Aij 12 Pertemuan 3
Aij 12 Pertemuan 3
Aij 12 Pertemuan 3
e. Type Of Mark
Ada tiga tipe mark, diantaranya ialah :
1. Packet
Mark
Penandaan untuk setiap paket data
2. Connection
Mark
Penandaan untuk koneksi
3. Route
Mark
Penandaan paket khusus untuk routing
Pada saat yang bersamaan, setiap paket data hanya bisa memiliki 1 conn-mark,
1 packet-mark, dan 1 route-mark.
f. Connection Mark
Adalah fitur mangle untuk menandai suatu koneksi (berlaku baik untuk
request, maupun untuk response) sebagai satu kesatuan. Untuk jaringan dengan
src-nat atau kalau kita mau melakukan marking berdasarkan protokol tcp,
disarankan untuk melakukan mark-connection terlebih dahulu, baru membuat
mark-packet atau mark-routing berdasarkan conn-mark nya. Mark-connection
cukup dibuat pada saat proses request saja.
g. Passthrough
Passthrough=no
- berarti jika parameter sesuai, maka baris mangle berikutnya tidak
lagi dibaca
- value mangle sudah final, tidak diubah lagi
Passthrough=yes
- akan tetap membaca baris mangle berikutnya
- value mangle bisa diubah lagi di baris berikutnya
Biasanya pada :
- mark-connection, passthrough = yes
- mark-packet, passthrough=no
h. Mangle dengan SRC NAT
Karena urutan proses NAT dan mangle diperhatikan pada bagan Packet Flow,
maka kita harus menggunakan conn-mark terlebih dahulu jika kita ingin
membuat mangle untuk menandai proses uplink dan downlink IP
tertentu di chain Prerouting. Jika dipasang mangle di chain Forward maka
bisa langsung digunakan packet mark.
i. Chain pada Firewall Mikrotik
Firewall beroperasi dengan menggunakan aturan firewall. Setiap aturan terdiri
dari dua bagian - matcher yang sesuai arus lalu lintas terhadap kondisi yang
diberikan dan tindakan yang mendefinisikan apa yang harus dilakukan dengan
paket yang cocok. Aturan firewall filtering dikelompokkan bersama dalam
chain. Hal ini memungkinkan paket yang akan dicocokkan terhadap satu
kriteria umum dalam satu chain, dan kemudian melewati untuk pengolahan
terhadap beberapa kriteria umum lainnya untuk chain yang lain.
Misalnya paket harus cocok dengan alamat IP:port. Tentu saja, itu bisa dicapai
dengan menambahkan beberapa rules dengan alamat IP:port yang sesuai
menggunakan chain forward, tetapi cara yang lebih baik bisa menambahkan
satu rule yang cocok dengan lalu lintas dari alamat IP tertentu, misalnya: filter
firewall
/ ip add src-address = 1.1.1.2/32 jump-target =
"mychain".
Gambar 8.5 Gambar Chain Firewall
Gambar 8.5 Gambar Action List yang dapat digunakan pada firewal
l. Filter Rules
Filter rule biasanya digunakan untuk melakukan kebijakan boleh atau
tidaknya sebuah trafik ada dalam jaringan, identik dengan accept atau
drop. Pada menu Firewall → Filter Rules terdapat 3 macam chain yang
tersedia. Chain tersebut antara lain adalah Forward, Input, Output. Adapun
fungsi dari masing- masing chain tersebut adalah sebagai berikut:
Forward :
Digunakan untuk memproses trafik paket data yang hanya melewati router.
Misalnya trafik dari jaringan public ke local atau sebaliknya dari jaringan
local ke public, contoh kasus seperti pada saat kita melakukan browsing.
Trafik laptop browsing ke internet dapat dimanage oleh firewall dengan
menggunakan chain forward.
Input :
Digunakan untuk memproses trafik paket data yang masuk ke dalam router
melalui interface yang ada di router dan memiliki tujuan IP Address berupa
ip yang terdapat pada router. Jenis trafik ini bisa berasal dari jaringan public
maupun dari jaringan lokal dengan tujuan router itu sendiri. Contoh:
Mengakses router menggunakan winbox, webfig, telnet baik dari Public
maupun Local.
Output :
Digunakan untuk memproses trafik paket data yang keluar dari router.
Dengan kata lain merupakan kebalikan dari 'Input'. Jadi trafik yang berasal
dari dalam router itu sendiri dengan tujuan jaringan Public maupun jaringan
Local.Misal dari new terminal winbox, kita ping ke ip google. Maka trafik
ini bisa ditangkap dichain output.
m. Basis Address List
Address-list digunakan untuk memfilter group IP address dengan 1 rule
firewall. Address-list juga bisa merupakan list IP hasil dari rule firewall yang
memiliki action “add to address list”. Satu line address-list dapat berupa subnet,
range, atau 1 host IP address.
Kita dapat melakukan pengelompokan IP Address dengan Address List.
Address List (seperti halnya mangle) bisa dijadikan parameter dalam
pembuatan filter, queue, mangle, NAT, dll. Dengan Filter dan Mangle,
kita bisa secara otomatis memasukkan IP Address tertentu ke dalam address
list dan juga menentukan jangka waktu expire nya.