Job Safety Analysis
Job Safety Analysis
Job Safety Analysis
Analysis
Pasal 9 (1):
Pengurus diwajibkan menunjukkan dan menjelaskan
pada tiap tenaga kerja baru tentang:
“Supervisor”
1. Lebih memahami pekerjaan tersebut
2. Beratanggung jawab secara langsung terhadap
pekerja dan pekerjaan tersebut
3. Lebih memahami karakter dan kemampuan
para pekerjanya
4. Lebih memahami bahaya dan risiko pada
pekerjaannya
5. Lebih memahami mitigasi terkait keselamatan
dan kesehatan kerja terkait pekerjaan yang
dilakukan
Tahapan dalam pembuatan JSA
Penentuan PIC
Mitigasi Risiko
Menentukan
Risiko
Mengidentifikasi
Bahaya
Menguraikan
Tugas menjadi
Langkah-langkah
Penetapan Tugas
Kritis
Inventarisasi
Tugas
Inventarisasi
Tugas Penggalian Tanah
4 Pemasangan Span
Bahaya gravitasi, Terjatuh
5 Housekeeping
Bahaya area kerja, tersayat
benda tajam
Bahaya/Hazard
Bahaya adalah segala sesuatu
yang dapat mengakibatkan
cedera, penyakit atau
kerusakan bagi manusia atau
lingkungan kerja
Risiko:
Jari pekerja menyentuh
kabel yang terbuka Bahaya Risiko:
menyebabkan pekerja
terluka, keracunan,
Gravitasi Pekerja terpapar asam Bahaya Biologi
pingsan hingga Bekerja diketinggian 10 sulfat menyebabkan Ular yang tersedia di tempat
meninggal. meter. luka bakar pada tubuh kerja
Salah satu strategi dalam pengendalian risiko adalah dengan menekan kemungkinan terjadinya
MENEKAN (likelihood). Pengurangan kemungkinan ini dapat dilakukan dengan berbagai pendekatan yaitu secara
LIKELYHOOD teknis, administratif dan pendekatan manusia.
Pengendalian risiko Juga dapat dilakukan dengan menekan keparahan (Severity) yang memungkinkan
MENEKAN SEVERITY dapat dilakukan melalui pemberian proteksi pada bahaya dan pada penerima bahaya tersebut.
Copyright© 2020 Adam_Rahmat_agung. All Rights Reserved
HIRARKI PENGEDALIAN RISIKO
Eliminasi Menghilangkan bahaya
Substitusi
Hazard/
Mengganti Material berbahaya
bahaya
Rekayasa Engineering Re-disain Pelindung dari bahaya
Reseptor/
Penerima Perkuat Reseptor Memberikan Pendukungan pada
Penerima