Karya Tulis Ilmiah (Rafi Holi Saputra)

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 16

PENGELOLAAN DAN HAMBATAN PENGELOLAAN SAMPAH RUMAH

TANGGA DI RT 07

Oleh :

Rafi Holi Saputra (0052113169)

MAN 14 JAKARTA TIMUR

TAHUN AJARAN 2021/2022


KATA PENGANTAR

Syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa. Atas rahmat dan hidayah-
Nya, penulis bisa menyelesaikan karya ilmiah yang berjudul "Pengelolaan dan Hambatan
Pengelolaan Sampah Rumah Tangga di Rt 07."

Tidak lupa penulis mengucapkan terima kasih kepada Ibu Diana selaku guru Mata
Pelajaran Bahasa Indonesia yang telah membantu penulis dalam mengerjakan karya ilmiah ini.
Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada teman-teman yang telah berkontribusi dalam
pembuatan karya ilmiah ini.

Penulis menyadari ada kekurangan pada karya ilmiah ini. Oleh sebab itu, saran dan
kritik senantiasa diharapkan demi perbaikan karya penulis. Penulis juga berharap semoga karya
ilmiah ini mampu memberikan pengetahuan tentang pentingnya penggunaan bahasaindonesia
dalam pembelajaran.
DAFTAR ISI

BAB I ......................................................................................................................................... 4
PENDAHULUAN .................................................................................................................... 4
1.1 Latar Belakang ............................................................................................................ 4
1.1 Rumusan Masalah ....................................................................................................... 5
1.2 Tujuan Penelitian......................................................................................................... 5
1.3 Manfaat Penelitian....................................................................................................... 5
BAB II ....................................................................................................................................... 6
KAJIAN TEORI ...................................................................................................................... 6
2.1 Pengertian Sampah ...................................................................................................... 6
2.2 Jenis-Jenis Sampah ...................................................................................................... 6
2.3 Klasifikasi Sampah ...................................................................................................... 8
2.4 Faktor yang Mempengaruhi Jumlah Sampah .............................................................. 9
2.5 Sumber Sampah......................................................................................................... 10
BAB III.................................................................................................................................... 11
MOTODOLOGI PENELITIAN .......................................................................................... 11
3.1 Waktu dan Tempat Penelitian ................................................................................... 11
3.2 Metode Penelitian ...................................................................................................... 11
BAB IV .................................................................................................................................... 12
PEMBAHASAN ..................................................................................................................... 12
4.1 Hasil Penelitian Pengelolaan Sampah Rumah Tangga di Rt 07................................ 12
4.2 Hambatan Dalam Pengelolaan Sampah Rumah Tangga di Rt 07 ............................. 14
BAB V ..................................................................................................................................... 15
KESIMPULAN ...................................................................................................................... 15
5.1 Simpulan.................................................................................................................... 15
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................. 16
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Sampah dan pengelolaannya kini menjadi masalah yang kian mendesak di kota-
kota besar khusunya daerah Ibukota di Indonesia. Sebab apabila tidak dilakukan
penanganan yang baik akan mengakibatkan terjadinya perubahan keseimbangan
lingkungan yang meugikan atau yang tidak diharapkan. Sehingga dapat mencemari
lingkungan, baik terhadap tanah, air, maupun udara.
Untuk mengatasi masalah pencemaran tersebut diperlukan penanganan dan
pengendalian terhadap sampah. Penanganan dan pengendalian akan menjadi
semakin kompleks dan rumit. Dengan semakin kompleksnya jenis maupun
komposisi dari sampah sejalan dengan adanya majunya kebudayaan. Oleh karena
itu, penanganan sampah diperkotaan relatif rumit dan banyak dibandingkan sampah
di desa-desa.
Dalam kehidupan sehari-hari kita sebagai makhluk hidup pasti pernah atau
bahkan hampir setiap hari menemukan sampah yang berada di sekitar lingkungan
kita, khususnya di lingkungan rumah. Limbah atau sampah adalah bahan buangan
atau bahan sisa yang tidak digunakan lagi dari hasil kegiatan manusia baik pada
rumah tangga, industri, maupun pertambangan. Dimana masyarakat bermukim,
disanalah berbagai jenis limbah banyak akan dihasilkan.
Limbah rumah tangga adalah limbah yang berasal dari dapur, kamar mandi,
cucian, limbah bekas industri rumah tangga dan kotoran manusia. Limbah rumah
tangga yang terlalu banyak jika tidak dapat ditanggulangi sangat berpotensi
mencemari dan meracuni lingkungan. Pada masalah tertentu, kehadiran limbah
dapat berdampak negatif terhadap lingkungan dan terhadap kesehatan manusia.
Sehingga perlu dilakukan penanganan yang tepat terhadap limbah.
Pengolahan limbah rumah tangga ini bertujuan untuk menghindari terjadinya
pencemaran terhadap lingkungan yang dapat berdampak terhadap terganggunya
kesehatan masyarakat. Walaupun terbukti sampah itu dapat merugikan bila tidak
dikelola dengan baik, tetapi ada juga sisi manfaatnya. Hal ini karena selain dapat
mendatangkan bencana bagi masyarakat, sampah juga dapat diubah menjadi barang
yang lebih bermanfaat.
Untuk mendapatkan tingkat efektifitas dan efisiensi yang tinggi dalam
penanganan sampah dikota, maka dalam pengelolaannya harus cukup layak
diterapkan. Sekaligus disertai upaya pemanfaatannya sehinga diharpakan
mmpunyai keuntungan berupa nilai tambahan. Untuk mencapai hal tersebut, maka
perlu pemilihan metode dan teknologi yang tepat
Perlunya partisipasi aktif dari masyarakat dari mana sumber masalaha sampah
tersebut berasal. Maka dilakukan kerjasama antar lembaga pemerintahan yang
terkait. Disamping itu, juga diperlukan aspek legal untuk dijadikan pedoman berupa
peraturan-peraturan mengenai lingkunga, demi menanggulangi pencemaran
lingkungan yang diakibatkan oleh sampah.

1.1 Rumusan Masalah

Dari uraian masalah diatas maka rumusan yang akan dianalisis pada penelitian
ini adalah, sebagai berikut :
1. Bagaimana pengelolaan sampah rumah tangga di Rt 07?
2. Apa saja hambatan penanganan sampah rumah tangga di Rt 07?

1.2 Tujuan Penelitian

2. Untuk mengetahui sistem pengelolaan sampah rumah tangga di Rt 07.


3. Untuk mengetahui macam hambatan penanganan sampah rumah tangga di Rt
07.

1.3 Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan menambah pengetahuan dan wawasan peneliti


khususnya tentang pengelolaan sampah rumah tangga di Rt 07.
BAB II

KAJIAN TEORI

2.1 Pengertian Sampah

Menurut Undang-Undang RI Nomor 18 Tahun 2008 tentang Pengolahan


Sampah, menyatakan bahwa sampah adalah sisa kegiatan sehari-hari manusia atau
dari proses alam yang berbentuk padat.
Sedangkan, pengertian sampah menurut World Health Organization (WHO)
adalah sesuatu yang tidak digunakan, tidak dipakai, tidak disenangi atau sesuatu
yang dibuang yang berasal dari kegiatan manusia dan tidak terjadi dengan
sendirinya (Chandra, 2006).
Sampah adalah suatu bahan yang terbuang atau dibuang, merupakan hasil
aktifitas manusia maupun alam yang sudah tidak digunakan lagi karena sudah
diambil unsur atau fungsi utamanya. Setiap aktifitas manusia pasti menghasilkan
buangan atau sampah. Sumber sampah bias berasal dari rumah tangga, pertanian,
perkantoran, perusahaan, rumah sakit, pasar dan sebagainya (Sejati, 2009).
Namun menurut (Tchobanoglous,et,al., 1993) sampah didefinisikan sebagai
semua buangan yang dihasilkan dari aktivitas manusia dan hewan yang berupa
padatan, yang dibuang karena sudah tidak berguna atau diperlukan lagi.

2.2 Jenis-Jenis Sampah

Menurut Soemirat Slamet (2009) bahwa sampah dibedakan atas sifat


biologisnya sehingga memperoleh pengelolaan yakni: sampah yang dapat
membusuk, seperti sisa makan, daun, sampah kebun, pertanian, dan lainnya;
sampah yang berupa debu dan sampah yang berbahaya terhadap kesehatan, seperti
sampah-sampah yang berasal dari industri yang mengandung zat-zat kimia maupun
zat fisik berbahaya.
Menurut (Sucipto, 2012) jenis-jenis sampah berdasarkan zat kimia yang
terkandung di dalamnya dibedakan menjadi dua yaitu:
A. Sampah Organik
Sampah organik berasal dari makhluk hidup, baik manusia, hewan,
maupun tumbuhan. Sampah organik sendiri dibagi menjadi sampah organik
basah dan sampah organik kering. Istilah sampah organik basah
dimaksudkan sampah mempunyai kandungan air yang cukup tinggi seperti
kulit buah dan sisa sayuran. Sementara bahan yang termasuk sampah
organik kering adalah bahan organik lain yang kandungan airnya kecil
seperti kertas, kayu atau ranting pohon dan dedaunan kering.
B. Sampah Anorganik
Sampah anorganik bukan berasal dari makhluk hidup. Sampah ini berasal
dari bahan yang bisa diperbaharui dan bahan yang berbahaya serta beracun.
Jenis yang termasuk ke dalam kategori bisa didaur ulang (recycle) ini
misalnya bahan yang terbuat dari plastik atau logam. Sampah kering non
logam (gelas kaca, botol kaca, kain, kayu, dll) dan juga sampah lembut yaitu
seperti sebu dan abu.

Sedangkan menurut (Noelaka, 2008) bahwa jenis-jenis sampah dibagi menjadi


tiga bagian yakni:

A. Sampah Organik
Merupakan barang yang dianggap sudah tidak terpakai dan dibuang oleh
pemilik/pemakai sebelumnya, tetapi masih bisa dipakai, dikelola dan
dimanfaatkan dengan prosedur yang benar. Sampah ini dengan mudah
dapat diuraikan melalui proses alami. Sampah organik merupakan sampah
yang mudah membusuk seperti, sisa-sisa daging, sisa-sisa sayuran, daun-
daun, sampah kebun, dan lainnya.
B. Sampah Anorganik
Sampah anorganik, merupakan sampah yang dihasilkan dari bahan-
bahan non hayati, baik berupa produk sintetik maupun hasil proses
teknologi pengolahan bahan tambang. Sampah ini merupakan sampah
yangtidak mudah menbusuk seperti, kertas, plastik, logam, karet, abu
gelas, bahan bangunan bekas dan lainnya. Menurut Gelbert (1996) Sampah
anorganik umumnya berasal dari rumah tangga, misalnya botol plastik,
botol kaca, tas plastik, dan kaleng.
C. Sampah B3 (Bahan Berbahaya Beracun)
Sampah ini terjadi dari zat kimia organik dan anorganik serta logam-
logam berat, yang umunnya berasal dari buangan industri. Pengelolaan
sampah B3 tidakdapat dicampurkan dengan sampah organik dan
anorganik. Biasanya ada badan khusus yang dibentuk untuk mengelola
sampah B3 sesuai peraturan berlaku

2.3 Klasifikasi Sampah

Menurut Dirjen Cipta Karya (1992), sampah diklasifikasikan sebagai berikut:


A. Sampah basah (garbage), yaitu sampah yang berasal dari sisa hasil
pengolahan, sisa makanan atau sisa makanan yang telah membusuk, tetapi
masih dapat digunakan sebagai makanan organisme lainnya.
B. Sampah kering (rubbish), yaitu sampah sisa pengolahan yang tidak mudah
membusuk. Sampah kering dapat dibagi menjadi dua golongan, yaitu
sampah yang tidak mudah membusuk tetapi mudah terbakar.
C. Sampah lembut, yaitu sampah yang berasal dari berbagai jenis abu,
merupakan partikel-partikel kecil yang mudah berterbangan dan dapat
mengganggu pernafasan dan mata.
D. Sampah berbahaya, terdiri dari sampah patogen (berasal dari rumah sakit
atau klinik), sampah beracun (yaitu sampah sisa-sisa pestisida, kertas bekas
pembungkus bahan-bahan beracun, dan lain-lain), sampah radioaktif
(sampah dari bahan nuklir), dan sampah yang dapat meledak (petasan,
mesiu, dan sebagainya).
E. Sampah balokan (bulky waste), seperti mobil rusak, kulkas rusak, pohon
tumbang, balok kayu, dan sebagainya.
F. Sampah jalan, yaitu sampah atau kotoran yang berserakan di sepanjang jalan
seperti sisa-sisa pembungkus dan sisa makanan, kertas, dan daun.
G. Sampah binatang mati, seperti bangkai tikus, ayam, dan lain-lain.
H. Sampah bangunan, seperti potongan kayu, pecahan atap genteng, bata,
buangan adukan.
I. Sampah industri, merupakan sampah yang berasal dari kegiatan industri.
J. Sampah khusus, yaitu sampah dari benda-benda berharga, atau sampah
dokumentasi.
K. Sampah kandang atau pemotongan hewan, dapat pula berupa kotoran
hewan, sisa makananya, sisa-sisa daging, tulang, isi perut, dan sebagainya.
L. Sampah lumpur, yaitu sampah setengah padat yang dapat berasal dari
lumpur selokan, riol, lumpur dari bangunan pengolahan air buangan, septic
tank, dan sebagainya.

2.4 Faktor yang Mempengaruhi Jumlah Sampah

Berikut beberapa faktor yang dapat mempengaruhi jumlah sampah


(Chandra,2006) :
A. Jumlah penduduk
Jumlah penduduk bergantung pada aktivitas dan kepadatan penduduk.
Semakin padat penduduk, sampah semakin menumpuk karena tempat atau
ruang untuk menampung sampah kurang. Semakin meningkat aktivitas
penduduk, sampah yang dihasilkan semakin banyak, misalnya pada
aktivitas pembangunan, perdagangan, industri, dan sebagainya.
B. Sistem pengumpulan atau pembuangan sampah yang dipakai
Pengumpulan sampah dengan menggunakan gerobak lebih lambat jika
dibandingkan dengan truk.
C. Pengambilan bahan-bahan yang ada pada sampah untuk dipakai kembali
Metode itu dilakukan karena bahan tersebut masih memiliki nilai ekonomi
bagi golongan tertentu. Frekuensi pengambilan dipengaruhi oleh keadaan,
jika harganya tinggi, sampah yang tertinggal sedikit
D. Faktor geografis
Lokasi tempat pembuangan apakah di daerah pegunungan, pantai, atau
dataran rendah.
E. Faktor waktu
Bergantung pada faktor harian, mingguan, bulanan, atau tahunan.
Jumlah sampah per hari bervariasi menurut waktu. Contoh, jumlah sampah
pada siang hari lebih banyak daripada jumlah di pagi hari, sedangkan
sampah di daerah perdesaan tidak begitu bergantung pada faktor waktu.
F. Faktor sosial ekonomi dan budaya
Contoh, adat istiadat dan tafar hidup hidup dan mental masyarakat.
G. Faktor musim
Pada musim hujan sampah mungkin akan tersangkut pada selokan pintu
air, atau penyaringan air limbah.
H. Kebiasaan masyarakat
Contoh jika seseorang suka mengkonsumsi satu jenis makanan atau
tanaman sampah makanan itu akan meningkat.
I. Kemajuan teknologi
Akibat kemajuan teknologi, jumlah sampah dapat meningkat. Contoh
plastik, kardus, rongsokan AC, TV, kulkas, dan sebagainya.
J. Jenis sampah
Makin maju tingkat kebudayaan suatu masyarakat, semakin kompleks
pula macam dan jenis sampahnya

2.5 Sumber Sampah

Menurut Gilbert dkk. dalam Artiningsih (2008), sumber-sumber timbulan


sampah adalah :
A. Sampah dari pemukiman penduduk
Pada suatu pemukiman biasanya sampah dihasilkan oleh suatu keluarga
yang tinggal disuatu bangunan atau asrama. Jenis sampah yang dihasilkan
biasanya cendrung organik, seperti sisa makanan atau sampah yang bersifat
basah, kering, abu plastik dan lainnya.
B. Sampah dari tempat-tempat umum dan perdagangan
Tempat-tempat umum adalah tempat yang dimungkinkan banyaknya
orang berkumpul dan melakukan kegiatan. Tempat – tempat tersebut
mempunyai potensi yang cukup besar dalam memproduksi sampah
termasuk tempat perdagangan seperti pertokoan dan pasar. Jenis sampah
yang dihasilkan umumnya berupa sisa – sisa makanan, sampah kering, abu,
plastik, kertas, dan kaleng- kaleng serta sampah lainnya.
C. Sampah dari sarana pelayanan masyarakat milik pemerintah
Sampah yang dimaksud disini misalnya tempat hiburan umum, pantai,
masjid, rumah sakit, bioskop, perkantoran, dan sarana pemerintah lainnya
yang menghasilkan sampah kering dan sampah basah.
D. Sampah dari industri
Dalam pengertian ini termasuk pabrik – pabrik sumber alam perusahaan
kayu dan lain – lain, kegiatan industri, baik yang termasuk distribusi
ataupun proses suatu bahan mentah. Sampah yang dihasilkan dari tempat
ini.
BAB III

MOTODOLOGI PENELITIAN

3.1 Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian ini dilakukan dalam kurun waktu selama 7 hari atau 1 minggu, yaitu
dari tanggal 10 Februari 2022 sampai dengan 17 Februari 2022. Penelitian
dilakukan di Rt 07, Kelurahan Tugu, Kecamatan Cimanggis, Kota Depok.

3.2 Metode Penelitian

Metode penelitian yang dilakukan adalah dengan mengamati dan


mencatat terkait dengan pengelolaan sampah rumah tangga di Rt 07. Dan alat
dan bahan yang digunakan yaitu, alat tulis, dan buku untuk mencatat
pengelolaan sampah.
BAB IV

PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian Pengelolaan Sampah Rumah Tangga di Rt 07

Dari hasil penelitian yang dilakukan dilapangan dengan survei dapat


disampaikan sebagai berikut.

A. Memiliki Tempat Sampah


Dari hasil penelitian yang dilakukan penulis di Rt 07, dengan jumlah
sampel sebanyak 10 rumah diketahui hasilnya sebagai berikut.
No Memiliki Tempat Sampah Jumlah
1 Ya 10
2 Tidak 0
Jumlah 10

B. Bahan Tempat Sampah


Dari hasil penelitian yang dilakukan penulis di Rt 07, dengan jumlah
sampel sebanyak 10 rumah diketahui hasilnya sebagai berikut.
No Bahan Tempat Sampah Jumlah
1 Keranjang plastik 7
2 Drum 3
Jumlah 10

C. Jenis Sampah yang Dihasilkan


Dari hasil penelitian yang dilakukan penulis di Rt 07, dengan jumlah
sampel sebanyak 10 rumah diketahui hasilnya sebagai berikut.
No Sampah yang Dihasilkan Jumlah
1 Sampah sisa plastik, beling, dan 1
lain-lain
2 Sampah sisa makanan, buah atau 9
sayur
Jumlah 10
D. Kemana Membuang Sampah
Dari hasil penelitian yang dilakukan penulis di Rt 07, dengan jumlah
sampel sebanyak 10 rumah diketahui hasilnya sebagai berikut.
No Kemana Membuang Sampah Jumlah
1 Tempat sampah 10
2 Sembarang tempat 0
Jumlah 10

E. Waktu Membersihkan Sampah


Dari hasil penelitian yang dilakukan penulis di Rt 07, dengan jumlah
sampel sebanyak 4 orang petugas kebersihan diketahui hasilnya sebagai
berikut.
No Waktu Memberihkan Sampah Jumlah
1 Teratur 3
2 Tidak teratur 1
Jumlah 4

F. Sarana dan Prasarana Petugas Kebersihan


Dari hasil penelitian yang dilakukan penulis di Rt 07, dengan jumlah
sampel sebanyak 4 orang petugas kebersihan diketahui hasilnya sebagai
berikut.
No Sarana dan Prasarana Petugas Jumlah
Kebersihan
1 Lengkap 0
2 Tidak Lengkap 4
Jumlah 4
G. Waktu Pengangkutan Sampah
Dari hasil penelitian yang dilakukan penulis di Rt 07, dengan jumlah
sampel petugas kebersihan diketahui hasilnya sebagai berikut.
No Waktu Pengangkutan Sampah Keterangan
1 Dalam seminggu 1 atau 2 kali Melaksanakan rutin
2 Dalam seminggu tidak sama Tidak melaksanakan
sekali

4.2 Hambatan Dalam Pengelolaan Sampah Rumah Tangga di Rt 07

Pembuangan sampah yang tidak terurus dengan baik akan mengakibatkan


masalah besar. Karena penumpukan sampah dan membuangnya sembarangan ke
kawasan terbuka akan meningkatkan pencemaran tanah yang juga akan berdampak
ke seluruh air tanah.
Bebrapa hambatan yang terjadi dalam penanganan limbah rumah tangga
terhadap pencemaran lingkungan:
a. Adanya ketidak pedulian dari orang-orang didalam rumah tangga maupun
dari masyarakat
b. Kurangnya tempat-tempat sampah yang disediakan oleh dinas kebersihan
setempat
c. Kurangnya kepedulian masyarakat terhadap kelestarian lingkungan hidup
seperti membuang sampah rumah tangga ke sungai atau ke temapat-tempat
yang bukan tempatnya.
BAB V

KESIMPULAN

5.1 Simpulan

Dari hasil penelitian dan pembahasan diatas maka dapat di simpulkan bahwa
sistem pengelolaan sampah rumah tangga di Rt 07, sebagai berikut :
a. Dari 10 sampel rumah, sebanyak 10 rumah memiliki tempat sampah ideal,
dan tidak ada satu pun rumah yang tidak memiliki tempat sampah.
b. Dari 10 sampel rumah, sebanyak 7 rumah menggunakan tempat sampah
yang berbahan keranjang plastik, sedangkan sebanyak 3 rumah
menggunakan tempat sampah yang berbahan drum.
c. Dari 10 sampel rumah, sebanyak 9 rumah menghasilkan limbah rumah
tangga berupa sampah sisa-sisa makanan, sayur atau buah. Dan hanya 1
rumah yang menghasilkan limbah rumah tangga berupa sampah sisa plastik,
beling, dan lain-lain.
d. Dari 10 sampel rumah, sebanyak 10 rumah tertib membuang sampah pada
tempatnya, dan tidak ada rumah yang membuang sampah tidak pada
tempatnya
e. Dari 4 sampel petugas kebersihan, sebanyak 3 petugas teratur
membersihkan sampah sesuai jadwal, sedangkan hanya 1 petugas yang tidak
teratur membersihkan sampah sesuai jadwal.
f. Dari 4 sampel petugas kebersihan, sebanyak 4 petugas kebersihan memiliki
ataau memakai sarana dan prasarana yang tidak lengkap, sedangkan tidak
ada yang memiliki atau memakai sarana dan prasarana yang lengkap.
g. Dari sampel petugas kebersihan dapat diketahui, sampah diangkut 1 atau 2
kali dalam seminggu secara rutin setiap minggunya.
DAFTAR PUSTAKA

• http://clearwaste.blogspot.com/2008/01/model-pengelolaan-sampah-organik.html
Diakses pada tanggal 20 Februari 2022 pukul 19.00
• https://ejournal.fkm.unsri.ac.id/index.php/jikm/article/view/158 Diakses pada tanggal
20 Februari pukul 19.30
• https://www.indonesiastudents.com/pengertian-sampah-menurut-para-ahli/ Diakses
pada tanggal 20 Februari 2022 pukul 20.00
• https://www.zonareferensi.com/pengertian-sampah/ Diakses pada tanggal 20 Februari
pukul 22.00
• https://rimbakita.com/sampah/ Diakses pada tanggal 21 Februari 2022 pukul 16.00
• https://www.scribd.com/document/410389169/9-Pengertian-Sampah-Menurut-Para-
Ahli-docx Diakses pada tanggal 21 Februari 2022 pukul 19.00
• Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah
• Fadhilah, Arif. et al. 2011 Kajian Pengelolaan Sampah (Kampus Jurusan Arsitektur
Fakultas Teknik Universitas Diponegoro). Modul 11(2) : 62 – 71. Diakses pada
tanggal 21 Februari 2022 pukul 22.00
• Malina, Asmi Citra. et al. 2017 Kajian Lingkungan Tempat Pemilihan Sampah (Di
Kota Makasar). Modul 1(1) : 14 – 27. Diakses pada tanggal 22 Februari 2022 pukul
13.00
• Dobiki, Joflius. 2018 Analisis Ketersediaan Prasarana Persampahan (Di Pulau Kumo
dan Pulau Kakara di Kabupaten Halmahera Utara). Modul 5(2) : 220 – 228. Diakses
pada tanggal 22 Februari 2022 pukul 15.00

Anda mungkin juga menyukai