DENOKFITRIANAR - STANDARISASIHCldanNaOHcito FIX
DENOKFITRIANAR - STANDARISASIHCldanNaOHcito FIX
DENOKFITRIANAR - STANDARISASIHCldanNaOHcito FIX
R
“ STANDARISASI HCl DENGAN Na2CO3
“
NIM : 30321073
A. Tujuan
Tujuan dari praktikum standarisasi HCl dengan Na2CO3 ini adalah untuk menentukan
konsentrasi HCl yang sebenarnya
B. Teori Singkat
Analisis kuantitatif pada umumnya dilakukan dengan mengukur banyaknya volume
larutan standar yang dapat bereaksi kualitatif dengan larutan zat yang dianalisis yang
banyaknya tertentu dan diketahui. Larutan standart dapat dibagi menjadi 2, yaitu larutan baku
primer dan baku sekunder. Larutan standar primer merupakan larutan yang telah diketahui
konsentrasinya (molaritas atau normalitas) secara pasti melalui pembuatan langsung. Larutan
standar primer berfungsi untuk menstandarisasi atau membakukan atau untuk memastikan
konsentrasi larutan tertentu, yaitu larutan yang konsentrasinya belum diketahui secara pasti
(larutan standar sekunder). Larutan standar sekunder (titran) biasanya ditempatkan pada buret
yang kemudian ditambahkan ke dalam larutan zat yang telah diketahui konsentrasinya secara
standar primer). Salah satu syarat larutan dapat digunakan sebagai baku primer adalah tidak
higroskopis, tidak teroksidasi, tidak menyerap udara dan selama penyimpanan tidak boleh
berubah (stabil). Disisi lain HCl merupakan asam kuat yang sangat mudah menguap,
sehingga perlu distandarisasi terlebih dahulu. Adapun jenis basa yang dapat digunakan
sebagai baku primer pada standarisasi HCl adalah natrium tetra borat dan natrium karbonat.
Pada praktikum ini dipilih natrium karbonat sebagai baku primer karena stabil, mempunyai
berat ekivalen yang tinggi serta mudah larut dalam aquades.
C. Metode
Metode yang digunakan pada praktikum standarisasi HCl dengan Na2CO3 ini adalah
acidimetri
D. Prinsip Kerja
Prinsip kerja yang digunakan pada praktikum standarisasi HCl dengan Na2CO3 ini adalah
reaksi penetralan
E. Persamaan Reaksi
2HCl(aq) + Na2CO3(aq) 2NaCl(aq) + H2O(l) + CO2(g)
2. Bahan
HCl 0,1 N
Na2CO3 0,05 N
PP 1%
Aquades
G. Prosedur Kerja
Dipipet 10 mL Na2CO3 dengan pipet volume
Dimasukkan ke dalam Erlenmeyer
Ditambah 3 tetes indikator PP 1%
Dititrasi dengan larutan HCl sampai larutan berubah warna menjadi dari kuning
menjadi merah fanta
H. Cara Perhitungan
( N x V ) HCl=( N x V )Na C O 2 3
( N x V ) Na C O
N HCl= 2 3
V HCl
N Na C O x 10 mL
N HCl= 2 3
Y mL
N HCl=a N
I. Hasil Pengamatan
Hasil Pengamatan
Perlakuan
Sebelum Sesudah
1. Diambil larutan HCl 50 ml di beaker glass Bening Bening
3. Siapkan buret
Kuning Kuning
7. Diletakkan Erlenmeyer pada alas buret untuk
titrasi Kuning Merah fanta
J. Perhitungan
( N x V ) HCl=( N x V )Na C O 2 3
( N x V ) Na C O
N HCl= 2 3
V HCl
N Na C O x 10 mL
N HCl= 2 3
Y mL
N HCl = 0 , 0498 N x 10 mL
4,9 ml
N HCl = 0,498 / 4,9 ml
N HCl = 0,1061 N
K. Kesimpulan
Indikator yang digunakan pada pembakuan HCl adalah methyl red dengan rumus
kimia C14H14N3NaO2
Pembakuan HCl dilakukan karena larutan ini berperan penting dalam proses analisa
volumetri.
Pembakuan dilakukan secara volumetri yaitu titrasi asam basa, larutan titrasi yaitu
larutan HCl dengan titrat larutan Na2CO3.
Konsentrasi HCl yang di peroleh adalah 0,1016 N.