Khittobah Mapsi
Khittobah Mapsi
Khittobah Mapsi
Pertama-tama marilah sama-sama kita mengucapkan syukur atas nikmat yang telah Allah Swt.
limpahkan pada kita semua, hingga kita bisa berada di sini.
Di pagi yang sangat cerah ini, izinkan saya yang akan membawakan pidato dengan tema berbakti
kepada orang tua.
Adapun pidato saya kali ini akan terdiri dari tiga pokok bahasan yang sangat penting. Pokok
bahasan pertama yaitu tentang jasa kedua orang tua, sedangkan pokok bahasan yang berikutnya
adalah alasan mengapa kita harus berbakti.
Sedangkan untuk pokok bahasan yang terakhir adalah cara-cara berbakti pada orang tua.
Seorang ibu telah berjasa mengandung kita selama 9 bulan dan juga berjasa melahirkan kita ke
dunia dengan rasa sakit yang luar biasa.
Bukan hanya itu saja teman-teman sekalian, setelah susah payah mengandung dan melahirkan,
seorang ibu juga sangat lelah dalam merawat anaknya.
Besar sekali jasa seorang ibu dan tentu saja tidak bisa dibalas dengan harta apapun yang kita
miliki.
Seorang bapak juga sangat berjasa dengan telah memberi kita nafkah dengan hasil cucuran
keringatnya.
Tidak jarang bapak kita harus menahan sakit akibat kesusahannya dalam memenuhi kebutuhan
kita.
Pengorbanan seorang bapak juga tidak bisa kita pandang sebelah mata saja teman-teman
sekalian.
Tanpa perjuangan dari bapak kita, rasanya tidak mungkin kita bisa berdiri di sekolah yang kita
cintai ini.
Di samping alasan itu, kita juga harus berbakti kepada orang tua arena Tuhan yang telah
memerintahkan kita untuk berbakti tanpa alasan.
Sebagai hamba yang taat pada Tuhan, sudah seharusnya kita melakukan apapun yang Tuhan
perintahkan kepada kita semua.
Salah satu perintah Tuhan yang sangat jelas adalah berbakti kepada orang tua.
Turutilah segala nasihat dan perintah orang tua kita selagi nasihat dan perintah itu adalah yang
baik-baik.
Selain itu, cara berbakti yang paling mudah adalah dengan selalu mendoakan orang tua kita.
Doa kan mereka selalu, setiap saat dan juga setiap waktu kesempatan yang ada.
Dengan selalu mendoakan orang tua maka mudah-mudahan kita masuk sebagai anak yang
berbakti.
Mulai sekarang, tidak ada lagi alasan untuk tidak berbakti kepada ibu dan bapak di rumah.
Jadilah anak yang berbakti dengan menyenangkan hati orang tua sepenuhnya.
Demikianlah pidato singkat saya dan saya harus undur diri dari bapak ibu guru dan juga teman-
teman semuanya.
Wassalamualaikum Wr. Wb
**Sumber: Brainly/fendipanduwinata
Pertama-tama dan paling utama, marilah kita tingkatkan rasa syukur kita kepada Allah Swt.,
karena berkat rahmat, taufiq, dan hidayah-Nya kita masih diberikan kesehatan serta kesempatan
untuk berbuat baik, termasuk terhadap ibu.
Tak lupa selawat dan salam kita curah-limpahkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad Saw
beserta keluarga, sahabat, dan pengikut-pengikut beliau hingga hari kiamat.
Ibu adalah orang yang telah melahirkan kita ke dunia ini, dan karena ibu jugalah maka saya dan
kalian ada. Karena ibu, kita bertumbuh hingga seperti saat ini.
Marilah sejenak kita tengok ke belakang, sebelum kita dilahirkan ke dunia ini, ibu kita
mengandung kita selama 9 bulan.
Ibu mempertaruhkan nyawanya sembari menahan rasa sakit yang begitu dahsyatnya hanya demi
untuk melahirkan kita.
Kurang-lebih dua tahun ibu menyusui kita tanpa kenal waktu. Siang beliau jadikan malam,
karena semalaman tak bisa nyenyak tidur.
Malam pun dijadikannya siang, karena beliau terusik dengan suara rengekan dan tangisan kita
saat kecil.
Beranjak ke masa kanak-kanak, tak jarang harus membuat ibu bingung mencari kita yang
keasyikan bermain.
Tak jarang pula ibu harus menanggung malu karena ulah usil kita terhadap anak tetangga dan
lain sebagainya.
Tidak hanya itu, ibu pun harus menanggung berbagai beban selama kita sekolah.
Sungguh begitu besar jasa ibu kepada kita. Sehingga walaupun kita membalas jasa-jasa itu
dengan menggendong ibu mengelilingi Ka’bah sebanyak tujuh kali, itu belum cukup.
Maka cukuplah kiranya kita membalas jasa ibu dengan cara mencukupkan keperluan hidupnya.
Kita benahi rumahnya, kita lengkapi perabotannya, kita tanggung belanjanya, dan kita perhatikan
kesehatannya.
Tapi pertanyaannya… Mampukah kita melakukannya? Semoga saja iya. Tapi… jika tidak
mampu melakukan semuanya, maka jangan tinggalkan semuanya.
Oleh karena itu marilah kita bersungguh-sungguh berupaya membahagiakan ibu kita dengan
berbuat yang terbaik kepada beliau, setidaknya, senantiasa mendoakan beliau agar dimudahkan
segala urusannya, dimurahkan rizkinya, dipanjangkan umurnya, dan diberkahkan hidupnya.
Amin.
Dan janganlah sekali-kali kita menyakiti beliau karna surga terletak di bawah telapak kaki ibu.
Maksudnya, kita tidak akan mungkin masuk surga apabila ibu tidak meridai kita.
ampunan kepadaku dan kedua orang tuaku serta sekalian orang-orang mukmin pada hari
terjadinya hisab (hari kiamat)” (diambil dari QS. Ibrahim : 41).
6. Dan yang lainnya……
Masih banyak hal lain yang dapat kita lakukan untuk berbakti kepada kedua orang tua kita.
Apabila teman-teman bertanya kepada saya : “Mengapa kita harus berbakti kepada orang tua ?”.
Kata pak ustadz, kita harus berbakti kepada orang tua karena Allah dan Rasulullah shallallaahu
‘alaihi wasallam telah memerintahkan demikian dalam Al-Qur’an dan As-Sunnah. Selain itu,
melalui perantaraan orang tualah kita dilahirkan ke dunia ini. Orang tua kita lah yang telah
membesarkan kita dengan penuh kasih sayang sewaktu kita masih bayi, sampai kita dapat
bersekolah saat ini. Orang tua lah yang mendidik, membiayai, dan mencukupi semua kebutuhan
kita tanpa pamrih. Orang tua kita sangat merasa sedih ketika kita sakit. Kita dibawa ke dokter,
disuntik, agar kita dapat sehat kembali dan dapat bermain dengan teman-teman. Kita berbakti
kepada orang tua dalam rangka beramal shalih mencari pahala dan keridlaan Allah di dunia.
Pak ustadz juga bilang, kita tidak boleh durhaka kepada orang tua kita, lebih-lebih pada ibu
kandung kita. Haram hukumnya. Ibu lah yang telah mengandung kita, membawa kita kemanapun
ibu kita pergi. Ibu kita telah mempertaruhkan nyawanya ketika melahirkan kita di bu bidan. O,
iya,….saya ingat perkataan pak ustadz bahwa Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam pernah
ditanya oleh salah seorang shahabat : “Wahai Rasulullah, kepada siapakah aku harus berbakti
pertama kali ?”. Rasulullah menjawab : “Ibumu”. Orang tersebut mengulang sampai tiga kali.
Rasulullah memberi jawaban yang sama : “Ibumu”. Baru kemudian beliau menjawab :
“Bapakmu”.
Makanya teman-teman,…..jangan nakal ya sama ibu kita.
Bapak-bapak, ibu-ibu, dan teman-teman yang saya cintai,….kiranya apa yang saya sampaikan
tentang Berbakti kepada Orang Tua saya cukupkan sampai di sini. Sebagai penutup, akan saya
sampaikan sebuah hadits dimana Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam pernah bersabda :
ضى ْال َوالِ ِد َوس ُْخطُ الرَّبِّ فِي س ُْخ ِط ْال َوالِ ِد
َ ضى الرَّبِّ فِي ِر
َ ِر
Ridlar-rabbi fii ridlal-waalidi, wa sukhthur-rabbi fii sukhthil-waalidi
“Ridla Allah tergantung kepada keridlaan orang tua, dan murka Allah tergantung kepada
kemurkaan orang tua”.
Wa shallallaahu wa sallama ‘alaa muhammadin wa ‘alaa aalihi wa shahbihi ajma’iin. Wal-
hamdulillaahi rabbil-‘aalamiin. Wassalaamu ‘alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh
Sponsored Content
segala puji bagi allah yang telah memberi nikmat dan karunia yang besar kepada kita semua
sehingga kita masih bisa bersyukur dan beribadah karna nikmat kesempatan hidup ini
semoga sholawat kepada nabi muhamad solallohu alaihi wasallam selalu tercurah
karna dengan perjuangan dakwah beliau
adalah menaati alloh untuk membuat orang tua kita bahagia di bumi dan akhirat
sedang banyak orang tua belum tau walau nikmat kemewahan dan kesenangan dunia ini sangat
membuat terpukau dan sebenarnya membinasakan dan melalaikan dari mengingat alloh
karna kesenangan dunia menjerumuskan kepada maksiat yang disadari atau tidak
maka yang paling baik adalah sederhana dan taat kepada alloh azza wa jalla
jika mereka mengetahui kesenangan dunia adalah melalaikan nya dari mengingat alloh dan
seandainya orang tua mengerti apa fikiran anak yang suka bersenang senang terhadap godaan
dunia
maka mereka pasti akan menjauhkan anaknya dari tipu daya dunia yaitu kemewahan dan
kesenangan yang sebenarnya membinasakan
lalu yang kedua setelah membahagiakan mereka dengan kita berusaha taat kepada alloh yakni
karna alloh memerintah kan walau kamu dizolimi dan dihalang di jalan alloh
benar-benar akan kami tunjukkan kepada mereka jalan-jalan kami. Dan sesungguhnya Allah
benar-benar beserta orang-orang yang berbuat baik "
maka yang paling utama dan paling baik kita lakukan untuk membahagiakan orang tua adalah
kepada keduanya
agar kita tetap menjadi hamba yang dicintai dan diridhoi alloh selamanya