Penegakan Ham
Penegakan Ham
Penegakan Ham
DISUSUN OLEH:
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSSITAS HASANUDDIN
GOWA
2022
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah subhanahu wa ta'ala yang mana telah memberikan
nikmat kepada kita berupa nikmat kesehatan dan nikmat kesempatan sehingga makalah ini
dapat terselesaikan. Dibuatnya makalah ini dimaksudkan untuk memenuhi kriteria dalam
Ucapan terima kasih kami haturkan kepada Ibu dan Bapak selaku dosen pengampu
mata kuliah pendidikan kewarganegaraan, dan juga kepada orang tua tercinta, saudara-
saudara, teman-teman sekalian yang telah mendukung dan membantu kami, hingga kami
Kami sebagai penulis menyadari bahwa penulisan dalam laporan ini tentu saja masih
banyak kekurangan dan kesalahan. Hal ini semata-mata karena keterbatasan dari kemampuan
penulis sendiri. Oleh karena itu, kami sebagai penulis sangat mengharapkan kritik dan saran
dari semua pihak terutama pembaca dalam mengoreksi laporan ini. Besar harapan penulis
agar laporan praktikum ini dapat bermanfaat bagi pembaca terkhusus bagi kami sebagai
penulis
Penulis
i
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN...............................................................................................................1
1.1 Rumusan Masalah....................................................................................................1
1.2 Tujuan......................................................................................................................1
1.3 Manfaat....................................................................................................................1
BAB II........................................................................................................................................3
PEMBAHASAN..........................................................................................................................3
2.1 Hak dan Kewajiban Warga Negara...........................................................................3
3.1 Jenis-jenis Hak & Kewajiban Warga Negara serta Pasal yang Mengatur..................3
2.1 Hak dan Kewajiban Negara Pemerintah...................................................................6
3.1 Kasus Pelanggaran terhadap Hak dan Kewajiban Warga Negara di Indonesia.........8
4.1 Solusi untuk Mengatasi Pelanggaran Hak dan Kewajiban Warga Negara...............10
BAB III.....................................................................................................................................12
3.1 Kesimpulan.............................................................................................................12
3.2 Saran......................................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................................13
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1
serta tanggung jawab negara dari sudut tersebut, dapat dipahami pula bahwa
penjaminan hak dan kewajiban warga negara sebagai salah satu unsur negara sudah
sepatutnya diselenggarakan sebagaimana hal ini berhubungan dengan hak Asasi
Manusia (HAM) setiap individu.
b. Apa saja yang menjadi hak dan kewajiban warga negara yang diatur dalam
konstitusi I ndonesia?
c. Bagaimana contoh realita kasus pelanggaran hak dan kewajiban yang
terjadi di Indonesia?
d. Bagaimana solusi yang dapat dilakukan dalam penegakan hak dan kewajiban
warga negara agar pelanggaran dapat diminimalisir?
1.3 Tujuan
3.1 Manfaat
Adapun manfaat dari pembuatan makalah ini adalah agar para pembaca
termasuk penulis dapat mengetahui, memahami, serta mengamalkan materi
2
tentang penegakan hak dan kewajiban asasi manusia ini dikehidupan sehari-
hari.
BAB II
PEMBAHASAN
Konsep hak dan kewajiban merupakan dua hal yang tak terpisahkan. Dalam
konteks kewarganegaraan, warga negara sendiri merujuk pada setiap orang yang
secara konstitusional terikat dan menjadi bagian dari suatu negara. Hak merupakan
sesuatu yang mutlak dimiliki oleh setiap individu. Setiap orang bebas menggunakan
haknya sesuai keinginannya. Sedangkan kewajiban adalah semua hal yang wajib
dilakukan dengan kesadaran dan tanggung jawab sebelum seorang mendapat
haknya. (Ismail & Hartati, 2020, 284). Dalam kaitannya dengan kewarganegaraan,
hak warga negara berarti hak yang melekat padanya dalam kedudukannya sebagai
warga dari sebuah negara. Konsep hak warga negara diturunkan dari konsep Hak
asasi manusia (HAM), kedua konsep tersebut berbeda karena konsep HAM sifatnya
universal, sedangkan hak warga negara terbatas oleh kewarganegaraan saja.
Kewajiban warga negara berarti semua hal yang harus dilakukan sebagai warga
negara dengan penuh tanggung jawab dan sesuai dengan hukum yang berlaku.
Hak dan kewajiban warga negara harus seimbang guna menjaga persatuan dan
kesatuan suatu negara. ketidakseimbagan antara hak dan kewajiban warga negara
akan berdampak negatif bagi warga negara dan negara itu sendiri karena akan ada
kesenjangan sosial antar individu.
Pada hakikatnya hak dan kewajiban harus berjalan beriringan karena secara
substansial, hubungan hak dan kewajiban itu bertimbal balik dan saling melengkapi.
Untuk mendapat hak yang menjadi miliknya, seorang warga negara harus
3
menunaikan kewajibannya terlebih dahulu sebagai warga negara. Konsep hak dan
kewajiban warga negara pada dasarnya merupakan kewajiban dan hak warga
terhadap negara.
2.1 Jenis-jenis Hak & Kewajiban Warga Negara serta Pasal yang
Mengatur
Hak dan Kewajiban warga negara Indonesia diatur dalam beberapa pasal pada
UUD 1945. Hal ini menandakan bahwa sebenarnya hak dan kewajiban diatur dalam
berbagai pasal dengan harapan dapat ditegakkan dan menjadi landasan bagi warga
negara. Adapun pasal yang mengatur hak warga negara Indonesia diantaranya
sebagai berikut.
1. Pembukaan UUD 1945. Hak warga Negara untuk merdeka dan bebas dari
penjajahan. Hal ini tercantum jelas dalam pembukaan UUD 1945 karena
Indonesia mendukung penghapusan penjajahan di dunia yang tidak
berkeperimanusiaan dan berperikeadilan.
2. Pasal 6 ayat 1: Hak warga Negara untuk menjadi presiden dan wakil presiden.
Setiap warga Negara Indonesia berhak untuk menjadi presiden dan wakil
presiden yang pelaksanaannya diatur lebih lanjut dalam undang-undang Pasal
28, kemerdekaan berserikat dan berkumpul, mengeluarkan fikiran dengan lisan
dan sebagainya ditetapkan dengan undang-undang.
3. Pasal 27 ayat 2 : “Tiap warga negara berhak atas pekerjaan dan penghidupan
yang layak bagi kemanusiaan”
4. Pasal 28A : “Setiap orang berhak untuk hidup serta berhak mempertahankan
hidup dan kehidupannya”
5. Pasal 28B ayat 1 : “Setiap orang berhak membentuk keluarga dan melanjutkan
keturunan melalui perkawinan yang sah”
6. Pasal 28 ayat 2 : “Setiap anak berhak atas kelangsungan hidup, tumbuh dan
berkembang serta berhak atas perlindungan dari kekerasan dan diskriminasi.”
4
7. Pasal 28C ayat 1 : “Setiap orang berhak mengembangkan diri melalui
pemenuhan kebutuhan dasarnya, berhak mendapatkan pendidikan, dan
memperoleh manfaat dari Iptek, seni, dan budaya demi meningkatkan kualitas
hidupnya dan demi kesejahteraan umat manusia”
8. Pasal 28C ayat 2 : “Setiap orang berhak untuk memajukan dirinya dalam
memperjuangkan haknya secara kolektif untuk membangun masyarakat, bangsa
dan negaranya”
9. Pasal 28D ayat 1 : “Setiap orang berhak atas pengakuan, jaminan, perlindungan,
dan kepastian hukum yang adil serta perlakuan yang sama di hadapan hukum”
10. Pasal 28I ayat 1 : “Hak untuk hidup, hak untuk tidak disiksa, hak kemerdekaan
pikiran dan hati nurani, hak beragama, hak untuk tidak diperbudak, hak untuk
diakui sebagai pribadi dihadapan hukum, dan hak untuk tidak dituntut atas dasar
hukum yang berlaku surut adalah hak asasi manusia yang tidak dapat dikurangi
dalam keadaan apapun.”
Setelah menguraikan pasal terkait hak warga negara, adapun pasal yang
mengatur kewajiban warga negara diantaranya sebagai berikut:
1. Pasal 23A : “Pajak dan pungutan lain yang bersifat memaksa untuk keperluan
negara diatur dengan undang-undang.”
2. Pasal 27 ayat 1 : “Segala warga negara bersamaan kedudukannya di dalam
hukum dan pemerintahan dan wajib menjunjung hukum dan pemerintahan itu
dengan tidak ada kecualinya”
3. Pasal 27 ayat 3 : “Setiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam upaya
pembelaan negara”
4. Pasal 28J ayat 1 : “Setiap orang wajib menghormati hak asasi manusia orang
lain dalam tertib kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara”
5. Pasal 28J ayat 2 : “Dalam menjalankan hak dan kebebasannya,setiap orang
wajib tunduk kepada pembatasan yang ditetapkan dengan undang-undang
dengan maksud untuk menjamin pengakuan serta penghormatan atas hak
5
kebebasan orang lain dan untuk memenuhi tuntutan yang adil sesuai dengan
pertimbangan moral, nilai-nilai agama, keamanan, dan ketertiban umum dalam
suatu masyarakat demokratis”
6. Pasal 30 ayat 1: “Tiap-tiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam
usaha pertahanan dan keamanan negara”
Jika ditinjau dari segala aspek yang berkaitan dengan Hak dan Kewajiban warga
negara, maka pasal-pasal yang berkaitan tersebut telah dicantumkan pada UUD
1945.
Pada konteks Hak Asasi Manusia (HAM), Negara menjadi subjek hukum
utama. Hal ini disebabkan karena Negara merupakan entitas utama yang
bertanggung jawab melindungi, menegakkan, dan memajukan hak asasi Manusia,
setidaknya untuk warga negara. Negara juga merupakan international person yang
menjadi pihak dari berbagai perjanjian internasional mengenai HAM, baik yang
berupa konvensi, kovenan, statuta, ataupun bentuk perjanjian lainnya. Negara juga
memiliki tanggung jawab yang melekat sebagai negara dari pihak dari perjanjian
tersebut. Adapun beberapa kewajiban dari negara pada konteks Hak Asasi Manusia
yaitu sebagai berikut.
1. Menghormati: merupakan tanggung jawab negara untuk tidak ikut campur
untuk mengatur warga negaranya ketika melaksanakan hak-haknya. Negara
berkewajiban
untuk tidak melakukan tindakan-tindakan yang akan menghambat pemenuhan
dari seluruh hak asasi.
2. Melindungi: kewajiban negara agar bertindak aktif untuk memberikan jaminan
perlindungan terhadap hak asasi warganya. Negara berkewajiban mengambil
tindakan- tindakan untuk mencegah pelanggaran semua HAM oleh pihak ketiga.
3. Memenuhi: Negara berkewajiban untuk mengambil langkah-langkah legislatif,
6
administratif, hukum, dan tindakan-tindakan lain untuk merealisasikan secara
penuh HAM.
Kewajiban untuk menghormati, melindungi dan memenuhi masing-masing
mengandung unsur kewajiban untuk bertindak (obligation to conduct), yaitu
negara disyaratkan melakukan langkah-langkah tertentu untuk melaksanakan
pemenuhan suatu hak, dan kewajiban untuk berdampak (obligation to result), yaitu
mengharuskan negara untuk mencapai sasaran tertentu memenuhi standar substantif
yang terukur.
Sebagai pihak yang memangku tanggung jawab, negara dituntut harus
melaksanakan dan memenuhi semua kewajiban yang dikenakan kepadanya secara
sekaligus dan segera. Jika kewajiban-kewajiban tersebut gagal untuk dilaksanakan
maka negara akan dikatakan telah melakukan pelanggaran.
Ada dua jenis pelanggaran yang bisa terjadi berkaitan dengan pelaksanaan
kewajiban dan tanggung jawab negara, yaitu:
1. Pelanggaran karena tindakan (by commission) terjadi karena negara justru
malah melakukan tindakan langsung untuk turut campur dalam mengatur hak-
hak warga negara yang semestinya dihormati.
2. Pelanggaran karena pembiaran (by omission) terjadi ketika negara tidak
melakukan sesuai tindakan atau gagal untuk mengambil tindakan lebih lanjut
yang diperlukan untuk melaksanakan kewajiban hukum.
Ketentuan mengenai kewajiban negara dapat dibagi menjadi dua, yaitu dalam
konteks Internasional dan Nasional.
A. Dalam Instrumen HAM Internasional :
7
● Pancasila
● UUD RI 1945
● Peraturan Perundang-undangan:
8
3.1 Kasus Pelanggaran terhadap Hak dan Kewajiban Warga Negara di
Indonesia
9
setelah dilakukan otopsi, dokter menyatakan bahwa Marsinah tewas akibat adanya
penganiayaan berat. Ahli forensik yang mengautopsi jasad Marsinah juga memberi
kesaksian bahwa penyebab dari kematian Marsinah bukan berasal dari pendarahan
tetapi adanya tembakan senjata api. Kematian Marsinah kemudian diusut, yang
kemudian para petinggi dan satpam PT CPS dipaksa mengaku oleh militer terkait
pembunuhan Marsinah dengan melakukan penyiksaan yang sangat bengis terhadap
kedelapan orang tersebut, padahal yang sebenarnya terjadi adalah Kodam V
Brawijaya yang membuat skenario palsu strategi perencanaan dan eksekusi
pembunuhan Marsinah. Kemudian setelah dipaksa mengakui pembunuhan Marsinah
tersebut, kedelapan orang tersebut divonis oleh Pengadilan Negeri Surabaya. Dan
pada 3 Mei 1995, MA memvonis bahwa terdakwa tersebut tidak terbukti melakukan
perencanaan dan membunuh Marsinah. Para terdakwa tersebut dibebaskan, dan
hingga saat ini pembunuh Marsinah yang sebenarnya tidak pernah terungkap.
Kasus yang terjadi pada Marsinah banyak memunculkan fakta yang tidak benar
sehingga para tersangka dapat terhindar dari segala tuduhan, padahal kasus
Marsinah merupakan salah satu pelanggaran HAM yang berat karena dasar hukum
yang dilanggar dalam kasus ini adalah sila kedua, yaitu Kemanusiaan yang Adil dan
Beradab, di mana dalam kasus Marsinah terjadi penyiksaan, perbudakan,
pemerkosaan, hingga pembunuhan. Negara tidak begitu memperhatikan kasus ini
dan bahkan pemerintah seolah-olah ingin menghilangkan jejak dari kasus Marsinah,
bahkan pada tahun 2014, kasus ini sudah kadaluarsa dan akhirnya kasus yang masih
menimbulkan banyak tanda tanya ini kemudian ditutup.
Negara
Berikut ini upaya pencegahan yang dapat dilakukan untuk mengatasi berbagai
kasus pelanggaran hak dan pengingkaran kewajiban warga negara.
11. Supremasi hukum dan demokrasi harus ditegakkan. Pendekatan hukum dan
10
pendekatan dialogis harus dikemukakan dalam rangka melibatkan partisipasi
masyarakat dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Para pejabat penegak
hukum harus memenuhi kewajiban dengan memberikan pelayanan yang baik
dan adil kepada masyarakat, memberikan perlindungan kepada setiap orang dari
perbuatan melawan hukum, dan menghindari tindakan kekerasan yang melawan
hukum dalam rangka menegakkan hukum.
12. Mengoptimalkan peran lembaga-lembaga selain lembaga tinggi negara yang
berwenang dalam penegakan hak dan kewajiban warga negara seperti Komisi
Pemberantasan Korupsi (KPK), Lembaga Ombudsman Republik Indonesia,
Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM), Komisi Perlindungan
Anak Indonesia (KPAI), dan Komisi Nasional Anti Kekerasan terhadap
Perempuan (Komnas Perempuan).
13. Meningkatkan kualitas pelayanan publik untuk mencegah terjadinya berbagai
bentuk pelanggaran hak dan pengingkaran kewajiban warga negara oleh
pemerintah.
14. Meningkatkan pengawasan dari masyarakat dan lembaga-lembaga politik
terhadap setiap upaya penegakan hak dan kewajiban warga negara.
15. Meningkatkan penyebarluasan prinsip-prinsip kesadaran bernegara kepada
masyarakat melalui lembaga pendidikan formal (sekolah/perguruan tinggi)
maupun non-formal (kegiatan-kegiatan keagamaan dan kursus-kursus).
16. Meningkatkan profesionalisme lembaga keamanan dan pertahanan negara.
11
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
1. Hak warga negara merupakan hak yang telah melekat sebagai pada dirinya dalam
kedudukannya sebagai bagian dari suatu negara, sedangkan kewajiban warga
negara adalah segala tanggung jawab yang harus dilaksanakan warga negara
berdasarkan hukum yang berlaku. pelaksanaan hak dan kewajiban bagi warga
negara harus dilakukan secara beriringan dan seimbang dalam kehidupan
demokrasi. Atas dasar ini, maka berlaku hukum yang mengatur mengenai hak
dan kewajiban pada beberapa pasal-pasal di Undang-Undang Dasar 1945
2. Hak dan Kewajiban warga negara Indonesia diatur dalam beberapa pasal pada
UUD 1945. Hal ini menandakan bahwa sebenarnya hak dan kewajiban diatur
dalam berbagai pasal dengan harapan dapat ditegakkan dan menjadi landasan
bagi warga negara.
12
3. Salah satu contoh pelanggaran HAM di Indonesia ada pada pembunuhan seorang
aktivis wanita “Marsinah” Pada Tahun 1993. Marsinah merupakan seorang buruh di
salah satu pabrik arloji yang berada di Sidoarjo, yaitu PT CPS.
4. Banyaknya kasus pelanggaran HAM yang terjadi tentu saja perlu ada yang
namanya pencegahan, seperti meningkatkan profesionalisme lembaga
keamanan dan pertahanan negara dan lain sebagainya.
3.2 Saran
13
KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA LEMBAGA NEGARA PENGAWAL
KONSTITUSI;.
14
Wilujeng, S. R. (2013, December). HAK ASASI MANUSIA: TINJAUAN DARI
ASPEK
HISTORIS DAN YURIDIS. Humanika: Jurnal Ilmiah Kajian Humaniora,
18(2). https://dx.doi.org/10.14710/humanika.18.2.
15