Safety, Service, Security Di Bidang Transportasi Perkeretaapian

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 31

Tiga Budaya Kementerian Perhubungan

Safety, Service, Security


Di Bidang Transportasi Perkeretaapian

DIREKTORAT JENDERAL PERKERETAAPIAN


KEMENTERIAN PERHUBUNGAN RI
Juni 2022
01 Kebijakan Pengembangan
Outline Perkeretaapian Indonesia
02 Pembinaan
Perkeretaapian

03 Sistem Manajemen
Keselamatan
Perkeretaapian (SMKP)
04
Standar Pelayanan Minimum

05 Tantangan dan Strategi


Pengembangan SDM
Perkeretaapian
01
Kebijakan Pengembangan
Perkeretaapian Indonesia
GAMBARAN PERKERETAAPIAN INDONESIA

Perkembangan Perkeretaapian di Indonesia saat


ini sudah sedemikan pesat, perkembangan ini
harus diselaraskan dengan peningkatan
KESELAMATAN, KEAMANAN DAN PELAYANAN
Penyelenggaraan Perkeretaapian
Kebijakan DJKA - Kementerian Perhubungan

RENCANA STRATEGIS Program


Prioritas
Kegiatan
Prioritas
Proyek
Prioritas

2020-2024 Infrastruktur
Keselamatan dan
Keamanan
a. Pemenuhan fasilitas keselamatan dan
keamanan transportasi: Penanganan
Pelayanan Dasar Transportasi perlintasan sebidang KA
dengan jalan, penyediaan fasilitas
keselamatan perkeretaapian
(Anggaran pada BTP dan Satker
IMO, Direktorat Prasarana
DJKA)
b. Peningkatan kompetensi SDM
keselamatan dan keamanan transportasi
c. Penataan regulasi dan kelembagaan
keselamatan dan keamanan transportasi

Penguatan Konektivitas Kereta


Konektivitas Api

Sistem Angkutan
Infrastruktur
Masal Umum
Perkotaan
Perkotaan
02
Pembinaan
Perkeretaapian Indonesia
Stakeholders Penyelenggaraan Perkeretaapian
“Keselamatan Perkeretaapian Dapat Tercipta Melalui Kolaborasi Antar-stakeholders
dan Harus Terintegrasi dengan Seluruh Unsur Penyelenggaraan Perkeretaapian”

Stakeholders Lainnya
Pemerintah
Pembinaan Perkeretaapian: 1. Akademisi
UU 23 Tahun 2007 Pengaturan, Pengendalian, Menciptakan inovasi teknologi
Tentang dan Pengawasan prasarana perkeretaapian dan
Perkeretaapian memberikan
pandangan/masukan terhadap
kebijakan perkeretaapian

2.Media
Memediasi aliran informasi
perkembangan prasarana
perkeretaapian dan peraturan-
peraturan yang harus dipatuhi
oleh masyarakat
Penyelenggara
Pembangunan/Pengadaan, Masyarakat
Pengoperasian, Perawatan,
dan Pengusahaan Memberikan masukan kepada
Pemerintah dan Penyelenggara
Perkeretaapian, mendapatkan
pelayanan sesuai dengan SPM, dan
memperoleh informasi mengenai
pokok-pokok rencana induk
perkeretaapian dan pelayanan
perkeretaapian
Bisnis Proses Penyelenggaraan Perkeretaapian
PERKERETAAPIAN DIKUASAI OLEH NEGARA DAN PEMBINAANNYA DILAKUKAN OLEH PEMERINTAH

TUGAS FUNGSI KINERJA ORGANISASI STAKEHOLDER

• PENYUSUNAN NSPK OPERATOR (Badan Usaha)


• PENETAPAN KEBIJAKAN 1. PT KERETA API INDONESIA (Persero)
1 Keselamatan SEKRETARIAT
UMUM DAN KEBIJAKAN Safety 2. PT. LRT JAKARTA
TEKNIS DIREKTORAT JENDERAL
PERKERETAAPIAN 3. PT. MRT JAKRTA
4. PT. KERETA COMUTTER INDONESIA
2 Keamanan 5. PT. RAILLINK
Security 6. PT. KCIC
PRASARANA 7. PT. FREEPORT
DIREKTORAT 8. PT. ANGKASA PURA 2 (APMS)
LALULINTAS DAN
1. JALUR DAN
3 Pelayanan ANGKUTAN KERETA API
BANGUNAN KA
Service
2. FASILITAS
OPERASI KA
DIREKTORAT PUBLIK
• SERTIFIKASI SDM, SARANA
DAN PRASARANA 4 Penegakan Hukum PRASARANA
law Enforcement PERKERETAAPIAN
PERKERETAAPIAN
• AKREDITASI BADAN HUKUM
ATAU LEMBAGA DIKLAT
SARANA
Ekonomi Bisnis
1. Lokomotif 5 Economics BADAN LAYANAN UMUM:
DIREKTORAT SARANA
2. Kereta PERKERETAAPIAN
KERETA API RINGAN SUMATERA SELATAN
3. Gerbong KERETA API SULAWESI SELATAN
6 Pembangunan
Development

• AUDIT
• INSPEKSI DIREKTORAT
• PEMERIKSAAN DAN 7 Pengadaan KESELAMATANA
ANALISIS KECELAKAAN Procurement PERKERETAAPIAN
• PENEGAKAN HUKUM
PP NO 56 TAHUN 2009 TENTANG PENYELENGGARAAN PERKERETAAPIAN
UU 23 TAHUN 2007 a. pengaturan
TENTANG KERETA API 1. Badan Hukum atau Lembaga :
a. Pengujian prasarana perkeretaapian (Pasal 159);
b. pengendalian b. Penyelenggara pendidikan dan pelatihan petugas pengoperasian prasarana
BAB IV PEMBINAAN perkeretaapian (Pasal 288)
c. Penyelenggara pendidikan dan pelatihan awak sarana perkeretaapian (Pasal 301)
Pasal 13 ayat 2 d. Pengujian sarana perkeretaapian (Pasal 210)
a. pengawasan e. Pendidikan dan pelatihan tenaga penguji prasarana perkeretaapian (Pasal 257)
f. Pendidikan dan pelatihan pengujian sarana perkeretaapian (Pasal 268)
2. Pelaksanaan pemeriksaan prasarana perkeretaapian melalui Pedoman Pemeriksaan
(Pasal 163 PP 56 tahun 2009);
3. Penyelenggaraan Prasarana Perkeretaapian yang bersifat teknis dan
PM. NO. 86 TAHUN 2018 operasional pelaksanaannya dilakukan oleh inspektur prasarana (Pasal 168)
SERTIFIKASI INSPEKTUR DAN AUDITOR PERKERETAAPIAN 4. Penyelenggaraan Sarana Perkeretaapian yang bersifat teknis dan operasional
pelaksanaannya dilakukan oleh inspektur sarana perkeretaapian (Pasal 238)
Inspeksi adalah kegiatan yang dilakukan untuk pengawasan kelaikan teknis dan 5. Tenaga penguji sarana perkeretaapian yang melaksanakan tugas pengujian (Pasal
operasional penyelenggaraan prasarana dan sarana perkeretaapian. 258)
6. Tenaga penguji sarana perkeretaapian yang melaksanakan tugas pengujian (Pasal
Audit Perkeretaapian adalah kegiatan yang dilakukan untuk mengetahui sistem 269)
perkeretaapian telah dilaksanakan sesuai dengan pedoman teknis yang telah ditetapkan 7. Pemberian kualifikasi keahlian (Pasal 272)
untuk keselamatan. 8. Pengembangan sistem perkeretaapian (377 ayat 2E);
9. Pelaksanaan Audit terhadap :
a. Prasarana KA
b. Sarana KA
PP NO 6 TAHUN 2017 c. Lalu lintas angkutan KA
TENTANG PENYELENGGARAAN PERKERETAAPIAN d. SDM Perkeretaapian
e. Keselamatan Perkeretaapian
BAB IVA
PENILAIAN SISTEM KESELAMATAN
Pasal 304E PM NO 69 TAHUN 2018
TENTANG SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN PERKERETAAPIAN
1) Setiap prasarana, sarana, dan sumber daya manusia perkeretaapian wajib dilakukan
penilaian sistem keselamatan pada saat: BAB III
a. sebelum dioperasikan untuk pertama kali; dan Pasal 4
b. terjadi perubahan spesifikasi teknis prasarana dan sarana perkeretaapian. 1) Untuk membuktikan penerapan SMKP Penyelenggara Perkeretaapian, dilakukan
audit SMKP
SKEMA PEMBINAAN PERKERETAAPIAN

REGULATOR MELAKUKAN PENGATURAN PENGENDALIAN DAN PENGAWASAN

KEBIJAKAN DAN PERATURAN (REGULASI)

Pengujian Sidak
Pertama Audit Sertifikasi
Audit
Penilaian Pengujian
Keselamatan Pengujian
Inspeksi Berkala
Inspeksi Berkala

SARANA SARANA SARANA


PRASARANA PRASARANA PRASARANA

OPERATOR MEMATUHI PERATURAN PERUNDANGAN DAN MELAKSANAKAN KEGIATAN


OM (OPERATION DAN MAINTENANCE) SESUSAI KETENTUAN YANG BERLAKU
PENGELOLAAN BERLAPIS PERKERETAAPIAN
PENYELENGGARA PERKERETAAPIAN
Memastikan semua prasarana aman dan selamat dioperasikan (dilalui oleh KA); Memeriksa prasarana 2x24 jam (termasuk melaporkan bila ada yang membongkar
pagar/patok pengaman dan bila ada yang membangun perlintasan liar); Melakukan sterlisasi jalur KA (membongkar beton/aspal yang menutup balas, bantalan dan
rel yang digunakan untuk perlintasan liar), Merawat prasarana KA dengan biaya IMO (termasukmembongkar pelintasan liar yang menutupi jalur KA);Mengoperasikan
dan memastikan perlintasan sebidang aman dan selamat bagi operasional KA; Menutup perlintasan sebidang yang nyata-nyata membahayakan perjalanan KA;
Memastikan perlintasan sebidang tidak menimbulkan rintang jalan, melakukan audit keselamatan internal, melakukan investigasi awal terhadap kejadian kecelakaan.

BALAI TEKNIK PEREKERETAAPIAN


Meningkatkan dan/atau membangun jalur KA yang berkeselamatan serta dengan menggunakan desain yang telah disetujui oleh pejabat yang berwenang sesuai
dengan ketentuan; Memastikan pemenuhan persyaratan kelaikan prasarana (termasuk perlintasan sebidang) melalui kegiatan inspeksi; Mengidentifikasi daerah
rawan bencana/kecelakaan, Mengamankan asset (termasuk melarang pihak lain membongkar patok pengaman jalur KA); Melarang pembangunan bangunan lain
selain prasarana KA di jalur KA (termasuk pembangunan perlintasan liar dan bangunan liar), pengawasan dan pembinaan keselamatan di daerah, Melaporkan secara
berkala hasil pengawasan dan pembinaan kepada Direktur Jenderal Perkeretaapian

Direktorat Teknis
Membina dan mengkoordinasikan pembangunan prasarana, pengadaan sarana, serta kebijakan angkutan KA yang berkeselamatan; Mengesahkan DED peningkatan
atau pembangunan jalur KA, spesifikasi teknis sarana, dan GAPEKA; Memastikan prasarana dan sarana KA memenuhi persyaratan kelaikan dan aman bagi operasional
KA

Direktorat Keselamatan DJKA


Melakukan koordinasi dan pengawasan terhadap pelaksaaan inspeksi, Mengkoordinasikan pelaksanaan identifikasi daerah rawan/bencana, melakukan audit SMKP,
Memastikan dan mengkoordinasikan keselamatan perkeretaapian, Sertifikasi Lembaga Diklat dan SDM, Melaksanakan penilaian sistem keselamatan,
Mengkoordinasikan pelaksanaan Analisa kecelakaan dan implementasi peningkatan keselamatan.
03
SISTEM MANAJEMEN
KESELAMATAN
PERKERETAAPIAN (SMKP)
Teori Kejadian Kecelakaan

Tidak ada
Pengawasan

RISIKO
Kondisi KECELAKAAN
Tindakan
Tidak Tidak Unsafe Unsafe Near
Condition Miss
Accident
Aman Act
Aman

“Pengawasan terhadap penyelenggaraan perkeretaapian


dilakukan untuk peningkatan pelayanan dan
keselamatan, sebagai upaya untuk mengurangi risiko
kejadian kecelakaan”
Teori Kejadian Kecelakaan dan Pengendalian Risiko

Swiss Cheese Theory Pengendalian Resiko

Design inspiration for


ELIMINASI
presentation

KEHANDALAN
SUBTITUSI

PROTEKSI
We create power point templates based on new
visual trends that’s fresh, relevant and always on
the cutting edge PERANCANGAN

Stylish templates can be a valuable aid to


ADMINISTRASI
creative professionals

APD

Kecelakaan dapat terjadi akibat “Active Errors” dan “Latent Errors ”. Jika Sistem Keselamatan tidak berjalan dengan baik
serta risiko tidak teridentifikasi dan dikendalikan dengan baik, maka risiko terjadinya kecelakaan akan semakin tinggi.
PRINSIP KESELAMATAN
PENANGANAN KONDISI SAAT
SEBELUM PENCEGAHAN
DARURAT

→Pengujian
→Audit
→Inspeksi
→Penilaian Keselamatan Kecelakaan
→Monitoring & Evaluasi
→Pembinaan
→Lain lain

→Profil Resiko
PENCEGAHAN →Pemeriksaan
SETELAH PERBAIKAN →Pemantauan
KEJADIAN BERULANG
→Lain Lain

Kegiatan PREVENTIF lebih diutamakan dari kegiatan KOREKTIF


DASAR HUKUM SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN
PERKERETAAPIAN
(SMKP)

PP No 6 Tahun 2017

Pasal 346
(2) Untuk memperoleh izin operasi sebagaimana dimaksud pada ayat
(1) Badan Usaha
Wajib Memenuhi Persyaratan
a) …..
e) Membuat dan Melaksanakan Sistem Manajemen Keselamatan

Pasal 331
(1) Untuk Memperoleh Izin Operasi Prasarana Perkeretaapian Badan
Usaha Wajib
Memenuhi Persyaratan
a) …..
e) Membuat dan Melaksanakan Sistem Manajemen Keselamatan

SMKP merupakan persyaratan dalam


memperoleh Izin Operasi Sarana dan Prasarana
Lorem Ipsum
PM 69 Tahun 2018 -- Pasal 5
PASAL 3
SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN PERKERETAAPIAN
(SMKP)

Meningkatkan keselamatan Perkeretaapian yang terencana,


terstruktur,terukur dan terintegrasi
TUJUAN

Mencegah terjadinya insiden dan/atau


Kecelakaan Kereta api

Menciptakan tempat dan lingkungan kerja SDM Perkeretaapian yang


selamat, aman, nyaman, dan efisien
PM N0 69 TAHUN 2018
Kebijakan
Prinsip
Peninjauan
dan Perencanaan
Peningkatan Keselamatan
Elemen
Kinerja
Prinsip
SMKP
Sub Elemen
Pemantauan Pelaksanaan
dan Evaluasi Perencanaan
Kinerja Keselamatan
Keselamatan
Kriteria
PRINSIP DAN ELEMEN SMKP
No Prinsip SMKP Elemen SMKP
1 Policy Kebijakan ➢ Kebijakan dan Komitmen Keselamatan

2 Plan Perencanaan Keselamatan ➢ penyusunan dan pendokumentasian rencana keselamatan


➢ pengendalian perancangan dan peninjauan kontrak
➢ budaya Keselamatan

3 Do Pelaksanaan Perencanaan ➢ pengendalian dokumen


Keselamatan ➢ pembangunan & pengadaan barang dan jasa
➢ keselamatan dan keamanan operasional kereta api dan proses kerja SDM Perkeretaapian
➢ pengelolaan terhadap pengangkutan material
➢ pengembangan keterampilan dan kemampuan sumber daya manusia perkeretaapian
➢ keselamatan sistem rekayasa dan operasional
➢ Manajemen tanggap darurat
➢ komunikasi dan koordinasi sistem keselamatan perkeretaapian
➢ pengendalian atas kesalahan faktor manusia

4 Check Pemantauan dan Evaluasi Kinerja ➢ Standar pemantauan


Keselamatan ➢ pelaporan potensi bahaya dan pelaporan kecelakaan
➢ pengumpulan dan penggunaan data
➢ audit Internal SMKP

5 Action Peninjauan dan Peningkatan ➢ Tinjauan dan Evaluasi SMKP (Sub Elemen 1.3)
Kinerja
FR
Pembangunan Perkeretaapian Yang Berkeselamatan
Keselamatan Keselamatan dan
Keselamatan Kontruksi
Perkeretaapian Kesehatan Kerja

Permenhub No. 69 Tahun 2018 Permen PUPR No. 21/PRT/M/2019


PP 50 Tahun 2012 Tentang SMK3
Tentang SMKP Tahun 2019 tentang Pedoman SMKK

menjamin terwujudnya Keselamatan menjamin terwujudnya Keselamatan Melindungi keselamatan dan


penyelenggaraan Perkeretaapian Konstruksi kesehatan tenaga kerja

Melindungi keselamatan dan Mencegah terjadinya kegagalan upaya pencegahan kecelakaan kerja
Kesehatan Kerja SDM Perkeretaapian bangunan dan penyakit akibat kerja

mewujudkan Keselamatan dan Kesehatan Kerja, Keselamatan keteknikan konstruksi, keselamatan


publik, keselamatan lingkungan dan keselamatan penyelenggaraan perkeretaapian
20
04
STANDAR PELAYANAN
MINIMUM
Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 63 Tahun 2019
tentang Standar Pelayanan Minimum Angkutan Orang Dengan kereta Api

Standar Pelayanan Mencakup 6 Aspek


Minimum di Stasiun 1. Keselamatan;
2. Keamanan;
3. Kehandalan/Keteraturan;
Standar Pelayanan
4. Kenyamanan;
Minimum dalam
5. Kemudahan;
Perjalanan
6. Kesetaraan.

Kewajiban
Penyelenggara
Sarana
Perkeretaapian Kompensasi Keterlambatan
Berangkat / Datang
Penyusunan dan
Penerapan SPM
standar pelayanan minimum di Stasiun
Keselamatan; Keamanan; Kehandalan/Keteraturan; Kenyamanan; Kemudahan; Kesetaraan

Informasi dan fasilitas Ruang Tunggu


Informasi Pelayanan
keselamatan
Fasilitas Keamanan
Fasilitas bagi penumpang
Layanan penjualan tiket Area Boarding dengan kebutuhan khusus
Informasi gangguan perjalanan
Informasi dan fasilitas kereta api
Kesehatan
Toilet
Informasi angkutan
lanjutan/integrasi transportasi
Petugas Keamanan lain
Musholla
Lampu penerangan

Informasi Jadwal Operasi dan


Peta Jaringan Pelayanan Lampu penerangan Fasilitas Layanan Penumpang Loket Difabelitas
Kereta Api

Peron Fasilitas pengatur sirkulasi udara


Informasi gangguan di ruang tunggu tertutup
keamanan Tempat parkir

Kebersihan Stasiun
Kanopi peron stasiun Akses khusus pejalan
kaki/penumpang dengan
kebutuhan khusus
Informasi Kedatangan Kereta Tempat sampah Ruang ibu menyusui (Nursery
dan Gangguan Perjalanan Room)
Lampu Penerangan
Assembly point (titik kumpul
evakuasi) Penanda penunjuk arah
Himbauan dilarang merokok
standar pelayanan minimum dalam Perjalanan

Keselamatan; Keamanan; Kehandalan/Keteraturan; Kenyamanan; Kesetaraan


Kemudahan;

Tempat duduk dengan


konstruksi tetap yang Informasi stasiun yang
Informasi dan fasilitas mempunyai sandaran akan disinggahi/dilewati
Fasilitas Pendukung secara berurutan
keselamatan
Toilet dilengkapi dengan Fasilitas bagi
air sesuai kebutuhan penumpang dengan
Informasi gangguan kebutuhan khusus
perjalanan kereta api
Informasi dan fasilitas Fasilitas pengatur sirkulasi
Petugas Keamanan udara
Kesehatan

Ketepatan jadwal Nama/relasi kereta api


Restorasi
kereta api dan nomor operasi kereta

Informasi gangguan Fasilitas pegangan


Pintu kereta
keamanan
penumpang berdiri
Informasi pelayanan
Tempat khusus kursi
Rak Bagasi roda

Informasi pada saat


Lampu Penerangan
keadaan darurat Kadar gelap kaca
Kebersihan
a

TANTANGAN DAN
STRATEGI
PENGEMBANGAN
SDM
PERKERETAAPIAN
TEXT HERE
Tantangan SDM Ke Depan

Kesenjangan kuantitas &


kualitas SDM Perkeretaapian
Perkembangan Badan Usaha
Penyelenggara Perkeretaapian baru
Perkembangan Kelembagaan
Regulator Perkeretaapian
Daya saing SDM Perkeretaapian

Perkembangan Teknologi
Perkeretaapian
Kesiapan Sertifikasi SDM
Perkeretaapian
STRATEGI PENGUATAN SDM

Penyesuaian Kompetensi SDM dengan


Perkembangan Teknologi Perkeretapian dan
Teknologi Informasi

Pemenuhan Kuantitas dan Kualitas SDM, serta


Penguatan Peran Pengawasan melalui Pembentukan
Jabatan Fungsional Inspektur dan Auditor

Pembangunan Sistem Informasi Terintegrasi Antara


Regulator dan Penyelenggara Perkeretaapian terhadap
Monitoring dan Pengelolaan Prasarana
Karakter Pendekatan Kebijakan di Tiap Industri

0.0 1.0 2.0 3.0 4.0 5.0


Karakter Industri n/a Mekanisasi Elektrifikasi Otomasi Digitalisasi Rekombinasi
Internet dan
Pendorong n/a Mesin Uap Listrik Komputer Artificial Intelligence
smart phone
Karakter
Pendekatan Tradisi Produksi Standarisasi Spesialisasi Kolaborasi Distribusi
Kebijakan
Sumber: Learning 5.1 Dr. Alex Denni & Triaji Prio Pratomo, MBA
Pengembangan SDM Perkeretaapian Cerdas Pada Era Industri 4.0
pendidikan harus melalui peningkatan dan pemerataan kualitas
pendidikan, perluasan akses dan relevansi memanfaatkan teknologi.
Hasilnya setidaknya memiliki 4 KETERAMPILAN ABAD 21

1). COLLABORATION 2). COMMUNICATION 3). CRITICAL THINKING 4). CREATIVE THINKING
Kemampuan untuk bekerja Kemampuan untuk Kemampuan memahami Kemampuan untuk
sama, saling bersinergi, menyampaikan ide dan pikiran sebuah masalah yang rumit, mengembangkan,
beradaptasi dalam berbagai secara cepat, jelas, dan efektif. mengkoneksikan informasi, melaksanakan, dan
peran dan tanggungjawab, sehingga akan muncul menyampaikan gagasan-
bekerja secara produktif berbagai perspektif, dan gagasan baru kepada pihak
dengan pihak lain. menemukan solusi lain

Sumber: Learning 5.1 Dr. Alex Denni & Triaji Prio Pratomo, MBA
3 ASPEK YANG PERLU DIMILIKI
OLEH SDM PERKERETAAPIAN
KNOWLEDGE
Know what

PROCESS PURPOSE

ABILITY

SKILL ATTITUDE
Know How Know Why
COMMITMENT

Bloom’s Taxonomy
TERIMA KASIH

“One moment of patience may


ward off great disaster,
One moment of impatience
may ruin a whole life”

Direktorat Keselamatan
Direktorat Jenderal
Perkeretaapian

Anda mungkin juga menyukai