BJT Tugas 1 Ekma4568

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 3

BUKU JAWABAN TUGAS MATA KULIAH

TUGAS 1

Nama Mahasiswa : FAQIH AZHURI

Nomor Induk Mahasiswa/ NIM : 041872679

Kode/Nama Mata Kuliah : EKMA4568

Kode/Nama UPBJJ : 80/MAKASSAR

Masa Ujian : 2020/21.2 (2022.1)

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


UNIVERSITAS TERBUKA
1. Menurut Kotler dan Keller (2010, hal.65), positioning adalah tindakan yang dilakukan perusahaan untuk
membuat citra produk/jasa dan hal-hal yang ingin ditawarkan kepada pasarnya berhasil memperoleh posisi
yang jelas dan mengandung arti dalam benak target konsumennya.

2. Definisi jasa menurut Lovelock dan Writz (2011, hal. 37):


- Jasa adalah kegiatan ekonomi yang ditawarkan Oleh salah satu pihak kepada pihak lain, sering kali
berdasarkan waktu, kinerja yang diinginkan pengguna dan merupakan suatu benda atau aset lainnya.
- Dengan imbalan uang, waktu, dan usaha, layanan konsumen mengharapkan nilai dari akses terhadap
barang. tenaga kerja, keterampilan profesional, fasilitas, jaringan, dan sistem. Namun, mereka
biasanya tidak mengambil kepemilikan dari setiap elemen fisik yang terlibat.

3. Hal-hal yang menjadi pemicu perkembangan sektor jasa.


- Adanya kerjasama ekonomi antar negara atau lebih sehingga terjadi kebebasan perdagangan terutama
di sektor jasa. Contohnya negara-negara ASEAN yang berkerjasama menciptakan MEA sehingga terjadi
perdagangan bebas dikawasan asia tenggara. Hal tersebut sangat berpengaruh pada petumbuhan
sektor jasa yang mengalami peningkatan.
- Adanya revolusi kelas menengah dalam waktu tertentu yaitu GDP suatu negara sehingga memicu
perkembangan sektor jasa.
- Perkembangan teknologi yang semakin maju yang menunjang pertumbuhan sektor jasa. Misalkan
dengan adanya Internet maka perusahaan reservasi hotel bisa dengan mudah memasarkan jasa
penginapan.

4. Tiga tahapan dalam konsumsi jasa


1. Tahap Pra-pembelian (Prepurchase Stage)
Step 1 : Kesadaran Adanya Kebutuhan (A wareness Of needs)
Tahap pra-pembelian merupakan tahap awal di mana konsumen mulai menyadari munculnya
kebutuhan (need awareness). Munculnya kebutuhan bisa disebabkan karena adanya suatu masalah yaitu
suatu keadaan di mana terdapat perbedaan antara apa yang diinginkan dengan yang sebenarnya yang
terjadi. Adanya kebutuhan ini akan memotivasi konsumen untuk melakukan suatu tindakan untuk
memenuhinya. Kesadaran akan adanya suatu kebutuhan bagi sebagian konsumen didorong adanya:
1) masalah karena suatu produk jasa gagal memuaskan (unfulfilled desire)
2) dipicu oleh keinginan sesuatu yang belum terpenuhi (shortage).

Step 2: Pencarian Informasi (Information Search)


Adanya kebutuhan atau keinginan, mendorong konsumen untuk mencari informasi dari penyedia
jasa. Sumber-sumber informasi yang dapat digunakan konsumen dapat berasal dari sumber internal dan
eksternal. Sumber informasi internal adalah semua bentuk informasi yang berasal dari memori berkaitan
dengan informasi-informasi yang relevan mengenai produk/iasa yang dipertimbangkan akan
dibeli/digunakan.

Step 3: Evaluasi Alternatif (Evaluation of Alternative)


Setelah melakukan pencarian informasi, konsumen kemudian melakukan evaluasi alternatif. Ketika
menghadapi beberapa alternatif, konsumen akan melakukan perbandingan dan evaluasi penawaran jasa
yang berbeda. Sebagian konsumen mengalami kesulitan mengevaluasi sebelum melakukan pembelian jasa,
namun di Sisi lain sebagian konsumen tidak mengalami kesulitan. Sulit dan mudahnya mengevaluasi produk
jasa sebelum di beli merupakan fungsi dari atribut.
Step 4: Keputusan Pembelian
Setelah konsumen mengevaluasi beberapa alternatif, misalnya dengan melakukan perbandingan
atribut penting yang dihasilkan Oleh beberapa penyedia jasa, mengkonsideran aspek risiko, dan membangun
selfcriteria kualitas jasa yang diharapkan, kemudian tahap selanjutnya adalah keputusan untuk memilih
alternatif yang paling baik. Tampak bahwa untuk mencapai keputusan pembelian konsumen harus
melakukan usaha yang cukup rumit. Namun pada kenyataannya banyak keputusan pembelian dilakukan
secara sederhana dan dilakukan dengan cepat tanpa perlu berpikir terlalu lama dan risiko juga rendah. Jika
konsumen sudah mempunyai langganan supermarket untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, mereka
biasanya akan kembali belanja di supermarket yang sama.

2. Tahap Penyampaian Jasa (Service Encounter Stage)


Pada Saat keputusan sudah diambil, maka konsumen siap untuk memasuki tahapan penyampaian jasa. Pada
tahapan ini konsumen berinteraksi secara langsung dengan penyedia jasa. Tahapan ini biasanya dimulai
dengan melakukan pemesanan, reservasi. Kontak terjadi melalui interaksi antara konsumen dan karyawan
atau interaksi impersonal menggunakan telepon, email dan website. Pada Saat terjadi penghantaran jasa,
banyak konsumen mulai melakukan evaluasi kualitas jasa yang mereka terima dan memutuskan apakah
dapat memenuhi harapan mereka. Penyampaian jasa adalah periode waktu selama konsumen berinteraksi
secara langsung dengan penyedia jasa. Walaupun penyampaian jasa terjadi secara cepat dan sederhana
hanya terdiri dari beberapa step, misalnya naik taksi atau melakukan telepon, namun adakalanya
membutuhkan waktu lama dan dengan berbagai tindakan yang cukup kompleks.

3. Tahap Pasca Penyampaian Jasa (Post-Encounter Stage)


Tahap pasca penyampaian jasa merupakan tahap terakhir dari proses konsumsi jasa. Pada tahapan ini
konsumen akan menilai dan mengevaluasi jasa/layanan yang telah diberikan penyedia jasa dan dapat
dijadikan pertimbangan apakah akan terus menggunakan jasa di masa mendatang. Pada tahap ini kepuasan
konsumen menjadi hal yang penting sebagai konfirmasi dari harapan konsumen, Tugas penyedia jasa harus
memantau kepuasan konsumen dan sejauh mana harapan mereka terpenuhi. Hal ini penting dilakukan
karena kepuasan konsumen dapat menjadi pendorong kuat bagi konsumen untuk melakukan tindakan pasca
pembelian yaitu melakukan pembelian ulang (repeat buying).

5. Value proposition merupakan nilai atau manfaat yang ditawarkan kepada pelanggan. Manfaat yang
dimaksud dapat berbentuk produk atau jasa.Di mata pelanggan, value proposition ini adalah sebagai solusi
atau jawaban atas apa yang mereka butuhkan, atau pemecahan dari masalah yang mereka hadapi.
Singkatnya, value proposition akan menjadi alas an bagi para pelanggan, kenapa mereka membeli produk
atau jasa kita dan bukan membeli dari pesaing.

Anda mungkin juga menyukai