Pedoman Kerja Komite Keperawatan Sept 2022 Fix
Pedoman Kerja Komite Keperawatan Sept 2022 Fix
Pedoman Kerja Komite Keperawatan Sept 2022 Fix
KOMITE KEPERAWATAN
A. Sarana Kesekretariatan…………………………….………….. 13
B. Dukungan Manajemen………………………………….……… 13
C. Kebijakan dan Prosedur (SPO) ............................................. 13
D. Pengembangan dan Pendidikan Pelatihan (Diklat)…………. 13
Puji dan syukur kita panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas
perkenanNya Pedoman Kerja Komite Keperawatan Rumah Sakit Panti Wilasa Citarum
Semarang ini dapat terselesaikan dan dapat diterbitkan.
Pedoman Kerja Komite Keperawatan Rumah Sakit Panti Wilasa Citarum
Semarang dibuat untuk menjadi pedoman dalam menjalankan kegiatan pelayanan
petugas yang ada di Rumah Sakit Panti Wilasa Citarum Semarang.
Diharapkan dengan adanya Pedoman Kerja Komite Keperawatan Rumah Sakit
Panti Wilasa Citarum Semarang ini dapat mengatur tugas dan kewenangan tenaga
keperawatan dalam melaksanakan pelayanannya sesuai dengan standar yang telah
ditetapkan.
Untuk peningkatan mutu pelayanan diperlukan pengembangan kebijakan
pedoman, panduan dan prosedur yang tertuang dalam pedoman kerja komite
keperawatan ini.
Kami sangat menyadari banyak terdapat kekurangan dalam penyusunan
Pedoman Kerja Komite keperawatan maka masukan, kritik dan saran yang konstruktif
untuk pengembangan pedoman kerja komite keperawatan sangat kami harapkan dari
para pembaca.
Penyusun
A. LATAR BELAKANG
Dalam rangka membentuk persamaan presepsi, pemahaman, cara pandang dan
perubahan paradigma perawat dan bidan di Rumah Sakit Panti Wilasa Citarum
semarang, maka diperlukan adanya pedoman kerja bagi komite keperawatan di
Rumah Sakit Wilasa Citarum.
Dengan pemahaman yang sama pada seluruh perawat/bidan di Rumah Sakit
Panti Wilasa Citarum diharapkan akan mempermudah terselenggaranya komite
keperawatan yang bisa membangun iklim profesionalisme keperawatan dalam
rangka meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan di Rumah Sakit Panti Wilasa
Citarum sehingga berdampak pada kepuasan pelanggan/pengguna Rumah Sakit
Panti Wilasa Citarum.
Komite adalah wadah non struktural yang terdiri dari tenaga ahli atau profesi
yang dibentuk untuk memberikan pertimbangan strategis kepada pimpinan rumah
sakit dalam rangka peningkatan dan pengembangan pelayanan kesehatan.
Komite keperawatan mempunyai fungsi utama mempertahankan dan
meningkatkan profesionalisme keperawatan/kebidanan sehingga pelayanan
asuhan keperawatan/kebidanan kepada pasien diberikan secara benar (ilmiah)
sesuai standar dan evidence based sesuai kode etik profesi serta diberikan oleh
perawat yang kompeten dengan kewenangan yang jelas sesuai bidangnya
masing-masing.
Komite keperawatan merupakan bagian dari organisasi rumah sakit bertujuan
untuk menghimpun, merumuskan dan mengkomunikasikan pendapat dan ide-ide
perawat sehingga memungkinkan penggunaan gabungan pengetahuan,
ketrampilan dan sikap dari profesi keperawatan.
B. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Sebagai pedoman bagi komite keperawatan dalam menyelenggarakan
kegiatan untuk meningkatkan profesionalisme perawat.
2. Tujuan Khusus
a. Terbentuknya persamaan pemahaman, persepsi dan cara pandang
serta paradigma dalam penyelenggaraan komite keperawatan di Rumah
Sakit Panti wilasa Citarum Semarang.
b. Terselenggaranya komite keperawatan di Rumah Sakit Panti Wilasa
Citarum yang memiliki makna terhadap tata kelola klinis (clinical
governance)keperawatan sesuai evidence based.
c. Terbentuknya iklim professional keperawatan/kebidanan dalam rangka
meningkatkan kualitas pelayanan asuhan keperawatan di Rumah Sakit
Panti Wialsa Citarum semarang, sehingga berdampak pada kepuasan
terutama pada pelanggan Rumah Sakit (RS).
D. KEANGGOTAAN
Keanggotaan Komite Keperawatan adalah sebagai berikut:
Ketua : Sri Wahyuni, S.Kep.Ns.MH
Sekretaris : Hendra Prasetyo,S.Kep.Ns
Sub Komite Kredensial : Purwandari Istiningtyas, S.Kep.Ns
Sub Komite Mutu dan Profesi : Ivana Nuvi Ariastuti, S.Kep.Ns
Sub Komite Etik dan Disiplin : Indah Dwi Pramudiastuti, S.Kep.Ns
LANDASAN HUKUM
1. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan
2. Undang-Undang Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit
3. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2014 tentang Tenaga Kesehatan.
4. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 38 tahun 2014 tentang
keperawatan.
5. KMK RI No.1239/Menkes/SK/2001 tentang Registrasi dan Praktek
Keperawatan.
6. Instrumen Evaluasi Penerapan Standar Asuhan Keperawatan di RS,
Departemen Kesehatan Republik Indonesia 2001.
7. KMK RI No.148/Menkes/SK/I/2010 tentang Praktik Perawat.
8. PMK Republik Indonesia Nomor 49 Tahun 2013 tentang Komite keperawatan.
9. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 26 Tahun 2019
Tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 38 Tahun 2018
Tentang Keperawatan;
10. Surat Keputusan Pengurus Yayasan Kristen untuk Kesehatan Umum (Yakkum)
Nomor 185-Ps/PUK.RS.PWC/VI/2017 tentang pengangkatan dr. Yohanes
PEDOMAN KERJA KOMITE KEPERAWATAN RS PANTI WILASA CITARUM
2
Mada Suprayogi, Sp.PD sebagai Direktur Rumah Sakit Panti Wilasa Citarum
Periode Jabatan Tahun 2017-2022.
11. Surat Keputusan Direktur Rumah Sakit Panti Wilasa Citarum Semarang Nomor
246/RS.PWC/SK/VIII/2022 tentang pengangkatan komite Keperawatan RS
Panti Wilasa Citarum Semarang.
PENGORGANISASIAN KOMITE
2.Misi :
PEDOMAN KERJA KOMITE KEPERAWATAN RS PANTI WILASA CITARUM
4
a. Terciptanya dokumentasi keperawatan dan yang sesuai standar.
b. Terciptanya standarisasi tindakan keperawatan
c. Terciptanya Standar Prosedur Operasional (SPO) dan Standar Asuhan
Keperawatan (SAK) yang aplikatif
d. Terciptanya tenaga keperawatan yang mampu dan kompeten
dibidangnya masing-masing.
e. Terciptanya komite keperawatan yang tertib program, tertib dokumen
dan tertib pelaporan.
3.Falsafah : K O N S I S T E N
a. Konsekuwen
Konsekuwen dalam melaksanakan setiap program komite
keperawatan
b. Obyektif
Setiap merumuskan dan menjalankan program selalu
mengedepankan obyektifitas.
c. Nyaman
Menciptakan kenyamanan suasana dan lingkungan kerja
d. Serasi
Mewujudkan keseimbangan dalam menjembatani antara anggota
komite keperawatan dan manajemen
e. Integritas
Mewujudkan semangat yang tinggi dalam berorganisasi
f. Sukses
Berhasil mewujudkan setiap program kerja Komite Keperawatan
g. Tekun
Selalu berinovasi dalam menciptakan program sesuai dengan
perkembangan IPTEK dan disiplin ilmu keperawatan/kebidanan.
h. Eksis
Diakui dan dirasakan manfaatnya oleh anggota dan institusi / instansi
i. Nyata
Nyata programnya, nyata kerjanya, nyata hasil dan manfaatnya
Direktur
DDD
Komite Keperawatan
Sekertaris Komite
Keperawatan
3. Komite 3.1. Menyusun daftar rincian kewenangan klinis dan buku putih
keperawatan komite keperawatan.
mempunyai fungsi 3.2. Melakukan verifikasi persyaratan Kredensial.
melaksanakan 3.3. Merekomendasikan Kewenangan Klinis tenaga
Kredensial keperawatan.
3.4. Merekomendasikan pemulihan Kewenangan Klinis.
3.5. Melakukan Kredensial ulang secara berkala sesuai waktu
yang ditetapkan.
3.6. Melaporkan seluruh proses Kredensial kepada direktur
Rumah Sakit.
1.Pendidikan Formal:
Sarjana Keperawatan Ners dengan pengalaman kerja 3 th
2. Pelatihan :
Komite Keperawatan
KUALIFIKASI/ 3.Persyaratan Umum :
KRITERIA Mempunyai STR dan SIK
4.Ketrampilan :
a.Mampu mengoperasional komputer secara sederhana
b.Mampu menerapkan budaya kerja.
1.Pendidikan Formal:
Sarjana Keperawatan Ners dengan pengalaman kerja 5 th
2. Pelatihan :
a. Komite Keperawatan.
b. Asesor kompetensi
KUALIFIKASI/ c. Implementasi Kredensial
KRITERIA 3.Persyaratan Umum :
Mempunyai STR dan SIK
4.Ketrampilan :
a.Mampu mengoperasional komputer secara sederhana
b.Mampu menerapkan budaya kerja.
1.Pendidikan Formal:
Sarjana Keperawatan Ners dengan pengalaman kerja 5 th
2. Pelatihan :
a. Komite Keperawatan.
b. Implementasi perlidungan hukum untuk tenaga
KUALIFIKASI/ keperawatan.
KRITERIA 3.Persyaratan Umum :
Mempunyai STR dan SIK
4.Ketrampilan :
a.Mampu mengoperasional komputer secara sederhana
b.Mampu menerapkan budaya kerja.
A. SARANA KESEKRETARIATAN
1. Ruangan sekretariat dan tenaga sekretaris yang paruh waktu.
2. Komputer,printer dan internet.
3. Telepon..
4. Sarana kesekretariat lainnya.
B. DUKUNGAN MANAJEMEN
1. Surat Keputusan Direktur tentang pengangkatan Komite Keperawatan.
2. Menyediakan anggaran untuk:
a. Pendidikan dan Pelatihan (Diklat).
b. Pengadaan fasilitas pelayanan penunjang.
c. Pelaksanaan program, monitoring, evaluasi, laporandan rapat rutin.
A. KEGIATAN
1. Kegiatan Subkomite Kredensial
2. Kegiatan Subkomite Mutu Dan Profesi
3. Kegiatan Subkomite Etika Profesi dan Disiplin
B. RINCIAN KEGIATAN
1. Kegiatan Subkomite Kredensial
a. Tujuan :
1) Memberi kejelasan Kewenangan Klinis bagi setiap tenaga
keperawatan;
2) Melindungi keselamatan pasien dengan menjamin bahwa
tenaga keperawatan yang memberikan asuhan keperawatan
dan kebidanan memiliki kompetensi dan Kewenangan Klinis
yang jelas;
3) Pengakuan dan penghargaan terhadap tenaga keperawatan
yang berada di semua level pelayanan
b. Mekanisme
1) Mempersiapkan Kewenangan Klinis mencakup kompetensi
sesuai area praktik yang ditetapkan oleh rumah sakit;
2) Menyusun Kewenangan Klinis dengan kriteria sesuai dengan
persyaratan Kredensial dimaksud;
3) Melakukan assesmen Kewenangan Klinis dengan berbagai
metode yang disepakati;
4) Memberikan laporan hasil Kredensial sebagai bahan
rekomendasi memperoleh Penugasan Klinis dari direktur
Rumah Sakit;
5) Memberikan rekomendasi Kewenangan Klinis untuk
memperoleh Penugasan Klinis dari direktur Rumah Sakit
dengan cara:
Tenaga keperawatan mengajukan permohonan untuk
memperoleh Kewenangan Klinis kepada Ketua Komite
Keperawatan;
Ketua Komite Keperawatan menugaskan sub komite
Kredensial untuk melakukan proses Kredensial (dapat
dilakukan secara individu atau kelompok);
Sub komite melakukan review, verifikasi dan evaluasi
dengan berbagai metode: porto folio, asesmen kompetensi;
Sub komite memberikan laporan hasil Kredensial sebagai
bahan rapat menentukan Kewenangan Klinis bagi setiap
tenaga keperawatan.
6) Melakukan pembinaan dan pemulihan Kewenangan Klinis
secara berkala;
7). Melakukan Kredensial ulang secara berkala sesuai waktu yang
di tetapkan.
A. Monitoring
Monitoring kegiatan komite keperawatan dilakukan oleh Ketua Komite.
B. Evaluasi
1. Evaluasi program kerja komite keperawatan dilakukan oleh Ketua Komite
dengan frekuensi minimal setiap bulan
2. Analisa evaluasi program kerja komite keperawatan oleh Komite Keperawatan
setiap 3 bulan
C. Laporan
Prinsip pelaporan mutu pelayanan keperawatan :
1. Laporan kegiatan komite keperawatan dilaporkan oleh komite keperawatan
2. Laporan dibuat sistematik, singkat, tepat waktu dan informative.
3. Laporan dibuat dalam bentuk grafik atau table (bila perlu)
4. Laporan dibuat triwulan, semester, tahunan.
5. Laporan disertai analisis masalah dan rekomendasi penyelesaian.
6. Laporan dipresentasikan dalam bentuk rapat koordinasi dengan pimpinan.
Tujuan diseminasi agar pihak terkait dapat memanfaatkan informasi tersebut untuk
menetapkan strategi selanjutnya. Laporan disampaikan pada seluruh anggota
komite, keperawatan, pimpinan rumah sakit, ruangan atau unit terkait.
Demikian Pedoman Kerja Komite Keperawatan Rumah Sakit Panti Wilasa Citarum
ini dibuat dalam rangka upaya memenuhi segala peraturan undang-undang yang
berlaku di rumah sakit , khususnya Rumah Sakit Panti Wilasa Citarum sesuai
dengan kondisi dan kemampuan yang dimilikinya.