919-Article Text-2510-1-10-20210110

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 14

MEDIA BISNIS P-ISSN: 2085 – 3106

Vol. 12, No. 2, September 2020, Hlm. 139-152 http://jurnaltsm.id/index.php/MB

AUDIT REPORT LAG PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BURSA EFEK


INDONESIA
WIDYAWATI LEKOK
VERLIN RUSLY

Trisakti School of Management, Jl. Kyai Tapa No. 20, Grogol, Jakarta Barat, Indonesia
[email protected]

Abstract: This research examines the factors that influence audit report lag. The independent variables in this
research are firm size, profitability, solvability, accounting firm size, age of company, audit committee size,
independent board of commissioners, and ownership concentration. Audit report lag as the dependent variable in
this research. The research population is manufacturing companies listed on the Indonesia Stock Exchange for the
period of 2016-2018. There are 228 data that meet the sample criteria. The samples are collected using purposive
sampling method. This research is analyzed using multiple regression analysis. The result identified that firm size,
profitability, age of company had influence on audit report lag. While solvability, accounting firm size, audit
committee size, independent board of commissioners, and ownership concentration had no influence on audit
report lag.

Keywords: Audit report lag, firm size, profitability, age of company

Abstrak: Penelitian ini menguji faktor-faktor yang mempengaruhi audit report lag. Variabel independen dalam
penelitian ini adalah ukuran perusahaan, profitabilitas, solvabilitas, ukuran kantor akuntan publik, umur
perusahaaan, ukuran komite audit, dewan komisaris independen, dan konsentrasi kepemilikan. Audit report lag
digunakan sebagai variabel dependen dalam penelitian ini. Populasi penelitian ini mengunakan perusahaan
manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada periode 2016-2018. Terdapat 228 data yang memenuhi
kriteria sampel. Sampel dikumpulkan menggunakan metode purposive sampling. Penelitian ini dianalisis
menggunakan metode regresi berganda. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa ukuran perusahaan,
profitabilitas, dan umur perusahaan berpengaruh terhadap audit report lag, sedangkan variabel independen lainnya
yaitu solvabilitas, ukuran kantor akuntan publik, ukuran komite audit, dewan komisaris independen, dan konsentrasi
kepemilikan saham tidak berpengaruh terhadap audit report lag didalam perusahaan.

Kata kunci: Audit report lag, ukuran perusahaan, profitabilitas, umur perusahaan

PENDAHULUAN publik (Firnanti 2016). Menurut Ikatan Akuntan


Indonesia (2009), laporan keuangan memiliki
Laporan keuangan tahunan pada tujuan untuk menyediakan informasi yang
dasarnya menjadi suatu dasar pertimbangan berhubungan dengan posisi, kinerja, dan
dalam pengambilan keputusan investasi dalam perubahan posisi atas laporan keuangan dalam
pasar modal. Perusahaan yang terdaftar di suatu perusahaan yang bermanfaat bagi
pasar modal diwajibkan untuk menyampaikan pengguna laporan keuangan dalam mengambil
laporan keuangan yang sudah diaudit kepada keputusan ekonomi.

139
Media Bisnis, Vol. 12, No. 2 September 2020

Berdasarkan PSAK pada Kerangka Dalam teori agensi terdapat biaya


Dasar Penyusunan Penyajian Laporan berupa agency cost yaitu penjumlahan antara
Keuangan paragraf 43 (2012) menyatakan monitoring cost, bonding cost, dan residual loss.
bahwa apabila terdapat penundaan yang tidak Adapula beberapa cara untuk mengurangi
semestinya dalam pelaporan, maka informasi terjadinya agency cost, salah satunya adalah
yang dihasilkan akan kehilangan relevansinya. dengan kepemilikan saham perusahaan oleh
Emiten atau Perusahaan Publik wajib untuk pihak manajemen. Hal ini akan mengurangi
menyampaikan Laporan tahunan kepada potensi konflik yang ada antara pemegang
Otoritas Jasa Keuangan paling lambat pada saham (principal) dan manajemen (agent)
akhir bulan keempat setelah tahun buku sehingga manajemen akan termotivasi untuk
perusahaan berakhir (Otoritas Jasa Keuangan meningkatkan kinerjanya dan lebih berhati-hati
2016). akan keputusan yang diambil karena pihak
Pengenaan sanksi untuk keterlambatan manajemen juga ikut menanggung resiko dari
penyampaian laporan keuangan juga diatur setiap keputusan (Lusiana and Wijoyo 2017).
dalam Keputusan Direksi PT. Bursa Efek Konflik kepentingan diantara keduanya dapat
Jakarta Nomor 307/BEJ/07-2004 (2004) berupa diminimalkan dengan cara mensejajarkan
peringatan tertulis I sampai III, dengan denda kepentingan diantara kedua pihak yaitu pihak
setinggi-tingginya Rp.500.000.000, sampai manajer dan pemegang saham dengan adanya
penghentian sementara perdagangan efek kepemilikan manajerial (Imanta and Satwiko
perusahaan tercatat (suspense) di bursa. Sanksi 2011).
suspense perusahaan tercatat hanya akan
dibuka apabila perusahaan tercatat telah Audit Report Lag
menyerahkan laporan keuangan dan membayar Menurut Mazkiyani dan Handoyo
denda sesuai ketentuan yang berlaku. (2017), ketepatan waktu laporan keuangan yang
Penelitian ini bertujuan untuk telah diaudit memberikan kontribusi besar dalam
menganalisis pengaruh ukuran perusahaan, pertimbangan proses pengambilan keputusan.
profitabilitas, solvabilitas, ukuran kantor akuntan Oleh karena itu, laporan keuangan yang telah
publik, umur perusahaan, ukuran komite audit, diaudit harus dipublikasikan secara tepat waktu,
dewan komisaris independen, dan konsentrasi karena ketersediaan dan juga keakuratan
kepemilikan saham terhadap audit report lag informasi keuangan diperlukan bagi pemegang
pada perusahaan manufaktur di Bursa Efek saham, investor, dan pengguna lain sebagai
Indonesia. pengambil keputusan. Jangka waktu
penyelesaian audit laporan keuangan dapat
Agency Theory diukur berdasarkan lamanya hari yang
Agency Theory yang dikemukakan oleh dibutuhkan untuk memperoleh laporan auditor
Jensen dan Meckling (1976), menjelaskan independen, terhitung sejak tanggal tahun tutup
hubungan yang terjadi antara pihak agen (pihak buku perusahaan sampai tanggal yang tertera
manajemen) dengan principal (pemegang pada laporan auditor independen, dikenal
saham). Kepentingan antara pihak manajemen dengan audit report lag.
dan pemegang saham seringkali bertentangan Tujuan menyeluruh dari suatu audit
dan dapat menyebabkan konflik diantara kedua laporan keuangan adalah menyatakan pendapat
pihak tersebut. Untuk menengahi kepentingan apakah laporan keuangan klien telah
diantara keduanya maka perlu dilaksanakan menyajikan secara wajar dalam semua hal yang
suatu audit yang dilakukan oleh auditor material sesuai dengan prinsip akuntansi yang
independen. berlaku umum. Ketepatan waktu perusahaan

140
P-ISSN: 2085 – 3106 Widyawati Lekok
Verlin Rusly

dalam mempublikasikan laporan keuangan pengauditan. Jika perusahaan menghasilkan


kepada masyarakat umum tergantung dari tingkat profitabilitas yang lebih tinggi maka audit
ketepatan waktu auditor dalam menyelesaikan report lag akan lebih pendek dibandingkan
pekerjaan auditnya (audit report lag). perusahaan dengan tingkat profitabilitas yang
Pentingnya ketepatan waktu pelaporan lebih rendah.
keuangan diakui oleh berbagai pihak yang H2 Profitabilitas berpengaruh terhadap audit
berkepentingan karena hal tersebut bukan report lag
hanya berpengaruh pada nilai dan kualitas
laporan keuangan tersebut namun juga Solvabilitas dan Audit Report Lag
membawa reaksi yang negatif dari pasar (Lianto Solvabilitas digunakan untuk
and Kusuma 2010). menunjukkan kemampuan perusahaan dalam
mengelola hutang-hutangnya baik itu hutang
Ukuran Perusahaan dan Audit Report Lag jangka panjang maupun hutang jangka pendek
Menurut Sulastini (2007) dalam Dewi (Artaningrum, Budiartha, and Wirakusuma
dan Keni (2013), ukuran perusahaan ditentukan 2017). Risiko perusahaan yang memiliki
berdasarkan pada total aset perusahaan, solvabilitas yang tinggi dapat mengindikasikan
sehingga semakin besar ukuran perusahaan bahwa suatu perusahaan sedang mengalami
maka sumber informasi yang disediakan kesulitan keuangan dan dapat menunda
perusahaan akan semakin luas dan mudah pelaporan keuangannya kepada masyarakat
diakses ke publik. Setiawan dan Nahumury karena hal tersebut bersifat bad news
(2014) mengatakan bahwa perusahaan yang (Dewangga and Laksito 2015).
memiliki total aset yang besar cenderung H3 Solvabilitas berpengaruh terhadap audit
memiliki kontrol internal yang baik sehingga report lag
dapat memaksimalkan kesalahan dan
mempercepat proses audit yang dilakukan oleh Ukuran Kantor Akuntan Publik dan Audit
auditor independen dan dapat mengurangi Report Lag
tingkat terjadinya audit report lag. Kantor akuntan publik, yang selanjutnya
H1 Ukuran perusahaan berpengaruh terhadap disingkat KAP, adalah badan usaha yang
audit report lag didirikan berdasarkan ketentuan yang peraturan
perundang-undangan dan mendapatkan izin
Profitabilitas dan Audit Report Lag usaha berdasarkan Undang-Undang ini
Mazkiyani dan Handoyo (2017), Lianto (Undang-Undang RI No. 5 Tahun 2011 tentang
dan Kusuma (2010), serta Suparsada dan Putri Akuntan Publik 2011). Arens et al. (2014)
(2017) berpendapat bahwa informasi kinerja menyatakan bahwa KAP bertanggung jawab
keuangan terutama profitabilitas dapat menilai untuk mengaudit laporan keuangan perusahaan
potensi perubahan sumber daya ekonomi yang yang sahamnya diperdagangkan secara publik.
akan digunakan di masa depan. Perusahaan KAP Big Four adalah empat KAP terbesar di
yang memiliki tingkat profitabilitas yang lebih dunia, yaitu Deloitte & Touche, Ernst & Young,
tinggi membutuhkan waktu dalam pengauditan PricewaterhouseCoopers, dan KPMG (Arens,
laporan keuangan lebih cepat dikarenakan Elder, and Beasley 2014). Perusahaan biasanya
keharusan untuk menyampaikan kabar baik menganggap bahwa KAP Big Four
secepatnya kepada publik. Mereka juga membutuhkan waktu yang lebih singkat untuk
memberikan alasan bahwa auditor yang menyelesaikan audit dibandingkan dengan KAP
menghadapi perusahaan yang mengalami Non Big Four, karena KAP Big Four dianggap
kerugian memiliki respon yang cenderung lebih lebih efsien dan memiliki tingkat fleksibilitas
berhati-hati dalam melakukan proses jadwal waktu yang lebih tinggi untuk

141
Media Bisnis, Vol. 12, No. 2 September 2020

menyelesaikan proses laporan audit secara Semakin banyak jumlah komite audit maka audit
tepat waktu (Sari and Ghozali 2014). KAP besar delay akan semakin singkat karena
memperoleh insentif yang lebih tinggi untuk penambahan ukuran komite audit cenderung
menyelesaikan pekerjaan auditnya lebih cepat meningkatkan proses pengawasan dalam
dibandingkan dengan KAP lainnya. Waktu audit penyusunan laporan keuangan yang sesuai
yang lebih cepat juga merupakan cara KAP dengan standar yang berlaku secara umum. Ini
besar untuk mempertahankan reputasi mereka berarti waktu yang dibutuhkan auditor untuk
(Iskandar and Trisnawati 2010). melaksanakan audit menjadi lebih pendek
H4 Ukuran kantor akuntan publik berpengaruh (Janartha and Suprasto H. 2016).
terhadap audit report lag H6 Ukuran komite audit berpengaruh terhadap
audit report lag
Umur Perusahaan dan Audit Report Lag
Mazkiyani dan Handoyo (2017), Dewan Komisaris Independen dan Audit
mengungkapkan bahwa perusahaan yang telah Report Lag
berumur memiliki banyak pengalaman dalam Setiawan dan Nahumury (2014)
berbagai bidang masalah yang terkait dengan menyatakan bahwa semakin besar jumlah
kesalahan-kesalahan yang terjadi dalam anggota dewan komisaris independent, semakin
perusahaan dan bagaimana cara untuk besar pula peningkatan kualitas pengawasan
mengatasinya, sehingga perusahaan cenderung kepada dewan direksi yang dapat
memiliki tingkat fleksibilitas yang tinggi dalam meminimalkan keterlambatan dalam laporan
menghadapi perubahan yang akan terjadi. keuangan yang diaudit. Atmojo dan Darsono
Menurut Alsmady (2018), perusahaan yang (2017) juga mengungkapkan bahwa dewan
lebih berumur sangat berkomitmen untuk komisaris independen diharapkan mengurangi
menerbitkan laporan keuangan yang tepat tindakan terjadinya kecurangan dalam penyajian
waktu dan juga dalam pengungkapan hal-hal laporan keuangan dikarenakan mereka tidak
dalam laporan keuangan karena perusahaan mempunyai hubungan dengan perusahaan
yang sudah tua sangat memperhatikan citra terkait dan dapat melakukan pengawasan yang
mereka dipasar. baik terhadap kegiatan manajemen. Dewan
H5 Umur perusahaan berpengaruh terhadap komisaris independen harus mengontrol
audit report lag jalannya proses audit dengan ketat sehingga
audit report lag dapat diperpendek sehinga
Ukuran Komite Audit dan Audit Report Lag informasi laporan keuangan menjadi lebih
Komite audit dibentuk oleh dan berkualitas.
bertanggung jawab kepada Dewan Komisaris H7 Dewan komisaris independen berpengaruh
dalam membantu melaksanakan tugas dan terhadap audit report lag
fungsi Dewan Komisaris. Komite audit paling
sedikit terdiri dari 3 (tiga) orang anggota yang Konsentrasi Kepemilikan Saham dan Audit
berasal dari Komisaris Independen dan pihak Report Lag
dari luar emiten atau perusahaan publik Menurut Atmojo dan Darsono (2017),
(Otoritas Jasa Keuangan No. 55/POJK/04/2015 konsentrasi kepemilikan saham
2015). Komite audit bertugas untuk memantau menggambarkan bagaimana dan siapa saja
perencanaan dan pelaksanaan kemudian yang memegang kendali atas keseluruhan atau
mengevaluasi hasil audit guna menilai sebagian besar atas kepemilikan perusahaan
kelayakan dan kemampuan dalam pengendalian serta keseluruhan atau sebagian besar
intern untuk penyusunan laporan keuangan. pemegang kendali atas aktivitas bisnis pada

142
P-ISSN: 2085 – 3106 Widyawati Lekok
Verlin Rusly

suatu perusahaan tersebut. Butarbutar dan


Hadiprajitno (2017) juga mengungkapkan METODA PENELITIAN
bahwa konsentrasi kepemilikan saham adalah
persentase jumlah dalam kepemilikan saham Bentuk penelitian yang digunakan
mayoritas di suatu perusahaan selain dalam penelitian ini adalah kausalitas. Populasi
kepemilikan atas publik di dalam suatu struktur yang digunakan dalam penelitian ini adalah
kepemilikan saham perusahaan. Semakin besar semua perusahaan manufaktur yang terdapat
konsentrasi kepemilikan saham di dalam suatu dalam Bursa Efek Indonesia pada periode tahun
perusahaan maka akan dapat mengurangi 2016-2018. Metode pengambilan sampel yang
kebijakan manajemen perusahaan yang bersifat digunakan dalam penelitian ini adalah purposive
menyimpang. Hal ini dikarenakan mereka sampling. Berikut beberapa kriteria yang
memiliki rasa kepemilikan yang besar juga digunakan dan hasil dari data atas kriteria-
(Halim 2018). kriteria tersebut:
H8 Konsentrasi kepemilikan saham berpengaruh
terhadap audit report lag

Tabel 1 Prosedur Pemilihan Sampel


Kriteria Sampel Jumlah Jumlah
Perusahaan Data
Seluruh perusahaan manufaktur yang konsisten terdaftar di Bursa 178 534
Efek Indonesia selama periode 2016-2018.

Perusahaan yang tidak terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama (35) (105)
periode 2016-2018.

Perusahaan yang tidak menerbitkan laporan keuangan (29) (87)


menggunakan mata uang rupiah selama periode 2016-2018

Perusahaan yang menyajikan laporan keuangan tidak berakhir (2) (6)


pada periode per 31 Desember selama periode 2016-2018

Perusahaan yang laporan keuangannya tidak memperoleh laba (36) (108)


secara berturut-turut selama periode 2016-2018
Perusahaan yang dijadikan sampel 76 228
Sumber: Hasil Pengumpulan Data

Audit report lag merupakan jangka ARL= Tanggal laporan keuangan – Tanggal
waktu penyelesaian audit laporan keuangan laporan keuangan yang diaudit dan dikeluarkan
yang diukur berdasarkan lamanya waktu hari
yang dibutuhkan dalam proses audit hingga Nilai total aset diukur menggunakan log
memperoleh laporan auditor independen, natural untuk menyederhanakan nilai miliaran
terhitung sejak tanggal akhir tahun tutup buku dan bahkan triliunan yang terdapat dalam
perusahaan (31 Desember) sampai tanggal laporan keuangan, tanpa mengubah proporsi
opini audit yang tertera pada laporan keuangan nilai dari nilai aktual. Aset yang diukur
auditor independen. Audit report lag (ARL) merupakan aset lancar dan aset tetap pada
diukur menggunakan skala rasio, dengan rumus akhir periode (satu tahun) yang disebutkan
(Mutiara, Zakaria, and Anggraini 2018): dalam laporan keuangan yang diaudit

143
Media Bisnis, Vol. 12, No. 2 September 2020

(Mukhtaruddin et al. 2015). Pada penelitian ini, Umur perusahaan dapat diukur dengan skala
rumus yang digunakan untuk mengukur skala rasio sebagai berikut (Mazkiyani and Handoyo
rasio ukuran perusahaan adalah dengan 2017):
menggunakan rumus (Setiawan and Nahumury
2014): AGE = Tahun Periode Penelitian
SIZE = Ln (Total Aset) − 𝐿𝑖𝑠𝑡𝑖𝑛𝑔 𝐷𝑎𝑡𝑒

Indikator skala rasio profitabilitas yang Penelitian ini menggunakan


digunakan dalam penelitian ini adalah Return on pengukuran dengan skala rasio sebagai berikut
Assets (ROA) dengan rumus (Mazkiyani and (Setiawan and Nahumury 2014):
Handoyo 2017):
𝑈𝐾𝐴 = Total Jumlah Anggota
Laba Bersih Komite
Setelah Audit Pada Akhir Tahun
Pajak
PL (ROA) =
Total Asset Variabel ini diukur dengan menghitung
skala rasio perbandingan antara jumlah anggota
Solvabilitas tinggi mencerminkan tingkat dewan komisaris independen dengan jumlah
risiko yang tinggi dalam keuangan perusahaan keseluruhan anggota dewan komisaris
yang dianggap sebagai berita buruk dan perusahaan pada 31 Desember (Setiawan and
menyebabkan pihak manajemen akan menunda Nahumury 2014) dengan rumus sebagai berikut:
laporan keuangan. Penelitian ini menggunakan
pengukuran dengan skala rasio dan rumus Jumlah Anggota Dewan
sebagai berikut (Mutiara, Zakaria, and Anggraini Komisaris Independen
2018): BOC =
Keseluruhan Anggota
Dewan Komisaris Perusahaan
Total Liabilitas
SOLVA (DAR) =
Total Asset Variabel ini diukur dengan menghitung
perbandingan proporsi jumlah saham yang
Menurut penelitian yang dilakukan dipegang oleh lima pemegang saham terbesar
Mazkiyani dan Handoyo (2017) menyatakan dengan jumlah total saham yang beredar
bahwa yang termasuk dalam KAP Big Four, didalam perusahaan. Penelitian kepemilikan
yaitu: Deloitte & Touche, Ernst & Young, saham terkonsentrasi diukur menggunakan
PricewaterhouseCoopers, dan KPMG. Variabel skala rasio dengan rumus sebagai berikut
dummy berskala nominal digunakan sebagai (Setiawan and Nahumury 2014):
pengukuran dalam variabel ini (Mutiara, Zakaria,
and Anggraini 2018), yaitu: Saham Beredar Yang
KAP = Dimiliki Oleh Lima Pemegang
1, apabila perusahaan diaudit oleh KAP Big Four SOC = Saham Terbesar
0, apabila perusahaan diaudit oleh KAP Non Big Total Nilai Saham Yang Beredar
Four
HASIL PENELITIAN
Umur perusahaan diukur berdasarkan
waktu terdaftarnya perusahaan atau listing date Berikut merupakan statistik deskriptif
dipasar modal sampai tahun periode penelitian. yang merupakan hasil pengujian dari hipotesis

144
Media Bisnis, Vol. 12, No. 2 September 2020

yang dilakukan yang dapat dilihat berdasarkan


tabel 2 di bawah ini:

Tabel 2 Hasil Uji Statistik Deskriptif


Variabel Minimum Maximum Mean Std. Deviation
ARL 22,0000 157,0000 75,649123 16,1086523
SIZE 25,2156 33,4737 28,597462 1,5743472
PL 0,0003 0,9210 0,082351 0,0992933
SOLVA 0,0769 2,0558 0,424347 0,2508995
KAP 0 1 0,40 0,492
AGE 0,0000 37,0000 20,118421 9,4816778
UKA 1,0000 5,0000 3,096491 0,3975542
BOC 0,2000 0,8000 0,415993 0,1051223
SOC 0,2940 0,9943 0,735416 0,1546229
Sumber: Hasil Pengolahan Data SPSS 25

Hasil uji multikolinearitas pada tabel 3 Hasil tersebut menyatakan bahwa data dapat
menunjukkan bahwa semua variabel memiliki digunakan dalam penelitian karena tidak
nilai tolerance diatas 0,1 dan VIF dibawah 10, terdapat hubungan antar variabel independen.
maka dapat ditunjukkan bahwa data pada Berikut merupakan hasil pengujian dari
penelitian yang dilakukan tidak menunjukkan uji multikolinearitas yang dilakukan yang dapat
bahwa tidak terjadi multikolinearitas pada dilihat berdasarkan tabel dibawah ini:
seluruh variabel independent (Ghozali 2018).

Table 3 Hasil Uji Multikolinearitas


Collinearity Statistics
Variabel Tolerance VIF
SIZE 0,686 1,457
PL 0,717 1,395
SOLVA 0,827 1,209
KAP 0,576 1,736
AGE 0,851 1,176
UKA 0,882 1,134
BOC 0,787 1,271
SOC 0,857 1,167
Sumber: Hasil Pengolahan Data SPSS 25

Hasil uji heteroskedastisitas dapat ukuran komite audit, dewan komisaris


dilihat pada tabel 4 yang menunjukkan bahwa independen, dan konsentrasi kepemilikan
variabel ukuran perusahaan dan umur saham memiliki nilai sig. lebih besar sama
perusahaan memiliki nilai sig. lebih kecil dari dengan dari 0,05, yang artinya pada variabel-
0,05, artinya terjadi heteroskedastisitas dimana variabel tersebut menunjukkan tidak terjadi
terdapat kesamaan variasi dari error pada dua heteroskedastisitas pada penelitian yang
variabel tersebut. Variabel profitabilitas, dilakukan. Berikut merupakan hasil pengujian
solvabilitas, ukuran kantor akuntan publik,

2
Media Bisnis, Vol. 12, No. 2 September 2020

dari uji heteroskedastisitas yang dilakukan yang


dapat dilihat berdasarkan tabel dibawah ini:

Tabel 4 Hasil Uji Heteroskedastisitas


Variabel Sig.
SIZE 0,047
PL 0,118
SOLVA 0,774
KAP 0,732
AGE 0,000
UKA 0,391
BOC 0,160
SOC 0,986
Variabel dependen: Ares
Sumber: Hasil Pengolahan Data SPSS 25

Hasil uji autokorelasi dengan bahwa tidak terdapat masalah autokorelasi


menggunakan uji breusch-godfrey (uji BG) yang dalam data penelitian. Berikut merupakan tabel
dapat dilihat pada tabel 5 menunjukkan nilai sig. dari hasil pengujian dari uji autokorelasi yang
sebesar 0,424 dan nilai tersebut lebih besar dilakukan:
sama dengan dari 0,05, yang dapat disimpulkan

Tabel 5 Hasil Uji Autokorelasi


Sig. Keterangan
RES_2 0,424 Tidak terjadi autokorelasi
Variabel dependen: Res_1
Sumber: Hasil Pengolahan Data SPSS 25

Pada tabel 6 dapat dilihat nilai dapat dijelaskan oleh variasi variabel
koefisien korelasi (R) sebesar 0,361. Nilai R independen ukuran perusahaan (SIZE),
lebih kecil dari 0,5 menunjukkan adanya profitabilitas (PL), solvabilitas (SOLVA), ukuran
hubungan yang rendah antara variabel kantor akuntan publik (KAP), umur perusahaan
dependen Audit Report Lag (ARL) dengan (AGE), ukuran komite audit (UKA), dewan
variabel independen ukuran perusahaan (SIZE), komisaris independen (BOC), dan konsentrasi
profitabilitas (PL), solvabilitas (SOLVA), ukuran kepemilikan saham (SOC) sebesar 9.8%,
kantor akuntan publik (KAP), umur perusahaan sedangkan 90.2% dapat dijelaskan oleh
(AGE), ukuran komite audit (UKA), dewan variabel-variabel lain yang tidak dimasukkan ke
komisaris independen (BOC), dan konsentrasi dalam model penelitian ini. Berikut merupakan
kepemilikan saham (SOC). hasil pengujian dari Analisa koefisien korelasi
Nilai adjusted R2 sebesar 0,098 berarti dan determinasi yang dilakukan yang dapat
variasi variabel dependen audit report lag (ARL) dilihat berdasarkan table 6 di bawah ini:

146
Media Bisnis, Vol. 12, No. 2 September 2020

Tabel 6 Hasil Koefisien Korelasi dan Determinasi


Model R Adjusted R Square
1 0,361 a 0,098
Sumber: Hasil Pengolahan Data SPSS 25

Tabel 7 menunjukkan hasil sig. 0,000. merupakan hasil pengujian dari uji F yang
Nilai sig. lebih kecil dari nilai 0,05 artinya model dilakukan yang dapat dilihat berdasarkan tabel 7
fit. Hal ini menunjukkan bahwa model layak di bawah ini:
digunakan ke dalam model penelitian. Berikut

Tabel 7 Hasil Uji F


Model F Sig.
Regression 4,098 0,000b
Sumber: Hasil Pengolahan Data SPSS 25

Berikut merupakan hasil pengujian dari uji t yang Audit Report Lag (ARL) = 137,782 - 2,089 SIZE
dilakukan yang dapat dilihat berdasarkan tabel 8 – 31,597 PL + 1,600 SOLVA - 1,053 KAP +
di bawah ini. Model regresi yang dapat 0,388 AGE - 0,439 UKA + 8,190 BOC - 13,453
digambarkan adalah sebagai berikut: SOC + ε

Tabel 8 Hasil Uji t


Variabel B Sig.
(Constant) 137,782 5,640
SIZE -2,089 0,008
PL -31,597 0,010
SOLVA 1,600 0,720
KAP -1,053 0,699
AGE 0,388 0,001
UKA -0,439 0,872
BOC 8,190 0,453
SOC -13,453 0,059
Variabel dependen: ARL
Sumber: Hasil Pengolahan Data SPSS 25

Hasil uji t pada tabel 8 menunjukkan semakin tinggi tekanan yang dihadapi baik pihak
bahwa dilihat bahwa nilai signifikan variabel manajemen dan auditor agar dapat melaporkan
ukuran perusahaan (SIZE) sebesar 0,008 yang laporan keuangannya tepat waktu kepada publik
mana lebih kecil dibandingkan dengan alpha (α sehingga dapat menghindari terjadinya
= 0,05) yang menunjukkan bahwa Ha1 diterima. keterlambatan penyampaian laporan keuangan
Hal ini dapat disimpulkan bahwa variabel ukuran (Mutiara, Zakaria, and Anggraini 2018).
perusahaan berpengaruh negatif terhadap audit Perusahaan yang besar cenderung memiliki
report lag (ARL). Ukuran perusahaan memiliki lebih banyak sumber daya manusia, perangkat
pengaruh terhadap audit report lag, dikarenakan organisasi yang lebih luas, serta teknologi
semakin besar ukuran perusahaan maka informasi yang berkualitas sehingga sistem

2
Media Bisnis, Vol. 12, No. 2 September 2020

pengendalian internal perusahaan menjadi baik. (AGE) sebesar 0,001 di mana nilai tersebut lebih
Hal ini menunjang penyajian dan pengelolaan kecil dari alpha (α = 0,05). Hal tersebut dapat
informasi akuntansi yang baik. KAP yang disimpulkan bahwa Ha5 diterima yang berarti
mengaudit laporan keuangan nampaknya dapat umur perusahaan (AGE) berpengaruh terhadap
terbantu dengan kondisi demikian sehingga audit report lag. Berdasarkan nilai B yaitu 0,388,
penyelesaian audit juga membutuhkan waktu terdapat hubungan yang positif antara umur
yang lebih pendek ((Sari and Ghozali 2014) dan perusahaan dengan audit report lag. Umur
(Janartha and Suprasto H. 2016). perusahaan yang lebih besar memiliki tingkat
Pada tabel 8, hasil uji t menunjukkan kompleksitas yang tinggi karena perusahaan
bahwa nilai signifikan variabel profitabilitas (PL) yang telah berdiri lama telah memiliki banyak
sebesar 0,010 yang mana hasil tersebut lebih cabang dan usaha baru, baik di dalam maupun
kecil daripada alpha (α = 0,05). Hal tersebut di luar negeri, sehingga akan memperpanjang
dapat disimpulkan bahwa Ha2 diterima yang tingkat terjadinya audit report lag ((Widhiasari
berarti profitabilitas (PL) berpengaruh terhadap and Budiartha 2016) dan (Sitorus and Ardiati
audit report lag. Hasil penelitian menunjukkan 2014)).
bahwa profitabilitas berpengaruh negatif Hasil uji t di atas menunjukkan bahwa
terhadap audit report lag. Semakin tinggi nilai signifikan pada variabel ukuran komite audit
pendapatan yang dimiliki oleh perusahaan, audit (UKA) memiliki nilai sebesar 0,872 dan nilai
lag akan semakin pendek. Keterlambatan dalam tersebut lebih besar sama dengan dibandingkan
penyampaian laporan keuangan semakin alpha (α = 0,05). Hal tersebut dapat disimpulkan
pendek karena perusahaan ingin segera bahwa Ha6 tidak diterima yang artinya variabel
menyampaikan kabar baik tersebut kepada para ukuran komite audit (UKA) tidak berpengaruh
investor (pemegang saham) sehingga menarik terhadap audit report lag.
investor untuk membeli saham perusahaan Hasil uji t di atas menunjukkan bahwa
mereka ((Mazkiyani and Handoyo 2017), nilai signifikan pada variabel dewan komisaris
(Yendrawati and Mahendra 2018) dan (Mutiara, independen (BOC) sebesar 0,453 dan nilai
Zakaria, and Anggraini 2018)). tersebut lebih besar sama dengan alpha (α =
Pada hasil uji t di atas menunjukkan 0,05). Hal tersebut dapat disimpulkan bahwa
bahwa nilai signifikan variabel solvabilitas Ha7 tidak diterima yang berarti variabel dewan
(SOLVA) sebesar 0,720 yang mana nilainya komisaris independen (BOC) tidak berpengaruh
lebih besar sama dengan dibandingkan dengan terhadap audit report lag.
alpha (α = 0,05) sehingga disimpulkan bahwa Hasil uji t di atas menunjukkan bahwa
Ha3 tidak diterima yang artinya variabel nilai signifikan pada variabel konsentrasi
solvabilitas tidak berpengaruh terhadap audit kepemilikan saham (SOC) sebesar 0,059 dan
report lag. nilai tersebut lebih besar sama dengan
Pada tabel hasil uji t di atas, dapat dilihat dibandingkan alpha (α = 0,05). Hal tersebut
bahwa nilai signifikan pada variable independen dapat disimpulkan bahwa Ha8 tidak diterima
ukuran kantor akuntan publik (KAP) memiliki yang berarti variabel konsentrasi kepemilikan
nilai signifikan sebesar 0,699. Nilai tersebut lebih saham (SOC) tidak berpengaruh terhadap audit
besar sama dengan alpha (α = 0,05) sehingga report lag.
Ha4 tidak diterima. Hal ini menunjukkan bahwa
ukuran kantor akuntan publik tidak berpengaruh PENUTUP
terhadap audit report lag.
Pada tabel 8, hasil uji t menunjukkan Berdasarkan analisis dan pembahasan
nilai signifikan pada variabel umur perusahaan yang dilakukan terhadap 76 sampel perusahaan

148
P-ISSN: 2085 – 3106 Widyawati Lekok
Verlin Rusly

dan jumlah data sebanyak 228 data selama beberapa variabel independen dalam penelitian
tahun 2016 sampai dengan tahun 2018 dapat ini yang tidak memenuhi salah satu uji asumsi
diperoleh kesimpulan bahwa ukuran klasik yaitu uji heteroskedastisitas, yaitu variabel
perusahaan dan profitabilitas berpengaruh ukuran perusahaan (SIZE) dan umur
negatif terhadap audit report lag, sedangkan perusahaan (AGE).Kelima, periode penelitian
umur perusahaan berpengaruh positif terhadap hanya dilakukan selama 3 tahun yaitu 2016-
audit report lag. Solvabilitas, ukuran kantor 2018, sehingga hanya terdapat 76 sampel
akuntan publik, ukuran komite audit, dewan perusahaan (228 data) yang dapat digunakan
komisaris independen, dan konsentrasi sebagai data penelitian dari 178 jumlah
kepemilikan saham tidak berpengaruh terhadap populasi.
audit report lag. Saran yang dapat diberikan bagi
Penelitian ini memiliki beberapa penelitian selanjutnya adalah dengan
keterbatasan. Pertama, terdapat pengaruh lain menambahkan variabel independen lainnya
di luar model regresi yang menyebabkan nilai yang diharapkan berpengaruh terhadap audit
adjusted R2 hanya sebesar 9,8%. Kedua, report lag, seperti opini audit, board meeting,
struktur kepemilikan saham hanya berfokus dan untuk struktur kepemilikan saham
pada jumlah saham mayoritas dan jumlah difokuskan pada kepemilikan manajerial dan
saham publik, namun tidak terfokus pada kepemilikan institusional. Untuk mengatasi data
struktur kepemilikan saham lainnya, seperti yang tidak berdistribusi normal disarankan
kepemilikan manajerial atau kepemilikan dengan cara penambahan data, sedangkan
institusional. Ketiga, objek penelitian yang masalah heteroskedastisitas disarankan dengan
digunakan hanya terbatas pada perusahaan melakukan transformasi data. Perluasan objek
manufaktur yang terdapat pada Bursa Efek penelitian yang dijadikan sampel untuk
Indonesia dan kurang mewakili perusahaan- perusahaan yang diteliti juga disarankan,
perusahaan yang terdaftar lainnya di Bursa Efek misalnya dengan menambah penelitian pada
Indonesia. Keempat, data residual dari hasil uji perusahaan non keuangan dan memperpanjang
normalitas tidak berdistribusi normal walaupun tahun pengamatan penelitian.
sudah dilakukan uji outlier dan terdapat

REFERENCES:

Alsmady, Ahnaf Ali. 2018. “The Effect of Board of Directors’ Characteristics and Ownership Type on the Timeliness
of Financial Reports.” International Journal of Business and Management 13 (6): 276.
https://doi.org/10.5539/ijbm.v13n6p276.
Arens, Alvin A, Randal J Elder, and Mark S Beasley. 2014. Auditing and Assurance Services : An Integrated
Approach. Fifteenth. Singapore: Pearson.
Artaningrum, Rai Gina, I Ketut Budiartha, and Made Gede Wirakusuma. 2017. “Pengaruh Profitabilitas, Solvabilitas,
Likuiditas, Ukuran Perusahaan Dan Pergantian Manajemen Pada Audit Report Lag Perusahaan
Perbankan.” E-Jurnal Ekonomi Dan Bisnis Universitas Udayana 6 (3): 1079–1108.
https://ojs.unud.ac.id/index.php/EEB/article/view/24231.
Atmojo, Danang Tri, and Darsono. 2017. “Analisis Faktor-Faktor Yang Berpengaruh Terhadap Audit Report Lag
(Studi Empiris Pada Perusahaan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2013-2015).” Diponegoro
Journal of Accounting 6 (4): 1–15.
Butarbutar, Rizki Sakti Kornelius, and P Basuki Hadiprajitno. 2017. “Analisis Faktor-Faktor Yang Berpengaruh
Terhadap Audit Report Lag ( Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek
Indonesia Tahun 2012-2015 )” 6 (3): 1–12. http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/accounting.

149
Media Bisnis, Vol. 12, No. 2 September 2020

Dewangga, Arga, and Herry Laksito. 2015. “FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP AUDIT
REPORT LAG.” Diponegoro Journal of Accounting 4 (3): 1–8. https://doi.org/10.21067/mbr.v4i1.4768.
Dewi, Sofia Prima, and Keni. 2013. “Pengaruh Umur Perusahaan, Profitabilitas, Ukuran Perusahaan Dan Leverage
Terhadap Pengungkapan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan.” Jurnal Bisnis Dan Akuntansi 15 (1): 1–
12. https://doi.org/https://doi.org/10.34208/jba.v15i1.
Firnanti, Friska. 2016. “Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Audit Report Lag.” Jurnal Bisnis Dan Akuntansi 18 (2):
167–75. http://www.tsm.ac.id/JBA.
Ghozali, Imam. 2018. “Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program IBM SPSS 25.” In Aplikasi Analisis
Multivariate Dengan Program IBM SPSS 25, 9th ed. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.
Halim, Yansen Cristian. 2018. “Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Audit Report Lag Periode 2013-2016 Di Bursa
Efek Indonesia.” Jurnal Muara Ilmu Ekonomi Dan Bisnis 2 (1): 54.
https://doi.org/10.24912/jmieb.v2i1.1655.
Ikatan Akuntan Indonesia. 2009. Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik. Standar Akuntansi Keuangan, Salemba
Empat: Jakarta.
———. 2012. Kerangka Dasar Penyusunan Penyajian Laporan Keuangan. Standar Akuntansi Keuangan, Salemba
Empat: Jakarta.
Imanta, Dea, and Rutji Satwiko. 2011. “Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kepemilikan Managerial.” Jurnal Bisnis
Dan Akuntansi 13 (1): 67–80. https://doi.org/https://doi.org/10.34208/jba.v13i1.
Iskandar, Meylisa Januar, and Estralita Trisnawati. 2010. “Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Audit Report Lag
Pada Perusahaan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia.” Jurnal Bisnis Dan Akuntansi 12 (3): 175–86.
Janartha, I Wayan Pion, and Bambang Suprasto H. 2016. “Pengaruh Ukuran Perusahaan, Keberadaan Komite
Audit Dan Leverage Terhadap Audit Delay” 16.3: 2374–2407.
https://ojs.unud.ac.id/index.php/Akuntansi/article/view/21497.
Jensen, Michael C., and William H. Meckling. 1976. “THEORY OF THE FIRM: MANAGERIAL BEHAVIOR,
AGENCY COSTS AND OWNERSHIP STRUCTURE.” Human Relations 3 (4): 305–60.
https://doi.org/https://doi.org/10.1016/0304-405X(76)90026-X.
Lianto, Novice, and Budi Hartono Kusuma. 2010. “Faktor-Faktor Yang Berpengaruh Terhadap Audit Report Lag.”
Jurnal Bisnis Dan Akuntansi 12 (2): 98–107. https://doi.org/https://doi.org/10.34208/jba.v12i2.
Lusiana, Ester, and Dewi Sari Wijoyo. 2017. “Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kebijakan Dividen Perusahaan
Publik Non Keuangan.” Jurnal Bisnis Dan Akuntansi 19 (1a-4): 281–91.
https://doi.org/https://doi.org/10.34208/jba.v19i1a-4.
Mazkiyani, Nur, and Sigit Handoyo. 2017. “Audit Report Lag of Listed Companies in Indonesia Stock Exchange.”
Jurnal Aplikasi Bisnis 17 (1): 77–95. https://doi.org/10.20885/jabis.vol17.iss1.art5.
Mukhtaruddin, Ririn Oktarina, Relasari, and Abukosim. 2015. “Firm and Auditor Characteristics, and Audit Report
Lag in Manufacturing Companies Listed on Indonesia Stock Exchange during 2008-2012.” Expert Journal
of Business and Management 3 (1): 13–26. http://business.expertjournals.com/wp-content/uplo ...
ukhtaruddin13-26.pdf.
Mutiara, Yosia Taruli, Adam Zakaria, and Ratna Anggraini. 2018. “The Influence of Company Size, Company Profit,
Solvency and CPA Firm Size on Audit Report Lag.” Pressacademia 5 (1): 1–10.
https://doi.org/10.17261/pressacademia.2018.779.
Otoritas Jasa Keuangan. 2016. “Otoritas Jasa Keuangan Nomor 29/POJK.04/2016.” Indonesia.
Otoritas Jasa Keuangan No. 55/POJK/04/2015. 2015. “Otoritas Jasa Keuangan Republik Indonesia No.
55/Pojk/04/2015.”
PT Bursa Efek Jakarta. 2004. “Keputusan Direksi PT Bursa Efek Jakarta Nomor: Kep-307/BEJ/07-2004 Tentang
Peraturan Nomor 1-H Tentang Sanksi.”
Sari, Revani Ratna, and Imam Ghozali. 2014. “FAKTOR – FAKTOR PENGARUH AUDIT REPORT LAG (Kajian
Empiris Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek IndonesiaTahun 2010-2012).”
Diponegoro Journal of Accounting 3 (2): 960–68. http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/accounting.
Setiawan, Ganang, and Joicenda Nahumury. 2014. “The Effect of Board of Commissioners, Audit Committee, and
Stock Ownership Concentration on Audit Report Lag of Banking Companies in Indonesia Stock

150
P-ISSN: 2085 – 3106 Widyawati Lekok
Verlin Rusly

Exchange.” The Indonesian Accounting Review 4 (1): 15–28. https://doi.org/10.14414/tiar.14.040102.


Sitorus, Novita Jayanti, and Aloysia Yanti Ardiati. 2014. “Pengaruh Standar Akuntansi Keuangan Indonesia Baru,
Ukuran Kantor Akuntan Publik, Ukuran Perusahaan Dan Umur Perusahaan Terhadap Audit Report Lag.”
MODUS 29 (2): 139–56.
Suparsada, Ni Putu Yulianda, and IGAM Asri Dwija Putri. 2017. “PENGARUH PROFITABILITAS, REPUTASI
AUDITOR, UKURAN PERUSAHAAN, DAN KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL TERHADAP AUDIT DELAY
PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR.” E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana 18 (1): 60–87.
https://ojs.unud.ac.id/index.php/Akuntansi/article/view/20800.
Undang-Undang RI No. 5 Tahun 2011 tentang Akuntan Publik. 2011. “Undang-Undang RI No. 5 Tahun 2011
Tentang Akuntan Publik.”
Widhiasari, Ni Made Shinta, and I Ketut Budiartha. 2016. “Pengaruh Umur Perusahaan, Ukuran Perusahaan,
Reputasi Auditor, Dan Pergantian Auditor Terhadap Audit Report Lag.” E-Jurnal Akuntansi Universitas
Udayana 15 (1): 200–227.
Yendrawati, Reni, and Varaby Wahyu Mahendra. 2018. “The Influence of Profitability, Solvability, Liquidity,
Company Size and Size of Public Accountant Firm on Audit Report Lag.” The International Journal of
Social Sciences and Humanities Invention 5 (12): 5170–78. https://doi.org/10.18535/ijsshi/v5i12.13.

151
Media Bisnis, Vol. 12, No. 2 September 2020

152

Anda mungkin juga menyukai