053.750) (1.053.750) Subordinated debts
Jumlah liabilitas (56.393.015) (19.090.446) (2.697.586) (2.747.988) (6.111.750) (1.053.750) (88.094.535) Total liabilities
Liabilitas Liabilities
Simpanan dari Deposits from
nasabah (40.363.113) (20.046.153) (3.079.050) (1.803.079) (177.862) - (65.469.257) customers
Simpanan dari Deposits from other
bank-bank lain (5.058.515) - - - - - (5.058.515) banks
Utang akseptasi - (1.140.704) (1.197.324) (263.900) - - (2.601.928) Acceptance payables
Beban akrual dan
provisi - (146.820) - - - - (146.820) Accruals and provisions
Liabilitas lain-lain (770.011) - - - - - (770.011) Other liabilities
Pinjaman yang diterima - - - (2.082.375) (12.980.138) - (15.062.513) Borrowings
Pinjaman
subordinasi - - - - - (1.041.188) (1.041.188) Subordinated debts
Jumlah liabilitas (46.191.639) (21.333.677) (4.276.374) (4.149.354) (13.158.000) (1.041.188) (90.150.232) Total liabilities
Selisih (35.890.435) 182.147 17.209.456 33.369.360 2.642.361 (1.041.188) 16.471.701 Difference
Bank mengelola risiko ini melalui lingkungan The Bank manages this risk through a control-
berbasis-pengendalian dimana proses based environment in which processes are
didokumentasi, wewenang bersifat independen documented, authorisation is independent and
dan transaksi-transaksi dicocokkan dan transactions are reconciled and monitored. This
dipantau. Hal ini didukung oleh program kajian is supported by an independent programme of
berkala yang dilaksanakan secara independen periodic reviews undertaken by internal audit,
oleh audit internal, dan dengan memantau and by monitoring external operational risk
peristiwa eksternal yang terkait dengan risiko events, which ensure that the Bank stays in line
operasional, yang memastikan bahwa Bank with industry best practice and takes account of
tetap sejalan dengan best practice di industri lessons learnt from publicised operational
dan belajar dari kegagalan operasional dalam failures within the financial services industry.
industri jasa keuangan yang telah dipublikasi.
• Sistem informasi digunakan untuk mencatat • Information systems are used to record the
pengidentifikasian dan penilaian risiko identification and assessment of operational
operasional dan untuk menghasilkan risks and to generate appropriate, regular
pelaporan manajemen yang tepat secara management reporting;
berkala;
• Data kerugian risiko operasional • Operational risk loss data is collected and
dikumpulkan dan dilaporkan kepada Direksi. reported to Directors. Aggregate operational
Kerugian risiko operasional secara risk losses are recorded and details of
keseluruhan dicatat dan keterangan lengkap incidents above a materiality threshold are
mengenai insiden di atas ambang material reported; and
dilaporkan; dan
Bank menjaga dan menguji fasilitas kontinjensi The Bank maintains and tests contingency
untuk mendukung operasionalnya apabila facilities to support operations in the event of
terjadi bencana. Kajian dan uji tambahan disasters. Additional reviews and tests are
dilaksanakan apabila terdapat kantor Bank conducted in the event that any Bank office is
yang terkena suatu kejadian merugikan, untuk affected by a business disruption event, to
menyertakan pelajaran yang didapat dalam incorporate lessons learnt in the operational
pemulihan operasi dari situasi tersebut. recovery from those circumstances.
Bank telah mematuhi semua persyaratan modal The Bank has complied with all externally
yang ditetapkan oleh pihak eksternal sepanjang imposed capital requirements throughout the
periode pelaporan. reporting period.
Rasio Kewajiban Penyediaan Modal Minimum The Capital Adequacy Ratio (CAR) as at
(KPMM) pada tanggal 31 Desember 2020 dan 31 December 2020 and 2019 are as follows:
2019 adalah:
Catatan/
Notes 2020 2019
Modal tier 1 Tier 1 capital
Modal saham 24 10.586.395 10.586.395 Share capital
Tambahan modal disetor 25 257.610 257.610 Additional paid-in-capital
Cadangan umum 26 49.419 26.306 General reserve
Saldo laba 6.624.734 4.873.826 Retained earnings
Laba periode berjalan 1.309.994 2.311.291 Profit for the period
Penghasilan komprehensif
lain 502.279 133.382 Other comprehensive income
Selisih kurang antara
penyisihan wajib dan Negative differences between
cadangan kerugian regulatory provision and
penurunan nilai atas aset allowance for impairment losses
produktif - - on productive assets
Penyisihan Penghapusan
Aset (PPA) atas aset non- Non-earning asset provision
produktif yang wajib dihitung (64.583) (42.815 ) that should be calculated
Perhitungan pajak tangguhan (265.832) (275.182 ) Deferred tax calculation
Aset tidak berwujud lainnya (89.121 ) (137.065) Other intangible assets
18.910.895 17.733.748
9% sampai 9% sampai
Rasio Kewajiban Penyediaan dengan kurang dengan kurang
Modal Minimum yang dari 10%/9% to dari 10%/9% to
diwajibkan less than 10% less than 10% Required Capital Adequacy Ratio
Rasio CET 1 minimum yang
diwajibkan 4,50% 4,50% Required minimum CET 1 Ratio
Rasio Tier 1 minimum yang
diwajibkan 6,00% 6,00% Required minimum Tier 1 Ratio
Melalui Surat OJK No. S-141/PB.33/2017 Through its letter No. S-141/PB.33/2017 dated
tanggal 23 November 2017, OJK telah 23 November 2017, the FSA has given their
memberikan persetujuan bagi Bank untuk approval for the Bank to include the
memperhitungkan pinjaman subordinasi sebesar subordinated loan amounting to
USD 75 juta dari HSBC Asia Pacific Holdings USD 75 million from HSBC Asia Pacific
(UK) Limited (lihat Catatan 36) sebagai bagian Holdings (UK) Limited (see Note 36) as
dari komponen modal pelengkap (modal Tier 2) supplementary capital (Tier 2 capital)
efektif mulai November 2017. component effectively since November 2017.
Berdasarkan Surat OJK No. SR-91/PB.33/2017 Based on OJK letter No. SR-91/PB.33/2017
tanggal 23 November 2017, OJK menetapkan dated 23 November 2017, the FSA has
Bank sebagai salah satu Domestically determined the Bank as one of the
Systematically Important Bank (bucket 1). Domestically Systematically Important Bank
Capital surcharge yang dikenakan kepada Bank (bucket 1). The Bank is imposed with 0.50%
adalah sebesar 0,50% sejak 1 Januari 2017 capital surcharge from 1 January 2017 until
hingga 31 Desember 2017, 0,75% sejak 31 December 2017, 0.75% from 1 January
1 Januari 2018 dan 1,00% sejak 1 Januari 2019. 2018 and 1.00% from 1 January 2019. The
Surat ini telah diperbaharui beberapa kali, letter has been amended several times, the
terakhir berdasarkan surat Nomor recent OJK letter was dated 4 November 2020
S-87/PB.33/2020 tertanggal 4 November 2020. Number S-87/PB.33/2020.
OJK berwenang menetapkan modal minimum FSA is authorised to stipulate minimum capital
lebih besar dari modal minimum dalam hal OJK greater than minimum capital in terms of FSA
menilai suatu bank menghadapi potensi assesses a bank as facing potential losses
kerugian yang membutuhkan modal lebih besar. which requires a larger capital.
Bank menghitung modal minimum sesuai profil The Bank calculated the minimum capital
risiko untuk posisi 31 Desember 2020 dengan requirement based on risk profile on
menggunakan peringkat profil risiko posisi 31 December 2020 by using 30 June 2020 risk
30 Juni 2020. profile rating.
Profil risiko merupakan bagian dari tingkat The risk profile is part of bank’s soundness
kesehatan bank yang dinilai tiap semester. which is assessed semi-annually.
Berdasarkan self-assessment Bank, profil risiko Based on its self-assessment, the Bank's risk
Bank dinilai berada pada peringkat 2. Oleh profile is assessed to be in rating 2. Therefore,
karena itu, Bank berkewajiban untuk memenuhi the Bank is required to provide a minimum
modal minimum sebesar 9% sampai dengan capital of 9% to less than 10%. As of
kurang dari 10%. Pada tanggal 31 Desember 31 December 2020, the Bank's CAR was
2020, KPMM Bank berada pada level di atas 26.70%, which was higher than the required
modal minimum yang diwajibkan tersebut, yaitu minimum provision of capital.
sebesar 26,70%.
Pengungkapan ini merupakan tambahan atas These disclosures supplement the commentary on
pembahasan tentang manajemen risiko keuangan financial risk management (see Note 4).
(lihat Catatan 4).
a.1. Penyisihan kerugian penurunan nilai a.1. Allowances for impairment losses of
aset keuangan financial assets
Evaluasi atas kerugian penurunan nilai Financial assets accounted for at amortised
aset keuangan yang dicatat pada biaya cost and fair value through other
perolehan diamortisasi dan nilai wajar comprehensive income (FVOCI) are
melalui pendapatan komprehensif lainnya evaluated for impairment on a basis
(FVOCI) dijelaskan di Catatan 3p. described in Note 3p.
a.1. Penyisihan kerugian penurunan nilai a.1. Allowances for impairment losses of
aset keuangan (lanjutan) financial assets (continued)
Perhitungan ECL sesuai PSAK 71 The calculation of the Bank’s ECL under
memerlukan Bank untuk menggunakan SFAS 71 requires the Bank to make a
pertimbangan, asumsi dan estimasi. number of judgements, assumptions and
Beberapa yang signifikan antara lain: estimates. The most significant are set out
below:
• Mendefinisikan peningkatan risiko • Defining what is considered to be a
kredit yang signifikan significant increase in credit risk
• Menentukan saat pengakuan awal dan • Determining the lifetime and point of
perkiraan umur instrumen cerukan dan initial recognition of overdrafts and
kartu kredit credit cards
• Memilih dan mengkalibrasi model PD, • Selecting and calibrating the PD, LGD
LGD dan EAD, yang mendukung and EAD models, which support the
perhitungan, termasuk pertimbangan calculations, including making
yang wajar dan terdukung tentang reasonable and supportable
bagaimana model bereaksi terhadap judgements about how models react to
kondidis ekonomi saat ini dan masa current and future economic conditions
depan
• Memilih model masukan dan prakiraan • Selecting model inputs and economic
ekonomik, termasuk menetapkan forecasts, including determining
apakah prakiraan ekonomik yang whether sufficient and appropriately
memadai dan tertimbang secara wajar weighted economic forecasts are
dimasukan dalam memperhitungkan incorporated to calculate unbiased
kerugian ekspektasi yang tidak bias. expected loss
Dalam menentukan nilai wajar atas aset The determination of fair value for
keuangan dan liabilitas keuangan dimana financial assets and liabilities for which
tidak terdapat harga pasar yang dapat there is no observable market price
diobservasi, Bank harus menggunakan requires the use of valuation techniques
teknik penilaian seperti dijelaskan pada as described in Note 3a.6. For financial
Catatan 3a.6. Untuk instrumen keuangan instruments that trade infrequently and
yang jarang diperdagangkan dan tidak have little price transparency, fair value is
memiliki harga yang transparan, nilai less objective, and requires varying
wajarnya menjadi kurang obyektif dan degrees of judgment depending on
karenanya, membutuhkan tingkat liquidity, concentration, uncertainty of
pertimbangan yang beragam, tergantung market factors, pricing assumptions and
pada likuiditas, konsentrasi, ketidakpastian other risks affecting the specific
faktor pasar, asumsi penentuan harga, dan instrument.
risiko lainnya yang mempengaruhi
instrumen tertentu.
Pertimbangan akuntansi yang penting dalam Critical accounting judgments made in applying
menerapkan kebijakan akuntansi Bank meliputi: the Bank’s accounting policies include:
Kebijakan akuntansi Bank untuk The Bank’s accounting policy on fair value
pengukuran nilai wajar dibahas di Catatan measurements is discussed in Note 3a.6.
3a.6.
Nilai wajar termasuk dalam kerangka Fair values are subject to a valuation
penilaian yang dirancang untuk framework designed to ensure that they
memastikan bahwa nilai wajar ditentukan are either determined or validated by a
dan divalidasi oleh bagian yang function independent of the risk-taker.
independen dari pengambil risiko.
Untuk semua instrumen keuangan dimana For all financial instruments where fair
nilai wajar ditentukan oleh referensi harga values are determined by reference to
kuotasian secara eksternal atau input yang externally quoted price or observable
dapat diobservasi yang digunakan di pricing inputs to model, independent price
dalam model, penentuan dan validasi determination or validation is utilized. In
harga independen digunakan. Pada pasar inactive market, the Bank will search
yang tidak aktif, Bank akan mencari alternative market information to validate
informasi pasar alternatif untuk melakukan the financial instrument’s fair value, with
validasi terhadap nilai wajar dari instrumen greater weight given to information that is
keuangan, dengan menekankan pada considered to be more relevant and
informasi yang dianggap lebih relevan dan reliable.
andal.
Untuk menentukan kualitas dari input data To determine the quality of the market data
pasar, faktor-faktor seperti sejauh mana inputs, factors such as the extent to which
harga bisa diharapkan untuk mewakili prices may be expected to represent
harga jual-beli sesungguhnya atau harga genuine traded or tradeable prices, the
dimana instrumen dapat diperjualbelikan, degree of similarity between financial
tingkat keserupaan antar instrumen instruments, the degree of consistency
keuangan, tingkat konsistensi antar between different sources, the process
sumber yang berbeda, proses yang followed by the pricing provider to derive
digunakan oleh pricing provider untuk the data, the elapsed between the date to
memperoleh data, jarak antara tanggal which the market data relates and the
data pasar terkait dan tanggal neraca serta balance sheet date and the manner in
bagaimana data tersebut diperoleh harus which the data was sourced are taken into
dipertimbangkan. consideration.
Untuk nilai wajar yang ditentukan melalui For fair values determined using valuation
model penilaian, kerangka penilaian dapat models, the valuation framework may
berupa pengembangan atau validasi include development or validation by
terhadap logis di dalam model penilaian independent support functions of the logic
oleh bagian pendukung yang independen, within valuation models, the inputs to those
input untuk model dan beberapa models and any adjustments required
penyesuaian yang dibutuhkan di luar outside the valuation models. Valuation
model penilaian. Model penilaian dikaji model is regularly reviewed to ensure that
secara berkala untuk memastikan bahwa the result of the valuation reflects the
hasil penilaian mencerminkan harga pasar. market prices.
Perubahan nilai wajar secara umum Changes in fair value are generally subject
dimasukkan ke dalam proses analisa laba to a profit and loss analysis process. This
dan rugi. Proses ini memisahkan process disaggregates changes in fair
perubahan dalam nilai wajar ke dalam tiga value into three high level categories; (i)
kategori; (i) perubahan portofolio, seperti portfolio changes, such as new
transaksi baru atau transaksi yang jatuh transactions or maturing transactions, (ii)
tempo, (ii) perubahan pasar, seperti market movements, such as changes in
perubahan kurs mata uang asing, dan (iii) foreign exchange rates, and (iii) other, such
lainnya, seperti perubahan penyesuaian as changes in fair value adjustments.
nilai wajar.
Bank menerapkan model penilaian yang The Bank uses widely recognised valuation
secara umum digunakan untuk models for determining the fair value of
menentukan nilai wajar instrumen common and more simple financial
keuangan yang umum dan tidak kompleks instruments, like foreign exchange forward
seperti kontrak berjangka valuta asing contracts that use only observable market
yang hanya menggunakan data pasar data and require little management
yang dapat diobservasi dan hanya judgment and estimation. Observable
memerlukan sedikit pertimbangan dan prices and model inputs are usually
estimasi manajemen. Harga yang dapat available in the market for listed debt
diobservasi dan input dalam model securities. Availability of observable market
biasanya tersedia di pasar untuk obligasi prices and model inputs reduces the need
yang terdaftar di bursa. Ketersediaan for management judgment and estimation
harga pasar yang dapat diobservasi dan and also reduces the uncertainty
input dalam model mengurangi kebutuhan associated with determination of fair
untuk pertimbangan dan estimasi values. Availability of observable market
manajemen, dan juga mengurangi prices and inputs varies depending on the
ketidakpastian yang terkait dengan products and markets and is prone to
penentuan nilai wajar. Ketersediaan harga changes based on specific events and
pasar dan input bervariasi tergantung pada general conditions in the financial markets.
produk dan pasar, dan sangat dipengaruhi
oleh perubahan berdasarkan kejadian
tertentu dan kondisi umum pasar
keuangan.
Tabel di bawah ini memberikan analisis The table below analyses financial
instrumen keuangan yang diukur pada nilai instruments measured at fair value at the
wajar pada akhir periode pelaporan, end of the reporting period, based on fair
berdasarkan hirarki nilai wajar: value hierarchy:
2020
Catatan/ Jumlah/
Notes Level 1 Level 2 Level 3 Total
2019
Catatan/ Jumlah/
Notes Level 1 Level 2 Level 3 Total
Tabel di bawah ini memberikan analisis The table below analyses financial
instrumen keuangan yang diukur pada nilai instruments measured at fair value at the
wajar pada akhir periode pelaporan, end of the reporting period, based on fair
berdasarkan hirarki nilai wajar: (lanjutan) value hierarchy: (continued)
Aset keuangan
dalam kelompok Tagihan Liabilitas
diperdagangkan/ derivatif/ derivatif/
Financial assets Derivative Derivative
held for sale receivables payables
2020 2020
Saldo 1 Januari - 44.600 33.207 Balance at 1 January
Laba/(rugi) diakui: Total gains/(losses):
- Dalam laba rugi - (8.183) (7.000) In profit or loss -
- Dalam laba rugi dari In profit or loss -
posisi penyelesaian - (2.873) (2.275) from positions settled
Pembelian - - - Purchases
Penyelesaian dan penjualan - 272 - Settlement and sales
Transfer ke level 3 - - - Transfer into level 3
Transfer dari level 3 - (22.789) (16.840) Transfer from level 3
Efek kurs - 940 714 Exchange rate difference
Total laba atau rugi yang termasuk dalam Total gains or losses included in profit or
laba rugi tahun berjalan pada tabel di atas loss for the year in the above table are
disajikan dalam laporan laba rugi sebagai presented in the statement of profit or loss
berikut: as follows:
Aset keuangan
dalam kelompok Tagihan Liabilitas
diperdagangkan/ derivatif/ derivatif/
Financial assets Derivative Derivative
held for sale receivables payables
2020 2020
Total laba selama periode
yang termasuk dalam Total gains for the
laba rugi: end of the reporting period:
Pendapatan/(rugi) bersih
transaksi perdagangan - (7.815) 6.712 Net trading income/(loss)
Aset keuangan
dalam kelompok Tagihan Liabilitas
diperdagangkan/ derivatif/ derivatif/
Financial assets Derivative Derivative
held for sale receivables payables
2019 2019
Saldo 1 Januari - 14.506 26.590 Balance at 1 January
Laba/(rugi) diakui: Total gains/(losses):
- Dalam laba rugi - 41.213 14.626 In profit or loss -
- Dalam laba rugi dari In profit or loss -
posisi penyelesaian - (1.713) (72) from positions settled
Pembelian - - - Purchases
Penyelesaian dan penjualan - - - Settlement and sales
Transfer ke level 3 - - - Transfer into level 3
Transfer dari level 3 - (8.894) (6.998) Transfer from level 3
Efek kurs - (512) (939) Exchange rate difference
Total laba atau rugi yang termasuk dalam Total gains or losses included in profit or
laba rugi tahun berjalan pada tabel di atas loss for the year in the above table are
disajikan dalam laporan laba rugi sebagai presented in the statement of profit or loss
berikut: as follows:
Aset keuangan
dalam kelompok Tagihan Liabilitas
diperdagangkan/ derivatif/ derivatif/
Financial assets Derivative Derivative
held for sale receivables payables
2019 2019
Total laba selama periode
yang termasuk dalam Total gains for the
laba rugi: end of the reporting period:
Pendapatan/(rugi) bersih
transaksi perdagangan - 41.213 (14.626) Net trading income/(loss)
Penyesuaian atas nilai wajar diterapkan Fair value adjustments are adopted when
ketika Bank mempertimbangkan bahwa the Bank considers that there are additional
terdapat faktor-faktor tambahan yang factors that would be considered by a
dipertimbangkan oleh pelaku pasar tapi market participant that are not incorporated
tidak terdapat di dalam teknik penilaian. within the valuation model. The magnitude
Tingkat penyesuaian atas nilai wajar of fair value adjustments depends upon
tergantung pada banyak faktor yang many entity-specific factors, to the extent
spesifik terhadap entitas, sejauh Bank that the Bank believes that a third party
berkeyakinan bahwa pelaku pasar pihak market participants would take them into
ketiga akan mempertimbangkan hal-hal account in pricing a transaction.
tersebut dalam menentukan harga
transaksi.
Pada 31 Desember 2020 dan 2019, nilai As of 31 December 2020 and 2019, the fair
wajar dari instrumen keuangan yang tidak value of financial instruments not measured
diukur pada nilai wajar dikategorikan at fair value is categorised as level 2 in the
sebagai level 2 dalam hirarki nilai wajar, fair value hierarchy, except for loans to
kecuali untuk kredit yang diberikan kepada customers, export bills, borrowing, and
nasabah, wesel ekspor, pinjaman, dan subordinated debt are categorized as
pinjaman subordinasi dikategorikan level 3 in the fair value hierarchy.
sebagai level 3 dalam hirarki nilai wajar.
Nilai wajar dari instrumen keuangan yang The fair value of financial instruments not
tidak diukur pada nilai wajar dijelaskan measured at fair value are explained in
pada Catatan 27. Note 27.
b.2. Klasifikasi aset dan liabilitas keuangan b.2. Financial asset and liability
classification
6. KAS 6. CASH
2020 2019
Saldo kas dalam mata uang Rupiah termasuk jumlah Total cash in Rupiah currency included cash in
kas pada ATM masing-masing sebesar Rp 46.409 ATMs amounting to Rp 46,409 and Rp 47,187 as of
dan Rp 47.187 pada tanggal 31 Desember 2020 dan 31 December 2020 and 2019, respectively.
2019.
2020 2019
Saldo giro pada Bank Indonesia disediakan untuk Demand deposits with Bank Indonesia are provided
memenuhi persyaratan Giro Wajib Minimum (GWM) to fulfill Bank Indonesia’s Minimum Statutory
dari Bank Indonesia. Reserves requirements (GWM).
Giro Wajib Minimum (GWM) dalam mata uang The Minimum Statutory Reserves (GWM) in Rupiah
Rupiah dan valuta asing pada tanggal 31 Desember and foreign currencies as at 31 December 2020 and
2020 dan 2019 adalah sebagai berikut: 2019 are as follows:
2020 2019
Rupiah Rupiah
- Giro Wajib Minimum 4,12% 7,12% Minimum Statutory Reserve -
GWM adalah jumlah dana minimum yang wajib Minimum Statutory Reserve is a minimum reserve
dipelihara oleh Bank dalam bentuk saldo rekening that should be maintained by Bank in the current
giro pada Bank Indonesia, sedangkan Penyangga accounts with Bank Indonesia, while Macro-
Likuiditas Makroprudensial (PLM) adalah cadangan prudential Liquidity Buffer (PLM) is a minimum
likuiditas minimum dalam Rupiah yang wajib reserve in Rupiah that should be maintained by
dipelihara oleh Bank berupa Sertifikat Bank Bank which comprises of Bank Indonesia
Indonesia (SBI), Sertifikat Deposito Bank Indonesia Certificates (SBI), Bank Indonesia Deposit
(SDBI), Surat Utang Negara (SUN), dan/atau Surat Certificates (SDBI), Government Debenture Debt
Berharga Negara (SBN). (SUN), and/or Government Commercial Notes
(SBN).
Pada tanggal 31 Desember 2020, GWM Bank telah As of 31 December 2020, the Bank’s Minimum
sesuai dengan PBI No. 22/19/PBI/2020 tanggal Statutory Reserves complies with BI regulation
16 Desember 2020 dan Peraturan Anggota Dewan No. 22/19/PBI/2020 dated 16 December 2020 and
Gubernur No. 22/35/PADG/2020 tanggal Governor Members Regulation
23 Desember 2020 tentang Perubahan atas No. 22/35/PADG/2020 dated 23 December 2020
Peraturan Anggota Dewan Gubernur regarding the Amendment of Governor Members
No. 22/4/PADG/2020 tentang pelaksanaan Regulation No. 22/4/PADG/2020 regarding
Peraturan Bank Indonesia No. 22/4/PBI/2020 incentives for Bank that funding certain economic
tentang insentif bagi bank yang memberikan sector as countermeasures for economic downturn
penyediaan dana untuk kegiatan ekonomi tertentu due to corona virus, with Rupiah Statutory
guna mendukung penanganan dampak Reserves is fulfilled on a daily basis of 3% and an
perekonomian akibat wabah virus corona, dimana average basis for a certain reporting period of 3%
GWM Rupiah dipenuhi secara harian sebesar 3% and foreign currencies of 4%.
dan secara rata-rata untuk masa laporan tertentu 3%
serta valuta asing sebesar 4%.
Pada tanggal 31 Desember 2019, GWM Bank telah As of 31 December 2019, the Bank’s Minimum
sesuai dengan PBI No. 20/3/PBI/2018 tanggal Statutory Reserves complies with BI regulation
29 Maret 2018 dan Peraturan Anggota Dewan No. 20/3/PBI/2018 dated 29 March 2018 and
Gubernur No. 21/14/PADG/2019 tanggal Governor Members Regulation
26 Juni 2019 tentang Perubahan Kedua atas No. 21/14/PADG/2019 dated 26 June 2019
Peraturan Anggota Dewan Gubernur regarding the second Amendment of Governor
No. 20/10/PADG/2018 tanggal 31 Mei 2018 tentang Members Regulation No. 20/10/PADG/2018 dated
Giro Wajib Minimum dalam Rupiah dan Valuta Asing 31 May 2018 regarding Minimum Statutory
bagi Bank Umum Konvensional, Bank Umum Reserves in Rupiah and Foreign Currencies for
Syariah, dan Unit Usaha Syariah yang berlaku efektif Conventional Commercial Banks, Sharia
1 Juli 2019, dimana GWM Rupiah sebesar 6% serta Commercial Banks, and Sharia Business Unit which
valuta asing sebesar 8%. GWM Rupiah dipenuhi effective since 1 July 2019, with Rupiah 6% and
secara harian sebesar 3% dan secara rata-rata foreign currencies of 8%. Rupiah Statutory
untuk masa laporan tertentu 3%. Reserves is fulfilled on a daily basis of 3% and an
average basis for a certain reporting period of 3%.
7. GIRO PADA BANK INDONESIA (lanjutan) 7. DEMAND DEPOSIT WITH BANK INDONESIA
(continued)
GWM RIM adalah tambahan simpanan minimum RIM Statutory Reserve is the additional reserve that
yang wajib dipelihara oleh Bank dalam bentuk saldo should be maintained by the Bank in the form of a
Rekening Giro pada Bank Indonesia. Sesuai dengan Current account with Bank Indonesia. In
perubahan terakhir PBI No. 20/4/PBI/2018 dan accordance with the latest amendment in
Peraturan Anggota Dewan Gubernur PBI No. 20/4/PBI/2018 and Governor Members
No. 21/22/PADG/2019 tanggal 28 November 2019, Regulation No. 21/22/PADG/2019 dated
besaran dan parameter yang digunakan dalam 28 November 2019, the amount and parameters
perhitungan GWM RIM ditetapkan batas bawah RIM used for the LFR Statutory Reserve calculation is
target 84% dan batas atas RIM target 94% serta set at the minimum target of RIM at 84% and the
KPMM insentif 14%. Pada tanggal 31 Desember maximum target of RIM at 94%, and incentive CAR
2020, sesuai dengan PADG No.22/11/ PADG/2020 at 14%. As at 31 December 2020, in compliance
efektif 1 Mei 2020, ketentuan parameter disinsentif with PADG NO.22/11/PADG/2020 effective per 1
batas bawah dan batas atas adalah 0. GWM RIM May 2020, the requirement for disincentive
pada tanggal 31 Desember 2020 dan 31 Desember parameter at bottom and upper line is 0. The GWM
2019 masing-masing sebesar 0%. on RIM as of 31 December 2020 and 31 December
2019 are 0%, respectively.
Bank telah memenuhi Peraturan Bank Indonesia The Bank has fulfilled the prevailing Bank
yang berlaku tentang GWM Bank Umum Indonesia’s Regulation regarding GWM for
Konvensional pada tanggal 31 Desember 2020 dan Conventional Banks as at 31 December 2020 and
2019. 2019.
2020 2019
Jumlah giro pada bank-bank lain - bersih 3.740.633 2.261.135 Total demand deposits with other banks -net
Manajemen Bank berkeyakinan bahwa saldo The Bank’s management believes that the balance
penyisihan kerugian penurunan nilai yang dibentuk of allowance for impairment losses provided is
cukup untuk menutupi kemungkinan penurunan nilai adequate to cover possible impairment on demand
giro pada bank-bank lain pada tanggal deposits with other banks as of
31 Desember 2020. 31 December 2020.
Penempatan pada bank-bank lain berdasarkan mata Placements with other banks by currency were as
uang adalah sebagai berikut: follows:
2020 2019
Manajemen Bank berkeyakinan bahwa saldo The Bank’s management believes that the balance
penyisihan kerugian penurunan nilai yang dibentuk of allowance for impairment losses provided is
cukup untuk menutupi kemungkinan penurunan nilai adequate to cover possible impairment on
penempatan pada bank-bank lain pada tanggal placements with other banks as of
31 Desember 2020. 31 December 2020.
Pada tanggal 31 Desember 2020, seluruh efek-efek As of 31 December 2020 and 2019, all investment
untuk tujuan investasi diklasifikasikan sebagai diukur securities were classified as fair value through other
pada nilai wajar melalui penghasilan komprehensif comprehensive income (2019: available-for-sale).
lain (2019: tersedia untuk dijual). Rincian efek-efek Details of investment securities by type are as
untuk tujuan investasi berdasarkan jenis adalah follows:
sebagai berikut:
2020 2019
Pada tanggal 31 Desember 2020 dan 2019, semua As of 31 December 2020 and 2019, investment
efek-efek untuk tujuan investasi merupakan transaksi securities were all made with third parties.
dengan pihak ketiga.
Obligasi pemerintah - Sukuk yang dimiliki oleh Bank Government bonds - Sukuk held by the Bank are the
merupakan obligasi yang diterbitkan Pemerintah bonds issued by the Government of Republic of
Republik Indonesia dan Perusahaan Penerbit SBSN Indonesia and Perusahaan Penerbit SBSN (Surat
(Surat Berharga Syariah Negara) berdasarkan Berharga Syariah Negara) under the sharia principle
prinsip syariah dengan pembayaran bagi hasil tetap. with fixed revenue sharing payment.
Perubahan rugi/laba yang belum direalisasi dari The movement of unrealised loss/gain from the
perubahan nilai wajar efek-efek untuk tujuan change in fair value of investment securities during
investasi selama tahun yang berakhir tanggal the years ended 31 December 2020 and 2019 are as
31 Desember 2020 dan 2019 adalah sebagai berikut: follows:
2020 2019
Jumlah - sebelum pajak penghasilan tangguhan 627.849 177.842 Total - before deferred income tax
Penyesuaian tarif pajak (Catatan 34g) 17.892 - Tax rate adjustment (Note 34g)
Pajak penghasilan tangguhan (Catatan 34g) (143.462) (44.461) Deferred income tax (Note 34g)
Manajemen Bank berkeyakinan bahwa saldo The Bank’s management believes that the allowance
cadangan kerugian penurunan nilai yang dibentuk for impairment losses was adequate to cover
adalah cukup untuk menutupi kemungkinan possible impairment on investment securities as of
penurunan nilai efek-efek untuk tujuan investasi 31 December 2020.
pada tanggal 31 Desember 2020.
11. ASET KEUANGAN DALAM KELOMPOK 11. FINANCIAL ASSETS HELD FOR TRADING
DIPERDAGANGKAN
Aset keuangan dalam kelompok diperdagangkan Financial assets held for trading consist of the
terdiri dari: following:
2020 2019
12. TAGIHAN DAN LIABILITAS DERIVATIF 12. DERIVATIVE RECEIVABLES AND PAYABLES
Tagihan dan liabilitas derivatif terdiri dari: Derivative receivables and payables consist of the
following:
2020
2019
Manajemen Bank berkeyakinan bahwa tidak ada The Bank’s management believes that there was no
penyisihan kerugian penurunan nilai tagihan derivatif allowance for impairment losses on derivative
yang perlu diakui pada tanggal 31 Desember 2020 receivables to be recognised as of
dan 2019. 31 December 2020 and 2019.
13. TAGIHAN DAN UTANG AKSEPTASI 13. ACCEPTANCE RECEIVABLES AND PAYABLES
2020 2019
Tagihan Utang Tagihan Utang
akseptasi/ akseptasi/ akseptasi/ akseptasi/
Acceptance Acceptance Acceptance Acceptance
receivables payables receivables payables
Dikurangi : Less:
Cadangan kerugian penurunan Allowance for impairment
nilai (25.398) - losses
Jumlah 2.021.659 (2.047.057) 2.601.928 (2.601.928) Total
Pada tanggal 31 Desember 2020, manajemen Bank As of 31 December 2020, the Bank’s management
berkeyakinan bahwa saldo cadangan kerugian believes that the allowance for impairment losses
penurunan nilai yang dibentuk adalah cukup untuk was adequate to cover possible impairment on
menutupi kemungkinan penurunan nilai tagihan acceptance receivables.
akseptasi.
Kredit yang diberikan kepada nasabah pada biaya Loans to customers at amortised cost:
perolehan diamortisasi:
2020 2019
Rupiah Rupiah
Modal kerja 24.649.653 25.039.245 Working capital
Investasi 5.036.804 3.441.247 Investment
Konsumsi 3.358.313 3.908.581 Consumer
Karyawan 700.983 758.710 Employee
Jumlah - Rupiah
33.745.753 33.147.783 Total - Rupiah
2020 2019
Rupiah Rupiah
Perindustrian 7.192.063 9.038.809 Industry
Perdagangan, restoran dan hotel 6.779.790 7.941.189 Trading, restaurant and hotel
Pengangkutan, pergudangan dan Transportation, warehousing and
jasa komunikasi 4.866.190 2.198.124 communication
Konstruksi 4.693.739 4.123.410 Construction
Jasa-jasa usaha 4.666.585 4.706.503 Business services
Jasa-jasa sosial dan masyarakat 1.340.009 88.884 Social and public services
Pertanian, perkebunan dan sarana Agriculture, plantation and plantation
perkebunan 97.186 379.035 improvement
Pertambangan 45.659 375 Mining
Listrik, gas dan air 5.235 4.163 Electricity, gas and water
Lainnya 4.059.297 4.667.291 Others
14. KREDIT YANG DIBERIKAN KEPADA NASABAH 14. LOANS TO CUSTOMERS (continued)
(lanjutan)
2020 2019
Rupiah Rupiah
Lancar 31.927.400 31.735.365 Pass
Dalam perhatian khusus 352.710 419.406 Special mention
Kurang lancar 232.084 42.913 Substandard
Diragukan 59.647 101.419 Doubtful
Macet 1.173.912 848.680 Loss
2020
Jumlah/
Stage 1 Stage 2 Stage 3 Total
e. Kredit modal kerja terdiri dari pinjaman rekening e. Working capital loans consist of demand
koran dan pinjaman dengan surat promes. deposits loans and loans with promissory notes.
Kredit investasi adalah pemberian fasilitas Investment loans are the facilities given to
kepada debitur yang tujuan penggunaannya debtors for investment purposes with terms
untuk investasi dan jangka waktunya depend on the investment period. Investment
disesuaikan dengan jangka waktu investasinya. loans consist of term-loans.
Kredit investasi diberikan dalam bentuk term-
loan.
Kredit konsumsi terdiri dari kredit pemilikan Consumer loans consist of housing, motor vehicle
rumah, kredit kendaraan bermotor, personal ownership loans, personal loans, and credit card.
loans, dan kartu kredit.
14. KREDIT YANG DIBERIKAN KEPADA NASABAH 14. LOANS TO CUSTOMERS (continued)
(lanjutan)
f. Kredit sindikasi merupakan kredit yang f. The syndicated loans represent loans granted to
diberikan kepada debitur di bawah perjanjian debtors under syndicated loan agreements with
pembiayaan bersama dengan bank-bank lain. other banks. The Bank’s participation in
Partisipasi Bank dalam pinjaman sindikasi syndicated loans is ranging 1.00% - 40.00% as
adalah berkisar antara 1,00% - 40,00% pada of 31 December 2020 and 2019.
tanggal 31 Desember 2020 dan 2019.
g. Selama tahun yang berakhir tanggal 31 g. For the years ended 31 December 2020 and
Desember 2020 dan 2019, Bank melakukan 2019, the Bank renegotiated loans through the
negosiasi kembali kredit dengan perpanjangan extension of the period and modification of terms
jangka waktu serta mengubah persyaratan on principal and/or interest.
pokok dan/atau bunga.
Program restrukturisasi terkait dengan COVID- COVID-19 restructuring program was also
19 juga dikategorikan sebagai kredit yang categorised as renegotiated loans.
direnegosiasi.
2020 2019
2020 2019
1.409.217 773.757
Penyisihan kerugian penurunan nilai (450.038) (266.653) Allowance for impairment losses
Jumlah kredit yang telah
dinegosiasikan kembali - bersih 959.179 507.104 Total of renegotiated loans - net
h. Pada tanggal 31 Desember 2019, Bank telah h. As of 31 December 2019, the Bank complied
memenuhi ketentuan Batas Maksimum with Legal Lending Limit (LLL) requirements for
Pemberian Kredit (BMPK), baik untuk pihak both related parties and third parties.
berelasi maupun untuk pihak ketiga.
Tidak terdapat pelanggaran pada tanggal 31 There was no breach as of 31 December 2020,
Desember 2020, hanya terdapat pelampauan there was only an excess due to change in
yang disebabkan oleh perubahan ketentuan regulation namely the effective of POJK
yaitu dengan berlakunya POJK No.38/POJK.03/2019 regarding changes on OJK
No.38/POJK.03/2019 tentang Perubahan atas regulation No.32/POJK.03/2018 in relation to
Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Legal Lending Limit and Large Exposure for
No.32/POJK.03/2018 tentang Batas Maksimum Commercial Bank. Bank already has action plan
Pemberian Kredit dan Penyediaan Dana Besar with targeted timeline in line with prevailing
bagi Bank Umum. Bank telah memiliki rencana regulation.
tindak dengan target penyelesaian sesuai
dengan ketentuan yang berlaku.
14. KREDIT YANG DIBERIKAN KEPADA NASABAH 14. LOANS TO CUSTOMERS (continued)
(lanjutan)
i. Pada tanggal 31 Desember 2020 dan 2019, i. As of 31 December 2020 and 2019, details of
rincian kredit bermasalah menurut sektor impaired loans based on economic sector
ekonomi adalah sebagai berikut: are as follows:
2020 2019
Penyisihan Penyisihan
kerugian kerugian
Kredit penurunan Kredit penurunan
bermasalah/ nilai/ bermasalah/ nilai/
Non- Allowance for Non- Allowance for
performing impairment performing impairment
loans losses loans losses
j. Rasio Non-Performing Loan (NPL) pada tanggal j. As of 31 December 2020 and 2019,
31 Desember 2020 dan 2019 masing-masing the Non-Performing Loan (NPL) ratios are as
adalah sebagai berikut: follows:
2020 2019
k. Pada tanggal 31 Desember 2020 dan 2019, k. As of 31 December 2020 and 2019, loans
kredit yang diberikan yang dijamin dengan collateralised by cash collateral amounted to Rp
jaminan tunai sebesar Rp 3.110.883 dan Rp 3,110,883 and Rp 5,411,515 (Note 18).
5.411.515 (Catatan 18).
l. Perubahan penyisihan kerugian penurunan nilai l. The movement of allowance for impairment
kredit yang diberikan kepada nasabah adalah losses on loans to customers are as follows:
sebagai berikut:
2020
Jumlah/
Stage 1 Stage 2 Stage 3 Total
Effect on initial
Dampak penerapan awal implementation SFAS 71
PSAK 71 (lihat Catatan 37) (169.001) (refer to Note 37)
Saldo, setelah dampak Balance, after effect on
penerapan awal initial implementation
PSAK 71 256.127 267.021 1.431.034 1.954.182 SFAS 71
Transfer ke kerugian kredit Transfer to 12 months
ekspektasian 12 bulan expected credit
(Stage 1) 96.866 (90.945) (5.921) - losses (Stage 1)
Transfer ke kerugian kredit Transfer to
ekspektasian sepanjang lifetime expected credit
umurnya (Stage 2) (34.036) 34.036 - - losses (Stage 2)
Transfer ke kredit
yang mengalami Transfer to credit
penurunan nilai (Stage 3) (4.472) (33.463) 37.935 - impaired (Stage 3)
Perubahan bersih pada eksposur Net changes in exposure
dan pengukuran kembali (5.151) 516.350 1.077.457 1.588.656 and remeasurement
Penghapusan - - (553.229) (553.229) Written-off
Pemulihan - - 121.351 121.351 Recovery
Efek diskonto - - (68.193) (68.193) Discount effects
Selisih kurs 1.440 2.976 12.402 16.818 Exchange rate difference
14. KREDIT YANG DIBERIKAN KEPADA NASABAH 14. LOANS TO CUSTOMERS (continued)
(lanjutan)
l. Perubahan penyisihan kerugian penurunan nilai l. The movement of allowance for impairment
kredit yang diberikan kepada nasabah adalah losses on loans to customers are as follows:
sebagai berikut: (lanjutan) (continued)
2019
Valuta asing/
Foreign Jumlah/
Rupiah currencies Total
Manajemen Bank berkeyakinan bahwa penyisihan The Bank’s management believes that the allowance
kerugian penurunan nilai yang dibentuk adalah cukup for impairment losses provided is adequate to cover
untuk menutupi kemungkinan penurunan nilai kredit any possible impairment on loans to customers.
yang diberikan kepada nasabah.
Pada tanggal 31 Desember 2020 dan 2019, aset lain- As of 31 December 2020 and 2019, Bank’s other
lain Bank adalah sebagai berikut: assets are as follows:
2020 2019
Pada tanggal 31 Desember 2020 dan 2019, aset hak- As of 31 December 2020 and 2019, Bank’s rights-of-
guna terdiri dari: use assets consist of the following:
2020
Saldo awal/ Saldo akhir/
Opening Penambahan/ Pengurangan/ Closing
balance Additions Disposals balance
Harga perolehan Cost
Bangunan 531.253 105.695 (171.495) 465.453 Buildings
Kendaraan bermotor 9.718 1.090 (466) 10.342 Motor vehicles
540.971 106.785 (171.961) 475.795
Accumulated
Akumulasi penyusutan depreciation
Bangunan (99.944) (87.560) 39.431 (148.073) Buildings
Kendaraan bermotor (4.129) (4.180) - (8.309) Motor vehicles
(104.073) (91.740) 39.431 (156.382)
Nilai buku bersih 436.898 319.413 Net book value
2019
Dampak PSAK
Saldo awal/ 73/ Saldo akhir/
Opening Impact of Penambahan/ Pengurangan/ Closing
balance SFAS 73 Additions Disposals balance
Harga perolehan Cost
Bangunan - 417.868 117.282 (3.897) 531.253 Buildings
Kendaraan bermotor - 9.718 - - 9.718 Motor vehicles
- 427.586 117.282 (3.897) 540.971
Accumulated
Akumulasi penyusutan depreciation
Bangunan - - (103.663 ) 3.719 (99.944) Buildings
Kendaraan bermotor - - (4.129 ) - (4.129) Motor vehicles
- - (107.792 ) 3.719 (104.073)
Nilai buku bersih - 436.898 Net book value
Pada tanggal 31 Desember 2020 dan 2019, aset As of 31 December 2020 and 2019, Bank’s fixed
tetap terdiri dari: assets consist of the following:
2020
Saldo awal/ Saldo akhir/
Opening Penambahan/ Pengurangan/ Reklasifikasi/ Closing
balance Additions Disposals Reclassifications balance
Harga perolehan Cost
Tanah 130.994 - - - 130.994 Land
Bangunan 33.790 - - - 33.790 Buildings
Buildings
Perbaikan gedung 549.982 20.193 (97.477 ) - 472.698 improvement
Perabot dan perlengkapan Office furniture
kantor 867.600 28.742 (61.067 ) (958) 834.317 and fixtures
Kendaraan bermotor 421 - (421 ) - - Motor vehicles
Aset dalam Construction in
penyelesaian - 13.834 - - 13.834 progress
1.582.787 62.769 (158.965 ) (958) 1.485.633
Accumulated
Akumulasi penyusutan depreciation
Bangunan (20.197) (1.189) - - (21.386) Buildings
Buildings
Perbaikan gedung (316.846) (57.669) 81.966 - (292.549) improvement
Perabot dan perlengkapan Office furniture
kantor (529.166) (132.153) 59.261 976 (601.082) and fixtures
Kendaraan bermotor (421) - 421 - - Motor vehicles
(866.630) (191.011) 141.648 976 (915.017)
Nilai buku bersih 716.157 570.616 Net book value
Pada tanggal 31 Desember 2020 dan 2019, aset As of 31 December 2020 and 2019, Bank’s fixed
tetap terdiri dari: (lanjutan) assets consist of the following: (continued)
2019
Saldo awal/ Saldo akhir/
Opening Penambahan/ Pengurangan/ Reklasifikasi/ Closing
balance Additions Disposals Reclassifications balance
Harga perolehan Cost
Tanah 131.696 - (702 ) - 130.994 Land
Bangunan 35.022 - (1.232 ) - 33.790 Buildings
Buildings
Perbaikan gedung 475.645 146.123 (71.786 ) - 549.982 improvement
Perabot dan perlengkapan Office furniture
kantor 929.530 101.889 (163.812 ) (7) 867.600 and fixtures
Kendaraan bermotor 1769 - (1.348 ) - 421 Motor vehicles
1.573.662 248.012 (238.880 ) (7) 1.582.787
Accumulated
Akumulasi penyusutan depreciation
Bangunan (19.262) (1.644) 709 - (20.197) Buildings
Buildings
Perbaikan gedung (322.712) (59.754) 65.620 - (316.846) improvement
Perabot dan perlengkapan Office furniture
kantor (560.719) (130.932) 162.478 7 (529.166) and fixtures
Kendaraan bermotor (1.769) - 1.348 - (421) Motor vehicles
(904.462) (192.330) 230.155 7 (866.630)
Nilai buku bersih 669.200 716.157 Net book value
Pada tanggal 31 Desember 2020 dan 2019, semua As at 31 December 2020 and 2019, all fixed assets
aset tetap yang dimiliki Bank merupakan kepemilikan held by the Bank are direct ownership.
langsung.
Pada tanggal 31 Desember 2020 dan 2019, aset As of 31 December 2020 and 2019, Bank’s intangible
takberwujud terdiri dari: assets consist of the following:
2020
Saldo awal/ Saldo akhir/
Opening Penambahan/ Pengurangan/ Reklasifikasi/ Closing
balance Additions Disposals Reclassifications balance
Accumulated
Akumulasi amortisasi amortisation
Perangkat lunak (184.254) (57.796) - (976) (243.026 ) Software
2019
Saldo awal/ Saldo akhir/
Opening Penambahan/ Pengurangan/ Reklasifikasi/ Closing
balance Additions Disposals Reclassifications balance
Accumulated
Akumulasi amortisasi amortisation
Perangkat lunak (141.414) (57.570) 14.737 7 (184.254) Software
Seluruh aset takberwujud yang ada pada tanggal All of the intangible assets as at 31 December 2020
31 Desember 2020 dan 2019 digunakan untuk and 2019 are fully used to support Bank’s operation
menunjang aktivitas operasi Bank. activities.
Simpanan dari nasabah pada tanggal 31 Desember Deposits from customers as of 31 December 2020
2020 dan 2019 terdiri dari: and 2019 consisted of the following:
2020 2019
Rupiah Rupiah
Giro 24.362.497 18.053.679 Demand deposits
Deposito berjangka dan deposits on call 17.221.473 20.383.985 Time deposits and deposits on call
Tabungan 6.607.904 4.757.848 Saving accounts
48.191.874 43.195.512
Valuta asing Foreign currencies
Giro 11.508.614 9.910.531 Demand deposits
Tabungan 8.673.368 7.641.063 Saving accounts
Deposito berjangka dan deposits on call 3.785.975 4.722.151 Time deposits and deposits on call
23.967.957 22.273.745
Jumlah 72.159.831 65.469.257 Total
Pada tanggal 31 Desember 2020 dan 2019, termasuk As of 31 December 2020 and 2019, included in
di dalam simpanan dari nasabah adalah jaminan deposits from customers are collaterals for loans to
untuk kredit yang diberikan kepada nasabah masing- customers amounted Rp 1,947,360 and
masing sebesar Rp 1.947.360 dan Rp 1.683.679. Rp 1,683,679, respectively.
19. SIMPANAN DARI BANK - BANK LAIN 19. DEPOSITS FROM OTHER BANKS
Simpanan dari bank-bank lain pada tanggal Deposits from other banks as at 31 December 2020
31 Desember 2020 dan 2019 terdiri dari: and 2019 consisted of the following:
2020 2019
Rupiah Rupiah
Giro 4.464.019 3.599.982 Demand deposits
Deposito berjangka - 1.435.000 Time deposits
4.464.019 5.034.982
Valuta asing Foreign currencies
Giro 27.696 23.533 Demand deposits
Jumlah 4.491.715 5.058.515 Total
2020 2019
Beban yang masih harus dibayar 331.070 336.542 Accrued expenses
Bunga yang masih harus dibayar 76.507 146.820 Accrued interest expenses
Provisi pemutusan hubungan kerja (Catatan 3t.4) 6.165 19.308 Termination provisions (Note 3t.4)
Jumlah 413.742 502.670 Total
2020 2019
Transaksi dalam proses penyelesaian 1.427.758 601.088 Transaction in process of settlement
Uang jaminan 709.733 731.486 Security deposits
Rekening suspense 442.670 363.068 Suspense accounts
Kewajiban transaksi Letter of Credit 441.389 125.816 Letter of Credit transactions payables
Pendapatan ditangguhkan 387.448 434.512 Deferred income
Utang pajak lainnya 313.783 259.231 Other tax liabilities
Liabilitas sewa 278.567 372.374 Lease liability
Cadangan kerugian penurunan nilai Allowance for impairment losses
atas komitmen dan kontijensi 117.350 - of commitment and contigencies
Transfer, inkaso, dan kliring 39.192 38.525 Transfers, collection and clearing
Lainnya 120.845 58.780 Others
Jumlah 4.278.735 2.984.880 Total
Uang jaminan termasuk uang yang diberikan oleh The security deposits included deposits from
nasabah kepada Bank sebagai jaminan atas L/C customers for and import L/C of Rp 707,557 and
impor masing-masing sebesar Rp 707.557 dan Rp 729,922 as of 31 December 2020 and 2019,
Rp 729.922 pada tanggal respectively.
31 Desember 2020 dan 2019.
Bank tidak memiliki program imbalan kerja berbasis The Bank has no specific share-based compensation
saham tersendiri dan berpartisipasi dalam program plan of its own and participates in the HSBC group
dari grup HSBC. Program ini ditujukan kepada share plan. The plan is made to certain employees
karyawan tertentu tanpa terkait dengan kinerja. with no associated with performance conditions.
Saham diberikan kepada karyawan dalam tiga tahun Shares are released to employees over three years in
dengan komposisi yang sama di setiap tahunnya equal portion for each year, provided the employees
dengan syarat karyawan tetap bekerja dalam grup remain continuously employed within the HSBC group
HSBC selama periode vesting. during the vesting period.
Pada tanggal 31 Desember 2020 dan 2019, saham As of 31 December 2020 and 2019, the outstanding
yang masih beredar masing-masing sejumlah number of shares was 222,855 (in full amount) and
222.855 (dalam nilai penuh) dan 165.673 (dalam nilai 165,673 (in full amount), respectively.
penuh) lembar.
Selama tahun yang berakhir 31 Desember 2020 dan During the year ended 31 December 2020 and 2019,
2019, Bank mengakui beban masing-masing sebesar the Bank recognised an expense of Rp 12,898 and Rp
Rp 12.898 dan Rp 17.632 dalam laporan laba rugi 17,632, respectively, to the profit or loss in respect of
terkait dengan pembayaran imbalan kerja berbasis share-based payment compensation plan.
saham.
Harga pasar rata-rata tertimbang dari saham yang The weighted average fair value of share awarded in
diberikan pada tahun yang berakhir pada the years ended 31 December 2020 and 2019 was Rp
31 Desember 2020 dan 2019 masing-masing senilai 73,540 and Rp 112,973, respectively (in Rupiah full
Rp 73.540 dan Rp 112.973 (dalam Rupiah penuh). amount).
Liabilitas imbalan kerja pada tanggal 31 Desember Employee benefits obligation as of 31 December 2020
2020 dan 2019 terdiri dari: and 2019 consisted of the following:
2020 2019
Liabilitas imbalan kerja jangka pendek 178.723 219.433 Short-term employee benefits obligations
Liabilitas imbalan pasca-kerja 321.003 310.113 Post-employment benefits obligations
Sejak Januari 2017, Bank menyelenggarakan Since January 2017, the Bank has a defined
program pensiun iuran pasti untuk seluruh karyawan contribution pension plan that covers all permanent
tetapnya dan dikelola serta diadministrasikan oleh employees and managed by Dana Pensiun Lembaga
Dana Pensiun Lembaga Keuangan Manulife Keuangan Manulife Indonesia. The contribution of a
Indonesia. Iuran untuk dana pensiun dihitung pension plan is computed based on a certain
berdasarkan persentase tertentu dari gaji pokok percentage of employees’ basic salary.
karyawan.
Sesuai dengan Undang-Undang Republik Indonesia In accordance with Law of the Republic of Indonesia
No. 13/2003 tentang ketenagakerjaan, Bank wajib No. 13/2003 relating to labor regulations, the Bank is
memberikan imbalan pasca-kerja manfaat pasti required to provide post-employment defined benefits
kepada karyawannya pada saat pemutusan plans to its employees when their employment is
hubungan kerja atau pada saat karyawan terminated or when they retire. These benefits are
menyelesaikan masa kerjanya. Imbalan pasca-kerja primarily based on years of service and the
ini diberikan terutama berdasarkan masa kerja dan employees’ compensation at termination or retirement.
kompensasi karyawan pada saat pemutusan
hubungan kerja atau selesainya masa kerja.
Dengan demikian Bank mencatat liabilitas yang Therefore the Bank recorded a liability which
mencerminkan imbalan pasca-kerja yang diwajibkan represents post-employment benefits as required by
oleh Undang-Undang No. 13/2003. Law No. 13/2003.
Tabel berikut menyajikan perubahan nilai kini The following table presents the movement in the
kewajiban dan liabilitas imbalan pasca-kerja Bank present value of obligation and the post-employment
yang tercatat di laporan posisi keuangan pada tanggal benefits obligation of the Bank as recorded in the
31 Desember 2020 dan 2019, dan perubahan statement of financial position as of
liabilitas imbalan pasca-kerja dan beban yang diakui 31 December 2020 and 2019, and movement in
dalam laporan laba rugi dan penghasilan obligation and expenses recognised in the statements
komprehensif lain untuk tahun yang berakhir tanggal of profit or loss and other comprehensive income for
31 Desember 2020 dan 2019: the years ended 31 December 2020 and 2019:
2020 2019
2020 2019
Perhitungan liabilitas imbalan pasca-kerja pada The calculation of post-employment benefits obligation
tanggal 31 Desember 2020 dan 2019 dilakukan as of 31 December 2020 and 2019 was done based
berdasarkan laporan aktuaris independen (PT Towers on the independent actuary report (PT Towers Watson
Watson Purbajaga) tanggal 10 Maret 2021 dengan Purbajaga) dated 10 March 2021 using major
menggunakan asumsi utama sebagai berikut: assumptions as follows:
2020 2019
Tingkat diskonto 5,50% 6,75% Discount rates
Kenaikan gaji 5,00% 6,50% Salary increases
Metode aktuaria Projected unit credit Projected unit credit Valuation cost method
Umur pensiun normal 55 tahun/years 55 tahun/years Normal retirement age
Tingkat kematian Tabel Mortalitas Indonesia Tabel Mortalitas Indonesia 2011 Mortality rates
2019 (TMI 2019)/ (TMI 2011)/
Indonesian Mortality Table Indonesian Mortality Table 2011
2019 (TMI 2019) (TMI 2011)
Tingkat cacat 10% dari TMI 2019/ 10% dari TMI 2011/ Disability rates
10% of TMI 2019 10% of TMI 2011
Tingkat pengunduran diri 15% per tahun pada usia 20 15% per tahun pada usia 20 Resignation rates
dan menurun secara linear dan menurun secara linear
sampai 0% per tahun pada sampai 0% per tahun pada
usia 55/ usia 55/
15% p.a. at 20 and reducing 15% p.a. at 20 and reducing
linearly to 0% p.a. at age 55 linearly to 0% p.a. at age 55
Tabel-tabel dibawah menunjukkan sensitivitas atas The following tables represent the sensitivity analysis
kemungkinan perubahan tingkat kenaikan gaji dan of a reasonably possible change in salary increase
tingkat diskonto terhadap kewajiban imbalan pasca and discount rate of obligation to post-employment
kerja pada 31 Desember 2020 dan 2019: benefit obligation as of 31 December 2020 and 2019:
2020 2019
Peningkatan/ Penurunan/ Peningkatan/ Penurunan/
Increase by Decrease by Increase by Decrease by
100 bps 100 bps 100 bps 100 bps
Tingkat diskonto (15.705) 17.299 (15.272) 16.742 Discount rates
Kenaikan gaji 41.185 (35,417) 36.583 (27.958) Salary increases
Durasi rata-rata tertimbang durasi dari liabilitas The weighted average duration of the defined benefit
program pensiun imbalan pasti pada tanggal pension obligation at 31 December 2020 and 2019 is
31 Desember 2020 dan 2019 masing-masing adalah 5.26 years and 5.33 years, respectively.
5,26 tahun dan 5,33 tahun.
Analisis jatuh tempo tidak terdiskonto yang Undiscounted expected maturity analysis of pension
diharapkan dari manfaat pensiun adalah sebagai benefits are as follows:
berikut:
2020 2019
Dalam 10 tahun kedepan 479.746 527.192 Within next 10 years
Dalam 10 sampai 20 tahun kedepan 345.693 373.878 Within next 10 to 20 years
Dalam 20 sampai 30 tahun kedepan 39.950 43.487 Within next 20 to 30 years
Dalam 30 sampai 40 tahun kedepan 18 66 Within next 30 to 40 years
Pada tanggal 20 Oktober 2008, HSBC Asia Pacific On 20 October 2008, HSBC Asia Pacific Holdings
Holdings (UK) Limited (HAPH) menandatangani (UK) Limited (HAPH) entered into a Conditional Sale
Conditional Sale and Purchase Agreement dengan and Purchase Agreement with several major
beberapa pemegang saham utama untuk shareholders to acquire 88.89% share ownership of
mengakuisisi 88,89% kepemilikan saham Bank. the Bank. Under the terms of the agreement, HAPH
Berdasarkan perjanjian tersebut, HAPH mengakuisisi acquired 38.84% stake from PT Lumbung
38,84% kepemilikan saham dari PT Lumbung Artakencana, 38.60% from PT Alas Pusaka and
Artakencana, 38,60% dari PT Alas Pusaka dan 11.45% from several individual shareholders. The
11,45% dari beberapa pemegang saham individu. acquisition became effective upon the closing of the
Akuisisi ini berlaku efektif pada saat terjadinya transaction.
penutupan transaksi.
Pada tanggal 22 Mei 2009, terjadi penutupan On 22 May 2009, the shares sale and purchase
transaksi penjualan dan pembelian saham sehingga transactions were completed and thus, the acquisition
akuisisi tersebut menjadi efektif. became effective.
Sesuai dengan Peraturan Bapepam-LK tentang In accordance with Bapepam-LK rule regarding Take-
Pengambilalihan Perusahaan Terbuka, akuisisi oleh Over of Public Companies, the above mentioned
HAPH di atas dianggap sebagai pengambilalihan acquisition by HAPH constitutes a take-over of a
perusahaan terbuka yang menyebabkan HAPH harus public listed company which resulted in HAPH having
melaksanakan penawaran tender atas maksimum to conduct a tender offer for a maximum of
270.000.000 saham yang dimiliki oleh pemegang 270,000,000 shares held by the public shareholders
saham publik yang mewakili 10,11% dari seluruh representing 10.11% of the total issued and fully paid-
modal disetor dan ditempatkan penuh Bank. up capital of the Bank. The tender offer was
Penawaran tender dilaksanakan sesuai dengan conducted with terms and conditions of the Tender
syarat-syarat dan ketentuan Pernyataan Penawaran Offer Statement which was declared effective by
Tender yang dinyatakan efektif oleh Bapepam-LK. Bapepam-LK.
Penawaran tender dilaksanakan sejak tanggal The tender offer was conducted from 24 June 2009
24 Juni 2009 hingga 23 Juli 2009 dengan harga until 23 July 2009 with tender offer price at Rp 2,652
penawaran tender sebesar Rp 2.652 (dalam Rupiah (in Rupiah full amount) per share. During the tender
penuh) per saham. Selama penawaran tender, offer, the shares being offered were 269,012,500 (in
sebanyak 269.012.500 (dalam nilai penuh) saham full amount) shares in accordance with the terms and
ditawarkan untuk dibeli sesuai dengan syarat-syarat conditions of the Tender Offer Statement.
dan ketentuan Pernyataan Penawaran Tender.
Penawaran tender yang diwajibkan Bapepam-LK The tender offer required by Bapepam-LK was
diselesaikan pada tanggal 12 Agustus 2009. completed on 12 August 2009. The payment to the
Pembayaran kepada pemegang saham dilakukan shareholders was made on 4 August 2009. After
pada tanggal 4 Agustus 2009. Setelah penyelesaian completion of the tender offer, HAPH owns
penawaran tender, HAPH memiliki 2.642.312.500 2,642,312,500 (in full amount) shares of the Bank
(dalam nilai penuh) saham di Bank yang mewakili representing 98.96% of the total issued and fully paid-
98,96% dari seluruh modal ditempatkan dan disetor up capital of the Bank.
penuh Bank.
Sehubungan dengan privatisasi, HAPH melakukan Related to privatisation, HAPH performed the tender
penawaran tender yang dimulai pada tanggal 2 Juli offer which was started on 2 July 2015 and expired on
2015 dan berakhir pada tanggal 4 Agustus 2015. 4 August 2015. Through the tender offer, HAPH
Melalui penawaran tender, HAPH membeli sebanyak acquired about 1,619,000 shares from Public
1.619.000 lembar saham dari Pemegang Saham Shareholders by Rp 10,000 (in Rupiah full amount)
Publik sebesar Rp 10.000 (dalam Rupiah penuh) per per share. Subsequently, those shares were sold to
saham. Selanjutnya saham tersebut dijual kepada PT Bank Central Asia Tbk.
PT Bank Central Asia Tbk.
Pada bulan November 2015, Bank merubah nilai In November 2015, Bank amended the par value from
nominal saham dari Rp 100 (dalam Rupiah penuh) Rp 100 (in Rupiah full amount) to Rp 1,000 (in Rupiah
menjadi Rp 1.000 (dalam Rupiah penuh) serta full amount) and increased the authorized capital from
meningkatkan modal dasar dari sebesar Rp 800,000,000,000 (in Rupiah full amount) to Rp
Rp 800.000.000.000 (dalam Rupiah penuh) menjadi 3,000,000,000,000 (in Rupiah full amount), with
sebesar Rp 3.000.000.000.000 (dalam Rupiah issued and fully-paid up capital from Rp
penuh), dengan modal ditempatkan dan disetor dari 267,000,000,000 (in Rupiah full amount) to Rp
sebesar Rp 267.000.000.000 (dalam Rupiah penuh) 1,586,394,997,000 (in Rupiah full amount). The
menjadi sebesar Rp 1.586.394.997.000 (dalam increase in shared capital was performed by issuing
Rupiah penuh). Peningkatan modal tersebut new shares by 1,319,394,997 (in full amount) shares
dilakukan dengan menerbitkan saham baru sebanyak with a par value of Rp 1,000 (in Rupiah full amount).
1.319.394.997 (dalam nilai penuh) saham dengan
nominal masing-masing saham sebesar Rp 1.000
(dalam Rupiah penuh).
Perubahan modal saham tersebut di atas dituangkan The above changes of share capital stated in notarial
dalam Akta No. 97 tanggal 16 November 2015 yang deed No. 97 dated 16 November 2015 of Dr. Irawan
dibuat di hadapan Dr. Irawan Soerodjo, S.H., M.Si., Soerodjo, S.H., M.Si., notary public in Jakarta,
notaris di Jakarta, mengenai perubahan Anggaran concerning the changes and restatement of the
Dasar Bank dan disahkan oleh Menteri Hukum dan articles of association and was approved by the
Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Minister of Law and Human Rights of the Republic of
Keputusan No. AHU-0946124.AH.01.02. Tahun 2015 Indonesia in the Decision Letter
tanggal 17 November 2015. No. AHU-0946124.AH.01.02. Tahun 2015 dated
17 November 2015.
Lebih lanjut, HSBC Asia Pacific Holdings (UK) Furthermore, HSBC Asia Pacific Holdings (UK)
Limited, PT Bank Central Asia Tbk dan pemegang Limited, PT Bank Central Asia Tbk and other
saham lainnya melakukan penambahan modal shareholders increased the issued and paid-up capital
ditempatkan dan disetor sebesar Rp 1.319.395. by Rp 1,319,395.
Pada bulan November 2016, Bank mengeluarkan In November 2016, the Bank issued new shares by
saham baru sebanyak 1.000.000.000 lembar saham 1,000,000,000 shares with a nominal value of
dengan nominal Rp 1.000 (dalam Rupiah penuh). Rp 1,000 (in Rupiah full amount). The increase of
Penambahan modal ini telah dituangkan dalam Akta share capital has been stated in a notarial deed
No. 64 tanggal 9 November 2016 yang dibuat di No. 64 dated 9 November 2016 of Dr. Irawan
hadapan Dr. Irawan Soerodjo, S.H., M.Si., notaris di Soerodjo, S.H., M.Si., notary public in Jakarta,
Jakarta, mengenai perubahan Anggaran Dasar Bank concerning the changes and restatement of the
dan disahkan oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi articles of association and was approved by the
Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusan Minister of Law and Human Rights of the Republic of
No. AHU-AH.01.03-0097602 tanggal 10 November Indonesia in the Decision Letter
2016. Penambahan modal ini menyebabkan modal No. AHU-AH.01.03-0097602 dated 10 November
ditempatkan dan disetor menjadi Rp 2.586.395. 2016. This increase caused the share capital to
become Rp 2,586,395.
Pada bulan April 2017, Bank meningkatkan modal In April 2017, the Bank increased the authorized
dasar dari sebesar Rp 3.000.000.000.000 (dalam capital from Rp 3,000,000,000,000 (in Rupiah full
Rupiah penuh) menjadi sebesar amount) to Rp 20,000,000,000,000 (in Rupiah full
Rp 20.000.000.000.000 (dalam Rupiah penuh), amount), with issued and fully paid-up capital from Rp
dengan modal ditempatkan dan disetor dari sebesar 2,586,394,997,000 (in Rupiah full amount) to Rp
Rp 2.586.394.997.000 (dalam Rupiah penuh) menjadi 10,586,394,997,000 in Rupiah full amount). The
sebesar Rp 10.586.394.997.000 (dalam Rupiah increased in share capital was performed by issuing
penuh). Peningkatan modal ini dilakukan dengan new shares by 8,000,000,000 shares with par value of
menerbitkan saham baru sebanyak 8.000.000.000 Rp 1,000 (in Rupiah full amount).
lembar saham dengan nominal masing-masing
saham sebesar Rp 1.000 (dalam Rupiah penuh).
Perubahan modal saham tersebut di atas dituangkan The above changes of share capital stated in notarial
dalam Akta No. 57 tanggal 12 April 2017 yang dibuat deed No. 57 dated 12 April 2017 of
di hadapan Dr. Irawan Soerodjo, S.H., M.Si., notaris Dr. Irawan Soerodjo, S.H., M.Si., notary public in
di Jakarta, mengenai perubahan Anggaran Dasar Jakarta, concerning the changes and restatement of
Bank yang disahkan oleh Menteri Hukum dan Hak articles of association and was approved by the
Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Minister of Law and Human Rights of the Republic of
Keputusan No. AHU-0008618.AH.01.02. Tahun 2017 Indonesia in the decision Letter
tanggal 13 April 2017. No. AHU-0008618.AH.01.02. Year 2017 dated
13 April 2017.
Komposisi pemegang saham Bank pada tanggal The composition of the Bank’s shareholders as of 31
31 Desember 2020 dan 2019 adalah sebagai berikut: December 2020 and 2019 are as follows:
HSBC Asia Pacific Holdings (UK) HSBC Asia Pacific Holdings (UK)
Limited 10.473.719.274 98,94% 10.473.719 Limited
PT Bank Central Asia Tbk 112.653.737 1,06% 112.654 PT Bank Central Asia Tbk
Lainnya 21.986 0,00% 22 Others
Jumlah 10.586.394.997 100,00% 10.586.395 Total
25. TAMBAHAN MODAL DISETOR – BERSIH 25. ADDITIONAL PAID-IN CAPITAL – NET
Bank melakukan penawaran umum perdana atas The Bank issued 270,000,000 shares with a par value
270.000.000 lembar saham Bank kepada masyarakat of Rp 100 (in Rupiah full amount) per share, through
pada tanggal 8 Januari 2008 dengan nilai nominal an initial public offering on 8 January 2008 with an
Rp 100 (dalam Rupiah penuh) per saham dengan offering price of Rp 1,080 (in Rupiah full amount) per
harga penawaran sebesar Rp 1.080 (dalam Rupiah share. Total proceeds from the public offering
penuh) per saham. Jumlah yang diterima dari amounted to Rp 291,600.
penawaran umum adalah sebesar Rp 291.600.
Rincian tambahan modal disetor - bersih dari Details of additional paid-in capital - net from initial
penawaran umum perdana saham Bank per tanggal public offering as at 31 December 2020 and 2019 are
31 Desember 2020 dan 2019 adalah sebagai berikut: as follows:
Jumlah/
Total
Cadangan umum dan wajib dibentuk sesuai dengan The general and legal reserve was provided in relation
Undang-Undang Republik Indonesia No. 1/1995 to the Law of Republic Indonesia
sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang No. 1/1995 which has been replaced with Law
No. 40/2007 tentang Perseroan Terbatas yang No. 40/2007 effective on 16 August 2007 regarding
berlaku efektif sejak 16 Agustus 2007 yang the Limited Liability Company which requires a
mengharuskan Perseroan membentuk cadangan Company to set up a general reserve amounting to at
umum dengan jumlah minimum 20% dari modal least 20% of the issued and paid-up share capital.
saham yang ditempatkan dan disetor. Tidak ada There is no timeline over which this amount should be
batas waktu dalam pembentukan cadangan ini. Pada provided. As at 31 December 2020, the amount of
tanggal 31 Desember 2020 saldo cadangan umum general reserves is Rp 49,419 (2019: Rp 26,306).
adalah Rp 49.419 (2019: Rp 26.306).
Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Based on the Annual General Meeting of the Bank’s
Tahunan Bank yang dinyatakan dalam Akta dari Shareholders as stated in Notarial Deed No. 289
Notaris Christina Dwi Utami, S.H., M.Hum., M.Kn., dated 28 May 2019 of
Nomor 289 tanggal 28 Mei 2019, para pemegang Christina Dwi Utami, S.H., M.Hum., M.Kn., a notary
saham Bank menyetujui pembentukan cadangan public in Jakarta, the shareholders approved the
umum sebesar Rp 8.945 dari saldo laba tahun 2018. appropriation of the Bank’s 2018 retained earnings
amounting to Rp 8,945.
Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Based on the Annual General Meeting of the Bank’s
Tahunan Bank yang dinyatakan dalam Akta dari Shareholders as stated in Notarial Deed No. 184
Notaris Christina Dwi Utami, S.H., M.Hum., M.Kn., dated 30 June 2020 of
Nomor 184 tanggal 30 Juni 2020, para pemegang Christina Dwi Utami, S.H., M.Hum., M.Kn., a notary
saham Bank menyetujui pembentukan cadangan public in Jakarta, the shareholders approved the
umum sebesar Rp 23.113 dari saldo laba tahun 2019 appropriation of the Bank’s 2019 retained earnings
serta pembagian dividen tunai sejumlah Rp 636.242 amounting to Rp 23,113 and distribute cash dividend
(Rp 60,1 (nilai penuh) per saham) kepada para amounting to Rp 636,242 (Rp 60.1 (full amount) per
pemegang saham yang memiliki hak untuk menerima share to shareholders who have the right to receive
dividen tunai. Pembayaran dividen dilakukan cash dividend. Dividend payment has been paid at the
selambat-lambatnya pada tanggal 30 September latest on 30 September 2020.
2020.
27. ASET KEUANGAN DAN LIABILITAS KEUANGAN 27. FINANCIAL ASSETS AND FINANCIAL LIABILITIES
Pada tabel di bawah ini, instrumen keuangan telah In the below table, financial instruments have been
dikelompokkan berdasarkan klasifikasi masing- allocated based on their classification. The significant
masing. Kebijakan akuntansi yang penting di Catatan accounting policies in Note 3a describe how the
3a menjelaskan bagaimana kategori aset keuangan categories of the financial assets and financial
dan liabilitas keuangan tersebut diukur dan liabilities are measured and how income and
bagaimana pendapatan dan beban, termasuk laba expenses, including fair value gains and losses
dan rugi atas nilai wajar (perubahan nilai wajar (changes in fair value of financial instruments), are
instrumen keuangan), diakui. recognised.
Nilai wajar yang diungkapkan di bawah ini adalah The fair values are based on relevant information
berdasarkan informasi relevan yang tersedia pada available as at the statement of financial position date
tanggal laporan posisi keuangan dan tidak and have not been updated to reflect changes in
diperbaharui untuk mencerminkan perubahan dalam market conditions after the statement of financial
kondisi pasar yang terjadi setelah tanggal laporan position date.
posisi keuangan.
Tabel di bawah menyajikan nilai tercatat dan nilai The table below sets out the carrying amount and fair
wajar aset dan liabilitas keuangan Bank pada tanggal values of the Bank’s financial assets and liabilities as
31 Desember 2020 dan 2019. of 31 December 2020 and 2019.
27. ASET KEUANGAN DAN LIABILITAS KEUANGAN 27. FINANCIAL ASSETS AND FINANCIAL LIABILITIES
(lanjutan) (continued)
Tabel di bawah menyajikan nilai tercatat dan nilai The table below sets out the carrying amount and fair
wajar aset dan liabilitas keuangan Bank pada tanggal values of the Bank’s financial assets and liabilities as
31 Desember 2020 dan 2019. (lanjutan) of 31 December 2020 and 2019. (continued)
Diukur pada
nilai wajar
melalui
penghasilan
Diukur pada nilai komprehensif
wajar melalui lain/
laba rugi/ Biaya Fair value Jumlah nilai
Fair value perolehan through other tercatat/
through profit diamortisasi/ comprehensive Total carrying Nilai wajar/
and loss Amortised cost income amount Fair value
*)
Liabilitas lain-lain pada tabel ini telah mengeluarkan komponen Other liabilities in this table have excluded *)
liabilitas lain-lain non-keuangan non-financial other liabilities component
27. ASET KEUANGAN DAN LIABILITAS KEUANGAN 27. FINANCIAL ASSETS AND FINANCIAL LIABILITIES
(lanjutan) (continued)
Tabel di bawah menyajikan nilai tercatat dan nilai The table below sets out the carrying amount and fair
wajar aset dan liabilitas keuangan Bank pada tanggal values of the Bank’s financial assets and liabilities as
31 Desember 2020 dan 2019. (lanjutan) of 31 December 2020 and 2019. (continued)
2019
*)
Liabilitas lain-lain pada tabel ini telah mengeluarkan komponen Other liabilities in this table have excluded *)
liabilitas lain-lain non-keuangan non-financial other liabilities component
Nilai wajar aset dan liabilitas yang diperdagangkan The fair value of trading assets and liabilities and
dan efek-efek untuk tujuan investasi pada tanggal investment securities as of 31 December 2020 and
31 Desember 2020 dan 2019 adalah berdasarkan 2019 were based on quoted market prices and
harga kuotasi pasar dan teknik penilaian seperti yang valuation techniques as explained in Note 5b.1.
dijelaskan dalam Catatan 5b.1.
Nilai wajar kredit yang diberikan kepada nasabah, The fair value of loans to customers, borrowings, and
pinjaman yang diterima, dan pinjaman subordinasi subordinated debt with fair value risk was determined
yang mempunyai risiko nilai wajar ditentukan by discounted cash flows method using market
menggunakan metode diskonto arus kas berdasarkan interest rates as of 31 December 2020 and 2019.
tingkat suku bunga pasar pada tanggal 31 Desember
2020 dan 2019.
27. ASET KEUANGAN DAN LIABILITAS KEUANGAN 27. FINANCIAL ASSETS AND FINANCIAL LIABILITIES
(lanjutan) (continued)
Nilai wajar aset dan liabilitas keuangan selain yang The fair value of financial assets and liabilities other
disebutkan di atas mendekati nilai tercatatnya karena than those mentioned in the above approximated to
memiliki jangka waktu yang pendek dan/atau suku the carrying amount because they are short term in
bunganya sering ditinjau ulang. nature, and/or the interest rates are reprised
frequently.
Pada 31 Desember 2020 dan 2019, tidak terdapat As of 31 December 2020 and 2019, there is no
aset dan liabilitas keuangan yang saling hapus pada financial assets and liabilities that are subject to offset
laporan posisi keuangan. in the statement of financial position.
Bank memiliki kredit yang diberikan yang dijamin The Bank has loans collateralised by cash collateral
dengan jaminan tunai (Catatan 14j), yang menjadi (Note 14j), which are subject to enforceable netting
subyek untuk memenuhi netting arrangements dan arrangements and similar agreements that are not set
perjanjian serupa, yang tidak saling hapus pada off in the statement of financial position.
laporan posisi keuangan.
2020 2019
29. PENDAPATAN PROVISI DAN KOMISI BERSIH 29. NET FEES AND COMMISSIONS INCOME
2020 2019
29. PENDAPATAN PROVISI DAN KOMISI BERSIH 29. NET FEES AND COMMISSIONS INCOME
(lanjutan) (continued)
2020 2019
Pendapatan provisi dan komisi bersih 1.204.060 1.312.289 Net fees and commissions income
2020 2019
2020 2019
33. BEBAN UMUM DAN ADMINISTRASI 33. GENERAL AND ADMINISTRATIVE EXPENSES
2020 2019
2020 2019
1.005.429 1.404.507
b. Utang pajak penghasilan terdiri dari: b. Income taxes payable consist of:
2020 2019
Utang pajak lainnya disajikan dalam liabilitas Other tax liabilities presented in other liabilities in
lain-lain pada Catatan 21. Note 21.
2020 2019
Tambahan beban pajak tangguhan tahun 2018 Additional 2018 deferred tax
karena perbedaan perhitungan pajak expenses due to the differences
sementara di laporan audit 2018 between preliminary calculation
dengan SPT Badan tahun 2018 in 2018 audit report
- 4.542 and 2018 corporate tax return
Surat Ketetapan Pajak 137 1.023 Tax Assessment Letter
d. Pada tanggal 31 Maret 2020, Pemerintah d. On 31 March 2020, the Government issued
menerbitkan Peraturan Pemerintah Pengganti Government Regulation in Lieu of the Republic
Undang-Undang Republik Indonesia (“Perppu”) of Indonesia (“Perppu”) No. 1 year 2020, which
No. 1 Tahun 2020 yang antara lain menurunkan among others reduces the corporate income tax
tariff pajak penghasilan badan dari sebelumnya rate from 25% to 22% for fiscal years 2020 and
sebesar 25% menjadi 22% untuk tahun 2021, and to 20% since fiscal year 2022. The
fiskal 2020 dan 2021, serta menjadi 20% sejak Bank has calculated the effect of tax rate
tahun fiskal 2022. Bank telah menghitung reduction in the form of a decrease in deferred
dampak penurunan tarif pajak tersebut berupa tax assets by Rp 51,483 in which the amount of
penurunan aset pajak tangguhan sebesar Rp Rp 65,108 was charged to current year’s profit
51.483 dimana jumlah sebesar Rp 65.108 and loss and Rp 13,625 was charged to other
dibebankan ke laba rugi periode berjalan dan comprehensive income.
sebesar Rp 13.625 diakui ke pendapatan
komprehensif lainnya.
Manajemen berpendapat bahwa aset pajak The management believes that total deferred tax
tangguhan yang timbul dari perbedaan temporer assets arising from temporary differences are
kemungkinan besar dapat direalisasi pada tahun- probable to be realised in the future years.
tahun mendatang.
e. Rekonsiliasi antara laba sebelum pajak menurut e. The reconciliation between profit before tax per
laporan laba rugi dengan laba kena pajak adalah statement of profit or loss and taxable income
sebagai berikut: are as follows:
2020 2019
39.028 (366.280)
f. Rekonsiliasi antara beban pajak dan hasil f. The reconciliation between the total tax expense
perkalian laba akuntansi sebelum pajak dengan and the amounts computed by applying the
tarif pajak yang berlaku adalah sebagai berikut: statutory tax rates to income before tax are as
follows:
2020 2019
Dalam laporan keuangan ini jumlah penghasilan In these financial statements, the amount of
kena pajak didasarkan atas perhitungan Bank’s taxable income is based on preliminary
sementara karena Bank belum menyampaikan calculations as the Bank has not yet submitted
surat pemberitahuan tahunan pajak penghasilan its corporate income tax returns.
badan.
Terdapat tambahan beban pajak yang berasal There is an additional 2018 tax expense due to
dari perbedaan perhitungan pajak sementara differences between preliminary calculation in
antara laporan keuangan tahun 2018 dengan the 2018 audit report and 2018 submitted
surat pemberitahuan tahunan pajak penghasilan corporate income tax return which has been
badan tahun 2018 yang telah disampaikan ke submitted to the tax office.
kantor pajak.
g. Rincian dari aset pajak tangguhan bersih Bank g. The details of the Bank’s net deferred tax assets
adalah sebagai berikut: are as follows:
Dampak
perbedaan
perhitungan
pajak di
laporan audit
dengan SPT
badan tahun
2018/ Diakui pada
Impact on the Diakui pada penghasilan
calculation laba rugi tahun komprehensif
differences berjalan/ lain/ Recognised
31 Desember/ between audit Recognised in in other 31 Desember/
December report and tax current year comprehensive December
2018 return in 2018 profit or loss income 2019
h. Pada tanggal 29 November 2017, KPP WPB I h. On 29 November 2017, LTO I issued SKB of
menerbitkan SKPKB PPh Badan, PPh Pasal 21, CIT, Income Tax Article 21, Article 26, and Value
PPh Pasal 26, dan Pajak Pertambahan Nilai Added Tax (VAT) Fiscal Year 2012 amounting to
(PPN) Tahun Pajak 2012 senilai Rp 6.362 Rp 6,362 with agreed underpayment amounting
dengan jumlah kurang bayar yang disetujui to Rp 180. The Bank made full payment and
senilai Rp 180. Bank melakukan pembayaran recorded Rp 180 as an expense of the Bank in
penuh dan mencatat sejumlah Rp 180 sebagai 2017 and Rp 6,182 as prepaid tax. On
biaya Bank di tahun 2017 dan Rp 6.182 sebagai 28 February 2018, the Bank then filed an
pajak dibayar di muka. Pada tanggal 28 Februari objection to the Assessment Letter of CIT and
2018, Bank kemudian mengajukan keberatan VAT.
atas SKPKB PPh Badan dan PPN.
Pada tanggal 10 Juli 2018, DJP menerbitkan On 10 July 2018, DGT issued Objection
Keputusan Keberatan atas SKPKB PPN Masa Decisions on Assessment Letter of VAT Fiscal
Pajak Desember 2012 yang menolak keberatan Period December 2012 which rejected the
Wajib Pajak. Bank tidak mengajukan banding Taxpayer’s objection. The Bank did not file an
terhadap Keputusan Keberatan tersebut dan appeal against those Objection Decisions and
mencatat jumlah sengketa pajak sebesar Rp 934 recorded a tax dispute amounting to Rp 934 as
sebagai biaya Bank di tahun 2018. an expense of the Bank in 2018.
Pada tanggal 25 Januari 2019, DJP menerbitkan On 25 January 2019, DGT issued Objection
Keputusan Keberatan atas SKPKB PPh Badan Decision on Assessment Letter of CIT Fiscal
Tahun Pajak 2012 yang mengabulkan sebagian Year 2012, which accepted most of the
besar keberatan Wajib Pajak sebesar Rp 4.987 Taxpayer’s objection of Rp 4,987, so the tax
sehingga jumlah sengketa pajak menjadi Rp 260. dispute amount became Rp 260. On 24 April
Pada tanggal 24 April 2019, Bank kemudian 2019, the Bank then filed an appeal to the Tax
mengajukan banding ke Pengadilan Pajak Court against that Objection Decision. On 25
terhadap Keputusan Keberatan tersebut. Pada July 2019, the Bank received a tax refund based
tanggal 25 Juli 2019, Bank menerima on the Objection Decision of CIT Fiscal Year
pengembalian kelebihan pembayaran pajak 2012.
berdasarkan Keputusan Keberatan PPh Badan
Tahun Pajak 2012.
Pada tanggal 16 Oktober 2020, Pengadilan Pajak On 16 October 2020, Tax Court issued a Tax
mengucapkan Putusan Pengadilan Pajak Court Decision regarding an appeal against
mengenai banding terhadap Keputusan Objection Decision on Assessment Letter of CIT
Keberatan atas SKPKB PPh Badan Tahun Pajak Fiscal Year 2012 which accepted all appeal
2012 yang mengabulkan seluruh permohonan requests of Taxpayer amounting to Rp 260. Such
banding Wajib Pajak sebesar Rp 260. Keputusan Tax Court decision is delivered on 22 October
Pengadilan Pajak tersebut dikirimkan pada 2020. On 6 January 2021, the Bank received a
tanggal 22 Oktober 2020. Pada tanggal tax refund based on that Tax Court Decision.
6 Januari 2021, Bank menerima pengembalian Until this report is prepared, the DGT has not yet
kelebihan pembayaran pajak berdasarkan submitted the Judicial Review to the Supreme
Putusan Pengadilan Pajak tersebut. Sampai Court on the above Tax Court Decision.
dengan laporan ini dibuat, DJP belum
mengajukan permohonan Peninjauan Kembali
kepada Mahkamah Agung atas Putusan
Pengadilan Pajak di atas.
i. Pada tanggal 15 Desember 2017, KPP WPB I i. On 15 December 2017, LTO I issued
menerbitkan SKPKB PPh Badan, PPh Pasal 21, Underpayment Tax Assessment Letters of CIT,
dan PPh Final Pasal 4 (2) Tahun Pajak 2013 Income Tax Article 21, and Final Article 4 (2)
senilai Rp 8.750 dengan jumlah kurang bayar Fiscal Year 2013 amounting to Rp 8,750 with
yang disetujui senilai Rp 133. Bank melakukan agreed underpayment amounting to Rp 133. The
pembayaran penuh dan mencatat sejumlah Rp Bank made full payment and recorded
133 sebagai biaya Bank di tahun 2017 dan Rp Rp 133 as an expense of the Bank in 2017 and
8.617 sebagai pajak dibayar di muka. Pada Rp 8,617 as prepaid tax. On 6 March 2018, the
tanggal 6 Maret 2018, Bank kemudian Bank then filed an objection to the Assessment
mengajukan keberatan atas SKPKB PPh Badan. Letter of CIT.
Pada tanggal 25 Januari 2019, DJP menerbitkan On 25 January 2019, DGT issued Objection
Keputusan Keberatan atas SKPKB PPh Badan Decision on Assessment Letter of CIT Fiscal
Tahun Pajak 2013 yang mengabulkan sebagian Year 2013 which accepted most of the
besar keberatan Wajib Pajak sebesar Rp 7.843 Taxpayer’s objection of Rp 7,843 so the tax
sehingga jumlah sengketa pajak menjadi Rp 773. dispute amount became Rp 773. On 24 April
Pada tanggal 24 April 2019, Bank kemudian 2019, the Bank then filed an appeal to the Tax
mengajukan banding ke Pengadilan Pajak Court against Objection Decision of CIT 2013.
terhadap Keputusan Keberatan PPh Badan On 25 July 2019, the Bank received a tax refund
2013. Pada tanggal 25 Juli 2019, Bank menerima based on the Objection Decision of CIT Fiscal
pengembalian kelebihan pembayaran pajak Year 2013.
berdasarkan Keputusan Keberatan PPh Badan
Tahun Pajak 2013.
Pada tanggal 16 Oktober 2020, Pengadilan Pajak On 16 October 2020, Tax Court issued a Tax
mengucapkan Putusan Pengadilan Pajak Court Decision regarding an appeal against
mengenai banding terhadap Keputusan Objection Decision on Assessment Letter of CIT
Keberatan atas SKPKB PPh Badan Tahun Pajak Fiscal Year 2013 which accepted all appeal
2013 yang mengabulkan seluruh permohonan requests of Taxpayer amounting to Rp 773. Such
banding Wajib Pajak sebesar Rp 773. Keputusan Tax Court decision is delivered on 22 October
Pengadilan Pajak tersebut dikirimkan pada 2020. On 6 January 2021, the Bank received a
tanggal 22 Oktober 2020. Pada tanggal 6 Januari tax refund based on that Tax Court Decision.
2021, Bank menerima pengembalian kelebihan Until this report is prepared, the DGT has not yet
pembayaran pajak berdasarkan Putusan submitted the Judicial Review to the Supreme
Pengadilan Pajak tersebut. Sampai dengan Court on the above Tax Court Decision.
laporan ini dibuat, DJP belum mengajukan
permohonan Peninjauan Kembali kepada
Mahkamah Agung atas Putusan Pengadilan
Pajak di atas.
j. Pada tanggal 10 Juli 2018, KPP WPB I j. On 10 July 2018, LTO I issued Underpayment
menerbitkan SKPKB PPh Badan, PPh Pasal 21, Tax Assessment Letters of CIT, Income Tax
PPh Pasal 23, PPh Pasal 26, PPh Final Pasal 4 Article 21, Article 23, Article 26, Final Article 4
(2), dan PPN Tahun Pajak 2014 senilai Rp (2), and VAT Fiscal Year 2014 amounting to Rp
75.058 dengan jumlah kurang bayar yang 75,058 with agreed underpayment amounting to
disetujui senilai Rp 748. Bank melakukan Rp 748. The Bank made a partial payment of Rp
pembayaran sebagian sebesar Rp 59.687 dan 59,687 and recorded Rp 748 as an expense of
mencatat sejumlah Rp 748 sebagai biaya Bank the Bank in 2018 and Rp 58,939 as prepaid tax.
di tahun 2018 dan Rp 58.939 sebagai pajak On 9 October 2018, the Bank then filed an
dibayar di muka. Pada tanggal 9 Oktober 2018, objection to Assessment Letter of CIT, Income
Bank kemudian mengajukan keberatan atas Tax Article 21, Article 23, Final Article 4 (2), and
SKPKB PPh Badan, PPh Pasal 21, PPh Pasal VAT.
23, PPh Final Pasal 4 (2), dan PPN.
Pada tanggal 3 September 2019, DJP On 3 September 2019, DGT issued Objection
menerbitkan Keputusan Keberatan atas SKPKB Decision on Assessment Letter of Income Tax
PPh Final Pasal 4 (2) Masa Pajak Desember Final Article 4 (2) Fiscal Period December 2014
2014 yang menolak keberatan Wajib Pajak. Bank which rejected the Taxpayer’s objection. The
tidak mengajukan banding terhadap Keputusan Bank did not file an appeal against that Objection
Keberatan tersebut dan mencatat jumlah Decision and recorded a tax dispute amount of
sengketa pajak sebesar Rp 160 sebagai biaya Rp 160 as an expense of the Bank in 2019.
Bank di tahun 2019.
Pada tanggal 5 September 2019, DJP On 5 September 2019, DGT issued Objection
menerbitkan Keputusan Keberatan atas SKPKB Decision on Assessment Letter of Income Tax
PPh Pasal 21 Masa Pajak Desember 2014 yang Article 21 Fiscal Period December 2014 which
menolak keberatan Wajib Pajak sehingga jumlah rejected Taxpayer’s objection so the tax dispute
sengketa pajak tetap Rp 4.167. Pada tanggal 4 amount remained Rp 4,167. On 4 December
Desember 2019, Bank kemudian mengajukan 2019, the Bank then filed an appeal to the Tax
banding ke Pengadilan Pajak terhadap Court against that Objection Decision. Until this
Keputusan Keberatan tersebut. Sampai dengan report is prepared, tax hearing on dispute
laporan ini dibuat, proses sidang terkait sengketa Income Tax Article 21 December 2014 is still on
PPh Pasal 21 Desember 2014 masih going in Tax Court.
berlangsung di Pengadilan Pajak.
Pada tanggal 5 September 2019, DJP On 5 September 2019, DGT issued Objection
menerbitkan Keputusan Keberatan atas SKPKB Decision on Assessment Letter of VAT Fiscal
PPN Masa Pajak Desember 2014 yang menolak Period December 2014 which rejected
keberatan Wajib Pajak sehingga jumlah sengketa Taxpayer’s objection so the tax dispute amount
pajak tetap Rp 5.344. Pada tanggal 4 Desember remained Rp 5,344. On 4 December 2019, the
2019, Bank kemudian mengajukan banding ke Bank then filed appeal to the Tax Court against
Pengadilan Pajak terhadap Keputusan Keberatan that Objection Decision. Until this report is
tersebut. Sampai dengan laporan ini dibuat, prepared, tax hearing on dispute VAT December
proses sidang terkait sengketa PPN Desember 2014 is still on going in Tax Court.
2014 masih berlangsung di Pengadilan Pajak.
Pada tanggal 11 September 2019, DJP On 11 September 2019, DGT issued Objection
menerbitkan Keputusan Keberatan atas SKPKB Decision on Assessment Letter of Income Tax
PPh Pasal 23 Masa Pajak Desember 2014 yang Article 23 Fiscal Period December 2014 which
mengabulkan seluruh keberatan Wajib Pajak fully accepted the Taxpayer’s objection of
sebesar Rp 306. Pada tanggal 9 Oktober 2019, Rp 306. On 9 October 2019, the Bank received a
Bank menerima kelebihan pembayaran pajak tax refund based on that Objection Decision.
berdasarkan Keputusan Keberatan tersebut.
Pada tanggal 16 September 2019, DJP On 16 September 2019, DGT issued Objection
menerbitkan Keputusan Keberatan atas SKPKB Decision on Assessment Letter of CIT Fiscal
PPh Badan Tahun Pajak 2014 yang Year 2014 which accepted most of the
mengabulkan sebagian besar keberatan Wajib Taxpayer’s objection of Rp 63,952, so the tax
Pajak sebesar Rp 63.952 sehingga jumlah dispute amount became Rp 381. The Bank did
sengketa pajak menjadi Rp 381. Bank tidak not file an appeal against that Objection Decision
mengajukan banding terhadap Keputusan and recorded the tax dispute amount of Rp 381
Keberatan tersebut dan mencatat jumlah kurang as an expense of the Bank in 2019. On 15
bayar sebesar Rp 381 sebagai biaya Bank di January 2020, the Bank received a tax refund
tahun 2019. Pada tanggal 15 Januari 2020, Bank based on that Objection Decision.
menerima kelebihan pembayaran pajak
berdasarkan Keputusan Keberatan tersebut.
k. Pada tanggal 30 dan 31 Oktober 2018, KPP k. On 30 and 31 October 2018, LTO I issued
WPB I menerbitkan SKPKB PPh Badan, PPh Underpayment Tax Assessment Letters of CIT,
Final Pasal 21, PPh Final Pasal 4 (2), dan PPN Income Tax Article 21, Final Article 4 (2), and
Tahun Pajak 2015 senilai Rp 94.077 dengan VAT Fiscal Year 2015 amounting to Rp 94,077
jumlah kurang bayar yang disetujui senilai with agreed underpayment amounting to
Rp 151. Bank melakukan pembayaran penuh Rp 151. The Bank made full payment and
dan mencatat sejumlah Rp 151 sebagai biaya recorded Rp 151 as an expense of the Bank in
Bank di tahun 2018 dan Rp 93.926 sebagai pajak 2018 and Rp 93,926 as prepaid tax. On
dibayar di muka. Pada tanggal 29 Januari 2019, 29 January 2019, the Bank then filed an
Bank kemudian mengajukan keberatan atas objection to Assessment Letter of CIT, Income
SKPKB PPh Badan, PPh Final Pasal 4 ayat (2), Tax Final Article 4 (2), and VAT.
dan PPN.
Pada tanggal 5 Agustus 2019, DJP menerbitkan On 5 August 2019, DGT issued Objection
Keputusan Keberatan atas SKPKB PPh Final Decision on Assessment Letter of Income Tax
Pasal 4 (2) Masa Pajak Desember 2015 yang Final Article 4 (2) Fiscal Period December 2015
menolak keberatan Wajib Pajak. Bank tidak which rejected the Taxpayer’s objection. The
mengajukan banding terhadap Keputusan Bank did not file an appeal against that Objection
Keberatan tersebut dan mencatat jumlah Decision and recorded a tax dispute amount of
sengketa pajak sebesar Rp 3.369 sebagai biaya Rp 3,369 as an expense of the Bank in 2019.
Bank di tahun 2019.
Pada tanggal 13 Desember 2019, DJP On 13 December 2019, DGT issued Objection
menerbitkan Keputusan Keberatan atas SKPKB Decision on Assessment Letter of VAT Fiscal
PPN Masa Pajak Desember 2015 yang menolak Period December 2015 which rejected the
keberatan Wajib Pajak sehingga jumlah sengketa Taxpayer’s objection, so the tax dispute amount
pajak tetap Rp 391. Pada tanggal 12 Maret 2020, remained Rp 391. On 12 March 2020, the Bank
Bank kemudian mengajukan banding ke then filed appeal to the Tax Court against that
Pengadilan Pajak terhadap Keputusan Keberatan Objection Decision. Until this report is prepared,
tersebut. Sampai dengan laporan ini dibuat, tax hearing on dispute VAT December 2014 is
proses sidang terkait sengketa PPN Desember still on going in Tax Court.
2015 masih berlangsung di Pengadilan Pajak.
Pada tanggal 23 Desember 2019, DJP On 23 December 2019, DGT issued Objection
menerbitkan Keputusan Keberatan atas SKPKB Decision on Assessment Letter of CIT Fiscal
PPh Badan Tahun Pajak 2015 yang Year 2015, which accepted most of the
mengabulkan sebagian besar keberatan Wajib Taxpayer’s objection of Rp 88,898, so the tax
Pajak sebesar Rp 88.898 sehingga jumlah dispute amount became Rp 1,268. On 15
sengketa pajak menjadi Rp 1.268. Pada tanggal January 2020, the Bank received a tax refund
15 Januari 2020, Bank menerima kelebihan based on that Objection Decision. On 11 June
pembayaran pajak berdasarkan Keputusan 2020, the Bank then filed appeal to the Tax Court
Keberatan tersebut. Pada tanggal 11 Juni 2020, against that Objection Decision. Until this report
Bank kemudian mengajukan banding ke is prepared, tax hearing on dispute CIT 2015 is
Pengadilan Pajak terhadap Keputusan Keberatan still on going in Tax Court.
tersebut. Sampai dengan laporan ini dibuat,
proses sidang terkait sengketa PPh Badan 2015
masih berlangsung di Pengadilan Pajak.
l. Pada tanggal 24 November 2017, KPP WPB I l. On 24 November 2017, LTO I issued an
menerbitkan SKPKB PPN atas Pemanfaatan Underpayment Tax Assessment Letter of VAT on
Barang Kena Pajak Tidak Berwujud dari Luar the Utilization of Taxable Intangibles from
Daerah Pabean Masa Pajak April 2017 senilai Outside Custom Area Fiscal Period April 2017
Rp 2.300.911. Pada tanggal 23 Februari 2018, amounting to Rp 2,300,911. On 23 February
Bank kemudian mengajukan keberatan atas 2018, the Bank then filed an objection to that
SKPKB tersebut. Pada saat pengajuan Assessment Letter. When filing the objection, the
keberatan, Bank belum melakukan pembayaran Bank had not made any payment on that Tax
atas SKPKB tersebut. Assessment Letter.
Pada tanggal 28 Desember 2018, DJP On 28 December 2018, DGT issued Objection
menerbitkan Keputusan Keberatan atas SKPKB Decision on Assessment Letter of VAT Fiscal
PPN Masa Pajak April 2017 yang mengabulkan Period April 2017 which accepted some of the
sebagian keberatan Wajib Pajak sebesar Taxpayer’s objection of Rp 2,016,138 so the tax
Rp 2.016.138 sehingga jumlah sengketa pajak dispute amount became Rp 284,773. The Bank
menjadi Rp 284.773. Bank melakukan made payment of Rp 284,773 on
pembayaran sebesar Rp 284.773 pada tanggal 28 December 2018 and then filed an appeal to
28 Desember 2018 dan kemudian mengajukan Tax Court against that Objection Decision on
banding ke Pengadilan Pajak terhadap 26 March 2019.
Keputusan Keberatan tersebut pada
26 Maret 2019.
Pada tanggal 16 Oktober 2020, Pengadilan Pajak On 16 October 2020, Tax Court issued a Tax
mengucapkan Putusan Pengadilan Pajak Court Decision regarding an appeal against
mengenai banding terhadap Keputusan Objection Decision on Assessment Letter of VAT
Keberatan atas SKPKB PPN Masa Pajak April Fiscal Period April 2017 which accepted all
2017 yang mengabulkan seluruh permohonan appeal requests of Taxpayer amounting to Rp
banding Wajib Pajak sebesar Rp 284.773. 284,773. Such Tax Court decision is delivered on
Keputusan Pengadilan Pajak tersebut dikirimkan 22 October 2020. On 6 January 2021, the Bank
pada tanggal 22 Oktober 2020. Pada tanggal 6 received a tax refund based on that Tax Court
Januari 2021, Bank menerima pengembalian Decision. Until this report is prepared, the DGT
kelebihan pembayaran pajak berdasarkan has not yet submitted the Judicial Review to the
Putusan Pengadilan Pajak tersebut. Sampai Supreme Court on the above Tax Court
dengan laporan ini dibuat, DJP belum Decision.
mengajukan permohonan Peninjauan Kembali
kepada Mahkamah Agung atas Putusan
Pengadilan Pajak di atas.
m. Pada tanggal 24 April 2019, KPP WPB I m. On 24 April 2019, LTO I issued Overpayment
menerbitkan Surat Ketetapan Pajak Lebih Bayar Tax Assessment Letter of CIT Fiscal Year 2017
(SKPLB) PPh Badan Tahun Pajak 2017 senilai amounting to Rp 182,963, as well as
Rp 182.963, serta SKPKB PPh Pasal 21, PPh Underpayment Tax Assessment Letters of
Pasal 23, PPh Pasal 26, PPh Final Pasal 4 (2), Income Tax Article 21, Article 23, Article 26,
dan PPN Tahun Pajak 2017 senilai Rp 36.246 Final Article 4 (2), and VAT Fiscal Year 2017
dengan jumlah kurang bayar yang disetujui amounting to Rp 36,246 with agreed
senilai Rp 392. Bank melakukan pembayaran underpayment amounting to Rp 392. The Bank
penuh dan mencatat sejumlah Rp 392 sebagai made full payment and recorded Rp 392 as an
biaya Bank di tahun 2019 dan Rp 35.853 expense of the Bank in 2019 and
sebagai pajak dibayar di muka. Pada tanggal Rp 35,853 as prepaid tax. On 23 July 2019, the
23 Juli 2019, Bank kemudian mengajukan Bank then filed an objection to Assessment
keberatan atas SKPLB PPh Badan, SKPKB PPh Letter of CIT, Income Tax Article 21, Article 23,
Pasal 21, PPh Pasal 23, PPh Pasal 26, PPh Article 26, Final Article 4 (2), and VAT.
Final Pasal 4 (2), dan PPN.
Pada tanggal 27 Desember 2019, DJP On 27 December 2019, DGT issued Objection
menerbitkan Keputusan Keberatan atas SKPKB Decisions on Assessment Letters of Income Tax
PPh Pasal 23 Masa Pajak Januari, Februari, Article 23 Fiscal Period January, February,
Maret, April, dan Mei 2017 yang mengabulkan March, April, and May 2017 which accepted
sebagian keberatan Wajib Pajak sebesar Rp 10. some of the Taxpayer’s objection of Rp 10. On
Pada tanggal 27 dan 28 Januari 2020, Bank 27 and 28 January 2020, the Bank received a tax
menerima kelebihan pembayaran pajak refund based on those Objection Decisions.
berdasarkan Keputusan Keberatan tersebut.
Pada tanggal 3 Februari 2020, DJP menerbitkan On 3 February 2020, DGT issued Objection
Keputusan Keberatan atas SKPKB PPh Pasal 23 Decisions on Assessment Letters of Income Tax
Masa Pajak Juli, Agustus, September, Oktober, Article 23 Fiscal Period July, August, September,
dan Desember 2017 yang mengabulkan October, and December 2017 which accepted
sebagian keberatan Wajib Pajak sebesar Rp 64. some of the Taxpayer’s objection of Rp 64. On
Pada tanggal 27 Februari 2020, Bank menerima 27 February 2020, the Bank received a tax
kelebihan pembayaran pajak berdasarkan refund based on those Objection Decisions.
Keputusan Keberatan tersebut.
Pada tanggal 21 Februari 2020, Bank menerima On 21 February 2020, the Bank received a tax
kelebihan pembayaran pajak berdasarkan refund based on Overpayment Tax Assessment
SKPLB PPh Badan Tahun Pajak 2017. Letter of CIT Fiscal Year 2017.
Pada tanggal 28 dan 29 Mei 2020, DJP On 28 and 29 May 2020, DGT issued Objection
menerbitkan Keputusan Keberatan atas SKPKB Decisions on Assessment Letters of Income Tax
PPh Pasal 26 Masa Pajak Januari s.d. Desember Article 26 Fiscal Period January up to December
2017 yang mengabulkan sebagian kecil 2017 which accepted a small portion of the
keberatan Wajib Pajak sehingga jumlah sengketa Taxpayer’s objection so the tax dispute amount
pajak menjadi Rp 7.578. Pada tanggal became Rp 7,578. On 26 August 2020, the Bank
26 Agustus 2020, Bank kemudian mengajukan then filed appeal to the Tax Court against those
banding ke Pengadilan Pajak terhadap Objection Decisions.
Keputusan Keberatan tersebut.
Pada tanggal 4 Juni 2020, DJP menerbitkan On 4 June 2020, DGT issued Objection Decision
Keputusan Keberatan atas SKPKB PPN atas on Assessment Letter of VAT on the Utilization of
Pemanfaatan JKP dari Luar Daerah Pabean Taxable Services from Outside Custom Area
Masa Pajak Desember 2017 yang mengabulkan Fiscal Period December 2017 which fully
yang mengabulkan seluruh keberatan Wajib accepted the Taxpayer’s objection of
Pajak sebesar Rp 1.755. Pada tanggal 1 Juli Rp 1,755. On 1 July 2020, the Bank received a
2020, Bank menerima kelebihan pembayaran tax refund based on that Objection Decision.
pajak berdasarkan Keputusan Keberatan
tersebut.
Pada tanggal 16 Juni 2020, DJP menerbitkan On 16 June 2020, DGT issued Objection
Keputusan Keberatan atas SKPKB PPN Masa Decisions on Assessment Letter of VAT Fiscal
Pajak Desember 2017 yang menolak keberatan Period December 2017 which rejected the
Wajib Pajak sehingga jumlah sengketa pajak Taxpayer’s objection so the tax dispute amount
tetap Rp 15.893. Pada tanggal 14 September remained Rp 15,893. On 14 September 2020,
2020, Bank kemudian mengajukan banding ke the Bank then filed appeal to the Tax Court
Pengadilan Pajak terhadap Keputusan Keberatan against that Objection Decision.
tersebut.
Pada tanggal 22 Juni 2020, DJP menerbitkan On 22 June 2020, DGT issued Objection
Keputusan Keberatan atas SKPKB PPh Pasal 21 Decisions on Assessment Letter of Income Tax
Masa Pajak Desember 2017 yang menolak Article 21 Fiscal Period December 2017 which
keberatan Wajib Pajak sehingga jumlah sengketa rejected the Taxpayer’s objection so the tax
pajak tetap Rp 7.436. Pada tanggal dispute amount remained Rp 7,436. On
18 September 2020, Bank kemudian mengajukan 18 September 2020, the Bank then filed appeal
banding ke Pengadilan Pajak terhadap to the Tax Court against that Objection Decision.
Keputusan Keberatan tersebut.
Pada tanggal 17 Juli 2020, DJP menerbitkan On 17 July 2020, DGT issued Objection Decision
Keputusan Keberatan atas SKPKB PPh Badan on Assessment Letter of CIT Fiscal Year 2017
Tahun Pajak 2017 yang mengabulkan sebagian which accepted some of the Taxpayer’s
keberatan Wajib Pajak sehingga jumlah sengketa objection so the tax dispute amount became Rp
pajak menjadi Rp 269.804. Pada tanggal 269,804. On 11 August 2020, the Bank received
11 Agustus 2020, Bank menerima kelebihan a tax refund based on that Objection Decision.
pembayaran pajak berdasarkan Keputusan On 15 October 2020, the Bank then filed appeal
Keberatan tersebut. Pada tanggal 15 Oktober to the Tax Court against that Objection Decision.
2020, Bank kemudian mengajukan banding ke
Pengadilan Pajak terhadap Keputusan Keberatan
tersebut.
n. Pada tanggal 30 Oktober 2019, KPP WPB I n. On 30 October 2019, LTO I issued Tax
menerbitkan Surat Tagihan Pajak (STP) PPh Collection Letters of income Tax Article 25 Fiscal
Pasal 25 Masa Pajak Maret dan Juli 2019 senilai Period March and July 2019 amounting to Rp
total Rp 189.703. Bank hanya melakukan 189,703. The Bank only made payment for the
pembayaran atas pokok kurang bayar pajak underpaid tax of Rp 169,711. On
sebesar Rp 169.711. Pada tanggal 12 Desember 12 December 2019, the Bank then submitted a
2019, Bank kemudian mengajukan permohonan request for nullification of administrative
penghapusan sanksi administrasi. sanction.
Pada tanggal 4 Februari 2020, DJP menerbitkan On 4 February 2020, DGT issued a Decision
Keputusan tentang Penghapusan Sanksi regarding the Nullification of Administrative
Administrasi atas Surat Tagihan Pajak Secara Sanction on Tax Collection Letter ex Officio for
Jabatan untuk Masa Pajak Maret 2019. Pada Fiscal Period March 2019. On 6 March 2020, the
tanggal 6 Maret 2020, Bank menerima kelebihan Bank received a tax refund based on that
pembayaran pajak berdasarkan keputusan decision.
tersebut.
Sehubungan dengan hal tersebut di atas, saldo In regard to the above matters, the balance of
bersih aset pajak BUT HSBC pun dialihkan ke PT net tax assets of PE HSBC was also transferred
Bank HSBC Indonesia secara bertahap sejak to PT Bank HSBC Indonesia gradually since 31
31 Januari 2019 sampai dengan sebelum tanggal January 2019 until before the date of business
pencabutan izin usaha senilai total license revocation in a total of Rp 679,915.
Rp 679.915.
q. Pada tanggal 17 dan 23 Desember 2015, KPP q. On 17 and 23 December 2015, LTO I issued
WPB I menerbitkan SKPKB PPh Badan, PPh Underpayment Tax Assessment Letters of CIT,
Pasal 21, PPh Pasal 23, PPh Final Pasal 23/26, Income Tax Article 21, Article 23, Final Article
PPh Final Pasal 4 (2), dan PPN Tahun Pajak 23/26, Final Article 4 (2), and VAT Fiscal Year
2010 atas Wajib Pajak BUT HSBC senilai 2010 for Taxpayer PE HSBC amounting to
Rp 386.531. BUT HSBC melakukan pembayaran Rp 386,531. PE HSBC made full payment and
penuh dan mencatat sejumlah Rp 3.688 sebagai recorded Rp 3,688 as expense in the statement
biaya dalam laporan laba rugi BUT HSBC tahun of profit or loss of PE HSBC for the year 2015
2015 dan Rp 382.843 sebagai pajak dibayar di and Rp 382,843 as prepaid tax. PE HSBC then
muka. BUT HSBC kemudian mengajukan filed an objection to Assessment Letter of CIT on
keberatan atas SKPKB PPh Badan pada tanggal 11 March 2016 and Income Tax Final Article
11 Maret 2016 dan PPh Final Pasal 23/26 pada 23/26 on 14 March 2016.
tanggal 14 Maret 2016.
Pada tanggal 21 Februari 2017, DJP menerbitkan On 21 February 2017, DGT issued Objection
Keputusan Keberatan atas SKPKB PPh Badan Decisions on Assessment Letter of CIT and
dan PPh Final Pasal 23/26 Tahun Pajak 2010 Income Tax Final Article 23/26 Fiscal Year 2010
yang mengabulkan sebagian keberatan Wajib which accepted some of the Taxpayer’s
Pajak sebesar Rp 17.746 sehingga jumlah objection of Rp 17,746, so the tax dispute
sengketa pajak menjadi Rp 365.097. Pada amount became Rp 365,097. On 11 April 2017,
tanggal 11 April 2017, BUT HSBC kemudian PE HSBC then filed an appeal to the Tax Court
mengajukan banding ke Pengadilan Pajak against Objection Decisions of CIT and Income
terhadap Keputusan Keberatan PPh Badan dan Tax Final Article 23/26 and recorded tax dispute
PPh Final Pasal 23/26 dan mencatat jumlah amount of Rp 3,255 which was not appealed as
sengketa pajak sebesar Rp 3.255 yang tidak expense in the statement of profit or loss of PE
diajukan banding sebagai biaya dalam laporan HSBC for the year 2017.
laba rugi BUT HSBC tahun 2017.
Pada tanggal 20 Februari 2019, Pengadilan On 20 February 2019, Tax Court issued Tax
Pajak mengucapkan Putusan Pengadilan Pajak Court Decisions regarding an appeal against
mengenai banding terhadap Keputusan Objection Decisions on Assessment Letters of
Keberatan PPh Badan dan PPh Final Pasal CIT and Income Tax Final Article 23/26 Fiscal
23/26 Tahun Pajak 2010 yang mengabulkan Year 2010 which accepted all appeal requests of
seluruh permohonan banding Wajib Pajak Taxpayer amounting to Rp 361,987.
sebesar Rp 361.987.
Pada tanggal 4 April 2019 dan 26 Juni 2019, On 4 April 2019 and 26 June 2019, the Bank
Bank menerima pengembalian kelebihan received a tax refund of PE HSBC for CIT and
pembayaran pajak BUT HSBC untuk PPh Badan Income Tax Final Article 23/26 Fiscal Year 2010
dan PPh Final Pasal 23/26 Tahun Pajak 2010 based on Objection Decisions and Tax Court
berdasarkan Keputusan Keberatan dan Putusan Decisions.
Pengadilan Pajak.
Pada tanggal 27 Mei 2019, DJP menyampaikan On 27 May 2019, DGT submitted a civil review
permohonan Peninjauan Kembali ke Mahkamah request to the Supreme Court on the above Tax
Agung atas Putusan Pengadilan Pajak di atas Court Decisions which was received by the Bank
yang diterima oleh Bank pada tanggal 14 Juni on 14 June 2019. The Bank submitted responses
2019. Bank menyampaikan jawaban (kontra (counter-memorials) to that civil review request
memori) terhadap permohonan peninjauan on 10 July 2019. On 17 February 2020, the
kembali tersebut pada tanggal 10 Juli 2019. Pada Supreme Court then issued a Supreme Court
tanggal 17 Februari 2020, Mahkamah Agung Decision that rejected the review request of
kemudian mengeluarkan Putusan Mahkamah DGT.
Agung yang menolak permohonan Peninjauan
Kembali DJP.
r. Pada tanggal 19 dan 28 Desember 2016, KPP r. On 19 and 28 December 2016, LTO I issued
WPB I menerbitkan SKPKB PPh Badan dan PPh Underpayment Tax Assessment Letters of CIT
Final Pasal 23/26 Tahun Pajak 2011 atas Wajib and Income Tax Final Article 23/26 Fiscal Year
Pajak BUT HSBC senilai Rp 136.706. BUT 2011 for Taxpayer PE HSBC amounting to Rp
HSBC melakukan pembayaran penuh dan 136,706. PE HSBC made full payment and
mencatat sejumlah Rp 1 sebagai biaya dalam recorded Rp1 as expense in the statement of
laporan laba rugi BUT HSBC tahun 2016 dan profit or loss of PE HSBC for the year 2016 and
Rp 136.705 sebagai pajak dibayar di muka. Pada Rp 136,705 as prepaid tax. On
tanggal 7 Maret 2017, BUT HSBC kemudian 7 March 2017, PE HSBC then filed an objection
mengajukan keberatan atas SKPKB PPh Badan to the Assessment Letter of CIT and Income Tax
dan PPh Final Pasal 23/26. Final Article 23/26.
Pada tanggal 13 Desember 2017, DJP On 13 December 2017, DGT issued Objection
menerbitkan Keputusan Keberatan atas SKPKB Decisions on Assessment Letter of CIT and
PPh Badan dan PPh Final Pasal 23/26 Tahun Income Tax Final Article 23/26 Fiscal Year 2011
Pajak 2011 yang mengabulkan sebagian which accepted some of the Taxpayer’s
keberatan Wajib Pajak sebesar Rp 24.359 objection of Rp 24,359 so the tax dispute amount
sehingga jumlah sengketa pajak menjadi became Rp 112,346. On 12 March 2018, PE
Rp 112.346. Pada tanggal 12 Maret 2018, BUT HSBC then filed an appeal to the Tax Court
HSBC kemudian mengajukan banding ke against Objection Decisions of CIT and Income
Pengadilan Pajak terhadap Keputusan Tax Final Article 23/26.
Keberatan PPh Badan dan PPh Final 23/26.
Pada tanggal 18 September 2019, Pengadilan On 18 September 2019, Tax Court issued Tax
Pajak mengucapkan Putusan Pengadilan Pajak Court Decisions regarding an appeal against
mengenai banding terhadap Keputusan Objection Decisions on Assessment Letters of
Keberatan PPh Badan dan PPh Final Pasal CIT and Income Tax Final Article 23/26 Fiscal
23/26 Tahun Pajak 2011 yang mengabulkan Year 2011 which accepted all appeal requests of
seluruh permohonan banding Wajib Pajak Taxpayer amounting to Rp 112,346.
sebesar Rp 112.346.
Pada tanggal 4 April 2019 dan 17 Januari 2020, On 4 April 2019 and 17 January 2020, the Bank
Bank menerima pengembalian kelebihan received a tax refund of PE HSBC for CIT and
pembayaran pajak BUT HSBC untuk PPh Badan Income Tax Final Article 23/26 Fiscal Year 2011
dan PPh Final Pasal 23/26 Tahun Pajak 2011 based on Objection Decisions and Tax Court
berdasarkan Keputusan Keberatan dan Putusan Decisions.
Pengadilan Pajak.
Pada tanggal 19 Desember 2019, DJP On 19 December 2019, DGT submitted a civil
menyampaikan permohonan Peninjauan Kembali review request to the Supreme Court on the
ke Mahkamah Agung atas Putusan Pengadilan above Tax Court Decisions which was received
Pajak di atas yang diterima oleh Bank pada by the Bank on 9 January 2020. The Bank
tanggal 9 Januari 2020. Bank menyampaikan submitted responses (counter-memorials) to that
jawaban (kontra memori) terhadap permohonan civil review request on 5 February 2020. On
peninjauan kembali tersebut pada tanggal 9 September 2020, the Supreme Court then
5 Februari 2020. Pada tanggal 9 September issued a Supreme Court Decision that rejected
2020, Mahkamah Agung kemudian the review request of DGT.
mengeluarkan Putusan Mahkamah Agung yang
menolak permohonan Peninjauan Kembali DJP.
s. Pada tanggal 21 Desember 2017, KPP WPB I s. On 21 December 2017, LTO I issued
menerbitkan SKPKB PPh Badan, PPh Pasal 23, Underpayment Tax Assessment Letters of CIT,
PPh Final Pasal 23/26, dan PPh Final Pasal 4 (2) Income Tax Article 23, Final Article 23/26, and
Tahun Pajak 2012 atas Wajib Pajak BUT HSBC Final Article 4 (2) Fiscal Year 2012 for Taxpayer
senilai Rp 46.874 dengan jumlah kurang bayar PE HSBC amounting to Rp 46,874 with agreed
yang disetujui senilai Rp 2.685. BUT HSBC underpayment amounting to Rp 2,685. PE HSBC
melakukan pembayaran penuh dan mencatat made full payment and recorded Rp 2,685 as
sejumlah Rp 2.685 sebagai biaya dalam laporan expense in the statement of profit or loss of PE
laba rugi BUT HSBC tahun 2017 dan Rp 44.189 HSBC for the year 2017 and Rp 44,189 as
sebagai pajak dibayar di muka. Pada tanggal prepaid tax. On 20 March 2018, PE HSBC then
20 Maret 2018, BUT HSBC kemudian filed an objection to the Assessment Letter of
mengajukan keberatan atas SKPKB PPh Badan CIT and Income Tax Final Article 23/26.
dan PPh Final Pasal 23/26.
Pada tanggal 14 Maret 2019, DJP menerbitkan On 14 March 2019, DGT issued Objection
Keputusan Keberatan atas SKPKB PPh Badan Decisions on Assessment Letter of CIT and
dan PPh Final Pasal 23/26 Tahun Pajak 2012 Income Tax Final Article 23/26 Fiscal Year 2012
yang menolak keberatan Wajib Pajak sehingga which rejected the Taxpayer’s objection so the
jumlah sengketa pajak tetap Rp 44.189. Pada tax dispute amount remained Rp 44,189. On
tanggal 29 Mei 2019, Bank kemudian 29 May 2019, the Bank then filed an appeal to
mengajukan banding ke Pengadilan Pajak the Tax Court against Objection Decisions of CIT
terhadap Keputusan Keberatan PPh Badan dan and Income Tax Final Article 23/26. Until this
PPh Final 23/26. Sampai dengan laporan ini report is prepared, Tax Court has not issued Tax
dibuat, Pengadilan Pajak belum mengucapkan Court Decision regarding appeal against those
Putusan Pengadilan Pajak mengenai banding Objection Decisions.
atas Keputusan Keberatan tersebut.
t. Pada tanggal 7 Desember 2018, KPP WPB I t. On 7 December 2018, LTO I issued
menerbitkan SKPKB PPh Badan, PPh Pasal 23, Underpayment Tax Assessment Letters of CIT,
PPh Final Pasal 23/26, dan PPh Final Pasal 4 (2) Income Tax Article 23, Final Article 23/26, and
Tahun Pajak 2013 atas Wajib Pajak BUT HSBC Final Article 4 (2) Fiscal Year 2013 for Taxpayer
senilai Rp 86.029 dengan jumlah kurang bayar PE HSBC amounting to Rp 86,029 with agreed
yang disetujui senilai Rp 1.725. BUT HSBC underpayment amounting to Rp 1,725. PE HSBC
melakukan pembayaran sebagian sebesar Rp made a partial payment of Rp 67,001 and
67.001 dan mencatat sejumlah Rp 1.725 sebagai recorded Rp 1,725 as expense in the statement
biaya dalam laporan laba rugi BUT HSBC tahun of profit or loss of PE HSBC for the year 2019
2019 dan Rp 65.277 sebagai pajak dibayar di and Rp 65,277 as prepaid tax. On 5 March 2019,
muka. Pada tanggal 5 Maret 2019, BUT HSBC PE HSBC then filed an objection to Assessment
kemudian mengajukan keberatan atas SKPKB Letter of CIT and Income Tax Final Article 23/26.
PPh Badan dan PPh Final Pasal 23/26.
Pada tanggal 28 Januari 2020, DJP menerbitkan On 28 January 2020, DGT issued Objection
Keputusan Keberatan atas SKPKB PPh Badan Decisions on Assessment Letter of CIT and
dan PPh Final Pasal 23/26 Tahun Pajak 2013 Income Tax Final Article 23/26 Fiscal Year 2013
yang mengabulkan sebagian keberatan Wajib which accepted some of the Taxpayer’s
Pajak sebesar Rp 30.118 sehingga jumlah objection of Rp 30,118, so the tax dispute
sengketa pajak menjadi Rp 54.186. Pada tanggal amount became Rp 54,186. On 26 February
26 Februari 2020, Bank menerima kelebihan 2020, the Bank received a tax refund based on
pembayaran pajak berdasarkan Keputusan those Objection Decisions. On 14 July 2020, the
Keberatan tersebut. Pada tanggal 14 Juli 2020, Bank then filed an appeal to the Tax Court
Bank kemudian mengajukan banding ke against Objection Decisions of CIT and Income
Pengadilan Pajak terhadap Keputusan Keberatan Tax Final Article 23/26. Until this report is
PPh Badan dan PPh Final 23/26. Sampai dengan prepared, tax hearing on dispute CIT and Income
laporan ini dibuat, proses sidang terkait sengketa Tax Final Article 23/26 2013 is still on going in
PPh Badan dan PPh Final Pasal 23/26 2013 Tax Court.
masih berlangsung di Pengadilan Pajak.
u. Pada tanggal 15 November 2019 dan 9 u. On 15 November 2019 and 9 December 2019,
Desember 2019, KPP WPB I menerbitkan LTO I issued Underpayment Tax Assessment
SKPKB PPh Badan, PPh Pasal 23, PPh Final Letters of CIT, Income Tax Article 23, Final
Pasal 23/26, dan PPh Final Pasal 4 (2) Tahun Article 23/26, and Final Article 4 (2) Fiscal Year
Pajak 2014 atas Wajib Pajak BUT HSBC senilai 2014 for Taxpayer PE HSBC amounting to Rp
Rp 45.919 dengan jumlah kurang bayar yang 45,919 with agreed underpayment amounting to
disetujui senilai Rp 643. Bank melakukan Rp 643. The Bank made a partial payment of Rp
pembayaran sebagian sebesar Rp 39.682 dan 39,682 and recorded Rp 643 as an expense of
mencatat sejumlah Rp 643 sebagai biaya Bank di the Bank and Rp 39,039 as prepaid tax. On
tahun 2019 dan Rp 39.039 sebagai pajak dibayar 13 February 2020, the Bank then filed an
di muka. Pada tanggal 13 Februari 2020, Bank objection to Assessment Letter of CIT and
kemudian mengajukan keberatan atas SKPKB Income Tax Final Article 23/26.
PPh Badan dan PPh Final Pasal 23/26.
Pada tanggal 13 Januari 2021, DJP menerbitkan On 13 January 2021, DGT issued Objection
Keputusan Keberatan atas SKPKB PPh Badan Decisions on Assessment Letters of CIT and
dan PPh Final Pasal 23/26 Tahun Pajak 2014 Income Tax Final Article 23/26 Fiscal Year 2014
yang menolak keberatan Wajib Pajak sehingga which rejected the Taxpayer’s objection, so the
jumlah sengketa pajak tetap Rp 39.039. Bank tax dispute amount remained Rp 39,039. The
berencana untuk mengajukan banding ke Bank plans to file appeal to the Tax Court
Pengadilan Pajak terhadap Keputusan Keberatan against those Objection Decisions.
tersebut.
v. Pada tanggal 27 Desember 2018, KPP WPB I v. On 27 December 2018, LTO I issued
menerbitkan SKPKB PPh Badan, PPh Pasal 23, Underpayment Tax Assessment Letters of CIT,
dan PPh Final Pasal 23/26 Tahun Pajak 2015 Income Tax Article 23, and Final Article 23/26
atas Wajib Pajak BUT HSBC senilai Rp 49.993 the Fiscal Year 2015 for Taxpayer PE HSBC
dengan jumlah kurang bayar yang disetujui amounting to Rp 49,993 with agreed
senilai Rp 104. Bank melakukan pembayaran underpayment amounting to Rp 104. The Bank
penuh dan mencatat sejumlah Rp 104 sebagai made full payment and recorded Rp 104 as
biaya dalam laporan laba rugi BUT HSBC tahun expense in the statement of profit or loss of PE
2019 dan Rp 49.889 sebagai pajak dibayar di HSBC for the year 2019 and Rp 49,889 as
muka. Pada tanggal 26 Maret 2019, BUT HSBC prepaid tax. On 26 March 2019, the Bank then
kemudian mengajukan keberatan atas SKPKB filed an objection to Assessment Letter of CIT
PPh Badan dan PPh Final Pasal 23/26. and Income Tax Final Article 23/26.
Pada tanggal 24 dan 31 Januari 2020, DJP On 24 and 31 January 2020, DGT issued
menerbitkan Keputusan Keberatan atas SKPKB Objection Decisions on Assessment Letters of
PPh Badan dan PPh Final Pasal 23/26 Tahun CIT and Income Tax Final Article 23/26 Fiscal
Pajak 2015 yang menolak keberatan Wajib Pajak Year 2015 which rejected the Taxpayer’s
sehingga jumlah sengketa pajak tetap objection, so the tax dispute amount remained
Rp 49.889. Pada tanggal 14 Juli 2020, Bank Rp 49,889. On 14 July 2020, the Bank then filed
kemudian mengajukan banding ke Pengadilan an appeal to the Tax Court against Objection
Pajak terhadap Keputusan Keberatan PPh Decisions of CIT and Income Tax Final Article
Badan dan PPh Final 23/26. Sampai dengan 23/26. Until this report is prepared, tax hearing
laporan ini dibuat, proses sidang terkait sengketa on dispute CIT and Income Tax Final Article
PPh Badan dan PPh Final Pasal 23/26 2015 23/26 2015 is still on going in Tax Court.
masih berlangsung di Pengadilan Pajak.
w. Pada tanggal 25 April 2019, KPP WPB I w. On 25 April 2019, LTO I issued Underpayment
menerbitkan SKPKB PPh Badan, PPh Pasal 21, Tax Assessment Letters of CIT, Income Tax
PPh Pasal 23, PPh Pasal 26, PPh Final Pasal 4 Article 21, Article 23, Article 26, Final Article 4
(2), dan PPN Tahun Pajak 2017 atas Wajib (2), and VAT Fiscal Year 2017 for Taxpayer PE
Pajak BUT HSBC senilai Rp 96.167 dengan HSBC amounting to Rp 96,167 with agreed
jumlah kurang bayar yang disetujui senilai Rp underpayment amounting to Rp 176. The Bank
176. Bank melakukan pembayaran sebagian made a partial payment of Rp 79,259 and
sebesar Rp 79.259 dan mencatat sejumlah Rp recorded Rp 176 as an expense of the Bank in
176 sebagai biaya Bank di tahun 2019 dan Rp 2019 and Rp 79,083 as prepaid tax. The Bank
79.083 sebagai pajak dibayar di muka. Bank then filed an objection to Assessment Letter of
kemudian mengajukan keberatan atas SKPKB CIT, Income Tax Article 26 (4), Article 26, and
PPh Badan, PPh Pasal 26 (4), PPh Pasal 26, VAT on 19 July 2019.
dan PPN pada tanggal 19 Juli 2019.
Pada tanggal 8 Juni 2020, DJP menerbitkan On 8 June 2020, DGT issued Objection
Keputusan Keberatan atas SKPKB PPh Badan Decisions on Assessment Letter of CIT Fiscal
Tahun Pajak 2017 yang mengabulkan sebagian Year 2017 which accepted some of the
keberatan Wajib Pajak sehingga jumlah Taxpayer’s objection so the tax dispute amount
sengketa pajak menjadi Rp 5.941. Pada tanggal became Rp 5,941. On 6 July 2020, the Bank
6 Juli 2020, Bank menerima kelebihan received a tax refund based on that Objection
pembayaran pajak berdasarkan Keputusan Decision. On 4 September 2020, the Bank then
Keberatan tersebut. Pada tanggal 4 September filed appeal to the Tax Court against that
2020, Bank kemudian mengajukan banding ke Objection Decision.
Pengadilan Pajak terhadap Keputusan
Keberatan tersebut.
Pada tanggal 9 Juni 2020, DJP menerbitkan On 9 June 2020, DGT issued Objection Decision
Keputusan Keberatan atas SKPKB PPh Pasal 26 on Assessment Letter of Income Tax Article 26
(4) Masa Pajak Desember 2017 yang (4) Fiscal Period December 2017 which
mengabulkan sebagian keberatan Wajib Pajak accepted some of the Taxpayer’s objection so
sehingga jumlah sengketa pajak menjadi Rp the tax dispute amount became Rp 8,636. On
8.636. Pada tanggal 6 Juli 2020, Bank menerima 6 July 2020, the Bank received a tax refund
kelebihan pembayaran pajak berdasarkan based on that Objection Decision. On
Keputusan Keberatan tersebut. Pada tanggal 4 September 2020, the Bank then filed appeal to
4 September 2020, Bank kemudian mengajukan the Tax Court against that Objection Decision.
banding ke Pengadilan Pajak terhadap
Keputusan Keberatan tersebut.
Pada tanggal 9 Juni 2020, DJP menerbitkan On 9 June 2020, DGT issued Objection
Keputusan Keberatan atas SKPKB PPh Pasal 26 Decisions on Assessment Letters of Income Tax
Masa Pajak Juli, Agustus, September, Article 26 Fiscal Period July, August, September,
November, dan Desember 2017 yang November, and December 2017 which accepted
mengabulkan sebagian keberatan Wajib Pajak some of the Taxpayer’s objection so the tax
sehingga jumlah sengketa pajak menjadi Rp dispute amount became Rp 3,964. On 6 July
3.964. Pada tanggal 6 Juli 2020, Bank menerima 2020, the Bank received a tax refund based on
kelebihan pembayaran pajak berdasarkan those Objection Decisions. On 4 September
Keputusan Keberatan tersebut. Pada tanggal 4 2020, the Bank then filed appeal to the Tax Court
September 2020, Bank kemudian mengajukan against those Objection Decisions.
banding ke Pengadilan Pajak terhadap
Keputusan Keberatan tersebut.
Pada tanggal 8 Juni 2020, DJP menerbitkan On 8 June 2020, DGT issued Objection Decision
Keputusan Keberatan atas SKPKB PPN Masa on Assessment Letter of VAT Fiscal Period
Pajak Desember 2017 yang menolak keberatan December 2017 which rejected the Taxpayer’s
Wajib Pajak sehingga jumlah sengketa pajak objection so the tax dispute amount remained Rp
tetap Rp 4.508. Pada tanggal 14 September 4,508. On 14 September 2020, the Bank then
2020, Bank kemudian mengajukan banding ke filed appeal to the Tax Court against that
Pengadilan Pajak terhadap Keputusan Keberatan Objection Decision.
tersebut.
Pada tanggal 9 Juni 2020, DJP menerbitkan On 9 June 2020, DGT issued Objection Decision
Keputusan Keberatan atas SKPKB PPN atas on Assessment Letter of VAT on the Utilization of
Pemanfaatan BKP Tidak Berwujud dari Luar Taxable Intangibles from Outside Custom Area
Daerah Pabean (PPN BKPTBLN) Masa Pajak (VAT on Offshore Intangibles) Fiscal Period
Desember 2017 yang mengabulkan seluruh December 2017 which fully accepted the
keberatan Wajib Pajak sebesar Rp 1.986. Pada Taxpayer’s objection of Rp 1,986. On 6 July
tanggal 6 Juli 2020, Bank menerima kelebihan 2020, the Bank received a tax refund based on
pembayaran pajak berdasarkan Keputusan that Objection Decision.
Keberatan tersebut.
Pada tanggal 8 Juni 2020, DJP menerbitkan On 8 June 2020, DGT issued Objection Decision
Keputusan Keberatan atas SKPKB PPN atas on Assessment Letter of VAT on the Utilization of
Pemanfaatan JKP dari Luar Daerah Pabean Taxable Services from Outside Custom Area
(PPN JKPLN) Masa Pajak Desember 2017 yang (VAT on Offshore Services) Fiscal Period
mengabulkan seluruh keberatan Wajib Pajak December 2017 which fully accepted the
sebesar Rp 21.271. Pada tanggal 6 Juli 2020, Taxpayer’s objection of Rp 21,271. On 6 July
Bank menerima kelebihan pembayaran pajak 2020, the Bank received a tax refund based on
berdasarkan Keputusan Keberatan tersebut. that Objection Decision.
x. Pada tanggal 30 November 2020, KPP WPB I x. On 30 November 2020, LTO I issued
menerbitkan SKPKB PPh Badan, PPh Pasal 21, Underpayment Tax Assessment Letters of CIT,
PPh Pasal 23, PPh Pasal 26, PPh Final Pasal 4 Income Tax Article 21, Article 23, Article 26,
(2), dan PPN Tahun Pajak 2016 atas Wajib Pajak Final Article 4 (2), and VAT Fiscal Year 2016 for
BUT HSBC senilai Rp 133.981 dengan jumlah Taxpayer PE HSBC amounting to Rp 133,981
kurang bayar yang disetujui senilai Rp 320. Bank with agreed underpayment amounting to Rp 320.
melakukan pembayaran penuh sebesar Rp The Bank made a full payment of Rp 133.981
133.981 dan mencatat sejumlah Rp 320 sebagai and recorded Rp 320 as an expense of the Bank
biaya Bank di tahun 2020 dan Rp 133.661 in 2020 and Rp 133.661 as prepaid tax. On 23
sebagai pajak dibayar di muka. Pada tanggal 23 February 2021, the Bank then filed an objection
Februari 2021, Bank kemudian mengajukan to Assessment Letter of CIT, Income Tax Article
keberatan atas SKPKB PPh Badan, PPh Pasal 26 (4), Article 26, VAT on Offshore Intangibles,
26 (4), PPh Pasal 26, PPN BKPTBLN, dan PPN and VAT on Offshore Services.
JKPLN.
Divisi Jasa Kustodian Bank mendapatkan izin untuk The Bank's Custodial Services Division obtained a
menyediakan jasa kustodian dari Badan Pengawas license to provide custodial services from the Capital
Pasar Modal Otoritas Jasa Keuangan berdasarkan Market Supervisory Agency Division of Financial
Surat Keputusan No. S-05/PM.2/2017 tanggal Service Authority under its Decree
20 Januari 2017. No. S-05/PM.2/2017 dated 20 January 2017.
Pada tanggal 31 Desember 2020 dan 2019, aset As at 31 December 2020 and 2019, the assets which
yang disimpan dan diadministrasikan oleh Divisi Jasa were maintained and administered by the Bank's
Kustodian Bank terdiri dari saham, obligasi, deposito Custodial Services Division consisted of shares,
berjangka, sertifikat deposito, surat-surat berharga bonds, time deposits, certificate of deposits,
dan instrumen pasar modal dan pasar uang lainnya. commercial paper and other capital market and
money market instruments.
Jasa yang ditawarkan oleh Divisi Jasa Kustodian The services offered by the Bank's Custodial Services
Bank meliputi jasa penyimpanan, penyelesaian dan Division include safekeeping, settlement and
penanganan transaksi, aksi korporasi, serta jasa-jasa transaction handling, corporate action, and other
penunjang terkait lainnya. related supporting services.
36. SIFAT HUBUNGAN DAN TRANSAKSI DENGAN 36. NATURE OF RELATIONSHIP AND
PIHAK BERELASI TRANSACTIONS WITH RELATED PARTIES
Rincian saldo yang signifikan dengan pihak berelasi The details of significant balance with related parties
pada tanggal 31 Desember 2020 dan 2019 adalah as of 31 December 2020 and 2019 are as follows:
sebagai berikut:
2020 2019
Jumlah/ Persentase/ Jumlah/ Persentase/
Amount Percentage1) Amount Percentage1)
1)
Persentase terhadap jumlah aset/liabilitas Percentage of the total assets/liabilities 1)
Pada tanggal 31 Desember 2020 dan 2019, seluruh As of 31 December 2020 and 2019, all financial
aset keuangan dengan pihak berelasi memiliki assets with the related party are classified as current.
kualitas lancar.
Pada tanggal 1 Mei 2013, Bank menandatangani On 1 May 2013, the Bank entered into a borrowing
perjanjian pinjaman dengan The Hongkong and agreement with the Hongkong and Shanghai Banking
Shanghai Banking Corporation Limited untuk fasilitas Corporation Limited for a facility amounting to
sebesar USD 150 juta (dalam nilai penuh) dan tenor USD 150 million (in full amount) and borrowing tenor
pinjaman sampai dengan 3 tahun. Perjanjian up to 3 years. This borrowing agreement was renewed
pinjaman ini telah diperbaharui pada tanggal on 9 September 2016. As of 31 December 2020, the
9 September 2016. Pada tanggal outstanding amount from this facility was
31 Desember 2020, saldo terhutang atas fasilitas ini Rp 7,516,750 (USD 535 million). This borrowing bears
adalah sebesar Rp 7.516.750 (USD 535 juta). a floating interest rate of 1 month LIBOR plus spread
Pinjaman ini memiliki tingkat suku bunga between 46 bps to 116 bps (basis point). The maturity
mengambang, yaitu LIBOR 1 bulan ditambah spread dates of the borrowing balances are ranging from
berkisar antara 46 bps sampai dengan November 2021 to July 2022. There is no asset put as
116 bps (basis point). Tanggal jatuh tempo pinjaman collateral for this borrowing.
ini mulai dari November 2021 sampai dengan Juli
2022. Tidak ada aset yang ditempatkan sebagai
jaminan atas pinjaman ini.
36. SIFAT HUBUNGAN DAN TRANSAKSI DENGAN 36. NATURE OF RELATIONSHIP AND
PIHAK BERELASI (lanjutan) TRANSACTIONS WITH RELATED PARTIES
(continued)
Sebagai bagian dari integrasi usaha, terdapat As part of the business integration, the Bank assumed
pengalihan fasilitas pinjaman sebesar USD 1.250 borrowing facility amounting to USD 1,250 million. The
juta. Jumlah saldo pinjaman yang ditransfer dari IMO total borrowing balances that were transferred from
kepada Bank pada 17 April 2017 adalah sebesar IMO to the Bank as of 17 April 2017 was amounting to
Rp 9.942.375 (USD 750 juta). Rp 9,942,375 (USD 750 million).
Pada tanggal 10 April 2017, Bank menandatangani On 10 April 2017, the Bank entered into a
perjanjian pinjaman subordinasi dengan HSBC Asia subordinated loan agreement with the HSBC Asia
Pacific Holdings (UK) Limited (HAPH) dan telah Pacific Holdings (UK) Limited (HAPH) and has already
menerima dana sebesar USD 75 juta yang jatuh received funding amounting to USD 75 million which
tempo pada tanggal 10 April 2027. Pinjaman maturing on 10 April 2027. This subordinated debt
subordinasi ini memiliki tingkat suku bunga bears a floating interest rate of 3 month USD LIBOR
mengambang, yaitu USD LIBOR 3 bulan ditambah plus 407 bps (basis points). As of
407 bps (basis point). Pada tanggal 31 Desember 31 December 2020, the outstanding amount from this
2020, saldo terhutang atas fasilitas ini adalah sebesar facility was Rp 1,053,750 (USD 75 million). The
Rp 1.053.750 (USD 75 juta). Pinjaman subordinasi ini subordinated debt is intended to support
ditujukan untuk mendukung Modal Pelengkap (Tier Supplementary Capital (Tier 2).
2).
Rincian transaksi yang signifikan dengan pihak The details of significant transactions with related
berelasi untuk tahun yang berakhir tanggal parties for the years ended 31 December 2020 and
31 Desember 2020 dan 2019 adalah sebagai berikut: 2019 are as follows:
2020 2019
Jumlah/ Persentase/ Jumlah/ Persentase/
Amount Percentage2) Amount Percentage2)
2)
Persentase terhadap masing-masing jumlah Percentage of the respective total income/expenses 2)
pendapatan/beban
Rincian tagihan kontinjensi dengan pihak-pihak The details of contingent receivables with related
berelasi pada tanggal 31 Desember 2020 dan 2019 parties as at 31 December 2020 and 2019 are as
adalah sebagai berikut: follows:
2020 2019
Jumlah/ Persentase/ Jumlah/ Persentase/
Amount Percentage3) Amount Percentage3)
Rincian sifat hubungan dan jenis transaksi yang The details of the relationship and type of significant
signifikan dengan pihak berelasi pada tanggal transactions with related parties as of 31 December
31 Desember 2020 dan 2019 adalah sebagai berikut: 2020 and 2019 are as follows:
1) Telah dilakukan pencabutan ijin usaha pada tanggal There was revocation of business licence on 8 April 2019. 1)
8 April 2019. Terdapat saldo laba rugi selama periode There was remaining profit and loss from period 1 January 2019
1 January 2019 - 8 April 2019 - 8 April 2019
36. SIFAT HUBUNGAN DAN TRANSAKSI DENGAN 36. NATURE OF RELATIONSHIP AND
PIHAK BERELASI (lanjutan) TRANSACTIONS WITH RELATED PARTIES
(continued)
Rincian sifat hubungan dan jenis transaksi yang The details of the relationship and type of significant
signifikan dengan pihak berelasi pada tanggal transactions with related parties as of 31 December
31 Desember 2020 dan 2019 adalah sebagai berikut: 2020 and 2019 are as follows: (continued)
(lanjutan)
The Hongkong and Shanghai Banking Perusahaan afiliasi/Affiliated company Giro/Demand deposits
Corporation Limited, (Australian
branches) Sydney
The Hongkong and Shanghai Banking Perusahaan afiliasi/Affiliated company Giro dan akseptasi/Demand deposits and
Corporation Limited, (Indian branches) acceptance
Mumbai
The Hongkong and Shanghai Banking Perusahaan afiliasi/Affiliated company Giro/Demand deposits
Corporation Limited, (Japanese
branches) Tokyo
The Hongkong and Shanghai Banking Perusahaan afiliasi/Affiliated company Giro/Demand deposits
Corporation Limited, (New Zealand
branches) Auckland
Hang Seng Bank Limited Perusahaan afiliasi/Affiliated company Call money
HSBC Bank plc Perusahaan afiliasi/Affiliated company Giro, surat berharga dan transaksi
derivatif/Demand deposits, investment
securities and derivative transactions
The Hongkong and Shanghai Banking Perusahaan afiliasi/Affiliated company Giro, akseptasi, transaksi derivatif, dan
Corporation Limited, (Singaporean surat berharga/Demand deposits,
branches) Singapore acceptance, derivative transactions, and
investment securitie
The Hongkong and Shanghai Banking Perusahaan afiliasi/Affiliated company Giro, akseptasi, transaksi derivatif, call
Corporation Limited money, pinjaman yang diterima, surat
berharga, dan beban bunga yang masih
harus dibayar/Demand deposits,
acceptance, derivative transactions, call
money, borrowings, investment
securities, and accrued expenses
The Hongkong and Shanghai Banking Perusahaan afiliasi/Affiliated company -
Corporation Limited, Jakarta branch1)
HSBC Trinkaus and Burkhardt AG Perusahaan afiliasi/Affiliated company Giro dan akseptasi/Demand deposits and
acceptance
HSBC Bank Malaysia Berhad Perusahaan afiliasi/Affiliated company Giro dan akseptasi/Demand deposits and
acceptance
HSBC Amanah Malaysia Berhad Perusahaan afiliasi/Affiliated company Giro/Demand deposits
HSBC Asia Pacific Holdings (UK) Limited Perusahaan induk/Parent company Liabilitas lain-lain, Pinjaman subordinasi/
Other liabilities, Subordinated debt
Dewan Komisaris, Direksi dan keluarga Manajemen kunci/Key management Kredit yang diberikan kepada nasabah dan
simpanan dari nasabah/Loans to
customers and Deposits from customers
HSBC Bank USA Perusahaan afiliasi/Affiliated company Giro /Demand deposits
HSBC Bank (China) Company Limited Perusahaan afiliasi/Affiliated company Giro dan akseptasi/Demand deposits and
acceptance
HSBC France Perusahaan afiliasi/Affiliated company Giro/Demand deposits
HSBC Bank (Taiwan) Limited Perusahaan afiliasi/Affiliated company Giro dan akseptasi/Demand deposits and
acceptance
1) Telah dilakukan pencabutan ijin usaha pada tanggal There was revocation of business licence on 8 April 2019. 1)
8 April 2019. Terdapat saldo laba rugi selama periode There was remaining profit and loss from period 1 January 2019
1 January 2019 - 8 April 2019 - 8 April 2019
Transaksi dengan personil manajemen kunci Transactions with key management personnel
Personil manajemen kunci adalah pihak yang Key management personnel are parties who have the
memiliki kewenangan dan tanggung jawab untuk authority and responsibility to control the Bank
mengendalikan aktivitas Bank baik secara langsung activities, directly or indirectly.
maupun tidak langsung.
Personil manajemen kunci termasuk Dewan Key management personnel include the Board of
Komisaris, Direksi dan Kepala Divisi tertentu yang Commissioners, Directors and certain Heads of
memiliki kewenangan dan tanggung jawab yang Division that have significant authority and
signifikan untuk merencanakan, mengarahkan dan responsibility for planning, directing and controlling the
mengendalikan kegiatan Bank. Bank’s activities.
36. SIFAT HUBUNGAN DAN TRANSAKSI DENGAN 36. NATURE OF RELATIONSHIP AND
PIHAK BERELASI (lanjutan) TRANSACTIONS WITH RELATED PARTIES
(continued)
Transaksi dengan personil manajemen kunci Transactions with key management personnel
(lanjutan) (continued)
Pada tanggal 31 Desember 2020 dan 2019, kredit As of 31 December 2020 and 2019, loans to the key
yang diberikan kepada personil manajemen kunci management personnel are classified as current.
dikategorikan sebagai lancar.
Remunerasi personil manajemen kunci untuk tahun Remuneration of key management personnel for the
yang berakhir tanggal 31 Desember 2020 dan 2019 years ended 31 December 2020 and 2019 comprised:
terdiri dari:
2020 2019
Rincian gaji, tunjangan dan bonus Dewan Komisaris, Details of salaries, allowance and bonuses of the
Direksi, Komite Audit dan Komite Pemantau Risiko Board of Commissioners, Directors, Audit Committee
selama tahun yang berakhir tanggal 31 Desember and Risk Monitoring Committee for the years ended
2020 dan 2019 adalah sebagai berikut: 31 December 2020 and 2019 are as follows:
2020 2019
Pada tanggal 31 Desember 2020 dan 2019, As of 31 December 2020 and 2019, Bank’s
komitmen dan kontinjensi Bank adalah sebagai commitment and contingencies are as follows:
berikut:
2020 2019
Komitmen Commitment
Kewajiban komitmen Committed liabilities
L/C yang tidak dapat dibatalkan (2.050.678) (2.332.307) Irrevocable L/C
Kontinjensi Contingency
Kewajiban kontinjensi Contingent liability
Bank garansi yang diterbitkan (7.908.442) (9.294.264) Bank guarantees issued
Bank garansi diterbitkan atas nama nasabah dalam Bank guarantees are issued on behalf of customers
rangka penjaminan pembayaran kredit dan for credit repayment and project implementation
pelaksanaan proyek. purposes.
Pada tanggal 31 Desember 2020 dan 2019, semua As of 31 December 2020 and 2019, all L/C and bank
L/C dan bank garansi diterbitkan untuk pihak ketiga. guarantees were issued to third parties.
37. KOMITMEN DAN KONTINJENSI (lanjutan) 37. COMMITMENTS AND CONTINGENCIES (continued)
Pada tanggal 31 Desember 2020 dan 2019, terdapat As of 31 December 2020 dan 2019, there are several
beberapa tuntutan hukum, pengurusan administrasi legal actions, administrative proceedings, and claims
dan klaim yang belum terselesaikan dalam kegiatan in the ordinary course of the Bank’s business. It is not
usaha Bank. Tidak mungkin untuk memastikan possible to predict with certainty whether or not the
apakah Bank akan memenangkan masalah atau Bank will ultimately be successful in any of these legal
tuntutan hukum tersebut, atau dampaknya jika Bank matters or, if not, what the impact might be. However,
kalah. Namun demikian, manajemen Bank yakin the Bank’s management does not expect that the
bahwa hasil keputusan masalah atau tuntutan hukum results in any of these proceedings will have a
tersebut tidak akan membawa dampak yang material adverse effect on the Bank’s results of
signifikan pada hasil usaha, posisi keuangan maupun operations, financial position or liquidity.
likuiditas Bank.
Bank tidak memiliki liabilitas kontinjensi yang The Bank has no significant contingent liability as of
signifikan pada tanggal 31 Desember 2020 dan 2019. 31 December 2020 and 2019.
Dalam rangka membantu Bank untuk memperluas, In order to assist the Bank to expand, develop and
mengembangkan dan meningkatkan bisnis dan improve its business and operations and to ensure
operasinya dan untuk memastikan bahwa Bank that the Bank has a corporate governance regime
memiliki tata kelola perusahaan yang sesuai dengan which corresponds with the best international
standar internasional, manajemen Bank telah standards, the Bank’s management has requested
meminta The Hongkong and Shanghai Banking The Hongkong and Shanghai Banking Corporation
Corporation Limited (HBAP) untuk memberikan Limited (HBAP) to provide certain agreed
beberapa bantuan manajemen yang dibutuhkan dan management services and to facilitate the transfer of
untuk melaksanakan alih pengetahuan di bidang banking knowledge, expertise and best practices to
perbankan dan tata kelola yang baik kepada Bank. the Bank.
Untuk tujuan tersebut, pada tanggal 25 Mei 2009, For this purpose, on 25 May 2009, the Bank and
Bank telah menandatangani Management Services HBAP signed a Management Services Agreement, in
Agreement dengan HBAP, berdasarkan mana HBAP which HBAP has agreed to provide or cause to be
telah setuju untuk memberikan, atau menyebabkan provided by either HSBC Holdings plc or one of the
untuk diberikannya oleh HSBC Holdings plc atau group companies owned by HSBC Holdings plc to the
salah satu perusahaan yang dimiliki oleh HSBC Bank certain management services.
Holdings plc kepada Bank jasa manajemen tertentu.
Selanjutnya, Management Services Agreement telah Subsequently, the Management Services Agreement
diubah dan dinyatakan kembali oleh Bank dan HBAP was changed and restated by the Bank and HBAP
dengan menandatangani Amendment and through the signing of the Amendment and
Restatement Management Services Agreement Restatement Management Service Agreement
(Management Support Agreement atau MSA) pada (Management Support Agreement or MSA) on 10 May
tanggal 10 Mei 2012. 2012.
Berdasarkan MSA ini, HBAP telah setuju untuk Based on this MSA, HBAP has agreed to provide, or
memberikan, atau memastikan bahwa anggota yang to ensure that a relevant member of the HSBC Group
relevan dari HSBC Grup harus memberikan bantuan shall provide the management’s support to the Bank.
manajemen kepada Bank. Bantuan manajemen yang The management’s support includes:
dimaksud berupa:
(i) Bantuan manajemen dan teknis (tidak termasuk (i) Management and technical support (not a
pengaturan konsultasi dalam jenis apapun), consultancy arrangement in any kind),
(ii) Berbagai pengetahuan perbankan yang dimiliki (ii) The sharing of Banking Know-How by HBAP (or
dan akan diberikan oleh HBAP (atau anggota dari any other member of the HSBC Holding plc) to
HSBC Holding plc) kepada Bank, dan the Bank, and
(iii) Bantuan lain yang telah disetujui secara tertulis (iii) Any other support in writing to be provided by
yang akan disediakan oleh HBAP kepada Bank HBAP to the Bank from time to time.
dari waktu ke waktu.
Pada tanggal 31 Maret 2017, Bank telah On 31 March 2017, the Bank and The Hongkong and
menandatangani Perjanjian Layanan Jasa Antargrup Shanghai Banking Corporation Limited (HBAP) have
dengan The Hongkong and Shanghai Banking signed the Intra-Group Service Agreement, in which
Corporation Limited (HBAP), dimana HBAP telah HBAP agrees to provide technical assistance for
setuju untuk memberikan jasa-jasa yang berkaitan subjects that are mutually agreed upon by both
dengan pemberian bantuan teknis untuk bidang- parties.
bidang sesuai dengan kesepakatan para pihak.
39. DAMPAK PENERAPAN PSAK 71 (lanjutan) 39. IMPACT OF THE IMPLEMENTATION OF SFAS 71
(continued)
Bank telah menerapkan PSAK 71 pada tanggal Bank has adopted SFAS 71 as of 1 January 2020, the
1 Januari 2020, dampak atas transisi tersebut pada effect of this transistion to SFAS 71 has had on these
laporan posisi keuangan 1 Januari 2020 adalah financial statements as of 1 January 2020 are as
sebagai berikut: (lanjutan) follows: (continued)
Saldo
sebelum
penerapan Dampak Saldo setelah
PSAK 71/ penerapan PSAK penerapan
Balance 71/ PSAK 71/
before Impact of SFAS Balance after
Catatan/ adoption of 71 adoption of
Notes SFAS 71 implementation SFAS 71
LIABILITAS DAN EKUITAS LIABILITIES AND EQUITY
LIABILITAS LIABILITIES
Simpanan dari nasabah 18 65.469.257 - 65.469.257 Deposits from customers
Simpanan dari bank-bank lain 19 5.058.515 - 5.058.515 Deposits from other banks
Liabilitas derivatif 12 473.541 - 473.541 Derivative payables
Utang akseptasi 13 2.601.928 - 2.601.928 Acceptance payables
Beban akrual dan provisi 20 502.670 - 502.670 Accruals and provisions
Liabilitas lain-lain 21 2.984.880 26.977 3.011.857 Other liabilities
Pinjaman yang diterima 15.062.513 - 15.062.513 Borrowings
Pinjaman subordinasi 1.041.188 - 1.041.188 Subordinated debt
Employee benefits
Liabilitas imbalan kerja 23 529.546 - 529.546 obligation
JUMLAH LIABILITAS 93.724.038 26.977 93.751.015 TOTAL LIABILITIES
EKUITAS EQUITIES
Modal saham 24 10.586.395 - 10.586.395 Share capital
Tambahan modal disetor - bersih 25 257.610 - 257.610 Additional paid-in-capital - net
Cadangan program kompensasi Share-based payments
berbasis saham 22 14.894 - 14.894 program reserves
Remeasurement from post
Pengukuran kembali atas liabilitas employee benefits
imbalan pasca kerja (67.363) - (67.363) obligation
Perubahan nilai wajar bersih- efek-efek investment securities at
untuk tujuan investasi pada nilai wajar fair value through other
melalui penghasilan komprehensif lain 10 133.381 - 133.381 comprehensive income
Cadangan kerugian kredit Allowance for expected
ekspektasian - efek-efek untuk credit loss - investment
tujuan investasi pada nilai wajar securities at fair value
melalui penghasilan komprehensif through other
lain - 4.276 4.276 comprehensive income
Saldo laba Retained earnings
telah ditentukan penggunaannya 26 26.306 - 26.306 Appropriated
belum ditentukan penggunaannya 7.185.117 98.972 7.284.089 Unappropriated
JUMLAH EKUITAS 18.136.340 103.248 18.239.588 TOTAL EQUITY
JUMLAH LIABILITAS DAN TOTAL LIABILITIES AND
EKUITAS 111.860.378 130.225 111.990.603 EQUITY
Berikut ini menyajikan dampak atas transisi dari The following summarizes the effects of transitioning
“incurred loss approach” menjadi “kerugian kredit from the “incurred loss approach” to the “expected
ekspektasian” untuk aset keuangan yang diukur pada credit loss” approach for financial assets measured
biaya perolehan diamortisasi: at amortised cost:
1 Januari/January 2020
Cadangan kerugian penurunan nilai
menurut PSAK 55/
Allowance for impairment losses per Kerugian penurunan nilai menurut PSAK 71/
SFAS 55 Impairment losses per SFAS 71
Cadangan Cadangan
kerugian kerugian
penurunan penurunan
nilai nilai
kolektif/ individual/ Kenaikan/
Collective Individual (penurunan)/
Catatan/ impairment impairment Jumlah/ Jumlah/ Increase/
Notes provision provision Total Stage 1 Stage 2 Stage 3 Total (decrease)
Current accounts
Giro pada bank- with other
bank lain 8 - - - 55 2 - 57 57 banks
Penempatan pada Placement with
bank-bank lain 9 - - 193 - - 193 193 other banks
Acceptance
Tagihan akseptasi 13 - - - 3.600 1.931 4 5.535 5.535 receivables
Kredit yang
diberikan
kepada
nasabah 14 753.944 1.369.239 2.123.183 256.127 267.021 1.431.034 1.954.182 (169.001 ) Loans
Liabilitas lain-lain 21 - - - 16.081 10.865 31 26.977 26.977 Other liabilities
Allowance for
expected credit
Cadangan kerugian loss - investment
kredit ekspektasian - securities
efek-efek tujuan at fair value
investasi pada through
nilai wajar other
melalui penghasilan comprehensive
komprehensif lain - - - 4.276 - - 4.276 4.276 income
40. PERISTIWA PENTING SETELAH PERIODE 40. SIGNIFICANT EVENT AFTER THE REPORTING
PELAPORAN PERIOD
Pada bulan November 2020, Pemerintah Republik In November 2020, the Government of the Republic
Indonesia telah menandatangani Undang-Undang of Indonesia has signed Law No.11/2020 relating to
No.11/2020 tentang Cipta Kerja (“Omnibus Law”) Job Creation (“Omnibus Law”) that among others will
yang antara lain akan berdampak pada liabilitas impact the obligation for post-employment benefits.
imbalan paska kerja. Namun demikian, peraturan However, the implementation regulation has just
pelaksanaannya baru dikeluarkan pada bulan issued in February 2021 therefore, the Bank still
Februari 2021 sehingga Bank masih melakukan
calculated the obligation for post-employment
perhitungan liabilitas imbalan paska kerja
berdasarkan Perjanjian Kerja Bersama (“PKB”) yang benefits based on Collective Labor Agreement
sejalan dengan UU No.13/2003. Sampai dengan (“CLA”) which in line with UU No.13/2003. Until the
tanggal penyelesaian laporan keuangan ini, Bank completion date of this financial statements, the Bank
masih menganalisis dampak yang mungkin timbul is still analysing the possible impact of the
dari penerapan Omnibus law tersebut. implementation of this Omnibus Law.
Aktivitas tertentu dalam laporan arus kas untuk tahun Certain activities in the statement of cash flows for the
yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2019 telah year ended 31 December 2019 has been reclassified
direklasifikasi sehubungan dengan perolehan hak in relation with acquisition of right of use assets to
guna usaha agar sesuai dengan penyajian laporan conform with the presentation of statement of cash
arus untuk tahun yang berakhir pada tanggal flows for the year ended 31 December 2020.
31 Desember 2020.
31 Desember/December 2019
Disajikan Setelah
sebelumnya/ reklasifikasi/
As previously Reklasifikasi/ After
stated Reclassification reclassification
LANGKAH-LANGKAH
STRATEGIS 2020
Pada tahun 2020 PT Bank HSBC Indonesia (“Bank”) fokus pada prioritas strategis untuk tumbuh secara
berkesinambungan:
- Meningkatkan fokus terhadap nasabah untuk bertumbuh di segmen, sektor, wilayah, dan industri
yang dituju.
- Membantu nasabah terdampak COVID-19 dan terus memetakan dan memitigasi risiko terkait untuk
menjaga kesehatan portolio Bank.
- Memanfaatkan jaringan internasional untuk memaksimalkan peluang bisnis lintas batas.
- Memperkuat proposisi produk untuk menarik lebih banyak rekening operasional untuk mendukung
portofolio DPK yang lebih kuat.
- Berinvestasi di bidang digital untuk memacu bisnis ritel, termasuk jumlah nasabah, kartu kredit,
wealth, dan Retail Business Banking.
- Menarik, mendidik, dan menjaga talenta yang ada di samping merampingkan operasi dan
meningkatkan pengawasan.
PENGHARGAAN 2020
• Top 3 Indonesia’s World Best Bank 2020 dari Forbes
• Indonesia’s Best Subcustodian, Best Fund Administrator for Retail Fund 2020 dari
The Asset Triple A Awards
• Indonesia Trade Finance Market Leader 2020 dari Euromoney
• Indonesia Best Trade Finance Service Leader 2020 dari Euromoney
• Asia’s Best Bank for Financing dari Euromoney Awards for Excellence 2020
• Asia’s Best Bank for Sustainable Finance dari Euromoney Awards for Excellence 2020
• Excellence in Leadership in Asia dari Euromoney Awards for Excellence 2020
• Best Performance in the Year dari Infobank Awards 2020
• Indonesia’s Best Wealth Manager 2020 dari The Asset Triple A Awards
• Top Bank Award 2020 Predikat Platinum Kategori BUKU 3 dari RRI dan Iconomics Research
and Consulting
• Best in Service Cash Manager for Corporates in Indonesia for Overall Service 2020 dari Euromoney