Linda - LP Keluarga Pada Balita
Linda - LP Keluarga Pada Balita
Linda - LP Keluarga Pada Balita
Disusun Oleh :
SN211080
A. PENGERTIAN
Menurut Agadilopa M Marandika (2019), keluarga adalah unit terkecil
dalam masyarakat. Ada beberapa ahli menguraikan pengertian tentang
keluarga sesuai dengan perkembangan sosial yang terjadi di masyarakat.
Beberapa ahli tersebut diantaranya sebagai berikut :
1. Marilyn M. Friedman (1998) yang menyatakan bahwa keluarga adalah
kumpulan dua orang atau lebih yang hidup bersama dengan keterikatan
aturan dan emosional dimana individu mempunyai peran masing-masing
yang merupakan bagian dari keluarga.
2. Duval dan Logan (1986) menguraikan bahwa keluarga adalah
sekumpulan orang dengan ikatan perkawinan kelahiran dan adopsi yang
bertujuan untuk menciptakan, mempertahankan budaya dan
meningkatkan perkembangan fisik, mental, emosional serta sosial dari
tiap anggota keluarga.
3. Salvicion G Bailon dan Aracelis Maglaya (1978) menjelaskan bahwa
keluarga adalah dua atau lebih individu yang hidup dalam satu rumah
tangga karena adanya hubungan darah atau adopsi. Mereka saling
berinteraksi satu dengan yang lain, mempunyai peran masing-masing dan
menciptakan serta mempertahankan suatu budaya.
E. FUNGSI KELUARGA
Lima fungsi keluarga menurut M.Friedman (1998) dalam adalah sebagai
berikut :
1. Fungsi Afektif (affective function)
Berhubungan erat dengan fungsi internal keluarga yang merupakan basis
kekuatan keluarga. Fungsi afektif berguna untuk pemenuhan psikososial.
Keberhasilan melaksanakan fungsi afektif tampak pada kebahagiaan dan
kegembiraan dari seluruh anggota keluarga. Tiap anggota keluarga saling
mempertahankan iklim yang positif, perasaan memiliki perasaan yang
berarti dan merupakan sumber kasih sayang dan reinforcement. Hal
tersebut dipelajari dan dikembangkan melalui interaksi dan berhubungan
dalam keluarga. Dengan demikian, keluarga yang berhasil melaksanakan
fungsi afektif seluruh anggota keluarga dapat mengembangkan konsep
diri yang positif. Fungsi afektif merupakan sumber energi yang
menentukan kebahagiaan keluarga. Perceraian atau masalah keluarga
sering timbul sebagai akibat tidak terpenuhinya fungsi afektif
2. Fungsi Sosialisasi dan Tempat Bersosialisasi (Socialization and Social
Placement Function)
Fungsi ini sebagai tempat untuk melatih anak dan mengembangkan
kemampuannya untuk berhubungan dengan orang lain di luar rumah.
Keluarga merupakan tempat individu untuk belajar bersosialisasi
keberhasilan perkembangan individu dan keluarga dicapai melalui
interaksi atau hubungan antara anggota keluarga yang ditujukan dalam
sosialisasi. Anggota keluarga belajar tentang disiplin, norma-norma,
budaya dan perilaku melalui hubungan dan interaksi dalam keluarga.
3. Fungsi reproduksi (reproductive function)
Keluarga berfungsi untuk meneruskan kelangsungan dan menambah
sumber daya manusia. Dengan adanya program Keluarga Berencana,
maka fungsi ini sedikit terkontrol. Di sisi lain, banyak kelahiran yang
tidak diharapkan atau di luar ikatan perkawinan sehingga lahirlah
keluarga baru dengan satu orang tua.
4. Fungsi ekonomi (economic function)
Keluarga berfungsi untuk memenuhi kebutuhan ekonomi dan tempat
mengembangkan kemampuan individu untuk meningkatkan penghasilan
dan memenuhi kebutuhan keluarga seperti makan, pakaian dan rumah.
Fungsi ini sukar dipenuhi oleh keluarga di bawah garis kemiskinan.
5. Fungsi perawatan atau pemeliharaan kesehatan (health care function)
Fungsi ini untuk mempertahankan keadaan keluarga agar tetap memiliki
produktivitas yang tinggi. Kemampuan keluarga dalam memberikan
perawatan kesehatan memengaruhi status kesehatan keluarga. Bagi
tenaga kesehatan keluarga yang profesional, fungsi perawatan kesehatan
merupakan pertimbangan vital dalam pengkajian keluarga. Untuk
menempatkannya dalam perspektif fungsi ini merupakan salah satu
fungsi keluarga dalam pemenuhan kebutuhan kebutuhan fisik seperti
makan, pakaian, tempat tinggal dan perawatan kesehatan. Keluarga
menyediakan makanan, pakaian, perlindungan dan memelihara
kesehatan. Keluarga merawat anggota keluarga yang mengalami
gangguan kesehatan. keluarga pula yang menentukan kapan anggota
keluarga yang terganggu meminta pertolongan tenaga profesional.
Kemampuan keluarga memberikan asuhan keperawatan memengaruhi
tingkat kesehatan keluarga dan individu. tingkat pengetahuan keluarga
tentang sehat-sakit juga memengaruhi perilaku keluarga menyelesaikan
masalah kesehatan keluarga.
F. STRESS DAN KOPING KELUARGA
Menurut Friedman (2010), proses dan strategi koping keluarga
berfungsi sebagai proses atau mekanisme vital yang memfasilitasi fungsi
keluarga. Tanpa koping keluarga yang efektif, fungsi afektif, sosialisasi,
ekonomi, dan perawatan kesehatan tidak dapat dicapai secara adekuat.
Stresor dibagi menjadi jangka pendek dan jangka panjang. Stresor
jangka pendek yaitu stresor yang dialami keluarga yang memerlukan
penyelesaian dalam waktu 6 bulan. Stresor jangka panjang, yaitu stresor yang
saat ini dialami yang memerlukan penyelesaian lebih dari 6 bulan,
(Kandiningsih Sri. 2021).