Makalah Penyakit Genetika Meli
Makalah Penyakit Genetika Meli
Makalah Penyakit Genetika Meli
PENDAHULUAAN
A.Latar belakang
Kita sering mendengar atau menemui seseorang yang menderita penyakit sejak lahir .
dan ada juga seseorang yang ketika sudah dewasa mendapat suatu penyakit tertentu yang
tidak disebabkan oleh virus yang menyerang dirinya . juga tidak disebabkan oleh pola hidup
dan kesehatan yang dijalankannya. Seseorang bisa saja terkena penyakit yang disebabkan
oleh keturunan . penyakit yang diturunkan secara turunan atau kita kenal dengan penyakit
genetika . Genetika adalah ilmu yang mempelajari fariasi dan karakteristik sifat sifat yang
diturunkan . gen merupakan urutan unik asam deogsiribonukleat (DNA) yang merupakan
kode untuk protein tertentu . gen kita di turunkan dari orang tua kita , gen inilah yang
menentukan rupa kita dan bagaiman reaksi kita terhadap keadaan tertentu . beberapa
gangguan atau penyakit diketahui merupakan keturunan suatu gen tunggal . beberapa
penyakit lainnya tergantung dalam penurunan kelompok gen atau kromosom defektif .
Pengetahuai mengenai gen yang menyebabkan penyakit menyebabkan lilakukannya riset
mengenai terapi gen , yang bertujuan memberikan salinan gen normal kepada pasien yang
terkena . karena banyak penyakit genetik dapat di deteksi dengan teknik skrining genetik
pada embrio tahap awal . skrining genetik juga penting dalam penilaian resiko terjadinya
penyakit di kehidupan mendatang , misalkan jenis kangker dan penyakit Alzheimer .
Identivikasi gen yang terlibat dalam penyakit akan mempengaruhi terapi pasien di masa
depan , selain mengobati dan merawat pasien dengan penyakit tahap lanjut , pasien akan
disarankan mengenai terapi yang akan mencegah penyakit yang kemungkinan besar terjadi
kepada mereka .
B. rumusan masalah
Makalah ini di buat dengan harapan agar kami sebagai mahasiswa dapat mengetahui
makna Adapun tujuan dari penulisan makalah ini yakni :
A. Pengertian
Genetik Genetik adalah ilmu yang mempelajari sifat sifat keturunan (hereditas), serta
segala seluk beluknya secara ilmiah . Orang yang dianggap sebagai “Bapak Genetika” adalah
JOHAN GREGOR MENDEL. Orang yang mempelajari sifat sifat menurun yang diwariskan
dari sel sperma adalah HAECKEL (1868). GALUR MURNI adalah vanetas yang terdiri dari
genotip yang homosigot “F” (=filium) menyatakan turunan , sedangkan simbol “P”
(=parentum) menyatakan induk . HIBRIDA (BASTAR) adalah keturunan dari penyerbukan
silang dengan sifat sifat beda jika satu sifat beda disebut MONOHIBRIDA , jika dua sifat
beda disebut DIHIBRIDA . DOMINAN adlah sifat sifat yang tampak (MANIFES) pada
keturunan . RESESIF adlah sifat sifat yang tidak muncul pada keturunan . Genetika adalah
ilmu yang mempelajari fariasi dan karakteristik sifat sifat yang diturunkan . gen merupakan
urutan unik asam deogsiribonukleat (DNA) yang merupakan kode untuk protein tertentu . gen
kita di turunkan dari orang tua kita , gen inilah yang menentukan rupa kita dan bagaiman
reaksi kita terhadap keadaan tertentu . beberapa gangguan atau penyakit diketahui merupakan
keturunan suatu gen tunggal . beberapa penyakit lainnya tergantung dalam penurunan
kelompok gen atau kromosom defektif . Pengetahuai mengenai gen yang menyebabkan
penyakit menyebabkan dilakukannya riset mengenai terapi gen , yang bertujuan memberikan
salinan gen normal kepada pasien yang terkena . Kromosom adalah struktur benang dalam
inti sel yang bertanggung jawab dalam hal sifat keturunan (hereditas). Kromosom adalah
KHAS bagi makhluk hidup. Pada manusia terdapat 23 pasang kromosom kromosom (X dan
Y)memiliki struktur kromosom yang berbeda tetapi kromosom yang lainnya (autosom)
memiliki pasangan dengan struktur yang sama . Kromosom wanita normal adalah XX ,
sedangkan kromosom laki laki normal adalah XY. identifikasi dan perhitungan jumlah
kromosom dalam sel dapat di lakukan dengan teknik pewarnaan khusus atau yang biasa di
sebut Kariotipe . Dikenal dua macam kromosom yaitu:
Walau setiap gen mengkode karakteristi (sifat) yang spesifik , namun tidak semua gen
sama . hal ini di sebabkan oleh karena setiap gen tersusun oleh du alel , yang mengkode dua
sifat yang sama , dari masing masing orangtua / induk . Alel dapat identik (homozigot) berarti
alel dari setiap induk adalah sama . atau dapat pula berbeda (heterozigot) dimana alel dari
setia induk berbeda . pada ganbar di bawah setia gen mengkode suatu sifat yang hanya di
ekspresikan jika gen tersebut adalah hemozigot . sehingga seseorang dengan gen ini akan
mampu melipat lidah dan menggerakkan telinga , tetapi tidak memiliki identasi (lesung pipi).
Berdasarkan sifat alel , kelainan genetik di golongkan menjadi berikut :
Kelainan genetik yang di sebabkan oleh faktor alel tunggal autosomal yang
dominan .
Kelainan genetik yang di sebabkan oleh faktor alel tunggal autosomal yang
resesif .
Kelainan genetik yang di sebabkan alel tertaut dengan kromosom seks /
kelamin .
Kelainan genetik yang di sebabkan oleh pengaruh aberasi kromosom .
Gen adalah "substansi hereditas" yang terletak di dalam kromosom. Semua informasi
genetika organisme di sampaikan dari sel ke sel melalui DNA di dalam nukleus . DNA
tersusun dari gen pada kromosom . Gen tersusun dari dua alel . Gen bersifat antara lain : -
Sebagai materi tersendiri yang terdapat dalam kromosom. - Mengandung informasi genetika.
- Dapat menduplikasikan diri pada peristiwa pembelahan sel. Sepasang kromosom adalah
"HOMOLOG" sesamanya, artinya mengandung lokus gen-gen yang bersesuaian yang disebut
ALELA.
Kelainan genetika (genetic abnormally) adalah sebuah kondisi kelainan oleh satu atau
lebih gen yang menyebabkan sebuah kondisi fenotipe klinis atau merupakan penyimpangan
dari sifat umum/sifat rata-rata manusia. Penyakit Genetika (genetic disorder) adalah penyakit
yang muncul karena tidak berfungsinya faktor-faktor genetik yang tidak mengatur struktur
dan fungsi fisiologi tubuh manusia Penyakit genetika disebabkan oleh adanya kelainan gen
yang di turunkan saat terjadinya pembuahan sel sperma terhadap ovum . Penyakit genetika
bisa saja diturunkan dari orang tua yang sehat , namun memiliki gen yang rusak sehingga si
anak memiliki gen yang rusak juga . Selain itu , bisa juga disebabkan oleh adanya ketidak
normalan jumlah kromosom antara kromosom X dan Y . Juga bisa karena kerapuhan sindrom
X yang disebabkan adanya mutasi gen berulang . Ketidak normalan jumlah kromosom dapat
dilihat dari standar disasi jumlah krosom pada manusia . Pada manusia , formula kromosom
kaum pria yakni 46,XY atau dapat ditulis 44+xy , sedangkan kaum wanita yakni 46,xx , atau
dapat di tulis 44+ xx . Kelebihan atau kekurangan jumlah kromosom , bisa menyebabkan
penyakit genetik .
Kelainan Terpaut Kromosom Seks Terangkai seks parsial (x dan y).Kelainan resesif
terangkai x pada kromosom x Fibrosis Kristik Fibrosis kristik adalah penyakit multisistem
dengan karakteristik produksi mukus (lendir) yang kental di paru paru dan pankreas . anank
anak dalam penyakit ini rentang terinfeksi . terutama terinfeksi bakteri kronik . Anak anak
yang lahir dengan penyakit ini memiliki orang tua dengan gen heterozigot . kemungkinan
memiliki anak yang terkena penyakit ini adalah 1 berbanding 4 , dengan anak karier adalah 1
banding 2 , dan anak yang sehat adalah 1 banding 4 . F. Penyebab Kelainan Genetik
Beberapa penyebab kelainan dan penyakit genetik antara lain: Disebabkan oleh mutasi gen .
Mutasi gen adalah perubahan susunan gen yang umumnya tidak sempurna atau cacat . Oleh
karena itu , alel mutan bersifar resesif , sedangkan alel normalnya dominan . Namun adajuga
mutasi yang bersifat dominan . Ketidaknormalan jumlah kromosom seperti dalam sindrome
down (adanya ekstra kromosom 21) dan sindrom klinefelter (laki-laki dengan 2 kromosom x)
gen rusak yang diturunkan dari orang tua, dalam kasus ini, penyakit genetik juga dikenal
dengan istilah penyakit keturunan. Kondisi ini terjadi ketika individu lahir dari dua individu
sehat pembawa gen rusak tersebut, tetapi dapat juga terjadi ketika gen yang rusak tersebut
merupakan gen yang dominan . G.Pola Penurunan Gen Prediksi kemungkinan penurunan
suatu gen dapat dilakukan dengan melihat diagram silsilah yang memperlihatkan hubungan
genetik antar generasi . Diagram silsilah dapat membantu mengidentikasi apakah gen tersebut
dibawa dalam kromosom seks (X dan Y) atau autosom (kromosom non seks).
Diagram ini juga dapat menunjukkan apakah gen tersebut bersifat dominan atau resesif
dan apakah seseorang dapat menjadi pembawa gen (karier) resesif yang dapat di turunkan ke
generasi berikutnya . H. Pengertian Interaksi Gen Interaksi gen adalah penyimpangan semu
terhadap hukum Mendel yang tidak melibatkan modifikasi nisbah fenotipe, tetapi
menimbulkan fenotipe-fenotipe yang merupakan hasil kerja sama atau interaksi dua pasang
gen nonalelik. Selain terjadi interaksi antar alel, interaksi juga dapat terjadi secara genetik.
Selain mengalami berbagai modifikasi rasio fenotipe karena adanya peristiwa aksi gen
tertentu, terdapat pula penyimpangan semu terhadap hukum Mendel yang tidak melibatkan
modifikasi rasio fenotipe, tetapi menimbulkan fenotipe-fenotipe yang merupakan hasil kerja
sama atau interaksi dua pasang gen nonalelik. Peristiwa semacam ini dinamakan interaksi gen
menurut ( Suryo: 2001). Peristiwa interaksi gen pertama kali dilaporkan oleh W. Bateson dan
R.C. Punnet setelah mereka mengamati pola pewarisan bentuk jengger ayam. Menurut
William D. Stansfield ( 1991 : 56 ) fenotipe adalah hasil produk gen yang dibawa untuk
diekspresikan ke dalam lingkungan tertentu. Lingkungan ini tidak hanya meliputi berbagai
faktor eksternal seperti: temperatur dan banyaknya suatu kualitas cahaya. Sedangkan faktor
internalnya meliputi: Hormon dan enzim. Gen merinci struktur protein. Semua enzim yang
diketahui adalah protein. Enzim melakukan fungsi katalis, yang menyebabkanpemecahan
atau penggabungan berbagai molekul. Semua reaksi kimiawi yang terjadi di dalam sel
merupakan persoalan metabolisma.
Reaksi – reaksi ini merupakan reaksi pengubahan bertahap satu substansi menjadi
substansi lain, setiap langkah ( tahap) diperantarai oleh suatu enzim spesifik. Semua langkah
yang mengubah substansi pendahulu ( precursor ) menjadi produk akhir menyusun suatu jalur
biosintesis.Interaksi gen terjadi bila dua atau lebih gen mengekspresikan protein enzim yang
mengkatalis langkah – langkah dalam suatu jalur bersama. I. Contoh Interaksi Gen Peristiwa
interaksi gen berupa avatisme pertama kali dilaporkan oleh W. Bateson dan R.C. Punnet
setelah mereka mengamati pola pewarisan bentuk jengger ayam. Karakter jengger tidak
hanya diatur oleh satu gen, tetapi oleh dua gen yang berinteraksi. Dalam hal ini terdapat
empat macam bentuk jengger ayam yaitu mawar, kacang, walnut, dan tunggal. Persilangan
ayam berjengger rose dengan ayam berjengger pea menghasilkan keturunan dengan bentuk
jengger yang sama sekali berbeda dengan bentuk jengger kedua induknya. Ayam hibrid (hasil
persilangan) ini memiliki jengger berbentuk walnut. Selanjutnya, apabila ayam berjengger
walnut disilangkan dengan sesamanya, maka diperoleh generasi F2 dengan rasio fenotipe
walnut : rose : pea : single = 9 : 3 : 3 : 1. Dari rasio fenotipe tersebut, terlihat adanya satu
kelas fenotipe yang sebelumnya tidak pernah dijumpai, yaitu bentuk jengger tunggal.
Munculnya fenotipe ini, dan juga fenotipe walnut, mengindikasikan adanya keterlibatan dua
pasang gen nonalelik yang berinteraksi untuk menghasilkan suatu fenotipe. Kedua pasang
gen tersebut masing-masing ditunjukkan oleh fenotipe rose dan fenotipe pea. Apabila gen
yang bertanggung jawab atas munculnya fenotipe rose adalah R, sedangkan gen untuk
fenotipe pea adalah P, maka keempat macam fenotipe tersebut masing-masing dapat
dituliskan sebagai R-pp untukr os e, rrP- untukpea, R-P- untukwalnut, dan rrpp untuk single.
Selain itu, biasanya kita beranggapan bahwa suatu sifat keturunan yang nampak pada suatu
individu itu ditentukan oleh sebuah gen tunggal, misalnya bunga merah oleh gen R, bunga
putih oleh gen r, buah bulat oleh gen B, buah oval (lonjong) oleh gen b, batang tiggi oleh gen
T, batang pendek oleh gen t dll. Akan tetapi dalam kehidupan sehari-hari seringkali kita
mengetahui bahwa cara diwariskannya sifat keturunan tidak mungkin diterangkan dengan
pedoman tersebut di atas, karena sulit sekali disesuaikan dengan hukum-hukum Mendel.
Sebuah contoh klasik yang dapat dikemukakan di sini ialah hasil percobaan Wiliam Bateson
dan R.C Punnet yang telah di bicarakan sebelumnya diatas. Mereka mengawinkan berbagai
macam ayam negeri dengan memperhatikan bentuk jengger di atas kepala.
Ayam Wyandotte mempunyai jenger tipe mawar (“rose“), sedang ayam Brahma
berjengger tipe ercis(“pea“). Pada waktu dikawinkan ayam berjengger rose didapatkan ayam-
ayam F1 yang kesemuanya mempunyai jengger bersifatwalnut (“walnut“= nama semacam
buah). Mula- mula dikira bahwa jengger tipe walnut ini intermedier. Tetapi yang
mengherankan ialah bahwa pada waktu ayam-ayam walnut itu dibiarkan kawin sesamanya
dan dihasilkan banyak ayam-ayam F2 maka perbandingan 9:3:3:1 nampak dalam keturunan
ini. Kira-kira 9/16 bagian dari ayam-ayam F2 ini berjengger walnut. 3/16 mawar, 3/16 ercis
dan 1/16 tunggal (single). Fenotip jengger yang baru ini disebabkan karena adanya interaksi
(saling pengaruh) antara gen- gen. Adanya 16 kombinasi dalam F2 memberikan petunjuk
bahwa ada 2 pasang alel yang berbeda ikut menentukan bentuk dari jengger ayam. Sepasang
gen menentukan tipe jengger mawar dan sepasang gen lainnya untuk tipe jengger ercis.
Sebuah gen untukrose dan sebuh gen untukpea mengadakan interaksi menghasilkan jengger
walnut, seperti terlihat pada ayam-ayam F1. Jenggerrose ditentukan oleh gen dominan R
(berasal dari “rose”), jengger pea oleh gen dominan P (berasal dari “pea”). Karena itu ayam
berjengger mawar homozigot mempunyai genotip RRpp, sedangkan ayam berjengger ercis
homozigot mempunyai genotip rrPP. Perkawinan dua ekor ayam ini menghasilkan F1 yang
berjengger walnut (bergenotip RrPp) dan F2 memperlihatkan perbandingan fenotip 9:3:3:1.
Selain mengalami berbagai modifikasi nisbah fenotipe karena adanya peristiwa aksi gen
tertentu, terdapat pula penyimpangan semu terhadap hukum Mendel yang tidak melibatkan
modifikasi nisbah fenotipe, tetapi menimbulkan fenotipe-fenotipe yang merupakan hasil kerja
sama atau interaksi dua pasang gen nonalelik. Peristiwa semacam ini dinamakan interaksi
gen.
Peristiwa interaksi gen pertama kali dilaporkan oleh W. Bateson dan R.C. Punnet setelah
mereka mengamati pola pewarisan bentuk jengger ayam. Dalam hal ini terdapat empat
macam bentuk jengger ayam, yaitu mawar, kacang, walnut, dan tunggal J. Tipe-tipe jengger
ayam Persilangan ayam berjengger mawar dengan ayam berjengger kacang menghasilkan
keturunan dengan bentuk jengger yang sama sekali berbeda dengan bentuk jengger kedua
tetuanya. Ayam hibrid (hasil persilangan) ini memiliki jengger berbentuk walnut.
Selanjutnya, apabila ayam berjengger walnut disilangkan dengan sesamanya, maka diperoleh
generasi F2 dengan nisbah fenotipe walnut : mawar : kacang : tunggal = 9 : 3 : 3 : 1. Dari
nisbah fenotipe tersebut, terlihat adanya satu kelas fenotipe yang sebelumnya tidak pernah
dijumpai, yaitu bentuk jengger tunggal. Munculnya fenotipe ini, dan juga fenotipe walnut,
mengindikasikan adanya keterlibatan dua pasang gen nonalelik yang berinteraksi untuk
menghasilkan suatu fenotipe. Kedua pasang gen tersebut masing-masing ditunjukkan oleh
fenotipe mawar dan fenotipe kacang. Apabila gen yang bertanggung jawab atas munculnya
fenotipe mawar adalah R, sedangkan gen untuk fenotipe kacang adalah P, maka keempat
macam fenotipe tersebut masing- masing dapat dituliskan sebagai R-pp untuk mawar, rrP-
untuk kacang, R-P- untuk walnut, dan rrpp untuk tunggal. Dengan demikian, diagram
persilangan untuk pewarisan jengger ayam dapat dijelaskan seperti pada Gambar 2.13. P :
RRpp x rrPP mawar kacang F1 : RrPp walnut F2 : 9 R-P- walnut 3 R-pp mawar walnut :
mawar : kacang : tunggal 3 rrP- kacang 9 : 3 : 3 : 1 1 rrpp tunggal bertanggung jawab atas
munculnya fenotipe mawar adalah R, sedangkan gen untuk fenotipe kacang adalah P, maka
keempat macam fenotipe tersebut masing-masing dapat dituliskan sebagai R-pp untuk
mawar, rrP- untuk kacang, R-P- untuk walnut, dan rrpp untuk tunggal. Dengan demikian,
diagram persilangan untuk pewarisan jengger ayam dapat dijelaskan seperti pada Gambar
berikut ini. Kesimpulannya : 1. Fenotip jengger yang baru ini disebabkan karena adanya
interaksi (saling pengaruh) antara gen-gen. Adanya 16 kombinasi dalam F2 memberikan
petunjuk bahwa ada 2 pasang alel yang berbeda ikut menentukan bentuk dari jengger ayam.
Sepasang alel menentukan tipe jengger mawar dan sepasang alel lainnya untuk tipe jengger
Kacang. 3. Sebuah gen untuk mawar dan sebuh gen untuk kacang mengadakan interaksi
menghasilkan jengger walnut, seperti terlihat pada ayam-ayam F1. 4. Jengger mawar
ditentukan oleh gen dominan R(berasal dari “rose”), jengger kacang oleh gen dominan P
(berasal dari “pea”). Karena itu ayam berjengger mawar homozigot mempunyai genotip
RRpp, sedangkan ayam berjengger kacang homozigot mempunyai genotip rrPP. 6.
Sedangkan ayam yang berjengger Tunggal adalah Ayam yang homozigot resesif. 7.
Perkawinan dua ekor ayam ini menghasilkan F1 yang berjengger walnut (bergenotip RrPp)
dan F2 memperlihatkan perbandingan fenotip 9:3:3:1. 8. Gen R dan gen P adalah bukan alel,
tetapi masing-masing domina terhadap alelnya (R dominan terhadap r, P dominan terhadap
p). sebuah atau sepasang gen yang menutupi (mengalahkan) ekspresi gen lain yang buka
alelnya dinamakan gen yang epistasis. Gen yang dikalahkan ini tadi dinamakan gen yang
hipostasis. Peristiwanya disebut epistasi dan hipostasi.
BAB III
KESIMPULAN
A. Kesimpulan
Dari pembahasan di atas dapat di simpulkan bahwa gen merupakan uraian unik asam
deogsiribonukleat (DNA) yang merupakan kode untuk protein tertentu . gen kita di turunkan
dari orang tua kita , gen inilah yang menentukan rupa kita dan bagaiman reaksi kita terhadap
keadaan tertentu . beberapa gangguan atau penyakit diketahui merupakan keturunan suatu
gen tunggal . beberapa penyakit lainnya tergantung dalam penurunan kelompok gen atau
kromosom defektif . Kelainan genetika (genetic abnormally) adalah sebuah kondisi kelainan
oleh satu atau lebih gen yang menyebabkan sebuah kondisi fenotipe klinis atau merupakan
penyimpangan dari sifat umum/sifat rata-rata manusia. Penyakit Genetika (genetic disorder)
adalah penyakit yang muncul karena tidak berfungsinya faktor-faktor genetik yang tidak
mengatur struktur dan fungsi fisiologi tubuh manusia penyakit genetika disebabkan oleh
adanya kelainan gen yang di turunkan saat terjadinya pembuahan sel sperma terhadap ovum .
penyakit genetika bisa saja diturunkan dari orang tua yang sehat , namun memiliki gen yang
rusak sehingga si anak memiliki gen yang rusak juga . Interaksi gen adalah penyimpangan
semu terhadap hukum Mendel yang tidak melibatkan modifikasi nisbah fenotipe, tetapi
menimbulkan fenotipe-fenotipe yang merupakan hasil kerja sama atau interaksi dua pasang
gen nonalelik. Selain terjadi interaksi antar alel, interaksi juga dapat terjadi secara genetik.
Selain mengalami berbagai modifikasi rasio fenotipe karena adanya peristiwa aksi gen
tertentu, terdapat pula penyimpangan semu terhadap hukum Mendel yang tidak melibatkan
modifikasi rasio fenotipe, tetapi menimbulkan fenotipe-fenotipe yang merupakan hasil kerja
sama atau interaksi dua pasang gen nonalelik. Peristiwa semacam ini dinamakan interaksi gen
menurut ( Suryo: 2001). Peristiwa interaksi gen pertama kali dilaporkan oleh W. Bateson dan
R.C.
B.Saran
DAFTAR PUSTAKA