Struktur Kurikulum SMP - MTs

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 4

Struktur Kurikulum SMP/MTs

Struktur Kurikulum SMP/MTs Struktur kurikulum dibagi menjadi 2 (dua) kegiatan pembelajaran utama, yaitu:
a. Pembelajaran reguler atau rutin yang merupakan kegiatan intrakurikuler; dan
b. Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila.

Jam Pelajaran (JP) Jam Pelajaran (JP) diatur per tahun. Satuan pendidikan dapat mengatur alokasi waktu
pembelajaran secara fleksibel untuk mencapai JP yang ditetapkan.

Pendekatan Pembelajaran Satuan pendidikan dapat menggunakan pendekatan pengorganisasian pembelajaran


berbasis mata pelajaran, tematik, atau terintegrasi.

Informasi Terkait Mata a. Mata pelajaran Informatika merupakan mata pelajaran wajib.
Pelajaran b. Satuan pendidikan atau murid dapat memilih setidaknya 1 dari 5 mata pelajaran
Seni dan Prakarya: Seni Musik, Seni Rupa, Seni Teater, Seni Tari, atau Prakarya.
Alokasi waktu mata pelajaran SMP/MTs kelas 7–8
Asumsi 1 tahun = 36 minggu dan 1 JP = 40 menit
Alokasi Alokasi Projek Penguatan
Mata Pelajaran Intrakurikuler Per
Tahun (Minggu)
Profil Pelajar Pancasila
Per Tahun
Total JP Per Tahun Keterangan:
Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti* 72 (2) 36 108
* Diikuti murid sesuai agama
Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti* 72 (2) 36 108
masing-masing.
Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti* 72 (2) 36 108

Pendidikan Agama Buddha dan Budi Pekerti* 72 (2) 36 108 ** Satuan pendidikan menyediakan
Pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti* 72 (2) 36 108 minimum 1 jenis seni atau prakarya
Pendidikan Agama Konghucu dan Budi Pekerti* 72 (2) 36 108
(Seni Musik, Seni Rupa, Seni Teater,
Seni Tari, dan/atau Prakarya). Murid
Pendidikan Pancasila 72 (2) 36 108
memilih salah satu.
Bahasa Indonesia 180 (5) 36 216

Matematika 144 (4) 36 180 *** Paling banyak 2 JP per minggu atau 72
Ilmu Pengetahuan Alam 144 (4) 36 180 JP per tahun.
Ilmu Pengetahuan Sosial 108 (3) 36 144
**** Total JP tidak termasuk mata pelajaran
Bahasa Inggris 108 (3) 36 144
Muatan Lokal dan/atau mata pelajaran
Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan 72 (2) 36 108 tambahan yang diselenggarakan oleh
Informatika 72 (2) 36 108 satuan pendidikan.
Seni dan Prakarya **:
1. Seni Musik
2. Seni Rupa
72 (2) 36 108
3. Seni Teater
4. Seni Tari
5. Prakarya (Budidaya, Kerajinan, Rekayasa, atau Pengolahan)

Muatan Lokal 72 (2) *** - 72***

Total****: 1044 (29) 360 1.404


Alokasi waktu mata pelajaran SMP/MTs kelas 9
Asumsi 1 tahun = 32 minggu dan 1 JP = 40 menit
Alokasi Alokasi Projek Penguatan
Mata Pelajaran Intrakurikuler Per
Tahun (Minggu)
Profil Pelajar Pancasila
Per Tahun
Total JP Per Tahun Keterangan:
Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti* 64 (2) 32 96
* Diikuti murid sesuai agama
Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti* 64 (2) 32 96
masing-masing.
Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti* 64 (2) 32 96

Pendidikan Agama Buddha dan Budi Pekerti* 64 (2) 32 96 ** Satuan pendidikan menyediakan
Pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti* 64 (2) 32 96 minimum 1 jenis seni atau prakarya
Pendidikan Agama Konghucu dan Budi Pekerti* 64 (2) 32 96
(Seni Musik, Seni Rupa, Seni Teater,
Seni Tari, dan/atau Prakarya). Murid
Pendidikan Pancasila 64 (2) 32 96
memilih salah satu.
Bahasa Indonesia 160 (5) 32 192

Matematika 128 (4) 32 160 *** Paling banyak 2 JP per minggu atau 64
Ilmu Pengetahuan Alam 128 (4) 32 160 JP per tahun.
Ilmu Pengetahuan Sosial 96 (3) 32 128
**** Total JP tidak termasuk mata pelajaran
Bahasa Inggris 96 (3) 32 128
Muatan Lokal dan/atau mata pelajaran
Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan 64 (2) 32 96 tambahan yang diselenggarakan oleh
Informatika 64 (2) 32 96 satuan pendidikan.
Seni dan Prakarya**:
1. Seni Musik
2. Seni Rupa
64 (2) 32 96
3. Seni Teater
4. Seni Tari
5. Prakarya (Budidaya, Kerajinan, Rekayasa, atau Pengolahan)

Muatan Lokal 64 (2) *** - 64***

Total****: 928 (29) 320 1.248


Penjelasan struktur kurikulum
SMP/MTs/sederajat secara umum

a. Muatan pelajaran kepercayaan untuk penghayatan kepercayaan terhadap Tuhan YME dilaksanakan sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan yang mengatur mengenai layanan pendidikan kepercayaan terhadap
Tuhan YME.

b. Satuan pendidikan penyelenggara pendidikan inklusif di SMP/MTs/sederajat menyediakan layanan program


kebutuhan khusus sesuai kondisi peserta didik.

c. Beban belajar bagi penyelenggara pendidikan dengan Sistem Kredit Semester (SKS) dilaksanakan sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan yang mengatur mengenai SKS.

d. Proses mengidentifikasi dan menumbuhkembangkan minat, bakat, dan kemampuan murid dilakukan oleh guru yang
dikoordinasikan oleh guru BK. Jika ketersediaan guru BK belum mencukupi, maka koordinasi dilakukan oleh guru lain.

Anda mungkin juga menyukai