TUGAS KELOMPOK KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA - SOP Alat Pengolah Tanah

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 13

TUGAS KELOMPOK KESELAMATAN DAN KESEHATAN

KERJA
(SOP Penggunaan Traktor Roda 2 dan Roda 4)

Dosen Pengampu: Monika Marpaung, S.T.P., M.Si

KELOMPOK 2:

Adrian Fraditsyah Ismail 07.16.21.049


Birawa Perkasa 07.16.21.053
Evan Wahyudi 07.16.21.057
Lius Bungalangan 07.16.21.061
Raihan Riyadh Ramadhan 07.16.21.065
Rusli 07.16.21.069

Teknologi Hasil Pertanian

POLITEKNIK ENJINIRING PERTANIAN INDONESIA


Jl. Sinarmas Boulevard, Situ Gadung, Kec. Pagedangan, Kabupaten Tangerang, Banten
(15338) Email: [email protected]
Website: www.pepi.ac.id

TAHUN AJARAN 2021/2022


BAB I

PENDAHULUAN

1. 1. Latar Belakang

Petani merupakan kelompok kerja terbesar di Indonesia. Meski ada kecenderungan


semakin menurun, angkatan kerja yang bekerja di sektor pertanian masih berjumlah 42 juta
orang atau sekitar 40% dari angkatan kerja. Banyak wiilayah kabupaten Indonesia yang
mengandalkan pertanian, termasuk perkebunan sebaga isumber penghasilan daerah.

Dalam perspektif kesehatan dan keselamatan kerja penerapan teknologi pertanian


adalah health risk. oleh karena itu ketika terjadi sebuah pemilihan sebuah teknologi, secara
implisit akan terjadi perubahan faktor resiko Kesehatan dan keamanan. Teknologi mencangkul
kini digantikan dengan traktor, hal ini jelas mengubah faktor resiko kesehatan dan keselamatan
kerja yang dihadapi oleh petani.

Penerapan teknologi baru di pertanian memerlukan adaptasi sekaligus keterampilan.


Demikian pula dengan penggunaan pestisida, seperti indikasi hama, takaran, teknik
penyemprotan, penggunaan alat berat pertanian seperti traktor. Ironisnya teknologi baru ini
memiliki potensi bahaya khususnya pada saat kritis pencampuran dan pengoprerasian.
Akibatnya, korban berjatuhan tanpa interfensi program pencegahan dampak kesehatan yang
seyogianya dilakukan dinas kesehatan tingkat lokal maupun tingkat pusat.

Penggunaan teknologi pertanian mendorong intensifikasi pengolahan lahan secara


masif sehingga terjadi pergantian teknologi mejadi lebih modern, pada penggunaan teknologi
modern pengolahan tanah seperti traktor mengharuskan pelaku tani memikirikan atau
mempunyai pegangan tentang teknis penggunaan dan pengoperasian traktor sesuai SOP
sehingga K3 dalam kegiatan pertanian dapat dilaksanakan dengan semestinya.

1. 2. Rumusan Masalah

1. Bagaimana memeriksa traktor roda 2 dan roda 4 sebelum dioperasikan?

2. Bagaimana mematikan dan menghidupkan traktor roda 2 dan roda 4?

3. Bagaimana menjalankan traktor roda 2 dan roda 4?

1. 3. Tujuan

1. Untuk mengetahui memeriksa traktor roda 2 dan roda 4 sebelum dioperasikan;


2. Untuk mengetahui mematikan dan menghidupkan traktor roda 2 dan roda 4;

3. Untuk mengetahui menjalankan traktor roda 2 dan roda 4.


BAB II

PEMBAHASAN

2. 1. Traktor Roda Dua

A. Memeriksa Traktor roda dua Sebelum Dioperasikan

Pemeriksaan traktor roda dua merupakan bagian dari persiapan traktor sebelum
dioperasikan. Pemeriksaan traktor sebelum operasi sangat penting. Diharapkan dengan adanya
pemeriksaan ini kondisi traktor dapat diketahui sejak dini, sehingga penanganannya tidak
terlalu sulit. Ada beberapa hal dari bagian traktor yang perlu dilakukan pemeriksaan, yaitu:

a). Memeriksa mur-baut.

Semua mur-baut dan pengikat yang lain harus diperiksa. Jika dibiarkan kendur akan
mengakibatkan kerusakan yang lebih berat.

b). Memeriksa V-belt.

Ketegangan V-belt harus tepat. Belt yang dipakai cukup lama akan mengembang
sehingga belt akan kendur. Tekan pada bagian tengah belt dengan jari. Ukur besarnya
kelenturan belt.

c). Memeriksa bahan bakar.

Tangki harus terisi cukup bahan bakar. Pemeriksaan bahan bakar dapat dilihat dari
selang penduga yang berada di samping tangki bahan bakar. Isi tangki dengan bahan bakar
apabila kurang.

d). Memeriksa saringan bahan bakar.

Tenaga penggerak traktor yang biasa digunakan adalah motor diesel. Bahanbakar yang
masuk ke dalam ruang pembakaran harus betul-betul bersih. Kotoran yang mengendap
biasanya diperiksa pada mangkuk gelas. Untuk memeriksa elemen saringan, kran bahan bakar
harus ditutup terlebih dahulu, sebelum membuka mangkuk gelas. Mangkuk gelas yang kotor
dan ada endapan air, dibersihkan. Saringan yang kotor, dibersihkan.

e). Memeriksa saringan udara.

Saringan udara traktor roda dua banyak yang menggunakan tipe basah. Tutup saringan
dibuka dan diperiksa kebersihan saringan kawat serta ketinggian permukaan dan kebersihan
oli. Saringan yang sudah kotor dibersihkan. Oli yang kotor diganti dan oli yang berkurang
ditambah dengan oli jenis yang sama.

f). Memeriksa sistem pendingin.

Biasanya motor traktor menggunakan sistem pendingin air, tipe radiator. Periksa
keberadaan air dan kebersihan ram radiator. Apabila airnya kurang, ditambah. Apabila airnya
kotor, diganti.

g). Memeriksa tuas kendali/kontrol.

Seluruh tuas kendali/kontrol harus beroperasi dengan baik. Ada beberapa tuas kontrol
yang bisa diatur gerak bebasnya, seperti: kopling utama, rem, kopling kemudi, dan gas.

h). Memeriksa tekanan ban.

Tekanan ban harus standart ( 16,5 psi). Tidak boleh terlalu keras atau kempes. Apabila
kurang ditambah tekanan anginnya. Apabila lebih, dikurangi tekanan anginnya. Apabila
berbeda tekanan anginnya, disamakan, agar tidak berbelok ke arah tekanan yang lebih rendah.

i). Memeriksa sistem pelumasan.

Bagian-bagian yang bergesekan, perlu diberi pelumas, agar tidak timbul gesekan dan
panas. Ada beberapa bagian dari traktor roda dua yang perlu dilumasi, yaitu:

1) Bagian dalam motor. Oli motor dapat diperiksa dengan tongkat penduga. Cukup
tidaknya dan kotor tidaknya oli perlu diperiksa. Apabila kurang, ditambah olinya.
Apabila sudah kotor, diganti olinya.

2) Gigi transmisi. Cukup tidaknya dan kotor tidaknya oli perlu diperiksa. Apabila kurang,
ditambah olinya. Apabila sudah kotor, diganti olinya.

3) Kabel kopling kemudi dan gas. Agar tidak berkarat dan lengket perlu dilumasi dengan
oli SAE 30/40.

4) Bagian lain dari traktor yang bergesekan, seperti cam/pengait kopling utama. Untuk
mencegah keausan, perlu dilumasi dengan oli SAE 30/40.

j). Memeriksa implement.

Implemen yang akan dioperasikan harus betul-betul siap. Kelengkapan implemen perlu
diperiksa. Implemen yang bergerak, perlu diberi pelumas.
k). Persiapan peralatan tangan.

Peralatan tangan yang sering dipakai, terutama yang digunakan untuk mengoperasikan
implemen, harus dibawa.

B. Menghidupkan dan mematikan traktor roda dua

Sebagian besar, traktor roda dua menggunakan motor diesel sebagai tenaga penggerak
dan dihidupkan dengan engkol. Berikut ini akan dijelaskan Langkah-langkah penting dalam
menghidupkan dan mematikan traktor roda dua, beserta tujuannya.

a). Cara menghidupkan traktor roda dua:

1) Tuas kopling utama diposisikan “OFF” atau “rem”, sehingga traktor tidak berjalan pada
saat dihidupkan.

2) Untuk keamanan, semua tuas persneleng diposisikan netral.

3) Buka kran bahan bakar, sehingga terjadi aliran bahan bakar ke ruang pembakaran.

4) Gas dibesarkan pada posisi “start”, sehingga pada saat dihidupkan akan ada aliran
bahan bakar (solar) yang cukup di ruang pembakaran.

5) Tuas dekompresi ditarik dengan tangan kiri, untuk menghilangkan tekanan di ruang
pembakaran pada saat engkol diputar.

6) Engkol dimasukkan ke poros engkol, lalu putar engkol searah jarum jam beberapa kali,
agar oli pelumas dapat mengalir ke atas melumasi bagian-bagian traktor. Biasanya
dilengkapi dengan indikator, untuk menunjukkan adanya aliran pelumas.

7) Percepat putaran engkol, sehingga akan menghasilkan cukup tenaga untuk


menghidupkan motor.

8) Lepaskan tuas dekompresi, untuk menghasilkan tekanan, sementara engkol masih tetap
diputar sampai motor hidup.

9) Setelah motor hidup, engkol akan terlepas sendiri dari poros engkol. Hal ini disebabkan
bentuk pengait engkol yang miring.

10) Geser posisi tuas gas pada posisi “idle” atau stasioner.

11) Hidupkan motor tanpa beban (stasioner) kurang lebih selama 2-3 menit, agar proses
pelumasan dapat berjalan dengan baik.
12) Periksa apakah traktor hidup dengan normal (suara, asap, dan getarannya).

13) Traktor siap untuk dioperasikan.

b). Mematikan traktor roda dua

1) Lepaskan beban motor (khusus pada saat traktor selesai dioperasikan).

2) Kecilkan gas pada posisi “idle” atau stasioner, sehingga putaran mesin akan pelan,
selama 2-3 menit.

3) Geser tuas gas pada posisi “stop”, hingga motor mati karena tidak ada aliran bahan
bakar ke ruang pembakaran.

4) Tutup kran bahan bakar.

c). Beberapa hal yang perlu diperhatikan sebelum menghidupkan traktor

1) Traktor ditempatkan pada tempat yang datar, dengan ventilasi udara yang baik.

2) Traktor sudah diperiksa dan dalam kondisi baik.

d). Beberapa hal yang perlu diperhatikan pada saat dan setelah mematikan traktor

1) Gas tidak perlu dinaik-turunkan sebelum dimatikan

2) Jangan tergesa-gesa dalam mematikan motor

3) Semua tuas dalam kondisi netral

C. Pengoperasian traktor roda dua

Agar dapat beroperasi, implemen harus ditarik oleh traktor. Baik tidaknya hasil operasi
implemen, sangat tergantung oleh kemampuan operator menjalankan traktor. Untuk
menjalankannya caranya yaitu:

1) Posisi gas digeser sedikit lebih besar dari posisi idle.

2) Gigi persneleng dipindah ke posisi jalan (1,2,3 atau R).

3) Untuk menarik trailer, posisi stang kemudi diturunkan, agar tidak terjadi hentakan ke
bawah pada saat traktor mulai jalan.

4) Tuas kopling utama dilepas ke posisi “ON” dengan tangan kiri pelan-pelan agar traktor
tidak meloncat pada saat mulai jalan.
5) Khusus untuk traktor yang menarik trailer, setelah traktor mulai jalan, stang kemudi
bisa diangkat lagi.

Untuk menghentikannya caranya:

1) Gas dikecilkan pada posisi idle.

2) Tuas kopling utama ditarik pada posisi “OFF”. Lalu ditarik kembali pada posisi “rem”.

3) Persneleng dinetralkan.

2. 2. Standar Operasional Prosedur Traktor Roda 4

A. Memeriksa Traktor Roda Empat Sebelum Dioperasikan.

Ada beberapa hal dari bagian traktor yang perlu dilakukan pemeriksaan, yaitu:

1) Memeriksa bahan bakar (Fuel)

2) Memeriksa saringan bahan bakar

3) Memeriksa oli motor (engine oil)

4) Memeriksa radiator

5) Memeriksa saringan udara (Air cleaner)

6) Memeriksa oli transmisi (Transmission oil)

7) Memeriksa oli poros roda depan

8) Tekanan ban roda

9) Memeriksa seluruh tuas pengendali

10) Memeriksa seluruh pedal pengendali

11) Memeriksa accu/beterai

12) Memeriksa mur baut yang kendur

13) Memeriksa indikator pada dashboard

14) Memeriksa saklar pada dashboard

15) Memeriksa naple gemuk (grease)


16) Memeriksa implemen.

17) Persiapan peralatan tangan.

18) Memeriksa Tali kipas

B. Menghidupkan dan mematikan traktor roda empat

a). Menghidupkan Traktor Roda Empat

Sebagian besar, traktor roda empat menggunakan motor diesel sebagai tenaga
penggerak dan dihidupkan dengan motor stater. Kran bahan bakar dalam posisi “OPEN”. Rem
terkunci. Langkah menghidupkan traktor adalah sebagai berikut:

1) Naik ke traktor dengan posisi maju dari sisi kiri, karena sekalian melihat bagian
pengendali.

2) Duduklah dengan baik di tempat duduk. Pastikan seluruh alat kendali/kontrol


terjangkau. Pastikan juga seluruh indikator terlihat dengan jelas (tidak terhalang).

3) Semua saklar diposisikan “OFF”, untuk menghemat strom accu pada saat kunci kontak
pada posisi “ON”

4) Semua tuas dan pedal pada posisi netral. Sehingga pada saat traktor dihidupkan, seluruh
peralatan traktor tidak berjalan.

5) Masukkan kunci kontak dan putar ke kanan ke arah “ON”

6) Lihat, apakah lampu indikator pengisian accu dan indikator sirkulasi oli pelumas
menyala

7) Putar kunci kontak ke kiri ke arah “PREHEAT” selama kurang lebih 10 – 20 detik. Atau
sampai indikator pemanas mesin berpijar, sebagai tanda ruang pembakaran sudah
cukup panas.

8) Injak penuh pedal kopling, untuk menjaga agar traktor tidak berjalan pada saat distater.

9) Geser tuas gas pada posisi “START” atau gas tinggi

10) Putar kunci kontak ke kanan penuh ke arah “START”, sehingga motor stater akan
memutar motor penggerak.
11) Setelah motor hidup, segera lepaskan kunci kontak, sehingga kunci kontak secara
otomatis kembali ke posisi “ON”. Untuk mematikan motor stater

12) Setelah motor hidup, lampu indikator pengisian accu dan indikator sirkulasi oli pelumas
mati.

13) Kecilkan posisi gas ke idle

14) Lepaskan pedal kopling pelan-pelan

b). Hal-hal yang perlu diperhatikan pada saat menghidupkan traktor roda empat

1) Pada traktor yang masih menggunakan tuas dekompresi maka pada saat accu lemah,
sebelum memutar kunci kontak ke kanan, ke posisi “START”, tarik tuas dekompresi,
sehingga putaran motor lebih ringan. Setelah motor berputar dengan cepat selama 3–5
detik, doronglah tombol dekompresi, untuk menghasilkan tekanan Kembali

2) Bila motor tidak hidup selama 10 detik, putarlah kunci kontak pada posisi “ON”
kembali. Tunggu sekitar 20 detik untuk mendinginkan motor stater. Ulangi langkah
menghidupkan.

3) Biarkan motor berputar tanpa beban (idle) selama beberapa saat. Jangan memberikan
beban berat begitu motor hidup.

c). Mematikan traktor roda empat

1) Lepaskan beban motor (Apabila traktor baru dioperasikan)

2) Kecilkan gas pada posisi “idle” atau stasioner, sehingga putaran mesin akan pelan,
selama 1 menit.

3) Netralkan seluruh bagian pengendali, tuas hidrolik pada posisi turun.

4) Kecilkan gas dengan menggeser tuas gas. Geser lagi tuas gas pada posisi “stop”, hingga
motor mati karena tidak ada aliran bahan bakar ke ruang pembakaran.

5) Setelah motor mati, putar kunci kontak ke posisi “OFF”, lalu cabut

6) Pasang pengunci rem sebelum meninggalkan traktor

7) Jangan tergesa-gesa dalam mematikan motor

8) Tidak boleh mematikan traktor dengan tuas dekompresi


9) Sebelum meninggalkan traktor, semua tuas dalam kondisi netral

10) Pada saat turun, posisi badan mundur, tidak boleh menyentuh bagian pengendali.
BAB III

PENUTUP

3. 1. Kesimpulan

Agar mencapai keselamatan kerja dalam mengoperasikan traktor roda 2 dan roda 4
diperlukan standar operasional personal:

1) Gunakan pakaian kerja yang tidak longgar

2) Lakukan pemeriksaan dengan benar, meskipun kondisi traktor siap dioperasikan

3) Pemeriksaan sistem bahan bakar, pendingin, dan pelumas tidak boleh bersamaan

4) Tuas persneleng dalam posisi netral pada saat tidak dioperasikan

5) Kepala berada di atas motor penggerak, pada saat memutar engkol

6) Traktor ditempatkan pada tempat yang datar, dengan ventilasi udara yang baik

7) Hati-hati pada bagian traktor yang bergerak dan panas


DAFTAR PUSTAKA

Wibowo, N. I. (2017). MODUL TRAKTOR PERTANIAN. Cianjur: Pusat Pengembangan dan


Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Pertanian.

Anda mungkin juga menyukai