Sistematika Penyusunan Kamus
Sistematika Penyusunan Kamus
Sistematika Penyusunan Kamus
Makalah
Diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah
Leksikologi Leksikografi Bahasa Arab
Dosen Pengampu :
Rika Astari, S.S, M.A.
Oleh:
Ahmad Luqman Hakim (11B28014)
Bahasa dan Sastra Arab 2011
*Makalah disusun oleh Ahmad Luqman Hakim (11B28014) dan Ferdian Rikza (11B28010)
Mahasiswa Bahasa dan Sastra Arab FAI UAD Yogyakarta.
Abstract
Dictionary, listing of the words of a language, usually in alphabetical order but
sometimes also by topic, with their meanings or their equivalents. A dictionary may also
contain pronunciations, syllabications, etymologies (word histories), and examples of
usage. The term dictionary is also applied to any systematic list of special terms such as
abbreviations, slang, or etymology, or to a list in which the special terms of a particular
subject are defined. Some dictionaries focus on particular subjects, such as science,
biography, geography, mathematics, history (see History and Historiography), or
philosophy (see Philosophy, Western).
Some dictionaries are called encyclopedic (see Encyclopedia), because they not
only define words but also offer additional descriptive and explanatory information and
identify many biographical and geographical names. A famous encyclopedic dictionary is
the French 19th-century dictionary-encyclopedia the Grand dictionnaire universel (17
volumes, 1865-1890), compiled by Pierre Athanase Larousse. The greatest such
American work is the Century Dictionary and Cyclopedia (revised edition, 12 volumes,
1911), edited by American linguist William Dwight Whitney. 1
Pendahuluan
Kata kamus dalam bahasa Arab, disebut dengan istilah Al-Mu’jam atau Al-
Qamus. Sedangkan pengertian kamus menurut Ahmad Abdul Ghafur Atthar2, adalah:
“Kamus adalah sebuah buku yang memuat sejumlah besar kosakata bahasa yang disertai
penjelasannya dan interpretasi atau penafsiran makna dari kosakata tersebut yang semua
isinya disusun dengan sistematika tertentu, baik berdasarkan urutan huruf hijaiyyah (lafal)
atau tema (makna)”.
1
Microsoft ® Encarta ® 2009. © 1993-2008 Microsoft Corporation. All rights reserved
2
Ahmad Abdul Ghafur Atthar, Muqaddimah Al-Shihah. (Beirut, Dar Al-Ilm Lil Malayin,
1979), hlm 38.
3
Ada beberapa istilah dalam bahasa Arab yang dipakai untuk menyebutkan kamus,
yaitu mu’jam, qamus, fihris, mausu’ah (ensklopedi) dan musrid (indeks, glosarium).
Semua istilah tersebut mengarah kepada satu pengertian, bahwasannya kamus,
ensklopedia, indeks, glosarium adalah kumpulan kosakata yang dilengkapi makna/artinya
dan keterangan lain yang bertujuan untuk menjelaskan informasi yang berhubungan
dengan kata-kata yang termuat di dalam daftar tersebut. Kesemua kosakata beserta
maknanya disusun secara teratur berurutan berdasarkan sistematika tertentu yang dipilih
oleh penyusun kamus untuk mempermudahkan pengguna (user) atau pembaca dalam
memahami makna dan informasi tentang kata yang dicari.3
Keberagaman sistematika penyusunan kamus dan macam-macam kamus akan
kita ketahui pada makalah yang berjudul “Kamus Berdasarkan Masa Periode, Jumlah
Bahasa dan Entri” ini. Makalah ini akan menjelaskan keberagaman sistematika dalam
penyusunan kamus.
Macam-Macam Kamus
Di bawah ini merupakan bagam macam-macam sistematika penyusunan kamus
dan berbagai bahasa Dunia menurut Dr. Ahmad Mukhtar sebagai Dosen di Universitas
Kairo Mesir, yang disusun dengan kriteria sebagai berikut:
Bentuk Kamus Penguna Ukuran Kamus Permulaan Urutan
Kamus Kamus Kamus
1. Kertas 1. Penduduk 1. Kamus 1. Bersarkan 1. Permula
2. Elektronik Asli Besar Lafadz an
3. Portable 2. Penduduk 2. Kamus 2. Berdasark Alphabet
4. Multimedia Asing Sedang an Makna 2. Akhir
Voice 3. Kamus Alphabet
5. Compact Disk Ringkas 3. Suara
(CD) 4. Kamus 4. Sintaksis
Saku 5. Tematik
Umum dan Khusus Jumlah Usia Pemakai Periode/Masa Tujuan
Kamus Bahasa Kamus
1. Kamus Umum 1. Monolingu 1. Kamus 1. Kamus 1. Deskript
2. Kamus Khusus al Anak-Anak Kontempo if
a. Derivasi 2. Bilingual 2. Kamus rer 2. Normati
3
H.R Taufiqurrahman, M.A, Leksikologi Bahasa Arab. (Yogyakarta, UIN Malang Press,
2008), hlm 133-134.
4
Kamus-kamus bahasa Arab yang beredar, sebagai produk kreativitas para linguist
dan hasil riset para leksikologi sangat beragam tergantung tujuan penyusunan kamus dan
perwajahannya (performance) yang direlevansikan dengan kebutuhan masyarakat.5
Menurut Dr. Imel Ya’qub6, macam-macam kamus dibedakan menjadi delapan
macam, yaitu:
1. Kamus Bahasa (Lughawi)
Yaitu kamus yang secara khusus membahas lafal atau kata-kata dari sebuah bahasa
dan dilengkapi dengan pemakaian kata-kata tersebut. Kamus bahasa hanya memuat
satu bahasa, sehingga biasanya pemaknaan kata hanya menyebut sinonim atau
definisi kata tersebut. Misalnya, Kamus Al-Munjid (Arab-Arab), Kamus Mukhtashar
Ash-Shihah (Arab-Arab), Kamus Lengkap Inggris-Inggris dan lain sebagainya.
2. Kamus Terjemah
Disebut juga kamus mazdujah (campuran) atau kamus bilingual yang memadukan
dua bahasa untuk menentukan titik temu makna dari kosakata. Kamus terjemah
memuat kata-kata asing yang kemudian dijelaskan satu persatu dengan mencari
padanan makna yang disesuaikan dengan bahasa nasional atau bahasa pemakai
kamus. Dalam penyusunan kamus terjemah dibutuhkan skill penyusun yang
mumpuni di bidang ilmu terjemah dua bahasa (bilingual) secara baik. Pada dasarnya,
kamus terjemah tergolong kamus yang paling dulu ada. Sebab bangsa Smith di Irak,
pada tahun 300 SM telah lama mengenal kamus terjemah.
4
Dr. Ahmad Mukhtar Umar, Shina’atul Ma’ajim Al-Hadist. (Cairo, ‘Alam Al-Kutub,
1998), hlm 35.
5
Ibid II, hal 152
6
Imel Ya’qub, Al-Ma’ajim Al-Lughawiyyah Al-Arabiyyah. (Beirut, Dar Al-Ilm lil
Malayin, 1981), hlm 15-20.
5
Anthaqi Al-Dharir. Kamus ini memuat kata-kata yang khusus berhubungan dengan
nama-nama tumbuhan dan serangga.
8. Kamus Visual
Yaitu kamus yang menjelaskan makna kata lebih menonjolkan gambar dari kata yang
dimaksud daripada sebuah istilah yang definitif. Sebuah gambar, memang terbilang
efektif dalam menjelaskan definisi atau pengertian sebuah kata. penggunaan
lambang-lambang dalam sebauh kamus termasuk hasil inovasi baru dibidang
leksikologi. Dalam perkembangan kamus-kamus berbahasa Arab, penggunaan
gambar dalam menjelaskan makna kosa-kata, telah dimulai sejak munculnya kamus
Al-Munjid pada tahun 1908. Bahkan, beberapa gambar yang dicantumkan Oleh
Lewis Al-Ma’luf, penyusun kamus Al-Munjid banyak menuai kritik sebab di sana
ada beberapa gambar para nabi bahkan ada ilustrasi tentang proses penciptaan adam
dan hawa dari tulang rusuk Adam yang juga menampakan wujud tuhan. Ada juga
gambar patung nabi Musa, Nai Ibrahim hingga Nabi Isa (Yesus/Yohanna). Hal ini
mendorong para leksikolog Arab menolak kamus Al-Munjid dan kamus-kamus lain
yang menggunakan gambar. 8
7
Ahmad Warson Munawwir, Kamus Al-Munawwir Arab-Indonesia. (Yogyakarta: Ponpes
Al-Munawwir Krapyak, 1984), hlm 1495.
8
Ibid II, hal. 161
7
Klasifikasi Kamus
Klasifikasi kamus dilihat dari aspek penggunaan bahasa, dibedakan menjadi tiga
macam yaitu:
9
Lihat: www.translate.google.com
8
10
Dr. Ahmad Mukhtar Umar, Shina’atul Ma’ajim Al-Hadist. (Kairo, ‘Alam Al-Kutub,
1998), hlm 39
9
Penutup
Sistematika penyusunan kamus (mu’jam) diklasifikasikan oleh Dr. Ahmad
Mukhtar Umar dari Universitas Kairo menjadi sepuluh kategori. Adapun menurut Dr.
Imel Ya’qub kamus dibagi menjadi delapan macam. Guru bahasa Arab dan leksikolog
paling awal dan mungkin terbesar adalah Khalil bin Ahmad Al-Faradhi, guru Sibawaich.
Khalil adalah ahli tata bahasa terbesar dan ahli sastra abad kedua hijriyah. Kamusnya
Al’Ain, kamus pertama kata Arab dan Kitab tata bahasa (sintaks).
11
Ahmad Amin, Dhuha Al-Islam (Kairo: Maktabah Al-Nahdhah, 1956), hlm. 263-266.
10
Daftar Pustaka
Ahmad Abdul Ghafur Atthar, Muqaddimah Al-Shihah. (Beirut, Dar Al-Ilm Lil
Malayin, 1979)
Dr. Ahmad Mukhtar Umar, Shina’atul Ma’ajim Al-Hadist. (Cairo, ‘Alam Al-
Kutub, 1998)