LP EFUSI PLEURA Sagita
LP EFUSI PLEURA Sagita
LP EFUSI PLEURA Sagita
Disusun Oleh :
NIM. 19037140048
UNIVERSITAS BONDOWOSO
2022
LEMBAR PENGESAHAN
Asuhan Keperawatan ini diajukan sebagai salah satu evaluasi (penilaian) pada
Praktek Klinik Keperawatan III
.................................... ............................................
Kepala Ruangan
.....................................
LEMBAR PERSETUJUAN
Laporan pendahuluan ini diajukan sebagai salah satu evaluasi (penilaian) pada
Praktek Klinik Keperawatan III
.................................... ............................................
LEMBAR KONSULTASI
Ruangan : Adenium
Efusi pleura adalah pengumpulan cairan dalam ruang pleura yang terletak
diantara permukaan visceral dan parietal, proses penyakit primer jarang terjadi tetapi
biasanya merupakan penyakit sekunder terhadap penyakit lain. Secara normal, ruang
(Smeltzer dan Suzanne, 2002). Efusi pleura adalah istilah yang digunakan bagi
Menurut (Black & Hawks, 2014), efusi pleura merupakan penumpukan cairan
pada rongga pleura. Cairan pleura merembes secara terus menerus ke dalam rongga
dada dari kapiler-kapiler yang membatasi pleura parictalis dan diserap Kembali oleh
kapiler dan sistem limfatik pleura visceralis, Penumpukan cairan Pada rongga pleura
dapat terjadi karena proses sekunder dari penyakit lain. Efusi pada pleura dapat
berupa cairan jernih, transudate, eksudat, atau dapat berupa darah atau pus (Umara,
2021).
Efusi pleura adalah akumulasi cairan yang berlebihan di dalam rongga pleura.
peritoneum).
rusak dan masuk kedalam paru yang dilapisi pleura tersebut atau kedalam
b. Rasio cairan pleura dengan dehidrogenase laktat (LDH) lebih dari 0,6.
c. LDH cairan pleura dua pertiga atas batas normal LDH serum.
metastasis (mis, kanker paru, payudara, lambung, atau ovarium), hemotorak, infark
B. Etiologi
1. Infeksi
a. Tuberculosis
b. Pneumonitis
c. Absas paru
d. Penorasi esophagus
e. Abses subfrenik
2. Non infeksi
a. Karsinoma paru
c. Karsinoma mediastinum
d. Tumor ovarium
f. Gagal hati
g. Gagal ginjal
h. Hipotiroidisme
i. Kilotoraks
j. Emboli paru
Tampilan cairan efusi pleura
Hemoragik Keganasan
Trauma
C. Manifestasi Klinis
setelah cairan cukup banyak rasa sakit hilang. Bila cairan banyak, penderita
2. Adanya gejala penyakit penyebab seperti demam, menggigil, dan nyeri dada
3. Deviasi trachea menjauhi tempat yang sakit dapat terjadi jika terjadi
4. Pemeriksaan fisik dalam keadaan berbaring dan duduk akan berlainan, karena
cairan akan berpindah tempat. Bagian yang sakit akan kurang bergerak dalam
pernapasan, fremitus melemah (raba dan vocal), pada perkusi didapati daerah
6. Pada permulaan dan akhir penyakit terdengar krepitasi pleura (Sudoyo dkk,
2009).
D. Pathway Efusi Pleura
Peradangan pleura
mediatinum.
2. Ultrasonografi.
tampilan, sitologi, berat jenis. Fungsi pleura diantara linea aksilaris anterior
dan posterior, pada sela iga ke-8. Didapati cairan yang mungkin serosa
Bila cairan serosa mungkin berupa transudat (hasil bendungan) atau eksudat
(hasil radang).
4. Cairan pleura dianalisis dengan kultur bakteri, pewarnaan gram, basil tahan
asam (untuk TBC), hitung sel darah merah dan putih, pemeriksaan kimiawi
F. Penatalaksanaan
1. Tirah baring
Tirah baring bertujuan untuk menurunkan kebutuhan oksigen karena
2. Thorakosentesis
Drainase cairan jika efusi pleura menimbulkan gejala subjektif seperti nyeri,
dispneu, dan lain-lain. Cairan efusi sebanyak 1-1,5 liter perlu dikeluarkan
segera untuk mencegah meningkatnya edema paru. Jika jumlah cairan efusi
lebih banyak maka pengeluaran cairan berikutnya baru dapat dilakukan 1 jam
kemudian.
3. Antibiotik
4. Pleurodesis
Pada efusi karena keganasan dan efusi rekuren lain, diberikan obat
1. Pengkajian Keperawatan
Pengkajian dapat berasal dari langsung dari pasien, orangtua, keluarga, atau
sekunder petugas kesehatan atau data rekam medis. Data yang diperoleh berupa data
obyektif (yang dapat dilihat atau diperiksa) maupun subyektif (dari keterangan pasien
maupun orangtua).
a. Identitas klien.
e. Riwayat penyakit dalam keluarga apakah ada yang menderita penyakit paru-paru.
f. Riwayat kehamilan dan persalinan: anak lahir tidak langsung menangis, ketuban
h. Status nutrisi: BB. TB. LILA. Termasuk gizi baik, kurang atau buruk
oksigen menurun.
1. Sistem neurologi : tingkat kesadaran dari compos mentis sampai coma, skor
2. Sistem pemafasan :
3. Sistem kardiovaskuler: slanosis, pucat, akral hangat/dingin, CRT < 3detik/ >3 detik
5. Sistem urinaria / eliminasi frekuensi BAB, BAK, perlu bantuan atau tidak, urin
output.
6. Sistem Integumen: warna kulit (pucat, sianosis, mottled, kuning), terdapat luka
2. Diagnosa Keperawatan
Definisi
Penyebab
1. Hambatan upaya napas (mis. nyeri saat bernapas, kelemahan otot pernapasan)
Subjektif Objektif
kussmaul, Cheyne-stokes)
Subjektif Objektif
meningkat
2. Cedera Kepala
3. Trauma thoraks
5. Multiple Sclerosis
6. Myasthenia Gravis
7. Stroke
8. Kuadriplegi
9. Intoksikasi Alkohol
Intervensi Keperawatan
Intervensi Rasional
Observasi
alami pasien
Monitor pola napas (seperti bradipnea, Untuk mengetahui pola napas yang
ekspansi paru
pasien
pada pasien
Terapeutik
Edukasi
klien
2.Nyeri Akut
Definisi
aktual atau fungsional dengan onset mendadak atau lambat dan berintensitas ringan
Penyebab
3. Agen pencedera fisik (mis abses, amputasi terbakar terpotong mengangkat berat
Subjektif Objektif
3. Gelisah
5. Sulit tidur
Subjektif Objektif
5. Menarik diri
7. Diaforesis
1. Kondisi pembedahan
2. Cedera traumatis
3. Infeksi
5. Glaukoma
Intervensi Keperawatan
Intervensi Rasional
Observasi
rasakan klien
Terapeutik
rasa nyeri (missal suhu ruangan, dapat mengontrol nyeri yang dirasakan
pencahayaan, kebisingan.
nyeri
Edukasi
Jelaskan strategi meredakan nyeri Strategi redakan nyeri dapat di lakukan
farmakologis
Kolaborasi
perlu klien
Definisi
Perasaan kurang senang lega dan sempurna dalam dimensi psikospiritual lingkungan
dan sosial.
Penyebab
1. Gejala penyakit
4. Kurangnya privasi
Subjektif Objektif
1. Mengeluh tidak nyaman Gejala dan Tanda Minor
Subjektif Objektif
6. Mengeluh lelah
1 Penyakit kronis
2 Keganasan
3 Distres psikologis
4. Kehamilan
Intervensi Rasional
Observasi
Identifikasi teknik relaksasi yang Teknik relaksasi yang efektif yaitu tarik
tekanan darah dan suhu sebelum dan frekuensi nadi, tekanan darah pada saat
Terapeutik
Edukasi
musik, mediasi
melatih teknik yang dipilih mengulangi tarik nafas dalam jika klien
4.Intoleransi Aktivitas
Definisi
Penyebab
2. Tirah baring
3. Kelemahan
4. Imobilitas
Subjektif Objektif
istirahat
Subjektif Objektif
saat/setelah aktivitas
iskemia
4. Sianosis
1. Anemia
5. Aritmia
8. Gangguan muskuloskeletal
Intervensi Keperawatan
Intervensi Rasional
Observasi
Terapeutik
sehari-hari
Kolaborasi
5.Defisit Nutrisi
Definisi
Penyebab
Subjektif Objektif
Subjektif Objektif
5. Sariawan
8. Diare
1. Stroke
2. Parkinson
3. Mobius syndrome
4. Cerebral palsy
5. Cleft lip
6. Cleft palate
9. Luka bakar
10. Kanker
11. Infeksi
12. AIDS
4. Intervensi Keperawatan
Intervensi Rasional
Observasi
dibutuhkan klien
Identifikasi kebutuhan kalori dan jenis Untuk mengetahui kebutuhan kalori
pasien
Terapeutik
Berikan makanan tinggi kalori dan Untuk memperbaiki gizi pada kondisi
Edukasi
Kolaborasi
2.
DAFTAR PUSTAKA
Nurarif A. H. dan Kusuma H (2016). Asuhan Keperawatan Praktis, Edisi Revisi Jilid
2. Yogyakarta: Mediaction
PPNI (2018). Standar Luaran Keperawatan Indonesia: Definisi dan Kriteria Hasil
Keperawatan, Edisi 1. Jakarta: DPP PPNI