Lapres INLIS D3 Pengunci
Lapres INLIS D3 Pengunci
Lapres INLIS D3 Pengunci
Dosen Pengampu:
Sumber,SST,MT
NIP 197207082006041007
Abd.Kholiq,SST,MT
NIP 197505222006041006
Disusun Oleh :
Avesina Tsalasa Abidin
P27838022023
1A1
1.4 Tujuan
1.4.1 Tujuan Umum
1. Mahasiswa mampu untuk menjelaskan tentang relay, Switch dan Lampu
Induktor.
2. Mahasiswa mampu menjelaskan dan memahami bagian-bagian relay.
3. Mahasiswa mampu melakukan pemasangan relay dengan baik dan benar.
4. Mahasiswa mampu mengerti fungsi relay.
1.4.2 Tujuan Khusus
1. Mampu memahami tentang penguncian dan peralatan penguncian.
2. Mampu mengetahui sambungan pada relay dan arah pin yang ada.
3. Mampu melakukan pemasangan relay dan swicth secara NC dan NO pada
rangkaian
4. Mampu mengerti penerapan pengunci dalam kelistrikan
1.5 Manfaat
1.5.1 Manfaat Teoritis
1. Dapat membedakan relay dan swicth ecara NC dan NO.
2. Dapat memahami pin dan sambungan pada relay.
3. Dapat mengetahui cara pengecekan relay.
1.5.2 Manfaat Praktis
1. Dapat mengetahui dengan pasti relay dan swicth secara NC dan NO.
2. Dapat mengetahui pin yang saling terhubung pada relay.
3. Dapat mengetahui cara mengecek relay yang terhubung menggunkan
Multimeter
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Switch adalah saklar tekan yang berfungsi untuk menghubungkan atau memisahkan
bagian-bagian dari suatu instalasi listrik satu sama lain (suatu sistem saklar tekan push
button terdiri dari saklar tekan start. Stop reset dan saklar tekan untuk emergency. Switch
Push memiliki kontak NC (normally close) dan NO (normally open).
2.2 Relay
2.2.1 Pengertian
Relay adalah Saklar (Switch) yang dioperasikan secara listrik dan merupakan
komponen electromechanical (elektromekanikal) yang terdiri dari 2 bagian utama
yakni elektromagnet (coil) dan mekanikal (seperangkat kontak saklar/switch). Relay
menggunakan Prinsip elektromagnetik untuk menggerakkan kontak saklar sehingga
dengan arus listrik yang kecil (low power) dapat menghantarkan listrik yang
bertegangan lebih tinggi. Sebagai contoh, dengan Relay yang menggunakan
Elektromagnet 5V dan 50 mA mampu menggerakan Armature Relay (yang berfungsi
sebagai saklarnya) untuk menghantarkan listrik 220V 2A.
Gambar 2.2 Relay
(Sumber : https://www.carailmu.com/2021/06/persamaan-perbedaan-relay-kontaktor.html/)
METODE PENELITIAN
Listrik masuk melalui input, mengalir pada MCB selanjutnya ke Relay dengan pin
tertentu disambungkan push botton yang gunanya untuk mematikan dan menghidupkan,
lalu disambungkan kepada lampu indikator, jika Push Botton ditekan on Lampu menyala
dan bila di tekan off Lampu mati. Lalu sambungan ke output.
Cara Kerja Relay, pada rangkaian diatas sangat mudah sekali untuk dipahami dimana :
1. Ketika tombol start ditekan maka arus listrik akan mengalir ke koil
2. Hal tersebut membuat koil menjadi magnet dan akan menarik semua kontak saklar
3. Kontak saklar yang awalnya terbuka menjadi tertutup dan sebaliknya kontak saklar
yang awalnya terutup menjadi terbuka
4. Kemudian kontak Saklar (1 - 5) digunakan sebagai "pengunci rangkaian" agar arus
listrik tetap mengalir ke koil sehingga posisi kontak saklar tetap seperti itu.
5. Hal tersebut membuat lampu H2 menyala dan lampu H1 mati.
BAB IV
ANALISIS DAN KESIMPULAN
4.2 Kesimpulan
Relay adalah pengunci dimana pada sebuah rangkaian listrik akan mengunci saklar
saat relay bagian coil teraliri oleh arus listrik. Pada praktikum fungsi relay sebagai
penyambung dan pemutus, dimana ketika keadaan stand by lampu kuning menyala, saat
tombol start di tekan maka lampu akan berganti ke hijau yang menyala.
4.3 Pertanyaan
1. Apa arti kaki NC dn kaki NO pada relay ?
Kontak Poin (Contact Point) Relay terdiri dari 2 jenis yaitu :
Normally Close (NC) yaitu kondisi awal sebelum diaktifkan akan selalu berada
di posisi CLOSE (tertutup)
Normally Open (NO) yaitu kondisi awal sebelum diaktifkan akan selalu berada
di posisi OPEN (terbuka)
2. Bagaimana cara menentukan kaki-kaki relay menggunakan multimeter?
DAFTAR PUSTAKA
GAMBAR KETERANGAN
Pengecekan Sambungan