111000130
111000130
111000130
2017
http://repositori.usu.ac.id/handle/123456789/2159
Downloaded from Repositori Institusi USU, Univsersitas Sumatera Utara
PERSONAL HYGIENE, SANITASI DASAR, KONDISI KESEHATAN
ASRAMA SERTA KELUHAN KESEHATAN KULIT DI PONDOK
PESANTEREN SYAHBUDDIN MUSTAFA NAULI
KECAMATAN HULU SIHAPAS KABUPATEN
PADANG LAWAS UTARA TAHUN 2017
SKRIPSI
OLEH :
NIM : 111000130
MEDAN
2017
Oleh :
YASSER PARDAMEAN LUBIS
NIM 111000130
isinya adalah benar karya saya sendiri dan saya tidak melakukan penjiplakan atau
mengutip dengan cara-cara yang tidak sesuai dengan etika keilmuan yang berlaku
dalam mayarakat keilmuan. Atas pernyataan ini, saya siap menanggung resiko
atau sanksi yang dijatuhkan kepada saya apabila kemudian ditemukan adanya
pelanggaran terhadap etika keilmuan dalam karya saya ini, atau klaim dari pihak
ii
iii
iv
Secara khusus skripsi ini penulis persembahkan kepada orang tua, Alm.
Sutomo Lubis dan Anni Siregar yang telah membesarkan dan mendidik penulis
dengan penuh kasih sayang. Senantiasa memberikan doa, dukungan, nasihat, izin,
kebebasan belajar sehingga memberi pengajaran berarti dalam hidup ini.
karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran dalam penyempurnaan skripsi
ini. Akhir kata penulis mengucapkan mohon maaf dan terima kasih yang
sebanyak-banyaknya. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua pihak yang
vi
Agama : Islam
Pendidikan Formal
vii
Halaman
HALAMAN PENGESAHAN ........................................................................ i
HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI ................................. ii
ABSTRAK ...................................................................................................... iii
ABSTRACT .................................................................................................... iv
DAFTAR RIWAYAT HIDUP ...................................................................... v
KATA PENGANTAR .................................................................................... vi
DAFTAR ISI ................................................................................................... ix
DAFTAR TABEL .......................................................................................... xi
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. xii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ....................................................................... 1
1.2 RumusanMasalah ................................................................... 4
1.3 Tujuan Penelitian .................................................................... 5
1.3.1 Tujuan Umum ............................................................... 5
1.3.2 Tujuan Khusus .............................................................. 5
1.4 ManfaatPenelitian………………………………………….. 6
viii
BAB V PEMBAHASAN
5.1.Gambaran Personal Hygiene ................................................... 55
5.1.1. Personal Hygiene............................................................. 55
5.2. Gambaran Komponen Fisik dan Sanitasi Dasar Asrama........... 57
5.2.1. Gambaran Komponen Fisik Asrama............................... 57
5.2.2. Gambaran Sanitasi Dasar Asrama................................... 58
5.3. Gambaran Keluhan Kesehatan Kulit Penghuni Asrama............ 61
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
ix
xi
PENDAHULUAN
Menurut WHO, sehat adalah keadaan fisik lengkap, mental dan sejahtera
sosial dan bukan hanya tidak adanya penyakit atau kelemahan. Berdasarkan dari
WHO, ada 4 komponen utama sebagai suatu kesatuan dalam pengertian sehat.
Keempat komponen tersebut adalah : yang pertama Sehat jasmani, yang kedua
Sehat mental, yang ketiga Kesejahteraan sosial, yang keempat Sehat spritual.
ketetapan atau ketentuan teknis kesehatan yang wajib di penuhi dalam rangka
kenyamanan penghuninya.
Masalah kesehatan adalah suatu masalah yang sangat kompleks, yang saling
kesehatannya sendiri, tapi harus dilihat dari segi-segi yang ada pengaruhnya
Tempat tinggal merupakan salah satu kebutuhan dasar manusia yang dapat
memberikan perlindungan dari ancaman luar, seperti penjahat dan hewan buas,
aktivitas sehari-hari, melindungi diri dari vektor dan binatang penular penyakit.
dan psikis. Personal hygiene yang rendah ditunjukkan dari aktivitas saling pinjam
meminjam pakaian, perlengkapan mandi, dan alas tidur oleh sesama penghuni
asrama. Pada lingkungan asrama, personal hygiene yang rendah dan kelengkapan
fasilitas sanitasi dasar yang kurang sangat berarti dalam mencetuskan terjadinya
Perumahan yang baik terdiri dari kumpulan rumah yang dilengkapi dengan
berbagai fasilitas pendukungnya seperti sarana jalan, saluran air kotor, tempat
sampah dan sumber air bersih. Standar arsitektur bangunan terutama untuk
rumah tinggal yang cukup baik dalam bentuk desain, letak dan luas ruangan, serta
fasilitas lainnya agar dapat memenuhi kebutuhan keluarga atau dapat memenuhi
2006).
intervensi dari serangga dan hama atau hewan lain yang dapat menularkan
saluran pernapasan akut dengan jumlah 501.280 kasus atau 3,16% (Bahar, 2009).
Keluhan Kesehatan kulit disebabkan antara lain oleh rendahnya faktor sosial
penyakit kulit scabies di asrama dan pada penelitian Sadjida (2013), yaitu ada
hubungan yang bermakna antara kebersihan tempat tidur dan sprei sebesar 2,5%
Kota Medan Panti Asuhan yang terdapat di Pulo Brayan yaitu Panti Asuhan Al-
Jamiyatul Washliyah Pulo Brayan Medan telah di jumpai beberapa santri dari
Pendidikan Islam Darul Ulum Palarik, Air Pacah membuktikan secara statistik
persentase penghuni dengan tindakan personal hygiene yang baik hanya sebesar
67,2% dan persentase yang mengalami keluhan kesehatan kulit sebesar 72,4%.
Selain itu kelengkapan sanitasi dasar yang kurang seperti air bersih di Asrama
Putra USU juga berperan dalam terjadinya keluhan kesehatan kulit penghuni
Penghuni Tentang Personal Hygiene Sanitasi Dasar Kompnen Fisik Dan Sanitasi
Dasar Serta Keluhan Kesehatan Kulit Penghuni Pada Asrama Putri USU 2014
dasar yang baik adalah sebesar 73,3% dan persentase yang mengalami keluhan
mengalami gatal gatal pada sela sela jari nya. Hal ini disebabkan karena kondisi
asrama yang padat hunian, alas tidur tidak dibersihkan sebelum digunakan untuk
tidur, serta kebersihan diri yang kurang dari siswa asram putra (santri).
Dari latar belakang diatas maka perumusan masalah penelitian ini adalah
bagaimana personal hygiene, sanitasi dasar dan kondisi kesehatan fisik Asrama
fisik Asrama serta keluhan kesehatan kulit di Pondok Pesanteren Mustafa Nauli.
dasar di asrama.
di kemudian hari.
gangguan kesehatan.
psikis seseorang. Kebersihan itu sendiri sangat dipengaruhi oleh nilai individu dan
perkembangan.
Personal hygiene berasal dari bahasa Yunani yaitu personal yang artinya
Potter, 2005).
a. Kebersihan kulit
sehari – hari.
b. Kebersihan rambut
berikut :
sekurangkurangnya 2x seminggu.
lainnya.
c. Kebersihan gigi
makan.
d. Kebersihan mata
tangan)
e. Kebersihan telinga
Seperti halnya kulit, tangan,kaki dan kuku harus dipelihara dan ini tidak
hari. Selain indah dipandang mata, tangan, kaki, dan kuku yang bersih
juga menghindarkan kita dari berbagai penyakit. Kuku dan tangan yang
penyakit-penyakit tertentu.
3. Membersihkan lingkungan.
1. Kebersihan kulit
3. Kebersihan rambut .
hygiene adalah:
2. Praktik Sosial
Personal hygiene memerlukan alat dan bahan seperti sabun, pasta gigi,
sikat gigi, shampo, alat mandi yang semuanya memerlukan uang untuk
menyediakannya.
4. Pengetahuan
5. Budaya
dimandikan.
6. Kebiasaan seseorang
meliputi penyediaan air bersih, jamban, pembuangan air limbah, dan pengelolaan
Air merupakan sumber daya yang vital bagi kelangsungan hidup manusia.
Kebutuhan manusia akan air sangat kompleks antara lain untuk minum, masak,
mandi, mencuci. Air yang bisa dimanfaatkan oleh manusia adalah air yang
memilikikuantitas dan kualitas yang layak untuk digunakan. Sumber air yang
1. Air permukaan, yaitu air yang mengalir di permukaan bumi seperti air
sungai dan air danau. Air ini umumnya mendapat pengotoran selama
pengalirannya.
2. Air tanah, secara umum terbagi menjadi: air tanah dangkal yaitu terjadi
akibat proses penyerapan air dari permukaan tanah, sedangkan air tanah
dalam terdapat pada lapis rapat air yang pertama. Air tanah biasa
3. Air angkasa atau air hujan, kualitasnya dapat menurun jika terdapat zat
pencemar di udara.
antara lain adalah Trachoma, dan segala macam penyakit kulit yang disebabkan
2. Water based Disease, yaitu penyakit yang ditularkan air pada orang lain
Schistosomiasis.
Trypanosomiasis.
Air bersih adalah air yang digunakan unuk keperluan sehari-hari yang
kualitasnya memenuhi syarat kesehatan dan dapat diminum apabila telah dimasak.
Jenis sarana air bersih ada beberapa macam yaitu sumur gali sumur pompa
tangan dangkal dan sumur pompa tangan dalam, tempat penampungan air hujan,
penampungan mata air dan perpipaan (Slamet, 2002). Air sumur dan sumber air
masyarakat di Indonesia.
mengumpukan kotoran manusia dalam suatu tempat tertentu, dan tidak menjadi
P2M & PL, 1998). Kotoran manusia adalah semua benda atau zat yang tidak
dipakai lagi oleh tubuh dan yang harus dikeluarkan dari dalam tubuh. Zat-zat yang
harus dikeluarkan dari dalam tubuh ini berbentuk tinja (feces), air seni (urine), dan
CO2.
Beberapa penyakit yang disebabkan oleh tinja manusia antara lain tifus, disentri,
2007). Untuk mencegah penularan penyakit dari tinja manusia maka pembuangan
kotoran harus di tempat yang semestinya, yakni jamban. Jamban yang sehat
2. Memiliki lantai yang kuat, tempat berpijak yang kuat, dan lain
sebagainya.
pembersih.
jamban dan tanpa tutup akan memudahkan serangga untuk masuk dan
(menghasilkan ikan).
dianjurkan. Septi tank terdiri dari tangki sedimentasi yang kedap air,
Proses tinja di dalam tangki terbagi dua, yakni proses kimiawi dan
biologis.
Air limbah atau air buangan adalah sisa air yang dibuang yang berasal dari
pembuangan air limbah (SPAL) yang tidak mengalir lancar, dengan bentuk tidak
Keadaan ini berpotensi sebagai tempat berkembang biak vektor dan bernilai
a. Karakteristik fisik
sebagainya.
b. Karakteristik kimiawi
3. Karakteristik biologis
Air limbah yang tidak diolah terlebih dahulu menjadi penyebab gangguan
nyamuk.
d. Menimbulkan bau yang tidak enak serta pandangan yang tidak sedap.
hidup lainnya.
a. Pengeceran (dilution)
pembersihan alamiah.
c. Irigasi
Air limbah dialirkan ke dalam parit-parit terbuka yang digali, dan air
Sampah adalah segala yang tidak lagi dikehendaki oleh yang punya dan
bersifat padat. sesuatu bahan atau benda padat yang sudah tidak dipakai lagi oleh
manusia, atau benda padat yang sudah tidak digunakan lagi dalam suatu kegiatan
berikut:
menjadi:
patogen) juga dapat menarik seranggga sebagai agen penyebaran dan penularan
1. Terbuat dari bahan kuat, cukup ringan, tahan karat, kedap air,
mengotori tangan.
4. Jumlah dan volume sesuai dengan produk sampah pada tiap tempat
kegiatan.
pengangkut sampah.
dilalui.
sampah.
berikut:
tanah.
berkurang.
2.3 Perumahan
Perumahan yang baik terdiri dari kumpulan rumah yang di lengkapi dengan
berbagai fasilitas pendukungnya seperti sarana jalan, saluran air kotor, tempat
sampah, sumber air bersih, lampu jalan, lapangan bermain tempat anak-anak,
sekolah, tempat ibadah, balai pertemuan, dan pusat kesehatan masyarakat, serta
1. Harus dapat melindungi dari hujan, panas, dingin, dan berfungsi sebagai
tempat istirahat.
1. Bahan bangunan
b. Dinding
2. Di kamar mandi dan tempat cuci harus kedap air dan mudah
dibersihkan.
kecelakaan.
menyilaukan mata.
6. Binatang penular penyakit tidak ada tikus, nyamuk ataupun lalat yang
7. Penyediaan air
yang berlaku.
9. Limbah
a. Limbah cair yang berasal dari rumah tidak mencemari sumber air,
10. Kepadatan hunian ruang tidur luas ruang tidur minimal 8 m2 dan tidak
dianjurkan digunakan lebih dari 2 orang dalam satu ruang tidur, kecuali
pembangunan rumah susun sederhana sewa pada lembaga pendidikan tinggi dan
d. lantai dasar dimanfaatkan untuk sarana sosial, umum dan/ atau komersial.
e. 1 (satu) bangunan rusunawa dapat berbentuk satu blok (mono block) atau
Menurut PP No. 4 tahun 1998 tentang rumah susun, sebuah rumah susun
harus memenuhi syarat antara lain, secara teknis semua ruang yang dipergunakan
langsung dengan udara luar dan pencahayaan langsung maupun tidak langsung
secara alami, dalam jumlah yang cukup, sesuai dengan persyaratan yang berlaku.
gempa, hujan, angin, dan banjir. Kelengkapan rumah susun antara lain:
perlengkapannya termasuk meter air, pengatur tekanan air, dan tangki air
dalam bangunan.
membahayakan.
f. Tempat jemuran.
Keracunan asam sianida, debu, batu bara dan racun lain dapat pula menyebabkan
daya afinitas hemoglobin juga lebih besar terhadap racun dibanding terhadap O2.
kelenjar limfa, misalnya polip, amandel, dan adenoid. Gangguan pernapasan yang
sering terjadi adalah emfisema berupa penyakit yang terjadi karena susunan dan
1. Batuk
mekanik, kimia dan peradangan. Inhalasi debu, asap dan benda asing
2. Sputum (dahak)
3. Hemoptisis
berdarah.
4. Dispnea
5. Nyeri dada
Nyeri dada terjadi dari berbagai penyebab, tetapi yang paling khas dari
2.4.2 Kulit
terletak di bagian luar tubuh, dengan luas kurang lebih 1,5 m2 dan beratnya
sekitar 15% berat badan. Kulit manusia mempunyai fungsi penting untuk
melindungi organ dalam dari berbagai pengaruh luar, baik terhadap faktor fisika,
kimiawi, maupun infeksi. Kulit menjadi sawar terhadap dehidrasi atau cairan dari
luar, mengatur suhu tubuh melalui keringat dan efek vasolidator/ vasokonstriksi
pembuluh darah kulit. Adanya ion hidrogen di lapisan permukaan kulit menjadi
Kulit sangat kompleks, elastis dan sensitif, bervariasi pada keadaan iklim,
umur, seks, ras dan juga bergantung pada lokasi tubuh. Warna kulit juga
berbedabeda, dari kulit yang berwarna terang (fair skin), pirang dan hitam, warna
merah muda pada telapak tangan dan kaki bayi, serta warna hitam kecoklatan
a. Anatomi Kulit
langsung dengan organ dalam melalui jaringan ikat di dermis yang kaya
pembuluh darah, pembuluh limfe, dan serat (Andrianto & Tie, 1989).
Rata-rata tebal kulit adalah 1-2 mm. Paling tebal adalah 6 mm yaitu ada
di telapak tangan dan kaki dan yang paling tipis ada di penis.
Kulit dibagi menjadi epidermis, dermis atau korium, dan subkutis atau
hipodermis. Lapisan kulit mulai dari yang terluar adalah sebagai berikut
1. Epidermis.
2. Dermis
otot, jaringan lemak dan saraf bersama organ akhir indera kulit.
3. Subkutis.
sebasea, alat ujung saraf, kuku, rambut, otot serta pembuluh darah dan
b. Fungsi Kulit
sebagai berikut:
Tanpa stratum korneum maka air yang hilang keluar akan meningkat
3. Fungsi-fungsi imunologis
6. Sintesis Vitamin D
pada dehidrokolesterol.
7. Resptor Sensoris
c. Penyakit Kulit
efek yang baik bagi kulit. Demikian pula sebaliknya, lingkungan yang
Penyakit kulit yang berbeda bisa menampilkan tanda dan gejala yang
sama, namun penyakit yang sama juga bisa menampilkan tanda dan
gejala yang berbeda. Bentuk lesi bisa menentukan jenis obat yang
Subjektif kulit bisa terdiri dari rasa gatal, baal, seperti terbakar, parestesi,
ekonomi yang kurang memadai (Harahap, 2000). Salah satu faktor yang
kulit.
garam logam.
dan lain-lain.
mineral, dll.
dewasa.
infeksi virus pada kulit tidak disebabkan oleh kebersihan diri yang
kurang.
3. Infeksi Jamur
timbul di badan, tinea manus pada tangan, tinea kruris pada lipat
paha, tinea pedis pada kaki, tinea unguium pada kuku, dan tinea
4. Penyakit Parasit
a. Skabies
b. Pedikulosis
demam balik-balik.
c. Insect bites
A. Personal Hygiene
1. Kebersihan kulit
2. Kebersihan tangan ,
kaki dan kuku
3. Kebersihan rambut
dan kulit kepala
kesehatan fisik Asrama serta kaitannya dengan keluhan kesehatan kulit pada
Pesantren tersebut
3.3.1. Populasi
38
3.3.2. Sampel
Sampel dalam penilitan ini adalah sebagian dari siswa yang tinggal di
a. Besar sampel
Rumus : ( )
( )
n = 66 Responden
n = Besar Sampel
putra.
siswa yang terpilih dengan menggunakan kuesioner yang berisi pertanyaan dan
a. Kebersihan kulit
menggunakan sabun.
b. Kebersihan rambut
c. Kebersihan tangan.
d. Kebersihan kaki.
e. Kebersihan kuku.
hari) , muncul bintik – bintik merah / bentol – bentol / bula – bula yang
berisi cairan bening ataupun nanah serta pada kulit permukaan tubuh
syarat kesehatan.
5. Penyediaan air bersih adalah sarana air bersih dan kualitas fisik air yang
ada di asrama.
a. Ada, jika ada keluhan yang dirasakan responden berupa rasa gatal-gatal
(pagi, siang, malam ataupun sepanjang hari), muncul bintik – bintik merah
/ bentol – bentol / bula – bula yang berisi cairan bening ataupun nanah
b. Tidak ada, jika tidak ada keluhan yang dirasakan responden berupa rasa
bintik merah / bentol – bentol / bula – bula yang berisi cairan bening
ataupun nanah serta pada kulit permukaan tubuh timbul ruam – ruam.
terhadap komponen asrama dan sarana sanitasi yang diperoleh dari data observasi
yang menggunakan lembar observasi komponen dan sanitasi dasar asrama (sesuai
dari 20 pertanyaan dengan total skor 20, alternatif jawaban “ya” diberi skor 1
(satu) dan alternatif jawaban “tidak” diberi skor 0 (nol). Kemudian dikategorikan
disediakan.
c. Kurang baik, jika responden mendapat skor <40% dari pertanyaan yang
disediakan.
yang disajikan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi setelah di kumpulkan dan
HASIL PENELITIAN
Sumatera, Desa Aek Nauli Kecamatan Hulu Sihapas Kabupaten Padang Lawas
gedung asrama dengan ukuran yang berbeda beda. Ada pun pembagiannya yaitu :
a. Terdapat 5 buah gedung asrama dengan ukuran besar yaitu 6x8 meter,
asrama tersebut terdiri dari siswa baru yaitu kelas VII Stanawiyah.
b. Terdapat 2 buah gedung asrama dengan ukuran sedang yaitu 5x7 meter
terdiri dari siswa baru yang masuk Aliyah/SMA yaitu kelas X Aliyah.
c. Terdapat 10 buah gedung asrama dengan ukuran kecil yaitu 4x6 meter
terdiri dari gabungan siswa lama atau siswa kelas VII,IX,XI dan XII.
Terdapat sebuah bak mandi besar untuk penampungan air bersih terbuka
44
b. Tempat sampah
c. Mesjid
d. Lapangan volly.
4.2. Hasil Penelitan Tentang Personal Hygiene dan Sanitasi Dasar Asrama
Pesantren Syahbuddin Mustafa Nauli yang mandi secara teratur (minimal 2 kali
dalam sehari) ada 55 orang (83,3%) dan yang tidak mandi secara teratur (minimal
2 kali dalam sehari) ada 11 orang (16,7%). Yang mandi dengan menggunak sabun
ada 67 orang (100%). Yang mandi setelah melakukan kegiatan seperti olahraga
ada 48 orang (72,7%) dan yang tidak mandi setelah melakukan kegiatan seperti
olahraga ada 18 orang (27,3%). Yang membersihkan kelamin saat mandi ada 65
orang (98,5%) dan yang tidak membersihkan kelamin saat mandi ada 1 orang
(1,5%). Yang mengganti pakaian dalam sesudah mandi ada 37 orang (56,1%) dan
yang tidak mengganti pakaian dalam sesudah mandi ada 29 orang (43,9%). Yang
tidak pernah meminjam pakaian kawan ada 32 orang (48,5%) dan yang pernah
meminjam pakaian kawan ada 34 orang (51,5%). Yang tidak pernah meminjam
pakaian dalam kawan ada 50 orang (75,5%) dan yang pernah meminjam pakaian
dalam kawan ada 16 orang (24,2%). Yang pernah mencuci handuk dalam sebulan
ada 47 orang (72,1%) dan yang tidak mencuci handuk dalam sebulan ini ada 19
orang (28,8%). Yang mencuci rambut minimal 2 kali dalam seminggu ada 53
orang (80,3%) dan yang tidak mencuci rambut minimal 2 kali dalam seminggu
ada 13 orang (19,7%). Yang menggunkan shampo saat mencuci rambut ada 52
orang (78,8%) dan yang tidak menggunakan shampo saat mencuci rambut ada 14
orang (21,2). Yang menggunakan alas kaki saat keluar/masuk kamar mandi ada 45
orang (68,2%) dan yang tidak menggunakan alas kaki saat keluar/masuk kamar
kategorikan dengan baik, sedang dan kurang baik. Hasil penelitiannya dapat di
No Personal Hygiene N %
1 Baik 32 48,5
2 Sedang 24 36,4
3 Buruk 10 15,2
Total 66 100,0
baik yaitu sebanyak 32 orang (48,5%), kategori sedang yaitu sebanyak 24 orang
bersih dan tidak rawan kecelakaan, dinding permanen (tembok/pasangan batu bata
Ventilasi permanen <10 % dari luas lantai, pencahayaan di asrama kurang terang
sumber air bersih yaitu sumur bor, yang memiliki air yang jernih, tidak berwarna,
tidak berasa, dan tidak berbau. Adapun jarak sumber air bersih dari septic tank
diatas 10 meter (>10 meter) dan tidak terdapat sumber pencemaran di sekitar
sumber air bersih. Jumlah air dalam penampungan air selalu ada dan memenuhi
syarat 60 liter/orang/hari.
dari asrama tersebut, selain itu asrama juga memiliki beberapa tempat sampah
memiliki septick tank. Adapun jarak jamban dengan sumber air bersih yaitu >10
meter. Air limbahnya di alirkan ke parit yang terbuka dan di tampung di kolam
Gambaran keluhan kesehatan kulit asrama dapat di lihat pada tabel 4.4.
dibawah ini.
(97%) dan yang tidakpernah mengalami keluhan kesehatan kulit sebanyak 2 orang
(3%).
Dari tabel 4.8. di atas keluhan kesehatan kulit yang paling sering di alami
oleh responden yaitu gatal gatal sejumlah 61 orang (92,5%) dan yang tidak pernah
kesehatan berupa merah merah pada kulit ada 35 orang (53,0%) dan yang tidak
pernah mengalami merah merah pada kulit ada 31 orang (47,0%). Yang
mengalami keluhan kesehatan berupa benjol (bisul) pada kulit ada 35 orang
(53,0%) dan yang tidak pernah mengalami keluhan kesehatan berupa benjol
(bisul) ada 31 orang (47,0%). Yang mengalami keluhan kesehatan berupa bintik
bintik pada kulit ada 35 oang (53,0%) dan yang tidak pernah mengalami keluhan
kesehatan berupa bintik bintik ada 31 orang (47,0%). Yang mengalami keluhan
kesehatan berupa kulit bernanah ada 40 orang (59,7%) dan yang tidak pernah
PEMBAHASAN
(36,4%) dan buruk yaitu sebanyak 10 orang (15,2%). Hal ini menunjukkan
kulit. Begitu juga dengan mengganti pakaian dalam sehabis mandi dan sehabis
olahraga, masih banyak siswa yang belum melaksankannya, hal ini dapat
penyakit kulit. Secara teori kebersihan diri sudah di ketahui oleh penghuni asrama
usaha pemeliharaan kesehatan agar kita selalu hidup sehat dan terhindar dari
penyakit seperti scabies. Cara menjaga kebersihan diri dapat dilakukan dengan
mengganti pakaian sehabis mandi dengan pakaian yang habis dicuci bersih
55
dikatakan memiliki kebersihan diri baik apabila, orang tersebut dapat menjaga
mandi dalam sehari, menggunakan sabun atau tidak), tangan dan kuku, pakaian,
kebersihan diri tetapi berkaitan djuga dengan alat-alat yang digunakan seperti
pakaian, tempat tidur dan alat-alat mandi yang digunakan seperti hasil penelitian
Irijal (2004) yakni 51,9% penderita penyakit kulit disebabkan karena kurang
kebersihan dan kesehatan seseorang untuk kesejahteraan fisik dan psikis yang
karena skabies adalah penyakit kuli yang mudah menular sehingga lingkungan
skabies. Kebanyakan kasus yang terjadi karena adanya kontak personal. Secara
teoritis kaum muda yang tinggal sendirian, kebanyakan tidak terinfeksi penyakit
menular ini tetapi jika salah satu anggota keluarga terinfeksi, maka yang lain juga
Sayhbuddin Mustafa Nauli jika dilihat dari langit – langitnya, asrama sudah
memiliki langit-langit, bersih dan tidak rawan kecelakaan. Setiap kamar tidur
yang ada diasrama dilengkapi dengan jedela kamar yang cukup untuk sirkulasi
udara. Manusia membutuhkan udara yang segar dalam rumah atau ruangan. Suatu
ruangan yang tidak mempunyai system ventilasi yang baik, dan di huni oleh
tembok dan juga kedap air. Keadaan dinding ini dapat menjauhkan penghuninya
dari bahaya kecelakaan dan kebakaran. Lantai di asrama termasuk yang kedap air
tetapi luasnya tidak lebih dari 10% luas lantai. Kondisi ini memungkinkan
sirkulasi udara yang kurang baik di dalam asrama. Suatu ruangan yang terlalu
pada penghuni tersebut, untuk itu pengaturan sirkulasi udara sangat diperlukan
(Chandra, B, 2007).
pathogen. Sebaliknya terlalu banyak cahaya yang masuk kedalam ruangan akan
Pondok Pesanren Syahbuddin Mustafa Nauli belum seluruh nya memenuhi syarat.
a. Air bersih
Sumber air bersih di asrama putra adalah air sumur bor. Air sumur bor
berasa dan tidak berbau, bahkan air tersebut digunakan para penghuni
untuk minum sehari hari tanpa di masak terlebih dahulu. Air sumur bor
ini merupakan sumber air satu satunya di asrama tersebut yang dimana
sumur dengan septi tank >10 meter dan tidak terdapat sumber
disebabkan oleh air bersih yang kurang secara kualitatif dan kuantitatif
adalah water born disease seperti kolera, diare, dll; water based disease
2000).
kesehatan, tidak hanya dalam upaya produksi tetapi juga untuk konsumsi
b. Jamban
pinggir jamban. Jumlah jamban yang terdapat di asrma putra hanya 3 unit
asrama sehari hari.Hal ini dapat berisiko untuk kontaminasi tinja dari
tangan manusia yang tidak mencuci tangan dengan sabun setelah buang
air besar.
media penularan penyakit pada masyarakat. Oleh sebab itu perlu sekali
limbah berupa parit terbuka yang sering menimbulkan bau tak sedap.
Selain itu saluran air dapat dengan mudah tercemar dengan benda lain
pembuangan air limbah sangat jauh dengan sumber air sumur bor >10
meter.
melalui air yang tercemar seperti kolera, tipus abdominalis, disentri dan
penuh.
pengelolaan sampah ialah tidak mencemari udara, air atau tanah, tidak
Pesantren Syahbuddin Musatafa Nauli sebanyak 64 orang (97,0%), dan yang tidak
kesehatan kulit yang paling banyak adalah gatal-gatal dengan jumlah responden
Keluhan kesehatan kulit ini sangat erat kaitannya dengan personal hygiene
dan kepadatan hunian di dalam asrama dengan kondisi asrama yang lembab. Hal
menjemur tempat tidur, mencuci sprei, menjemur handuk setelah dipakai,, tidak
meminjam pakaian kawan dan tidak menjemur handuk di dalam ruangan asrama.
Penyakit kulit yang sering di alami oleh penghuni di akibatkan oleh jamur di
kulit. Menurut Anonimous (2004) ada tiga faktor penyebab tumbuhnya jamur di
kulit adalah akibat gesekan, lembab, dan panas. Jenis jamur yang menjadi
penyakit bagi manusia yaitu mikosis yang menyerbu permukaan kulit seperti
Gatal-gatal merupakan salah satu gejala penyakit kulit yang kurang menjaga
kebersihan perorangan yang meliputi kebersihan kulit, rambut dan kulit kepala
dan kebersihan kuku. Menurut Mansjoer (2000) salah satu penyakit yang
yaitu penyakit kulit yang disebabkan oleh investasi dan sensitisasi akibat tungau
langsung. Penularan penyakit ini yang paling sering adalah kontak langsung dan
dapat juga melalui alat-alat yaitu tempat tidur, handuk, dan pakaian (Brown,
1999).
Lingkungan yang sehat dan bersih akan membawa efek bagi kulit. Demikian
pula sebaliknya, lingkungan yang kotor akan menjadi sumber munculnya berbagai
macam penyakit, misalnya penyakit kulit yang dapat disebabkan oleh bakteri,
Tingginya kepadatan hunian dan interaksi atau kontak fisik antar individu
memudahkan terjadinya penyakit kulit. Oleh karena itu, prevalensi penyakit kulit
kontak fisik tinggi seperti di asrama. Kondisi seperti ini sangat memungkinkan
terjadinya penularan penyakit kulit dan diare apabila penghuni asrama dan
fasilitas sanitasi dasar sangat erat kaitannya dengan penyakit kulit. Hal ini
bisul, bintik-bintik dan bernanah. Jika hal ini tidak diperbaiki, maka akan ada
keluhan-keluhan kesehatan yang baru lagi dan semua penghuni asrama akan
6.1 Kesimpulan
personal hygiene, komponen fisik, sanitasi dasarnya dan keluhan kesehatan kulit
memenuhi syarat kesehatan yaitu, ventilasi dengan luas <10% dari luas
orang (97,0%) dan keluhan kesehatan tertinggi yang pernah di alami oleh
(92,5%).
64
6.2 Saran
terhindar dari penyakit kulit dan bagi penghuni asrama yang mengalami
Andrianto, P., & Tie, E.T. (1989). Dermatovenerologi: Kapita Selekta. Jakarta:
EGC
Ditjen P2M & PL. (2002). Pedoman Teknis Penilaian Rumah Sehat. Jakarta:
Depkes RI
Potter, A. P., & Perry, A.G. (2005). Buku Ajar Fundamental Keperawatan:
Konsep,Proses, dan Praktik. Edisi Keempat. Jakarta: EGC
Widyatiwati, Retno dan Yuliarsih. 2002. Higyiene dan Sanitasi Umum dan
Perhotelan. Jakarta: PT. Grasindo.
KUESINER PENELITAN
Personal Hygiene, Sanitasi Dasar dan Kondisi Kesehatan Asrama Serta
Keluhan Kesehatan Kulit di Pondok Pesantren Mustafa Nauli Kecamatan
Hulu Sihapas Kabupaten Padang lawas Utara
Tahun 2017
Keterangan Responden
1. Nama :
2. Kelas :
4. No. Responden :
a. Ya b. Tidak
2. Jika ya, sebutkan keluhan kesehatan apa saja yang anda rasakan sejak
Gatal
Merah
Benjol
Bintik-bintik
Bernanah
_______________________
a. Ya b. Tidak
a. Ya b. Tidak
____________________________________________________________
a. Ya b. Tidak
Question1
Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent
Valid Ya 55 83.3 83.3 83.3
Tidak 11 16.7 16.7 100.0
Total 66 100.0 100.0
Question2
Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent
Valid Ya 66 100.0 100.0 100.0
Question3
Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent
Valid Ya 48 72.7 72.7 72.7
Tidak 18 27.3 27.3 100.0
Total 66 100.0 100.0
Question4
Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent
Valid Ya 22 33.3 33.3 33.3
Tidak 44 66.7 66.7 100.0
Total 66 100.0 100.0
Question5
Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent
Valid Ya 65 98.5 98.5 98.5
Tidak 1 1.5 1.5 100.0
Total 66 100.0 100.0
Keluhan Kesehtan
Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent
Valid Ya 64 97.0 97.0 97.0
Tidak 2 3.0 3.0 100.0
Total 66 100.0 100.0
Keluhan kesehatan 1
Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent
Valid Ya 61 92.4 92.4 92.4
Tidak 5 7.6 7.6 100.0
Total 66 100.0 100.0
Keluhan kesehatan 2
Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent
Valid Ya 35 53.0 53.0 53.0
Tidak 31 47.0 47.0 100.0
Total 66 100.0 100.0
Keluhan kesehatan 4
Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent
Valid Ya 35 53.0 53.0 53.0
Tidak 31 47.0 47.0 100.0
Total 66 100.0 100.0
Keluhan kesehatan 5
Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent
Valid Ya 40 60.6 60.6 60.6
Tidak 26 39.4 39.4 100.0
Total 66 100.0 100.0
DOKUMENTASI PENELITIAN
Gambar Lampiran 3. Langit – langit asrama yang bersih dan tidak rawan
kecelakaan
Menimbang :
Mengingat :
MEMUTUSKAN:
Menetapkan :
Pertama :
Kedua :
Keempat :
Kelima :
Keenam :
Ketujuh :
Kedelapan :
Kesembilan :