Laporan Pendahuluan
Laporan Pendahuluan
Laporan Pendahuluan
BAB – 1
PENDAHULUAN
1.1. LATAR BELAKANG
Kebutuhan masyarakat akan tempat tinggal ini mendorong pemerintah untuk melakukan
pembangunan gedung rumah susun (rusun) di Indonesia. Menurut Luthfiah (2010) di
wilayah perkotaan yang padat penduduk sudah tidak memungkinkan untuk membangun
hunian secara horizontal dikarenakan minimnya ketersediaan lahan. Konsep rumah susun
inilah yang dijadikan sebagai solusi bagi masyarakat menengah kebawah agar tetap dapat
memiliki tempat tinggal layak huni. Seiring dengan usia dan pemakaian rumah susun yang
telah bertahun- tahun, maka kondisi rusun semakin menurun nilai kelayakannya. Untuk
mengatasi hal itu, maka perlu dilakukan kegiatan perawatan. Kurang adanya pemeliharaan
dan juga perawatan bangunan dapat mengakibatkan menurunnya produktifitas kegiatan-
kegiatan yang dilakukan oleh pengguna bangunan dikarenakan kondisi bangunan yang
kurang terawat (Supriyatna, 2009).
Pemeliharaan dan perawatan terhadap suatu bangunan gedung sangat diperlukan agar
dapat mempertahankan, dan memulihkan kembali fungsi dan kondisi bangunan
sebagaimana yang telah direncanakan. Kondisi bangunan gedung yang yang telah dibangun
lebih dari 5 tahun, berpotensi menimbulkan permasalahan terkait dua hal, yaitu
performance bangunan dan keandalan bangunan. Performance gedung rusunawa dapat
dinilai dari luar dan dalam bangunannya, seperti masalah struktur dan arsitektural
bangunan.
Rusunawa Sadang Serang merupakan salah satu rusunawa di Kota Bandung yang
dikelola oleh Pemerintah Kota Bandung melalui Unit Pengelola Terpadu (UPT) Rusunawa.
Rusunawa tersebut dibangun pada tahun 2011 oleh Kementerian Pekerjaan Umum, yang
terdiri dari 1 Twin Blok dengan 5 lantai. Pada tahun 2019, dilakukan kegiatan analisa
struktur untuk melihat kondisi bangunan Rusunawa Sadang Serang, dan ditemukan
beberapa elemen struktur yang perlu dilakukan perbaikan. Pekerjaan pemeliharaan dan
perawatan bangunan rusunawa bertingkat memiliki kompleksitas yang sangat banyak. Unit
Pengelola Terpadu (UPT) Rusunawa perlu manajemen pemeliharaan dan perawatan yang
terjadwal rutin agar performance dan keandalan bangunan dapat tetap terjaga.
PT. DUTAGRAHA CIPTA ENJINERING 1 -1
LAPORAN PENDAHULUAN
PERENCANAAN DAN DED PERBAIKAN ARSITEKTURAL RUSUNAWA
DINAS PERUMAHAN DAN KAWASAN PERMUKIMAN
Merujuk pada Pasal (3) Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 24/PRT/M/2008
Tentang Pedoman Pemeliharaan Dan Perawatan Bangunan Gedung, Manajemen
pemeliharaan dan perawatan bangunan gedung meliputi :
Setiap orang atau badan termasuk instansi Pemerintah dan pemerintah daerah dalam
melaksanakan administrasi dan manajemen pemeliharaan dan perawatan bangunan
gedung, wajib memenuhi pedoman pemeliharaan dan perawatan bangunan gedung
tersebut.
Sebagai tindak lanjut pelaksanaan aturan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor
24/PRT/M/2008, maka pada Tahun Anggaran 2020 ini Pemerintah Kota Bandung melalui
Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman, Pertanahan dan Pertamanan Kota Bandung,
dirasa perlu untuk menunjuk Konsultan Pemeliharaan dan Perawatan Gedung Rusunawa,
agar perencanaan teknis dan anggaran pemeliharaan dan perawatan bangunan rusunawa
dapat tersusun dan menjadi acuan dalam pelaksanaan pekerjaan Perencanaan Dan DED
Perbaikan Arsitektural Rusunawa (Gedung Rusunawa Sadang Serang) di Kota Bandung.
1.9. KELUARAN
Keluaran yang dihasilkan dari pelaksanaan pekerjaan ini adalah dokumen
perencanaan teknis dan anggaran Perencanaan dan DED Perbaikan Arsitektural
Rusunawa (Gedung Rusunawa Sadang Serang), meliputi arstektural, mekanikal
elektrikal dan plumbing, sesuai dengan kondisi di tahun 2022, yang mendukung
peningkatan performance dan keandalan bangunan rusunawa, sehingga dapat
dinyatakan laik fungsi sebagai bangunan hunian yang layak. Keluaran dokumen
perencanaan meliputi : Analisa perbaikan, RKS, Metode perbaikan, RAB dan
Gambar kerja (DED).
1.11. INFORMASI
a. Untuk melaksanakan tugasnya, Konsultan Perencana akan mencari sendiri
informasi yang dibutuhkan selain dari informasi yang diberikan oleh Pemberi Tugas
termasuk melalui Kerangka Acuan Kerja ini.
b. Pengumpulan data Lapangan harus memenuhi persyaratan berikut :
Ada Pernyataan Bukti Survey yang ditandatangani aparat setempat
Ada Foto Dokumentasi Bukti Survey
1.12. LAPORAN
Laporan Perencanaan dan DED Perbaikan Arsitektural Rusunawa (Gedung
Rusunawa Sadang Serang) ini terdiri atas :
Tim akan melakukan survey harga bahan dan peralatan dilakukan guna
mendapatkan data lapangan pada lokasi dimana akan dilakasanakan pekerjaan.
LOKASI
BAB – 2
PENDEKATAN DAN METODOLOGI
2.1. PENDEKATAN UMUM
Tujuan pekerjaan perencanaan dan DED perbaikan Arsitetural Rusunawa ini sebagai
pedoman agar pada proses pelaksanaan konstruksi fisik perencanaan dan DED perbaikan
Arsitetural Rusunawa menghasilkan output sesuai dengan spesifikasi teknis yang
direncanakan.
Untuk mencapai tujuan dan serta persyaratan di atas, didukung oleh sarana dan
prasarana juga harus bagus. untuk Mekanikal Elektrikal yang dimaksud dengan prasarana
di sini adalah: "Perencanaan Pemeliharaan yang meliputi aspek kekuatan, aspek keamanan,
kenyamanan dan kelancaran pelaksanaan” serta faktor ekonomis juga harus diperhatikan.
2. Pengumpulan data lapangan dan informasi melalui survei instansi terkait berikut
penyelidikan, meliputi :
a. Data existing pekerjaan.
b. Data kondisi existing bangunan/fasilitas lain.
c. Dokumentasi foto Informasi area Penanganan.
d. Standar-standar teknis.
e. Pengukuran luas tanah dan ketinggian bangunan.
f. Survei Harga pasar untuk item baru
2. Data Existing
a. Data Lahan
b. Material Bangunan
c. Kondisi Tapak dan Utilitas Area
d. Data Kerusakan
3. Informasi Lain
a. Harga bahan bangunan dan upah.
b. Kualitas pembangunan fisik.
Mulai
Pekerjaan Persiapan
Diskusi / Asistensi
Revisi
Laporan Pendahuluan
Tidak
Setuju
Perencanaan
- Perhitungan Revisi
- Penggambaran
Diskusi / Tidak
Asistensi
Laporan Akhir
Selesai
BAB – 3
GAMBARAN UMUM PEKERJAAN
3.1. Objek Rancangan
3.2.1. Rusunawa
Rusunawa adalah singkatan dari rumah susun sederhana sewa yaitu bangunan
bertingkat yang dibangun dalam satu lingkungan tempat hunian yang memiliki WC
dan dapur yang menyatu, dengan cara membayar sewa tiap bulannya kepada
pengelolanya.
Dalam Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat Nomor
14/Permen/M/2007 tentang Pengelolaan Rumah Susun Sederhana Sewa, Pasal 1
Angka 1, menyatakan bahwa :
Rumah Susun Sederhana Sewa, yang selanjutnya disebut rusunawa, adalah
bangunan gedung bertingkat yang dibangun dalam suatu lingkungan yang
terbagi dalam bagian-bagian yang distrukturkan secara fungsional dalam arah
horizontal maupun vertikal dan merupakan satuan-satuan yang masing-masing
digunakan secara terpisah, status penguasaannya sewa serta dibangun dengan
menggunakan dana Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara dan/atau
Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah dengan fungsi utamanya sebagai
hunian.
Dalam Pasal 1 Angka 2, menyatakan bahwa, Satuan Rumah Susun Sederhana
Sewa, yang selanjutnya disebut sarusunawa, adalah unit hunian pada rusunawa
yang dapat digunakan secara perorangan berdasarkan ketentuan persewaan
dan mempunyai sarana penghubung ke jalan umum.
Rumah Susun Sederhana Sewa ini merupakan program pemerintah untuk
menunjang kebutuhan perumahan dan memberikan akomodasi bagi masyarakat
berpenghasilan rendah yang tidak memiliki penghasilan dan pekerjaan tetap, dan dapat
dihuni dan sewa secara harian maupun bulanan.
Dapat juga dikatakan bahwa Rumah Susun Sederhana Sewa (Rusunawa) adalah
merupakan rumah susun sederhana yang disewakan kepada masyarakat perkotaan yang
tidak mampu untuk membeli rumah atau yang ingin tinggal untuk sementara waktu
misalnya para mahasiswa, pekerja temporer dan lain - lainnya.
Pada dasarnya, setiap rusunawa memiliki jenis-jenis ruang dan fasilitas tertentu
yang menunjang fungsi rumah susun tersebut. Adapun jenis-jenis ruang dan fasilitas
penunjang yang terdapat pada suatu bangunan rumah susun :
1. Bangunan Utama, adalah unit hunian rumah susun yang dapat disewakan,
umumnya terdapat 2-3 tipe unit dalam suatu rusunawa, yakni unit dengan
ukuran ruangan 21 m2, 28 m2, 36 m2 dan 45 m2. Pada tiap unit rusun, terdapat 5-
6 bagian ruang (tergantung tipenya), yaitu: Kamar Tidur (jumlah kamar tidur tiap
unit tergantung tipe), ruang tamu, ruang tengah/ruang keluarga, dapur, kamar
mandi, teras depan/balkon dan teras belakang.
2. Bangunan Pendukung, Hall/Lobby
Lobby selain tempat menunggu bagi tamu/pengunjung penghuni rusun, sering juga
digunakan untuk tempat para penghuni bercengkrama atau menonton acara televisi
bersama (terutama sepakbola). Lobby juga berfungsi sebagai “kotak surat” rusun,
di mana setiap surat, paket atau titipan barang bagi penghuni rusun diletakkan
disana untuk kemudian diambil oleh penghuni rusun.
3. Dapur Bersama. Meskipun umumnya sudah disediakan dapur pada tiap unit
rusunawa, namun, “ruang bersama” yang menjadi ciri khas rusunawa tetap
disediakan. Dapur bersama ini sering digunakan bagi para penghuni rusun
(terutama kaum ibu) untuk saling mengakrabkan diri melalui saling bertukar
bahan makanan dan untuk kegiatan memasak dalam skala besar, seperti: acara
ulang tahun, pesta khitanan dan seremonial lainnya.
4. Kios Usaha. Pada rusunawa terdapat berbagai kios untuk kegiatan usaha kecil
menengah, seperti: Toko sembako, kios pulsa, apotek, bengkel dll, untuk
disewakan, baik kepada penghuni rusunawa (prioritas) maupun kepada pihak
luar rusunawa. Hal ini bertujuan untuk memajukan ekonomi penghuni rusunawa
sekaligus memudah kegiatan di sekitar rusunawa.
5. Tempat Ibadah. Tempat ibadah disediakan untuk memenuhi kebutuhan
spiritual/rohani para penghuni rusun, umumnya yang tersedia adalah musholla.
6. Ruang Terbuka, adalah area terbuka yang terdapat di lingkungan rusun, seperti:
taman, lapangan bulutangkis, lapangan sepakbola, parkir, area pedestrian dll untuk
menunjang aktivitas outdoor penghuni rusun yang beraneka ragam.
3.2.4. Kependudukan
Kecamatan Coblong meliputi luas wilayah 743,3 Ha, berdasarkan luas
wilayahnya Kelurahan Dago merupakan Kelurahan terluas yakni mencapai 258 Ha atau
sebesar 35% dari total luas wilayah Kecamatan Coblong. Sementara Kelurahan
BAB – 4
ORGANISASI KONSULTAN DAN RENCANA
PELAKSANAAN PEKERJAAN
4.1. TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB PERSONIL
Seperti diketahui, bahwa keberadaan dan ketepatan penempatan tenaga ahli adalah
sangat menentukan keberhasilan kegiatan ini, berarti penentuan kapan para tenaga ahli
mulai bekerja merupakan hal yang sangat penting, karena ketidak tepatan waktu bagi para
tenaga ahli merupakan pemborosan dana dan beresiko terhadap penyelesaian pekerjaan.
Dalam hal keperluan jumlah tenaga personil yang dibutuhkan, khususnya untuk
tenaga ahli, kegiatan secara cermat dan jelas sudah memberikan kebutuhan yang
diperlukan, sedangkan jumlah bulan-orang (man-month) yang dibutuhkan tergantung dari
hasil analisa teknis yang dilakukan sendiri oleh konsultan, dan hasilnya adalah seperti yang
digambarkan pada jadwal penugasan personil terlampir.
Tugas dan Tanggung jawab untuk personil secara umum adalah sebagai berikut
1. Team Leader (Ahli Sanitasi dan Limbah)
Mengkoordinir dan mengendalikan semua Personil yang terlibat dalam pekerjaan
ini sehingga dapat dihasilkan pekerjaan sesuai dengan Kerangka Acuan Kerja yang
telah ditetapkan.
Bekerjasama dengan engineer dan staf teknik lainnya yang membantu
melaksanakan pekerjaan perencanaan ini sehingga hasil yang didapat sesuai dengan
Kerangka Acuan Kerja atau yang diharapkan oleh pemberi kerja.
Bertanggung jawab atas semua hasil Perhitungan dan gambar - gambar kepada
pemberi kerja.
2. Asisten muda ahli
Bersama team leader menentukan perbaikan solusi untuk pekerjaan.
Mengkoordinir semua personil yang terlibat dalam pekerjaan penyelidikan baik di
lapangan maupun di laboratorium serta menuusun rencana kerjanya.
4. Operator Komputer
Menerima data/dokumen
Memeriksa kelengkapan data
Entri data pada sistem aplikasi
Memeriksa output data yang berasal dari aplikasi
Memanage data dan dokumen
5. Tenaga Administrasi / Keuangan
Membuat laporan akutansi proyek dan menyelesaikan perpajakan serta retribusi.
Membuat Laporan
Menyiapkan Dokumen Pekerjaan
6. Tenaga pendukung
Teknisi / surveyor (1 orang) latar belakang Pendidikan minimal D3 berpengalaman
di bidangnya minimal 1 (satu) tahun
Operator computer (1 orang ) latar belakang Pendidikan minimal SMA/SMK,
berpengalaman di bidangnya minimal 3 (tiga) tahun dengan masa penugasan selama
3 (tiga) bulan.
Adminastrasi keuangan (1 orang ) dengan latar belakang Pendidikan minimal
SMA/SMK, berpengalaman di bidangnya minimal 3 (tiga) dengan intensitas
penugasan selama 3 (tiga) bulan.
7 Sintamoryani Estimator
jadwal kegiatan disusun secara overlap dikarenakan waktu yang disediakan oleh pengguna
jasa relatif sempit. Adapun jadwal rencana kerja yang telah disusun dapat dilihat pada.
Tabel 4.2 Tabel Jadwal Tahapan Pelaksanaan Pekerjaaan
Bulan Ke
7 Paparan Final
BAB – 5
INFORMASI AWAL KEGIATAN
5.1. Awal Kegiatan
Dalam program kerja Konsultan telah menyiapkan langkah - langkah nyata yang akan
dikerjakan oleh konsultan dalam menyelesaikan seluruh pekerjaan. Program kerja ini
mencakup kewajiban yang harus dilaksanakan konsultan pada pelaksanaan kerja.
1. Persiapan Survei
Diskusi dengan calon pemakai user dilakukan untuk mendapatkan gambaran yang
lebih rinci akan spesifikasi dan karaktrisik program, peralatan kegiatan serta kebutuhan
- kebutuhan khusus lainnya untuk masa sekarang maupun masa akan datang.
4. Pengumpulan Data
Dalam tahap ini akan didahului dengan perhitungan- perhitungan pada masing
- masing sistem beserta dasar - dasarnya sesuai denga peraturan dan persyaratan yang
berlaku.
Berisi gambar – gambar rencana, detail dan tampak yang mencakup semua
bidang / system, Terutama bagian kerusakan yang perlu di perbaiki dan di pelihara
secara menyeluruh.
8. Penyusunan RAB
Berisi volume seluruh pekerjaan kontruksi yang akan dilaksanakan dan tafsiran
biaya sesuai dengan pemeliharaan dan kebutuhannya.
Berisi tata cara dan persyaratan bagi pelaksana yang mencakup tahapan
penawaran maupun pelaksanaan kontruksi pemeliharaan.
Berisi semua aspek yang telah dilakukan oleh konsultan dalam menyusun
konsep sampai dengan tahapan transfomasi rancangan.
Dari presentasi dan diskusi yang telah kami laksanakan bersama pihak owner terdapat
beberapa hal yang perlu di laporkan diantaranya adalah :
4. Analisa harga / RAB untuk setiap kerusakan pada Bangunan Gedung Rusunawa.
Dari beberapa poin diatas kami perencana menilai proses pekerjaan pemeliharaan
Bangunan Gedung Rusunawa ini dapat kami lanjutkan pada tahap berikutnya sesuai
dengan jadwal yang kami susun pada metode kerja.