BAB 4 Alat Berat
BAB 4 Alat Berat
BAB 4 Alat Berat
4.2 Pembahasan
Didalam penulisan Laporan ini, penulis berpijak pada definisi
produktivitas sebagai rasio antara volume pekerjaan terpasang dilapangan
(output) dan jumlah hari kerja (input) sebagai salah satu tolak ukur efesiensi
dan efektivitas pekerja proyek.
Besar kecilnya produktivitas yang dihasilkan oleh proyek konstruksi
dipengaruhi oleh banyak faktor, diantaranya adalah :
1) Jenis proyek
Ada beberapa jenis proyek yang umumnya menggunakan alat berat.
Proyek-proyek tersebut antara lain proyek gedung, pelabuhan, jalan,
jembatan, irigasi dan pembukaan hutan.
2) Sumber daya
Sumber daya yang dimaksud adalah segala sesuatu yang digunakan
sebagai masukan atau input pada suatu rangkaian kegiatan proyek untuk
memperoleh hasil proyek yang ditetapkan. Sumber daya proyek meliputi :
a. Tenaga Kerja
b. Peralatan
c. Bahan
d. Dana yang tersedia
e. Teknologi
3) Kondisi Lapangan
Kondisi dengan medan yang sulit dan medan yang baik merupakan
faktor lain yang mempengaruhi pemilihan alat berat dan penentuan
Faktor efisiensi suatu alat berat
4) Persyaratan Kontrak
Dalam persyaratan kontrak disini akan ditentukan mutu, waktu dan
biaya, hal ini mempengaruhi produktivitas yang akan dihasilkan sebagai
contoh apabila waktu yang ditetapkan untuk melaksanakan proyek
konstruksi lebih singkat, maka pihak yang melaksanakan proyek
konstruksi tersebut harus memiliki produktivita yang tinggi sehingga
dapat menelesaikan proyek konstruksi sesuai dengan waktu yang telah
ditetapkan.
5) Metode Kerja
Purnomo Soekirno (2002) memberikan pengertian metoda kerja
konstruksi adalah rangkaian dan urutan kegiatan membangun yang
dipadukan dengan persyaratan kontrak (gambar, spesifikasi, jadwal,
penyelesaian dst), ketersediaan sumber daya (seperti tenaga kerja,
bahan, peralatan, dana) dan kondisi lingkungan pelaksanaan proyek
(seperti cuaca, kondisi tanah, kondisi sicial, ekonomi dan politik).
1) Dump Truck
Alat pengangkut atau lebih sering disebut dump truck mempunyai
fungsi untuk mengangkut material hotmix untuk proyek
konstruksi.Pemilihan jenis pengangkutan bergantung pada kondisi lapangan,
volume material, waktu dan biaya.
Dump truck dilengkapi dengan terpal agar material tidak
terkontaminasi dengan bemda asing serta penjaga suhu material Untuk
menentukan Poduktivitas Dump Truck yang mengangkut hotmix, terlebih
dahulu mengetahui kapasitas AMP per-batch.
V
Waktu muat/ Loading time (T1) = ×
Q1 b Tb
8 ton
= 1ton × 1 menit= 8 menit
L
Waktu Tempuh isi (T2) = × 60 menit
v1
107 km
= × 60 menit = 118 ,88 menit
54 km/ jam
L
Waktu Tempuh Kosong (T3) = × 60 menit
v2
107 km
= × 60 menit= 82,30 menit
78 km/ jam
Lama pengerjaan
Untuk mengetahui produktivitas dump truck per hari maka dikalikan dengan
jam efektif kerja per hari yaitu 8 jam :
Produktivitas per hari = Q2 × 8 jam
= 0,63 m3/jam × 8 jam = 5,11 m3/hari
Jumlah dump truck di lapangan hanya menggunakan 7 unit dump truck.
Produktivitas 7 unit dump truck : 7 unit × 0,63 m3/jam = 4,41 m3/jam
Volume pekerjaan aspal diketahui panjang 4248 m, lebar 5 m, tebal 0,05 m,
didapat = 1062 m3.
Volume pekerjaan
=
Produktivitas alat berat × Jam kerja
1062 m3
= = 30,10 dibulatkan menjadi 30 hari
( 4,41m 3/ jam ×8 jam)
Q=W×V×H×E
Keterangan:
Q = Kapasitas produksi asphalt finisher (m³/jam)
V = Kecepatan menghampar (m/jam)
W = Lebar hamparan (m)
E = efisiensi kerja
H = Tebal lapis padat (m³)
Maka untuk menghitung kapasitas produksi alat ini adalah sebagai berikut:
Q3 = 200 × 2,5 × 0,75 × 0,05
=18,75 m3/jam
Volume pekerjaan
=
Produktivitas alat berat × Jam kerja
1062 m3
= = 7,08 dibulatkan menjadi 7 hari
(18,75 m3 / jam ×8 jam)
3) Tandem Roller
Tandem roller merupakan salah satu alat pemadat atau compactor yang
dua rodanya terbuat dari besi, Fungsi dari tandem roller ialah sebagai alat
pemadat awal pada saat penghamparan campuran. Pada pemadatan awal
campuran yang telah di hamparkan kemudian di gilas dengan jumlah
passing yang dibutuhkan sehingga di dapatkan kepadatan pada campuran.
Untuk mencapai kandungan rongga udara dan kepadatan campuran yang
dihasilkan, maka setiap titik harus dilewati alat pemadat dalam arah yang
tetap pada selang temperatur yang ditentukan. Pada passing berikutnya
penggilas harus overlap dengan passing sebelumnya.
W×V ×H ×E
Q=
N
Keterangan:
W : Lebar efektif pemadatan (m)
V : Kecepatan pemadatan (m/jam)
H : Tebal padat satu lapisan (m)
N : Jumlah lintasan
E : Efisiensi kerja
W×V ×H ×E
Q4 =
N
= 32,5 m3/jam
Lama Pengerjaan
= 260 m3/hari
Volume pekerjaan
=
Produktivitas alat berat × Jam kerja
1062 m3
= = 4,08 dibulatkan menjadi 4 hari
(32,5 m3 / jam ×8 jam)
Alat pemadat ini dapat di hitung dengan rumus yang sama dengan hitungan
kapasitas produksi alat Tandem Roller :
W×V ×H ×E
Q5=
N
Keterangan:
W : Lebar efektif pemadatan (m)
V : Kecepatan pemadatan (m/jam)
H : Tebal padat satu lapisan (m)
N : Jumlah lintasan
E : Efisiensi kerja
W×V ×H ×E
Q5 =
N
= 14,06 m3/jam
Jadi, Kapasitas produksi alat pemadat Pneumatic tyred roller (PTR) selama
1 jam adalah : 14,06 m3
Volume pekerjaan
=
Produktivitas alat berat × Jam kerja
1062 m3
= = 9,44 dibulatkan menjadi 9 hari
(14,06 m 3/ jam ×8 jam)