SAP Banjir
SAP Banjir
SAP Banjir
BENCANA BANJIR
Di Susun Oleh :
2022
SATUAN ACARA PENYULUHAN
BENCANA BANJIR
C. Materi
1. Pengertian Bencana Banjir
2. Faktor Penyebab Bencana Banjir
3. Klasifikasi Bencana Banjir
4. Dampak Bencana Banjir
5. Upaya Penanggulangan Bencana Banjir
6. Kesiapsiagaan Yang Harus Dilakukan Bila Terjadi Bencana Banjir
7. Mengenal dan Mencegah Penyakit Bencana Banjir
8. Media
1. Leaflet
2. Power Point
9. Metode
1. Ceramah
2. Diskusi / Tanya Jawab
3. Simulasi Isyarat Tanda Bencana Banjir
4. Memberikan 4. Peserta
kesempatan peserta penyuluhan
untuk mengajukan mengajukan
pertanyaan mengenai pertanyaan
materi yang mengenai materi
disampaikan. yang diberikan
D. Setting Tempat
Penyaji 1 Penyaji 2
Moderator
P P P P
P P P P
P P P P
Keterangan :
P
: Peserta penyuluhan
E. Kriteria Evaluasi
a. Kriteria struktur
a. Kontrak waktu dan tempat diberikan 2 hari sebelum acara dilakukan.
b. Pengumpulan SAP 2 hari sebelum pelaksanaan penyuluhan.
c. Peserta hadir pada tempat yang telah ditentukan.
d. Penyelenggaraan penyuluhan dilakukan oleh mahasiswa STIKes
Dharma Husada Bandung bekerja sama dengan Puskesmas Antapani
Bandung.
e. Pengorganisasian penyelenggaraan penyuluhan dilakukan sebelum dan
saat penyuluhan dilaksanakan.
2. Kriteria Proses
a. Acara dimulai tepat waktu.
b. Peserta antusias terhadap materi penyuluhan.
c. Peserta mengikuti kegiatan sesuai dengan aturan yang telah dijelaskan.
d. Peserta mendengarkan dan memperhatikan penyuluhan.
e. Pelaksanaan kegiatan sesuai POA.
f. Pengorganisasian berjalan sesuai dengan job description
3. Kriteria Hasil
a. Peserta yang datang sejumlah ±15 orang atau lebih.
b. Ada umpan balik positif dari peserta seperti dapat menjawab
pertanyaan yang diajukan pemateri.
c. Peserta mampu menjawab dengan benar.
4.
Lampiran
MATERI PENYULUHAN
BENCANA BANJIR
3. Klasifikasi Banjir
a. Banjir Air
Banjir yang satu ini adalah banjir yang sudah umum. Penyebab
banjir ini adalah meluapnya air sungai, danau, atau selokan sehingga air
akan meluber lalu menggenangi daratan. Umumnya banjir seperti ini
disebabkan oleh hujan yang turun terus-menerus sehingga sungai atau
danau tidak mampu lagi menampung air.
b. Banjir “Cileunang”
Jenis banjir yang satu ini hampir sama dengan banjir air. Namun
banjir cileunang ini disebakan oleh hujan yang sangat deras dengan debit
air yang sangat banyak. Banjir akhirnya terjadi karena air-air hujan yang
melimpah ini tidak bisa segera mengalir melalui saluran atau selokan di
sekitar rumah warga. Jika banjir air dapat terjadi dalam waktu yang
cukup lama, maka banjir cileunang adalah banjir dadakan (langsung
terjadi saat hujan tiba).
c. Banjir Bandang
Tidak hanya banjir dengan materi air, tetapi banjir yang satu ini
juga mengangkut material air berupa lumpur. Banjir seperti ini jelas
lebih berbahaya daripada banjir air karena seseorang tidak akan mampu
berenang ditengah-tengah banjir seperti ini untuk menyelamatkan diri.
Banjir bandang mampu menghanyutkan apapun, karena itu daya
rusaknya sangat tinggi. Banjir ini biasa terjadi di area dekat pegunungan,
dimana tanah pegunungan seolah longsor karena air hujan lalu ikut
terbawa air ke daratan yang lebih rendah. Biasanya banjir bandang ini
akan menghanyutkan sejumlah pohon-pohon hutan atau batu-batu
berukuran besar. Material-material ini tentu dapat merusak pemukiman
warga yang berada di wilayah sekitar pegunungan.
f. Banjir Lumpur
Banjir lumpur ini identik dengan peristiwa banjir Lapindo di
daerah Sidoarjo. Banjir ini mirip banjir bandang, tetapi lebih disebabkan
oleh keluarnya lumpur dari dalam bumi dan menggenangi daratan.
Lumpur yang keluar dari dalam bumi bukan merupakan lumpur biasa,
tetapi juga mengandung bahan dan gas kimia tertentu yang berbahaya.
Sampai saat ini, peristiwa banjir lumpur panas di Sidoarjo belum dapat
diatasi dengan baik, malah semakin banyak titik-titik semburan baru di
sekitar titik semburan lumpur utama.
b. Sekunder
1) Persediaan air – Kontaminasi air. Air minum bersih mulai langka.
2) Penyakit - Kondisi tidak higienis. Penyebaran penyakit bawaan air.
3) Pertanian dan persediaan makanan - Kelangkaan hasil tani
disebabkan oleh kegagalan panen. Namun, dataran rendah dekat sungai
bergantung kepada endapan sungai akibat banjir demi menambah
mineral tanah setempat.
4) Pepohonan - Spesies yang tidak sanggup akan mati karena tidak bisa
bernapas.
5) Transportasi - Jalur transportasi rusak, sulit mengirimkan bantuan
darurat kepada orang-orang yang membutuhkan.
c. Tersier
1) Ekonomi - Kesulitan ekonomi karena kerusakan pemukiman yang
terjadi akibat banjir; dalam sector pariwisata, menurunnya minat
wiasatawan; biaya pembangunan kembali; kelangkaan makanan yang
mendorong kenaikan harga, dll.
Salam.
128-134