TUGAS KELOMPOK KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA - SOP Alat Pengolah Tanah
TUGAS KELOMPOK KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA - SOP Alat Pengolah Tanah
TUGAS KELOMPOK KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA - SOP Alat Pengolah Tanah
KERJA
(SOP Penggunaan Traktor Roda 2 dan Roda 4)
KELOMPOK 2:
PENDAHULUAN
1. 1. Latar Belakang
1. 2. Rumusan Masalah
1. 3. Tujuan
PEMBAHASAN
Pemeriksaan traktor roda dua merupakan bagian dari persiapan traktor sebelum
dioperasikan. Pemeriksaan traktor sebelum operasi sangat penting. Diharapkan dengan adanya
pemeriksaan ini kondisi traktor dapat diketahui sejak dini, sehingga penanganannya tidak
terlalu sulit. Ada beberapa hal dari bagian traktor yang perlu dilakukan pemeriksaan, yaitu:
Semua mur-baut dan pengikat yang lain harus diperiksa. Jika dibiarkan kendur akan
mengakibatkan kerusakan yang lebih berat.
Ketegangan V-belt harus tepat. Belt yang dipakai cukup lama akan mengembang
sehingga belt akan kendur. Tekan pada bagian tengah belt dengan jari. Ukur besarnya
kelenturan belt.
Tangki harus terisi cukup bahan bakar. Pemeriksaan bahan bakar dapat dilihat dari
selang penduga yang berada di samping tangki bahan bakar. Isi tangki dengan bahan bakar
apabila kurang.
Tenaga penggerak traktor yang biasa digunakan adalah motor diesel. Bahanbakar yang
masuk ke dalam ruang pembakaran harus betul-betul bersih. Kotoran yang mengendap
biasanya diperiksa pada mangkuk gelas. Untuk memeriksa elemen saringan, kran bahan bakar
harus ditutup terlebih dahulu, sebelum membuka mangkuk gelas. Mangkuk gelas yang kotor
dan ada endapan air, dibersihkan. Saringan yang kotor, dibersihkan.
Saringan udara traktor roda dua banyak yang menggunakan tipe basah. Tutup saringan
dibuka dan diperiksa kebersihan saringan kawat serta ketinggian permukaan dan kebersihan
oli. Saringan yang sudah kotor dibersihkan. Oli yang kotor diganti dan oli yang berkurang
ditambah dengan oli jenis yang sama.
Biasanya motor traktor menggunakan sistem pendingin air, tipe radiator. Periksa
keberadaan air dan kebersihan ram radiator. Apabila airnya kurang, ditambah. Apabila airnya
kotor, diganti.
Seluruh tuas kendali/kontrol harus beroperasi dengan baik. Ada beberapa tuas kontrol
yang bisa diatur gerak bebasnya, seperti: kopling utama, rem, kopling kemudi, dan gas.
Tekanan ban harus standart ( 16,5 psi). Tidak boleh terlalu keras atau kempes. Apabila
kurang ditambah tekanan anginnya. Apabila lebih, dikurangi tekanan anginnya. Apabila
berbeda tekanan anginnya, disamakan, agar tidak berbelok ke arah tekanan yang lebih rendah.
Bagian-bagian yang bergesekan, perlu diberi pelumas, agar tidak timbul gesekan dan
panas. Ada beberapa bagian dari traktor roda dua yang perlu dilumasi, yaitu:
1) Bagian dalam motor. Oli motor dapat diperiksa dengan tongkat penduga. Cukup
tidaknya dan kotor tidaknya oli perlu diperiksa. Apabila kurang, ditambah olinya.
Apabila sudah kotor, diganti olinya.
2) Gigi transmisi. Cukup tidaknya dan kotor tidaknya oli perlu diperiksa. Apabila kurang,
ditambah olinya. Apabila sudah kotor, diganti olinya.
3) Kabel kopling kemudi dan gas. Agar tidak berkarat dan lengket perlu dilumasi dengan
oli SAE 30/40.
4) Bagian lain dari traktor yang bergesekan, seperti cam/pengait kopling utama. Untuk
mencegah keausan, perlu dilumasi dengan oli SAE 30/40.
Implemen yang akan dioperasikan harus betul-betul siap. Kelengkapan implemen perlu
diperiksa. Implemen yang bergerak, perlu diberi pelumas.
k). Persiapan peralatan tangan.
Peralatan tangan yang sering dipakai, terutama yang digunakan untuk mengoperasikan
implemen, harus dibawa.
Sebagian besar, traktor roda dua menggunakan motor diesel sebagai tenaga penggerak
dan dihidupkan dengan engkol. Berikut ini akan dijelaskan Langkah-langkah penting dalam
menghidupkan dan mematikan traktor roda dua, beserta tujuannya.
1) Tuas kopling utama diposisikan “OFF” atau “rem”, sehingga traktor tidak berjalan pada
saat dihidupkan.
3) Buka kran bahan bakar, sehingga terjadi aliran bahan bakar ke ruang pembakaran.
4) Gas dibesarkan pada posisi “start”, sehingga pada saat dihidupkan akan ada aliran
bahan bakar (solar) yang cukup di ruang pembakaran.
5) Tuas dekompresi ditarik dengan tangan kiri, untuk menghilangkan tekanan di ruang
pembakaran pada saat engkol diputar.
6) Engkol dimasukkan ke poros engkol, lalu putar engkol searah jarum jam beberapa kali,
agar oli pelumas dapat mengalir ke atas melumasi bagian-bagian traktor. Biasanya
dilengkapi dengan indikator, untuk menunjukkan adanya aliran pelumas.
8) Lepaskan tuas dekompresi, untuk menghasilkan tekanan, sementara engkol masih tetap
diputar sampai motor hidup.
9) Setelah motor hidup, engkol akan terlepas sendiri dari poros engkol. Hal ini disebabkan
bentuk pengait engkol yang miring.
10) Geser posisi tuas gas pada posisi “idle” atau stasioner.
11) Hidupkan motor tanpa beban (stasioner) kurang lebih selama 2-3 menit, agar proses
pelumasan dapat berjalan dengan baik.
12) Periksa apakah traktor hidup dengan normal (suara, asap, dan getarannya).
2) Kecilkan gas pada posisi “idle” atau stasioner, sehingga putaran mesin akan pelan,
selama 2-3 menit.
3) Geser tuas gas pada posisi “stop”, hingga motor mati karena tidak ada aliran bahan
bakar ke ruang pembakaran.
1) Traktor ditempatkan pada tempat yang datar, dengan ventilasi udara yang baik.
d). Beberapa hal yang perlu diperhatikan pada saat dan setelah mematikan traktor
Agar dapat beroperasi, implemen harus ditarik oleh traktor. Baik tidaknya hasil operasi
implemen, sangat tergantung oleh kemampuan operator menjalankan traktor. Untuk
menjalankannya caranya yaitu:
3) Untuk menarik trailer, posisi stang kemudi diturunkan, agar tidak terjadi hentakan ke
bawah pada saat traktor mulai jalan.
4) Tuas kopling utama dilepas ke posisi “ON” dengan tangan kiri pelan-pelan agar traktor
tidak meloncat pada saat mulai jalan.
5) Khusus untuk traktor yang menarik trailer, setelah traktor mulai jalan, stang kemudi
bisa diangkat lagi.
2) Tuas kopling utama ditarik pada posisi “OFF”. Lalu ditarik kembali pada posisi “rem”.
3) Persneleng dinetralkan.
Ada beberapa hal dari bagian traktor yang perlu dilakukan pemeriksaan, yaitu:
4) Memeriksa radiator
Sebagian besar, traktor roda empat menggunakan motor diesel sebagai tenaga
penggerak dan dihidupkan dengan motor stater. Kran bahan bakar dalam posisi “OPEN”. Rem
terkunci. Langkah menghidupkan traktor adalah sebagai berikut:
1) Naik ke traktor dengan posisi maju dari sisi kiri, karena sekalian melihat bagian
pengendali.
3) Semua saklar diposisikan “OFF”, untuk menghemat strom accu pada saat kunci kontak
pada posisi “ON”
4) Semua tuas dan pedal pada posisi netral. Sehingga pada saat traktor dihidupkan, seluruh
peralatan traktor tidak berjalan.
6) Lihat, apakah lampu indikator pengisian accu dan indikator sirkulasi oli pelumas
menyala
7) Putar kunci kontak ke kiri ke arah “PREHEAT” selama kurang lebih 10 – 20 detik. Atau
sampai indikator pemanas mesin berpijar, sebagai tanda ruang pembakaran sudah
cukup panas.
8) Injak penuh pedal kopling, untuk menjaga agar traktor tidak berjalan pada saat distater.
10) Putar kunci kontak ke kanan penuh ke arah “START”, sehingga motor stater akan
memutar motor penggerak.
11) Setelah motor hidup, segera lepaskan kunci kontak, sehingga kunci kontak secara
otomatis kembali ke posisi “ON”. Untuk mematikan motor stater
12) Setelah motor hidup, lampu indikator pengisian accu dan indikator sirkulasi oli pelumas
mati.
b). Hal-hal yang perlu diperhatikan pada saat menghidupkan traktor roda empat
1) Pada traktor yang masih menggunakan tuas dekompresi maka pada saat accu lemah,
sebelum memutar kunci kontak ke kanan, ke posisi “START”, tarik tuas dekompresi,
sehingga putaran motor lebih ringan. Setelah motor berputar dengan cepat selama 3–5
detik, doronglah tombol dekompresi, untuk menghasilkan tekanan Kembali
2) Bila motor tidak hidup selama 10 detik, putarlah kunci kontak pada posisi “ON”
kembali. Tunggu sekitar 20 detik untuk mendinginkan motor stater. Ulangi langkah
menghidupkan.
3) Biarkan motor berputar tanpa beban (idle) selama beberapa saat. Jangan memberikan
beban berat begitu motor hidup.
2) Kecilkan gas pada posisi “idle” atau stasioner, sehingga putaran mesin akan pelan,
selama 1 menit.
4) Kecilkan gas dengan menggeser tuas gas. Geser lagi tuas gas pada posisi “stop”, hingga
motor mati karena tidak ada aliran bahan bakar ke ruang pembakaran.
5) Setelah motor mati, putar kunci kontak ke posisi “OFF”, lalu cabut
10) Pada saat turun, posisi badan mundur, tidak boleh menyentuh bagian pengendali.
BAB III
PENUTUP
3. 1. Kesimpulan
Agar mencapai keselamatan kerja dalam mengoperasikan traktor roda 2 dan roda 4
diperlukan standar operasional personal:
3) Pemeriksaan sistem bahan bakar, pendingin, dan pelumas tidak boleh bersamaan
6) Traktor ditempatkan pada tempat yang datar, dengan ventilasi udara yang baik