Dokumen ini berisi nasihat dari seorang kakek kepada cucunya tentang betapa kehidupan saat ini penuh dengan cobaan dan ujian. Kakek mengingatkan cucunya untuk selalu berhati-hati dalam menghadapi masalah, berlaku bijaksana, dan tidak mudah terpengaruh oleh orang lain. Cucunya harus mampu mempertahankan nilai-nilai yang baik di tengah dunia yang seringkali penuh dengan godaan
0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
1K tayangan1 halaman
Dokumen ini berisi nasihat dari seorang kakek kepada cucunya tentang betapa kehidupan saat ini penuh dengan cobaan dan ujian. Kakek mengingatkan cucunya untuk selalu berhati-hati dalam menghadapi masalah, berlaku bijaksana, dan tidak mudah terpengaruh oleh orang lain. Cucunya harus mampu mempertahankan nilai-nilai yang baik di tengah dunia yang seringkali penuh dengan godaan
Dokumen ini berisi nasihat dari seorang kakek kepada cucunya tentang betapa kehidupan saat ini penuh dengan cobaan dan ujian. Kakek mengingatkan cucunya untuk selalu berhati-hati dalam menghadapi masalah, berlaku bijaksana, dan tidak mudah terpengaruh oleh orang lain. Cucunya harus mampu mempertahankan nilai-nilai yang baik di tengah dunia yang seringkali penuh dengan godaan
Dokumen ini berisi nasihat dari seorang kakek kepada cucunya tentang betapa kehidupan saat ini penuh dengan cobaan dan ujian. Kakek mengingatkan cucunya untuk selalu berhati-hati dalam menghadapi masalah, berlaku bijaksana, dan tidak mudah terpengaruh oleh orang lain. Cucunya harus mampu mempertahankan nilai-nilai yang baik di tengah dunia yang seringkali penuh dengan godaan
Unduh sebagai DOCX, PDF, TXT atau baca online dari Scribd
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 1
MANGSA PACOBAN
Dening Widyo Babahe Leksono
Iki jaman, jamane tambah saya ora
karuwan, critane simbah, rikala jamane, ya ora karuwan, ngendikane simbah, urip kuwi pancen kebak pacoban. “nggih leres mbah, saniki kathah tiyang ingkang pacebukan, kathah ingkang kapusan, klendran lali sakabehe kuwajiban.”
Iki jaman, jamane tambah saya ora
karuwan, padha nglali tatanan, ninggalke paugeran, tibane padha regejegan ngaku bener, nyalahke liyan, sing kliru digugu, sing bener kateter tatanan lan paugeran mung kanggo tenger lan dolanan).
Iki jaman, jamane tambah saya ora
karuwan Simbah isih ngeyel, iki jamane pacoban, kudu diadhepi kanthi teteging ati, kudu dilakoni kanthi laku sing premati. (pancen bener simbah, Permadi ya Janaka, suka laku pasa lan tapa, entuk-entukane mboyong putri lan wanita).