2.3. Penghayatan Met Kepram

Unduh sebagai doc, pdf, atau txt
Unduh sebagai doc, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 9

24

BAHAN SERAHAN: 2.3

PENGHAYATAN METODE KEPRAMUKAAN


SEBAGAI SUATU SISTEM

I. PENDAHULUAN
1. Metode ialah cara/tehnik untuk melaksanakan kegiatan
secara efektif dan efisien dalam pencapaian tujuan
kegiatan.

2. Metode Kepramukaan merupakan cara penyelenggaraan


pendidikan watak, kepribadian dan budi pekerti kepada
Pramuka Siaga melalui kegiatan kepramukaan yang
menarik, menyenangkan dan menantang.

3. Metode Kepramukaan tidak dapat dilepaskan dari Prinsip


Dasar Kepramukaan, keduanya diterapkan secara terpadu
pada pelaksanaan Kode Kehormatan Pramuka.

II. MATERI POKOK

1. Metode Kepramukaan merupakan cara belajar progresif


melalui proses pendidikan praktis yang berkesinambungan
sepanjang hayat, melalui :
a. Pengamalan Kode Kehormatan
b. Belajar Sambil Melakukan
c. Sistem Beregu
d. Kegiatan di alam terbuka yang mengandung pendidikan
dan sesuai dengan perkembangan rohani dan jasmani
peserta didik.
e. Kemitraan dengan anggota dewasa dalam setiap
kegiatan.
f. Sistem Tanda Kecakapan
g. Sistem Satuan Terpisah untuk Putera dan Puteri
h. Kiasan Dasar
25

2. Metode Kepramukaan merupakan suatu sistem, yang tiap


unsurnya mempunyai fungsi pendidikan yang spesifik dan
saling memperkuat serta menunjang tercapainya tujuan
Pendidikan Kepramukaan.

Belajar
sambil
melakukan

Sistem
Kiasan beregu
dasar

Kegiatan
Sistem Di alam
Pengamalan
Satuan terbuka
Kode Menantang
Terpisah kehormatan Sesuai rohjas

Sistem Kemitraan
tanda dgn orang
kecakapan dewasa

3. Penerapan Metode Kepramukaan bersifat universal, yang


dalam pelaksanaannya disesuaikan dengan kepentingan,
kebutuhan, situasi dan kondisi Pramuka Siaga serta
masyarakat, khususnya kaum muda, daerah dan nasional.

4. a. Kode Kehormatan Pramuka sebagai salah satu unsur


Metode Kepramukaan merupakan unsur sentral yang
berfungsi sebagai pengendali penerapan unsur-unsur
26

lain dalam setiap kegiatan yang diikuti Pramuka Siaga.


Fungsi tersebut mempunyai kedudukan penting karena
karena Gerakan Pramuka adalah organisasi pendidikan
yang mempunyai tujuan akhir terbentuknya kaum muda
yang berwatak, berkepribadian dan berbudi pekerti
luhur.

b. Kode Kehormatan Pramuka Siaga yang terdiri atas janji


(Satya) disebut Dwisatya dan ketentuan moral (Darma)
disebut Dwidarma merupakan satu unsur dari Metode
Kepramukaan dan alat pelaksananaan Prinsip Dasar
kepramukaan.

Dwisatya
Demi kehormatanku aku berjanji akan bersungguh-
sungguh:
- Menjalankan kewajibanku terhadap Tuhan, Negara
Kesatuan Republik Indonesia dan menurut aturan
keluarga.
- Setiap hari berbuat kebaikan.

Dwidarma
1. Siaga itu patuh pada ayah dan ibundanya.
2. Siaga itu berani dan tidak putus asa.

c. Pengamalan Kode Kehormatan Pramuka Siaga adalah


melaksanakan isi dari Dwisatya dan Dwidarma yang
dilaksanakan dengan :
1) menjalankan ibadah menurut agama dan
kepercayaan masing-masing.
2) membina kesadaran berbangsa dan bernegara.
3) mengenal, memelihara dan melestarikan lingkungan
beserta alam seisinya.
4) memiliki sikap kebersamaan, saling menolong, tidak
mementingkan diri sendiri, dan setiap hari berbuat
kebaikan
27

5) hidup secara sehat baik jasmani maupun rohani


6) membina diri dalam upaya patuh pada ayah
bundanya dengan bertutur kata dan bertingkah laku
sopan, ramah dan sabar.
7) bertindak dan hidup secara hemat.
8 ) berusaha menempati janji, bersikap jujur dan
bertanggung jawab.

5. Belajar sambil melakukan


a. Metode ini digunakan untuk memberi kesempatan
kepada Pramuka Siagadalam setiap kegiatan berkreasi,
berinovasi, berpraktek, bereksperimen, sebagai cara
membantu Pramuka mengembangkan diri secara
mandiri baik mental/spiritual, fisik, intelektual, emosi
maupun sosial.
b. Secara alamiah setiap anak berkeinginan untuk beraksi,
dan mencoba. Melalui kepramukaan energi mereka
tersalurkan karena kepada mereka diberikan
kesempatan untuk melakukan eksplorasi, dengan
belajar sambil melakukan mendorong mereka untuk
secara aktif melibatkan diri dalam berbagai kegiatan,
berperan sebagai pelaku, bukan sebagai penonton.

6. Sistem Beregu
a. Metode ini merupakan cara memberdayakan
kecenderungan alamiah kaum muda untuk berkelompok
dan menciptakan suasana lingkungan yang mereka
senangi. Kecenderungan ini dalam kepramukaan
digunakan sebagai alat untuk menyalurkan pengaruh-
pengaruh penting ke arah yang konstruktif.
b. Dalam Pendidikan Kepramukaan Pramuka Siagayang
sebaya, seusia Pramuka Siaga dikelompokkan dalam
Barung , Dewan Perindukan agar bekerjasama dalam
satu tim, mereka membagi tugas dan tanggungjawab.
Masing-masing memilih secara demokratis pemimpin
mereka yang akan bertugas memimpin jalannya
28

kegiatan kelompok, dalam hal ini Pembina Pramuka


berperan sebagai pendukung motivator, dinamisator .
c. Sistem beregu diterapkan agar Pramuka
Siagamemperoleh kesempatan belajar :
1) mengembangkan potensi pribadinya dan secara
kolektif membangun potensi tim/kelompok untuk
pengabdian.
2) mengembangkan hubungan konstruktif sesama
anggota dan pembina.
3) hidup berdemokrasi dan mengembangkan sikap
kepemimpinan yang demokratis.

7. Kegiatan di alam terbuka yang mengandung pendidikan


sesuai dengan perkembangan rohani dan jasmani peserta
didik.
a. Kegiatan dalam Gerakan Pramuka harus menantang
dan menarik minat Pramuka Siaga, karena kegiatan
tersebut akan menumbuhkan kreativitas, menambah
pengalaman, ketrampilan dan kecakapan bagi peserta
didik.
b. Kegiatan dilaksanakan secara rekreatif yang bersifat
edukatif dan terpadu disesuaikan dengan usia,
perkembangan rohani dan jasmani serta jenis kelamin
peserta didik.
c. Sasaran kegiatan adalah berkembangnya bakat dan
minat Pramuka Siagaserta mantapnya mental/spiritual,
fisik, intelektual, emosi dan sosial Pramuka Siaga baik
secara individual maupun sebagai anggota masyarakat.
d. Kegiatan di alam terbuka ,merupakan upaya efektif
mendekatkan diri Pramuka Siagadengan Tuhan Yang
Maha Esa.
e. Hidup dan melakukan kegiatan di alam terbuka bagi
Pramuka Siaga dalam bentuk aktivitas mental dan fisik
yang menantang antara lain, penjelajahan, perkemahan
sehari, mendorong Pramuka Siagauntuk pelaksanaan
29

Kode Kehormatan Pramuka dalam kehidupan sehari-


hari di masyarakat dan keluarga.
f. Merupakan metode yang efektif dalam proses
pembentukan watak/kepribadian, mental/spiritual, fisik,
intelektual, emosi dan sosial peserta didik.
g. Kegiatan di alam terbuka memberi pengalaman adanya
saling ketergantungan antara unsur-unsur alam dan
kebutuhan untuk melestarikannya.

9. Kemitraan dengan Anggota Dewasa dalam setiap kegiatan


a. Dalam setiap kegiatan anggota dewasa berfungsi
sebagai:
 perencana,
 organisator,
 pengevaluasi,
 pengawas, dan
 pengendali.
b. Kegiatan Pramuka Siaga (masih usulan) disampaikan
kepada anggota dewasa untuk diarahkan.
c. Kegiatan Pramuka Siaga memerlukan pembinaan dan
pendampingan anggota dewasa.
d. Kegiatan Pramuka Siaga merupakan tanggung-jawab
anggota dewasa.

10. Sistem Tanda Kecakapan


a. Metode ini digunakan untuk mendorong Pramuka Siaga
berusaha memperoleh kecakapan dan ketrampilan yang
berguna bagi kehidupan diri dan baktinya kepada
masyarakat.

b. Pramuka Siaga yang berhasil memiliki kecakapan yang


wajib ditempuh sesuai dengan golongannya mendapat
Tanda Kecakapan Umum (TKU).

c . Pramuka yang berhasil memiliki ketrampilan dan


kecakapan tertentu baik dalam bidang agama,
30

patriotisme, teknik pembangunan, kesehatan, maupun


sosial, mendapatkan Tanda Kecakapan Khusus (TKK)
melalui pelantikan.

11. Sistem Satuan Terpisah untuk putera dan puteri.


a. Sebagai salah satu unsur Metode Kepramukaan, Sistem
Satuan Terpisah dimaksudkan untuk lebih
mengefektifkan proses pendidikan untuk mencapai hasil
seoptimal mungkin disesuaikan dengan kodratnya. Pada
umumnya Pramuka Siaga Puteri memiliki kodrat lemah
lembut dan berperasaan halus, Pramuka Siaga putera
memiliki kodrat gagah dan pemberani.
b. Sistem satuan terpisah untuk putra dan putri
dilaksanakan sebagai berikut :
1) Satuan Pramuka Puteri dibina Pembina Puteri,
Satuan Pramuka Putera dibina Pembina Putera,
kecuali Perindukan Siaga Putera dapat dibina oleh
Pembina Puteri.

2) Jika kegiatan diselenggarakan dalam bentuk


perkemahan bersama (Persari) harus dijamin dan
dijaga agar tempat perkemahan Putera dan Puteri
terpisah.

11. Kiasan Dasar


a. Kiasan Dasar merupakan symbolic frame, yang sangat
bermanfaat untuk menanamkan rasa kebanggaan pada
Pramuka Siaga.
b. Kiasan Dasar dimaksudkan untuk mengembangkan
imajinasi Pramuka Siaga.
c. Dengan Kiasan Dasar maka kegiatan akan lebih menarik,
menantang, dan lebih merangsang minat peserta didik.
d. Dalam Gerakan Pramuka, hubungan Pramuka Siaga
dengan pembinanya adalah hubungan kemitraan,
sebagai ayah dan ibu kandung dengan berlandaskan
kesukarelaan, saling percaya, saling menghargai dan
31

saling asah-asih-asuh. Pembina Pramuka sebagai orang


dewasa mendengarkan aspirasi dan kebutuhan
Pramuka Siaga, menggabungkan diri dalam kegiatan
untuk mendukung dan menyertai Pramuka Siagadalam
proses kegiatan yang merupakan proses pendidikan
untuk membina dan mengembangkan mental/spiritual,
fisik, intelektual, emosi dan sosial Pramuka Siaga.

Dalam melaksanakan tugasnya Pembina Pramuka wajib


bersikap dan berperilaku berdasarkan :
1) cinta kasih, kejujuran, keadilan, kepantasan,
keprasahajaan, kesanggupan berkorban dan rasa
kesetiakawanan sosial.
2) disiplin disertai inisiatif dan tanggung jawab diri
sendiri, sesama manusia, negara dan bangsa, alam
dan lingkungan hidup serta tanggung jawab kepada
Tuhan Yang Maha Esa.
3) secara bertahap menyerahkan pimpinan kegiatan
sebanyak mungkin kepada Pramuka Siaga
sedangkan Pembina Pramuka ada di belakang
memberi semangat, dorongan dan pengasuh yang
baik.

III. PENUTUP
1. Metode Kepramukaan merupakan cara belajar progresif
melalui proses pendidikan praktis yang berkesinambungan
sepanjang hayat.

2. Metode Kepramukaan merupakan suatu sistem yang dalam


penggunaannya akan kait mengait antara unsur-unsur
metode kepramukaan yang satu dengan lainnya dan saling
memperkuat serta menunjang atas tercapainya tujuan
pendidikan atas kegiatan yang dilakukan.

IV. WAKTU
2 Jam Pelajaran
32

KEPUSTAKAAN/REFERENSI
1. Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Gerakan Pramuka, 2009.

2. How to Develop A Youth Programme, Programme Package No. 1, World


Oragnization of Scout Movement (WOSM).

3. How to Integrate an Activity into The Youth Programme Aworld Scout


Bureu Programme Package, WOSM.

Anda mungkin juga menyukai