Tugas Keperawatan Kritis - Syok Hipovolemik - Tugas Kelompok
Tugas Keperawatan Kritis - Syok Hipovolemik - Tugas Kelompok
Tugas Keperawatan Kritis - Syok Hipovolemik - Tugas Kelompok
Disusun oleh:
1 Candra Puspita
2 Darwinto
3 Nur Khasanah
4 Sujiyarti
5 Arie Bandung S
6 Diana Farika
7 Bagus Dwi Herdianto
8 Tunggul Alfian
9 Agus Arianto
10 Sakti Wijaya
11 Subari
12 Bambang Suwinanto
1. Pengertian
tubuh dan oksigen yang dibutuhkan oleh tubuh. Hal ini sering disebabkan
Ventetuolo, 2017).
berbagai sebab seperti luka bakar dan diare berat. Kasus-kasus syok
organ-organ tubuh atau fraktur yang yang disertai dengan luka ataupun
3. Patofisiologi
Syok hypovolemia dalam arti yang lebih sempit muncul karena adanya
hematokrit, leukosit dan trombosit dapat merusak sifat reologi darah dan
luka bakar kimiawi, dan luka pada kulit bagian dalam. Trauma yang
darah hingga maksimal 15% dari total volume darah. Pada stadium
sehingga terjadi penurunan refiling kapiler. Pada saat ini pasien juga
menjadi sedkit cemas atau gelisah, namun tekanan darah dan tekanan
nadi rata-rata, frekuensi nadi dan nafas masih dalam kedaan normal.
cemas.
lambat.
d. Stadium-IV adalah syok hipovolemik pada kehilangan darah lebih
dari 40%. Pada saat ini takikardi lebih dari 140 kali permenit dengan
5. Pemeriksaan Diagnostik
sel darah putih dan laju endap darah yang disebabkan cedera dan
6. Komplikasi
2011) :
d. Hipoksia serebral
e. Kematian
7. Penatalaksanaan Medis
terapi cairan sebagai pengganti cairan tubuh atau darah yang hilang
dengan akses vena perifer, dan pada pasien karena perdarahan, segera
dengan tetesan cepat sekitar 20 ml/KgBB pada anak atau sekitar 1-2 liter
yang hilang dalam waktu satu jam, karena distribusi cairan kristaloid
8. Penatalaksanaan Keperawatan
Nilai CVP normal yaitu 5-7 mmHg pada orang dewasa dengan
ke jantung.
B. Konsep Dasar Passive Leg Raising
1. Pengertian
secara pasif dengan sudut 10 sampai 900 (Geerts et al., 2012). PLR
mengubah aliran darah vena dari kaki ke rongga thoraks. Sehingga PLR
hemodinamik yang tidak stabil yang dengan atau tanpa alat bantu
2017). Menurut Monnet et al. (2016) pemberian posisi PLR ini dapat
darah yang dapat berpindah saat diberikan posisi PLR yaitu 150 ml. PLR
oklusi arteri pulmonary (PAOP) dan juga volume akhir diastol ventrikel
kritis dengan mengukur aliran darah pada aorta thhoracalis dengan cara
terjadi dalam 30 detik pertama pada 71 pasien. Lalu, ketika kaki pasien
denyut nadi dan tekanan arteri rata-rata pada kelompok pasien yang
responsif terhadap cairan. Penelitian ini berakar pada logika fisiologis
sedehana bahwa PLR dapat memfasilitasi rapid fluid loading (RFL) dan
meningkatkan aliran balik vena, stroke volume, dan curah jantung yang
dilakukan.
1. Pengertian
dan direkam dalam dua angka, yaitu tekanan sistolik (ketika jantung
arteri setiap waktu jantung berkontraksi atau menekan darah keluar dari
tekanan darah adalah curah jantung, tekanan pembuluh darah perifer dan
tekanan darah bekerja untuk periode jangka pendek dan jangka panjang.
1) Sistem Persarafan
4) Refleks Kemoreseptor
6) Kontrol Kimia
simpatis.
b) Faktor natriuretik atrium. Dinding atrium jantung
2009).
(Muttaqin, 2009).
7) Alkohol
seseorang yaitu :
waktu tidur sampai jam tiga sampai jam empat pagi, kemudian
sewaktu mau bangun, kemudian naik lagi setelah bangkit dari tidur
dikatakan, bila usia bertambah tua, kita menjadi lebih lamban, lebih
kaku dan lebih kering. Jaringan ikat menjadi kurang elastis, densitas
kapiler menurun, aktivitas sel lebih lambat, sel saraf dan jaringan
e. Valsalva maneuver
f. Kondisi kesehatan
1) Penyakit Ginjal
Garam dan air ini bocor dari darah masuk ke rongga interstitial,
tapi sebagian masih tetap dalam darah. Hal ini akan menimbulkan
(Hall, 2018).
2) Anemia
serendah 1.5 kali air, padahal normalnya kira-kira 3 kali air. Hal
4) Penyakit Kardiovaskular
g. Status Gizi
h. Olahraga
j. Alkohol
k. Kondisi Psikis
Hipovolemik
1. Pengkajian
2013) yaitu:
a. Stadium-I
Pada saat ini pasien menjadi sedkit cemas atau gelisah, namun
tekanan darah dan tekanan nadi rata-rata, frekuensi nadi dan nafas
b. Stadium-II
c. Stadium-III
nadi dan tekanan darah sistolik sangat menurun, refiling kapiler yang
sangat lambat.
d. Stadium-IV
Pada saat ini takikardi lebih dari 140 kali permenit dengan pengisian
dicurigai syok hipovolemia menurut Dewi & Rahayu (2010) yaitu cek
dilakukan pencocokan.
2. Diagnosa Keperawatan
tubuh (Tim Pokja SDKI DPP PPNI, 2016). Gejala dan tanda mayor
(Tim Pokja SDKI DPP PPNI, 2016). Gejala dan tanda mayor dari
perifer menurun atau tidak teraba, akral teraba dingin, warna kulit
c. Hipovolemia
DPP PPNI, 2016). Gejala dan tanda mayor dari masalah keperawatan
3. Intervensi
mencapai luaran (outcome) yang diharapkan (Tim Pokja SIKI DPP PPNI,
a. Intervensi umum
2) Terapeutik
3) Edukasi
4) Kolaborasi
plasmanate)
d) Kolaborasi pemberian produk darah.
b. Intervensi unggulan
4. Implementasi
5. Evaluasi
telah sesuai. Diagnosa juga perlu di evaluasi dalam hal keakuratan dan
(Nursalam,2001)
Evaluasi diklasifikasikan menjadi 2 yaitu:
perawatan.
paripurna.
DAFTAR PUSTAKA
Desember 2006).
8, Vol.3).EGC, Jakarta.
Jakarta.