Lta Puput Novitasari
Lta Puput Novitasari
Lta Puput Novitasari
OLEH :
PUPUT NOVITASARI
NIM. P07224118025
OLEH :
PUPUT NOVITASARI
NIM. P07224118025
Agama : Islam
Pendidikan :
2018
iii
LEMBAR PERSEMBAHAN
iv
TERUNTUK DOSEN PEMBIMBING DAN PENGUJI UTAMA
Kepada ibu Novi Pasiriani SST, M.Pd dan ibu Nyoman Ni Murti
M.Pd, serta ibu Sekar Handayani M. Keb saya ucapkan terimakasih
yang tak terhingga kepada ibu sekalian. Dengan sabar dan penuh
perhatian ibu membimbing saya dalam menulis Laporan Tugas
Akhir ini. Saya tidak mampu membalas apapun atas ilmu dan
pelajaran yang telah ibu curahkan kepada saya semoga ilmu dan
pembelajaran yang telah ibu berikan kepada saya menjadi amal
jariah kelak di hari akhir Aamiin.
keluarga baruku yang gak bisa aku sebutin satu persatu kalian
orang- orang hebat yang aku kenal, dari mulai ppsm,lpkm,ldkm,
sampai sekarang udah kita lewatin kalian hebat banget kita lewatin
semuanya dengan suka cita, dengan marah-marahnya dengan
nangis-nangisnya dengan ketawa-ketawanya dengan kelakuan-
kelakuannya dengan nyeleneh nya kita semua dari maba sampai
jadi bidan. dengan ribut nya kita semua karna semua isinya wanita,
terima kasih untuk 3 tahun nya teman-teman semoga kalian semua
sukses selalu semoga jalan yang kalian pilih masing-masing jadi
jalan terbaik untuk masa depan kalian.
Semoga silaturahim kita tetap berjalan. Aamiin
v
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, berkat rahmat dan bimbingan-
Nya akhirnya penulis dapat menyelesaikan Hasil Laporan Tugas Akhir dengan judul
Laporan Tugas Akhir ini merupakan salah satu syarat untuk menyelesaikan
Bersama ini, penulis menyampaikan penghargaan dan ucapan terima kasih dengan
4. Sekar Handayani M.Keb selaku penguji utama proposal laporamn tugas akhir
vi
5. Novi Pasiriani S.ST, M.Pd selaku pembimbing 1 yang telah memberikan
8. Kedua Orang tua, Kakak serta keluarga tercinta yang telah membantu dengan doa
9. Pasien Laporan Tugas Akhir, Ny. M yang telah bersedia ikut berpartisipasi
menjadi pasien saya untuk menyeleaikan Laporan Tugas Akhir ini, terima kasih
kedepan
11. Semua pihak yang tidak dapat saya sebutkan satu persatu.
Penulis berusaha untuk dapat menyelesaikan Hasil Laporan Tugas Akhir ini
kekurangannya. Hal ini dikarenakan keterbatasan yang ada pada penulis baik
pengalaman, pengetahuan dan waktu. Untuk itu kritik dan saran dari semua pihak
yang bersifat membangun demi perbaikan yang akan datang sangat diharapkan.
Semoga Allah SWT memberikan balasan atas segala amal yang telah diberikan dan
semoga Hasil Laporan Tugas Akhir ini bermanfaat bagi penulis maupun pihak lain
yang membutuhkan.
vii
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
C. Tujuan
viii
1. Manajemen Varney ............................................................... 8
1. Pengertian .............................................................................. 76
B. Etika Penelitian
3. Justice .................................................................................... 80
1. Pengkajian ............................................................................. 81
ix
2. Interpretasi Data Dasar .......................................................... 90
7. Evaluasi ................................................................................. 95
x
DAFTAR TABEL
Table 2.6 Perubahan Normal Pada Uterus Sesama Post Partum ................... 51
xi
DAFTAR GAMBAR
xii
DAFTAR LAMPIRAN
xiii
DAFTAR SINGKATAN
xiii
KB : Keluarga Berencana
KET : Kehamilan Ektopik Terganggu
KF : Kunjungan Nifas
KH : Kelahiran Hidup
KN : Kunjungan Neonates
KPD : Ketuban Pecah Dini
KRR : Kehamilan Resiko Rendah
KRST : Kehamilan Resiko Sangat Tinggi
KRT : Kehamilan Resiko Tinggi
KU : Keadaan Umum
LILA : Lingkar Lengan Atas
MAP : Mean Arterial Pressure
MKJP : Metode Kontrasepsi Jangka Panjang
PAP : Pintu Atas Panggul
PI : Pencegahan Infeksi
PMB : Praktik Mandiri Bidan
RS : Rumah Sakit
SDGs : Sustainable Development Goals
SDKI : Survei Demografi Dan Kesehatan Indonesia
SOAP : Subjektif, Objektif, Assessment, Planning
SOP : Standar Operasional Procedure
TB : Tinggi Badan
TBJ : Tafsiran Berat Janin
TD : Tekanan Darah
TFU : Tinggi Fundus Uteri
TM : Trimester
TP : Tafsiran Persalinan
TTD : Tablet Tambah Darah
TTV : Tanda Tanda Vital
UC : Uterus Contraction
UK : Usia Kehamilan
xiv
VDRL : Veneral Disease Research Lab
WHO : World Health Organization
xv
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB) merupakan
AKI dan AKB termasuk tantangan paling berat untuk mencapai Sustainable
September 2015 berisi 17 tujuan dan 169 target. Tujuan ketiga SDGs adalah
menjamin kehidupan yang sehat dan mendorong kesejahteraan bagi semua orang
di segala usia dengan salah satu target mengurangi AKI secara global sebanyak 70
per 100.000 Kelahiran Hidup (KH)dan AKB 12 per 1.000 kelahiran pada tahun
tahunnya lebih dari 585.000 jiwa per tahun meninggal saat hamil atau
kelahiran hidup pada tahun 2015 (WHO, 2016). Menurut Survei Demografi dan
Kesehatan Indonesia (SDKI) AKI menetap dengan jumlah 305 per 100.000
kelahiran hidup tahun 2015 dan 305 per 100.000 kelahiran hidup tahun 2018 .
Sedangkan AKB menurun dari 32 per 1.000 kelahiran hidup tahun 2015 dan turun
menjadi 24 per 1.000 kelahiran hidup tahun 2017 (Profil Kesehatan, 2018).
Sementara target AKI yang harus dicapai sesuai kesepakatan SDGs tahun 2030
adalah 70 per 100.000 kelahiran hidup dan AKB 12 per 1.000 kelahiran.
1
2
kasus kematian per 100.000 kelahiran hidup dan tahun 2017 meningkat menjadi
110 kasus kematian per 100.000 kelahiran hidup (Dinas Kesehatan Provinsi
dilaporkan 9 kasus atau 72 per 100.000 KH, lalu meningkat menjadi 10 kasus atau
penurunan, pada tahun 2016 terdapat 78 kasus atau 6 per 1.000 KH, kemudian
Balikpapan, 2018).
9%, dan penyebab lain 15%. Kedua, penyebab tidak langsung yaitu 3T, terlambat
terlalu muda melahirkan (3 anak, 37%), terlalu dekat jarak melahirkan (35 tahun,
Upaya yang dilakukan untuk menekan AKI dan AKB dengan memberikan
mulai dari hamil, bersalin, nifas, neonatus hingga pemilihan alat kontrasepsi.
Pelayanan kesehatan yang diberikan pada ibu hamil melalui pemberian pelayanan
antenatal minimum 6 kali selama masa kehamilan yaitu minimal 2 kali pada
trimester pertama (usia kehamilan 0-12 minggu). Minimal 1 kali pada trimester
kedua (usia kehamilan 12-28 minggu). Minimal 3 kali pada trimester ketiga (usia
perlindungan terhadap ibu hamil dan janin berupa deteksi dini faktor resiko,
pelayanan kesehatan ibu hamil yaitu pemberian zat besi sebanyak 90 tablet (Fe)
kandungan (SpoG), dokter umum dan bidan). Pelayanan kesehatan ibu nifas
adalah pelayanan kesehatan pada ibu nifas sesuai standar, yang dilakukan
sekurang-kurangnya tiga kali sesuai jadwal yang dianjurkan, yaitu pada enam jam
sampai dengan tiga hari pasca persalinan, pada hari ke empat sampai dengan hari
ke-28 pasca persalinan, dan pada hari ke-29 sampai dengan hari ke-42 pasca
lebih tinggi dari kehamilan normal, bagi ibu maupun janin, baik selama hamil
kesakitan dan kematian ibu maupun bayi (Manuaba, 2010). Menurut Dinkes
Balikpapan tahun 2019 ibu hamil resiko dan komplikasi > 20 % dari ibu hamil di
kota Balikpapan yang tercatat di tahun 2018. Riwayat obstetric yang buruk akan
menjadi salah satu faktor risiko kehamilan dan persalinan ibu berikutnya seperti
selain itu kondisi kesehatan dan gizi ibu saat ini juga sangat berpengaruh
(Manuaba, 2010). Dampak jika ibu memilki resiko tinggi dan riwayat obstetric
4
buruk pada kehamilan terhadap bayi antara lain dapat mengakibatkan hambatan
tumbuh kembang janin dalam rahim, abortus, kelahiran prematur, berat badan
lahir rendah atau BBLR, bayi lahir dengan anemia mudah infeksi, dan
Sedangkan dampak bagi ibu dapat terjadi kegagalan kehamilan dapat berulang
merupakan asuhan kebidanan yang diberikan secara menyeluruh dari mulai hamil,
bersalin, bayi baru lahir, nifas, neonatal sampai pada keluarga berencana. Asuhan
kebidanan ini diberikan sebagai bentuk penerapan fungsi, kegiatan, dan tangggung
jawab bidan dalam memberikan pelayanan kepada klien dan merupakan salah satu
Berdasarkan pada hasil pengkajian dan pemeriksaan, didapatkan data Ny. “M”
berusia 26 tahun saat kehamilan sekarang, anak kedua, TBJ bayi 2170 gr dengan
usia kehamilan 32-33 minggu. Saat kehamilan sekarang Ny. M pemeriksaan lab
yaitu Hb 14,4 gr/dl . Dari data yang didapatkan diatas pada Ny. M penulis
mengangkat diagnose berdasarkan keadaan yang dialami oleh pasien antara lain
yaitu, mengangkat diagnose ” G2P1001 32-33 minggu Oleh karena itu penulis
masa hamil dan merancang beberapa asuhan untuk mencegah terjadinya masalah
pada Ny. M. salah satunya adalah dengan melakukan pemantauan ibu hamil. serta
Ny. “M” G2P1001 Hamil 32-33 Minggu di Puskesmas Prapatan Kota Balikpapan
Tahun 2021” Dalam Asuhan komprehensif ini, penulis berharap agar Ny. M
mendapatkan Asuhan selama kehamilan sampai masa nifas dan apabila terdapat
masalah akan diatasi oleh penulis dengan berbagai rancangan asuhan yang telah
disusun.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang maka rumusan masalah pada studi kasus ini adalah
“Bagaimana Asuhan Kebidanan Komprehensif Pada Ny. “M” G2P1001 Hamil 32-
C. Tujuan
1. Tujuan umum
bayi baru lahir, nifas, neonatus, sampai dengan pelayanan kontrasepsi pada Ny.
2. Tujuan Khusus
SOAP
1. Manfaat praktis
a. Bagi peneliti, dapat mempraktikan teori yang didapat secara langsung dalam
memberikan asuhan kebidanan pada ibu hamil, ibu bersalin, bayi baru lahir,
perkuliahan.
2. Manfaat Teoritis
nifas, neonatus, sampai pemilihan alat kontrasepsi dapat dijadikan dasar untuk
selanjutnya.
7
E. Ruang Lingkup
pengambilan data secara primer terhadap Ny. M usia 26 tahun G2P1001 usia
kehamilan 32-33 minggu yang bertempat tinggal di Jl. Prapatan dalam RT. 32 No.
kehamilan, persalinan, bayi baru lahir, nifas, neonatus dan keluarga berencana.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
1. Manajemen Varney
dari lima langkah menjadi tujuh langkah yaitu mulai dari pengumpulan data
diaplikasikan dalam semua situasi, akan tetapi setiap langkah tersebut dapat
kondisi klien.
secara keseluruhan.
penanganannya.
8
9
yaitu:
Pada langkah pertama ini dikumpulkan semua informasi yang akurat dan
lengkap dari semua sumber yang berkaitan dengan kondisi klien. Tahap ini
menentukan.
Masalah sering berkaitan dengan hal-hal yang sedang dialami wanita yang
Luka, Invertio Uteri, Bayi Besar, Malaria Berat Dengan Indikasi, Malaria
Prolapsus Tali Pusat, Partus Fase Laten Lama, Partus Kala II Lama, Sisa
Bahu, Distosia Bahu, Robekan Serviks dan Vagina, Tetanus, Letak Lintang.
kondisi klien.
Pada langkah ini dilakukan pelaksanaan asuhan langsung secara efisien dan
diberikan secara menyeluruh dari mulai hamil, bersalin, nifas, bayi baru lahir,
kebidanan ini dilakukan agar dapat mengetahui hal apa saja yang terjadi pada
seorang wanita semenjak hamil, bersalin, nifas, bayi baru lahir, neonatus dan
kebutuhan ibu, serta mampu melakukan evaluasi terhadap tindakan yang telah
3. Konsep SOAP
langkah. Untuk mengetahui apa yang telah dilakukan oleh seorang bidan
yaitu :
laboratorium dan uji diagnostik lain yang dirumuskan dalam data fokus
a. Pengertian
sel telur dan sel sperma. Proses kehamilan merupakan mata rantai yang
proses alaamiah bukan proses patologi tetapi kondisi normal dapat menjadi
yang alamiah, bila tidak dikelola dengan baik akan memebrikan komplikasi
b. Tujuan
dokter) akan selalu memberikan saran dan informasi yang sangat berguna
persalinan dapat berjalan dengan lancar, maka diharapkan masa nifas pun
6) Mempersiapkan peran ibu dan keluarga dalam menerima bayi. Bahwa salah
satu faktor kesiapan dalam menerima bayi adalah jika ibu dalam keadaan
Tujuan utama ANC adalah untuk memfasilitasi hasil yang sehat dan positif
bagi ibu dan bayinya dengan cara membina hubungan saling percaya dengan
penting untuk menjamin agar proses alamiah tetap berjalan normal selama
15
ANC minimal 6 kali selama kehamilan, yang terbagi dalam (Buku KIA,2020) :
dapat dipakai kenaikan berat badan wanita hamil tersebut. Kenaikan berat
badan wanita hamil antara 6,5 kg sampai 16 kg. Nilai berat badan naik
mengihitung IMT (Indeks Masa Tubuh) dari berat badan dan tinggi badan
Tabel 2.1
Peningkatan Berat Badan Selama Hamil
Pengukuran tinggi fundus uteri mulai dari batas atas sympisis dan
disesuaikan dengan hari pertama haid terakhir. Tinggi fundus uteri diukur
pada kehamilan >12 minggu karena pada usia kehamilan ini uterus dapat
diraba dari dinding perut dan untuk kehamilan >24 minggu dianjurkan
mengukur dengan pita meter. Tinggi fundus uteri dapat menentukan ukuran
(Johnson Toshock Estimated Fetal Weight) yang diambil dari tinggi fundus
Tabel 2.2
Tinggi fundus uteri (menurut Leopold)
UK TFU (jari) TFU
(cm)
12 minggu 1/3 di atas simfisis -
16 minggu ½ di atas simfisis-pusat -
20 minggu 2-3 jari dibawah pusat 20 cm
24 minggu Setinggi pusat 23 cm
28 minggu 2-3 jari diatas pusat 26 cm
32 minggu Pertengahan pusat – PX 30 cm
36 minggu setinggi PX 33 cm
40 minggu 2-3 jari dibawah px (janin mulai 30 cm
memasuki panggul)
Sumber : Manuaba (2010)
Table 2.3
Tinggi Fundus Uteri dalam cm (Mc-Donald)
TFU (cm) Usia Kehamilan
20 20 minggu
23 24 minggu
26 28 minggu
30 32 minggu
33 36 minggu
Sumber : Manuaba (2010)
janin. Taksiran ini hanya berlaku untuk janin presentasi kepala. Rumusnya
Bila kepala diatas atau pada spina ischiadika maka n = 12. Bila kepala
Tabel 2.4
Perkembangan Berat dan Panjang Janin Sesuai Usia Kehamilan
Usia Kehamilan Panjang (cm) Berat (gram)
Pemberian tablet zat besi pada ibu hamil (Fe) adalah mencegah
defisiensi zat besi pada ibu hamil, bukan menaikan kadar haemoglobin. Ibu
hamil dianjurkan meminum tablet zat besi yang berisi 60 mg/hari dan 500
minggu ke-4.
19
Tabel 2.5
Interval dan Lama Perlindungan Tetanus Toxoid
6) Pemeriksaan Hb (T6)
kunjungan pertama dan minggu ke 28 bila kadar Hb < 11 gr% ibu hamil
Untuk ibu hamil dengan riwayat diabetes melitus (DM). Bila hasil
Senam hamil membuat otot ibu hamil rileks dan tenang, rasa rileks dan
tenang itu bisa mempengaruhi kondisi psikis ibu hamil. Rasa gugup dan
20
bagi ibu hamil akan mengalami penurunan Hb. Hb sangat penting untuk ibu
Diberikan kepada ibu hamil pendatang dari daerah malaria juga kepada
ibu hamil dengan gejala malaria yakni panas tinggi disertai menggigil dan
tepat kepada ibu hamil, suami serta keluarganya tentang tanda-tanda resiko
kehamilan
berpengaruh buruk terhadap keadaan ibu atau sebaliknya. Penyakit ibu juga
adalah suatu ukuran statistic dari peluang atau kemungkinan untuk terjadinya
suatu keadaan gawat darurat yang tidak diinginkan pada masa mendatang,
(5K) pada ibu dan bayi. Berdasarkan jumlah skor kehamilan dibagi tiga
kelompok:
21
dengan satu atau lebih faktor resiko, baik dari pihak ibu maupun janinnya
kehamilan dengan faktor resiko : ibu dengan faktor resiko dua atau lebih,
a) Ada Potensi Gawat Obstetri / APGO Primi muda, Primi tua, Anak
terkecil < 2 tahun, Primi tua sekunder, Grande multi, Umur 35 tahun
atau lebih, Tinggi badan 145 cm atau kurang, Riwayat obstetric jelek
b) Ada Gawat Obstetri / AGO Penyakit pada ibu hamil, Anemia (kurang
/ hamil kembar air, Janin mati dalam rahim, Hamil serotinus / hamil
a. Pengertian
Persalinan adalah pengeluaran hasil konsepsi (janin atau uri) yang telah
cukup bulan (37-42 minggu) untuk hidup diluar kandungan melalui jalan
lahir atau melalui jalan lain dengan bantuan atau tanpa bantuan dengan
kekuatan his. Perlu diketahui bahwa ada dua hormon yang dominan saat
hamil, yaitu :
1) Estrogen
2) Progesteron
akan menjadi kekuatan dominan saat mulainya persalinan, oleh karena itu
meningkat mulai dari umur kehamilan minggu ke-15, disamping itu faktor
gizi ibu hamil dan keregangan otot rahim dapat memberikan pengaruh
persalinan :
1) Teori keregangaan
persalinan dapat mulai. Keadaan uterus yang terus membesar dan menjadi
4) Teori prostaglandin
1) Kebutuhan fisiologis
a) Oksigen
dilakukan
sopan.
lakukan.
e. Tanda-tanda persalinan
Tanda dan gejala kala II persalinan ibu merasa ingin meneran bersamaan
rektum dan vaginanya, perineum tampak menonjol, vulva dan sfingter ani
leher rahim dengan pembukaan leher rahim mencapai 3 cm, selain itu ibu
merasa sakit, namun beberapa ibu lainnya tidak merasa sakit sama sekali.
27
Pada fase aktif kontraksi semakin lama (berlangsung 40-60 detik), kuat,
(Manuba, 2010).
3) Pengeluaran cairan.
(Manuaba, 2010) :
fundus uteri karena kepala bayi sudah mulai masuk pintu atas
power (his dan tenaga mengejan), dan passanger (janin, plasenta dan
ketuban), serta faktor lain seperti psikologi dan faktor penolong (Manuba,
2010).
g. Tahapan persalinan
1) Kala I (Pembukaan)
pembukaan nol sampai pembukaan lengkap (10 cm) lamanya kala I untuk
sedangkan pada multi 2 cm/jam. Kala pembukan dibagi menjadi dua fase,
(Manuba, 2010).
upaya pembebasan mental dan fisik dari tekanan dan stres. Dengan
Metode relaksasi yang dilakukan secara benar pada ibu bersalin yang
fisiologis nyeri persalinan. Hal ini disebabkan oleh efek dari metode
lalu, dan memberikan perasaan nyaman pada ibu. Dukungan dari pihak
Kala II dimulai ketika pembukaan serviks sudah lengkap (10 cm) dan
berakhir dengan lahirnya bayi, gejala dan tanda kala II persalinan yaitu
Dimulai dari pembukaan lengkap (10 cm) sampai bayi lahir. Proses
(Prawiroharjo, 2010)
Kala III yaitu waktu dari keluarnya bayi hingga pelepasan atau
(Prawiroharjo, 2010).
singkat.
31
c) Kala IV
4) Kala IV
pertama dan setiap 30 menit pada jam kedua pasca persalinan meliputi
baik dan kuat, evaluasi tinggi fundus dengan meletakkan jari tangan
robekan derajat III sebagaimana ruptur derajat II hingga otot sfingter ani,
rektum.
32
peristiwa itu dapat pula menimbulkan stress, sehingga respons yang terjadi
Terdapat tiga faktor utama dalam persalinan, yaitu faktor jalan lahir
(passage), faktor janin (passenger), dan faktor tenaga atau kekuatan (power).
Persalinan merupakan masa yang cukup berat bagi ibu, dimana proses
melahirkan layaknya sebuah pertaruhan hidup dan mati seorang ibu, terutama
Rasa cemas, panik, dan takut yang melanda ibu dengan semua ketidakpastian
serta rasa sakit yang luar biasa yang dirasakan ibu dapat mengganggu proses
timbul akibat kekhawatiran akan proses kelahiran yang aman untuk dirinya
dan bayinya. Walaupun peristiwa kehamilan dan persalinan adalah suatu hal
33
yang fisiologis, namun banyak ibu-ibu yang tidak tenang, merasa khawatir
akan hal ini. Untuk itu, penolong persalinan harus dapat menanamkan
kepercayaan kepada ibu hamil dan menerangkan apa yang harus diketahuinya
karena kebodohan, rasa takut, dan sebagainya dapat menyebabkan rasa sakit
pada waktu persalinan dan ini akan mengganggu jalannya persalinan, ibu
akan menjadi lelah dan kekuatan hilang. Untuk menghilangkan cemas harus
(Sumarah, 2009) :
dihodge III) dengan ukuran diameter kepala janin yang terkecil, yaitu
5) Ekstensi, terjadi sesudah kepala janin berada didasar panggul dan UUK
6) Putaran paksi luar, terjadi setelah kepala lahir, kepala segera mengadakan
punggung anak.
7) Ekspulsi, terjadi setelah kepala lahir, bahu berada dalam posisi depan
periksa dalam.
6) Mengambil alat suntik sekali pakai dengan tangan kanan, isi dengan
oksitosin dan letakkan dan letakkan kembali kedalam partus set. Bila
kotor karena kotoran ibu keluar, bersihkan daerah tersebut dari kotoran).
10) Memeriksa denyut jantung janin setelah kontraksi uterus selesai, pastikan
11) Memberitahu ibu pembukaan sudah lengkap dan keadaan janin baik,
meminta ibu untuk meneran saat ada his, bila ia sudah merasa ingin
meneran.
12) Meminta bantuan keluarga untuk menyiapkan posisi ibu saat meneran
(bila ada rasa ingin meneran dan terjadi kontraksi yang kuat, bantu ibu
keposisi setengah duduk atau posisi lain yang diinginkan dan pastikan ibu
merasa nyaman).
13) Melakukan pimpinan meneran saat ibu mempunyai dorongan kuat untuk
meneran.
36
14) Saat kepala bayi membuka vulva dengan diameter 5 sampai 6 cm,
15) Meletakkan kain bersih yang dilipat 1/3 bagian di bawah bokong ibu.
16) Membuka tutup partus set dan perhatikan kembali kelengkapan alat dan
bahan.
kiri menahan puncak kepala agar tidak terjadi defleksi maksimal saat
kepala lahir. Minta ibu untuk tidak meneran dengan nafas pendek-pendek.
Bila didapatkan mekonium pada air ketuban, segera setelah kepala lahir
21) Menunggu hingga kepala bayi selesai melakukan putaran paksi luar
secara spontan
22) Setelah bayi menghadap paha ibu, tempatkan kedua telapak tangan
biparietal kepala bayi, tarik secara hati-hati kea rah bawah sampai bahu
dengan perlindungan tangan kiri pasang klem di dua tempat pada tali
23) Setelah bahu lahir, tangan kanan menyangga kepala, leher, dan bahu bayi
bagian posterior dengan posisi ibu jari pada leher (bagian bawah kepala)
dan ke empat jari pada bahu dan dada/punggung bayi, sementara tangan
kiri memegang lengan dan bahu bayi bagian anterior saat badan dan
lengan lahir.
24) Setelah badan dan lengan lahir, tangan kiri menyusuri pinggang kea rah
25) Setelah seluruh badan bayi lahir pegang bayi bertumpu pada lengan kanan
kemudian letakkan diatas perut ibu dengan posisi kepala lebih rendah dari
memungkinkan).
26) Segera mengeringkan bayi, membungkus kepala dan badan bayi kecuali
29) Menyuntikan oksitosin 10 unit secara intramuscular pada bagian 1/3 atas
30) Menjepit tali pusat menggunakan klem kira-kira 3cm dari umbilicus bayi.
Melakukan urutan tali pusat ke arah ibu dan memasang klem diantara
31) Memegang tali pusat diantara 2 klem menggunakan tangn kiri, dengan
bila bayi tidak bernapas spontan lihat penanganan khusus bayi baru lahir.
33) Memberikan bayi pada ibu untuk dilakukan inisiasi menyusui dini.
34) Memindahkan klem tali pusat hingga berjarak 5-10 cm dari vulva.
35) Meletakkan tangan kiri di atas simfisis menahan bagian bawah uterus,
36) Saat kontraksi, memegang tali pusat dengan tangan kanan sementara
37) Jika dengan peregangan tali pusat terkendali tali pusat terlihat bertambah
panjang dan terasa adanya pelepasan plasenta, minta ibu untuk meneran
kemudian ke atas sesuai dengan kurva jalan lahir hingga plasenta tampak
pada vulva.
hati-hati. Bila perlu (terasa ada tahanan), pegang plasenta dengan kedua
39) Segera setelah plasenta lahir, melakukan massase pada fundus uteri
jari tangan kiri hingga kontraksi uterus baik (fundus teraba keras).
40) Sambil tangan kiri melakukan massase pada fundus uteri, periksa bagian
41) Memeriksa apakah ada robekan pada introitus vagina dan perineum yang
43) Membersihkan sarung tangan dari lendir dan darah didalam larutan klorin
44) Mengikat tali pusat kurang lebih 1 cm dari umbilicus dengan simpul mati.
45) Mengikat balik tali pusat dengan simpul mati untuk kedua kalinya.
46) Melepaskan klem pada tali pusat dan memasukkannya dalam wadah
tidak baik.
53) Merendam semua peralatan bekas pakai dalam larutan klorin 0,5%.
sediakan.
55) Membersihkan ibu dari sisa air ketuban, lendir dan darah dan
0,5%.
k. Partus Presipitatus
1) Pengertian
Kemajuan cepat dari persalinan, berakhir kurang dari 3 jam dari awitan
2) Penyebab
c) Pada keadaan yang sangat jarang dijumpai oleh tidak adanya rasa
nyeri pada saat his sehingga ibu tidak menyadari adanya proses-proses
(Doenges, 2001).
Akibat dari kontraksi uterus yang kuat disertai serviks yang panjang
serta kaku, dan vagina, vulva atau perineum yang tidak teregang dapat
menimbulkan rupture uteri atau laserasi yang luas pada serviks, vagina,
yang amat kuat dan sering dengan interval relaksasi yang sangat singkat
akan menghalangi aliran darah uterus dan oksigenasi darah janin. Kedua,
tahanan yang diberikan oleh jalan lahir terhadap proses ekspulsi kepala
6) Penanganan
Kontraksi uterus spontan yang kuat dan tidak lazim, tidak mungkin
sedemikian rupa sehingga keadaan bayi yang akan dilahirkan itu tidak
efektif. Tindakan mengunci tungkai ibu atau menahan kepala bayi secara
43
(Saifuddin, 2009).
l. Ruptur Perineum
Perineum mendapat pasokan darah dari arteri pudenda interna dan cabang-
luar dari dasar panggul atau bagian lunak dari jalan lahir (Prawirohardjo,
2011).
dan mengendalikan keluarnya kepala bayi secara bertahap dan hati-hati untuk
KR, 2008).
Robekan perineum umumnya terjadi pada garis tengah dan bisa menjadi
luas apabila kepala janin lahir terlalu cepat. Robekan terjadi pada hampir
1) Derajat satu : Robekan ini hanya terjadi pada mukosa vagina, vulva
bagian depan, kulit perineum. Tidak perlu dijahit jika ada perdarahan dan
2) Derajat dua : Robekan terjadi pada mukosa vagina, vulva bagian depan,
3) Derajat tiga : Robekan terjadi pada mukosa vagina, vulva bagian depan,
4) Derajat empat : Robekan dapat terjadi pada seluruh perineum dan sfingter
ani yang meluas sampai ke mukosa rectum. Penolong APN tidak dibekali
meregang dan tegang, kulit perineum terlihat putih, terlihat jaringan parut
pada perineum, bila kulit perineum pada garis tengah mulai sobek
(Prawirohardjo, 2010).
m. Patograf
1) Pengertian
pemeriksaan fisik ibu dalam proses persalinan serta merupakan alat utama
untuk memantau keadaan ibu dan janin. Partograf dapat dianggap sebagai
lebih awal kapan seorang ibu harus dirujuk, dipercepat, atau diakhiri
2) Tujuan
a) Kemajuan persalinan
(3) His
his (berapa kali) dalam waktu 10 menit dan dirasakan berapa lama
menilai keadaan air ketuban bila sudah pecah (volume, warna dan
selaput ketuban pecah ditulis (J) untuk air ketuban jernih, (M)
2008).
dapat dipisahkan
dapat dipisahkan.
(1) Tanda-tanda vital, tekanan darah diukur setiap 4 jam, nadi dinilai
(2) Urine dipantau setiap 2-4 jam untuk volume, protein, dan aseton,
(3) Obat-obatan dan cairan infuse. Catat obat ataupun cairan infuse
a. Pengertian
Bayi baru lahir normal adalah bayi yang lahir dalam presentasi
belakang kepala melalui vagina tanpa memakai alat, pada usia kehamilan
gram. Neonatus ialah bayi yang baru mengalami proses kelahiran dan
seperti berikut :
dimandikan.
DTT atau steril. Khusus untuk bola karet penghisap lender jangan
Segera setelah lahir lakukan penilaian awal secara cepat dan tepat
tangan.
c. Pemeriksaan Umum :
gram), Panjang badan (44-53 cm), Lingkar kepala (31-36 cm), Lingkar
kanan anterolateral.
untuk mengetahui aktivitas bayi normal atau tidak dan identifikasi masalah
kesehatan bayi baru lahir yang memerlukan perhatian keluarga dan penolong
Pada 2 jam pertama sesudah kelahiran, hal-hal yang perlu dinilai waktu
membuktikan bahwa ASI ekslusif selama 6 bulan memang baik bagi bayi.
Naluri bayi akan membimbingnya saat baru lahir. Percayakah anda, satu jam
putting sang bunda. Perilaku bayi tersebut dikenal dengan istilah (IMD)
Tanda – tanda bahaya yang perlu diwaspadai pada bayi baru lahir adalah
sulit menyusui, letargi (tidur terus sehingga tidak menyusu), demam (suhu
badan >38oC atau hipotermi <36oC), tidak BAB atau BAK setelah 3 hari lahir
(kemungkinan bayi mengalami atresia ani), tinja lembek, hijau tua, terdapat
lendir atau darah pada tinja, sianosis (biru) atau pucat pada kulit atau bibir,
adanya memar, warna kulit kuning (ikterus) terutama dalam 24 jam pertama,
berwarna hijau gelap dengan lendir atau darah tali pusat merah (Saifuddin,
2010).
keseluruhan akan pulih dalam waktu 3 bulan (Suherni, 2009). Nifas yaitu
darah yang keluar dari rahim sebab melahirkan atau setelah melahirkan.Darah
nifas yaitu darah yang tertahan tidak bisa keluar dari rahim dikarenakan
52
Waktu yang diperlukan untuk pulih dan sehat sempurna, terutama bila
sehat bisa bermingguminggu, bulan atau tahun. Dalam agama islam telah
nifas untuk menilai status ibu dan bayi baru lahir, untuk mencegah,
antara lain 6-8 jam setelah persalinan, 6 hari setelah persalinan, 2 minggu
mengobati atau merujuk bila terjadi komplikasi pada ibu dan bayinya.
4) Memberikan pelayanan KB
53
a) Involusi uterus
(2) Autolysis
semula selama kehamilan atau dapat lima kali lebih lebar dari
Table 2.6
54
2) Lochea
berkembang lebih cepat daripada kondisi asam yang ada pada vagina
2013) :
Lochea ini muncul pada hari pertama sampai hari ketiga masa
b) Lochea Sangiolenta
c) Lochea Serosa
55
kuning kecoklatan dengan cirri lebih sedikit darah dan lebih banyak
d) Lochea Alba
e) Loche Purulenta
3) Serviks
sangat besar selama proses persalinan, dan dalam beberapa hari pertama
sesudah proses tersebut, kedua organ ini tetap berada dalam keadaan
kendur. Setelah 3 minggu vulva dan vagina kembali kepada keadaan tida
hamil, dan rugae dalam vagina secara berangsur angsur akan muncul
(Sukarni, 2013).
Kerap kali diperlukan waktu 3-4 hari sebelum faal usus kembali
namun asupan makanan juga mengalami penurunan selama satu atau dua
hari, gerak tubuh berkurang dan usus bagian bawah sering kosong jika
kesulitan buang air kecil, selain khwatir nyeri jahitan juga karena
dan edema leher buli-buli sesudah bagian ini mengalami kompresi antara
kepala janin dan tulang pubis selama persalinan. Urin dalam jumlah yang
7) Perubahan endokrin
b) Pengukuran TTV
c) Pemeriksaan lochea dan perdarahan
d) Pemeriksaan kondisi janin dan tanda infeksi
e) Pemeriksaan UC dan TFU
f) Pemeriksaan payudara dan anjurkan pemberian ASI Eksklusif
g) Pelayanan kontrasepsi pasca persalinan
h) Konseling
i) Tatalaksana pada ibu nifas sakit atau dengan komplikasi
j) Beri konseling tentang kebutuhan dasar ibu hamil, personal hygiene,
perawatan luka, perawatan bayi, ASI Eksklisif, dan penggunaan alat
kontrasepsi
2) Kunjungan II (3 - 7 hari postpartum) meliputi:
a) Menanyakan kondisi ibu nifas secara umum
b) Pengukuran TTV
c) Pemeriksaan lochea dan perdarahan
d) Pemeriksaan kondisi janin dan tanda infeksi
e) Pemeriksaan UC dan TFU
f) Pemeriksaan payudara dan anjurkan pemberian ASI Eksklusif
g) Pemberian kapsul vitamin A (2 kapsul)
h) Pelayanan kontrasepsi pasca persalinan
i) Konseling
j) Tatalaksana pada ibu nifas sakit atau dengan komplikasi
k) Beri konseling tentang kebutuhan dasar ibu hamil, personal
hygiene, perawatan luka, perawatan bayi, ASI Eksklisif, dan
penggunaan alat kontrasepsi
3) Kunjungan III (8 – 28 hari postpartum)
a) Menanyakan kondisi ibu nifas secara umum
b) Pengukuran TTV
c) Pemeriksaan lochea dan perdarahan
d) Pemeriksaan kondisi janin dan tanda infeksi
e) Pemeriksaan UC dan TFU
f) Pemeriksaan payudara dan anjurkan pemberian ASI Eksklusif
58
nyaman
diet. Dua jam setelah melahirkan perempuan boleh minum dan makan
seperti biasa bila ingin, namun perlu diperhatikan jumlah kalori dan
protein ibu menyusui harus lebih besar dari pada ibu hamil.
2) Ambulasi
luka-luka.
60
3) Eliminasi
tetapi usahakan lah untuk berkemih secara teratur, karena kandung kemih
sendiri secepatnya.
4) Defekasi
Buang air besar harus dilakukan 3-4 hari pasca persalinan, bila masih
sulit buang air besar dan terjadi obstifasi apalagi berak keras dapat
diberikan obat laksans per oral atau per rectal, jika masih belum bisa
dilakukan klisma, dan konsumsi makanan tinggi serat dan cukup minum.
6) Kebersihan genetalia
dan mungkin ada luka jahitan robekan atau episiotomi, anjurkan ibu untuk
7) Pakaian
karena produksi keringat pada ibu nifas akan lebih banyak, sebaiknya
tidak tertekan dan kering, demikian juga dengan pakaian dalam, agar
8) Kebersihan kulit
pembengkakan pada wajah, kaki, betis dan tangan ibu. Oleh karena itu,
jumlah keringat yang lebih banyak dari biasanya, usahakan mandi lebih
9) Istirahat
dan istrahat yang cukup, terutama saat bayi sedang tidur, meminta
bantuan suami atau keluarga yang lain jika ibu merasa lelah, putarkan dan
dengarkan lagu-lagu klasik pada saat ibu dan bayi istirahat untuk
10) Seksual
Secara fisik, aman untuk memulai hubungan suami istri begitu darah
merah berhenti dan ibu dapat memasukan satu atau dua jarinya ke dalam
vagina tanpa ada rasa nyeri, begitu ibu merasa aman untuk melakukan
kendur karena peregangan selama hamil, senam nifas ini dilakukan sejak
baik oleh pasien maupun dibantu orang lain yang dilaksanakan mulai hari
a) Tempelkan kapas yang sudah di beri minyak atau baby oil selama 5
bawah.
d) Dalam pengurutan posisi tangan kiri kearah sisi kiri, telapak tangan
kanan.
payudara yang lecet dan memerah ASI secara manual dan ditampung
2009).
(Walyani, 2014).
ke-8 sampai dengan hari ke-28 setelah lahir. Periksa ada atau
harus dihargai oleh semua yang terlibat dan ibu harus didukung dalam
65
manfaat ASI untuk semua bayi, terutama bayi prematur dan bayi sakit
tidak diperlukan pada bayi cukup bulan yang sehat, terutama untuk
minum susu, apakah haluan feses dan urinnya normal, apakah bayi
menjadi tenang untuk tidur setelah minum susu dan bangun untuk
yang sehat akan tidur selama sebagian besar waktu dalam beberapa
enam kali dalam setiap 24 jam dengan urin yang berwarna kuning
kecoklatan dan jernih. Penurunan haluaran urin atau aliran urin yang
susu dengan tepat, warna dan konsistensi feses akan berubah, menjadi
66
pembedahan.
perawatan bayi baru lahir dapat terlaksana dengan baik. Orang tua
orang tua yang tidak berpengalaman ada banyak literatur yang siap
pranatal untuk kelas menjadi orang tua yang dapat diakses untuk
perawatan bayi.
b) Kejang
c) Lemah
d) Sesak Nafas
e) Merintih
f) Pusar Kemerahan
a. Pengertian KB
dan jarak kelahiran anak yang diinginkan. Maka dari itu, pemerintah
b. Tujuan Program KB
kecil sesuai dengan kekuatan sosial ekonomi suatu keluarga dengan cara
2013).
menyentuh mata, hidung dan mulut dengan tangan yang tidak bersih.
mengandung alkohol 70%, jika air dan sabun tidak tersedia. Cuci
tangan terutama setelah Buang Air Besar (BAB) dan Buang Air Kecil
3) Saat sakit tetap gunakan masker, tetap tinggal di rumah atau segera ke
4) Tutupi mulut dan hidung saat batuk atau bersin dengan tisu. Buang
tisu pada tempat yang telah ditentukan. Bila tidak ada tisu, lakukan
menjaga jarak.
bagian dalam).
e) Gunakan masker baru yang bersih dan kering, segera ganti masker
b. Pelayanan Antenatal
kunjungan ke 5 di Trimester 3.
(2) Jika tidak ada gejala Covid-19, maka dilakukan skrining oleh
Dokter di FKTP.
Rapid Test.
antenatal di FKTP.
72
daring untuk mencari faktor risiko dan gejala Covid-19. Jika ada
persalinan.
Buku KIA.
kehidupan sehari-hari.
c. Pelayanan Persalinan
tim multidisiplin).
sesuai.
4) Pada zona merah (risiko tinggi), orange (risiko sedang), dan kuning
(risiko rendah), ibu hamil dengan atau tanpa tanda dan gejala Covid
pemeriksaan darah NLR atau rapid test (jika tersedia fasilitas dan
persalinan.
(MKJP).
1) Pelayanan Pasca Salin (ibu nifas dan bayi baru lahir) dalam kondisi
minimal 4 kali
76
KIA dalam perawatan nifas dan bayi baru lahir di kehidupan sehari
hari, termasuk mengenali tanda bahaya pada masa nifas dan bayi baru
lahir. Jika ada keluhan atau tanda bahaya, harus segera memeriksakan
5) KIE yang disampaikan kepada ibu nifas pada kunjungan pasca salin
terbukti sampai saat ini. Oleh karena itu, prinsip pertolongan bayi
c) Bayi baru lahir dari ibu yang Bukan suspek, probable, atau
(2) Perawatan tali pusat, menjaga badan bayi tetap hangat, dan
(3) Khusus untuk bayi dengan berat badan lahir rendah (BBLR)
a. Pengertian
(Machfoedz, 2011). Rancangan study kasus adalah studi kasus yang diuraikan
secara deskriptif dari hasil jaringan pengumpulan data yang diperoleh dari
beberapa metode. Metode yang digunakan untuk data primer yaitu dengan
penduduk kota dan provinsi, buku KIA sebagai buku catatan perkembangan
research).
76
77
Subyek study kasus adalah sesuatu yang diteliti baik orang, benda
dalam Laporan Tugas Akhir ini kepada Ny.M dengan diberikan asuhan
mulai dari masa kehamilan, persalinan, bayi baru lahir, nifas, neonatal
a. Pengumpulan Data
2010).
(Nursalam, 2010).
78
catatan medis klien yang berupa buku KIA (Kesehatan Ibu dan Anak),
5) Analisis Data Analisis data yang digunakan pada studi kasus ini
mengubah data hasil studi kasus menjadi suatu informasi yang dapat
bentuk SOAP.
checklist, dokumentasi.
5. Kerangka Kerja
Bagan 3.1
Kerangka Kerja Pelaksanaan Studi Kasus
Pengkajian: Ny.M usia kehamilan 32-33mgg janin tunggal hidup intra uterine
B. Etika Penelitian
Keikutsertaan ibu dalam penelitian ini bersifat sukarela, ibu bebas menolak
untuk ikut studi kasus ini atau dapat mengundurkan diri kapan saja. Ny. M
80
kasus ini secara sadar tanpa paksaan dan telah membubuhkan tanda tangan
kesehatan sejak ibu hamil sampai dengan bersalin/nifas. Penulis juga pada
risiko yang terjadi, yaitu melakukan mencuci tangan sebelum tindakan dan
3. Justice
Risiko dan ketidaknyamanan secara fisik yaitu akan menyita waktu ibu
60-120 menit (atau sesuai dengan kebutuhan) pada saat kunjungan rumah
langkah varney)
Ni Nyoman M,M.Pd
Langkah I (Pengkajian)
1. Identitas
2. Anamnesa
pertama
1) Riwayat Menstruasi
kehamilan ibu 35-36 minggu. Ibu haid pertama kali saat usia 12
tahun teratur setiap bulan dengan lama 5-7 hari dan saat haid ibu
82
2) Flour albus
bulan, ibu merasa gerakan janin >10 kali dala waktu 24 jam
terakhir.
5) Riwayat Kehamilan
anak pertama lahir pada tahun 2018, cukup bulan, lahir normal
6) Riwayat imunisasi
d. Riwayat kesehatan :
makanan.
TM II tidak ada keluhan dan pada TM III ibu merasa lelah karna
Tabel 3.1
Riwayat kehamilan dan persalinan yang lalu
Anak ke Kehamilan Persalinan Anak
No Thn/ Tempatlahir Masa Penyulit Jen Penolong Peny Jenis BB PB Kea
Tgl gestasi is ulit
lahir
1 30- RS.BPP 39-40 Persalin L Dokter Persu Lk 3000 50 Hidup
11- BARU mgg an Lama linan
18 Lama
2 Hamil ini
g. Riwayat Menyusui
h. Riwayat KB
ibu hanya meminum vitamin dan obat dari puskesmas atau PMB
dari nasi 1 centong, ikan, tahu, tempe, sayur dan minum air
warna kecoklatan serta tidak ada keluhan selama BAB dan ibu
BAK ±8 kali sehari urin berwarna kuning jernih dan tidak ada
4) Ibu tidur siang ±1 jam perhari dan tidur malam ±8 jam perhari
j. Riwayat Psikososial
tahun.
l. Pemeriksaan Fisik
1) Keadaan umum
a) Berat badan
Sebelum hamil : 50 kg
Saat hamil : 64 kg
Lila : 25 cm
Nadi : 84 x/menit
Suhu : 36oC
Pernapasan : 20 x/menit
c) Pemeriksaan fisik
Inspeksi
1. Kepala
2. Mata
3. Muka
d. Geraham : Lengkap
5. Leher
6. Dada
kolostrum.
7. Punggung ibu
8. Perut
ada.
9. Vagina
10. Ekstremitas
11. Kulit
Palpasi
1. Leher
pembesaran.
2. Dada
3. Perut
kepala
(konvergen)
4. Tungkai
(1) Oedema
(2) Varices
5. Kulit
Auskultasi
1. Paru-paru
2. Jantung
3. Perut
Intensitas: Kuat.
Perkusi
a) Ukuran panggul
Golongan Darah :A
HB : 14,4 gr/dl
TTV :
TD : 118/76 mmHg Nadi : 84 x/ menit, Pernafasan : 20x/
menit, Suhu : 360C.
MAP : (2 X Diastol) + Sistol
3
: (2 X 74) + 118 = 88,6
3
Masuk dalam kategori normal, diatas 90 dikatakan gejala PE
BB sebelum hamil : 50
IMT : 50/(1,55) 2 = 50/2,4025 = 20,81 IMT
masuk dalam kategori ideal
Palpasi Abdomen
Leopold I : teraba lunak (bokong) TFU ½ pusat PX 26 cm
Leopold II : pada bagian kanan teraba keras dan memanjang
seperti papan dan bagian kiri teraba bagian kecil kecil
(ekstremitas)
Leoplod III : teraba keras, bulat, melenting, presentasi kepala
Leopold IV : bagian terbawah janin belum masuk PAP
(konvergen)
( TBJ ) = ( 26 – 12 ) x 155 = 2170 gram
TP : HPHT : 01-05-2021 (USG 04-04-2021)
Auskultasi :
DJJ (+) 141x/ menit, irama: teratur, tntensitas: kuat.
Pemeriksaan Lab
Hb : 14,4 gr/dl
Usg : Janin tunggal hidup intrauterine TP USG 04 April 2021
O:
TTV :
TD : 118/76 mmHg Nadi : 84 x/ menit, Pernafasan :
20x/ menit, Suhu : 360C.
Antisipasi:
92
Tidak ada
2. Lakukan Anamnesa
4. Penkes tentang :
a. pola istirahat
keluhan.
kesehatan 5M
hebat.
kesehatan 5M
Hasil :
UK USG : 36 minggu
cm.
BB sebelum hamil : 50
Palpasi Abdomen
Auskultasi :
Pemeriksaan Lab
Hb : 14,4 gr/dl
ANC Terpadu
hasil:
a. Hb : 14,4 gr%
95
b. Golongan darah : A
hebat.
kesehatan 5M
5M
96
S:
hasil positif
O:
UK USG : 36 minggu
TTV :
BB sebelum hamil : 50
Palpasi Abdomen
Leopold II : pada bagian kanan teraba keras dan memanjang seperti papan dan
Auskultasi :
Pemeriksaan Lab
Hb : 14,4 gr/dl
A:
Masalah : Lelah
Antisipasi:
P:
Hasil :
UK USG : 36 minggu
TTV :
BB sebelum hamil : 50
Palpasi Abdomen
Leopold II : pada bagian kanan teraba keras dan memanjang seperti papan dan
Auskultasi :
Pemeriksaan Lab
99
Hb : 14,4 gr/dl
Terpadu
Hasil : pasien telah periksa ke puskesmas untuk ANC terpadu dengan hasil:
a. Hb : 14,4 gr%
b. Golongan darah : A
a.Pola istirahat: anjurkan ibu untuk rileks, anjurkan tidur miring kiri,dan
sakit kepala yang berat, penglihatan kabur, bengkak di wajah dan jari-jari
ada keluhan.
Hasil : ibu berjanji akan melakukan kunjungan ulang 2 minggu lagi atau saat
ada keluhan.
5M
TINJAUAN KASUS
S:
O:
1. Pemeriksaan Umum
Nadi : 84 x/menit
Pernafasan : 20 x/menit
TP : 04 april 2021
Lila : 25cm.
101
102
2. Pemeriksaan fisik
Kepala : Tidak ada lesi, kontruksi rambut kuat, distribusi merata, tekstur
Mata : Tidak oedema pada kelopak mata, konjungtiva tidak tampak anemis,
Mulut : Mukosa mulut lembab, ada sedikit caries dentis pada gigi,tidak ada
Leher : Tidak ada pembesaran vena jugularis, kelenjar tiroid, dan kelenjar
getah bening.
Payudara: Ada hyperpigmentasi pada areola mammae, puting susu kiri dan kanan
a. Leopold I : TFU 2 jari bawah px (30 cm), bagian fundus pada fundus teraba
seperti papan, dibagian kiri perut teraba bagian kecil- kecil janin (punggung
kanan)
c. Leopold III : pada segmen bawah rahim, teraba bagian keras, bulat dan
melenting (kepala).
Ekstermitas
A:
Diagnosis:
P:
Hasil : Ibu dan keluarga mengerti kondisi ibu dan janinnya dalam keadaan yang
baik, mengatakan hasil pemeriksaan ibu baik dan keadaan janinnya baik.
dan dokumen lainnya, kelengkapan ibu dan bayi serta persiapan psikologis ibu
menghadapi persalinan.
Hasil :Ibu telah menyiapkan semua kebutuhan persalinan dalam sebuah tas dan
akan bersalin
4. Memberikan KIE mengenai tanda bahaya pada ibu hamil : perdarahan, demam,
gerakan janin berkurang, sakit kepala hebat, penglihatan kabur, muntah terus
104
menerus hingga tidak bisa makan, stress berlebihan, kejang, bengkak di tangan,
Hasil : Ibu telah mengetahui mengenai tanda bahaya pada ibu hamil, ibu dapat
Hasil : Ibu akan datang ke puskesmas untuk kunjungan ulang, ibu mengatakan
S:
O:
1. Pemeriksaan Umum
Nadi : 84 x/menit
Pernafasan : 20 x/menit
Lila: 25cm.
2. Pemeriksaan fisik
Kepala : Tidak ada lesi, kontruksi rambut kuat, distribusi merata, tekstur
Mata : Tidak oedema pada kelopak mata, konjungtiva tidak tampak anemis,
Mulut : Mukosa mulut lembab, ada sedikit caries dentis pada gigi,tidak ada
Payudara : Ada hyperpigmentasi pada areola mammae, puting susu kiri dan
Abdomen : Terdapat bekas luka operasi usus buntu, ada linea nigra, tinggi
a. Leopold I : TFU 1 jari bawah px (31 cm), bagian fundus pada fundus teraba
seperti papan, dibagian kiri perut teraba bagian kecil- kecil janin (punggung
kanan).
c. Leopold III : pada segmen bawah rahim, teraba bagian keras, bulat dan
melenting (kepala).
Ekstermitas
A:
Diagnosa:
P:
Hasil : Ibu dan keluarga mengerti kondisi ibu dan janinnya dalam keadaan yang
baik, mengatakan hasil pemeriksaan ibu baik dan keadaan janinnya baik.
3. Memberikan KIE kepada ibu bahwa sering kencing yang dialami ibu merupakan
hal yang normal dialami ibu hamil pada akhir kehamilannya.cara mengatasinya
Untuk mencegah peningkatan buang air kecil di malam hari, ibu dianjurkan
untuk tidak minum terlalu banyak air sebelum tidur. Hindari minuman dan
makanan yang mengandung kafein, yang bisa membuat ibu buang air kecil lebih
sering
Hasil : Ibu telah mengerti mengenai penyebab nyeri pinggang yang dirasakannya
yang semakin sering dan tidak dapat di bawa istirahat, adanya pengeluaran lendir
darah, adanya pengeluaran air air. Jika terdapat tanda-tanda persalinan segera ke
Hasil : Ibu telah mengerti mengenai tanda-tanda persalinan dan bersedia untuk
5. Memberikan support kepada ibu, bahwa ibu bisa mengatasi keluhannya sampai
Hasil : Ibu bisa menghadapi keluhan yang terjadi selama hamil dan ibu yakin
persalinan mengingat ibu akan dilakukan persalinan dalam waktu dekat ini
Hasil : ibu mengerti dan telah melakukan rappid test menjelang proses persalinan
S:
TP : 01 Mei 2021,
O:
Pemeriksaan Umum
Tanda-Tanda Vital :
Pemeriksaan Fisik
Abdomen :
L2 : punggung kanan
L3 : presentasi kepala
Pemeriksaan Dalam
vulva/uretra tidak ada kelainan, tampak pengeluaran lendir darah, tampak tidak ada
110
luka parut dari vagina, portio tebal dan kaku, pembukaan belum ada, ketuban
vulva/uretra tidak ada kelainan, tampak pengeluaran lendir darah, tampak tidak ada
luka parut dari vagina, portio tebal dan kaku, pembukaan 1cm, efficement 25%,
ketuban (+), Hodge I, DJJ 144 x/menit, irama teratur, His 2x dalam 10 menit
vulva/uretra tidak ada kelainan, tampak pengeluaran lendir darah, tampak tidak ada
luka parut dari vagina, portio tebal dan kaku, pembukaan 2cm, efficement 25%,
ketuban (+), Hodge I, DJJ 146 x/menit, irama teratur, His 2x dalam 10 menit
Pukul 05.10 wita : ketuban pecah spontan warna jernih bau amis dan dilakukan VT
A:
Diagnosa : G2P1001 usia kehamilan 39-40 minggu janin tunggal hidup intrauterine
P:
masuk PAP).
tampak tidak ada luka parut dari vagina, portio tebal dan kaku,
20.00 pindah keruang cendana dan dimasukan keruang perawatan dan ibu
tampak tidak ada luka parut dari vagina, portio tebal dan kaku,
01.00 Melakukan pemeriksaan DJJ dan his dengan hasil DJJ 143x/i dan
his 2x10’25”.
02.00 Melakukan pemeriksaan DJJ dan his dengan hasil DJJ 144x/i dan
his 2x10’25”.
03.00 Melakukan pemeriksaan DJJ dan His dengan hasil DJJ 142x/i, dan
his 4x10’25”.
tampak tidak ada luka parut dari vagina, portio tebal dan kaku,
05.10 Ketuban pecah spontan, jernih, bau amis, banyaknya ± 100 cc,
Persalinan Kala II
S:
O:
Pemeriksaan Umum
Tanda-Tanda Vital :
Pemeriksaan Fisik
a. Abdomen :
Kontraksi uterus 4x10’>40”, intensitas kuat, penurunan kepala 1/5, DJJ 148x/menit.
b. Genetalia :
Tidak ada kelainan pada vulva/uretra, ada tekanan pada anus, perineum menonjol,
dalam portio tidak teraba, pembukaan 10 cm, effacement 100%, penurunan kepala
1/5, hodge III, tidak ada bagian kecil yang teraba, tali pusat tidak membumbung.
A:
Diagnosa : G2P1001 usia kehamilan 39-40 minggu janin tunggal hidup intrauterine
P:
fowler).
05.15 Jika kepala sudah 5-6 cm didepan vulva pimpin ibu untuk
bayi, jika kepala sudah lahir tunggu putaran paksi luar, pegang
05.30 Bayi lahir spontan, segera menangis, kulit kemerahan, tonus otot
baik, apgar skor 8/9, jenis kelamin laki – laki, tidak ada caput
S:
Ibu merasa bahagia atas kelahiran anaknya, ibu merasa perutnya mules.
O:
Pemeriksaan Umum
Tanda-Tanda Vital :
Pemeriksaan Fisik
a. Abdomen :
b. Kandung kemih :
c. Genetalia :
Tampak tali pusat menjulur, ada semburan darah secara tiba – tiba, perdarahan ±100
cc
A:
P:
darah secara tiba – tiba, tali pusat memanjang saat dilakukan PTT
cm, tebal 3 cm, panjang tali pusat 50 cm, kotiledon lengkap 20,
insersi sentralis
Persalinan Kala IV
S:
Ibu merasa bahagia atas kelahiran anaknya, serta merasa perutnya mules dan lelah.
O:
Pemeriksaan Umum
Tanda-Tanda Vital :
Pemeriksaan Fisik
a. Abdomen :
b. Kandung kemih :
Teraba kosong
c. Genetalia :
A:
P:
insersi sentralis
05.50 Menganjurkan ibu untuk istirahat, serta makan dan minum yang
telah disediakan
05.30 Wita : TD 110/80 mmHg, nadi 80x/menit, pernafasan 20x/menit, suhu 36,40C,
TFU 2 jari bawah pusat, UC keras, kandung kemih kosong, perdarahan ±100 cc
05.45 Wita : TD 120/80 mmHg, nadi 80x/menit, pernafasan 20x/menit, suhu 36,40C,
TFU jari bawah pusat, UC keras, kandung kemih kosong, perdarahan ±20 cc
06.00 Wita : TD 110/70 mmHg, nadi 80x/menit, pernafasan 20x/menit, suhu 36,30C,
TFU 2 jari bawah pusat, UC keras, kandung kemih kosong, perdarahan ±10 cc
06.15 Wita : TD 100/70 mmHg, nadi 80x/menit, pernafasan 20x/menit, suhu 36,40C,
06.45 Wita : TD 120/70 mmHg, nadi 80x/menit, pernafasan 20x/menit, suhu 36,40C,
07.15 Wita : TD 120/80 mmHg, nadi 80x/menit, pernafasan 20x/menit, suhu 36,50C,
07.30 Memindahkan ibu dan bayi ke ruang nifas untuk rawat gabung
120
S:
1. Identitas
By. Ny. M dan Tn. D lahir pada tanggal 29 maret 2021 pada pukul 05.30 Wita
O:
Pukul 17.20 wita ibu datang ke RSUD Beriman, kemudian masuk di ruang IGD
vulva/uretra tidak ada kelainan, tampak pengeluaran lendir darah, tampak tidak
ada luka parut dari vagina, portio tebal dan kaku, pembukaan belum ada,
Pukul 20.00 wita : pindah keruang cendana dan dimasukan keruang perawatan
vulva/uretra tidak ada kelainan, tampak pengeluaran lendir darah, tampak tidak
ada luka parut dari vagina, portio tebal dan kaku, pembukaan 1cm, efficement
121
25%, ketuban (+), Hodge I, DJJ 144 x/menit, irama teratur, His 2x dalam 10
vulva/uretra tidak ada kelainan, tampak pengeluaran lendir darah, tampak tidak
ada luka parut dari vagina, portio tebal dan kaku, pembukaan 2cm, efficement
25%, ketuban (+), Hodge I, DJJ 146 x/menit, irama teratur, His 2x dalam 10
Pukul 05.10 wita : ketuban pecah spontan warna jernih bau amis dan dilakukan
(+)
VT ulang pembukaan lengkap (10cm), eff 100%, hodge II , ibu diajarkan
oxytosin, jika kepala sudah muncul 5-6 cm depan vulva kita lakukan pimpinan
meneran.
Pukul 05.30 wita bayi lahir spontan, segera menangis, tonus otot baik, kulit
Tanggal 29 maret 2021 pukul 05.30 Wita bayi lahir spontan segera menangis,
kulit kemerahan, tonus otot baik, jenis kelamin laki – laki, tidak ada caput atau
cephal, tidak ada perdarahan pada tali pusat terdapat 2 arteri, 1 vena, anus (+),
Nilai Apgar :
Jumlah
Kriteria 1 5
Menit Menit
Frekuensi Jantung 2 2
Usaha Nafas 2 2
Tonus Otot 1 1
Refleks 2 2
Warna Kulit 1 2
Jumlah 8 9
Pola Keterangan
Nutrisi Bayi telah diberi asupan nutrisi (ASI)
Eliminasi BAB : bayi sudah BAB
BAK : bayi belum BAK
a. Pemeriksaan Umum
Keadaan umum baik, kesadaran compos mentis, TTV nadi 148x/i, pernafasan
45x/i, suhu 36,80C, hasil pemeriksaan antropometri berat badan 3.180 gram,
b. Pemeriksaan Fisik
2) Wajah : Tampak simetris, ukuran dan posisi mata, hidung, mulut dagu
sudah matang, terdapat lubang telinga, tidak terdapat kulit tambahan dan
bebas, tidak tampak selaput kulit dan lipatan kulit yang berlebihan.
tampak simetris.
10) Abdomen : Tidak teraba massa abnormal, tali pusat tampak 2 arteri dan 1
vena, tali pusat tampak berwarna putih segar, tidak tampak perdarahan
tali pusat.
124
11) Punggung : Tampak simetris, tidak teraba skeliosis, dan tidak tampak
berambut.
13) Anus : Tidak tampak adanya lesung atau sinus, tampak sfingter ani, bayi
sudah BAB.
14) Kulit : Tampak kemerahan, tidak tampak ruam, bercak, tanda lahir,
15) Ekstremitas : Pergerakan leher tampak aktif, klavikula teraba utuh, jari
tangan dan jari kaki tampak simetris, tidak terdapat penyelaputan, jari-jari
sindaktili. Tampak garis pada telapak kaki dan tidak tampak kelainan
1) Rooting (+) bayi tampak menoleh kearah sentuhan ketika pipi bayi
disentuh.
3) Swallowing (+) bayi dapat menelan dan menghisap tanpa tersedak, batuk
kakinya.
A:
P:
2. Memasangkan pakaian, topi, serta mengganti kain bayi dengan kain yang bersih
3. Memberikan salep mata, injeksi Vit. K 1 mg secara IM pada paha kiri, serta
pemberian imunisasi Hb-0 pada paha kanan secara IM satu jam kemudian
5. Memberikan KIE kepada ibu mengenai ASI Eksklusif, dimana bayi hanya
S:
2. Ibu mengatakan melahirkan tanggal 29 Maret 2021 jam 05.30 WITA di RSUD
BERIMAN.
3. Ibu mengatakan nyeri pada luka jahitannya dan ASI nya sudah keluar.
O:
1. Pemeriksaan Umum
Nadi : 86x/menit
Pernafasan : 21x/menit
2. Pemeriksaan Fisik
a. Payudara
b. Abdomen
127
Tampak simetris, tampak bekas operasi usus buntu, tampak linea nigra, TFU
2 jari di bawah pusat, kontraksi baik, dan kandung kemih teraba kosong.
c. Genetalia
Vulva tidak oedema, tidak ada varices, tampak pengeluaran lochea rubra,
tidak terdapat luka parut, tidak tampak fistula, luka perineum dan jahitan
d. Ekstremitas
Atas : Bentuk tampak simetris, tidak tampak oedema, kapila refill baik.
trombophlebitis, Tidak tampak oedema pada tungkai , kapila refill baik, dan
e. Pola Fungsional
Pola Keterangan
Istirahat Ibu dapat beristirahat
Nutrisi Ibu sudah makan ikan dan sayur bening
Terapi Ibu mendapat Vit A,Amoxilin,asam mefenamat
Ibu sudah dapat melakukan aktifitas dan BAK sendiri
Mobilisasi
tanpa bantuan orang lain
Ibu sudah BAK 2x, konsistensi cair, warna kuning
Eliminasi
jernih, tidak ada keluhan namun ibu belum BAB
Menyusui ASI telah keluar dan Ny W segera memberikan asi pada
bayi tanpa ada tambahan
A:
P:
tanda-tanda vital dalam batas normal, TFU 2 jari dibawah pusat, tampak adanya
cair, luka jahitan tampak baik. Sedangkan bagian anggota fisik lainnya dalam
batas normal.
Hasil : Ibu mengerti telah mengetahui dan mengerti kondisinya saat ini.
2. Melakukan pemeriksaan kontraksi uterus dan perdarahan pada ibu sesuai dengan
masa nifasnya.
Hasil :Telah dilakukan pemeriksaan kontraksi uterus dan perdarahan pada ibu.
Kontraksi uterus baik, tidak ada perdarahan dan terdapat pengeluaran lochea
rubra.
3. Menganjurkan ibu untuk tetap menyusui bayinya dan mengajarkan tekhnik dan
posisi menyusui yang benar dengan mendekatkan perut bayi dengan perut ibu
lalu tangan kanan memegang bayi dan tangan kiri menyangga payudara
Hasil : Ibu telah mengerti dan bersedia melakukannya secara mandiri. Telah
dilakukan dan ibu telah mengerti tekhnik dan posisi menyusui dengan benar
4. Mengajarkan ibu teknik dan posisi menyusui yang benar dan cara
Hasil : Ibu telah mengerti dan dapat melakukan teknik dan posisi menyusui yang
mengembalikan kebugarannya.
6. Memberi KIE mengenai; personal hygine dan perawatan luka jahitan. Ibu harus
tetap menjaga kebersihan jalan lahir, agar tidak terjadi infeksi pada luka jahitan.
Harus sering mengganti pembalut setelah BAB dan BAK. Membersihkan jalan
selanjutnya.
S:
O:
1. Pemeriksaan Umum
Tanda-Tanda Vital :
Nadi : 86x/menit
Pernafasan : 20x/menit.
2. Pemeriksaan Fisik
a. Payudara
hyperpigmentasi pada areolla, putting susu menonjol, dan tidak ada retraksi.
b. Abdomen
Tampak bekas operasi usus buntu, tampak linea nigra, tidak tampak asites,
c. Genetalia
131
sanguilenta, tidak terdapat luka parut, tidak tampak fistula, luka perineum dan
d. Ekstremitas
e. Pola Fungsional
Pola Keterangan
A:
P:
konsistensi cair, luka jahitan tampak baik. Sedangkan bagian anggota fisik
Hasil : Ibu mengerti telah mengetahui dan mengerti kondisinya saat ini.
2. Melakukan pemeriksaan tinggi fundus uteri dan perdarahan pada ibu sesuai
Hasil : Telah dilakukan pemeriksaan tinggi fundus uteri dan perdarahan pada ibu.
TFU tidak teraba, tidak ada perdarahan dan terdapat pengeluaran lochea
sanguilenta.
3. Memberikan KIE kepada ibu mengenai tanda-tanda bahaya pada ibu nifas;
demam, payudara bengkak,merah, panas, nyeri, keluar cairan berbau busuk dan
gatal dari jalan lahir, tidak nafsu makan dalam jangka panjang, merasa sedih atau
selanjutnya.
S:
2. Ibu mengatakan sudah tidak ada pengeluaran cairan pada jalan lahir.
O:
1. Pemeriksaan Umum :
Nadi : 84x/menit,
Pernafasan : 20x/menit.
2. Pemeriksaan Fisik :
hyperpigmentasi pada areolla, putting susu menonjol, dan tidak ada retraksi,
teraba.
d. Ekstremitas :
134
e. Pola Fungsional
Pola Keterangan
A:
P:
1. Menjelaskan hasil pemeriksaan fisik. Dari hasil pemeriksaan fisik nifas ibu dalam
keadaan normal.
135
2. Memastikan ibu cukup makan khususnya yang tinggi serat dan protein, minum
dan istirahat.
Hasil : Ibu mengerti mengenai IUD dan berencana akan menggunakan alat
S:
Ibu mengatakan memasang IUD di Puskesmas Prapatan pada hari Kamis 06 Mei
2021
O:
2. TTV :
b. Nadi : 82x/menit
c. Pernafasan : 20x/menit
d. Suhu : 36,50C
3. Berat badan : 53 kg
4. Pola Fungsional
Tabel 4.4 Pola Fungsional
Pola Keterangan
Istirahat Ibu dapat beristirahat dan tidur saat bayi tidur
Ibu makan ketika lapar 4 kali/hari dengan porsi 1 porsi nasi,
1-2 potong lauk-pauk (ayam,ikan,tahu) 1 mangkuk sayur, air
Nutrisi putih ±8 gelas/hari, ibu selalu menghabiskan makanannya.
Ibu sudah bisa beraktifitas seperti biasa (mencuci
Mobilisasi
pakaian,menyapu,memasak, dll)
BAK 4-6 kali/hari konsistensi cair, warna kuning jernih, tidak
Eliminasi ada keluhan. BAB 1 kali/hari konsistensi lunak, tidak ada
keluhan.
137
A:
P:
Hasil :
b. TTV :
2) Nadi : 82x/menit
3) Pernafasan : 20x/menit
4) Suhu : 36,50C
c. Berat badan : 53 kg
Ibu dalam posisi jongkok atau mengangkat 1 kaki kemudian ibu memasukkan 2
jari kedalam vagina untuk mengecek atau memeriksa apakah benang masih
3. Memberitahu ibu untuk melakukan kunjungan ulang 7 hari atau saat ada keluhan
setelah pemasangan
S:
Ibu mengatakan bayi lahir dalam keadaan sehat pada tanggal 29 Maret 2021 pukul
05.30 WITA
O:
1. Pemeriksaan Umum :
Berat badan 3180 kg, panjang badan 52 cm, lingkar kepala 33 cm, lingkar dada
2. Pemeriksaan Fisik
b. Wajah : Tampak simetris, ukuran dan posisi mata, hidung, mulut dagu dan
c. Mata : Tampak simetris, tidak tampak kotoran, tidak terdapat perdarahan, dan
j. Pola Fungsional
Pola Keterangan
3. Pemeriksaan Refleks
Rooting (+) bayi tampak menoleh kearah sentuhan ketika pipi bayi disentuh,
sucking (+) bayi melakukan gerakan menghisap saat di masukkan objek pada
mulut bayi hingga menyentuh langit-langit, swallowing (+) bayi dapat menelan
dan menghisap tanpa tersedak, batuk atau muntah saat disusui, morro (+) bayi
dengan suara hentakkan, palmar grasping (+) bayi tampak menggengam jari
pemeriksa saat pemeriksa menyentuh telapak tangan bayi, walking (+) kaki bayi
tampak menjejak-jejak seperti akan berjalan, babinsky (+) jari-jari bayi tampak
A:
P:
ibu.
Hasil : Telah dilakukan TTV dan pemeriksaan fisik dalam batas normal. Ibu telah
2. Menganjurkan dan mengajarkan ibu untuk menjaga kehangatan bayi dan cara
Hasil : Ibu telah mengerti dan bersedia mengikuti anjuran yang diberikan.
Hasil : Ibu mengerti dan bersedia untuk memberi ASI Eksklusif selama 6 bulan.
Hasil : Bayi telah diberi vitamin K dan imunisasi tetes polio yang pertama.
selanjutnya.
Hasil: pasien dan keluarga nya selalu mematuhi protokol kesehatan 5M.
142
S:
Ibu mengatakan bayi dalam keadaan sehat tidak ada kelainan atau masalah.
O:
1. Pemeriksaan Umum :
yaitu: suhu tubuh 36,5ºC, nadi 140x/menit, pernafasan 44x/menit. Berat badan
3500 kg.
2. Pemeriksaan Fisik
d. Abdomen : Tampak simetris, tali pusat tampak sudah puput, tidak teraba
benjolan/massa.
e. Genetalia : Laki-laki.
g. Pola Fungsional
Pola Keterangan
A:
P:
4. Melakukan pengecekan pada tali pusat sudah puput atau belum dan apakah
Hasil : Tali pusat sudah puput dan tidak ada tanda infeksi.
6. Memberikan KIE tentang tanda bahaya bayi seperti demam, bayi kuning, malas
menyusu, tali pusat berbau, gerakan/tangisan tidak ada, merintih, bayi sesak,
infeksi mata, diare, kejang. Apabila ibu menemui tanda-tanda tersebut sgera
selanjutnya.
S:
Ibu mengatakan bayi sehat dan tidak ada keluhan pada bayinya
O:
1. Pemeriksaan Umum :
yaitu: suhu tubuh 36,5ºC, nadi 140x/menit, pernafasan 47x/menit. Berat badan
4000 kg.
2. Pemeriksaan Fisik
c. Hidung : Bersih tidak ada secret, tidak ada pernafasan cuping hidung.
h. Abdomen : Tampak simetris, tali pusat tampak sudah puput, tidak teraba
benjolan/massa.
i. Genetalia : Laki-laki
l. Pola Fungsional
Pola Keterangan
Eliminasi BAB 2-3 kali/hari konsistensi lunak warna kuning. BAK 5-6
kali/hari konsistensi cair warna jernih
Personal Bayi dimandikan bayi 2 kali sehari pada pagi dan sore hari.
Hygiene Ibu mengganti popok dan pakaian bayi setiap kali basah
ataupun lembab.
Istirahat Bayi tidur sepanjang hari dan hanya terbangun jika haus dan
popoknya basah atau lembab.
A:
P:
posyandu
buku KIA
PEMBAHASAN
Pada studi kasus Continuity Of Care ini membahas tentang kesenjangan antara
teori dan hasil dari asuhan kebidanan komprehensif yang telah penulis lakukan
mulai dari kehamilan, persalinan, bayi baru lahir, nifas, neonatus dan pelayanan
kontrasepsi pada Ny M usia 26 tahun G2P1001 dengan HPHT 25 juli 2020 dan
tafsiran persalinan menurut HPHT 01 Mei 2021, sedangkan menurut USG 04 April
2021. Kontak pertama dimulai pada tanggal 01 Maret 2021 yaitu pada usia
Resiko Rendah dengan total skor 2, yaitu skor 2 untuk skor awal ibu hamil.
fisiologis dan kemungkinan besar diikuti oleh persalinan normal dengan ibu dan
bayi hidup sehat (Bobak, 2010). Penulis tidak mengalami kesenjangan antara
teori dan kenyataan dimana selama kehamilan Ibu M keadaan normal dan
fisiologis . Pada persalinan dan kehamilan ibu hamil resiko rendah dapat berubah
menjadi resiko tinggi, oleh karena itu diperlukan pemantauan terus menurus
Kunjungan pertama dilakukan pada tanggal 01 Maret 2021 pada saat usia
kehamilan ibu 32-33 minggu menurut hpht, menurut USG 35-36 mgg
148
149
tidak ada keluhan . Pada data objektif didapatkan hasil keadaan umum dan
tanda – tanda vital ibu dalam keadaan normal. Berat badan ibu sebelum hamil
50 kg dan pada saat kunjungan pertama hanya 64 kg. Pada pemeriksaan LILA
uteri 26 cm. Pada Leopold I didapatkan hasil teraba lunak (bokong ), Leopold
II pada bagian kanan didapatkan punggung janin dan pada bagian kiri
teraba bagian keras, bulat dan melenting (kepala). Leopold IV, sebagian kecil
bagian terendah janin belum masuk pintu atas panggul, denyut jantung janin
141x/menit, dan taksiran berat janin ±2170 gram, Hb : 14.4 gr/dl, IMT: 20,81,
MAP: 88,6
kehamilan ibu 38-39 minggu, Pada data objektif didapatkan hasil keadaan
umum dan tanda – tanda vital ibu dalam batas normal. Pada pemeriksaan
didapatkan hasil bagian pada fundus teraba bulat dan tidak melenting
(bokong), Leopold II pada bagian kanan didapatkan punggung janin dan pada
bagian kiri abdomen didapatkan ektremitas janin, pada Leopold III didapatkan
pada segmen bawah Rahim, teraba bagian keras, bulat, dan melenting
(kepala), Leopold IV sebagian kecil bagian terendah janin sudah masuk pintu
atas panggul, denyut jantung janin 144 x/menit, dan taksiran berat janin
dengan usia kehamilan ibu 39-40 minggu, Pada data objektif didapatkan hasil
keadaan umum dan tanda – tanda vital ibu dalam batas normal. Berat badan
ibu yaitu 66 kg. Pada pemeriksaan Leopold didapatkan tinggi fundus uteri 31
cm, Leopold I didapatkan hasil bagian pada fundus teraba bulat dan tidak
janin dan pada bagian kiri abdomen didapatkan ektremitas janin, pada
Leopold III didapatkan pada segmen bawah Rahim, teraba bagian keras, bulat,
dan melenting (kepala), Leopold IV sebagian kecil bagian terendah janin sudah
masuk pintu atas panggul, denyut jantung janin 144x/menit, dan taksiran berat
janin ±3.100 gram. Pada kunjungan ketiga ini ibu juga mendapatkan pendidikan
kesehatan berupa tanda bahaya pada kehamilan trimester III, memberitahu ibu
sampai ketiga berjalan dengan baik dan normal. Penulis melakukan pengawasan
dianggap normal jika prosesnya terjadi pada usia kehamilan cukup bulan (setelah
diberikan saat bersalin juga sudah sesuai standar seperti mengajarkan ibu cara
langkah- langkah APN (Asuhan Persalinan Normal) serta alat-alat steril yang
lengkap memadai.
Ny M bersalin pada tanggal 29 Maret 2021 dengan usia kehamilan ibu 39-40
minggu, keluhan yang dirasakan oleh ibu adalah ada pengeluaran cairan
pengeluaran lendir darah, tampak tidak ada luka parut dari vagina, portio tebal
dan kaku, pembukaan belum ada, ketuban(+), dilakukan swab antigen (-).
menyebabkan lender yang terdapat pada kanalis lepas dan terjadi perdarahan
menit. Persalinan kala 1 adalah kala fase laten dan aktif (5 jam 10 menit)
lebih kuat dan sering terjadi selama fase aktif. Kontraksi di anggap ade kuat
152
lebih dari 1 cm pada multipara Pada Ny. M jam 05.10 wita pembukaan lengkap
ada beberapa hal yang dapat menyebabkan partus presipitatus antara lain
abnormalitas tahanan yang rendah pada bagian jalan lahir, abnormalitas kontraksi
uterus dan rahim yang terlalu kuat, namun pada keadaan yang sangat jarang
dijumpai oleh tidak adanya rasa nyeri pada saat his sehingga ibu tidak menyadari
Pukul 05:30 WITA bayi lahir spontan pervaginam, segera menangis, usaha
napas baik, tonus otot baik, tubuh bayi tampak kemerahan, jenis kelamin laki-
laki. Setelah bayi lahir dilakukan penilaian APGAR skor, didapatkan hasil
APGAR skor bayi Ny. M dalam keadaan normal yaitu 8/9. Melakukan asuhan
bayi baru lahir dan bayi dalam kondisi normal, serta Bayi Ny. M diberikan
injeksi vitamin K 0,05 cc/IM, imunisasi hepatitis B 0 hari dan antibiotik berupa
tetes mata. Hal ini sesuai dengan teori, bayi baru lahir diberikan vitamin K
kondisi bayi yang telah stabil penulis dan bidan segera memberikan asuhan
pada Ny.M dan ibu mengatakan nyeri pada luka jahitan. Pada pemeriksaan
dan kurang berfungsinya korpus luteum maka sekresi hormon estrogen dan
rangsangan puting susu dan gizi yang dikonsumsi ibu. Pada pemeriksan
abdomen TFU 2 jari bawah pusat, kontraksi uterus baik, pada pemeriksaan
genetalia terdapat pengeluaran lochea yaitu rubra berwarna merah namun sudah
tidak segar ±10 cc, Dalam hal ini penulis memberikan pendidikan kesehatan
mengenai teknik menyusui yang baik dan benar, penulis juga memberikan
Kunjungan kedua nifas dilakukan pada hari keenam pasca persalinan yaitu
serta suhu tubuh Ny.M dalam batas normal. Nutrisi Ny. M juga terpenuhi dengan
kontraksi uterus, tinggi fundus uteri, tidak ada perdarahan, menilai adanya tanda-
tanda infeksi masa nifas, memastikan ibu mendapatkan nutrisi yang baik,
memantau pola istirahat ibu, memastikan ibu menyusui dengan baik dan benar,
memberikan konseling pada ibu mengenai asuhan pada bayi dan persiapan
tanda infeksi dan tinggi fundus uteri sudah tidak teraba. Dalam hal ini penulis
memberitahukan perubahan lochea pada masa nifas, KIE nutrisi yang cukup pada
ibu nifas, KIE pola istirahat yang cukup dan juga mengajarkan ibu senam nifas
Kunjungan ketiga dilakukan pada setelah persalinan ini memiliki tujuan yang
sama dengan kunjungan kedua. Pada abdomen tinggi fundus uteri tidak teraba
lagi setelah hari ke 28. Pada pemeriksaan genetalia tidak ada tanda-tanda infeksi
hasil keadaan umum neonatus baik, nadi, pernafasan serta suhu tubuh neonatus
dalam batas normal. Neonatus mengonsumsi ASI dan pola eliminasi neonatus
sudah 1 kali BAK berwarna kuning jernih dan BAB 1 kali berwarna hijau
Pemberian vaksin ini sesuai dengan jadwal waktu yang ditentukan bahwa
Kunjungan kedua dilakukan pada hari kelima pasca persalinan, yaitu pada
keadaan baik, nadi, pernafasan serta suhu tubuh neonatus dalam batas normal,
tidak terjadi perdarahan pada tali pusat neonatus , eliminasi baik, dan nutrisi
terpenuhi. Pada kunjungan kedua pada hasil pemeriksaan tali pusat bayi telah
lepas, dan dalam keadaan bersih dan pada saat pemeriksaan fisik pada kulit
bayi tampak normal tidak kuning / ikterik. Asuhan yang diberikan oleh penulis
adalah penkes untuk sering menyusui bayinya (ASI) dengan jumlah cairan dan
kalori yang sesuai dengan kebutuhan bayi baru lahir, mengajarkan ibu cara
perawatan bayi baru lahir dengan baik seperti cara memandikan dan merawat
bayi, dan menganjurkan ibu untuk menjemur bayinya di bawah sinar matahari
antara jam 08.00 sampai jam 08.30 bayi dijemur selama ½ jam dengan posisi
¼ jam dalam keadaan terlentang dan ¼ jam lagi dalam keadaan telungkup.
Ekslusif. ASI eksklusif adalah pemberian ASI selama 6 bulan tanpa tambahan
cairan lain, seperti susu formula, jeruk, madu, teh, dan air putih, serta tanpa
tambahan makanan padat, seperti pisang, bubur susu, biscuit, bubur nasi, dan
nasi tim, kecuali vitamin, mineral dan obat (Prasetyono, 2009). Manfaat ASI
bagi bayi yaitu ketika bayi berusia 6-12 bulan, ASI bertindak sebagai makanan
utama bayi, karena mengandung lebih dari 60% kebutuhan bayi. Setelah
berumur 1 tahun, meskipun ASI hanya bisa memenuhi 30% dari kebutuhan
156
Pada kunjungan ketiga neonatus yaitu pada tanggal 25 April 2021. Hasil
pemeriksaan keadaan umum baik, nadi, pernafasan serta suhu tubuh neonatus
dalam batas normal, eliminasi baik. Pada saat pemeriksaan fisik pada kulit bayi
tampak normal tidak kuning / ikterik dan tetap menganjurkan ibu untuk
menyusui bayinya sesering mungkin dan menjemur bayi pada saat ada
matahari pagi.
mencegah kehamilan.
risiko fibrosis, kista ovarium, dan penyakit payudara nonkanker, Sama sekali
kanker indung telur, rahim, dan usus besar. Bisa langsung program hamil
karena AKDR dapat dilakukan pencabutan kapan saja jika Ny.M berencana
sangat efektif, reversibel dan berjangka panjang dapat sampai 10 tahun : CuT-
terasa nyeri saat AKDR di masukkan, kram punggung selama beberapa hari
reversibel, dimana terbuat dari plastik atau logam kecil yang di lilit dengan
Mekanisme kerja AKDR, kedua jenis AKDR ini mencegah pembuahan telur
lendir di leher rahim yang tebal dan lengket sehingga sperma tidak dapat
melalui rahim. Hal ini menyebabkan lapisan rahim menebal sehingga tidak ada
tempat untuk pertumbuhan telur yang di buahi. Copper IUD berisikan tembaga
berfungsi untuk merusak sperma. Hal itu menyebabkan rahim dan tuba fallopi
keluarnya plasenta atau 6 minggu setelah persalinan. Jarak waktu ini di perlukan
kembali sekitar enam minggu sampai tiga bulan setelah melahirkan. Waktu inilah
sudah bisa memulai KB lagi. Tapi dengan syarat harus sesuai anjuran atau
konsultasi dengan dokter maupun bidan. Waktu ideal setiap perempuan untuk
kesiapan ibu.
BAB VI
PENUTUP
A. Kesimpulan
bentuk SOAP.
bentuk SOAP.
bentuk SOAP.
bentuk SOAP.
bentuk SOAP.
B. Saran
kehamilan yang terlalu dekat karena hal tersebut merupakan resiko tinggi
3. Bagi klien
a. Lebih memilih KB yang baik, agar tidak terjadi kehamilan lagi pada usia
ibu selanjutnya.
4. Bagi penulis
lapangan agar dapat memberikan pelayanan kebidanan yang lebih efektif dan
Ari, S. E. (2010). Asuhan Kebidanan pada Ibu Bersalin. Jakarta: Salemba Medika.
Buku Kesehatan Ibu dan Anak. (2020). Jakarta: Kementerian Kesehatan RI.
Dinas Kesehatan Kota Balikpapan. (2019). Profil Kesehatan Kota Balikpapan tahun
2019. Balikpapan.
Manuaba. (2010). Gawat Darurat Ginekologi dan Obstetri Ginekologi Sosial untuk
Profesi Bidan. Jakarta: EGC.
Manuaba. (2010). Ilmu Kebidanan Penyakit Kandungan dan KB. Jakarta: EGC.
162
Nursalam. (2009). Manajemen Keperawatan. Jakarta.
Tarwoto. (2013). Buku Saku Anemia pada Ibu Hamil. Jakarta: Trans Info Media.
163
LAMPIRAN
164
165
166
167
168
169
170
171
172
173
174
175
176
177