Review Masterplan Drainase Kota Probolinggo Laporan Akhir

REVIEW MASTERPLAN DRAINASE
KOTA PROBOLINGGO
LAPORAN AKHIR
Pemerintah Kota Probolinggo

Badan Perencanaan Pembangunan Kota Probolinggo
Tahun Anggaran 2012
KOTA PROBOLINGGO
BAB I PENDAHULUAN
1.1. LATAR BELAKANG

Drainase adalah prasarana yang berfungsi mengalirkan air permukaan ke badan
air atau ke bangunan resapan buatan. Drainase perkotaan adalah sistem drainase
dalam wilayah administrasi kota dan daerah perkotaan (urban) yang berfungsi untuk
mengendalikan atau mengeringkan kelebihan air permukaan didaerah pemukiman
yang berasal dari hujan lokal, sehingga tidak mengganggu masyarakat dan dapat
memberikan manfaat bagi kehidupan hidup manusia.
Berkaitan dengan hal drainase perkotaan, Kota Probolinggo telah memiliki
Masterplan (rencana induk) drainase tahun 2008-2018. Dalam dokumen tersebut telah
terjabarkan dengan jelas perencanaan menyeluruh sistem drainase pada satu
perkotaan, untuk waktu perencanaan 10 tahun.
Adapun ruang lingkup masterplan drainase adalah sistem drainase utama saja
yang berada dalam satu daerah administrasi kota/perkotaan. Yang dimaksud dengan
system drainase utama adalah Yang termasuk dalam sistem drainase utama adalah
saluran drainase primer, sekunder, tersier beserta bangunan kelengkapannya yang
melayani kepentingan sebagian besarwarga masyarakat. Pengelolaan sistem drainase
utama merupakan tanggung jawab pemerintah kota.
Seiring dengan perkembangan jaman yang diikuti dengan perkembangan
jumlah penduduk dengan beragam pola aktifitasnya, maka pola penggunaan lahan juga
terjadi perkembangan yang cukup pesat. Pertambahan penduduk yang tidak diimbangi
dengan penyediaan prasarana dan sarana perkotaan yang memadai megakibatkan
pemanfaatan lahan perkotaan menjadi tidak terkendali. Pemanfaatan lahan yang tidak
tertib inilah yang menyebabkan persoalan drainase di perkotaan menjadi sangat
kompleks. Perkembangan tersebut tampaknya pada beberapa wilayah menimbulkan
permasalahan drainase. Sebagai contoh adanya sedimentasi yang disebabkan oleh
sampah rumah tangga, tidak diindahkannya aturan mengenai sempadan sungai dan
masih banyak permasalahan lainnya.
A LAPORAN AKHIR I-1

KOTA PROBOLINGGO
Tampaknya sektor drainase di Kota Probolinggo masih membutuhkan perhatian

lebih dari pemerintah kota, karena selain permasalahan drainase akibat perkembangan
dalam hal tata guna lahan, juga masih dijumpai beberapa permasalahan, khususnya
terkait dengan banjir dan genangan.
Banjir merupakan istilah yang cukup familier di Indonesia, khususnya pada
musim hujan, mengingat tidak hanya di Kota Probolinggo saja, namun hampir di semua
kota di Indonesia mengalami bencana banjir. Peristiwa ini hampir setiap tahun
berulang, namun permasalahan ini sampai saat ini belum terselesaikan.
Masalah lainnya adalah masih rendahnya kesadaran masyarakat khususnya
terhadap hukum, perundangan, dan kaidah-kaidah yang berlaku. Di satu sisi, lemahnya
penegakan hukum juga turut menambah komplek masalah yang dihadapi kota-kota di
Indonesia. Kecenderungan ini timbul karena proses pembangunan yang selama ini
berlangsung kurang melibatkan masyarakat secara aktif. Oleh karena itu segala
kebijakan publik tentunya melibatkan masyarakat, baik itu yang berupa pembangunan
fisik maupun non fisik, sejak awal munculnya ide pembangunan infrastruktur sampai
dengan penyelesaiannya.
Permasalahan lain yang dihadapi dalam pembangunan drainase adalah
lemahnya koordinasi dan sinkronisasi dengan komponen infrastruktur yang lain.
Sehingga, sering dijumpai genangan pada saluran drainase yang melintasi jalan, adanya
bangunan di atas saluran, tiang listrik di tengah saluran drainase, dan pipa air bersih
memotong saluran pada penampang basahnya. Sering juga dihadapi penggalian
saluran drainase dengan tak sengaja merusak prasarana yang telah lebih dulu
tertanam dalam tanah karena tidak adanya informasi yang akurat, arsip/dokumen
tidak ada, atau perencanaan dan/atau pematokan di lapangan tidak melibatkan
instansi pengendali tata ruang.
Dengan adanya kecenderungan yang demikian, maka disinilah letak urgensitas
perlu adanya kegiatan Review Masterplan Drainase Kota Probolinggo, karena bila tidak
maka kondisinya akan menjadi semakin parah dan ini jelas akan berdampak negatif
bagi pembangunan kota secara keseluruhan.
A LAPORAN AKHIR I-2

KOTA PROBOLINGGO
1.2. TUJUAN DAN SASARAN

1.2.1. Tujuan
Tujuan kegiatan Review Masterplan Drainase Kota Probolinggo adalah untuk
mendapatkan rencana sistem drainase perkotaan yang sesuai ditinjau dari aspek
topografi, kondisi tanah, struktur teknis serta pasang surut air laut.
1.2.2. Sasaran
Sedangkan sasaran yang ingin dicapai dalam kegiatan Review Masterplan
Drainase Kota Probolinggo adalah :
 Mengidentifikasi saluran drainase yang ada di Kota Probolinggo, terkait identifikasi
teknis saluran dan kondisi saluran.
 Mengidentifikasi area rawan genangan dan banjir yang ada di Kota Probolinggo,
terkait identifikasi teknis dan kondisi saluran yang ada di area tersebut.
 Mengidentifikasi permasalahan-permasalahan lain terkait sistem jaringan drainase
perkotaan di Kota Probolinggo beserta alternatif pemecahannya.
 Tersusunnya rencana pengembangan sistem jaringan drainase Kota Probolinggo,
khususnya dalam hal penanganan genangan, banjir serta permasalahan saluran
lainnya.
 Tersusunnya pentahapan pelaksanaan pengembangan sistem jaringan drainase Kota
Probolinggo.
1.3. DASAR HUKUM

Dasar Hukum dalam kegiatan Review Masterplan Drainase Kota Probolinggo
antara lain:
 Undang-Undang Republik Indonesia nomor 5 tahun 1990 tentang Konservasi
Sumber Daya Alam Hayati Dan Ekosistemnya
 Undang-Undang Republik Indonesia nomor 7 tahun 2004 tentang Sumberdaya Air;
 Undang-Undang Republik Indonesia nomor 24 tahun 2007 tentang Penanggulangan
Bencana.
 Undang-undang Republik Indonesia Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang;
A LAPORAN AKHIR I-3

KOTA PROBOLINGGO
 Undang-Undang Republik Indonesia nomor 18 tahun 2008 tentang Pengelolaan

Persampahan
 Undang-Undang Republik Indonesia nomor 32 tahun 2009 tentang Perlindungan
Dan Pengelolaan Lingkungan Hidup
 Undang-Undang Republik Indonesia nomor 1 tahun 2011 tentang Perumahan Dan
Kawasan Permukiman
 Peraturan Pemerintah Republik Indonesia nomor 69 tahun 1996 tentang
Pelaksanaan Hak Dan Kewajiban, Serta Bentuk Dan Tata Cara Peran Serta
Masyarakat Dalam Penataan Ruang.
 Peraturan Pemerintah Republik Indonesia nomor 9 tahun 1998 tentang Tata Cara
Peran Serta Masyarakat Dalam Proses Perencanaan Tata Ruang Di Daerah.
 Peraturan Pemerintah Republik Indonesia nomor 68 tahun 1998 tentang Kawasan
Suaka Alam Dan Kawasan Pelestarian Alam
 Peraturan Pemerintah Republik Indonesia nomor 27 tahun 1999 tentang Analisis
Dampak Lingkungan Hidup
 Peraturan Pemerintah Republik Indonesia nomor 20 tahun 2006 tentang Tentang
Irigasi
Penyelenggaraan Penanggulangan Bencana
 Peraturan Pemerintah Republik Indonesia nomor 26 tahun 2008 tentang Rencana
Tata Ruang Wilayah Nasional
Pengelolaan Sumber Daya Air.
Penyelenggaraan Penataan Ruang.
 Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 27 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang
Terbuka Hijau di Perkotaan;
 Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat Nomor 34 Tahun 2006 Tentang
Pedoman Umum Penyelenggaraan Keterpaduan Prasarana, Sarana Dan Utilitas
(PSU) Kawasan Perumahan;
A LAPORAN AKHIR I-4

KOTA PROBOLINGGO
 Peraturan Daerah Kota Probolinggo Nomor 17 Tahun 2002 tentang Kebersihan.

 Peraturan Daerah Kota Probolinggo Nomor 19 Tahun 2002 Tentang Penetapan
Kawasan Lindung;
 Peraturan Daerah Kota Probolinggo Nomor 20 Tahun 2002 tentang Pengendalian
Pencemaran Air.
 Peraturan Daerah Kota Probolinggo Nomor 21 Tahun 2002 tentang Analisis
Mengenai Dampak Lingkungan.
 Peraturan Daerah Kota Probolinggo Nomor 22 Tahun 2002 tentang Irigasi.
 Peraturan Daerah Kota Probolinggo Nomor 20 Tahun 2006 tentang Penataan dan
Pengembangan Kelembagaan Kecamatan.
 Peraturan Daerah Kota Probolinggo Nomor 2 Tahun 2006 tentang Visi dan Misi Kota
Probolinggo Tahun 2006-2025.
 Peraturan Walikota Probolinggo Nomor 61 Tahun 2008 tentang Master Plan
Drainase Kota Probolinggo.
 Peraturan Daerah Kota Probolinggo Nomor 9 Tahun 2009 tentang Tata Cara
Permohonan Izin Pembuangan Limbah Cair ke Sumber-Sumber Air di Kota
Probolinggo.
 Peraturan Daerah Kota Probolinggo Nomor 2 Tahun 2010 tentang Rencana Tata
Ruang Wilayah Kota Probolinggo Tahun 2009-2028;
 Peraturan Walikota Probolinggo Nomor 34 Tahun 2007 Tentang Pelimpahan
kewenangan walikota kepada camat.
 Peraturan Walikota Probolinggo Nomor 13 Tahun 2009 Tentang Tata Cara
Pemanfaatan Lahan Untuk Perumahan Dan Permukiman.
1.4. RUANG LINGKUP

1.4.1. Lingkup Materi
Ruang lingkup materi dalam kegiatan dalam kegiatan Review Masterplan
Drainase Kota Probolinggo, meliputi:
 Identifikasi saluran drainase yang ada di Kota Probolinggo, terkait identifikasi teknis
saluran dan kondisi saluran yang ada saat ini.
A LAPORAN AKHIR I-5

KOTA PROBOLINGGO
 Identifikasi area rawan genangan dan banjir yang ada di Kota Probolinggo, terkait
identifikasi teknis dan kondisi saluran yang ada di area tersebut.
 Identifikasi permasalahan-permasalahan lain terkait sistem jaringan drainase
perkotaan di Kota Probolinggo beserta alternatif pemecahannya.
 Skenario rencana pengembangan sistem jaringan drainase Kota Probolinggo,
khususnya dalam hal penanganan genangan, banjir serta permasalahan saluran
lainnya terkait perkembangan Kota Probolinggo 20 tahun mendatang.
 Skenario pentahapan pelaksanaan pengembangan sistem jaringan drainase Kota
Probolinggo.
1.4.2. Lingkup Wilayah

Ruang lingkup wilayah dalam kegiatan Review Masterplan Drainase Kota
Probolinggo meliputi seluruh wilayah administratif Kota Probolinggo.
1.5. METODE DAN KERANGKA PEMIKIRAN

Pendekatan dan metode yang digunakan dalam kegiatan Review Masterplan
Drainase Kota Probolinggo adalah sebagai berikut:
A. Metode Pendekatan Umum
Pendekatan perencanaan yang digunakan dalam kegiatan Review Masterplan
Drainase Kota Probolinggo adalah digunakan perencanaan yang bersifat serasi, terkait
dan seimbang yang bersifat fungsional dan operasional. Untuk mencapai hal tersebut
maka digunakan konsep dan pendekatan :
1. Pendekatan keterpaduan perencanaan dari Atas dan Bawah (Bottom – Up
Approach)
Pendekatan perencanaan dengan metode ini merangkum 2 (dua) arah pendekatan,
yaitu: perencanaan dari atas ke bawah sebagai penurunan kebijaksanaan
pembangunan pada tingkat Nasional, maupun kebijaksanaan pada tingkat regional.
Selanjutnya pendekatan pembangunan dari bawah ke atas, yang
mengakomodasikan sumber daya lokal yang tersedia setelah dianalisis kekuatan,
kelemahan, peluang dan tantangan.
A LAPORAN AKHIR I-6

KOTA PROBOLINGGO
2. Pendekatan Intersektoral Holistik (Komprehensif)

Merupakan pendekatan perencanaan yang bertumpu pada perencanaan yang
menyeluruh dan selalu terkait dengan sektor-sektor lain serta wilayah dengan skala
lebih luas secara regional atau nasional. Sehingga pada tahap selanjutnya
didapatkan koordinasi, sinkronisasi dan integrasi dengan sektor terkait.
3. Pendekatan Perencanaan Berkelanjutan dan Berwawasan Lingkungan
Pendekatan perencanaan ini diarahkan pada perencanaan yang bertumpu pada
kekuatan sendiri dan bermuara pada terciptanya kemandirian dalam mewujudkan
ketahanan dalam menghadapi semua tantangan dari dalam maupun luar,
mengkonsolodasikan semua hasil pembangunan yang telah dicapai selama ini,
serta mengembangkan pertumbuhan dan perkembangan secara berkelanjutan
dimasa mendatang dengan tidak mengabaikan keadaan lingkungan (tetap
memperhatikan kondisi lingkungan).
4. Pendekatan Masyarakat (Community Approach)
Pendekatan perencanaan pada masyarakat ini melalui dialog maupun dengan
daftar isian/kuisioner antara perencana dan masyarakat maupun pihak terkait,
sehingga diketahui aspirasi masyarakat setempat dalam upaya pendiptaan suasana
dan lingkungan kemasyarakatan dengan nilai-nilai sosial budaya yang harmonis
berdasarkan kegotongroyongan.
5. Pendekatan pengelolaan, yang menyangkut aspek administrasi keuangan, hukum,
dan perundang-undangan, agar rencana dapat diterapkan melalui kondisi antara
instansi vertikal di daerah dan dinas otonom dalam pelaksanaan dan pengendalian
rencana.
B. Metode Pengumpulan Data

1. Survey Primer
Survey primer adalah survey yang dilakukan untuk mengetahui kondisi
wilayah perencanaan yang sebenarnya secara langsung di lapangan.
Survei primer dilakukan melalui observasi lapangan, baik dengan pengamatan
langsung maupun dengan menggunakan foto, wawancara maupun penyebaran
kuisioner untuk mengetahui persepsi masyarakat terhadap kegiatan Review
A LAPORAN AKHIR I-7

KOTA PROBOLINGGO
Masterplan Drainase Kota Probolinggo. Cara ini untuk melengkapi data primer dan
data sekunder yang akan digunakan untuk membuat analisis lebih lanjut
Hasil dari survey ini berupa peta-peta maupun data-data yang mencakup :
 Untuk lingkup wilayah perencanaan, maka survey yang dilakukan adalah survey
pola penggunaan lahan, sarana prasarana jaringan drainase, kawasan rawan
bencana dan kegiatan-kegiatan khusus yang biasa dilakukan oleh masyarakat.
 Survey obyek khusus, berupa pengisian daftar pertanyaan kepada masyarakat di
wilayah perencanaan.
 Pengamatan dan wawancara untuk melengkapi survey diatas untuk memperoleh
data atau informasi yang telah rinci
 Survey fasilitas dan utilitas dan jaringan drainase, untuk mengetahui kondisi yang
terbaru.
 Crosscheck antara kondisi sarana prasarana jaringan drainase berdasarkan data
base dari dokumen Masteplan Drainase terdahulu dengan kondisi riil dilapangan
pada saat eksisting sehingga didapatkan data terbaru.
2. Survey Sekunder
Merupakan pengumpulan data atau perekaman data instansi, baik itu berupa
uraian, data angka maupun peta terutama yang menyangkut literatur, peraturan,
perda, arahan kebijakan yang berhubungan dengan permasalahan sarana prasarana
jaringan drainase di wilayah perencanaan dan terkait dengan data yang dibutuhkan
bagi penyusunan laporan.
Survei sekunder ini merupakan metode pengambilan data tertulis yang
terdapat pada instansi yang terkait seperti BAPPEDA, Dinas Pekerjaan Umum, dan
instansi terkait lainnya.
C. Metode Analisis Data

Pada kegiatan Review Masterplan Drainase Kota Probolinggo, metode analisis
data yang digunakan adalah metode review. Adapun arti kata review adalah melihat
kembali atau mengevaluasi dari suatu produk yang sudah jadi atau sudah berjalan.
A LAPORAN AKHIR I-8

KOTA PROBOLINGGO
Dalam kegiatan Review Masterplan Drainase Kota Probolinggo dilakukan untuk

mengevaluasi sejauh mana tujuan dalam masterplan tersebut telah dicapai. Selain itu
juga untuk mengetahui apakah tujuan-tujuan yang direncanakan masih relevan dengan
keadaan terkini.
Delam metode ini, selain proses mengevaluasi, dilakukan pula proses
updating data. Proses updating sangat penting guna tetap menjaga agar dokumen
tetap selalu sesuai dan update terhadap data dan fakta terbaru yang terjadi di
lapangan.
Kondisi Eksisting
Kondisi fisik jaringan drainase
Potensi dan permasalahan drainase Kota Probolinggo
Analisa
Analisa lokasi
topografi
jenis tanah
hidrologi
Analisa sistem jaringan
kapasitas
sirkulasi
Analisa Teknis
struktur
dimensi
material
Analisa Pembiayaan
RAB
indikasi program tahunan
Rencana
Skenario pengembangan sistem jaringan drainase
Rencana teknis pengembangan sistem jaringan drainase
Gambar 1.1. Kerangka Pemikiran
A LAPORAN AKHIR I-9

KOTA PROBOLINGGO
D. Metode Pendekatan Teknis

Metode perencanaan teknis dilakukan secara bertahap dengan prinsip analisa
perhitungan dalam perencanaan sistem jaringan drainase kota Probolinggo dilakukan
dengan pendekatan sebagai berikut :
 Dengan pembagian daerah menjadi beberapa sub sistem, maka setiap sub sistem
jaringan drainase dilakukan perhitungan tersendiri atau terpisah satu sama lain.
 Pada setiap sub sistem jaringan drainase dilakukan perhitungan-perhitungan secara
bertahap yaitu :
- Perhitungan analisa hidrologi untuk menentukan desain debit aliran rencana
drainase pada setiap titik tinjauan.
- Perhitungan analisa hidrolika untuk menentukan dimensi saluran dan
bangunan.
- Berdasarkan kendala potensi head yang tersedia kecepatan aliran air disaluran
yang diijinkan, dan topografi wilayah prinsip pengaliran secara grafitasi.
 Pada perhitungan debit rencana untuk sistem jaringan drainase Kota Probolinggo
ditetapkan berdasarkan kreteria bahwa Probolinggo adalah kota sedang sebagai
berikut :
- Saluran dengan Q adalah 5 (lima) tahun.
- Perhitungan debit aliran dengan menggunakan Modifikasi Metode Rasional
(Modified Rasional Methode) untuk urban drainase dengan pertimbangan
bahwa catchment area sub sistem drainase termasuk sedang.
 Perhitungan dimensi saluran dilakukan secara simultan dengan penetapan-
penetapan dimensi saluran didasarkan kepada rencana-rencana kemiringan
saluran yang memenuhi persyaratan kecepatan aliran dan potensi head yang ada
setelah dikurangi dengan total head losses di bangunan-bangunan. Untuk
perhitungan rencana kemiringan saluran didasarkan dengan pertimbangan data
elevasi muka air di outlet dan peta situasi serta rumus dimensi saluran yang
digunakan adalah berdasarkan rumus pendekatan (rumus Manning) :
V = 1/n x R2/3 x I1/2 (m/det)
Q = V x A (m3/det)
A LAPORAN AKHIR I-10

KOTA PROBOLINGGO
Dari rumus dimensi ini dihasilkan basaran-besaran lebar dasar, tinggi air dan
bentuk penampang saluran.
1.6. SISTEMATIKA PEMBAHASAN

Adapun sistematika pembahasan dalam kegiatan Review Masterplan
Drainase Kota Probolinggo dapat dijabarkan sebagai berikut:
I. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
1.2. Tujuan dan Sasaran
1.3. Dasar Hukum
1.4. Ruang Lingkup
1.5. Metodologi Dan Kerangka Pemikiran
1.6. Sistematika Pembahasan
II. TINJAUAN KEBIJAKAN

2.1. Pengertian Drainase
2.2. Fungsi dan Kegunaan Drainase
2.3. Tahapan Perencanaan
2.4. Prinsi-prinsip Utama
2.5. Pembagian Sistem Drainase
2.6. Intensitas Hujan
2.7. Desain Hidrolika
2.8. Gorong-gorong
2.9. Debit Rencana
2.10. Saluran Drainase
III. DATA DAN FAKTA

3.1. Gambaran Umum Kota Probolinggo
3.2. Gambaran Umum Drainase Kota Probolinggo

KOTA PROBOLINGGO
IV. ANALISA TEKNIS SALURAN DRAINASE

4.1. Analisa Penentuan Prioritas Penanganan Berdasarkan Hasil Inventory
Lapangan
4.2. Analisa Hidrologi
4.3. Analisa Jumlah Penduduk dan Debit Buangan Domestik
4.4. Pasang Surut Air Laut
4.5. Analisa Hidrolika
V. ANALISA SALURAN DRAINASE DAN DAERAH GENANGAN

5.1. Analisa Sistem Kondisi Drainase
5.2. Sistem Drainase Perkotaan
VI. RENCANA PROGRAM DAN PEMBIAYAAN SEKTOR DRAINASE PERKOTAAN
6.1. Kebijakan dan Strategi
6.2. Rencana Pemecahan Masalah
6.3. Rencana Program dan Pembiayaan

KOTA PROBOLINGGO
BAB IV ANALISA TEKNIS SALURAN DRAINASE
4.1. Analisa Penentuan Prioritas Penanganan Berdasarkan Hasil Inventory

Lapangan
4.1.1. Kriteria Penentuan Komponen Program dan Proyek
Drainase dan pengendalian banjir merupakan salah satu sektor yang melayani
suatu wilayah perkotaan yang berkaitan dengan banjir dan genangan yang terjadi di
kota, terutama di daerah-daerah penting seperti perkantoran, fasilitas umum, daerah
perdagangan dan lain-lain. Dalam penanganannya, perlu diperhatikan dasar-dasar
penetapan komponen program dan proyek yang didasarkan pada kriteria-kriteria
perencanaan perkotaan.
Adapun dasar-dasar penetapan komponen program dan proyek sektor drainase
dan pengendalian banjir dapat dilihat pada tabel-tabel berikut ini:
Tabel 4.1. Kriteria PenentuanKomponen Program dan Proyek Sektor

No Tahapan Proses Kriteria
A KOTA KECIL
I Penentuan Komponen Program Adanya Genangan
> 2 jam dalam 1 hari
> 2 kali dalam 1 tahun
> luas genangan > 0,5 Ha
II Penentuan Komponen Proyek
1. Pemeliharaan Saluran & Bangunan Pelengkap
Pengerukan saluran utama Penurunan kapasitas > 50%(debit)
Pengerukan saluran local Penurunan kapasitas > 50%(debit)
Perbaikan saluran utama Kerusakan > 50% (panjang)
Perbaikan saluran local Kerusakan > 50% (panjang)
Perbaikan pompa Efisiensi < 60% (debit)
Perbaikan pintu air Kerusakan > 30% (debit)
Perbaikan gorong-gorong Penurunan kapasitas > 50% (debit)
Perbaikan tanggul Kerusakan > 50% (panjang)
Perbaikan kolam/tandon Penurunan kapasitas > 50% (debit)
2. Peningkatan/rehabilitasi saluran & bangunan
pelengkap
Peningkatan saluran utama Penurunan kapasitas > 40%(debit)
Peningkatan saluran lokal Penurunan kapasitas > 40%(debit)
Penambahan pompa Penurunan kapasitas > 40%(debit)
Penambahan pintu air Penurunan kapasitas > 40%(debit)
Penambahan gorong-gorong Penurunan kapasitas > 40%(debit)
Penambahan tanggul Elevasi banjir sama dengan elevasi tanggul
Penambahan kolam/tandon Penurunan kapasitas > 60% (debit)
A LAPORAN AKHIRIV-1
KOTA PROBOLINGGO

3. Perluasan/penambahan saluran & bangunan
Saluran utama Mengurangi daerah genangan
Penambahan daerah pelayanan
Saluran lokal Mengurangi daerah genangan
Pemasangan pompa Permukaan tanah/dasar saluran lebih
rendah dari badan air/sungai
Pemasangan pintu air Pengendalian kapasitas saluran di dalam
kota
Pembangunan gorong-gorong Perlintasan jalan, perlintasan kereta api
Pembangunan tanggul Permukaan tanah lebih rendah dari muka
bumi
Pembangunan kolam/tandon Kurang/terbatasnya badan air/sungai
4. Program penunjang/piranti lunak
4.1 Studi dan Perencanaan
Master Plan Jumlah penduduk 500.000
Outline Plan Jumlah penduduk 500.000
Feasibilty Study Ada master plan atau outline plan
Detail Design Ada feasibility study
4.2 Penyuluhan Partisipasi masyarakat kuran
Banyak endapan sampah di saluran
4.3 Training Kualitas personil kurang/terbatas
B KOTA SEDANG
I Penentuan Komponen Program 1. Dukungan terhadap percepatan
perwujudan fungsi kota-kota prioritas
Adanya genangan
> 2 jam dalam 1 hari
> 2 kali dalam 1 tahun
Luas genangan > 0,5 ha, mencakup 1% luas
kota terbangun
II Penentuan
1. Pemeliharaan saluran & bangunan pelengkap:
Pengerukan saluran utama Penurunan kapasitas > 20%(debit)
Pengerukan saluran lokal Penurunan kapasitas > 20%(debit)
Perbaikan saluran utama Kerusakan > 30% (panjang)
Perbaikan saluran lokal Kerusakan > 30% (panjang)
Perbaikan pompa Efisiensi < 60% (debit)
Perbaikan pintu air Kerusakan > 30% (debit)
Perbaikan gorong-gorong Penurunan kapasitas > 20% (debit)
Perbaikan tanggul Kerusakan > 30% (panjang)
Perbaikan kolam/tendon Penurunan kapasitas > 20% (debit)
2. Peningkatan/rehabilitasi saluran & bangunan
pelengkap
Peningkatan saluran utama Penurunan kapasitas > 40% (debit)
Peningkatan saluran lokal Penurunan kapasitas > 40% (debit)
Penambahan pompa Penurunan kapasitas > 40% (debit)
Penambahan pintu air Penurunan kapasitas > 40% (debit)
Penambahan gorong-gorong Penurunan kapasitas > 40% (debit)
Penambahan tanggul Elevasi banjir sama dengan elevasi tanggul
Penambahan kolam/tandon Penurunan kapasitas > 40%
3. Perluasan/pembangunan saluran & bangunan
Saluran utama Mengurangi daerah genangan
A LAPORAN AKHIRIV-2
KOTA PROBOLINGGO

Saluran lokal Mengurangi daerah genangan
Pemasangan pompa Permukaan tanah/dasar saluran lebih
rendah dari badan air/sungai
Pemasangan pintu air Pengendalian kapasitas saluran di dalam
kota
Pembangunan gorong-gorong Perlintasan jalan, perlintasan kereta api
Pembangunan tanggul Permukaan tanah lebih rendah dari muka
bumu
Pembangunan kolam/tandon Kurang/terbatasnya badan air/sungai
4. Program penunjang/piranti lunak
4.1 Studi perencanaan
Master Plan Jumlah penduduk > 500.000
Outline Plan Jumlah penduduk < 500.000
Feasibility Studi Ada masterplan atau outline plan
Detail Desain Ada feasibility study
4.2 Penyuluhan Partisipasi masyarakat kurang
Banyak endapan sampah di saluran
4.3 Training Kualitas personil kurang/terbatas
Kualitas personil kuran/terbatas
Sumber : Direktorat Penyehatan Lingkungan Permukiman
Salah satu indikasi masalah drainase didalam penentuan komponen program

adalah masalah genangan yang terjadi di daerah perencanaan. Dibawah ini diberikan
suatu metode untuk menentukan prioritas penanganan dari beberapa lokasi genangan
yang terjadi di daerah perencanaan. Prioritas ini ditentukan dari parameter-parameter
yang ada pada tabel berikut ini.
Tabel 4.2. Parameter dan Nilai Bobot Untuk Menentukan Skala Prioritas Penanganan
No Parameter Yang Digunakan Nilai Bobot
1 Besaran Genangan 4
2 Frekuensi Genangan 1
3 Kerusakan 2
4 Gangguan Ekonomi 10
5 Gangguan Sosial Masyarakat 8
6 Gangguan Lalu lintas 7
7 Gangguan Permukiman 5
Tabel-tabel selanjutnya adalah merupakan tabel-tabel yang penentuan indikasi dan

nilai masing-masing parameter yang ada.
A LAPORAN AKHIRIV-3
KOTA PROBOLINGGO
Tabel 4.3. Nilai Bobot Berdasarkan Parameter Besaran Genangan

No Uraian Nilai Besaran
1 Tinggi
 > 1,00 m 10
 0,50 – 1,00 m 9
 0,30 – 0,50 m 7
 0,20 – 0,30 m 5
 0,00 – 0,10 m 3
2 Luas Genangan
 > 100 Ha 10
 50 – 100 Ha 8
 25 – 50 Ha 5
 10 – 25 Ha 4
 0 – 10 Ha 2
3 Lama Genangan
 > 48 jam 10
 24 – 48 jam 9
 12 – 24 jam 8
 6 – 12 jam 6
 3 – 6 jam 4
 0 – 3 jam 2
Catatan :
 Nilai besar genangan adalah nilai rata-rata dari ketiga sub kriteria di atas.
 Apabila diperoleh hasil pecahan maka bila > 0,50 dibulatkan ke atas dan sebaliknya bila < 0,5 maka
dibulatkan ke bawah.
Tabel 4.4. Nilai Bobot Berdasarkan Parameter Frekuensi Genangan

1 Sering sekali (terjadi pada setiap turun hujan) 10
2 Sering (terjadi pada hujan-hujan sedang) 8
3 Sedang (terjadi pada hujan-hujan besar) 6
4 Jarang ( hanya terjadi pada hujan lebat) 2
5 Tidak pernah 0
Tabel 4.5. Nilai Bobot Berdasarkan Parameter Gangguan Kerusakan

1 Tinggi 10
2 Sedang 8
3 Kurang 4
4 Sangat Kurang 1
A LAPORAN AKHIRIV-4
KOTA PROBOLINGGO
Tabel 4.6. Nilai Bobot Berdasarkan Parameter Gangguan Ekonomi

1 Kawasan Industri 10
2 Kawasan Perdagangan/pertokoan 9
3 Kawasan Perkantoran 7
4 Kawasan Pertanian 5
Tabel 4.7. Nilai Bobot Berdasarkan Parameter Gangguan Sosial Masyarakat

1 Tinggi 10
2 Sedang 8
3 Kurang 4
4 Sangat Kurang 1
Tabel 4.8. Nilai Bobot Berdasarkan Parameter Gangguan Lalu lintas

1 Tinggi (kapasitas transportasi dengan kepadatan tinggi) 10
2 Sedang 6
3 Kurang 4
4 Sangat Kurang 1
Tabel 4.9. Nilai Bobot Berdasarkan Parameter Gangguan Terhadap Permukiman

1 Permukiman padat 10
2 Permukiman sedang 6
3 Permukiman jarang 2
4 Tidak ada permukiman 0
4.1.2. Penentuan Skala Prioritas Penanganan Berdasarkan Parameter Yang

Digunakan.
Berdasarkan parameter-parameter tersebut di atas dan survey yang telah
dilakukan, baik di dinas terkait maupun dilapangan, maka skala prioritas penanganan
genangan dapat ditentukan. Hal ini dapat dilihat pada tabel berikut ini:
A LAPORAN AKHIRIV-5
KOTA PROBOLINGGO
Tabel 4.10. Prioritas Penanganan Genangan di Kota Probolinggo

Gangguan
Gangguan Gangguan Gangguan Gangguan Gangguan Frekuensi Total
Besaran Urutan
No Nama Ruas Jalan Ekonomi Sosial Lalu Lintas Pemukiman Kerusakan Genangan Nilai
Genangan Prioritas
Bobot
Nilai Bobot Nilai Bobot Nilai Bobot Nilai Bobot Nilai Bobot Nilai Bobot Nilai Bobot
1 Jl. KH Hasan Gengong(kr) 9 90 1 8 6 42 10 50 1 2 4 16 6 6 214 17
2 Jl. KH Hasan Gengong(kn) 9 90 8 64 6 42 10 50 1 2 2 8 6 6 262 10
3 Jl. Pahlawan 9 90 1 8 6 42 10 50 1 2 2 8 6 6 206 19
4 Jl. Siaman 9 90 1 8 4 28 10 50 4 8 4 16 6 6 206 18
5 Jl. Cut Nyak Dien 9 90 8 64 4 28 10 50 4 8 2 8 6 6 254 16
6 Jl. Abdul Hamid (ka) 8 64 6 42 10 50 4 8 164 43
7 Jl. Abdul Hamid (ki) 8 64 6 42 10 50 0 156 64
8 Jl. Abdul Azis 1 8 6 42 10 50 1 2 2 8 2 2 112 83
9 Jl. Letjen Sutoyo (ka) 1 8 6 42 10 50 1 2 102 91
10 Jl. Letjen Sutoyo (ki) 1 8 6 42 10 50 4 8 108 89
11 Jl. Ir. Juanda (ka) 1 8 4 28 10 50 1 2 88 105
12 Jl. Ir. Juanda (ki) 1 8 4 28 10 50 1 2 88 106
13 Jl. Arief Rahman Hakim 1 8 4 28 10 50 1 2 88 107
14 Jl. Gub. Suryo (ka) 1 8 6 42 2 10 1 2 62 121
15 Jl. Gub. Suryo (ki) 1 8 6 42 2 10 1 2 62 122
16 Jl. Citarum 1 8 6 42 2 10 1 2 62 123
17 Jl. Krakatau (ka) 8 64 6 42 6 30 4 8 2 8 6 6 158 61
18 Jl. Krakatau (ki) 8 64 6 42 6 30 4 8 2 8 6 6 158 62
19 Jl. Cokroaminoto 9 90 4 32 6 42 10 50 1 2 2 8 6 6 230 15
20 Jl. Mastrib (ka) 1 8 4 28 2 10 1 2 0 0 48 126
21 Jl. Mastrb (ki) 1 8 4 28 2 10 1 2 0 0 48 127
22 Jl. Slamet Riyadi (ka) 10 80 4 28 2 10 4 8 4 16 142 69
23 Jl. Slamet Riyadi (ki) 10 80 4 28 2 10 4 8 4 16 142 70
24 Jl. WK Gatot (ka) 8 64 4 28 2 10 4 8 110 84
25 Jl. Pandawa 1 8 4 28 6 30 1 2 68 119
26 Jl. Sudirman (1) 7 70 8 64 10 70 10 50 4 8 262 9
27 Jl. Sudirman (2) 9 90 8 64 10 70 10 50 4 8 282 7
28 Jl. Sudirman (3) 9 90 8 64 10 70 10 50 4 8 282 6
29 Jl. Sudirman (4) 9 90 8 64 10 70 10 50 4 8 2 8 6 6 296 2
30 Jl. Sudirman (5) 9 90 8 64 10 70 10 50 4 8 2 8 6 6 296 1
A LAPORAN AKHIRIV-6
KOTA PROBOLINGGO
Gangguan
Besaran Urutan
Genangan Prioritas
Bobot
31 Jl. Serma Abdurrahman 8 64 6 42 10 50 4 8 0 0 164 42
32 Jl. Yos Sudarso (ka) 1 8 6 42 6 30 1 2 0 0 82 109
33 Jl. Yos Sudarso (ki) 8 64 6 42 6 30 4 8 0 0 144 67
34 Jl. Basuki Rahmad (1) ka 9 90 8 64 10 70 6 30 4 8 4 16 6 6 284 4
35 Jl. Basuki Rahmad (1) ki 9 90 8 64 10 70 6 30 4 8 4 16 6 6 284 5
36 Jl. Basuki Rahmad (2) 9 90 8 64 10 70 6 30 4 8 262 11
37 Jl. Basuki Rahmad II 1 8 10 70 6 30 4 8 116 81
38 Jl. A. Yani (1) 1 8 10 70 10 50 4 8 4 16 6 6 158 59
39 Jl. A. Yani (2) 1 8 10 70 10 50 4 8 4 16 6 6 158 60
40 Jl. A. Yani (3) 9 90 1 8 10 70 10 50 4 8 4 16 6 6 248 15
41 Jl. Hayam Wuruk (1 ka) 1 8 6 42 6 30 1 2 82 110
42 Jl. Hayam Wuruk (1 ki) 8 64 6 42 6 30 4 8 144 68
43 Jl. Hayam Wuruk (2) 1 8 6 42 6 30 1 2 82 111
44 Jl. Hayam Wuruk (3 ka) 1 8 6 42 6 30 1 2 82 112
45 Jl. Hayam Wuruk (3 ki) 1 8 6 42 6 30 1 2 82 113
46 Jl. MT. Haryono (ka) 4 32 6 42 10 50 4 8 132 73
47 Jl. MT. Haryono (ki) 4 32 6 42 10 50 4 8 132 74
48 Jl. H. Ashari (ka) 8 64 6 42 10 50 4 8 164 34
49 Jl. H. Ashari (ki) 8 64 6 42 10 50 4 8 164 35
50 Jl. Gatot Subroto (ka) 9 90 8 64 6 42 10 50 4 8 254 12
51 Jl. Gatot Subroto (ki) 9 90 8 64 6 42 10 50 4 8 254 13
52 Jl. Letjen Suprapto (ka) 1 8 6 42 10 50 1 2 102 92
53 Jl. Letjen Suprapto (ki) 1 8 6 42 10 50 1 2 102 93
54 Jl. Teuku Umar (ka) 1 8 6 42 10 50 1 2 102 94
55 Jl. Teuku Umar (ki) 1 8 6 42 10 50 1 2 102 95
56 Jl. WR Supratman (ka) 1 8 6 42 10 50 1 2 102 96
57 Jl. WR Supratman (ki) 8 64 6 42 10 50 4 8 164 33
58 Jl. Brigjen Katamso (ka) 1 8 6 42 10 50 1 2 102 97
59 Jl. Brigjen Katamso (ki) 8 64 6 42 10 50 4 8 164 32
60 Jl. Dr Sutomo (ka) 8 64 6 42 10 50 4 8 164 30
61 Jl. Dr Sutomo (ki) 8 64 6 42 10 50 4 8 164 31
A LAPORAN AKHIRIV-7
KOTA PROBOLINGGO
Gangguan
Besaran Urutan
Genangan Prioritas
Bobot
62 Jl. Imam Bonjol (1) 1 8 6 42 10 50 4 8 108 85
63 Jl. Imam Bonjol (2) 1 8 6 42 10 50 4 8 108 86
64 Jl. Diponegoro (1) 1 8 6 42 10 50 4 8 108 87
65 Jl. Diponegoro (2) 1 8 6 42 10 50 4 8 108 88
66 Jl. Kol Sugiono (ka) 8 64 6 42 10 50 4 8 164 36
67 Jl. Kol Sugiono (ki) 8 64 6 42 10 50 4 8 164 37
68 Jl. Moch Saleh (ka) 7 70 1 8 6 42 10 50 1 2 2 8 6 6 186 23
69 Jl. Moch Saleh (ki) 7 70 1 8 6 42 10 50 1 2 2 8 6 6 186 24
70 Jl. Kapten Suyoso (ka) 1 8 6 42 10 50 4 8 4 16 6 6 130 75
71 Jl. Kapten Suyoso (ki) 8 64 6 42 10 50 4 8 4 16 6 6 186 25
72 Jl. Dr. Wahidin (1) 8 64 6 42 10 50 4 8 164 38
73 Jl. Dr. Wahidin (2) 8 64 6 42 10 50 4 8 164 39
74 Jl. RA. Kartini (ka) 8 64 6 42 10 50 4 8 164 40
75 Jl. RA. Kartini (ki) 8 64 6 42 10 50 4 8 164 41
76 Jl. AH Nasution (ka) 10 80 6 42 10 50 10 20 192 20
77 Jl. AH Nasution (ki) 10 80 6 42 10 50 10 20 192 21
78 Jl. Mawar 4 32 6 42 10 50 1 2 126 76
79 Jl. Cempaka 1 8 6 42 10 50 1 2 102 98
80 Jl. Kaca Piring 8 64 6 42 2 10 1 2 118 80
81 Jl. Anggrek (1) 1 8 6 42 2 10 1 2 62 120
82 Jl. Anggrek (2) 4 32 6 42 2 10 1 2 86 108
83 Jl. Pattimura (1 ka) 8 64 6 42 10 50 4 8 164 44
84 Jl. Pattimura (1 ki) 8 64 6 42 10 50 4 8 164 45
85 Jl. Pattimura (2 ka) 8 64 6 42 10 50 4 8 164 46
86 Jl. Pattimura (2 ki) 8 64 6 42 10 50 4 8 164 47
87 Jl. Pattimura (3 ka) 8 64 6 42 10 50 4 8 164 48
88 Jl. Pattimura (3 ki) 8 64 6 42 10 50 4 8 164 49
89 Jl. Agus Salim 1 8 6 42 6 30 1 2 82 114
90 Jl. Trunojoyo 1 8 6 42 6 30 1 2 82 115
A LAPORAN AKHIRIV-8
KOTA PROBOLINGGO
Gangguan
Besaran Urutan
Genangan Prioritas
Bobot
91 Jl. KH. Mansyur 8 64 6 42 10 50 4 8 164 29
92 Jl. Kerapu 1 8 6 42 10 50 1 2 102 100
93 Jl. Lumba-lumba 1 8 6 42 6 30 1 2 82 116
94 Jl. Tengiri (ka) 8 64 6 42 10 50 4 8 164 50
95 Jl. Tengiri (ki) 8 64 6 42 10 50 4 8 164 51
96 Jl. Cucut 8 64 6 42 2 10 4 8 124 79
97 Jl. Paus (ka) 8 64 6 42 6 30 4 8 144 65
98 Jl. Paus (ki) 8 64 6 42 6 30 4 8 144 66
99 Jl. Hiu (ka) 1 8 6 42 10 50 1 2 102 99
100 Jl. Hiu (ki) 8 64 6 42 10 50 4 8 164 52
101 Jl. Tongkol (1) 1 8 6 42 4 20 1 2 2 8 2 2 82 117
102 Jl. Tongkol (2 ka) 1 8 6 42 6 30 1 2 82 118
103 Jl. Tongkol (2 ki) 1 8 6 42 0 0 1 2 52 125
104 Jl. Dorang 8 64 6 42 10 50 4 8 2 8 6 6 178 28
105 Jl. Belanak ( ka) 8 64 6 42 6 30 1 2 4 16 6 6 160 57
106 Jl. Belanak ( 1 ki) 8 64 6 42 6 30 1 2 4 16 6 6 160 58
107 Jl. Belanak (ki) 1 8 6 42 6 30 1 2 4 16 6 6 104 90
108 Jl. Cumi-cumi 1 8 6 42 2 10 1 2 62 124
109 Jl. Banyar 1 8 6 42 10 50 1 2 102 101
110 Jl. Teri 1 8 6 42 10 50 1 2 102 102
111 Mayangan 1 8 64 6 42 10 50 4 8 164 53
112 Mayangan 2 8 64 6 42 10 50 4 8 164 54
113 Mayangan 3 8 64 6 42 10 50 4 8 164 55
114 Mayangan 4 1 8 6 42 10 50 1 2 102 103
115 Sal. Arum Permai 1 8 6 42 10 50 8 16 116 82
116 Afvour Barat TPA 5 50 4 32 6 42 6 30 4 8 162 56
117 Sukarno Hatta 9 90 8 64 10 70 10 50 4 8 2 8 6 6 296 3
118 Afour Bromo 5 50 4 32 6 42 6 30 4 8 4 16 6 6 184 26
119 Kali Basingan 5 50 4 32 6 42 6 30 1 2 156 63
120 Afour RSUD 9 90 8 64 10 70 10 50 1 2 276 8
121 Belo'an 5 50 8 64 6 42 6 30 1 2 188 22
122 Kali Kasbah 8 64 6 42 10 50 1 2 4 16 6 6 180 27
A LAPORAN AKHIRIV-9
KOTA PROBOLINGGO
Gangguan
Besaran Urutan
Genangan Prioritas
Bobot
123 Kali Pancor 8 64 4 28 6 30 1 2 124 77
124 Kali Umbul 8 64 6 42 6 30 1 2 138 71
125 Akup 4 32 4 28 6 30 1 2 92 104
126 Afvour Brantas 8 64 6 42 6 30 1 2 138 72
127 Kali Banger 8 64 4 28 6 30 1 2 124 78
Sumber : Hasil Analisa
A LAPORAN AKHIRIV-10
KOTA PROBOLINGGO
4.2. Analisa Hidrologi

Secara umum analisa hidrologi merupakan satu bagian analisa awal dalam
kegiatan perancangan pengembangan sumber daya air. Pengertian yang terkandung
didalamnya adalah bahwa informasi dan besaran-besaran yang diperoleh dalam
analisa hidrologi merupakan masukan penting dalam analisa selanjutnya. Ukuran dan
karakter bangunan hidrolik sebagai sarana dalam pemanfaatan sumber daya air sangat
tergantung dari tujuan pembangunan dan informasi yang diperoleh dari analisa
hidrologi.
Didalam hidrologi, salah satu aspek analisa yang diharapkan dapat dihasilkan
guna menunjang perancangan bangunan-bangunan hidrolik adalah penetapan
besaran-besaran rancangan baik hujan, banjir maupun unsur hidrologi lainnya.
Masalah praktis yang selama ini hampir selalu dijumpai dalam analisa hidrologi
adalah terdapatnya banyak cara pemakaian model dan hasil penelitian dalam hidrologi
yang satu sama lain menggunakan pendekatan yang berbeda dan hasil yang lebih
sering berbeda. Persoalan di atas hanya dapat diselesaikan apabila sifat dan perilaku
daerah yang bersangkutan dapat dikenali dengan baik, sehingga pemilihan cara analisa
dapat dilakukan dengan tepat.
Dalam perencanaan teknis drainase, penerapan debit banjir rencana adalah

merupakan hal yang sangat penting, karena hal ini menyangkut ukuran saluran dan
sarana pelengkapnya yang besar pengaruhnya terhadap biaya pembangunannya.
4.2.1. Data Hujan
Data hujan yang digunakan dalam analisa hidrologi menggunakan stasiun

penakar hujan Probolinggo, Triwung Kidul, Pakistaji dan Kademangan.
Dalam analisa hidrologi, dalam menghitung hujan rata-rata Kota

Probolinggodengan menggunakan metode rata-rata aljabar.Dari data curah hujan pada
4 stasiun tersebut diatas dicari rata-rata curah hujannya.
KOTA PROBOLINGGO
Data pengamatan tercatat dari tahun 1993 – 2007 (15 tahun), dari hasil
perhitungan datatercatat tersebut curah hujan harian maksimum pada wilayah Kota
Probolinggo dapat dilihat pada Tabel berikut :
Tabel 4.11. Tabel Curah Hujan Maksimum Harian

No Tahun Chmaks(mm)
1 1993 117,75
2 1994 109,75
3 1995 106,25
4 1996 81,50
5 1997 88,00
6 1998 73,50
7 1999 81,50
8 2000 96,75
9 2001 76,00
10 2002 101,50
11 2003 74,00
12 2004 72,75
13 2005 63,50
14 2006 96,75
15 2007 90,25
Sumber : BPS Kota Probolinggo
4.2.2. Hujan Rancangan (Desain Rainfall)
Sistem hidrologi biasanya dipengaruhi oleh peristiwa yang luar biasa (ekstrim)
seperti hujan lebat, banjir dan kekeringan. Besaran peristiwa ekstrim berbanding
terbalik dengan frekwensi kejadiannya, peristiwa yang luar biasa ekstrim kejadiannya
sangat langka.
Tujuan analisis frekuensi data hidrologi adalah berkaitan dengan besaran

peristiwa-peristiwa ekstrim yang berkaitan dengan frekwensi kejadiannya melalui
penerapan distribusi kemungkinan.
Uji kesesuaian dengan distribusi kemungkinan dimaksudkan untuk mengetahui

kebenaran suatu hipotesa distribusi frekuensi. Dengan pemeriksaan ini akan diperoleh:
1. Kebenaran antara hasil pengamatan dengan model distribusi yang diharapkan

atau yang diperoleh secara teoritis.
2. Kebenaran hipotesa diterima atau ditolak untuk digunakan pada perhitungan
selanjutnya.
KOTA PROBOLINGGO
Sedangkan uji yang digunakan dalam analisa ini adalah uji Chi Kuadrat dan Uji
Smirnov – Kolmogorov.
a. Distribusi Gumbell
Untuk analisa frekuensi curah hujan menggunakan metode E.J. Gumbell,
dengan persamaan sebagai berikut :
XT = X + K.Sx
Dimana :
XT = Variateyang diekstrapolasikan, besarnya curah hujan rencana periode ulang T tahun.
n
 Xi
X= Harga rata – rata dari data = 1
n
n n
 X i2  X i

Sx= Standard Deviasi = 1 1
n 1
K= Faktor frekuensi, fungsi dari periode ulang (return period) dan tipe frekuensi.
Untuk menghitung faktor frekuensi E.J. Gumbell mengambil harga :
YT  Yn
K =
Sn
Dimana :
YT = Reduced variate sebagai fungsi dari periode ulang T
Yn = Reduced mean sebagai fungsi dari banyak data N).
Sn = Reduced standard deviation sebagai fungsi dari banyak data N.
Hasil perhitungan distribusi Gumbel dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel 4.12. Perhitungan Distribusi Gumbell Curah Hujan Harian Maksimum

2 2
No. Curah Hujan X (mm) Periode Ulang Tr = ( n + 1 )/m X ( X - Xrt )
1 63,50 16,0 4032,25 632,52
2 72,75 8,0 5292,56 252,81
3 73,50 5,3 5402,25 229,52
4 74,00 4,0 5476,00 214,62
5 76,00 3,2 5776,00 160,02
6 81,50 2,7 6642,25 51,12
7 81,50 2,3 6642,25 51,12
8 88,00 2,0 7744,00 0,42
9 90,25 1,8 8145,06 2,56
10 96,75 1,6 9360,56 65,61
11 96,75 1,5 9360,56 65,61
12 101,50 1,3 10302,25 165,12
13 106,25 1,2 11289,06 309,76
14 109,75 1,1 12045,06 445,21
15 117,75 1,1 13865,06 846,81
Jumlah 121375,19 3492,85
KOTA PROBOLINGGO
X Rerata = 88,65
Sx = 15,80
N = 15
Sn = 1,02
Yn = 0,51
Tabel 4.13. Distribusi Gumbell Curah Hujan Harian MaksimumKota Probolinggo

No T Yt K Xt
1 2 0,3665 -0,1433 86,39
2 5 1,4999 0,9672 103,93
3 10 2,2504 1,7025 115,54
4 20 2,9702 2,4078 126,68
5 25 3,1985 2,6315 130,22
6 50 3,9019 3,3207 141,10
7 100 4,6001 4,0048 151,91
8 200 5,2958 4,6865 162,67
b. Distribusi Log Person III

Untuk analisa frekuensi curah hujan menggunakan metode Log Pearson Type III,
dengan persamaan sebagai berikut :
Log XT = LogX + Ktr. S1

Dimana :
Log XT=Variate yang diekstrapolasikan, yaitu besarnya curah hujan rancangan untuk periode ulang
T tahun.
n
 LogX i
Log X= Harga rata – rata dari data LogX  i 1
n
n
 ( LogX i  LogX ) 2
SxLog X= Standard Deviasi S 1  i 1
n 1
G= Koefisien frekuensi, didapat berdasarkan hubungan nilai Cs dengan periode ulang T.
n
n.  ( LogX i  LogX )3
i 1
Cs = Koefisien Kepancengan Cs 
( n  1 )( n  2 ). S 1
3
Hasil perhitungan distribusi Log Pearson III dapat dilihat pada tabel berikut :
KOTA PROBOLINGGO
Tabel 4.14. Perhitungan Distribusi Log Pearson III Curah Hujan Harian Maksimum
2 3
No XI Log XI (LogXI - Log XR) (LogXI - Log XR)
1 63,50 1,80 0,0192 -0,0027
2 72,75 1,86 0,0063 -0,0005
3 73,50 1,87 0,0056 -0,0004
4 74,00 1,87 0,0052 -0,0004
5 76,00 1,88 0,0037 -0,0002
6 81,50 1,91 0,0009 0,0000
7 81,50 1,91 0,0009 0,0000
8 88,00 1,94 0,0000 0,0000
9 90,25 1,96 0,0002 0,0000
10 96,75 1,99 0,0020 0,0001
11 96,75 1,99 0,0020 0,0001
12 101,50 2,01 0,0043 0,0003
13 106,25 2,03 0,0072 0,0006
14 109,75 2,04 0,0098 0,0010
15 117,75 2,07 0,0168 0,0022
Jumlah 1329,75 29,12 0,0841 0,0000038
Rerata 88,65 1,94 0,01 0,0000003
Standar Deviasi = 0,077
Koef. Kepencengan = 0,0007
Tabel 4.15. Distribusi Log Pearson III Curah Hujan Harian Maksimum Kota
Probolinggo
No Kala Ulang G Log X Xt
1 2 0,000 1,941 87,344
2 5 0,842 2,006 101,504
3 10 1,282 2,041 109,795
4 20 1,595 2,065 116,097
4 25 1,751 2,077 119,382
5 50 2,054 2,100 126,016
6 100 2,327 2,122 132,286
7 200 2,577 2,141 138,323
Sumber : Hasil Analisa, 2012
1. Uji Chi – Kuadrat

Persamaan yang digunakan dalam uji chi kuadrat adalah :
 EF  OF 2
x 
k n
2
hit  , EF 
i 1 EF k
Dengan :
2
X hit = Uji statistik
OF = Nilai yang diamati (Observed frequency)
EF = Nilai yang diharapkan (Expected frequency)
KOTA PROBOLINGGO
Perhitungan uji chi kuadrat curah hujan maksimum tahunan Kota Probolinggo
adalah sebagai berikut :
Jumlah Kelas / Sub – Group ( G ) :
K = 1 + (3,322 Log N)
K = 4,907 = 5,0Sub Group
N =15 tahun
Xn = 88,65mm
Yn = 0,5128
Ei = 3,0
Sx/Sn =15,48 mm
Persamaan Gumbell :
XT = Xn + (Yt – Yn)*Sx/Sn;
Yt =-ln [-ln ((T-1)/T))]
Yt =ln T, untuk T > 20 tahunT = 1/1-P)
Nilai peluang (P) masing-masing kelompok = 20%
T20% = 1,000 T60% = 1,667 T100% = 5,000
T40% = 1,250 T80% = 2,500
K20% = 0,000 K60% = 0,511 K100% = 1,609
K40% = 0,223 K80% = 0,916
Tabel 4.16. Perhitungan Uji Chi Kuadrat Curah HujanMaksimum Tahunan Kota
ProbolinggoMetode Gumbell
2
Jumlah Data (Oi – Ei) (Oi – Ei) /Ei
No. Nilai Batas Kelompok
Oi Ei
1 < 80,71 5 3,00 2,00 1,3333
2 80,71 - 84,17 2 3,00 -1,00 0,3333
3 84,17 - 88,62 1 3,00 -2,00 1,3333
4 88,62 - 94,89 1 3,00 -2,00 1,3333
5 94,89 - 105,62 3 3,00 0,00 0,0000
6 105,62 > 3 3,00 0,00 0,0000
Total = 15 18 4,3333
DK =Derajat kebebasan, DK = G – R -1
R =2, untuk distribusi Normal dan binomial
R =1, untuk distribusi Poisson
G =Sub kelompok data.
Cteoritis =4.333
Ctabel 5% =5.991(peluang 5 %)
Ctabel1% =9.210(peluang 1 %)
DK =2.00
Cteoritis<Ctabel 5%, Distribusi teoritis dapat diterima/digunakan.
b. Distribusi Log Pearson Type III

Jumlah Kelas / Sub - Group ( G ) :
K = 1 + 3,322Log N
K =4.907 = 5,0 Sub Group
KOTA PROBOLINGGO
N =15 tahun
Log Xn =1.9412mm
CS =0.0007
Ei =3.000
Slog Xn =0.0775mm
Rumus Distribusi Log Pearson III :
LogX tr  LogXm  K  tr , CS log  .S log Xn
Nilai peluang (P) masing-masing kelompok= 20%

T = 1 / (1-P)
T20% =1,000 T40% = 1,250
T60% =1,667 T80% = 2,500
T100%=5,000
K20% =-2,349 K40% = -1,762
K60% =-0,783 K80% = 0,140
K100% =0,842
Tabel 4.17. Perhitungan Uji Chi Kuadrat Curah HujanMaksimum Tahunan Metode Log
Pearson III
Jumlah Data 2
No. Nilai Batas Kelompok (Oi - Ei) (Oi - Ei) /Ei
Oi Ei
1 < 1,76 0 3,00 -3,00 3,000
2 1,76 - 1,80 0 3,00 -3,00 3,000
3 1,80 - 1,88 4 3,00 1,00 0,333
4 1,88 - 1,95 4 3,00 1,00 0,333
5 1,95 - 2,01 4 3,00 1,00 0,333
6 2,01 > 3 3,00 0,00 0,000
Total = 15 18 7,000
DK =Derajat kebebasan, DK = G - R -1
R =2, untuk distribusi Normal dan binomial
R =1, untuk distribusi Poisson
G =Sub kelompok data.
Cteoritis =7,000
Ctabel 5% =5,991(peluang 5 %)
Ctabel1% =9,210(peluang 1 %)
DK =2,00
Cteoritis antara 1-5%, Tidak mungkin mengambil keputusan.
2. Uji Smirnov – Kolmogorov

Persamaan yang digunakan dalam pengujian Smirnov - Kolmogorof adalah :
 maks  PE ( x )  Pt ( x )
Maks = Selisih data probabilitas teoritis dan empiris

Pt(X) = Posisi data x menurut sebaran teoritis
Pe(X) = Posisi data x menurut sebaran empiris
KOTA PROBOLINGGO
Hasil uji frekuensi distribusi Gumbell dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel 4.18. Perhitungan Uji Smirnov – Kolmogorov Curah HujanMaksimum Tahunan

Kota ProbolinggoMetode Gumbell
No. Xi m P(x) = m/(n+1) % P(x<) K P'(x<) D (%)
1 63,50 15 0,938 0,0625 -1,5923 0,0411 0,021
2 72,75 14 0,875 0,1250 -1,0066 0,1727 0,048
3 73,50 13 0,813 0,1875 -0,9592 0,1877 0,000
4 74,00 12 0,750 0,2500 -0,9275 0,1980 0,052
5 76,00 11 0,688 0,3125 -0,8009 0,2409 0,072
6 81,50 10 0,625 0,3750 -0,4527 0,3688 0,006
7 81,50 9 0,563 0,4375 -0,4527 0,3688 0,069
8 88,00 8 0,500 0,5000 -0,0412 0,5192 0,019
9 90,25 7 0,438 0,5625 0,1013 0,5673 0,005
10 96,75 6 0,375 0,6250 0,5128 0,6891 0,064
11 96,75 5 0,313 0,6875 0,5128 0,6891 0,002
12 101,50 4 0,250 0,7500 0,8135 0,7603 0,010
13 106,25 3 0,188 0,8125 1,1143 0,8174 0,005
14 109,75 2 0,125 0,8750 1,3358 0,8515 0,024
15 117,75 1 0,063 0,9375 1,8423 0,9086 0,029
Total =1329,75mm
N =15Tahun
Dmax =0,072
Rerata =88,65mm
CS =0,2797
Do (1%) =0,300
Std Dev =15,80mm
CK =-0,8726
Do (5%) =0,400
K =(Xn-X)/S
P'(x) =e^-e^-y
D<Do (5%)(Persamaan distribusi dapat diterima).
b. Distribusi Log Pearson Type III

Hasil uji frekuensi Log Pearson Type III dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel 4.19. Perhitungan Uji Smirnov – Kolmogorov Curah HujanMaksimum Tahunan

Metode Log Pearson Type III
No. LogXi m P(x) = m/(n+1) % P(x<) K P'(x) P'(x<) D (%)
1 1,803 15 0,938 0,0625 -1,7870 0,877 0,123 0,061
2 1,862 14 0,875 0,1250 -1,0248 0,716 0,284 0,159
3 1,866 13 0,813 0,1875 -0,9674 0,704 0,296 0,109
4 1,869 12 0,750 0,2500 -0,9294 0,696 0,304 0,054
5 1,881 11 0,688 0,3125 -0,7799 0,664 0,336 0,023
KOTA PROBOLINGGO
No. LogXi m P(x) = m/(n+1) % P(x<) K P'(x) P'(x<) D (%)

6 1,911 10 0,625 0,3750 -0,3883 0,582 0,418 0,043
7 1,911 9 0,563 0,4375 -0,3883 0,582 0,418 0,019
8 1,944 8 0,500 0,5000 0,0418 0,966 0,034 0,466
9 1,955 7 0,438 0,5625 0,1833 0,435 0,565 0,003
10 1,986 6 0,375 0,6250 0,5731 0,296 0,704 0,079
11 1,986 5 0,313 0,6875 0,5731 0,296 0,704 0,017
12 2,006 4 0,250 0,7500 0,8417 0,200 0,800 0,050
13 2,026 3 0,188 0,8125 1,0981 0,142 0,858 0,046
14 2,040 2 0,125 0,8750 1,2797 0,101 0,899 0,024
15 2,071 1 0,063 0,9375 1,6741 0,007 0,993 0,055
Total =29,119mm
N =15tahun
Dmax =0,4657
Rerata =1,941mm
CS =0,0007
Do (1%) =0,3000
Std Dev =0,077mm
CK =-0,9068
Do (5%) =0,4000
K =(Xn-X)/S
D>Do (5%)(Persamaan distribusi tidak dapat diterima).
3. Curah Hujan Rancangan Terpilih

Berdasarkan hasil uji kesesuaian distribusi frekuensi terhadap data yang ada
maka curah hujan rancangan terpilih adalah curah hujan dengan distribusi
frekuensi Gumbel, yaitu sebagai berikut :
Tabel 4.20. Hasil Analisa Distribusi Curah Hujan Maksimum Harian Tahunan
No. Periode Ulang Distribusi Gumbell Distribusi Log Pearson III
Tr(tahun) R maks(mm) R maks(mm)
1 2 86,39 87,34
2 5 103,93 101,50
3 10 115,54 109,80
4 20 126,68 116,10
5 25 130,22 119,38
6 50 141,10 126,02
7 100 151,91 132,29
8 200 162,67 138,32
4.2.3. Intensitas Curah Hujan
Intensitas hujan adalah besarnya curah hujan rerata yang terjadi di suatu
daerah dalam suatu satuan waktu tertentu yang sesuai dengan waktu konsentrasi dan
KOTA PROBOLINGGO
periode ulang tertentu. Lama konsentrasi untuk berbagai daerah akan berbeda-beda.
Intensitas hujan yang terjadi dalam selang waktu hujan tertentu tergantung pada
besarnya kala ulang yang diambil. Dalam perencanaan drainase kota, maka curah
hujan rancangan yang diambil adalah curah hujan dengan kala ulang 5 tahun
(Subarkah,1986)
Persamaan yang digunakan menggunakan rumus Mononobe (Subarkah,

1986:20) adalah:
2/3
R 24  24 
I =  
24  tc 
dengan:
I = intensitas hujan (mm/jam)
R24 = curah hujan maksimum harian dalam 24 jam (mm/jam)
tc = waktu konsentrasi (jam)
Waktu konsentrasi adalah waktu yang diperlukan oleh air hujan untuk mengalir
dari suatu titik yang paling jauh ke suatu titik tertentu yang ditinjau pada suatu daerah
pengaliran.
Dalam perencanaan saluran drainase daerah perkotaan, waktu konsentrasi

terdiri dari waktu yang diperlukan air limpasan hujan untuk mengalir melalui
permukaan tanah/jalan menuju ke saluran terdekat yang disebut time of inlet (t1) dan
waktu untuk mengalir dalam saluran tersebut ke suatu tempat yang ditinjau yang
disebut time of flow (t2).
Persamaan yang digunakan untuk menghitung waktu konsentrasi adalah:
Tc  t1  t2
0 , 77
 0,195   L 
t1    
 60   S 
L
t2 
60.V
dengan :
Tc = waktu konsentrasi (menit)
t1 = waktu inlet (menit)
t2 = waktu aliran (menit)
KOTA PROBOLINGGO
Lo = jarak dari titik terjauh ke fasilitas drainase (m)

L = panjang saluran (m)
nd = koefisien hambatan
s = kemiringan daerah pengaliran
v = kecepatan rerata aliran di selokan (m/dt)
Hasil perhitungan intensitas hujan Kota Probolinggodapat dilihat pada tabel

berikut.
Tabel 4.21. Hasil Perhitungan Intensitas Hujan Kota Probolinggo

Lama Hujan Intensitas Hujan It (mm/jam) Dengan Periode Ulang ( Tr )
t (jam) Tr = 2 Tahun Tr = 5 Tahun Tr = 10 Tahun Tr = 20 Tahun Tr = 25 Tahun Tr = 50 tahun Tr = 100 Tahun
1 29.9 36.0 40.1 43.9 45.1 48.9 52.7
2 18.9 22.7 25.2 27.7 28.4 30.8 33.2
3 14.4 17.3 19.3 21.1 21.7 23.5 25.3
4 11.9 14.3 15.9 17.4 17.9 19.4 20.9
5 10.2 12.3 13.7 15.0 15.4 16.7 18.0
6 9.1 10.9 12.1 13.3 13.7 14.8 15.9
7 8.2 9.8 10.9 12.0 12.3 13.4 14.4
8 7.5 9.0 10.0 11.0 11.3 12.2 13.2
9 6.9 8.3 9.3 10.2 10.4 11.3 12.2
10 6.5 7.8 8.6 9.5 9.7 10.5 11.3
11 6.1 7.3 8.1 8.9 9.1 9.9 10.6
12 5.7 6.9 7.6 8.4 8.6 9.3 10.0
13 5.4 6.5 7.2 7.9 8.2 8.8 9.5
14 5.2 6.2 6.9 7.6 7.8 8.4 9.1
15 4.9 5.9 6.6 7.2 7.4 8.0 8.7
16 4.7 5.7 6.3 6.9 7.1 7.7 8.3
17 4.5 5.4 6.1 6.6 6.8 7.4 8.0
18 4.4 5.2 5.8 6.4 6.6 7.1 7.7
19 4.2 5.1 5.6 6.2 6.3 6.9 7.4
20 4.1 4.9 5.4 6.0 6.1 6.6 7.1
21 3.9 4.7 5.3 5.8 5.9 6.4 6.9
22 3.8 4.6 5.1 5.6 5.7 6.2 6.7
23 3.7 4.5 5.0 5.4 5.6 6.0 6.5
24 3.6 4.3 4.8 5.3 5.4 5.9 6.3
4.2.4. Koefisien Pengaliran (limpasan)
Dalam perencanaan drainase, bagian air hujan yang menjadi perhatian adalah
aliran permukaan (surface runoff), sedangkan untuk untuk pengendalian banjir tidak
hanya aliran permukaan, tetapi limpasan (run off). Koefisien pengaliran merupakan
gabungan antara aliran permukaan, aliran yang tertunda pada cekungan-cekungan,
dan aliran bawah permukaan (subsurface flow).
Besarnya koefisien pengaliran (limpasan) untuk daerah perencanaan
disesuaikan dengan karakteristik daerah yang dipengaruhi oleh tata guna lahan (land
use) yang terdapat dalam wilayah pengaliran tersebut.
KOTA PROBOLINGGO
Penentuan koefisien pengaliran untuk analisa debit limpasan tahun 2008

berdasarkan pada tata guna lahan Kota Probolinggo saat ini, sedangkan penentuan
koefisien pengaliran untuk analisa debit limpasan tahun 2018 (10 tahun) didasarkan
pada pola penataan lahan RT RW Kota Probolinggo.
Untuk daerah yang terdiri dari berbagai nilai C maka nilai C rata-rata dapat
dihitung dengan rumus Einstein sbb :
A1C  A2 C 2  ...  An C n
C
A1  A2  ...  An
Dimana :
A1, A2, An : Luas sub-catchment (ha)
C1, C2, Cn : Nilai koefisien pengaliran
Nilai Koefisien Pengaliran dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel 4.22. Tabel Koefisien Pengaliran

No. Tata guna lahan Koefisien Pengaliran (C)
1. Rerumputan
- Tanah pasir, slope 2% 0.05 – 0.10
- Tanah pasir, slope 2 - 7% 0.10 – 0.15
- Tanah pasir, slope 7% 0.15 – 0.20
2. Bisnis
- Pusat kota 0.75 – 0.95
- Daerah pinggiran 0.50 – 0.70
3. Perumahan
- Kepadatan 20 rumah/ha 0.50 – 0.60
- Kepadatan 20 – 60 rumah/ha 0.60 – 0.80
- Kepadatan 60 – 160 rumah/ha 0.70 – 0.90
4. Industri
- Industri ringan 0.50 – 0.80
- Industri berat 0.60 – 0.90
5. Pertanian 0.45 – 0.55
6. Perkebunan 0.20 – 0.30
7. Tanah/kuburan 0.10 – 0.25
8. Tempat bermain 0.20 – 0.35
9. Jalan aspal 0.70 – 0.95
10. Jalan beton 0.80 – 0.95
11. Jalan batu 0.70 – 0.85
Sumber : Imam Subarkah, 1986
KOTA PROBOLINGGO
Besarnya nilai koefisien pengaliran masing-masing daerah tangkapan air

disajikan pada tabel perhitungan tiap-tiap saluran.
4.2.5. Analisa Debit Puncak
Analisa debit puncak daerah perencanaan dihitung dengan menggunakan

Rumus Rasional dikarenakan rumus ini menghasilkan hasil yang baik untuk luas daerah
pengaliran kurang dari 50 km2, dengan persamaan yang digunakan:
Q  0.278.C.I . A
dengan :
3
Q=kapasitas pengaliran (m /dt)
C=koefisien pengaliran
I=intensitas hujan (mm/jam) pada durasi yang sama dengan waktu konsentrasi dan pada periode ulang
tertentu
2
A=luas daerah pengaliran (km )
Sedangkan untuk luas daerah pengaliran antara 0.080 – 50 km2, maka metode
Rasional harus dimodifikasi dengan memperhitungkan efek penampungan saluran.
Efek penampungan saluran dinyatakan dalam bentuk koefisien penampungan

yang berfungsi untuk memperkecil nilai estimasi suatu daerah pengaliran yang terlalu
besar.
Persamaan modifikasi adalah:
Q  0.278.Cs.C.I . A
dengan :
2.tc
Cs=koefisien penampungan=
2.tc  td
tc=waktu konsentrasi
td=lama pengaliran dalam saluran (menit)
4.3. Analisa Jumlah Penduduk dan Debit Buangan Domestik

4.3.1. Proyeksi Jumlah Penduduk
Dalam memperkirakan jumlah penduduk sampai tahun 2018 dalam kajian ini
adlalah menggunakan linear growth model. Asumsi dasar aplikasi linear growth model
KOTA PROBOLINGGO
adalah bahwa tingkat pertumbuhan penduduk jumlahnya konstan dari tahun ke tahun
dan jumlah pertumbuhan tidak tergantung pada jumlah penduduk pada tahun
tertentu. Model matematisnya adalah sebagai berikut :
Pn  P0  na
Dimana :
Pn = Jumlah penduduk pada tahun n
Po = Jumlah penduduk pada tahun awal pengamatan
n = Periode pengamatan
a = Jumlah pertambahan penduduk tiap tahun
Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik Kota Probolinggo jumlah penduduk
Kota Probolinggo pada tahun 2011 adalah 218.061 jiwa dengan jumlah pertumbuhan
penduduk rata-rata setiap tahunnya sebesar 894 jiwa/tahun. Hasil Perhitungan
proyeksi jumlah penduduk di Kota Probolinggo sampai tahun 2033 dapat dilihat pada
tabel berikut.
KOTA PROBOLINGGO
Tabel 4.23. Proyeksi Jumlah Penduduk Kota Probolinggo

Proyeksi Penduduk (Jiwa)
No Kecamatan
2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021 2022 2023
1 Kademangan 60,918 61,097 61,276 61,454 61,633 61,812 61,991 62,170 62,348 62,527 62,706 62,885 63,064
2 Wonoasih 55,594 55,773 55,952 56,130 56,309 56,488 56,667 56,846 57,024 57,203 57,382 57,561 57,740
3 Mayangan 38,268 38,447 38,626 38,804 38,983 39,162 39,341 39,520 39,698 39,877 40,056 40,235 40,414
4 Kanigaran 32,409 32,588 32,767 32,945 33,124 33,303 33,482 33,661 33,839 34,018 34,197 34,376 34,555
5 Kedopok 30,872 31,051 31,230 31,408 31,587 31,766 31,945 32,124 32,302 32,481 32,660 32,839 33,018
Jumlah 218,061 218,955 219,849 220,743 221,637 222,531 223,425 224,319 225,213 226,107 227,001 227,895 228,789
Tabel lanjutan…
Proyeksi Penduduk (Jiwa)
No Kecamatan
2024 2025 2026 2027 2028 2029 2030 2031 2032 2033
1 Kademangan 63,242 63,421 63,600 63,779 63,958 64,136 64,315 64,494 64,673 64,852
2 Wonoasih 57,918 58,097 58,276 58,455 58,634 58,812 58,991 59,170 59,349 59,528
3 Mayangan 40,592 40,771 40,950 41,129 41,308 41,486 41,665 41,844 42,023 42,202
4 Kanigaran 34,733 34,912 35,091 35,270 35,449 35,627 35,806 35,985 36,164 36,343
5 Kedopok 33,196 33,375 33,554 33,733 33,912 34,090 34,269 34,448 34,627 34,806
Jumlah 229,683 230,577 231,471 232,365 233,259 234,153 235,047 235,941 236,835 237,729
KOTA PROBOLINGGO
4.3.2. Analisa Debit Buangan Domestik
Analisa perhitungan debit yang bersal dari limbah domestik penduduk

berdasarkan kepada :
a. Kepadatan penduduk (jiwa)
Tingkat kepadatan penduduk di suatu lokasi pemukiman sangat mempengaruhi
besar kecilnya debit limpasan yang terjadi.
b. Estimasi kebutuhan air baku.
Dalam perhitungan besar limbah penduduk yang terjadi untuk tiap jiwanya
digunakan standart baku dari Dirjen Cipta Karya yaitu 150 liter/hari/jiwa,
sedangkan yang yang diasumsikan menjadi limbah adalah sebesar 80% dari
kebutuhan tersebut. Jadi besar limbah tiap jiwa adalah 120 liter/hari/orang.
Masing-masing saluran drainase yang ada mempunyai luas pembebanan baik

dari hujan maupun dari buangan debit domestik, yang dibagi berdasarkan daerah
tangkapan air yang ada.
Dalam kajian ini perhitungan debit beban air hujan dan buangan
domestikdilakukan untuk tahun 2018, 2023, 2028 dan 2033(5 tahunan)sesuai dengan
perencanaannya. Hasil analisa selengkapnya dapat dilihat pada tabel berikut ini.
KOTA PROBOLINGGO
Tabel 4.24. Hasil Perhitungan Debit Puncak dan Debit Buangan Domestik Kota Probolinggo Tahun 2013
B b H V L CA tc Q Qdom Qtot
N0 Drainase Bentuk s 2 c cs I 3 3 3
(cm) (cm) (cm) (m/dt) (m) (km ) (jam) (m /dt) (m /dt) (m /dt)
1 Jl. KH Hasan Gengong(kr) 80 80 80 Persegi 0.00027 0.226 1,680 0.845 0.8 2.34 0.036 20.44 0.13986 0.00588 0.14573
2 Jl. KH Hasan Gengong(kn) 120 120 75 Persegi 0.00028 0.259 1,034 0.743 0.8 1.59 0.046 26.47 0.19957 0.00517 0.20474
3 Jl. Pahlawan 250 230 125 Trapesium 0.00025 0.342 608 0.198 0.8 1.10 0.069 33.76 0.10314 0.00138 0.10452
4 Jl. Siaman 150 100 100 Trapesium 0.00029 0.272 172 0.025 0.8 0.39 0.069 67.07 0.02604 0.00017 0.02622
5 Jl. Cut Nyak Dien 100 100 50 Persegi 0.00030 0.206 262 0.016 0.8 0.54 0.048 54.53 0.00933 0.00011 0.00944
6 Jl. Abdul Hamid (ka) 50 30 50 Trapesium 0.00028 0.139 401 0.059 0.8 0.77 0.031 43.04 0.01730 0.00041 0.01771
7 Jl. Abdul Hamid (ki) 50 30 50 Trapesium 0.00028 0.139 405 0.059 0.8 0.77 0.031 42.82 0.01735 0.00041 0.01776
8 Jl. Abdul Azis 125 120 63 Trapesium 0.00030 0.238 518 0.169 0.8 0.91 0.048 38.42 0.06883 0.00117 0.07000
9 Jl. Letjen Sutoyo (ka) 55 55 45 Persegi 0.00027 0.159 267 0.065 0.8 0.57 0.039 52.54 0.02951 0.00045 0.02996
10 Jl. Letjen Sutoyo (ki) 460 400 115 Trapesium 0.00030 0.416 267 0.065 0.8 0.55 0.093 53.98 0.07200 0.00045 0.07245
11 Jl. Ir. Juanda (ka) 80 80 60 Persegi 0.00025 0.186 612 0.096 0.8 1.11 0.039 33.65 0.02785 0.00067 0.02852
12 Jl. Ir. Juanda (ki) 100 100 20 Trapesium 0.00030 0.136 443 0.069 0.8 0.81 0.029 41.63 0.01846 0.00048 0.01894
13 Jl. Arief Rahman Hakim 68 68 40 Persegi 0.00028 0.172 195 0.030 0.8 0.44 0.044 62.32 0.01877 0.00021 0.01898
14 Jl. Gub. Suryo (ka) 70 60 70 Persegi 0.00026 0.182 267 0.065 0.6 0.58 0.045 52.04 0.02529 0.00045 0.02574
15 Jl. Gub. Suryo (ki) 40 40 80 Persegi 0.00030 0.162 325 0.079 0.6 0.63 0.037 48.80 0.02346 0.00055 0.02401
16 Jl. Citarum 75 75 90 Persegi 0.00025 0.203 762 0.151 0.7 1.31 0.040 30.08 0.03565 0.00105 0.03670
17 Jl. Krakatau (ka) 70 70 50 Persegi 0.00029 0.197 598 0.466 0.7 1.03 0.039 35.39 0.12516 0.00324 0.12840
18 Jl. Krakatau (ki) 70 70 50 Persegi 0.00027 0.190 598 0.466 0.7 1.06 0.039 34.75 0.12192 0.00324 0.12516
19 Jl. Cokroaminoto 225 200 110 Trapesium 0.00025 0.333 1,426 0.223 0.8 2.12 0.056 21.80 0.06067 0.00155 0.06222
20 Jl. Mastrib (ka) 135 100 80 Trapesium 0.00030 0.262 2,335 1.671 0.6 2.90 0.038 17.74 0.18547 0.01161 0.19708
21 Jl. Mastrb (ki) 195 180 100 Trapesium 0.00029 0.315 740 0.795 0.6 1.21 0.058 31.71 0.24475 0.00552 0.25027
22 Jl. Slamet Riyadi (ka) 100 70 60 Trapesium 0.00025 0.188 1113 0.270 0.6 1.76 0.034 24.76 0.03827 0.00188 0.04015
23 Jl. Slamet Riyadi (ki) 100 70 60 Trapesium 0.00027 0.195 919 0.223 0.6 1.47 0.036 27.86 0.03743 0.00155 0.03898
24 Jl. WK Gatot (ka) 40 40 40 Persegi 0.00030 0.146 788 0.132 0.6 1.25 0.027 30.97 0.01854 0.00092 0.01946
25 Jl. Pandawa 160 110 150 Trapesium 0.00026 0.296 189 0.203 0.7 0.44 0.077 62.13 0.18796 0.00141 0.18937
26 Jl. Sudirman (1) 50 50 50 Bulat 0.00030 0.139 615 0.105 0.8 1.04 0.027 35.18 0.02233 0.00073 0.02306
28 Jl. Sudirman (3) 125 125 70 Persegi 0.00030 0.257 667 0.098 0.8 1.10 0.048 33.75 0.03548 0.00068 0.03616
31 Jl. Serma Abdurrahman 55 50 50 Trapesium 0.00028 0.159 344 0.074 0.8 0.68 0.036 46.57 0.02781 0.00051 0.02833
32 Jl. Yos Sudarso (ka) 35 30 60 Trapesium 0.00030 0.124 282 0.072 0.7 0.57 0.029 52.49 0.02137 0.00050 0.02187
33 Jl. Yos Sudarso (ki) 60 60 60 Persegi 0.00026 0.155 245 0.063 0.7 0.54 0.039 54.39 0.02604 0.00044 0.02647
KOTA PROBOLINGGO
34 Jl. Basuki Rahmad (1) ka 150 120 80 Trapesium 0.00030 0.266 392 0.084 0.7 0.73 0.056 44.33 0.04087 0.00059 0.04146
35 Jl. Basuki Rahmad (1) ki 150 120 60 Trapesium 0.00025 0.218 326 0.070 0.7 0.68 0.052 46.50 0.03289 0.00049 0.03337
36 Jl. Basuki Rahmad (2) 150 120 60 Trapesium 0.00030 0.257 667 0.143 0.7 1.10 0.049 33.74 0.04574 0.00100 0.04674
37 Jl. Basuki Rahmad II 55 55 45 Persegi 0.00029 0.160 675 0.014 0.7 1.13 0.031 33.24 0.00279 0.00010 0.00288
38 Jl. A. Yani (1) 150 120 80 Trapesium 0.00030 0.266 227 0.002 0.8 0.48 0.063 58.67 0.00163 0.00001 0.00164
41 Jl. Hayam Wuruk (1 ka) 40 30 45 Trapesium 0.00028 0.134 159 0.034 0.7 0.38 0.037 69.20 0.01687 0.00024 0.01710
42 Jl. Hayam Wuruk (1 ki) 40 40 30 Persegi 0.00030 0.110 200 0.025 0.7 0.44 0.028 62.62 0.00862 0.00018 0.00880
43 Jl. Hayam Wuruk (2) 40 30 45 Trapesium 0.00025 0.129 486 0.080 0.7 0.93 0.029 37.88 0.01693 0.00056 0.01749
44 Jl. Hayam Wuruk (3 ka) 60 60 50 Persegi 0.00030 0.184 453 0.097 0.7 0.82 0.038 41.15 0.02994 0.00068 0.03062
45 Jl. Hayam Wuruk (3 ki) 55 45 45 Trapesium 0.00025 0.146 453 0.097 0.7 0.88 0.033 39.27 0.02451 0.00068 0.02518
46 Jl. MT. Haryono (ka) 30 30 50 Persegi 0.00028 0.107 1101 0.023 0.8 1.67 0.019 25.63 0.00245 0.00016 0.00261
47 Jl. MT. Haryono (ki) 25 25 30 Persegi 0.00025 0.083 1101 0.023 0.8 1.74 0.016 24.89 0.00195 0.00016 0.00210
48 Jl. H. Ashari (ka) 30 30 40 Persegi 0.00030 0.123 1084 0.022 0.8 1.60 0.021 26.30 0.00279 0.00015 0.00294
49 Jl. H. Ashari (ki) 30 30 40 Persegi 0.00027 0.117 1084 0.022 0.8 1.67 0.021 25.59 0.00268 0.00015 0.00283
50 Jl. Gatot Subroto (ka) 60 60 60 Persegi 0.00030 0.183 366 0.007 0.8 0.70 0.040 45.92 0.00307 0.00005 0.00312
51 Jl. Gatot Subroto (ki) 60 60 60 Persegi 0.00028 0.177 221 0.005 0.8 0.48 0.044 58.44 0.00261 0.00003 0.00264
52 Jl. Letjen Suprapto (ka) 130 100 85 Trapesium 0.00030 0.256 927 0.019 0.8 1.42 0.045 28.49 0.00542 0.00013 0.00555
53 Jl. Letjen Suprapto (ki) 130 100 85 Trapesium 0.00029 0.252 927 0.019 0.8 1.44 0.045 28.25 0.00535 0.00013 0.00549
54 Jl. Teuku Umar (ka) 30 30 30 Persegi 0.00025 0.109 472 0.029 0.8 0.91 0.025 38.45 0.00603 0.00020 0.00623
55 Jl. Teuku Umar (ki) 45 45 30 Persegi 0.00030 0.134 472 0.029 0.8 0.85 0.028 40.30 0.00719 0.00020 0.00739
56 Jl. WR Supratman (ka) 180 175 90 Trapesium 0.00025 0.277 767 0.047 0.8 1.32 0.054 29.97 0.01684 0.00032 0.01716
57 Jl. WR Supratman (ki) 30 30 30 Persegi 0.00028 0.111 720 0.044 0.8 1.20 0.022 31.87 0.00677 0.00030 0.00708
58 Jl. Brigjen Katamso (ka) 80 75 60 Persegi 0.00026 0.187 969 0.059 0.8 1.55 0.035 26.85 0.01227 0.00041 0.01268
59 Jl. Brigjen Katamso (ki) 75 70 55 Trapesium 0.00030 0.164 969 0.059 0.8 1.47 0.029 27.85 0.01060 0.00041 0.01101
60 Jl. Dr Sutomo (ka) 130 130 60 Persegi 0.00027 0.225 327 0.003 0.8 0.66 0.052 47.35 0.00155 0.00002 0.00157
61 Jl. Dr Sutomo (ki) 130 130 60 Persegi 0.00030 0.238 456 0.004 0.8 0.82 0.049 41.01 0.00177 0.00003 0.00179
62 Jl. Imam Bonjol (1) 90 50 65 Trapesium 0.00025 0.152 225 0.002 0.8 0.51 0.040 56.25 0.00105 0.00001 0.00107
64 Jl. Diponegoro (1) 60 50 40 Trapesium 0.00025 0.122 268 0.002 0.8 0.59 0.031 51.46 0.00083 0.00002 0.00084
66 Jl. Kol Sugiono (ka) 70 50 60 Trapesium 0.00028 0.149 270 0.002 0.8 0.56 0.036 52.73 0.00099 0.00002 0.00101
67 Jl. Kol Sugiono (ki) 65 60 30 Trapesium 0.00030 0.147 137 0.001 0.8 0.33 0.040 76.04 0.00081 0.00001 0.00082
KOTA PROBOLINGGO
68 Jl. Moch Saleh (ka) 40 40 40 Bulat 0.00028 0.120 1161 0.010 0.8 1.74 0.021 24.94 0.00118 0.00007 0.00125
69 Jl. Moch Saleh (ki) 40 40 40 Bulat 0.00030 0.124 1161 0.010 0.8 1.69 0.021 25.39 0.00121 0.00007 0.00128
70 Jl. Kapten Suyoso (ka) 120 120 70 Persegi 0.00027 0.200 946 0.008 0.8 1.50 0.037 27.44 0.00184 0.00006 0.00190
71 Jl. Kapten Suyoso (ki) 90 80 60 Trapesium 0.00030 0.207 946 0.008 0.8 1.44 0.037 28.20 0.00188 0.00006 0.00194
72 Jl. Dr. Wahidin (1) 80 70 50 Trapesium 0.00030 0.160 786 0.007 0.8 1.25 0.030 31.01 0.00140 0.00005 0.00145
74 Jl. RA. Kartini (ka) 70 30 90 Tapal kuda 0.00025 0.138 786 0.007 0.8 1.34 0.027 29.60 0.00123 0.00005 0.00128
75 Jl. RA. Kartini (ki) 70 30 90 Trapesium 0.00030 0.176 786 0.007 0.8 1.25 0.033 31.01 0.00153 0.00005 0.00158
76 Jl. AH Nasution (ka) 50 50 50 Persegi 0.00028 0.156 161 0.001 0.8 0.38 0.042 68.76 0.00090 0.00001 0.00091
77 Jl. AH Nasution (ki) 50 50 50 Persegi 0.00030 0.162 161 0.001 0.8 0.37 0.043 69.99 0.00093 0.00001 0.00094
78 Jl. Mawar 150 100 50 Trapesium 0.00025 0.198 818 0.311 0.8 1.38 0.039 29.00 0.07766 0.00216 0.07982
79 Jl. Cempaka 130 125 67 Trapesium 0.00030 0.253 246 0.094 0.8 0.51 0.059 56.32 0.06964 0.00065 0.07029
80 Jl. Kaca Piring 75 70 60 Trapesium 0.00027 0.186 287 0.109 0.6 0.60 0.045 50.63 0.04118 0.00076 0.04194
81 Jl. Anggrek (1) 100 85 100 Trapesium 0.00030 0.248 1,097 0.366 0.6 1.62 0.042 26.13 0.06703 0.00255 0.06957
82 Jl. Anggrek (2) 70 70 70 Persegi 0.00030 0.203 833 0.352 0.6 1.31 0.037 30.11 0.06513 0.00244 0.06757
83 Jl. Pattimura (1 ka) 45 45 50 Persegi 0.00028 0.150 222 0.014 0.8 0.49 0.038 58.31 0.00664 0.00009 0.00674
84 Jl. Pattimura (1 ki) 25 20 30 Persegi 0.00030 0.086 277 0.017 0.8 0.56 0.021 52.97 0.00408 0.00012 0.00420
85 Jl. Pattimura (2 ka) 40 20 60 Trapesium 0.00030 0.128 251 0.015 0.8 0.52 0.031 55.72 0.00585 0.00011 0.00595
86 Jl. Pattimura (2 ki) 50 20 80 Trapesium 0.00027 0.136 229 0.014 0.8 0.50 0.035 56.85 0.00610 0.00010 0.00620
89 Jl. Agus Salim 60 60 60 Bulat 0.00030 0.157 182 0.002 0.7 0.41 0.040 65.72 0.00081 0.00001 0.00082
90 Jl. Trunojoyo 40 30 40 Trapesium 0.00027 0.127 173 0.002 0.7 0.41 0.035 65.66 0.00066 0.00001 0.00067
91 Jl. KH. Mansyur 150 120 60 Persegi 0.00028 0.231 891 0.008 0.8 1.42 0.042 28.57 0.00207 0.00005 0.00212
92 Jl. Kerapu 60 60 60 Persegi 0.00030 0.183 237 0.041 0.8 0.50 0.044 57.39 0.02295 0.00028 0.02324
93 Jl. Lumba-lumba 60 60 50 Persegi 0.00025 0.159 178 0.031 0.7 0.43 0.044 63.44 0.01657 0.00021 0.01678
94 Jl. Tengiri (ka) 110 100 60 Trapesium 0.00030 0.223 347 0.060 0.8 0.67 0.049 47.19 0.03063 0.00042 0.03104
95 Jl. Tengiri (ki) 70 70 50 Persegi 0.00025 0.180 347 0.060 0.8 0.72 0.043 45.03 0.02547 0.00042 0.02589
96 Jl. Cucut 50 30 40 Tapal Kuda 0.00028 0.113 308 0.053 0.6 0.63 0.027 49.29 0.01166 0.00037 0.01203
97 Jl. Paus (ka) 70 70 60 Persegi 0.00025 0.152 240 0.041 0.7 0.54 0.039 54.41 0.01722 0.00029 0.01751
98 Jl. Paus (ki) 80 80 80 Persegi 0.00030 0.190 291 0.050 0.7 0.58 0.044 51.65 0.02201 0.00035 0.02236
99 Jl. Hiu (ka) 45 30 80 Trapesium 0.00027 0.124 407 0.070 0.8 0.79 0.028 42.32 0.01845 0.00049 0.01893
100 Jl. Hiu (ki) 75 50 60 Trapesium 0.00030 0.183 407 0.070 0.8 0.75 0.039 43.48 0.02645 0.00049 0.02694
101 Jl. Tongkol (1) 60 60 70 Persegi 0.00025 0.179 591 0.102 0.7 1.08 0.038 34.26 0.02563 0.00071 0.02634
KOTA PROBOLINGGO
102 Jl. Tongkol (2 ka) 60 60 70 Persegi 0.00030 0.196 347 0.060 0.7 0.67 0.043 47.19 0.02378 0.00042 0.02420
103 Jl. Tongkol (2 ki) 60 60 70 Persegi 0.00030 0.196 347 0.060 0.7 0.67 0.043 47.19 0.02378 0.00042 0.02420
104 Jl. Dorang 135 90 80 Trapesium 0.00028 0.206 294 0.051 0.8 0.60 0.048 50.48 0.02739 0.00035 0.02774
105 Jl. Belanak ( ka) 150 130 70 Trapesium 0.00030 0.257 618 0.106 0.7 1.04 0.049 35.09 0.03581 0.00074 0.03655
106 Jl. Belanak 1 50 50 40 Persegi 0.00025 0.139 265 0.046 0.7 0.58 0.035 51.72 0.01618 0.00032 0.01650
107 Jl. Belanak (ki) 60 60 60 Persegi 0.00030 0.183 92 0.016 0.7 0.24 0.054 93.28 0.01559 0.00011 0.01570
108 Jl. Cumi-cumi 80 60 60 Persegi 0.00027 0.182 560 0.096 0.6 1.00 0.038 35.94 0.02178 0.00067 0.02245
109 Jl. Banyar 30 30 40 Persegi/tegak 0.00030 0.131 288 0.041 0.8 0.58 0.031 51.93 0.01458 0.00029 0.01487
110 Jl. Teri 80 80 70 Persegi/tegak 0.00026 0.199 264 0.045 0.8 0.57 0.049 52.34 0.02600 0.00032 0.02632
111 Mayangan 1 100 100 60 Pesegi 0.00028 0.223 671 0.116 0.8 1.14 0.043 33.05 0.03691 0.00080 0.03772
112 Mayangan 2 130 130 50 Persegi 0.00025 0.201 189 0.033 0.8 0.45 0.054 61.51 0.02413 0.00023 0.02436
114 Mayangan 4 310 340 150 Trapesium 0.00030 0.438 233 0.040 0.8 0.49 0.100 57.89 0.05150 0.00028 0.05178
115 Sal. Arum Permai 175 175 60 Sembarang 0.00025 0.213 685 0.118 0.8 1.21 0.043 31.76 0.03586 0.00082 0.03668
116 Kali Pancor 350 290 150 Trapesium 0.00030 0.435 4239 5.630 0.7 4.58 0.053 13.06 0.76427 0.03913 0.80340
117 Afvour Bromo 280 300 110 Trapesium 0.00025 0.342 4146 3.296 0.7 4.83 0.046 12.60 0.36906 0.02291 0.39197
118 Afvour RSUD 230 180 100 Trapesium 0.00026 0.305 1648 0.122 0.8 2.34 0.049 20.44 0.02742 0.00085 0.02827
119 Kali Basingan 250 250 160 Persegi 0.00030 0.416 1208 0.025 0.7 1.74 0.067 24.87 0.00804 0.00017 0.00821
120 Afvour Barat TPA 250 250 130 Persegi 0.00028 0.339 1072 0.461 0.7 1.63 0.058 25.98 0.13584 0.00320 0.13904
121 Belo'an 540 500 130 Trapesium 0.00027 0.480 3721 9.121 0.7 4.32 0.063 13.59 1.51077 0.06339 1.57417
122 Jl. Sukarno Hatta 230 200 90 Trapesium 0.00025 0.327 836 0.297 0.8 1.41 0.062 28.67 0.11735 0.00206 0.11941
123 Kali Banger 200 200 60 Persegi 0.00029 0.284 2865.5 0.175 0.7 3.43 0.039 15.83 0.02107 0.00121 0.02229
124 Kasbah 800 600 200 Trapesium 0.00025 0.543 2037 0.494 0.7 2.80 0.082 18.15 0.14343 0.00343 0.14687
125 Kali Umbul 870 800 150 Trapesium 0.00028 0.514 5138 3.876 0.7 5.46 0.062 11.62 0.53924 0.02694 0.56618
126 Akup 240 200 110 Trapesium 0.00025 0.335 1550 2.918 0.7 2.27 0.055 20.89 0.65773 0.02028 0.67801
127 Afvour Brantas 1000 950 400 Trapesium 0.00030 0.873 5629 2.485 0.7 5.70 0.096 11.29 0.52351 0.01727 0.54078
KOTA PROBOLINGGO
KOTA PROBOLINGGO
KOTA PROBOLINGGO
KOTA PROBOLINGGO
111 Mayangan 1 100 100 60 Pesegi 0.00028 0.223 671 0.116 0.85 1.14 0.043 33.05 0.03922 0.00089 0.04011
126 Akup 240 200 110 Trapesium 0.00025 0.335 1550 2.918 0.65 2.27 0.055 20.89 0.61075 0.02249 0.63324
KOTA PROBOLINGGO
KOTA PROBOLINGGO
KOTA PROBOLINGGO
KOTA PROBOLINGGO
111 Mayangan 1 100 100 60 Pesegi 0.00028 0.223 671 0.116 0.87 1.14 0.043 33.05 0.03999 0.00097 0.04097
126 Akup 240 200 110 Trapesium 0.00025 0.335 1550 2.918 0.63 2.27 0.055 20.89 0.59509 0.02470 0.61979
KOTA PROBOLINGGO
KOTA PROBOLINGGO
KOTA PROBOLINGGO
KOTA PROBOLINGGO
111 Mayangan 1 100 100 60 Pesegi 0.00028 0.223 671 0.116 0.89 1.14 0.043 33.05 0.04115 0.00106 0.04221
126 Akup 240 200 110 Trapesium 0.00025 0.335 1550 2.918 0.61 2.27 0.055 20.89 0.57160 0.02691 0.59851
KOTA PROBOLINGGO
KOTA PROBOLINGGO
KOTA PROBOLINGGO
KOTA PROBOLINGGO
111 Mayangan 1 100 100 60 Pesegi 0.00028 0.223 671 0.116 0.92 1.14 0.043 33.05 0.04230 0.00114 0.04345
126 Akup 240 200 110 Trapesium 0.00025 0.335 1550 2.918 0.58 2.27 0.055 20.89 0.54811 0.02912 0.57723
KOTA PROBOLINGGO
Keterangan :
B = Lebar Atas b = Lebar Bawah H = Tinggi
s = Kemiringan Aliran v = Kecepatan Aliran L = Panjang Saluran
tc = Waktu Konsentrasi CA = Daerah Tangkapan Air c = Koefisien Pengaliran
cs = Koefisien Penampungan I = Intensitas Hujan Q = Debit Limpasan
Qdom = Debit Buangan Domestik
KOTA PROBOLINGGO
4.4. Pasang Surut Air Laut

Pasang surut adalah naik turunnya permukaan air laut yang disebabkan karena
gaya tarik oleh bulan dan matahari pada perputarannya mengelilingi bumi. Dalam satu
hari terjadi dua kali pasang naik dan dua kali pasang surut.
Sebagian besar saluran drainase di Kota Probolinggo bermuara ke laut,
beberapa waktu kondisi pasang menyebabkan aliran balik (backwater) air laut pada
pertemuan saluran drainase sehingga menyebabkan genangan. Berdasarkan data yang
ada ketinggian air pasang tertinggi adalah 3,3 m dan terendah 0,1 m, hal ini menjadi
acuan dalam perencanaan saluran drainase supaya tidak terjadi aliran balik
(backwater).
KOTA PROBOLINGGO
Tabel 4.29. Pasang Surut Air Laut

Jam 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24
Tanggal
1 2.6 2.2 1.6 1.1 0.7 0.5 0.5 0.7 1.0 1.4 1.7 1.9 2.0 2.0 1.9 1.8 1.8 1.8 2.0 2.2 2.5 2.8 2.9 2.9
2 2.7 2.4 1.9 1.4 1.0 0.7 0.6 0.6 0.9 1.2 1.5 1.8 2.0 2.0 2.0 1.9 1.8 1.8 1.9 2.1 2.3 2.6 2.8 2.9
3 2.8 2.5 2.1 1.7 1.2 0.9 0.7 0.7 0.8 1.1 1.4 1.7 1.9 2.0 2.0 1.9 1.9 1.8 1.8 1.9 2.1 2.4 2.6 2.7
4 2.7 2.5 2.3 1.9 1.5 1.1 0.9 0.8 0.8 1.0 1.3 1.6 1.8 2.0 2.0 2.0 2.0 1.9 1.9 1.9 2.0 2.1 2.3 2.4
5 2.5 2.5 2.3 2.1 1.7 1.4 1.1 1.0 0.9 1.0 1.2 1.4 1.7 1.9 2.1 2.1 2.1 2.0 1.9 1.9 1.9 1.9 2.0 2.1
6 2.2 2.3 2.2 2.1 1.9 1.7 1.4 1.2 1.1 1.1 1.1 1.3 1.6 1.8 2.0 2.2 2.3 2.2 2.2 2.0 1.9 1.8 1.8 1.8
7 1.9 1.9 2.0 2.0 2.0 1.9 1.7 1.5 1.3 1.2 1.2 1.2 1.4 1.7 1.9 2.2 2.4 2.4 2.4 2.3 2.1 1.9 1.7 1.6
8 1.5 1.6 1.7 1.8 1.9 1.9 1.9 1.8 1.6 1.4 1.3 1.2 1.3 1.5 1.8 2.1 2.4 2.6 2.6 2.6 2.4 2.1 1.7 1.4
9 1.3 1.2 1.3 1.4 1.6 1.8 2.0 2.0 1.9 1.7 1.5 1.3 1.3 1.4 1.6 1.9 2.3 2.6 2.8 2.8 2.7 2.4 2.0 1.5
10 1.2 0.9 0.9 1.0 1.3 1.6 1.9 2.0 2.1 2.0 1.8 1.5 1.4 1.3 1.4 1.7 2.1 2.5 2.8 3.0 3.0 2.7 2.3 1.8
11 1.2 0.8 0.6 0.6 0.8 1.2 1.6 1.9 2.2 2.2 2.1 1.8 1.5 1.4 1.3 1.5 1.8 2.3 2.7 3.1 3.2 3.1 2.7 2.2
12 1.5 1.0 0.5 0.4 0.5 0.8 1.2 1.7 2.1 2.3 2.3 2.1 1.8 1.5 1.4 1.4 1.6 2.0 2.5 2.9 3.2 3.3 3.1 2.6
13 1.9 1.3 0.7 0.3 0.2 0.4 0.8 1.3 1.8 2.2 2.4 2.3 2.1 1.8 1.5 1.4 1.4 1.7 2.2 2.7 3.1 3.3 3.3 3.0
14 2.4 1.7 1.0 0.5 0.2 0.2 0.4 0.9 1.5 2.0 2.3 2.4 2.3 2.0 1.7 1.5 1.4 1.5 1.9 2.3 2.8 3.2 3.3 3.2
15 2.8 2.1 1.4 0.8 0.3 0.1 0.2 0.6 1.1 1.6 2.1 2.3 2.4 2.3 2.0 1.7 1.5 1.5 1.7 2.0 2.5 2.9 3.1 3.2
16 3.0 2.5 1.9 1.2 0.7 0.3 0.2 0.4 0.8 1.3 1.8 2.2 2.4 2.4 2.2 2.0 1.7 1.6 1.6 1.8 2.1 2.5 2.8 3.0
17 3.0 2.7 2.3 1.7 1.1 0.7 0.4 0.4 0.6 1.0 1.4 1.9 2.2 2.3 2.3 2.2 2.0 1.8 1.7 1.7 1.9 2.1 2.4 2.7
18 2.8 2.7 2.4 2.0 1.6 1.1 0.7 0.6 0.6 0.8 1.2 1.6 1.9 2.2 2.3 2.3 2.2 2.0 1.8 1.7 1.8 1.9 2.1 2.3
19 2.5 2.5 2.4 2.2 1.9 1.5 1.1 0.9 0.8 0.8 1.0 1.3 1.7 2.0 2.2 2.3 2.3 2.2 2.1 1.9 1.8 1.8 1.8 1.9
20 2.1 2.2 2.2 2.2 2.0 1.8 1.5 1.3 1.1 1.0 1.1 1.2 1.5 1.8 2.1 2.3 2.4 2.4 2.3 2.1 1.9 1.8 1.7 1.7
21 1.7 1.8 1.9 2.0 2.0 1.9 1.8 1.6 1.4 1.3 1.2 1.3 1.4 1.6 1.9 2.1 2.3 2.5 2.5 2.4 2.2 1.9 1.7 1.5
22 1.4 1.4 1.5 1.6 1.8 1.9 1.9 1.9 1.7 1.6 1.5 1.4 1.4 1.5 1.7 2.0 2.3 2.5 2.6 2.5 2.4 2.1 1.8 1.5
23 1.3 1.2 1.2 1.3 1.5 1.7 1.9 1.9 1.9 1.9 1.7 1.6 1.5 1.5 1.6 1.9 2.1 2.4 2.6 2.7 2.6 2.4 2.0 16
24 1.3 1.0 0.9 1.0 1.1 1.4 1.7 1.9 2.0 2.0 1.9 1.8 1.7 1.6 1.6 1.8 2.0 2.3 2.6 2.7 2.7 2.6 2.3 1.8
25 1.4 1.0 0.8 0.7 0.8 1.1 1.4 1.7 2.0 2.1 2.1 2.0 1.8 1.7 1.7 1.7 1.9 2.2 2.5 2.8 2.9 2.8 2.5 2.1
26 1.6 1.1 0.8 0.6 0.6 0.8 1.2 1.5 1.8 2.1 2.1 2.1 1.9 1.8 1.7 1.7 1.9 2.1 2.5 2.7 2.9 2.9 2.7 2.3
27 1.8 1.3 0.9 0.6 0.5 0.6 0.9 1.3 1.7 2.0 2.1 2.1 2.0 1.9 1.7 1.7 1.8 2.0 2.3 2.7 2.9 3.0 2.9 2.5
28 2.1 1.5 1.0 0.6 0.5 0.5 0.7 1.1 1.5 1.8 2.1 2.1 2.1 1.9 1.8 1.7 1.7 1.9 2.2 2.5 2.8 3.0 3.0 2.7
29 2.3 1.8 1.2 0.8 0.5 0.5 0.6 0.9 1.3 1.7 2.0 2.1 2.1 2.0 1.8 1.7 1.7 1.8 2.0 2.4 2.7 2.9 3.0 2.9
30 2.5 2.0 1.5 1.0 0.6 0.5 0.6 0.8 1.2 1.6 1.9 2.1 2.1 2.0 1.9 1.7 1.6 1.7 1.9 2.2 2.5 2.8 2.9 2.9
31 2.7 2.3 1.7 1.2 0.8 0.6 0.6 0.8 1.1 1.5 1.8 2.1 2.2 2.1 2.0 1.8 1.6 1.6 1.7 1.9 2.2 2.6 2.8 2.9
Sumber: PELINDO, Tahun 2012.
A LAPORAN AKHIRVI-49
KOTA PROBOLINGGO
4.5. Analisa Hidrolika

4.5.1. Kapasitas Dimensi Saluran Drainase
Analisa perhitungan dimensi saluran digunakan rumus Manning dengan
metode Normal Depth dimana debit dari aliran yang sejenis (uniform flow) pada suatu
saluran dinyatakan sebagai perkalian dari kecepatan aliran dan luas basah penampang.
Persamaan Manning :
V = (1/n) x R2/3 x S1/2
Untuk saluran trapesium berlaku :
A = (b+mh)h
P = b + (2h ( 1 + m )0.5)
Dimana :
b = lebar dasar saluran (m)
h = Kedalaman aliran(m)
m = Kemiringan talud
V = (1/n) * R2/3 * S1/2
Dimana :
V = Kecepatan aliran (m/dt)
R = Jari – jari hidrolis = A / P
A = luas penampang basah
P = keliling basah
S = kemiringan dasar saluran
n = koefisien kekasaran manning
sedangkan persamaan umum untuk besarnya debit adalah:

Q = V*A
Q = Debit (m3/dt)
Hasil perhitungan kapasitas saluran drainase berdasarkan dimensi saat ini

dapat dilihat pada tabel berikut ini :
KOTA PROBOLINGGO
Tabel 4.30. Kapasitas Saluran Drainase Kota Probolinggo Saat Ini
B b h A P R V Q
N0 Drainase Bentuk Konstruksi m 2 s n 3
(cm) (cm) (cm) (m ) (m) (m) (m/dtk) (m /dtk)
1 Jl. KH Hasan Gengong(kr) 80 80 80 Persegi Pasangan batu kali 0.0 0.64 2.40 0.27 0.00027 0.030 0.23 0.145
2 Jl. KH Hasan Gengong(kn) 120 120 68 Persegi Pasangan batu kali 0.0 0.82 2.56 0.32 0.00028 0.030 0.26 0.212
3 Jl. Pahlawan 250 230 94 Trapesium Pasangan batu kali 0.1 2.23 4.25 0.52 0.00025 0.030 0.34 0.761
4 Jl. Siaman 150 100 75 Trapesium Pasangan batu kali 0.3 0.89 2.68 0.33 0.00029 0.030 0.27 0.242
5 Jl. Cut Nyak Dien 100 100 38 Persegi Pasangan batu kali 0.0 0.38 1.75 0.21 0.00030 0.030 0.21 0.077
6 Jl. Abdul Hamid (ka) 50 30 38 Trapesium Pasangan batu kali 0.2 0.14 1.12 0.13 0.00028 0.030 0.14 0.020
7 Jl. Abdul Hamid (ki) 50 30 38 Trapesium Pasangan batu kali 0.2 0.14 1.12 0.13 0.00028 0.030 0.14 0.020
8 Jl. Abdul Azis 125 120 47 Trapesium Pasangan batu kali 0.0 0.58 2.16 0.27 0.00030 0.030 0.24 0.137
9 Jl. Letjen Sutoyo (ka) 55 55 37 Persegi Pasangan batu kali 0.0 0.20 1.29 0.16 0.00027 0.030 0.16 0.032
10 Jl. Letjen Sutoyo (ki) 460 400 86 Trapesium Pasangan batu kali 0.3 3.64 5.94 0.61 0.00030 0.030 0.42 1.517
11 Jl. Ir. Juanda (ka) 80 80 45 Persegi Pasangan batu kali 0.0 0.36 1.70 0.21 0.00025 0.030 0.19 0.067
12 Jl. Ir. Juanda (ki) 100 100 15 Trapesium Pasangan batu kali 0.0 0.15 1.30 0.12 0.00030 0.030 0.14 0.020
13 Jl. Arief Rahman Hakim 68 68 35 Persegi Pasangan batu kali 0.0 0.24 1.38 0.17 0.00028 0.030 0.17 0.041
14 Jl. Gub. Suryo (ka) 70 60 53 Persegi Pasangan batu kali 0.1 0.33 1.69 0.20 0.00026 0.030 0.18 0.061
15 Jl. Gub. Suryo (ki) 40 40 60 Persegi Pasangan batu kali 0.0 0.24 1.60 0.15 0.00030 0.030 0.16 0.039
16 Jl. Citarum 75 75 68 Persegi Pasangan batu kali 0.0 0.51 2.10 0.24 0.00025 0.030 0.20 0.103
17 Jl. Krakatau (ka) 70 70 50 Persegi Pasangan batu kali 0.0 0.35 1.70 0.21 0.00029 0.030 0.20 0.069
18 Jl. Krakatau (ki) 70 70 50 Persegi Pasangan batu kali 0.0 0.35 1.70 0.21 0.00027 0.030 0.19 0.066
19 Jl. Cokroaminoto 225 200 96 Trapesium Pasangan batu kali 0.1 2.02 4.03 0.50 0.00025 0.030 0.33 0.673
20 Jl. Mastrib (ka) 135 100 66 Trapesium Pasangan batu kali 0.2 0.76 2.46 0.31 0.00030 0.030 0.26 0.198
21 Jl. Mastrb (ki) 195 180 75 Trapesium Pasangan batu kali 0.1 1.39 3.36 0.41 0.00029 0.030 0.31 0.438
22 Jl. Slamet Riyadi (ka) 100 70 45 Trapesium Pasangan batu kali 0.3 0.37 1.71 0.21 0.00025 0.030 0.19 0.069
23 Jl. Slamet Riyadi (ki) 100 70 45 Trapesium Pasangan batu kali 0.3 0.37 1.71 0.21 0.00027 0.030 0.20 0.071
24 Jl. WK Gatot (ka) 40 40 36 Persegi Pasangan batu kali 0.0 0.14 1.12 0.13 0.00030 0.030 0.15 0.021
25 Jl. Pandawa 160 110 113 Trapesium Pasangan batu kali 0.2 1.45 3.53 0.41 0.00026 0.030 0.30 0.429
26 Jl. Sudirman (1) 50 50 38 Bulat Tempolong 0.0 0.19 1.25 0.15 0.00030 0.035 0.14 0.026
27 Jl. Sudirman (2) 50 50 46 Bulat Tempolong 0.0 0.23 1.42 0.16 0.00028 0.030 0.16 0.038
28 Jl. Sudirman (3) 125 125 57 Persegi Pasangan batu kali 0.0 0.71 2.39 0.30 0.00030 0.030 0.26 0.183
31 Jl. Serma Abdurrahman 55 50 38 Trapesium Pasangan batu kali 0.1 0.19 1.27 0.15 0.00028 0.030 0.16 0.031
32 Jl. Yos Sudarso (ka) 35 30 57 Trapesium Pasangan batu bata 0.0 0.18 1.46 0.13 0.00030 0.035 0.12 0.023
KOTA PROBOLINGGO
B b h A P R V Q
33 Jl. Yos Sudarso (ki) 60 60 57 Persegi Pasangan batu bata 0.0 0.34 1.74 0.20 0.00026 0.035 0.15 0.053
34 Jl. Basuki Rahmad (1) ka 150 120 60 Trapesium Pasangan batu kali 0.2 0.79 2.51 0.31 0.00030 0.030 0.27 0.209
35 Jl. Basuki Rahmad (1) ki 150 120 45 Trapesium Pasangan batu kali 0.3 0.59 2.21 0.27 0.00025 0.030 0.22 0.129
36 Jl. Basuki Rahmad (2) 150 120 54 Trapesium Pasangan batu kali 0.3 0.72 2.41 0.30 0.00030 0.030 0.26 0.186
37 Jl. Basuki Rahmad II 55 55 34 Persegi Pasangan batu kali 0.0 0.19 1.23 0.15 0.00029 0.030 0.16 0.030
38 Jl. A. Yani (1) 150 120 60 Trapesium Pasangan batu kali 0.2 0.79 2.51 0.31 0.00030 0.030 0.27 0.209
41 Jl. Hayam Wuruk (1 ka) 40 30 39 Trapesium Pasangan batu kali 0.1 0.13 1.12 0.12 0.00028 0.030 0.13 0.018
42 Jl. Hayam Wuruk (1 ki) 40 40 23 Persegi Pasangan batu bata 0.0 0.09 0.85 0.11 0.00030 0.035 0.11 0.010
43 Jl. Hayam Wuruk (2) 40 30 41 Trapesium Pasangan batu kali 0.1 0.14 1.16 0.12 0.00025 0.030 0.13 0.018
44 Jl. Hayam Wuruk (3 ka) 60 60 46 Persegi Pasangan batu kali 0.0 0.28 1.52 0.18 0.00030 0.030 0.18 0.051
45 Jl. Hayam Wuruk (3 ki) 55 45 37 Trapesium Pasangan batu kali 0.1 0.18 1.23 0.15 0.00025 0.030 0.15 0.027
46 Jl. MT. Haryono (ka) 30 30 38 Persegi Pasangan batu bata 0.0 0.11 1.05 0.11 0.00028 0.035 0.11 0.012
47 Jl. MT. Haryono (ki) 25 25 23 Persegi Pasangan batu bata 0.0 0.06 0.70 0.08 0.00025 0.035 0.08 0.005
48 Jl. H. Ashari (ka) 30 30 30 Persegi Pasangan batu kali 0.0 0.09 0.90 0.10 0.00030 0.030 0.12 0.011
49 Jl. H. Ashari (ki) 30 30 30 Persegi Pasangan batu kali 0.0 0.09 0.90 0.10 0.00027 0.030 0.12 0.011
50 Jl. Gatot Subroto (ka) 60 60 45 Persegi Pasangan batu kali 0.0 0.27 1.50 0.18 0.00030 0.030 0.18 0.049
51 Jl. Gatot Subroto (ki) 60 60 45 Persegi Pasangan batu kali 0.0 0.27 1.50 0.18 0.00028 0.030 0.18 0.048
52 Jl. Letjen Suprapto (ka) 130 100 64 Trapesium Pasangan batu kali 0.2 0.71 2.38 0.30 0.00030 0.030 0.26 0.182
53 Jl. Letjen Suprapto (ki) 130 100 64 Trapesium Pasangan batu kali 0.2 0.71 2.38 0.30 0.00029 0.030 0.25 0.179
54 Jl. Teuku Umar (ka) 30 30 26 Persegi Pasangan batu kali 0.0 0.08 0.82 0.10 0.00025 0.030 0.11 0.008
55 Jl. Teuku Umar (ki) 45 45 23 Persegi Pasangan batu kali 0.0 0.10 0.90 0.11 0.00030 0.030 0.13 0.014
56 Jl. WR Supratman (ka) 180 175 68 Trapesium Pasangan batu kali 0.0 1.19 3.12 0.38 0.00025 0.030 0.28 0.331
57 Jl. WR Supratman (ki) 30 30 23 Persegi Pasangan batu kali 0.0 0.07 0.75 0.09 0.00028 0.030 0.11 0.008
58 Jl. Brigjen Katamso (ka) 80 75 45 Persegi Pasangan batu kali 0.0 0.35 1.67 0.21 0.00026 0.030 0.19 0.065
59 Jl. Brigjen Katamso (ki) 75 70 41 Trapesium Pasangan batu bata 0.0 0.30 1.54 0.19 0.00030 0.035 0.16 0.049
60 Jl. Dr Sutomo (ka) 130 130 45 Persegi Pasangan batu kali 0.0 0.59 2.20 0.27 0.00027 0.030 0.23 0.132
61 Jl. Dr Sutomo (ki) 130 130 45 Persegi Pasangan batu kali 0.0 0.59 2.20 0.27 0.00030 0.030 0.24 0.139
62 Jl. Imam Bonjol (1) 90 50 49 Trapesium Pasangan batu bata 0.3 0.32 1.61 0.20 0.00025 0.035 0.15 0.048
63 Jl. Imam Bonjol (2) 90 50 49 Trapesium Pasangan batu bata 0.3 0.32 1.61 0.20 0.00028 0.035 0.16 0.051
64 Jl. Diponegoro (1) 60 50 30 Trapesium Pasangan batu bata 0.1 0.16 1.14 0.14 0.00025 0.035 0.12 0.020
65 Jl. Diponegoro (2) 60 50 30 Trapesium Pasangan batu bata 0.1 0.16 1.14 0.14 0.00030 0.035 0.13 0.022
66 Jl. Kol Sugiono (ka) 70 50 45 Trapesium Pasangan batu bata 0.2 0.26 1.47 0.18 0.00028 0.035 0.15 0.039
KOTA PROBOLINGGO
B b h A P R V Q
67 Jl. Kol Sugiono (ki) 65 60 23 Trapesium Pasangan batu kali 0.1 0.14 1.07 0.13 0.00030 0.030 0.15 0.021
68 Jl. Moch Saleh (ka) 40 40 35 Bulat Tempolong 0.0 0.14 1.10 0.13 0.00028 0.035 0.12 0.017
69 Jl. Moch Saleh (ki) 40 40 35 Bulat Tempolong 0.0 0.14 1.10 0.13 0.00030 0.035 0.12 0.017
70 Jl. Kapten Suyoso (ka) 120 120 53 Persegi Pasangan batu bata 0.0 0.63 2.25 0.28 0.00027 0.035 0.20 0.126
71 Jl. Kapten Suyoso (ki) 90 80 45 Trapesium Pasangan batu kali 0.1 0.38 1.74 0.22 0.00030 0.030 0.21 0.078
72 Jl. Dr. Wahidin (1) 80 70 38 Trapesium Pasangan batu bata 0.1 0.28 1.49 0.19 0.00030 0.035 0.16 0.044
73 Jl. Dr. Wahidin (2) 80 70 38 Trapesium Pasangan batu bata 0.1 0.28 1.49 0.19 0.00028 0.035 0.15 0.043
74 Jl. RA. Kartini (ka) 70 30 68 Tapal kuda Pasangan batu bata 0.2 0.30 1.79 0.17 0.00025 0.035 0.14 0.042
75 Jl. RA. Kartini (ki) 70 30 68 Trapesium Pasangan batu kali 0.2 0.30 1.79 0.17 0.00030 0.030 0.18 0.053
76 Jl. AH Nasution (ka) 50 50 38 Persegi Pasangan batu kali 0.0 0.19 1.25 0.15 0.00028 0.030 0.16 0.029
77 Jl. AH Nasution (ki) 50 50 38 Persegi Pasangan batu kali 0.0 0.19 1.25 0.15 0.00030 0.030 0.16 0.030
78 Jl. Mawar 150 100 38 Trapesium Pasangan batu kali 0.5 0.45 1.92 0.23 0.00025 0.030 0.20 0.088
79 Jl. Cempaka 130 125 54 Trapesium Pasangan batu kali 0.0 0.69 2.35 0.29 0.00030 0.030 0.25 0.174
80 Jl. Kaca Piring 75 70 45 Trapesium Pasangan batu kali 0.0 0.32 1.62 0.20 0.00027 0.030 0.19 0.060
81 Jl. Anggrek (1) 100 85 75 Trapesium Pasangan batu kali 0.1 0.68 2.41 0.28 0.00030 0.030 0.25 0.168
82 Jl. Anggrek (2) 70 70 53 Persegi Pasangan batu kali 0.0 0.37 1.75 0.21 0.00030 0.030 0.20 0.075
83 Jl. Pattimura (1 ka) 45 45 38 Persegi Pasangan batu kali 0.0 0.17 1.20 0.14 0.00028 0.030 0.15 0.025
84 Jl. Pattimura (1 ki) 25 20 23 Persegi Pasangan batu bata 0.1 0.05 0.67 0.07 0.00030 0.035 0.09 0.004
85 Jl. Pattimura (2 ka) 40 20 45 Trapesium Pasangan batu kali 0.2 0.12 1.17 0.11 0.00030 0.030 0.13 0.016
86 Jl. Pattimura (2 ki) 50 20 60 Trapesium Pasangan batu kali 0.2 0.19 1.51 0.12 0.00027 0.030 0.14 0.025
87 Jl. Pattimura (3 ka) 65 65 10 Persegi Pasangan batu kali 0.0 0.07 0.85 0.08 0.00030 0.030 0.10 0.007
88 Jl. Pattimura (3 ki) 50 50 45 Persegi Pasangan batu kali 0.0 0.23 1.40 0.16 0.00025 0.030 0.15 0.035
89 Jl. Agus Salim 60 60 45 Bulat Tempolong 0.0 0.27 1.50 0.18 0.00030 0.035 0.16 0.042
90 Jl. Trunojoyo 40 30 33 Trapesium Pasangan batu kali 0.1 0.11 1.00 0.11 0.00027 0.030 0.13 0.014
91 Jl. KH. Mansyur 150 120 45 Persegi Pasangan batu kali 0.3 0.59 2.21 0.27 0.00028 0.030 0.23 0.136
92 Jl. Kerapu 60 60 45 Persegi Pasangan batu kali 0.0 0.27 1.50 0.18 0.00030 0.030 0.18 0.049
93 Jl. Lumba-lumba 60 60 38 Persegi Pasangan batu kali 0.0 0.23 1.35 0.17 0.00025 0.030 0.16 0.036
94 Jl. Tengiri (ka) 110 100 45 Trapesium Pasangan batu kali 0.1 0.47 1.94 0.24 0.00030 0.030 0.22 0.104
95 Jl. Tengiri (ki) 70 70 47 Persegi Pasangan batu kali 0.0 0.33 1.64 0.20 0.00025 0.030 0.18 0.059
96 Jl. Cucut 50 30 30 Tapal Kuda Pasangan batu bata 0.3 0.11 0.97 0.12 0.00028 0.035 0.11 0.013
97 Jl. Paus (ka) 70 70 45 Persegi Pasangan batu bata 0.0 0.32 1.60 0.20 0.00025 0.035 0.15 0.048
98 Jl. Paus (ki) 80 80 60 Persegi Pasangan batu bata 0.0 0.48 2.00 0.24 0.00030 0.035 0.19 0.091
99 Jl. Hiu (ka) 45 30 60 Trapesium Pasangan batu bata 0.1 0.21 1.55 0.14 0.00027 0.035 0.12 0.027
100 Jl. Hiu (ki) 75 50 45 Trapesium Pasangan batu kali 0.2 0.27 1.49 0.18 0.00030 0.030 0.18 0.049
KOTA PROBOLINGGO
B b h A P R V Q
101 Jl. Tongkol (1) 60 60 60 Persegi Pasangan batu kali 0.0 0.36 1.80 0.20 0.00025 0.030 0.18 0.065
102 Jl. Tongkol (2 ka) 60 60 60 Persegi Pasangan batu kali 0.0 0.36 1.80 0.20 0.00030 0.030 0.20 0.071
103 Jl. Tongkol (2 ki) 60 60 60 Persegi Pasangan batu kali 0.0 0.36 1.80 0.20 0.00030 0.030 0.20 0.071
104 Jl. Dorang 135 90 60 Trapesium Pasangan batu bata 0.3 0.64 2.26 0.28 0.00028 0.035 0.21 0.132
105 Jl. Belanak ( ka) 150 130 53 Trapesium Pasangan batu kali 0.1 0.72 2.42 0.30 0.00030 0.030 0.26 0.185
106 Jl. Belanak ( 1 ki) 50 50 30 Persegi Pasangan batu kali 0.0 0.15 1.10 0.14 0.00025 0.030 0.14 0.021
107 Jl. Belanak (ki) 60 60 45 Persegi Pasangan batu kali 0.0 0.27 1.50 0.18 0.00030 0.030 0.18 0.049
108 Jl. Cumi-cumi 80 60 45 Persegi Pasangan batu kali 0.2 0.30 1.57 0.19 0.00027 0.030 0.18 0.055
109 Jl. Banyar 30 30 40 Persegi Pasangan batu kali 0.0 0.12 1.10 0.11 0.00030 0.030 0.13 0.016
110 Jl. Teri 80 80 53 Persegi Pasangan batu kali 0.0 0.42 1.85 0.23 0.00026 0.030 0.20 0.084
111 Mayangan 1 100 100 52 Pesegi Pasangan batu kali 0.0 0.52 2.04 0.25 0.00028 0.030 0.22 0.116
112 Mayangan 2 130 130 38 Persegi Pasangan batu kali 0.0 0.49 2.05 0.24 0.00025 0.030 0.20 0.098
113 Mayangan 3 350 350 83 Persegi Pasangan batu kali 0.0 2.89 5.15 0.56 0.00030 0.030 0.39 1.131
114 Mayangan 4 340 310 113 Trapesium Pasangan batu kali 0.1 3.61 5.46 0.66 0.00030 0.030 0.44 1.583
115 Sal. Arum Permai 175 175 45 Sembarang Belum diplengseng 0.0 0.79 2.65 0.30 0.00025 0.033 0.21 0.167
116 Kali Pancor 350 290 113 Trapesium Pasangan batu kali 0.2 3.52 5.36 0.66 0.00030 0.030 0.43 1.529
117 Afvour Bromo 300 280 83 Trapesium Pasangan batu kali 0.1 2.37 4.52 0.52 0.00025 0.030 0.34 0.811
118 Afvour RSUD 230 180 75 Trapesium Pasangan batu kali 0.3 1.49 3.48 0.43 0.00026 0.030 0.30 0.454
119 Kali Basingan 250 250 120 Persegi Pasangan batu kali 0.0 3.00 4.90 0.61 0.00030 0.030 0.42 1.247
120 Afvour Barat TPA 250 250 98 Persegi Tanah 0.0 2.44 4.45 0.55 0.00028 0.033 0.34 0.826
121 Belo'an 540 500 120 Trapesium Pasangan batu kali 0.2 6.22 7.58 0.82 0.00027 0.030 0.48 2.986
122 Jl. Sukarno Hatta 230 200 90 Trapesium Pasangan batu kali 0.2 1.94 3.94 0.49 0.00025 0.030 0.33 0.633
123 Kali Banger 200 200 55 Persegi Pasangan batu kali 0.0 1.10 3.10 0.35 0.00029 0.030 0.28 0.312
124 Kasbah 800 600 150 Trapesium Pasangan batu kali 0.5 10.13 9.67 1.05 0.00025 0.030 0.54 5.502
125 Kali Umbul 870 800 113 Trapesium Pasangan batu kali 0.2 9.30 10.50 0.89 0.00028 0.030 0.51 4.779
126 Akup 240 200 95 Trapesium Pasangan batu kali 0.2 2.06 4.07 0.51 0.00025 0.030 0.33 0.691
127 Afvour Brantas 1000 950 300 Trapesium Pasangan batu kali 0.1 29.06 15.68 1.85 0.00030 0.030 0.87 25.365
Sumber : Hasil Analisa, 2012
Keterangan :
B = Lebar Atas b = Lebar Bawah h = Tinggi Air
m = Kemiringan Dinding Saluran A = Luas Penampang Basah P = Keliling Basah
KOTA PROBOLINGGO
R = Jari – jari Hidrolis s = Kemiringan Saluran n = Koefisien Manning

V = Kecepatan Aliran Q = Debit Air
KOTA PROBOLINGGO
4.5.2. Analisa Dimensi Saluran Drainase

Pada sistem jaringan drainase air mengalir dari hulu ke hilir sesuai dengan pola
aliran masing-masing saluran drainase, sehingga debit dari hulu ke hilir akan semakin
besar. Kapasitas saluran drainase yang ada harus bisa menampung semua debit yang
ada supaya tidak terjadi genangan atau banjir. Sehingga dalam analisa dimensi saluran
drainase perlu diketahuinnya pola aliran dalam sistem jaringan drainase untuk
menentukan jumlah total debit air yang harus ditampung/dialirkan tiap-tiap saluran
drainase. Jaringan drainaseuntuk menentukan total debit air tiap-tiap saluran drainase
berdasarkan pola aliran sistem drainase dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel 4.31. Sistem Jaringan Drainase Kota Probolinggo

Drainase Jaringan
Jl. Krakatau (ka) Jl. Krakatau (ka)
Jl. Krakatau (ki) Jl. Krakatau (ki)
Afvour Bromo Afvour Bromo
Jl. Krakatau (ka)
Jl. Krakatau (ki)
Afvour Brantas Afvour Brantas
Jl. Anggrek (1) Jl. Anggrek (1)
Jl. Anggrek (2) Jl. Anggrek (2)
Jl. WK Gatot (ka) Jl. WK Gatot (ka)
Jl. Pandawa Jl. Pandawa
Jl. WK Gatot (ka)
Jl. Citarum Jl. Citarum
Kali Umbul Kali Umbul
Jl. Pandawa
Jl. Citarum
Jl. Gub. Suryo (ka) Jl. Gub. Suryo (ka)
Jl. Gub. Suryo (ki) Jl. Gub. Suryo (ki)
Jl. Letjen Sutoyo (ka) Jl. Letjen Sutoyo (ka)
Jl. Letjen Sutoyo (ki) Jl. Letjen Sutoyo (ki)
Jl. Mastrib (ka) Jl. Mastrib (ka)
Jl. Mastrb (ki) Jl. Mastrb (ki)
Jl. Slamet Riyadi (ka) Jl. Slamet Riyadi (ka)
Jl. Slamet Riyadi (ki) Jl. Slamet Riyadi (ki)
Jl. Abdul Azis Jl. Abdul Azis
Jl. Cokroaminoto Jl. Cokroaminoto
Jl. Mastrib (ka)
Jl. Mastrb (ki)
Jl. Slamet Riyadi (ka)
Jl. Slamet Riyadi (ki)
Jl. Abdul Azis
Kali Kasbah Kasbah
Jl. Gub. Suryo (ka)
Jl. Gub. Suryo (ki)
Jl. Letjen Sutoyo (ka)
KOTA PROBOLINGGO
Drainase Jaringan
Jl. Letjen Sutoyo (ki)
Jl. Cokroaminoto
Jl. Abdul Azis
Jl. Sukarno Hatta
Jl. Pahlawan Jl. Pahlawan
Jl. Cokroaminoto
Jl. Ir. Juanda (ka) Jl. Ir. Juanda (ka)
Jl. Ir. Juanda (ki) Jl. Ir. Juanda (ki)
Jl. Arief Rahman Hakim Jl. Arief Rahman Hakim
Jl. Sukarno Hatta Jl. Sukarno Hatta
Jl. Arief Rahman Hakim
Jl. Pahlawan
Jl. Mawar Jl. Mawar
Jl. Kaca Piring Jl. Kaca Piring
Jl. Cempaka Jl. Cempaka
Jl. Mawar
Jl. Kaca Piring
Afvour Barat TPA Afvour Barat TPA
Jl. Anggrek (1)
Jl. Sudirman (4) Jl. Sudirman (4)
Jl. Kol Sugiono (ka) Jl. Kol Sugiono (ka)
Jl. Kol Sugiono (ki) Jl. Kol Sugiono (ki)
Jl. Diponegoro (1) Jl. Diponegoro (1)
Jl. A. Yani (1) Jl. A. Yani (1)
ke kiri Jl. Dr Sutomo (ka)
Jl. Dr Sutomo (ki)
Jl. Kol Sugiono (ka)
Jl. Kol Sugiono (ki)
Jl. Dr Sutomo (ka) Jl. Dr Sutomo (ka)
Jl. Dr Sutomo (ki) Jl. Dr Sutomo (ki)
Jl. Trunojoyo Jl. Trunojoyo
Jl. Kapten Suyoso (ki)
Jl. A. Yani (1)
Jl. Agus Salim Jl. Agus Salim
Jl. KH. Mansyur Jl. KH. Mansyur
Jl. Agus Salim
Jl. Trunojoyo
Jl. A. Yani (2)
Jl. RA. Kartini (ka)
Jl. RA. Kartini (ki)
Jl. Dr. Wahidin (1)
Jl. Dr. Wahidin (2)
Jl. Kapten Suyoso (ka)
Jl. Kapten Suyoso (ki)
Jl. Moch Saleh (ka)
Jl. Moch Saleh (ki)
Jl. Moch Saleh (ka) Jl. Moch Saleh (ka)
Jl. A. Yani (2)
Jl. Agus Salim
Jl. KH. Mansyur
Jl. Moch Saleh (ki) Jl. Moch Saleh (ki)
Jl. Diponegoro (2) Jl. Diponegoro (2)
KOTA PROBOLINGGO
Drainase Jaringan
Jl. Imam Bonjol (2) Jl. Imam Bonjol (2)
Jl. Kapten Suyoso (ka) Jl. Kapten Suyoso (ka)
Jl. Imam Bonjol (2)
Jl. Diponegoro (2)
Jl. Kapten Suyoso (ki) Jl. Kapten Suyoso (ki)
Jl. Dr. Wahidin (1) Jl. Dr. Wahidin (1)
Jl. Dr. Wahidin (2) Jl. Dr. Wahidin (2)
Jl. RA. Kartini (ka) Jl. RA. Kartini (ka)
Jl. RA. Kartini (ki) Jl. RA. Kartini (ki)
Jl. AH Nasution (ka) Jl. AH Nasution (ka)
Jl. AH Nasution (ki) Jl. AH Nasution (ki)
Afvour RSUD Afvour RSUD
Jl. Anggrek (1)
Jl. KH. Mansyur
Jl. A. Yani (3)
Jl. AH Nasution (ka)
Jl. AH Nasution (ki)
Jl. Sudirman (5)
Jl. Lumba-lumba Jl. Lumba-lumba
Jl. Cucut Jl. Cucut
Jl. Hiu (ka) Jl. Hiu (ka)
Jl. Hiu (ki) Jl. Hiu (ki)
Jl. Tengiri (ka) Jl. Tengiri (ka)
Jl. Hiu (ka)
Jl. Paus (ki)
Jl. Tengiri (ki) Jl. Tengiri (ki)
Jl. Cucut
Jl. Paus (ka)
Jl. Banyar Jl. Banyar
Jl. Teri Jl. Teri
Jl. Tengiri (ki)
Mayangan 2 Mayangan 2
Jl. Dorang Jl. Dorang
Jl. Tengiri (ka)
Jl. Paus (ka) Jl. Paus (ka)
Jl. Paus (ki) Jl. Paus (ki)
Jl. Hiu (ka)
Jl. Tongkol (1) Jl. Tongkol (1)
Jl. Tongkol (2 ka) Jl. Tongkol (2 ka)
Jl. Hiu (ki)
Jl. KH. Mansyur
Jl. Tongkol (2 ki) Jl. Tongkol (2 ki)
Jl. Teri
Jl. Tongkol (1)
Jl. Tongkol (2 ka)
Jl. Tongkol (2 ki)
Jl. Cucut
Jl. Teri
Jl. Tengiri (ka)
Jl. Tengiri (ki)
Mayangan 2
KOTA PROBOLINGGO
Drainase Jaringan
Jl. Dorang
Jl. Hiu (ka)
Jl. Lumba-lumba
Jl. Belanak 1
Jl. Belanak (ki)
Jl. Belanak 1 Jl. Belanak 1
Jl. Kerapu Jl. Kerapu
Jl. Belanak ( ka) Jl. Belanak ( ka)
Jl. Kerapu
Jl. Belanak (ki) Jl. Belanak (ki)
Jl. Kerapu
Jl. Cumi-cumi Jl. Cumi-cumi
Jl. Kerapu
Mayangan 1
Akup Akup
Jl. Brigjen Katamso (ka) Jl. Brigjen Katamso (ka)
Jl. Brigjen Katamso (ki) Jl. Brigjen Katamso (ki)
Jl. Imam Bonjol (1)
Jl. Teuku Umar (ka)
Jl. Teuku Umar (ki)
ke kanan Jl. Brigjen Katamso (ka)
Jl. Brigjen Katamso (ki)
Jl. Dr Sutomo (ka)
Jl. Pattimura (1 ka) Jl. Pattimura (1 ka)
Jl. Pattimura (1 ki) Jl. Pattimura (1 ki)
Jl. Imam Bonjol (1) Jl. Imam Bonjol (1)
Jl. Dr Sutomo (ka)
Jl. WR Supratman (ka) Jl. WR Supratman (ka)
Jl. WR Supratman (ki) Jl. WR Supratman (ki)
Jl. Teuku Umar (ka) Jl. Teuku Umar (ka)
Jl. Dr Sutomo (ka)
Jl. Teuku Umar (ki) Jl. Teuku Umar (ki)
Jl. Dr Sutomo (ka)
Jl. Siaman Jl. Siaman
Jl. Cut Nyak Dien Jl. Cut Nyak Dien
Jl. Abdul Hamid (ka) Jl. Abdul Hamid (ka)
Jl. Abdul Hamid (ki) Jl. Abdul Hamid (ki)
Kali Banger Kali Banger
Jl. Kerapu
Jl. A. Yani (1)
Jl. Pattimura (1 ka)
Jl. Pattimura (1 ki)
Jl. WR Supratman (ka)
KOTA PROBOLINGGO
Drainase Jaringan
Jl. WR Supratman (ki)
Jl. Teuku Umar (ka)
Jl. Teuku Umar (ki)
Jl. Siaman
Jl. Cut Nyak Dien
Jl. Sudirman (3)
Jl. Abdul Hamid (ka)
Jl. Abdul Hamid (ki)
Jl. Imam Bonjol (1)
Jl. Gatot Subroto (ka) Jl. Gatot Subroto (ka)
Jl. Sudirman (3)
Jl. Gatot Subroto (ki) Jl. Gatot Subroto (ki)
Jl. Sudirman (3)
Jl. Letjen Suprapto (ka) Jl. Letjen Suprapto (ka)
Jl. Sudirman (3)
Jl. Gatot Subroto (ki)
Jl. Letjen Suprapto (ki) Jl. Letjen Suprapto (ki)
Jl. Sudirman (3)
Jl. H. Ashari (ka) Jl. H. Ashari (ka)
Jl. H. Ashari (ki) Jl. H. Ashari (ki)
Jl. MT. Haryono (ka) Jl. MT. Haryono (ka)
Jl. MT. Haryono (ki) Jl. MT. Haryono (ki)
Jl. Basuki Rahmad (2) Jl. Basuki Rahmad (2)
Jl. Letjen Suprapto (ka)
Jl. Letjen Suprapto (ki)
Jl. H. Ashari (ka)
Jl. H. Ashari (ki)
Jl. MT. Haryono (ka)
Jl. MT. Haryono (ki)
Jl. Hayam Wuruk (2) Jl. Hayam Wuruk (2)
Jl. Hayam Wuruk (3 ka) Jl. Hayam Wuruk (3 ka)
Jl. Hayam Wuruk (2)
Jl. Hayam Wuruk (3 ki) Jl. Hayam Wuruk (3 ki)
Jl. Yos Sudarso (ka) Jl. Yos Sudarso (ka)
Jl. Yos Sudarso (ki) Jl. Yos Sudarso (ki)
Jl. Hayam Wuruk (3 ki)
Jl. Basuki Rahmad II Jl. Basuki Rahmad II
Kali Basingan Kali Basingan
Jl. Hayam Wuruk (1 ka) Jl. Hayam Wuruk (1 ka)
Jl. Hayam Wuruk (1 ki) Jl. Hayam Wuruk (1 ki)
Jl. Hayam Wuruk (1 ka)
Jl. Hayam Wuruk (1 ki)
Jl. Serma Abdurrahman Jl. Serma Abdurrahman
Jl. Basuki Rahmad (1) ka Jl. Basuki Rahmad (1) ka
Jl. Serma Abdurrahman
Jl. Basuki Rahmad (1) ki Jl. Basuki Rahmad (1) ki
Jl. KH Hasan Gengong(kr) Jl. KH Hasan Gengong(kr)
Jl. KH Hasan Gengong(kn) Jl. KH Hasan Gengong(kn)
Kali Pancor Kali Pancor
Jl. KH Hasan Gengong(kr)
Jl. KH Hasan Gengong(kn)
Jl. Sudirman (2)
Jl. Basuki Rahmad (1) ka
KOTA PROBOLINGGO
Drainase Jaringan
Jl. Basuki Rahmad (1) ki
Kali Belo'an Belo'an
Kali Pancor
Jl. Sudirman (1)
Sal. Arum Permai Sal. Arum Permai
KOTA PROBOLINGGO
Tabel 4.32. Perhitungan Kapasitas Saluran

Qren B b h L Q kontrol A P R V w H
N0 Drainase n m s
(m3/dt) (m) (m) (m) (m) (m3/dt) (m2) (m) (m) (m/dt) (m) (m)
1 Jl. KH Hasan Gengong(kr) 0.14829 0.80 0.80 0.81 1,680 0.14829 0.030 0.0 0.65 2.42 0.27 0.00027 0.226 0.27 1.08 1.10
2 Jl. KH Hasan Gengong(kn) 0.20698 1.20 1.20 0.66 1,034 0.20698 0.030 0.0 0.80 2.53 0.32 0.00028 0.257 0.22 0.89 0.90
12 Jl. Ir. Juanda (ki) 0.02453 1.00 1.00 0.15 443 0.02453 0.030 0.0 0.15 1.31 0.12 0.00030 0.138 0.05 0.21 0.30
13 Jl. Arief Rahman Hakim 0.02454 0.68 0.68 0.36 195 0.02454 0.030 0.0 0.25 1.40 0.18 0.00028 0.174 0.12 0.48 0.50
17 Jl. Krakatau (ka) 0.19240 1.00 1.00 0.64 598 0.19240 0.030 0.0 0.64 2.28 0.28 0.00029 0.242 0.21 0.86 0.90
18 Jl. Krakatau (ki) 0.18752 1.00 1.00 0.65 598 0.18752 0.030 0.0 0.65 2.29 0.28 0.00027 0.235 0.22 0.86 0.90
19 Jl. Cokroaminoto 0.06290 2.25 2.00 0.92 1,426 0.06290 0.030 0.1 1.93 3.93 0.49 0.00025 0.327 0.31 1.23 1.30
20 Jl. Mastrib (ka) 0.16607 1.35 1.00 0.63 2,335 0.16607 0.030 0.2 0.71 2.38 0.30 0.00030 0.257 0.21 0.84 0.90
24 Jl. WK Gatot (ka) 0.01986 0.40 0.40 0.34 788 0.01986 0.030 0.0 0.14 1.08 0.13 0.00030 0.144 0.11 0.45 0.50
27 Jl. Sudirman (2) 0.01354 0.50 0.50 0.46 770 0.01354 0.030 0.0 0.23 1.42 0.16 0.00028 0.165 0.15 0.61 0.70
30 Jl. Sudirman (5) 0.21548 1.25 1.25 0.60 667 0.21548 0.030 0.0 0.75 2.46 0.31 0.00027 0.248 0.20 0.80 0.90
31 Jl. Serma Abdurrahman 0.03667 0.55 0.50 0.38 344 0.03667 0.030 0.0 0.20 1.29 0.15 0.00028 0.160 0.13 0.51 0.60
32 Jl. Yos Sudarso (ka) 0.02209 0.35 0.30 0.56 282 0.02209 0.035 0.0 0.18 1.44 0.12 0.00030 0.122 0.19 0.75 0.80
33 Jl. Yos Sudarso (ki) 0.02665 0.60 0.60 0.56 245 0.02665 0.035 0.0 0.34 1.72 0.20 0.00026 0.154 0.19 0.75 0.80
36 Jl. Basuki Rahmad (2) 0.03192 1.50 1.20 0.57 667 0.03192 0.030 0.2 0.75 2.45 0.31 0.00030 0.261 0.19 0.76 0.80
41 Jl. Hayam Wuruk (1 ka) 0.01720 0.40 0.30 0.38 159 0.01720 0.030 0.1 0.13 1.10 0.12 0.00028 0.133 0.13 0.51 0.60
43 Jl. Hayam Wuruk (2) 0.01773 0.40 0.30 0.41 486 0.01773 0.030 0.1 0.14 1.16 0.12 0.00025 0.127 0.14 0.55 0.60
44 Jl. Hayam Wuruk (3 ka) 0.03092 0.60 0.60 0.44 453 0.03092 0.030 0.0 0.26 1.48 0.18 0.00030 0.182 0.15 0.59 0.60
45 Jl. Hayam Wuruk (3 ki) 0.02548 0.55 0.45 0.36 453 0.02548 0.030 0.1 0.17 1.20 0.15 0.00025 0.145 0.12 0.48 0.50
54 Jl. Teuku Umar (ka) 0.00806 0.30 0.30 0.27 472 0.00806 0.030 0.0 0.08 0.83 0.10 0.00025 0.110 0.09 0.36 0.40
57 Jl. WR Supratman (ki) 0.00920 0.30 0.30 0.24 720 0.00920 0.030 0.0 0.07 0.77 0.09 0.00028 0.113 0.08 0.31 0.40
68 Jl. Moch Saleh (ka) 0.00180 0.40 0.40 0.42 1161 0.00180 0.035 0.0 0.17 1.23 0.14 0.00028 0.125 0.14 0.56 0.60
78 Jl. Mawar 0.10341 1.50 1.00 0.38 818 0.10341 0.030 0.5 0.45 1.93 0.23 0.00025 0.199 0.13 0.51 0.60
79 Jl. Cempaka 0.05025 1.30 1.25 0.56 246 0.05025 0.030 0.0 0.71 2.38 0.30 0.00030 0.256 0.19 0.74 0.80
84 Jl. Pattimura (1 ki) 0.00484 0.25 0.20 0.23 277 0.00484 0.035 0.1 0.05 0.69 0.07 0.00030 0.087 0.08 0.31 0.40
87 Jl. Pattimura (3 ka) 0.00704 0.65 0.65 0.10 276 0.00704 0.030 0.0 0.06 0.85 0.08 0.00030 0.102 0.03 0.13 0.20
90 Jl. Trunojoyo 0.00102 0.40 0.30 0.34 173 0.00102 0.030 0.1 0.11 1.01 0.11 0.00027 0.127 0.11 0.45 0.50
KOTA PROBOLINGGO
Qren B b h L Q kontrol A P R V w H
N0 Drainase n m s
(m3/dt) (m) (m) (m) (m) (m3/dt) (m2) (m) (m) (m/dt) (m) (m)
95 Jl. Tengiri (ki) 0.02980 0.70 0.70 0.50 347 0.02980 0.030 0.0 0.35 1.70 0.21 0.00025 0.183 0.17 0.66 0.70
102 Jl. Tongkol (2 ka) 0.03628 0.60 0.60 0.64 347 0.03628 0.030 0.0 0.38 1.87 0.20 0.00030 0.199 0.21 0.85 0.90
108 Jl. Cumi-cumi 0.03545 1.50 1.20 0.68 560 0.03545 0.030 0.2 0.89 2.66 0.33 0.00027 0.263 0.23 0.90 1.00
109 Jl. Banyar 0.01711 0.30 0.30 0.40 288 0.01711 0.030 0.0 0.12 1.10 0.11 0.00030 0.131 0.13 0.54 0.60
110 Jl. Teri 0.03024 0.80 0.80 0.56 264 0.03024 0.030 0.0 0.45 1.93 0.23 0.00026 0.203 0.19 0.75 0.80
111 Mayangan 1 0.04345 1.00 1.00 0.52 671 0.04345 0.030 0.0 0.52 2.05 0.26 0.00028 0.224 0.17 0.70 0.70
121 Belo'an 1.09821 5.50 5.00 1.12 3721 1.09821 0.030 0.2 5.79 7.41 0.78 0.00027 0.464 0.37 1.49 1.50
122 Jl. Sukarno Hatta 0.15452 3.50 2.50 0.90 836 0.15452 0.030 0.4 2.59 4.65 0.56 0.00025 0.357 0.30 1.20 1.30
123 Kali Banger 0.03336 2.00 2.00 0.57 2865.5 0.03336 0.030 0.0 1.14 3.14 0.36 0.00029 0.288 0.19 0.76 0.80
126 Akup 0.57723 2.40 2.00 0.90 1550 0.57723 0.030 0.2 1.94 3.95 0.49 0.00025 0.327 0.30 1.20 1.30
127 Afvour Brantas 0.46106 10.00 9.50 0.24 5629 0.46106 0.030 0.8 2.34 10.14 0.23 0.00030 0.216 0.08 0.32 0.40
128 Mayangan ke Laut 0.4712 2.00 2.00 0.73 1100 0.4712 0.030 0.0 1.46 3.46 0.42 0.00030 0.324 0.24 0.97 1.00
129 Mayangan ke Banger 0.1273 1.00 1.00 0.54 650 0.1273 0.030 0.0 0.54 2.09 0.26 0.00030 0.234 0.18 0.72 0.80
Sumber: Hasil Analisa
Keterangan :
B = Lebar Atas Saluran L = Panjang Saluran H = Tinggi Muka Air R = Jari-jari Hidrolis
b = Lebar Bawah Saluran H = Tinggi Saluran n = Koefisien Manning s = Kemiring Dasar Saluran
m = Kemiringan Tanggul A = Luas Penampang Basah P = Keliling Basah V = Kecepatan Aliran
w = Tinggi Jagaan H = Tinggi Saluran
KOTA PROBOLINGGO
Berdasarkan jaringan drainase tersebut di atas maka dapat ditentukan total

debit yang ditampung oleh tiap saluran drainase. Hasil perhitungan debit beban total
tiap saluran drainase dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel 4.33.Debit Beban Total Tiap Saluran Drainase di Kota Probolinggo

3
Qtotal (m /dtk)
No Drainase Qkapasitas (m3/dtk) Keterangan
Tahun 2018 Tahun 2023 Tahun 2028 Tahun 2033
1 Jl. KH Hasan Gengong(kr) 0.14637 0.14701 0.14765 0.14829 0.1446 Desain
2 Jl. KH Hasan Gengong(kn) 0.20530 0.20586 0.20642 0.20698 0.2116 Tetap
3 Jl. Pahlawan 0.11756 0.12201 0.12860 0.13520 0.7612 Tetap
4 Jl. Siaman 0.02949 0.03059 0.03224 0.03388 0.2418 Tetap
5 Jl. Cut Nyak Dien 0.01061 0.01101 0.01161 0.01220 0.0771 Tetap
6 Jl. Abdul Hamid (ka) 0.01884 0.01924 0.01983 0.02041 0.0195 Desain
7 Jl. Abdul Hamid (ki) 0.01889 0.01930 0.01989 0.02048 0.0195 Desain
8 Jl. Abdul Azis 0.07443 0.07599 0.07827 0.08055 0.137 Tetap
9 Jl. Letjen Sutoyo (ka) 0.02079 0.01777 0.01321 0.00865 0.0323 Tetap
10 Jl. Letjen Sutoyo (ki) 0.05000 0.04255 0.03135 0.02015 1.517 Tetap
11 Jl. Ir. Juanda (ka) 0.03207 0.03330 0.03511 0.03692 0.0671 Tetap
12 Jl. Ir. Juanda (ki) 0.02130 0.02212 0.02333 0.02453 0.0204 Desain
13 Jl. Arief Rahman Hakim 0.02135 0.02215 0.02335 0.02454 0.0409 Tetap
14 Jl. Gub. Suryo (ka) 0.02579 0.02584 0.02589 0.02594 0.0609 Tetap
15 Jl. Gub. Suryo (ki) 0.02407 0.02413 0.02419 0.02425 0.0389 Tetap
16 Jl. Citarum 0.02917 0.02674 0.02304 0.01933 0.1029 Tetap
17 Jl. Krakatau (ka) 0.15557 0.16487 0.17863 0.19240 0.0689 Desain
18 Jl. Krakatau (ki) 0.15163 0.16069 0.17411 0.18752 0.0665 Desain
19 Jl. Cokroaminoto 0.06239 0.06256 0.06273 0.06290 0.6733 Tetap
20 Jl. Mastrib (ka) 0.18289 0.17900 0.17254 0.16607 0.1978 Tetap
21 Jl. Mastrb (ki) 0.23048 0.22428 0.21469 0.20509 0.4383 Tetap
22 Jl. Slamet Riyadi (ka) 0.04036 0.04056 0.04077 0.04097 0.0687 Tetap
23 Jl. Slamet Riyadi (ki) 0.03914 0.03931 0.03947 0.03964 0.0713 Tetap
24 Jl. WK Gatot (ka) 0.01956 0.01966 0.01976 0.01986 0.021 Tetap
25 Jl. Pandawa 0.16267 0.15388 0.14061 0.12734 0.4286 Tetap
26 Jl. Sudirman (1) 0.02593 0.02694 0.02842 0.02989 0.026 Desain
27 Jl. Sudirman (2) 0.01174 0.01220 0.01287 0.01354 0.0379 Tetap
30 Jl. Sudirman (5) 0.18721 0.19437 0.20492 0.21548 0.1735 Desain
31 Jl. Serma Abdurrahman 0.03186 0.03308 0.03487 0.03667 0.0309 Desain
32 Jl. Yos Sudarso (ka) 0.02193 0.02198 0.02204 0.02209 0.0228 Tetap
33 Jl. Yos Sudarso (ki) 0.02652 0.02656 0.02661 0.02665 0.053 Tetap
34 Jl. Basuki Rahmad (1) ka 0.03568 0.03380 0.03095 0.02809 0.2093 Tetap
35 Jl. Basuki Rahmad (1) ki 0.02873 0.02722 0.02492 0.02263 0.1287 Tetap
36 Jl. Basuki Rahmad (2) 0.04031 0.03824 0.03508 0.03192 0.1855 Tetap
37 Jl. Basuki Rahmad II 0.00289 0.00290 0.00291 0.00292 0.0298 Tetap
38 Jl. A. Yani (1) 0.00174 0.00177 0.00182 0.00187 0.2093 Tetap
39 Jl. A. Yani (2) 0.01596 0.01657 0.01747 0.01837 0.2093 Tetap
40 Jl. A. Yani (3) 0.02976 0.03037 0.03126 0.03216 0.2057 Tetap
41 Jl. Hayam Wuruk (1 ka) 0.01713 0.01715 0.01718 0.01720 0.018 Tetap
42 Jl. Hayam Wuruk (1 ki) 0.00881 0.00883 0.00884 0.00886 0.0099 Tetap
43 Jl. Hayam Wuruk (2) 0.01755 0.01761 0.01767 0.01773 0.0182 Tetap
44 Jl. Hayam Wuruk (3 ka) 0.03069 0.03077 0.03084 0.03092 0.0508 Tetap
45 Jl. Hayam Wuruk (3 ki) 0.02526 0.02533 0.02541 0.02548 0.0266 Tetap
46 Jl. MT. Haryono (ka) 0.00278 0.00285 0.00295 0.00304 0.012 Tetap
47 Jl. MT. Haryono (ki) 0.00224 0.00229 0.00237 0.00244 0.0047 Tetap
48 Jl. H. Ashari (ka) 0.00330 0.00343 0.00362 0.00381 0.0111 Tetap
KOTA PROBOLINGGO
3
Qtotal (m /dtk)
49 Jl. H. Ashari (ki) 0.00318 0.00330 0.00348 0.00366 0.0105 Tetap
50 Jl. Gatot Subroto (ka) 0.00370 0.00390 0.00420 0.00449 0.0494 Tetap
51 Jl. Gatot Subroto (ki) 0.00314 0.00331 0.00356 0.00381 0.0477 Tetap
52 Jl. Letjen Suprapto (ka) 0.00625 0.00649 0.00685 0.00720 0.1818 Tetap
53 Jl. Letjen Suprapto (ki) 0.00617 0.00641 0.00676 0.00711 0.1787 Tetap
54 Jl. Teuku Umar (ka) 0.00700 0.00727 0.00767 0.00806 0.0085 Tetap
55 Jl. Teuku Umar (ki) 0.00832 0.00864 0.00912 0.00959 0.0135 Tetap
56 Jl. WR Supratman (ka) 0.01930 0.02004 0.02113 0.02222 0.3307 Tetap
57 Jl. WR Supratman (ki) 0.00796 0.00828 0.00874 0.00920 0.0075 Desain
58 Jl. Brigjen Katamso (ka) 0.01426 0.01481 0.01562 0.01643 0.0648 Tetap
59 Jl. Brigjen Katamso (ki) 0.01238 0.01286 0.01357 0.01427 0.0486 Tetap
60 Jl. Dr Sutomo (ka) 0.00177 0.00184 0.00194 0.00204 0.1319 Tetap
61 Jl. Dr Sutomo (ki) 0.00202 0.00210 0.00221 0.00233 0.139 Tetap
62 Jl. Imam Bonjol (1) 0.00114 0.00116 0.00120 0.00123 0.0481 Tetap
63 Jl. Imam Bonjol (2) 0.00117 0.00124 0.00133 0.00143 0.0509 Tetap
64 Jl. Diponegoro (1) 0.00100 0.00105 0.00113 0.00121 0.0197 Tetap
65 Jl. Diponegoro (2) 0.00068 0.00069 0.00071 0.00073 0.0216 Tetap
66 Jl. Kol Sugiono (ka) 0.00119 0.00125 0.00134 0.00143 0.0386 Tetap
67 Jl. Kol Sugiono (ki) 0.00097 0.00102 0.00110 0.00117 0.0205 Tetap
68 Jl. Moch Saleh (ka) 0.00148 0.00156 0.00168 0.00180 0.0168 Tetap
69 Jl. Moch Saleh (ki) 0.00144 0.00150 0.00159 0.00167 0.0174 Tetap
70 Jl. Kapten Suyoso (ka) 0.00214 0.00223 0.00235 0.00248 0.1261 Tetap
71 Jl. Kapten Suyoso (ki) 0.00218 0.00227 0.00239 0.00252 0.0782 Tetap
72 Jl. Dr. Wahidin (1) 0.00154 0.00158 0.00163 0.00168 0.0444 Tetap
73 Jl. Dr. Wahidin (2) 0.00150 0.00153 0.00158 0.00162 0.0428 Tetap
74 Jl. RA. Kartini (ka) 0.00136 0.00139 0.00144 0.00148 0.0418 Tetap
75 Jl. RA. Kartini (ki) 0.00168 0.00172 0.00178 0.00183 0.0534 Tetap
76 Jl. AH Nasution (ka) 0.00103 0.00107 0.00113 0.00119 0.0293 Tetap
77 Jl. AH Nasution (ki) 0.00105 0.00109 0.00114 0.00120 0.0304 Tetap
78 Jl. Mawar 0.08976 0.09323 0.09832 0.10341 0.0882 Desain
79 Jl. Cempaka 0.06165 0.05882 0.05453 0.05025 0.1735 Tetap
80 Jl. Kaca Piring 0.04546 0.04669 0.04849 0.05029 0.0602 Tetap
81 Jl. Anggrek (1) 0.07543 0.07757 0.08064 0.08371 0.1683 Tetap
82 Jl. Anggrek (2) 0.06784 0.06811 0.06838 0.06865 0.0746 Tetap
83 Jl. Pattimura (1 ka) 0.00716 0.00731 0.00752 0.00774 0.0253 Tetap
84 Jl. Pattimura (1 ki) 0.00446 0.00456 0.00470 0.00484 0.0042 Desain
85 Jl. Pattimura (2 ka) 0.00633 0.00646 0.00666 0.00685 0.0158 Tetap
86 Jl. Pattimura (2 ki) 0.00659 0.00673 0.00693 0.00713 0.0254 Tetap
87 Jl. Pattimura (3 ka) 0.00650 0.00664 0.00684 0.00704 0.0067 Desain
88 Jl. Pattimura (3 ki) 0.02245 0.02292 0.02361 0.02429 0.0348 Tetap
89 Jl. Agus Salim 0.00100 0.00106 0.00115 0.00124 0.0424 Tetap
90 Jl. Trunojoyo 0.00082 0.00087 0.00095 0.00102 0.0143 Tetap
91 Jl. KH. Mansyur 0.00239 0.00248 0.00262 0.00275 0.1362 Tetap
92 Jl. Kerapu 0.02470 0.02521 0.02596 0.02671 0.0494 Tetap
93 Jl. Lumba-lumba 0.01799 0.01841 0.01902 0.01964 0.0357 Tetap
94 Jl. Tengiri (ka) 0.03300 0.03368 0.03468 0.03568 0.1039 Tetap
95 Jl. Tengiri (ki) 0.02753 0.02811 0.02896 0.02980 0.0591 Tetap
96 Jl. Cucut 0.01498 0.01599 0.01749 0.01898 0.0127 Desain
97 Jl. Paus (ka) 0.02123 0.02249 0.02437 0.02624 0.0479 Tetap
98 Jl. Paus (ki) 0.02711 0.02872 0.03112 0.03351 0.0913 Tetap
99 Jl. Hiu (ka) 0.02014 0.02058 0.02121 0.02184 0.0266 Tetap
100 Jl. Hiu (ki) 0.02864 0.02925 0.03013 0.03101 0.0488 Tetap
101 Jl. Tongkol (1) 0.03191 0.03382 0.03665 0.03947 0.0645 Tetap
102 Jl. Tongkol (2 ka) 0.02934 0.03109 0.03368 0.03628 0.0707 Tetap
103 Jl. Tongkol (2 ki) 0.02934 0.03109 0.03368 0.03628 0.0707 Tetap
104 Jl. Dorang 0.02949 0.03010 0.03100 0.03189 0.1319 Tetap
105 Jl. Belanak ( ka) 0.03918 0.04011 0.04147 0.04282 0.1852 Tetap
KOTA PROBOLINGGO
3
Qtotal (m /dtk)
106 Jl. Belanak ( 1 ki) 0.01769 0.01811 0.01873 0.01934 0.0208 Tetap
107 Jl. Belanak (ki) 0.01682 0.01721 0.01778 0.01835 0.0494 Tetap
108 Jl. Cumi-cumi 0.02797 0.02986 0.03265 0.03545 0.0553 Tetap
109 Jl. Banyar 0.01581 0.01614 0.01663 0.01711 0.0157 Desain
110 Jl. Teri 0.02797 0.02855 0.02939 0.03024 0.0836 Tetap
111 Mayangan 1 0.04011 0.04097 0.04221 0.04345 0.1161 Tetap
112 Mayangan 2 0.02589 0.02642 0.02720 0.02798 0.0982 Tetap
113 Mayangan 3 0.03953 0.04032 0.04150 0.04267 1.1314 Tetap
114 Mayangan 4 0.05503 0.05613 0.05777 0.05941 1.5826 Tetap
115 Sal. Arum Permai 0.03901 0.03985 0.04106 0.04227 0.1673 Tetap
116 Kali Pancor 0.80767 0.81193 0.81620 0.82046 1.5292 Tetap
117 Afvour Bromo 0.34174 0.32666 0.30280 0.27893 0.8111 Tetap
118 Afvour RSUD 0.03179 0.03302 0.03483 0.03663 0.4542 Tetap
119 Kali Basingan 0.00823 0.00824 0.00826 0.00827 1.2468 Tetap
120 Afvour Barat TPA 0.11999 0.11387 0.10452 0.09517 0.8258 Tetap
121 Belo'an 1.36525 1.30022 1.19921 1.09821 2.9858 Tetap
122 Jl. Sukarno Hatta 0.13430 0.13941 0.14697 0.15452 0.6329 Tetap
123 Kali Banger 0.02694 0.02858 0.03097 0.03336 0.3119 Tetap
124 Kasbah 0.13700 0.13396 0.12922 0.12447 5.5017 Tetap
125 Kali Umbul 0.49209 0.46935 0.43377 0.39819 4.7786 Tetap
126 Akup 0.63324 0.61979 0.59851 0.57723 0.6908 Tetap
127 Afvour Brantas 0.50527 0.49469 0.47787 0.46106 25.3651 Tetap
Keterangan : Desain= Perlu desain ulang penambahan dimensi

Tetap = Tidak perlu perubahan dimensi

Review Masterplan Drainase Kota Probolinggo Laporan Akhir

Diunggah oleh

Hak Cipta:

Format Tersedia

Review Masterplan Drainase Kota Probolinggo Laporan Akhir

Diunggah oleh

Informasi Dokumen

Deskripsi Asli:

Judul Asli

Hak Cipta

Format Tersedia

Bagikan dokumen Ini

Bagikan atau Tanam Dokumen

Opsi Berbagi

Apakah menurut Anda dokumen ini bermanfaat?

Apakah konten ini tidak pantas?

Hak Cipta:

Format Tersedia

Review Masterplan Drainase Kota Probolinggo Laporan Akhir

Diunggah oleh

Hak Cipta:

Format Tersedia

REVIEW MASTERPLAN DRAINASE

Pemerintah Kota Probolinggo

1.1. LATAR BELAKANG

A LAPORAN AKHIR I-1

Tampaknya sektor drainase di Kota Probolinggo masih membutuhkan perhatian

A LAPORAN AKHIR I-2

1.2. TUJUAN DAN SASARAN

1.3. DASAR HUKUM

A LAPORAN AKHIR I-3

 Undang-Undang Republik Indonesia nomor 18 tahun 2008 tentang Pengelolaan

A LAPORAN AKHIR I-4

 Peraturan Daerah Kota Probolinggo Nomor 17 Tahun 2002 tentang Kebersihan.

1.4. RUANG LINGKUP

A LAPORAN AKHIR I-5

1.4.2. Lingkup Wilayah

1.5. METODE DAN KERANGKA PEMIKIRAN

A LAPORAN AKHIR I-6

2. Pendekatan Intersektoral Holistik (Komprehensif)

B. Metode Pengumpulan Data

A LAPORAN AKHIR I-7

C. Metode Analisis Data

A LAPORAN AKHIR I-8

Dalam kegiatan Review Masterplan Drainase Kota Probolinggo dilakukan untuk

Gambar 1.1. Kerangka Pemikiran

A LAPORAN AKHIR I-9

D. Metode Pendekatan Teknis

A LAPORAN AKHIR I-10

1.6. SISTEMATIKA PEMBAHASAN

II. TINJAUAN KEBIJAKAN

III. DATA DAN FAKTA

A LAPORAN AKHIR I-11

IV. ANALISA TEKNIS SALURAN DRAINASE

V. ANALISA SALURAN DRAINASE DAN DAERAH GENANGAN

A LAPORAN AKHIR I-12

BAB IV ANALISA TEKNIS SALURAN DRAINASE

4.1. Analisa Penentuan Prioritas Penanganan Berdasarkan Hasil Inventory

Tabel 4.1. Kriteria PenentuanKomponen Program dan Proyek Sektor

No Tahapan Proses Kriteria

No Tahapan Proses Kriteria

Salah satu indikasi masalah drainase didalam penentuan komponen program

Tabel-tabel selanjutnya adalah merupakan tabel-tabel yang penentuan indikasi dan

Tabel 4.3. Nilai Bobot Berdasarkan Parameter Besaran Genangan

Tabel 4.4. Nilai Bobot Berdasarkan Parameter Frekuensi Genangan

Tabel 4.5. Nilai Bobot Berdasarkan Parameter Gangguan Kerusakan

Tabel 4.6. Nilai Bobot Berdasarkan Parameter Gangguan Ekonomi

Tabel 4.7. Nilai Bobot Berdasarkan Parameter Gangguan Sosial Masyarakat

Tabel 4.8. Nilai Bobot Berdasarkan Parameter Gangguan Lalu lintas

Tabel 4.9. Nilai Bobot Berdasarkan Parameter Gangguan Terhadap Permukiman

4.1.2. Penentuan Skala Prioritas Penanganan Berdasarkan Parameter Yang

Tabel 4.10. Prioritas Penanganan Genangan di Kota Probolinggo

4.2. Analisa Hidrologi

Dalam perencanaan teknis drainase, penerapan debit banjir rencana adalah

4.2.1. Data Hujan

Data hujan yang digunakan dalam analisa hidrologi menggunakan stasiun

Dalam analisa hidrologi, dalam menghitung hujan rata-rata Kota

Tabel 4.11. Tabel Curah Hujan Maksimum Harian

4.2.2. Hujan Rancangan (Desain Rainfall)

Tujuan analisis frekuensi data hidrologi adalah berkaitan dengan besaran