PAPARAN NASKAH RAKERNIS

KORSABHARA BAHARKAM POLRI

STRATEGI MENGEFEKTIFKAN TUGAS OPERASIONAL PREVENTIF

SABHARA DALAM PROGRAM POLRI PRESISI
UNTUK MENGAMANKAN PROGRAM PRIORITAS NASIONAL
DENGAN MEWUJUDKAN KAMTIBMAS YANG KONDUSIF
DALAM MENDUKUNG PEMULIHAN EKONOMI DAN REFORMASI
STRUKTURAL MENUJU INDONESIA MAJU

JAKARTA, 28 S.D. 30 MARET 2022

KELOMPOK 2 OPERASIONAL
PARADIGMA BANGNAS
PANCASILA & UUD 1945
UU NO 2 THN 2002
PUU TERKAIT

PEMULIHAN
EKONOMI DAN
TERWUJUD REFORMASI
KAMTIBMAS STRUKTURAL
YANG KONDUSIF MENUJU
INDONESIA
MAJU

ALUR PIKIR
Pendahuluan
• PROSES MENUJU VISI INDONESIA MAJU ESENSINYA MERUPAKAN UPAYA UNTUK KAT-KAN
SELURUH ASPEK KEHIDUPAN MASY, BANGSA & NEGARA UNTUK MEWUJUDKAN TUJUAN
NASIONAL MLL PEMULIHAN EKONOMI DAN REFORMASI STRUKTURAL
• DALAM UPAYA MEWUJUDKAN VISI INDONESIA MAJU TERSEBUT, POLRI DITUNTUT UNTUK
MAMPU MEWUJUDKAN SITUASI KAMTIBMAS YANG KONDUSIF
• BANG LINGSTRA PD SEKTOR KEAMANAN MENDORONG POLRI UNTUK MENINGKATKAN
EFEKTIFITAS DAN EFISIENSI PELAKSANAAN TUGAS-TUGAS OPERASIONAL TERMASUK
LATAR BELAKANG BIDANG PREVENTIF YANG DIEMBAN OLEH FUNGSI SABHARA
• MENYADARI HAL ITU DIPERLUKAN TEROBOSAN KREATIF BERUPA METODE YG TEPAT DLM
PELAKS OPSNAL PREVENTIF KHUSUSNYA GIAT PENGATURAN, PENJAGAAN, PENGAWALAN
DAN PATROLI AGAR MAMPU HADIRKAN RASA AMAN BAGI MASY

MAKSUD : MEMENUHI TUGAS PENYUSUNAN NASKAH DISKUSI KELOMPOK DALAM

RAKERNIS KORSABHARA POLRI
TUJUAN : MENJABARKAN DAN MEMBERIKAN GAMBARAN TERKAIT STRATEGI
MAKSUD & TUJUAN MENGEFEKTIFKAN TUGAS PREVENTIF SABHARA DALAM PROGRAM POLRI PRESISI UNTUK
MENGAMANKAN PROGRAM PRIORITAS NASIONAL DENGAN MEWUJUDKAN KAMTIBMAS
YANG KONDUSIF DALAM MENDUKUNG PEMULIHAN EKONOMI DAN REFORMASI
STRUKTURAL MENUJU INDONESIA MAJU

DIBATASI PEMBAHASANNYA MENGENAI MATERI OPERASIONAL TUGAS PREVENTIF SABHARA

RUANG LINGKUP KHUSUSNYA DALAM KEGIATAN PENGATURAN, PENJAGAAN, PENGAWALAN DAN PATROLI
OLEH FUNGSI SABHARA

1. BAB I PENDAHULUAN 5. BAB V - TERCAPAINYA PROGRAM NASIONAL

2. BAB II - PELAKSANAAN 6. BAB VI - TERWUJUDNYA INDONESIA MAJU
SISTEMATIKA 3. BAB III - PELUANG DAN KENDALA 7. BAB VII - PENUTUP
4. BAB IV - HASIL YANG DIHARAPKAN (OUTPUT)
 DATA GANGGUAN KAMDAGRI
INDEKS PERILAKU ANTI KORUPSI (IPAK) JUMLAH KEJADIAN KEJAHATAN ATAU TINDAK KRIMINALITAS
DI INDONESIA

PROPORSI PELAKU BISNIS YG MEMILIKI SETIDAKNYA TINGKAT RISIKO TERKENA TINDAK KEJAHATAN
SATU KONTAK DGN PEJABAT PUBLIK & YG MEMBAYAR
SUAP KPD PEJABAT PUBLIK, ATAU DIMINTA UNTUK
MENERIMA SUAP OLEH PEJABAT PUBLIK TERSEBUT
 DATA KONFLIK AGRARIA
FREKUENSI KONFLIK AGRARIA
SEBARAN KONFLIK AGRARIA BERDASARKAN SEKTOR

FREKUENSI KONFLIK AGRARIA

PADA SEKTOR PERKEBUNAN

SUMBER : KONSORSIUM PEMBARUAN AGRARIA, 1 JANUARI 2021

SUMBER : KONSORSIUM PEMBARUAN AGRARIA, 1 JANUARI 2021

 BAB II - PELAKSANAAN

SASARAN POKOK
1. MEMBERIKAN PERLINDUNGAN, PENGAYOMAN
DAN PELAYANAN KEPADA MASYARAKAT.
2. MENIADAKAN UNSUR KESEMPATAN ATAU
PELUANG BAGI ANGGOTA MASYARAKAT YANG
BERNIAT MELAKUKAN PELANGGARAN HUKUM.
3. MELAKSANAKAN TINDAKAN REPRESIF TAHAP
AWAL SERTA BENTUK GANGGUAN KAMTIBMAS.
4. MELAKSANAKAN PENEGAKAN HUKUM
SABHARA
TERBATAS (GAKKUMTAS) SEPERTI TIPIRING.
5. PEMBERDAYAAN DUKUNGAN SATWA DALAM
SAMAPTA BHAYANGKARA TUGAS OPSNAL KEPOLISIAN, SERTA
= SIAP SIAGA MENCEGAH SUPAYA TIDAK 6. MELAKSANAKAN SEARCH AND RESQUE (SAR)
TERJADI GKTM TERBATAS
 BAB II - PELAKSANAAN
PENGATURAN PENGAWALAN
1. KURANG KOMUNIKATIF/ KURANG TERENCANA 1. MENGHARAP PAMRIH / IMBAL JASA
2. OTORITER, AROGAN, DISKRIMINATIF 2. DISKRIMINATIF
3. MEMINTA PAMRIH – PUNGLI 3. KASAR/ AROGAN
4. BERTINDAK BERLEBIHAN – LAHGUN WEWENANG 4. KURANG PEDULI LINGKUNGAN
5. KURANG JALIN KEMITRAAN, MASY SBG OBJEK

PATROLI
PENJAGAAN 1. PENYIAPAN KEKUATAN MASIH APA ADANYA
(PERS, GAR, SARPRAS)
1. DISIPLIN RENDAH, TERLAMBAT / MANGKIR
2. AAP MASIH SEREMONIAL
2. KURANG SIMPATIK, TIMBULKAN KETAKUTAN 3. PARK-WALK-TALK BELUM SESUAI PROSEDUR
3. BELUM HADIRKAN RASA AMAN 4. SASARAN BELUM SESUAI KIRKA INTEL, HEMAT
4. KURANG TERAMPIL BBM
5. PEMBIARAN/ TIDAK WASPADA 5. MONOLOG, KOMUNIKASI SEARAH, BELUM
DIALOGIS
6. REAKTIF, BELUM CEPAT TANGGAP
7. KOLABORASI DGN FUNGSI LAIN BLM BERJALAN
 ANALISA PENYEBAB OPSNAL PREVENTIF KURANG EFEKTIF

FAKTOR SDM DIKTUK

1. ANGGOTA YANG RATA2 BERMASALAH ADALAH 1. ”TERLALU SINGKAT”
ANGGOTA YANG SUDAH TUA/ SENIOR DAN
MENGALAMI DEGRADASI MORAL 2. KURIKULUM BELUM UP TO DATE, PEMBINAAN
SOFTSKILL BELUM MAKSIMAL
2. MASALAH ANGGOTA MUDA AKIBAT KURANGNYA
PENGALAMAN DAN RASA BANGGA YANG
BERLEBIHAN SEHINGGA TERKESAN AROGAN
DAN MUDAH EMOSIONAL

PEMBINAAN SARPRAS
1. PENEMPATAN PERTAMA GASUM < 1 TAHUN SHG 1. BELUM MERATA
SABHARA MENJADI LEMDIK KEDUA STLH SPN 2. BELUM TERJANGKAU IT (PEDALAMAM/
2. LOCAL BOY FOR LOCAL JOB BLM OPTIMAL PERBATASAN/ KEPULAUAN)
3. GIAT BIMBINGAN DAN KONSELING DARI PARA 3. RANMOR KURANG RELEVAN DGN MEDAN
PERWIRA PEMBIMBING (MENTOR), KANIT
PATROLI, KAPOLSEK, PERWIRA-PERWIRA
POLRES/POLDA BLM OPTIMAL
 BAB III – PELUANG DAN KENDALA

O T

OPPORTUNITIES THREATS

1. HARAPAN MASYARAKAT TERKAIT RASA 1. KURANGNYA HARMONISASI KELEMBAGAAN / EGO

AMAN SEKTORAL
2. DUKUNGAN PEMERINTAH PUSAT / DAERAH 2. KONTROL WAS EKSTERNAL DR MASY, MEDIA
THD PEMENUHAN RASA AMAN CENDERUNG MENYUDUTKAN
3. PRANATA SOSIAL/ ADAT YG DUKUNG 3. IPM MASY MSH RENDAH BLM SIAP HADAPI BANG
TUGAS OPSNAL SABHARA LINGSTRA GLOBAL EKONOMI-SOSIAL-BUDAYA-
4. MOU KAPOLRI – MENDAGRI TTG KAMTIB DI TEKNOLOGI
DAERAH 4. KAT-NYA EGOISME & APATISME MASY THD
5. PERKEMBANGAN IT TERMASUK 6 PILAR LINGKUNGAN
TEKNOLOGI 5. KERETAKAN/DISINTEGRASI SOSIAL AKIBAT
6. MEDIA SOSIAL SBG SARANA EDUKASI KEPENTINGAN POLITIK

7. PROGRAM PC-PEN PERMUDAH 6. MODUS KEJAHATAN YG SEMAKIN BERKEMBANG

PENGATURAN GIAT MASY 7. KENDALA KLASIK : GEOGRAFIS, RASIO POLISI-MASY,
ANGGARAN & SARPRAS TERBATAS
 BAB IV – HASIL YG DIHARAPKAN
PENGATURAN PENGAWALAN
1. KOMUNIKATIF/ TERENCANA 1. TIDAK MENGHARAP PAMRIH / IMBAL JASA
2. DIALOGIS, SOPAN, TIDAK DISKRIMINATIF 2. BERTINDAK ADIL
3. TIDAK MEMINTA PAMRIH – PUNGLI 3. SOPAN, TIDAK AROGAN, PROTAGONIS
4. BERTINDAK PROPORSIONAL 4. PEDULI LINGKUNGAN
5. JALIN KEMITRAAN, MASY SBG MITRA

PATROLI
PENJAGAAN 1. PENYIAPAN KEKUATAN MAKSIMAL(PERS, GAR,
SARPRAS)
1. DISIPLIN & DEDIKASI TINGGI
2. AAP SENTUH SUBSTANSI
2. TIMBULKAN RASA SIMPATIK 3. PARK-WALK-TALK SESUAI PROSEDUR
3. HADIRKAN RASA AMAN 4. SASARAN SESUAI KIRKA INTEL, SESUAI KEBUT
4. TERAMPIL LAKS PENJAGAAN SCR PROFSNL OPSNAL
5. WASPADA, TIDAK BERMAIN-MAIN 5. DIALOG, KOMUNIKASI DUA ARAH, MATERI
SUBSTANSIAL
6. PROAKTIF, RESPONSIF
7. KOLABORASI DGN FUNGSI LAIN BERJALAN
 BAB V - TERCAPAINYA PROGRAM NASIONAL
PEMULIHAN EKONOMI REFORMASI STRUKTURAL PENANGANAN COVID-19
1. PROG : DAYA DUKUNG POLRI THD UPAYA REFORMASI STRUKTURAL SUDAH 1. KAT KEGIATAN KEPOLISIAN DALAM
MENGEMBALIKAN PERTUMBUHAN DIMULAI DENGAN PENETAPAN UNDANG- PENANGANAN COVID-19 :
EKONOMI DAN KAT PUAN DAYA BELI MASY UNDANG CIPTA KERJA UNTUK a. MENGEMBANGKAN PROGRAM
a. MENJAMIN PROGRAM PEMERINTAH DALAM MENEGASKAN FOKUS PEMERINTAH ‘KAMPUNG TANGGUH’ DI SELURUH
PEMULIHAN EKONOMI NASIONAL AGAR MELINDUNGI PEKERJA, PERUSAHAAN, WILAYAH INDONESIA DENGAN
TERLAKSANA DENGAN BAIK DI MASYARAKAT. UMKM, DAN DAMPAK NEGATIF MELIBATKAN PEMANGKU KEPENTINGAN.
b. MELAKUKAN PENDAMPINGAN DAN EKONOMI AKIBAT PANDEMI DENGAN b. MENEGAKAN HUKUM YANG TEGAS DAN
PENGAWASAN PROGRAM PEN TERLAKSANA
MENCIPTAKAN IKLIM BISNIS DAN PROPORSIONAL TERHADAP SETIAP
BENAR, TEPAT SASARAN, DAN AKUNTABEL. PELANGGAR PROTOKOL KESEHATAN.
INVESTASI YANG LEBIH BAIK. UPAYA
c. BERPERAN AKTIF MEMBERIKAN INFORMASI
YANG BENAR KEPADA MASYARAKAT. POLRI c. MENDUKUNG SETIAP KEBIJAKAN
1. TEGASKAN DUKUNG UU CIPTAKER PEMERINTAH DALAM MENEGAKKAN
d. MENJAMIN KEAMANAN KEBIJAKAN FISKAL, DISIPLIN PROTOKOL KESEHATAN.
MONETER, DAN INVESTASI 2. KOORDINASI DGN BURUH
2. MENJAGA STABILITAS KAMTIBMAS 2. MENGUATKAN PERAN POLRI DALAM
3. DETEKSI DINI
SEBAGAI DAMPAK TERJADINYA COVID-19 SATGAS PENANGANAN COVID-19 :
4. PATROLI SIBER
a. BERKOLABORASI DENGAN KEMENTERIAN DAN a. MENGERAHKAN SELURUH SUMBER
LEMBAGA SERTA PEMANGKU KEPENTINGAN
5. KONTRA NARASI DAYA POLRI DALAM MEMBANTU
LAINNYA DALAM RANGKA MENINGKATKAN 6. SIAPKAN PAM GIAT PEMERINTAH MENANGGULANGI COVID-
KETAHANAN PANGAN 19.
7. JUNJUNG “KESELAMATAN RAKYAT
b. KOMUNIKASI DENGAN SERIKAT PEKERJA GUNA SBG HUKUM TERTINGGI” b. MENGERAHKAN SELURUH SUMBER
MENJAGA STABILITAS KEAMANAN DAYA POLRI DALAM MENDUKUNG
c. PEMETAAN KERAWANAN KAMTIBMAS GUNA PROGRAM VAKSINASI NASIONAL
MENCEGAH TERJADINYA TINDAK PIDANA
BAB VI - TERWUJUDNYA INDONESIA MAJU
 BAB VII – PENUTUP
KESIMPULAN REKOMENDASI
1. TUGAS OPERASIONAL PREVENTIF SABHARA MEREKOMENDASIKAN KEPADA KABAHARKAM DAN ASSDM
DALAM PROGRAM POLRI PRESISI SAAT INI KAPOLRI UNTUK MENYUSUN REGULASI TERKAIT MASA MINIMAL
01
SUDAH TERLAKSANA DENGAN CUKUP BAIK, BERDINAS DI SABHARA SELAMA 3 TAHUN BARU DI MUTASIKAN KE
TERBUKTI DENGAN MENINGKATNYA INDEKS FUNGSI LAIN.
RASA AMAN DI MASYARAKAT. MEREKOMENDASIKAN KEPADA KABAHARKAM DAN ASSDM
2. MASIH TERDAPAT SEJUMLAH KEKURANGAN KAPOLRI UNTUK MENYUSUN PENDIDIKAN KEJURUAN KEMAMPUAN
DAN KELEMAHAN YANG PERLU DIPERBAIKI SAMAPTA BAGI PERSONIL BARU YANG DITEMPATKAN PADA FUNGSI
BAIK DALAM PELAKSANAAN KEGIATAN 02
SAMAPTA SELAMA MINIMAL 2 BULAN YANG MENYERTAI BINTRA
PENGATURAN, PENJAGAAN, PENGAWALAN PENGAMBILAN BARET SABHARA SEHINGGA ANGGOTA SABHARA
DAN PATROLI AGAR LEBIH MAKSIMAL MEMILIKI RASA KEBANGGAAN DAN JIWA KORSA YANG TINGGI
UNTUK BERKONTRIBUSI UNTUK
MENGAMANKAN PROGRAM PRIORITAS MEREKOMENDASIKAN KEPADA KABAHARKAM UNTUK MEREVISI
NASIONAL DENGAN MEWUJUDKAN PERKABAHARKAM NOMOR 1, 2 DAN 3 TAHUN 2017 TENTANG
KAMTIBMAS YANG KONDUSIF DALAM PENGATURAN, PENJAGAAN DAN PENGAWALAN FUNGSI SABHARA
03
MENDUKUNG PEMULIHAN EKONOMI DAN DISESUAIKAN DENGAN SPIRIT TRANSFORMASI DIGITAL, SEHINGGA
REFORMASI STRUKTURAL MENUJU KEHADIRAN POLRI DI TENGAH-TENGAH MASYARAKAT JUGA
INDONESIA MAJU. MENCAKUP KEHADIRAN DI DUNIA DIGITAL
MEREKOMENDASIKAN KEPADA KABAHARKAM DAN ASRENA
04 KAPOLRI UNTUK MENAMBAH ANGGARAN DAN INDEKS ANGGARAN
UNTUK KEGIATAN PATROLI SABHARA