Sap Skrining Pra Nikah
Sap Skrining Pra Nikah
Sap Skrining Pra Nikah
G. Evaluasi
1. Evaluasi struktur
a. Membuat SAP
b. Kontrak waktu
c. Menyiapkan peralatan, link zoom
2. Evaluasi proses
a. Peserta antusias terhadap materi penyuluhan
MATERI PENYULUHAN
A. Informasi Pra Nikah
a. Kesehatan Reproduksi
Dalam melakukan peran mereka sebagai pasangan, seorang suami dan
istri haruslah memiliki kesehatan lahir dan batin yang baik. Salah satu
indikasi bahwa calon pengantin yang sehat adalah bahwa kesehatan
reproduksinya berada pada kondisi yang baik. Kesehatan reproduksi
adalah keadaan yang menunjukkan kondisi kesehatan fisik, mental, dan
sosial seseorang dihubungkan dengan fungsi dan proses reproduksinya
termasuk di dalamnya tidak memiliki penyakit atau kelainan yang
mempengaruhi kegiatan reproduksi tersebut.
b. Hak Reproduksi dan Seksual
1) Memiliki hak yang sama dalam memutuskan kapan akan mempunyai
anak, berapa jumlah anak dan jarak kelahiran.
2) Mendapatkan informasi yang lengkap tentang kesehatan reproduksi dan
seksual, serta efek samping obat-obatan, alat dan tindakan medis yang
digunakan untuk mengatasi masalah kesehatan reproduksi dan seksual
3) Mendapatkan informasi yang mudah, lengkap, dan akurat tentang
penyakit menular seksual, agar perempuan dan laki-laki terlindungi dari
infeksi menular seksual (IMS) dan infeksi saluran reproduksi (ISR) serta
memahami upaya pencegahan dan penularannya yang dapat berakibat
buruk terhadap kesehatan reproduksi dan seksual bagi laki-laki,
perempuan dan keturunannya
4) Memperoleh informasi dan pelayanan KB yang aman, efektif, terjangkau,
dapat diterima, sesuai dengan pilihan tanpa paksaan
5) Pihak perempuan berhak mendapatkan pelayanan kesehatan reproduksi
yang dibutuhkan yang memungkinkannya sehat dan selamat dalam
menjalani kehamilan, persalinan dan nifas serta memperoleh bayi yang
sehat. dan dilakukan dalam kondisi dan waktu yang diinginkan bersama
tanpa unsur pemaksaan, ancaman dan kekerasan.
B. Persiapan Fisik
Dalam rangka mempersiapkan kesehatannya sebelum menikah, catin perlu
menjalani beberapa prosedur pemeriksaan, antara lain:
1. Pemeriksaan tanda-tanda vital :suhu, nadi frekuensi nafas, tekanan darah.
2. Pemeriksaan status gizi
a. Berat badan
b. Tinggi badan
c. Lingkar lengan atas (LILA)
d. Tanda-tanda vital
3. Pemeriksaan darah rutin, HB, golongan darah dan rhesus.
a. Pemeriksaan urin rutin
b. Pemeriksaan lain atas indikasi seperti :Gula darah, IMS, HIV, Malaria,
Thalasemia, Hepatitis B, TOCRH (toksoplasmosis, rubella,
citomegalovirrusdan herpes sipleks.), dsb.
Kesiapan fisik meliputi kesiapan secara biologis seperti kesiapan organ tubuh
untuk melakukan proses reproduksi seperti melakukan hubungan seksual yang
sehat dan aman, kemampuan melakukan pengasuhan serta pekerjaan rumah
tangga dengan baik. Dengan kesiapan fisik yang baik seseorang akan dapat
merawat dan membersihkan diri dengan baik sehingga dapat melakukan
hubungan seksual dengan baik dan sehat.
C. Persiapan Gizi Pra Nikah.
Gizi pranikah merupakan suatu cara untuk memperhatikan status gizi
calon pengantin demi tercapainya keluarga yang sehat dan keturunan yang
berkualitas. Karena tidak dapat dipungkiri bahwa menikah adalah salah satu
cara untuk memperoleh keturunan. Oleh karena itu baik calon pengantin
wanita maupun pria perlu memperhatikan status gizinya masing-masing
sebelum memasuki jenjang perkawinan. Berikut ini hal-hal yang perlu
diperhatikan sebelum melakukan pernikahan;
1. Asupan vitamin B12 untuk laki-laki
Vitamin B12 sangat penting dalam memelihara kesuburan, karena
kekurangan vitamin B12 dapat mengakibatkan jumlah sperma yang
dihasilkan testis pria menjadi lebih sedikit. Pangan sumber vitamin B12
yaitu pangan yang berasal dari hewan baik berupa daging maupun
olahannya seperti susu dan keju
2. Asupan vitamin E untuk perempuan
Vitamin E penting dalam memelihara kesuburan perempuan,
sehingga perempuan sebelum menikah sebaiknya menjaga asupan
vitamin E nya. Pangan sumber vitamin E antara lain minyak kelapa
sawit, minyak kelapa, biji bunga matahari, dan tauge
3. Memantau dan mengusahakan berat badan tetap ideal
Berat badan yang lebih besar dari ideal dapat mengakibatkan
terjadinya penurunan kesuburan baik pada pria maupun pada wanita.
Berat badan yang lebih rendah dari berat ideal dapat menyebabkan anak
yang dilahirkan mengalami BBLR atau berat badan lahir rendah yang
dapat berakibat kepada status gizi anak tersebut
4. Usahakan untuk memenuhi kebutuhan zat gizi mikro terutama zat
besi dan zink
Kecukupan zat besi dan zink sangat penting bagi calon ibu, karena kedua
mineral tersebut dibutuhkan dalam jumlah yang tinggi saat kehamilan
dan dapat berakibat fatal jika terjadi kekurangan pangan sumber zat besi
diantaranya daging, ikan, telur, bayam, dan brokoli. Pangan sumber
zinkantara lain daging, ayam, telur, susu, dan keju
5. Tercukupinya kebutuhan protein sebelum hamil
Protein dibutuhkan untuk membentuk sel-sel yang baru, sehingga
bagi ibu hamil penting untuk membantu proses pembentukan sel-sel
tubuh janin. Oleh karena itu kekurangan asupan protein saat hamil dapat
mengakibatkan terambilnya simpanan protein dalam tubuh sang ibu.
Pangan sumber protein seperti, telur, ikan, daging, tempe, dan tahu
6. Terpenuhinya kebutuhan asam folat dari sebelum kehamilan
Asam folat berfungsi dalam pembentukan otak dan saraf
penyusunnya, sehingga kekurangan folat sebelum hamil dapat
mengakibatkan terganggunya perkembangan otak dan intelejensi bayi
yang dilahirkan. Pangan sumber folat diantaranya biji-bijian, buah-
buahan, dan sayuran hijau berdaun
7. Biasakan menjalani pola hidup sehat dan istirahat yang teratur serta
cukup
Ada beberapa tips pola hidup sehat yang mudah dilakukan dan pastinya akan
membantu kamu untuk menjadi lebih sehat, yaitu :
- Pola hidup sehat dengan cara mengkonsumsi makanan yang bergizi
- Olah raga teratur
- Istirahat cukup
- Perbanyak minum air putih dan gosok gigi secara teratur
- Selalu berfikiran positif
D. Imunisasi TT.
Imunisasi adalah suatu upaya untuk menimbulkan/meningkatkan
kekebalan seseorang secara aktif terhadap suatu penyakit, sehingga apabila
suatu saat terpajan dengan penyakit tersebut tidak akan sakit atau hanya
mengalami sakit ringan. Imunisasi dilakukan dengan menyuntikkan atau
memberikan vaksin. Vaksin adalah antigen berupa mikroorganisme yang
sudah mati, masih hidup tapi dilemahkan, masih utuh atau bagiannya, yang
telah diolah, berupa toksin mikroorganisme yang telah diolah menjadi toksoid,
protein rekombinan yang apabila diberikan kepada seseorang akan
menimbulkan kekebalan spesifik secara aktif terhadap penyakit infeksi
tertentu
a. Jadwal pemberian imunisasi TT
b. Karakteristik Vaksin TT
1) Deskripsi: Suspensi kolodial homogen berwarna putih susu dalam
vial gelas, mengandung toksoid tetanus murni, terabsorpsi ke dalam
aluminium fosfat
2) Indikasi: Perlindungan terhadap tetanus neonatorum pada wanita usia
subur
3) Cara pemberian dan dosis: secara intra muskular atau subkutan
dalam, dengan dosis 0,5 ml
4) Kontra indikasi: gejala-gejala berat karena dosis TT sebelumnya,
hipersensitif terhadap komponen vaksin, demam atau infeksi akut
5) Efek samping: Jarang terjadi dan bersifat ringan seperti lemas dan
kemerahan pada lokasi suntikan yang bersifat sementara, dan
kadang-kadang gejala demam
6) Penanganan efek samping: bekas suntikan yang nyeri dapat
dikompres air dingin dan anjurkan ibu minum lebih banyak.