Prosedur Umum Bekerja Part 2

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 7

No.

: NDP-PK3 – 27
PT. NUSA DAYA PRIMA Dokumen
Tanggal : 10 Januari 2022

PROSEDUR SMK3 Revisi : 0


Halaman : 1/14
PROSEDUR UMUM BEKERJA

Disahkan Oleh
Direktur PT. NUSA DAYA PRIMA

STEVANTO JIEFTARA
No. : NDP -PK3 – 27
PT. NUSA DAYA PRIMA Dokumen
Tanggal : 10 Januari 2022

PROSEDUR SMK3 Revisi : 0


Halaman : 9/14
PROSEDUR UMUM BEKERJA

6.15 Peraturan keselamatan umum di area Workshop


Pergunakan alat pelindung diri yang disediakan seperti safety goggles, safety glasses
atau face shield.
1. Sepatu kerja  harus digunakan dalam area workshop. Tidak diperkenankan
menggunakan sendal di workshop. 
2. Tidak boleh mengoperasikan kecuali Anda terlatih dan memiliki wewenang untuk
mengoperasikannya.  Jika ada pertanyaan maka tanyakan pada kepala area atau
supervisor.
3. Jaga kondisi dan lokasi kerja tetap bersih dan rapi.  Pastikan kondisi rapi setelah
pekerjaan selesai dilakukan. 
4. Peralatan harus dimatikan jika sedang perbaikan atau perawatan.  Pastikan semua
pelindung mesin diaktifkan jika sedang digunakan. 
5. Jika terjadi kecelakaan maka segera laporkan pada supervisor / team leader anda
atau hubungi safety representative atau Emergency Call.
6. Selalu cek kondisi peralatan sebelum digunakan agar peralatan selalu dalam kondisi
aman.
6.16 Pengoperasian Mesin Drill
1. Mesin drill dioperasikan dengan kecepatan yang sesuai dengan diameter dan jenis
material yang akan dikerjakan.
2. Gunakan cairan pelumas yang sesuai dengan material yang akan di drill.
3. Segera bersihkan sisa-sisa logam dengan sikat jangan menggunakan tangan.
4. Gunakan mata bor yang dipastikan dalam kondisi baik/tidak retak.
No. : NDP -PK3 – 27
PT. NUSA DAYA PRIMA Dokumen
Tanggal : 10 Januari 2022

PROSEDUR SMK3 Revisi : 0


Halaman : 10/14
PROSEDUR UMUM BEKERJA

5. Jangan pernah mencoba untuk melonggarkan mata bor ketika mesin masih hidup.
6. Jangan pernah membersihkan mesin ketika mesin tersebut masih beroperasi.
7. Gunakan safety goggles ketika sedang bekerja.

6.17 Pengoperasian Mesin Gerinda


1. Mesin gerinda tidak boleh dioperasikan tanpa mengaktifkan alat pelindungnya.
2. Pastikan jarak antara tool rest dengan batu gerinda tidak melebihi 1/8 inci dan
sehabis menggerinda jarak ini harus diatur lagi.
3. Tidak diperkenankan menggunakan batu gerinda yang kondisinya retak atau cacat.
4. Perhatikan tekanan yang diberikan saat menggerinda.
5. Laporkan kepada supervisor jika ditemukan kerusakan pada alat dan pastikan
dengan LOTO bahwa alat tidak aman tidak digunakan sampai diperbaiki.
6. Tidak diperkenankan menggerinda logam aluminium karena debunya bersifat
eksplosif. Hubungi HSE departemen untuk instruksi khusus jika tetap akan
menggerindanya.
7. Gunakan safety goggles/faceshield jika sedang menggerinda.
8. Setiap roda penggosok, yang bergaris tengah lebih dari 55 mm, kecepatan
maksimum yang diperbolehkan harus dicatat pada roda tersebut.
9. Kecepatan maksimum roda-roda kecil akan dinyatakan pada sebuah catatan yang
dilekatkan pada mesin tersebut.
10. Kecepatan berputar maksimum yang diperbolehkan dari sebuah roda penggosok
sama sekali tidak boleh dilanggar/dilampaui.
11. Tidak boleh mengoperasikan dengan kecepatan melebihi dari kecepatan roda
maksimum yang tertulis pada baik rumah mesin gerinda atau pada batu gerinda.
No. : NDP -PK3 – 27
PT. NUSA DAYA PRIMA Dokumen
Tanggal : 10 Januari 2022

PROSEDUR SMK3 Revisi : 11/14


Halaman : 3/3
PROSEDUR UMUM BEKERJA

6.18 Pekerjaan Pengelasan / welding


1. Setiap operator las/welder atau personil lain yang terlibat harus menggunakan
shield yang telah ditentukan.
2. Inspeksi perlatan welding sebelum digunakan terhadap kerusakan atau kebocoran.
3. Sebelum memulai pekerjaan pengelasan atau pembakaran, tempat kerja harus
diperiksa untuk memastikan bahwa percikan-percikan api atau logam-logam yang
meleleh tidak akan jatuh pada benda-benda yang mudah terbakar.
4. Hindari pakaian/badan yang basah sewaktu proses welding.
5. Tempatkan selalu kawat las pada tempatnya dan buang sisanya ke tempat yang
telah disediakan.
6. Tidak diperkenankan menangani botol tabung oksigen dengan tangan atau sarung
tangan yang berminyak karena dapat berakibat eksplosif.
7. Posisi tabung gas harus selalu dalam konsisi berdiri tegak dan diberi pengaman
berupa rantai pengikat agar tidak jatuh.
8. Jauhkan bahan-bahan yang mudah terbakar/meledak dari area welding dan pastikan
disediakan APAR didekat lokasi.
9. Tidak diperkenankan welding dilakukan dekat area pengecatan/painting.
10. Tidak diperkenankan melakukan welding dalam tanki atau ruangan tertutup tanpa
ventilasi udara yang memadai. Ijin pekerjaan panas dapat diusulkan jika diperlukan.
11. Pastikan welding dilakukan pada area dengan ventilasi udara yang memadai.
12. Tidak diperkenankan welding dilakukan pada drum yang mengandung sisa bahan
yang flammable/eksplosif tanpa melakukan proses pembersihan/flooding
sebelumnya.

No. : NDP -PK3 – 27


PT. NUSA DAYA PRIMA Dokumen
Tanggal : 10 Januari 2022

PROSEDUR SMK3 Revisi : 0


Halaman : 12/14

PROSEDUR UMUM BEKERJA

6.19 Penggunaan Bahan Solvent, Cat dan Sand Blasting


1. Hindari kontak dengan tubuh, gunakan sarung tangan dan respirator yang
disediakan.
2. Hindari penggunaan bahan-bahan ini dekat dengan sumber api atau perukaan
panas.
3. Dalam kondisi apapun tidak diperkenankan untuk merokok.
4. Gunakan ruang khusus untuk pembersihan dengan ledakan pasir agar terhindar dari
tersebarnya pasir/debu blasting.
5. Bersihkan segera tumpahan atau ceceran bahan dan buang pada tempat yang
khusus disediakan untuk limbah B3.
6. Setelah mengecat segel tutup bahan-bahan cat.
7. Simpan cat dan pelarut cat pada ruang khusus yang telah aman.
8. Sehabis menggunakan bahan-bahan ini segera bersihkan tangan anda jika akan
makan/minum saat istirahat.

6.20 Penempatan material


1. Material harus ditempatkan sedemikian rupa agar tidak membahayakan bagi
karyawan yang berada diarea workshop.
2. Material berupa lembaran (plate) ditempatkan dengan cara diganjal perlembar agar
memudahkan untuk pengangkatan dan pengangkutan.
3. Material berbentuk silinder (pipa dsb) sebisa mungkin ditempatkan dengan sistem
rak dan bila tidak memungkinkan dengan cara diganjal.
No. : NDP -PK3 – 27
PT. NUSA DAYA PRIMA Dokumen
Tanggal : 10 Januari 2022

PROSEDUR SMK3 Revisi : 0


Halaman : 13/14
PROSEDUR UMUM BEKERJA

6.21 Penanganan Silinder Gas Bertekanan


1. Area penyimpanan harus memiliki ventilasi atas dan bawah.
2. Tabung terlindungi dari panas matahari langsung atau lidah api
3. Terpal tidak boleh digunakan untuk menutup tabung.
4. Tanda DILARANG MEROKOK dan DILARANG KERJA PANAS harus dipasang.
5. Area penyimpanan harus dari bahan yang tahan api dan dirancang sedemikian rupa
sehingga tabung mudah dipindahkan.
6. Tabung gas mudah meledak (mis. Propane) tidak boleh disimpan bersama dengan
tabung oksigen. Jarak minimun antara penyimpanan gas mudah terbakar dengan
tabung oksigen adalah 3 m.
7. Tabung penuh harus dipisahkan dari silinder kosong. Tag jenis tertentu harus selalu
dipasang di tabung. Tag ini untuk menandai tabung penuh, Sedang dipakai, kosong
dan departemen pemakainya.
8. Semua tabung gas harus diletakan vertikal.
9. Tabung tidak boleh disandarkan ke dinding atau bangku. Tutup pelindung harus
dipasang disetiap tabung yang disimpan.
10. Tabung tidak boleh disimpan ditempat yang memungkinkan dapat berkarat misal di
daerah baterai dll.
11. Jangan memindahkan tabung secara manual. Selalu gunakan pembawa. Jangan
angkat dikatupnya atau regulatornya. Bila tidak mungkin memakai pembawa
(masalah ruangan) maka pastikan silinder itu diangkat dan ditangani sesuai dengan
Prosedur Pengangkatan Manual.
12. Perawatan harus dilakukan untuk mencegah kebocoran. Kebocoran harus
ditemukan dengan air bersabun dan kuas.
No. : NDP -PK3 – 27
PT. NUSA DAYA PRIMA Dokumen
Tanggal : 10 Januari 2022

PROSEDUR SMK3 Revisi : 0


Halaman : 14/14

PROSEDUR UMUM BEKERJA

7. LAMPIRAN :
7.1 -

Anda mungkin juga menyukai