919-Article Text-2510-1-10-20210110
919-Article Text-2510-1-10-20210110
919-Article Text-2510-1-10-20210110
Trisakti School of Management, Jl. Kyai Tapa No. 20, Grogol, Jakarta Barat, Indonesia
[email protected]
Abstract: This research examines the factors that influence audit report lag. The independent variables in this
research are firm size, profitability, solvability, accounting firm size, age of company, audit committee size,
independent board of commissioners, and ownership concentration. Audit report lag as the dependent variable in
this research. The research population is manufacturing companies listed on the Indonesia Stock Exchange for the
period of 2016-2018. There are 228 data that meet the sample criteria. The samples are collected using purposive
sampling method. This research is analyzed using multiple regression analysis. The result identified that firm size,
profitability, age of company had influence on audit report lag. While solvability, accounting firm size, audit
committee size, independent board of commissioners, and ownership concentration had no influence on audit
report lag.
Abstrak: Penelitian ini menguji faktor-faktor yang mempengaruhi audit report lag. Variabel independen dalam
penelitian ini adalah ukuran perusahaan, profitabilitas, solvabilitas, ukuran kantor akuntan publik, umur
perusahaaan, ukuran komite audit, dewan komisaris independen, dan konsentrasi kepemilikan. Audit report lag
digunakan sebagai variabel dependen dalam penelitian ini. Populasi penelitian ini mengunakan perusahaan
manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada periode 2016-2018. Terdapat 228 data yang memenuhi
kriteria sampel. Sampel dikumpulkan menggunakan metode purposive sampling. Penelitian ini dianalisis
menggunakan metode regresi berganda. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa ukuran perusahaan,
profitabilitas, dan umur perusahaan berpengaruh terhadap audit report lag, sedangkan variabel independen lainnya
yaitu solvabilitas, ukuran kantor akuntan publik, ukuran komite audit, dewan komisaris independen, dan konsentrasi
kepemilikan saham tidak berpengaruh terhadap audit report lag didalam perusahaan.
Kata kunci: Audit report lag, ukuran perusahaan, profitabilitas, umur perusahaan
139
Media Bisnis, Vol. 12, No. 2 September 2020
140
P-ISSN: 2085 – 3106 Widyawati Lekok
Verlin Rusly
141
Media Bisnis, Vol. 12, No. 2 September 2020
menyelesaikan proses laporan audit secara Semakin banyak jumlah komite audit maka audit
tepat waktu (Sari and Ghozali 2014). KAP besar delay akan semakin singkat karena
memperoleh insentif yang lebih tinggi untuk penambahan ukuran komite audit cenderung
menyelesaikan pekerjaan auditnya lebih cepat meningkatkan proses pengawasan dalam
dibandingkan dengan KAP lainnya. Waktu audit penyusunan laporan keuangan yang sesuai
yang lebih cepat juga merupakan cara KAP dengan standar yang berlaku secara umum. Ini
besar untuk mempertahankan reputasi mereka berarti waktu yang dibutuhkan auditor untuk
(Iskandar and Trisnawati 2010). melaksanakan audit menjadi lebih pendek
H4 Ukuran kantor akuntan publik berpengaruh (Janartha and Suprasto H. 2016).
terhadap audit report lag H6 Ukuran komite audit berpengaruh terhadap
audit report lag
Umur Perusahaan dan Audit Report Lag
Mazkiyani dan Handoyo (2017), Dewan Komisaris Independen dan Audit
mengungkapkan bahwa perusahaan yang telah Report Lag
berumur memiliki banyak pengalaman dalam Setiawan dan Nahumury (2014)
berbagai bidang masalah yang terkait dengan menyatakan bahwa semakin besar jumlah
kesalahan-kesalahan yang terjadi dalam anggota dewan komisaris independent, semakin
perusahaan dan bagaimana cara untuk besar pula peningkatan kualitas pengawasan
mengatasinya, sehingga perusahaan cenderung kepada dewan direksi yang dapat
memiliki tingkat fleksibilitas yang tinggi dalam meminimalkan keterlambatan dalam laporan
menghadapi perubahan yang akan terjadi. keuangan yang diaudit. Atmojo dan Darsono
Menurut Alsmady (2018), perusahaan yang (2017) juga mengungkapkan bahwa dewan
lebih berumur sangat berkomitmen untuk komisaris independen diharapkan mengurangi
menerbitkan laporan keuangan yang tepat tindakan terjadinya kecurangan dalam penyajian
waktu dan juga dalam pengungkapan hal-hal laporan keuangan dikarenakan mereka tidak
dalam laporan keuangan karena perusahaan mempunyai hubungan dengan perusahaan
yang sudah tua sangat memperhatikan citra terkait dan dapat melakukan pengawasan yang
mereka dipasar. baik terhadap kegiatan manajemen. Dewan
H5 Umur perusahaan berpengaruh terhadap komisaris independen harus mengontrol
audit report lag jalannya proses audit dengan ketat sehingga
audit report lag dapat diperpendek sehinga
Ukuran Komite Audit dan Audit Report Lag informasi laporan keuangan menjadi lebih
Komite audit dibentuk oleh dan berkualitas.
bertanggung jawab kepada Dewan Komisaris H7 Dewan komisaris independen berpengaruh
dalam membantu melaksanakan tugas dan terhadap audit report lag
fungsi Dewan Komisaris. Komite audit paling
sedikit terdiri dari 3 (tiga) orang anggota yang Konsentrasi Kepemilikan Saham dan Audit
berasal dari Komisaris Independen dan pihak Report Lag
dari luar emiten atau perusahaan publik Menurut Atmojo dan Darsono (2017),
(Otoritas Jasa Keuangan No. 55/POJK/04/2015 konsentrasi kepemilikan saham
2015). Komite audit bertugas untuk memantau menggambarkan bagaimana dan siapa saja
perencanaan dan pelaksanaan kemudian yang memegang kendali atas keseluruhan atau
mengevaluasi hasil audit guna menilai sebagian besar atas kepemilikan perusahaan
kelayakan dan kemampuan dalam pengendalian serta keseluruhan atau sebagian besar
intern untuk penyusunan laporan keuangan. pemegang kendali atas aktivitas bisnis pada
142
P-ISSN: 2085 – 3106 Widyawati Lekok
Verlin Rusly
Perusahaan yang tidak terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama (35) (105)
periode 2016-2018.
Audit report lag merupakan jangka ARL= Tanggal laporan keuangan – Tanggal
waktu penyelesaian audit laporan keuangan laporan keuangan yang diaudit dan dikeluarkan
yang diukur berdasarkan lamanya waktu hari
yang dibutuhkan dalam proses audit hingga Nilai total aset diukur menggunakan log
memperoleh laporan auditor independen, natural untuk menyederhanakan nilai miliaran
terhitung sejak tanggal akhir tahun tutup buku dan bahkan triliunan yang terdapat dalam
perusahaan (31 Desember) sampai tanggal laporan keuangan, tanpa mengubah proporsi
opini audit yang tertera pada laporan keuangan nilai dari nilai aktual. Aset yang diukur
auditor independen. Audit report lag (ARL) merupakan aset lancar dan aset tetap pada
diukur menggunakan skala rasio, dengan rumus akhir periode (satu tahun) yang disebutkan
(Mutiara, Zakaria, and Anggraini 2018): dalam laporan keuangan yang diaudit
143
Media Bisnis, Vol. 12, No. 2 September 2020
(Mukhtaruddin et al. 2015). Pada penelitian ini, Umur perusahaan dapat diukur dengan skala
rumus yang digunakan untuk mengukur skala rasio sebagai berikut (Mazkiyani and Handoyo
rasio ukuran perusahaan adalah dengan 2017):
menggunakan rumus (Setiawan and Nahumury
2014): AGE = Tahun Periode Penelitian
SIZE = Ln (Total Aset) − 𝐿𝑖𝑠𝑡𝑖𝑛𝑔 𝐷𝑎𝑡𝑒
144
Media Bisnis, Vol. 12, No. 2 September 2020
Hasil uji multikolinearitas pada tabel 3 Hasil tersebut menyatakan bahwa data dapat
menunjukkan bahwa semua variabel memiliki digunakan dalam penelitian karena tidak
nilai tolerance diatas 0,1 dan VIF dibawah 10, terdapat hubungan antar variabel independen.
maka dapat ditunjukkan bahwa data pada Berikut merupakan hasil pengujian dari
penelitian yang dilakukan tidak menunjukkan uji multikolinearitas yang dilakukan yang dapat
bahwa tidak terjadi multikolinearitas pada dilihat berdasarkan tabel dibawah ini:
seluruh variabel independent (Ghozali 2018).
2
Media Bisnis, Vol. 12, No. 2 September 2020
Pada tabel 6 dapat dilihat nilai dapat dijelaskan oleh variasi variabel
koefisien korelasi (R) sebesar 0,361. Nilai R independen ukuran perusahaan (SIZE),
lebih kecil dari 0,5 menunjukkan adanya profitabilitas (PL), solvabilitas (SOLVA), ukuran
hubungan yang rendah antara variabel kantor akuntan publik (KAP), umur perusahaan
dependen Audit Report Lag (ARL) dengan (AGE), ukuran komite audit (UKA), dewan
variabel independen ukuran perusahaan (SIZE), komisaris independen (BOC), dan konsentrasi
profitabilitas (PL), solvabilitas (SOLVA), ukuran kepemilikan saham (SOC) sebesar 9.8%,
kantor akuntan publik (KAP), umur perusahaan sedangkan 90.2% dapat dijelaskan oleh
(AGE), ukuran komite audit (UKA), dewan variabel-variabel lain yang tidak dimasukkan ke
komisaris independen (BOC), dan konsentrasi dalam model penelitian ini. Berikut merupakan
kepemilikan saham (SOC). hasil pengujian dari Analisa koefisien korelasi
Nilai adjusted R2 sebesar 0,098 berarti dan determinasi yang dilakukan yang dapat
variasi variabel dependen audit report lag (ARL) dilihat berdasarkan table 6 di bawah ini:
146
Media Bisnis, Vol. 12, No. 2 September 2020
Tabel 7 menunjukkan hasil sig. 0,000. merupakan hasil pengujian dari uji F yang
Nilai sig. lebih kecil dari nilai 0,05 artinya model dilakukan yang dapat dilihat berdasarkan tabel 7
fit. Hal ini menunjukkan bahwa model layak di bawah ini:
digunakan ke dalam model penelitian. Berikut
Berikut merupakan hasil pengujian dari uji t yang Audit Report Lag (ARL) = 137,782 - 2,089 SIZE
dilakukan yang dapat dilihat berdasarkan tabel 8 – 31,597 PL + 1,600 SOLVA - 1,053 KAP +
di bawah ini. Model regresi yang dapat 0,388 AGE - 0,439 UKA + 8,190 BOC - 13,453
digambarkan adalah sebagai berikut: SOC + ε
Hasil uji t pada tabel 8 menunjukkan semakin tinggi tekanan yang dihadapi baik pihak
bahwa dilihat bahwa nilai signifikan variabel manajemen dan auditor agar dapat melaporkan
ukuran perusahaan (SIZE) sebesar 0,008 yang laporan keuangannya tepat waktu kepada publik
mana lebih kecil dibandingkan dengan alpha (α sehingga dapat menghindari terjadinya
= 0,05) yang menunjukkan bahwa Ha1 diterima. keterlambatan penyampaian laporan keuangan
Hal ini dapat disimpulkan bahwa variabel ukuran (Mutiara, Zakaria, and Anggraini 2018).
perusahaan berpengaruh negatif terhadap audit Perusahaan yang besar cenderung memiliki
report lag (ARL). Ukuran perusahaan memiliki lebih banyak sumber daya manusia, perangkat
pengaruh terhadap audit report lag, dikarenakan organisasi yang lebih luas, serta teknologi
semakin besar ukuran perusahaan maka informasi yang berkualitas sehingga sistem
2
Media Bisnis, Vol. 12, No. 2 September 2020
pengendalian internal perusahaan menjadi baik. (AGE) sebesar 0,001 di mana nilai tersebut lebih
Hal ini menunjang penyajian dan pengelolaan kecil dari alpha (α = 0,05). Hal tersebut dapat
informasi akuntansi yang baik. KAP yang disimpulkan bahwa Ha5 diterima yang berarti
mengaudit laporan keuangan nampaknya dapat umur perusahaan (AGE) berpengaruh terhadap
terbantu dengan kondisi demikian sehingga audit report lag. Berdasarkan nilai B yaitu 0,388,
penyelesaian audit juga membutuhkan waktu terdapat hubungan yang positif antara umur
yang lebih pendek ((Sari and Ghozali 2014) dan perusahaan dengan audit report lag. Umur
(Janartha and Suprasto H. 2016). perusahaan yang lebih besar memiliki tingkat
Pada tabel 8, hasil uji t menunjukkan kompleksitas yang tinggi karena perusahaan
bahwa nilai signifikan variabel profitabilitas (PL) yang telah berdiri lama telah memiliki banyak
sebesar 0,010 yang mana hasil tersebut lebih cabang dan usaha baru, baik di dalam maupun
kecil daripada alpha (α = 0,05). Hal tersebut di luar negeri, sehingga akan memperpanjang
dapat disimpulkan bahwa Ha2 diterima yang tingkat terjadinya audit report lag ((Widhiasari
berarti profitabilitas (PL) berpengaruh terhadap and Budiartha 2016) dan (Sitorus and Ardiati
audit report lag. Hasil penelitian menunjukkan 2014)).
bahwa profitabilitas berpengaruh negatif Hasil uji t di atas menunjukkan bahwa
terhadap audit report lag. Semakin tinggi nilai signifikan pada variabel ukuran komite audit
pendapatan yang dimiliki oleh perusahaan, audit (UKA) memiliki nilai sebesar 0,872 dan nilai
lag akan semakin pendek. Keterlambatan dalam tersebut lebih besar sama dengan dibandingkan
penyampaian laporan keuangan semakin alpha (α = 0,05). Hal tersebut dapat disimpulkan
pendek karena perusahaan ingin segera bahwa Ha6 tidak diterima yang artinya variabel
menyampaikan kabar baik tersebut kepada para ukuran komite audit (UKA) tidak berpengaruh
investor (pemegang saham) sehingga menarik terhadap audit report lag.
investor untuk membeli saham perusahaan Hasil uji t di atas menunjukkan bahwa
mereka ((Mazkiyani and Handoyo 2017), nilai signifikan pada variabel dewan komisaris
(Yendrawati and Mahendra 2018) dan (Mutiara, independen (BOC) sebesar 0,453 dan nilai
Zakaria, and Anggraini 2018)). tersebut lebih besar sama dengan alpha (α =
Pada hasil uji t di atas menunjukkan 0,05). Hal tersebut dapat disimpulkan bahwa
bahwa nilai signifikan variabel solvabilitas Ha7 tidak diterima yang berarti variabel dewan
(SOLVA) sebesar 0,720 yang mana nilainya komisaris independen (BOC) tidak berpengaruh
lebih besar sama dengan dibandingkan dengan terhadap audit report lag.
alpha (α = 0,05) sehingga disimpulkan bahwa Hasil uji t di atas menunjukkan bahwa
Ha3 tidak diterima yang artinya variabel nilai signifikan pada variabel konsentrasi
solvabilitas tidak berpengaruh terhadap audit kepemilikan saham (SOC) sebesar 0,059 dan
report lag. nilai tersebut lebih besar sama dengan
Pada tabel hasil uji t di atas, dapat dilihat dibandingkan alpha (α = 0,05). Hal tersebut
bahwa nilai signifikan pada variable independen dapat disimpulkan bahwa Ha8 tidak diterima
ukuran kantor akuntan publik (KAP) memiliki yang berarti variabel konsentrasi kepemilikan
nilai signifikan sebesar 0,699. Nilai tersebut lebih saham (SOC) tidak berpengaruh terhadap audit
besar sama dengan alpha (α = 0,05) sehingga report lag.
Ha4 tidak diterima. Hal ini menunjukkan bahwa
ukuran kantor akuntan publik tidak berpengaruh PENUTUP
terhadap audit report lag.
Pada tabel 8, hasil uji t menunjukkan Berdasarkan analisis dan pembahasan
nilai signifikan pada variabel umur perusahaan yang dilakukan terhadap 76 sampel perusahaan
148
P-ISSN: 2085 – 3106 Widyawati Lekok
Verlin Rusly
dan jumlah data sebanyak 228 data selama beberapa variabel independen dalam penelitian
tahun 2016 sampai dengan tahun 2018 dapat ini yang tidak memenuhi salah satu uji asumsi
diperoleh kesimpulan bahwa ukuran klasik yaitu uji heteroskedastisitas, yaitu variabel
perusahaan dan profitabilitas berpengaruh ukuran perusahaan (SIZE) dan umur
negatif terhadap audit report lag, sedangkan perusahaan (AGE).Kelima, periode penelitian
umur perusahaan berpengaruh positif terhadap hanya dilakukan selama 3 tahun yaitu 2016-
audit report lag. Solvabilitas, ukuran kantor 2018, sehingga hanya terdapat 76 sampel
akuntan publik, ukuran komite audit, dewan perusahaan (228 data) yang dapat digunakan
komisaris independen, dan konsentrasi sebagai data penelitian dari 178 jumlah
kepemilikan saham tidak berpengaruh terhadap populasi.
audit report lag. Saran yang dapat diberikan bagi
Penelitian ini memiliki beberapa penelitian selanjutnya adalah dengan
keterbatasan. Pertama, terdapat pengaruh lain menambahkan variabel independen lainnya
di luar model regresi yang menyebabkan nilai yang diharapkan berpengaruh terhadap audit
adjusted R2 hanya sebesar 9,8%. Kedua, report lag, seperti opini audit, board meeting,
struktur kepemilikan saham hanya berfokus dan untuk struktur kepemilikan saham
pada jumlah saham mayoritas dan jumlah difokuskan pada kepemilikan manajerial dan
saham publik, namun tidak terfokus pada kepemilikan institusional. Untuk mengatasi data
struktur kepemilikan saham lainnya, seperti yang tidak berdistribusi normal disarankan
kepemilikan manajerial atau kepemilikan dengan cara penambahan data, sedangkan
institusional. Ketiga, objek penelitian yang masalah heteroskedastisitas disarankan dengan
digunakan hanya terbatas pada perusahaan melakukan transformasi data. Perluasan objek
manufaktur yang terdapat pada Bursa Efek penelitian yang dijadikan sampel untuk
Indonesia dan kurang mewakili perusahaan- perusahaan yang diteliti juga disarankan,
perusahaan yang terdaftar lainnya di Bursa Efek misalnya dengan menambah penelitian pada
Indonesia. Keempat, data residual dari hasil uji perusahaan non keuangan dan memperpanjang
normalitas tidak berdistribusi normal walaupun tahun pengamatan penelitian.
sudah dilakukan uji outlier dan terdapat
REFERENCES:
Alsmady, Ahnaf Ali. 2018. “The Effect of Board of Directors’ Characteristics and Ownership Type on the Timeliness
of Financial Reports.” International Journal of Business and Management 13 (6): 276.
https://doi.org/10.5539/ijbm.v13n6p276.
Arens, Alvin A, Randal J Elder, and Mark S Beasley. 2014. Auditing and Assurance Services : An Integrated
Approach. Fifteenth. Singapore: Pearson.
Artaningrum, Rai Gina, I Ketut Budiartha, and Made Gede Wirakusuma. 2017. “Pengaruh Profitabilitas, Solvabilitas,
Likuiditas, Ukuran Perusahaan Dan Pergantian Manajemen Pada Audit Report Lag Perusahaan
Perbankan.” E-Jurnal Ekonomi Dan Bisnis Universitas Udayana 6 (3): 1079–1108.
https://ojs.unud.ac.id/index.php/EEB/article/view/24231.
Atmojo, Danang Tri, and Darsono. 2017. “Analisis Faktor-Faktor Yang Berpengaruh Terhadap Audit Report Lag
(Studi Empiris Pada Perusahaan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2013-2015).” Diponegoro
Journal of Accounting 6 (4): 1–15.
Butarbutar, Rizki Sakti Kornelius, and P Basuki Hadiprajitno. 2017. “Analisis Faktor-Faktor Yang Berpengaruh
Terhadap Audit Report Lag ( Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek
Indonesia Tahun 2012-2015 )” 6 (3): 1–12. http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/accounting.
149
Media Bisnis, Vol. 12, No. 2 September 2020
Dewangga, Arga, and Herry Laksito. 2015. “FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP AUDIT
REPORT LAG.” Diponegoro Journal of Accounting 4 (3): 1–8. https://doi.org/10.21067/mbr.v4i1.4768.
Dewi, Sofia Prima, and Keni. 2013. “Pengaruh Umur Perusahaan, Profitabilitas, Ukuran Perusahaan Dan Leverage
Terhadap Pengungkapan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan.” Jurnal Bisnis Dan Akuntansi 15 (1): 1–
12. https://doi.org/https://doi.org/10.34208/jba.v15i1.
Firnanti, Friska. 2016. “Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Audit Report Lag.” Jurnal Bisnis Dan Akuntansi 18 (2):
167–75. http://www.tsm.ac.id/JBA.
Ghozali, Imam. 2018. “Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program IBM SPSS 25.” In Aplikasi Analisis
Multivariate Dengan Program IBM SPSS 25, 9th ed. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.
Halim, Yansen Cristian. 2018. “Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Audit Report Lag Periode 2013-2016 Di Bursa
Efek Indonesia.” Jurnal Muara Ilmu Ekonomi Dan Bisnis 2 (1): 54.
https://doi.org/10.24912/jmieb.v2i1.1655.
Ikatan Akuntan Indonesia. 2009. Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik. Standar Akuntansi Keuangan, Salemba
Empat: Jakarta.
———. 2012. Kerangka Dasar Penyusunan Penyajian Laporan Keuangan. Standar Akuntansi Keuangan, Salemba
Empat: Jakarta.
Imanta, Dea, and Rutji Satwiko. 2011. “Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kepemilikan Managerial.” Jurnal Bisnis
Dan Akuntansi 13 (1): 67–80. https://doi.org/https://doi.org/10.34208/jba.v13i1.
Iskandar, Meylisa Januar, and Estralita Trisnawati. 2010. “Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Audit Report Lag
Pada Perusahaan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia.” Jurnal Bisnis Dan Akuntansi 12 (3): 175–86.
Janartha, I Wayan Pion, and Bambang Suprasto H. 2016. “Pengaruh Ukuran Perusahaan, Keberadaan Komite
Audit Dan Leverage Terhadap Audit Delay” 16.3: 2374–2407.
https://ojs.unud.ac.id/index.php/Akuntansi/article/view/21497.
Jensen, Michael C., and William H. Meckling. 1976. “THEORY OF THE FIRM: MANAGERIAL BEHAVIOR,
AGENCY COSTS AND OWNERSHIP STRUCTURE.” Human Relations 3 (4): 305–60.
https://doi.org/https://doi.org/10.1016/0304-405X(76)90026-X.
Lianto, Novice, and Budi Hartono Kusuma. 2010. “Faktor-Faktor Yang Berpengaruh Terhadap Audit Report Lag.”
Jurnal Bisnis Dan Akuntansi 12 (2): 98–107. https://doi.org/https://doi.org/10.34208/jba.v12i2.
Lusiana, Ester, and Dewi Sari Wijoyo. 2017. “Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kebijakan Dividen Perusahaan
Publik Non Keuangan.” Jurnal Bisnis Dan Akuntansi 19 (1a-4): 281–91.
https://doi.org/https://doi.org/10.34208/jba.v19i1a-4.
Mazkiyani, Nur, and Sigit Handoyo. 2017. “Audit Report Lag of Listed Companies in Indonesia Stock Exchange.”
Jurnal Aplikasi Bisnis 17 (1): 77–95. https://doi.org/10.20885/jabis.vol17.iss1.art5.
Mukhtaruddin, Ririn Oktarina, Relasari, and Abukosim. 2015. “Firm and Auditor Characteristics, and Audit Report
Lag in Manufacturing Companies Listed on Indonesia Stock Exchange during 2008-2012.” Expert Journal
of Business and Management 3 (1): 13–26. http://business.expertjournals.com/wp-content/uplo ...
ukhtaruddin13-26.pdf.
Mutiara, Yosia Taruli, Adam Zakaria, and Ratna Anggraini. 2018. “The Influence of Company Size, Company Profit,
Solvency and CPA Firm Size on Audit Report Lag.” Pressacademia 5 (1): 1–10.
https://doi.org/10.17261/pressacademia.2018.779.
Otoritas Jasa Keuangan. 2016. “Otoritas Jasa Keuangan Nomor 29/POJK.04/2016.” Indonesia.
Otoritas Jasa Keuangan No. 55/POJK/04/2015. 2015. “Otoritas Jasa Keuangan Republik Indonesia No.
55/Pojk/04/2015.”
PT Bursa Efek Jakarta. 2004. “Keputusan Direksi PT Bursa Efek Jakarta Nomor: Kep-307/BEJ/07-2004 Tentang
Peraturan Nomor 1-H Tentang Sanksi.”
Sari, Revani Ratna, and Imam Ghozali. 2014. “FAKTOR – FAKTOR PENGARUH AUDIT REPORT LAG (Kajian
Empiris Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek IndonesiaTahun 2010-2012).”
Diponegoro Journal of Accounting 3 (2): 960–68. http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/accounting.
Setiawan, Ganang, and Joicenda Nahumury. 2014. “The Effect of Board of Commissioners, Audit Committee, and
Stock Ownership Concentration on Audit Report Lag of Banking Companies in Indonesia Stock
150
P-ISSN: 2085 – 3106 Widyawati Lekok
Verlin Rusly
151
Media Bisnis, Vol. 12, No. 2 September 2020
152