Biomassa Setengah Jadi
Biomassa Setengah Jadi
Biomassa Setengah Jadi
2021
Dosen Penanggungjawab :
Dr. Budi Utomo, SP., MP.
Disusun Oleh :
Romaulina Br Purba 201201073
Ahsanul Karim 201201088
Alex Febrianto Pratama S 201201089
Aulia Putri 201201099
Dea Amelia 201201103
Kelompok 8
HUT 3D
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan yang Maha Esa, karena berkat
dan kasih karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan laporan praktikum ekologi
hutan ini dengan baik. Laporan Praktikum Ekologi Hutan yang berjudul
“Pengukuran Biomassa Tumbuhan Bawah” ini dimaksudkan untuk memenuhi
tugas Praktikum Ekologi Hutan sebagai syarat masuk praktikum di minggu yang
akan datang pada Program Studi Kehutanan, Fakultas Kehutanan, Universitas
Sumatera Utara.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada dosen penanggungjawab
Praktikum Ekologi Hutan Dr. Budi Utomo, SP., MP. karena telah memberikan
materi dengan baik dan benar. Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada
asisten yang telah memberikan bimbingan dan arahan selama penulis mengikuti
kegiatan praktikum ini.
Penulis menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh
karena itu, saran dan kritik dari berbagai pihak dalam upaya untuk memperbaiki
isi laporan ini akan sangat penulis hargai. Semoga tulisan ini bermanfaat bagi
siapapun yang membacanya.
Medan, September
2021
Penulis
i
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR ........................................................................................
DAFTAR ISI .......................................................................................................ii
DAFTAR TABEL ...............................................................................................iii
PENDAHULUAN
Latar Belakang ............................................................................................
Tujuan .........................................................................................................
TINJAUAN PUSTAKA
METODE PRAKTIKUM
Waktu dan Tempat.......................................................................................
Alat dan Bahan ............................................................................................
Prosedur Praktikum......................................................................................
HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil.............................................................................................................
Pembahasan..................................................................................................
ii
DAFTAR TABEL
No Teks
Halaman
1. Ekosistem Hutan Sebelum dikeringkan.....................................................................8
2. Ekosistem Non Hutan Sebelum dikeringkan...............................................................8
3. Ekosistem Hutan Setelah dikeringkan.......................................................................8
4. Ekosistem Non Hutan Setelah dikeringkan.................................................................8
iii
iv
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Hutan merupakan kesatuan sistem yang berupa hamparan lahan
yang berisi sumber alam hayati yang di dominasi pepohonan alam
lingkungan, yang di ketahui bahwa hutan memiliki kekayaan yang sangat
berlimpah. Hutan merupakan kawasan yang ditumbuhi pepohonan lebat,
dan dihuni oleh tumbuhan lainnya. Kawasan semacam ini terdapat di
wilayah-wilayah yang luas di dunia dan berfungsi sebagai penopang
karbon dioksida (carbon dioxidesink), habitan hewan, modulatorarus
hidrologika, serta pelestari tanah, dan merupakan bentuk kehidupan yang
tersebar diseluruh dunia. Hutan adalah paru-paru bumi. Bila hutan mati,
maka bumi pasti mati, termasuk manusia yang mendiami bumi. Kerusakan
hutan banyak terjadi diberbagai daerah, yang sangat berdampak negatif
bagi kehidupan umat manusia dan spesies lainnya. Langkah yang tegas
agar dampak buruk akibat kerusakan hutan tidak terjadi adalah secara
sadar melakukan pelestarian hutan yaitu bijak dalam pengkonversian
hutan, melakukan tebang pilih kemudian melakukan penghijauan atau
reboisasi jika kerusakan hutan telah terjadi (Hriyanto, 2016).
Biomassa merupakan bahan yang berasal dari zat-zat organik yang
dapat diperbaharui, dan dari mahluk hidup baik hewan ataupun tumbuhan.
Umumnya biomassa dapat diperoleh dari tumbuhan secara langsung
maupun tidak langsung dan dimanfaatkan sebagai energi atau bahan dalam
jumlah yang besar. Secara tidak langsung mengacu pada produk yang
diperoleh melalui peternakan dan industri makanan. Biomassa dapat
digunakan sebagai makanan, pakan ternak, serat, bahan baku, produk
kehutanan, pupuk dan bahan kimia. Selama biomassa digunakan sebagai
bahan mentah, karbonnya dapat dipertahankan di dalam bahan dan tidak
memberikan efek kepada emisis gas rumah kaca yang memberikan
kontribusi terhadap pemanasan global. Biomassa terdiri atas senyawa
makromolekul alami yaitu selulosa, lignin dan protein. Metode adsorpsi
menggunakan biomassa tumbuhan dikenal dengan fitofiltrasi. Dasar
2
Tujuan
Tujuan dari Praktikum Ekologi Hutan yang berjudul “Pengukuran
Biomassa Tumbuhan Bawah” adalah untuk mempelajari cara-cara pengukuran
biomassa dan mengetahui biomassa tumbuhan bawah per satuan luas per satuan
waktu untuk biomassa keseluruhan jenis atau per jenis, terutama biomassa di atas
permukaan tanah.
TINJAUAN PUSTAKA
Hutan merupakan suatu ekosistem yang terdiri dari berbagai jenis tumbuh-
tumbuhan dan hewan. Masyarakat tumbuh-tumbuhan dalam suatu ekosistem
hutan memiliki hubungan erat satu sama lain dengan lingkungannya. Hutan juga
memiliki peran sebagai tempat tinggal dan makanan bagi berbagai jenis fauna
yang hidup di dalamnya. Populasi tumbuhan dan hewan di dalam hutan
membentuk masyarakat yang saling berkaitan erat satu sama lain dengan
lingkungan sekitarnya. Oleh karena itu, hutan dipandang sebagai suatu sistem
ekologi atau merupakan ekosistem yang sangat berguna bagi kehidupan manusia.
Di dalam hutan terdapat berbagai keanekaragaman hayati, baik satwa liar maupun
tumbuhan. Dari keanekaragaman sumber daya hayati di hutan tersebut tidak
hanya terbatas pada jenis tumbuhan berkayu, namun juga ditumbuhi oleh
beranekaragam tumbuhan bawah (ground cover/ undergrowth) yang memiliki
keanekaragaman jenis yang tinggi. Tumbuhan bawah merupakan suatu jenis
vegetasi dasar yang terdapat di bawah tegakan hutan
kecuali anakan pohon. Tumbuhan bawah meliputi rumput-rumputan, herba,
semak belukar dan paku-pakuan (Yuniawati, 2013).
Keragaman jenis dari kerapatan tegakan diduga akan berpengaruh
terhadap produksi biomassa tumbuhan bawah. Kerapatan tegakan mempengaruhi
besarnya ruang cahaya matahari yang menembus lantai hutan, semakin rapat
tegakan, maka cahaya matahari akan sedikit menembus lantai hutan karena
tertahan oleh massa tajukakibatnya tumbuhan bawah tidak dapat tumbuh.
4
dari udara dan mengubah zat ini menjadi bahan organic melalui proses
fotosintesis. Biomassa adalah total berat atau volume organisme dalam
suatu area atau volume tertentu. Biomassa adalah total jumlah materi
hidup diatas permukaan pada suatu pohon dan dinyatakan dengan satuan
ton berat kering per satuan luas. Pengukuran biomassa yang dilakukan
pada bagian hilir DAS Bompon dengan jenis longsor aktif. Tipe longsor
pada lokasi penelitian adalah slide. Tipe Morfologi lokasi penelitian terdiri
atas dua bagian saja yaitu puncak bukit dan lereng tengah dengan
penggunaan lahan kebun campuran. Terdapat 143 pohon pada lokasi yang
terdiri dari beberapa jenis pohon (Samudera et al., 2018).
Satu hektar hutan tropis Indonesia sanggup menyerap 150-200 ton
karbon per tahun. Jumlahnya bisa meningkat lebih besar lagi karena
belum ada metode perhitungan yang benar-benar akurat. Karbon-karbon
tersebut disimpan di badan pohon, akar, tumbuhan bawah dan di atas
permukaan tanah (serasah) serta di dalam tanah (humus). Karbon yang
terdapat dihutan tersimpan diatas dan bawah permukaan tanah. Sumber
karbon hutan salah satunya terdapat pada lantai hutan seperti tumbuhan
bawah dan bahan organic mati (dead organic matter) termasuk di
dalamnya serasah. Keberadaan tumbuhan bawah dan serasah sebagai salah
satu tempat penyimpanan karbon di hutan penting di ketahui karena
tumbuhan bawah juga menyerap karbon dan serasah yang berpotensi untuk
melepaskan CO2 ke atmosfir melalui proses dekomposisi. Dekomposisi
dari serasah yang cukup besar tersebut juga menghasilkan emisi karbon
(Nofrianto et al., 2018).
Biomassa dinyatakan dalam ukuran berat kering per satuan luas.
Jumlah berat kering tumbuhan bawah memiliki jumlah yang berbeda antar
plot pengamtan dalam petak tegakan yang sama maupun antar petak
tegakan pengamatan. Rata-rata biomassa dan karbon stock tumbuhan
bawah tertinggi diperoleh pada petak tegakan Manilkara fasciculate yaitu
sebesar 161,333 sedangkan karbon stocknya 0,807 tonC/Ha. Pada
tumbuhan bawah, jumlah biomassa dan kandungan karbonnya dipengaruhi
oleh komposisi vegetasi tumbuhan bawah penyusunnya. Tanah yang subur
6
Alat yang digunakan pada praktikum ini antara lain Patok, Label,
Gunting, Timbangan, Alat Tulis, Golok, Cangkul, Kantong Koran,
Meteran Besar, Oven dan Tali Rafiah.
Bahan yang digunakan pada praktikum ini adalah Padang Rumput,
Semak Belukar, Tegakan Hutan dan Manual Pengenalan Jenis Tumbuhan
Bawah.
Prosedur Praktikum
1. Dibuat patok bujur sangkar dengan ukuran 1 x 1 m di dua tempat sebagai
petak ukur, yaitu padang rumput dan semak belukar atau di bawah tegakan
hutan.
2. Dibatasi petak tersebut dengan tali rafia dan pada setiap sudutnya diberi
patok.
3. Dibuang semua tumbuhan yang terdapat pada petak ukur tersebut dengan cara
memotong tepat di atas permukaan tanah.
4. Diukur intensitas cahaya masing-masing petak ukur.
5. Dibiarkan petak ukur yang sudah dibersihkan tersebut selama 2 (dua) bulan.
6. Setelah 2 (dua) bulan, diidentifikasi semua tumbuhan yang tumbuh tersebut,
kemudian semua tumbuhan tersebut dipotong tepat di atas permukaan tanah.
7. Dipisahkan bagian batang, cabang dan daun per jenis tumbuhan.
8. Dimasukkan ke dalam kantong koran ukuran 2 kg-an bagian batang, cabang
dan daun per jenis, per petak dan berikan label jenis rumput dan lokasi
pengukuran (petak ukurnya).
9. Dikeringkan dengan oven pada suhu 105±20C selama 24 jam, kemudian
ditimbang.
Contoh Tabel
Tabel 1. Ekosistem Hutan Sebelum dikeringkan
Jenis Berat Berat Berat Berat Kadar
Batang akar daun total Air
8
Hasil
Adapun hasil dari praktikum yang berjudul Pengukuran Biomassa
Tumbuhan Bawah adalah sebagai berikut:
Tabel 1. Ekosistem Hutan Sebelum dikeringkan
9
Pembahasan
Pada Praktiikum Ekologi yang berjudul “Pengukuran Biomassa
Tumbuhaan Bawah” ini didapatkan hasil seperti yang terdapat pada tabel 1, 2, 3
dan 4. Dari ekosistem hutan dan ekosistem non hutan pada tabel 1 dan 2
ditemukan beberapa jenis tumbuhan dan ekosistem jenis tumbuhan yang lebih
banyak didapat yaitu pada ekosistem hutan yang terdapat tiga jenis tumbuhan.
Jenis tumbuhan itu ialah Suplir Rumpun (Adiantum tenerum), Pakis Kayu Hitam
(Dryopteris cycadina) dan Rumput Israel (Circeae ivtetiana). Didapatkanlah hasil
pengukuran berat batang, berat akar, berat daun, berat total serta kadar air yang
diambil dari plot contoh yang telah dibuat untuk diamati. Hal ini sesuai dengan
pernyataan Wahyuni (2016) yang menyatakan pengukuran biomassa tumbuhan
bawah dan serasah dengan menggunakan metode destructive sampling.
10
Kesimpulan
1. Biomassa merupakan bahan yang berasal dari zat-zat organik yang dapat
diperbaharui, dan dari mahluk hidup baik hewan ataupun tumbuhan.
11
Saran
Sebaiknya pada praktikum ini para praktikan lebih teliti dalam
menganalisis jenis tumbuhan serta lebih teliti dalam melakukan perhitungan.
DAFTAR PUSTAKA
Hriyanto S. 2016. Hutan dalam Karya Seni Grafis. Karya Akhir, 7(2): 1–20.
Pariri IF, Mofu WF, Tampang A. 2020. Dugaan Cadangan Biomasa Tumbuhan
Bawah dan Serasah pada Beberapa Petak Tegakan di Kawasan Hutan
Pendidikan Anggori. Jurnal Kehutanan Papuasia, 6(2): 172-183.
Tangio SJ. 2013. Adsorpsi Logam Timbal (Pb) dengan Menggunakan Biomassa
Enceng Gondok (Eichhorniacrassipes). Jurnal Entropi, 8(1): 501-506.
LAMPIRAN
14