SAP Banjir

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 15

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

BENCANA BANJIR

Di Susun Oleh :

Erni Laela Sari


Ervina
Endang
Gianti Fitri Ramadhani
Indah Noor Mediani
Irpan Santosa
Irma
Ismawati
Retna Wulan
Tresna Handayani
Yusi

PRODI SARJANA KEPERAWATAN NON REGULER

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN DHARMA HUSADA BANDUNG

2022
SATUAN ACARA PENYULUHAN

BENCANA BANJIR

Judul : Bencana banjir dan kesiapsiagaan ketika terjadi banjir


Sasaran : Pengunjung Puskesmas Antapani Bandung
Hari / Tanggal : 20 Mei 2022
Tempat : Puskesmas Antapani Bandung
Penyaji : MahasiswaS1 Keperawatan Non Reguer
Waktu : 30 menit

A. Tujuan Instruksional Umum


Setelah dilakukan peyuluhan kesehatan tentang Kesiapsiagaan Ketika
Bencana Banjir Datang diharapkan pengunjung Puskesmas Antapani Bandung
mengerti dan memahami tentang bencana banjir dan kesiapsiagaan bila terjadi
bencana banjir

B. Tujuan Instruksional Khusus


Setelah dilakukan penyuluhan tentang Kesiapsiagaan Ketika Bencana
Banjir Datang selama 1x30 menit di harapkan pengunjung Puskesmas
Antapani Bandung mampu :
1. Memahami dan Menyebutkan kembali Pengertian Bencana Banjir.
2. Memahami dan Menyebutkan kembali Faktor Penyebab Bencana
Banjir.
3. Menyebutkan Klasifikasi Bencana Banjir
4. Dapat Mengetahui Bahaya dari Dampak Bencana Banjir
5. Dapat Mengetahui dan Mencegah Penyakit Bencana Banjir.

C. Materi
1. Pengertian Bencana Banjir
2. Faktor Penyebab Bencana Banjir
3. Klasifikasi Bencana Banjir
4. Dampak Bencana Banjir
5. Upaya Penanggulangan Bencana Banjir
6. Kesiapsiagaan Yang Harus Dilakukan Bila Terjadi Bencana Banjir
7. Mengenal dan Mencegah Penyakit Bencana Banjir
8. Media
1. Leaflet
2. Power Point

9. Metode
1. Ceramah
2. Diskusi / Tanya Jawab
3. Simulasi Isyarat Tanda Bencana Banjir

10. Kegiatan penyuluhan


No Acara Waktu Kegiatan Penyuluhan Evaluasi (Sasaran)
1 5 menit sebelum 5 menit 1. Petugas menyiapkan 1. Peserta
acara dimulai daftar hadir, ruangan, penyuluhan
tempat untuk peserta mengisi daftar
penyuluhan. hadir dan duduk di
tempat yang telah
disediakan

2. Tim penyuluh 2. Peserta


membagikan leaflet penyuluhan
kepada semua peserta menerima leaflet
penyuluhan
2 Pendahuluan 2 menit Pembukaan :
1. Mengucapkan salam dan 1. Menjawab salam
memperkenalkan diri.
2. Menyampaikan tujuan 2. Mendengarkan
dan maksud penyuluhan. tujuan dan
maksud dari
penyuluhan.

3. Menjelaskan kontrak 3. Mendengarkan


waktu dan mekanisme kontrak waktu
4. Menyebutkan materi 4. Mendengarkan
penyuluhan materi
penyuluhan yang
diberikan
3 Pelaksanaan 25 menit Pelaksanaan :
Kegiatan 1. Menggali pengetahuan 1. Menjelaskan
dan pengalaman sasaran apabila
tentang Bencana Banjir. mengetahui
tentang Bencana
Banjir.

2. Menjelaskan materi 2. Mendengarkan


meliputi : materi penyuluhan
a. Pengertian Bencana yang disampaikan.
Banjir.
b. Penyebab Bencana
Banjir.
c. Klasifikasi Bencana
Banjir.
d. Dampak Bencana
Banjir.
e. Upaya
Penanggulangan
Bencana Banjir.
f. Kesiapsiagaan saat
Banjir.
g. Mengenal dan
Mencegah Penyakit
Bencana Banjir.

3. Mensimulasikan tentang 3. Peserta


kesiapsiagaan bila penyuluhan
terjadi banjir. melakukan
demonstrasi
tentang materi
yang diberikan
dan menyanyakan
hal-hal yang tidak
dimengerti dari
materi penyuluh.

4. Memberikan 4. Peserta
kesempatan peserta penyuluhan
untuk mengajukan mengajukan
pertanyaan mengenai pertanyaan
materi yang mengenai materi
disampaikan. yang diberikan

5. Menjawab pertanyaan 5. Mendengarkan


yang diajukan oleh dan
peserta penyuluhan. memperhatikan
jawaban penyaji
mengenai
pertanyaan peserta
penyuluhan
4 Penutup 5 menit Evaluasi :
1. Menanyakan kembali 1. Peserta
materi yang telah penyuluhan
disampaikan. menjawab
pertanyaan yang
diajukan oleh
penyaji.

2. Penyaji menyimpulkan 2. Peserta


materi yang telah penyuluhan
disampaikan. mendengarkan
kesimpulan materi
yang disampaikan
11. Pengorganisasian Kegiatan
1. Penyaji 1 : Irpan Santosa
2. Penyaji 2 : Indah Noor Mediani
3. Moderator : Yusi
4. Observer : Erni
5. Notulen : Ismawati

D. Setting Tempat

Penyaji 1 Penyaji 2

Moderator

P P P P

P P P P

P P P P

Pembimbing Observer dan Notulen

Keterangan :
P
: Peserta penyuluhan
E. Kriteria Evaluasi
a. Kriteria struktur
a. Kontrak waktu dan tempat diberikan 2 hari sebelum acara dilakukan.
b. Pengumpulan SAP 2 hari sebelum pelaksanaan penyuluhan.
c. Peserta hadir pada tempat yang telah ditentukan.
d. Penyelenggaraan penyuluhan dilakukan oleh mahasiswa STIKes
Dharma Husada Bandung bekerja sama dengan Puskesmas Antapani
Bandung.
e. Pengorganisasian penyelenggaraan penyuluhan dilakukan sebelum dan
saat penyuluhan dilaksanakan.
2. Kriteria Proses
a. Acara dimulai tepat waktu.
b. Peserta antusias terhadap materi penyuluhan.
c. Peserta mengikuti kegiatan sesuai dengan aturan yang telah dijelaskan.
d. Peserta mendengarkan dan memperhatikan penyuluhan.
e. Pelaksanaan kegiatan sesuai POA.
f. Pengorganisasian berjalan sesuai dengan job description
3. Kriteria Hasil
a. Peserta yang datang sejumlah ±15 orang atau lebih.
b. Ada umpan balik positif dari peserta seperti dapat menjawab
pertanyaan yang diajukan pemateri.
c. Peserta mampu menjawab dengan benar.

4.
Lampiran

MATERI PENYULUHAN
BENCANA BANJIR

1. Pengertian Bencana Banjir


Banjir adalah peristiwa yang terjadi ketika aliran air yang berlebihan
merencam daratan.

2. Faktor Penyebab Bencana Banjir


a. Penebangan hutan liar
b. Membuang sampah sembarangan
c. Pemukiman di bantaran sungai dan aliran air
d. Dataran rendah
e. Curah hujan yang tinggi
f. Drainase yang sudah diubah tanpa memperhatikan amdal
g. Bendungan yang jebol
h. Salah Sistem kelola tata ruang
i. Tsunami
j. Tanah yang sudah tidak dapat menyerap air

3. Klasifikasi Banjir
a. Banjir Air
Banjir yang satu ini adalah banjir yang sudah umum. Penyebab
banjir ini adalah meluapnya air sungai, danau, atau selokan sehingga air
akan meluber lalu menggenangi daratan. Umumnya banjir seperti ini
disebabkan oleh hujan yang turun terus-menerus sehingga sungai atau
danau tidak mampu lagi menampung air.

b. Banjir “Cileunang”
Jenis banjir yang satu ini hampir sama dengan banjir air. Namun
banjir cileunang ini disebakan oleh hujan yang sangat deras dengan debit
air yang sangat banyak. Banjir akhirnya terjadi karena air-air hujan yang
melimpah ini tidak bisa segera mengalir melalui saluran atau selokan di
sekitar rumah warga. Jika banjir air dapat terjadi dalam waktu yang
cukup lama, maka banjir cileunang adalah banjir dadakan (langsung
terjadi saat hujan tiba).

c. Banjir Bandang
Tidak hanya banjir dengan materi air, tetapi banjir yang satu ini
juga mengangkut material air berupa lumpur. Banjir seperti ini jelas
lebih berbahaya daripada banjir air karena seseorang tidak akan mampu
berenang ditengah-tengah banjir seperti ini untuk menyelamatkan diri.
Banjir bandang mampu menghanyutkan apapun, karena itu daya
rusaknya sangat tinggi. Banjir ini biasa terjadi di area dekat pegunungan,
dimana tanah pegunungan seolah longsor karena air hujan lalu ikut
terbawa air ke daratan yang lebih rendah. Biasanya banjir bandang ini
akan menghanyutkan sejumlah pohon-pohon hutan atau batu-batu
berukuran besar. Material-material ini tentu dapat merusak pemukiman
warga yang berada di wilayah sekitar pegunungan.

d. Banjir Rob (Laut Pasang)


Banjir rob adalah banjir yang disebabkan oleh pasangnya air laut.
Banjir seperti ini kerap melanda kota Muara Baru di Jakarta. Air laut
yang pasang ini umumnya akan menahan air sungan yang sudah
menumpuk, akhirnya mampu menjebol tanggul dan menggenangi
daratan.

e. Banjir Lahar Dingin


Salah satu dari macam-macam banjir adalah banjir lahar dingin.
Banjir jenis ini biasanya hanya terjadi ketika erupsi gunung berapi.
Erupsi ini kemudian mengeluarkan lahar dingin dari puncak gunung dan
mengalir ke daratan yang ada di bawahnya. Lahar dingin ini
mengakibatkan pendangkalan sungai, sehingga air sungai akan mudah
meluap dan dapat meluber ke pemukiman warga.

f. Banjir Lumpur
Banjir lumpur ini identik dengan peristiwa banjir Lapindo di
daerah Sidoarjo. Banjir ini mirip banjir bandang, tetapi lebih disebabkan
oleh keluarnya lumpur dari dalam bumi dan menggenangi daratan.
Lumpur yang keluar dari dalam bumi bukan merupakan lumpur biasa,
tetapi juga mengandung bahan dan gas kimia tertentu yang berbahaya.
Sampai saat ini, peristiwa banjir lumpur panas di Sidoarjo belum dapat
diatasi dengan baik, malah semakin banyak titik-titik semburan baru di
sekitar titik semburan lumpur utama.

4. Dampak Bencana Banjir


a. Primer
Kerusakan fisik - Mampu merusak berbagai jenis struktur, termasuk
jembatan, mobil, bangunan, sistem selokan bawah tanah, jalan raya,
dankanal.

b. Sekunder
1) Persediaan air – Kontaminasi air. Air minum bersih mulai langka.
2) Penyakit - Kondisi tidak higienis. Penyebaran penyakit bawaan air.
3) Pertanian dan persediaan makanan - Kelangkaan hasil tani
disebabkan oleh kegagalan panen. Namun, dataran rendah dekat sungai
bergantung kepada endapan sungai akibat banjir demi menambah
mineral tanah setempat.
4) Pepohonan - Spesies yang tidak sanggup akan mati karena tidak bisa
bernapas.
5) Transportasi - Jalur transportasi rusak, sulit mengirimkan bantuan
darurat kepada orang-orang yang membutuhkan.
c. Tersier
1) Ekonomi - Kesulitan ekonomi karena kerusakan pemukiman yang
terjadi akibat banjir; dalam sector pariwisata, menurunnya minat
wiasatawan;  biaya pembangunan kembali; kelangkaan makanan yang
mendorong kenaikan harga, dll.

Dari berbagai dampak negatif yang ditimbulkan, ternyata banjir (banjir


air skala kecil) juga dapat membawa banyak keuntungan, seperti mengisi
kembali air tanah, menyuburkan serta memberikan nutrisi kepada tanah.

5. Upaya Penanggulangan Bencana Banjir


Tindakan-tindakan yang dapat dilakukan itu antara lain:
a. Membuang lubang-lubang serapan air
b. Memperbanyak ruang terbuka hijau
c. Mengubah perilaku masyarakat agar tidak lagi menjadikan sungai
sebagai tempat sampah raksasa.
Penanggulangan banjir dilakukan secara bertahap, dari pencegahan
sebelum banjir penanganan saat banjir , dan pemulihan setelah banjir. Tahapan
tersebut berada dalam suatu siklus kegiatan penanggulangan banjir yang
berkesinambungan, Kegiatan penanggulangan banjir mengikuti suatu siklus
(life cycle), yang dimulai dari banjir, kemudian mengkajinya sebagai masukan
untuk pencegahan sebelum bencana banjir terjadi kembali. Pencegahan
dilakukan secara menyeluruh, berupa kegiatan fisik seperti pembangunan
pengendali banjir di wilayah sungai sampai wilayah dataran banjir dan
kegiatan non-fisik seperti pengelolaan tata guna lahan sampai sistem
peringatan dini bencana banjir.

6. Kesiapsiagaan Yang Harus Dilakukan Bila Terjadi Bencana Banjir

1. Mengumpulkan sejumlah infromasi di media mengenai banjir agar


meningkatkan kewaspadaan, Kamu bisa mengakses berita atau akun sosial
media BNPB atau Badan Meteorologi dan Geofisika (BMKG) terkait
informasi banjir.
2. Jika mendapat informasi terjadi banjir maka segera evakuasi ke tempat
yang lebih tinggi.
3. Selain itu, kamu harus waspada juga arus bawah, saluran air hingga tempat
tergenang karena berisiko membahayakan keselamatan.
4. Pantau informasi juga terkait risiko banjir bandang pada wilayah kamu
yang perlu diwaspadi.
5. Jika kamu bersiap melakukan evakuasi dari banjir, jangan lupa
mengamankan perabotan ke tempat yang tinggi. Terutama perabotan
elektronik serta surat-surat seperti ijazah dan lainnJangan lupa memutus
aliran listrik dengan mencabut seluruh perangkat elektronik. Selain itu,
kamu bisa matikan aliran listrik dari meteran listrik agar lebih aman.
6. Jika ada intruksi melakukan evakuasi oleh petugas, hindari berjalan di arus
air yang deras karena bisa terseret air, Kamu bisa menunggu petugas dan
mengikuti intruksi ketika melakukan evakuasi.
7. Jika terpaksa berjalan di air, kamu harus berhati-hati dan menggunakan
tongkat untuk mengecek jalan yang dilalui. Selain itu, kamu harus
berpegangan pada tali, tembok atau pagar.
8. Hindari menggunakan kendaran ketika banjir sedang melanda.
an keselamatan,

7. Mengenal dan Mencegah Penyakit Bencana Banjir


Kenali Bahaya Penyakit Tempat pembuangan limbah, tempat sampah
terbuka, sistem pengairan yang tercemar dan sistem kebersihan yang buruk
dapat menyebabkan penyakit-penyakit seperti:
a. Diare
Diare dapat disebabkan oleh kuman yang terbawa air pada saat
banjir. Masa pertumbuhan diare 1-7 hari. Orang yang menderita diare
harus mendapatkan perawatan khusus karena apabila dibiarkan terlalu
lama bisa membahayakan, khususnya pada orang tua dan anak-anak.
b. Demam Berdarah dan Malaria.
Banjir adalah kondisi yang ideal bagi perkembangbiakkan nyamuk.
Nyamuk adalah pembawa bibit penyakit seperti Demam Berdarah dan
Malaria. Untuk mencegah sebuah tempat menjadi sarang nyamuk,
kosongkan air yang tergenang dan tutup tempattempat air yang terbuka.
c. Leptospirosis
Leptospirosis adalah penyakit manusia dan hewan yang disebabkan
kuman Leptospira yang ditemukan dalam air seni dan sel-sel hewan yang
terkena. Contoh hewan yang dapat membawa kuman leptospira adalah
tikus.
d. Infeksi Saluran Pernapasan Atas.
ISPA atau infeksi saluran pernapasan atas sering terjadi pada waktu
banjir karena kondisi tubuh yang cenderung menurun, udara dingin, dan
kelembaban yang tinggi sehingga tubuh mudah terinfeksi.
DAFTAR PUSTAKA

Hamarno Rudi. (2016). Keperawatan dan Kegawatdaruratan Manajemen Bencana.

Jakarta Selatan: Pusdik SDM kesehatan.

Harnilawati. (2013). Pengantar Ilmu Keperawatan. Sulawesi Selatan: Pustaka As

Salam.

Huriah & Farida. (2010). Gambaran kesiapsiagaan Perawat Puskesmas Dalam

Manajemen Bencana di Puskesmas Kasihan 1 Bantul Yogyakarta. Vol 10, No. 2:

128-134

Anda mungkin juga menyukai