Laporan Proposal Alsintan PKL
Laporan Proposal Alsintan PKL
Laporan Proposal Alsintan PKL
DISUSUN OLEH :
DISUSUN OLEH :
i
2021
HALAMAN PENGESAHAN
NPM : 1940202027
Menyetujui,
Mengetahui :
Dr. Nia Kurniasih Suryana S.P, M.P Anang Sulistyo, S.P,. M.P
NIDN. 1126087402 NIDN. 1115078001
3
4
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas
berkat dan karunia-Nya penulis masih diberikan kesahatan serta kemampuan
dalam menyelesaikan Laporan Praktek Kerja Lapangan yang berjudul
“:Manajemen Produksi Bibit Unggul Tanaman Jambu Kristal Di Upt Balai
Benih Padi Hortikultura Kabupaten Berau”.
Laporan Praktek Kerja Lapangan ini disusun oleh penulis berdasarkan
kegiatan yang telah penulis laksanakan pada saat Praktek Kerja Lapangan di UPT.
Balai Benih Pada dan Hortikultura Kampung Sei Bebanir Bangun Kecamatan
Sembaliug Kabupaten Berau Provinsi Kalimantan Timur. Praktek Kerja Lapangan
ini sendiri adalah salah satu mata kuliah wajib yang harus ditempuh setiap
mahasiswa Fakultas Pertanian Universitas Borneo Tarakan.
Selama pelaksanaan hingga penulisan Laporan PKL ini penulis mendapat
banyak bantuan dari berbagai pihak baik berupa materi, informasi maupun
support sehingga Laporan PKL ini dapat diselesaikan tepat waktu, oleh karena itu
penulis mengucapkan terimakasih kepada ;
1. Tuhan Yang Maha Esa dan orang tua Penulis yang selalu memberikan
motivasi serta semangat.
2. Bapak Abdul Rahim, S.P,.M.Si,.Ph.D selaku dekan Fakultas Pertanian
Universitas Borneo Tarakan.
3. Bapak Anang Sulistyo, S.P,.M.P selaku Ketua Program Studi Agribisnis
4. Bapak M. Wahyu Agang, S.Hut,.M.P selaku dosen pembimbing yang
telah memberikan bimbingan serta saran kepada penulis
5. Bapak M. Saleh, S.P selaku kepala UPT Balai Benih Padi dan Hortikultura
yang telah bersedia menerima serta memberikan tempat tinggal
6. Bapak Syamsul Kamaruddin Basrie, S.P selaku Kepala Tata Usaha UPT
Balai Benih Padi dan Hortikultura yang telah banyak membantu,
membimbing serta memberikan data yang diperlukan penulis.
7. Bapak Herlin selaku Pembimbing Lapangan yang telah bersedia mengajari
dan memberi arahan kepada peserta PKL.
8. Pegawai serta staf UPT BBPH Berau yang sudah membantu dan
senantiasa berbagi pengalaman yang sangat bermanfaat bagi Penulis.
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
HALAMAN PENGESAHAN..........................................................................................ii
KATA PENGANTAR.....................................................................................................iii
DAFTAR ISI...................................................................................................................iv
BAB I.................................................................................................................................1
PENDAHULUAN.............................................................................................................1
1.1 Latar Belakang...................................................................................................1
1.2 Tujuan Praktek Kerja Lapangan.........................................................................2
1.3 Manfaat Praktek Kerja Lapangan.......................................................................2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA......................................................................................3
2.1 Peran Alsintan....................................................................................................3
2.2 Produksi.............................................................................................................3
2.3 Morfologi Padi Sawah........................................................................................4
2.4 Benih Unggul Bersetifikat..................................................................................5
BAB III METODELOGI PELAKSANAAN PKL.........................................................9
3.1 Tempat dan waktu Pelaksanaan..........................................................................9
3.2 Rencana Pelaksanaan Kegiatan PKL..................................................................9
3.3 Rencana Evaluasi Kegiatan................................................................................9
3.4 Pelaksanaan Kegiatan.......................................................................................10
3.5 Bagan Alir Kegiatan.........................................................................................10
3.6 Pengumpulan data primer dan sekunder dilakukan dengan cara.......................11
BAB IV PEMBAHASAN...............................................................................................16
4.1 Gambaran Umum.............................................................................................16
Struktur Organisasi...................................................................................................20
4.2 Uraian Kegiatan................................................................................................21
4.3 Masalah Yang Di Kaji......................................................................................22
4.4 Manajemen Produksi........................................................................................22
BAB V PENUTUP..................................................................................................25
5.1 Kesimpulan......................................................................................................25
5.2 Saran................................................................................................................25
DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................................26
BAB I
PENDAHULUAN
Alsintan atau mesin pertanian adalah sebutan untuk semua alat dan
mesin yang digunakan dalam pertanian. Alsintan mutlak diperlukan dalam
pembangunan pertanian. Penyempurnaan teknologi terkait mesin pertanian
secara nyata dapat meningkatkan efisiensi dan kualitas produksi pertanian.
Peran alsin pertanian dalam pembangunan pertanian tidak terbatas pada
proses budidaya dan pasca panen, tetapi juga pada upaya pengembangan
panen. diolah menjadi berbagai produk pangan tambahan.
2.2 Produksi
Istilah Produksi tersebut berasal dari bahasa inggris to produce yang
memiliki arti menghasilkan. Produksi adalah suatu kegiatan atau aktivitas
untuk dapat menciptakan/menghasilkan atau juga menambah nilai guna
terhadap suatu barang ataupun jasa untuk dapat memenuhi kebutuhan oleh
orang ataupun suatu badan (produsen). Orang maupun badan yang
melakukan kegiatan atau aktivitas produksi ini dikenal dengan sebutan
produsen. Sedangkan untuk barang atau jasa yang dihasilkan dari
melakukan kegiatan atau aktivitas produksi disebut dengan sebutan produk.
3
Kingdom : Plantae (Tumbuhan)
Divisi : Magnoliophyta (Tumbuhan Berbunga)
Kelas : Monokotil (Biji Berkeping Satu)
Sub kelas : Commelinids
Ordo : Poales
Famili : Poaceae (Padi – padian/ rumput – rumputan)
Genus : Oryza
Spesies : Oryza sativa
4
di setiap varietas. Daun tanaman padi terdiri dari pelepah, helai
daun, telinga daun, dan lidah daun. Pelepah daun merupakan
bagian daun yang membungkus dan menyelubungi ruas batang
yang lembek, pelepah daun membantu tanaman agar tidak mudah
roboh atau patah. Helaian daun merupakan bagian daun yang
panjang dan berwarna hijau. Lidah daun merupakan bagian yang
terletak diantara helai daun dengan pelepah daun, dengan adanya
telinga daun, air akan terhalang sehingga tidak masuk ke celah
antara batang dan pelepah daun.
Dengan begitu, penyakit-penyakit yang muncul akibat
kelembaban tinggi atau kebusukan dapat dicegah. Setiap ruas
memiliki satu daun, dengan selang pertumbuhan daun satu dengan
daun baru adalah 7 hari. Bagian daun paling atas, yang terletak di
ruas paling ujung di sebut daun bendera. Dari ruas inilah malai padi
akan muncul. Daun bendera memiliki ukuran yang lebih pendek di
bandingkan daun yang berada di bawahnya.
4. Morfologi Bunga
Bunga tanaman padi merupakan bunga lengkap. Bunga ini
terdiri dari putik, benang sari, lemma, palea, bakal buah serta
tangkai buah. Bunga ini muncul dari ruas paling atas, dan di sebut
sebagai malai. Bunga tanaman padi memiliki 6 serbuk sari dengan
tangkai yang pendek serta tipis tapi memiliki kepala sari yang
besar. Sedangkan putiknya memiliki dua tangkai dan dua kepala
putik. Lemma dan palea akan tertutup jika bunga sudah mengalami
proses penyerbukan. Didalamnya lalu akan berkembang padi.
Lemma dan palea inilah yang kemudian dikenal dengan sekam,
atau kulit padi. Saat baru muncul warnanya adalah hijau muda,
seiring kematangan padi warnanya berubah menjadi coklat.
5. Morfologi Buah
Inilah yang merupakan tokoh utama dari pembahasan ini,
buah padi sering di sangka biji oleh orang awam. Padahal
5
sebenarnya itu adalah buah yang berkembang didalam lemma dan
palea. Butir padi ini jika sudah diolah dan dipisahkan dari
sekamnya (lemma dan palea) kita kenal dengan sebutan beras.
Warnanya putih, ada juga yang agak bening, ukurannya pun
berbeda-beda tiap varietasnya. Dari beras kemudian anda masak
menjadi nasi yang akan berakhir di piring makan siang anda.
6
mendapatkan benih bermutu dan tahan dismpan, bji yang sudah dipanen
perlu dikeringkan sampai dengan kadar air tertentu (misalanya padi 13 %)
kemudian dilakukan pembersihan dan pembilahan. Untuk menunggu benih
sampai saatnya ditanam dan untuk mempertahankan mutunya selama
disimpan, benih perlu dikemas dengan bahan kemasan (wadah) yang kedap
udara seperti toples, kaleng, plastik polyetilen atau yang lannya. Keuntugan
penggunaan benih bermutu buatan sendiri adalah dapat dilakukan sescara
mandiri dan kualitasnya tidak kalah dibanding dengan benih dari produsen
benih. Dengan demikian, petani dapat menghemat biaya produksi untuk
membeli benih dan bahkan jika sudah mapan dapat diajukan untuk
mendapat sertifikasi dari pihak yang berwenang.
Varietas Unggul Padi Sawah Benih dan varietas unggul padi sawah
merupakan galur hasil pemuliaan yang mempunyai salah satu atau lebih
keunggulan khusus seperti potensi hasil tinggi, tahan terhadap hama
penyakit dan toleran terhadap cekaman lingkungan, mutu produk, dan atau
sifat-sifat lainnya. Varietas unggul salah komponen teknologi yang penting
untuk meningkatkan produksi dan pendapatan usaha tani padi. Berbagai
varietas unggul telah tersedia dan dapat dipilih sesuai dengan kondisi
wilayah, preferensi petani, dan keinginan pasar.
7
Kelompok tanaman padi yang terbentuk dari individu-individu
generasi pertama (F1).Berasal dari kombinasi persilangan dari 2
varietas padi yang memiliki karakteristik potensi hasil lebih tinggi dari
varietas unggulan inbrida.
8
1. Benih tumbuh dengan tepat dan serempak.
2. Bila disemaikan, mampu menghasilkan bibit yang tegar dan sehat
3. Ketika ditanam, bibit dapat tumbuh lebih cepat
4. Pertanaman lebih serempak dan populasi tanaman optimum, sehingga
mendapatkan hasil yang tingi. Kategori Benih Unggul Berlabel
9
dapat dilakukan oleh pemerintah maupun LSSM (Lembaga Sertifikasi
Sistem Mutu) Perbenihan. LSSM adalah suatu lembaga yang diberi
wewenang untuk memberikan sertifikasi sistem mutu pada industri
/perusahaan benih yang akan menerapkan sistem manajemen mutu
terhadap proses produksinya.
Lembaga sertifikasi benih pemerintah adalah BPSMB (Balai Pengawasan
dan Sertifikasi Benih) yang terdapat di setiap provinsi bertugas melakukan
penilaian terhadap varietas sertifikasi benih, dan pengawasan mutu terhadap
benih yang telah beredar di pasaran. Sertifikasi varietas dilakukan pada
setiap tingkatan kelas benih, dari benih dasar (FS/BD) – benih pokok
(SS/BP) – Benih Sebar (ES/BR) dengan menggunakan standar mutu yang
telah ditetapkan oleh pemerintah menurut jenis tanaman dan kelas masing-
masing.
10
BAB III
METODELOGI PELAKSANAAN PKL
11
- Menyusun jadwal dan program kegiatan praktik
kerja lapangan (PKL)
- Pelaksanaan kegiatan praktik kerja lapangan (PKL)
(observasi, dokumentasi, dan wawancara)
- Merangkum hasil observasi
AGUSTUS - Penyusunan laporan kegiatan
- Konsultasi dengan dosen pembimbing
13
sedangkan wawancara tidak langsung dilakukan dengan menemui
orang-orang lain yang dipandang dapat memberikan keterangan
mengenai keadaan orang yang diperlukan datanya.
Adapun wawancara dalam kegiatan ini dilakukan adalah
dengan melakukan tanya jawab terhadap narasumber yang berada di
UPT Balai Benih Padi Hortikultura Berau Kabupaten Berau Tanjung
Redeb Kalimantan Timur.
3.6.4 Dokumentasi
Dokumentasi menurut Sugiyono (2015: 329) adalah suatu
cara yang digunakan untuk memperoleh data dan informasi dalam
bentuk buku, arsip, dokumen, tulisan angka dan gambar yang berupa
laporan serta keterangan yang dapat mendukung penelitian.
Dokumentasi digunakan untuk mengumpulkan data kemudian
ditelaah.
Adapun dokumentasi dalam kegiatan PKL ini dilakukan
dengan cara mempelajari dokumen-dokumen serta foto terkait
dengan kegiatan pembenihan tanaman padi holtikultura di UPT Balai
Benih Padi Hortikultura Berau Kabupaten Berau Tanjung Redeb
Kalimantan Timur.
14
BAB III
METODELOGI PELAKSANAAN PKL
15
- Menyusun jadwal dan program kegiatan praktik
kerja lapangan (PKL)
- Pelaksanaan kegiatan praktik kerja lapangan (PKL)
(observasi, dokumentasi, dan wawancara)
- Mengoperasikan Alsintan
- Merangkum hasil observasi
AGUSTUS
- Penyusunan laporan kegiatan
- Konsultasi dengan dosen pembimbing
16
Benih Padi Hortikultura Berau Kabupaten Berau Tanjung Redeb
Kalimantan Timur.
17
BAB IV
PEMBAHASAN
4.1 Gambaran Umum
4.1.1 Sejarah UPT Balai Benih Padi
Terbentuknya UPTD BBU Padi Sei Bangun dilatar belakangi oleh
adanya peningkatan kebutuhan benih padi unggul dikalangan petani
dari tahun ketahun. Semenjak disosialisasikan padi unggul (VUB,
VUTB, dan lain-lain) dan petani merasakan peningkatan produksinya,
permintaan benih padi semakin banyak.
Maka pada Tahun 1986 Dinas Pertanian Tanaman Pangan
membentuk Unit Pelaksanaan Teknis Dinas (UPTD) Balai Benih
Utama (BBU) Padi Sei Bangun yang kegiatannya masih dibawah
koordinasi bidang produksi kegiatan perbanyakan perbenihan padi terus
berlanjut sampai tahun 2007 sampai sekarang kantor UPTD BBU Padi
yang tadinya berlokasi di jalan Gatot Subroto km 5 Bendungan
dipindah kejalan raya bangun km 09 Sambaliung. Hal ini disebabkan
karena lokasi tersebut dibangun kantor Dispora Kabupatan Berau.
Semenjak tahun 2007 sampai sekarang kegiatan pengembangan
perbenihan padi sawah terus dilakukan mulai areal 1 hektar sampai 2
hektar untuk tahun 2019 dengan varietas unggul yang dikembangkan
adalah padi varietas IR-64.
Selama kurun waktu hampir 30 tahun telah beberapa kali
pergantian pimpinan yaitu, Suparmin, Spkp, Damilin Yusmudi, Ir.
Sulkipli, Sarjono, M. Saleh, SP, dan Bambang Sujatmiko, SP ( 2011-
2019). Dan staf UPTD Balai Benih Padi yaitu Herlin, Tarki, Dody
Firdaus, dan Iswadin.
18
dari Dinas Pertanian maka proyek ini masih dibilang unit kerja
dari Dinas Pertanian, Kegiatan proyek kebun bibit dan belum ada
tersedianya bangunan pendukung sehingga bangunan pertama yang ada
yaitu rumah jaga. .
Pada tahun 2002 telah menerima pegawai baru atas nama
Haris dan Lajim, pada tahun itu pula tanaman pertama kali yang
mulai ada yaitu tanaman rambutan, duku, durian. Setelah itu, Pada
tahun 2004 mulai ada perubahan yaitu mulai dibangunnya sebuah
kantor, gudang dan green house. Pada tahun 2006 kepala kebun
Hortikultura dipimpin oleh Bapak Rustam, adanya penambahan
pegawai sebanyak 3 orang yaitu Sofyan Ediansyah, SP. Maskur dan
Widodo. Pada tahun 2008 mulai bertambah pegawai lagi yaitu
Muh.Fahrianto sebagai pegawai tetap dikebun Hortikultura
Berdasarkan Peraturan Bupati Nomor 44 Tahun 2009 Tanggal 26
Mei 2009 tentang Terbentuknya Orgaisasi dan Tata Kerja Unit
Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) Dinas Pertanian Tanaman Pangan
Kabupaten Berau, yang menduduki jabatan sebagai Kepala UPTD
Balai Benih Hortikultura adalah Bapak Rustam, yang membawahi
pegawai sebagai tukang kebun hortikultura yaitu Muh.Fahrianto,
Sofyan Ediansyah, SP. Maskur, Sahidin. Pada tahun 2014
digantikan oleh Bapak Wono Nugroho, SP sebagai pimpinan
sementara dengan masa jabatan ± 1 tahun. Pada saat Pak Wono
Nugroho, SP menjabat sebagai Kepala UPTD Balai Beni Hortikultura,
ada pegawai yang mengundurkan diri atas nama Widodo dan
digantikan oleh Rizki Rivaldi sebagai tukang kebun Unit Pelaksana
Teknis Dinas Balai Benih Hortikultura di singkat UPTD BBH.
Pada tanggal 28 Januari 2014 dipimpin oleh pimpinan baru
yaitu Bapak Ir.Marjoni yang menggantikan Bapak Wono Nugroho,
SP sebagai Kepala UPTD BBH sementara, pada saat Pak Marjoni
menjabat sebagai kepala UPTD mulai bertambah Kepala Sub
Bagian Tata Usaha (Kasubag TU) UPTD BBH yaitu Purwawijoyo
SP dan bertambah satu orang pegawai baru yaitu Sahidin, sehingga
19
jumlah keseluruhan sebanyak 7 orang pegawai.Yang mempunyai
kedudukan berdasarkan struktur organisasi UPTD Balai Benih
Hortikultura Sebagai kepala UPTD BBH yaitu Ir.Marjoni,
Kassubag TU UPTD BBH yaitu Purwawijoyo ,SP sedangkan Jabatan
fungsional Pengumpul dan Pengolah Data dijabat oleh
Muh.Fahrianto, Pengelola Benih Hortikultura dijabat oleh Sahidin,
dan tiga orang pegawai Tukang Kebun Hortikultura yaitu Maskur,
Sofyan Ediansyah, SP dan Rizki Rivaldi.
Pada 04 Januari 2015 sampai dengan 11 April 2016 di Kantor
UPTD Balai Benih Hortikultura hanya terjadi perubahan yaitu
penambahan tenaga pegawai tukang kebun yaitu Khusniatul Muna.
Sedangkan struktur organisansi UPTD BBH sama dengan tahun
2015 dan jumlah keseluruhan pegawai sebanyak 8 orang. Pada
tanggal 29 Desember 2016 terjadi perubahan struktur organisasi Dinas
dari Pertanian Tanaman Pangan menjadi Dinas Pertanian dan
Peternakan sedangkan UPTD Balai Benih Hortikultura tetap struktur
organisasi. Pada 03 Januari 2017 di Kantor UPTD Balai Benih
Hortikultura hanya terjadi perubahan tenaga pegawai petugas kebun
hortikultura yaitu Try Bayu Kusuma Putra, Marsono dan Syahbani.
Dan jumlah keseluruhan pegawai sebanyak 8 orang. Pada tahun
2019 Kassubag TU yaitu Purwawijoyo ,SP terjadinya mutasi ke
Kecamatan Teluk Bayur, sehingga Jabatan tersebut kosong.
20
Padi Dan Hortikultura, Syamsul Kamaruddin Basrie, SP Kassubag TU
UPT Balai Benih Padi Dan Hortikultura, Muh. Fahrianto, Herlin, Tarki,
Majidkan, Sahidin, Riski Rivaldi, Iswadin, Dody Firdaus, Marsono, Try
Bayu Kusuma Putra, Syahbani, Isma.
Pada bulan Maret 2020 di kantor UPT Balai Benih Padi dan
Hortikultura adanya perubahan pada staf UPT Balai Benih Padi dan
Hortikultura yaitu saudara Iswadin meninggal dunia. Dan jumlah
keseluruhan pegawai UPT Balai Benih Padi dan Hortikultura sebanyak
13 orang yaitu Ir. Marjoni Kepala UPT Balai Benih Padi Dan
Hortikultura, Syamsul Kamaruddin Basrie, SP Kassubag TU UPT Balai
Benih Padi Dan Hortikultura, Muh. Fahrianto, Herlin, Tarki, Majidkan,
Sahidin, Dody Firdaus, Riski Rivaldi, Marsono, Try Bayu Kusuma
Putra, Syahbani, Isma.
Dibulan September 2020 adanya staff baru yaitu Eko Sulitiono
Dan jumlah keseluruhan pegawai UPT Balai Benih Padi dan
Hortikultura sebanyak 14 orang yaitu Ir.Marjoni Kepala UPT Balai
Benih Padi Dan Hortikultura, Syamsul Kamaruddin Basrie, SP
Kassubag TU UPT Balai Benih Padi Dan Hortikultura, Muh. Fahrianto,
Herlin, Tarki, Majidkan, Sahidin, Riski Rivaldi, Marsono, Try Bayu
Kusuma Putra, Syahbani, Isma, Eko Sulistiono.
Pada Bulan Desember 2020 di kantor UPT Balai Benih Padi dan
Hortikultura, Kepala UPT BBPH telah Pensiun dari Pegawai Negeri
Sipil Pada Bulan Januari 2021 di kantor UPT Balai Benih Padi dan
Hortikultura, Kepala UPT BBPH untuk sementara yang menjadi Kepala
UPT BBPH yaitu Muh.Saleh, SP dan staf UPT BBPH Dodi Firdaus
mengundurkan diri dari UPT BBPH.
Pada Bulan Februari 2021 adanya staff baru yaitu Johansah,A.P
Dan jumlah keseluruhan pegawai UPT Balai Benih Padi dan
Hortikultura sebanyak 14 orang yaitu Muh. Saleh,SP Plt.Kepala UPT
Balai Benih Padi Dan Hortikultura, Syamsul Kamaruddin Basrie,SP
Kassubag TU UPT Balai Benih Padi Dan Hortikultura, Muh. Fahrianto,
Herlin, Tarki, Majidkan, Sahidin, Riski Rivaldi, Marsono, Try Bayu
21
Kusuma Putra,SE, Syahbani, Isma,A.Ma, Eko Sulistiono,SP,
Johansah,A.P sampai sekarang.
22
4.1.4 Struktur Organisasi
STRUKTUR ORGANISASI
UPT BALAI BENIH PADI DAN HORTIKULTURA
Alamat Jalan Raya Poros Bangun KM. 09 Kelurahan Bebanir Bangun Kecamatan
Sambaliung
PLT.KEPALA UPT
BBPH
Muh. Saleh,.S.P
Penata Tingkat I (III/d)
NIP. 19690131 200312 1 005
23
4.14.1
4.1.5 Visi, Misi, dan Motto UPT Balai Benih Padi Hortikultura
1. VISI
Terwujudnya sentra-sentra produksi pertanian dan peternakan yang
berbasis teknologi serta berorientasi pasar.
2 MISI
1. Meningkatkan produksi pertanian dan peternakan dengan
menerapkan teknologi yang ramah lingkungan
2. Menjadikan petani yang kreatif, inovatif, dan mandiri
3. Meningkatkan pelayanan kesehatan hewan untuk kesejahteraan
masyarakat
3. Mottto
Bekerja adalah ibadah
24
Belajar mengokulasi dan proses
sambung pucuk tanaman jambu kristal
6 Minggu Ke-6 Evaluasi kegiatan PKL serta laporan
PKL oleh Bapak M. Saleh dan Bapak
Syamsul
25
target produksi berdasarkan data yang tepat dan permintaan petani,
menentukan harga dan jumlah bibit produksi jambu kristal, membuat
green house untuk bibit jambu kristal, mempersiapkan jadwal kegiatan
produksi bibit jambu kristal, menghitung keperluan produksi bibit
jambu kristal dan merinci situasi khusus lain yang dapat
menggagalkan rencana seperti perubahan cuaca Kepala UPT Balai
Benih Padi Hortikultura membuat suatu perencanaan produksi bibit
jambu kristal agar kegiatan-kegiatan tersebut tearah dengan baik
sehingga dapat mencapai tujuan atau sasaran UPT Balai Benih Padi
Hortikultura yaitu menghasilkan bibit jambu kristal unggul khususnya
untuk petani.
26
Sambung pucuk/grafting adalah menggabungkan dua bagian
tanaman (organ dan jaringannya) yang masih hidup sedemikian
rupa sehingga keduanya dapat bergabung menjadi satu tanaman
yang utuh yang memiliki sifat kombinasi antara dua organ atau
jaringan yang digabungkan tersebut. Dua bagian tanaman yang
disatukan pada umumnya adalah batang bawah dan batang atas.
Bagian batang bawah yang memiliki perakaran dan menerima
sambungan disebut dengan rootstock, understock, ataupun stock.
Bagian atas yang digunakan untuk menyambung disebut dengan
scion. Scion dapat berupa potongan batang atas/entres (cutting)
atau juga dapat berupa mata tunas tanaman. Jika scion yang
digunakan adalah cutting, maka disebut dengan grafting. Namun
jika scion yang digunakan adalah mata tunas, maka disebut dengan
penempelan, budding, atau okulasi
4.4.4 Pengawasan (Controlling)
Dari semua proses perencanaan, pengorganisasian dan
pelaksanaan, selanjutnya dilakukan evaluasi atau pengawasan dari
semua kegiatan yang telah dilaksanakan. Dalam kegiatan produksi
bibit cabai Kepala UPT Balai Benih Padi Hortikultura mengontrol
waktu kerja dan mengevaluasi setiap kegiatan yang dilaksanakan
apakah kegiatan tersebut sudah sesuai dengan perencanaan atau tidak
kemudian mencarikan solusi apabila terdapat kesalahan yang
ditemukan. Kepala UPT Balai Benih Padi Hortikultura juga
memberikan tanggung jawab kepada bidang Pembantu Pengelola
untuk mengevaluasi pertumbuhan dan perawatan bibit jambu kristal
agar hasil produksi bibit jambu kristal agar hasil produksi bibit jambu
kristal tersebut sesuai dengan yang diharapkan serta menetapkan
kualitas bibit jambu kristal mana yang akan dijual.
27
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Dari beberapa pembahasan diatas dapat disimpulkan bahw manajemen
produksi bibit jambu kristal di UPT Balai Benih Padi Hortikultura Kabupaten
Berau sudah terlaksana dengan baik dimana fungsi manajemen telah berjalan
dengan baik dibawah koordinir Kepala UPT Balai Benih Padi Hortikultura
Kabupaten Berau. Dimana terdapat langkah kongkrit dari pelaksanaan fungsi
manajemen yang telah dilaksanakan antara lain sebagai berikut :
1. Kepala UPT Balai Benih Padi Hortikultura membuat perencanaan terkait
jenis komoditi yang akan diproduksi sebagai bibit jambu kristal
2. Kepala UPT memberi tanggung jawab kepada Kasubbag TU UPT untuk
mempersiapkan jadwal kegatan dan menghitung keperlu dalam
memproduksi bibit jambu kristal dan memberi tanggung jawab kepada
bidang Penibantu Pengelola antuk kegiatan produksi dan perawatan bibit
jambu kristal
3. Kasubbag TU UPT dan Pembantu Pengelola melaksanakan tugas dan
tanggung jawab yang telah ditetapkan.
4. Kepala UPT mengontrol dan mengawasi setiap kegiatan pegawainya
apakah sudah sesuai dengan yang telah direncanakan
5.2 Saran
Adapun saran untuk pihak UPT Balai Benih Padi Hortikultura
membereikan pelatihan kepada petani agar bisa menggunakan alsintan
dengan baik
28
DAFTAR PUSTAKA
Rahim, Abd., dan Diah Retno Dwi Hastuti. (2005).Sistem Manajemen
Agribisnis.Makassar: Universitas Makassar Negeri
Ibeng, Parta. (2021). Pengertian Produksi Adalah – Faktor, Proses, Tujuan
Lengkap https://pendidikan.co.id/produksi/ diakses pada tanggal 25 Juli
2021
Prawiro, M. (2018). Manajemen Produksi: Pengertian, Fungsi, Ruang Lingkup,
dan Aspek https://www.maxmanroe.com/vid/manajemen/pengertian-
manajemen-produksi.html diakses pada tanggal 25 Juli 2021
Mengenal 8 Manfaat Jambu Kristal untuk Kesehatan. (2021)
https://blog.tanihub.com/8-manfaat-jambu-kristal-untuk-kesehatan/
diakses pada tanggal 26 Juli 2021
Sugiyono. (2015). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R & D. Bandung:
CV. Alfabeta
29