KTI Maria 6 April 22
KTI Maria 6 April 22
KTI Maria 6 April 22
PROPOSAL
KARYA TULIS ILMIAH
OLEH
MARIA AGUSTINA
APRIL 2022
PROPOSAL
KARYA TULIS ILMIAH
Oleh :
MARIA AGUSTINA
Pembimbing,
PENDAHULUAN
(dua) kegiatan yaitu kegiatan yang bersifat manajerial berupa pengelolaan sediaan
farmasi, alat kesehatan, dan bahan medis habis pakai, dan pelayanan farmasi klinik.
klinik merupakan bagian dari pelayanan kefarmasian yang langsung dan bertanggung
jawab kepada pasien berkaitan dengan sediaan farmasi, alat kesehatan, dan bahan
medis habis pakai dengan maksud mencapai hasil yang pasti untuk meningkatkan
apotek. Pelayanan kefarmasian yang baik adalah pelayanan yang berorientasi pada
perubahan paradigma pelayanan dari paradigma lama yang berorientasi pada produk
informasi obat, ketersediaan obat, dan kecepatan pelayanan. Pelayanan yang bermutu
selain mengurangi terjadinya medication error, juga dapat memenuhi kebutuhan dan
tuntutan masyarakat sehingga akan memberikan persepsi yang baik terhadap apotek.
Dengan demikian konsumen apotek akan puas dan menjadi loyal sebagai pelanggan
lakukan. Kepuasan merupakan pengalaman yang ada di dalam ingatan pasien sehingga
kebutuhan pasien terpenuhi maka tingkat kepuasan pasien akan semakin tinggi dan
pasien terhadap fasilitas fisik bangunan seperti ruang tunggu pasien yang nyaman,
empati yang di berikan oleh tenaga kefarmasian kepada konsumen, ketrampilan tenaga
memberi solusi terghadap permasalahan pasien, termasuk kelengkapan obat. Jika mutu
pelayanan farmasi terpenuhi maka pelanggan akan sangat puas atau senang.
Apotek Kimia Farma 453 Sutoyo Kota Malang, di era pandemi ini mengalami
penurunan omset. Berdasarkan data yang di peroleh, sejak Januari 2020 hingga
November 2020 terjadi penurunan omset dibandingkan dengan Januari 2019 hingga
November 2019. Strategi yang dilakukan Apotek Kimia Farma 453 Sutoyo untuk
kebersihan di seluruh area apotek, memberikan layanan home pharmacy care, layanan
konseling, konsultasi medicine secara online, layanan antar, pojok alkes, dan lain-lain.
Apotek Kimia Farma 453 Sutoyo dengan judul “Tingkat Kepuasan pasien terhadap
1.3 Tujuan
1.4 Manfaat
perbaikan pelayanan
ditingkatkan.
Adapun ruang lingkup yang akan dilakukan dalam penelitian ini adalah
sebagai berikut :
1.6.1 Kepuasan adalah perasaan atau kecewa seseorang yang timbul karena
pasien.
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Kepuasan
1. Bukti fisik (tangibles), bukti langsung yang meliputi fasilitas fisik atau
3. Ghos shopping
bisnis, bahkan politisi. Kualitas jasa yang unggul dan konsisten dapat
manfaat seperti:
ditawarkan perusahaan.
1. Pengetahuan
2. Kesadaran
3. Sikap positif
diberikan.
4. Sosial ekonomi
5. Sistem nilai
Sistem nilai seseorang pelanggan sangat mempengaruhi
yang diberikan.
tindakan.
2.2.1 Apotek
menjual obat berdasarkan resep dokter serta memperdagangkan barang medis; rumah
obat adalah tempat menjual dan kadang membuat atau meramu obat. Apotek juga
2016 tentang standar pelayanan kefarmasian di apotek, yang dimaksud dengan apotek
olehapoteker. Apoteker adalah sarjana farmasi yang telah lulus dan telah mengucapkan
adalah sarjana farmasi yang telah lulus dan telah mengucapkan sumpah jabatan
apoteker.
kepada pasien yang berkaitan dengan sediaan farmasi dengan maksud mencapai hasil
yang pasti untuk meningkatkan mutu kehidupan pasien. pekerjaan kefarmasian adalah
obat atas resep dokter, pelayanan informasi obat, serta pengembangan obat, bahan
obat dan obat tradisional. Sediaan farmasi adalah obat, bahan obat, obat tradisional
dan kosmetik.
yang langsung dan bertanggung jawab kepada pasien berkaitan dengan sediaan
farmasi,
alat kesehatan, dan bahan medis habis pakai dengan maksud mencapai hasil yang pasti
2. Dispensing
4. Konseling
1. Apotek
3. Puskesmas
4. Klinik
5. Toko obat
6. Praktek bersama
4. Ruang konseling
5. Ruang penyimpanan sediaan farmasi, alat kesehatan, dan bahan medis habis pakai
6. Ruang arsip
2.3 Apotek KF 453 Sutoyo Malang
didirikan oleh Pemerintah Hindia Belanda tahun 1817. Nama perusahaan ini pada
(Perusahaan Negara Farmasi) Bhinneka Kimia Farma pada tahun 1958. Kemudian pada
tanggal 16 Agustus 1971, bentuk badan hukum PNF diubah menjadi Perseroan Terbatas
sehingga nama perusahaan berubah menjadi PT Kimia Farma (Persero) (Kimia Farma,
2015).
apotek kimia farma mencakup daerah Malang Kota dan Kabupaten, Tulungagung,
Blitar dan Kediri. Di Kota dan Kabupaten Malang saat ini terdapat kurang lebih 32
outlet Apotek Kimia Farma.Salah satunya Apotek Kimia Farma 453 kota Malang
yang terletak di jalan Letjen Sutoyo No 107 Kota beroperasi 24 jam dengan memiliki
enam SDM,yang terdiri dari satu Apoteker dan lima Asisten Apoteker.Dari kelima
Asisten Apoteker tersebut,tiga asisten apoteker lulusan SMF dan dua masih
swalayan maupun alat kesehatan.Di Apotek Kimia Farma 453 ada lima dokter yang
praktek inhaouse,yaitu dokter kandungan (Dr Pande SPOG),dokter umum (dr Harris
dan dr Prillya),dokter gigi (dr Ibnu Sina ),dan dokter kulit (dr Krisna).
Resep tunai yang masuk ke apotek kimia farma 453 selain dari dokter inhouse
juga dari dari dokter dan Rumah sakit di sekitar apotek.Untuk resep non tunai apotek
Kimia Farma 453 Sutoyo bekerja sama dengan instansi lain seperti Kantor PLN dan
Kantor OJK
kepada pasien yang berkaitan dengan sediaan farmasi dengan maksud mencapai hasil
apabila masyarakat ingin mengobati diri sendiri (swamedikasi) untuk penyakit ringan
dengan memilihkan obat yang sesuai dan apoteker harus berpartisipasi secara aktif dalam
promosi dan edukasi. Apoteker ikut membantu diseminasi informasi, antara lain dengan
kefarmasian di apotek yang meliputi penilaian terhadap sumber daya manusia (SDM),
wawancara langsung.
2. Dimensi waktu, lama pelayanan diukur dengan waktu (waktu telah ditetapkan).
3. Prosedur tetap, untuk menjamin mutu pelayanan sesuai standar yang telah
ditetapkan
indikator yang mudah dilakukan adalah dengan mengukur kepuasan pelanggan dengan
survey, baik melalui pos, telefon maupun wawancara pribadi. Derived Dissatisfaction,
yaitu besarnya harapan pelanggan terhadap atribut tertentu dan besarnya kinerja yang
telah mereka rasakan atau terima. Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi kepuasan
perilaku individu, yang mana makin tinggi tingkat pengetahuan seseorang tentang
kesehatan, maka makin tinggi untuk berperan serta. Kesadaran, bila pengetahuan tidak
dapat dipahami, maka dengan sendirinya timbul suatu kesadaran untuk beprilaku
berpartisipasi. Sikap positif, sikap merupakan reaksi atau respon seseorang yang masih
tertutup terhadap suatu stimulasi atau objek. Sosial ekonomi, pelayanan yang diberikan
sesuai dengan biaya yang telah dikeluarkan oleh pelanggan. Sistem nilai, seorang
diberikan. Kemudian empati, empati yang ditujukan oleh pemberi pelayanan kesehatan,
sikap ini akan menyentuh emosi pelanggan. Menurut teori SERVQUAL (Parasuraman et
al., 1998) untuk mengukur kepuasan pasien terhadap pelayanan kefarmasian di Apotek
Kimia Farma 453 Sutoyo dilihat dari beberapa dimensi mutu yaitu:
METODOLOGI PENELITIAN
Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif yaitu jenis penelitian yang
dilakukan untuk membuat deskripsi suatu keadaan secara obyektif. Metode penelitian
yang digunakan adalah metode survei dengan cara membagikan kuisioner kepada
(Emphaty), dan Berwujud (Tangible). Penelitian dilakukan melalui beberapa tahap. Yang
pertama mengajukan surat ijin penelitian dan menyiapkan lembar kuisioner. Tahap kedua,
pengambilan data dengan cara membagikan kuisioner kepada responden. Tahap terakhir
3.2.1 Populasi
Populasi dalam penelitian ini adalah pasien atau keluarga pasien yang datang ke
Apotek Kimia Farma 453 Sutoyo pada bulan Mei 2022 yang melakukan transaksi secara
tunai. Jumlah populasi diperkirakan sama dengan jumlah rata-rata pasien yang menebus
3.2.2 Sampel
Sampel merupakan bagian dari populasi yang diambil sebagai sumber data dan dapat
mewakili seluruh populasi atau bersifat representative. Sampel dalam penelitian ini
adalah sebagian pasien atau keluarga pasien yang datang ke Apotek Kimia Farma 453
Sutoyo untuk menebus resep (tunai) di Bulan Mei 2022. Besarnya sampel dalam
600
n= 2
1+(600 ×0.1 )
600
n=
1+6
n=85,7
Teknik Sampling adalah suatu cara yang digunakan untuk memperoleh sampel
dari populasi tertentu agar diperoleh sampel yang secara akurat merepresentasikan atau
mewakili populasi tersebut. Dalam penelitian ini digunakan Accidental Sampling, teknik
penentuan sampel berdasarkan faktor spontanitas artinya siapa saja yang tidak sengaja
bertemu dengan peneliti dan sesuai dengan karakteristik maka orang tersebut dapat
Kriteria inklusi merupakan suatu ciri yang harus dipenuhi oleh setiap anggota
populasi yang diambil sebagai sampel (Notoatmodjo, 2012). Dalam penelitian ini kriteria
inklusinya adalah:
2. Berusia 19 – 55 tahun
Penelitian ini dilakukan di Apotek Kimia Farma 453 Sutoyo Malang. Sedangkan
waktu penelitian yang digunakan dimulai pada Mei 2022 dan memerlukan waktu
Keterangan:
dalam bentuk kuesioner. Kuesioner yang akan digunakan terdiri dari 15 pertanyaan untuk
menggunakan skala Likert karena untuk mengekspresikan intesitas perasaan pasien secara
lebih luas. Pengumpulan data dengan cara menyebar kuesioner pada pasien di Apotek
Kimia Farma 453 Sutoyo. Adapun bentuk lengkap dari daftar pertanyaan (kuesioner)
Pengambilan data dari sampel digunakan suatu kuesioner. Kuesioner berisi beberapa
pertanyaan yang bersifat reliable dan valid maka sebelum kuesinoer disebarkan kepada
penelitian, terlebih dahulu uji validitas dan realibilitasnya. Uji ini dilakukan minimal 20
orang yang memiliki karakterisitik sama dengan sampel. Cara menguji validitas dan
1. Uji Validitas
Suatu instrumen pengukuran dikatakan valid jika instrumen dapat mengukur sesuatu
dengan tepat terhadap apa yang hendak diukur, uji validitas instrumen dilakukan untuk
menguji ketepatan (validitas) tiap item instrumen. Adapun yang digunakan untuk menguji
adalah aplikasi SPSS dengan teknik korelasi product moment. Dengan taraf signifikan
10% apabila dari hasil uji pada aplikasi SPSS didapat r hitung > rtabel maka dikatakan butir
soal nomor tersebut valid. Apabila rhitung < rtabel maka butir soal tersebut tidak valid.
2. Uji Realibilitas
Suatu instrumen pengukuran dikatakan reliable jika pengukurannya konsisten dan cermat
akurat. Jadi uji reliabilitas dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui konsistensi dari
instrumen sebagai alat ukur. Sehingga hasil suatu pengukuran dapat dipercaya. Formula
yang digunakan untuk menguji reliabilitas instrumen dalam penelitian ini adalah bisa
dengan uji SPSS analyze Crobach’s Alpha. Ketentuan nilai Cronbach’s Alpha minimal
0,6. Artinya, jika nilai Cronbach’s Alpha yang didapatkan dari hasil perhitungan SPSS
lebih dari 0,6 maka disimpulkan kuesioner tersebut realible sebaliknya jika Cronbach’s
7. Menganalisis data.
1. Menghitung skor jawaban tiap responden. Tiap pertanyaan dalam kuisioner diberi
nilai: 1 = Tidak puas, 2 = kurang puas, 3 = cukup puas 4 = puas 5 = Sangat puas
2. Total skor masin-masing responden selanjutnya dinyatakan dalam persentase skor
skor maksimal
60 – 89 = Puas
40 – 59 = Cukup Puas
20 – 39 = Kurang Puas
Imas, N. R., Sri, S. W. 2016. Faktor Pelayanan Dalam peningkatan Kepuasan Pasien Di
Kusumah, w., Dwitagama, D. 2011. Mengenal Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: PT.
Indeks.
Mada University.
Data Responden
Nama
Jenis Kelamin
Usia
Pendidikan
Kunjungan ke apotek dalam 3
bulan terakhir
Sangat Cukup sangatTidak
No Pertanyaan Puas tidak Puas
Puas Puas Puas
Kehandalan (Realibility)
Petugas farmasi mampu
menangani tanya jawab
1.
dengan pasien secara
baik dan benar
Petugas farmasi
memberikan penjelasan
2.
terkait cara penggunaan
obat.
Petugas farmasi
memberikan penjelasan
3.
terkait efek samping
obat.
Petugas farmasi
memberikan pelayanan
4. dengan bahasa yang
mudah dipahami
Prosedur pelayanan
5. farmasi tidak berbelit
belit
Ketanggapan (Responsiveness)
Petugas cepat tanggap
6. saat ada konsumen atau
resep masuk.
Petugas farmasi mampu
7. memberikan pelayanan
dengan cepat dan benar
Petugas farmasi
8. mendengarkan keluhan
pasien dengan seksama
Jaminan (Assurance)
Jaminan ketersediaan
9.
obat
Petugas farmasi
memberikan obat sesuai
10. yang di minta obat atau
sesuai yang diresepkan
oleh dokter
Petugas selalu berada di
11.
apotek saat jam kerja
Kejelasan penulisan
12.
etiket
Petugas mampu
menumbuhkan rasa
13.
percaya kepada pasien
atau pelanggan
Kepedulian (Emphaty)
Petugas memberikan
pelayanan kepada semua
14.
pasien tanpa memandang
status sosial
Petugas memberikan
perhatian terhadap
15.
keluhan yang dirasakan
pasien
Petugas bersikap sopan
dalam memberikan
16.
informasi obat
Petugas mendengarkan
17. keluhan dan pertanyaan
pasien dengan seksama
Petugas farmasi
18. memberikan saran terkait
pola hidup sehat
Bukti fisik (Tangible)
Lingkungan Apotek
19. Kimia Farma 453 Sutoyo
terlihat bersih dan rapi
Ruang pelayanan farmasi
20.
yang nyaman
Tempat duduk yang
21. memadai di ruang
tunggu
Tersedianya media
informasi kesehetan
22.
meliputi poster dan
brosur
Tersedianya fasilitas
23.
pendukung seperti toilet