Mini Riset Manajemen Kelas Kel.8

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 15

MINI RISET

MK. MANAJEMEN KELAS


PRODI S1 PGSD-FIP

Skor Nilai :

PENGARUH KETERAMPILAN MANAJEMEN KELAS


TERHADAP EFEKTIFITAS PROSES BELAJAR MENGAJAR

Disusun Oleh:

Kelompok 8

(Danty Puspita (Fatimah Zahra (Happy (Rini


Amalia) Matondang) Aprianti) Suhartini)

Nama Mahasiswa NIM


Danty Puspita Amalia : 1193111023
Fatimah Zahra Matondang : 1192411040
Happy Aprianti : 1192411042
Rini Suhartini : 1192411041

Dosen Pengampu : Laurensia Masri, S.Pd.,M.Pd


Mata Kuliah :Manajemen Kelas

PROGRAM STUDI S1 PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
MEDAN, MEI 2021
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kita panjatkan kehadiran Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan rahmat
dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas Mini Riset mata kuliah
Manajemen Kelas dengan judul Pengaruh Keterampilan Manajemen Kelas Terhadap
Efektifitas Proses Belajar Mengajar dengan tepat waktu.
Penulis ingin mengucapkan rasa terimakasih kepada :
1. Orangtua penulis yang selalu memberikan semangat dan motivasi
2. Ibu Laurensia Masri, S.Pd.,M.Pd selaku dosen pengampu yang telah memberikan
dukungan serta masukan hingga tugas ini dapat terselesaikan.
3. Teman-teman penulis

Penulis menyadari masih banyak kekurangan dalam tugas ini, untuk itu penulis sangat
mengharapkan kritik dan saran yang membangun bagi penulis, agar dapat diperbaiki dimasa
yang akan datang. Semoga tulisan ini dapat bermanfaat untuk para pembaca khususnya sebagai
pembelajaran.

Medan, Mei 2021

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .................................................................................................................. i

DAFTAR ISI................................................................................................................................ ii

BAB I PENDAHULUAN .............................................................................................................1

A. Latar Belakang Masalah.....................................................................................................1

B. Rumusan Masalah ..............................................................................................................2

C. Tujuan Penelitian ...............................................................................................................2

D. Manfaat Penelitian .............................................................................................................2

BAB II KAJIAN TEORI .............................................................................................................3

A. Pengertian Manajemen Kelas.............................................................................................3

B. Pengertian Efektifitas .........................................................................................................4

C. Pengetian Proses Belajar Mengajar....................................................................................4

BAB III METODE PENELITIAN .............................................................................................6

A. Jenis Penelitian...................................................................................................................6

B. Subjek Penelitian ...............................................................................................................6

C. Teknik Pengumpulan Data .................................................................................................6

BAB IV PEMBAHASAN ............................................................................................................8

A. Gambaran Hasil .................................................................................................................8

B. Pembahasan........................................................................................................................8

BAB V PENUTUP......................................................................................................................11

A. Kesimpulan ......................................................................................................................11

B. Saran ................................................................................................................................11

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................................12

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Belajar adalah suatu proses yang komplek dan terjadi pada setiap orang
sepanjang hidupnya. Proses belajar itu terjadi karena interaksi antara seseorang dan
lingkungannya. Oleh karena itu belajar dapat terjadi kapan dan dimana saja.
Adapun secara sederhana belajar dapat diartikan sebagai suatu proses yang terjadi
karena adanya usaha untuk mengadakan perubahan terhadap diri manusia yang
melakukan, dengan maksud memperoleh perubahan dalam dirinya pada tingkat
pengetahuan, keterampilan dan sikap serta selalu ada usaha berupa latihan. Dalam
kehidupan sekolah sering kita lihat adanya para guru yang dapat dikatakan tidak
berhasil dalam mengajar.
Proses pembelajaran sekurang kurangnya harus memenuhi karakteristik;
menggunakan pendekatan pembelajaran pelajar aktif student active learning,
pembelajaran kooperatif, pembelajaran kolaboratif, pembelajaran konstruktif, dan
pembelajaran tuntas master learning (Suti, 2011). Selain itu, terdapat indikator
keberhasilan dan kualitas pembelajaran dapat ditentukan dari keterlibatan dan
pengausaan konsep peserta didik dalam proses kegiatan pembelajaran
(Rahayuningsih, dkk., 2012). Selama belajar, peserta didik mengalami masalah-
masalah secara intern (Soeparlan, dkk., 2014). Menurut Dimyati & Mudjiono
(2013), masalah-masalah intern belajar yang dialami peserta didik yang
berpengaruh pada proses belajar, yaitu ) sikap terhadap belajar, ) motivasi
belajar, ) konsentrasi belajar, ) mengolah bahan belajar, 5) menyimpan
perolehan hasil belajar, 6) menggali hasil belajar, ) unjuk hasil belajar dan
kemampuan berprestasi, ) rasa percaya diri peserta didik, ) inteligensi
keberhasilan peserta didik, dan ) kebiasaan belajar. Apabila permasalahan
tersebut dapat diatasi oleh pendidik, maka hasil belajar peserta didik akan lebih
maksimal.
Indikator dari ketidakberhasilan guru adalah prestasi siswa yang rendah, tidak

1
sesuai dengan standar atau batas ukuran yang ditentukan. Kegagalan ini bukan
hanya ketidakberhasilan guru dalam mengajarkan tugasnya yaitu menguasai materi
ketika penyampaian saja, akan tetapi ketidaktahuan guru dalam memenejemen
kelas. Hal ini berakibat pada ketidakefektifan pembelajaran sehingga kualitas siswa
menurun.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, maka yang menjadi rumusan masalah adalah
bagaimana pengaruh manajemen kelas terhadap efektifitas proses belajar mengajar?

C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka yang menjadi tujuan penelitian ini
adalah untuk mengetahui pengaruh manajemen kelas terhadap efektifitas proses
belajar mengajar

D. Manfaat Penelitian
1. Bagi Pendidik
Sebagai sarana untuk mengambil inisiatif dalam rangka penyempurnaan
proses belajar mengajar sehingga antara guru sebagai pendidik dan pengajar
bisa melaksanankan tugasnya secara efektif dan efisien serta mampu
memecahkan semua permasalahan yang terjadi pada proses pembelajaran
2. Bagi Instansi
Sebagai bahan masukan dalam mengambil kebijaksanaan yang tepat dan
memberikan atau menambah sarana prasarana dalam rangka memberikan
semangat dan minat dalam proses belajar mengajar guna meningkatkan prestasi
belajar siswa, sekaligus meningkatkan mutu pendidikan.
3. Bagi Peneliti Lain
Penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai rujukan untuk
penelitian selanjutnya dan juga diharapkan penelitian ini mampu memberikan
perbandingan dan tambahan wacana dalam bidang mutu pendidikan.

2
BAB II
KAJIAN TEORI

A. Pengertian Manajemen Kelas


Manajemen merupakan terjemahan dari kata “Pengelolaan”. Karena terbawa oleh
derasnya arus penambahan kata pungut kedalam Bahasa Indonesia, maka istilah Inggris
tersebut kemudian di Indonesiakan menjadi “Manajemen“. Arti dari manajemen adalah
pengelolaan, penyelenggaraan, ketatalaksanaan penggunaan sumber daya secara efektif
untuk mencapai tujuan atau sasaran yang diinginkan.3 Maka, dapat disimpulkan bahwa
pengelolaan atau manajemen adalah penyelenggaraan atau pengurusan agar sesuatu yang
dikelola dapat berjalan dengan lancar, efektif dan efisien.
Didalam Didaktik terkandung suatu pengertian umum mengenai kelas, yaitu
sekelompok siswa pada waktu yang sama menerima pelajaran yang sama dari guru yang
sama pula. Sedangkan kelas menurut pengertian umum dapat dibedakan atas dua
pandangan, yaitu pandangan dari segi fisik dan pandangan dari segi siswa.
DR. Hadari Nawawi berpendapat bahwa manajemen kelas diartikan sebagai kemampuan
guru atau wali kelas dalam mendayagunakan potensi kelas berupa pemberian kesempatan
yang seluas-luasnya pada setiap personal untuk melakukan kegiatan-kegiatan yang kreatif
dan terarah, sehingga waktu dan dana yang tersedia dapat dimanfaatkan secara efisien
untuk melakukan kegiatan-kegiatan kelas yang berkaitan dengan kurikulum dan
perkembangan murid. Dari uraian diatas jelas bahwa program kelas akan berkembang
bilamana guru/wali kelas mendayagunakan secara maksimal potensi kelas yang terdiri dari
tiga unsur yaitu ; guru, murid, dan proses atau dinamika kelas.
Drs. Syaiful Bahri Djamarah berpendapat bahwa “manajemen kelas adalah suatu upaya
memberdayagunakan potensi kelas yang ada seoptimal mungkin untuk mendukung proses
interaksi edukatif mencapai tujuan pembelajaran.” Dari beberapa pendapat para ahli diatas
dan masih banyak lagi pendapat yang lain, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa
manajemen kelas merupakan upaya mengelola siswa didalam kelas yang dilakukan untuk
menciptakan dan mempertahankan suasana/kondisi kelas yang menunjang program
pengajaran dengan jalan menciptakan dan mempertahankan motivasi siswa untuk selalu
ikut terlibat dan berperan serta dalam proses pendidikan di sekolah

3
B. Pengertian Efektifitas
Kata efektif berasal dari bahasa Inggris yaitu effective yang berarti berhasil atau
sesuatu yang dilakukan berhasil dengan baik. Kamus ilmiah populer
mendefinisikan efektivitas sebagai ketepatan penggunaan, hasil guna atau
menunjang tujuan. Menurut Pasolong (2007), efektivitas pada dasarnya berasal dari
kata “efek” dan digunakan istilah ini sebagai hubungan sebab akibat. Efektivitas
dapat dipandang sebagai suatu sebab dari variabel lain. Efektivitas berarti bahwa
tujuan yang telah direncanakan sebelumnya dapat tercapai atau dengan kata sasaran
tercapai karena adanya proses kegiatan.
Menurut Kurniawan (2008), efektivitas adalah kemampuan melaksanakan tugas,
fungsi (operasi kegiatan program atau misi) daripada suatu organisasi atau
sejenisnya yang tidak adanya tekanan atau ketegangan diantara pelaksanaannya.
Sementara Effendy (2003) menyebutkan bahwa efektivitas adalah komunikasi yang
prosesnya mencapai tujuan yang direncanakan sesuai dengan biaya yang
dianggarkan, waktu yang ditetapkan dan jumlah personil yang ditentukan.
Berdasarkan pendapat di atas efektivitas adalah suatu komunikasi yang melalui
proses tertentu, secara terukur yaitu tercapainya sasaran atau tujuan yang ditentukan
sebelumnya. Dengan biaya yang dianggarkan, waktu yang ditetapkan dan jumlah
orang yang telah ditentukan. Apabila ketentuan tersebut berjalan dengan lancar,
maka tujuan yang direncanakan akan tercapai sesuai dengan yang diinginkan.

C. Pengetian Proses Belajar Mengajar

Proses belajar megajar merupakan inti dari proses pendidikan secara


keseluruhan dengan guru sebagai pemegang peranan utama. Peristiwa belajar
mengajar banyak berakar pada berbagai pandangan dan konsep. Oleh karena itu
perwujudan proses belajar mengajar dapat terjadi dalam berbagai model. Bruce
Joyce dan Marshal Weil mengemukakan 22 model mengajar yang di kelompokan
ke dalam 4 hal, yaitu : Proses informasi, perkembangan pribadi, interaksi sosial dan
modifikasi tingkah laku ( Joyce & Weil, Models of Teaching, 1980 )

4
Proses belajar mengajar merupakan suatu proses yang mengandung serangkaian
perbuatan guru dan siswa atas dasar hubungan timbal balik yang berlangsung dalam
situasi edukatif untuk mencapai tujuan tertentu. Interaksi atau hubungan timbal
balik antara guru dan siswa itu merupakan syarat utama bagi berlangsungnya proses
belajar mengajar. Interaksi dalam peristiwa belajar mengajar mempunyai arti yang
lebih luas, tidak sekedar hubungan antara guru dan siswa, tetapi berupa interaksi
edukatif.

Dalam hal ini bukan hanya penyampaian pesan berupa materi pelajaran,
melainkan penanaman sikap dan nilai pada diri siswa yang sedang belajar.
Proses belajar mengajar memeiliki makna dan pengertian yang lebih luas daripada
pengertian mengajar semata. Dalam proses belajar mengajar tersirat adanya suatu
kesatuan kegiatan yang tak terpisahkan antara siswa yang belajar dan guru yang
mengajar. Antara kedua kegiatan ini terjalin interaksi yang saling menunjang.

5
BAB III
METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang dilakukan menggunakan penelitian kualitatif. Nawawi
(1994) berpendapat bahwa objek dari penelitian kualitatif adalah manusia atau
segala sesuatu yang dipengaruhi manusia. Menurut Bogdan dan Taylor (Moleong,
2006), metode kualitatif adalah prosedur penelitian yang menghasilkan data
deskriptif yang berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku
yang diamati.
Menurut Ridjal (Bungin, 2001), metode kualitatif ini bertujuan untuk menggali
atau membangun situasi proposisi atau menjelaskan makna dibalik sebuah realita.
Menurut peneliti tipe penelitian kualitatif tepat digunakan dalam penelitian ini
untuk mengetahui pengaruh manajemen kelas terhadap efektifitas proses belajar
mengajar.

B. Subjek Penelitian
Subjek dalam penelitian ini wali kelas dan siswa siswi di SD Negeri 2002129 di Jl.
SN Raja Gg. Makmur Padang Sidempuan.

C. Teknik Pengumpulan Data


1. Observasi
Nasution (1998) menyatakan bahwa, observasi adalah dasar semua ilmu
pengetahuan.Para ilmuwan hanya dapat bekerja berdasarkan data, yaitu fakta
mengenai dunia kenyataan yang diperoleh melalui observasi.Mursall (1995)
menyatakan bahwa “through observation, the researcher learn about behavior
and the meaning attached to those behavior” melalui observasi, peneliti belajar
tentang perilaku, dan makna dari perilaku tersebut.
Observasi atau pengamatan langsung adalah pengamatan yang dilakukan
penulis secara langsung terhadap sesuatu yang diteliti. Menurut Sudarwan
Danim (Iskandar,2010), penelitian kualitatif berada di lapangan, peneliti

6
kebanyakan berurusan dengan fenomena atau gejala sosial. Suatu fenomena
perlu didekati oleh peneliti dengan terlibat langsung pada situasi riel, tidak
cukup meminta bantuan orang atau sebatas mendengar penuturan secara jarak
jauh. Uraian ini menunjukan bahwa hubungan antara subjek penelitian dengan
peneliti merupakan suatu keharusan dalam penelitian kualitatif.
2. Studi Pustaka atau Literatur
Studi kepustakaan adalah teknik pengumpulan data dengan mengadakan
studi penelaahan terhadap buku-buku, litertur-literatur, catatan-catatan, dan
laporan-laporan yang ada hubungannya dengan masalah yang dipecahkan
(Nazir,1988: 111).

7
BAB IV
PEMBAHASAN

A. Gambaran Hasil
Implementasi Manajemen Kelas dalam meningkatkan efektifitas proses belajar
mengajar meliputi: perencanaan pembelajaran, pengarahan, mengatur ruang kelas,
komunikasi; dan kontrol. Hal ini diimplementasikan untuk meningkatkan efektifitas
proses belajar mengajar sehingga dapat meraih prestasi yang murni.
Berdasarkan hasil observasi dapat diketahui bahwa sekolah mempunyai
dokumen berupa kurikulum Sekolah Dasar.Peneliti juga melihat kalender
pendidikan yang ada di ruang guru dan dokumen kurikulum. Program pembelajaran
di SD N 200219 padang sidempuan berlangsung cukup kondusif dan setiap guru
berusaha untuk mendidik dan mengajar dengan persiapan menggunakan RPP.
Dari hasil pengamatan ini diketahui bahwa pengaturan kelas di sekolah tersebut
cukup baik dan suasana kelas mendukung untuk terjadinya proses pembelajaran.
Namun dalam proses pembelajaran masih ada beberapa guru yang memiliki tipe
kepimpinan otoriter serta format belajar mengajar yang tidk bervariasi(monoton).
Dalam bidang sarana dan prasarana, terlihat bahwa pengelolaan sarana dan prasarana
cukup baik. Akan tetapi penulis belum menemukan pedoman penggunaan sarana dan
prasarana secara tertulis.
Berdasarkan pada data yang telah dianalisis, maka hasil penelitian tentang
pengaruh keterampilan manajemen kelas terhadap efektifitas pembelajaran yaitu
diketahui bahwa keterampilan manajemen kelas yang baik memiliki pengaruh
positif terhadap kualitas proses pembelajaran.

B. Pembahasan
Manajemen kelas menggambarkan keterampilan guru dalam merancang,
menata, dan mengatur kurikulum, menjabarkan ke dalam prosedur proses belajar
mengajar dan sumber-sumber belajar, serta menata lingkungan belajar yang
merangsang untuk tercapainya suasana proses belajar yang efektif dan efisien. Hal
ini bisa dilakukan melalui beberapa cara separti melaksanakan ketatausahaan kelas,

8
pembinaan disiplin kelas, pendekatan pengelolaan kelas (pendekatan guru kepada
muridnya).
Guru adalah merupakan ujung tombak, penentu pencapaian tujuan
pendidikan untuk itu, guru harus memiliki dedikasi yang tinggi, pengetahuan yang
dalam tentang ilmu kependidikan, cerdas menentukan tindakan yang tepat
terhadap setiap permasalahan pendidikan yang dihadapinya, selain itu, seorang
guru cerdas pula dalam menentukan dan mengembangkan Standar Kompetensi
(SK), Kompetensi Inti (KI), merumuskan indikator dan mengembangkan indikator
menjadi tujuan pembelajaran, mampu memilih model pembelajaran inovatif,
menganalisis materi, memilih media yang tepat, sebagai alat bantu guru untuk
menyampaikan pembelajaran, merumuskan evaluasi pembelajaran untuk
mengukur keberhasilannya dalam melaksanakan Proses Belajar Mengajar (PBM).
Dalam kegiatan belajar mengajar terdapat dua hal yang turut menentukan
berhasil tidaknya suatu proses belajar mengajar, yaitu pengelolaan kelas dan
pengajaran itu sendiri. Kedua hal itu saling tergantung. Keberhasilan pengajaran,
dalam arti tercapainya tujuan-tujuan intruksional sangat bergantung pada
kemampuan mengelola kelas. Kelas yang baik dapat menciptakan situasi yang
memungkinkan siswa belajar sehingga merupakan titik awal keberhasilan
pengajaran. Siswa dapat belajar dengan baik, dalam suasana yang wajar tanpa
tekanan dan dalam kondisi yang merangsang untuk belajar. Mereka memerlukan
bimbingan dan bantuan untuk mamahami bahan pengajaran dalam berbagai
kegiatan belajar.
Untuk menciptakan suasana yang menumbuhkan gairah belajar,
meningkatkan prestasi belajar siswa, dan lebih memungkinkan guru memberikan
bimbingan terhadap siswa dalam belajar, diperlukan pengorganisasian atau
pengelolaan kelas yang memadai. Pengorganisasian kelas adalah suatu rentetan
kegiatan guru untuk menumbuhkan dan mempertahankan organisasi yang efektif,
yang meliputi: tujuan pengajaran, pengaturan penggunaan waktu yang tersedia,
pengaturan ruangan dan perabotan pelajaran, serta pengelompokan siswa dalam
belajar.
Usaha-usaha yang harus ditempuh dalam manajemen kelas sehingga dapat
meningkatkan efektifitas proses belajar mengajar yaitu:

9
1. mempersiapkan tugas administratif,
2. penggunaan metode pembelajaran dan media pembelajaran yang bervariasi;
dan
3. menggunakan pendekatan pembelajaran yang bervariasi.

10
BAB V
PENUTUP

A. Kesimpulan
Manajemen kelas menggambarkan keterampilan guru dalam merancang,
menata, dan mengatur kurikulum, menjabarkan ke dalam prosedur proses belajar
mengajar dan sumber-sumber belajar, serta menata lingkungan belajar yang
merangsang untuk tercapainya suasana proses belajar yang efektif dan efisien. Hal
ini bisa dilakukan melalui beberapa cara separti melaksanakan ketatausahaan kelas,
pembinaan disiplin kelas, pendekatan pengelolaan kelas (pendekatan guru kepada
muridnya). Pengaruh keterampilan manajemen kelas terhadap efektifitas
pembelajaran yaitu diketahui bahwa keterampilan manajemen kelas yang baik
memiliki pengaruh positif terhadap kualitas proses pembelajaran.
Implementasi Manajemen Kelas dalam meningkatkan efektifitas proses belajar
mengajar meliputi: perencanaan pembelajaran, pengarahan, mengatur ruang kelas,
komunikasi; dan kontrol. Hal ini diimplementasikan untuk meningkatkan efektifitas
proses belajar mengajar sehingga dapat meraih prestasi yang murni.

B. Saran
Manajemen kelas di masa depan hendaknya dilakukan dengan melakukan usaha bersama
secara kolektif, efektif dan efisien serta melakukan manajemen kurikulum dengan baik dan
benar, sehingga tujuan dan cita-cita pendidikan bisa terwujud.

11
DAFTAR PUSTAKA

Dimyati dan Mudjiono. (2013). Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rhineka Cipta.

Effendy, Onong Uchjana. (2003). Ilmu, teori dan filsafat komunikasi. Bandung : Citra Aditya
Bakti

Erwinsyah Alfian.2017. Manajemen Kelas Dalam Meningkatkan Efektifitas Proses


Belajar Mengajar.TAKDIR:Jurnal Manajemen Pendidikan Islam, vol 5 No. 2.
https://inspirasibelajar.wordpress.com/2011/03/19/pengertian-proses-belajar-mengajar/
diakses pada tanggal 27 Mei 2021.

Kurni Dena Kaifal dan Susanto Ratnawati.2018. PENGARUH KETERAMPILAN


Manajemen Kelas Terhadap Kualitas Proses Pembelajaran Di Sekolah Dasar
Pada Kelas Tinggi. Jurnal Ilmiah Pendidikan Guru Sekolah Dasar Vol. 2 No. 1.

Kurniawan, D. 2008. Regresi Linier. Austria: ISBN.

Suti, M. (2011). Strategi Peningkatan Mutu di Era Otonomi Pendidikan. Jurnal


MEDTEK, 3, 1–6.

Rahayuningsih, R., & dkk. (2012). Penerapan Siklus Belajar 5E (Learning Cycle 5E) Disertai
Peta Konsep untuk Meningkatkan Kualitas Proses dan Hasil Belajar Kimia pada Materi
Kelarutan dan Hasil Kali Kelarutan Kelas XI IPA SMA Negeri 1 Kartasura Tahun
Pelajaran 2011/2012. Jurnal Pendidikan Kimia, 1(1), 51–58.

12

Anda mungkin juga menyukai