Tugas Audit Bab 5

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 7

NAMA : SYAFIRA

NIM : C30121085

TUGAS : AUDIT BAB 5 ( PENUGASAN & PERENCANAAN AUDIT )

SOAL

1). Apa yang dimaksud dengan klien lama dan klien baru di dalam auditing?

2). Jelaskan kemungkinan alasan penyebab seorang klien berganti kantor akuntan publik!

3). Salah satu pertimbangan penerimaan penugasan audit adalah penilaian integritas manajemen.
Bagaimanakah auditor mengevaluasi integritas manajemen?

4). Bagaimanakah langkah auditor dalam mengidentifikasi kondisi khusus dan resiko yang tidak biasa?

5). Apa sajakah langkah yang dilakukan auditor untuk menentukan kompetensi dalam melaksanakan
audit?

6). Apa sajakah enam langkah yang harus dilakukan dalam mempertimbangkan setiap permintaan audit?

7). Jelaskan terdiri dari siapa sajakah pada umumnya suatu tim audit? (audit team)

8). Apa sajakah pertimbangan yang biasanya dilakukan auditor sebelum menggunakan spesialis?

9). Kondisi apa sajakah yang menyebabkan kantor akuntan publik menarik diri dari suatu audit?

10). Seorang audit dalam melaksanakan audit harus independen dan baik dalam penampilan (in
appearance), maupun dalam senyatanya (in fact). Jelaskan maksud dari kalimat tersebut!

11). Apa sajakah fungsi suatu surat penugasan audit?

12). Jelaskan apa saja dasar penentuan fee audit?

13). Jelaskan faktor-faktor penentuan besarnya fee audit!

14). Sebutkan dan jelaskan seara singkat langkah-langkah dalam perencanaan audit!

15. Jelaskan lima jenis perhitungan dalam perbandingan yang dapat dilakukan dalam melakukan prosedur
analitis!

16). Apa yang dimaksud dengan

a. materialitas tingkat laporan keuangan.

b. materialitas tingkat saldo akun.


17). Apa yang dimaksu dengan tolerable misstatement?

18). Buatlah sebuah contoh jadwal kerja pelaksanaan penugasan audit!

19). Buatlah sebuah contoh surat keputusan penunjukan staf audit!

20). Berdasarkan standar auditing nomor 310, tindakan apa saja yang termasuk dalam supervisi:audit!

Jawab

1). Klien baru adalah klien yang belum pernah diaudit atau klien tersebut merupakan pindahan dari
kantor akuntan lain, sedangkan,
Klien lama adalah klien sudah pernah diaudit dan biasanya telah menjadi klien tetap di sebuah kantor
akuntan.

2). Ada beberapa alasan yang menyebabkan seorang klien berganti kantor akuntan yaitu:
a. karena narger dua perusahaan yang kantor akuntan publiknya berbeda. Dua perusahaan yang
melakukan merger yang diaudit oleh kantor akuntan yang berbeda dapat berakibat pada kantor
akuntan yang akan mengaudit perusahaan merger tersebut.
b. ketidak puasan terhadap kantor akuntan publik lama. Ada empat penyebab ketidak puasan klien
terhadap kantor akuntan publik lama yaitu:
a. klien merasa fee kantor akuntan public lama terlalu tinggi.
b. klien membutuhkan jasa professional yang lebih luasa dan tidak sekedar audit atas laporan
keuangan saja, tetapi jasa profesi lainya seperti konsultan pajak, dan konsultan manajemen.
c. klien mencari kantor akuntan public yang kredibilitasnya tinggi untuk meningkatkan kredibilitas
laporan keuangannya dimata para pemakai.
tuntutan suatu lembaga berwenang, misalnya BAPEPAM-LK, direktorat jenderal pajak, agar
laporan keuangan diaudit olehkantor akuntan publik yang berlisensi dari lembaga tersebut.
d. adaya merger dari dua atau lebih kantor akuntan dapat berakibat berpindahnya klien yamereka
miliki sebelumnya.

3). Untuk memperoleh informasi mengenai integritas manajemen, auditor ( sebagai auditor pengganti)
harus mengambil inisiatif untuk berkomunikasi auditorklien sebelumnya. Komunikasi antar auditor
tersebut dapat dilakukan secara lisan ataupun tertulis. Walaupun komunikasi tersebut dapat dilakukan
sesudah penugasan, namun usahakan untuk melakukannya sebelum penerimaan penugasan. Dan
komunikasi ini dilakukan setelah memperoleh ijin klien. Ijin klien diperlukan karena menyangkut kode
etik akuntan publik mengenai tanggung jawab kerahasiaan.

4).Ada tiga langkah yang harus dilakukan untuk mengidentifikasi kondisi khusu dan resiko yang tidak
biasa yaitu:
a. mengidentifikasi pemakai laporan keuangan auditan.
b. menentukan prospek stabilitas hukum dan keuangan klien.
c. mengevaluasai auditabilitas satuan usaha.
5). Ada dua langkah yang dilakukan untuk menentukan kompetensi dalam melaksanakan audit, yaitu:
a. Mengidentifikasi tim audit yang diperlukan
b. Mempertimbangkan perlunya konsultasi dan tenaga spesialis.

6).Keenam langkah tersebut adalah:


1. mengevaluasi integritas manajemen.
2. mengidetifikasi kondisi khusus dan resiko yang tidak biasa
3. menilai kemampuan auditor untuk memenuhi standar umum auditing.
4. mengevaluasi independensi.
5. keputusan untuk menerima atau menolak perikatan
6. membuat surat penugasan audit (perikatan)

7). Tim audit (audit team) pada umumnya terdiri dari:


 Seorang patner, yang memiliki tanggung jawab keseluruhan maupun tanggung jawab akhir untuk
suatu perikatan
 Satu atau lebih manajer , yang biasanya memiliki keahlian signifikan dalam industry yang
mengkoordinasi serta mengawasi pelaksanaan program audit.
 Satu atau lebih senior, yang memiliki tanggung jawab untuk merencanakan audit, melakukan
bagian dari program audit, dan mengawasi serta me-review pekerjaan asisten staf.
 Asisten staf, yang melakukan berbagai prosedur audit yang di perlukan.

8). Sebelum menggunakan spesialis, auditor diharapkan memenuhi kualifikasi professional, reputasi dan
objektivitas spesialis sebagai contoh, auditor harus mempertimbangkan:
1. Apakah spesialis telah memiliki sertifikasi professional, lisensi, dan pengakuan kompetensi
lainnya yang sesuai dengan bidang spesialis.
2. Hasil darimengajukan pertanyaan sejawat spesialis dan pihak lainnya yang mengenali reputasi
dan keberadaan professional spesialis tersebut.
3. Dan apakah spesialis memiliki hubungan dengan klien yang mungkin akan mengaburkan
objektivitasnya.

9). Kondisi yang dapat menyebabkan kantor akuntan public menarik diri dari suatu audit antara lain:
 Kekhawatiran mengenai integritas manajemen atau penahanan bukti yang tampak selama audit.
 Klien menolak untuk membenarkan salah saji material dalam laporan keuangan.
 Klien tidak mengambil langkah-langkah yang tepat untuk memperbaiki kecurangan atau tindakan
melawan hukum yang ditemukan selama audit.

10). Artinya auditor harus menyelidiki mengenai ada tidaknya keadaan yang dapat mengganggu
independensinya terutama independensi dalam penampilan. Karena kerja auditor akan sia-sia ia tidak
independen dalam penampilan meskipun auditor benar-benar independen senyatanya.

11). Surat penugasan berfungsi untuk mendokumentasikan dan menegaskan:


1. Penerimaan auditor atas penunjukan oleh klien.
2. Tujuan dan lingkup audit
3. Luas tanggung jawab yang dipikul oleh auditor bagi kliennya, dan tanggung jawab manajemen
atas informasi keuangan.
4. Kesepakatan mengenai reproduksi laporan keuangan auditan.
5. Kesepakatan mengenai bentuk laporan yang akan diterbitkan auditor untuk menyampaikan hasil
penugasan.
6. Fakta bahwa audit memiliki keterbatasan bawaan bahwa kekeliruan dan ketidak beresan material
tidak terdeteksi.
7. Kesanggupan auditor untuk menyampaikan informasi tentang kelemahan signifikan dalam
struktur dan pengendalian intern yang ditemukan oleh auditor dalam auditnya.
8. Akses ke berbagai catatan, dokumentasi dan informasi lain yang harus dalam kaitannya dengan
audit.
9. Kesepakatan mengenai dasar penentuan fee audit.

12). Cara penetapan atau penentuan audit adalah sebagai berikut:


 Per diem basis
Pada cara ini fee audit ditentukan dengan dasar waktu yang digunakan oleh tim auditor.
 Flat atau kontrak basis
Pada cara ini fee audit dihitung sekaligus secara borongan tanpa memperhatikan waktu
yang dihabiskan.
 Maksimum fee basis
Cara ini merupakan gabugan dari kedua cara diatas.

13).Ada 4 faktor dominan yang menentukan besarnya fee audit yaitu:


1. Karakteristik keuangan, seperti penghasilan, laba, aktiva, modal dan lain-lain.
2. Lingkungan , seperti persaingan, pasar tenaga professional, dan lain-lain.
3. Karakteristik operasi, seperti jenis industri, jumlah lokasi perusahaan, jumlah lini produk, dan
lain-lain.
4. Kegiatan eksternal auditor, seperti pengalaman, tingkat koordinasi denganinternal auditor dan
lain-lain.

14). Ada enam langkah yang dilakukan dalam perencanaan audit:


 Menghimpun pemahaman bisnis klien dan industri klien.
 Melakukan prosedur analitis.
 Melakukan penilaian awal terhadap materialitas.
 Menilai resiko audit.
 Mengembangkan strategi audit pendahuluan untuk asersi-asersi yang signifikan.
 Menghimpun pemahaman struktur pengendalian klien.

15).Lima jenis perbandingan yang dilakukan adalah:


a. Perbandingan data absolut, yaitu perbandingan sederhana jumlah saldo tercatat dengan saldo yang
diharapkan atau diprediksikan.
b. Analisis rasio, terdiri dari rasio likuiditas, rasio kemampuan, meminjam dana, rasio profitabilitas,
dan rasio arus kas yang dapat mengindikasikan ketiga rasio lainnya.
c. laporan keuangan umum, atau analisis ukuran umum yang terdiri dari analisi vertical dan analisi
horizontal.
d. Analisis tren. Melibatkan perbandingan beberapa data (absolut,ukuran umum,atau rasio) dalam
waktu yang lebih dari dua periode akuntansi, untuk mengidentifikasi perubahan pentig yang
mungkintidak nyata, dari perbandingan yang terbatas pada periode saat ini dan dimasa lalu.
e. Hubungan informasi keuangan engan informasi non keuangan yang relevan.

16). 1. Materialitas tingkat laporan keuangan


Artinya, auditor harus menentukan materialitas pada tingkat laporan keuangan karena pendapat
auditor tentang kewajaran adalah mengenai laporan keuangan secara keseluruhan dan tidak
sepotong-potong.
2. Materialitas tingkat saldo akun
Materialitas tingkat saldo akun sering juga disebut dengan tolerable miss statement. Adalah salah
saji maksimum yang boleh ada dalam saldo akun sehingga tidak dianggap sebagai salah
sajimaterial.

17). Tolerable miss statement adalah salah saji maksimumyng boleh ada dalam saldo akun sehingga tidak
dianggap sebagai salahsaji material.

18).
JADWAL KERJA

Bulan Aktivitas
April-Mei Me-review kertas kerja tahun lalu, dan membuat anggaran
Agustus-Oktober Pekerjaan Interim:
Memperoleh dan mempelajari struktur pengendalian intern, dan
menentukan resiko pengendalian, dan tingkat material.
November-Desember Persiapan pekerjaan akhir tahun, dan koordinasi dengan klien
Januari-Februari Pekerjaan akhir tahun:
Melakukan tes substantive, tes rinci, prosedur analisis, dan
pemerikasaan terhadap peristiwa kemudian
Maret Diskusi hasil pemeriksaan dengan klien, dan penyiapan serta
pembuatan laporan audit.
19).
SUSUNAN TIM PEMERIKSAAN AKUNTAN
TERHADAP LAPORAN KEUANGAN

No:……………………………………

Partner/penanggung jawab : Drs…………………………………M.B.A,Akt.

Manajer : Drs……………………………………..Akt.
: Drs……………………………

Akuntan Senior : 1. Drs………………………………M.Sc, Akt


: 2. Drs………………………………….M.Acc.Akt
: 3. Drs………………………………..

Akuntan yunior/ Asisten : 1. Drs………………………………….Akt


: 2. Drs……………………………………….
: 3. …………………………………………B.Sc.
: 4. …………………………………………B.Sc.
: 5. ………………………………………….

SPK Nomer : ………………………………………………

Tanggal SPK : ………………………………………………

Periode Penugasan : ………………………………………………

Lokasi Penugasan : ………………………………………………

Dikeluarkan di :..……………………………………..

Pada Tanggal :………………………………………

Partner : (td)

……………………………..
20). Tindakan tersebut antara lain:

1. Memerintahkan asisten untuk mencapai tujuan prosedur audit yang dilaksanakan.


2. Menjaga informasi mengenai masalah penting yang di peroleh dari pelaksanaan prosedur audit.
3. Meneliti / me-review hasil kerja yang dilakukan.
4. Menangani perbedaan pendapat antar anggota staf pemeriksa.

Anda mungkin juga menyukai